Sunteți pe pagina 1din 10

PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK

MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANAK


USIA 5-6 TAHUN DI PAUD AL FIKRI

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh:

DIAN RAHMA
NIM F01121131038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK
MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANAK
USIA 5-6 TAHUN DI PAUD AL FIKRI

ARTIKEL PENELITIAN

DIAN RAHMA
NIM F1121131038

DisetujuiOleh,

PembimbingPertama PembimbingKedua

Drs. H. Muhamad Ali, M. Psi DesniYuniarniM.Psi.Psikolog


NIP. 195804151987031001 NIP. 197912282008012014

Mengetahui,

Dekan FKIP Untan KetuaJurusanIlmuPendidikan

Dr. H. Martono, M.Pd Dr. Hj. Fadillah, M.Pd


NIP. 196803161994031014 NIP.195610211985032004
PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) UNTUK
MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANAK
USIA 5-6 TAHUN DI PAUD AL FIKRI
Dian Rahma, Muhamad Ali, DesniYuniarni
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan Pontianak
Email : Im.dian999@gmail.com

Abstract
Educational Game Tools are very important to be used to support the development of
children so that they able to sharpen their skills because children learn from real or
concrete objects. The method used in this research is descriptive and using qualitative
research approach. The technique used in this research are interview v, observation
and documentation. Research subjects were group B teachers and children aged 5-6
years in PAUD Al Fikri North Pontianak. From the results of this research and
discussion of this research, we can take conclusion that is 1) the availability of
educative game tools to support the development of children aged 5-6 years in PAUD
Al Fikri North Pontianak is quite good although there are still some educational game
tools that are not available. 2) the use of educational game tools to support the
development of children aged 5-6 years in early childhood Al Fikri North Pontianak is
good because the teachers are following the procedures of media usage includes the
preparation stage, implementation, evaluation and follow-up. 3) Educational game
tools used in early childhood Al Fikri are able to support the development children
aged 5-6 years.

Keywords: Educational Game Tools, Children Development

Kegiatan bermain (belajar) merupakan yang mengandung nilai pendidikan (edukatif)


dunia anak. Pada masa usia dini anak sudah dan dapat mengembangkan seluruh
sangat membutuhkan alat untuk bermain kemampuan anak. Sedangkan Syamsuardi
dalam rangka mengembangkan (60:2012) berpendapat bahwa permainan
kemampuannya, sesuai dengan apa yang edukatif adalah semua bentuk permainan
dilihat, dialami dalam kehidupan sehari-hari yang dirancang untuk memberikan
di lingkungan sekitar mereka. Bermain pengalaman pendidikan atau pengalaman
dengan menggunakan alat permainan dapat belajar kepada para pemainnya, termasuk
memenuhi seluruh aspek kebahagiaan anak. permainan tradisional dan moderen yang
Pada saat anak merasakan senang, maka diberi muatan pendidikan dan pengajaran.
pertumbuhan otak anak pun kian meningkat Guru yang mengajar di TK diharapkan
sempurna sehingga akan makin memudahkan dalam melaksanakan proses pembelajaran
anak dalam melakukan proses dapat menggunakan alat permainan edukatif
pembelajarannya. Oleh karena itu alat yang tepat untuk tercapainya tujuan atau
permainan ini tidak dapat dipisahkan dari kompetensi yang diharapkan dalam
kebutuhan anak. Salah satu alat permainan perencanaan yang telah ditetapkan. Peran alat
yang biasa digunakan di PAUD adalah Alat permainan edukatif dalam proses belajar
Permainan Edukatif (APE). Menurut Zainal mengajar sangat penting karena media adalah
(2011:65) alat permainan edukatif adalah sebagai penyampai pesan dari beberapa
segala sesuatu yang dapat dipergunakan sumber kepada penerima pesan maka
sebagai sarana atau peralatan untuk bermain selayaknya jika guru memiliki gagasan dan
kreativitas ketika akan melaksanakan naluri bermainnya, sedangkan alat permainan
pembelajaran. Alat permainan edukatif yang edukatif adalah alat permainan yang sengaja
digunakan diharapkan dapat mendukung dirancang secara khusus untuk kepentingan
perkembangan anak. pendidikan (Tedjasaputra, 2001). Alat
Mengutip tulisan Jamaris dalam Sujiono permainan edukatif untuk anak TK adalah alat
(2009:55) perkembangan merupakan suatu yang sengaja dirancang secara khusus untuk
proses yang bersifat kumulatif, artinya meningkatkan aspek- aspek perkembangan
perkembangan terdahulu akan menjadi dasar anak.Orang tua atau guru dapat memilih alat
bagi perkembangan selanjutnya. Oleh sebab permainan edukatif yang sesuai dengan
itu, apabila terjadi hambatan pada tahapan atau perkembangan anak. Ketika
perkembangan terdahulu maka usianya terus bertambah, dan dengan demikian
perkembangan selanjutnya cenderung akan perkembangan mentalnya semakin kuat maka
mendapat hambatan. Dalam Peraturan anak boleh diperkenalkan pada APE yang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tingkat kerumitan tertentu.
Republik Indonesia No 137 Tahun 2014 Alat permainan edukatif adalah alat
tentang Standar Nasional Pendidikan Anak permainan yang dirancang secara khusus
Usia Dini pada pasal 7 ayat 3 yang berbunyi untuk kepentingan pendidikan dan
“Perkembangan anak sebagaimana mempunyai ciri-ciri.
dimaksudkan disini merupakan integrasi dari Menurut Zaman Badru dalam
perkembangan aspek nilai agama dan moral, Syamsuardi (2012:61) adapun ciri-ciri alat
fisik, motorik, kognitif bahasa, dan sosial permainan edukatif bagi anak yaitu: a)
emosional, serta seni. Ditujukan pada anak TK, selalu dirancang
Berdasarkan observasi yang dilakukan di dengan pemikiran yang mendalam
PAUD Al Fikri bahwa ketersediaan alat disesuaikan dengan rentang usia anak TK.
permainan edukatif sudah dimiliki namun APE untuk anak rentang usia 4-5 tahun tentu
guru belum optimal dalam menggunakan alat berada dengan APE untuk anak rentang usia
permainan eduktif (APE) tersebut. Adapun 5-6 tahun contohnya: puzzel. Puzzel untuk
alat permainan edukatif yang tersedia di anak usia 4-5 tahun memiliki bentuk
indoor yaitu pohon berhitung, gitar, papan sederhana dengan potongan yang tidak terlalu
bergambar, balok, flash card, boneka bayi, banyak kepingannya. Jumlah kepingan
latto, peraga wudhu, APE sholat wanita, APE puzzle untuk anak usia 5-6 tahun, lebih
sholat laki-laki, mainan meronce, jam banyak lagi. Jadi memang APE dirancang
bundar, pianika, rambu- rambu lalu lintas, untuk rentang usia tertentu. b) Berfungsi
lego, bowling, mobil bongkar pasang, untuk mengembangkan aspek-aspek
sedangkan alat permainan edukatif yang perkembangan anak TK, aspek-aspek yang
tersedia di outdoor terdapat ayunan, panjatan dapat dikembangkan adalah aspek fisik
laba-laba, rumah prosotan, bola dunia, (motorik halus dan kasar), emosi, sosial,
pelangi serta mangkuk putar. bahasa, kognitif, dan moral. APE yang
Kata media berasal dari bahasa latin dan dirancang untuk mengembangkan aspek
merupakan bentuk jamak dari kata medium kognitif biasanya dapat digunakan untuk
yang secara harfiah berarti perantara atau melatih daya nalar anak. c) Dapat digunakan
pengantar. Media adalah perantara atau dengan berbagai cara, bentuk dan multi
pengantar pesan dari pengirim kepenerima guna.d) Aman bagi anak. e) Dapat
pesan. Menurut Gagne dalam Arief S. mendorong aktifitas dan kreativitas anak. f)
Sadiman, dkk (2011:8) media adalah Bersifat konstruktif.
berbagai jenis komponen dalam lingkungan Karakteristik penggunaan alat permainan
siswa yang dapat merangsangnya untuk edukatif pada anak usia dini antara lain:
belajar. Dapat mengembangkan berbagai aspek
Pengertian alat permainan adalah semua perkembangan, kecerdasan serta motorik
alat yang digunakan anak untuk memenuhi anak dan membuat anak terlibat secara aktif
sehingga anak dapat mengembangkan secara wajar dimana anak merasakan bahwa
kemampuannya tersebut dengan bebas dan tiada suatu kesulitan yang tidak ditemukan
aktif. Peran guru juga diperlukan yakni untuk penyelesaiannya. c) Memberikan stimulus
memberikan kesempatan kepada anak untuk dalam pembentukan perilaku dan
bermain atas inisiatifnya sendiri sehingga pengembangan kemampuan dasar
tidak menghambat kesenangan anak dalam Pembentukan perilaku melalui pembiasaan
memainkan alat permainan edukatif tersebut. dan pengembangan kemampuan dasar
Alat-alat permainan yang dikembangkan merupakan fokus pengembangan pada anak
memiliki berbagai fungsi dalam mendukung usia usia dini. Alat permainan edukatif
penyelenggaraan proses belajar anak dirancang dan dikembangkan untuk
sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan memfasilitasi kedua aspek pengembangan
baik dan bermakna serta menyenangkan bagi tersebut. Sebagai contoh pengembangan alat
anak. Fungsi-fungsi tersebut menurut Badru permainan dalam bentuk boneka tangan akan
Zaman (2011:8) adalah: a) Menciptakan dapat mengembangan kemampuan berbahasa
situasi bermain (belajar) yang menyenangkan anak karena ada dialog dari tokoh-tokoh yang
bagi anak dalam proses pemberian diperankan boneka tersebut, anak
perangsangan indikator kemampuan anak. memperoleh pengetahuan tentang berbagai
Sebagaimana yang telah dikemukakan hal yang disampaikan melalui tokoh-tokoh
sebelumnya bahwa kegiatan bermain itu ada boneka tersebut, dan pada saat yang sama
yang menggunakan alat, ada pula yang tidak anak-anak memperoleh pelajaran berharga
menggunakan alat. Khusus dalam permainan mengenai karakteristik dan sifat yang
yang menggunakan alat, dengan penggunaan dimiliki oleh para tokok yang disimbolkan
alat-alat permainan tersebut anak-anak oleh boneka-boneka tersebut. d) Memberikan
tampak sangat menikmati kegiatan belajar kesempatan anak bersosialisasi,
karena banyak hal yang mereka peroleh berkomunikasi dengan teman sebaya. Alat
melalui kegiatan belajar tersebut. b) permainan edukatif berfungsi memfasilitasi
Menumbuhkan rasa percaya diri dan anak-anak mengembangkan hubungan yang
membentuk citra diri anak yang positif harmonis dan komunikatif dengan
Dalam suasana yang menyenangkan, anak lingkungan di sekitar misalnya dengan
akan mencoba melakukan berbagai kegiatan temantemannya. Ada alat-alat permainan
yang mereka sukai dengan cara menggali dan yang dapat digunakan bersama-sama antara
menemukan sesuai yang ingin mereka satu anak dengan anak yang lain misalnya
ketahui. Kondisi tersebut sangat mendukung anak-anak menggunakan botol suara secara
anak dalam mengembangkan rasa percaya bersama-sama dengan suara yang berbeda
diri mereka dalam melakukan kegiatan. Alat sehingga dihasilkan suatu irama yang merdu
permainan edukatif memiliki fungsi yang hasil karya anak-anak. Untuk menghasilkan
sangat strategis sebagai bagian yang tidak suatu irama yang merdu dengan perbedaan
terpisahkan dari kegiatan anak dalam botol-botol suara tersebut perlu kerjasama,
melakukan kegiatan-kegiatannya sehingga komunikasi dan harmonisasi antar anak
rasa percaya diri dan citra diri berkembang sehingga dihasilkan suara yang merdu.
secara wajar. Pada kegiatan anak memainkan Dalam Suyadi (2009:83) diuraikan
suatu alat permainan dengan tingkat kesulitan bagaimana memilih jenis-jenis permainan
tertentu misalnya menyusun balok-balok edukatif yang mempunyai nilai edukatif
menjadi suatu bentuk bangunan tertentu, tinggi dan bebas dari dampak negatif. a)
pada saat tersebut ada suatu proses yang Disesuaikan dengan perkembangan anak.
dilalui anak sehingga anak mengalami suatu b)Aman, c)Menyenangkan, d) Mencerdaskan
kepuasaan setelah melampaui suatu tahap aspek tertentu
kesulitan tertentu yang terdapat dalam alat Menurut Soetopo (2013:6) Alat
permainan tersebut. Proses-proses seperti itu permainan edukatif dapat dibagi menjadi
akan dapat mengembangkan rasa percaya beberapa jenis, yaitu: a) APE outdoor –
bahan alam.b) APE outdoor – bahan bekas.c) Soetjiningsih dalam Ariyanti (2015:62)
APE indoor - bahan alam.d)APE indoor – berpendapat bahwa alat permainan edukatif
bahan bekas.e) APE campuran. f) APE siap (APE) adalah alat permainan yang dapat
pakai. mengoptimalkan perkembangan anak sesuai
Menurut Yusuf dalam Masitoh usia dan tingkat perkembangannya dan yang
(2005:2.3) bahwa :Perkembangan merupakan berguna untuk pengembangan aspek fisik,
suatu proses dalam kehidupan manusia yang bahasa, kognitif dan sosial anak.
berlangsung secara terus menerus sejak masa Menurut Zaman, dkk (2005:5.15) pada
konsepsi sampai akhir hayat. Perkembangan setiap penggunaan media pembelajaran ( baik
juga diartikan sebagai perubahan- perubahan audio, visual, audiovisual maupun media
yang dialami oleh seorang individu menuju serbaneka) di kelas maupun diluar kelas ada
tingkat kedewasaan atau kematangan yang tahap-tahap atau prosedur pokok yang harus
berlangsung secara sistematis, progresif, dan dilalui sebagai berikut: a) Tahap Persiapan.
berkesinambungan baik yang menyangkut Guru mempersiapakan diri dalam penguasaan
aspek fisik maupun psikis. materi, guru menyiapkan media, guru
Pendidik PAUD sebagai ujung tombak meyiapkan ruangan dan peralatan, guru
dan fasilitator dalam pembelajaran di menyiapkan anak.b) Tahap Pelaksanaan.Guru
lembaga PAUD hendaknya memiliki memberikan pelajaran atau menyajikan
pemahaman yang memadai dan menyeluruh media.c) Tahap Evaluasi.Guru mengadakan
mengenai alat permainan dan evaluasi terhadap hasil belajar anak selama
pengembangannya yang digunakan untuk proses dan setelah pelajaran selesai. Guru
anak usia dini karena alat permainan ini menerangkan hal-hal yang belum jelas.d)
selain untuk memenuhi kebutuhan naluri Tahap Tindak Lanjut. Guru mengadakan
bermainnya juga sebagai sumber yang mutlak kegiatan-kegiatan yang mengarahkan kepada
diperlukan untuk mengembangkan seluruh pehamaman lebih luas dan mendalam
aspek perkembangan anak usia dini. Aspek- terhadap topik yang bersangkutan.
aspek tersebut meliputi aspek moral, agama,
sosial, emosi, kognitif, bahasa, fisik-motorik, METODE PENELITIAN
dan seni. Kesemua aspek perkembangan Dalam penelitian ini metode yang
tersebut hendaknya dikembangkan secara digunakan adalah metode deskriptif. Hadari
serempak dan bersamaan sehingga anak Nawawi (2007:67) menjelaskan bahwa“
diharapkan lebih siap untuk menghadapi Metode deskriptif adalah prosedur
lingkungannya dan untuk mengikuti jenjang pemecahan masalah yang diselidiki dengan
pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi. menggambarkan atau melukiskan keadaan
Menurut Isjoni (2011:19) menjelaskan subyek/ obyek berdasarkan fakta- fakta yang
bahwa “Anak usia 4-6 tahun merupakan tampak, atau sebagaimana adanya.”
bagian dari anak usia dini yang secara Dalam penelitian ini akan
terminologi disebut sebagai anak usia pra mendeskripsikan masalah yaitu, ketersediaan
sekolah. Usia demikian merupakan masa alat permainan edukatif di PAUD Al Fikri,
peka bagi anak. Para ahli menyebut sebagai penggunaan alat permainan edukatif di
masa golden age, dimana perkembangan PAUD Al Fikri dan tujuan alat permainan
kecerdasan pada masa ini terjadinya edukatif bagi perkembangan anak.Selain itu,
pematangan fungsi- fungsi fisik dan psikis penelitian ini juga akan memaparkan secara
yang siap merespon stimulasi yang diberikan kongkrit fokus-fokus masalah sesuai dengan
oleh lingkungan. Masa ini merupakan tempo data yang diperoleh.Dalam penelitian ini
untuk meletakan dasar pertama dalam peneliti menggunakan bentuk penelitian
mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, kualitatif. “Penelitian kualitatif adalah
bahasa, seni, sosial emosional, disiplin diri, penelitian yang bermaksud untuk memahami
nilai- nilai agama, konsep diri dan fenomena tentang apa yang dialami oleh
kemandirian. subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, secara holistik, dan
dengan cara deskripsi melalui kata-kata dan HASIL PENELITIAN
bahasa pada suatu konteks khusus yang DANPEMBAHASAN
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah”. (Moleong, 2009:06) Hasil Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah di Subyek penelitian dalam penelitian ini
PAUD Al Fikri Pontianak Utara. Subyek adalah 1 orang guru dan 18 orang anak yang
dalam penelitian ini adalah 1 orang guru dan terdiri dari 7 anak laki- laki dan 11 anak
18 orang anak yang terdiri dari 7 anak laki- perempuan usia 5- 6 tahun di PAUD Al Fikri
laki dan 11 anak perempuan usia 5- 6 tahun Pontianak Utara.
di PAUD Al Fikri.
Menurut Sugiyono (2014:224),“Teknik KetersediaanAlatPermainanEdukatif di
pengumpulan data merupakan langkah yang PAUD Al Fikri Pontianak Utara
paling strategis dalam penelitian, karena Dari hasil wawancara, observasi dan
tujuan utama dari penelitian adalah dokumentas imengenai ketersediaan alat
mendapatkan data”. Dalam penelitian ini permainan edukatif di PAUD Al Fikri adalah
penulis menggunakan tiga teknik ketersediaan alat permainan edukatif di
pengumpulan data yaitu: a)Teknik PAUD Al Fikri lumayan banyak adapun alat
komunikasi langsung, b) Teknik observasi, permainan yang tersedia di indoor terdapat
c)Teknik dokumentasi. Adapun wawancara balok, lego, APE sholat laki-laki, APE sholat
dilakukan dengan guru kelas kelompok B, wanita, peraga whudu, peraga balok, puzzle
peneliti juga mengamati guru dan anak dalam geometri bentuk, jam bundar, bowling, gitar,
proses pembelajaran di dalam kelas dan yang menara bulat, pohon berhitung, latto, mainan
terakhir peneliti melihat dokumentasi meronce, flash card, mobil bongkar pasang,
meliputi hasil foto dan arsip- arsip guru di boneka bayi. Sedangkan yang berada di
PAUD Al Fikri Pontianak Utara.Pada outdoor tersedia rumah prosotan, mangkuk
penelitian ini yang menjadi instrumen utama putar, ayunan, panjatan laba-laba, pelangi,
adalah peneliti sendiri. bola dunia. Namun alat permainan edukatif
Analisis data dalam penelitian ini yang tersedia ada yang masih dapat
menggunakan model Miles and Huberman ( digunakan dan ada juga yang tidak. Alat
dalam Sugiyono,2013:338). Analisis dalam permainan edukatif yang tersedia memiliki
penelitian kualitatif berlangsung bersamaan jumlah yang terbatas karena guru hanya
dengan proses pengumpulan data dan sampai menggunakan alat permainan edukatif siap
melalui empat tahap lainnya yang dilakukan pakai saja saja.
secara simultan dan berkesinambungan
adapun keempat dari tahapan tersebut yaitu Penggunaan Alat PermainanEdukatif di
pengumpulan data, reduksi data, penyajian dalam Pembelajaran
data dan verivikasi. Berdasarkan hasil wawancara, observasi
Menurut Sugiyono (2014:270) uji dan dokumentasi mengenai penggunaan alat
keabsahan data dalam penelitian kualitatif permainan edukatif di dalam pembelajaran
meliputi credibility (Validitas internal), peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru
transferability (Validitas eksternal), sudah menggunakan alat permainan edukatif.
dependability (reliabilitas), dan Guru memiliki cara tersendiri dalam
confirmablity (obyektivitas). Dalam menggunakan alat permainan edukatif yang
penelitian ini, penulis menggunakan uji hendak digunakan agar anak merasa senang
kredibilitas yang berupa triangulasi data dan dan tidak bosan. Guru juga mengenalkan alat
mengadakan membercheck. permainan edukatif yang akan digunakan
oleh anak. Dalam menggunakan alat
permainan edukatif guru menyesuaikan tema
dan sub tema.Cara guru dalam memainkan
alat permainan edukatif yang tersedia cukup
menarik dan kreatif . Akan tetapi dalam
penggunaanya guru hanya memanfaatkan alat balok bangunan PDK, papan pengenalan
permainan edukatif yang tersedia saja, guru nama, papan pengenalan kubus, beberapa
tidak merancang sendiri alat permainanan puzzle, latto yang sama, sejenis, dan
edukatif teresebut. Dalam penggunaannya padanan, boneka keluarga,papan nuansa
juga guru bisa menyesuaikan cara bermain warna, pohon hitung dan masih banyak
dengan jumlah anak karena ketersedian lainnya. Namun di PAUD Al Fikri ada
alatpermainan edukatif itu sendiri tidak beberapa alat permainan edukatif yang belum
sesuai dengan jumlah anak. tersedia seperti papan pengenalan kubus,
latto, papan nuansa warna, boneka kain,
Tujuan Penggunaan Alat Permainan papan pasak 100 dan masih banyak lainnya.
Edukatif terhadap Perkembangan Anak Dari alat permainan edukatif yang belum
Berdasarkan hasil wawancara, observasi tersedia di atas diharapkan dapat memberikan
dan dokumentasi mengenai tujuan dari alat masukan kepada lembaga mengenai
permainan edukatif untuk mendukung ketersedian alat permainan edukatif yang
perkembangan anak peneliti dapat belum tersedia sehingga proses pembelajaran
menyimpulkan bahwa alat permainan dapat berjalan dengan baik dan
edukatif dapat mendukung perkembangan menyenangkan.
anak, karena anak merasa tertarik, tidak
bosan dan ingin tahunya besar ketika guru Penggunaan Alat Permainan Edukatif
hendak menggunakannya. Melalui permainan
edukatif itu juga anak dapat bereksplorasi Penggunaan alat permainan edukatif pada
dan mengasah kemampuannya karena dalam saat pembelajaran dapat mendukung
penggunaannya itu sendiri anak lebih aktif perkembangan anak sehingga tujuan
karena ia sendiri yang memainkannya. pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan
Respon anak ketika guru menggunakan alat hasil wawancara dan observasi yang
permainan edukatif anak merasa senang dan dipaparkan bahwa penggunaan alat
sangat bersemangat karena guru mengajak permainan edukatif di dalam pembelajaran
anak menggunakannya dengan cara guru sudah sesuai. Yaitu guru mengikuti
melakukan permainan yang sangat menarik. prosedur- prosedur yang sesuai dengan
pendapat Zaman, dkk ( 2005:15) meliputi
Pembahasan tahap persiapan, tahap pelaksanaan,tahap
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal evaluasi, tahap tindak lanjut.
27 Maret 2017 sampai 2 Juni 2017di PAUD Tujuan Penggunaan Alat Permainan
Al Fikri Pontianak Utara. Adapun dalam Edukatif terhadap Perkembangan Anak
penelitian ini peneliti melakukan wawancara, Alat permainan edukatif memang dapat
observasi dan dokumentasi bagaimana guru mendukung perkembangan anak, anak juga
menggunakan alat permainan edukatif yang mudah dalam memahami apa yang di
tersedia. Di dalam penelitian ini guru sampaikan karena anak belajar dari benda
menggunakan beberapa alat permainan nyata atau konkret. Dalam penggunaan alat
edukatif seperti pohon berhitung, mainan permainan edukatif guru juga menstimulus
meronce, peraga wudhu, ayunan, rumah perkembangan nilai agama dan moral,
prosotan, panjatan laba laba yang dapat bahasa, kognitif, fisik motorik, sosial
mendukung perkembangan anak emosional dan juga seni sehingga anak dapat
Ketersediaan Alat Permainan Edukatif mengasah kemampuannya melalui alat
PAUD Al Fikri memiliki alat permainan permainan edukatif tersebut.Adapun tujuan
edukatif yang cukup memadai sesuai dengan alat permainan edukatif bagi anak setelah
pendapat departemen pendidikan dan guru menggunakan yaitu aspek
Kebudayaan sub Direktorat yang menyatakan perkembangan nilai agama dan moral anak
bahwa pendidikan TK mempunyai sudah berkembang sesuai dengan harapan,
seperangkat alat permainan edukatif seperti untuk aspek perkembangan bahasa anak
mulai bisa mengerti beberapa perintah secara edukatif yang digunakan di PAUD Al Fikri
bersamaan, aspek perkembangan fisik cukup baik sehingga dapat mendukung
motorik anak sudah berkembang sesuai perkembangan nilai agama dan moral, fisik
harapan, Untuk perkembangan kognitif anak motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional
mulai bisa mengelompokkan benda dan seni.
berdasarkan, warna,bentuk dan ukuran,anak
juga sudah mulai bisa mengelompokkan Saran
bentuk geometri namun masih dibantu Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan guru, perkembangan sosial emosional kesimpulan yang telah peneliti uraikan di
anak sudah berkembang sesuai harapan, dan atas, peneliti ingin memberikan saran yang
yang terakhir perkembangan seni anak sudah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
mulai berkembang karena anak sudah bisa dalam penggunaan alat permainan edukatif
membuat karya seperti bentuk sesungguhnya untuk mendukung perkembangan anak usia
dengan berbagai bahan seperti balok, 5-6 tahun di PAUD Al Fikri Pontianak Utara
plastisin atau dari kertas, anak juga bisa yang penulis ajukan di akhir penelitian ini.
bersenandung ketika sedang mengerjakan Adapun saran-saran tersebut sebagai
sesuatu misalnya pada saat bermain ayunan berikut: 1) Ketersediaan alat permainan
guru menyuruh anak bernyanyi . Namun anak edukatif buatan yang di miliki PAUD Al
masih belum bisa memainkan alat musik/ Fikri cukup baik namun guru harus
instrument atau benda bersama teman. memperhatikan jumlah alat permainan
edukatif untuk anak sehingga semua anak
SIMPULAN DAN SARAN dapat memainkannya.2) Guru sudah cukup
Simpulan kreatif dalam menggunakan alat permainan
Berdasarkan hasil penelitian dan edukatif namun perlu dioptimalkan lagi
pembahasan yang telah diuraikan peneliti misalnya menggunakan alat permainan
maka secara umum dapat disimpulkan bahwa edukatif yang dibuat sendiri sehingga
penggunaan alat permainan edukatif dapat jumlahnya dapat di sesuaikan dengan anak.3)
mendukung perkembangan anak usia 5-6 Guru sudah mengoptimalkan perkembangan
tahun di PAUD Al Fikri Pontianak Utara anak melalui alat permainan edukatif namun
hasil penelitian dapat dilihat pada sub-sub guru tidak hanya fokus pada beberapa aspek
permasalahan sebagai berikut: 1) saja melainkan seluruh aspek perkembangan
Ketersediaan alat permainan edukatif untuk yang ada pada anak.
mendukung perkembangan anak usia 5-6
tahun di PAUD Al Fikri Pontianak Utara
cukup baik walaupun masih ada beberapa
alat permainan edukatif yang belum tersedia
seperti boneka kain, latto, papan nuansa
warna, menara gelang segitiga, bujur
sangkar, lingkaran, dan segi enam, papan
pasak 100, papan pasak 25, balok ukuran
polos, kotak gambar pola, kerincingan bayi.
2) Penggunaan alat permainan edukatif untuk
mendukung perkembangan anak usia 5-6
tahun di PAUD Al Fikri Pontianak Utara
sudah baik karena guru mengikuti prosedur
penggunaan media mencakup tahap
persiapan, pelaksanaan, tahap evaluasi dan
tahap tindak lanjut. Guru juga kreatif dalam
menggunakan alat permainan edukatif
tersebut. 3)Penggunaan alat permainan
DAFTAR RUJUKAN

Aqib, Zainal. (2011). Pedoman Teknis Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep
Penyelenggaraan PAUD. Bandung: Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Nuansa Aulia Jakarta: Indeks

Moleong, Lexi. J. (2013). Metode Penelitian Suyadi. (2009). Permainan Edukatif yang
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Mencerdaskan.Yogyakarta: Power
Rosdakarya. Books ( Ihdina)

Nawawi, Hadari. (2012). Metode Penelitian Syamsuardi. (2012). Penggunaan Alat


Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Permainan Edukatif( APE) di
Mada University Press Taman Kanak- kanak.
PublikasiPendidikan
Permendikbud No 137 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tedjasaputra, Mayke S. (2001). Bermain,
Anak Usia Dini Mainan dan Permainan. Jakarta:
Grasindo
Sadiman, dkk. (2011). Media Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Zaman, Badru. (2011). Pengembangan Alat
Permainan Edukatif Di Lembaga
Soetopo, Helyantini. (2013). Panduan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
AlatPermainanEdukatif. Jakarta: (Paud).
Erlangga badruzaman.staf.upi.edu/files/2011/1
2/materi-media-paud-
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian upi.pdf.Diaksestanggal 10 Maret
Kunatitatif Kualitatif Dan R&D. 2015.
Bandung: Alfabeta.

S-ar putea să vă placă și