Sunteți pe pagina 1din 5

BAB V

ANALISA HASIL PRAKTIKUM

5.1 Tabel Hasil Pengukuran dan Perhitungan


5.1.1 Rangkaian Seri
Terhitung / Error
Variabel tertulis Terukur (%)
R1 47 Ohm 47 Ohm 0,00%
R2 68 Ohm 67 Ohm 1,47%
R3 82 Ohm 81,1 Ohm 1,10%
R4 220 Ohm 221,5 Ohm 0,68%
Vs (10 V) 10 V 9,93 V 0,70%
Vs (20 V) 20 V 19,7 V 1,50%
Vs (25 V) 25 V 24,92 V 0,32%
Vs (30 V) 30 V 29,83 V 0,57%
I tot (10 V) 0,0877 A 0,086 A 1,96%
I tot (20 V) 0,1754 A 0,17 A 3,10%
I tot (25 V) 0,0826 A 0,083 A 0,46%
I tot (30 V) 0,0991 A 0,1 A 0,87%
V1 (10 V) 4,1228 V 4,12 V 0,07%
V1 (20 V) 8,2456 V 8,29 V 0,54%
V2 (10 V) 5,8772 V 5,82 V 0,97%
V2 (20 V) 11,7544 V 11,46 V 2,50%
V3 (25 V) 6,7003 V 6,79 V 1,34%
V3 (30 V) 8,0403 V 8,23 V 2,36%
V4 (25 V) 18,2997 V 18,12 V 0,98%
V4 (30 V) 21,9597 V 21,58 V 1,73%
I1 (10 V) 0,0877 A 0,086 A 1,96%
I1 (20 V) 0,1754 A 0,173 A 1,39%
I2 (10 V) 0,0877 A 0,087 A 0,82%
I2 (20 V) 0,1754 A 0,172 A 1,96%
I3 (25 V) 0,0826 A 0,084 A 1,67%
I3 (30 V) 0,0991 A 0,101 A 1,88%
I4 (25 V) 0,0826 A 0,084 A 1,67%
I4 (30 V) 0,0991 A 0,101 A 1,88%
5.1.2 Rangkaian Paralel
Error
Variabel Terhitung / tertulis Terukur (%)
R1 47 Ohm 47 Ohm 0,00%
R2 68 Ohm 67 Ohm 1,47%
R3 82 Ohm 81,1 Ohm 1,10%
R4 220 Ohm 221,5 Ohm 0,68%
Vs (10 V) 10 V 9,81 V 1,90%
Vs (20 V) 20 V 19,7 V 1,50%
Vs (25 V) 25 V 24,1 V 3,60%
Vs (30 V) 30 V 29,78 V 0,73%
I tot (10 V) 0,3620 A 0,342 A 5,53%
I tot (20 V) 0,7240 A 0,664 A 8,29%
I tot (25 V) 0,4211 A 0,415 A 1,46%
I tot (30 V) 0,5054 A 0,496 A 1,85%
V1 (10 V) 10 V 10,01 V 0,10%
V1 (20 V) 20 V 19,96 V 0,20%
V2 (10 V) 10 V 9,91 V 0,90%
V2 (20 V) 20 V 19,62 V 1,90%
V3 (25 V) 25 V 24,87 V 0,52%
V3 (30 V) 30 V 29,92 V 0,27%
V4 (25 V) 25 V 24,45 V 2,20%
V4 (30 V) 30 V 28,67 V 4,43%
I1 (10 V) 0,2128 A 0,193 A 9,29%
I1 (20 V) 0,4255 A 0,373 A 12,35%
I2 (10 V) 0,1493 A 0,144 A 3,52%
I2 (20 V) 0,2985 A 0,285 A 4,53%
I3 (25 V) 0,3083 A 0,3 A 2,68%
I3 (30 V) 0,3699 A 0,355 A 4,03%
I4 (25 V) 0,1129 A 0,113 A 0,12%
I4 (30 V) 0,1354 A 0,133 A 1,80%

5.2 Pengolahan Data Praktikum


5.2.1 Rangkaian Seri
1. I total = Vs/Rtot
Vs = 10 V
Rtot = R 1 + R2
Rtot = 47 + 67
Rtot = 0114 ohm
I total (10 V) = Vs/Rtot
= 10/114
= 0,0877 A

2. V1 = Is.R1
V1 = 0,0877.47
V1 (10 V) = 4,1228 V

3. V2 = Is.R2
V2 = 0,0877.67
V2 = 5,8772 V

4. I1 = I2 = Is = 0,0877 A

5.2.2 Rangkaian Paralel


1. I total = Vs/Rtot
Vs = 10 V
1/Rtot = 1/R1 + 1/R2
1/Rtot = 1/47 + 1/67
1/Rtot = 0.0362
Rtot = 27,6228
I total (10 V) = Vs/Rtot
= 10/27,6228
= 0.362 A

2. I1 = Vs/R1
I1 = 10/47
I1 (10 V) = 0.2128 A
3. I2 = Vs/R2
I2 = 10/67
I2 = 0.1493

4. V1 = V2 = Vs = 10 V

5.3 Analisa Hasil


5.3.1 Rangkaian Seri
Pada percobaan pertama yang telah dilakukan, tegangan dan arus yang
diperoleh dari sumber di percobaan pertama sebesar 10 volt 0,0877 ampere
dengan tahanan yang digunakan adalah 68 Ω dan 47 Ω disusun seri. Tegangan
yang diperoleh oleh resistor 1 adalah 4,12 V dan resistor 2 adalah 5,82 V yang
apabila di jumlah tegangan yang kembali sebesar 9,94, error yang diperoleh ialah
sebesar 0,07% pada V1 dan 0,97% pada V2. Sedangkan arus yang diperoleh dari
percobaan ialah 0,086 pada I1 dan 0,087 A pada I2 sehingga error yang diperoleh
pada masing masing I ialah sebesar 1,96% di I1 dan 0,82% di I2.

Sedangkan pada percobaan kedua, tegangan dan arus yang diperoleh dari
sumber di percobaan pertama sebesar 20 volt 0,1754 ampere dengan tahanan
yang digunakan adalah 82 Ω dan 220 Ω disusun seri. Tegangan yang diperoleh
oleh resistor 1 adalah 8,29 V dan resistor 2 adalah 11,46 V yang apabila di
jumlah tegangan yang kembali sebesar 19,7, error yang diperoleh ialah sebesar
0,54% pada V1 dan 0,2,5% pada V2. Sedangkan arus yang diperoleh dari
percobaan ialah 0,173 pada I1 dan 0,172 A pada I2 sehingga error yang diperoleh
pada masing masing I ialah sebesar 1,39% di I1 dan 1,96% di I2.

5.3.2 Rangkaian Paralel


Pada percobaan pertama yang telah dilakukan, tegangan dan arus yang
diperoleh dari sumber di percobaan pertama sebesar 10 volt 0,342 ampere
dengan tahanan yang digunakan adalah 68 Ω pada salah satu cabangnya dan 47
Ω di cabang yang lainnya. Arus yang diperoleh oleh cabang 1 adalah 0,2128 A
dan cabang 2 adalah 0.1493 A yang apabila di jumlah arus yang kembali sebesar
0,362 A error yang diperoleh ialah sebesar 9,29% pada I 1 dan 3,52 % pada I 2.
Sedangkan tegangan yang diperoleh dari percobaan ialah 10,01 V pada V 1 dan
9,91 V pada V2 sehingga error yang diperoleh pada masing masing V ialah
sebesar 0,1 % di V 1 dan 0,9 % di V 2.

Sedangkan pada percobaan kedua, tegangan dan arus yang diperoleh dari
sumber di percobaan pertama sebesar 25 volt dan 0,415 Ampere dengan tahanan
yang digunakan adalah 220 Ω pada salah satu cabangnya dan 82 Ω di cabang
yang lainnya. Arus yang diperoleh oleh cabang 1 adalah 0,3083 A dan cabang 2
adalah 0,1129 A. Error yang diperoleh ialah sebesar 2,68% pada I 1 dan 0,12%
pada I 2. Sedangkan tegangan yang diperoleh dari percobaan ialah 24,,87 V pada
V 1 dan 24,45 V pada V2 sehingga error yang diperoleh pada masing masing V
ialah sebesar 0,52 % di V 1 dan 2,2 % di V 2.

S-ar putea să vă placă și