Sunteți pe pagina 1din 8

GAMBARAN PERILAKU PENCARIAN PELAYANAN PENGOBATAN PADA

MASYARAKAT DUSUN VI DESA PATUMBAK KAMPUNG


KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013

Kristyani R Saragih1, Lita Sri Andayani2, Tukiman2


1
Alumni Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
2
Staf Pengajar Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat
USU

ABSTRACT

The searching process for medical care or treatment is a process that can not be
separated from human’s life because every people in their lives is never detached from
disease problem. Four medication pattern that developed in Desa Patumbak Kampung is by
self medication healing to the disease suffered, by using the traditional medication, by using
modern medication, and the fusion between traditional and modern medication.

The purpose of this research is to describe behaviour of medication in Dusun VI


Desa Patumbak Kampung. This research is a descriptive research with quantitative
methodology approach. The result is analyzed descriptively and quantitatively, and presented
in percentage amount. The respondence that have been interviewed are 81 respondences.
Data collected by questionnaire module, as a guide of inquiry during the interview.

The results of this research shows, most of the respondence by the age 18-40 years
old, is about 53,1%. The majority of unemployed respondence is about 61,7%.
Respondence’s education is include in the mediocre level is 71,6%. The respondence’s
average earning that > Rp 1.201.000,- is about 71,6%. Public Health officer is include in the
low category as much as 72,8%. Famili support is included in the mediocre category by
56,8%. Print/electronic media is included in the high category by 37%. The knowledge level
of the repondence is in mediocre level, at 60 respondences(74,1%). The respondence’s
behavior is in the mediocre level, as much as 51 respondences (63%). And for the
respondence’s action is in the low level, as much as 44 respondences (54,3%).

Based on the research, it is recommended for Patumbak Public Health Service (


Puskesmas Patumbak) to be more sensitive and serious in order to minimalize the obstacle
such as the officer’s behavior that still not optimal( less action) in giving the medication
service or socializing the health information.

PENDAHULUAN

Sejak dahulu manusia telah mengenal tradisional (dukun, datu, maupun tabib)
beberapa jenis penyakit, cara pencegahan maupun pengobatan serta penyembuhan
dan pengobatannya. Dengan menggunakan jenis penyakit yang dilakukan secara
akal pikiran dan berdasarkan pengalaman modern dengan memanfaatkan tenaga
mereka mencoba melakukan berbagai cara medis serta dengan mempergunakan
untuk menjaga kesehatan. Pengobatan peralatan kedokteran yang serba modern.
yang dilakukan baik secara tradisional Kedua jenis cara ini saling berbeda dan
dengan memanfaatkan tenaga pengobat tidak dapat dipertemukan dan sampai saat
ini kedua cara ini masih diperlukan oleh Berdasarkan profil kesehatan
masyarakat, baik masyarakat di perkotaan Kabupaten Deli Serdang tahun 2011 yaitu
maupun yang berada di pedesaan. Hal ini cakupan kunjungan rawat jalan di
tergantung bagaimana pola pencarian Puskesmas maupun di RSU mengalami
pengobatan yang dipahami oleh individu peningkatan yaitu 28,80 % pada tahun
tersebut dan yang berkembang di 2009, menjadi 30,82 % tahun 2010 dan
lingkungan sekitar (Tinendung, 2009). 43,63 % pada tahun 2011. Jumlah
Sementara di Indonesia, sumber kunjungan rawat jalan di Kabupaten Deli
pengobatan mencakup tiga sektor yang Serdang tahun 2011 sebanyak 788.534
saling berhubungan yaitu pengobatan kunjungan dengan rincian 554.824 (70,36
sendiri, pengobatan medis profesional, dan %) di Puskesmas 233.710 (29,64 %) di
pengobatan tradisional. Didapati 62,65% RSU.
penduduk Indonesia yang sakit melakukan Cakupan kunjungan rawat inap baik
pengobatan sendiri dan sisanya ke di Puskesmas dan RSU Kabupaten Deli
pengobatan medis, pengobat tradisional, Serdang mengalami fluktuasi dalam tiga
dan tidak berobat. Pengobatan sendiri tahun terakhir yaitu 3,58 pada tahun 2009,
adalah upaya pengobatan sakit turun menjadi 2,25 % pada tahun 2010 dan
menggunakan obat atau cara lain tanpa meningkat 3,33 % pada tahun 2011,
petunjuk dokter, pengobatan sendiri jumlah kunjungan rawat inap di Kabupaten
merupakan salah satu upaya untuk Deli Serdang Tahun 2011 sebanyak 60.089
mencapai kesehatan bagi semua orang kunjungan dengan 1.501 (2,49%) di
yang memungkinkan masyarakat dapat Puskesmas dan 58.588 kunjungan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi (97,51%) di RSU (Profil Kesehatan
(Depkes RI, 2009). Kabupaten Deli Serdang, 2011).
Dampak yang sering terjadi atas Berdasarkan data yang diperoleh dari
perilaku pencarian pengobatan adalah profil kesehatan Kabupaten Deli Serdang
pemilihan obat yang dapat membahayakan jumlah tahun 2011 jumlah peserta
kesehatan apabila tidak digunakan sesuai Jamkesmas mengalami penurunan yaitu
dengan aturan, pemborosan biaya dan 20,89 % tahun 2011 menjadi 21,09 %
waktu jika pengobatan yang dipilih tidak tahun 2010 dan 21,11% tahun 2009, pada
tepat, serta kemungkinan timbulnya reaksi tahun 2011 dilaporkan terdapat 377,561
obat yang tidak diinginkan, misalnya orang miskin yang dicakup oleh
sensitivitas, efek samping atau resistensi, Jamkesmas.
penggunaan obat yang salah akibat Data Puskesmas Patumbak Kampung
informasi yang kurang lengkap dari iklan menunjukkan bahwa, masyarakat kurang
obat, tidak egektif akibat salah diagnosis menggunakan pelayanan puskesmas itu
dan pemilihan obat (Holt,Gary A. & terlihat hanya sekitar 11% atau sekitar
Edwin L.Hall.,1986). 1450 orang dari jumlah penduduk yang
Berdasarkan Profil Kesehatan tinggal di desa Patumbak Kampung yaitu
Indonesia 2005, mendapati persentase sebanyak 14.431 jiwa yang menggunakan
penduduk Indonesia yang berobat ke puskesmas begitu juga dengan warga yang
Puskesmas adalah sebesar 37, 26 persen ada di Dusun VI Patumbak Kampung.
(21,9 juta jiwa); ke praktik dokter sebesar Kebanyakan dari masyarakat lebih
24,39 persen (14,3 juta jiwa); ke poliklinik memilih untuk berobat ke pelayanan
sebesar 3,86 persen (2,27 juta jiwa); rumah pengobatan tradisional ini untuk
sakit pemerintah sebesar 6,01 persen (3,5 mengobati berbagai macam penyakit
juta jiwa); dan ke rumah sakit swasta mereka. Apabila merasa tidak enak badan
sebesar 3,32 persen (1,95 juta jiwa) (Ikatan maka kebanyakan masyarakat akan
Dokter Indonesia, 2007). menggunakan jasa tukang pijat, salah satu
tempat pijat yang paling banyak
dikunjungi oleh masyarakat Patumbak HASIL DAN PEMBAHASAN
Kampung adalah Terapi Abadi, pasien
yang berobat ke tempat ini kebanyakan Karakteristik Responden
adalah yang menderita sakit stroke. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
Adapun yang menjadi rumusan Responden.
masalah dalam penelitian ini adalah 1 Umur (Tahun)
bagaimanakah gambaran pencarian < 18 Tahun 1 1,2
pelayanan pengobatan pada masyarakt 18 - 40 Tahun 43 53,1
Dusun VI Desa Patumbak Kampung 41 - 60 Tahun 33 40,7
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. > 60 Tahun 4 4,9
Tujuan penelitian ini adalah untuk Jumlah 81 100,0
mengetahui gambaran pencarian pelayanan 2 Status Pekerjaan
pengobatan pada masyarakt Dusun VI Tidak Bekerja 50 61,7
Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Bekerja 31 38,3
Serdang Tahun 2013.
Jumlah 81 100,0
Penelitin ini bermanfaat untuk
3 Tingkat
menmbah wawasan dan pengetahuan bagi
Pendidikan
masyarakat dalam pemilihan tempat
Rendah 10 12,3
pengobatan
Sedang 58 71,6
Tinggi 13 16,0
METODE PENELITIAN
Jumlah 81 100,0
Jenis penelitian yang digunakan
4 Penghasilan
dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang bersifat deskriptif. < Rp 1.201.000 23 28,4
Penelitian dilakukan di Dusun VI > Rp 1.201.000 58 71,6
Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Jumlah 81 100,0
Serdang Tahun 2013. Dari tabel 1 di atas dapat dilihat
bahwa hasil penelitian pada masyarakat
Populasi dan Sampel Dusun VI Desa Patumbak Kampung
Populasi penelitian adalah seluruh didapatkan bahwa responden yang
ibu rumah tangga yang ada di Dusun VI berumur < 18 tahun ada sebanyak 1 orang
Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli (1,2%), berumur 18- 40 tahun ada
Serdang sebanyak 43 orang (53,1%), berumur 40-
Sampel penelitian ditetapkan 60 tahun ada sebanyak 34 orang (40,7%),
dengan menggunakan rumus Lemeshow dan responden > 60 tahun ada sebanyak 4
(1994) sehingga didapatkan sampel orang (4,9%).
sebesar 81 orang. Berdasarkan status pekerjaan
didapatkan bahwa responden yang tidak
Metode Pengumpulan Data bekerja ada sebanyak 50 orang (61,7%)
Data diperoleh melalui wawancara dan responden yang bekerja ada sebanyak
langsung menggunakan kuesioner yang 31 orang (38,3%).
telah disusun sebelumnya. Berdasarkan pendidikan responden
yang memiliki pendidikan rendah ada
Analisa Data sebanyak 10 orang (12,3%), responden
Data dikumpul, diedit, dan diberi kode yang memiliki pendidikan sedang ada
secara manual, analisa data dilakukan sebanyak 58 orang (71,6%) dan ada
komputer menggunakan uji statistik dan sebanyak 13 orang(16%) responden yang
disajikan ke dalam bentuk tabel distribusi memiliki pendidikan tinggi.
frekuensi Responden yang memiliki
penghasilan keluarga < 1.201.000,- ada
sebanyak 23 orang ( 28,4%) dan yang keluarga kategori sedang ada sebanyak 46
berpenghasilan > 1.201.000,- ada sebanyak orang (56,8%) dan dukungan keluarga
58 orang (71,6%). untuk kategori tinggi ada sebanyak 30
orang (37%).
Faktor Eksternal Responden Hal ini senada dengan pandangan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Petugas Notoadmodjo (2003), yang menyatakan
Kesehatan dukungan keluarga yang berasal dari
dukungan keluarga sangat berpengaruh
Petugas Frekuensi Presentase besar untuk mendorong sesama anggota
keluarga untuk melaksanakan sesuatu
Kesehatan perilaku yang baru. Sama hal nya dengan
pola pencarian pengobatan yang dilakukan
Rendah 59 72,8 oleh seseorang. Sebelum seseorang itu
Sedang 22 27,2 melakukan sesuatu, sering terlebih dahulu
Jumlah 81 100,0 meminta pendapat orang lain untuk
mempertimbangkan apakah tindakan itu
baik atau tidak untuk dilakukan. Setiap
Dari tabel 2 di atas dapat dapat individu sejak lahir berada di dalam suatu
dilihat bahwa hasil penelitian pada kelompok terutama kelompok keluarga.
masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kelompok ini akan membuka
Kampung didapatkan bahwa petugas kemungkinan yang sangat besar untuk
kesehatan yang bersikap rendah ada mempenaruhi anggota-anggota keluarga.
sebanyak 59 orang (72,8%), dan petugas
kesehatan yang bersikap sedang ada Tabel 4. Distribusi Frekuensi Media
sebanyak 22 orang (27,2%). Informasi Kesehatan
Menurut Joenes ( 1998), seorang
petugas kesehatan yang tidak komunikatif Dukungan Frekuensi Persentase
terhadap pasien akan menyebabkan pasien Teman
tidak mematuhi dan tidak menggunakan Rendah 18 22,2
obat yang diberikan kepadanya. Sedang 50 61,7
Penyuluhan efektif yang diberikan petugas Tinggi 13 16,0
kesehatan akan memberikan motivasi Jumlah 81 100,0
kepada penderita.
Dari tabel 4 di atas dapat dapat
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Dukungan dilihat bahwa hasil penelitian pada
Keluarga masyarakat Dusun VI Desa Patumbak
Kampung didapatkan bahwa dukungan
Dukungan Frekuensi Persentase
teman untuk kategori rendah ada sebanyak
Keluarga
88 orang (22,2%), dukungan teman untuk
Rendah 5 6,2
kategori sedang ada sebanyak 50 orang
Sedang 46 56,8 (61,7%) dan dukungan teman untuk
Tinggi 30 37,0 kategori tinggi ada sebanyak 13 orang (16
Jumlah 81 100,0 %).

Dari tabel 3 di atas dapat dapat Menurut teori Health Belief Model,
dilihat bahwa hasil penelitian pada kesiapan seseorang dalam sebuah
masyarakat Dusun VI Desa Patumbak pengobatan sangat didukung oleh petunjuk
Kampung didapatkan bahwa dukungan atau informasi-informasi yang mendukung.
keluarga untuk kategori rendah ada Petunjuk untuk bertindak menguatkan
sebanyak 5 orang (6,2%), dukungan seseorang dalam menentukan pilihan
pengobatannya.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Tingkat pengobatan yaitu ketika gejala demam dan
Pengetahuan Responden selera makan menurun.
Hal ini diperjelas oleh Bloom
Pengetahuan Frekuensi Persentase dalam Notoatmodjo (2005) bahwa
Rendah 1 1,2 pengetahuan adalah hasil penginderaan
Sedang 60 74,1 manusia, atau hasil tahu seseorang
Baik 20 24,7 terhadap objek melalui indera yang
dimilikinya ( mata, hidung, telinga, dan
Jumlah 81 100,0
lainnya). Dengan sendirinya pada waktu
Dari tabel 5 di atas dapat dapat penginderaan sampai menghasilkan suatu
dilihat bahwa hasil penelitian pada pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
masyarakat Dusun VI Desa Patumbak oleh intensitas perhatian terhadap objek.
Kampung didapatkan bahwa pengetahuan Sebagian besar pengetahuan seseorang
responden dalam pencarian pelayanan terhadap objek mempunyai intensitas atau
pengobatan untuk kategori rendah ada tingkat yang berbeda-beda.
sebanyak 1 orang (1,2%), pengetahuan
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tingkat
responden dalam pencarian pelay anan
Sikap Responden
pengobatan untuk kategori sedang ada
sebanyak 60 orang (74,1%) dan
Sikap Frekuensi Persentase
pengetahuan responden dalam pencarian
pelayanan pengobatan untuk kategori Rendah 2 2,5
tinggi ada sebanyak 20 orang (24,7%). Sedang 51 63,0
Baik 28 34,6
Berdasarkan hasil penelitian
Jumlah 81 100,0
penulis di Dusun VI Desa Patumbak
Kampung sudah cukup mengetahui Dari tabel 4.14 . di atas dapat dapat
mengenai jenis-jenis dan metode-metode dilihat bahwa hasil penelitian pada
pengobatan yang ada di Dusun VI Desa masyarakat Dusun VI Desa Patumbak
Patumbak Kampung ini, baik itu Kampung didapatkan bahwa sikap
pengobatan modern maupun pengobatan responden tehadap perilaku pencarian
tradisional. Begitu juga dengan jenis-jenis pengobatan untuk kategori rendah ada
pengobatan yang dapat digolongkan sebanyak 2 orang (2,5%), sikap responden
apakah itu pengobatan modern atau terhadap pencarian pelayanan pengobatan
tradisional, dan apa yang menjadi untuk kategori sedang ada sebanyak 51
kelebihan dan kekurangan dari pengobatan orang (63 %) dan sikap responden dalam
yang mereka pilih baik itu pengobatan pencarian pelayanan pengobatan untuk
modern, tradisional, dan melakukan kategori tinggi ada sebanyak 28 orang
pengobatan sendiri. Pengetahuan (34,6 %).
masyarakat di dusun ini juga cukup baik Berdasarkan hasil penelitian
mengenal akibat yang mungkin terjadi penulis berasumsi di Dusun VI Desa
apabila terlambat mencari pelayanan Patumbak Kampung para responden
pengobatan seperti penyakit tersebut memiliki sikap yang sedang seperti mereka
lama-kelamaan dapat menjadi lebih parah , akan mencari pengobatan yang sesuai
penyakit tersebut bisa menjadi gangguan dengan pengetahuannya, mengambil sikap
menetap (cacat), penyakit tersebut dapat kapan suatu penyakit harus diobati ke
menimbulkan penyakit lainnya dan yang pelayanan kesehatan, menentukan jenis
paling parah adalah penyakit tersebut pengobatan apa yang akan diambil olehnya
dapat meyebabkan kematian. dan kapan maupun keluarganya ketika menderita
suatu penyakit harus diobati ke pelayanan suatu penyakit, apakah mengobati ke
pelayanan pengobatan modern, ke
pengobatan tradisional, atau mengobati Tabel 7. Distribusi Frekuensi Tingkat
sendiri penyakit yang dideritanya. Tindakan Responden
Berdasarkan hasil penelitian banyak Tindakan Frekuensi Persentase
responden yang setuju akan menunda
pengobatan sampai merasa perlu Rendah 44 54,3
mendapatkan pengobatan, karena merasa Sedang 35 43,2
tidak perlu ke pelayanan pengobatan Baik 2 2,5
karena penyakit yang dialami sudah sering Jumlah 81 100,0
terjadi dengan begitu maka mereka akan
mencoba untuk mengobati diri sendiri Dari tabel 4.16. di atas dapat dapat
dengan obat-obatan atau ramuan-ramuan dilihat bahwa hasil penelitian pada
yang dianggap tepat sebelum pergi masyarakat Dusun VI Desa Patumbak
mencari pelayanan pengobatan. Mereka Kampung didapatkan bahwa tindakan
akan ke pelayanan pengobatan modern jika responden tehadap perilaku pencarian
dia merasa sakitnya perlu ditangani oleh pengobatan untuk kategori rendah ada
tenaga kesehatan. Sebelumya mereka lebih sebanyak 44 orang (54,3%), tindakan
memilih untuk pergi ke pelayanan responden terhadap pencarian pelayanan
pengobatan tradisional terlebih dahulu jika pengobatan untuk kategori sedang ada
merasa tidak enak badan. sebanyak 35 orang (43,2 %) dan tindakan
Hal ini sesuai dengan pendapat responden dalam pencarian pelayanan
Young (1980) menyatakan bahwa ada 3 pengobatan untuk kategori tinggi ada
hal pokok yang biasanya dipakai dalam sebanyak 2 orang (2,5 %).
pengambilan keputusan pelayanan Berdasarkan hasil penelitian di
pengobatan, yaitu: lapangan kebanyakan responden
1) Alternatif apa yang dilihat anggota cenderung berobat sendiri yaitu dengan
masyarakat agar mampu membeli obat sendiri dari apotek atau dari
menyelesaikan masalahnya. Disini warung apabila timbul gejala-gejala seperti
alternatif yang dimaksud adalah demam, dengan alasan karena demam itu
pengobatan alternatif, pengobatan adalah sakit yang biasa saja. Berdasarkan
sendiri, pengobatan modern dokter asumsi penulis hal ini juga diperkuat
dan rumah sakit. karena faktor-faktor pendorong seperti
2) Kriteria apa yang dipakai untuk obatnya mudah didapatkan , tidak
memilih salah satu dari beberapa memerlukan biaya yang mahal untuk
alternatif yang ada. Kriteria yang mengobatinya , tidak harus mengantre
dipakai untuk memilih sumber lama untuk mendapat obatnya, dan bisa
pengobatan adalah keparahan sakit, dibuat sendiri di rumah. Mereka tidak
pengetahuan tentang pengalaman sakit begitu peduli dengan efek obat yang
dan pengobatannya, keyakinan ditimbulkan seperti timbulnya reaksi obat
efektivitas pengobatan dan obat serta yang tidak diinginkan, pengobatan yang
jarak dan biaya yang terjangkau. tidak terkontrol dan pemilihan obat lama
3) Bagaimana proses pengambilan kelamaan dapat membahayakan apabila
keputusan untuk memilih alternatif tidak sesuai dengan aturan. Ada juga yang
tersebut. Proses pengambilan menyatakan mereka berobat sendiri karena
keputusan ini dimulai dengan mereka percaya kepada diri sendiri karena
informasi, memproses berbagai pengalaman yang lalu dimana pengobatan
informasi dengan kemungkinan sendiri menghasilkan kesembuhan. Kalau
dampaknya, lalu kemudian mengambil sakit sudah semakin parah hingga
keputusan dari berbagai kemungkinan mengganggu aktivitas / pekerjaan maka
untuk melaksanakannya. mereka akan memutuskan untuk pergi
mencari pelayanan pengobatan modern.
Hal ini didukung oleh penelitian yang VI, kelebihan dan kekurangan dari
dilaporkan oleh Depkes RI (2009) yang masing-masing jenis pengobatan baik
menyatakan bahwa 62.65% penduduk itu pengobatan medis, pengobatan
Indonesia yang sakit melakukan tradisional maupun pengobatan sendiri
pengobatan sendiri dan sisanya ke ditambah juga para responden
pengobatan tradisional, pengobatan mengetahui kapan suatu penyakit harus
modern, dan tidak berobat. diobati ke pelayanan pengobatan dan
Hasil penelitian ini sesuai dengan akibat yang akan terjadi apabila
teori Health Belief Model bahwa persepsi terlambat mencari pelayanan
keparahan cenderung berkaitan dengan pengobatan.
pencarian pengobatan seseorang. Menurut 4. Sikap responden terhadap pencarian
Tori Health Belief Model dalam Edberg pelayanan pengobatan masuk ke dalam
(2009) yang menyatakan bahwa secara kategori sedang dimana mereka
teori, tindakan seseorang dalam pencarian mencari pengobatan yang sesuai dengan
pengobatan dan pencegahan penyakit pengetahuannya, mengambil sikap
dapat disebabkan karena keseriusan dari kapan suatu penyakit harus diobati ke
suatu penyakit yang dirasakan misalnya pelayanan pengobatan, menentukan
dapat menimbulakan kecacatan, kematian jenis pengobatan apa yang akan dipilih
atau kelumpuhan, dan juga dampak sosial apabila dia atau anggota keluarganya
seperti dampak terhadap pekerjaan, sakit.
kehidupan keluarga, dan hubungan sosial. 5. Tindakan responden terhadap pencarian
pelayanan pengobatan masuk ke dalam
KESIMPULAN kategori kurang dimana kebanyakan
1. Faktor internal responden tentang responden akan mengobati dirinya
pencarian pengobatan dimana variabel sendiri terlebih dahulu ketika sakit yaitu
umur kebanyakan responden adalah kebanyakan dari mereka akan membeli
berumur 18-40 tahun, mayoritas obat di warung, kebanyakan responden
responden adalah ibu rumah tangga akan menggunakan pelayanan
yang bekerja, mayoritas responden pengobatan ketika gejala sakit sudah
memiliki tingkat pendidikan yang dirasakan mengganggu aktivitas atau
masuk ke dalam kategori sedang dan juga dalam keadaan parah.
mayoritas penghasilan responden
adalah > Rp 1.201.000,- SARAN
2. Faktor eksternal responden tentang Berdasarkan kesimpulan di atas
pencarian pengobatan dimana untuk maka disarankan Kepada pihak
variabel petugas kesehatan masuk ke Puskesmas Patumbak supaya lebih peka
dalam kategori kurang, untuk dukungan dan serius dalam upaya meminimalkan
keluarga masuk ke dalam kategori hambatan seperti sikap petugas kesehatan
sedang, untuk media informasi yang masih kurang dalam memberikan
kesehatan masuk ke dalam kategori pelayanan pengobatan maupun informasi
sedang, untuk kategori fasilitas kesehatan yang mempengaruhi masyarakat
kesehatan ada pada kategori sedang, Dusun VI Desa Patumbak Kampung dalam
dan yang terakhir untuk variabel memanfaatkan pelayanan pengobatan.
dukungan juga ada pada kategori
sedang. DAFTAR PUSTAKA
3. Pengetahuan responden tentang
pencarian pengobatan masuk ke dalam Departemen Kesehatan Republik
kategori sedang, dimana para responden Indonesia, 2009. Pengobatan
mengetahui jenis-jenis dan metode- Sendiri Pada Pasien Rawat Jalan
metode pengobatan yang ada di Dusun Puskesmas di Delapan
Kabupaten. Buletin Penelitian Kesehatan Masyarakat Universitas
Kesehatan,37 (2): 92-101. [diakses Sumatera Utara, Medan
20 November 2012]
Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2011 tentang Profil
Kesehatan Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2011.
Edberg, Mark, 2009. Buku Ajar :
Kesehatan Masyarakat dan Teori
Sosial dan Perilaku. EGC, Jakarta.

Holt, Gary A. & Edwin L. Hall,1986. The


Pros and Cons of Self-
medication. Journal of Pharmacy
Technology, Jakarta.

Joenes, Nanizar, 1998. Art Precibendi


Resep Yang Rasional. Airlangga
University Press, Surabaya.
Lemeslow, S, 1997. Besar Sampel Dalam
Penelitian Kesehatan. Gadjah
Mada University Press,
Yogyakarta.

Notoatmodjo S, 2003. Pendidikan dan


Perilaku Kesehatan . Cetakan
Pertama, PT Rineka Cipta , Jakarta.

Notoatmodjo S, 2005. Promosi


Kesehatan Teori dan Aplikasi.
Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta,
Jakarta.

Tinendung, Aryanto 2009. Pola


Pencarian Pengobatan pada
Masyarakat Suku Pak Pak di
Kelurahan Sidiangkat
Kecamatan Sidikalang
Kabupaten Dairi. Skripsi Fakultas

S-ar putea să vă placă și