Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Abstrack: Effect Of Chemotherapy Booklet Giving to Self Care Ability of Breast Cancer
Patients After Chemotherapy in The Surgical Hospital Abdul Moeloek (RSAM) Bandar
Lampung. Riskesdas 2013 the prevalence of cancer in Indonesia in 1000, or approximately 1,4
per 330.000 people, in province of Lampung increased than 0,02% (2010), 0,04% (2011) and 2012
at 0,04% (Riskesdas 2012). Data breast cancer (RSAM) in 2014 as many as 471 (2,7%) patients.
The aim of research to determine the effect of Giving Chemotherapy Booklet Againts Ability Care
Breast Cancer after Chemotherapy in Surgery Room in Abdul Moeloek Hospital (RSAM) Bandar
Lampung in 2016. The study was conducted starting on January 1-30, 2016 quasi-experimental
design with one group, pre-test and post test. The population of 65 women with breast cancer after
chemotherapy, a sample of 56 respondents. Data were analyzed by t test dependent. The results
obtained by the average value of self-care behaviors of breast cancer patients after chemotherapy
before giving booklet was 4,70 with a standard deviation of 1,249. The average value of the value
of self-care behaviors of breast cancer patients after chemotherapy after the booklet was 7,82 with
a standard deviation of 1,478. Statistical test result p value= 0.000, meaning at alpha 5%
dismpulkan that there is a significant relationship between self-care behaviors of breast cancer
patients after chemotherapy before and after giving of chemotherapy booklet.
Data World Health Organization (WHO) payudara, 500.000 diantaranya meninggal dunia.
tahun 2013, kanker menjadi penyebab kematian Di Amerika Serikat pada tahun 2012 203.500
nomor dua di dunia sebesar 13% setelah penyakit wanita telah terdiagnosis terkena kanker
kardiovaskuler. Diperkirakan tahun 2030 insiden payudara, 54.300 terkena Dustal Carsinoma In
kanker mencapai 26 juta orang dan 17 juta Situ (DCIS) atau tumor jinak, dan 40.000 wanita
diantaranya meninggal akibat kanker (Kemenkes, meninggal dunia (Olfah, 2013).
Mediakom, edisi 5, 2015). Wanita di seluruh Insiden kanker meningkat dari 12,7 juta
dunia 1,2 juta terdiagnosis terkena kanker kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun
26
Anita, Pengaruh Pemberian Booklet Kemoterapi 27
2012, sedangkan jumlah kematian meningkat dari Menurut Persatuan Ahli Bedah Onkologi
7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada Indonesia (2005) yang dikutip oleh Lutfa (2008),
tahun 2012. Di Indonesia berdasarkan data penatalaksanaan / pengobatan utama penyakit
riskesdas tahun 2013 prevalensi tumor/ kanker di kanker meliputi empat macam yaitu pembedahan,
Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau radioterapi, kemoterapi dan hormonterapi.
sekitar 330.000 orang. Pembedahan dilakukan untuk mengambil massa
Kanker (neoplasma) merupakan penyebab kanker dan memperbaiki komplikasi yang
kematian pertama di dunia. Kanker adalah suatu mungkin terjadi. Sementara tindakan radioterapi
penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel- dilakukan dengan sinar ionisasi untuk
sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel menghancurkan kanker. Kemoterapi dilakukan
kanker kemudian menyerang dan merusak untuk membunuh sel kanker dengan obat anti-
jaringan biologis lainnya, baik dengan kanker (sitostatika). Sedangkan hormonterapi
pertumbuhan langsung di jaringan yang dilakukan untuk mengubah lingkungan hidup
bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke kanker sehingga pertumbuhan sel-selnya
tempat yang jauh (metastasis) (Ghofar, 2009). terganggu dan akhirnya mati sendiri.
Kanker merupakan penyebab kematian Keberhasilan pengobatan ini tergantung dari
nomor 7 di Indonesia. Penderita kanker tertinggi ketentuan pasien dalam berobat dan
di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker tergantung pada stadiumnya.
leher rahim (Kemenkes, Mediakom, edisi 5). Kemoterapi dapat membantu dalam
Kanker payudara termasuk tersering ditemukan pembuatan rencana yang realistis oleh perawat,
pada perempuan setelah kanker serviks. pasien dan keluarga. Misalnya, kemungkinan
(Dharmais, 2011). Menurut Data International untuk sembuh, hidup lebih panjang tanpa
Agency for Research on Cancer (IARC) 2012 gejala/tanda kanker atau hanya meringankan
didapatkan insidensi kanker payudara di gejala kanker agar pasien hidup lebih nyaman
Indonesia 40 per 100.000 wanita, kanker leher merupakan keuntungan yang melebihi risiko efek
rahim 17 per 100.000 perempuan. Berdasarkan samping dan kemoterapi yang sifatnya
sistem informasi RS (SIRS). Jumlah pasien rawat sementara. Kemoterapi menyembuhkan lebih dari
jalan maupun rawat inap pada kanker payudara 90% pria penderita kanker buah zakar yang telah
terbanyak yaitu 12014 orang (28,7%) dan kanker menyebar dan sekitar 98% wanita penderita korio
serviks 5,349 orang (12,8%). karsinoma atau kanker rahim (Junaidi, 2007).
Kanker memiliki berbagai macam jenis Beberapa efek samping yang tidak
dengan berbagai akibat yang timbul. Ancaman diinginkan akan timbul selama kemoterapi. Berat
kematian dan penurunan kualitas hidup ringannya efek samping kemoterapi tergantung
membayangi jutaan penderita kanker. Pada tahun pada banyak hal, antara lain jenis obat
2008 jumlah kematian akibat penyakit kanker kemoterapi, kondisi tubuh, kondisi psikis pasien.
mencapai 58 juta jiwa. Sedikitnya 1,2 juta jiwa di Efek samping kemoterapi timbul karena obat-
Amerika Serikat didiagnosa menderita kanker obat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya
setiap tahunnya. Akan tetapi incidence rate lebih membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang
banyak terjadi di negara berkembang. Indonesia sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah
sebagai salah satu negara berkembang dengan dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika
prevalensi rate penyakit kanker yang cukup sedang dilakukan pengobatan atau beberapa
tinggi (Lutfa, 2008). waktu setelah pengobatan (Bakhtiar, 2012).
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Beberapa hal yang diakibatkan oleh efek
(Kemenkes) tahun 2012 yang dikutip oleh samping terapi tersebut adalah rambut rontok
Bakhtiar (2012) menyebutkan bahwa prevalensi bahkan sampai botak dapat terjadi selama
kanker mencapai 4,3 banding 1.000 orang. pemberian kemoterapi, gangguan pada sumsum
Padahal data sebelumnya menyebutkan tulang yaitu berkurangnya hemoglobin,
prevalensinya 1 banding 1.000 orang. Badan trombosit, dan sel darah putih, membuat tubuh
Kesehatan Dunia atau World Health lemah, merasa lelah, sesak nafas, mudah
Organization (WHO) dan Serikat Pengendalian mengalami perdarahan, dan mudah terinfeksi,
Kanker Internasional atau International Union kulit membiru/menghitam, kering, serta gatal,
Against Cancer (UICC) tahun 2012 pada mulut dan tenggorokan terdapat sariawan,
memprediksi, akan terjadi peningkatan penderita terasa kering, dan sulit menelan, adanya mual dan
kanker sebesar 300 persen di seluruh dunia pada muntah, nyeri pada perut saluran pencernaan,
tahun 2030. Jumlah tersebut 70 persennya berada produksi hormon terganggu sehingga
di negara berkembang seperti Indonesia. menurunkan nafsu seks dan kesuburan (Bakhtiar,
2012).
28 Jurnal Kesehatan, Volume VII, Nomor 1, April 2016, hlm 26-33
Berdasarkan survei dari Health tergolong sedang yaitu sebesar (87%), konsep
Information National Trends Survey (HINTS) diri responden tergolong tinggi (13%) sedangkan
(2007) yang dikutip oleh Ananditha (2012) proporsi terkecil yang mendapat kemoterapi
menunjukkan bahwa 12.239 pasien kanker yang adalah konsep diri yang tergolong rendah yaitu
menjalani kemoterapi, ditemukan efek samping (0%). Dapat disimpulkan bahwa konsep diri
yang serius dan membutuhkan perawatan darurat penderita kanker yang mendapat kemoterapi di
sebanyak 16% dari pasien. Penyebab umum Ruang Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang
rawat inap antara lain infeksi dan demam (8%), tergolong sedang.
neutropenia atau trombositopenia (5,5%), Penelitian yang dilakukan oleh Lutfa
gangguan elektrolit seperti dehidrasi (2,5%), (2008) pada awal bulan Oktober 2007 dengan
mual muntah (2,9%), kelelahan, pusing atau melakukan wawancara terhadap pasien kanker
gangguan fisik yang berhubungan dengan yang menjalani kemoterapi di ruang Cendana 1
kondisinya (2%), trombosis vena dalam atau RSUD Dr. Moewardi sebanyak 34 responden,
emboli paru (1,2%), dan malnutrisi (0,9%). yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
Dampak dari pengobatan kanker sebagian besar pasien rambutnya menjadi rontok,
(kemoterapi) dapat menyebabkan merasa mual dan muntah, 25% pasien merasakan
ketidakmampuan berjalan atau menggerakkan perannya sangat berkurang. Pasien laki-laki
tangan sehingga tidak mampu melakukan merasa tidak mampu lagi menghidupi keluarga,
pekerjaan apapun dan beraktivitas sebagaimana tidak mampu berdekatan dengan anak dan
sebelum sakit. Keadaan ini dapat menyebabkan mengurusnya.
penilaian negatif terhadap diri sendiri dan Penderita kanker payudara di Indonesia
menjadi tidak percaya diri karena jadi bergantung tahun 2013 berdasarkan profil Kesehatan
pada orang lain, merasa menjadi beban bagi Indonesia tahun 2008 terlihat perubahan angka,
keluarga dan merasa tidak berguna (Lubis, 2009). pada tahun 2005 jumlah penderita kanker
Menurut Keliat (1992) yang dikutip oleh payudara 7.850 kasus, tahun 2006 meningkat
Yani (2007), bahwa hilangnya bagian badan, menjadi 8.328 kasus, tahun 2007 sedikit
tindakan operasi, proses patologi penyakit, penurunan menjadi 8.277, dan tahun 2008
perubahan struktur dan fungsi tubuh, proses sebanyak 5.207 kasus. Data ini adalah data
tumbuh kembang, prosedur tindakan dan penderita kanker payudara yang merupakan
pengobatan merupakan situasi atau stressor yang pasien yang rawat inap dengan diagnosis kanker.
dapat mempengaruhi konsep diri dan Jadi penderita kanker payudara sebenarnya
komponennya yakni citra tubuh, ideal diri, harga sangat mungkin jauh lebih besar lagi (Kemenkes,
diri, penampilan peran, dan identitas personal. Mediakom, edisi 5).
Pengobatan kanker itu sendiri memberi Menurut Ekowati (2013) lebih dari 40%
dampak negatif pada fisik maupun mental dan dari semua kanker dapat dicegah, bahkan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap beberapa jenis yang paliing umum seperti kanker
konsep diri. Jika konsep diri menderita, maka payudara, kolorektal dan leher rahim dapat
pikiran dan tingkah laku seseorang akan menjadi disembuhkan jika terdeteksi dini (Kemenkes,
terganggu, begitu seterusnya. Mengalami Mediakom, edisi 5). Menurut Age standardized
kebotakan dan menyebabkan ia merasa tubuhnya cancer ratio (ASCAR) 2005 kasus kanker
tidak menarik lagi serta merasa bahwa suami payudara di Indonesia terbanyak menyerang
tidak tertarik lagi pada dirinya. Namun gangguan kelompok umur 45-54 dengan nilai ASCAR
harga diri pada penderita penyakit kanker, 17,38%. Di Indonesia problem kanker payudara
kemungkinan mengalami hubungan interpersonal menjadi lebih besar lagi karena lebih dari 70%
yang tidak harmonis. Kondisi penderita kanker penderita datang ke dokter pada stadium yang
serviks stadium lanjut tidak dapat kembali ke sudah lanjut, maka dari itu permasalahan
keadaan semula, dikarenakan gangguan konsep mengenai kanker payudara memang
diri yang terjadi dalam dirinya yakni kecacatan membutuhkan perhatian khusus (Saryono, 2009).
tubuh dan penurunan fungsi organ tubuh (Lubis, Penelitian yang dilakukan oleh Anggorowati
2009). (2012) menjelaskan bahwa kasus kanker
Penelitian yang dilakukan oleh Saraswati payudara di Indonesia terus meningkat sepanjang
(2009) di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi tahun 2009-2012 dengan kejadian 5.297 kasus di
Semarang dengan menggunakan 30 orang pasien tahun 2009, 7.850 kasus di tahun 2010, 8.328
kanker yang telah mendapat kemoterapi sebagai kasus di tahun 2011, dan 8.277 kasus di tahun
responden, yang hasil penelitiannya 2012.
menunjukkan bahwa sebagian besar konsep diri Prevalensi kasus kanker payudara di
responden yang menghadapi kemoterapi Provinsi Lampung mengalami peningkatan dari
Anita, Pengaruh Pemberian Booklet Kemoterapi 29
48,252 (p= 0,000). Hasil penelitian ini juga kemampuan penderita dalam perawatan diri.
memperkuat penelitian Herniyatun, Mengingat pentingnya upaya dalam
Astutiningrum dan Nurlaila (2009), dengan hasil memandirikan penderita dan mencegah
penelitian ada perbedaan yang signifikan rata-rata komplikasi lebih lanjut, maka pemberian booklet
nilai pengetahuan (p= 0,000), sikap (p= 0,024), kemoterapi dapat menjadi alternatif dalam
ketrampilan (p= 0,000) antara sebelum dan memberikan pendidikan kesehatan, mengingat
setelah pada kelompok perlakuan. Hasil keterbatasan tenaga kesehatan untuk memberikan
penelitian juga menunjukkan bahwa antara pendidikan kesehatan secara langsung dan
kelompok perlakuan dan kontrol ada perbedaan keseragaman informasi. Untuk itu diperlukan
yang signifikan rata-rata nilai sikap (p= 0,027), dukungan dari fihak manajemen rumah sakit
keterampilan (p= 0,000), tetapi tidak signifikan untuk memfasilitasi ketersediaan booklet di ruang
untuk pengetahuan (p= 0,150). Edukasi peer kemoterapi. Institusi pendidikan dalam setiap
group akan bisa merubah perilaku pencegahan mata kuliah, hendaknya juga mengembangkan
kanker serviks jika dilakukan oleh kader berbagai bentuk media kreatif dan inovatif yang
kesehatan yang terpilih, yang bisa mentransfer dapat digunakan mahasiswa dalam memberikan
ilmu tentang pencegahan ini secara tuntas, pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga.
sehingga tidakhanya sikap dan ketrampilan yang Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan
bisa berubah tetapi pengetahuan yang luas meneliti beberapa faktor lain dan media
tentang kanker servik juga bisa dimiliki oleh elektronik yang lebih menarik dalam upaya
semua anggota peer group yang ada di pencegahan dan rehabilitasi penderita yang
masyarakat Kebumen. menjalani kemoterapi.
Hasil penelitian ini juga menjelaskan
bahwa edukasi penting dilakukan dalam upaya
pencegahan komplikasi penyakit lebih lanjut, hal SIMPULAN
ini sesuai dengan penelitian Soep (2011), dengan
hasil penelitian terjadi penurunan depresi Nilai rata-rata perilaku perawatan diri
postpartum sebesar 65% dan terdapat perbedaan penderita kanker payudara pasca kemoterapi
depresi postpartum pada ibu yang dilakukan sebelum pemberian booklet adalah 4,70 dengan
intervensi psikoedukasi dengan ibu yang tidak standar deviasi 1,249. Nilai rata-rata nilai
dilakukan intervensi psikoedukasi dan penelitian perilaku perawatan diri penderita kanker
Sumiatun (2013), dengan hasil penelitian yang payudara pasca kemoterapi setelah pemberian
menjelaskan ada hubungan antara pengetahuan booklet adalah 7,82 dengan standar deviasi 1,478.
dengan upaya pencegahan kanker payudara pada Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0,000,
wanita usia subur di desa Ngino kecamatan berarti pada alpha 5% terlihat bahwa ada
Semanding Tuban tahun 2013, dengan koefesien pengaruh yang signifikan antara perilaku
korelasi 0,679 yang berarti mempunyai perawatan diri penderita kanker payudara pasca
kemaknaan kuat. kemoterapi sebelum dan setelah pemberian
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan booklet kemoterapi.
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
pemberian booklet kemoterapi terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Ananditha, Aries Chandra. 2012. PACE, PCM, & Bakhtiar. 2012. Manfaat & Efek Samping
CSN: Teknologi E/Tablet untuk Anak Kemoterapi. http:// Manfaat dan efek
Penderita Kanker yang BerinisiatifTinggi. sampingkemoterapi_Bakhtiar.htm diakses
http://ads.kompasads.com/ diakses 1 tanggal 1 Oktober 2015.
Oktober 2015. Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku
Ariawati, K. 2007. Toksisitas Kemoterapi Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta:
Leukemia Limfoblastik Akut pada Fase EGC.
Induksi dan Profilaksis Susunan Saraf Ghofar, Abdul. 2009.Cara Mudah Mengenal &
Pusat dengan Metroteksat 1 gram. Sari Mengobati Kanker. Jogjakarta: Flamingo.
Pediatri Vol. 9, No. 4, Desember. Hadiyanto, Yanwar et al. (2012). Health First.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Mesa Publishing.
Jakarta: Rineka Cipta. Hidayat, A. A. 2009. Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika.
Anita, Pengaruh Pemberian Booklet Kemoterapi 33
Janewinarni. 2011. Perilaku Klien Dengan Rasjidi, Imam. 2007. Kemoterapi Kanker
Gangguan Konsep Diri. Diakses di Ginekologi Dalam Praktik Sehari-hari.
http://janewinarni.wordpress.com/ diakses Malang: Sagung Seto.
08 Mei 2013. Rola, F. 2006. Hubungan Konsep Diri Dengan
Junaidi, Iskandar. 2007. Kanker. Jakarta: PT Motivasi Berprestasi Pada Remaja.
Bhuana Ilmu Populer. http://www.digitizedlibrary.usu.ac.id
Lubis, N. Hasnida. 2009. Terapi Perilaku diakses 22 November 2015.
Kognitif pada Pasien Kanker. Medan : Saraswati, Sri Haryani. 2009. Jurnal
USU Press. Keperawatan dan Kebidanan: Hubungan
Lutfa, Umi. 2008. Faktor-faktor yang antara Kecemasan pada Penderita Kanker
Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pasien yang Mendapat Kemoterapi dengan
dengan Tindakan Kemoterapi di Ruang Konsep Diri. Jurnal Keperawatan dan
Cendana RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kebidanan (JIKK) Vol.I, No.1 Desember.
http://etd.eprints.ums.ac.id/ diakses 22 Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan
September 2012. Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Trismiati. 2004. Jurnal Psyche: The Anxiety Level
Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan Differences Among Male and Female
Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC. Sterilization Acceptors at RSUP Dr.
Notoatmodjo,S. 2007. Promosi Kesehatan dan Sardjito Yogyakarta. Vol. 1 No. 1, Juli.
Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Yani, Desy Indra. 2007. Pengalaman Hidup
_______2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Klien Kanker Serviks di Bandung.
Jakarta: Rineka Cipta. http://resources.unpad.ac.id/diakses 24
September 2012.