Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Abstract The purpose of this study was to determine: (1) the influence of motivation,
leadership and work environment either simultaneously or partially on employee performance
(2) the influence of motivation, leadership and work environment either simultaneously or
partially on the performance of the Department, (3) the effect of employee performance on the
performance of the Office (4) the magnitude of the indirect effect of motivation, leadership and
work environment on the performance of Department of Agriculture Aceh Province through
employee performance. This research was conducted at the Department of Agriculture
province. As for the object of this study is Motivation, Leadership and Employee Performance
Work Environment and Performance Department. The results showed that motivation,
leadership and work environment simultaneously or partially influential effect on the
performance of employees, then the motivation, leadership and influence the work environment
simultaneously or partially affect the performance of the Department, the results also show
that the performance of employees significantly affect the performance improvement
Department of Agriculture organization of Aceh province of Aceh as well as motivation,
leadership and work environment affect the performance of the organization through the
quality of services provided by the Department of Agriculture employee Aceh province of Aceh,
it indirectly indicates that these three variables can affect the improvement of organizational
performance.
Keywords Motivation, Leadership and Work Environment, Employee Performance and
Organizational Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi, kepemimpinan dan
lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai (2) pengaruh motivasi,
kepemimpinan dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja Dinas, (3)
pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja Dinas (4) besarnya pengaruh tidak langsung motivasi,
kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh
melalui kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh.
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja
Kinerja Pegawai dan Kinerja Dinas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi, kepemimpinan dan
lingkungan kerja berpengaruh secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai,
kemudian motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan maupun parsial
berpengaruh terhadap kinerja Dinas, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja pegawai secara
signifikan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Aceh Aceh serta motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja
organisasi melalui kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Aceh Aceh, hal ini mengindikasikan bahwa secara tidak langsung ketiga variabel tersebut
dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi.
Kata kunci : Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja, Kinerja Pegawai dan Kinerja
Organisasi
Tanaman Pangan dengan kondisi yang sudah tugasnya serta pegawai masih banyak yang
sangat baik telah dilakukan renovasi setelah mengabaikan terhadap jam kerja seperti telat
terendam dan rusak ringan akibat bencana alam masuk kantor maupun pulang kantor lebih awal
gempa bumi dan gelombang tsunami, dari jadwal yang telah ditetapkan oleh
Desember 2004 yang lalu, perbaikan dilakukan pimpinan. Dengan rendahnya motivasi kerja
pada tahun 2006-2007. pegawai akan berdampak terhadap pencapaian
Dalam rangka meningkatkan kinerja tujuan organisasi, sehingga diharapkan pegawai
pegawai dan kinerja organisasi pada Dinas juga mempunyai motivasi kerja yang tinggi dan
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh lebih mementingkan tujuan organisasi
diperlukan adanya motivasi kerja yang tinggi dibandingkan dengan tujuan pribadinya.
dari seluruh pegawai dalam mewujdkan tujuan Motivasi juga mempunyai peranan
organisasi. Motivasi kerja merupakan kondisi penting bagi para karyawan dalam rangka
atau energi yang menggerakkan diri karyawan meningkatkan kinerjanya, karena dengan
yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan motivasi kerja yang tinggi yang mampu
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan mencapai semua tujuan organisasi. Oleh sebab
yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah itu, motivasi yang tinggi dari para pegawai akan
yang memperkuat motivasi kerjanya untuk sangat diharapkan oleh organisasi dalam
mencapai kinerja maksimal, Mangkunegara meningkatkan kinerja pegawai.
(2005:61). Kemudian berkaitan dengan
Mengenai motivasi kerja pegawai yang kepemimpinan pada Dinas Pertanian Tanaman
terjadi pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pangan Provinsi Aceh menunjukkan bahwa
Provinsi Aceh adalah masih rendahnya motivasi faktor kepemimpinan yang diterapkan oleh
kerja pegawai hal ini dapat dilihat dari sikap pimpinan saat ini mempunyai kecenderungan
pegawai yang masih kurang agresif dalam dalam meningkatkan kinerja pegawai, karena
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. pemimpin mampu mengkoordinasikan setiap
Dengan kurang sifat agresif yang ditunjukkan tugas, mampu membuat perencanaan dengan
oleh pegawai akan berdampak terhadap baik, mampu mendelegasikan wewenang yang
pencapaian tujuan organisasiaitu kinerja dimilikinya kepada setiap pegawai, dan mampu
organisasi. Pegawai masih kurang kreatif dalam melakukan pegawasan terhadap setiap
penyelesaian pekerjaan yang telah diberikan pekerjaan yang sedang dilakukan oleh bawahan,
oleh pimpinan sesuai dengan wewenang oleh karena itu pimpinan harus mampu
diterimanya dan harus dijalankan sesuai dengan menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan
waktu yang telah ditentukan oleh pimpinan. baik. Kepemimpinan merupakan faktor penting
Kemudian rendahnya inisiatif kerja yang dalam memberikan pengarahan kepada
dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan karyawan apalagi pada saat-saat sekarang ini di
mana semua serba terbuka, maka organisasi, maka diperlukan adanya kinerja dari
kepemimpinan yang dibutuhkan adalah seorang karyawan. Kinerja karyawan
kepemimpinan yang bisa memberdayakan merupakan tingkat keberhasilan karyawan
karyawannya. Kepemimpinan yang bisa dalam menjalankan tugas dan tanggung
menumbuhkan motivasi kerja karyawan adalah jawabnya. Adapun pengertian kinerja karyawan
kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa menurut Robbins (2007:9) adalah hasil kerja
percaya diri para karyawan dalam menjalankan secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
tugasnya masing-masing. seorang karyawan dalam melaksanakan
Pemimpin yang berorientasi peningkatan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
kemampuan berfokus pada pengembangan diberikan kepadanya. Kemudian pengertian
keterampilan-keterampilan karyawan untuk kinerja karyawan menurut Desler (2007),
meningkatkan kualitas kinerja karyawan. merupakan prestasi kerja yakni perbandingan
Pemimpin yang mempunyai orientasi antara hasil kerja yang secara nyata dengan
peningkatan kemampuan lebih tampak seperti standart kerja yang ditetapkan dalam
pelatih yang berfokus pada meningkatkan melaksanakan tugasnya sebagai pegawai.
keterampilan dan kemampuan karyawan. Sementara pendapat lain yang
Rendahnya kinerja pegawai pada Dinas dikemukakan oleh Robbins (2007),
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh dapat mengistilahkan kinerja (performance) dengan
dilihat dengan adanya pegawai yang masuk dan prestasi kerja yaitu proses melalui organisasi
pulang kantor tidak tepat waktu. Indikasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
lainnya adalah masih ada pegawai karyawan. sedangkan menurut Mathis et al
menandatangani daftar hadir padahal yang (2006:34), kinerja (prestasi kerja) adalah suatu
bersangkutan tidak berada di ruangan. hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
Disamping itu, para pegawai juga tidak melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
melaksanakan pekerjaan sebagaimana tugas kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pokok dan tanggung jawab yang diberikan. pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Kondisi tersebut dapat mempengaruhi terhadap Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari
kinerja yang dihasilkan oleh pegawai terutama kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat
kinerja organisasi yang berhubungan dengan dinilai dari hasil kerja, dan juga merupakan
kepentingan masyarakat terutama berkaitan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap
dengan masalah pertanian dan pangan. orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan
oleh pegawai dengan perannya dalam
KAJIAN KEPUSTAKAAN
pemerintahan (Veithzal Rivai, 2005:309).
Kinerja Pegawai
Sedangkan menurut Robbins (2007:193),
Dalam rangka mencapai tujuan
pencapaian hasil tersebut dapat dinilai menurut
pelaku, yaitu hasil yang diraih individu (kinerja mengemukakan bahwa “Motivasi sebagai
individu), oleh kelompok (kinerja kelompok), keseluruhan proses pemberian motif kerja
oleh insitusi (kinerja organisasi), dan oleh suatu kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga
program atau kebijakan (kinerja mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
program/kebijakan). Kinerja juga merupakan tercapainya tujuan organisasi dengan efektif
proses tingkah laku kerja seseorang sehingga ia dan efisien”.
menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan dari Robbins (2007:61) menyatakan: motivasi
pekerjaannya. Perbedaan kinerja antara orang terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam
yang satu dengan lainnya, di dalam situasi kerja menghadapi situasi kerja di perusahaan
adalah karena perbedaan karakteristik dari (situation). Motivasi merupakan kondisi atau
individu. energi yang menggerakkan diri karyawan yang
Menurut beberapa pendapat para ahli terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
dalah hal mendefinisikan kinerja mereka lebih organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan
cenderung melihat kinerja sebagai suatu hasil yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah
kerja yang dicapai oleh seorang karyawan yang memperkuat motivasi kerjanya untuk
dalam melaksanakan suatu tugas tertentu sesuai mencapai kinerja maksimal”.
dengan tanggung jawab yang diberikan. Dalam Dari beberapa pendapat para penulis
hal ini kita dapat menjelaskan bahwa kinerja diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun adalah dorongan dalam mengarahkan individu
kuantitas yang dihasilkan oleh seseorang yang merangsang tingkah laku individu serta
karyawan dalam periode tertentu sesuai dengan organisasi untuk melakukan tindakan dalam
tanggung jawab yang diberikan dalam sebuah mencapai tujuan yang diharapkan.
organisasi. Untuk mencapai tujuan dan keberhasilan
dari sebuah organisasi maka pimpinan dari
Motivasi Kerja
organisasi tersebut harus memperhatikan apa-
Motivasi berasal dari kata movere yang
apa yang membuat karyawannya termotivasi
berarti dorongan atau menggerakan. Motivasi
dalam melakukan pekerjaan dan berusaha untuk
dalam manajemen ditujukan pada sumber daya
supaya karyan benar-benar memahami apa itu
manusia umumnya dan bawahan khususnya,
motivasi sebenarnya, menurut Ermayanti
Dessler (2005:147). Motivasi mempersoalkan
(2001:3), mengemukakan bahwa pemahaman
bagaimana caranya mengarahkan daya dan
motivasi, baik yang ada dalam diri karyawan
potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara
maupun yang berasal dari lingkungan akan
produktif dan berhasil mencapai tujuan yang
dapat membantu dalam peningkatan kinerja.
telah ditentukan.
Dalam hal ini seorang pimpinan perlu
Sementara menurut Riduwan (2000;34)
mengarahkan motivasi dengan menciptakan
mempengaruhi dalam menentukan tujuan yang baik akan sangat menentukan keberhasilan
organisasi, motivasi perilaku untuk mencapai pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya
tujuan mempengaruhi untuk memperbaiki apabila lingkungan kerja yang tidak baik akan
kelompok dan budayanya. dapat menurunkan motivasi serta semangat
Lebih lanjut Dessler (2005:66) juga kerja dan akhirnya dapat menurunkan kinerja
mengemukakan bahwa peranan pemimpin atau karyawan.
kepemimpinan dalam organisasi atau Menurut Riduwan (2000: 66) manajemen
perusahaan ada tiga bentuk yaitu peranan yang yang baik memikirkan lingkungan kerja yang
bersifat interpersonal, peranan yang bersifat baik dan menyenangkan karena sangat
informasional, dan peran pengambilan dibutuhkan oleh tenaga kerjanya. Lingkungan
keputusan. Peranan yang bersifat informasional diduga mempunyai pengaruh yang kuat dalam
mengandung arti bahwa seorang pemimpin pembentukan perilaku karyawan. Lingkungan
dalam organisasi mempunyai peran sebagai kerja memiliki kedudukan penting dalam
pemberi, penerima dan penganalisa informasi. lingkungan pengendalian manajemen terpadu
Sedangkan peran pemimpin dalam pengambilan yang unsur-unsurnya adalah tenaga kerja, alat
keputusan mempunyai arti bahwa pemimpin kerja, kondisi kerja, pimpinan organisasi dan
mempunyai peran sebagai penentu kebijakan pola kebijakan.
yang akan diambil berupa strategi-strategi
Kinerja Organisasi
bisnis yang mampu untuk mengembangkan
Dalam organisasi publik, sulit untuk
inovasi, mengambil peluang atau kesempatan
ditemukan alat ukur kinerja yang sesuai
dan bernegosiasi dan menjalankan usaha
(Robbins,2007). Bila dikaji dari tujuan dan misi
dengan konsisten.
utama kehadiran organisasi publik adalah untuk
Lingkungan Kerja memenuhi kebutuhan dan melindungi
Dalam suatu organisasi, lingkungan kerja kepentingan publik, kelihatannya sederhana
merupakan salah satu faktor penting dalam sekali ukuran kinerja organisasi publik, namun
menciptakan kinerja karyawan. Karena tidaklah demikian kenyataannya, karena hingga
Lingkungan kerja mempunyai pengaruh kini belum ditemukan kesepakatan tentang
langsung terhadap karyawan didalam ukuran kinerja organisasi publik.
menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya Berkaitan dengan kesulitan yang terjadi
akan meningkatkan kinerja oragnisasi. Suatu dalam pengukuran kinerja organisasi publik ini
kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila dikemukakan oleh Dwiyanto (2007: 1),
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara “kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi
optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena pelayanan publik sebagian muncul karena
itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja tujuan dan misi organisasi publik seringkali
bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat Peralatan Analisis Data
multidimensional. Organisasi publik memiliki Peralatan analisis data yang digunakan
stakeholders yang jauh lebih banyak dan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian
kompleks ketimbang organisasi swasta. adalah analisis jalur (path analysis). Asumsi-
Stakeholders dari organisasi publik seringkali asumsi standar yang harus dipenuhi sebelum
memiliki kepentingan yang berbenturan satu membangun model path analysis antara lain:
dengan yang lainnya, akibatnya ukuran kinerja (1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah;
organisasi publik dimata para stakeholders juga (3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi
menjadi berbeda-beda”. normal; (5) tidak ada multikolini; dan (6) semua
variable terukur, minimal dalam skala interval.
METODE PENELITIAN
Model jalur sesuai dengan kerangka pemikiran
Lokasi dan Objek Penelitian
seperti pada gambar 3.1 berikut ini:
Penelitian dilakukan pada Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh yang
beralamat di Jl. Panglima Nyak Makam. No.24
Banda Aceh sedangkan yang menjadi objek
penelitian adalah Pengaruh Motivasi,
Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya HASIL PEMBAHASAN
Pada Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan
Lingkungan kerja Terhadap Kinerja
Aceh. pegawai Pada Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Aceh
Populasi dan Sampel
Jumlah pegawai Dinas Pertanian Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai
Tanaman Pangan Provinsi Aceh atau pegawai
yang berstatus pegawai daerah saat ini Motivasi mempunyai pengaruh terhadap
berjumlah sebanyak 168 orang, tidak termasuk peningkatan kinerja pegawai Dinas Pertanian
UPTD dan SMK Pertanian maupun pegawai Tanaman Pangan Provinsi Aceh diperoleh nilai
pusat dan pegawai kontrak. Sementara sampel koefisien sebesar 0,506 artinya setiap
adalah bagian dari populasi yang diambil perubahan terhadap variabel motivasi sebanyak
melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki 1 unit, maka akan meningkatkan kinerja
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang pegawai sebanyak 0,506% pada satuan skala
dianggap bisa mewakili populasi. likert. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
motivasi terhadap berpengaruh nyata terhadap
kinerja pegawai.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anoki Herdian Dito (2010), Pengaruh Kompensasi
terhada Kinerja Karyawan PT. Slamet
Langge Purbalingga dengan Motavi Kerja
Sebagai Variable Intervening.
Dessler, Garry. 2007. Human Resource
Management (Terj.). PT. Indeks, Jakarta
Gibson, Ivannenich, Donnelly (2003), Organization,
Edisi ke Lima Penerbit Erlangga, Jakarta.
Goerge (2008), Organizational Culture. Human
Resource Management. Thompson
Learning Asia, Singapore
Jones (2008), People in Organization : in
Introduction to Organization Behavior,
MC Graw Hill Book Comp. Tokyo
Mathis, Robert L, Jackson, John H. (2006). Human
Resources Management. Jakarta: Salemba
Empat.
Kaplan dan Norton (2009), Measurment
Organization, Alfabeta, Semarang
Nawawi, dan Hadari (2005). Administrasi dan
Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan,
Jakarta, Ghalia Indonesia.
Naylin (2003), Teknik Memimpin Pegawai dan
Pekerja, aksara Baru,Jakarta.
Riduwan, (2000), Cara Menggunakan dan
Memakai Analisis Jalur (Path Analysis),
Jakarta, Alfa Beta.
Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama).
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. 2007. Organizational Behavior.
PT. Indeks Jakarta.
Santoso, Singgih. 2001. SPSS Versi 10,01,
Mengolah Data Statistik Secara
Profesional. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Strauss dan Sayles (2006), Kepemimpinan Dalam
Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia,
Prenhallindo, Jakarta.
Thomson (2001), Management, Edisi Bahasa
Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta