Sunteți pe pagina 1din 15

PENGARUH PERSEPSI ATAS EFEKTIFITAS SISTEM PERPAJAKAN,

KEPERCAYAAN, TARIF PAJAK DAN KEMANFAATAN NPWP


TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK
(STUDI EMPIRIS PADA WAJIB PAJAK
UMKM MAKANAN DI KPP
PRATAMA PEKANBARU
SENAPELAN)

Oleh:
Ainil Huda
Pembimbing : Yessi Mutia Basri dan Julita

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


e-mail : ainil_huda@rocketmail.com

The Effect Perception of Effectiveness of Taxation System, Trust, Tax Rate and
Benefit of NPWP Of Tax Payment Compliance
(Empirical Study On Taxpayer micro small
and medium enterprises food in KPP
Pratama Pekanbaru Senapelan)

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect perception of effectiveness of


taxation system, trust, tax rate and benefit of NPWP Of Tax Payment Compliance
(Empirical Study Taxpayer micro small and medium enterprises food in KPP
Pratama Pekanbaru Senapelan). This study uses accidental sampling with 86
samples obtained from the calculation formula slovin. Data collection techniques
in this study is in the form of questionnaires, while data analysis technique used is
multiple regression analysis were processed with SPSS version 17 for Windows.
From the results of the testing that has been done, simultaneous regression test (F
test) showed that all independent variables studied have a simultaneous effect on
the variable tax payment compliance. Partial regression test (t test ) indicates that
the variable perception of effectiveness of taxation system, trust and benefit of
NPWP effect on tax payment compliance. But, variable tax rate not effect on tax
payment compliance. The magnitude of the effect caused by Adjusted R2 by four
variables together against the dependent variable 52,9%, while the remaining
47,1% is effect by other variables not examined in this study.

Keywords : Effectiveness, Trust, Rate, Benefit and Compliance.

PENDAHULUAN apabila didukung oleh pembiayaan


yang memadai. Pemerintah
Indonesia merupakan salah membutuhkan dana yang cukup
satu Negara berkembang yang besar untuk membiayai
sedang melakukan pembangunan di pembangunan yang akan dilakukan.
segala bidang. Pembangunan Sumber penerimaan Negara di
tersebut dapat berjalan dengan lancar Indonesia berasal dari pajak dan
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 1
penerimaan bukan pajak. Penerimaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
bukan pajak dapat berupa (UMKM). Sektor UMKM berperan
penerimaan sumber daya alam, sangat besar dalam struktur
bagian laba BUMN dan penerimaan perekonomian. Sebagai Negara
bukan pajak lainnya. Sedangkan, berkembang, Indonesia perlu
penerimaan pajak yaitu penerimaan memperhatikan UMKM secara
pajak dalam negeri dan penerimaan serius. Adanya UMKM ini dapat
pajak perdagangan internasional. menjadi pendorong dan pendukung
Menurut Kepala Seksi Humas hidupnya perusahaan-perusahaan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal besar (Susanta dan Syamsdin,2009:4
Pajak Riau dan Kepulauan Riau, dalam Zahidah:2010).
Mariyaldi, mengatakan penerimaan Kepatuhan pajak di sektor
sektor pajak dari provinsi Riau dan UMKM dilakukan dengan cara
Kepulauan Riau meningkat 20 mensosialisasikan penyederhanaan
persen jika dibandingkan dengan tarif pajak yang dilakukan oleh
periode yang sama tahun pemerintah melalui Peraturan
sebelumnya. Hal ini ditopang oleh Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.
beberapa sektor bisnis, realisasi Sasaran dari kebijakan pemerintah
pajak di sektor migas ada ini meliputi usaha dagang dan jasa,
kecenderungan terjadi lonjakan seperti misalnya toko kelontong,
sehingga berimplikasi kenaikan pakaian, elektronik, bengkel,
pendapatan pajak. Tahun 2013 lalu, penjahit, rumah makan, salon, dan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal usaha lainnya. Peraturan pemerintah
Pajak Riau dan Kepulauan Riau tersebut memberikan kemudahan
memperoleh Rp14,72 triliun, atau 92 dalam pembayaran pajak dengan
persen dari target yang ditetapkan adanya penyederhanaan tarif sebesar
senilai Rp16 triliun, sedangkan tahun 1% dari omset tiap bulan dengan
ini ditargetkan sebesar Rp18 triliun peredaran omsetnya tidak melebihi
(www.rri.co.id). Rp4,8 miliar per tahun (Fahluzy dan
Dengan sistem pemungutan Agustina: 2014). UMKM merupakan
pajak saat ini yaitu self assessment usaha yang penting karena
system. Keberhasilan dari sistem ini merupakan urat nadi perekonomian
sangat ditentukan oleh kepatuhan masyarakat kecil di Indonesia.
wajib pajak, yang mana kepatuhan Jumlah UMKM di Indonesia saat ini
membayar pajak termasuk mencapai 56,5 juta unit
didalamnya. Kepatuhan pajak adalah (Priyambodo:2014 dalam Fahluzy
wajib pajak mempunyai kesediaan dan Agustina:2014). Jumlah UMKM
untuk memenuhi kewajiban pajaknya meningkat dari tahun ke tahun
sesuai dengan aturan yang berlaku sebagaimana terlihat pada tabel
tanpa perlu diadakannya berikut ini:
pemeriksaan, investigasi seksama,
peringatan, atau pun ancaman dan Tabel 1
penerapan sanksi baik hukum Peningkatan Jumlah UMKM di
maupun administrasi Kota Pekanbaru
(Utami,dkk:2012). Unit
2011 2012 2013 2014
Usaha
Salah satu contoh dari 8.20
rendahnya tingkat kepatuhan Mikro 5.400 7.236 7.100
7
membayar pajak adalah dari sektor Kecil 2.640 3.564 3.509 3.71
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 2
6 Apakah kepercayaan berpengaruh
Meneng terhadap kepatuhan membayar pajak,
44 108 244 244
ah
(3) Apakah tarif pajak berpengaruh
10.90 10.85 12.1
Jumlah 8.084 terhadap kepatuhan membayar pajak,
8 3 67
Sumber: Dinas Koperasi UMKM Kota Pekanbaru,2015 (4) Apakah kemanfaatan NPWP
berpengaruh terhadap kepatuhan
Tabel diatas menunjukkan membayar pajak.
bahwa dari tahun 2011 hingga tahun Sedangkan tujuan penelitian
2012 terjadi kenaikan UMKM tetapi adalah (1) Untuk menguji pengaruh
pada tahun 2013 sempat mengalami persepsi atas efektifitas sistem
penurunan tetapi tidak signifikan, perpajakan terhadap kepatuhan
namun pada tahun 2014 kembali membayar pajak, (2) Untuk menguji
terjadi peningkatan. Tingginya pengaruh kepercayaan terhadap
jumlah dan pertumbuhan UMKM kepatuhan membayar pajak, (3)
merupakan sumber pajak yang dapat Untuk menguji pengaruh tarif pajak
dipergunakan untuk menambah terhadap kepatuhan membayar pajak,
penerimaan pajak. (4) Untuk menguji pengaruh
Penelitian ini merupakan kemanfaatan NPWP terhadap
modifikasi dari penelitian yang kepatuhan membayar pajak.
dilakukan oleh Fahluzy dan Agustina
(2014) yang meneliti tentang faktor- TELAAH PUSTAKA
faktor yang mempengaruhi
kepatuhan membayar pajak UMKM Persepsi atas Efektifitas Sistem
di Kabupaten Kendal, penelitian dari Perpajakan
Yusro dan Kiswanto (2014 ) yang Persepsi efektifitas sistem
meneliti tentang pengaruh tarif pajak, perpajakan merupakan kesan yang
mekanisme pembayaran pajak dan dirasakan oleh wajib pajak terhadap
kesadaran membayar pajak terhadap sistem pembayaran pajak. Persepsi
kepatuhan wajib pajak UMKM di yang positif akan mendorong waib
Kabupaten Jepara, serta penelitian pajak lebih memiliki kemauan dalam
dari Masruroh dan Zulaikha (2013) membayar pajak, sedangkan persepsi
yang meneliti tentang pengaruh yang negatif akan berdampak
kemanfaatan NPWP, pemahaman sebaliknya. Modernisasi layanan
wajib pajak, kualitas pelayanan, pajak diharapkan dapat
sanksi perpajakan terhadap meningkatkan kepatuhan wajib pajak
kepatuhan wajib pajak. karena dapat mempermudah cara
Pentingnya kepatuhan wajib pembayaran dan pelaporan pajak.
pajak untuk meningkatkan dan Menurut Fahluzy dan
mengoptimalkan pendapatan pajak, Agustina (2014) dan Ramadiansyah,
menimbulkan ketertarikan peneliti dkk (2014), persepsi atas efektifitas
untuk melakukan penelitian tentang sistem perpajakan berpengaruh
hal-hal yang mempengaruhinya. positif terhadap kepatuhan pajak.
Adapun rumusan masalah Wajib pajak menganggap sistem
dalam penelitian ini adalah (1) perpajakan yang dibuat oleh Kantor
Apakah persepsi efektifitas sistem Pajak atau Dirjen Pajak memiliki
perpajakan berpengaruh terhadap keefektifan dalam membantu dan
kepatuhan membayar pajak, (2) meringankan wajib pajak dalam
melapor dan membayar pajak.
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 3
Jadi, semakin baik persepsi tindakan-tindakan positif, lembaga
efektifitas wajib pajak terhadap negara yang berfungsi dengan baik,
kepatuhan membayar pajak. Maka dan atmosfer sosial yang positif.
semakin meningkatkan kepatuhan Berdasarkan penjabaran
wajib pajak untuk membayar pajak. diatas, maka muncullah hipotesis
Berdasarkan penjabaran diatas, maka kedua sebagai berikut:
muncullah hipotesis pertama sebagai H2 : Kepercayaan berpengaruh
berikut: terhadap kepatuhan membayar
H1 : Persepsi atas efektifitas sistem pajak.
perpajakan berpengaruh
terhadap kepatuhan membayar Tarif Pajak
pajak. Tarif merupakan suatu
pedoman dasar dalam menetapkan
Kepercayaan berapa besarnya utang pajak orang
Menurut Robbins (2008:97), pribadi maupun badan, selain sebagai
kepercayaan adalah ekspektasi atau sarana keadilan dalam penetapan
pengharapan positif bahwa orang utang pajak. Untuk menentukan
lain tidak akan melakukan melalui besarnya persentase tarif tersebut
kata-kata , tindakan, dan kebijakan kebijaksanaan pemerintah
bertindak secara oportunitis. memegang peranan penting.
Kepercayaan yang dimaksud Tarif pajak UMKM yang
dalam variabel ini adalah diatur oleh Peraturan Pemerintah
kepercayaan terhadap sistem hukum Nomor 46 tahun 2013 merupakan
dan pemerintahan. Tingkat tarif pajak penyerdehanaan berupa
kepercayaan terhadap sistem hukum tarif pajak final 1%, sedangkan tarif
dan pemerintahan merupakan suatu sebelumnya yang diatur dalam
keyakinan yang mendasari setiap undang-undang No. 36 Tahun 2008
masyarakat dalam hal ini kaitannya (UU PPh) pasal 31 E yang
wajib pajak kepada sistem hukum menyatakan bahwa wajib pajak
dan pemerintahan yang berada di badan dalam negeri dengan
Indonesia dan hubungannya terhadap peredaran bruto sampai dengan Rp50
pelaksanaan sistem perpajakan di milyar mendapat fasilitas berupa
Indonesia apakah telah sesuai dengan pengurangan tarif sebesar 50% dari
yang diharapkan masyarakat atau tarif umum sebagaimana diatur
malah tidak sesuai dengan harapan dalam pasal 17 ayat (2) UU PPh
masyarakat (Fitriana, dkk:2012). yang dikenakan atas Penghasilan
Fokus utama dari Kena Pajak dari bagian peredaran
kepercayaan terhadap sistem hukum bruto sampai dengan Rp4,8 milyar.
dan pemerintahan adalah bagaimana Penyederhanaan tarif pajak 1% ada
hubungan yang ada saat ini antara yang menganggap bahwa tarif pajak
negara dan warga negaranya. Jika tersebut lebih tinggi dari pada tarif
individu mempersepsikan bahwa pajak sebelumnya, karena tarif pajak
negara bisa dipercaya, maka tingkat yang sekarang 1% dari omzet tanpa
kepercayaan wajib pajak akan melihat apakah pemilik UMKM
meningkat. Oleh karena itu, mengalami kerugian atau laba dan
hubungan baik antara wajib pajak tidak dikurangi dengan penghasilan
dengan warga negara harus tidak kena pajak
senantiasa dipelihara dengan (Mir’atusholihah,dkk:2011).
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 4
Menurut Mir’atusholihah,dkk penjabaran diatas, maka muncullah
(2011) dan Priambudi (2013) tarif hipotesis keempat sebagai berikut:
pajak berpengaruh terhadap H4 : Kemanfaatan NPWP ber-
kepatuhan wajib pajak. Tarif yang pengaruh terhadap kepatuhan
ditentukan adalah sebesar 1% dari membayar pajak.
peredaran usaha, dan tidak didasari
dengan penghasilan bersih yang METODE PENELITIAN
diperoleh. Berdasarkan penjabaran
diatas, maka muncullah hipotesis Populasi dalam penelitian ini
ketiga sebagai berikut: adalah seluruh Wajib Pajak UMKM
H3 : Tarif pajak berpengaruh Makanan di KPP Pratama Pekanbaru
terhadap kepatuhan membayar Senapelan, jumlah Wajib Pajak yang
pajak. terdaftar sebanyak 593 pada periode
2012-2013. Dalam penelitian ini
Kemanfaatan NPWP digunakan teknik pengambilan
Priantara (2011) berpendapat sampel yang digunakan yaitu
bahwa kebutuhan memiliki NPWP sampling insidental (aksidental
bagi wajib pajak dapat diartikan sampling), yaitu teknik penentuan
sebagai suatu kondisi di mana wajib sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
pajak tersebut sangat memerlukan siapa saja yang secara
NPWP. Faktor kebutuhan tersebut kebetulan/incidental bertemu dengan
berkaitan dengan manfaat dari peneliti dapat digunakan sebagai
memiliki NPWP. Manfaat berarti sampel, bila dipandang orang yang
guna, faedah, laba, atau untung. kebetulan ditemui itu cocok sebagai
Kemanfaatan berarti hal sumber data (Sugiyono, 2012:122).
(ber)manfaat atau kegunaan. Jadi, Perhitungan penentuan sampel
kemanfaatan NPWP merupakan menggunakan Rumus Slovin dengan
kegunaan yang diperoleh oleh wajib nilai kritis 0,1 atau (10%). Jenis data
pajak atas kepemilikan NPWP. yang digunakan dalam penelitian ini
Manfaat NPWP antara lain adalah data primer. Data primer
yaitu wajib pajak dapat membayar diperoleh dari jawaban Wajib Pajak
dan melaporkan pajak dengan tertib. UMKM Makanan di KPP Pratama
Aparat pajak dapat mengawasi Pekanbaru Senapelan sebagai
pemenuhan kewajiban perpajakan responden atas pertanyaan yang
setiap wajib pajak melalui NPWP diajukan dalam kuesioner penelitian.
sebagai sarana administrasi Model analisa data digunakan
perpajakan. Segala aktivitas analisis regresi linier berganda
perpajakan yang dilakukan oleh dengan rumus sebagai berikut.
wajib pajak dalam pembayaran,
pelaporan atau urusan lain yang
berkaitan dengan pajak akan tercatat
dan terpantau oleh aparat pajak.
Semakin banyak manfaat Keterangan :
yang diperoleh wajib pajak atas Y = Kepatuhan membayar
kepemilikan NPWP, maka kepatuhan pajak
wajib pajak juga akan semakin = Konstanta
meningkat (dalam Masruroh, = Koefisien regresi
Zulaikha, 2013). Berdasarkan
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 5
= Persepsi atas Efektifitas membayar pajak, sedangkan persepsi
Sistem Perpajakan yang negatif akan berdampak
= Kepercayaan sebaliknya. Modernisasi layanan
= Tarif Pajak pajak diharapkan dapat
= Kemanfaatan NPWP meningkatkan kepatuhan wajib pajak
= Variabel Pengganggu karena dapat mempermudah cara
(Error Term) pembayaran dan pelaporan pajak.
Indikator persepsi atas
Definisi Operasional dan efektifitas sistem perpajakan dalam
Pengukuran Variabel penelitian ini mengacu pada
indikator yang digunakan Fahluzy
Kepatuhan Membayar Bayar (Y) dan Agustina (2014) yaitu (1)
Menurut Simon James et al Pembayaran pajak melalui e-
yang dikutip oleh Gunadi (2005) banking, (2) Pelaporan SPT melalui
dalam (Utami,dkk:2012), pengertian e-SPT dan e-filling, (3) Penyampaian
kepatuhan pajak (tax complience) SPT melalui drop box, (4) Update
adalah wajib pajak mempunyai peraturan perpajakan terbaru secara
kesediaan untuk memenuhi online melalui internet, dan (5)
kewajiban pajaknya sesuai dengan Pendaftaran NPWP melalui e-
aturan yang berlaku tanpa perlu register.
diadakannya pemeriksaan,
investigasi seksama, peringatan, atau Kepercayaan (X2)
pun ancaman dan penerapan sanksi Menurut Robbins (2008:97),
baik hukum maupun administrasi. kepercayaan adalah ekspektasi atau
Indikator yang digunakan pengharapan positif bahwa orang
untuk menunjukkan variabel lain tidak akan melakukan melalui
dependen dalam penelitian ini kata-kata , tindakan, dan kebijakan
mengacu pada indikator yang bertindak secara oportunitis.
digunakan Fahluzy dan Agustina Indikator kepercayaan dalam
(2014) yaitu (1) Konsultasi sebelum penelitian ini mengacu pada
melakukan pembayaran pajak, (2) indikator yang digunakan Fahluzy
Dokumen yang diperlukan dalam dan Agustina (2014) yaitu (1)
membayar pajak, (3) Informasi Kepercayaan terhadap sistem
mengenai tempat dan cara pemerintahan, (2) Kepercayaan
pembayaran pajak, (4) Informasi terhadap sistem hukum, (3)
mengenai batas waktu pembayaran Kepercayaan terhadap politisi (wakil
pajak, dan (5) Adanya alokasi dana rakyat), dan (4) Kepercayaan
untuk membayar pajak. terhadap alokasi dana dari pajak.

Persepsi atas Efektifitas Sistem Tarif Pajak (X3)


Perpajakan (X1) Tarif merupakan suatu
Persepsi efektifitas sistem pedoman dasar dalam menetapkan
perpajakan merupakan kesan yang berapa besarnya utang pajak orang
dirasakan oleh wajib pajak terhadap pribadi maupun badan, selain sebagai
sistem pembayaran pajak. Persepsi sarana keadilan dalam penetapan
yang positif akan mendorong waib utang pajak.
pajak lebih memiliki kemauan dalam Indikator tarif pajak dalam
penelitian ini mengacu pada
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 6
indikator yang digunakan Ardayaksa sebagai antisipasi apabila terdapat
dan Kiswanto (2014) yaitu (1) Tarif kuesioner yang tidak dikembalikan
pajak yang terlalu tinggi atau adanya kuesioner yang tidak
menyebabkan kecurangan diisi dengan lengap oleh responden.
penggelapan pajak, (2) Penurunan Kuesioner yang disebar sebanyak
tarif pajak meningkatkan kemauan 100 kuesioner atau sebesar 100%.
membayar pajak, (3) Kemampuan Kuesioner yang kembali sebanyak 93
membayar pajak berdasarkan tarif buah atau sebesar 93%. Kuesioner
yang diberlakukan, dan (4) Tarif yang tidak kembali sebanyak 7 buah
pajak tidak menentukan besarnya atau sebesar 7%. Setelah dilakukan
kesadaran membayar pajak. pengolahan data, sebanyak 7 buah
atau sebesar 7% tidak dapat
Kemanfaatan NPWP (X4) dianalisis karena pengisian kuesioner
Kemanfaatan NPWP yang tidak lengkap. Sehingga
merupakan kegunaan yang diperoleh kuesioner yang dapat dianalisis
oleh wajib pajak atas kepemilikan sebanyak 86 atau sebesar 86% dan
NPWP. sudah berada jumlah sampel minimal
Indikator kemanfaatan yang dapat mewakili populasi yaitu
NPWP dalam penelitian ini mengacu 86 (berdasarkan jumlah sampel
pada indikator yang digunakan minimum yang disarankan
Masruroh dan Zulaikha (2013) yaitu berdasarkan perhitungan dengan
(1) Wajib pajak dapat membayar dan rumus slovin).
melaporkan pajak dengan tertib, (2)
Wajib pajak terhindar dari Tabel 2
pengenaan sanksi karena tidak Hasil Statistik Deskriptif
memiliki NPWP, (3) Wajib pajak Mini Maxi Mea
Std.
N Devia
terhindar dari tarif Pajak Penghasilan mum mum n
tion
yang lebih tinggi, (4) Wajib pajak Perseps
akan memperoleh kemudahan i atas
Efektifi
pengajuan kredit bank, (5) Wajib tas
8
13,00 25,00
19,3 2,670
pajak akan memperoleh kemudahan 6 023 40
Sistem
pengajuan izin usaha, (6) Wajib Perpaja
kan
pajak akan memperoleh kemudahan Keperc 8 11,6 3,292
mengikuti lelang di instansi 4,00 18,00
ayaan 6 628 10
Pemerintah, (7) Wajib pajak Tarif 8
9,00 19,00
14,0 2,522
berpeluang menjadi rekanan Pajak 6 349 59
Keman
Pemerintah, dan (8) Wajib pajak faatan
8
17,00 40,00
30,0 4,035
6 233 07
akan memperoleh kemudahan NPWP
pelayanan perpajakan. Kepatu
han
8 19,8 2,588
Memba 13,00 25,00
6 023 75
HASIL PENELITIAN DAN yar
PEMBAHASAN Pajak
Valid N 8
(listwis 6
Gambaran Umum Responden e)
Kuesioner yang disebarkan Sumber: Data Olahan, 2015

kepada Wajib Pajak UMKM di KPP


Pratama Pekanbaru Senapelan Berdasarkan pengujian
sebanyak 100 kuesioner, hal ini statistik diketahui bahwa nilai
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 7
minimum variabel persepsi atas jika r hitung< r tabel maka variabel
efektifitas sistem perpajakan sebesar tersebut tidak valid
13 dan nilai maksimum sebesar 25,
sehingga diperoleh nilai rata-rata Tabel 3
(mean) sebesar 19,3023 dengan Hasil Pengujian Reabilitas Data
standar deviasi sebesar 2,67040. Variabel Cronbach Nilai Kesimpul
’s Alpha Kriti an
Nilai minimum variabel kepercayaan s
sebesar 4 dan nilai maksimum Persepsi
sebesar 18, sehingga diperoleh nilai atas
Efektifitas
rata-rata (mean) 11,6628 dengan Sistem
0,755 0,6 Realibel
standar deviasi sebesar 3,29210. Perpajaka
Nilai minimum variabel tarif pajak n
Kepercaya
sebesar 9 dan nilai maksimum an
0,838 0,6 Realibel
sebesar 19, sehingga diperoleh nilai Tarif
0,716 0,6 Realibel
rata-rata (mean) sebesar 14,0349 Pajak
dengan standar deviasi 2,52259. Kemanfaa
0,799 0,6 Realibel
tan NPWP
Nilai minimum variabel kemanfaatan Kepatuha
NPWP sebesar 17 dan nilai n
0,792 0,6 Realibel
maksimum sebesar 40, sehingga Membaya
r Pajak
diperoleh nilai rata-rata (mean) Sumber: Data Olahan, 2015
sebesar 30,0233 dengan standar
deviasi 4,03507. Nilai minimum Berdasarkan tabel di atas
sebesar 13 dan nilai maksimum dapat dilihat bahwa koefisien
sebesar 25, sehingga diperoleh nilai reliabilitas instrumen persepsi atas
rata-rata (mean) sebesar 19,8023 efektifitas sistem perpajakan,
dengan standar deviasi 2,58875. kepercayaan, tarif pajak,
kemanfaatan NPWP dan kepatuhan
Hasil Pengujian Kualitas Data membayar pajak antara lain 0,755;
0,838; 0,716; 0,799; 0,792. Dari
Hasil Pengujian Validitas Data semua nilai variabel tersebut
Pengujian validitas data menunjukkan bahwa koefisien
digunakan untuk mengukur sah atau Cronbach Alpha > 0,6 sehingga
tidak suatu kuesioner. Kuesioner dapat disimpulkan bahwa semua
yang digunakan dalam penelitian instrumen dalam penelitian ini
haruslah valid. Untuk mengukur adalah reliabel atau dapat dipercaya.
validitas dapat dilakukan dengan
cara melakukan korelasi antar skor Tabel 4
butir pertanyaan dengan total skor Hasil Pengujian Normalitas Data
konstruk atau variabel. Uji Unstandardized
signifikansi dilakukan dengan Residual
86
membandingkan nilai r hitung N
dengan r tabel untuk degree of Normal Parametersa,,b ,0000000
freedom (df) = n – 2 dengan alpha Mean
1,73501061
0,05, dalam hal ini n adalah jumlah Std. Deviation
sampel (Ghozali, 2013:53). Jika r Most Extreme Differences ,059
hitung > r tabel dan bernilai positif Absolute
maka dapat disimpulkan bahwa ,059
Positive
variabel tersebut valid, sedangkan
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 8
-,055 Hasil Pengujian
Negative
,544
Heteroskedastisitas
Kolmogorov-Smirnov Z
,929 Gambar 1
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber: Data Olahan, 2015
Scatterplot

Berdasarkan tabel diatas


bahwa besarnya nilai statistik
Kolmogorov Smirnov adalah 0,544.
Jika digunakan tingkat signifikansi
=5% atau 0,05 maka dari tabel
diatas dapat dilihat nilai Asymp. Sig.
sebesar 0,929 > 0,05 . Dapat
disimpulkan bahwa data residual
Dari gambar diatas, terlihat
berdistribusi normal.
bahwa titik-titik tidak membentuk
pola tertentu dan menyebar pada
Hasil Pengujian Asumsi Klasik
sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan
bahwa model regresi dalam
Tabel 5
penelitian ini tidak terdapat
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Collinearity
heteroskedastisitas.
Statistics
Model Tolerance VIF Hasil Pengujian Autokorelasi
1 Persepsi atas ,609 1,643
Efektifitas Sistem
Perpajakan Menurut Ghozali (2011:110)
Kepercayaan ,859 1,164 uji autokorelasi bertujuan menguji
Tarif Pajak ,768 1,302 apakah dalam model regresi ada
Kemanfaatan NPWP ,588 1,700
Sumber: Data Olahan, 2015 korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan
Dari tabel diatas, dapat dilihat kesalahan pengganggu pada periode
bahwa nilai VIF untuk seluruh t-1 atau sebelumnya. Di dalam
variabel bebas < 10 dan begitu juga penelitian ini, autokorelasi dideteksi
untuk nilai tolerance > 0,10. Hal ini dengan nilai Durbin-Watson. Batas
dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadinya autokorelasi adalah
regresi tersebut bebas dari angka Durbin-Watson berada antara
multikolinearitas. -2 sampai dengan +2. Hasil
pengujian autokorelasi dari
penelitian ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Tabel 6
Hasil Statistik Durbin-Watson
Durbin-Watson N
1.937 86
Sumber: Data Olahan, 2015

Berdasarkan tabel diatas


dapat dilihat nilai statistik Durbin-

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 9


Watson sebesar 1,937. Dengan Pengujian Hipotesis dan
pertidaksamaan -2 < 1.937 < +2, Pembahasan
maka dapat disimpulkan model
regresi bebas dari pengaruh Tabel 8
autokorelasi. Hasil Pengujian Koefisien
Determinasi (R2)
Tabel 7 Std.
Adjus Durb
R Error
Analisis Regresi Berganda Mo
R Squa
ted R
of the
in-
Unstandar Standar del Squar Wats
re Estim
dized dized e on
ate
Coefficient Coeffici 1 ,74 ,551 ,529 1,777 1,937
s ents 2a 33
Std. Sumber: Data Olahan, 2015
Si
B Erro Beta t
g.
Model r
1 Berdasarkan tabel diatas,
2,5 2,03 1,2 ,2
(Consta
56 7 55 13 diketahui nilai R square (R2) sebesar
nt)
0,551 dan nilai Adjusted R2 sebesar
Per 0,529. Artinya adalah bahwa
sep sumbangan pengaruh variabel
si
atas
independen terhadap variabel
Efe dependen adalah sebesar 52,9%.
ktif ,44 4,8 ,0 Sedangkan sisanya 47,1%
,093 ,458
itas 4 02 00
Sist
dipengaruhi oleh variabel lain yang
em tidak dimasukkan dalam model
Per regresi ini.
paj
aka
n Hasil Pengujian Hipotesis
,23 3,7 ,0
Keperca ,063 ,302
yaan
7 59 00 Tabel 9
- - Hasil Pengujian Hipotesis 1
,6
Tarif ,04 ,087 -,041 ,48 Sig Alp Kete
30 Hipot
Pajak 2 4 nifi ha rang
esis
kan (α) an
Kemanf ,21 3,4 ,0 1,99 0,0 0,0 Diter
,062 ,337 4,802
aatan 6 71 01 0 00 5 ima
NPWP Sumber: Data Olahan, 2015
Sumber: Data Olahan, 2015

Dari tabel diatas, maka dapat


Berdasarkan tabel diatas, maka disimpulkan bahwa persepsi atas
persamaan regresi linier berganda efektifitas sistem perpajakan
dari model penelitian menjadi berpengaruh secara parsial terhadap
sebagai berikut. kepatuhan membayar pajak.
Hasil penelitian ini
mendukung penelitian terdahulu
yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Fahluzy dan Agustina (2014) dan
Ramadiansyah,dkk (2014)
menunjukkan persepsi atas efektifitas
sistem perpajakan berpengaruh
terhadap kepatuhan membayar pajak.
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 10
Dan bertentangan dengan penelitian Mir’atusholihah,dkk (2011) dan
yang dilakukan oleh Hardiningsih penelitian Priambudi (2013)
dan Yulianawati (2011), menunjukkan tarif pajak berpengaruh
Handayani,dkk (2012) dan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Permadi,dkk (2013).
Tabel 12
Tabel 10 Hasil Pengujian Hipotesis 4
Hasil Pengujian Hipotesis 2 Hipot
Sig Alp Kete
Sig Alp nifi ha rang
esis
Hipot
nifi ha
Ketera kan (α) an
esis ngan 1,99 0,0 0,0 Diter
kan (α) 3,471
1,99 0,0 0,0 Diterim 0 01 5 ima
3,759 Sumber: Data Olahan, 2015
0 00 5 a
Sumber: Data Olahan, 2015
Dari tabel di atas, maka dapat
Dari tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemanfaatan
disimpulkan bahwa kepercayaan NPWP berpengaruh secara parsial
berpengaruh secara parsial terhadap terhadap kepatuhan membayar pajak.
kepatuhan membayar pajak. Hasil penelitian ini
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu
mendukung penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Pusposari (2013)
Alm et al (2005) menunjukkan menunjukkan bahwa manfaat yang
kepercayaan terhadap sistem hukum
dirasakan wajib pajak berpengaruh
dan pemerintahan berpengaruh
terhadap moral pajak. Dan terhadap kepatuhan pemilik UMKM
bertentangan dengan penelitian yang dalam memiliki NPWP. Dan
dilakukan oleh Permadi,dkk (2013) bertentangan dengan penelitian yang
dan Fahluzy dan Agustina (2014). dilakukan oleh Masruroh dan
Zulaikha (2013) menunjukkan
Tabel 11 kemanfaatan NPWP tidak
Hasil Pengujian Hipotesis 3 berpengaruh secara parsial terhadap
Sig Alp Kete kepatuhan wajib pajak.
Hipot
nifi ha rang
esis
kan (α) an
Simpulan
- 1,99 0,6 0,0 Ditol
0,484 0 30 5 ak
Sumber: Data Olahan, 2015 1. Persepsi atas efektifitas sistem
perpajakan
Dari tabel di atas, maka Persepsi atas efektifitas sistem
dapat disimpulkan bahwa tarif pajak perpajakan berpengaruh
tidak berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan membayar
terhadap kepatuhan membayar pajak. pajak. Sistem perpajakan yang
Hasil penelitian ini berbasis internet telah
mendukung penelitian terdahulu dimanfaatkan oleh wajib pajak
yaitu penelitian yang dilakukan oleh dan dianggap memudahkan
Yusro dan Kiswanto (2014) wajib pajak dalam memenuhi
menunjukkan tarif pajak tidak kewajiban perpajakannya. Wajib
berpengaruh terhadap kepatuhan pajak menilai bahwa sistem
membayar pajak. Dan bertentangan perpajakan berbasis internet
dengan penelitian memberikan banyak kelebihan,
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 11
diantaranya wajib pajak lebih mempengaruhi kepatuhan
mudah dan cepat dalam membayar pajak. Dan karena
melakukan pembayaran pajak, membayar pajak adalah
dan lebih mudah dalam kewajiban dari setiap wajib
melaporkan SPT karena wajib pajak maka pembayaran pajak
pajak bisa menghemat waktu tidak tergantung dari tarif pajak.
dan biaya untuk datang ke 4. Kemanfaatan NPWP
Kantor Pelayanan Pajak. Kemanfaatan NPWP
2. Kepercayaan berpengaruh terhadap kepatuhan
Kepercayaan berpengaruh membayar pajak. Saat ini
terhadap kepatuhan membayar UMKM Makanan memerlukan
pajak. Saat ini masyarakat NPWP. Manfaat NPWP oleh
menganggap sistem wajib pajak saat ini diantaranya
pemerintahan dan sistem hukum adalah wajib pajak terhindar dari
di Indonesia sudah baik. sanksi karena tidak memiliki
Kepercayaan masyarakat ini NPWP serta terhindar dari
dapat ditujukkan dengan pengenaan tarif pajak yang lebih
meningkatnya kepatuhan wajib tinggi dari pada wajib pajak
pajak dalam memenuhi yang memiliki NPWP. Tidak
kewajibannya. Hal ini harus hanya dalam urusan administrasi
tetap dijaga oleh pemerintah. perpajakan, dalam hal pengajuan
Tidak hanya dengan kredit bank dan pengajuan izin
kepercayaan terhadap sistem usaha NPWP adalah salah satu
hukum dan pemerintah saja yang syarat administrasi yang harus
meningkat, pada saat ini dipenuhi. Semakin banyak
masyarakat sadar dengan pajak manfaat yang dirasakan oleh
yang mereka bayarkan dan wajib pajak dalam hal
memberikan dampak pada kepemilikan NPWP maka
mereka dengan berbagai fasilitas semakin meningkatkan
umum yang dibuat oleh kepatuhannya dalam membayar
pemerintah. Dengan pajak.
meningkatnya kepatuhan wajib
pajak maka penerimaan pajak Keterbatasan Penelitian
yang diterima oleh pemerintah
pun akan meningkat. Sebagai salah satu penelitian
3. Tarif pajak survey, penelitian ini juga
Karena tarif yang ditetapkan mempunyai keterbatasan.
oleh pemerintah terkait dengan Keterbatasan tersebut adalah sebagai
peraturan baru yaitu PP No. 46 berikut:
Tahun 2013 yaitu pajak final 1. Sampel responden yang
yaitu 1%. Karena tarif yang digunakan dalam penelitian ini
ditetapkan adalah sama yaitu 1% jumlahnya masih sedikit apabila
dan rata-rata data responden dibandingkan dengan jumlah
menjawab kategori usahanya UMKM Makanan yang ada di
adalah pendapatan dibawah KPP Pratama Pekanbaru
Rp4,8 miliar setahun yang Senapelan. Hal ini dikarenakan
masuk kriteria PP No. 46 Tahun adanya keterbatasan waktu,
2013, maka tarif pajak tidak
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 12
biaya dan kemampuan yang datanya seperti metode
tersedia. eksperimen atau metode
2. Keakuratan jawaban pengisian wawancara.
kuesioner. Karena dalam 3. Untuk mendapatkan hasil
penelitian ini peneliti tidak empiris yang lebih kuat,
selalu mendampingi responden penelitian ini perlu
pada saat pengisian kuesioner. dikembangkan lebih jauh lagi
Sehingga dikhawatirkan dengan menambahkan variabel
responden akan menjawab asal- faktor-faktor yang
asalan butir pertanyaan apabila mempengaruhi kepatuhan
terdapat pertanyaan yang tidak membayar pajak.
dimengerti oleh responden.
3. Variabel independen yang DAFTAR PUSTAKA
terbatas, hanya terdiri dari 4
variabel yaitu persepsi atas Alm, J., Vazquez, J.M., dan Torgler,
efektifitas sistem perpajakan, B. 2005. Russian Attitudes
kepercayaan terhadap sistem Toward Paying Taxes –
hukum dan pemerintahan, tarif Before, During, And After
pajak dan kemanfaatan NPWP. The Transition. Journal of
Karena masih ada beberapa Public Economics.
faktor lagi yang mempengaruhi
wajib pajak UMKM Makanan Ardyaksa, Theo Kusuma,
terhadap kepatuhan membayar Kiswanto.2014. Pengaruh
pajak. Keadilan, Tarif Pajak,
Ketepatan Pengalokasian,
Saran Kecurangan, Teknologi dan
Informasi Perpajakan
Atas dasar kesimpulan dan Terhadap Tax Evasion.
keterbatasan di atas, maka dapat Jurnal. Universitas Negeri
dikemukakan saran-saran yaitu Semarang.
sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan hasil yang Dinas Koperasi dan UMKM Kota
lebih akurat, penelitian ini perlu Pekanbaru .2015. Jumlah
pengembangan sampel yang UMKM di Kota Pekanbaru.
lebih luas, misalnya wajib pajak
UMKM Makanan dalam ruang Fahluzy, Septian Fahmi dan Linda
lingkup Kanwil bahkan seluruh Agustina. 2014. Faktor-
Indonesia atapun sampel yang faktor yang Mempengaruhi
digunakan tidak hanya UMKM Kepatuhan Membayar Pajak
Makanan tetapi UMKM secara UMKM di Kabupeten
keseluruhan. Kendal. Jurnal. Universitas
2. Untuk meningkatkan keakuratan Negeri Semarang.
pengisian kuesioner, sebaiknya
penelitian selanjutnya Fahluzy, Septian Fahmi dan Linda
mendampingi responden dalam Agustina. 2014. Faktor-
mengisi kuesionernya atau faktor yang Mempengaruhi
dengan cara menggunakan Kepatuhan Membayar Pajak
metode lain dalam pengumpulan UMKM di Kabupeten
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 13
Kendal. Skripsi. Universitas Pajak ( Studi Empiris pada
Negeri Semarang. WP OP di Kabupaten Tegal.
Jurnal. Semarang: Universitas
Fitriani, Sylvia, Zulbahridar, Elfi Diponegoro.
Ilham. 2012. Pengaruh
Pemahaman Tentang Mir’atusholihah, Srikandi Kumadji,
Peraturan Perpajakan, Bambang Ismono. 2011.
Persepsi Efektifitas Sistem Pengaruh Pengetahuan
Perpajakan dan Tingkat Perpajakan, Kualitas
Kepercayaan Sistem Pelayanan Fiskus dan Tarif
Pemerintahan dan Hukum Pajak Terhadap Kepatuhan
Terhadap Kemauan Wajib Pajak (Studi pada
Membayar Wajib Pajak Wajib Pajak UMKM di
Orang Pribadi yang Kantor Pelayanan Pajak
Melakukan Pekerjaan Bebas. Pratama Malang Utara.
Jurnal. Universitas Riau. Jurnal. Universitas
Brawijaya.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan Peraturan Menteri Keuangan No.
Program IBM SPSS 21 Update 192/PMK.03/2007 Tentang
PLS Regresi. Semarang: Badan Karakteristik Wajib Pajak
Penerbit Universitas Patuh.
Diponegoro.
Priambudi, Adam Adiansyah Atsani.
Handayani, Sapti Wuri, Agus 2013. Pengaruh Pemahaman
Faturokhman, dan Umi Perpajakan, Tarif Pajak,
Pratiwi. 2012. Faktor-faktor Sanksi Pajak, Serta
yang Mempengaruhi Pelayanan Perpajakan
Kemauan Membayar Pajak terhadap Kepatuhan Wajib
Wajib Pajak Orang Pribadi Pajak UMKM di Kota
yang Melakukan Pekerjaan Surabaya. Jurnal. Universitas
Bebas. Skripsi. Purwokerta: Brawijaya, Malang.
Universitas Jenderal
Soedirman. Priantara, Diaz dan Bambang
Supriyadi. 2011. Faktor-
Hardiningsih, Pancawati, Nila faktor yang Mempengaruhi
Yulianawati. 2011. Faktor- Pengusaha Kecil dan Mikro
faktor yang Mempengaruhi Mendaftar Menjadi Wajib
Kemauan Membayar Pajak. Pajak Orang Pribadi. Thesis.
Jurnal. Semarang: Universitas Jakarta: Universitas Mercu
Stikubank. Buana.

Putri, Wike Puspasari, Devi


Masruroh, Siti dan Zulaikha.2013.
Pusposari. 2013. Faktor-
Pengaruh Kemanfaatan faktor yang mempengaruhi
NPWP, Pemahaman Wajib kepatuhan pemilik Usaha,
Pajak, Kualitas Pelayanan, Mikro, Kecil dan Menengah
dan Sanksi Perpajakan (UMKM) dalam memiliki
terhadap Kepatuhan Wajib
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 14
Nomor Pokok Wajib Pajak Simposium Nasional
(NPWP). Jurnal Akuntansi XIII
Purwokerto,2010.
Ramadiansyah, Dimas, Nengah
Sudjana dan Dwiatmanto. Yusro, Heny Wachidatul, Kiswanto.
2014. Analisis Faktor-faktor 2014. Pengaruh Tarif Pajak,
yang Mempengaruhi Wajib Mekanisme Pembayaran
Pajak Orang Pribadi dalam Pajak dan Kesadaran
Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak terhadap
Membayar Pajak (Studi Kepatuhan Wajib Pajak
Kasus pada Kantor UMKM di Kabupaten Jepara.
Pelayanan Pajak Pratama Jurnal. Fakultas Ekonomi,
Singosari). Jurnal. Fakultas Universitas Negeri Semarang.
Ilmu Administrasi,
Universitas Brawijaya.
Zahidah, Choiriyatuz. 2010.
Robbins, Stephen P, Judge. 2008. Pengaruh Tingkat
Perilaku Organisasi Buku 2 Pemahaman, Kepatuhan dan
Edisi 12. Jakarta: Salemba Ketegasan Sanksi Perpajakan
Empat. terhadap Kewajiban
Perpajakan Pengusaha UKM
Suciaty, Sity Ragil Handayani, di Wilayah Jakarta Selatan.
Dwiatmanto. 2014. Persepsi Skripsi. Jakarta: UIN Syarif
Wajib Pajak Mengenai Hidayatullah.
Korupsi Pajak dan
Pengaruhnya Terhadap www.rri.co.id
Kepatuhan Wajib Pajak
(Studi pada WPOP yang
Menjalankan Usaha di KPP
Pratama Malang Utara).
Jurnal. Universitas
Brawijaya.

Utami, Sri Rizki, Andi dan Ayu


Noorida Soerono. 2012.
Pengaruh Faktor-faktor
Ekternal terhadap Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak di
Lingkungan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama
Serang. Makalah Simposium
Nasional Akuntansi XV.
Banjarmasin.

Widayati dan Nurlis. 2010. Faktor-


faktor yang Mempengaruhi
Kemauan untuk Membayar
Pajak Wajib Pajak Orang
Pribadi yang Melakukan
Pekerjaan Bebas. Jurnal
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 15

S-ar putea să vă placă și