Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Abstract: This study aims to determine the magnitude of farm income coconut sugar in
District Puring Kebumen, knowing internal factors (strengths and weaknesses) and
external (opportunities and threats), to formulate a possible strategic alternatives and
identifies priorities for the strategy to be applied in the development of farming of palm
sugar in District Puring Kebumen. The research method used is descriptive method.
Data analysis method used is the Revenue Analysis, Internal Factor Evaluation (IFE),
External Factor Evaluation (EFE), SWOT Analysis and QSPM. These results indicate
that the amount of income of Rp 37,323,400.00 for the period June 2015 - June 2016.
Internal Factor Evaluation (IFE) showed that coconut sugar farm has five strengths
and four weaknesses. External Factor Evaluation (EFE) show gardens coconut sugar
farm has four opportunities and five threats. SWOT Analysis generate alternative
strategies that can be implemented that improve product with open innovation and
their consumer confidence, create attractive packaging so that the consumer response
is high, increase competitiveness through cooperatives or associations for joint
marketing, and to expand the market by leveraging information technology such as the
Internet. QSPM produce good strategic priorities to be implemented is to increase
competitiveness through cooperatives or associations for joint marketing.
105
Wahid Abdil M., Minar F., Emi W. : Strategi Pengembangan Usahatani Gula ….
Tabel 1. Produksi Kelapa Deres dan Gula Kelapa di Kabupaten Kebumen Tahun 2014
Produksi
Luas Area Perkebunan
No Kecamatan Pohon Kelapa Gula Kelapa
Kelapa (Ha)
Deres (Btg) (Kwt)
1 Ayah 1.329 81.75 88.690,62
2 Buayan 1.267 14.012 16.692,75
3 Puring 1.721 28.875 30.300,54
4 Petanahan 2.635 24.254 23.698,39
5 Klirong 2.768 13.753 13.477,80
6 Buluspesantren 1.034 15.626 14.845,49
7 Ambal 1.358 11.876 13.725,80
8 Mirit 1.77 11.378 11.149,75
9 Bonorowo 629 4.876 4.778,59
10 Prembun 1.214 1.508 1.531,08
11 Rowokele 1.624 12.756 12.852,85
12 Sempor 1.932 8.877 10.465,11
13 Karanganyar 702 8.502 8.356,08
14 Karanggayam 1.172 2.627 2.024,48
15 Sadang 610 628 483,36
16 Karangsambung 895 - -
Sumber data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kebumen
106
Wahid Abdil M., Minar F., Emi W. : Strategi Pengembangan Usahatani Gula ….
Luas area perkebunan kelapa, Kecamatan Penentuan key informan dalam penelitian
Puring lebih unggul dibanding Kecamatan ini dilakukan secara sengaja atau purposive
Ayah, yang bisa digunakan untuk sampling dengan mempertimbangkan nara
memperbanyak tanaman kelapa deres yang ada sumber yang dipilih memiliki kontribusi yang
pada Kecamatan Puring. besar dalam perumusan strategi pengembangan
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat usahatani gula kelapa di Kecamatan Puring
dirumuskan permasalahan yang akan dikaji Kabupaten Kebumen. Key Informan yang
sebagai berikut (1) Berapa besarnya pendapatan dipilih yakni Kepala Dinas Perindustrian dan
usahatani gula kelapa di Kecamatan Puring Perdagangan Kabupaten Kebumen, prosuden
Kabupaten Kebumen? (2) Apa saja faktor- gula kelapa, konsumen gula kelapa, pedagang
faktorinternaldaneksternalbagiusahatani gula gula kelapa, dan pengepul gula kelapa. Kelima
kelapa di Kecamatan Puring Kabupaten key informan tersebut memberikan bobot dan
Kebumen? (3) Alternatif strategi apa saja yang nilai untuk matriks IFE dan EFE dan pemberian
memungkinkan untuk diterapkan dalam nilai QSPM dilakukan oleh Kepala Dinas
pengembangan usahatani gula kelapa di Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen? Kebumen.
(4) Prioritas strategi apa yang memungkinkan
untuk diterapkan dalam pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN
usahatani gula kelapa di Kecamatan Puring
Kabupaten Kebumen? Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Kabupaten kebumen secara administrative
Mengetahui besarnya pendapatan usahatani terbagi menjadi 26 Kecamatan, salah satunya
gula kelapa di Kecamatan Puring Kabupaten adalah Kecamatan Puring. Kecamatan Puring
Kebumen. (2) Mengetahui faktor-faktor internal terbagi menjadi 23 Desa, 98 RW, 120 RT, dan
dan eksternal bagi usahatani gula kelapa di 1241 Dusun. Terletak antara 70 – 8’ Lintang
Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. (3) Selatan dan -1070 – 110’ Bujur Timur. Untuk
Merumuskan alternatif strategi yang batas wilayahnya sebagai berikut:
memungkinkan untuk diterapkan dalam Sebelah Utara : Kecamatan Kuwarasan,
pengembangan usahatani gula kelapa di Kecamatan Adimulyo
Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. (4) Sebelah Timur : Kecamatan Petanahan
Mengetahui prioritas strategi yang Sebelah Selatan : Samudra Hindia
memungkinkan untuk diterapkan dalam Sebelah Barat : Kecamatan Buayan
pengembangan usahatani gula kelapa di Kecamatan Puring merupakan Kecamatan yang
Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. terletak di daerah pesisir pantai, sekitar 30 Km
jarak dari Kota Kebumen. Dari 23 Desa hanya 4
METODE PENELITIAN desa yang memproduksi gula kelapa dan
diambil 3 desa yaitu Tambakmulyo, Surorejan,
Metode yang digunakan penelitian ini adalah dan Sidoharjo.
metode deskriptif. Menurut Totok Mardikanto
(2011), dalam arti sempit penelitian deskriptif Pendapatan Usahatani Gula Kelapa
diartikan sebagai penelitian yang hanya Biaya usahatani
menunjukan gambaran, uraian atau rincian Usahatani adalah bentuk pengorganisasian dan
tentang gejala atau objek yang akan diteliti. pengelolaan aset serta tata cara yang dilakukan
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 dalam bidang pertanian dengan tujuan untuk
dengan menggunakan data primer. menambah kesejahteraan dan memperbaiki
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja taraf kehidupan petani (Hanna, 2014).
(purposif), yaitu obyek yang dipilih karena Biaya tetap
alasan-alasan diketahuinya sifat-sifat obyek itu Biaya tetap dalam usahatani gula kelapa
(Totok Mardikanto, 2011). Penelitian ini adalah penyusutan, pajak tanah dan bangunan,
dilakukan pada usahatani gula kelapa yang serta listrik.
berlokasi di Kecamatan Puring Kabupaten
Kebumen.
107
SEPA : Vol. 14 No.2 Februari 2018 : 105 – 113 ISSN : 1829-9946
108
SEPA : Vol. 14 No.2 Februari 2018 : 105 – 113 ISSN : 1829-9946
Tabel 6. Matriks IFE Usahatani Gula Kelapa di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen
No Faktor-faktor Stategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
1 Bahan baku mudah didapatkan 0,1376 3 0,4128
2 Proses produksi mudah 0,1294 3 0,3882
3 Modal tercukupi 0,1551 3 0,4653
4 Produsen terbuka terhadap inovasi 0,1380 4 0,5520
5 Kualitas produk tinggi 0,1725 4 0,6900
6 Jumlah produksi tidak menentu 0,0689 2 0,1378
7 Kemasan produk kurang menarik 0,0518 1 0,0518
8 Belum ada pemanfaatan teknologi informasi 0,0692 1 0,0692
9 Alat produksi masih tradisional 0,0775 2 0,1550
Total 1,000 29,215
Sumber: Analisis Data Primer, diolah
Tabel 7. Matriks EFE Usahatani Gula Kelapa di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen
No Faktor-faktor Stategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
1 Permintaan tinggi 0,1889 4 0,7556
2 Respon penduduk baik 0,1508 3 0,4524
3 Kepercayaan konsumen tinggi 0,1417 3 0,4251
4 Tumbuhnya kesadaran konsumen mengkonsumsi pangan organik 0,1599 4 0,6396
5 Pengaruh cuaca terhadap kualitas produk buruk 0,0473 1 0,0473
6 Peran nyata pemerintah kurang dirasakan produsen 0,0944 2 0,1888
7 Tidak adanya koperasi atau asosiasi untuk pemasaran bersama 0,0568 1 0,0568
8 Kurangnya sarana prasarana jalan 0,0849 2 0,1698
9 Adanya gula cor sebagai pesaing pasar 0,0753 2
Total 1,000 2,886
Sumber: Analisis Data Primer, diolah
109
Wahid Abdil M., Minar F., Emi W. : Strategi Pengembangan Usahatani Gula ….
Tabel 8. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Usahatani Gula Kelapa Kecamatan Puring
Kabupaten Kebumen
Kekuatan-S Kelemahan-W
1. Bahan baku mudah 1. Jumlah produk tidak menentu
2. Proses produksi mudah 2. Kemasan produk kurang menarik
110
Wahid Abdil M., Minar F., Emi W. : Strategi Pengembangan Usahatani Gula ….
Prioritas Strategi (Analisis Matriks QSP) Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Empat
Quantitative Strategic Planning Matrix alternatif terbaik yang dipilih dari delapan
(QSPM) menggambarkan alternatif strategi alternatif strategi yang didapatkan dari matriks
terbaik yang dapat digunakan dari hasil analisis SWOT dengan pertimbangan bahwa terbaik
faktor internal eksternal (IE) dan analisis dapat dilaksanakan oleh setiap produsen.
SWOT (Sevenpri dan Linda, 2014). Strategi Strategi yang dipilih masuk ke QSPM. Strategi
SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi tersebut adalah:
untuk mengembangkan usahatani gula kelapa di
Tabel 9. Qualitative Strategi Planning Matrix (QSPM) Pengembangan Usahatani Gula Kelapa di Kecamatan
Puring Kabupaten Kebumen
Alternatif Strategi
No Faktor-faktor Strategi Bobot 1 2 3 4
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Faktor Kunci Internal
1 Bahan baku mudah didapatkan 0,1376 2 0,2752 3 0,4128 4 0,5504 1 0,1376
2 Proses produksi mudah 0,1294 3 0,3882 2 0,2588 4 0,5176 1 0,1294
3 Modal tercukupi 0,1551 1 0,1551 2 0,3102 3 0,4653 4 0,6204
4 Produsen terbuka terhadap 0,1380 2 0,2760 3 0,4140 4 0,5520 1 0,1380
inovasi
5 Kualitas produk tinggi 0,1725 3 0,5175 1 0,1725 3 0,5175 4 0,6900
6 Jumlah produksi tidak menentu 0,0689 2 0,1378 1 0,0689 3 0,2067 4 0,2756
7 Kemasan produk kurang menarik 0,0518 2 0,1036 3 0,1554 4 0,2072 1 0,0518
8 Belum ada pemanfaatan teknologi 0,0692 3 0,2076 2 0,1384 4 0,2768 1 0,0692
informasi
9 Alat produksi masih tradisional 0,0775 4 0,3100 3 0,2325 1 0,0775 2 0,1550
Total Bobot 1,000 29,482 21,635 33,710 29,220
Faktor Kunci Eksternal
1 Permintaan tinggi 0,1889 3 0,5667 2 0,3778 4 0,7556 1 0,1889
2 Respon penduduk baik 0,1508 3 0,4524 2 0,6032 4 0,6032 1 0,1508
3 Kepercayaan konsumen tinggi 0,1417 2 0,2834 1 0,1417 3 0,4251 4 0,5668
4 Tumbuhnya kesadaran konsumen 0,1599 3 0,4797 1 0,1599 4 0,6396 2 0,3198
mengkonsumsi pangan organic
5 Pengaruh cuaca terhadap kualitas 0,0473 3 0,1419 1 0,0473 4 0,1892 2 0,0946
produk buruk
6 Peran nyata pemerintah kurang 0,0944 3 0,2832 1 0,0944 2 0,1888 4 0,3776
dirasakan produsen
7 Tidak adanya koperasi atau 0,0568 2 0,1136 4 0,2272 3 0,1704 1 0,0568
asosiasi untuk pemasaran bersama
8 Kurangnya sarana prasarana jalan 0,0849 1 0,0849 4 0,3396 2 0,1698 3 0,2547
9 Adanya gula cor sebagai pesaing 0,0753 3 0,2259 4 0,3012 1 0,0753 2 0,1506
pasar
Total Bobot 1,000 26,317 19,907 32,170 21,606
Total nilai Daya Tarik 50,027 41,542 65,880 44,276
Tipe Strategi S-O W-O S-T W-T
Sumber: Analisis Data Primer, diolah
111
Wahid Abdil M., Minar F., Emi W. : Strategi Pengembangan Usahatani Gula ….
112
SEPA : Vol. 14 No.2 Februari 2018 : 105 – 113 ISSN : 1829-9946
113