Sunteți pe pagina 1din 13

JURNAL TEKNIK DAN KESELAMATAN TRANSPORTASI

Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Makassar


Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Unit
Perawatan Pesawat Udara dalam Mendukung Praktik Latihan Terbang di STPI Curug

Skill Influence and Motivation Against Employee Job Performance in the Aircraft
Maintenance unit in the Supporting Flying Practices at STPI Curug.

Bambang Driyono1), __________2) dan ____________3)


Kel. Kecamatan Biringkanaya, Jl. Salodong, Untia, Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90532
benk.dri@gmail.com

Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada unit Perawatan Pesawat Udara dalam Mendukung Praktik Terbang
Di STPI Curug (Bambang Driyono)
INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK
Bambang Driyono, Skill Influence and Motivation Against Employee Job
Performance in the Aircraft Maintenance unit in the Supporting Flying Practices at STPI
Histori Artikel: Curug. This research was done in order : (1) to verify and analyze the capability of impact
Diterima: towards work performance ; (2) to verify and analyze the motivation impact towards
Direvisi: work performance ; (3) to verify and analyze the impact towards capability and
Disetujui: motivation simultaneously (at the same time) towards work performance.This research
used primary data through 33 surveys of employees as a sample from the whole
Keywords: employees population as such 33 respondents. The research indicates that: (1) validity
ability, motivation, test could be stated as valid on every item questioned because it is obtained r counts >
and work table r. On the other hand, from the reliability test of every item questioned could be
performance stated reliable ; (2) significance value for the impact of X1 towards Y is 0.024< 0.05 and
value t_counts 2.386> 2.042, so it can be summed that H1 could be accepted which means
Kata kunci: there is an influence capability of variable X1 towards work performance of variable Y ;
(3) significance value for the impact of X2 towards Y is 0.000 < 0.05 and value t_counts
kemampuan,
5.367 > 2.042, so it can be summed that H2 could be accepted, which means there is an
motivasi dan influence capability of X2 towards work performance of variable Y ; (4) significance value
prestasi kerja for the impact of X1 and X2 towards Y is 0.000 < 0.05 andF_counts value in the amount of
24.774 > 3.30, so it can be summed that H3 could be accepted, which means there is an
influence capability of variable (X1) and motivation of variable (X2) simultaneously
towards work performance (Y); (5) the value R_square of 0.623, which means is that the
influence between capability as variable (X1) and motivation as variable (X2)
simultaneously towards work performance variable (Y) is 62.3%, then it can be obtained
the multiple regression linier with equation : Y = -2.836 + 0.344X1 + 0.692X2.
Bambang Driyono. Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja
Pegawai pada unit Perawatan Pesawat Udara dalam Mendukung Praktik Terbang di STPI
Curug. Penelitian ini dengan tujuan: (1) menganalisis pengaruh kemampuan terhadap
prestasi kerja ; (2) menganalisis pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja ; (3)
menganalisis pengaruh kemampuan dan motivasi secara simultan (bersama-sama)
terhadap prestasi kerja. Pelitian ini menggunakan data primer sebanyak 33 orang
pegawai pada unit Perawatan Pesawat Udara sebagai sampel adalah seluruh populasi
pegawai sebanyak 33 responden. Hasil penelitian: (1) uji validitas dinyatakan valid pada
setiap item pertanyaan karena diperoleh r hitung > r tabel. Uji reliabilitas seluruh item
pertanyaan dinyatakan reliabel ; (2) Nilai signifikansi untuk pengaruh X1 terhadap Y
adalah 0.024< 0.05 dan nilai t_hitung 2.386 > 2.042, disimpulkan bahwa H1 diterima
artinya terdapat pengaruh kemampuan variabel X1 terhadap prestasi kerja variabel Y ;
(3) nilai signifikansi untuk pengaruh X2 terhadap Y sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai
t_hitung 5.367 > 2.042, sehingga disimpulkan H2 diterima, srtinya terdapat pengaruh
kemampuan X2 terhadap prestasi kerja variabel Y ; (4) nilai signifikansi untuk pengaruh
X1 dan X2 terhadap Y adalah 0.000 < 0.05 dan nilai F_hitung sebesar 24.774 > 3.30,
sehingga disimpulkan bahwa H3 diterima, artinya terdapat pengaruh kemampuan
variabel (X1) dan motivasi variabel (X2) secara bersama-sama terhadap prestasi kerja
(Y); (5) nilai R_square 0.623, artinya adalah bahwa pengaruh antara kemampuan sebagai
variabel (X1) dan motivasi sebagai variabel (X2) secara bersama-sama terhadap prestasi
kerja variabel (Y) adalah sebesar 62.3%, persamaan regresi linier berganda : Y = -2.836+
0.344X1 + 0.692X2.

Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Unit Perawatan Pesawat Udara dalam
Mendukung Praktik Latihan Terbang di STPI Curug (Bambang Driyono)
|1
PENDAHULUAN pesawat ketempat yang di tentukan,
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia memarkirkan pesawat yang baru selesai
(STPI) adalah Perguruan Tinggi Kedinasan di latihan terbang menuju Apron yang telah
lingkungan Kementerian Perhubungan yang disediakan.
memiliki tugas pokok menyelenggarakan Beberapa unsur penunjang unit
program pendidikan profesional di bidang fungsional dibawah Kepala Unit Perawatan
penerbangan. Kampus STPI Curug terletak di Pesawat antara lain : Kasubnit Tata Usaha
Jalan Raya PLP Curug, Serdang Wetan, Legok, Keteknikan, Kasubnit Perawatan Sayap Tetap,
Tangerang, Banten 15820 di komplek Bandar Kasubnit Perawatan Rangka Pesawat,
Udara Budiarto. STPI memiliki tugas Kasubnit Perawatan Radio dan Instrumen,
menyelenggarakan program pendidikan Kasubnit Perawatan Helikopter dan
professional akan penyediaan sumber daya Perawatan Motor Pesawat. Semua unit ini
manusia yang ahli dan terampil di bidang harus mampu bersinergi dalam menjalakan
penerbangan yang diakui secara nasional tupoksinya dengan baik dan mengedepankan
maupun internasional untuk menuju pusat efektifitas dan pelayanan yang prima
keunggulan (Centre of Excellence) yang terhadap kelancaran latihan terbang. Pesawat
berstandar internasional. harus dalam kondisi siap terbang atau
STPI adalah merupakan sekolah tertua mempunyai status S (serviceable) yang telah
dan pertama penerbangan yang bergerak di inpeksi oleh flight enginer oleh teknisi yang
dibidang transportasi udara sebagai kampus berlisensi secara periodik dengan panduan
penerbangan yang memiliki sarana ceklis pada manual book perawatan.
pendukung meliputi; gedung utama, kelas, Tujuannya inspeksi ini agar dapat
asrama, hangar, laboratorium, workshop, mempertahankan dan menjaga pesawat tetap
simulator. Pada kampus ini mempunyai dalam kondisi laik terbang (Airworthy).
jurusan yang paling favorit dan bergensi, Kelancaran kegiatan praktik terbang akan
yaitu jurusan penerbang yang akan mendidik akan tercapai, jika didukung oleh sumber
dan meluluskan calon penerbang atau pilot, daya manusia yang dimiliki mempunyai
dengan program studi diploma II penerbang kemampuan sesuai bidangnya. Sebagai dasar
dengan lama pendidikan 2 tahun. Sarana acuan terhadap kemampuan dan
pendukung seperti, Runway dan Appron di keterampilan dalam merawat pesawat
Bandara Budiarto, Pesawat Latih, Simulator, tercantum dalam ANNEX 1, Civil Aviation
Flops dan Hanggar pesawat sebagai tempat Safety Regulation (CASR) part 65 tentang
untuk merawat pesawat latih yang terdiri dari Personel Lisensi dan Undang-undang RI
4 ruang Hanggar berukuran besar. nomer 15 tahun 1992 tentang Penerbangan.
Hangar pesawat adalah sebagai tempat Lisensi atau Surat Tanda Kecakapan Personel
yang keseharianya digunakan kegiatan (STKP) tersebut diterbitkan oleh kantor
operasional dalam merawat dan tempat Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian
pesawat latih. Di dalam Hanggar pesawat Pesawat Udara (DKUPPU) di Kementerian
terdapat kantor unit Perawatan Pesawat Perhubungan Udara.
Udara yang di pimpin oleh Kepala unit atau STPI telah memiliki pesawat latih yang
Kanit PPA dengan jumlah pegawai 33 orang. berada pada unit PPA sebanyak 58 unit
Tugas dan pokok fungsi unit ini yang bertugas dengan kondisi baik (Seviceable) dan terdapat
memelihara, melayani dan menyiapkan 13 unit dengan kondisi tidak baik
pesawat latih yang akan digunakan latihan (uncerviceable). Kegiatan rutinitas teknisi
terbang bagi taruna/siswa penerbang. pesawat mempunyai waktu operasional yang
Kegiatan sehari-hari di Hanggar bagi para dimulai pukul 05.00 – 18.00 WIB dan waktu
siswa penerbang sebelum praktik terbang hand over shift pada pukul 11.00–14.00 WIB.
yakni membantu membersihkan pesawat, Pada shift II diharuskan teknisi datang
mengisi bahan bakar atau refuel, mendorong sebelum waktu yang terjadwal atau sebelum

AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a


waktu istirahat, dimaksudkan agar tidak dengan resiko tinggi. Insentif yang diterima
terjadi kekosongan personel teknisi antara oleh pegawai atau teknisi pesawat perlu
waktu shift I dengan shift II, seperti dapat disesuaikan dengan tingkat jabatan,
dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini. Kegiatan pemangku lisensi dan rating tiap personel
harian yang dilakukan oleh teknisi pada unit pegawai/teknisi, sehingga dapat mendorong
PPA dalam menyiapkan pesawat latih yang semangat kerja dalam merawat pesawat latih
dimulai dari pagi hari antara lain adalah yang dimilikinya. Pekerjaan perawatan
pemeriksaan visual, mengecek bahan bakar, pesawat adalah kegiatan yang harus
mendorong pesawat dari dalam hangar ke dilakukan dengan teliti, serius dan tidak boleh
apron dan test engine sebagai warming up dan terjadi kesalahan. Semangat dan motivasi
menyatakan sampai pesawat go run. teknisi pegawai menjadi bagian sangat
Perawatan pesawat selalu mengacu pada penting yang mendasari seseorang mencapai
buku manual dan dokumen pesawat yang tujuan, karena seseorang dapat merasa puas
diberikan untuk perhitungan perawatan apabila tujuan dirinya tercapai. Jika tujuan
berupa : Flight Hours, Cycle dan Calendar. tercapai maka akan timbul rasa kepuasan
STPI Curug sebagai pusat pendidikan yang dapat membangkitkan motivasi dan
penerbang terbesar di kawasan regional mengarah pada kegiatan yang lebih positip
mempunyai salah satu jurusan unggulan yaitu dan produktif.
Prodi Diploma II Penerbang, yang terbagi Kemampuan seseorang akan
menjadi Prodi Sayap Tetap (Fix Wing), Prodi berpengaruh terhadap produktifitas kerja
Sayap Putar (Rorary Wing) dan FOO (Flight yang dihasilkan. Setiap orang dapat
Operation Officer). Dalam menyiapkan lulusan mengembangkan potensi yang ada dalam
penerbang yang siap pakai, STPI dirinya, dengan diberikan kesempatan
menyelenggarakan sejumlah pendidikan berprestasi, maka pegawai akan dapat
untuk jurusan Penerbang, antar lain : SPL meningkatkan produktifitasnya. Potensi
(Student Pilot License); PPL (Privat Pilot kemapuan yang tinggi dalam melaksanakan
License); selama 50 jam dan CPL (Commercial pekerjaan akan berpengaruh terhadap hasil
Pilot License); selama 160 jam Data jumlah kerja yang tinggi juga atau sering disebut
siswa penerbang dari untuk 4 tahun terakhir, prestasi kerja. Kinerja merupakan prestasi
yaitu tahun 2015–2018 pada Prodi Diploma kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja
II Penerbang STPI Curug terlihat terjadi dengan standar yang ditetapkan (Dessler,
penambahan jumlah kelas atau jumlah siswa 2000:41).
penerbang setiap tahun, data tesebut tidak Dari hasil uraian pada bab ini, maka
termasuk dengan siswa yang belum lulus penulis akan menyusun pada sebuah
pada data tersebut. Dalam hal ini sebaiknya penelitian dengan mengangkat judul :
pihak unit PPA harus bisa menambah jumlah “Pengaruh Kemampuan dan Motivasi
kesiapan pesawat latih, agar dapat membantu Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Unit
mempercepat latihan terbang, sehingga Perawatan Pesawat Udara dalam Mendukung
diharapkan dapat mampu mempercepat Praktik Latihan Terbang di STPI Curug”.
jumlah lulusan. pesawat udara di STPI Curug?
STPI Guna menambah jumlah teknisi
yang berlisensi untuk meningkatkan Rumusan Masalah
kemampuan dan kualitas skil para Berdasarkan permasalahan tersebut di
pegawainya, maka diselenggarakan diklat atas, maka rumusan masalah yang akan
pendek untuk peningkatan kompetensi dalam analisis dalam penelitian ini adalah sebagai
perawatan pesawat. Dalam menumbuhkan berikut :
motivasi kerja pegawai unit PPA diharapkan 1. Apakah terdapat pengaruh kemampuan
diberikan tambahan insentif selain gaji terhadap prestasi kerja pegawai pada
PNS/ASN yang mempunyai beban kerja

AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a


unit perawatan pesawat udara di STPI faktor-faktor yang mempengaruhi
Curug? kemampuan adalah faktor
2. Apakah terdapat berpengaruh motivasi pengetahuan (kownledge) dan
terhadap prestasi kerja pegawai pada faktor keterampilan (skill).
unit perawatan pesawat udara di STPI 1) Pengetahuan (kownledge) yaitu
Curug? Informasi yang telah diproses
3. Apakah terdapat pengaruh keampuan dan diorganisasikan untuk
dan motivasi secara bersama-sama memperoleh pemahaman,
terhadap prestasi kerja pegawai pada pembelajaran dan pengalaman
unit perawatan pesawat udara di STPI yang terakumulasi sehingga bias
Curug? diaplikasikan ke dalam
pekerjaan pegawai itu sendiri.
TINJAUAN PUSTAKA 2) Keterampilan (skill) adalah
kemampuan pegawai untuk
1. Teori Kemampuan Kerja menyelesaikan pekerjaan
Definisi kemampuan kerja adalah dengan efektif dan efisien secara
suatu kemampuan yang menunjukkan teknik pelaksanaan kerja
potensi seseorang untuk melaksanakan tertentu yang berkaitan dengan
tugas atau pekerjaan. tugas individu dalam suatu
Kemampuan intelektual yang bagus organisasi.
dimiliki oleh pegawai diharapkan dapat c. Dimensi dan Indikator Kemampuan
meningkatkan kinerja organisasi. Kerja
a. Jenis – Jenis Kemampuan Mengacu pendapat dari Gibson
Ada 3 jenis kemampuan dasar yang (2001) menjelaskan ada beberapa
harus dimiliki untuk mendukung kemampuan yang diperlukan dalam
seseorang dalam melaksanakan suatu instansi agar pegawai dapat
pekerjaan atau tugas, sehingga tercapai mengerjakan tugas yang
hasil yang maksimal (Robert R.Katz, dibebankan padanya. beberapa
dalam Moenir 2008), yaitu: kemampuan yang harus dimiliki
1) Technical Skill (Kemampuan Teknis) oleh karyawan untuk mencapai
Adalah pengetahuan dan efektifitas dan efisiensi kerja :
penguasaan kegiatan yang 1) Kemampuan berinteraksi
bersangkutan dengan cara proses 2) Kemampuan konseptual
dan prosedur yang menyangkut (Conceptual ability)
pekerjaan dan alat-alat kerja. 3) Kemampuan Teknis
2) Human Skill (Kemampuan bersifat
manusiawi) Adalah kemampuan 2. Motivasi Kerja
untuk bekerja dalam kelompok Keberhasilan pengelolaan organisasi
suasana di mana organisasi merasa sangat ditentukan oleh kegiatan
aman dan bebas untuk pendayagunaan SDM. Adanya teknik-
menyampaikan masalah. teknik untuk dapat memelihara prestasi
3) Conceptual Skill (Kemampuan dan kepuasan kerja karyawan. Salah
Konseptual) Adalah kemampuan satunya adalah memberikan dorongan
untuk melihat gambar kasar untuk (motivasi) kepada bawahan, agar mereka
mengenali adanya unsur penting dapat melaksanakan tugas sesuai uraian
dalam situasi memahami di antara tugas dan pengarahan. Motivasi adalah
unsur-unsur itu. seperangkat faktor yang dapat
b. Faktor– Faktor yang mempengaruhi membangkitkan, mengarahkan dan
Kemampuan menurut Davis yang memelihara perilaku seseorang untuk
dikutip Mangkunegara (2005),

AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a


memilih jalan tertentu dalam mencapai dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh
tujuan (Sugiyono, 2013: 134). Menurut seseorang yang melakukan pekerjaan
Fernet et al (2012), motivasi adalah motif (Luthans, 2005:165).
yang dikaitkan dengan keinginan Kinerja merupakan prestasi kerja,
seseorang untuk melakukan sesuatu atau yaitu perbandingan antara hasil kerja
tidak Motivasi intrinsik membantu dengan standar yang ditetapkan (Dessler,
konsistensi individu dalam melakukan 2000:41). Kinerja adalah hasil kerja baik
berbagai kegiatan yang efektif melalui secara kualitas maupun kuantitas yang
tindakan sukarela. Motivasi ekstrinsik dicapai oleh seseorang dalam
terjadi ketika orang-orang dipicu oleh melaksanakan tugas sesuai tanggung
faktor eksternal untuk mengekplorasi atau jawab yang diberikan (Mangkunagara,
menantang mereka untuk melakukan 2002:22).
sesuatu dalam pencapaian reward. Kinerja adalah hasil atau tingkat
Selanjutnya menurut Manullang (2006: keberhasilan seseorang secara
166) motivasi kerja adalah sesuatu yang keseluruhan selama periode tertentu
menimbulkan dorongan dan semangat dalam melaksanakan tugas dibandingkan
kerja. dengan berbagai kemungkinan, seperti
Mengacu pada teori Motivasi Hirarki standar hasil kerja, target atau sasaran
Kebutuhan Maslow, maka definisi atau kriteria yang telah ditentukan
konseptual variabel penelitian. Motivasi terlebih dahulu telah disepakati bersama
adalah kondisi dinamis kebutuhan (Rivai dan Basri, 2005:50).
pegawai dalam bekerja dan melaksanakan Kinerja karyawan (prestasi kerja)
tugas yang terungkap dari kebutuhan adalah hasil kerja secara kualitas dan
fisiologis, kebutuhan keamanan, kuantitas yang dicapai oleh seseorang
kebutuhan berkelompok, kebutuhan pegawai dalam melaksanakan tugasnya
penghargaan dan kebutuhan aktualisasi sesuai dengan tanggung jawab yang
diri. Operasionalisasi variabel penelitian diberikan kepadanya (Mangkunegara,
motivasi mencakup 5 dimensi, antara lain ; 2009:18). Tingkat keberhasilan suatu
dimensi kebutuhan fisiologis, dimensi kinerja meliputi aspek kuantitatif dan
kebutuhan keamanan, dimensi kebutuhan kualitatif.
penghargaan, dimensi Kebutuhan Sedangkan Kinerja atau performance
berkelompok, dan dimensi kebutuhan menurut Vroom (As‟ad, 2003:59)
aktualisasi diri. merupakan hasil perkalian antara motivasi
3. Teori Kinerja dengan kemampuan atau dirumuskan
Kinerja berasal dari kata job sebagai berikut : Kinerja = f (motivasi x
performance atau actual performance kemampuan ). Vroom Robbins juga
yang berarti prestasi kerja atau prestasi perpendapat (Veithzal Rivai dan
sesungguhnya yang dicapai oleh AhmadFawzi M Basri, 2005:15) bahwa
seseorang. Pengertian kinerja (prestasi kinerja sebagai fungsi interaksi antara
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas kemampuan atau ability (A), motivasi (M)
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang dan kesempatan atau opportunity (O) yaitu
pegawai dalam melaksanakan fungsinya : Kinerja = f(ability x motivasi x
sesuai dengan tanggung jawab yang Opportunity).
diberikan kepadanya. Mangkunegara (2004:67) yang
Performance atau kinerja merupakan menerangkan bahwa kinerja (prestasi)
hasil atau keluaran dari suatu proses sebagai hasil kerja secara kualitas dan
(Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
perilaku dalam manajemen, kinerja adalah pegawai dalam melaksanakan tugasnya
kuantitas atau kualitas sesuatu yang sesuai dengan tanggungjawab yang

AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a


diberikan kepadanya. Menurut Keith Adapun tujuan dari pemeliharaan
Davis dalam Anwar Prabu Mangkunegara menurut : (Corder, p3 dan Assauri, p89)
(2010:67) menyatakan bahwa faktor yang yaitu :
memengaruhi kinerja antara lain : 1) Memperpanjang usia kegunaan aset.
1) Faktor Kemampuan 2) Menjamin ketersediaan peralatan.
2) Faktor Motivasi 3) Membantu mengurangi pemakaian
Motivasi terbentuk dari sikap atau penyimpangan diluar batas.
(attiude) seorang pegawai dalam 4) Menjaga kualitas pada tingkat yang
menghadapi situasi (situasion) tepat.
kerja.Motivasi merupakan kondisi yang 5) Menekan tingkat biaya perawatan
menggerakkan diri pegawai terarah serendah mungkin dengan
untuk mencapai tujuan kerja. Sikap melaksanakan kegiatan perawatan
mental merupakan kondisi mental yang secara efektif dan efisien.
mendorong seseorang untuk berusaha 6) Memenuhi kebutuhan produk dan
mencapai potensi kerja secara rencana produksi tepat waktu.
maksimal. David C. Mc Cleland (1997) 7) Meningkatkan keterampilan para
seperti dikutip Mangkunegara (2010 : supervisor dan operator melalui
68), berpendapat bahwa “Ada hubungan kegiatan pelatihan yang diadakan.
yang positif antara motif berprestasi 8) Menghindari suatu kegiatan pada
dengan pencapaian kerja”. maintenance yang dapat
a. Dimensi Kinerja membahayakan keselamatan para
Menurut pendapat dari Robbins pekerja.
(2006:260) dalam Anwar Prabu Kegiatan pemeliharaan dibagi
Mangkunegara (2011:75) dimensi dan menjadi dua jenis yaitu, pemeliharaan
indikator kinerja adalah sebagai berikut : pencegahan (preventive maintenance) dan
pemeliharaan perbaikan (corrective
1) Kualitas
maintenance). Pemeliharaan Pencegahan
2) Kuantitas
(Preventive Maintenance) menurut Ebeling
3) Tanggung Jawab
(1997, p189), preventive maintenance
4) Kerjasama
adalah pemeliharaan yang dilakukan
5) Insiatif
secara terjadwal. Preventive maintenance
adalah kegiatan pemeliharaan dan
4. Teori Pemeliharaan (Perawatan)
perawatan yang dilakukan untuk
Terdapat banyak pendapat menurut mencegah timbulnya kerusakan-
dari beberapa ahli tentang definisi kerusakan yang tidak terduga.
pemeliharaan (maintenance) antara lain : Corrective maintenance dapat
Menurut Patrick (2001, p407), dihitung dengan Mean Time to Repair
maintenance adalah suatu kegiatan untuk (MTTR) dimana time to repair ini meliputi
memelihara dan menjaga fasilitas yang ada beberapa aktivitas yang dapat dibagi
serta memperbaiki, melakukan menjadi 3 kelompok, yaitu:
penyesuaian atau penggantian yang 1) Preparation time
diperlukan untuk mendapatkan suatu 2) Active maintenance time
kondisi operasi produksi agar sesuai 3) Delay time (logistic time) merupakan
dengan perencanaan yang ada. Menurut waktu yang dibutuhkan untuk
Corder (1988, p1), maintenance adalah perbaikan.
suatu kombinasi dari berbagai tindakan
yang dilakukan untuk menjaga suatu 5. Perawatan Pesawat Terbang
barang atau memperbaikinya, sampai Perawatan adalah usaha untuk
pada suatu kondisi yang bisa diterima. memastikan aset fisik untuk melakukan
apapun yang penggunanya ingin aset

AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a


tersebut lakukan. Perawatan pesawatan 2) Menurut jumlah waktu untuk
udara adalah semua proses yang dilakukan perawatan
untuk menjaga kondisi suatu pesawat a) Minor maintenance
udara agar lebih layak terbang sehingga merupakan pekerjaan perawatan
memberikan operasi penerbangan yang yang memerlukan aircraft down
aman dan nyaman bagi pengguna jasanya time kurang dari 24 jam.
serta dapat memenuhi kriteria di dunia b) Major maintenance
penerbangan yaitu ‘ zero accident’. Semua pekerjaan yang memerlukan
Perawatan adalah semua kegiatan aircraft down time lebih dari 24 jam
yang dilakukan untuk mempertahankan . Pekerjaan ini meliputi : structural
pesawat udara, komponen-komponen inspection and repair, overhaul,
pesawat udara dan perlengkapan- cabin refurbishment, paint removal.
perlengkapannya dalam keadaan laik 3) Menurut Konsep/proses maintenance
udara (airworthy) termasuk inspeksi, a) Hard Time
reparasi, service, overhaul dan penggantian Proses preventive maintenance
part. Tujuan perawatan pesawat terbang agar suatu part, component,
adalah untuk menjaga kelaikan terbang assembly tidak mengalami failure
pesawat yang bersangkutan. dan mengganggu keselamatan
Proses penjagaan kelaikan dimulai dengan cara diganti atau di
sejak pesawat masih dalam tahap desain, overhaul pada interval waktu
tahap pengembangan dan sertifikasi tertentu.
pesawat baru dan berlanjut terus pada b) On condition
saat pesawat dioperasikan. Keselamatan Adalah proses preventive
merupakan prioritas utama dalam dunia maintenance yang dilakukan pada
penerbangan, tidak ada kompromi dan unit-unit, sistem-sistem atau
toleransi. Pemerintah berkomitmen bagian dari struktur yang
bahwa "Safety is Number One" sesuai kondisinya dapat ditentukan
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun melalui pemeriksaan (inspection)
1992. Perawatan pesawat dapat atau mengetesan secara berulang-
dikategorikan menjadi : ulang pada interval waktu tertentu.
1) Menurut tempat pelaksanaan : c) Condition maintenance
a) Line maintenance Condition monitoring digunakan
Line maintenance dilaksanakan di pada parts atau sistem yang tidak
line station atau flight line of an memerlukanpreventive
airlines base station, jenis maintenance, dalam proses ini
pekerjaannya terdiri dari routine kerusakan/malfunction diizinkan
task dengan low interval dan non terjadi.
routine task. Routine task meliputi
servicing, cleaning, refueling dan METODOLOGI
inspeksi-inspeksi ringan. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
b) Base maintenance Dalam menjawab perumusan
Base maintenance dilaksanakan di masalah penelitian yang sudah ditetapkan,
aorline’s base maintenance. Sifatnya maka peneliti memilih pendekatan
adalah Fixed Oriented karena disesuaikan kebutuhan pencarian jawaban
memiliki manpower dan fasilitas atas pertanyaan penelitian pada
yang memadai sehingga mampu perumusan masalah. Sesuai dengan
melaksanakan semua macam permasalahan dan uraian pada latar
pekerjaan perawatan. belakang, penelitian ini dilakukan
menggunakan analisa deskritif atau teori

AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a


dengan pendekatan metode kuantitatif. a. Sumber data primer, yaitu data yang
Pendekatan kuantitatif menurut Arikunto : langsung dikumpulkan oleh peneliti
banyak dituntut menggunakan angka, (atau petugasnya) dari sumber
mulai dari pengumpulan data, penafsiran pertamanya. Ssumber data primer
terhadap data tersebut serta hasilnya. dalam penelitian ini adalah pegawai,
Selain itu dalam penelitian kuantitatif teknisi pada unit perawatan
juga ada data berupa informasi kualitatif. pesawat udara di STPI Curug.
b. Sumber data skunder, yaitu data yang
B. Waktu Penelitian dan Tempat langsung dikumpulkan oleh peneliti
Penelitian sebagai penunjang dari sumber
Waktu penelitian ini berlangsung pertama.
selama kurang lebih 7 bulan, dimulai dari 3. Cara Pengumpulan Data
awal bulan Maret sampai dengan bulan Untuk memperoleh data yang
September 2019. Penelitian dilaksanakan dikehendaki sesuai dengan
pada unit perawatan pesawat udara di permasalahan dalam penelitian ini,
STPI Curug, Kecamatan Legok, Kabupaten sebagai berikut :
Tangerang Propinsi Banten. a. Metode Observasi
C. Populasi dan Sampel b. Metode Interview
1. Populasi c. Metode Dokumentasi
Mengenai besarnya sampel yang d. Metode Angket
diambil, (Hadi, 1983: 73) mengatakan E. Instrumen Penelitian
bahwa, “sebenarnya tidak ada Sugiyono (2014, hlm. 92)
ketentuan mutlak berapa persen (%) menyatakan bahwa “Instrumen
harus diambil dari populasi, penelitian adalah suatu alat pengumpul
ketidakadaan ketetapan yang mutlak data yang digunakan untuk mengukur
ini tidak perlu menimbulkan keragu- fenomena alam maupun sosial yang
raguan seorang peneliti.” Berdasarkan diamati”. Instrumen yang digunakan
pendapat di atas, maka responden dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
dalam penelitian ini adalah pegawai menghasilkan data yang akurat yaitu
yang berjumlah 33 orang. dengan menggunakan skala Likert.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang Kemampuan (X1) Motivasi (X2)
diambil dari keseluruhan objek yang Gibson (2001) Hirarki Kebuhuhan
diteliti dan dianggap mewakili seluruh Maslow
populasi (Notoatmojo, 2005).

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Jenis Data Prestasi Kerja (Y)
Adapun data yang digunakan Robbins (2006:260) ;
Anwar Prabu Mangkunegara
dalam penelitian ini adalah kualitatif
(2011:75)
dan kuantitatif. Data kuantitatif adalah
jenis data yang dapat diukur atau
Gambar 1 Konsep Penelitian
dihitung secara langsung, yang berupa
informasi atau penjelasan yang
dinyatakan dengan bilangan atau
Tabel 1. Variabel Indikator
berbentuk angka berbentuk skor dari Skala
Variabel Dimensi Indikator
hasil jawaban pada kuisioner. Likert
Kemampu Berinteraksi Hubungan
2. Sumber Data an (X1) komunikasi dan
keterbukaan

AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a


Teknis Menggunakan menghasilkan data yang sama
pengetahuannya
untuk fungsi (Sugiyono,2013:121).
peralatan
c. Uji Parsial (Uji t)
Motivasi Kebutuhan Penyediaan Pengujian uji t telah dilakukan
(X2) Fisiologis sarana dan
fasilitas kerja maka hasil pengujian tersebut t_hitung
Kebutuhan Perlindungan
dibandingkan t_tabel dengan ketentuan
Keamanan terhadap resiko sebagai berikut :
pekerjaan
➢ Jika thitung>ttabel maka H0 ditolak.
Prestasi Kualitas Ketrampilan
Kerja (Y) kerja dalam bekerja
➢ Jika thitung< ttabel maka H0 diterima.
d. Uji Simultan ( Uji F)
Kuantitas Pencapaian
target yang Uji F digunakan untuk menguji
dihasilkan tingkat signifikan dari pengaruh variabel
independen secara serempak terhadap
Hipotesis : variabel dependen, yaitu pengaruh
1. Diduga bahwa, variabel kemampuan kemampuan variabel (X1) dan motivasi
secara parsial berpengaruh pada variabel (X2) terhadap prestasi kerja sebagai
prestasi kerja pegawai pada unit variabel (Y). Uji F dilaksanakan dengan
perawatan Pesawat Udara di STPI Curug. langkah membandingkan dari F_hitung
2. Diduga bahwa, variabel kemampuan dan dan F_tabel. Nilai F_hitung dengan
motivasi secara simultan berpengaruh ketentuan sebagaiberikut :
pada variabel prestasi kerja pegawai pada e. Analisis Regresi Berganda
unit perawatan Pesawat Udara di STPI Uji ini dilakukan untuk mengetahui
Curug. untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variabel bebas (X1 dan X2)
Analisis Data
1. Analisis diskriptif terhadap variabel bebas Y. Pada
Analisis deskriptif yaitu metode penelitian ini regresi berganda terdapat
penelitian yang memberikan gambaran tiga variabel, yaitu antara variabel
mengenai situasi dan kejadian sehingga kemampuan (X1), motivasi kerja (X2)
metode ini berkehendak mengadakan terhadap prestasi kerja (Y). Persamaan
akumulasi data dasar berlaku. regresi linier berganda dapat dilihat
2. Analisis Kuantitatif sebagai berikut :
a. Uji Validitas Y = a + b1X1 + b2X2 +bnXn + e
Uji validitas adalah untuk
mengetahui sah tidaknya instrumen HASIL DAN PEMBAHASAN
kuesioner yang digunakan dalam 1. Hasil Analisis Diskriptif
pengumpulan data. Uji validitas ini Hasil penelitian berdasarkan
dilakukan untuk mengetahui apakah karakteristik responden pada pegawai
item-item yang tersaji dalam kuesioner unit Perawatan Pesawat Udara di STPI
benar-benar mampu mengungkapkan Curug didominasi oleh laki-laki. Menurut
dengan pasti apa yang akan diteliti dasar pendidikan dan masa kerja paling
(Imam Ghozali, 2006). Metode korelasi banyak D3 dan D4/S1 dengan jenjang usia
yang digunakan adalah Pearson Product senior yang pemegang lisensi hampir
Moment sebagai berikut : separuh dari jumlah total responden yang
𝑛 ∑ 𝛸𝑖𝑌𝑖−(∑𝛸𝑖)(∑𝑌𝑖) diteliti..
r=
⎷{𝑛 ∑𝑋𝑖ˆ2−(∑𝛸𝑖)ˆ2}{𝑛 ∑𝑌𝑖ˆ2−(∑𝑌𝑖)ˆ2} 2. Hasil Analisis Kuantitatif
b. Uji Reliabilitas Dari hasil uji validitas semua intrumen
Reliabilitas merupakan sejauh dinyatakan valid, karena rhitung>rtabel,
mana hasil pengukuran dengan yaitu 0,344. Selanjutya dari hasil tabel 2 uji
menggunakan objek yang sama, akan reliabilitas dibawah ini terdapat nilai

AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a


alfa>0.344, maka ketiga variabel pada
Tabel 4. Hasil Uji F
pertanyaan semua dinyatakan konsisten.
Sum of Mean
Tabel 2. Uji Reliabilitas Model Squares df Square F Sig.
Cronbach' Kemampua Motivas Prestas
s Alpha n i i Kerja 1 Regression 305.357 2 152.678 24.774 .000b
1 .749 .680 .839
Residual 184.886 30 6.163
2 .734 .669 .823
Total 490.242 32
3 .689 .618 .816
4 .688 .686 .833 Hasil output pada tabel 4 diatas, nilai
5 .680 .715 .846 signifikansi 0.000 < 0.05 dan nilai F_hitung
6 .679 .706 .868 sebesar 24.774 > 3.30, sehingga H1 diterima,
7 .757 .718 .823 artinya bahwa terdapat pengaruh antara
8 .742 .721 .831 kemampuan variabel (X1) dan motivasi
9 .748 .718 .828 variabel (X2) secara simultan (bersama-
10 .717 sama) terhadap prestasi kerja variabel (Y),
disimpulkan hipotesis 3, H1 diterima Ho
ditolak. Dapat disimpulkan nilai kemampuan
Dari hasil uji regresi linier berganda pada
dan motivasi secara bersama-sama
tabel 3 ini.
berpengaruh terhadap prestasi kerja.
Tabel 3. Uji t
Std.Co
Unstand efficie Tabel 5. Hasil Uji R Suare
Coefficients nts
Adjusted Std. Error of
Std.
Model B Error Beta t Sig. Model R R Square R Square the Estimate

1 (Constant) -2.836 6.004 -.472 .640 1 .789a .623 .598 2.483

Kemampuan .344 .144 .286 2.386 .024


Berdasarkan hasil output pada tabel
Motivasi .692 .129 .642 5.367 .000
diatas, diketahui nilai R_square sebesar =
0.623, artinya adalah bahwa pengaruh antara
Hasil output tabel diatas, nilai signifikansi
kemampuan variabel (X1) dan motivasi
variabel kemampuan 0.024 < 0.05 dan nilai
variabel (X2) secara simultan (bersama-
t_hitung 2.386 > 2.042, sehinga H1 diterima,
sama) terhadap prestasi kerja variabel (Y)
artinya bahwa terdapat pengaruh signifikan
adalah sebesar 62.3%.
variabel kemampuan X1 terhadap variabel
Selanjutnya dari hasil output pada tabel
prestasi kerja Y. Dapat disimpulkan hipotesis
diatas dapat ditulis dalam formulasi regresi
1, Ho ditolak dan H1 diterima. Dapat
liner berganda dengan persamaan rumus :
disimpulkan nilai kemampuan terdapat
Y = -2.836 + 0.344X1 + 0.692X2
pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja.
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan
Kemudian nilai signifikansi variabel
sebagai berikut :
motivasi 0.000 < 0.05 dan nilai t_hitung 5.367
a = -2.836 merupakan nilai konstanta, jika
> 2.042, sehingga H1 diterima, artinya bahwa
nilai variabel X1 dan X2 adalah nol, maka hasil
terdapat pengaruh signifikan variabel
prestasi kerja (Y) sebesar -2.836.
motivasi (X2) terhadap variabel prestasi kerja
b1 = 0.344 menunjukkan bahwa variabel
(Y). Dapat disimpulkan hipotesis 2, Ho ditolak
kemampuan (X1) berpengaruh positif
dan H1 diterima.
terhadap prestasi kerja. Artinya jika
kemampuan ditingkatkan 1 satuan, maka
prestasi kerja akan bertambah sebesar 0.344.
b2 = 0.692 menunjukkan bahwa variabel
motivasi (X2) berpengaruh positif terhadap
perilaku prestasi kerja. Dengan kata lain jika

AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a


motivasi ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka Alhamdulillah, atas rahmat dan
prestasi kerja akan bertambah sebesar 0.692. hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan baik. Hasil karya
KESIMPULAN sederhana ini ku persembahkan untuk dan
1. Berdasarkan hasil uji t terdapat pengaruh sekaligus mengucapkan terima kasih kepada:
positip variabel kemampuan X1 Artinya 1. Istri dan anak-anaku tersayang yang
variabel kemampuan secara terpisah senantiasa memberikan doa dan support
berpengaruh positip dan signifikan walaupun dari jauh.
terhadap variabel prestasi kerja pada 2. Para penilai seminar yang dengan sabar
pegawai unit Perawatan Pesawat Udara di menkritisi dan mengarahkan hingga
STPI Curug. selesai penelitian.
2. Berdasarkan hasil uji t terdapat pengaruh 3. Civitas akademika dan Unit PPM Atkp Mks
positip variabel motivasi X2 terhadap 2019.
variabel prestasi kerja Y. Artinya variabel
motivasi secara terpisah berpengaruh DAFTAR PUSTAKA
positip dan signifikan terhadap variabel Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur
prestasi kerja pada pegawai unit Penelitian. Edisi Revisi V, Jakarta: Rineka
Perawatan Pesawat Udara di STPI Curug. Cipta
3. Berdasarkan hasil uji F, terdapat pengaruh
Sugiyono , 2017, Metode Penelitian
signifikan antara variabel kemampuan X1
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung
dan variabel motivasi X2 secara bersama- : Alfabeta
sama terhadap variabel prestasi kerja Y,
Artinya kedua variabel kemampuan dan Siagian, Sondang, 2012, Teori Motivasi dan
motivasi secara bersama-sama Pengukuraannya,Cetakan ke 3, Jakarta:
berpengaruh secara signifikan terhadap Rineka Cipta
variabel prestasi kerja pada pegawai unit
Ign. Wagimin, 2002, “Pengaruh Motivasi dan
Perawatan Pesawat Udara di STPI Curug.
Kemampuan Terhadap Prestasi Kerja”
Jurnal Paedagogia, Jilid 5 No 1, UNS : FKIP.
SARAN
1. Perlu meningkatkan kemampuan pada Suryan & Hendryadi, 2014, Path Analysis
pegawai/teknisi yang belum mendapat (Analisis Jalur), Yogyakarta : Kaukaba
Dipantara
lisensi dan gelar sarjana dengan cara
memberikan kesempatan untuk mengikuti UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
pelatihan, kursus, seminar dan NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. PENERBANGAN
2. Mengupayakan penambahan
kesejahteraan pegawai/teknisi dengan ANNEX 1, Civil Aviation Safety Regulation
(CASR) part 65 tentang personel lisensi
memberikan insentif bagi pegawai/teknisi
dan Undang-undang RI nomer 15 tahun
yang bekerja melebihi jam dinas dan 1992 tentang penerbangan.
memberikan penghargaan bagi pegawai
yang berprestasi. Kiki Rindy Arini, Mochammad Djudi Mukzam,
3. Menyusun skala prioritas sebagai Ika Ruhana. 2015. Pengaruh kemampuan
penjabaran program kerja yang telah kerja dan motivasi kerja terhadap
ditentukan oleh institusi, agar pegawai kinerja.(Online).(https://docplayer.info/
32960015. diakses 20 Juni 2019)
dapat menyelesaikan tugas dan pokok
fungsinya dengan tepat waktu.

UCAPAN TERIMAKASIH

AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a


AIRMAN, Volume…No…Bulan…Tahun…, No.ISSN :…. |a

S-ar putea să vă placă și