Sunteți pe pagina 1din 9

Versi Online: http://journal.ubm.ac.

id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan


Hasil Penelitian Vol.2, No.1. 1-9. 2018
ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN


DALAM MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA
Budi1*, Fabianus Fensi2**
1
Program Studi Manajemen, Universitas Bunda Mulia
2
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Bunda Mulia

ABSTRACT
Indonesia needs 5.8 million new entrepreneurs to achieve an ideal entrepreneurial ratio of 4% of the population.
The need to create new entrepreneurs has led many educational institutions to include entrepreneurship education
in their curriculum. Entrepreneurship education is a development activity for those who want to try or become
entrepreneurs and activities to improve understanding and knowledge of entrepreneurship (Fitriati and Hermiati,
2010). The goal of entrepreneurship education is so that learners learn to understand entrepreneurship, learn to
have if entrepreneurship, and learn to be entrepreneur (Heinonen and Poikkijoki, 2006). Entrepreneurship
education remains in debate on the extent to which entrepreneurship education has an influence on learners, the
accuracy and effectiveness of entrepreneurship teaching methods, and the debate on whether entrepreneurship can
be taught. This study aims to analyze whether the entrepreneurship education conducted has an impact to arouse
students' entrepreneurial intentions. Subjects in this study are students of Entrepreneurship class. Concept
operationalization is done by adopting Mohamad et al (2015) research. Data analysis technique uses Different T-
Test Differences. Result showed that there was no significant difference in the intention of entrepreneurship of
learners. Therefore, a more thorough research on the effectiveness of entrepreneurship education in developing the
entrepreneurship aspirations of learners, and the evaluation of teachers, curriculum and methods of implementation
of entrepreneurship classes should be conducted.
Keywords: entreprenuship, entreprenurship education, entreprenurial intention, effectiveness

ABSTRAK
Indonesia membutuhkan wirausaha 5,8 juta wirausaha baru untuk mencapai rasio wirausaha ideal yaitu 4% dari
jumlah penduduk. Kebutuhan untuk melahirkan wirausaha baru ini menyebabkan banyak lembaga pendidikan yang
memasukkan pendidikan kewirausahaan dalam kurikulum mereka. Tujuan pendidikan kewirausahaan adalah agar
peserta didik belajar memahami kewirausahaan, belajar memiliki jika kewirausahaan, dan belajar menjadi wirausaha
(Heinonen dan Poikkijoki, 2006). Meskipun penelitian tentang kewirausahaan sudah berlangsung cukup lama
namun pendidikan kewirausahaan tetap menjadi perdebatan. Hal ini termasuk sejauh mana pendidikan
kewirausahaan memiliki pengaruh terhadap peserta didik, ketepatan dan kefektifan metode pengajaran
kewirausahaan, dan perdebatan apakah kewirausahaan dapat diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
apakah pendidikan kewirausahaan memiliki dampak untuk membangkitkan niat berwirausaha peserta didik. Subyek
dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas Kewirausahaan. Operasionalisasi konsep dilakukan dengan
mengadopsi penelitian Mohamad et al (2015). Teknik analisa data akan menggunakan Uji Beda T Berpasangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan niat berwirausaha yang signifikan dari peserta didik.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang lebih menyeluruh terhadap efektifitas pendidikan kewirausahaan dalam
menumbuhkan niat berwirausaha peserta didik, dan perlu dilakukan evaluasi terhadap pengajar, kurikulum dan
metode pelaksanaan kelas kewirausahaan.
Kata kunci: kewirausahaan, pendidikan kewirausahaan, minat berwirausaha, efektifitas


email: 1 budi.kang@yahoo.co.id
**
email: 2 ffensi@gmail.com

1
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.1. 1-9. 2018
ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

PENDAHULUAN Kebutuhan untuk melahirkan wirausaha


Kewirausahaan memiliki peran penting baru juga mendorong banyak lembaga pendidikan
dalam pertumbuhan ekonomi (Bruyat dan Julien, untuk memasukkan pendidikan kewirausahaan ke
2000; Raposo dan Paco, 2011), dan bahkan dalam kurikulum mereka. Pendidikan
disebut sebagai mesin ekonomi (Edwards dan kewirausahaan adalah kegiatan pengembangan
Muir, 2005, dalam Fitriati dan Hermiati, 2010). bagi mereka yang ingin mencoba atau menjadi
Kewirausahaan berkontribusi terhadap inovasi, wirausaha dan kegiatan untuk meningkatkan
produktifitas (Raposo dan Paco, 2011; Ambad pemahaman dan pengetahuan tentang
dan Damit, 2016), penciptaan lapangan kerja kewirausahaan (Fitriati dan Hermiati,
(Ambad dan Damit, 2016;Heinonen dan 2010).Pendidikan kewirausahaan dengan
Poikkijoki, 2006), dan pertumbuhan ekonomi berbagai konteks pendidikan dimaksudkan untuk
(Ambad dan Damit, 2016;Fitriati dan Hermiati, mengembangkan budaya kewirausahaan,
2010; Heinonen dan Poikkijoki, 2006). mempromosikan pendirian usaha baru, dan untuk
Pemerintah Indonesia pun mengakui mendorong pola pikir wirausaha melalui
pentingnya kewirausahaan dan menjadikan pendidikan dan pembelajaran (Kuratko, 2005
pengembangan kewirausahaan sebagai salah satu dalam Micozzi A. dan Micozzi F, 2014). Peserta
prioritas kerja Presiden1. Didalam Rencana pendidikan kewirausahaan –baik formal maupun
Pembangunan Jangka Menengah Nasional informal- memiliki potensi besar untuk menjadi
(RPJM) 2015, Pemerintah menargetkan untuk seorang wirausahawan (Mohamad et al, 2015;
dapat mencetak satu juta wirausaha baru dalam Heinonen dan Poikkijoki, 2006). Pendidikan
lima tahun ke depan2. Jumlah wirausaha kewirausahaan -baik formal maupun informal-
Indonesia saat ini baru mencapai 1,56% jumlah dapat melahirkan wirausahawan baru (Mohamad
penduduk, padahal menurut standard Bank Dunia et al, 2015). Oleh karena itu menarik untuk
jumlah ideal wirausaha adalah sebesar 4% dari mengetahui apakah pendidikan kewirausahaan
jumlah penduduk negara tersebut3. Dengan yang dilakukan oleh Universitas Bunda Mulia
demikian, menurut Presiden Jokowi, Indonesia saat ini memiliki dampak terhadap
masih membutuhkan 5,8 juta wirausaha baru niatkewirausahaan peserta didik.
untuk mencapai rasio ideal tersebut.Untuk Kewirausahaan adalah konsep yang
mempercepat hal tersebut maka saat ini memiliki banyak definisi mulai dari definisi yang
Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan sempit seperti memulai bisnis sendiri sampai
Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada konsep yang lebih luas yaitu sikap kerja
Kewirausahaan Nasional yang diharapkan dapat yang menekankan kepada kepercayaan diri,
mendukung pengembangan kewirausahaan di inisiatif, inovatif, berani mengambil resiko
Indonesia. (Gelderen et al, 2008). Kewirausahaan adalah
satu atau lebih orang yang berani mengambil
1
http://ksp.go.id/perkembangan-kewirausahaan-dan- resiko ekonomi membuat organisasi baru, dan
ekonomi-digital/, diakses pada tanggal 05 Oktober mengunakan teknologi baru atau teknologi
2016 inovatif untuk membuat nilai (creating value)
bagi orang lain (Schramm, 2006 dalam Zhang
2 dan Zhang, 2013). Dengan demikian
http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
3159079/jokowi-akan-cetak-1-juta-wirausahawan- kewirausahaan adalah proses membuat nilai baru
baru-ini-langkahnya, diakses pada tanggal 05 Oktober (process of creating new value) (Bruyat dan
2016 Julien, 2000), dan wirausahawan adalah
seseorang yang inovatif – membuat sesuatu yang
3
http://industri.bisnis.com/read/20160523/257/550412/ baru (Mann dan Shideler, 2015). Global
jokowi-ri-butuh-58-juta-pengusaha-baru-menangkan- Entrepreneurship Monitor salah satu institusi
persaingan-mea, diakses pada tanggal 05 Oktober terkemuka bidang penelitian kewirausahaan men-
2016

2
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.1. 1-9. 2018
ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

definisikan kewirausahaan sebagai "Any attempt Dua model yang banyak digunakan dalam
at new business or new venture creation, such as penelitian Niat Berwirausaha (Entreprenurial
self-employment, a new business organization, or Intention) adalah Theory of Planned Behavior
the expansion of an existing business, by an (TPB) dari Ajzen dan Shapero’s Entrepreneurial
individual, a team of individuals, or an Event (SEE) model oleh Shapero.
established business"4. Menurut model TPB terdapat tiga sikap
Penelitian mengenai kewirausahaan yang mendahului (antecedent) terjadinya niat
sudah berlangsung cukup lama. Menurut Peng et yaitu sikap terhadap perilaku yang dilakukan,
al (2012), tahun 1960-an penelitian norma-norma subyektif terhadap perilaku yang
kewirausahaan utamanya berfokus kepada dilakukan, dan persepsi kontrol perilaku.
pengaruh sifat pribadi terhadap perilaku Sedangkan Shapero mengatakan bahwa niat
kewirausahaan, dan kemudian tahun 1980-an berwirausaha seseorang dipengaruhi oleh faktor
sampai dengan 1990-anfokus penelitian persepsi keinginan (perceived desirability),
kewirausahaan bergeser kepada pengaruh niat kecenderungan untuk bertindak, dan persepsi
kewirausahaan (entrepreneurial intention) kemungkinan terlaksana (perceived feasibility).
terhadap perilaku kewirausahaan. Niat (intention) Hasil penelitian Krueger (2000) menyimpulkan
adalah penunjuk (predictor) terbaik atas setiap bahwa kedua model tersebut hanya memiliki
tindakan yang direncanakan (planned behavior) sedikit perbedaan dalam memprediksi Niat
termasuk berwirausaha (Krueger et al, 2000). Berwirausaha.
Dalam literatur kewirausahaan, niat (intention)
adalah pencarian informasi yang dapat membantu
untuk pemenuhan tujuan membuat usaha baru
(Prodan dan Drnovsek, 2010).

Gambar 1.Model Theory of Planned Behavior


Sumber : Sondari, 2000

4
http://www.gemconsortium.org/wiki/1149 diakses
pada tanggal 05 Oktober 2016

3
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.1. 1-9. 2018
ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

Gambar 2Model Shapero Entreprenurial Event (SEE)


Sumber : Krueger et al, 2000

Setelah tahun 1990-an, penelitian- diri, berani mengambil resiko, percaya diri,
penelitian kewirausahaan berikutnya melakukan kebutuhan untuk berprestasi, toleransi terhadap
modifikasi terhadap model-model yang sudah ada ketidakjelasan, dan inovatif. Pemahaman
dengan menambahkan faktor-faktor baru (Peng et terhadap faktor-faktor yang mendahului
al, 2012). Salah satu faktor tambahan yang (antecedent) tumbuhnya niat kewirausahaan akan
digunakan dalam penelitian Niat Berwirausaha membantu pendidik, konsultan, dan pembuat
adalah faktor karakteristik psikologi. Faktor kebijakan mendapatkan gambaran yang lebih
karakteristik psikologi adalah prediktor yang jelas tentang bagaimana pembentukan niat terjadi
cukup baik atas sikap berwirausaha (Ferreira et dan bagaimana kepercayaan, persepsi, dan motif
al, 2012), dan memiliki pengaruh penting dalam mempengaruhi wirausaha untuk memulai suatu
pengambilan keputusan untuk membangun suatu bisnis (Wang et al, 2011).
bisnis dan untuk berhasil dalam berwirausaha Meskipun penelitian tentang
(Kalkan dan Kaygusuz, 2012).Fitriati dan kewirausahaan sudah berlangsung cukup lama,
Hermiati (2000) mendaftarkan ada lebih dari 20 dan faktor-faktor yang mempengaruhi Niat dan
karakteristik psikologi yang digunakan dalam Perilaku Berwirausaha telah diidentifikasi, namun
penelitian-penelitian kewirausahaan sebelumnya pendidikan kewirausahaan tetap menjadi
yaitu: komitmen, kejelasan tujuan, tekad dan perdebatan. Hal ini termasuk sejauh mana
ketekunan, kebutuhan untuk berprestasi, pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh
berorientasi kesempatan, inisiatif, terhadap peserta didik, ketepatan dan kefektifan
bertanggungjawab, tekun, menerima umpan balik, metode pengajaran kewirausahaan, dan
menguasai diri, toleran terhadap ketidakjelasan, perdebatan apakah kewirausahaan dapat diajarkan
berani mengambil risiko, berintegritas, dapat (Fitriati dan Hermiati, 2000). Hal-hal ini telah
diandalkan, toleran terhadap kegagalan, memiliki mendorong dilakukannya penelitian-penelitian
tingkat energi yang tinggi, kreatif, inovatif, tentang pendidikan kewirausahaan.
memiliki visi, percaya diri, optimis, berdikari, Pendidikan kewirausahaan dengan berbagai
konteks pendidikan dimaksudkan untuk
dan mampu membangun kelompok.Dalam mengembangkan budaya kewirausahaan,
penelitian ini, peneliti menggunakan karakteristik mempromosikan pendirian usaha baru, dan untuk
psikologi seperti yang digunakan dalam mendorong pola pikir wirausaha melalui
penelitian Ferreira et al (2012) yaitu: penguasaan pendidikan dan pembelajaran (Kuratko, 2005

4
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.1. 1-9. 2018
ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

dalam Micozzi A. dan Micozzi F, 2014). (Heinonen dan Poikkijoki, 2006). Ketiga hal ini
Pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh biasanya saling overlap, namun memiliki
positif terhadap karakter kewirausahaan peserta
didik (Athayde, 2009), mampu membangun konsekwensi pendekatan pengajaran yang
kesadaran kewirausahaan dan menjadikan berbeda (Heinonen dan Poikkijoki, 2006).
wirausaha sebagai salah satu pilihan karir Kebanyakan pendidikan kewirausahaan yang
(Anderson dan Jack, 2008), serta dapat dilakukan saat ini yaitu menanamkan keahlian
melahirkan wirausahawan baru (Mohamad et al, dan perilaku wirausaha kepada peserta didik
2015; Heinonen dan Poikkijoki, 2006). adalah untuk upaya agar peserta didik memiliki
Tujuan pendidikan kewirausahaan adalah jiwa kewirausahaan. Proses menanamkan jiwa
agar peserta didik belajar memahami kewirausahaan tersebut dapat digambarkan dalam
kewirausahaan, belajar memiliki jika Gambar 3 berikut.
kewirausahaan, dan belajar menjadi wirausaha

Gambar 3.The Entrepreneurial Process: Behaviours, Skills and Attributes


Sumber : Heinonen dan Poikkijoki, 2006

METODE PENELITIAN kelas kewirausahaan secara mendalam. Seluruh


Penelitian ini akan meneliti pendidikan mahasiswa mendapatkan bahan ajar dan materi
kewirausahaaan memiliki pengaruh dalam kewirausahaan yang sama sesuai denga Satuan
menumbuhkan niat berwirausaha kepada peserta Acara Perkuliahan (SAP) yang telah dipersiapkan
didik. Subyek penelitian adalah mahasiswa oleh universitas.Operasionalisasi konsep
Universitas Bunda Mulia yang mengambil kelas dilakukan dengan mengadopsi penelitian Ferreira
Kewirausahaan Semester Genap 2015/2016. et al (2012) dan Mohamad et al (2015). Tahapan
Kuesioner disebarkan kepada mahasiswa teknik analis data dalam penelitian ini dilakukan
sebanyak 2x yaitu di pertemuan awal kelas sebagai berikut:
(minggu ke-2) dan pertemuan akhir kelas
(minggu ke-12). Dalam minggu ke-2 diasumsikan  Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
bahwa mahasiswa belum mendapatkan materi  Uji beda dengan Uji T berpasangan
terlalu mendalam, dan pertemuan ke-12 HASIL DAN PEMBAHASAN
diasumsikan bahwa mahasiswa sudah mengikuti
5
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.1. 1-9. 2018
ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

Profil Responden menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Uji


Jumlah responden yang berpartisipasi dalam Normalitas dilakukan terhadap selisih rata-rata
penelitian ini adalah sebanyak 146 responden. sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan
Profil responden yang berpartisipasi dalam kewirausahaan. Jika data memenuhi Uji
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Normalitas maka data dapat dilakukan Uji Test
 Sebagian besar wanita (56%) Berpasangan.
 Sebagian besar berusia 20-25 (73%) Data dianggap berdistribusi normal jika
 Sebagian besar beretnis Tionghoa (88%). Signifikansi memiliki nilai > 0.05. Berdasarkan
output dari hasil uji diketahui bahwa data yang
Uji Normalitas diuji memiliki nilai > 0.05 atau dengan kata lain
Uji normalitas dilakukan untuk data berdistribusi normal. Oleh karena itu maka
mengetahui normalitas suatu distribusi data. Uji data dapat dilakukan Uji T Berpasangan.
normalitas yang banyak dilakukan adalah dengan

Gambar 4. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov


Sumber: diolah peneliti

Uji Beda Niat Berwirausaha pendidikan kewirausahaan dengan menggunakan


Uji statistik yang dilakukan untuk Uji T Berpasangan. Hasil dari uji beda T
mengetahui apakah ada perbedaan niat Berpasangan adalah sebagai berikut:
berwirausaha sebelum dan sesudah mengikuti

Gambar 5. Hasil Uji Beda


Sumber: diolah peneliti

6
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.1. 1-9. 2018
ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

Berdasarkan hasil uji beda diatas didapati nilai Anderson, A., & Jack, S. (2008). Role typologies
signifikansi > 0.05. Artinya berdasarkan uji beda for enterprising education: the
T Berpasangan maka secara statistik tidak ada professional artisan? Journal of Small
perbedaan niat berwirausaha yang signifikan Business and Enterprise Development, p.
sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan 259-273.
kewirausahaan.
Athayde, R. (2009). Measuring enterprise
SIMPULAN DAN SARAN potential in young people.
Berdasarkan pembahasan yang telah Entrepreneurship Theory & Practice, p.
dilakukan tersebut maka dapat diambil 481-500.
kesimpulan bahwa secara statistik tidak ada
perbedaan signifikan niat berwirausaha peserta Budi & Koli, N. (2016). Analisa Perbedaan
didik kewirausahaan sebelum dan sesudah Karakter Wirausahawan dan Non-
mengikuti kelas kewirausahaan. Wirausahawan, Universitas Bunda Mulia,
Untuk itu dapat disampaikan saran-saran Laporan Penelitian Tidak Terpublikasi
sebagai berikut: Bruyat, C., & Julien, P.-A. (2000). Defining the
 Perlu diadakan penelitian yang lebih luas lagi Field of Research in
di Universitas Bunda Mulia terkait dampak Entrepreneurship,Journal of Business
pendidikan kewirausahaan dalam Venturing, p. 165-180.
menumbuhkan niat berwirausaha terhadap
peserta didik. Jika dengan responden yang Dinis, A., do Paco, A., Ferreira, J. Raposo, M.,
lebih banyak dan pengajar yang berbeda-beda Rodrigues, R.G.,Psychological
tetapi tidak tetap tidak memiliki dampak untuk characteristics and entrepreneurial
menumbuhkan niat berwirausaha maka perlu intentions among secondary students,
diadakan evaluasi terhadap kurikulum, materi Jurnal Education + Training, p. 763-780
dan metode pengajaran mata kuliah
kewirausahaan di Universitas Bunda Mulia, Fellnhofer, K. (2017). A framework for a
 Perlu diadakan pelatihan untuk pengajar- teaching toolkit in entrepreneurship
pengajar mata kuliah kewirausahaan agar education. Int J. Continuing Engineering
dapat menyampaikan materi secara menarik. Education and Life-Long Learning, p.
Juga perlu dipertimbangkan untuk dapat 000-000
bekerjasama dengan praktisi yang juga
memang wirausahawan untuk mengajar dan Ferreira, J., Raposo, M., Rodrigues, R., Dinis, A.,
membawa atmosfir wirausaha secara langsung & Paco, A. (2012). A model of
terhadap peserta didik, entrepreneurial intention. Journal of
 Perlu dipertimbangkan agar luaran dari mata Small Business and Enterprise
kuliah kewirausahaan adalah sebuah rencana Development, p. 424-440.
bisnis (business plan) yang sudah diuji bukan
Fitriati, R., & Hermiati, T. (2010).
hanya sekedar proposal bisnis seperti yang
Entrepreneurial Skills and Characteristics
selama ini berjalan.
Analysis on the Graduates of the
Department of Administrative Sciences,
DAFTAR PUSTAKA
FISIP Universitas Indonesia. Journal of
Ambad, S., & Damit, D. (2016). Determinants of
Administrative ScienceS & Organization,
Entrepreneurial Intention among
p. 262-275.
Undergraduate Students in Malaysia.
Penang: Procedia Economics and Gelderen, M., Brand, M., Praag, M., Bodewes,
Finance.Fifth International Conference W., Poutsma, E., & Gils, A. (2008).
On Marketing And Retailing, (p. 108- Explaining entrepreneurial intentions by
114)
7
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.1. 1-9. 2018
ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

means of the theory of planned Entrepreneurship in Emerging


behaviour. Career Development Economies, p. 140-162.
International, p. 538-559.

Heinonen, J., & Poikkijoki, S.-A. (2006). An


entrepreneurial-directed approach to Mohamad, N., Lim, H.E., Yusof, N., & Soon, J.J.
entrepreneurship education: mission (2015). Estimating the effect of
impossible? Journal of Management entrepreneur education on graduates'
Development, p. 80-94. intention to be entrepreneurs. Education
+ Training, p. 874-890.
Kalkan, M., & Kaygusuz, C. (2012). The
Psychology of Entrepreneurship. In Najim,N.A., El-Refae, G.A., & Alnaji, L. (2013).
Burger-Helmchen, T. (Ed), The Impact of the Key Dimensions of
Entrepreneurship – Born, Made and Entrepreneurship on Opportunities for the
Educated (p.3-26). Rijeka, Croatia: Success of New Ventures in the Greater
InTech Amman Municipality. European Journal
of Business and Management, p. 159-
Klein, P., & Bullock, J. (2006). Can 173.
Entreprenurship be Taught? Journal of
Agricultural and Applied Economic, Peng, Z., Lu, G., & Kang, H. (2012).
p.429-439. Entrepreneurial Intentions and Its
Influencing Factors: A Survey of the
Krueger, N., Reily, M., & Carsrud, A. (2000). University Students in Xi’an China.
Competing Models Of Entrepreneurial Creative Education, p. 95-100.
Intentions. Journal of Business
Venturing, p. 411-432. Prodan, I., & Drnovsek, M. (2010).
Conceptualizing academic-
Lai, C., lv, W., & Jiang, Y. (2015). entrepreneurial intentions: An empirical
Entrepreneurial Knowledge and the test. Technovation, p. 332-347.
Influence of Entrepreneurship Education
on Students’ Entrepreneurial Abilities. Raposo, M., & Paço, A. (2011). Entrepreneurship
Open Journal of Social Sciences, p. 1-6. education: Relationship between
education and entrepreneurial activity.
Liñán, F, Chen, Y.W, (2009), Development and Psicothema, p. 453-457.
Cross-Cultural Application of a Specific
Instrument to Measure Entrepreneurial Sondari, M. (2013). Is Entrepreneurship
Intentions, Journal of Entrepreneurship: Education Really Needed ? : Examining
Theory and Practice, p.593-617 the Antecedent of Entrepreneurial Career
Intention. The 5 th Indonesia
McDonald, S., Gan, B., Fraser, S., Oke, A., & International Conference on Innovation,
Anderson, A. (2014). A review of Entrepreneurship, and Small Business
research methods in entrepreneurship (IICIES 2013) (p. 44-53). Jakarta:
1985-2013. International Journal of Procedia - Social and Behavioral
Entrepreneurial Behavior & Research, p. Sciences.
291-315.
Stauffer, D. (2016). Personal innovativeness as a
Molaei, R., Zali, M., Mobaraki, M., & Farsi, J. predictor of entrepreneurial value
(2014). The impact of entrepreneurial creation. International Journal of
ideas and cognitive style on students Innovation Science, p. 4 - 26.
entrepreneurial intention. Journal of
8
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan
Hasil Penelitian Vol.2, No.1. 1-9. 2018
ISSN: 2581-2718
E-ISSN: 2620-3480

Urban, B., & Ratsimanetrimanana, F. (2015). Journal of Research in Marketing and


Culture and entrepreneurial intentions of Entrepreneurship, p. 101-118.
Madagascan ethnic groups. Journal of
Wang, W., Lu, W., & Millington, J. (2011).
Determinants of Entrepreneurial Intention
among College Students in China and
Entrepreneurship in Emerging USA. Journal of Global Entrepreneurship
Economies, p. 86-114. Research, p. 35-44.
Uslay, C., Teach, R., & Schwartz, R. (2002). Zhang, H., & Zhang, Y. (2013). Psychological
Promoting Entrepreneurship for Characteristics of Entrepreneurship of
Economic Development: A Cross- College Students in China. Psychology,
Cultural Analysis of Student Attitudes. p. 159-164.

S-ar putea să vă placă și