Sunteți pe pagina 1din 16

BAB III

ASKEP TEORITIS

A. PENGKAJIAN
a. Identitas
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, status, agama, suku, kewarganegaraan, bahasa,
pendidikan, pekerjaan, alamat, dignosa medis, no.Rekam medis.
b. Keluhan utama :
Keluhan klien sehingga pasien membut uhkan perawatan medik, jika klien
tidak mempunyai keluhan utama, lakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui
penyebabsakitnya.
c. Riwayat kesehatan
 RKS : Mulai kapan keluhan dirasakan,lokasi keluhan,intensitas,lamanya atau
frekwensi,faktor yang memperberat atau memperingan serangan,serta keluhan laen yang
menyertai dan upaya-upaya yang telah di lakukan.
 RKD : Apakah klien pernah mengalami penyakit yang sama dahulunya.
 RKK : apakah ada keluarga menderita sakit yang sama dahulunya.
d. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : umumnya penderita datang dengan keadaan sakit dan gelisah atau
cemas akibat sakit yang dialaminya.
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda-tanda Vital : nadi meningkat, RR meningkat, suhu meningkat,
 Pemeriksaan Fisik : Head to toe
 Kepala : bentuk, distribusi rambut, kebersihan rambut dan kulit
kepala,nyeri tekan.
 Mata : Posisi mata, konjungtiva pucat, penglihatan, sklera.
 Te l i n g a : b e n t u k t e l i n g a , p e n d e n g a r a n , k e a d a a n t e l i n g a , d a n t i d a k
a d a sekret.
 Hidung : bentuk hidung, tidak atau terdapat sekret, ada atau tidak terdapat pernapasan
cuping hidung.
 M u l u t d a n g i g i : k e a d a a n b i b i r, m e n g g u n a k a n g i g i p a l s u a t a u
t i d a k , kebersihan mulut.
 Leher : terdapat pembengkakan atau tidak, ada nyeri tekan atau tidak.
 Thorax : Bentuk thorax simetris, respirasi normal (16-20 kali/menit)
 Abdomen : terdapat pembesaran atau tidak, peristaltik usus9 .
 Ekstremitas :
- Atas : keadaan baik atau lemah
- Bawah : keadaan baik atau lemah
e. Analisa Data
No Data Etiologi Problem

1. Ds :- Chikungunya Hipertermi
Do : suhu tubuh , kulit
tampak kemerahan,kulit virus beredar di aliran darah masuk ke
teraba panas. jar.tubuh
Masa inkubasi virus 3-6 hari
Terjadi reaksi antigen antibody

pelepasan pirogen endogen di dalam


leukosit

merangsang pelepasan asam arakidonat

sintesis progtadlandin
Merangsang kerja thermostat di
hipotalamus

gangguan pengaturan suhu tubuh

Hipertermi

2. Ds :- Cikhungunya Devisit volume


Do : penurunan tekanan Virus beredar di aliran darah masuk ke cairan
darah, penurunan volume jar.tubuh
nadi, penurunan turgor Masa inkubasi virus 3-6 hari
Terjadi reaksi antigen antibody
kulit, terdapat haus yang
Merangsang kerja thermostat di
berlebihan.
hipotalamus

gangguan pengaturan suhu tubuh


Peningkatan suhu tubuh

pengeluaran keringat berlebihan


Defisit volume cairan

3. Ds :- Cikungunya Nyeri akut


Do : klien tampak meringis, Viremia
klien tampak melindungi
area tubuhyang nyeri, virus menyebar keseluruh tubuh
klienmelaporkan nyeri Virus mencapai persendian
Terjadi arthritis
secara verbal
Terjadi reaksi inflamasi
Merangsang syaraf nyeri

Nyeri akut

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b/d proses infeksi virus(penyakit), ditandai dengan suhu tubuh menigkat, kulit
tampak kemerahan, kulit teraba panas.
2. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan.
3. Nyeri akut b/d cidera biologis

C. INTERVENSI
1. Hipertermi b/d proses inveksi virus (penyakit).
Noc :
Suhu tubuh kembali normal
Nic :
 Observasi tanda-tanda vital terutama suhu tubuh
 Berikan kompres dingin (air biasa) pada daerah dahi dan ketiak
 Ganti pakaian yang telah basah oleh keringat
 Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti
terbuat dari katun.
 Anjurkan keluarga untuk memberikan minum banyak kurang lebih 1500 – 2000 cc
per har
 kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Therapi, obat penurun panas.
2. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan
Noc :
Volume cairan tubuh kembali normal
Nic :
 Kaji KU dan kondisi pasien
 Observasi tanda-tanda vital ( T, S, N, RR )
 Observasi tanda-tanda dehidrasi
 Observasi tetesan infus dan lokasi penusukan jarum infuse
 Balance cairan (input dan out put cairan)
 Beri pasien dan anjurkan keluarga pasien untuk memberi minum banyak
 Anjurkan keluarga pasien untuk mengganti pakaian pasien yang basah oleh keringat
dan menganjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat

3. Nyeri akut b/d cidera biologis


Noc :
Nyeri berkurang
Mampu mengenali nyeri
Nic :
 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
 Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
 Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

D. IMPLEMENTASI
Setelah rencana tindakan disusun,maka untuk selanjutnya adalah :Pengolahan data
kemudian pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun
tersebut. Dalam pelaksanaan /implementasi maka perawat dapat melakukan observasi atau
mendiskusikan dengan klien atau keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan.

E. EVALUASI
Evaluasi adalah langkah terakhir dalam asuhan keperawatan .evaluasi dilakukan dengan
pendekatan SOAP.dalam evaluasi ini dapat ditentukan sejauh mana keberhasilan rencana
tindakan yang disusun.dan dapat pula ditentukan rencana tindakan yang harus dimodifikasi.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya.
Virus ini termasuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus atau “group A” antropho borne
viruses. Virus ini telah berhasil diisolasi di berbagai daerah di Indonesia. Sejarah
Chikungunya di Indonesia Penyakit ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di
Indonesia tahun 1973.
Virus chikungunya termasuk kelompok virus RNA yang mempunyai selubung, merupakan
salah satu anggota grup A dari arbovirus, yaitu alphavirus dari famili Togaviridae.
Penularan demam Chikungunya terjadi apabila penderita yang sakit digigit oleh nyamuk
penular , kemudian nyamuk penular tersebut menggigit orang lain. Virus menyerang semua
usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis (berlaku dengan kerap di suatu
kawasan atau populasi dan senantiasa ada).
Gejalanya adalah demam, sakit persendian, nyeri otot, bercak kemerahan pada kulit, dan
sakit kepala. Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji serologik antara lain uji
hambatan aglutinasi (HI), serum netralisasi, dan IgM capture ELISA. Pengobatan terhadap
penderita ditujukan terhadap keluhan dan gejala yang timbul. Perjalanan penyakit ini
umumnya cukup baik, karena bersifat “self limited disease”, yaitu akan sembuh sendiri dalam
waktu tertentu.
Chikungunya tidak menyebabkan kematian atau kelumpuhan.Dengan istirahat cukup, obat
demam, kompres, serta antisipasi terhadap kejang demam, penyakit ini biasanya sembuh
sendiri dalam tujuh hari.
B. SARAN
Bagi penderita sangat dianjurkan makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan
terutama protein dapat meningkatkan daya tahan tubuh, serta minum air putih sebanyak
mungkin untuk menghilangkan gejala demam. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar
(sebaiknya minum jus buah segar).
Cara mencegah penyakit ini adalah membasmi nyamuk pembawa virusnya, termasuk
memusnahkan sarangpembiakan larva untuk menghentikan rantai hidup dan penularannya.
Cara sederhana yang sering dilakukan masyarakat misalnya:
 Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk tersebut
berkembang biak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.
 Menutup tempat penyimpanan air
 Mengubur sampah
 Menaburkan larvasida.
 Memelihara ikan pemakan jentik
 Pengasapan
 Pemakaian anti nyamuk
 Pemasangan kawat kasa di rumah.
 Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation,
sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. Malation dipakai dengan cara
pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini dikarenakan nyamuk Aedes
aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang menggantung.
DAFTAR PUSTAKA

 NANDA International. 2010. Diagnosis Keperawatan, Definisi dan Klasifikasi 2009 – 2011.
Jakarta : EGC
 Brunner dan Suddart.2002.Keperawatan medical bedah.Jakarta:EGC
 http//I/chikungunya/Asuhan keperawatan chikungunya.htm
 http//I/cikhungunya/ASUHAN-KEPERAWATAN-CIKHUNGUNYA.htm
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.DEFINISI
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada
penderita, yang berarti “posisi tubuh meliuk atau melengkung” (that which
contorts or bends up),mengacu pada postur penderita yang membungkuk
akibat nyeri sendi hebat (arthralgia). Nyeri sendi ini, menurut lembar data
keselamatan (MSDS) Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama
terjadi pada lutut, pergelangan kaki, persendian tangan dan kaki.
Chikungunya ialah sejenis demam dan boleh dikatakan ‘bersaudara’
dengan demam berdarah, karena ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty
maupun albopictus. Bedanya, jika virus demam berdarah menyerang
pembuluh darah, sedangkan virus Chikungunya menyerang sendi dan
tulang. Penyakit demam Chikungunya ini merupakan penyakit endemik.
Wabah penyakit ini pertama kali menyerang di Tanzania, Afrika pada
tahun 1952.
B.ETIOLOGI
Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus
Chikungunya. Virus ini termasuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus
atau “group A” antropho borne viruses. Virus ini telah berhasil diisolasi di
berbagai daerah di Indonesia. Sejarah Chikungunya di Indonesia Penyakit
ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia tahun
1973.
Vektor penular utamanya adalah Aedes aegypti (the yellow fever
mosquito), nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam
berdarah dengue. Meski masih “bersaudara” dengan demam berdarah,
penyakit ini tidak mematikan, namun virus ini juga dapat diisolasi dari
nyamuk Aedes africanus, Culex fatigans dan Culex tritaeniorrhynchus.
Aedes albopictus (the Asian tiger mosquito) mungkin juga berperanan
dalam penyebaran penyakit ini di kawasan Asia. Dan beberapa jenis
spesies nyamuk tertentu di daerah Afrika juga ternyata dapat
menyebarkan penyakit Chikungunya.
Akan tetapi, nyamuk yang membawa darah bervirus didalam tubuhnya
akan kekal terjangkit sepanjang hayatnya. Tidak ada bukti yang
menunjukkan virus Chikungunya dipindahkan oleh nyamuk betina kepada
telurnya sebagaimana virus demam berdarah.
C.MANIFESTASI KLINIS
Gejala penyakit ini sangat mirip dengan demam berdarah. Hanya saja
kalau Chikungunya akan membuat semua persendian terasa ngilu.
Demam
Biasanya demam tinggi, timbul mendadak disertai menggigil dan
muka kemerahan. Demam penyakit ini ditandai dengan demam tinggi
mencapai 39-40 derajat C. Secara mendadak penderita akan mengalami
demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam
lima hari.
Sakit persendian
Nyeri sendi merupakan keluhan yang sering muncul sebelum timbul
demam dan dapat bermanifestasi berat, sehingga kadang penderita
“merasa lumpuh” sebelum berobat. Sehingga ada beberapa orang yang
menamainya sebagai demem tulang atau flu tulang. Sendi yang sering
sering dikeluhkan: sendi lutut, pergelangan , jari kaki dan tangan serta
tulang belakang.
Nyeri otot
Nyeri bisa pada seluruh otot atau pada otot bagian kepala dan daerah
bahu. Kadang terjadi pembengkakan pada otot sekitar mata kaki.
Bercak kemerahan (ruam) pada kulit
Bercak kemerahan ini terjadi pada hari pertama demam, tetapi lebih
sering pada hari ke 4-5 demam. Lokasi biasanya di daerah muka, badan,
tangan, dan kaki, terutama badan dan lengan. Kadang ditemukan
perdarahan pada gusi.
Sakit kepala
Sakit kepala merupakan keluhan yang sering ditemui, conjungtival
injection dan sedikit fotophobia.
Kejang dan penurunan kesadaran
Kejang biasanya pada anak karena panas yang terlalu tinggi, jadi
bukan secara langsung oleh penyakitnya
Gejala lain yang kadang dijumpai adalah pembesaran kelenjar getah
bening di bagian leher dan kolaps pembuluh darah kapiler. Selain itu,
kadang dijumpai mata merah yang diikuti dengan gejala flu. Sehingga
banyak orang awam yang mengira ini adalah penyakit demam biasa.

D.PATOFISIOLOGI

Demam Chikungunya mempunyai masa inkubasi (periode sejak digigit nyamuk pembawa
virus hingga menimbulkan gejala) sekitar 2 hingga 4 hari. Pada saat virusmasuk ke dalam sel
secara endositosis virus tersebut menuju sitoplasma dan reticulumendoplasma. Di dalam
sitoplasma terjadi proses sisntesis DNA dan sisntsesis RNA virus sedangkan di dalam
reticulum endoplasma terjai proses sintesis protein virus. Setelah masa inkubasi tersebut
virion matang di sel endothelial di limfonodi, sumsum tulang,limfa dan sel kuffer, lalu virus
tersebut di keluarkan melewati sel membrane maka virus beredar dalam darah. Demam
chikungunya salah satunya dapat menginfekasi sel hati sehingga sel hati mengalami
degenerasi dan dapat menyebabkan nekrosis pada sel hati t e r s e b u t y a n g a k a n
mempengaruhi metabolisme pada sel hati yang
m e m p e n g a r u h i peningkatan bilirubin sehingga seseorang yang mengalami demam ini
biasanya terdapat ikterus. Gejala yang paling menonjol pada kasus ini adalah nyeri pada setiap
persendian(poliarthralgia) terutama pada sendi lutut, pergelangan kaki dan tangan, serta sendi-
senditulang punggung. Radang sendi yang terjadi menyebabkan sendi susah untuk
digerakkan, b e n g k a k d a n b e r w a r n a k e m e r a h a n . I t u l a h s e b a b n y a p o s t u r
tubuh penderita menjadi seperti membungkuk dengan jari-jari tangan
d a n k a k i m e n j a d i t e r t e k u k G e j a l a l a i n adalah munculnya bintik-bintik kemerahan
pada sebagian kecil anggota badan, serta b e r c a k - b e r c a k m e r a h g a t a l d i d a e r a h
d a d a d a n p e r u t . M u k a p e n d e r i t a b i s a m e n j a d i kemerahan dan disertai rasa nyeri
pada bagian belakang bola mata. Meskipun gejala penyakit itu bisa berlangsung 3-10 hari
(kemudian sembuh dengan sendirinya), tetapitidak dengan nyeri sendinya yang bisa
berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan.

E.KOMPLIKASI

Komplikasi Chikungunya adalah :

sindrom guillain Barre


hepatitis fulminan
miokarditis
Infeksi asimptomatik sering terjadi dan ini menyebabkan
terbentuknya imunitas terhadap virus (tidak ada serangan kedua).

F. CARA PENULARANNYA
Penularan demam Chikungunya terjadi apabila penderita yang sakit digigit oleh nyamuk
penular , kemudian nyamuk penular tersebut menggigit orang lain. Virus menyerang semua
usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah endemis (berlaku dengan kerap di suatu
kawasan atau populasi dan senantiasa ada). Selain manusia, primata lainnya diduga dapat
menjadi sumber penularan. Selain itu, pada uji hemaglutinasi inhibisi, mamalia, tikus,
kelelawar, dan burung juga bisa mengandung antibodi terhadap virus Chikungunya.
Seseorang yang telah dijangkiti penyakit ini tidak dapat menularkan penyakitnya itu kepada
orang lain secara langsung. Proses penularan hanya berlaku pada nyamuk pembawa. Masa
inkubasi dari demam Chikungunya berlaku di antara satu hingga tujuh hari, biasanya berlaku
dalam waktu dua hingga empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai sepuluh
hari.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeiksaan darah
ELISA
Pemeriksaan LCS

H. PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
 istirahat yang cukup
 kompres dingin (membantu mengurangi kerusakan sendi)
 minum banyak air dengan elektrolit( setidaknya 2 liter cairan dalam
24 jam), bila mungkin produksi kencing harus diukur dan lebih dari
satu liter dalam 24 jam.
Farmakologi
Tidak ada obat khusus untuk penyakit chikungunya.Biasanya obat
diberikan tergantung pada gejala klinis yang timbul.Apabila,
 Bintik-bintik merah : krim zinc oxide
 Demam : Paracetamol
 Kejang : Luminal diazepam, phenobarbital
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Semakin majunya kehidupan semakin banyak pula masalah yang kita hadapi baik dari
bidang pendidikan,ekonomi, po4litik, budaya, kesehatan dll. Akan tetapi semua itu memiliki
keuntungan dan kerugian. Setiap masalah pasti memiliki jalan keluar walapun semua itu tidak
mudah. Salah satu kesehatan yang kita hadapi adalah penyakit chikungunya yang disebabkan
oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya.
Virus Chikungunya pertama kali diidentifikasi di Afrika Timur tahun 1952. Virus ini terus
menimbulkan epidemi di wilayah tropis Asia dan Afrika. Di Indonesia Demam Chikungunya
dilaporkan pertama kali di Samarinda tahun 1973. Kemudian berjangkit di Kuala Tunkal,
Jambi, tahun 1980. Tahun 1983 merebak di Martapura, Ternate dan Yogyakarta. Setelah
vakum hampir 20 tahun, awal tahun 2001 kejadian luar biasa (KLB) demam Chikungunya
terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Demam
Chikungunya berjangkit lagi di Bekasi Jawa Barat, Purworejo dan Klaten Jawa Tengah tahun
2002.
Faktor penular utamanya adalah nyamuk Aedes aegypti. Dalam musim hujan nyamuk ini
berkembang sangat cepat sehingga pada musim hujan penderita penyakit chikungunya
semakin banyak dan meningkat. Selain itu, lingkungan juga bisa menjadi factor pemicu
datangnya nyamuk ini. Lingkungan yang kurang dijaga kebersihannya dan didukung oleh
sikap masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dapat
mengundang nyamuk penyebar penyakit chikungnunya.. Penyakit ini tidak dapat di tularkan
secara langsung oleh penderita, seperti berjabat tangan, memakai peralatan yang sama secara
bergantian. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk pembawa. Penyakit ini seperti penyakit
demam berdarah yang ditularkan oleh faktor pembawa yaitu nyamuk. Bedanya, jika virus
demam berdarah menyerang pembuluh darah, sedangkan virus Chikungunya menyerang sendi
dan tulang. Penyakit demam Chikungunya ini merupakan penyakit endemik.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umun
Tujuan umum dari penulisan makalah ini mahasiswa dapat memahami tentang apa itu
Penyakit chikungunya dan asuhan keperawatannya secara teoritis.
2. Tujuan khusus
a.Menjelaskan definisi dari Chikungunya
b.Menjelaskan etiologi dari chikungunya
c.Menjelaskan manifestasi dari Chikungunya
d.Menjelaskan patofisiologi dari Chikungunya
e. Menjelaskankomplikasi dari Chikungunya
f. Menjelaskan pemeriksaan penunjang dari Chikungunya
g. Menjelaskan penatalaksanaan dari Chikungunya

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI ……………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................


B. Tujuan ...........................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Defenisi ................................................................................
B. Etiologi ................................................................................
C. Manifestasi Klinis ................................................................................
D. Patofisiologi …………………………………………………….
E. Komplikasi ................................................................................
F. Pemeriksaan Penunjang ..............................................................................
G. Penatalaksanaan ……………………………………………………

BAB III ASKEP TEORITIS


A. Pengkajian ..............................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan ......................................................................
C. Nursing Care Planing ( Intervensi ) ..........................................................
D. Implementasi ..................................................................................
E. Evaluasi ..................................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................................

B. Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................


ASUHAN KEPERAWATAN CHIKUNGUNYA
Oleh
Kelompok II :
1. Annisa Mardatillah
2. Enggia Murni
3. Widhori
4. Yessy Jayusman
5. Darul Hamzah

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kesehatan & MIPA


Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Bukittinggi
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan dan
hidayah-NYA sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dosen pengajar. Dalam
makalah ini penulis membahas tentang “ASUHAN KEPERAWATAN PADA
CIKHUNGUNYA” dengan pertimbangan materi atas merupakan bahan pembelajaran
sehingga dapat membantu lebih memahami ASKEP DAN KONSEP CHIKUNGUNYA.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari adanya berbagai kekurangan,
baik isi materi atau penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal
yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat
penulis harapkan.
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada dosen pengajar serta teman-
teman sekalian yang telah membaca makalah ini.

Penulis .

S-ar putea să vă placă și