Sunteți pe pagina 1din 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

“E”
DENGAN ISOLASI SOSIAL
BAB II
TINJAUAN KASUS

Ruangan rawat :
Tanggal dirawat :
Sumber data : Status pasien, petugas kesehatan lain,
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik

1.PENGKAJIAN
A ,Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 01 Desember 1970
Umur : 44 tahun
Alamat : Camp Assessment Dinsos, Sewon, Bantul, DIY
Pekerjaan : Tak kerja
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Nomor RM : 007398
Tanggal Pengkajian : 08 Desember 2014
Tanggal masuk RS : 19 November 2014
Diagnosa medis : F 20.3
A ,Identitas Penanggungjawab
Nama : Nn. A
Alamat : Kuripan, Mijen, Semarang, Jateng
Hubungan dengan pasien : Petugas Dinsos
A .Alasan Masuk
1 minggu sebelum masuk RS pasien ditemukan di jalanan karena
keluyuran sendirian oleh petugas Dinsos. Pasien diam dan sulit untuk diajak
komunikasi.
A. Faktor Predisposisi dan Presipitasi
Pasien sulit diajak komunikasi sehingga tidak didapatkan data apapun
untuk menentukan faktor predisposisi maupun presipitasi
A. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
1. Tanda-tanda vital
TD : 120/70 mmHg
N : 86 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36,3 0C
2. Status gizi
BB : 60 kg
TB : 155 cm
IMT : TB2(m)/BB(kg) = 60/(1,55)2 = 24.9 kg/cm2 (Normal)
3. Keluhan fisik
Pasien menyatakan tidak ada keluhan fisik.
A.Status Psikososial
1. Genogram
Tidak terkaji. Pasien lupa dengan silsilah keluarganya.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien menyatakan tidak ada bagian tubuh yang spesial (disukai
lebih dari bagian tubuh yang lainnya).
b. Identitas diri
Pasien menyatakan bahwa pasien adalah seorang perempuan.
c. Peran diri
Pasien menyatakan sudah tidak bekerja sejak bertahun-tahun
yang lalu. Pasien tidak menyebutkan jenis pekerjaan.
d. Ideal diri
Pasien bingung ketika ditanya ingin pulang atau tidak. Pasien
dapat menyebutkan wilayah rumahnya.
e. Harga diri
Pasien terlihat malu ketika ditanya oleh perawat. Ada kontak mata
namun jarang. Pasien menjawab pertanyaan perawat seperlunya
saja.
3. Hubungan sosial
Pasien jarang komunikasi, miskin bicara, lebih banyak
menghabiskan waktu di tempat tidur. Pasien bingung ketika ditanya
mengenai pergaulan pasien di masyarakat.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien menyatakan agama pasien Islam.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan tidak pernah beribadah
A.Status Mental
1. Penampilan
Pasien menggunakan seragam RSJ Grhasia dengan rapi. Pasien
berambut pendek.
2. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan seperlunya. Pasien banyak diam.
Pasien bingung ketika diminta untuk bercerita. Pasien beralasan tidak ada
yang bisa diceritakan.
3. Aktivitas motorik
Wajah pasien terlihat tegang. Pasien terlihat gelisah dan menghindar
ketika diajak komunikasi. Agitasi (gerakan motorik yang menunjukan
kegelisahan).
4. Alam perasaan
Pasien terlhat banyak tersenyum ketika dilakukan wawancara.
5. Afek
Afek sesuai. Pasien sering tersenyum ketika diajak berbicara, namun
berubah ketika pasien sudah merasa bosan melakukan percakapan
dengan perawat.
6. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif. Kontak mata selama wawancara cukup.
7. Persepsi
Pasien mengatakan “tidak”, ketika ditanya apakah mendengar dan
melihat hal-hal yang tidak dilihat dan didengar orang lain (halusinasi).
8. Proses Pikir
Pasien tidak banyak bicara. Ketika ditanya pasien hanya menjawab
seperlunya saja secara singkat.
9. Isi pikir
Sulit dinilai. Pasien menyangkal waham.
10. Tingkat kesadaran
Keadaan umum pasien baik, kesadaran compos mentis.
11. Memori
Daya ingat pasien buruk. Ketika ditanya mengenai jumlah saudaranya
berapa, pasien menjawab “enam”, dan ketika ditanya anak keberapa,
pasien menjawab “tujuh”.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien sulit berkonsentrasi. Kadang pasien harus ditanya beberapa
kali kemudian pasien baru menjawab.
13. Kemampuan penilaian
Pasien beraktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, tidur dan
menonton TV tanpa instruksi siapapun.
14. Daya tilik diri
Daya tilik diri pasien jelek. Pasien tidak ingat kenapa dibawa ke RSJG
oleh petugas.
A,Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Pasien makan 3x sehari sesuai jadwal di Bangsal Srikandi dengan
menu nasi, sayur, lauk dan buah. Pasien selalu menghabiskan makanan.
Pasien terlihat membersihkan alat makannya secara mandiri.
2. BAB / BAK
Pasien bisa BAK dan BAB sendiri di toilet.
3. Mandi
Pasien masih di ingatkan mengenai kebersihan diri. Pasien
mengatakan mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun,
membersihkan gigi dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi.
Pasien mengatakan setiap hari keramas dengan menggunakan shampo.
4. Berpakaian / berhias
Pasien memakai pakaian dari RSJG, dan tidak ada penyimpangan
dalam berpakaian maupun berhias.
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang : Pasien menyatakan kadang tidur siang sebentar.
Tidur malam lama : Pasien menyatakan tidur mulai pukul 20.00 hingga
05.00 WIB.
Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Tidak ada.
6. Penggunan obat
Pasien selalu rutin minum obat selama perawatan di RSJG.
7. Pemeliharaan kesehatan
Kuku pasien terlihat kotor, pasien mengatakan tidak pernah cuci
tangan sebelum makan.
8. Kegiatan di dalam bangsal
Pasien mengatakan setelah bangun tidur, pasien langsung merapikan
tempat tidur, mandi, kemudian makan pagi, senam, mengikuti
pemeriksaan kesehatan di bangsal kemudian tiduran di tempat tidur.
9. Kegiatan di luar bangsal
Pasien tidak mengikuti rehabilitasi.
A,Mekanisme Koping
Pasien tidak pernah menceritakan masalahnya kepada orang lain.
A. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Pasien mengatakan lebih senang menyendiri, pasien menyatakan dulu
jarang berkumpul dengan orang lain seperti keluarga dan tentangga. Pasien
tidak mau mencoba berkomunikasi dengan pasien lain selama berada di
bangsal.
B. Pengetahuan
Pasien tidak mengetahui tentang manfaat, keuntungan maupun kerugian
bersosialisasi dengan yang lain.
C. Terapi
Chlorpromazin 25 mg 0-2-1
Haloperidol 5 mg 0-2-1
D. Diagnosa medis
Axis I : F 20.6
Axis II : Tidak ada info
Axis III : Belum ada diagnosa
Axis IV : Tidak ada info
Axis V : Jelek

E. Pemeriksaan penunjang (04 November 2019)

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


NORMAL
KIMIA DARAH
SGOT <31 IU/L 12
SGPT <32 IU/L 11
Ureum 10-50 mg/dl 26,2
Kreatinin 0,5-0,9 mg/dl 0,93
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12-16 gr/dl 12,9
Leukosit 5-11 rb/mmk 11,2
KED 0-15 mm/jam 25
Eosinofil 1-4 % 7
Basofil 0-1 % 0
Netrofil Batang 2-5 % 0
Netrofil Segmen 36-66 % 77
Limfosit 22-40 % 14
Monosit 4-8 % 2
Eritrosit 4,5-5,5 jt/mmk 4,71
Hematokrit 40-50 % 36,9
Trombosit 150-450 rb/mm 312
IMUNOLOGI
HBsAg Negatif Negatif
I. ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS : Pasien mengatakan: Isolasi sosial
1. Lebih senang menyendiri
2. Dulu jarang berkumpul dengan orang lain seperti
keluarga dan tentangga.
3. Tidak mengetahui mengenai manfaat, keuntungan
maupun kerugian bersosialisasi
DO :
a. Pasien jarang komunikasi
b. Miskin bicara
c. Lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur
DS : Defisit
Pasien mengatakan tidak pernah cuci tangan sebelum perawatan diri
makan.
DO :
1. Kuku pasien terlihat kotor
2. Pasien masih di ingatkan mengenai kebersihan diri
DS : Ketidakefektifa
Pasien menyatakan jarang berkumpul dan lebih senang n koping
menyendiri individu
DO :
a. Pasien tidak mau mencoba berkomunikasi dengan
pasien lain selama berada di bangsal
b. Pasien terlihat gelisah dan menghindar ketika diajak
komunikasi
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial ditandai dengan:
DS : Pasien mengatakan:
a. Lebih senang menyendiri
b. Dulu jarang berkumpul dengan orang lain seperti keluarga dan
tentangga.
c. Tidak mengetahui mengenai manfaat, keuntungan maupun
kerugian bersosialisasi
DO :
a. Pasien jarang komunikasi
b. Miskin bicara
c. Lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur
2. Defisit perawatan diri ditandai dengan:
DS : Pasien mengatakan tidak pernah cuci tangan sebelum
makan.
DO :
a. Kuku pasien terlihat kotor
b. Pasien masih di ingatkan mengenai kebersihan diri
3. Koping individu tidak efektif ditandai dengan:
DS : Pasien menyatakan jarang berkumpul dan lebih senang
menyendiri
DO :
a. Pasien tidak mau mencoba berkomunikasi dengan pasien lain
selama berada di bangsal
b. Pasien terlihat gelisah dan menghindar ketika diajak komunikasi

III. POHON MASALAH


Defisit Perawatan Diri

Isolasi sosial Core problem

Koping individu tidak efektif


IV. PERENCANAAN

No DIAGNOS PERENCANAAN
A TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
KEPERA
WATAN
1. Isolasi 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,
sosial 09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
Tujuan Umum: 1. Setelah 2x 1. Bina hubungan saling Dengan terbinanya
Pasien dapat interaksi pasien percaya dengan: hubungan saling
berinteraksi dengan menunjukkan a. Beri salam setiap percaya merupakan
orang lain. tanda-tanda interaksi dasar untuk interaksi
Tujuan Khusus: percaya kepada b. Perkenalkan nama, perawat dengan
1. Pasien dapat atau terhadap nama panggilan pasien dan dasar
membina perawat: perawat, dan tujuan untuk
hubungan saling a. Wajah cerah, perawat berkenalan merencanakan
percaya tersenyum c. Tanyakan dan perencanakan
b. Mau panggil nama selanjutnya.
berkenalan kesukaaan pasien
c. Ada kontak d. Tunjukkan sikap jujur
mata dan menepati janji
d. Bersedia e. Tanyakan perasaan
menceritakan pasien dan masalah
perasaan yang dihadapi pasien
2. Bersedia f. Buat kontrak interaksi
mengungkapkan yang jelas
masalahnya 2. Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi
perasaan pasien

08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,


09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
Tujuan khusus : Setelah 1x interaksi 1. Tanyakan pada pasien Diketahuinya
2. Pasien mampu pasien dapat tentang: penyebab akan
menyebutkan menyebutkan minimal a. orang yang tinggal dapat dihubungkan
penyebab satu penyebab menarik serumah atau teman dengan faktor
menarik diri diri dari: sekamar pasien presipitasi yang
1. Diri sendiri b. orang yang paling dialami pasien
2. Orang lain dekat dengan pasien di
3. Lingkungan rumah atau di ruang
perawatan
c. Apa yang membuat
pasien dekat dengan
orang tersebut
d. Orang yang tidak dekat
dengan pasien di
rumah atau di ruang
perawatan
e. Apa yang membuat
pasien tidak dekat
dengan orang tersebut
f. Upaya yang sudah
dilakukan agar dekat
dengan orang lain
2. Diskusikan dengan pasien
penyebab menarik diri
3. Beri pujian terhadap
kemampuan pasien
mengungkapkan
perasaannya
08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,
09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
3. Pasien mampu Setelah 1x interaksi 1. Tanyakan pada pasien Dengan mengetahui
menyebutkan dengan pasien dapat tentang: keuntungan dari
keuntungan menyebutkan a. Manfaat hubungan berinteraksi pasien
berhubungan keuntungan sosial diharapkan
sosial dan berhubungan sosial, b. Kerugian menarik terdorong untuk
kerugian misalnya: diri berinteraksi
menarik diri. 1. Banyak teman 2. Diskusikan bersama
2. Tidak kesepian pasien tentang manfaat
3. Bisa diskusi berhubungan sosial dan
4. Saling menolong kerugian menarik diri
Dan kerugian menarik 3. Beri pujian terhadap
diri, misalnya: kamampuan pasien
1. Sendiri mengungkapkan
2. Kesepian perasaannya
3. Tidak bisa diskusi
08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,
09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
4. Pasien dapat Setelah 3x interaksi 1. Observasi perilaku Pasien harus
melaksanakan pasien dapat pasien saat mencoba
hubungan sosial melaksanakan berhubungan sosial berinteraksi secara
secara hubungan sosial secara 2. Beri motivasi dan bantu bertahap agar
bertahap. bertahap dengan: pasien untuk berkenalan terbiasa membina
a. Perawat atau berkomunikasi hubungan yang
b. Perawat lain dengan: sehat dengan orang
c. Pasien lain a. Perawat lain lain
d. Kelompok b. Pasien lain
c. Kelompok
3. Libatkan pasien dalam
Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi
4. Diskusikan jadwal harian
yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan
kemampuan pasien
bersosialisasi
5. Beri motivasi pasien
untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat
6. Beri puian terhadap
kemampuan pasien
memperluas
pergaulannya melalui
aktivitas yang
dilaksanakan

08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,


09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
5. Pasien mampu Setalah 3x interaksi 1. Diskusikan dengan Mengungkapkan
menjelaskan pasien dapat pasien tentang perasaan akan
perasaannya menjelaskan perasaannya setelah membantu pasien
setelah perasaannya setelah berhubungan sosial menilai keuntungan
berhubungan berhubungan sosial dengan: berinteraksi dengan
sosial. dengan: a. Orang lain orang lain.
1. Orang lain b. kelompok
2. Kelompok 2. beri pujian terhadap
kemampuan pasien
mengungkapkan
perasaannya

08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,


09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
6. Pasien dapat 1. Setelah 1x interaksi 1. Diskusikan dengan Komunikasi yang
memanfaatkan pasien pasien tentang manfaat terapeutik dan
obat dengan menyebutkan: dan kerugian tidak disertai dengan
baik. a. Manfaat minum minum obat, nama, penggunaan obat
obat warna, dosis, cara, efek secara benar melalui
b. Kerugian tidak terapi, dan efek samping prinsip 5 benar akan
minum obat penggunaan obat sangat membantu
c. Nama, warna, 2. Pantau pasien saat pasien dalam
dosis, efek terapi, penggunaan obat mengatasi
dan efek 3. Beri pujian jika kliien permasalahannya
samping obat menggunakan obat yang sedang
2. Setelah 3x interaksi dengan benar dihadapi.
pasien 4. Diskusikan akibat
mendemonstrasikan berhenti minum obat
penggunaan obat tanpa konsultasi dokter
dengan benar 5. Anjurkan pasien untuk
3. Setelah 1x interaksi konsultasi kepada dokter
pasien atau perawat jika terjadi
menyebutkan akibat hal-hal yang tidak
berhenti minum obat diinginkan
tanpa konsultasi
dokter

2. Defisit 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,
perawatan 09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
diri Tujuan umum : Pasien mampu 1. Bina hubungan saling Meningkatkan
Setelah 2x interaksi menyebutkan : percaya pengetahuan pasien
pasien mampu 1. Penyebab tidak 2. Diskusikan dengan pasien dan memotivasi
melakukan merawat diri : pasien untuk
perawatan diri 2. Manfaat menjaga a. Penyebab pasien tidak meningkatkan
secara mandiri perawatan diri merawat diri perawatan diri
Tujuan khusus : 3. Tanda-tanda bersih b. Manfaat menjaga
1. Pasien dapat dan rapi perawatan diri untuk
membina 4. Kerugian yang keadaan fisik, mental
hubungan saling dialami jika dan sosial.
percaya perawatan diri tidak c. Tanda-tanda
2. Pasien diperhatikan perawatan diri yang
mengetahui baik
pentingnya d. Penyakit atau
perawatan diri gangguan kesehatan
yang bisa dialami oleh
pasien bila perawatan
diri tidak adekuat
3. Berikan pujian untuk
setiap respon pasien yang
positif
4. Pantau dan bantu pasien
saat perawatan diri

3. Ketidakefe 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,
ktifan 09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
koping Tujuan umum: Setelah 3x interaksi Bina hubungan saling Hubungan saling
individu Pasien dapat pasien menunjukkan percaya dengan: percaya merupakan
menggunakan tanda-tanda percaya 1. Beri salam dasar untuk
mekanisme koping kepada perawat 2. Perkenalkan diri,tanyakan kelancaran
yang efektif 1. Wajah cerah, nama panggilan yang hubungan
Tujuan khusus: tersenyum disukai. selanjutnya.
1. Pasien mampu 2. Mau berkenalan 3. Jelaskan tujuan interaksi.
membina 3. Ada kontak mata 4. Yakinkan pada pasien
hubungan saling 4. Bersedia perawat akan menolong.
percaya dengan menceritakan 5. Yakinkan kerahasiaan
perawat. perasaan. akan terjaga.
6. Tunjukkan sikap terbuka.

08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,


09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
Tujuan khusus: Setelah 2x interaksi Motivasi pasien untuk Mengetahui
2. Pasien dapat pasien dapat mengungkapkan perasaan perasaan dan
membuka mengungkapkan dan pikirannya saat ini pikirannya saat ini
perasaannya perasaannya secara
secara bebas bebas

08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,


09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
Tujuan khusus: Setelah 3x interaksi Diskusikan dengan pasien Memberikan
3. Pasien dapat pasien dapat : tentang pasien tentang : informasi pada
mengidentifikasi 1. Mengungkapkan 1. Cara-cara yang dapat pasien tentang
koping dan cara-cara yang dilakukan dalam koping apa saja
perilaku yang dapat dilakukan mengatasi perasaan dan yang boleh dan tidak
berkaitan dengan dalam mengatasi masalah. boleh dilakukan
kejadian yang perasaan dan 2. Koping yang pernah dalam menghadapi
dihadapi masalah. dipakai suatu masalah
2. Mengidentifikasi 3. Alternatif koping yang
koping yang pernah tepat bagi pasien
dipakai.
3. Menyebutkan
alternatif koping
yang tepat bagi
pasien

08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 08 Desember 2014, 09.00 08 Desember 2014,


09.00 WIB 09.00 WIB WIB 09.00 WIB
Tujuan khusus: Setelah 3x interaksi Bantu pasien untuk : Membantu pasien
4. Pasien dapat pasien dapat : 1. Meningkatkan pemikiran untuk mengubah
memodifikasi 1. Mengidentifikasi yang positif. perilaku negatif ke
pola kognitif yang pemikiran negatif 2. Mengidentifikasi perilaku positif
negatif dan bantu untuk ketetapan persepsi pasien
menurunkan melalui yang tepat,
interupsi/substitusi. penyimpangan dan
2. Mengidentifikasi pendapat yang tidak
ketetapan persepsi rasional.
pasien yang tepat, 3. Mengurangi penilaian
penyimpangan dan yang negatif terhadap
pendapat yang tidak dirinya.
rasional 4. Mengevaluasi ketepatan
3. Mengurangi persepsi, logika dan
penilaian yang kesimpulan yang dibuat
negatif terhadap pasien
dirinya.
4. Menyadari nilai yang
dimilikinya/perilakun
ya dan perubahan
yang terjadi
V.IMPLEMENTASI

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Isolasi sosial Senin , 04 november 2019 Senin , 04 november 2019
08.00 WIB 08.30 WIB
Mengikutsertakan dan memotivasi pasien S : Pasien mengatakan “Selamat pagi teman-teman,
mengikuti TAK: Sosialisasi sesi 1 nama saya Erni, hobi saya bernyanyi”
O : Pasien mengangguk ketika diminta ikut TAKS sesi 1,
pasien kooperatif, pasien mengikuti TAKS sesi 1 hingga
selesai
A : Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara
bertahap dengan pasien lain dan kelompok
P : N : Bina hubungan saling percaya, ikut sertakan
serta motivasi pasien mengikuti semua sesi TAKS
K : Membina hubungan saling percaya dengan perawat,
mengikuti semua sesi TAK
Isolasi sosial Senin , 04 november 2019 Senin , 04 nevember 2019
08.30 WIB 09.00 WIB
1. Membina hubungan saling percaya S : Pasien menyebutkan kegiatan sehari-harinya
dengan: “Bangun tidur, merapikan tempat tidur, mandi, makan
a. Memberi salam setiap interaksi pagi, tidur siang, makan siang, tidur, mandi, makan
b. Memperkenalkan nama, nama malam”, pasien mengatakan suka tidur
panggilan perawat, dan tujuan O : Pasien mau duduk berdampingan, pasien terlihat
perawat berkenalan gelisah, pasien menjawab pertanyaan seperlunya saja
c. Menananyakan dan panggil nama sambil tersenyum, pasien tidak mau bercerita
kesukaaan pasien A : Pasien menunjukkan sedikit tanda-tanda percaya
d. Menunjukkan sikap jujur dan kepada perawat, pasoen belum bersedia
menepati janji mengungkapkan masalahnya
e. Menanyakan perasaan pasien dan P : N : Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi
masalah yang dihadapi pasien perasaan pasien
f. Membuat kontrak interaksi yang K : Mengekspresikan perasaan
jelas
2. Mendengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan pasien

Isolasi sosial Senin , 04 november 2019 Senin, 04 november 2019


09.30 WIB 09.40 WIB
1. Tanyakan pada pasien tentang: S : Pasien mengatakan lebih banyak tiduran di kamar,
a. Orang yang tinggal serumah atau pasien mengatakan tidak suka berkumpul dan
teman sekamar pasien mengobrol, lebih suka tiduran dan menyendiri di tempat
b. Orang yang paling dekat dengan tidur
pasien di rumah atau di ruang O : Pasien jarang berkomunikasi dengan perawat dan
perawatan pasien lain, pasien tidak banyak bicara, pasien harus
c. Apa yang membuat pasien dekat banyak ditanya agar bicara, pasien terlihat sungkan
dengan orang tersebut untuk bicara, pasien terlihat bingung dan senyum-
d. Orang yang tidak dekat dengan senyum ketika ditanya mengenai kehidupan di rumah
pasien di rumah atau di ruang A : Pasien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
perawatan P : N : Ajak pasien untuk benkenalan dengan yang lain
e. Apa yang membuat pasien tidak K : Pasien mau berkenalan dengan pasien lain dan
dekat dengan orang tersebut perawat
f. Upaya yang sudah dilakukan agar
dekat dengan orang lain
2. Diskusikan dengan pasien penyebab
menarik diri
3. Beri pujian terhadap kemampuan
pasien
Defisit perawatan Senin, 04 november 2019 Senin, 04 november 2019
diri Pukul 10.00 WIB Pukul 10.30 WIB
1. Membina hubungan saling percaya S : Pasien menyatakan mengerti tentang perawatan diri
2. Mendiskusikan pentingnya O : Pasien terlihat bingung saat dianjurkan untuk
kebersihan diri dan berdandan, menjelaskan kembali cara perawatan diri yang baik.
pemenuhan kebutuhan nutrisi dan A : Pasien dapat membina hubungan saling percaya dan
eliminasi yang baik pasien mengetahui pentingnya perawatan diri
3. Menjelaskan cara perawatan diri P : N : Motivasi pasien dalam perawatan diri secara
mandiri
K : Melakukan perawatan diri secara mandiri

Isolasi sosial Selasa, 04 november 2019 Selasa, 04 november 2019


15.00 WIB 15.30 WIB
1. Membina hubungan saling percaya S : Ketika ditanya mengenai keuntungan berhubungan
2. Menanyakan pada pasien tentang: sosial, pasien mengatakan “Banyak teman”, “Senang”,
a. Manfaat hubungan sosial ketika ditanya mengenai kerugian berhubungan sosial
b. Kerugian menarik diri pasien mengatakan “Sendirian”
3. Mendiskusikan bersama pasien O : Pasien menjawab pertanyaan perawat seperlunya,
tentang manfaat berhubungan sosial pasien mampu menyebutkan nama perawat setelah
dan kerugian menarik diri berkenalan, pasien hanya tersenyum dan
4. Memberi pujian terhadap kebingunganketika ditanya mengenai keuntungan dan
kamampuan pasien mengungkapkan kerugian menarik diri
perasaannya A : Pasien dapat menyebutkan keuntungan dan
keuntungan berhubungan sosial
P : Latih pasien berkenalan dengan 2 orang atau lebih
K : Pasien dapat melakukan hubungan sosial secara
bertahap

Ketidakefektifan Selasa, 05 november 2019 Selasa, 05 november 2019


koping individu 15.30 WIB 16.00 WIB
1. Mendiskusikan dengan pasien S : Pasien mengatakan “tidak punya” ketika ditanya
tentang: mempunyai teman dekat tidak, pasien mengatakan tidak
a. Cara-cara yang dapat dilakukan pernah bercerita dengan orang atau sahabat saat
dalam mengatasi perasaan dan mempunyai masalah, pasien mengatakan setuju jika
masalah. ada masalah bercerita dengan lainnya,
b. Koping yang pernah dipakai O : Pasien terlihat lebih akrab dengan mahasiswa dari
c. Alternatif koping yang tepat bagi pertemuan sebelumnya, pasien terlihat belum mau
pasien untuk berdidkusi banyak mengenai apa yang dialami
dan cara mengatasinya
A : Pasien dapat mengungkapkan cara-cara yang dapat
dilakukan dalam mengatasi perasaan dan masalah,
mengidentifikasi koping yang pernah dipakai,
menyebutkan alternatif koping yang tepat bagi pasien
P : N : Anjurkan pasien untuk mempraktekkan apa yang
sudah disepakati bersama dalam menghadapi sebuah
masalah
K : Bercerita kepada teman satu bangsal atau perawat
mengenai masalahnya

Isolasi sosial Selasa , 05 novemeber 2019 Selasa , 05 november 2019


08.00 WIB 08.30 WIB
Mengikutsertakan dan memotivasi pasien S : Pasien mengatakan “Di rumah sering melakukan
mengikuti TAK: Sosialisasi sesi 3 apa“ kepada pasien di sebelahnya
O : Pasien mengangguk ketika diminta ikut TAKS sesi 3,
pasien kooperatif, pasien mengikuti TAKS sesi 3 hingga
selesai, pasien berperan aktif walaupun dengan sedikit
dorongan dan bantuan untuk berbicara
A : Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara
bertahap dengan pasien lain dan kelompok
P : N : Ikut sertakan serta motivasi pasien mengikuti
semua sesi TAKS
K : Mengikuti semua sesi TAK

Isolasi sosial Rabu, 06 novemeber 2019 Rabu, 06 november 2019


10.30 WIB 11.00 WIB
1. Menjelaskan jenis obat yang diminum S : Pasien mengatakan paham tentang kerugian jika
oleh pasien, kegunaan serta efek tidak minum obat, pasien mengatakan lupa ketika
sampingnya ditanya efek samping obat secara umum, pasien
2. Mendiskusikan kerugiannya jika mengatakan lupa obat apa yang harus diminum
berhenti minum obat O : Pasien kurang antusias ketika dijelaskan, pasien
3. Menjelaskan pinsip-prinsip minum obat masih terlihat pasif ketika berinteraksi dengan
mahasiswa, pasien belum mampu menjelaskan kembali
mengenai 5 benar obat
A : Pasien mendemonstrasikan penggunaan obat
dengan benar dan dapat mengerti akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi dokter
P : N : Kelola pemberian obat pasien
K : Meminum obat secara mandiri dan sadar diri
ketidafefektifan Rabu, 06 november 2019 Rabu, 06 november 2019
koping individu 13.00 WIB 14.00 WIB
Memotivasi pasien untuk mengungkapkan S : Pasien mengatakan tidak ada yang ingin diceritakan,
perasaan dan pikirannya saat ini pasien mengatakan tidak mau bercerita, pasien
mengatakan perasaannya senang tidak ada masalah.
O : Pasien masih terlihat tertutup belum ingin bercerita
A : Pasien belum mampu mengungkapkan perasaanya
secara bebas
P : N : Motivasi ulang untuk bercerita tentang apa yang
dialaminya
K : Mengungkapkan perasaanya secara bebas
BAB III
KESIMPULAN

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami


penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Purba, dkk. 2008).

Dari asuhan keperawatan pada Ny.E dengan isolasi di bangsal Srikandi RSJ
Grhasia DIY selama 3 x 24 jam dapat diangkat 3 diagnosa keperawatan yaitu :

4. Isolasi sosial ditandai dengan, pasien mengatakan lebih senang menyendiri,


dulu jarang berkumpul dengan orang lain seperti keluarga dan tentangga, tidak
mengetahui mengenai manfaat, keuntungan maupun kerugian bersosialisasi,
pasien jarang komunikasi, miskin bicara, lebih banyak menghabiskan waktu di
tempat tidur
5. Defisit perawatan diri ditandai dengan pasien mengatakan tidak pernah cuci
tangan sebelum makan, kuku pasien terlihat kotor, pasien masih di ingatkan
mengenai kebersihan diri.
6. Koping individu tidak efektif ditandai dengan, pasien menyatakan jarang
berkumpul dan lebih senang menyendiri, pasien tidak mau mencoba
berkomunikasi dengan pasien lain selama berada di bangsal, pasien terlihat
gelisah dan menghindar ketika diajak komunikasi
Dari 3 diagnosa keperawatan di atas ada 2 masalah teratasi dan 1 masalah
teratasi sebagian yaitu :

1. Isolasi sosial teratasi


2. Defisit perawatan diri teratasi
3. Koping individu tidak efektif teratasi sebagian karena pasien belum mampu
mengungkapkan perasaan secara terbuka kepada pasien lain maupun perawat.

S-ar putea să vă placă și