Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
2 Tujuan Perkuliahan Menjelaskan aspek-aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik
kebidanan : Aspek sosial budaya pada perkawinan Aspek sosial budaya pada setiap trimester
kehamilan Aspek sosial budaya selama persalinan kala I, II, III, IV Aspek sosial budaya dalam
masa nifas Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan bayi baru lahir Aspek sosial yang
berkaitan dengan balita dan anak prasekolah Aspek sosial yang berkaitan dengan keluarga
3 Definisi Kebudayaan Kebudayaan atau yang disebut peradapan adalah pemahaman yang
meliputi: pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat yang diperoleh dari
anggota masyarakat (Taylor 1997). Pendapat umum sesuatu yang baik dan berharga dalam
kehidupan masyarakat ( Bakker 1984 ). Pola tingkah laku mantap, pikiran, perasaan, dan reaksi
yang diperoleh dan terutama diwujudkan oleh simbol-simbol pada pencapaian tersendiri dari
kelompok manusia yang bersifat universal (Kroeber & Klukhon, 1950). Kebudayaan berasal dari
bahasa sansekerta “budayah“ atau “bodhi“ yang berarti budi akal atau segala sesuatu yang
berkaitan dengan akal. Budaya dapat dipisahkan sebagai kata majemuk Budi & Daya yang
berupa: cipta, rasa, karsa, karya (Kuncoroningrat, 1980).
7 Orang Jawa adalah salah satu contoh dari masyarakat yang sering menitikberatkan perhatian
pada aspek krisis kehidupan dari pertistiwa kehamilan, sehingga di dalam adat-istiadat mereka
terdapat berbagai upacara adat yang cukup rinci untuk menyambut kelahiran bayi. Biasanya
upacara dimulai sejak usia ketujuh bulan kandungan ibu sampai pada saat kelahirannya,
walaupun ada pula sebagian kecil warga masyarakat yang telah melakukannya sejak janin di
kandungan ibu berusia tiga bulan. Upacara –upacara adat Jawa yang bertujuan mengupayakan
keselamatan bagi janin dalam prosesnya menjadi bayi hingga saat kelahirannya itu adalah
upacara mitoni, procotan dan brokohan.
8 Sebagian masyarakat Jawa juga percaya bahwa bayi yang lahir pada usia tujuh bulan
mempunyai peluang untuk hidup, bahkan lebih kuat daripada bayi yang lahir pada usia
kehamilan delapan bulan, walupun kelahiran itu masih prematur. Kepercayaan ini tampak
terdapat pula pada sejumlah suku bangsa di Indonesia dan Malaysia (Ladderman, 1987:86).
Karena itu orang Jawa menganggap usia tujuh bulan kandungan sebagai saat yang penting,
sehingga perlu dilakukan upacara yang disebut mitoni untuk menyambutnya dan menangkal
bahaya yang mungkin timbul pada masa itu. Upacara mitoni yang umumnya hanya dilakukan
pada kehamilan pertama dari seorang wanita, sebenarnya dapat pula berfungsi untuk
memberikan ketenangan jiwa bagi calon ibu yang belum pernah mengalami peristiwa
melahirkan.
9 Upacara mitoni dilakukan dengan cara memandikan sang calon ibu dengan air bunga, yang
biasanya dilakukan oleh orangtua pasangan suami-istri yang sedang menantikan bayinya,
ditambah sejumlah kerabat sepupuh terdekat atau sepupuh yang dihormati. Selanjutnya diadakan
upacara memecah buah kelapa bergambar wayang dengan tokoh Dewa Kamajaya dan Dewi
Ratih oleh sang calon ayah, yang sebelumnya dimasukan ke dalam sarung yang dikenakan oleh
si calon ibu ketika dimandikan, mulai dari ujung sarung pada batas menyentuh tanah. Namun
sebelum menyentuh tanah, sang calon ayah harus bisa menagkap buah kelapa itu pada ujung
sarung dekat kaki istrinya. Upacara ini dimaksudkan agar kelak proses kelahiran bayi dapat
berjalan lancar dan bayi yang akan lahir tampan atau cantik seprti dewa dan dewi tersebut.
Rangkaian upacara mitoni pada dasarnya melambangkan harapan baik bagi sang bayi, yakni
harapan agar ia sempurna dan utuh fisiknya, tampan atau cantik wajahnya,dan selamat serta
lancar kelahirannya.
10 Berbagai kelompok masyarakat di berbagai tempat yang menitik beratkan perhatian mereka
terhadap aspek kultural dari kehamilan dan menganggap peristiwa itu sebagai tahapan-tahapan
kehidupan yang harus dijalani di dunia. Masa kehamilan dan kelahiran dianggap masa krisis
yang berbahaya, baik bagi janin atau bayi maupun bagi ibunya karna itu sejak kehamilan sampai
kelahiran para kerabat dan handai-tolan mengadakan serangkaian upacara bagi wanita hamil
dengan tujuan mencari keselamatan bagi diri wanita itu serta bayinya, saat berada di dalam
kandungan hingga saat lahir.
11 Upacara procotan dilakukan dengan membuat sajian jenang procot yakni bubur putih yang
dicampur dengan irisan ubi. Upacara procotan khusus bertujuan agar sang bayi mudah lahir dari
rahim ibunya. Brokohan adalah upacara sesudah lahirnya bayi dengan selamat dengan membuat
sajian nasi urap dan telur rebus yang diedarkan pada sanak keluarga untuk memberitahukan
kelahiran sang bayi. Pusat perhatian orang Jawa mengenai pelaksanaan upacara pada masa
kehamilan dan kelahiran terletak pada unsur tecapainya keselamatan, yang dilandasi atas
keyakinan mengenai krisis kehidupan yang mengandung bahaya dan harus ditangkal, serta
harapan akan kebaikan bagi janin dan ibunya. Maka upacara kelahiran seringkali tidak
dilaksanakan dalam bentuk kenduri besar dengan mengundang banyak handai-taulan.
12 Jawa Tengah : Bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan
dan pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak. Jawa Barat : Ibu
yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makannya agar bayi yang
dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan. Masyarakat Betawi : Berlaku pantangan makan ikan
asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin
13 Masyarakat Subang Ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena
khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan. Dan memang, selain ibunya
kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah.Tentunya hal ini sangat mempengaruhi
daya tahan dan kesehatan si bayi. Selain itu, larangan untuk memakan buah-buahan seperti
pisang, nenas, ketimun dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan
masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan (Wibowo, 1993).
18 b) Keluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak menjelang persalinan, akan
membantu melicinkan saluran kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar. Ini tak benar!
Keluarnya cairan keputihan pada usia hamil tua justru tak normal, apalagi disertai gatal, bau, dan
berwarna. Jika terjadi, segera konsultasikan ke dokter. Ingat, bayi akan keluar lewat saluran lahir.
Jika vagina terinfeksi, bisa mengakibatkan radang selaput mata pada bayi. Harus diketahui pula,
yang membuat persalinan lancar bukan keputihan, melainkan air ketuban. Itulah mengapa, bila
air ketuban pecah duluan, persalinan jadi secret.
25 c) Pantangan makanan Golongan makanan yang harus dijauhi adalah pepaya, durian, pisang,
dan terung. Karena konon ragam makanan tadi bisa dikhawatirkan bikin benyek organ vital
kaum Hawa. Termasuk makanan bersantan dan pedas karena pencernaannya bakal terganggu
yang bisa berpengaruh pada bayinya. Begitu juga ikan dan telur asin serta makanan lain yang
berbau amis karena dikhawatirkan bisa menyebabkan bau anyir pada ASI yang membuat bayi
muntah saat disusui. Selain juga, proses penyembuhan luka-luka di jalan lahir akan lebih lambat.
Secara medis, tak benar anggapan untuk pantang pepaya dan pisang yang justru amat dianjurkan
karena tergolong sumber makanan yang banyak mengandung serat untuk memudahkan BAB.
Ikan dan telur juga merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik dan amat dibutuhkan
tubuh.