Sunteți pe pagina 1din 27

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES WHS

Nama Mahasiswa/NPM : Marisa Marioga


Tempat Praktek : ICCU
Tanggal : 28 Oktober 2019

BIODATA PASIEN
Nama / Inisial :Tn. K Usia : 63 Tahun JK : Laki-laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaaan : Pensiunan PNS
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
No RM : 24xxxx
Diagnosa Medis : CAD / CHF
Tanggal Masuk RS : 19/10/2019
Alamat :

BIODATA PENANGGUNG JAWAB


Nama :Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : Anak
Alamat :

I. ANAMESA (PENGKAJIAN AWAL)


1. Keluhan Utama
Sesak

2. Riwayat Kesehatan/Pengobatan Perawatan Sekarang :


Sebelum masuk Rs ,Pasien mengalami nyeri dada dan pandangan terasa gelap kemudian
dibawa ke UGD RS AWS
Saat dikaji pasien mengeluh sesak RR 26x/menit , TD: 90/50 mmHg, N: 81x/menit MAP: 85,
pasien juga cemas karena khatir akan mengalami nyeri dada, pasien berusaha tidak
beraktivitas terlalu banyak karena pengliatan masih kabur dan pasien mengeluh pusing
sehingga semua kegiatan dilakukan dengan dibantu perawat dan keluarga.
3. Riwayat Kesehatan/Pengobatan Perawatan Sebelumnya :
Pasien belum pernah di rawat di RS, hanya saja pernah periksa ke puskesmas jika merasakan
sakit seperti demam,batuk
4. Riwayat Pembedahan
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dilakukan opersai.
5. Pengobatan Terakhir
Riwayat MRS satu minggu yang lalu dengan keluhan nyeri dada dan sesak,
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga

II. PENGKAJIAN PRIMER


1. Airway :
Jalan Nafas :  Paten  Tidak Paten
Obstruksi : tidak ada  Lidah  Cairan  Benda Asing  N/A
Suara Nafas : reguler Snoring Gurgling Stridor  N/A
Keluhan Lain : sesak, RR; 26x/menit
2. Breathing :
Gerakan dada :  Simetris  Asimetris
Irama Nafas :  Cepat  Dangkal  Normal
Pola Nafas :  Teratur  Tidak Teratur
Retraksi otot dada : Tidak ada  Ada  N/A
Sesak Nafas :  Ada  N/A  RR : ... ... x/mnt  BGA : . . . . .
Keluhan Lain: RR: 26x/menit
3. Circulation
Nadi :  Teraba 81x/menit  Tidak teraba
Sianosis :  Ya  Tidak
CRT : < 2 detik > 2 detik
Pendarahan :  Ya  Tidak ada
Keluhan Lain:
4. Fluid (Cairan dan Elektrolit)
Intake : 105 cc
Output : 90 cc
Balance Cairan : +15 cc
III. PEMERIKSAAN FISIK SPESIFIK WITH BODY SISTEM (SECONDARY SURVEY)
KU Pasien :
TD : 90/50 mmHg Nadi : 81 x/menit RR : 26 x/menit Suhu : 36,5 o C

1. Rasa Nyaman (Nyeri)


 Tidak ada nyeri  Nyeri kronis  Nyeri akut
Skala nyeri Lokasi : Lokasi :
Durasi Frekuensi :
Karateristik :
Nyeri hilang, bila:
 Minum obat Mendengar music
 Istirahat Berubah posisi/tidur
 Lain-lain sebutkan
Diberitahukan ke dokter:
 Ya, pukul  Tidak

Keluhan Lain . . . . .

2. B 1 : Breathing (Pernafasan/Respirasi)
RR: 26 x/menit, tidak ada retraksi interkosta atau otot bantu napas dada, pola napas tidak
teratur, tidak ada ronkhi, terdapat pernapasan cuping hidung.
3. B 2 : Bleeding (Kardiovaskuler / Sirkulasi)

CRT <3 detik,, irama jantung regular

4. B 3 : Brain (Persyarafan/Neurologik)
GCS ; E4V5M6 :15 ,kesadaran : composmentis
Reflek cahaya +/+
Diameter pupil 3/3
5. B 4 : Bladder (Perkemihan – Eliminasi Urin/Genitourinaria)
Terpasang kateter urin produksi urin 90cc
Warna kuning pekat
6. B 5 : Bowel (Pencernaan – Eliminasi Alvi/Gastrointestinal)
Saat pengkajian belum ada BAB
7. B 6 : Bone& Skin (Tulang – Otot – Integumen)
Tonus otot 4 4

4 4
S: 36,5
IV. PEMERIKSAAN LANJUTAN
1. Alergi
 Tidak ada alergi
 Alergi obat, sebutkan reaksi
 Alergi makanan sebutkan reaksi
 Alergi lainnya sebutkan reaksi
 Gelang tanda alergi dipasang (warna merah)
 Tidak diketahui
Diberitahukan ke dokter/farmasis (apoteker)/dietisien (coret salah satu)
 Ya pukul . . . . . . l  Tidak

2. Risiko decubitus  Tidak Terdapat luka  Ya, jelaskan...

(BERDASARKAN SKALA NORTON)


PENILAIAN 4 3 2 1
Kondisi Fisik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk
Status Mental Sadar Apatis Bingung Stupor
Aktifitas Jalan Sendiri Jalan Dengan Kursi Roda Di tempat tidur
Bantuan
Mobilitas Bebas Agak Terbatas Sangat Terbatas Tidak Mampu
Bergerak Bergerak
Inkontinensia Kontinen Kadang-kadang Selalu Inkontinensia
Inkontinensia Inkontinensia Urin dan Alvi
Urin
SKOR
TOTAL SKOR 12
Keterangan :
16 – 20 : risiko rendah terjadi decubitus
12 – 16 : risiko sedang terjadi decubitus
 12 : risiko tinggi terjadi decubitus

3. Riwayat Psikososial

Status Psikologi
 Tenang  Cemas  Takut  Marah  Sedih
 Kecenderung bunuh diri  Lain-lain sebutkan . . . . .
Status Mental
 Sadar dan orientasi baik
 Ada masalah prilaku, sebutkan
 Prilaku kekerasan yang dialami pasien sebelumnya
Status Sosial
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga  Baik  tidak baik
b. Kerabat terdekat yang dapat dihubungi :
Nama : Tn.A
Hubungan: Anak
Telepon : -
Pekerjaan pasien: wiraswasta
4. Status Giszi
SKRINING GIZI (berdasarkan (MST/Malnutrition Screening Tool)  Untuk Pasien dewasa
Antropometri : BB 59 kg TB : 164 cm LILA : - cm
(bila skor ≥ 2 dilakukan pengkajian lanjut oleh dietisien)
Parameter
No Kriteria Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam
3 bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan
b. Tidak yakin/tidak tahu
c. Jika Ya, berapa penurunan berat badan tersebut
1 – 5 Kg
6 – 10 Kg
11 – 15 Kg
≥ 15 Kg
2. Apakah asupan makanan berkurang karena tidak nafsu makan
a. Ya
b. Tidak
Total Skor

3. Pasien dengan kondisi khusus  Ya  Tidak


(pasien dengan penurunan imunitas, hemodialisa kronis, geriatric, kemotherapi,
intensive care, perinatal care, luka bakar, transpalantasi sumsum tulang, DM,
penurunan fungsi ginjal berat, sirosis hepatis, CLB, penyakit keganasan,
pneumonia berat, stroke, bedah digestif)
Sudah dibaca/diketahui oleh dietisien (diisii oleh dietisien)  Ya paraf

5. Skrining Status Fungsional


Aktivitas dan mobilisasi : (lampirkan formulir pengkajian status fungsinal Barthel Index)
 Mandiri  Perlu bantuan, sebutkan . . . . . .
Ketergantungan total, dilaporkan ke dokter ( Ya, pukul . . . . . .  Tidak)

6. Kebutuhan Khusus
 Lanjut usia  Pasien kemotherapi/radiasi  Ketergantungan obat
 Sakit terminal  Daya imun rendah  Korban kekerasan/terlantar
 Penyakit menular  Kelainan emosional  Lainnya, jelaskan . . . .

7. Kebutuhan Edukasi(dikaji pada pasien dan atau keluarga)


Kebutuhan pembelajaran pasien (pilih topic pembelajaran pada kotak yang tersedia)
 DIagnosa dan manajemen  Obat-obatan  Perawatan luka
 Rehabilitasi  Manajemen nyeri  Diet dan nutrisi
 Lain- lain

8. Perencanaan Pulang (dilengkapi dalam waktu 48 jam pertama pasien masuk ruang rawat)
a. Pasien tinggal dengan siapa?  sendiri  anak/lain-lain sebutkan suami
b. Dimana letak kamar pasien di rumah?  Lantai dasar  Lantai dua/tiga
c. Bagaimana kondisi rumah pasien ?\
 Penerangan lampu terang/cukup terang/ kurang (coret salah satu)
 Kamar tidur jauh/dekat dengan kamar mandi (coret salah satu)
 WC jongkok/duduk (coret salah satu)
d. Bagaimana perawatan kebutuhan dasar pasien ?  Mandiri  Dibantu sebagian 
Dibantu penuh
e. Apakah pasien memerlukan alat bantu khusus?  Ya, sebutkan  Tidak
f. Apa makanan pasien?  Tidak berdiet Vegetarian  Diet, sebutkan . . . .
g. Apakah perlu dirujuk ke komunitas tertentu?  Tidak  Ya, sebutkan . . . .

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Rontgen dll)


RONTGEN CT-SCAN USG EKG

 ENDOSKOPI  Lain-lain, ... ...

Hasil / Interpretasi:

1. Pemeriksaan Laboratorium (28 October 2019)


Pemeriksaan Hasil Grafik Nilai Rujukan

Leukosit 20.09 __(__)*__ 4.80 – 10.80

Eritrosit 3.30 __* (__)__ 4.70 – 6.10

Hemoglobin 9,5 __*(__)__ 14.0 – 18.0


Hematokrit 28.4 __*(__)__ 37.0 – 54.0

MCV 86.2 __(_*_)__ 81.0 – 99.0

MCH 29.0 __(_*_)__ 27.0 – 31.0

MCHC 33.6 __(_*_)__ 33.0 – 37.0

PLT 564 __(__)*__ 150 - 450

RDW-SD 40.9 __(_*_)__ 35.0 – 47.0

RDW-CV 13.0 __(_*_)__ 11.5 – 14.5

PDW 15.4 __(__)_*_ 9.0 – 13.0

MPV 9.6 __(_*_)__ 7.2 – 11.1

P-LCR 23 __(__)_*_ 15 - 25

PCT 0.54 __(__)*__ 0.15 – 0.40

NEUTROFIL# 17.0 __(__)*__ 1.5 – 7.0

Neutrofil% 85 __(__)_*_ 40 - 74

Limfosit# 1.25 __(_*_)__ 1.00 – 3.70

Limfosit% 6 _*_(__)__ 19 - 48

Monosit# 1.24 __(__)*__ 0.16 – 1.00

Monosit% 6 __(_*_)__ 3-9

Eosinofil# 0.42 __(_*_)__ 0.00 – 0.80

Eosinofil% 2 __(_*_)__ 0-7

Basofil# 0.1 __(_*_)__ 0.0 – 0.2

Basofill 1 __(_*_)__ 0–1


Laju Endap 107 __(__)_*_ <10

darah

2. Hasil Laboratorium (22 October 2019)


Pemeriksaan Hasil Grafik Nilai Rujukan

pH 7.24 __*(__)___ 35.00 – 45.00


pCO2 32.10 __* (__)__ 35.00 – 45.00

pO2 206.90 __ (__)*__ 83.00 – 108.00

SO2% 99.50 __(__)*__ 95.00 – 98.00


Hct 38 __* (__)__ 39 – 49

Hb 12,7 __* (__)__ 13.2 – 17.3

FIO2 99.0

Temp 36,2

pHtc 7.253

pCO2tc 31.0

pO2tc 202.9

HCO3 13,9 __*(__)__ 21.0-28.0

TCO2 14,9

BEecf -13,6

BEb -11,6 __*(__)__ -2.0 – 3.0

SBC 15.4

O2Ct 18.1

O2Cap 1.7.6

A 648.8

A-aDO2 445.9

a/A 0.3

RI 2.2

PO2/FIO2 209.0

3. Pemeriksaan ANGIOGRAFY (14 October 2019)


Interpretasi:
Diagnosis klinis: CAD
- Kesimpulan : CAD 3 Vessel disease

VI. TERAPI YANG DIDAPAT


No Tanggal Terapi
1. Senin 28 october 2019 - RL (10 Tpm)
- NAC
- As.Folat
- B12
- Collob
- Spirola
- Kalnex
- Ceftriaxone
- Simvastatin
- Dobutamin 3 cc/30 menit)
- Lasix/furocemide
2. Selasa,
- 29 october 2019 - RL (10 Tpm)
- NAC
- As.Folat
- B12
- Collob
- Spirola
- Kalnex
- Vit K
- Ceftriaxone
- Simvastatin
- Dobutamin
- Lasix/furocemide
3. Rabu, 30 october 2019 - RL
- NAC
- As.Folat
- B12
- Collob
- Spirola
- Kalnex
- Vit K
- Ceftriaxone
- Simvastatik
- Dobutamin
- Lasix/furocemide
4. Kamis, 31 october 2019 - RL 30 cc /Jam
- Simvastatin
- NAC
- As. Folat
- Spirola
- B12
- Ceftriaxone
- Furocemide (SP. 1 cc /Jam)
5. Jum’at, 1 November - RL 30 cc /Jam
2019 - Simvastatin
- NAC
- As. Folat
- Spirola
- B12
- Ceftriaxone
Furocemide (SP. 1 cc /Jam)

PENILAIAN STATUS FUNGSIONAL


(BERDASARKAN PENILAIAN BARTHEL INDEX)

NILAI SKOR
SAA MG MG MG
N SEBEL T G G MGG G SAAT
FUNGSI SKOR URAIAN
O UM MAS I II III IV PULA
SAKIT UK DI DI DI RS DI NG
RS RS RS RS
Tidak
terkendali/terat
0
ur (perlu
Mengendalikan pencahar)
1 rangsang Kadang-
defekasi BAB 1 kadang tidak
terkendali
2 Madiri 2 2 2
Tak
0 terkendali/pak
Mengendalikan ai kateter
rangsang Kadang-
2
berkemih 1 kadang tak
(BAK) terkendali
2 Madiri 2 2 2
Membersihkan Butuh
diri (cuci muka, 0 pertolongan 0 0
3 orang lain
sisir rambut,
sikat gigi) 1 Mandiri 1
Tergantung
0 pertolongan 0 0
orang lain
Penggunaan Perlu
jamban, masuk pertolongan
dan keluar pada beberapa
4 (memakai kegiatan dapat
celana, 1
mengerjakan
membersihkan, sendiri
menyiram) kegiatan yang
lain
2 Mandiri 2
0 Tidak mampu
Perlu ditolong
5 Makan 1 memotong 1 1
makanan
2 Mandiri 2
Perlu banyak
bantuan untuk
1
Berubah sikap bisa duduk (2
6 dari berbaring orang)
ke duduk Bantuan (2
2 2 2
orang)
3 Mandiri 3
0 Tidak mampu
Bisa
1 (pindah)denga 1 1
n kursi roda
Berpindah/berja
7 Berjalan
lan
dengan
2
bantuan 1
orang
3 Mandiri 3

NILAI SKOR
MG MG MG MG SAAT
NO FUNGSI SKOR URAIAN SAAT G G G G PULA
SEBEL MAS I II III IV NG
UM UK DI DI DI DI
SAKIT RS RS RS RS RS
Tergantung
0
orang lain
Sebagian
8 Memakai baju 1 1
dibantu
2 Mandiri 2 2
0 Tidak Mampu
Butuh
Naik turun 1 1
9 pertolongan
tangga
2 Mandiri 2 2
Tergantung
0 0 0
10 Mandi orang lain
1 Mandiri 1
TOTAL SKOR
NAMA & TANGAN PERAWAT
Keterangan :
20 : Mandiri 5 – 8 : Ketergantungan berat
12 – 19 : Keterhantungan ringan 0 – 4 : Ketergantungan total
9 – 11 : Ketergantungan sedang

NO DATA ETILOGI DIAGNOSA


1. DS: Ketidakseimbangan Gangguan pertukaran
- Klien mengeluh sesak nafas ventilasi-perfusi Gas
- Pasien mangatakan Penglihatan
kabur
- Pasien mengatakan kadang-kadang
merasa pusing
DO :
-
- Kulit pasien tampak Pucat
- Pasien tampak gelisah
- Terdapat Pernapasan cuping hidung
, RR 26x/menit
- Hasil Lab:
- PCO2 : 32.10 (Normal: 35.00-
45.00)
- PO2 :206.90 (Normal: 83.00-
108.00)
- PHtc : 31.0

2. DS; Sindrom coroner akut Penurunan curah jantung


DO:
TTV:
- Warna kulit pasien pucat
- Pasien tampak gelisah
- Tekanan darah menurun , TD:
90/50 mmHg, N: 81x/menit
MAP: 85 RR: 26x/menit
- Pemeriksaan ANGIOGRAFY (14
October 2019)
Interpretasi:
Diagnosis klinis: CAD
- Kesimpulan : CAD 3 Vessel
disease

3. DS : Imobilitas Intolerasni Aktivitas


- Klien mengeluh lemas dan mudah
lelah
DO :
- Kondisi umum klien tampak lemah
- Klien beraktivitas minimal
- Disrankan dari medis untuk
imobilitas
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
SDKI SLKI SIKI
DX
1. Gangguan pertukaran Gas #Pertukaran Gas (L.01003) #Dukungan Ventilasi (I. 01002)
Setela dilakukan tindakan keperawatan selama 3x
Definisi : kelebihan atau kekurangan 8 jam diharapkan gangguan pertukaran gas Observasi
oksigenasi dan/atau eleminasi membaik dengan kriteria hasil: 1.1. Identifikasi adanya keleahan otot bantu
karbondioksida pada membrane alveolus- napas
kapiler 1. Dinpnea (4) 1.2. Identifikasi efek perubaan posisi terhadap
status pernapasan
2. Bunyi napas tambahan (5)
1.3. Monitor status respirasi dan oksigenasi
3. Pusinhg (5) (frekuensi ,penggunaan otot bantu napas,
4. Penglihatan kabur (4) bunyi napas tambahan, saturasi oksigen
5. Diaphoresis (4) Terapeutik
6. Gelisah (4)
7. Napas cuping hidung (4) 1.4. Pertahankan kapatenan jalan napas
8. Takikardia (4) 1.5. Berikan posisi semifowler atau fowler
1.6. Fasilitas mengubah posisi senyaman
Skala Indikator : mungkin
1. Menurun 1.7. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
1.8. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
2. Cukup menurun
1.9. Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
3. Sedang Kolaborasi
4. Cukup meningkat 1.10. Kolaborasi pemberian bronkodilator
5. Meningkat

#Curah Jantung (L.02008) #Perawatan Jantung (I.02075)


2. Penurunan Curah jantung
Observasi
Setela dilakukan tindakan keperawatan selama 3x
1.1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
Definisi : ketidakadekuatan jantung 8 jam diharapkan penurunan cura jantung curah jantung (meliputi dispnea, kelelahan,
memompa darah untuk memenui membaik dengan kriteria hasil: edema, otopnea, paroxysmal nocturnal
kebutuhan metabolisme tubuh. dyspnea, peningkatan CVP)
1. Kekuatan nadi perifer (3) 1.2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurnan
2. Ejection fraction (EF) (3) curah jantung (meliputi peningkatan berat
3. Cardiac index (3) badan, hepatomegali, distensi vena jugularis,
4. Left ventrikel stroke work indeks (LVSWT) palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit
(3) pucat)
5. Palpitasi (4) 1.3. Monitor tekanan darah
6. Edema (4) 1.4. Monitor intake dan output cairan
7. Dispnea (4) 1.5. Monitor berat badan setiap hari pada waktu
8. Oliguria (4) yang sama
1.6. Monitor saturasi oksigen
9. CRT (4)
1.7. Monitor keluhan nyeri dada
10. Tekanan darah (4) 1.8. Monitor EKG 12 sadapan
11. Berat badan (4) 1.9. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
1.10. Monitor nilai laboratorium jantung ( eletrolit,
Skala Indikator : enzim jantung, BNP, NTpro-BNP)
1. Menurun 1.11. Periksa tekanan darah sebelum dan setelah
2. Cukup menurun aktivitas
3. Sedang 1.12. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi
4. Cukup meningkat sebelum dan sesudah pemberian obat (Mis:
5. Meningkat Beta blocker, ACE inhibitor, calcium channel
blocker, digoksin)
Therapeutik
1.13. Posisikan pasien semifowler atau fowler
dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
1.14. Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi
asupan kafein, natrium, kolesterol, dan
makanan tinggi lemak)
1.15. Gunakan stocking elastic atau penumatik
intermiten, sesuai indikasi.
1.16. Fasilitasi pasien pasien dan keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat
1.17. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
stress,jika perlu
1.18. Brikan dukungan emosional dan spiritual
1.19. Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94 %

Edukasi
1.20. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai tolerani
1.21. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
1.22. Anurkan berhenti merokok

Kolaborasi
1.23. Kolaborasi pemberian antiaritmia
1.24. Rujuk program rehabilitasi jantung
3. Intolersani Aktivitas #Toleransi Aktivitas (L. 05047) #Edukasi Mobi;isasi (I. 12394)

Definisi : ketidakcukupan energy untuk Setela dilakukan tindakan keperawatan selama 3x Observasi
melakukan aktivitas seari-hari. 8 jam diharapkan mampu melakukan aktivitas
1.1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
secara mandiri dengan kriteria hasil:
menerima informasi
1.2. Identifikasi indikasi dan kontraindikasi
1) Kemudahan dalam mealkukan aktivitas mobilisasi
sehari-hari (3) 1.3. Monitor kemajuan pasien /keluarga dalam
2) Kecepatan berjalan (3) melakukan mobilisasi
3) Jarak berjalan (3) Therapeutik
4) Kkuatan tubuh bagian atas (3) 1.4. Persiapkan materi , media dan alat-alat seperti
5) Kekuatan tubuh bagian bawah (3) bantal, gait belt
6) Keluhan lelah (3) 1.5. Jadwalkan waktu pendidikan kesehatan sesuai
7) Dispnea saat aktivitas (3) kesepakatan dengan pasien dan keluarga
1.6. Beri kesempatan pada pasien dan keluarga
8) Dispnea setelah aktivitas (3)
untuk bertanya
9) Tekanan darah (3) frekuensi napas (3) Edukasi
1.7. Jelaskan prosedur, tujuan, indikasi, dan
Skala Indikator : kontraindikasi mobilisiasi serta dampak
1. Menurun imobilisasi
2. Cukup menurun 1.8. Ajarkan cara mengidentifikasi kemampuan
3. Sedang mobilisasi (seperti kekuatan otot, rentang
4. Cukup meningkat gerak)
5. Meningkat 1.9. Demonstrasi cara mobilisasi ditempat tidur
(mis. Mekanika tubuh, posisi pasien di geser
kea rah berlawanan dari arah posisi yang akan
dimiringkan, teknik-teknik
memiringkan,penempatan posisi bantal sebagai
penyangga).
1.10. Demonstrasikan cara melatih rentang gerak
(mis: gerakan dilakukan dengan perlahan
dimulai dari kepala ke ekstremitas, gerakan
semua persendian sesuai rentang gerak normal,
cara melatih rentang gerak pada sisi
ekstremitas yang parase dengan menggunaan
ekstremitas yang normal, frekuensi tiap
gerakan)
1.11. Anjurkan pasien dan keluarga
mendemonstrasikan mobilisasi miring
kanan/miring kiri /latihan gerkan sesuai yang
telah didemonstrasikan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO
HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX
Senin, 28 1 Observasi S: pasien mengatakan masih sesak
Oktober 1.1. Mengidentifikasi adanya kelelahan otot bantu
2019 napas O:
EP: RR : 26x/menit
1. Dinpnea (2)
1.2. Mengidentifikasi efek perubaan posisi 2. Bunyi napas tambahan (4)
terhadap status pernapasan 3. Pusing (3)
EP: pernapasan cuping hidung masih ada
4. Penglihatan kabur (2)
1.3. Memonitor status respirasi dan oksigenasi
(frekuensi ,penggunaan otot bantu napas, 5. Diaphoresis (4)
bunyi napas tambahan, saturasi oksigen 6. Gelisah (3)
EP: 7. Napas cuping hidung (1)
Tidak otot bantu napas dada, namuterdapat 8. Takikardia (3)
pernapasan cuping hidung.
A:
Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi

P: intervensi dilanjutkan 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 1.10.


Selasa, 29 1 Terapeutik S: pasien mengatakan masih sesak
Oktober
2019 1.4 Mempertahankan kapatenan jalan napas O:

1.5 Memberikan posisi semifowler atau fowler 1. Dinpnea (2) => (3)
EP: pasien diposisi semifowler 2. Bunyi napas tambahan (4) => (4)
1.6 Memfasilitas mengubah posisi senyaman 3. Pusing (3) => (4)
mungkin
4. Penglihatan kabur (2) => (2)
EP: pasien diposisi semifowler
1.7 Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan 5. Diaphoresis (4) => (4)
EP: terpasang O2 canul 3Ltpm 6. Gelisah (3) => (3)
1.8 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam 7. Napas cuping hidung (1) => (2)
EP: pasien memahami apa yang diajarkan 8. Takikardia (3) => (4)

1.9 Mengajarkan mengubah posisi secara mandiri A:


EP: pasien memahami apa yang diajarkan Masalah gangguan pertukaran gas masih terjadi
Dan bersedia melakukannya 1. Dinpnea (2) => (3)
Kolaborasi 3. Pusing (3) => (4)
1.10 Kolaborasikan pemberian bronkodilator 7. Napas cuping hidung (1) => (2)
8. Takikardia (3) => (4)

P: intervensi dilanjutkan 1.1, 1.2, 1.2, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 1.10.
Rabu, 30 1 Observasi S: pasien mengatakan masih sesak
Oktober 1.1. Mengidentifikasi adanya kelelahan otot bantu
2019 napas O:
EP: RR : 28x/menit
1. Dinpnea (2) => (2)
1.2. Mengidentifikasi efek perubaan posisi 2. Bunyi napas tambahan (4) => (4)
terhadap status pernapasan 3. Pusing (3) => (4)
EP: pernapasan cuping hidung masih ada
4. Penglihatan kabur (2) => (2)
1.3. Memonitor status respirasi dan oksigenasi 5. Diaphoresis (4) => (4)
(frekuensi ,penggunaan otot bantu napas, 6. Gelisah (3) => (3)
bunyi napas tambahan, saturasi oksigen 7. Napas cuping hidung (1) => (2)
EP: 8. Takikardia (3) => (4)
Tidak otot bantu napas dada, namun terdapat
pernapasan cuping hidung. A:
Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi
Terapeutik 4. Pusing (3) => (4)
7. Napas cuping hidung (1) => (2)
1.4 Mempertahankan kapatenan jalan napas 8. Takikardia (3) => (4)
Tidak ada sumbatan (mis: secret) P: intervensi dilanjutkan 1.1, 1.2, 1.2, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 1.10.

1.5 Memberikan posisi semifowler atau fowler


EP: pasien diposisi semifowler

1.6 Memfasilitas mengubah posisi senyaman


mungkin
EP: pasien diposisi semifowler

1.7 Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan


EP: terpasang O2 canul 3Ltpm

1.8 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam


EP: pasien melakukan tarik napas dalam setiap
kaliia merasa membutuhkan hal tersebut.

1.9 Mengajarkan mengubah posisi secara mandiri


EP: pasien merubah posisi setiap 1-2 jam
sekali
Kolaborasi
1.10 Kolaborasikan pemberian bronkodilator
kamis, 31 1 Observasi S: pasien mengatakan masih sesak
Oktober 1.4. Mengidentifikasi adanya kelelahan otot bantu
2019 napas O:
EP: RR : 25x/menit
1. Dinpnea (2) => (3)
1.5. Mengidentifikasi efek perubaan posisi 2. Bunyi napas tambahan (4) => (5)
terhadap status pernapasan 3. Pusing (3) => (5)
EP: pernapasan cuping hidung masih ada
4. Penglihatan kabur (2) => (3)
1.6. Memonitor status respirasi dan oksigenasi 5. Diaphoresis (4) => (5)
(frekuensi ,penggunaan otot bantu napas, 6. Gelisah (3) => (4)
bunyi napas tambahan, saturasi oksigen 7. Napas cuping hidung (1) => (4)
EP: 8. Takikardia (3) => (5)
Tidak otot bantu napas dada, namun terdapat
pernapasan cuping hidung. A:
Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi
Terapeutik 1. Dinpnea (2) => (3)
2. Bunyi napas tambahan (4) => (5)
1.11 Mempertahankan kapatenan jalan napas 3. Pusing (3) => (5)
Tidak ada sumbatan (mis: secret) 4. Penglihatan kabur (2) => (3)
5. Diaphoresis (4) => (5)
1.12 Memberikan posisi semifowler atau fowler
6. Gelisah (3) => (4)
EP: pasien diposisi semifowler
7. Napas cuping hidung (1) => (4)
1.13 Memfasilitas mengubah posisi senyaman 8. Takikardia (3) => (5)
mungkin
EP: pasien diposisi semifowler P: intervensi dilanjutkan 1.1, 1.2, 1.2, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 1.10.

1.14 Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan


EP: terpasang O2 canul 3Ltpm

1.15 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam


EP: pasien melakukan tarik napas dalam setiap
kaliia merasa membutuhkan hal tersebut.

1.16 Mengajarkan mengubah posisi secara mandiri


EP: pasien merubah posisi setiap 1-2 jam
sekali
Kolaborasi
1.17 Kolaborasikan pemberian bronkodilator

Jum’at , 1 1 Observasi S: pasien mengatakan masih sesak


Nov 2019 1.7. Mengidentifikasi adanya kelelahan otot bantu
napas O:
EP: RR : 24x/menit
1. Dinpnea (2) => (3)
1.8. Mengidentifikasi efek perubaan posisi 2. Bunyi napas tambahan (4) => (5)
terhadap status pernapasan 3. Pusing (3) => (5)
EP: pernapasan cuping hidung masih ada 4. Penglihatan kabur (2) => (3)
5. Diaphoresis (4) => (5)
1.9. Memonitor status respirasi dan oksigenasi
(frekuensi ,penggunaan otot bantu napas, 6. Gelisah (3) => (4)
bunyi napas tambahan, saturasi oksigen 7. Napas cuping hidung (1) => (4)
EP: 8. Takikardia (3) => (5)
Tidak otot bantu napas dada, namun terdapat
pernapasan cuping hidung. A:
Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi
Terapeutik 1. Dinpnea (2) => (3)
2. Bunyi napas tambahan (4) => (5)
1.18 Mempertahankan kapatenan jalan napas 3. Pusing (3) => (5)
Tidak ada sumbatan (mis: secret) 4. Penglihatan kabur (2) => (3)
5. Diaphoresis (4) => (5)
1.19 Memberikan posisi semifowler atau fowler 6. Gelisah (3) => (4)
EP: pasien diposisi semifowler
7. Napas cuping hidung (1) => (4)
1.20 Memfasilitas mengubah posisi senyaman 8. Takikardia (3) => (5)
mungkin
EP: pasien diposisi semifowler
P: intervensi dilanjutkan 1.1, 1.2, 1.2, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 1.10
1.21 Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
EP: terpasang O2 canul 3Ltpm N/b: pasien boleh pulang.

1.22 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam


EP: pasien melakukan tarik napas dalam setiap
kaliia merasa membutuhkan hal tersebut.

1.23 Mengajarkan mengubah posisi secara mandiri


EP: pasien merubah posisi setiap 1-2 jam
sekali
Kolaborasi
1.24 Kolaborasikan pemberian bronkodilator

NO
HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX
Senin, 28 2 Observasi S:
Oktober 1.1. Mengidentifikasi tanda/gejala primer penurunan O:
2019 curah jantung (meliputi dispnea, kelelahan, edema,
otopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea, 1. Kekuatan nadi perifer (2)
peningkatan CVP)
EP: pasien mengatakan merasa sesak 2. Ejection fraction (EF) (2)
RR; 28 x/menit 3. Cardiac index (2)
1.2. Mengidentifikasi tanda/gejala sekunder penurnan 4. Left ventrikel stroke work indeks (LVSWT) (2)
curah jantung (meliputi peningkatan berat badan, 5. Palpitasi (2)
hepatomegali, distensi vena jugularis, palpitasi,
6. Edema (3)
ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
EP: Tidak ada suara napas tambahan 7. Dispnea (2)
BB: 59 Kg 8. Oliguria (2)
9. CRT (3)
10. Tekanan darah (2)
1.3. Memonitor tekanan darah 11. Berat badan (3)
EP:
TD : 108/63 mmHg
1.4. Memonitor intake dan output cairan A: Masalah penurunan jantung masih terjadi

EP: Jam 7.00-9.00 : P: Intervensi dilanjutkan , 1.7, 1.8, 1.9, 1.10, 1.11, 1.12.
I: 105
O:90
Bc: +15
1.5. Memonitor berat badan setiap hari pada waktu
yang sama
EP: BB: 59 Kg , tidak ada penurnan BB
1.6. Memonitor saturasi oksigen
EP; SPO2 98%

Selasa, 29 2 1.7.Memonitor keluhan nyeri dada S:


Oktober EP: tidak ada nyeri dada O:
2019 1.8.Memonitor EKG 12 sadapan
EP: 1. Kekuatan nadi perifer (2) => (2)
1.9.Memonitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi) 2. Ejection fraction (EF) (2) =>(2)
EP: 3. Cardiac index (2) => (2)
1.10.Memonitor nilai laboratorium jantung ( eletrolit, 4. Left ventrikel stroke work indeks (LVSWT) (2) =>(2)
enzim jantung, BNP, NTpro-BNP)
5. Palpitasi (2) =>(2)
1.11.Memeriksa tekanan darah sebelum dan setelah 6. Edema (3) => (4)
aktivitas 7. Dispnea (2) => (3)
Jam 10.00 TD: 105/60 mmHg 8. Oliguria (2) => (3)
Dilakukan perubahan posisi duduk dan lalu 9. CRT (3) => (3)
berbaring 10. Tekanan darah (2) => (3)
Jam 11.00 TD: 112/69 mmHg 11. Berat badan (3) => (4)
1.12.Memeriksa tekanan darah dan frekuensi nadi
sebelum dan sesudah pemberian obat
JAM TD OBAT JAM TD A: Masalah penurunan jantung masih terjadi
07.00 103/46 NAC, asam folat, 08.00 90/50 - Edema (3) => (4)
B12, Spirola. - Dispnea (2) => (3)
Inj.kalnex, - Oliguria (2) => (3)
08.00 90/50 Ceftriaxone 10.00 105/60 - CRT (3) => (3)
- Tekanan darah (2) => (3)
- Berat badan (3) => (4)

P: Intervensi dilanjutkan , 1.13, 1.14, 1.15.


Rabu, 30 2 Therapeutik S:
Oktober 1.13.Memposisikan pasien semifowler atau fowler O:
2019 dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
EP; Pasien tampak berposisi semifowler 1. Kekuatan nadi perifer (2) => (3)
1.14.Memberikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi 2. Ejection fraction (EF) (2) => (3)
asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan 3. Cardiac index (2) => (3)
tinggi lemak) 4. Left ventrikel stroke work indeks (LVSWT) (2) => (3)
Diit : RG
5. Palpitasi (2) => (3)
1.15.Menggunakan stocking elastic atau penumatik
intermiten, sesuai indikasi. 6. Edema (3) => (4)
EP: pasien memahami yang dianjurkan perawat 7. Dispnea (2) => (3)
8. Oliguria (2) => (3)
9. CRT (3) => (3)
10. Tekanan darah (2) => (3)
11. Berat badan (3) => (4)

A: Masalah penurunan jantung masih terjadi


1. Kekuatan nadi perifer (2) => (3)
2. Ejection fraction (EF) (2) => (3)
3. Cardiac index (2) => (3)
4. Left ventrikel stroke work indeks (LVSWT) (2) => (3)
5. Palpitasi (2) => (3)
6. Edema (3) => (4)
7. Dispnea (2) => (3)
8. Oliguria (2) => (3)
9. CRT (3) => (3)
10. Tekanan darah (2) => (3)
11. Berat badan (3) => (4)

P: Intervensi dilanjutkan , 1.13, 1.14, 1.15.


kamis, 31 2 1.16.Memfasilitasi pasien pasien dan keluarga untuk S:
Oktober modifikasi gaya hidup sehat O:
2019 EP: keluarga pasien membiasakan saat menjenguk
pasien dengan membawa buah dan sayuran 1. Kekuatan nadi perifer (2) => (3)
1.17.Memberikan terapi relaksasi untuk mengurangi
stress 2. Ejection fraction (EF) (2) => (3)
EP: menyarankan kelarga agar memotiasi pasien 3. Cardiac index (2) => (3)
1.18.Memberikan dukungan emosional dan spiritual 4. Left ventrikel stroke work indeks (LVSWT) (2) => (3)
EP: keluarga pasien selalu member semangat 5. Palpitasi (2) => (3)
kepada pasien
6. Edema (3) => (4)
1.19.Memberikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94 % 7. Dispnea (2) => (3)
EP; SPO2 98% 8. Oliguria (2) => (3)
9. CRT (3) => (3)
10. Tekanan darah (2) => (3)
11. Berat badan (3) => (4)

A: Masalah penurunan jantung masih terjadi

1. Kekuatan nadi perifer (2) => (3)


2. Ejection fraction (EF) (2) => (3)
3. Cardiac index (2) => (3)
4. Left ventrikel stroke work indeks (LVSWT) (2) => (3)
5. Palpitasi (2) => (3)
6. Edema (3) => (4)
7. Dispnea (2) => (3)
8. Oliguria (2) => (3)
9. CRT (3) => (3)
10. Tekanan darah (2) => (3)
11. Berat badan (3) => (4)

P: Intervensi dilanjutkan 1.20, 1.21, 1.22,

Jum’at , 1 2 Edukasi S:
Nov 2019 1.20.menganjurkan beraktivitas fisik sesuai tolerani O:
EP: Pasien masih keterbatasan melakukan aktivitas
seperti makan di suapi, 1. Kekuatan nadi perifer (2) => (4)
2. Ejection fraction (EF) (2) => (4)
1.21.Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap 3. Cardiac index (2) => (4)
EP: Melakukan perubahan posisi ditempat tidur 4. Left ventrikel stroke work indeks (LVSWT) (2) => (4)
1.22.Menganjurkan berhenti merokok
5. Palpitasi (2) => (4)
EP: selama sakit pasien tidak merokok
6. Edema (3) => (4)
7. Dispnea (2) => (4)
8. Oliguria (2) => (4)
9. CRT (3) => (4)
10. Tekanan darah (2) => (3)
11. Berat badan (3) => (5)

A: Masalah penurunan jantung masih terjadi

1. Kekuatan nadi perifer (2) => (4)


2. Ejection fraction (EF) (2) => (4)
3. Cardiac index (2) => (4)
4. Left ventrikel stroke work indeks (LVSWT) (2) => (4)
5. Palpitasi (2) => (4)
6. Edema (3) => (4)
7. Dispnea (2) => (4)
8. Oliguria (2) => (4)
9. CRT (3) => (4)
10. Tekanan darah (2) => (3)
11. Berat badan (3) => (5)

P: Intervensi dilanjutkan 1.20, 1.21, 1.22,.

NO
HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX
Senin, 28 3 Observasi
Oktober 1.1 Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima S: Pasien mengatakan aktivitas masih terbatas,
2019 informasi O:
EP: Pasien mengatakan ingin melakukan latihan gerak 1. Kemudahan dalam mealkukan aktivitas sehari-hari (2)
ditempat tidur 2. Kecepatan berjalan (2)
3. Jarak berjalan (2)
1.2 Mengidentifikasi indikasi dan kontraindikasi mobilisasi 4. Kkuatan tubuh bagian atas (2)
EP: Pasien diharuskan bedrest agar tidak terjadi serangan 5. Kekuatan tubuh bagian bawah (2)
nyeri dada yang disebabkan oleh aktivitasa berlebih 6. Keluhan lelah (2)
7. Dispnea saat aktivitas (2)
1.3 Memonitor kemajuan pasien /keluarga dalam melakukan 8. Dispnea setelah aktivitas (2)
mobilisasi 9. Tekanan darah (2)
EP: Pasien dapat emalkukan perubahan posisi di tempat 10. frekuensi napas (2)
tidur A: Masalah Intoleransi aktivitas masih terjadi
P: Lanjutkan Intervensi 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.8,

Selasa, 29 3 Therapeutik S: Pasien mengatakan aktivitas masih terbatas,


Oktober 1.4 Mempersiapkan materi , media dan alat-alat seperti O:
2019 bantal, gait belt 1. Kemudahan dalam mealkukan aktivitas sehari-hari (2)
EP: dalam prosesmerencanakan 2. Kecepatan berjalan (2)
1.5 Menjadwalkan waktu pendidikan kesehatan sesuai 3. Jarak berjalan (2)
kesepakatan dengan pasien dan keluarga 4. Kkuatan tubuh bagian atas (2)
EP; Edukasi kepada pasien telah dilakukan dan 5. Kekuatan tubuh bagian bawah (2)
pasien antusias untuk melakukan 6. Keluhan lelah (2)
1.6 Memberi kesempatan pada pasien dan keluarga untuk 7. Dispnea saat aktivitas (2)
bertanya 8. Dispnea setelah aktivitas (2)
EP: Pasien memahami yang disampaikan 9. Tekanan darah (2)
10. frekuensi napas (2)
A: Masalah Intoleransi aktivitas masih terjadi
P: Lanjutkan Intervensi 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 1.10,

Rabu, 30 3 Edukasi S: Pasien mengatakan aktivitas masih terbatas,


Oktober 1.7 Menjelaskan prosedur, tujuan, indikasi, dan O:
2019 kontraindikasi mobilisiasi serta dampak imobilisasi 1. Kemudahan dalam mealkukan aktivitas sehari-hari (2)
EP; Pasien dapat memahaminya, 2. Kecepatan berjalan (2)
1.8 Mengajarkan cara mengidentifikasi kemampuan 3. Jarak berjalan (2)
mobilisasi (seperti kekuatan otot, rentang gerak) 4. Kkuatan tubuh bagian atas (2)
EP: kekuatan ekstremitas atas atau bawah masih 5. Kekuatan tubuh bagian bawah (2)
bagus 6. Keluhan lelah (2)
1.9 Mendemonstrasi cara mobilisasi ditempat tidur (mis. 7. Dispnea saat aktivitas (2)
Mekanika tubuh, posisi pasien di geser kea rah 8. Dispnea setelah aktivitas (2)
berlawanan dari arah posisi yang akan dimiringkan, 9. Tekanan darah (2)
teknik-teknik memiringkan,penempatan posisi bantal 10. frekuensi napas (2)
sebagai penyangga). A: Masalah Intoleransi aktivitas masih terjadi
EP; Pasien melakukan hyang diperintahkan perawat P: Lanjutkan Intervensi 1.10, 1.11, 1.12, 1.13, 1.14, 1.15,
terkait latihan gerak
Mendemonstrasikan cara melatih rentang gerak (mis:
gerakan dilakukan dengan perlahan dimulai dari
kepala ke ekstremitas, gerakan semua persendian
sesuai rentang gerak normal, cara melatih rentang
gerak pada sisi ekstremitas yang parase dengan
menggunaan ekstremitas yang normal, frekuensi tiap
gerakan)
1.11Menganjurkan pasien dan keluarga
mendemonstrasikan mobilisasi miring kanan/miring
kiri /latihan gerkan sesuai yang telah
didemonstrasikan
kamis, 31 3 Observasi S: Pasien mengatakan aktivitas masih terbatas,
Oktober 1.10 Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima O:
2019 informasi 1. Kemudahan dalam mealkukan aktivitas sehari-hari (2)
EP: pasien mengikuti latuhan gerak yang dicontohkan 2. Kecepatan berjalan (2)
3. Jarak berjalan (2)
1.11 Mengidentifikasi indikasi dan kontraindikasi mobilisasi 4. Kkuatan tubuh bagian atas (2)
EP: Pasien diharuskan bedrest agar tidak terjadi serangan 5. Kekuatan tubuh bagian bawah (2)
nyeri dada yang disebabkan oleh aktivitas berlebih 6. Keluhan lelah (2)
7. Dispnea saat aktivitas (2)
1.12 Memonitor kemajuan pasien /keluarga dalam melakukan 8. Dispnea setelah aktivitas (2)
mobilisasi 9. Tekanan darah (2)
EP: Pasien dapat emalkukan perubahan posisi di tempat 10. frekuensi napas (2)
tidur A: Masalah Intoleransi aktivitas masih terjadi
P: Lanjutkan Intervensi 1.10, 1.11, 1.12, 1.13, 1.14, 1.15,

Jum’at , 1 3 Observasi S: Pasien mengatakan aktivitas masih terbatas,


Nov 2019 1.13 Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima O:
informasi 1. Kemudahan dalam mealkukan aktivitas sehari-hari (2)
EP: pasien dapat melakukan latihan gerak secara mandiri 2. Kecepatan berjalan (2)
1.14 Mengidentifikasi indikasi dan kontraindikasi mobilisasi 3. Jarak berjalan (2)
EP: Pasien diharuskan bedrest agar tidak terjadi serangan 4. Kkuatan tubuh bagian atas (2)
nyeri dada yang disebabkan oleh aktivitas berlebih 5. Kekuatan tubuh bagian bawah (2)
6. Keluhan lelah (2)
1.15 Memonitor kemajuan pasien /keluarga dalam melakukan 7. Dispnea saat aktivitas (2)
mobilisasi 8. Dispnea setelah aktivitas (2)
EP: Pasien dapat emalkukan perubahan posisi di tempat 9. Tekanan darah (2)
tidur 10. frekuensi napas (2)
A: Masalah Intoleransi aktivitas masih terjadi
P: Lanjutkan Intervensi 1.10, 1.11, 1.12, 1.13, 1.14, 1.15,

S-ar putea să vă placă și