Sunteți pe pagina 1din 12

Kanduru Masagi:

1. Seorang perawat komunitas melakukan pendataan di wilayah rukun warga binaannya.


Dari Hasil pendataan diperoleh sebagai berikut ada 1 % menderita penyakit filariasis dari
756 KK, perilaku masyarakat buang sampah 32 % di tampung, 55 % dibakar, 15 % di buang
ke sungai. Perilaku menggantung pakaian di rumah 85 % menggantung pakaian di rumah.
Kondisi lingkungan kurang bersih, saluran air jarang dibersihkan terdapat genangan
dimana-mana, terkadang ada banjir bandang.
Apa upaya preventif primer pada kasus tersebut?
a. Memberikan obat anti biotik
b. Menjelaskan penyuluhan tentang penyakit filariasis
c. Menganjurkan untuk mengkonsumsi obat filariasis
d. Menganjurkan untuk banyak melakukan olah raga.
e. Menyarankan pada keluarga untuk membawanya ke rumah sakit
jawaban : B

2. Setelah melakukan kunjungan lapangan pada salah satu rukun warga binaan, seorang
perawat memperoleh gambaran data penduduk pada RW tersebut berjumlah 476 jiwa terdiri
dari laki sebanyak 215 orang dan sisanya perempuan, dan ada sekitar 30 % penduduknya
lansia. Kondisi masalah kesehatan pada penduduk yang berusia lanjut tersebut sekitar 35
% menderita penyakit diabetes melitus, 15 % menderita penyakit stroke, 25 % menderita
penyakit hipertensi, 15 % jantung, 10 % menderita penyakit gangguan pencernaan.
Apakah masalah keperawatan komunitas pada kasus tersebut ?
a. Resiko terjadinya peningkatan penyakit degeneratif
b. Peningkatan penyakit degeneratif pada lansia
c. Resiko peningkatan penyakit kardiovaskuler
d. Resiko peningkatan penyakit infeksi
e. Ketidak tahuan masyarakat tentang penyakit degeneratif
Jawaban : A

3. Berdasarkan data yang ditemukan pada wilayah kerja binaan diantaranya 1 orang
penduduk menderita penyakit HIV/AIDS (+), pengguna narkoba 15 % pemuda dari 57 orang,
terdapat diskotik diprediksi izin operasinalnya belum dikeluarkan akan tetapi telah berjalan.
Berdasarkan informasi kader kurangnya informasi-informasi tentang penyakit yang
mematikan tersebut. riwayat pendidikan masyarakat 60 % Sekolah Dasar.
Apakah intervensi yang tepat dilakukan pada masalah di atas?
a. Memberikan arahan untuk tidak melakukan narkoba
b. Melakukan penanganan pada anggota keluarga yang sakit
c. Memberikan penyuluhan tentang penyakit HIV/AIDS
d. Memberikan obat anti viral
e. Melakukan kolaborasi dengan dinas terkai dalam penanganan HIV/AIDS
Jawaban : C

4. Pada saat dikaji oleh perawat, Seorang lansia yang tinggal di panti werdha mengatakan
nyeri daerah epigastrium, nafsu makannya kurang baik, makanan yang disajikan oleh
petugas panti hanya habis ¼-porsi, gigi ompong, pendengaran dan penglihatan menurun,
jalan tertatih, Rambut kotor dan tidak disisir, tidak mampu menahan BAK dan BAB
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Defisit perawatan diri
b. Gangguan citra tubuh
c. Resiko jatuh
d. Gangguan personal higiene
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Jawaban : C

5. Seorang lansia perempuan 70 tahun tinggal dipanti. Saat dikaji perawat, pasien
mengeluh sakit didaerah punggung, mengalami penurunan BB dan berdasarkan observasi
punggung tampak bungkuk. Berdasarkan pemeriksaan, pasien mengalami penurunan
massa tulang. Pasien didiagnosa mengalami osteoporosis
Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk exercise high impact
b. Anjurkan memperbanyak makan yang tinggi kalsium
c. Anjurkan untuk mengangkat kaki keatas ketika tidur
d. Anjurkan sering berjemur pada siang hari
e. Anjurkan menggunakan sunblock ketika bepergian
Jawaban : B

6. Seorang perempuan berusia 63 tahun di rawat di rang penyakit jiwa dengan keluhan
marah marah. Hasil pengkajian pasien mengungkapkan saya hanya lulus SD, anak ke 3 dari
8 bersaudara waktu kecil saya tidak sayang, dibuang dan diberikan oleh orang tua untuk
diasuh oleh paman. Saya menikah di usia 18 tahun, mertua dan adik ipar jahat sehingga
saya bercerai Saat ini pernikahan ke dua namun saya merasa suami saya tidak perhatian
pada saya sehingga saya mulai marah – marah dan mengamuk
Apakah presipitasi pada kasus tersebut?
a. Lulus SD
b. Anak ke 3 dari 8 bersaudara
c. Tidak disayang, dibuang saat kecil
d. Menikah 2 kali
e. Suami ke 2 tidak perhatian
Jawaban : E

7. Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat di ruang Bedah dengan post operasi
amputasi ibu jari kaki kiri. Hasil pengkajian didapatkan pasien merasa sedih kehilangan
salah satu ibu jari dan malu tidak bisa pakai sepatu terbuka nanti.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a. Kehilangan dan berduka
b. Ansietas
c. Ketidakberdayaan
d. Gangguan citra tubuh
e. Berduka disfungsional
Jawaban : D

8. Seorang perempuan berusia 17 tahun, datang ke poli klinik jiwa dyngan keluhan sering
melamun di kamarnya. Hasil pengkajian pasien pelajar SMU kelas XI berpacaran dengan
teman sekolahnya selama 2 tahun. Saat ini klien telah diputus oleh pacarnya, namun setiap
kali ditanya klien selalu menyangkal telah putus dengan pacarnya
Berdasarkan hal tersebut klien berada pada tahap .....
a. Bargaining
b. Depresi
c. Denial
d. Anger
e. Acceptance
Jawaban : C

9. Seorang laki – laki berusia 45 tahun mengalami kehilangan 2 orang yang dicintainya.
Hasil pengkajian diketahui Ayah dan ibunya meninggal 2 hari yang lalu , ekspresi wajah
tampak sedih dan meneteskan air mata.
Apakah komunikasi terapeutik yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. “Saya memahami dengan kehilangan yang Bapak rasakan”
b. “Pasti Bapak sedih sekali dengan kejadian ini, saya saja belum tentu kuat”
c. “Bapak, harus rela dan yakin kedua orang tua sudah bahagia di surga”
d. “Sudah jangan menangis, ayah dan ibu bapak adalah merupakan pribadi yang setia
sehidup semati”
e. “Bapak, yang kuat karena bapak kan laki – laki”

jawaban : c

10. Seorang perawat sedang melakukan sesi terapi kelompok, pada sesi ini seoring pasien
dengan gangguan maniak memonopoli kegiatan kelompok.
Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Menyarankan pasien berhenti berbicara dan mencoba mendengarkan orang lain.
b. Meminta pasien untuk pergi sementara, dan nanti akan dipanggil kembali
c. Memberitahu pasien untuk berhenti memonopoli kelompok.
d. Merujuk pasien ke kelompok lain.
e. Memindahkan pasien ke sesi berikutnya dengan pasien mania lai
jawaban : a

11. Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat diruang bersalin dengan P1A0, post
partum 8 jam yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengeluh kepalanya terasa ringan, mual
dan penglihatan berkunang-kunang. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi
napas 24x/menit, suhu 37,2oC.
Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Memonitor perdarahan
b. Memonitor kontraksi uterus
c. Menilai Warna kulit
d. Mengukur tingkat nyeri
e. Menilai tingkat kesadaran
Jawaban : a
12. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruanng nipas dengan P1A0, post
partum 10 jam yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengeluh lemas, konjungtiva pucat,
tampak pembalut basah salam waktu 15 menit. TD 100/69mmHg, frekuensi nadi 105x/menit,
frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,3oC.
Apakah tindakan priorities pada kasus tersebut?
a. Labor ke dokter obsgin
b. Pijat uterus secara perlahan
c. Beri oksigen dengan NRM
d. Tambahkan cairan infus
e. Pantau tanda tanda vital
jawaban : d
13. Seorang perempuan berusia 37 tahun, dirawat diruang bersalin dengan P3A0, kala
empat persalinan. Hasil pengkajian pasin Grande multipara, pemeriksaan Uterus lembek.
Apakah masala keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Resiko tinggi defisit volume cairan
b. Retensi urine
c. Nyeri
d. Resiko tinggi cedera
e. Resiko tinggi perubahan peran orang tua
jawaban : a

14. Seorang perawat akan melakukan pemeriksaan kepatenan fiksasi selang ke dinding
dada dan fiksasi remua sambungan pada perempuan berusia 34 tahun dirawat di ruang
penyakit dalam, pasien menjalani pemasangan WSD hari kedua. Perawat menilai bahwa
semua sambungan terpasang dengan baik.
Apakah tindakan selanjutnya yang pada kasus tersebut ?
a. Rawat luka drainase
b. Monitor tanda-tanda vital
c. Memeriksa chest tube supaya tidak terlipat
d. Mengecek level cairan yang menjadi seal
e. Mencatat kondisi cairan drainase
jawaban d

15. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
jatuh dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan hemiparese dextra dentam kekuatan otot
0, pasien tampak pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun masih bisa kontak,
tercium bau urine, TD 140/90mmHg, frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
b. Intolerance aktivitas
c. Hambatan komunikasi verbal
d. Gangguan eliminasi BAK
e. Penurunan curah jantung
jawaban : a
16. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
jatuh dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan hemiparese dextra dengan kekuatan otot
0, pasien tampak pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun masih bisa kontak,
tercium bau urine, TD 140/90mmHg, frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. attar posisi head up
b. bantu aktivitas pasien
c. gunakan komunikasi non verbal
d. kaji kemungkinan pemasangan kateter
e. monitor tekanan darah
jawaban d

17. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
jatuh dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan hemiparese dextra dengan kekuatan otot
0, pasien tampak pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun masih bisa kontak,
tercium bau urine, pada saat perawat memberikan penjelasaan akan dilakukan pemasangan
kateter pasien menolak, dan memilih menggunakan diaper. TD 140/90mmHg, frekuensi
nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.
Apakah prinsip etik pada kasus tersebut pada kasus tersebut?
a. autonomy
b. beneficence
c. non maleficence
d. fidelity
e. veracity
jawaban : a

18. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
jatuh dikamar mandi, pasien dirawat hari ke 4. Hasil pengkajian didapatkan dengan
kekuatan otot 2, Setelah itu pasien bisa berbicara walaupun masih belum jelas, TD
130/90mmHg, frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. melatih pasien berjalan
b. melatih pasien duduk
c. melatih ROM
d. kolaborasi dengan terapis bicara
e. kolaborasi dengan fisioterpis
jawaban : c

19. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
jatuh dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan dengan kekuatan otot 4, pasien dapat
berbicara walaupun kurang jelas dalam pengucapan hurup “s”, pasien sudah diperkenankan
pulang. TD 150/95mmHg, frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.
Apakah pendidikan kesehatan utama pada kasus tersebut?
a. bagaimana mengontrol tekanan darah
b. bagaimana melakukan aktivitas
c. gizi yang baik
d. kapan kontrol lagi
e. merubah gaya hidup

 jawaban : B

20. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
jatuh dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan dengan kekuatan otot 4, pasien dapat
berbicara walaupun kurang jelas dalam pengucapan hurup “s”, pasien sering menangis
arena merasa tidak akan data memenuhi kewajibannya sebagai istri, TD 130/80mmHg,
frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.
Apakah fase kehilangan pada kasus tersebut?
a. anger
b. bargaining
c. depresi
d. denial
e. acceptance
jawaban : c

21. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
jatuh dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan hemiparese dextra dengan kekuatan otot
0, pasien tampak pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun masih bisa kontak,
tercium bau urine, pada saat perawat memberikan penjelasaan akan dilakukan pemasangan
kateter pasien menolak, dan memilih menggunakan pispot, TD 140/90mmHg, frekuensi
nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.
Apakah dilema etik pada kasus tersebut pada kasus tersebut?
a. autonomy vs beneficence
b. beneficence vs fidelity
c. non maleficence vs autonomy
d. fidelity vs autonomy
e. veracity vs autonomy

Jawaban : a

22. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
jatuh dikamar mandi. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengatakan sakit kepala dengan
kekuatan otot 3, Setelah itu pasien dapat berbicara walaupun pelan. Pasien mengatakan
sudah lama menderita hipertensi, dan pasien meminta dilakukan pemeriksaan CT Scan, TD
140/90mmHg, frekuensi nadi 83x/menit frekuensi napas 18x/menit.
Apakah dilema etik pada kasus tersebut pada kasus tersebut?
a. autonomy vs beneficence
b. beneficence vs fidelity
c. non maleficence vs autonomy
d. fidelity vs autonomy
e. veracity vs autonomy
jawaban : a

23. Seorang ibu berusia 35 tahun dirawat di ruang persalinan dengan P3A0, kala empat
persalinan. Grande multipara, Uterus lembek.
Apakah masala keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Resiko tinggi defisit volume cairan
b. Retensi urine
c. Nyeri
d. Resiko tinggi cedera
e. Resiko tinggi perubahan peran orang tua
jawaban : a

24. Seorang Ibu datang ke poliklinik kandungan dengan status obstetri G3P2A0 dengan
usia kehamilan 10 minggu dengan keluhan mual muntah, nyeri ulu hati, dan sering pusing.
Keluhan datang bukan hanya dipagi hari, tetapi hampir sepanjang hari. Berdasarkan hasil
pemeriksaan, ibu tersebut didiagnosa Hiperemesis Gravidarum.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Resiko injuri b/d mual muntah
c. Resiko defisit volume cairan
d. Tidak efektif koping individu
e. Gangguan rasa nyaman nyeri
jawaban : a

25. Seorang anak laki-laki, usia 1 bulan, datang ke puskesmas untuk melaksanakan
imunisasi. Ibu dari anak tersebut mengatakan dia datang ke puskesmas karena disuruh
bidan, padahal dia takut kalau anaknya diimunisasi akan mengalami masalah kesehatan.
Apakah pendidikan kesehatan utama pada kasus tersebut?
a. Demam tidak tinggi
b. Erupsi kemerahan tidak menular
c. Timbul bisul di bekas tempat suntikan
d. Anak mungkin akan mengalami demam
e. Tempat suntik kemerahan, nyeri & bengkak selama 2 hari
jawaban : d

26. Seorang anak perempuan usia 4 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan buang
air besar cair. Hasil pengkajian didapatkan berat badan 18 kg, turgor kulit kembali lambat,
anak sering merasa haus, Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,50C, nadi 100
x/menit, pernafasan 30 x/menit.
Berapakah kebutuhan cairan pada kasus tersebut?
a. 1300 cc
b. 1350 cc
c. 1400 cc
d. 1450 cc
e. 1500 cc
jawaban : c

27. Seorang ibu usia 25 tahun, melahirkan 1 minggu yang lalu mengeluh badan tidak
nyaman, sedikit demam dan nyeri pada kemaluan. Hasil anamnesa klien memberikan ASI
eksklusif, payudara penuh (tidak keras, tidak tenderness, tidak merah). TFU pertengahan
simpisis pusat, suhu 38oC, Riwayat persalinan dengan episiotomi.
Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?
a. Tanda hoffman
b. Tanda homan
c. Tanda Reeda
d. Tanda cadwick
e. Tanda Hegar

28. Seorang perempuan berusia 32 tahun, dirawat di ruang Teratai, menurut keterangan
orang tuanya pasien di rumah sering melamun, menyendiri, tidak mau makan, tidak mau
mandi tidak peduli pada lingkungan bahkan dia sering diam dikamar, gejala ini muncul sejak
2 bulan yg lalu sejak di PHK dari pekerjaannya dan ditinggal oleh suaminya karena
dianggap tidak mampu memberikan keturunan.
Apakah jenis TAK yang tepat pada kasus tersebut?
a. TAK sosialisasi
b. TAK persepsi sensori
c. TAK orientasi realitas
d. TAK penyaluran energi
e. TAK stimulasi persepsi
jawaban : C

29. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang Mawar. Pernyataan pasien pernah
mengalami perceraian di usia 30 tahun, kemudian dituduh korupsi oleh perusahaannya serta
di PHK dari perusahaan dimana dia bekerja. Hasil observasi, pasien sering menyendiri,
sempat mencoba bunuh diri berkali-kali tapi tidak berhasil. Pasien selalu mengatakan bahwa
dirinya ingin mengakhiri hidupnya yang sudah tidak berarti.
Apakah tujuan jangka pendek tindakan keperawatan pada kasus di atas?
a. Pasien dapat berorientasi pada realitas secara bertahap
b. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
c. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain
d. Pasien mampu berinteraksi dengan lingkungan
e. Pasien tidak akan terlibat dalam aktivitas mencederai diri
jawaban :

30. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang Gareng. Pernyataan pasien
pernah mengalami perceraian di usia 30 tahun, kemudian sering dibilang tidak berguna dan
tidak cantik oleh suami dan teman-temannya. Hasil observasi, pasien sering menyendiri,
sering menjelek-jelekkan diri sendiri bahwa pasien tidak cantik dan tidak berguna sehingga
malu untuk bertemu orang banyak.
Apa tindakan keperawatan prioritas pada kasus di atas?
a. Bantu klien mengidentifikasi dan memaksimalkan kekuatan dan karakteristik positif
b. Gunakan bermain peran untuk menangani situasi umum yang dihadapi klien
c. Berikan umpan balik positif ketika klien menangani situasi dengan baik
d. Analisis masalah untuk menentukan bagaimana hal itu dapat lebih baik ditangani
e. Ajarkan klien untuk menemui seseorang jika gejala mulai muncul

31. Seorang laki-laki berusia 25 tahun di rawat di RSJ, mengalami halusinasi. Saat interaksi
konsentrasi pasien mudah beralih, komunikasi verbal logore.
Apakah teknik komunikasi yang tepat pada pasien tersebut?
a. Diam
b. Refleksi
c. Fokusing
d. Klarifikasi
e. Pertanyaan terbuka

32. Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar ke UGD RSJ oleh keluarga dalam kondisi
amuk, intonasi suara tinggi, mengancam orang lain, membanting barang dan memukul
petugas di ruangan
Apakah tindakan keperawatan pada tersebut?
a. Mengkaji penyebab pasien marah
b. Anamnesis sebab-sebab perilaku amuk
c. Mengamankan lingkungan dan restrain pasien
d. Menanyakan mekanisme koping yang biasa pasien lakukan
e. Mendorong pasien untuk mengungkapkan rasa marah secara verbal


33. Seorang perawat melakukan pengkajian keoada keluarga binaan di wilayas kerjanya.
Dari hais pengkajian didapatkan bahwa tuan Y hidup berama dyngan istrerinya Ny W dan
memiliki anak U dengan usia 2,8 bulan dyngan jenis kelamin laki-laki dan T 1 bulan dengan
jenis kelamin perempuan.
Apakah tahapan perkembangan pada kasus tersebut?
a. Beginning Family
b. Child Bearing
c. Families With Presschool
d. Families With School Children
e. Families With Teenagers

34. Seorang Perawat keluarga melakukan pengkajian kepada keluarga binaan di wilayas
kerjanya. dari hasil pengkajian didapatkan bahwa Tn K berusia 39 tahun hidup bersama
dengan isterinya Ny. U heresia 32 tahun. Mereka memiliki anak yang tinggal bersama
mereka An G dan An H yang masing masing berusia 9 dan 5 tahun. Didalam mrumah
mereka juga terdapat seorang keponakan yang sekolah di dekat tempot tinggal mereka
yang berusa 16 tahun, dan Ibu Tn K yang 67 tahun.
Apakah tipe keluarga pada kasus tersebut
a. Nuclear Family
b. Ekstended Family
c. Dyadic Nuclear
d. Commuter Family
e. Commune Family
35. Seorang perempuan berusia 70 tahun datang ke posyandu lansia dengan keluhan
sudah beberapa hari tidak dapat tidur. Dari hasil pengkajian didapatkan pasien dalam
beberapa hari ini massiv kedatangan keluarganya dan suka ngobrol sambil makan dan
minun. Tampak mata merah, kantung mata bengkak, Klien mengatakan sering buang air
kecil malam hari dan setelah itu tidak dapat tidur kembali.
Apakah tindakan keperawatan utama untuk kasus tersebut?
a. Menganjurkan mengurangi intake cairan setelah pukul 18.00
b. Menyarankan klien untuk ke tempat tidur satu jam lebih awal
c. Merekomendasikan klien untuk mengikuti sleep study
d. Memberitahukan klien tentang perubahan normal sexual dengan usia.
e. menganjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien pada alam hari


36. Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian di sebuah RW dengan 9 RT. Dari
hasil pengkajian didapatkan terdapat Balita sebanyak 100 anak, di daerah tersebut
terdapat 2 posyandu dengan 5 kader aktif. Salam setiap pelaksanaan posyandu, hanya 20%
balita yang datang, setelah dilakukan penelusuran mereka yang tidal memeriksakan
beralasa bahwa jarak dari rumah ke tempat terlalu jauh, dan suka antri. Berdasarkan alasan
tersebut maka tokor masyarakat melakukan musyawarah dan disepakati untuk membuat
tempat penimbangan balita kembali.
Apakah pengkajian lain yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Lokasi yang akan dipakai sebagai pos penimbangan
b. RT –RT mana dengan jumlah balita yang paling banyak
c. Orang-orang yang potential until dijadikan kader
d. Pos penimbangan mana terdapat balita kurang gizi
e. Dana yang akan dipakai untuk membentuk posyandu

37. Seorang perawat melakukan pengkajian di sebuah daerah, dengan hasil pengkajian
sebagai berikut terdapat 2% mandant yang berada didalam rumah, 15% keluarga
membuang limboah keluarga kehalaman, 30% keluarga memilii tempat penampungan
sampah terbuka. 40% rumah memiliki pencahayaan kurang. Hasil data dari puskesmas
menujukan dari daerah tersebut sering tejadi diare dan typus.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Kurang pengetahuan tentang penyakit akibat lingkungan tidak sehat
b. Resiko tinggi terjadinya menular
c. Tingginya penyakit diare
d. Tingginya penyakit typhus
e. Ketidakmampuan mengenal masalah lingkungan

38. Seorang perawat melakukan pengkajian keoada keluarga binaan di wilayas kerjanya.
Dari hais pengkajian didapatkan bahwa tuan Y hidup berama dyngan istrerinya Ny W dan
memiliki anak U dengan usia 2,8 bulan dyngan jenis kelamin laki-laki dan T 1 bulan dengan
jenis kelamin perempuan.
Apakah tahapan perkembangan pada kasus tersebut?
a. Beginning Family
b. Child Bearing
c. Families With Presschool
d. Families With School Children
e. Families With Teenagers


39. Seorang Perawat keluarga melakukan pengkajian kepada keluarga binaan di wilayas
kerjanya. dari hasil pengkajian didapatkan bahwa Tn K berusia 39 tahun hidup bersama
dengan isterinya Ny. U heresia 32 tahun. Mereka memiliki anak yang tinggal bersama
mereka An G dan An H yang masing masing berusia 9 dan 5 tahun. Didalam mrumah
mereka juga terdapat seorang keponakan yang sekolah di dekat tempot tinggal mereka
yang berusa 16 tahun, dan Ibu Tn K yang 67 tahun.
Apakah tipe keluarga pada kasus tersebut
a. Nuclear Family
b. Ekstended Family
c. Dyadic Nuclear
d. Commuter Family
e. Commune Family

40. Seorang perempuan berusia 70 tahun datang ke posyandu lansia dengan keluhan
sudah beberapa hari tidak dapat tidur. Dari hasil pengkajian didapatkan pasien dalam
beberapa hari ini massiv kedatangan keluarganya dan suka ngobrol sambil makan dan
minun. Tampak mata merah, kantung mata bengkak, Klien mengatakan sering buang air
kecil malam hari dan setelah itu tidak dapat tidur kembali.
Apakah tindakan keperawatan utama untuk kasus tersebut?
a. Menganjurkan mengurangi intake cairan setelah pukul 18.00
b. Menyarankan klien untuk ke tempat tidur satu jam lebih awal
c. Merekomendasikan klien untuk mengikuti sleep study
d. Memberitahukan klien tentang perubahan normal sexual dengan usia.
e. menganjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien pada alam hari

41. Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian di sebuah RW dengan 9 RT. Dari
hasil pengkajian didapatkan terdapat Balita sebanyak 100 anak, di daerah tersebut
terdapat 2 posyandu dengan 5 kader aktif. Salam setiap pelaksanaan posyandu, hanya 20%
balita yang datang, setelah dilakukan penelusuran mereka yang tidal memeriksakan
beralasa bahwa jarak dari rumah ke tempat terlalu jauh, dan suka antri. Berdasarkan alasan
tersebut maka tokor masyarakat melakukan musyawarah dan disepakati untuk membuat
tempat penimbangan balita kembali.
Apakah pengkajian lain yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Lokasi yang akan dipakai sebagai pos penimbangan
b. RT –RT mana dengan jumlah balita yang paling banyak
c. Orang-orang yang potential until dijadikan kader
d. Pos penimbangan mana terdapat balita kurang gizi
e. Dana yang akan dipakai untuk membentuk posyandu


42. Seorang perawat melakukan pengkajian di sebuah daerah, dengan hasil pengkajian
sebagai berikut terdapat 2% mandant yang berada didalam rumah, 15% keluarga
membuang limboah keluarga kehalaman, 30% keluarga memilii tempat penampungan
sampah terbuka. 40% rumah memiliki pencahayaan kurang. Hasil data dari puskesmas
menujukan dari daerah tersebut sering tejadi diare dan typus.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Kurang pengetahuan tentang penyakit akibat lingkungan tidak sehat
b. Resiko tinggi terjadinya menular
c. Tingginya penyakit diare
d. Tingginya penyakit typhus
e. Ketidakmampuan mengenal masalah lingkungan

S-ar putea să vă placă și

  • MENINGKATKAN KESEHATAN
    MENINGKATKAN KESEHATAN
    Document3 pagini
    MENINGKATKAN KESEHATAN
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Kegiatan Tim Hiv
    Laporan Kegiatan Tim Hiv
    Document11 pagini
    Laporan Kegiatan Tim Hiv
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Contoh SKP Baru
    Contoh SKP Baru
    Document21 pagini
    Contoh SKP Baru
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Sisrute Rapat Rujukan
    Sisrute Rapat Rujukan
    Document1 pagină
    Sisrute Rapat Rujukan
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Soal Komunitas
    Soal Komunitas
    Document9 pagini
    Soal Komunitas
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • ISOLASI SOSIAL
    ISOLASI SOSIAL
    Document8 pagini
    ISOLASI SOSIAL
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Dokumen Tanpa Judul
    Dokumen Tanpa Judul
    Document62 pagini
    Dokumen Tanpa Judul
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • JUDUL
    JUDUL
    Document7 pagini
    JUDUL
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • LP Inc
    LP Inc
    Document16 pagini
    LP Inc
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Askep Anak Gea
    Askep Anak Gea
    Document20 pagini
    Askep Anak Gea
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Spo Hiv Aids
    Spo Hiv Aids
    Document11 pagini
    Spo Hiv Aids
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Kelengkapan Log Book
    Kelengkapan Log Book
    Document240 pagini
    Kelengkapan Log Book
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Spo Hiv Aids
    Spo Hiv Aids
    Document11 pagini
    Spo Hiv Aids
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • ISOLASI SOSIAL
    ISOLASI SOSIAL
    Document8 pagini
    ISOLASI SOSIAL
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Askep Anak Gea
    Askep Anak Gea
    Document20 pagini
    Askep Anak Gea
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Poa Hiv
    Poa Hiv
    Document2 pagini
    Poa Hiv
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări
  • Poa Hiv Tahun 2019
    Poa Hiv Tahun 2019
    Document2 pagini
    Poa Hiv Tahun 2019
    Nur Insan
    Încă nu există evaluări