Sunteți pe pagina 1din 5

Presentasi berjudul: "Aspek-aspek Sosial Budaya yang

Berkaitan dengan Praktik Kebidanan"— Transcript


presentasi:
1 Aspek-aspek Sosial Budaya yang Berkaitan dengan Praktik Kebidanan
Bd. Ike Johan, S.Keb., M.Kes Ilmu Sosial dan Budaya Dasar D-III Kebidanan FIK UNIPDU
ikejohan.wordpress.com

2 Tujuan Perkuliahan Menjelaskan aspek-aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik
kebidanan : Aspek sosial budaya pada perkawinan Aspek sosial budaya pada setiap trimester
kehamilan Aspek sosial budaya selama persalinan kala I, II, III, IV Aspek sosial budaya dalam
masa nifas Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan bayi baru lahir Aspek sosial yang
berkaitan dengan balita dan anak prasekolah Aspek sosial yang berkaitan dengan keluarga

3 Definisi Kebudayaan Kebudayaan atau yang disebut peradapan adalah pemahaman yang
meliputi: pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat yang diperoleh dari
anggota masyarakat (Taylor 1997). Pendapat umum sesuatu yang baik dan berharga dalam
kehidupan masyarakat ( Bakker 1984 ). Pola tingkah laku mantap, pikiran, perasaan, dan reaksi
yang diperoleh dan terutama diwujudkan oleh simbol-simbol pada pencapaian tersendiri dari
kelompok manusia yang bersifat universal (Kroeber & Klukhon, 1950). Kebudayaan berasal dari
bahasa sansekerta “budayah“ atau “bodhi“ yang berarti budi akal atau segala sesuatu yang
berkaitan dengan akal. Budaya dapat dipisahkan sebagai kata majemuk Budi & Daya yang
berupa: cipta, rasa, karsa, karya (Kuncoroningrat, 1980).

4 Jenis Kebudayaan di Indonesia


a. Kebudayaan Modern Kebudayaan modern biasanya berasal dari manca negara datang di
Indonesia merupakan budaya/ kesenian import. Budaya modern akting, penampilan, dan
kemampuan meragakan diri didasari sifat komersial. Budaya modern lebih mengesampingkan
norma, gaya menjadi idola masyarakat dan merupakan target sasaran. Contoh : film, musik jazz.
b. Kebudayaan Tradisional Bersumber dan berkembang dari daerah setempat. Penampilan
mengutamakan norma dengan mengedepankan intuisi bahkan bersifat bimbingan dan petunjuk
tentang kehidupan manusia. Kebudayaan tradisional kurang mengutamakan komersial dan sering
dilandasi sifat kekeluargaan. Contoh : Ketoprak, wayang orang, keroncong, ludruk. c. Budaya
Campuran Budaya campuran pada hakekatnya merupakan campuran budaya modern dengan
budaya tradisional yang berkembang dengan cara asimilasi ataupun defusi. Kebudayaan
campuran sudah memperhitungkan komersiel tapi masih mengindahkan norma dan adat
setempat. Contoh : Musik dangdut, orkes gambus, campur sari.

5 Aspek sosial budaya pada perkawinan

6 Aspek sosial budaya pada kehamilan

7 Orang Jawa adalah salah satu contoh dari masyarakat yang sering menitikberatkan perhatian
pada aspek krisis kehidupan dari pertistiwa kehamilan, sehingga di dalam adat-istiadat mereka
terdapat berbagai upacara adat yang cukup rinci untuk menyambut kelahiran bayi. Biasanya
upacara dimulai sejak usia ketujuh bulan kandungan ibu sampai pada saat kelahirannya,
walaupun ada pula sebagian kecil warga masyarakat yang telah melakukannya sejak janin di
kandungan ibu berusia tiga bulan. Upacara –upacara adat Jawa yang bertujuan mengupayakan
keselamatan bagi janin dalam prosesnya menjadi bayi hingga saat kelahirannya itu adalah
upacara mitoni, procotan dan brokohan.

8 Sebagian masyarakat Jawa juga percaya bahwa bayi yang lahir pada usia tujuh bulan
mempunyai peluang untuk hidup, bahkan lebih kuat daripada bayi yang lahir pada usia
kehamilan delapan bulan, walupun kelahiran itu masih prematur. Kepercayaan ini tampak
terdapat pula pada sejumlah suku bangsa di Indonesia dan Malaysia (Ladderman, 1987:86).
Karena itu orang Jawa menganggap usia tujuh bulan kandungan sebagai saat yang penting,
sehingga perlu dilakukan upacara yang disebut mitoni untuk menyambutnya dan menangkal
bahaya yang mungkin timbul pada masa itu. Upacara mitoni yang umumnya hanya dilakukan
pada kehamilan pertama dari seorang wanita, sebenarnya dapat pula berfungsi untuk
memberikan ketenangan jiwa bagi calon ibu yang belum pernah mengalami peristiwa
melahirkan.

9 Upacara mitoni dilakukan dengan cara memandikan sang calon ibu dengan air bunga, yang
biasanya dilakukan oleh orangtua pasangan suami-istri yang sedang menantikan bayinya,
ditambah sejumlah kerabat sepupuh terdekat atau sepupuh yang dihormati. Selanjutnya diadakan
upacara memecah buah kelapa bergambar wayang dengan tokoh Dewa Kamajaya dan Dewi
Ratih oleh sang calon ayah, yang sebelumnya dimasukan ke dalam sarung yang dikenakan oleh
si calon ibu ketika dimandikan, mulai dari ujung sarung pada batas menyentuh tanah. Namun
sebelum menyentuh tanah, sang calon ayah harus bisa menagkap buah kelapa itu pada ujung
sarung dekat kaki istrinya. Upacara ini dimaksudkan agar kelak proses kelahiran bayi dapat
berjalan lancar dan bayi yang akan lahir tampan atau cantik seprti dewa dan dewi tersebut.
Rangkaian upacara mitoni pada dasarnya melambangkan harapan baik bagi sang bayi, yakni
harapan agar ia sempurna dan utuh fisiknya, tampan atau cantik wajahnya,dan selamat serta
lancar kelahirannya.

10 Berbagai kelompok masyarakat di berbagai tempat yang menitik beratkan perhatian mereka
terhadap aspek kultural dari kehamilan dan menganggap peristiwa itu sebagai tahapan-tahapan
kehidupan yang harus dijalani di dunia. Masa kehamilan dan kelahiran dianggap masa krisis
yang berbahaya, baik bagi janin atau bayi maupun bagi ibunya karna itu sejak kehamilan sampai
kelahiran para kerabat dan handai-tolan mengadakan serangkaian upacara bagi wanita hamil
dengan tujuan mencari keselamatan bagi diri wanita itu serta bayinya, saat berada di dalam
kandungan hingga saat lahir.

11 Upacara procotan dilakukan dengan membuat sajian jenang procot yakni bubur putih yang
dicampur dengan irisan ubi. Upacara procotan khusus bertujuan agar sang bayi mudah lahir dari
rahim ibunya. Brokohan adalah upacara sesudah lahirnya bayi dengan selamat dengan membuat
sajian nasi urap dan telur rebus yang diedarkan pada sanak keluarga untuk memberitahukan
kelahiran sang bayi. Pusat perhatian orang Jawa mengenai pelaksanaan upacara pada masa
kehamilan dan kelahiran terletak pada unsur tecapainya keselamatan, yang dilandasi atas
keyakinan mengenai krisis kehidupan yang mengandung bahaya dan harus ditangkal, serta
harapan akan kebaikan bagi janin dan ibunya. Maka upacara kelahiran seringkali tidak
dilaksanakan dalam bentuk kenduri besar dengan mengundang banyak handai-taulan.

12 Jawa Tengah : Bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan
dan pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak. Jawa Barat : Ibu
yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makannya agar bayi yang
dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan. Masyarakat Betawi : Berlaku pantangan makan ikan
asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin

13 Masyarakat Subang Ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena
khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan. Dan memang, selain ibunya
kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah.Tentunya hal ini sangat mempengaruhi
daya tahan dan kesehatan si bayi. Selain itu, larangan untuk memakan buah-buahan seperti
pisang, nenas, ketimun dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan
masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan (Wibowo, 1993).

14 Ibu hamil harus minum jamu


Budaya yang perlu diwaspadai, Karena jamu tradisional dapat menyebabkan ketuban keruh,
sehingga menimbulkan asfiksia dan risiko infeksi neonatal

15 Aspek sosial budaya pada persalinan

17 a) Minum rendaman air rumput Fatimah akan merangsang mulas.


Memang, rumput Fatimah bisa membuat mulas pada ibu hamil, tapi apa kandungannya belum
diteliti secara medis. Rumput fatimah atau biasa disebut Labisia pumila ini, berdasarkan kajian
atas obat-obatan tradisional di Sabah, Malaysia, tahun 1998, dikatakan mengandung hormon
oksitosin yang dapat membantu menimbulkan kontraksi. Tapi, apa kandungan dan seberapa
takarannya belum diteliti secara medis. Jadi, harus dikonsultasikan dulu ke dokter sebelum
meminumnya. Karena, rumput ini hanya boleh diminum bila pembukaannya sudah mencapai 3-5
cm, letak kepala bayi sudah masuk panggul, mulut rahim sudah lembek atau tipis, dan posisi
ubun-ubun kecilnya normal. Jika letak placenta di bawah atau bayinya sungsang, tak boleh
minum rumput ini karena sangat bahaya. Terlebih jika pembukaannya belum ada, tapi si ibu
justru dirangsang mulas pakai rumput ini, bisa-bisa janinnya malah naik ke atas (ring bandl) dan
membuat sesak nafas si ibu. Hal ini akan memicu terjadinya kegawatan maternal neonatal.

18 b) Keluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak menjelang persalinan, akan
membantu melicinkan saluran kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar. Ini tak benar!
Keluarnya cairan keputihan pada usia hamil tua justru tak normal, apalagi disertai gatal, bau, dan
berwarna. Jika terjadi, segera konsultasikan ke dokter. Ingat, bayi akan keluar lewat saluran lahir.
Jika vagina terinfeksi, bisa mengakibatkan radang selaput mata pada bayi. Harus diketahui pula,
yang membuat persalinan lancar bukan keputihan, melainkan air ketuban. Itulah mengapa, bila
air ketuban pecah duluan, persalinan jadi secret.

19 c) Minum minyak kelapa memudahkan persalinan.


Minyak kelapa, memang konotasinya bikin lancar dan licin. Namun dalam dunia kedokteran,
minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan persalinan. Mungkin secara psikologis,
ibu hamil menyakini, dengan minum dua sendok minyak kelapa dapat memperlancar
persalinannya. Jika itu demi ketenangan psikologisnya, maka diperbolehkan, karena minyak
kelapa bukan racun.

20 d) Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan.


Madu tak boleh sembarangan dikonsumsi ibu hamil. Jika BB-nya cukup, sebaiknya jangan
minum madu karena bisa mengakibatkan overweight. Bukankah madu termasuk karbohidrat
yang paling tinggi kalorinya? Jadi, madu boleh diminum hanya jika BB-nya kurang. Begitu BB
naik dari batas yang ditentukan, sebaiknya segera hentikan. Demikian juga dengan telur, pada
dasarnya selama telur itu matang maka tidak akan berbahaya bagi kehamilan. Hal ini disebabkan
karena telur banyak mengandung protein yang dapat menambah kalori tubuh.

21 e) Makan durian, tape, dan nanas bisa membahayakan persalinan.


Durian, tape dan nanas mengandung alcohol yang tinggi sehingga akan meningkatkan gas pada
lambung, sehingga akan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi ibu hamil.

22 Aspek sosial budaya pada masa nifas

23 a) Tidak boleh bersenggama


Senggama memang dilarang selama 40 hari pertama usai melahirkan. Alasannya, aktivitas yang
satu ini akan menghambat proses penyembuh- an jalan lahir maupun involusi rahim, yakni
mengecilnya rahim kembali ke bentuk dan ukuran semula. Selain karena fungsi hormonal tubuh
yang bersang- kutan belum kembali aktif bekerja. Kalau sanggama dipaksakan terjadi dalam
tenggang waktu itu, kemungkinan yang terjadi bisa macam-macam. Di antaranya infeksi atau
malah perdarahan. Sebabnya, mukosa jalan lahir setelah persalinan sangat peka akibat
banyaknya vaskularisasi/aliran darah, hingga terjadilah perlunakan mukosa jalan lahir. Dengan
berjalannya waktu, vaskularisasi ini kian berkurang dan baru akan normal kembali 3 bulan
setelah bersalin. Belum lagi libido yang mungkin memang belum muncul ataupun pengaruh
psikologis, semisal kekhawatiran akan robeknya jahitan maupun ketakutan bakal hamil lagi.

24 b) Tidak boleh tidur siang


Pantangan yang satu ini kedengarannya keterlaluan. Bayangkan, meski ngantuk setengah mati
lantaran sering terbangun malam hari karena harus menyusui dan menggantikan popok si kecil,
si ibu tak boleh tidur siang. Menurut Chairulsjah, tidur berkepanjangan memang mengundang
proses recovery yang lebih lambat. "Makin lama berbaring makin besar pula peluang terjadi
tromboemboli atau pengendapan elemen-elemen garam." Lalu bila si ibu bangun/berdiri
mendadak, endapan elemen tersebut dikhawatirkan lepas dari perlekatannya di dinding
pembuluh darah. Padahal akibatnya bisa fatal. Endapan-endapan tadi bisa masuk ke dalam
pembuluh darah lalu ikut aliran darah ke jantung, otak dan organ-organ penting lain yang akan
memunculkan stroke.

25 c) Pantangan makanan Golongan makanan yang harus dijauhi adalah pepaya, durian, pisang,
dan terung. Karena konon ragam makanan tadi bisa dikhawatirkan bikin benyek organ vital
kaum Hawa. Termasuk makanan bersantan dan pedas karena pencernaannya bakal terganggu
yang bisa berpengaruh pada bayinya. Begitu juga ikan dan telur asin serta makanan lain yang
berbau amis karena dikhawatirkan bisa menyebabkan bau anyir pada ASI yang membuat bayi
muntah saat disusui. Selain juga, proses penyembuhan luka-luka di jalan lahir akan lebih lambat.
Secara medis, tak benar anggapan untuk pantang pepaya dan pisang yang justru amat dianjurkan
karena tergolong sumber makanan yang banyak mengandung serat untuk memudahkan BAB.
Ikan dan telur juga merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik dan amat dibutuhkan
tubuh.

27 PANTANGAN MAKAN BAGI IBU NIFAS


Masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele, keong , daun lembayung,
buah pare, nenas, gula merah, dan makanan yang berminyak. Dampak positif: tidak ada Dampak
negatif: merugikan karena masa nifas memerlukan makanan yang bergizi seimbang agar ibu dan
bayi sehat. Setelah melahirkan atau setelah operasi hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa
garam , ngayep´dilarang banyak makan dan minum, makanan harus disangan/dibakar. Dampak
negatif: merugikan karena makanan yang sehat akan mempercepat penyembuhan luka.

28 Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan BBL

29 Beberapa mitos di masyarakat yang kurang tepat


Bayi harus selalu dibedong Bayi harus menggunakan gurita selama 1 bulan agar tidak
kembung/agar perut tidak besar Ubun-ubun bayi diberi parutan atau tumbukan bawang merah,
minyak kayu putih, agar tahan angin Bayi baru lahir harus dimandikan di segara (laut/pantai)
Bayi baru lahir harus diberikan madu untuk meningkatkan imunitas Beri bayi setetes kopi agar
bayi tidak kejang

30 Beberapa mitos di masyarakat yang kurang tepat


Bayi baru lahir pusarnya harus diberikan kopi untuk mencegah infeksi Bayi harus diberikan
kalung berisi benda tajam (silet) untuk mencegah gangguan roh halus Menggunakan peniti
dengan ada bawang merah (tergantung kemauan keluarga). Ketika ada pengantin, maka pada
bayi diberi bedak pengantin agar terhindar dari sawan (masih berlangsung hingga sekarang) Bayi
baru lahir tidak boleh diadzankan dan iqomah Bayi harus diberikan pisang lotek agar kuat dan
cepat besar Hidung ditarik-tarik agar mancung dst

31 Membedong bayi terlalu kencang


Ternyata dibedong bisa membuat peredaran darah bayi menjadi terganggu, kerja jantung akan
lebih berat memompa darah, akibatnya bayi akan sering sakit di daerah paru-paru dan jalan
nafasnya. Selain itu dibedong akan menghambat perkembangan motorik si bayi karena tidak ada
kesempatan untuk bergerak. Sebaiknya dibedong saat sesudah mandi untuk melindungi dari
dingin atau saat cuaca dingin itu pun dibedong longgar. Jadi dibedong itu tidak ada hubungannya
dengan pembentukan kaki karena semua kaki bayi yang baru lahir kakinya bengkok, sebab di
dalam perut tidak ada ruang yang cukup untuk meluruskan kakinya sehingga waktu lahirpun
masih bengkok, tapi akan lurus dengan sendirinya.

S-ar putea să vă placă și