Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
2. V1 = Is.R1
V1 = 0,0877.47
V1 (10 V) = 4,1228 V
3. V2 = Is.R2
V2 = 0,0877.67
V2 = 5,8772 V
4. I1 = I2 = Is = 0,0877 A
2. I1 = Vs/R1
I1 = 10/47
I1 (10 V) = 0.2128 A
3. I2 = Vs/R2
I2 = 10/67
I2 = 0.1493
4. V1 = V2 = Vs = 10 V
Sedangkan pada percobaan kedua, tegangan dan arus yang diperoleh dari
sumber di percobaan pertama sebesar 20 volt 0,1754 ampere dengan tahanan
yang digunakan adalah 82 Ω dan 220 Ω disusun seri. Tegangan yang diperoleh
oleh resistor 1 adalah 8,29 V dan resistor 2 adalah 11,46 V yang apabila di
jumlah tegangan yang kembali sebesar 19,7, error yang diperoleh ialah sebesar
0,54% pada V1 dan 0,2,5% pada V2. Sedangkan arus yang diperoleh dari
percobaan ialah 0,173 pada I1 dan 0,172 A pada I2 sehingga error yang diperoleh
pada masing masing I ialah sebesar 1,39% di I1 dan 1,96% di I2.
Sedangkan pada percobaan kedua, tegangan dan arus yang diperoleh dari
sumber di percobaan pertama sebesar 25 volt dan 0,415 Ampere dengan tahanan
yang digunakan adalah 220 Ω pada salah satu cabangnya dan 82 Ω di cabang
yang lainnya. Arus yang diperoleh oleh cabang 1 adalah 0,3083 A dan cabang 2
adalah 0,1129 A. Error yang diperoleh ialah sebesar 2,68% pada I 1 dan 0,12%
pada I 2. Sedangkan tegangan yang diperoleh dari percobaan ialah 24,,87 V pada
V 1 dan 24,45 V pada V2 sehingga error yang diperoleh pada masing masing V
ialah sebesar 0,52 % di V 1 dan 2,2 % di V 2.