Sunteți pe pagina 1din 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian ini diartikan sebagai pola pikir yang

menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus

mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab

melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan masalah,

jenis dan teknis analisis statistik yang akan digunakan. (Sugiyono, 2013)
Stunting (tubuh pendek) adalah hasil jangka panjang dari

kekurangan nutrisi dengan tinggi badan menurut umur kurang dari -2 SD

(Standar Deviasi) di bawah median panjang (WHO, 2010). Stunting

dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan irreversibel akibat nutrisi

yang tidak memadai dan adanya infeksi berulang selama 1000 hari

pertama kehidupan (UNICEF, 2013).


Pola asuh memiliki peranan yang penting agar terwujudnya

pertumbuhan anak yang optimal. Pola asuh adalah penyebab tidak

langsung dari kejadian stunting dan apabila tidak dilaksanakan dengan

baik dapat menjadi penyebab langsung dari kejadian stunting, artinya

pola asuh adalah faktor dominan sebagai penyebab stunting (UNICEF,

2015).
2. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah

penelitian survei kolerasi dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu

penelitian yang mencari hubungan antar dua variabel (variabel bebas dan

variabel terkait) pada suatu situasi atau sekelompok subjek dengan cara

melakukan pengukuran data secara sekaligus atau dalam satu waktu

secara bersamaan (point time approach) (Notoatmodjo, 2018).


Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan suatu

1
2

keadaan secara objektif yaitu pola asuh ibu dalam pemberian makan

dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Puskesmas

Leuwigajah Cimahi Selatan


3. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini mengacu pada teori

Lawrance Green dalam buku Notoatmodjo, 2010, yang menyatakan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terdiri dari tiga faktor

yaitu faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pendukung

(enabling factor) dan faktor pendorong (reinforcing factor).


Variabel Dependent Variabel Independent

Pola asuh dalam pemberian Kejadian Stunting pada


makan anak usia 24- anak usia 24-59 bulan
59bulan
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

4. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang

kebenarannya perlu diteliti lebih lanjut (Notoatmodjo, 2010). Hipotesis

penelitian ini adalah:

Ho :Tidak ada hubungan antara pola asuh dalam pemberian makan

dengan stunting pada anak usia 24-59 bulan di puskesmas

leuwigajah cimahi selatan

Ha :Ada hubungan antara pola asuh dalam pemberian makan

dengan stunting pada anak usia 24-59 bulan di puskesmas

leuwigajah cimahi selatan

5. Variabel Penelitian
3

Variabel penelitian adalah suatu objek yang akan diteliti dan

mempunyai variasi nilai. Objek itu makhluk hidup atau benda mati yang

terpenting mempunyai variasi nilai. Variasi nilai adalah ciri objek variabel

berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dari hasil menghitung atau

mengukur. (Budiman, 2011)

1) variabel independen
sering disebut variabel bebas, stimulus, predikator, antecendent.

Variabel bebas adalah variabel yang yang mempengaruhi atau yang

jadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent.


Variabel independent dalam penelitian ini yaitu kejadian stunting

pada usia 24-59 bulan.


2) variabel dependen
sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen, variabel terikat

adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Variabel dependent dalam penelitian ini yaitu

pola asuh dalam pemberian makan pada anak usia 24-59 bulan.

6. Definisi Operasional

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel yang

diteliti perlu diberi batasan berupa definisi operasional. Definisi

operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau

pengamatan variabel yang bersangkutan serta pengembangan

instrumen/alat ukur. (Notoatmodjo, 2010)

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini digambarkan pada tabel

sebagai berikut :

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur
4

Stunting Stunting adalah Microtoise Kategori TB/U Ordinal


hasil jangka dengan
Panjang dari ketelitian0,
1. Stunting (jika
kekurangan nutrisi 1Cm. tinggi badan anak
dengan Tinggi Timbangan menurut umur
badan Menurut berat
umur kurang dari -2 badan < -2SD)
SD (standart 2. Normal (jika
deviasi) dibawah tinggi badan anak
garis merah
menurut umur ≥ -
2SD)
Pola asuh Pola asuh makan Kuesioner 1. Kurang Ordinal
makan adalah praktek -
praktek makan
(Jika total skor
yang diterapkan <60%)
oleh ibu atau 2. Baik
pengasuh kepada
anak yang berkaitan (Jika total skor
dengan persiapan ≥60%)
makanan, (Afriyanti, 2015)
pemberian makan,
penyimpanan
makanan, sikap
ibu jika anak
menolak makan
dan orang yang
dominan dalam
mengasuh anak
Variabel penelitian dan definisi operasional

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek ( manusia, binatang,

percobaan, data laboratorium, dll) yang akan diteliti dan memenuhi

karakteristik yang ditentukan (Riyanto,2011). Sedangkan menurut

sugiono ( 2011) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki

balita. Jumlah populasi dari bulan januari-juni yang diambil


5

2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan

accidental sampling dengan mengambil kasus atau responden yang

kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks

penelitian.
Adapun jumlah sampel yang akan digunakan hanya sebagian

populasi. Pengambilan sampel menggunakan rumus sebagai berikut

N
n=
1+ N ( d)2

3 0 12
n= 2
1+30 12(0. 1)

n=¿ 96.77

Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketetapanyang diinginkan (0,1).


Untuk mengantisipasi kemungkinan subyek terpilih drop out jadi

ditambahkan sejumlah subjek agar sampel terpenuhi. Rumus untuk

penambahan subyek adalah sebagai berikut:


N
n=
(1−f )
97
n=
(1−0, 1)
97
n=
(0, 9)
n=107, 77
Keterangan
n = besaran sample yang dihitung
f = perkiraan proporsi drop out
n = 97/(1-0,1) = 97/(0,9) = 107,77 dibulatkan menjadi 108.
3. Kriteria sampel
a. Kriteria inklusi adalah kriteria ciri-ciri yang perlu dipenuhi
6

oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(notoatmodjo,2018) adapun kriteria penelitian ini adalah:


1) bersedia menjadi responden
2) Ibu yang memiliki balita 24-59 bulan
b. Kriteria eksklusi adalah menghilangkan ataumengeluarkan

subyek yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (setiadi, 2013) adapun ciri-ciri kriterian

ekslusi dalam penelitian ini adalah:


1) Responden tidak kooperatif
2) Responden yg tidak ada dipuskesmas

C. Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data adalah suatu pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian. (Nursalam, 2013) cara pengumpulan data pada semua sampel

adalah mengukur stunting dengan menggunakan kuisioner mengenai

pola asuh ibu dalam pemberian makanan pada usia anak 24-59 bulan di

Puskesmas Leuwigajah Cimahi Selatan.


Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari 2 sumber data,

yaitu sebagai berikut:


a. Data Primer
Teknik pengumpulan data menggunakan angket berupa kuisioner

dan pengukuran langsung dengan jenis jenis data primer yaitu data yang

diambil secara langsung dari responden dengan menggunakan kuisioner

serta pengukuran berat badan dan tinggi badan. Pengukuran pola asuh

ibu dalam pemberian makan dngan cara memberikan dengan kuisioner

yang berkaitan dengan pola asuh kepada responden dan diisi langsung

oleh responden. Sedangkan pengukuran stunting dengan mengukur

tinggi badan dan berat badan dengan menggunakan microtoise dan

timbangan kemudian disesuaikan dengan KMS (kartu menuju sehat).


b. Data Sekunder
7

Data ini diperoleh dari laporan tahunan jumlah kunjungan balita di

Puskesmas Leuwigajah cimahi selatan. Instrumen penelitian yang

digunakan dalam hal ini adalah kuesioner yang akan diisi oleh responden.

Hal ini dilakukan untuk mengukur validasi yang akan diteliti.


2. Instrument penelitian
Intrument adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis

dan dipermudah olehnya. Selanjutnya instrumen yang diartikan sebgai alat

bantu merupakan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner,

timbangan dan microtoice.

D. Pengolahan dan Analisa Data


1. Pengolahan Data
Langkah-langkah dalam pengolahan data dengan menggunakan

komputer adalah sebagai berikut:


a. Editing
Hasil pengamatan dari lapangan dilakukan penyutingan

(editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan

kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi formulir atau kuesioner

penelitian.
b. Coding
Setelah semua lembar check list dan KMS diedit atau disunting,

selanjutnya dilakukan pengkodean (coding), yaitu mengubah data

berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.


c. Entry
Memasukan data yang telah di coding ke dalam program

komputer. Perlu ketelitian dan kecermatan peneliti dalam

memasukkan data tersebut.


d. Processing
Setelah mengetahui langkah-langkah pengolahan data, langkah

selanjutnya adalah proses entry data dengan menggunakan aplikasi

SPSS.
f. Cleaning
8

Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, dilakukan pengecekan kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan

atau koreksi. (Sulistyaningsih 2012)


2. Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2010) data yang telah diolah baik secara

manual maupun menggunakan bantuan komputer, tidak akan ada

maknanya tanpa dianalisis. Menganalisis data tidak sekedar

mendeskripsikan dan menginterprestasikan data yang telah diolah,

keluaran akhir dari analisis data kita harus memperoleh makna atau arti

dari hasil penelitian tersebut.


Adapun analisia data yang akan dilakukan pada penelitian ini

adalah analisa univariat dan analisa bivariat.


a. Analisis Univariat
Bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis

ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap

variabel. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan

presentase dari dari pola asuh ibu dalam permberian makan dengan

kejadian stunting pada usia 24-59 bulan di puskesmas leuwigajah

cimahi selatan. Untuk menghitung distribusin frekuesi dengan rumus:


F rekuensi(F )
Distribusi F rekuensi= × 100
J umla h S eluru h R esponden
Hasil perhitungan presentasi tersebut diinteroretasikan

dengan menggunakan skala menurut Arikunto (2010) :


0% : Tidak seorangpun
1-25% : Sangat sedikit dari responden
26-49% : Sebagian kecil atau hampir setengah dari

responden
50% : Setengahnya
51-75% : Sebagian besar
9

76-99% : Hampir seluruh dari responden


100% : Seluruhnya

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan dari

variabel dependen dan independen. Hubungan dua variabel tersebut

dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Nilai yang digunakan

untuk melihat ada tidaknya hubungan dua variabel adalah p

(probabilitas). Analisis bivariat yang digunakan adalah analisis Chi

Square dengan rumus berikut:

❑ 2
(f 0−f e )
x =∑
2

❑ fe
Keterangan :
fo = frekuensi observasi (frekuensi empiris)
fe = frekuensi harapan (frekuensi teoritis)
∑ = jumlah semua pertanyaan
x2 = nilai Chi-Square
Rumus mencari frekuensi teoritis:
( ∑ f k ) x (∑ f b)
f e=
∑T
Keterangan:
fe = frekuensi yang diharapkan
∑fk = jumlah frekuensi pada kolom
∑fb = jumlah frekuensi pada baris
∑T = jumlah keseluruhan baris atau kolom
Hasil perhitungan statistik antara dua variabel bebas dan terikat

yaitu:
1) Jika nilai p < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima dan Ho ditolak sehingga terdapat hubungan yang

bermakna antara variabel indenpenden dengan dependen.


2) Jika nilai p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ha

ditolak dan Ho diterima sehingga tidak terdapat hubungan

yang bermakna antara variabel indenpenden dan dependen.


3. Analisis Data
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam penelitian yang akan
10

dilakukan oleh peneliti, yaitu :


1. Tahap Persiapan
a. Mencari masalah penelitian/fenomena dan pembuatan judul
b. Mencari data awal penelitian
c. Melakukan studi pendahuluan untuk mencari informasi yang

diperlukan di Puskesmas Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan

Kota Cimahi
d. Melakukan uji validitas dan reliabilitas di Puskesmas Cibeber,

Cimahi Selatan
e. Menyusun proposal penelitian dan instrumen penelitian
f. Seminar proposal penelitian
g. Perbaikan hasil seminar proposal penelitian
2. Tahap pelaksanaan
a. Melakukan perizinan penelitian
Pada penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melakukan perizinan

pada institusi terkait sebelum melakukan pengumpulan data,

setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti memulai proses

pengumpulan data. Kegiatan ini dilakukan pada bulan agstus

2019.
b. Melakukan pengumpulan data
Pada proses pengumpulan data, peneliti dibantu oleh 2 asisten

peneliti untuk membantu peneliti dalam proses pengumpulan data.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

menyamakan persepsi dan menjelaskan terlebih dahulu mengenai

prosedur dan tata cara dalam penelitian serta dalam pengisian

kuesioner sehingga tidak terjadi perbedaan, setelah itu peneliti

dan asisten peneliti mulai melakukan proses pengumpulan data.


Responden yang terpilih diambil sesuai dengan teknik

sampling dan kriteria penelitian. Setelah mendapatkan subjek

sesuai dengan kriteria penelitian, maka peneliti menjelaskan etika

atau ketentuan dalam penelitian, waktu, tujuan, manfaat, dan

prosedur pelaksanaan penelitian. Peneliti melakukan informed


11

consent kepada calon responden dengan memberikan lembar

persetujuan menjadi responden penelitian, di mana subjek yang

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini menandatangani

lembar persetujuan tersebut dan subjek yang tidak bersedia

menandatangani tidak dijadikan responden penelitian dan peneliti

tidak memaksa serta mencari subjek lain.


Peneliti memberikan kuesioner dan peneliti menjelaskan

prosedur pengisian kuesioner tersebut, di mana responden

dimintai untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan dengan

memberikan tanda silang atau check list pada kolom dan jawaban

yang sesuai. Peneliti mendampingi responden agar dapat

menjelaskan pertanyaan kuesioner yang tidak dimengerti oleh

responden. Setelah responden selesai mengisi kuesioner maka

dikumpulkan kepada peneliti. Peneliti memeriksa kembali

kelengkapan jawaban dari kuesioner yang telah diisi responden

untuk mengecek apakah ada jawaban yang tidak diisi.


Peneliti dan asisten peneliti kemudian mencari subjek yang

lain sampai jumlah kebutuhan sampel terpenuhi. Setelah jumlah

sampel terpenuhi, maka peneliti memeriksa kembali kelengkapan

jawaban dari kuesioner yang telah diisi responden, kemudian

kuesioner yang telah diisi dikumpulkan dan dicek kelengkapannya

untuk diolah dan dianalisis.


c. Melakukan pengolahan dan analisis data
Setelah melakukan pengumpulan data, kemudian peneliti

mengelola dan menganalisis data hasil penelitian secara

komputerisasi. Data sebelumnya dilakukan pengecekkan jumlah

sampel dan kelengkapan pengisian kuesioner. Analisis data yang


12

digunakan adalah analisis univariat dan bivariat.


d. Menarik kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisis

data
Setelah dilakukan analisis data, selanjutnya peneliti

menyimpulkan hasil dari analisis data yang mengacu pada tujuan

penelitian dan hipotesis.


3. Tahap Akhir
a. Penyusunan laporan akhir penelitian
b. Sidang / presentasi hasil penelitian
c. Pendokumentasian hasil penelitian
E. Mengukur Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi

pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

(Sugiyono, 2013)
Suatu instrumen yang valid mempunyai nilai validitas tinggi, yang

mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. (Arikunto, 2010).


Pada penelitian ini akan diuji validitas di puskesmas cibeber

cimahi selatan sebanyak 20 orang responden. Uji validitas dapat

menggunakan rumus pearson product moment. Setelah itu dengan

menggunakan uji t dan lalu baru dilihat penafsiran dari indeks

korelasinya.
Rumus pearson product moment
2
n ∑ 2−( ∑ x) (n ∑ 2−
x y ( ∑ 2 ))
y
¿
¿
√¿
n ∑ x y −( ∑ x )( ∑ y )
x y= ¿
r¿

Keterangan:
r: koefisien korelasi
x: skor butir
y: skor total
n: jumlah subjek
13

Ketentuan uji korelasi pearson product moment yaitu:

1) Bila r hitung ≥ t tabel artinya pertanyaan tersebut valid


2) Bila r hitung < t tabel artinya pertanyaan tersebut tidak

valid.

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian baha sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang

baik tidak akan bersifat tendensius mengarah responden untuk memilih

jawaban-jawaban tertentu. (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini akan

dilakukan uji reabilitas di puskesmas cibeber cimahi selatan sebanyak 20

orang responden.
Tekhnik uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah koefesien Alpha Cronbach, yaitu:

[ ][ ∑σ h
]
2
k
11=¿ 1− 2
k−1 σ t
r¿

Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
k =banyaknya butir pertanyaan
Σ σ 2h =jumlah varian butir
Σ2 t =varians total
Kriteria uji :
1) Bila nilai Cronbach’s alpha ≥ 0,6 (konstanta), maka

dinyatakan reliabel.
2) Bila nilai Cronbach’s alpha < 0,6 (konstanta), maka

dinyatakan tidak reliabel.

F. Etika penelitian
Sebagai pertimbangan etik, peneliti meyakinkan bahwa responden

terlindungi dengan aspek-aspek sebagai berikut:


1. Informed consent
Pada penelitian ini surat persetujuan sebagai responden
14

ditandatangani oleh pasien yang berperan sebagai sampel penelitian

setelah mendapat penjelasan tentang maksud, tujuan dan manfaat.


2. Anonymity (tanpa nama)
Anonymity (tanpa nama) merupakan jaminan dalam penggunaan

subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan

nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan. Pada

penelitian ini nama responden tidak digunakan. Sebagai gantinya

peneliti menggunakan nomor partisipan.


3. Confidentiality (kerahasiaan)
Confidentiality (kerahasiaan) adalah memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Pada penelitian ini peneliti menjaga kerahasiaan identitas

responden dan informasi yang diberikannya. Segala informasi yang akan

dijaga kerahasiaannya serta hanya dipergunakan untuk kepentingan

penelitian ini dan setelah selesai, semua catatan atau data mengenai

responden akan dimusnahkan. (Hidayat, 2011)


G. Lokasi dan waktu penelitian
15

Penelitian ini akan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah,

Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi pada bulan April -September.

S-ar putea să vă placă și