Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
AGUSTHINUS P M JAYA
NIM : 144011.01.18.092
seperti di sedot,
bercampur dengan
Meningkatkan
perih seperti teriris.
transmisi/ persepsi
R = Nyeri di rasakan di
nyeri
telapak kaki yang
terdapat luka gangrene.
S = 7 (1-10) Nyeri akut
T = Nyeri di rasakan
terus menerus.
DO:
Nyeri dengan skala
nyeri 7 dari skala 1-
10.
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN
PRIORITAS
4. INTERVENSI
NO RENCANA KEPERAWATAN
DX Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
keperawatan kriteria hasil
1. Nyeri akut b/d NOC : NIC : 1. Nyeri
kerusakan • Pain Level, 1. Lakukan merupakan
jaringan • pain control, pengkajian nyeri pengalaman
ditandai • comfort level komprehensif yang subyektif dan
dengan : Setelah meliputi lokasi, harusdi jelaskan
DS: dilakukan karakteristik, oleh pasien.
P = Ulu hati tindakan onset/durasi, Identifikasi
keperawatan frekuensi, kualitas, karakteristik
Q = Nyeri di selama 2x24 intensitas atau nyeri dan faktor
rasa panas, jam Pasien beratnya nyeri dan yang
tidak faktor pencetus. berhubungan
senut- senut mengalami merupakan
nyeri, suatu hal yang
seperti di amat penting
sedot, kriteria hasil: untuk memilih
• Mampu intervensi yang
bercampur mengontrol cocok dan
nyeri (tahu untuk
dengan penyebab mengevaluasi
perih seperti nyeri, mampu keefektifan dari
menggunakan terapi yang di
teriris. tehnik berikan.
nonfarmakolo 2. Observasi adanya 2. Melihat
R = Nyeri di
gi untuk petunjuk nonverbal kondisi klien
rasakan di mengurangi mengenai pada saat
telapak kaki nyeri, mencari ketidaknyamanan nyeri kambuh.
yang bantuan). terutama pada
terdapat • Melaporkan mereka yang tdiak
luka bahwa nyeri dapat
gangrene. berkurang berkomunikasi
S = 7 (1-10) dengan secara efektif.
T = Nyeri di menggunakan 3. Bantu keluarga 3. Dukungan
rasakan manajemen dalam mencari dan keluarga bisa
terus nyeri. menyediakan meningkatkan
• Mampu dukungan. kenyamanan
menerus.
mengenali pasien.
nyeri (skala, 4. Kendalikan factor 4. Lingkungan
DO: intensitas, lingkungan yang bisa menjadi
- Skala nyeri frekuensi dan dapat pemicu
7 dari 1-10 tanda mempengaruhi meningkatnya
nyeri). respon pasien derajat nyeri.
• Menyatakan terhadap
rasa nyaman ketidaknyamanan(
setelah nyeri misalnya, seperti
berkurang. suhu ruangan,
• Tanda vital pencahayaan dan
dalam rentang suara bising).
normal. 5. Kurangi atau 5. Dapat
• Tidak eliminasi faktor- menurunkan
mengalami faktor yang dapat tingkat nyeri
gangguan mencetuskan atau pasien.
tidur. meningkatkan
nyeri(misalnya,
ketakuta,
kelelahan, keadaan
menonton dan
kurang
pengetahuan).
6. Kaji tipe dan 6. Mengetahui
sumber nyeri untuk perkembangan
menentukan nyeri dan
intervensi. menentukan
intervensi
seharusmya
7. Ajarkan 7. Menurunkan
penggunaan teknik ketegangan
non farmakologi otot sendi dan
(seperti,biofeedbac melancarkan
k TENS, hypnosis, peredaran
relaksasi,bimbinga darah
n antisipatif, terapi sehingga
music, terapi dapat
bermain, terapi mengurangi
aktifitas, nyeri.
akupressur,
aplikasi panas
dingin dan pijatan,
sebelum, sesudah
dan jika
memungkinkan,
ketika melakukan
aktifitas yang
menimbulkan nyeri
: sebelum nyeri
terjadi atau
meningkat dan
bersamaan dengan
tindakan
penurunan rasa
nyeri lainnya).
8. Berikan individu 8. Analgetik
penurun nyeri yang berfungsi
optimal dengan sebagai
peresepan depresan
analgesic. system syaraf
pusat
sehingga
mengurangi
atau
menghilangka
n nyeri.
9. Dukung istrahat 9. Istirahat yang
atau tidur yang cukup dapat
adekuat untuk mengurangi
membantu rasa nyeri.
penurunan nyeri.
10. Berikan 10. Pasien tidak
informasi tentang merasa cemas
nyeri seperti dan takut
penyebab nyeri, sebab-sebab
berapa lama nyeri nyeri.
akan berkurang
dan antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur.
11. Monitor 11. Mengetahui
kepuasan pasien perubahan
terhadap status
manajemen nyeri kesehatan
dalam interval setelah
yang spesifik. pemberian
obat.
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
6. CATATAN PERKEMBANGAN HARI - I
HARI/TANGGAL DIAGNOSA CATATAN EVALUASI
PERKEMBANGAN