Sunteți pe pagina 1din 17

Identitas

 Bayi Nama : By Ny. M1


 Tanggal lahir/jam lahir : 31 Agustus 2019/ 10.30 WIB
 Jenis kelamin : Perempuan
 No RM :

Identitas Orang Tua :


 Nama ibu : Ny. M
 Umur : 21 tahun
 Alamat : Jl. Abd Chatab Lrg. Ayah RT. 17 Pasir Putih
 Pendidikan : SMP
 Kebangsaan : Indonesia
 Pekerjaan : IRT
 Agama : Islam
 Nama Ayah : Tn. M
 Umur : 30 tahun
 Alamat : Jl. Abd Chatab Lrg. Ayah RT. 17 Pasir Putih
 Pendidikan : SMP
 Kebangsaan :Indonesia
 Pekerjaan : Swasta
 Agama : Islam
 Riwayat kehamilan dan kelahiran

PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compos mentis
Keadaan umum : cukup baik

1. TTV
DJA : 144 x/mnt
Suhu : 37o C
Respirasi : 44 x/mnt
2. Kepala
Cepal hematoma : tidak ada
Cepal succedenium : tidak ada
Sutura : Belum menutup
Rambut : Hitam Halus

3.Mata
Kesimetrisan : Simetris antara mata kanan dan kiri
Sklera : Putih tidak ada ikhterus
Konjungtiva : Merah muda

4.Hidung
Lubang hidung : Ada dan kedua lubang hidung simetris
Cuping hidung : Ada

5.Mulut dan Lidah


Palatum : Normal
Warna palatum : Merah muda
Warna lidah : Merah muda
Refleks hisap dan menelan :
 moro: reflek kejutan dibagian extermitas atas atau bawah (ada respon)
 graspy: ada reflek genggam extermitas atas dan bawah (ada reflek)
 stepping: menunjukan reflek seperti berjalan(belum ada reflek berjalan)
 Rooting: menunjukan reflek seperti mencari putting susu (Ibu belum menyusui bayi)
 sucking: menunjukan reflek hisap yang kuat (ada, kuat, terlatih)

6.Telinga
Kesimetrisan : Simetris antara kiri dan kanan
Warna : Sama dengan kulit wajah
Daun telinga : ada
Lekuk telinga : ada
Cairan yang keluar : Tidak ada dan tidak ada lesi
7.Leher Kelenjar
Thyroid : Tidak ada pembesaran
JVP : Tidak ada peninggian

8.Dada DJA : 144 x/mnt


Gerakan : Dapat mengembang dan mengempis

9.Mamae
Putting : ada
Areola : menyebar disekitar putting

10.Abdomen
Bentuk : Bulat lonjong
Bising usus : ada
Tali pusat : masih basah dan rapuh

11. Punggung, Pinggul dan Bokong


Tonjolan punggung : Tidak ada
Lipatan bokong : Simetris
Warna kulit
bokong : Merah

12.Genetalia
Kondisi :Labia mayora menutupi labia minora
Keluar cairan : tidak ada

13.Tangan
Pergerakan : Baik
Jari tangan kanan/kiri : Lengkap
Reflek menggenggam : ada
Warna :merah,sedikit kebiru-biruan

14. Kaki
Pergerakan : baik
Jari kaki kanan/kiri : Lengkap
Refleks babinski : belum

15. Badan
Aktivitas : Baik
Warna kulit : Merah,penurunan jumlah lemak subcutan
Lanugo : Ada
Cyanosis : pada ekstermitas
Tekstur : Halus

14.Anus : mempunyai lubang anus

TERAPI MEDIS
31 Agustus 2019
 vitamin k 1mg
 ampicillin 150mg/12jam
1 September 2019
 ampicillin 150mg/12jam
2 September 2019
 ampicillin 150mg/12jam

DATA FOKUS
DS: Bayi Ny.M1 lahir tanggal 31 Agustus 2019 jam 10.00 WIB masa gestasi 37 minggu
status gestasi G2P1A0 bayi dilahirkan secara SC dibantu oleh dokter tempat melahirkan di
RS Raden Mattaher Jambi

DO: Jenis kelamin perempuan, BB= 2900 gr, PB = 45cm, LK=32cm, LD=31cm air ketuban
jernih, tali pusat masih basah dan rapuh. Kesadaran : compos mentis. Keadaan umum : cukup
baik. Sucking: menunjukan reflek hisap yang kuat (ada, kuat, terlatih), Ibu menyusui, DJA:
144 x/mnt,Suhu: 37 C, Respirasi: 44 x/mnt

ANALISIS DATA
Data fokus 1
DS= Bayi Ny.M1 lahir tanggal 31 Agustus 2019 jam 10.30 WIB masa gestasi 37 minggu
status gestasi G2P1A0 bayi dilahirkan secara SC dibantu oleh dokter tempat melahirkan di
RS Raden Mattaher Jambi
DO= Keadaaan compos mentis TTV=TD=- S=37 C R=44x/menit N=144x/menit UK=37
minggu, penurunan lemak subcutan dalam kulit
Masalah
Lingkungan yang baru (udara luar) dan penurunan jumlah lemak subcutan
Etiologi
BBL : perbedaan suhu tubuh dalam perut ibu dan lingkungan luar

Data Fokus 2
DS= Bayi Ny.M1 lahir tanggal 31 Agustus 2019 jam 10.00 WIB masa gestasi 37 minggu
status gestasi G2P1A0 bayi dilahirkan secara SC dibantu oleh dokter tempat melahirkan di
RS Raden Mattaher Jambi
Do= Tali pusat masih basah dan rapuh TTV= TD= S=37C R=44x/menit N=144x/menit
Masalah
Resiko infeksi
Etiologi
Kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan dan tali pusat masih basah

DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1. Resiko Perubahan suhu tubuh: hipotermi/hypertermi yang berhubungan dengan
lingkungan yang baru (udara luar) dan penurunan jumlah lemak subcutan
2. Resiko infeksi b/d kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan dan tali pusat
masih basah

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 1
Resiko Perubahan suhu tubuh: hipotermi/hypertermi yang berhubungan dengan lingkungan
yang baru (udara luar) dan penurunan jumlah lemak subcutan.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X 24 jam diharapkan klien terhindar dari
ketidak-seimbangan suhu tubuh dengan
Kriteria Hasil :
 Termoregulasi Neonatus
 Suhu 36,5-37,5˚ C - RR : 30-60 X/menit
 HR 120-140 X/menit
 Warna kulit merah muda
 Tidak ada distress respirasi
 Hidrasi adekuat
 Tidak menggigil
 Bayi tidak letargi
Intervensi
1. Monitor temperatur klien sampai stabil
2. Monitor nadi, pernafasan
3. Monitor warna kult
4. Monitor tanda dan gejala hipotermi / hipertermi
5. Perhatikan keadekuatan intake cairan
6. Pertahankan panas suhu tubuh bayi (missal : segera ganti pakaian jika basah)
7. Bungkus bayi dengan segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas
8. Jelaskan kepada keluarga tanda dan gejala hipotermi / hipertermi
9. Letakkan bayi setelah lahir di bawah lampu sorot / sumber panas
10. Jelaskan kepada keluarga cara untuk mencegah kehilangan panas / mencegah panas
bayi berlebih
11. Tempatkan bayi di atas kasur dan berikan selimut dan ganti popok bila basah

Diagnosa 2
Resiko infeksi b/d kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan dan tali pusat masih
basah
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X 24 jam, pasien diharapkan terhindar dari
tanda dan gejala infeksi dengan
Kriteria Hasil :
 Status Imun :
 RR : 30-60X/menit
 Irama napas teratur
 Suhu 36-37˚ C
 Integritas kulit baik
 Integritas nukosa baik Leukosit dalam batas normal
Intervensi
1. Bersihkan box / incubator setelah dipakai bayi lain
2. Pertahankan teknik isolasi bagi bayi ber-penyakit menular
3. Batasi pengunjung
4. Instruksikan pada pengunjung untuk cuci tangan sebelum dan sesudah berkunjung
5. lakukan perawatan tali pusat secara rutin dgn prinsip asertif
6. Cuci tangan sebelum dan sesudah mela-kukan tindakan keperawatan
7. Pakai sarung tangan dan baju sebagai pelindung
8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
9. mengukur TTV
10. Tingkatkan intake nutrisi
11. Kolaborasi: Beri antibiotik.
12. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
13. Batasi pengunjung
14. Pertahankan teknik aseptik pada bayi beresiko
15. Bila perlu pertahankan teknik isolas
16. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, dan
drainase,perawtan tali pusat secara berkala
17. Dorong masukan nutrisi yang cukup
18. Kolaborasi:Berikan antibiotik sesuai program

EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa 1
Resiko Perubahan suhu tubuh: hipotermi/hypertermi yang berhubungan dengan lingkungan
yang baru (udara luar) dan penurunan jumlah lemak subcutan.
S:-
O : Suhu tubuh bayi dalam batas normal tidak terdapat tanda-tanda hipotermi N :140X/menit
S : 37,10C R:40x/menit
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi
Diagnosa 2
Resiko infeksi b/d kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan dan tali pusat masih
basah .
S:-
O : Tidak ada tanda-tanda infeksi,tidak ada renbesan,flebitus,tidak ada oedema, tali pusat
sudah mulai mengering.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
 Observasi kondisi bayi dan tanda-tanda vital
 pertahankan prosedur tindakan asertif
Identitas
 Bayi Nama : By Ny. M1
 Tanggal lahir/jam lahir : 31 Agustus 2019/ 10.30 WIB
 Jenis kelamin : Perempuan
 No RM :
Identitas Orang Tua :
 Nama ibu : Ny. M
 Umur : 21 tahun
 Alamat : Jl. Abd Chatab Lrg. Ayah RT. 17 Pasir Putih
 Pendidikan : SMP
 Kebangsaan : Indonesia
 Pekerjaan : IRT
 Agama : Islam
 Nama Ayah : Tn. M
 Umur : 30 tahun
 Alamat : Jl. Abd Chatab Lrg. Ayah RT. 17 Pasir Putih
 Pendidikan : SMP
 Kebangsaan :Indonesia
 Pekerjaan : Swasta
 Agama : Islam
 Riwayat kehamilan dan kelahiran

PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compos mentis
Keadaan umum : cukup baik

1. TTV
DJA : 144 x/mnt
Suhu : 37o C
Respirasi : 44 x/mnt

2. Kepala
Cepal hematoma : tidak ada
Cepal succedenium : tidak ada
Sutura : Belum menutup
Rambut : Hitam Halus

3.Mata
Kesimetrisan : Simetris antara mata kanan dan kiri
Sklera : Putih tidak ada ikhterus
Konjungtiva : Merah muda

4. Hidung
Lubang hidung : Ada dan kedua lubang hidung simetris
Cuping hidung : Ada

5. Mulut dan Lidah


Palatum : Normal
Warna palatum : Merah muda
Warna lidah : Merah muda
Refleks hisap dan menelan :
 moro: reflek kejutan dibagian extermitas atas atau bawah (ada respon)
 graspy: ada reflek genggam extermitas atas dan bawah (ada reflek)
 stepping: menunjukan reflek seperti berjalan(belum ada reflek berjalan)
 Rooting: menunjukan reflek seperti mencari putting susu(Ibu belum menyusui bayi)
 sucking: menunjukan reflek hisap yang kuat(ada,namun masih belum kuat,belum
terlatih)

6. Telinga
Kesimetrisan : Simetris antara kiri dan kanan
Warna : Sama dengan kulit wajah
Daun telinga : ada
Lekuk telinga : ada
Cairan yang keluar : Tidak ada dan tidak ada lesi
7. Leher Kelenjar
Thyroid : Tidak ada pembesaran
JVP : Tidak ada peninggian

8. Dada DJA : 144 x/mnt


Gerakan : Dapat mengembang dan mengempis

9. Mamae
Putting : ada
Areola : menyebar disekitar putting

10. Abdomen
Bentuk : Bulat lonjong
Bising usus : ada
Tali pusat : masih basah dan rapuh

11. Punggung,Pinggul,dan Bokong


Tonjolan punggung : Tidak ada
Lipatan bokong : Simetris
Warna kulit
bokong : Merah

12. Genetalia
Kondisi :Labia mayora menutupi labia minora
Keluar cairan : tidak ada

13. Tangan
Pergerakan : Baik
Jari tangan kanan/kiri : Lengkap
Reflek menggenggam : ada
Warna :merah,sedikit kebiru-biruan

14. Kaki
Pergerakan : baik
Jari kaki kanan/kiri : Lengkap
Refleks babinski : belum

15. Badan
Aktivitas : Baik
Warna kulit : Merah,penurunan jumlah lemak subcutan
Lanugo : Ada
Cyanosis : pada ekstermitas
Tekstur : Halus

16. Anus : mempunyai lubang anus

PROGRAM TERAPI
31 Agustus 2019
 vitamin k 1mg
 ampicillin 150mg/12jam
1 September 2019
 ampicillin 150mg/12jam
2 September 2019
 ampicillin 150mg/12jam

DATA FOKUS
DS: Bayi Ny.M1 lahir tanggal 31 Agustus 2019 jam 10.00 WIB masa gestasi 37 minggu
status gestasi G2P1A0 bayi dilahirkan secara SC dibantu oleh dokter tempat melahirkan di
RS Raden Mattaher Jambi

DO: Jenis kelamin perempuan, BB= 2100 gr, PB = 43 cm, LK=32cm, LD=31cm air ketuban
jernih, tali pusat masih basah dan rapuh. Kesadaran : compos mentis. Keadaan umum : cukup
baik. Sucking: menunjukan reflek hisap yang kuat (ada,namun masih belum kuat, belum
terlatih), Ibu belum menyusui, DJA: 144 x/mnt,Suhu: 37 C, Respirasi: 44 x/mnt

ANALISIS DATA
Data fokus 1
DS= Bayi Ny.M1 lahir tanggal 31 Agustus 2019 jam 10.30 WIB masa gestasi 37 minggu
status gestasi G2P1A0 bayi dilahirkan secara SC dibantu oleh dokter tempat melahirkan di
RS Raden Mattaher Jambi
DO= Keadaaan compos mentis TTV=TD=- S=37 C R=44x/menit N=144x/menit UK=37
minggu, penurunan lemak subcutan dalam kulit
Masalah
Lingkungan yang baru (udara luar) dan penurunan jumlah lemak subcutan
Etiologi
BBL : perbedaan suhu tubuh dalam perut ibu dan lingkungan luar

Data Fokus 2
DS= Bayi Ny.M1 lahir tanggal 31 Agustus 2019 jam 10.00 WIB masa gestasi 37 minggu
status gestasi G2P1A0 bayi dilahirkan secara SC dibantu oleh dokter tempat melahirkan di
RS Raden Mattaher Jambi
DO= Kesadaran compos mentis BB=2100 PB=43cm LK=32cm LD=31cm. Reflek hisap
belum kuat dan belum terlatih, Ibu belum menyusui
Masalah
Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Etiologi
Ketidakmampuan tubuh dalam mencerna nutrisi (imaturitas saluran cerna).

Data Fokus 3
DS= Bayi Ny.M1 lahir tanggal 31 Agustus 2019 jam 10.00 WIB masa gestasi 37 minggu
status gestasi G2P1A0 bayi dilahirkan secara SC dibantu oleh dokter tempat melahirkan di
RS Raden Mattaher Jambi
DO= Tali pusat masih basah dan rapuh TTV= TD= S=37C R=44x/menit N=144x/menit
Masalah
Resiko infeksi
Etiologi
Kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan dan tali pusat masih basah

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Perubahan suhu tubuh: hipotermi/hypertermi yang berhubungan dengan
lingkungan yang baru (udara luar) dan penurunan jumlah lemak subcutan
2. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan tubuh dalam mencerna nutrisi (imaturitas saluran cerna).
3. Resiko infeksi b/d kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan dan tali pusat
masih basah

INTERVENSI KEPRAWATAN
Diagnosa 1
Resiko Perubahan suhu tubuh: hipotermi/hypertermi yang berhubungan dengan lingkungan
yang baru (udara luar) dan penurunan jumlah lemak subcutan.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X 24 jam diharapkan klien terhindar dari
ketidak-seimbangan suhu tubuh dengan
Kriteria Hasil :
 Termoregulasi Neonatus
 Suhu 36,5-37,5˚ C - RR : 30-60 X/menit
 HR 120-140 X/menit
 Warna kulit merah muda
 Tidak ada distress respirasi
 Hidrasi adekuat
 Tidak menggigil
 Bayi tidak letargi
Intervensi
1. Monitor temperatur klien sampai stabil
2. Monitor nadi, pernafasan
3. Monitor warna kult
4. Monitor tanda dan gejala hipotermi / hipertermi
5. Perhatikan keadekuatan intake cairan
6. Pertahankan panas suhu tubuh bayi (missal : segera ganti pakaian jika basah)
7. Bungkus bayi dengan segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas
8. Jelaskan kepada keluarga tanda dan gejala hipotermi / hipertermi
9. Letakkan bayi setelah lahir di bawah lampu sorot / sumber panas
10. Jelaskan kepada keluarga cara untuk mencegah kehilangan panas / mencegah panas
bayi berlebih
11. Tempatkan bayi di atas kasur dan berikan selimut dan ganti popok bila basah

Diagnosa 2
Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan tubuh dalam mencerna nutrisi (imaturitas saluran cerna).
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X 24 jam diharapkan pemenuhan nutrisi
bayi dapat terpenuhi Dengan
Kriteria Hasil :
 Reflek hisap dan menelan baik
 Muntah (-)
 Kembung (-)
 BAB lancar
 Berat badan meningkat 15 gr/hr
 Turgor elastis.
Intervensi
1. Kaji kebutuhan nutrisi Bayi
2. Observasi intake dan output.
3. Observasi reflek hisap dan menelan.
4. Beri minum sesuai program
5. Monitor tanda-tanda intoleransi terhadap nutrisi parenteral.
6. Kaji kesiapan ibu untuk menyusui.
7. Timbang BB setiap hari.

Diagnosa 3
Resiko infeksi b/d kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan dan tali pusat masih
basah
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X 24 jam, pasien diharapkan terhindar dari
tanda dan gejala infeksi dengan
Kriteria Hasil :
 Status Imun :
 RR : 30-60X/menit
 Irama napas teratur
 Suhu 36-37˚ C
 Integritas kulit baik
 Integritas nukosa baik Leukosit dalam batas normal
Intervensi
1. Bersihkan box / incubator setelah dipakai bayi lain
2. Pertahankan teknik isolasi bagi bayi ber-penyakit menular
3. Batasi pengunjung
4. Instruksikan pada pengunjung untuk cuci tangan sebelum dan sesudah berkunjung
5. lakukan perawatan tali pusat secara rutin dgn prinsip asertif
6. Cuci tangan sebelum dan sesudah mela-kukan tindakan keperawatan
7. Pakai sarung tangan dan baju sebagai pelindung
8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
9. mengukur TTV
10. Tingkatkan intake nutrisi
11. Kolaborasi: Beri antibiotik.
12. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
13. Batasi pengunjung
14. Pertahankan teknik aseptik pada bayi beresiko
15. Bila perlu pertahankan teknik isolas
16. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, dan
drainase,perawtan tali pusat secara berkala
17. Dorong masukan nutrisi yang cukup
18. Kolaborasi:Berikan antibiotik sesuai program

EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa.1
Resiko Perubahan suhu tubuh: hipotermi/hypertermi yang berhubungan dengan lingkungan
yang baru (udara luar) dan penurunan jumlah lemak subcutan.
S:-
O : Suhu tubuh bayi dalam batas normal tidak terdapat tanda-tanda hipotermi N :140X/menit
S : 37,10C R:40x/menit
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Diagnosa . 2

Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


ketidakmampuan tubuh dalam mencerna nutrisi (imaturitas saluran cerna).
S:-
O : bayi mengalami penurunan , berat badan menjadi 2200 gram
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
 Intake dan output makanan seimbang

Diagnosa. 3
Resiko infeksi b/d kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan dan tali pusat masih
basah .
S:-
O : Tidak ada tanda-tanda infeksi,tidak ada renbesan,flebitus,tidak ada oedema, tali pusat
sudah mulai mengering.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
 Observasi kondisi bayi dan tanda-tanda vital
 pertahankan prosedur tindakan asertif

S-ar putea să vă placă și