Sunteți pe pagina 1din 15

Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 16-30 ISSN 2460-8114

FAKTOR-FAKTOR DALAM MENENTUKAN KUALITAS PEMBIAYAAN KPRS


MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI PADA BPRS

Muhammad Yusuf
Program Pascasarjana Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School
moch.yusuf@ibs.ac.id

Abstract: This research will discuss the factors in determining the quality of Islamic micro finance
KPRS the BPRS, the variable consists of the variable funding procedures. The purpose of the study is
expected to determine and analysis which variables are more influential and significant in determining
the quality of Islamic Micro financing KPRS subsidized BPRS, making Islamic micro finance subsidized
KPRS channeled through the BPRS can be channeled to targeted low-income communities (MBR).
While to examine the relationship socioeconomic variables with science Tawhidi using the Oneness of
Allah as the source of the knowledge of good is revealed through Al - Quran and Al Hadiths in each run
natural phenomenon and its contents, including the social and economic concerns of human life used
methods TSR (Tawhidi String Relationship). The results of statistical analyzes and explains that the
variables are more influential and significant in determining the quality of the financing, is a variable
job with the highest coefficient standardized of 4,694 compared to the value of the other variable, where
the variable work, divided into 3 (three) types of professions, the profession as a laborer / farmers,
private sector employees and civil / military / civil service teachers.
Keywords: BPRS, Financing quality, and Islamic Micro financing subsidized KPRS.

Abstrak: Penelitian ini akan membahas faktor-faktor dalam menentukan kualitas keuangan mikro
syariah KPRS BPRS, variabel terdiri dari prosedur pendanaan variabel. Tujuan dari penelitian ini
diharapkan dapat menentukan dan menganalisis variabel yang lebih berpengaruh dan signifikan da-
lam menentukan kualitas KPRS pembiayaan Islam Micro bersubsidi BPRS, membuat keuangan mikro
syariah bersubsidi KPRS disalurkan melalui BPRS dapat disalurkan ke masyarakat berpenghasilan
rendah yang ditargetkan (MBR). Sementara untuk menguji hubungan variabel sosial ekonomi dengan
ilmu Tawhidi menggunakan Keesaan Allah sebagai sumber pengetahuan baik yang diturunkan melalui
Al - Quran dan Al Hadist di setiap fenomena alam menjalankan dan isinya, termasuk masalah sosial
dan ekonomi kehidupan manusia, metode yang digunakan adalah TSR (Tawhidi String Relationship).
Hasil analisis statistik menjelaskan bahwa variabel yang lebih berpengaruh dan signifikan dalam me-
nentukan kualitas pembiayaan, adalah variabel pekerjaan dengan koefisien tertinggi standar dari 4694
dibandingkan dengan nilai variabel lainnya, di mana variabel pekerjaan, dibagi menjadi 3 (tiga) jenis
profesi, profesi sebagai buruh/ petani, karyawan swasta dan sipil / militer / pegawai negeri.
Kata Kunci: BPRS, Kualitas Pendanaan, dan Pembiayaan Mikro syariah bersubsidi KPRS.

1. Pendahuluan mekanisme pasar formal dengan fasilitas kredit,


Salah satu bentuk Pembiayaan yang dimi- tapi ternyata pada realisasinya, hal tersebut tidak
nati masyarakat adalah pembiayaan perumahan, dapat dijangkau oleh sebagian besar masyarakat
karena perumahan dan permukiman merupakan yang berpenghasilan rendah yang menghuni per-
salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rang- mukiman informal. Masyarakat berpenghasilan
ka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rendah mengandalkan sumber pembiayaan in-
rakyat. Mengingat pentingnya keberadaan rumah formal, untuk membangun/memperbaiki rumah.
tersebut, maka hampir setiap keluarga baru akan (Hanum, 2009).
mendambakan rumah sendiri. Untuk menjembatani permasalahan terse-
Fenomena masyarakat saat ini, dimana but, Pemerintah mengeluarkan bentuk program
pola pembangunan perumahan yang dilakukan perumahan swadaya, salah satu programmya
oleh pihak pengembang swasta, adalah skema yaitu Kredit Pemilikan Rumah Swadaya (KPRS)
pengadaan perumahan yang ditawarkan melalui Mikro Syariah Bersubsidi. Program ini tertu-
16
Yusuf, Faktor-faktor dalam Menentukan Kualitas Pembiayaan BPRS Mikro Syariah... ISSN 2460-8114

ang pada keputusan Menteri Perumahan Rakyat menentukan kualitas pembiayaan KPRS Mikro
(Kepmenpera), Nomor : 06/Permen/M/2007. Syariah Bersubsidi pada BPRS.
Penelitian ini berfokus pada lembaga per- Berangkat dari latar belakang dan teori,
bankan yang menyalurkan pembiayaan KPRS maka permasalahan penelitian dan perumusan
Mikro Bersubsidi, yaitu lembaga BPR dan masalah tentang faktor-faktor dalam menentukan
BPRS, berikut daftar BPR/BPRS yang telah kualitas pembiayaan KPRS Mikro Syariah Ber-
melakukan Perjanjian Kontrak Operasional subsidi pada BPRS, meliputi :
(PKO) dengan Kementrian Perumahan Rakyat, 1.) Masalah ketidaklancaran dalam pembiayaan
sebanyak 2 BPR dan 20 BPRS, berdasarkan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi bagi BPRS,
data dari Asdep bidang Pembiayaan dan Investa- dimana kurangnya sistem pengawasan dari
si, data BPR dan BPRS yang telah memperoleh pihak BPRS terhadap nasabah yang memi-
pembiayaan KPRS Mikro Bersubsidi, mencakup liki usaha. Kurangnya tenaga ahli dalam
pelaksanaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi, mengembangkan pasar, kurangnya sumber
tidak terlepas dari kekurangan yang ditemukan daya yang khusus menangani pembiayaan
dari hasil pendapat nasabah yang menerima sub- KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
sidi, maupun dari pihak penyalur subsidi, yaitu 2.) Masalah ketidaklancaran pengembalian pem-
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Ma- biayaan oleh MBR, disebabkan ketidak kon-
salah-masalah pada pelaksanaan pembiayaan sistennya para nasabah dalam mengangsur
KPRS Mikro syariah ini, antara lain jangkauan atau melunasi pembiayaan, karena tingkat
pelayanan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi ha- konsumsinya yang tinggi, jangka waktu pem-
nya terbatas di sekitar kawasan BPRS, akibat biayaan yang relatif singkat hanya 4 tahun,
dari kurangnya sosialisasi oleh BPRS, besarnya akibatnya besaran angsuran perbulan terlalu
risiko yang dihadapi dengan meminjamkan dana besar bagi MBR.
kepada MBR, kurangnya tenaga pendamping 3.) Masalah ketidak tepatan pembiayaan KPRS
yang khusus menangani pembiayaan KPRS Mikro Syariah bersubsidi bagi MBR, karena
Mikro Syariah Bersubsidi, minimnya dana pen- pada umumnya MBR belum memenuhi ke-
dampingan, pembayaran angsuran kurang lancar, layakan penyaluran dana bagi nasabah yang
kekurangan sumber daya murah, serta tidak ter- akan memperoleh pembiayaan, meliputi, ke-
jaminnya keberlan-jutan karena hanya bersifat mampuan modal, terbatasnya pengakuan dan
proyek (Wardoyo 2005). jaminan prospek usaha dari calon nasabah.
Beberapa kelemahan yang biasanya dilekat- Dan masalah Informasi pembiayaan KPRS
kan pada UMKM adalah, dalam hal manajemen Mikro Syariah Bersubsidi kepada MBR, ha-
keuangan, agunan tidak cukup, kurang pengala- nya terbatas di sekitar kawasan BPRS, aki-
man pembiayaan, teknologi produksi yang masih bat dari kurangnya sosialisasi oleh BPRS.
tradisional, kurang disiplin, kurang ahli dalam sehingga MBR yang memperoleh pem-
mengembangkan pasar, dan suka mengambil biayaan, hanya disekitar lingkungan BPRS.
resiko tanpa analisis penilaian risiko yang benar, Oleh karena itu, masalah penelitian yang
jadi perlunya prosedur pembiayaan dan sistem akan diajukan adalah untuk menguji secara em-
pengawasan bagi UMKM (Hidayat 2007). piris faktor-faktor dalam menentukan kualitas
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi
diketahui bahwa kualitas pembiayaan dipengaruhi pada BPRS.
oleh banyak faktor antara lain prosedur pem-
biayaan, regulasi perbankan, sistem pengawasan,
audit internal, audit ekternal, budgeting, tingkat Perumusan Masalah Penelitian
kepercayaan nasabah terhadap BPRS, peker- Rumusan masalah dalam bentuk research
jaan nasabah, penghasilan, pendidikan nasa- question akan dijelaskan sebagai berikut:
bah, pengeluaran rumah tangga dan etika kerja 1. Apakah faktor prosedur pembiayaan, regula-
karyawan dalam agama. maka penulis mengam- si perbankan, sistem pengawasan, audit inter-
bil judul penelitian tentang, faktor-faktor dalam nal, audit ekternal, budgeting, tingkat keper-

17
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 16-30 ISSN 2460-8114

cayaan nasabah terhadap BPRS, pekerjaan mor: 13/9/PBI/2011, tentang Pembiayaan bagi
nasabah, penghasilan, pendidikan nasabah, Bank syariah dan unit syariah adalah penyediaan
pengeluaran rumah tangga nasabah dan eti- dana atau tagihan yang dipersamakan dengan
ka kerja karyawan dalam agama, menentukan itu berupa: a. transaksi bagi hasil dalam bentuk
dalam kualitas pembiayaan, KPRS Mikro mudharabah dan musyarakah; b. transaksi sewa
Syariah Bersubsidi pada BPRS ? menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli da-
2. Bagaimana hubungan antar variabel, dalam lam bentuk ijarah muntahiyah bit tamlik; c. tran-
menentukan kualitas pembiayaan KPRS saksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,
Mikro Syariah Bersubsidi pada BPRS? salam dan istishna’; d. transaksi pinjam memin-
3. Mana yang lebih berpengaruh dan signifikan, jam dalam bentuk piutang qardh; dan e. transaksi
antara faktor-faktor dalam menentukan sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk
kualitas pembiayaan KPRS Mikro Syariah transaksi multijasa, (Pasal 1 paragraf 6) berdasar-
Bersubsidi pada BPRS? kan persetujuan atau kesepakatan antara Bank
Tujuan Penelitian Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewa-
jibkan pihak pihak yang dibiayai dan/atau diberi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
fasilitas dana untuk mengembalikan dana terse-
mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang
but setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
menentukan, kualitas pembiayaan KPRS Mikro
ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil sebagaima-
Syariah Bersubsidi yang disalurkan melalui
na dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21
BPRS. Dan hubungan antara variabel dalam
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
menentukan, kualitas pembiayaan KPRS Mikro
Syariah Bersubsidi pada BPRS serta menentukan
Definisi Kualitas Pembiayaan
variabel yang lebih berpengaruh dan signifikan,
Kualitas Pembiayaan menurut Rivai dan
antara faktor-faktor dalam menentukan kualitas
Veithzal (2008, 33) adalah Kondisi dan kepatuhan
pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi,
nasabah pembiayaan, dalam memenuhi kewa-
pada BPRS
jiban, untuk membayar bagi hasil serta melunasi
pembiayaannya. Jadi unsur utama dalam menen-
Manfaat Penelitian
tukan kualitas pembiayaan adalah waktu pemba-
Penelitian ini diharapkan dapat memberi-
yaran bagi hasil, pembayaran angsuran maupun
kan manfaat kepada pengembangan ilmu penge-
pelunasan pokok pembiayaan
tahuan khususnya bidang akuntansi, pemerintah,
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli
Kementrian Negara Perumahan Rakyat (KE-
tentang pengertian dan definisi atas kualitas
MENPERA) dan BPRS, dalam rangka mense-
dan pembiayaan maka dapat disimpulkan bah-
jahterakan rakyat Indonesia di bidang perumah-
wa kualitas pembiayaan adalah karakteristik
an, diharapkan penelitian ini mempunyai man-
dari suatu produk atau jasa yang ditentukan oleh
faat mengetahui Variabel yang berpengaruh dan
pemakai atau customer dan diperoleh melalui
signifikan ini yang dapat membantu BPRS dalam
pengukuran proses serta melalui perbaikan yang
menentukan kualitas pembiayaan yang baik. Jika
berkelanjutan (Continuous Improvement), ber-
pembiayaan yang disalurkan tepat sasaran dan
dasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
pengembaliannya tepat waktu, maka BPRS dapat
meminjam antara lembaga keuangan pihak lain
menambah kepercayaan dari Kemenpera untuk
yang mewajibkan pihak peminjam untuk meluna-
menyalurkan kembali pembiayaan KPRS Mikro
si utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
Syariah Bersubsidi bagi masyarakat berpeng-
imbalan atau bagi hasil
hasilan rendah atau bentuk pembiayaan lainnya,
seperti pembiayaan FLPP (Fasilitas Likuiditas
Faktor-Faktor dalam Menentukan Kualitas
Pembiayaan Perumahan).
Pembiayaan
Pendapat dalam menentukan kualitas pem-
2. Tinjauan Pustaka
biayaan berdasarkan faktor Nasabah dan Bank,
Definisi Pembiayaan
menurut Irmayanto, et al. (2007, 86).
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no-
18
Yusuf, Faktor-faktor dalam Menentukan Kualitas Pembiayaan BPRS Mikro Syariah... ISSN 2460-8114

Faktor Nasabah, terdiri Internal dan Ekter- kan bagian yang terpenting dalam menentukan
nal, faktor internal meliputi kesalahan manaje- kualitas pembiayaan, Menurut Rodoni dan Hamid
men, kesulitan keuangan, kegagalan pemasaran, (2008, 13); terdapat tiga alasan utama pentingnya
kegagalan produksi (kualitas/kuantitas), sengke- regulasi sistem keuangan syariah, antara lain :
ta antara pemilik, pengelola dan karyawan. Fak- 1.) Meningkatkan informasi yang tersedia bagi
tor ekternal nasabah meliputi keadaan ekonomi investor
dan politik yang tidak stabil, fluktuasi nilai mata 2.) Memastikan kekuatan dan kesehatan peran-
uang rupiah yang sulit diperkirakan, laju inflasi tara keuangan (Financial intermediate) yang
yang meningkat dan tingkat persaingan Industri dijalankan. Informasi yang tidak seimbang
semakin ketat. Faktor Bank, meliputi lemahnya (asymmetric) dapat mengakibatkan peran-
sistem pengawasan, studi kelayakan yang main- tara keuangan menjadi roboh maupun tidak
main, mark up yang berlebihan. kokoh, sehingga menuju panik keuangan
Pembiayaan menurut kualitasnya pada 3.) Memperbaiki kontrol kebijakan moneter
hakikatnya didasarkan atas resiko kemungkinan Menurut Nogi (2003, 102), Sistem per-
terhadap kondisi dan kepatuhan nasabah pem- bankan dalam menentukan kualitas pembiayaan
biayaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, meliputi Sistem
untuk membayar bagi hasil serta melunasi pem- Penagihan Pembiayaan, Sistem Penghapusan/
biayaannya. Penyisihan Pembiayaan dan Regulasi Bank
Indonesia.
Faktor prosedur pembiayaan dalam menentu-
kan kualitas pembiayaan Faktor Sistem pengawasan dalam menentu-
Prosedur pembiayaan merupakan salah kan kualitas pembiayaan
satu dari dalam menentukan kualitas pembiayaan Sistem pengawasan yang dilakukan oleh
KPRS mikro syariah, Penyimpangan dalam pihak manajemen bank sangat berpangaruh ter-
prosedur kredit merupakan salah satu penyebab hadap kualitas pembiayaan. Dalam rangka men-
timbulnya kredit macet. jalankan tugas pengawasan, Bank Indonesia
Menurut Nogi (2003, 56), penyebab pem- menetapkan beberapa jenis pengawasan yang
biayaan macet terdiri atas 2 faktor yaitu faktor In- didasarkan atas analisis terhadap kondisi suatu
ternal dan ekternal ; faktor internal yaitu dikare- bank tertentu yaitu : Pengawasan Normal (Rutin),
nakan adanya kebijakan perkreditan yang ekspan- Pengawasan Intensif (Intensive Supervision) dan
sif, penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur Pengawasan Khusus (Special Surveillance).
kredit, adanya itikad yang kurang baik dari pemi- Menurut Nogi (2003, 96), Sistem penga-
lik, pengurus atau pegawai, lemahnya sistem ad- wasan dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
ministrasi dan pengawasan kredit serta lemahnya 1.) Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Com-
system informasi kredit macet, sedangkan faktor pliance Based Supervision),
ekternal penyebab timbulnya kredit macet adalah 2.) Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based
karena kegagalan dari usaha debitur, musibah Supervision)
terhadap debitur atau terhadap kegiatan usaha Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan
debitur serta menurunnya kegiatan ekonomi dan bahwa sistem pengawasan merupakan bagian
tingginya tingkat suku bunga yang sangat berpengaruh dalam menentukan
Sehubungan hasil penelitian dan pemba- kualitas kredit/ pembiayaan, salah satu faktor
hasan yang tersebut maka peneliti memasuk- yang menyebabkan kredit macet adalah akibat
kan prosedur pembiayaan sebagai variabel, yang kelemahan dan kelalaian bank dalam melakukan
merupakan bagian dari faktor akuntansi dalam sistem pengawasan.
menentukan kualitas pembiayaan.
Faktor Audit Internal dalam menentukan
Faktor regulasi perbankan dalam menentu- kualitas pembiayaan
kan kualitas pembiayaan Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi
Sistem dan Regulasi perbankan merupa- internal auditor dan aturan yang melingkapinya
19
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 16-30 ISSN 2460-8114

mempengaruhi cara kerjanya dalam menjalankan Mikro Syariah Bersubsidi.


manajemen risiko. Pada akhirnya perbedaan po- Faktor Budgeting dalam menentukan kualitas
sisi dalam struktur organisasi akan mendapatkan pembiayaan
hasil yang berbeda. Penyusunan rencana atau kebijakan yang
Kondisi ini semestinya menyadarkan audi- akan dilakukan di masa yang akan datang bi-
tor intern bahwa sikap independen bukan hanya asanya dibuat dalam bentuk budget, pihak mana-
ditujukan pada orang-orang di level bawah saja jer pembiayaan dan investor juga berkepentingan
tetapi juga meliputi level atas (Harahap 2008) dan atas laporan budget sebagai bahan pertimbangan
(Nogi 2003). dalam memutuskan untuk pemberian pembiayaan
Maknanya bahwa internal auditor secara atau penanaman modal.
independen memberikan suatu jasa konsultasi Menurut hasil penelitian Kusuma (2006,
mengenai seluruh aspek risiko yang melekat pada 35), tentang faktor yang mempengaruhi perkem-
industri perbankan yang artinya seluruh level ma- bangan pembiayaan perbankan di Indonesia,
najemen perlu menjadi perhatian auditor intern. mengatakan bahwa tanda koefisien yang positif
Apalagi dikaitkan dengan syariah, maka audi- dari pembiayaan bermasalah (NPF) menunjuk-
tor intern juga harus berani untuk mengevaluasi kan adanya hubungan positif antara variabel pem-
menurut ketentuan syariah. biayaan bermasalah (NPF) dengan pertumbuhan
pembiayaan yang dibuat dalam bentuk budget.
Faktor Audit Ekternal dalam menentukan Semakin tinggi pembiayaan bermasalah (NPF)
kualitas pembiayaan semakin tinggi pertumbuhan budgetnya, dan se-
Dalam beberapa hal, auditor inter- baliknya. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa
nal dan auditor eksternal memiliki kesamaan. adanya hubungan yang positif antara pembiayaan
Keduanya merupakan profesi yang memain- bermasalah dengan pertumbuhan pembiayaan
kan peran penting dalam tata kelola organisa- yang dibuat dalam bentuk budget. Berdasarkan
si serta memiliki kepentingan bersama dalam pendapat teori dan hasil penelitian tentang pentin-
hal efektivitas pengendalian internal keuangan. gnya laporan budget dalam menentukan kualitas
Keduanya diharapkan memiliki pengetahuan pembiayaan, maka peneliti memasukkan sebagai
yang luas tentang bisnis, industri, dan risiko stra- salah satu faktor dalam menentukan kualitas
tegis yang dihadapi oleh organisasi yang mereka pembiayaan.
layani. 
Dari sisi profesionalitas, keduanya juga Faktor pekerjaan nasabah dalam menentukan
memiliki kode etik dan standar profesional kualitas pembiayaan
yang ditetapkan oleh institusi profesional Pekerjaan nasabah, suku bunga, jangka
masing-masing yang harus dipatuhi, serta sikap waktu kredit, secara bersama-sama berpengaruh
mental objektif dan posisi independen dari kegia- signifikan terhadap pemberian kredit. Faktor
tan yang mereka audit. non ekonomi yang terdiri dari aspek Peker-
Audit internal ini dilakukan oleh kantor jaan, Penghasilan, pendidikan dan pengeluaran
akuntan publik, yang bekerja secara professional nasabah berpengaruh dalam menentukan kualitas
serta independen dalam melakukan suatu pemer- pembiayaan. Variabel pekerjaan nasabah dan
iksaan audit. lama bekerja nasabah dalam suatu perusahaan,
Berdasarkan pendapat dan teori tentang berpengaruh secara nyata terhadap permintaan
Audit Internal dan ekternal, maka dapat disim- pembiayaan. Hal ini dikarenakan, jika bank
pulkan bahwa Audit Internal dan eksternal dapat memiliki status pekerjaan dan lamanya bekerja
dijadikan variabel pada faktor akuntansi dalam dari nasabah tersebut, otomatis dapat diprediksi
menentukan kualitas pembiayaan. bahwa nasabah tersebut memiliki jenis penghasi-
Berdasarkan analisis pendapat dan teori lan tetap atau honorer, hal ini yang merupakan
maka dapat disimpulkan bahwa audit ekternal bagian dari penilaian terhadap nasabah, untuk
dan Internal dapat dijadikan sebagai variabel memperoleh pembiayaan dari Bank. Pengaruh
dalam menentukan kualitas pembiayaan KPRS pekerjaan nasabah, suku bunga, jangka waktu
20
Yusuf, Faktor-faktor dalam Menentukan Kualitas Pembiayaan BPRS Mikro Syariah... ISSN 2460-8114

kredit, secara bersama-sama berpengaruh signi- Pendidikan nasabah sebagai bahan per-
fikan terhadap pemberian kredit. Sugeng (2008), timbangan dalam pengambilan keputusan pem-
Suprapto (2008), Akbar (2007). biayaan, menurut hasil penelitian yang dilakukan
oleh Suprapto (2008, 35) Keputusan terhadap
Faktor Penghasilan nasabah dalam menentu- pemberian kredit dipengaruhi oleh faktor pendi-
kan kualitas pembiayaan dikan dan pelatihan.
Dalam menentukan tingkat penghasi- Menurut Masruri (2009, 159) Variabel pen-
lan terhadap pelunasan pembiayaan, menurut didikan formal dan Non formal secara parsial
Farid (2007:12) bahwa faktor-faktor yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
mempengaruhi pemberian kredit terdiri dari pengambilan keputusan pemberian kredit.
pendapatan nasabah, karakter (watak) nasabah,
jaminan (collateral), secara bersama-sama ber- Faktor Kepercayaan (trust) nasabah terha-
pengaruh positif dan signifikan terhadap pem- dap BPRS dalam menentukan kualitas pem-
berian kredit. Pemberian besarnya jumlah kredit biayaan
yang diberikan kepada nasabah sangat tergantung Faktor-faktor yang terkandung dalam pem-
dari pendapat nasabah dan tingkat suku bunga, berian suatu fasilitas pembiayaan adalah keper-
menurut Sugiyanto (2010), yaitu : cayaan, jangka waktu, risiko, balas jasa dan kese-
Jumlah kredit yang diberikan oleh BPR pakatan, sesuai dengan penelitian Kasmir (2001),
Cabang Paron, berpengaruh positif dan signifikan Rakub dalam Hidayat (2007), Fatrio (2006, 33).
terhadap pendapatan nasabah dan tingkat suku Berdasarkan beberapa Teori dan pendapat
bunga kredit. Jika pendapat nasabah meningkat para ahli tentang kepercayaan (trust) nasabah
dan suku bunga kredit turun maka jumlah kredit terhadap Bank merupakan salah satu faktor da-
yang diberikan semakin besar. lam pembiayaan kelancaran kloektibilitas pem-
biayaan, yang merupakan bagian dari kualitas
Faktor Pengeluaran rumah tangga nasabah pembiayaan, maka peneliti memasukkan variabel
dalam menentukan kualitas pembiayaan kepercayaan (trust) nasabah terhadap bank, se-
Untuk kelas sosial ekonomi digunakan bagai salah satu faktor dalam menentukan kuali-
pengeluaran rumah tangga sebagai indikator da- tas pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
lam menentukan kualitas pembiayaan. menurut
Suprapto (2008, 28) Faktor etika kerja dalam agama untuk me-
Untuk pengeluaran rumah tangga dike- nentukan kualitas Pembiayaan
lompokkan dalam tiga grup, yaitu mereka yang Pendapat yang mendukung adanya pe-
tinggal dengan rumah tangga dengan pengelu- ngaruh etika kerja dalam agama untuk menen-
aran rendah Rp 2 juta-Rp 4 juta (73%). memili- tukan kualitas pembiayaan adalah, menurut
ki pengeluaran menengah Rp.4 juta- Rp.7,5 juta Harahap (2008), mengatakan bahwa unsur agama
(18%) dan atas, yaitu di atas Rp.7,5 juta (8%). punya peran penting dalam bidang ekonomi, da-
Jadi pengeluaran yang rendah lebih berpotensi lam hal ini agama disebut dengan istilah ”moral
untuk melunasi pembiayaannya terhadap bank. suasion” menyatakan bahwa aspek moral harus
Menurut Akbar (2007, 43), menjelaskan mewarnai dan berperan dalam ekonomi.
bahwa konsumsi rata-rata rumah tangga dan Pendapat lain tentang pengaruh eti-
tabungan rata-rata berpengaruh secara postif dan ka kerja dalam agama adalah menurut Gerald
signifikan terhadap permintaan kredit. Jika ma- Lenski (1967) dalam Harahap (2008) bahwa aga-
kin besar tingkat konsumsi rumah tangga, ma- ma mempengaruhi mobilitas dan kesuksesan se-
kin sedikit nasabah untuk menabung, sehingga seorang, pendapat lain Lipset, Bendix dan Weller
berpengaruh terhadap jumlah kredit yang akan menemukan hubungan signifikan antara agama
diberikan kepada nasabah tersebut. dengan sikap dan perilaku ekonomi seseorang.
Menurut Dewi dan Bawono (2008), dari
Faktor Pendidikan nasabah dalam menentu- hasil penelitian tentang Analisis Pengaruh Eti-
kan kualitas pembiayaan ka Kerja Islam terhadap sikap karyawan bagian
21
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 16-30 ISSN 2460-8114

akuntansi dalam bank umum non Syariah me- KPRS Mikro Syariah Bersubsidi
nyatakan bahwa Etika kerja Islam berpengaruh Pembiayaan Mikro Pembangunan/ Per-
secara signifikan terhadap dimensi behavioural baikan Rumah Swadaya Bersubsidi dengan
sikap karyawan bagian akuntansi dalam peru- prinsip syariah, yang selanjutnya disebut KPRS
bahan organisasi. Hasil penelitian ini sejalan Mikro Syariah Bersubsidi, Berdasarkan Lampi-
dengan penelitian Fitria (2003) Azwar (2003) ran Permenpera nomor 18/Permen/M/2011, ten-
yang berkesimpulan bahwa variabel etika kerja tang Tata cara pelaksanaan subsidi perumahan
Islam berpengaruh positif terhadap masing-mas- melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi
ing dimensi sikap dalam perubahan organisasi. Bab I, pasal 1 ayat 3, berbunyi pengertian KPRS
Mikro Syariah Bersubsidi adalah
Skim Pembiayaan Perumahan di Indonesia Pembiayaan yang diterbitkan oleh Lemba-
Pembiayaan perumahan bersubsidi untuk ga Penerbit Pembiayaan yang telah beroperasi
masing-masing kelompok sasaran terdiri dari 2 dengan prinsip syariah kepada masyarakat ber-
(dua) skim, yaitu KPRS Syariah Bersubsidi dan penghasilan rendah dalam rangka pembangunan
KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. Pilihan skim atau perbaikan rumah yang dilakukan secara
subsidi diberikan dapat berupa subsidi pemba- swadaya, dengan karakteristik nilai pembiayaan
ngunan / perbaikan rumah melalui KPRS Syariah relatif kecil paling sedikit Rp. 1.000.000,00 dan
bersubsidi dan Subsidi Pembangunan/Perbaikan paling banyak Rp. 15.200.000,00 dengan jangka
rumah melalui KPRS Mikro Syariah Bersubsidi. waktu pinjaman paling lama 4 (empat) tahun.

KPRS Syariah Bersubsidi Penelitian Sebelumnya


Diharapkan sistem pembiayaan perumah- Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya
an ini nantinya mampu memberikan akses yang tentang pembiayaan KPRS Mikro Syariah Ber-
seluas-luasnya kepada masyarakat, termasuk subsidi, hasil penelitian Wardoyo (2005), Hanum
Masyarakat Berpenghasilan rendah disebut den- (2009), diungkapkan bahwa pelaksanaan KPRS
gan istilah (MBR), untuk memperoleh KPR yang Mikro Syariah Bersubsidi tidak terlepas dari
murah. kekurangan yang ditemukan dari hasil pendapat
Pengertian Kelompok Sasaran KPRS/KPRS nasabah yang memperoleh pembiayaan tersebut,
Mikro Syariah Bersubsidi, menurut lampiran antara lain pemberian jumlah subsidi kepada na-
Kemenpera nomor 18/Permen/M/2011, bab I sabah dengan nominal yang dikurangi, pemutusan
ayat 2 adalah keluarga/rumah tangga termasuk bentuk hibah bantuan stimulan perumahan swa-
perorangan baik yang berpenghasilan tetap mau- daya dilakukan sepihak oleh Lembaga Keuangan
pun tidak tetap, baru pertama kali memiliki ru- Mikro (LKM) tanpa melibatkan masyarakat,
mah, belum pernah menerima subsidi perumahan kurangnya transparansi dari pihak LKM dalam
dan termasuk ke dalam kelompok masyarakat memberikan informasi kepada penerima pem-
berpenghasilan rendah yang berpenghasilan per biayaan serta ketidaklancaran pengembalian
bulan paling banyak Rp. 2.500.000,00. pembiayaan oleh nasabah yang berpenghasilan
Adapun batasan penghasilan MBR, ber- rendah disebabkan tingkat konsumsinya yang
dasarkan kelompok sasaran dapat dilihat pada tinggi.
tabel 1. Perbedaan dengan hasil peneliti sebelumnya,
penelitian tentang pembiayaan KPRS Mikro Sya-
Tabel 1. Batasan Penghasilan MBR berdasarkan Kelompok Sasaran
Kelompok Sasaran Batas Penghasilan MBR
I Rp 1.700.000 ≤ Penghasilan ≤ Rp 2.500.000
II Rp 1.000.000 ≤ Penghasilan ≤ Rp 1.700.000
III Penghasilan < Rp 1.000.000,-
Sumber: Permen Nomor 06/Permen/M/2007, Bab II pasal 3

22
Yusuf, Faktor-faktor dalam Menentukan Kualitas Pembiayaan BPRS Mikro Syariah... ISSN 2460-8114

riah Bersubsidi, memiliki beberapa perbedaan, but adalah ilmu dan hikmah dari Allah (Terjema-
antara lain: han dari Departemen Agama) yang dalam TSR
1) Penelitian ini meneliti selama program dilambangkan dengan symbol Ω), selanjutnya
pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersub- dijabarkan dalam kehidupan rasul Muhammad
sidi diterapkan di Indonesia, yaitu, selama dikenal dengan hadist (dilambangkan dengan θ)
4 tahun, yang penyaluran pembiayaannya yang merupakan implementasi kehidupan ber-
melalui BPRS. dasarkan Al-Qur’an.
2) Penelitian ini akan membagi 2 (dua) kelom- Sebagaimana dikenal bahwa akhlak rosul
pok pembahasan, yaitu pembahasan tentang adalah akhlak Al-Qur’an. Seluruh pengetahuan
masalah dipihak BPRS dan pembahasan di berasal dari Allah (Ω) dan hadist (θ) termasuk
pihak nasabah penerima pembiayaan KPRS dalam pembahasan tentang faktor-faktor dalam
Mikro Syariah bersubsidi. menentukan kualitas pembiayaan sebagaimana
3) Penelitian ini diidentifikasi ke dalam bebe- yang tercantum dal Al-Quran surat An-nissa ayat
rapa faktor-faktor penyebab masalah dalam 29. Menurut Choudhury dan Hossain (2005),
pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsi- hasil Implementasi dari hukum, kebijakan atau
di, yaitu masalah terjadi pada pihak BPRS, keputusan yang berdasarkan hukum Allah akan
meliputi : faktor prosedur pembiayaan, re- menghasilkan suatu dampak kehidupan yang
gulasi bank Indonesia, sistem pengawasan, merupakan berkah dari Allah sebagai rahmatan
audit internal, audit eksternal, budgeting lil alamin, kita lambangkan hasil implementasi
dan etika kerja karyawan BPRS, sedangkan tersebut dengan symbol {θ,X(θ)}.
faktor penyebab masalah yang terjadi pada Setiap solusi yang dihasilkan dari pengim-
pihak Nasabah, meliputi : faktor pendidikan plementasian ilmu Allah dalam kehidupan se-
nasabah, pekerjaan, penghasilan, pengelu- hari-hari X(θ) akan selalu diikuti dengan evaluasi
aran rumah tangga dan kepercayaan (trust) seberapa jauh aktualisasi hukum Allah dijalan-
nasabah pada BPRS. kan untuk mengetahui seberapa besar dampak
4) Jumlah variabel yang diteliti dalam menentu- peningkatan rahmat bagi kesejahteraan hidup ma-
kan kualitas pembiayaan pembiayaan KPRS nusia. Proses analisis untuk mengetahui derajat
Mikro Syariah Bersubsidi pada BPRS, ter- kehidupan sosial yang menghitung tingkat kom-
diri dari 12 variabel bebas dan 1 variabel plementaritas variabel-variabel yang akan diteliti,
terikat. dikenal dengan persamaan Social Wellbeing func-
tion, W (θ,X (θ )).
Penerapan Metode Tawhid String Relation-
ship (TSR) pada penentuan kualitas pem- Hubungan Faktor-faktor dalam menentukan
biayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi kualiatas pembiayaan KPRS Mikro Syariah
pada BPRS Bersubsidi pada BPRS dengan metode TSR.
Menurut Chouhdury (2002) TSR adalah Bagan tersebut menggambarkan me-
suatu metodologi yang menggunakan tauhid ngenai proses TSR (Tawhid String Relationship)
ke-Esaan Allah swt sebagai sumber dari pengeta- dengan memasukkan variabel-variabel dalam
huan (sunnatullah) baik yang diturunkan melalui menentukan kualitas pembiayaan.
Al – Quran maupun hukum alam termasuk juga Kementrian Perumahan Rakyat (KEMEN-
tuntunan yang disampaikan Rasul Muhammad PERA) dalam menyalurkan subsidi kepada MBR
SAW (Al hadis) dalam menjalankan setiap phe- (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) harus dii-
nomena alam beserta isinya, termasuk menyang- kuti dengan dana pendampingan pembiayaan,
kut kehidupan sosial dan ekonomi manusia. yang didanai oleh BPRS sebagai lembaga
Kumpulan pengetahuan disisi Allah adalah penyalur dana subsidi tersebut.
tidak terbatas, sebagaimana tercantum dalam Al- Jika besarnya subsidi yang diberikan se-
Qur’an surat Luqman (31) ayat 27 dimana dalam besar Rp.9.000.000,- per Kepala keluarga, maka
surat ini menyebutkan bahwa kalimat Allah terse- BPRS harus juga memiliki dana pendampingan
23
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 16-30 ISSN 2460-8114

sebesar Rp.9.000.000,- ditambah dana tabungan dijelaskan, kerangka pemikiran dapat digambar-
sendiri Rp.2.000.000,- per MBR, sehingga To- kan pada Gambar 1.
tal dana yang dimiliki setiap MBR sebesar
Rp.20.000.000,- 3. Metodologi Penelitian
Adapun keuntungan bagi BPRS adalah Desain Penelitian
BPRS dapat menentukan besarnya pembiayaan Penelitan ini menggunakan metode
yang diberikan kepada MBR Rp.9.000.000,- deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode pe-
kemudian menentukan tingkat marginnya sendi- ngambilan data secara langsung di lapangan, serta
ri, tergantung kesepakatan antara BPRS dan na- melakukan pengumpulan data dengan memusat-
sabah MBR, sehingga BPRS dapat memperoleh kan perhatian pada suatu kasus, kasus pada pene-
pendapatan dari margin pembiayaan tersebut, litian ini membahas tentang, faktor-faktor dalam
sedangkan dana subsidi sebesar Rp.9.000.000,- menentukan kualitas pembiayaan KPRS Mikro
tidak boleh ada potongan sedikitpun, walaupun Syariah bersubsidi pada BPRS, menekankan pada
biaya administrasi. pemahaman mengenai masalah-masalah dalam
Berdasarkan hasil kajian teori yang telah kehidupan sosial, berdasarkan kondisi realitas

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Faktor-faktor dalam menentukan Kualitas Pembiayaan


KPRS Mikro Syariah Bersubsidi pada BPRS
Sumber: Diolah

24
Yusuf, Faktor-faktor dalam Menentukan Kualitas Pembiayaan BPRS Mikro Syariah... ISSN 2460-8114

seperti, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pe- nelitian ini adalah metode SEM. Secara sederhana
ngeluaran rumah tangga, kepercayaan nasabah SEM miliki 2 (dua) model komponen dasar, yaitu
terhadap BPRS dan etika kerja dalam agama. (1) Structural Model (2) Measurment Model.
Structural Model merupakan “path” mod-
Populasi dan Metode Pengumpulan Data el (model jalur) yang menghubungkan varia-
Populasi bel bebas terhadap variabel terikat, dalam situ-
Populasi dalam penelitian ini adalah semua asi seperti ini, teori pengalaman masa lalu atau
BPRS sebanyak 20 BPRS dan 3162 Nasabah pedoman-pedoman lainnya memungkinkan pe-
yang memperoleh pembiayaan KPRS Mikro neliti untuk membedakan variabel bebas mana
Syariah Bersubsidi, sejak tahun 2006 sampai ta- yang memprediksi variabel terikat. Measurement
hun 2009, pada penelitian ini tidak menggunakan model, memungkinkan peneliti menggunakan
sampel, tetapi menggunakan populasi karena beberapa variabel (indikator) untuk satu variabel
seluruh data dalam penelitian ini adalah merupa- terikat atau variabel bebas (Hermawan 2003, 68).
kan data populasi dalam bentuk data primer dan
data sekunder. 4. Hasil Analisis dan Pembahasan
Metode Pengumpulan Data Faktor - Faktor dalam menentukan kualitas
Metode pengumpulan data yang dipergu- pembiayaan pada KPRS Mikro Syariah Ber-
nakan dalam penelitian ini adalah Metode kue- subsidi
sioner, jenis kuesioner yang digunakan adalah Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
kuesioner tertutup, Pertanyaan kuesioner ini di- terhadap pembiayaan KPRS Mikro Syariah Ber-
tujukan kepada Pimpinan BPRS (Direktur BPRS) subsidi, faktor-faktor dalam menentukan kualitas
dan nasabah penerima pembiayaan KPRS mikro pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi,
syariah bersubsidi. terdiri dari Prosedur Pembiayaan, Regulasi BI,
Sistem Pengawasan, audit internal, audit ekster-
Model Analisis nal, budgeting, pekerjaan nasabah, penghasilan
Metode analisis yang digunakan dalam pe- nasabah, pendidikan nasabah, pengeluaran rumah
tangga, kepercayaan (trust) Nasabah terhadap

Gambar 2. Hasil Uji Kecocokan Keseluruhan Model


Sumber: Data Diolah Menggunakan Amos versi 19.0

25
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 16-30 ISSN 2460-8114

BPRS dan etika kerja dalam agama. Gambar ha- antar variabel dalam menentukan kualitas pem-
sil Uji Kecocokan keseluruhan Model, terhadap biayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi, dapat
pengujian coverge validity dengan menggunakan disimpulkan, bahwa, berdasarkan hasil uji korela-
software Amos ver 19, menghasilkan tampilan si antara prosedur pembiayaan, regulasi BI, sistem
Gambar 2. pengawasan, audit internal, audit eksternal, bud-
Berdasarkan dari hasil Tabel 2 dan Gam- geting, pekerjaan nasabah, penghasilan nasabah,
bar 2, tentang hasil uji Kecocokan keseluruhan kepercayaan (trust) nasabah pada BPRS, etika
Model dengan pendekatan Model SEM, dapat kerja karyawan BPRS, terhadap variabel kual-
disimpulkan bahwa dengan pendekatan RMSEA, itas pembiayaan terdapat korelasi positif, varia-
ECVI, AIC, CAIC, NFI, TLI, CFI, IFI, RFI dan bel-variabel yang terdapat hubungan positif art-
GFI dihasilkan baik, dan hasil Chi square (𝓧2) inya apabila terdapat upaya peningkatan variabel
dan CMIN, dihasilkan mendekati baik, oleh kare- prosedur pembiayaan, regulasi BI, audit internal,
na itu pengujian hipotesis teori dengan menggu- audit eksternal, budgeting, pekerjaan nasabah,
nakan model SEM dapat diterima. Artinya bahwa
penghasilan nasabah, kepercayaan (trust) nasa-
seluruh faktor-faktor dalam menentukan kualitas
pembiayan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi pada bah pada BPRS, etika kerja karyawan BPRS akan
BPRS dapat diterima. Adapun faktor-faktor terse-berpengaruh terhadap upaya peningkatan kualitas
but terdiri dari; prosedur pembiayaan, regulasi pembiayaan atau sebaliknya, sesuai dengan hasil
penelitian Widiani (2008), yang menyatakan bah-
BI, sistem pengawasan, audit internal, audit eks-
wa pengaruh pengendalian Intern atas prosedur
ternal, budgeting, pekerjaan nasabah, penghasilan
nasabah, pendidikan nasabah, pengeluaran kelu- pembiayaan terhadap faktor penyebab pem-
arga, kepercayaan (trust) nasabah terhadap BPRS biayaan macet, menurut Nogi (2003), penyebab
dan etika kerja dalam agama pembiayaan macet terdiri atas 2 faktor yaitu fak-
tor Internal dan ekternal.
Hubungan antara variabel dalam menentukan Faktor internal yaitu dikarenakan adanya ke-
Kualitas Pembiayaan KPRS Mikro Syariah bijakan perkreditan yang ekspansif, penyimpangan
Bersubsidi pada BPRS dalam pelaksanaan prosedur kredit, adanya iti-
Berdasarkan hasil metode korelasi Product kad yang kurang baik dari pemilik, pengurus
Moment, menunjukan hubungan antara varia- atau pegawai, lemahnya sistem administrasi dan
bel X dan variabel Y, sebagai berikut: Hubungan sistem pengawasan kredit, serta lemahnya sistem
Tabel 2. Variabel yang Paling Berpengaruh dan Signifikan dalam Menentukan Kualitas Pem-
biayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi
Variabel yang paling berpengaruh Estimate SE CR P
KP ---- Pekerjaan nasabah 4,694 0,391 11,993 0,000
KP ---- Prosedur Pembiayaan 3,044 0,165 18,438 0,000
KP ---- Regulasi BI 2,570 0,090 28,421 0,000
KP ---- Sistem pengawasan -2,548 0,156 16,322 0,000
KP ---- Budget 2,440 0,118 20,762 0,000
KP ---- Kepercayaan (Trust) 1.000 0,013 0,047 0,000
KP ---- Audit Internal 0,715 0,027 26,040 0,000
KP ---- Audit Eksternal 0,675 0,136 4,948 0,000
KP ---- Etika kerja karyawan 0,393 0,069 5,683 0,000
KP ---- Penghasilan nasabah 0,357 0,211 1,689 0,021
KP ---- Pendidikan nasabah -0.126 0,059 2,153 0,031
KP ---- Pengeluaran RT 0,009 0,549 0,016 0,987
Sumber : Data Diolah AMOS 19. Keterangan: significant 5%
Keterangan : KP = Kualitas pembiayaan
26
Yusuf, Faktor-faktor dalam Menentukan Kualitas Pembiayaan BPRS Mikro Syariah... ISSN 2460-8114

informasi kredit macet, sedangkan faktor ekternal Verifikasi Hasil Penelitian pada BPRS
penyebab timbulnya kredit macet adalah karena Berdasarkan hasil rekapitulasi data dan pe-
kegagalan dari usaha debitur, musibah terhadap ngujian statistik dengan metode SEM, serta pe-
debitur atau terhadap kegiatan usaha debitur serta ngujian korelasi dari setiap variabel yang dilaku-
menurunnya kegiatan ekonomi. kan terhadap pembiayaan KPRS Mikro Syariah
Faktor yang lebih berpengaruh dan signifikan Bersubsidi, dan hasil verifikasi data, maka fak-
antara faktor-faktor dalam menentukan kual- tor-faktor dalam menentukan kualitas pembiayaan
itas pembiayaan KPRS Mikro Syariah Ber- KPRS Mikro Syariah Bersubsidi terdiri dari vari-
subsidi pada BPRS abel : Prosedur Pembiayaan, Regulasi BI, Sistem
Hasil Pengujian Statistik Pengawasan, audit internal, audit eksternal dan
Berdasarkan hasil pengujian statistik, dengan budgeting, pekerjaan nasabah, penghasilan nasa-
menggunakan software AMOS, tentang varia- bah, pendidikan nasabah, pengeluaran keluarga,
bel mana yang lebih berpengaruh dan signifikan, kepercayaan (trust) Nasabah terhadap BPRS dan
dalam menentukan kualitas pembiayaan KPRS etika kerja dalam agama. Variabel yang lebih
Mikro Syariah Bersubsidi pada BPRS, dapat di- berpengaruh dan signifikan dalam menentukan
lihat hasil pada Tabel 2. kualitas pembiayaan, adalah variabel pekerjaan
Hasil tabel tersebut dapat disimpulkan bah- nasabah, dengan nilai koefisien tertinggi 4,694
wa, seluruh variabel yang digunakan telah melalui dibandingkan nilai koefisien variabel pekerjaan
uji validitas data dimana hasil menunjukkan yang lainnya, dimana variabel pekerjaan terse-
bahwa semua indikator atas faktor-faktor dalam but terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu pekerjaan
menentukan kualitas pembiayaan KPRS Mikro berprofesi sebagai buruh/petani, berprofesi se-
Syariah Bersubsidi, menghasilkan nilai estimasi bagai karyawan swasta dan pekerjaan berprofe-
dengan critical ratio (CR) yang lebih besar dari si sebagai PNS/ABRI/Guru PNS, diantara jenis
dua kali standar errornya (SE) Sebuah indikator variabel pekerjaan, yang paling berpengaruh dan
dimensi menunjukkan validitas yang signifikan signifikan adalah variabel pekerjaan, yaitu ber-
apabila koefisien variabel indikator lebih besar profesi sebagai karyawan swasta.
dari dua kali standar errornya (Raykov 2010,
Yamin dan Kurniawan 2010) dapat disimpulkan 5. Simpulan, Implikasi, dan Rekomendasi
bahwa indikator yang digunakan dalam penelitian Simpulan
ini adalah valid. Sedangkan untuk menentukan Berdasarkan hasil rekapitulasi data dan
pengaruh antara masing-masing variabel inde- pengujian statistik dengan metode SEM, ser-
pendent dengan variabel kualitas pembiayaan, ta pengujian korelasi dari setiap variabel yang
menyatakan bahwa, variabel Pekerjaan nasa- dilakukan terhadap pembiayaan KPRS Mikro
bah, Prosedur Pembiayaan, Regulasi BI, Sistem Syariah Bersubsidi, dan hasil verifikasi data,
pengawasan, Budget, Kepercayaan (Trust), Audit maka faktor-faktor dalam menentukan kualitas
Internal, Audit Ekternal, Etika kerja karyawan, pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsi-
Penghasilan nasabah, Pendidikan nasabah ber- di terdiri dari variabel : Prosedur Pembiayaan,
pengaruh positif terhadap kualitas pembiayaan, Regulasi BI, Sistem Pengawasan, audit internal,
kecuali pengeluaran rumah tangga, ternyata ti- audit eksternal dan budgeting, pekerjaan nasabah,
dak berpengaruh terhadap kualitas pembiayaan, penghasilan nasabah, pendidikan nasabah, penge-
karena memiliki nilai P = 0,987, jauh diatas > luaran keluarga, kepercayaan (trust) Nasabah ter-
0,005. Jadi berdasarkan hasil analisis pengujian hadap BPRS dan etika kerja dalam agama. Vari-
menggunakan software AMOS, tentang variabel abel yang lebih berpengaruh dan signifikan dalam
yang lebih berpengaruh dan signifikan dalam menentukan kualitas pembiayaan adalah variabel
menentukan kualitas pembiayaan KPRS Mikro pekerjaan nasabah, dengan nilai koefisien ter-
Syariah Bersubsidi pada BPRS, adalah variabel tinggi 4.694 dibandingkan nilai koefisien vari-
Pekerjaan Nasabah dengan nilai koefisien 4,694 abel pekerjaan yang lainnya, dimana variabel
dan signifikan 0,000. pekerjaan tersebut terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu
pekerjaan berprofesi sebagai buruh/petani, ber-
27
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 16-30 ISSN 2460-8114

profesi sebagai karyawan swasta dan pekerjaan dilakukan oleh Harahap (1992), Moerdione
berprofesi sebagai PNS/ABRI/Guru PNS, dian- (1992), Nurlaila (2006), Wilkinson (1983) da-
tara jenis variabel pekerjaan, yang paling berpen- lam, Arifin (2007), Siregar (2007), Nogi (2003),
garuh dan signifikan adalah variabel pekerjaan, Adapun variabel yang tidak berpengaruh
yaitu berprofesi sebagai karyawan swasta. langsung terhadap pembiayaan adalah variabel
Hasil penelitian ini telah dilakukan pengeluaran rumah tangga, artinya adalah bah-
verifikasi secara langsung, kepada pihak BPRS wa BPRS dalam melakukan verifikasi terhadap
sebagai objek penelitian ini, hasil verifikasi calon nasabah yang akan melakukan pem-
dengan pihak BPRS, mengakui bahwa penyalu- biayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi tidak
ran pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi berpengaruh secara langsung terhadap berapa
paling banyak disalurkan kepada nasabah yang besar pengeluaran rumah tangga akan tetapi
berprofesi sebagai karyawan swasta, alasannya yang lebih dilihat adalah variabel tingkat peng-
karena karyawan swasta, lebih memiliki ting- hasilan dan pekerjaan yang dimiliki oleh nasa-
kat kemampuan pengembalian pembiayaan yang bah tersebut, sesuai dengan pendapat Hanum
lebih baik dibandingkan petani/buruh dan PNS/ (2009), menjelaskan bahwa ketidaklancaran
ABRI/Guru PNS, untuk pekerja yang berprofesi pengembalian pembiayaan, bukan disebabkan
sebagai PNS/ABRI/Guru PNS, biasanya sudah karena tingkat konsumsi rumah tangga, karena
memiliki cicilan sebelumnya kepada pihak lain, tingkat konsumsi belum tentu dipengaruhi oleh
sehingga BPRS tidak menyetujui pembiayaannya tingkat penghasilan nasabah.
karena dihawatirkan sulit untuk melunasi pem-
biayaannya. Implikasi Managerial
Dari 12 variabel tersebut dapat diketa-
Impilkasi Penelitian hui bahwa variabel Pekerjaan nasabah yang
Implikasi Teoritis paling berpengaruh dalam menentukan kuaali-
Implikasi utama penelitian ini secara teori- tas pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersub-
tis sebagai dukungan empiris faktor-faktor dalam sidi dengan jenis pekerjaan sebagai karyawan
menentukan kualitas pembiayaan KPRS Mikro swasta, hal ini ditunjjukan hasil statistik dengan
Syariah Bersubsidi pada BPRS, temuan peneli- nilai koefisien korelasi sebesar 4,694. nilai ter-
tian ini mendukung pemikiran dari beberapa pe- tinggi, dibandingkan variabel yang lainnya dan
neliti terdahulu. jumlah nasabah yang menerima pembiayaan
Pada Penelitian ini secara statistik terdapat terbanyak adalah sebagai karyawan swasta, art-
pengaruh positif dan signifikan persepsi prosedur inya bahwa BPRS lebih selektif dalam melaku-
pembiayaan, regulasi Bank Indonesia, Audit Inter- kan verifikasi terhadap nasabah yang akan
nal, audit Ekternal, Budgeting, pekerjaan nasabah, mengajukan pembiayaan KPRS Mikro Syari-
penghasilan nasabah, tingkat kepercayaan nasa- ah Bersubsidi, karena jika dilihat dari kelaya-
bah dan etika kerja dalam agama terhadap kualitas kan pemberian pembiayaan, karyawan swasta
pembiayaan, dengan demikian hasil penelitian ini memiliki tingkat penghasilan yang lebih besar
mendukung secara empiris penelitian yang dilaku- dibandingkan dengan Petani/buruh, dan memi-
kan oleh Suyatno (1999), Widiani (2008), Hidayat liki rutinitas penghasilan tetap setiap bulannya.
(2007), Dwiatmadja (2003), Kesuma (2006) dan Adapun variabel yang tidak berpengaruh
Perwataatmadja (2009), Nogi (2003), Rodoni langsung terhadap pembiayaan adalah varia-
(2008), Irfam (2010) Rivai dan Veithzal (2008). bel pengeluaran rumah tangga, artinya ada-
Harahap (2002), Marketing Research Indonesia lah bahwa BPRS dalam melakukan verifikasi
(2008), Sugeng (2008) . terhadap calon nasabah yang akan melakukan
Hasil Penelitian ini secara statistik terdapat pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi
pengaruh negatif dan signifikan persepsi sistem tidak berpengaruh secara langsung terhadap
pengawasan dan pendidikan terhadap kualitas berapa besar pengeluaran rumah tangga akan
pembiayaan, dengan demikian hasil penelitian tetapi yang lebih dilihat adalah variabel tingkat
ini mendukung secara empiris penelitian yang penghasilan dan pekerjaan yang dimiliki oleh
28
Yusuf, Faktor-faktor dalam Menentukan Kualitas Pembiayaan BPRS Mikro Syariah... ISSN 2460-8114

nasabah tersebut. ten dan terus menerus sehingga dapat memperkuat


penerapan prinsip “ syariah “ dalam pelaksanaan
Rekomendasi pekerjaan sehari-hari, baik dalam lingkungan
Pertama, faktor-faktor yang tidak diung- pekerjaan di dalam bank maupun dalam ke-
kapkan dalam penelitian ini menjadi peluang bagi hidupan sehari-hari para staf dan pegawainya,
peneliti selanjutnya guna melakukan pendalaman karena dalam praktek pembiayaan BPRS, masih
materi yang lebih lanjut, yaitu dengan menge- ada yang mengabaikan prinsip syariah.
lompokkan variable-variabel tersebut dan me- Kedua, penelitian ini memberikan ma-
nembahkan variabel, yaitu dengan membagi 2 sukan kepada pemerintah, khususnya Asisten
kelompok variabel, misalnya, kelompok faktor Deputi bidang kerjasama pembiayaan dan In-
akuntansi, terdiri dari Prosedur pembiayaan, reg- vestasi Kementrian Perumahan Rakyat, terhadap
ulasi Bank Indonesia, sistem pengawasan, audit faktor-faktor dalam menentukan kualitas pem-
internal, audit eksternal, budgeting dan faktor biayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi, sehing-
non akuntansi terdiri dari pekerjaan nasabah, ga penyaluran subsidi melalui BPRS dapat tersal-
penghasilan nasabah, pengeluaran rumah tangga urkan dengan baik kepada MBR.
nasabah, pendidikan nasabah, kepercayaan (trust) Ketiga, agar program pembiayaan KPRS
nasabah pada BPRS dan etika kerja dalam agama. Mikro Syariah Bersubsidi, berkesinambungan
Kedua, Lembaga Penyalur Pembiayaan dengan program FLPP, maka hasil penelitian
(LPP) yang telah bekerjasama dengan Kementri- ini, dapat dijadikan bahan kajian untuk meny-
an perumahan rakyat dalam pembiayaan KPRS usun FLPP yang lebih baik. Jadi hasil penelitian
Mikro Syariah Bersubsidi, bukan hanya melalui ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk pro-
lembaga perbankan, tetapi ada juga yang melalui gram FLPP tersebut. Agar penelitian ini dapat
lembaga non bank, dan ini dapat dijadikan saran berkesinambungan.
untuk penelitian selanjutnya, lembaga non bank
seperti Baitul Maal Wattamwil (BMT) dan Ko- Referensi
perasi syariah. Karena pada umumnya lembaga Al Qur’anul Karim, Terjemahan Departemen Ag-
perbankan sangat ketat dengan sistem regulasi ama RI. (2009). Penerbit PT Sygma Exame-
perbankan, yang dibuat oleh Bank Indonesia, ter- dia Arkanleema. Jakarta.
utama penyaluran pembiayaan kepada nasabah. Akbar Giri Muhammad. (2007). Analisis Pen-
Ketiga, Penelitian tentang pembiayaan
garuh karakteristik rumah tangga terhadap
KPRS Mikro Syariah Bersubsidi yang telah ber-
jalan sejak tahun 2006 s/d 2009, memiliki keku- peluang permintaan kredit motor, Fak
rangan dan kelebihannya, kekurangannya seperti : Ekonomi dan Manajemen-IPB (Thesis).
pemberian jumlah subsidi kepada nasabah dengan Chouhdury, M.A. (2000). The Islamic Worldview
nominal yang dikurangi, pemutusan bentuk hibah Socio-Scientific Perspectives, London. Kegan
bantuan stimulan perumahan swadaya dilakukan Paul International.
sepihak oleh Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Dwiatmadja,Christantius. (2003). Study tentang
tanpa melibatkan masyarakat, kurangnya trans- Informasi analisa pembiayaan, Prodi Ilmu
paransi dari pihak LKM dalam memberikan Ekonomi Universitas Indonesia.
informasi kepada penerima pembiayaan serta Gordon, Woodbine; Jim Fisher & Sam Fuller-
ketidaklancaran pengembalian pembiayaan oleh ton. (2006). A cross-cultural assessment of
nasabah yang berpenghasilan rendah disebabkan
attitudes regarding perceived breaches of
tingkat konsumsinya yang tinggi. Dan kelebihan-
nya pembiayaan KPRS Mikro Syariah Bersubsidi ethical conduct by both parties in the busi-
adalah MBR dapat membangun dan memperbaiki ness-consumer dyad, Journal of Consumer
rumah dengan dana subsidi dan dana pembiayaan Behaviour, Volume 2, Issue 4, pages 333–
dari BPRS dengan angsuran yang terjangkau oleh 353, June 2003.
MBR. Harahap, Wiroso dan Yusuf. (2007). Akuntansi
Perbankan Syariah, Penerbit LPFE Trisakti,
Saran –Saran Jakarta.
Pertama, bagi BPRS disarankan untuk Imam Ghozali. (2011). Konsep dan aplikasi pro-
memperkuat pemahaman ketauhidan dan pencer- gram Amos 19.0, penerbit Badan Penerbit
ahan yang bersifat spiritual secara formal, konsis- Universitas Dipenogoro, Semarang.
29
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 16-30 ISSN 2460-8114

Keputusan Menteri Perumahan Rakyat, tahun cet Usaha Mikro kecil dan Menengah di Sen-
2007- 2011. tra Konveksi Ulujami Pemalang, Universitas
Latifah, Hanum. (2009). Studi Pelaksanaan Pem- Negeri Semarang.
biayaan Perbaikan Rumah Swadaya Mikro Widiani, Widi. (2008). Pengaruh Pengendalian
Syariah bersubsidi di kota Semarang. UN- Intern atas Prosedur pembiayaan terhadap
DIP Semarang. faktor penyebab pembiayaan macet. Fak.
Marketing Research Indonesia. (2008), Bank Ekonomi, Universitas Widyatama. Bandung.
Customer Monitor pembiayaan, Bank Indo- Yusuf, Muhammad dan Wiroso. (2011). Bisnis
nesia, Jakarta. Syariah edisi 2, Jakarta. Penerbit Mitra Wa-
Mariyanti, Tatik. (2011). Faktor Sosial Ekonomi cana, Jakarta.
yang Mempengaruhi Penurunan Kemiskinan
di Indonesia dalam Perspektif Islam – Diser-
tasi, Trisakti. Jakarta.
Peraturan Bank Indonesia, sejak Tahun 2003
-2011.
Perwataatmadja. (2009). Apa dan Bagaimana
Bank Islam, Dana Bhakti Wakaf, Yogyakar-
ta,
Qardhawi, Yusuf. (2003). Bunga Bank Haram.
Alih bahasa oleh DR. Setiawan Budi uto-
mo. Penerbit PT, Akbar Media Eka Sarana,
Jakarta.
Rivai, Veitzah dan A.P Veithzal. (2007). Credit
management Handbook, Jakarta. Penerbit
Salemba Empat.
Sugeng Raharjo. (2008). Pengaruh suku bunga,
pendapatan nasabah, status pekerjaan, jang-
ka waktu kredit, terhadap pemberian kredit
pada nasabah PD BKK-Wonogiri. (Thesis)
STIE “AUB” Surakarta.
Sugiyanto. (2010), Analisis Pengaruh jumlah
kredit dan pendapatan dan suku bunga ter-
hadap pendapatan petani. Studi pada BRI
cabang Paron. (Thesis). Universitas Islam
Negeri. Maulana Malik Ibrahim- Malang.
Surat Edaran Bank Indonesia, sejak tahun 2005
-2011.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2003). Mengelola
kredit berbasis Good Coorporate Governan-
ce, Balairung & Co. Yogyakarta.UII press.
Woodbine and Chou. (2003). Consumer ethics:
the Nexus Between Religious affiliation and
the perceptions of business Studens in the
Asian Region, Jakarta. IMAR vol2.No.1.
Januari 2003.LPFE Trisakti.
Weber, Max. (1971). Legitimate Authority and
Bureaucracy, in Pugh, DS (ed) Organization
Theory, Middlesex, England, Penguin Book.
Wisnu Hidayat. (2007). Analisa Pembiayaan Ma-
30

S-ar putea să vă placă și