Sunteți pe pagina 1din 9

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM


MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1
BANJARMASIN

Tiara Ernita, Fatimah, Rabiatul Adawiah


Program Studi PPKn FKIP Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRACT

Tiara Ernita, 2013. Correlation between Students’ Learning Style and Students’ Learning Achievement at
the Tenth Grade Students of SMA Negeri 1 Banjarmasin. Sarjana’s Thesis. Civic Education
Department, Social Science, Faculty of Teacher Training and Education, Lambung Mangkurat
University, Banjarmasin. The first advisor: Fatimah, the second advisor: Rabiatul Adawiah.

Learning style is a key factor which determines the success of learning. Each student certainly has different
learning style from one another. The level of understanding and mastery on lesson material are influenced
by the students’ learning style. This research aims to analyze the students’ learning style at home, to
analyze the students’ learning achievement, and to analyze the correlation between the students’ learning
style and the students’ learning achievement in civic education lesson at the tenth-grade students of SMA
Negeri 1 Banjarmasin.
This research uses quantitative approach with sampling technique which utilizes the table of Krejcie and
Morgan. The sample is obtained randomly by using lottery. Techniques of data collection are questionnaire,
interview, observation, documentation, and also objective and subjective test both in written form. Analyses
used on the research result are descriptive analysis and testing of Product Moment correlation.
The finding of this research shows that the students’ learning style has significant correlation with their
learning achievement. It is indicated on the testing result of Product Moment correlation namely 0,879. After
the value was adjusted to table of r value interpretation, 0,879 value is in the interval coefficient between
0,80 to 1,000. It is interpreted as very strong category.
Based on the finding of this research, it is suggested that the students should employ effective learning
style. Therefore, it is necessary to improve the awareness of the importance of good learning style, so the
leanring achievement can be improved. It is also expected that the teachers can motivate the students to
have effective learning style, both at home and at school. In addition, it is also suggested that the school
fulfil the conditions which can fully support the students’ learning achievement. In this case, the school
should create learning atmosphere that can increase the students’ learning motivation, so they can actively
engaged in learning process in the classroom. For the Civic Education department, this research can add
the theory about the correlation between students’ learning style and the students’ learning achievement.
For the researcher herself, this research can add knowledge about students’ learning style, so that the
researcher can implement the findings of this research when executing the teacher profession later.

Keywords: learning style, students’ learning achievement

A. Pendahuluan mengakibatkan adanya perubahan tingkah


Kualitas pendidikan berkaitan laku yang akan memberikan suatu
dengan kualitas siswa karena titik pusat pengalaman, baik bersifat pengetahuan,
dalam proses belajar mengajar adalah sikap dan keterampilan. Cara untuk
siswa. Siswa diharapkan dapat menimba mengukur kemampuan, pengetahuan dan
ilmu dan wawasan yang sebanyak- pemahaman siswa tentang suatu mata
banyaknya dengan belajar. Belajar adalah pelajaran di sekolah yaitu dengan melihat
suatu proses di mana di dalamnya terjadi prestasi belajar siswa.
suatu interaksi antara seorang siswa Dalam rangka meningkatkan
dengan lingkungannya yang kualitas pendidikan, masalah yang harus

971
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016

mendapat perhatian adalah cara belajar SMAN 1 Banjarmasin terletak di Jl.


siswa. Mengingat keberhasilan Mulawarman No. 25 Rt. 66 Rw. 23 Kel.
pencapaian tujuan belajar ditentukan oleh Teluk Dalam Kec. Banjarmasin Tengah.
faktor cara belajar yang juga sangat SMAN 1 Banjarmasin mempunyai
menentukan berhasil tidaknya kegiatan kapasitas tenaga pengajar yang baik
pendidikan. Setiap siswa memiliki sehingga menjadikan sekolah tersebut
perbedaan cara belajar antara yang satu dalam penilaian masyarakat luas adalah
dengan yang lainnya dalam aspek fisik, SMA yang maju, yang menggambarkan
pola berpikir, dan cara merespon atau bahwa cara belajar siswa di SMAN 1
mempelajari sesuatu yang baru. Banjarmasin itu baik, dilihat berdasarkan
Dalam Undang-Undang Republik keaktifan siswa dalam hal belajar. SMAN 1
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Banjarmasin merupakan SMAN yang
Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan terfavorit di Banjarmasin dan SMA ini
bahwa: terkenal dengan siswanya yang
Pendidikan adalah usaha sadar dan berprestasi.
terencana untuk mewujudkan suasana Siswa di SMAN 1 Banjarmasin
belajar dan proses pembelajaran agar belajar secara efektif, seperti
peserta didik secara aktif menyelesaikan tugas sesegera mungkin,
mengembangkan potensi dirinya untuk menggarisbawahi kata yang penting
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, dalam teks, membuat rangkuman,
pengendalian diri, kepribadian, menyalin pertanyaan penting dalam
kecerdasan, akhlak mulia, serta catatan, mempelajari gambar-gambar,
keterampilan yang diperlukan dirinya, simbol atau lambang yang ada dalam
masyarakat, bangsa dan negara. teks, menggunakan waktu untuk
Bunyi Pembukaan Undang-Undang membaca buku, dan membuat jadwal
Dasar 1945 yaitu “Mencerdaskan belajar. Nilai ulangan siswa SMAN 1
kehidupan bangsa”, kemudian dalam Banjarmasin juga sangat baik dengan nilai
pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 (1) rata-rata ulangan PKn yaitu 90.
“Tiap-tiap warga negara berhak mendapat Sesungguhnya penelitian yang
pengajaran yang diatur oleh Undang- serupa dengan permasalahan mengenai
Undang” (Undang-Undang Dasar Negara pengaruh cara belajar juga pernah
RI yang telah diamandemen I, II, III, dan dilakukan sebelumnya, seperti pengaruh
IV, masa bakti 2004-2009). cara belajar dan motivasi belajar terhadap
Secara umum ada dua faktor yang prestasi belajar siswa pada standar
mempengaruhi dalam prestasi belajar kompetensi melakukan prosedur
siswa, yaitu faktor internal dan faktor administrasi kelas X progam keahlian
eksternal. Faktor internal adalah faktor administrasi perkantoran SMK Negeri 2
yang datangnya dari dalam diri siswa. Purworejo oleh Yulianto (2012). Hasil
Faktor tersebut antara lain faktor fisiologis penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
(kesehatan dan keadaan tubuh), cara belajar berpengaruh terhadap
psikologis (minat, bakat, intelegensi, prestasi belajar pada standar kompetensi
emosi, kelelahan, dan cara belajar). melakukan prosedur administrasi.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor Penelitian ini dilakukan untuk
yang datangnya dari luar diri siswa. Faktor mengeetahui apakah ada hubungan
tersebut antara lain lingkungan keluarga, antara cara belajar dengan prestasi
lingkungan sekolah, lingkungan belajar siswa dalam mata pelajaran PKn
masyarakat, dan lingkungan alam. Semua pada siswa kelas X SMAN 1 Banjarmasin.
faktor tersebut harus berkontribusi sinergik
satu sama lain karena mempengaruhi
prestasi belajar dan dalam rangka
membantu siswa dalam mencapai prestasi
belajar yang sebaik-baiknya (Dalyono,
2007: 55).

972
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016

B. Kajian Pustaka biasanya digunakan, yaitu sebagai


1. Belajar dan Cara Belajar berikut:
“Belajar itu sendiri secara 1) Menyelesaikan tugas sesegera
sederhana dapat didefinisikan sebagai mungkin
aktivitas yang dilakukan individu secara 2) Menggarisbawahi kata yang penting
sadar untuk mendapatkan sejumlah dalam teks
kesan dari apa yang telah dipelajari dan 3) Membuat catatan di pinggir kanan
sebagai hasil dari interaksinya dengan atau kiri halaman
lingkungan sekitarnya” (Djamarah, 4) Membuat rangkuman
2008: 2). 5) Menyalin pertanyaan penting dalam
Dari hasil penelitian dan catatan
berdasarkan pengalaman, 6) Mempelajari gambar-gambar, simbol
dikemukakan beberapa prinsip belajar atau lambang yang ada dalam teks
antara lain: 7) Menggunakan waktu untuk
a. Harus mempunyai suatu tujuan membaca buku
b. Tujuan itu timbul dari atau 8) Mengikuti bimbingan belajar
berhubungan dengan hidupnya 9) Membuat jadwal belajar
c. Bersedia menglami bermacam- (Sudarmanto, 1994: 26-27).
macam kesukaran 2. Prestasi Belajar
d. Belajar itu harus terbukti dari Menurut Suryabrata (2006: 297)
perubahan kelakuannya “prestasi belajar sebagai nilai yang
e. Selain tujuan pokok yang hendak merupakan bentuk perumusan akhir
dicapai, diperolehnya pula hasil-hasil yang diberikan oleh guru terkait dengan
sampingan kemajuan prestasi belajar siswa selama
f. Belajar dengan cara berbuat waktu tertentu”. Menurut Muhibbin
g. Seorang belajar secara keseluruhan, (2010: 102) “prestasi belajar
juga secara sosial, emosional, etis merupakan realisasi atau pemekaran
dan sebagainya dari kecakapan-kecakapan potensial
h. Dalam hal belajar seseorang atau kapasitas yang dimiliki
memerlukan bantuan dan bimbingan seseorang”.
dari orang lain 3. Kerangka Pemikiran
i. Apa yang dipelajari harus benar- (Variabel Independen)
benar dipahami
j. Belajar harus mempunyai tujuan CARA BELAJAR
untuk nama baik sekolah
k. Belajar itu berhasil jika memberi
sukses yang menyenangkan 1. Menyelesaikan tugas sesegera
l. Ulangan dan latihan perlu akan mungkin
tetapi harus didahului dengan 2. Menggarisbawahi kata yang penting
pemahaman dalam teks
m. Belajar hanya mungkin kalau ada 3. Membuat catatan di pinggir kanan
kemauan dan hasrat untuk belajar atau kiri halaman
(Nasution, 1995: 46-47). 4. Membuat rangkuman
5. Menyalin pertanyaan penting dalam
Suryabrata (2006: 84) catatan
mengemukakan “cara belajar adalah 6. Mempelajari gambar-gambar,
cara atau jalan yang harus ditempuh simbol atau lambang yang ada
untuk mencapai tujuan tertentu dalam dalam teks
belajar dan cara-cara tersebut akan 7. Menggunakan waktu untuk
menjadi suatu kebiasaan”. membaca buku
Di bawah ini akan dikemukakan 8. Mengikuti bimbingan belajar
beberapa cara belajar efektif yang 9. Membuat jadwal belajar

973
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016

4. Hipotesis Penelitian a. Instrumen untuk mengukur cara


Dari kajian teori dan kerangka belajar
pemikiran di atas, maka penulis b. Instrumen untuk mengukur prestasi
mengajukan hipotesis untuk diuji belajar
secara empiris dalam penelitian ini
yaitu “Ada hubungan antara cara 4. Teknik Pengumpulan Data
belajar dengan prestasi belajar siswa a. Teknik Angket
dalam mata pelajaran PKn pada b. Teknik Wawancara
siswa kelas X SMAN 1 Banjarmasin”. c. Teknik Obserasi
d. Teknik Dokumentasi
e. Teknik Test Objektif dan Subjekif
C. Metode Penelitian dalam Bentuk Tertulis
1. Metode Penelitian yang Digunakan
Secara umun metode penelitian 5. Uji Data
diartikan sebagai cara ilmiah untuk a. Uji Validitas
mendapatkan data dengan tujuan dan Analisis uji validitas
kegunaan tertentu. Dalam penelitian instrumen yang dilakukan yaitu
ini metode yang digunakan adalah dengan cara menghitung koefisien
metode kuantitatif. korelasi antara masing-masing
nilai pada nomor pertanyaan
2. Populasi dan Sampel dengan nilai total dari pertanyaan
a. Populasi tersebut
Populasi adalah keseluruhan b. Uji Reliabilitas
subjek penelitian (Arikunto, 2002: Teknik perhitungannya yaitu
108). Populasi adalah semua dengan mengkorelasikan total skor
anggota dari kelompok orang, X (variabel X) dan total skor Y
kejadian atau objek yang dibatasi (variabelY) dengan menggunakan
secara jelas Populasi dalam program Excel maka diperoleh
penelitian ini adalah siswa kelas X hasil korelasi (r) (lampiran).
di SMAN 1 Banjarmasin tahun Kemudian pengujian dilanjutkan
pelajaran 2012/2013. dengan memasukkan nilai korelasi
b. Sampel ke dalam rumus Spearman Brown
Sampel adalah contoh untuk (Sugiyono, 2013: 190), yaitu:
dihadapi sebagai objek sasaran R = 2r
penelitian yang hasil 1+r
kesimpulannya dapat mewakili = 2 x 0,872
seluruh populasi (Arikunto, 2002: 1 + 0,872
109). Total populasi mendekati = 1,744 = 0,932
angka 250, jika menggunakan 1,872
Tabel Krejcie dan Morgan, maka
total sampelnya adalah 152 orang. 6. Analisis Data
a. Tabulasi hasil angket yaitu
3. Instrumen Penelitian menyajikan data ke dalam bentuk
Instrumen penelitian dalam tabel setelah
kuantitatif merupakan variabel yang dihitung agar mudah dipahami
terkandung dalam penelitian tersebut. b. Rumus persentase
Gunanya sebagai suatu alat ukur F
yang digunakan untuk mengukur P  x 100 %
N
varibel penelitian. Dalam penelitian
Keterangan:
ini, telah ditetapkan memiliki dua P = Angka persentase
variabel yaitu sebagai berikut: F = Frekuensi yang dicari
N = Jumlah responden
(Sugiyono, 2008: 76)

974
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016

c. Uji Korelasi Product Moment 2. Cara Belajar Siswa SMA Negeri 1


Untuk menguji hipotesis Banjarmasin
yang berbunyi “Ada hubungan a. Siswa Menyelesaikan Tugas
antara cara belajar dengan Sesegera Mungkin
prestasi belajar siswa dalam mata b. Siswa Menyelesaikan Tugas
pelajaran PKn pada siswa kelas dengan Baik
X SMAN 1 Banjarmasin”, maka c. Siswa Memilih Menyelesaikan
dilakukan uji korelasi product Tugas daripada Bermain
moment. Rumus yang digunakan d. Siswa Menyelesaikan Tugas
adalah sebagai berikut: Sendiri tanpa Bantuan Teman
e. Menggarisbawahi Kalimat yang
Penting dalam Teks
N∑XY – (∑X) (∑Y) f. Siswa tidak Mengalami Kesulitan
rxy =
√ {N∑X2 – (∑X)2} {N∑Y2 – (∑Y)2} Menggarisbawahi Kalimat yang
Penting dalam Teks
g. Siswa Membuat Catatan di
Keterangan: Pinggir Kanan atau Kiri Halaman
Rxy = Koefisien korelasi h. Siswa Membuat Catatan
N = Data Pelajaran tanpa Disuruh oleh
∑xy = Jumlah perkalian skor Guru
antar variabel i. Siswa Memilih Membuat Catatan
∑X = Jumlah skor variabel x daripada Mengobrol dengan
∑Y = Jumlah skor variabel y Teman
∑X2 = Jumlah kuadrat skor x j. Siswa Membuat Rangkuman
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor y k. Siswa Tidak Mengalami Kesulitan
(Sugiyono, 2008: 183) dalam membuat Rangkuman
l. Siswa Menyalin Pertanyaan
Penting dalam Catatan
m. Siswa Memilih Menyalin
D. Hasil Penelitian Pertanyaan Penting daripada
1. Keadaan Fisik SMA Negeri 1 Mengobrol
Banjarmasin n. Siswa Mempelajari Gambar-
SMAN 1 Banjarmasin berdiri gambar yang Belum dipahami
sejak tanggal 24 Februari 1970 o. Siswa Mempelajari Simbol atau
dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) Lambang dalam Teks
301156002011 yang beralamat di p. Siswa Tidak Mengalami Kesulitan
Jl.Mulawarman No.25 Rt.66 Rw.23 Mempelajari Gambar-gambar
Kel.Teluk Dalam Kec.Banjarmasin q. Siswa Tidak Mengalami Kesulitan
Tengah. Mempelajari Simbol atau
SMAN 1 Banjarmasin terletak di Lambang dalam Teks
daerah pendidikan karena banyak r. Siswa Menggunakan Waktu
sekolah-sekolah yang berdekatan Luang untuk Membaca
dengan SMAN 1 Banjarmasin. s. Siswa Mengulang Pelajaran yang
Sekolah ini di kelilingi oleh bangunan Telah Dipelajari di Sekolah
sekolah-sekolah lain, seperti SMK t. Siswa Rutin Membaca Buku
Negeri 1 Banjarmasin, SMA Negeri 2 Setiap Malam
Banjarmasin, dan SMP Negeri 2 u. Siswa Membaca Buku Tidak
Banjarmasin. Bangunan sekolah ini Hanya Menjelang Ujian
mempunyai bangunan yang permanen v. Siswa Memilih Membaca Buku
karena seluruhnya terbuat dari beton. Pelajaran daripada Membaca
Novel atau Komik ....................................
w. Siswa Membaca Berulang-ulang
agar Lebih Mudah Paham

975
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016

x. Siswa Mengikuti Bimbingan 359330


Belajar =
408423,732
y. Siswa Mengikuti Bimbingan
Belajar secara Rutin = 0,879
z. Siswa Senang Mengikuti
Bimbingan Belajar b. Interpretasi dengan menggunaan r
aa. Siswa Menjadi Mudah Menjawab tabel
Pertanyaan ketika Mengikuti Analisis korelasi antara
Bimbingan Belajar variabel X (cara belajar) dengan
bb. Siswa Membuat Jadwal Belajar variabel Y (prestasi belajar siswa)
yang Baik di Rumah dimasukan ke dalam interpretasi
cc. Siswa Memilih Belajar daripada nilai r tabel. Berdasarkan korelasi
Bermain di Rumah product moment antara variabel X
dd. Siswa Belajar di Rumah dengan (cara belajar) dan variabel Y
Kemauan Sendiri (prestasi belajar siswa) diperoleh
besar koefisien korelasi sebesar
3. Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 0,879 kemudian hasil tersebut
1 Banjarmasin disesuaikan dengan r tabel untuk
Siswa yang mendapat nilai PKn jumlah N = 152, maka jumlah data
100 sebanyak 22%, sedangkan siswa yang paling mendekati adalah N =
yang mendapat nilai PKn 90 sebanyak 150 (lampiran) sehingga
60% dan siswa yang mendapat nilai didapatkan harga taraf signifikan
PKn 80 sebanyak 18%. Jadi tes 5% = 0,159 pada taraf signifikan
objektif dan subjektif dalam mata 1% = 0,210. Berdasarkan hasil
pelajaran PKn nilai rata-ratanya adalah pengujian r hitung > r tabel. Jika
90 rxy lebih besar dari r tabel ini
berarti signifikan, maka hipotesis
4. Hasil Pengujian Hipotesis kerja yang berbunyi “hubungan
a. Interpretasi dengan menggunakan antara cara belajar dengan
r hitung prestasi belajar siswa di kelas X
rxy =? SMAN 1 Banjarmasin adalah
N = 152 diterima”.
∑xy = 1571040
∑X = 17341
∑Y = 13750 E. PEMBAHASAN
∑X² = 1979547 1. Cara Belajar Siswa Kelas X di SMAN
∑Y² = 1249900 1 Banjarmasin
N∑XY – (∑X) (∑Y) Cara belajar siswa kelas X di
rxy = SMAN 1 Banjarmasin sudah baik.
√ {N∑X2 – (∑X)2} {N∑Y2 – (∑Y)2} Siswa membuat jadwal belajar yang
baik di rumah. Berdasarkan hasil
(152 x 1571040) – (17341) (13750) penelitian sebanyak 80% siswa
rxy menyatakan selalu membuat jadwal
= √ {(152x1979547) – 300710281}
{(152x1249900) – 189062500} belajar di rumah, sebanyak 20% siswa
sering menyatakan sering, sebanyak
0% kadang-kadang dan sebanyak 0%
267529238798080 - 238438750 tidak pernah. Hal ini juga dikemukakan
=
√ 180863 x 922300 oleh siswa kelas X 7 yaitu Regina
Aprilla yang menyatakan bahwa dia
359330 selalu membuat jadwal belajar yang
= baik di rumah.
√ 166809944900

976
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016

2. Prestasi Belajar Siswa di SMAN 1 belajarnya sudah efektif. Siswa


Banjarmasin membuat jadwal belajar yang baik
Berdasarkan hasil penelitian di rumah. Berdasarkan hasil
yang dilakukan di SMAN 1 penelitian sebanyak 80% siswa
Banjarmasin baik itu dari hasil menyatakan selalu membuat
wawancara, observasi peneliti, tes jadwal belajar di rumah, sebanyak
objektif dan subjektif dalam bentuk 20% siswa sering menyatakan
tertulis dan hasil angket yang telah sering, sebanyak 0% kadang-
disebar kepada para siswa untuk kadang dan sebanyak 0% tidak
mengetahui seberapa besar prestasi pernah.
belajar yang diraih siswa di sekolah b. Prestasi belajar siswa dalam mata
tersebut. Berdasarkan total variabel Y pelajaran PKn pada siswa kelas X
(prestasi belajar siswa) maka dari 152 SMAN 1 Banjarmasin dikatakan
sampel sebanyak 22% siswa sangat baik dengan nilai rata-rata
memperoleh nilai 100, sebanyak 60% 90.
siswa memperoleh nilai 90 dan c. Ada hubungan antara cara belajar
sebanyak 18% siswa memperoleh nilai dengan prestasi belajar dalam
80. Hal ini berarti prestasi belajar mata pelajaran PKn pada siswa
siswa di sekolah sudah baik. kelas X SMAN 1 Banjarmasin yang
ditunjukkan dengan koefisien
3. Hubungan antara Cara Belajar korelasi sebesar 0,879 kemudian
dengan Prestasi Belajar Siswa di hasil tersebut disesuaikan dengan
SMAN 1 Banjarmasin r tabel untuk jumlah N = 152, maka
Berdasarkan hasil analisis data jumlah data yang paling mendekati
pada penelitian ini diketahui bahwa adalah N = 150 (lampiran)
cara belajar ada hubungannya dengan sehingga didapatkan harga taraf
prestasi belajar siswa. Hal ini juga signifikan 5% = 0,159 pada taraf
diperkuat oleh pendapat siswa yang signifikan 1% = 0,210.
telah diwawancarai salah satunya Berdasarkan hasil pengujian r
siswa yang bernama Destya Rizki hitung > r tabel. Jika rxy lebih
Ananda dari kelas X 7. Dia besar dari r tabel ini berarti
berpendapat bahwa “kalau ingin signifikan.
mendapatkan prestasi yang tinggi, 2. Saran
maka harus mempunyai cara belajar a. Bagi siswa diharapkan belajar
yang efektif di rumah”. Selain itu secara disiplin dan membuat
seorang siswa lain yang bernama jadwal belajar.
Erwin Satria Zulfikar kelas X 7 juga b. Bagi guru diharapkan memberi
berpendapat “kalau cara belajar di tugas kepada siswa, seperti PR.
rumah kurang baik, maka prestasi c. Bagi Prodi PKn diharapkan dapat
belajar juga kurang memuaskan”. meneliti lebih lanjut mengenai
Pendapat yang senada juga faktor apa saja yang
dikemukakan oleh Elvara kelas X 1 mempengaruhi prestasi belajar
bahwa “cara belajar di rumah sangat siswa.
berpengaruh terhadap prestasi d. Bagi peneliti sendiri sebagai calon
belajar”. guru diharapkan menghayati dan
mengamalkan hasil penelitian ini
kelak saat terjun menjalani profesi
F. Kesimpulan Dan Saran keguruan nanti.
1. Kesimpulan
a. Cara belajar siswa dalam mata
pelajaran PKn pada siswa kelas X
SMAN 1 Banjarmasin sudah
sangat baik, karena cara

977
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016

DAFTAR PUSTAKA
Muhibbin, 2010. Psikologi Pendidikan
Admin, 2013. Cara Belajar Efektif Efisien. dengan Pendidikan Baru Edisi
(online) (http://www. Revisi. Bandung: PT Remaja
mileniatech.com/ 2011/11/ cara- Rosdakarya.
belajar-efektif efisien. html, diakses
19 Februari 2013). Satriapena, 2012. Teknik-Teknik Evaluasi.
(online) (http://id.shvoong.com/
Ahmadi, Abu, 2004. Psikologi Belajar. social-sciences/education/2288457-
Jakarta: Rineka Cipta. teknik-teknik-evaluasi/html, diakses
9 Maret 2013).
Anita, 2013. Pengaruh Gaya Belajar dan
Motivasi Berprestasi Siswa terhadap Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor
Prestasi Belajar Praktik Instalasi yang Mempengaruhi. Jakarta:
Listrik di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Rineka Cipta.
(online) (http://anith-
nithajie.blogspot.com, diakses 5 Mei Sudarmanto, 1994. Tuntutan Metodologi
2013). Belajar. Jakarta: PT Grasindo.

Apit, Raden, 2013. Cara Belajar Efektif Sugiyono, 2009. Metode Penelitian
Efisien. (online) http://www. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
mileniatech.com/2011/11/cara- Kualitatif dan R & D. Bandung: PT
belajar-efektif efisien.html, diakses Alfabeta
28 Maret 2013).
Syaifuddin, 2012. Teori Hasil Belajar.
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur (online), (http://fuddinbatavia.
Penelitian Suatu Pendekatan com/?p=336, diakses 23 November
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2012).

Dalyono, M, 2007. Psikologi Pendidikan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003


Jakarta: Rineka Cipta. tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(online), (http/// www.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2008. Psikologi depdiknas.go.id/ UU RI No 20/2003-
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sistem Pendidikan Nasional, html,
diakses 17 Februari 2013).
Hakim, Thursan, 2005. Belajar secara
Efektif. Jakarta: Pustaka Uno, Hamzah B, 2007. Profesi
Pembangunan Swadaya Nusantara. Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hariwijaya, M, 2007. Metodologi dan Teknik Wahyu, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif.
Penulisan Penulisan Skripsi. Banjarmasin: Fakultas Keguruan
Yogyakarta: Elmatera Publishing. Ilmu pendidikan.

Huki, 2012. Pengertian Wawancara. (online) Wahyu, dkk, 2011. Pedoman Penulisan
(http://manfaat-pengetahuan. Karya Ilmiah Program Studi
blogspot.com, diakses 10 Agustus Pendidikan Pancasila dan
2013). Kewarganegaraan (PPKN) Program
Sarjana (S1). Banjarmasin: Pustaka
Kunardjiono, 2012. Hubungan antara Cara Banua.
Belajar dengan Prestasi Belajar.
(online)
(http://kunardjiono.blogspot.com,
diakses 10 Agustus 2013).

978
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 6, Nomor 11, Mei 2016

Wahyuni, 2012. Pengaruh Cara Belajar


Siswa dan Media Pembelajaran
terhadap Prestasi Belajar Ekonomi
Siswa Kelas X SMA Swasta PAB 6
Helvetia Tahun Pelajaran
2011/2012. (online)
(http://digilib.unimed. ac.id, diakses
21 Juli 2013).

Wiyono, 2009. Tips Sukses Belajar di


Rumah. (online) (http://tipsdirektur.
blogspot.com/2009/04/6-tips-sukses-
belajar-di-rumah.html?m=, diakses 3
Mei 2013).

Yulianto, Dwi, 2012. Pengaruh Cara Belajar


dan Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Standar
Kompetensi Melakukan Prosedur
Administrasi Kelas X Program
Keahlian Administrasi Perkantoran
SMK Negeri 2 Purworejo. (online)
(http://eprints.uny.ac.id, diakses
tanggal 21 Juli 2013).

979

S-ar putea să vă placă și