Sunteți pe pagina 1din 16

EFEKTIFITAS PROGRAM INTERVENSI ANEMIA ZAT BESI PADA IBU

HAMIL BERBASIS MASYARAKAT: SYSTEMATIC REVIEW

Anak Agung Ngurah Kusumajaya


Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar
nkusumajaya@yahoo.com

Abstract. Anemia in pregnant women is a serious problem and determines the health of mother and
child, so it is necessary to take preventive interventions. The purpose of this systematic review was
to compare the effectiveness of intervention programs maternal anemia iron-based society,
especially in developing countries. A major focus of study materials was the effectiveness of iron
tablets, folic acid or multiple micronutrient another in pregnant women with and without iron-
deficiency anemia. Information from various articles related to the topic was collected using three
sources, namely database Pubmed (Medline), ProQuest and Ebsco (CINAHL Plus with Full Text) in
the time range of 2010 to 2015. A total of nine research articles intervention iron anemia in
pregnant women based society in developing countries were reviewed, of which five articles focus
on interventions related to its effectiveness in pregnant women who are anemic, three articles are
nutrition intervention programs anemia in pregnant women non anemia / anemia light, and one
article relating to the use of supplements regularly or irregularly. Results of the review showed that
the effectiveness of intervention programs iron anemia need to be adjusted to the target pregnant
woman. Intervention programs and the provision of iron tablets not regularly every day provide
protective effects in pregnant women who are not anemic. Intervention program of tablet
combination of iron, folic acid or multiple micro-nutrients need to be given to pregnant woman with
anemia or in the region with a medium or high prevalence of anemia in pregnant mothers, and
feeding every day during the last trimester of pregnancy. Program interventions are integrated with
the increase in food consumption and iron tablets adherence could provide optimal impact.
Key words: anemia, iron tablet, pregnant woman, and intervention

Abstrak. Anemia pada ibu hamil merupakan masalah yang serius dan sangat menentukan kesehatan
ibu dan anak, sehingga perlu dilakukan langkah intervensi pencegahannya.Tujuan dari penulisan
systematic review ini adalah untuk membandingkan efektifitas program intervensi anemia zat besi
ibu hamil berbasis masyarakat khususnya di negara berkembang. Fokus utama yang menjadi bahan
kajian adalah efektifitas pemberian tablet besi, asam folat atau multiple mikro nutrien lain pada ibu
hamil tanpa dan dengan anemia defisiensi zat besi. Pencarian informasi dari berbagai artikel
yang berkaitan dengan topik menggunakan tiga sumber database yaitu Pubmed (Medline),
ProQuest dan Ebsco (CINAHL Plus with Full Text). Penelitian dilakukan dalam kisaran waktu
tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Sebanyak 9 artikel penelitian intervensi anemia zat besi pada
ibu hamil berbasis masyarakat di negara berkembang direview, dimana 5 artikel fokus pada
intervensi yang berkaitan dengan efektifitasnya pada ibu hamil yang mengalami anemia, 3 artikel
merupakan program intervensi anemia zat gizi pada ibu hamil non anemia/anemia ringan, dan 1
artikel berkaitan dengan penggunaan suplemen secara rutin atau tidak rutin. Hasil review
menunjukan bahwa efektifitas program intervensi anemia zat besi perlu disesuaikan dengan target
ibu hamil. Program intervensi tablet besi dan pemberian tidak setiap hari memberikan efek protektif
pada ibu hamil yang tidak anemia. Program intervensi pemberian tablet kombinasi besi, asam folat
atau multiple mikro nutrient lain perlu diberikan untuk intervensi ibu hamil dengan anemia atau
pada wilayah dengan prevalensi anemia ibu hamil sedang atau tinggi, dan pemberiannya setiap hari
selama trimester terakhir kehamilan. Program intervensi yang terintegrasi dengan peningkatan
konsumsi makanan serta kepatuhan minum tablet besi memberikan dampak yang lebih optimal.
Kata Kunci: anemia, tablet besi, ibu hamil, intervensi

99
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 2 September 2016 : 99 -114

Pendahuluan asam folat memerlukan biaya yang tidak


Anemia menjadi masalah kesehat- besar 4. Systematic review yang pernah
an global yang tidak hanya terjadi di dilakukan merekomendasikan perlunya
negara berkembang tetapi juga pada memberikan paket multiple mikro nutrien
negara-negara maju. Anemia pada ibu yang terintegrasi dalam intervensi gizi
hamil perlu mendapat perhatian karena dan kesehatan pada ibu hamil (5). Lebih
periode kehamilan merupakan periode lanjut perlu kajian yang lebih mendalam
penting yang menentukan suatu generasi terhadap pelaksanaan dari rekomendasi
kehidupan manusia. Anemia pada ibu yang diberikan. Hal ini disebabkan
hamil menjadi tantangan serius dalam pelaksanaan suatu program banyak
mewujudkan tercapainya kesehatan ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
dan anak. Organisasi Kesehatan Dunia mengurangi efektifitasnya. Salah satunya
(World Health Organization/WHO) berkaitan dengan kepatuhan ibu hamil
mencatat diperkirakan sebanyak 41,8% untuk mengonsumsi tablet yang diberi-
wanita hamil di dunia yang mengalami kan menyebabkan kurang optimalnya
1
anemia . Data menunjukkan prevalensi program suplementasi yang dilaksana-
anemia di negara berkembang 3-4 kali kan.
lebih tinggi dibandingkan dengan negara- Tujuan dari penulisan systematic
negara maju. Dari semua kelompok yang review ini adalah untuk membandingkan
menderita anemia di negara berkembang, efektifitas program intervensi anemia zat
ibu hamil merupakan kelompok yang besi ibu hamil berbasis masyarakat
paling banyak menderita anemia khususnya di negara berkembang. Fokus
2
sebanyak 56% . Dilihat dari jenis utama yang menjadi bahan kajian adalah
peyebabnya, diperkirakan paling sedikit efektifitas pemberian tablet besi, asam
lima puluh persen kejadian anemia folat atau multiple mikro nutrien lain
berkaitan dengan anemia akibat pada ibu hamil tanpa dan dengan anemia
kekurangan zat besi (iron deficiency defisiensi zat besi. Selain itu dapat dikaji
anemia) 3. hal-hal yang berkaitan dengan faktor-
WHO telah merekomendasikan faktor yang mungkin mempengaruhi
pemberian tablet besi dan asam folat program intervensi yang dikerjakan.
untuk menurunkan resiko anemia
Metode
defisiensi besi pada ibu hamil.
Pelaksanaan program ini dilakukan di Strategi Penelusuran
banyak negara berkembang sehingga Data base yang digunakan sebagai
pelaksanaan pemberian tablet besi dan sumber pencarian informasi dari

100
A.A.N. Kusumajaya (Efektifitas Program …. )

berbagai artikel yang berkaitan dengan telah direview oleh kelompok reviewer
topik menggunakan tiga sumber data termasuk di dalamnya studi observasi,
base yaitu Pubmed (Medline), ProQuest quasi randomized trials, and prospective
dan Ebsco (CINAHL Plus with Full randomized controlled trials (RCTs).
Text). Penelitian dilakukan dalam kisaran Artikel tersebut juga harus memenuhi
waktu tahun 2010 sampai dengan tahun kriteria inklusi sebagai berikut: 1)
2015 (lima tahun terakhir) karena penelitian dilakukan pada sasaran
ditemukan systematic review tahun 2009 kelompok ibu hamil; 2) konsen pada
sebagai pembanding yaitu artikel dengan masalah anemia dan atau defisiensi zat
judul Multiple micronutrient besi; 3) berisi program intervensi
supplementation during pregnancy in penanganan atau pencegahan anemia; 4)
developing-country settings: Policy and program intervensi yang dibahas dalam
program implications of the results of a artikel sudah selesai dilaksanakan
meta-analysis 5. Review tersebut meng- berkaitan dengan konsumsi zat besi,
analisis pengaruh pemberian multiple kepatuhan minum tablet besi,
mikro nutrient tablet terhadap status peningkatan kadar haemoglobin dan
mikronutrien, berat lahir dan konsepsi serum ferritin; 5) penelitian dilakukan
janin, kegagalan kelahiran dan kematian dalam kisaran waktu tahun 2010 sampai
bayi. Namun pada sistematik yang akan dengan tahun 2015; dan 6) penelitian
dilakukan lebih difokuskan pada menguji setidaknya program intervensi
pengaruh tablet besi, asam folat atau berbasis masyarakat di negara
multi mikrinutrien lain pada ibu hamil berkembang. Sedangkan kriteria eksklusi
yang tidak dan mengalami anemia yang digunakan adalah pembahasan
defisiensi besi. Tahapan dalam intervensi berkaitan dengan anemia
penelusuran artikel berpedoman pada akibat faktor genetik, aspek ekonomi atau
Prisma Statement, dengan menggunakan psikologi dalam penanganan anemia.
kata kunci dalam menelusuri artikel
Prosedur dan Analisis Artikel
adalah (anaemia OR “iron deficiency”)
Prosedur pelaksanaan sistimatic
AND pregnant AND women AND
review berpedoman pada flow chart
(intervention OR program) AND
7
Prisma Statement dengan langkah-
“antenatal care”.
langkah sebagai berikut: 1) Proses
Kriteria Inklusi dan Ekslusi identifikasi diawali dengan melakukan
Artikel yang dimasukkan dalam pencarian artikel penelitian berdasarkan
analisis merupakan artikel yang kata kunci yang telah ditetapkan pada
dipublikasikan dalam bahasa Inggris dan ketiga database tersebut dan dicatat
101
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 2 September 2016 : 99 -114

dalam program EndNote; 2) Proses topik, populasi dan sampel, desain, jenis
screening dilakukan untuk mengecek intervensi, pengukuran, analisis dan
apakah artikel yang terdokumentasi ada/ hasil; 4) Analisis yaitu setelah didapatkan
tidak duplikasi yang dilakukan meng- artikel yang memenuhi syarat (eligible)
gunakan sistem pada EndNote dan sesuai dengan kriteria inklusi dan
dilanjutkan dengan cara manual. eksklusi yang ditetapkan, selanjutnya
Kemudian proses seleksi judul artikel dianalisis dan disintesis berbagai
dilakukan berdasarkan kriteria inklusi informasi yang terdapat pada setiap
dan eksklusi yang telah ditetapkan; 3) artikel melalui telaah abstrak dan
Penentuan Artikel Elegability yaitu pembacaan full text untuk menemukan
proses seleksi selanjutnya dilakukan adanya kesenjangan dalam setiap artikel.
dengan cara membuat format tabel Adapun prosedur kerja pada
terhadap seluruh data berdasarkan judul, sistimatic review adalah sebagai berikut:

Perumusan Masalah

Penemuan kata kunci

Identifikasi melalui tiga database Ebsco, ProQuest, PubMed


menggunakan kata kunci

Lakukan dokumentasi setelah seleksi artikel yang duplikasi


menggunakan sistem EndNote atau manual

Lakukan seleksi dan dokumentasi berdasarkan kriteria inklusi


dan eksklusi untuk menetapkan artikel yang elegibility

Review terhadap judul dan abstrak

Review isi artikel dengan membaca naskah lengkap (full text)

Sintesis dan rumusan hasil

102
A.A.N. Kusumajaya (Efektifitas Program …. )

Hasil Penelusuran dan Seleksi Data

Berdasarkan proses identifikasi sumber informasi adalah tiga data base


dan penelusuran artikel dengan diperoleh hasil, sebagai berikut :

Hasil pencarian Hasil pencarian Hasil pencarian


melalui PubMed melalui ProQuest melalui Ebsco
(n=72) (n=748) (n=19)

Total pencarian
(n=839)

Duplikasi elektronik = 20

Catatan setelah cek duplikasi


elektronik (n=819)

Duplikasi manual = 39

Catatan setelah cek duplikasi manual


(n=780)
Seleksi judul tidak sesuai dengan topik
dan kriteria inklusi dan eksklusi=708

Jumlah artikel (n=72)

Artikel yang tidak memnuhi syarat


berdasarkan abstrak = 49

Full text Artikel dievaluasi sesuai


kriteria inklusi dan eksklusi (n=23)
Seleksi full text tak memenuhi kriteria
= 14

Full text Artikel yang dilakukan


systematic review n=9 artikel

Gambar 1. Bagan proses penelusuran pustaka

Hasil duplikasi baik elektronik maupun manual

Hasil penelusuran artikel menemu- ditemukan sebanyak 780 artikel.

kan sebanyak 839 artikel yang didapat Selanjutnya dilakukan seleksi judul

dari penelusuran dengan database berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi

ProQuest sebanyak 748 artikel, PubMed dan ditemukan sebanyak 72 artikel.

sebanyak 72 artikel dan Ebsco (CINAHL Kemudian full text artikel dievaluasi

Plus with Full Text) sebanyak 19 artikel. sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

Setelah dilakukan proses screening dan ditemukan sebanyak 9 artikel yang

103
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 2 September 2016 : 99 -114

memenuhi syarat untuk direview dalam (p<0,05). Tidak ditemukan perbedaan


sistematik ini (gambar 1). yang signifikan pada kadar Hb dan
ferritin pada saat umur kehamilan 28
Pemberian Suplemen pada Ibu Hamil
minggu dan saat melahirkan pada dua
Tidak Anemia
kelompok tersebut, serta tidak ditemukan
Penelitian untuk mengetahui efek perbedaan berat bayi, panjang atau lama
pemberian tablet besi terhadap status besi kehamilan. Hasil penelitian ini
dan outcome saat melahirkan dilakukan merekomendasikan bahwa pemberian
dengan menggunakan rancangan a tablet besi selama kehamilan pada ibu
randomized, triple-blind clinical trial yang tidak anemia dengan serum ferritin
pada 148 ibu hamil yang tidak anemia rendah memiliki keuntungan untuk
(kadar Hb >11 g/dl dan serum ferritin > pencegahan anemia defisiensi besi.
20 μg/L), kehamilan pertama dengan
Penelitian pengaruh pemberian
umur ibu berkisar 20-35 tahun (8).
tablet besi dan asam folat pada ibu hamil
Sampel diacak menjadi 2 kelompok yaitu
dan status besi bayi yang dilahirkan serta
kelompok perlakuan sebanyak 70 ibu
melihat efeknya pada prevalensi anemia
hamil diberikan tablet besi ferrous sulfate
ibu hamil dan dampaknya menjelang
(60 mg) setiap hari dan kelompok kontrol
melahirkan dilakukan di China
sebanyak 78 ibu hamil diberikan placebo.
menggunakan 1632 sampel ibu hamil
Intervensi penelitian dilakukan saat umur
berumur ≥18 tahun yang memiliki kadar
kehamilan <20 minggu sampai
Hb ≥ 10,0 g/dl (non anemia/anemia
melahirkan, dilakukan pengukuran kadar
ringan). Kelompok perlakuan diberikan
Hb dan serum ferritin sebanyak 3 kali
tablet besi 60 mg (n=832) dan kelompok
yaitu awal penelitian, umur kehamilan 28
kontrol diberikan placebo dan asam folat
minggu dan saat melahirkan. Hasil
(0,40 mg) (n=809) (9). Penelitian dimulai
penelitian menunjukkan insiden
pada umur kehamilan <20 minggu
defisiensi zat besi (serum ferritin <12
sampai menjelang melahirkan. Pada awal
μg/L) lebih rendah secara signifikan pada
penelitian ditemukan sebanyak 8% ibu
kelompok perlakuan dibandingkan
hamil mengalami anemia ringan (Hb: 10-
kelompok kontrol pada umur kehamilan
10,9 g/dl). Setelah dilakukan intervensi
28 minggu dan saat melahirkan (p<0,05).
menjelang melahirkan, kadar Hb rata-rata
Sedangkan insiden anemia defisiensi zat
0,556 g/dl lebih tinggi pada kelompok
besi (kadar Hb <11 g/dl, serum ferritin
perlakukan yang diberikan tablet besi
<12 μg/L) berbeda secara signifikan
dibandingkan kelompok kontrol (effect
hanya pada umur kehamilan 28 minggu
size=0,50) dan prevalensi anemia lebih

104
A.A.N. Kusumajaya (Efektifitas Program …. )

rendah (13,4% vs. 25,1%; RR: 0,53; kehamilan menurunkan anemia, ID dan
95%CI: 0,43-0,66). Resiko defisiensi IDA pada ibu hamil di China, akan tetapi
besi (ID) dan anemia defisiensi besi masih ditemukan sebagian besar ibu
(IDA) menjelang melahirkan menurun hamil dan lebih dari 45% bayi yang lahir
pada kelompok perlakuan dibandingkan masih mengalami ID berkaitan dengan
kelompok kontrol, masing-masing ID suplementasi yang diberikan.
(RR: 0,74; 95%CI: 0,69-0,79 yang Pemberian tablet besi pada ibu
ditentukan dari serum ferritin (SF) <15 hamil yang tidak anemia atau anemia
μg/L; RR: 0,65; 95%CI: 0,59-0,71 yang ringan akan lebih efektif jika disertai
ditetapkan berdasarkan body iron (BI) <0 dengan pemberian mikronutrien lain (10.
mg/kg); dan IDA (RR: 0,49; 95%CI: Penelitian yang dilakukan Mei, dkk
0,38-0,62 berdasarkan SF rendah; RR: menggunakan rancangan a randomized,
0,51; 955CI; 0,40-0,65 berdasarkan BI double-blind trial pada 834 ibu hamil
rendah). Akan tetapi sebagian besar ibu yang ikut penelitian sampai akhir (dari
hamil masih mengalami ID menjelang 1994 ibu hamil) yang memiliki kadar Hb
melahirkan (66,8% berdasarkan SF >10 g/dl. Umur kehamilan sampel diawal
rendah, 54,7% berdasarkan BI rendah), penelitian <20 minggu dan akhir
dimana pada awal penelitian hanya penelitian sampai umur kehamilan 28-32
ditemukan IDA sebesar 2,5% minggu. Sampel penelitian dibagi secara
berdasarkan SF rendah, dan 1,5% acak menjadi tiga kelompok yaitu
berdasarkan BI rendah. Tanpa pemberian kelompok yang diberikan tablet asam
tablet besi, ditemukan prevalensi IDA folat (FA) (400 μg) saja setiap hari
sebesar 21,7% menjelang melahirkan disebut kelompok kontrol (n=282);
dengan SF rendah dan 19,7% dengan BI kelompok I diberikan FA dan tablet besi
rendah; dilihat dari proporsi IDA yang 30 mg (IFA) (n=278); kelompok II
mendapat tablet besi sebesar 10,6% diberikan FA, iron, 13 Multiple
dengan SF rendah dan 10,1% dengan BI micronutrients (MM) (n=274). Hasil
rendah. Seluruh hasil pengukuran yang penelitian menunjukkan di akhir
berkaitan status besi berdasarkan penelitian di umur kehamilan 28-32
pemeriksaan darah dan biokimia, minggu, prevalensi defisiensi zat besi
meningkat secara signifikan menjelang secara signifikan lebih rendah pada
kelahiran dibandingkan dengan awal kelompok yang diberikan FA dan besi
penelitian pada kelompok yang diberikan (IFA) serta FA, besi dan MM
tablet besi. Penelitian ini menunjukkan dibandingkan kelompok kontrol FA saja.
pemberian tablet besi pasa masa

105
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 2 September 2016 : 99 -114

Dalam penelitian ini defisiensi zat nutrien dalam bentuk bubuk (MNP-P)
besi ditetapkan berdasarkan indikator terdiri dari 60 mg unsur besi, 400 μg
serum ferritin (SF), serum soluble asam folat, 30 mg vitamin C, dan 5 mg
transferrin receptor (sTfR) dan body iron zinc, sedangkan kelompok kontrol diberi
(BI) yang merupakan hasil perhitungan tablet besi (60 mg zat besi) dan asam
dari sTfR dan SF. Akan tetapi tidak ada folat (400 mg asam folat) (IFA) (n=198).
perbedaan prevalensi anemia (Hb < 11 Sampel diukur kadar Hb nya sebanyak 4
g/dl) antara kelompok FA dan IFA atau kali yaitu diawal penelitian, umur
MM. Hasil penelitian ini menyimpulkan kehamilan 24, 28 dan 32 minggu.
pemberian IFA dan MM suplemen diban- Hasil penelitian menunjukkan ibu
dingkan dengan FA saja pada ibu hamil hamil yang diawal penelitian anemia
yang tidak anemia atau anemia ringan setelah umur kehamilan 32 minggu, lebih
memperbaiki kadar besi selama kehamil- banyak yang mengalami anemia di
an akan tetapi tidak mempengaruhi kelompok kontrol IFA dibandingkan di
anemia pada saat menjelang melahirkan. kelompok perlakuan MNP-P, masing-
masing mengalami peningkatan kadar
Pemberian Suplemen pada Ibu Hamil
haemoglobin sebesar 0,76 g/dl pada
Anemia
kelompok MNP-P dan 1,23 g/dl pada
Pengaruh suplemen besi dan
kelompok IFA. Hanya saja pengaruh
mikronutrien lainnya efektif untuk
perlakuan tidak berbeda secara signifikan
menurunkan prevalensi anemia pada ibu
dilihat dari kadar Hb (10.95 ± 1.29 vs
hamil. Penelitian efikasi pemberian
11.20 ± 1.12 g/dl; 95% CI, –0.757 to
bubuk fortifikasi mikronutrien sama
5.716). Kepatuhan minum bubuk MNP-P
efektifnya dengan tablet besi untuk
lebih rendah dibandingkan minum tablet
meningkatkan kadar haemoglobin pada
IFA masing-masing 57.5 ± 22.5% vs
ibu hamil (11). Penelitian ini
76.0 ± 13.7%; 95% CI, –22.39 s/d –
menggunakan design a cluster-
12.94), akan tetapi pada kedua kelompok
randomized noninferiority trial pada ibu
ditemukan hubungan yang posotif antara
hamil dengan umur kehamilan 14-22
kepatuhan minum dengan kadar
minggu (tidak mengalami anemia berat
haemoglobin. Hasil penelitian
Hb<7 g/dl, kadar Hb tidak >14 g/dl, tidak
menyimpulkan kedua perlakukan
mendapat tablet besi pada umur
pemberian MNP-P dan IFA pada ibu
kehamilan 22 minggu). Penelitian ini
hamil memiliki efikasi yang sama
menggunakan sampel sebanyak 405 ibu
mencegah masalah anemia sedang dan
terdiri dari kelompok perlakukan (n=207)
berat.
diberikan perlakuan pemberian mikro-
106
A.A.N. Kusumajaya (Efektifitas Program …. )

Penelitian kombinasi pemberian kadar hemoglobin, stress oxidative dan


tablet besi dengan vitamin lain membrane eritrosit pada ibu hamil.
mempengaruhi kadar haemoglobin, Penelitian a double-blind,
cairan membrane eritrosit, dan stress randomized controlled trial (RCT)
oksidatif pada ibu hamil yang mengalami dilakukan di Ghana untuk mengetahui
anemia (12). Penelitian ini menggunakan pengaruh tablet besi dengan zinc
design double-blind randomized trial terhadap kadar haemoglobin pada 354
pada 164 ibu hamil dibagi menjadi 4 ibu hamil dengan umur kehamilan >16
kelompok yaitu kelompok kontrol (n=41) minggu (13). Kelompok perlakuan
diberikan placebo, kelompok I (n=41) (n=177) diberikan intervensi kombinasi
diberikan tablet besi 60 mg FE (ferrous tablet 40 mg zinc (zinc gluconate) dan 40
sulphate), kelompok IF (n=41) diberikan mg besi (ferrous sulphate), dan
tablet besi ditambah 400 μg asam folat; kelompok kontrol (n=177) diberikan
kelompok IM (n=41) diberikan tablet tablet besi (ferrous sulphate),
besi Fe ditambah 2 mg retinol dan 1 mg Pengukuran kadar Hb, serum ferritin, dan
riboflavin, masing-masing diberikan konsentrasi zinc diukur dua kali diawal
setiap hari selama 2 bulan. Umur ibu penelitian (umur kehamilan >16 minggu)
yang menjadi sampel berkisar 20-35 dan saat umur kehamilan 34-36 minggu.
tahun dengan umur kehamilan 12-24 Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
minggu. Hasil penelitian menunjukkan kadar Hb ibu hamil yang mengalami
terjadi peningkatan yang signifikan kadar kekurangan zat besi (SF ferritin ≤ 20
Hb pada kelompok I, kelompok IF dan μg/L) setelah menerima tablet besi dan
kelompok IM masing-masing sebesar zing meningkat 0,6 d/dl, dibandingkan
1,58 g/dl, 1,73 g/dl dan 2,18 g/dl dan yang hanya menerima tablet besi saja
kadar ferritin meningkat menjadi 2,8 (p<0,039). Ibu hamil yang memiliki
μg/l, 3,6 μg/l dan 11,0 μg/l dibanding kadar zinc rendah dan mengalami
kelompok kontrol. Peningkatan aktifitas defisiensi besi saat awal penelitian
glutathione peroxidase dan penurunan meningkat 3 kali (OR 3,41, 95%CI: 1,19-
malondialdehyde yang signifikan pada 9,76). Hasil penelitian ini menyimpulkan
kelompok perlakuan, serta peningkatan suplemen tablet besi dan zinc efektif
signifikan plasma retinol dan riboflavin meningkatkan kadar Hb dan serum
pada urine pada kelompkok IM. Dengan ferritin pada ibu hamil yang mengalami
demikian dapat dikatakan pemberian defisiensi besi di awal kehamilan tetapi
suplemen tablet besi dan khususnya tidak pada ibu hamil yang cukup zat
ditambah vitamin lain memperbaiki besinya.

107
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 2 September 2016 : 99 -114

Penelitian lain menggunakan untuk mengetahui apakah ibu hamil


design community based quasi mempraktekkan hal-hal baru yang
experimental study with a control group diberikan, faktor-faktor motivasi dan
di India, menggabungkan pemberian penghambat praktik baru juga
tablet besi-asam folat dengan perbaikan dikumpulkan. Pada kelompok kontrol
praktek untuk meningkatkan konsumsi hanya dilakukan pengumpulan data awal
makanan (diet) pada ibu hamil (assessment) dan akhir (evaluation). Data
tampaknya efektif untuk mengatasi yang dikumpulkan kadar Hb, asupan
masalah anemia pada ibu hamil (14). makanan, dan berat ibu hamil di ukur
Sampel ibu hamil berumur 15-45 tahun diawal dan akhir penelitian. Hasil
dengan umur kehamilan antara 13-28 penelitian menunjukkan rata-rata kadar
minggu, sebanyak 45 ibu hamil sebagai haemoglobin pada kelompok perlakuan
kelompok perlakuan yang mendapatkan lebih tinggi yaitu 11,5 ± 1,24 g/dl
program Trials of Improve Practices dibandingkan kelompok kontrol 10,37 ±
(TIPs) dan 41 ibu hamil menjadi 1,38 g/dl. Prevalensi anemia pada
kelompok kontrol. Jenis intervensi Trials kelompok perlakuan menurun 50%
of Improve Practices (TIPs) merupakan sedangkan pada kelompok kontrol
paket program intervensi dengan 3 kali meningkat 2,4%. Penambahan berat rata-
kunjungan (assessment, negosiasi dan rata per minggu (gram/mg) secara
evaluasi). signifikan (p<0.01) terjadi pada

Kunjungan assessment dilakukan kelompok perlakuan (TIPs) sebesar

interview ibu hamil dan keluarga dengan 326,9±91,8 vs 244,6±97,4). Asupan

kuesioner terstruktur dan observasi protein meningkat 1,78 gram pada

langsung untuk mengetahui persepsi dan kelompok perlakuan dan menurun 1,81

praktek diet dan konsumsi tablet besi - gram pada kelompok kontrol (p<0,05).

asam folat. Kunjungan negosiasi Permasalahan anemia non


memberikan komunikasi dan konseling defisiensi besi pada ibu hamil perlu
pada TIPs, bahan pengingat (gambar dan diwaspadai. Penelitian longitudinal
pesan yang baik). Ibu hamil dianjurkan observasional di daerah dimana program
untuk memilih dan melakukan pesan- pemberian tablet besi aktif dijalankan
pesan baru yang disampaikan selama 12 pada suku Indian, India (15),
minggu. Bahan penyuluhan untuk menggunakan sampel sebanyak 225 ibu
pengingat diletakkan di rumah untuk hamil, dengan umur kehamilan 13-22
penekanan yang diperlukan. Kunjungan minggu. Program pemberian tablet besi
evaluasi dilakukan diakhir minggu ke 12 (100 mg) dan asam folat (0,5 mg) telah

108
A.A.N. Kusumajaya (Efektifitas Program …. )

lama dijalankan paling sedikit diberikan Penelitian untuk mengetahui


100 hari pada ibu hamil. Diberikan juga efisiensi dan tolerabilitas pemberian
obat cacing 2 kali selama periode tablet besi dua kali seminggu
kehamilan dan suplemen lain (kalsium, dibandingkan dengan pemberian setiap
suplemen protein, vitamin B kompleks). hari selama kehamilan pada ibu hamil
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata dilakukan di Iran, menggunakan a
kadar haemoglobin pada awal penelitian randomized clinical trial dengan sampel
dan kunjungan kedua tidak berbeda sebanyak 365 ibu hamil 18-35 tahun
secara nyata yaitu masing-masing 10,6 dengan umur kehamilan 14-20 minggu
g/dl dan 10,6 g/dl (p>0,05), akan tetapi (16). Sampel dibagi menjadi kelompok
ditemukan sebanyak 41% ibu hamil yang diberikan tablet besi setiap hari
anemia pada kunjungan pertama, dan (n=173) dan kelompok yang diberikan
meningkat sebanyak 55% pada tablet besi diberikan dua kali seminggu
kunjungan kedua (p<0.001). Tidak ada (n=192). Jenis intervensi yang diberikan
ibu hamil yang ditemukan memiliki meliputi pemberian tablet besi setiap hari
konsentrasi SF <15 ng/mL diawal (1 x 150 mg ferrous sulfate tablet berisi
penelitian, namun ditemukan 3,7% pada 50 mg elemental zat besi dan 1 x 1 mg
kunjungan kedua. Sementara untuk sTfR asam folat) dan pemberian tablet besi dua
> 4,4 ng/mL ditemukan sebanyak 3,3% kali seminggu setiap hari senin dan kamis
diawal dan 3,9% di kunjungan kedua. (1 x 150 mg ferrous sulfate tablet berisi
Kepatuhan minum tablet sebesar 62% 50 mg elemental zat besi dan 1 x 1 mg
diawal, dan 71% pada kunjungan kedua. asam folat). Pemberian intervensi
Hasil penelitian menunjukkan minum dilakukan mulai umur kehamilan 20
tablet besi >7 hari pada bulan terakhir minggu sampai melahirkan. Hasil
penelitian meningkatkan kadar Hb penelitian menujukkan tidak terdapat
sebesar 0,323 g/dl dan menurunkan sTfR perbedaan yang signifikan pada kadar
sebesar 13%. Masalah zat besi pada ibu haemoglobin dan haematocrit baik diawal
hamil suku Indian meskipun mengalami dan diakhir penelitian pada kedua
anemia namun kadar zat besinya baik. kelompok. Konsentrasi ferritin lebih
Penggunaan suplemen zat besi >7 hari rendah secara signifikan pada kelompok
dalam bulan terakhir meningkatkan status yang diberikan tablet besi dua kali
besi akan tetapi terdapat anemia non seminggu diakhir penelitian (saat
defesiensi besi pada kelompok tersebut. melahirkan), tetapi hypoferritinaemia

Pemberian Suplemen Rutin Setiap (ferritin < 15 μg/l) tidak dicari pada

Hari atau Tidak Rutin kedua kelompok. Frekuensi mual, muntah

109
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 2 September 2016 : 99 -114

dan konstipasi secera signifikan lebih defisiensi besi (8). Keefektifan


rendah pada kelompok yang diberikan pemberian tablet besi dalam mengurangi
dua kali seminggu. resiko anemia pada ibu hamil juga
ditunjukkan dari penelitian yang
Diskusi
dilakukan di China (9), dimana
Kebutuhan zat besi pada ibu hamil
pemberian tablet besi 60 mg selama
selain untuk kebutuhan ibu sendiri, akan
kehamilan juga efektif menurunkan
meningkat seiring dengan kebutuhan zat
kejadian anemia, defisiensi besi dan
besi untuk perkembangan janin dan
anemia defisiensi besi pada ibu hamil.
placenta, dan cadangan untuk kehilangan
Lebih lanjut penelitian yang dilakukan
sel darah merah saat melahirkan. Anemia
(10) menunjukkan pemberian kombinasi
zat besi dapat disebabkan karena
tablet besi dengan asam folat atau tablet
kurangnya asupan zat besi melalui
besi, asam folat dan mikronutrien lain
makanan sehari-hari yang tidak
pada ibu hamil yang tidak anemia atau
mencukupi kebutuhan fisiologis. Setiap
anemia ringan memperbaiki kadar besi
hari tubuh wanita berumur 16-49 tahun
selama kehamilan, meskipun tidak
membutuhkan sebanyak 26 mg zat besi.
mempenga-ruhi anemia saat menjelang
Kebutuhan zat besi ini akan meningkat
melahirkan. Perbedaan intervensi tablet
pada saat hamil terutama pada trimester
besi yang diberikan dengan penelitian
II dan III, sehingga diperlukan
Falahi et al. dan Zhao at al. adalah dosis
penambahan zat besi masing-masing
tablet besi pada penelitian Mei et al.
sebesar 9 mg dan 13 mg pada trimester
hanya diberikan 30 mg karena
tersebut (17). Zat besi akan disimpan
dikombinasikan dengan mikronutrien
oleh janin di hati selama bulan pertama
lain.
sampai dengan bulan keenam
Dosis pemberian tablet besi pada
kehidupannya. Keperluan asupan zat besi
ibu hamil telah menjadi konsen
untuk ibu hamil terus meningkat pada
penelitian sebelumnya (20, 21). Untuk
trimester III untuk kepentingan kadar Hb
pencegahan anemia defisiensi besi
dalam darah untuk transfer pada placenta,
dianjurkan untuk memberikan 40 mg
janin dan persiapan kelahiran (18).
ferrous sulfate setiap hari mulau umur
Program pemberian tablet besi 60
kehamilan 18-20 minggu terutama pada
mg (ferrous sulfate) memiliki efek
ibu hamil yang memiliki kadar ferritin
protektif bagi ibu hamil yang tidak
≤70 μg/l. Ibu Hamil yang memiliki kadar
mengalami anemia dengan serum ferritin
ferritin >70 μg/l umumnya tidak
rendah untuk pencegahan anemia
memerlukan tambahan tablet besi (21).

110
A.A.N. Kusumajaya (Efektifitas Program …. )

Pemberian tablet ferrous besi 60 mg tablet besi dan asam folat yang disertai
setiap hari diperlukan jika diawal dengan perbaikan praktek penyediaan
kehamilan (15-18 minggu) diketahui makanan (diet) yang lebih baik
serum ferritin <60 μg/l akan dapat tampaknya memberikan efek yang lebih
membantu mencegah defisiensi besi lebih baik, dimana prevalensi anemia pada
dari 90% dan anemia defisiensi besi lebih kelompok yang diberi perlakuan ini,
dari 95% saat melahirkan, terutama pada ditemukan mampu menurunkan sampai
ibu hamil dengan ferritin <30 μg/l (20). 50% masalah anemia dibandingkan

Kombinasi tablet besi dengan asam dengan kelompok kontrol (14). Akan

folat atau tablet besi dengan mikronutrien tetapi perlu diperhatikan asupan zat besi

atau multi vitamin efektif dalam melalui makanan dapat ditingkatkan

mengatasi permasalahan anemia dengan mengonsumsi bahan makanan

defisiensi besi pada ibu hamil (11-14). yang banyak mengandung sumber

Pemberian powder/bubuk kombinasi besi protein sebaiknya protein hewani yang

60 mg, 400 mg asam folat, 30 mg bioavailability tinggi seperti daging,

vitamin C dan 5 mg zinc sama efektifnya ikan, telur, susu dan makanan yang

dengan pemberian tablet besi 60 mg dan mengandung vitamin C (18). Penyerapan

asam folat 400 mg pada ibu hamil yang zat besi di dalam tubuh dari makanan

mengalami anemia, jika pemberiannya dapat juga dipengaruhi oleh zat-zat

dimulai pada umur kehamilan 14-22 tertentu dalam makanan yang

minggu maka pada umur kehamilan 32 menghambat proses penyerapannya.

minggu tidak mengalami anemia (11), Rendahnya konsumsi zat gizi mikro dan

bahkan lebih lanjut dikatehui pemberian tingginya konsumsi zat gizi yang dapat

tablet besi yang dikombinasikan dengan sebagai inhibitor penyerapan zat besi

vitamin lain memperbaiki kadar seperti kalsium dan phosphor diduga

haemoglobin, stress oksidatif dan mimiliki hubungan yang signifikan

membrane eritrosit pada ibu hamil yang dengan kejadian anemia ibu hamil (19).

merupakan indikator tidak mengalami Minuman teh yang mengandung zat

anemia (12). Ibu hamil yang mengalami tannin salah satu yang sudah dikenal

defisiensi besi di awal kehamilan dilihat sebagai inhibitor yang menghambat

dari kadar haemoglobin dan serum penyerapan zat besi, terutama jika minum

ferritin yang rendah, pemberian tablet teh bersamaan dengan mengonsumsi

besi dengan kombinasi penambahan zinc makanan kaya zat besi misalnya saat

efektif mengatasi permasalahan makan utama.

defisiensi gizi yang ada (13). Pemberian

111
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 2 September 2016 : 99 -114

Efektifitas program pemberian tidak setiap hari memiliki keuntungan


tablet besi baik bersama asam folat atau dan dampak yang sama dengan
multi mineral lainnya kepada ibu hamil pemberian setiap hari pada masalah
tidak terlepas dari kepatuhan ibu untuk anemia ibu hamil dan outcome bayi yang
mengonsumsi suplemen yang diberikan. dilahirkan (23). Namun jika ditemukan
Penelitian kepatuhan mengonsumsi ibu hamil mengalami anemia atau suatu
bubuk kombinasi multinutrisi yang wilayah memiliki prevalensi anemia yang
diberikan hanya 55,5%±22,5% lebih tinggi, alternatif memberikan tablet besi
rendah dibanding kelompok kontrol yaitu dan asam folat setiap hari yang terbaik.
76,0%±13,7%, hal ini dapat Pemberian tidak setiap hari feasible
menyebabkan kurang efektifnya dilakukan pada ibu hamil yang tidak
perlakukan yang diberikan (11). mengalami anemia dan mendapatkan
Ketidakpatuhan ibu hamil minum tablet layanan antenatal care yang adekuat.
besi/suplemen yang diberikan disebabkan
Simpulan
karena: 1) merasakan efek samping
Pemberian tablet besi pada ibu
setelah minum tablet besi/suplemen, 2)
hamil berbasis masyarakat menjadi
kesalahpahaman mereka perlu minum
alternatif penting untuk dilaksanakan
tablet besi/suplemen, 3) faktor lupa (6).
dalam mengatasi permasalahan anemia
Ketidakpatuhan ibu hamil untuk
ibu hamil. Efektifitas program intervensi
mengonsumsi tablet yang diberikan
anemia zat besi perlu disesuaikan dengan
sering berkaitan dengan efek negatif
target ibu hamil tidak anemia atau
yang dirasakan ibu hamil seperti mual,
mengalami anemia. Program intervensi
muntah dan konstipasi (22).
tablet besi pada ibu hamil dengan umur
Berkaitan dengan permasalahan
kehamilan <20 minggu sampai 32
kepatuhan mengonsumsi tablet besi dan
minggu (trimester III) kepada ibu hamil
folat yang diberikan, tampaknya
yang tidak mengalami anemia, dapat
alternatif pemberian tablet tersebut tidak
memberikan efek protektif terhadap
setiap hari relevan untuk dilakukan.
kejadian anemia pada masa kehamilan
Meskipun hasil penelitian (16)
atau saat menjelang melahirkan.
menunjukkan pemberian setiap hari lebih
Efektifitas pemberian tablet besi bersama
efektif dibandingkan dengan pemberian
asam folat atau tablet besi bersama multi
dua kali seminggu, namun systematic
mikronutrisi lain lebih efektif
review yang dilakukan memberikan
mengurangi kejadian anemia defisiensi
gambaran komprehensif bahwa
gizi pada ibu hamil yang mengalami
pemberian tablet besi dan asam folat
anemia. Jika pemberian tersebut disertai
112
A.A.N. Kusumajaya (Efektifitas Program …. )

dengan perbaikan konsumsi makanan ibu www.who.int/nutrition/publications/en/id


a_assessment_prevention_control.pdf ,12
hamil, maka efektifitas program
Oktober 2015)2001.
intervensi akan lebih optimal. Demikian 4. Shrimpton R, Shrimpton R, Schultink W.
juga perlu terus meningkatkan keputuhan Can supplements help meet the
micronutrient needs of the developing
mengonsumsi tablet besi dan asam folat world? Proc Nutr Soc. 2002;61(2):223-9.
serta multivitamin lainnya pada ibu 5. Shrimpton R, Huffman SL, Zehner ER,
hamil, agar efektifitas program intervensi Darnton-Hill I, Dalmiya N. Multiple
micronutrient supplementation during
yang diberikan dapat lebih maksimal pregnancy in developing-country
dalam upaya pencegahan anemia dan settings: policy and program implications
of the results of a meta-analysis. Food
memberi outcome kelahiran yang lebih and nutrition bulletin. 2009;30(4
baik. Pemberian tablet dapat diberikan Suppl):S556-S73.
6. Seck BC, Jackson RT. Determinants of
tidak setiap hari untuk program
compliance with iron supplementation
pencegahan pada ibu hamil yang tidak among pregnant women in Senegal.
Public Health Nutrition. 2008;11(6):596-
mengalami anemia dan mendapatkan
605.
pelayanan antenatal yang baik. Jika ibu 7. Moher D, Liberati A, Tetzlaff J, Altman
hamil mengalami anemia atau suatu DG. Preferred Reporting Items for
Systematic Reviews and Meta-Analyses:
wilayah memiliki prevalensi anemia The PRISMA Statement. Annals of
sedang atau tinggi sudah tentu pemberian Internal Medicine. 2009;151(4):264-9.
intervensi setiap hari sangat diperlukan. 8. Falahi E, Akbari S, Ebrahimzade F,
Gargari BP. Impact of prophylactic iron
supplementation in healthy pregnant
women on maternal iron status and birth
Daftar Pustaka outcome. Food and nutrition bulletin.
1. WHO. Worldwide Prevalence of Anemia 2011;32(3):213-7.
1993-2005: WHO Global Database on 9. Zhao G, Xu G, Zhou M, Jiang Y,
Anaemia. In: Benoist Bd, McLean E, Richards B, Clark KM, et al. Prenatal
Egli I, Cogswell M, editors.: Geneva: Iron Supplementation Reduces Maternal
World Health Organization (Tersedia Anemia, Iron Deficiency, and Iron
online: Deficiency Anemia in a Randomized
http://whqlibdoc.who.int/publications/20 Clinical Trial in Rural China, but Iron
08/9789241596657_eng.pdf, 10 Oktober Deficiency Remains Widespread in
2015). 2008. Mothers and Neonates 1-3. The Journal
2. United Nations ACC/SCN. Fourth Report of nutrition. 2015;145(8):1916-23.
on the World Nutrition Situation: 10.Mei Z, Serdula MK, Liu J-m, Flores-
Nutrition Throughout the Life Cycle. Ayala RC, Wang L, Ye R, et al. Iron-
Geneva: Administrative Committee on Containing Micronutrient
Coordination Sub-Committee on Supplementation of Chinese Women
Nutrition (ACC/SCN), 2000. with No or Mild Anemia during
3.WHO. Iron deficiency anaemia: Pregnancy Improved Iron Status but Did
assessment, prevention, and control. A Not Affect Perinatal Anemia. The Journal
guide for pro- gramme managers. of nutrition. 2014;144(6):943-8.
WHO/NHD/01.3 (WHO/NHD/01.3. 11.Choudhury N, Aimone A, Hyder SM,
(Tersedia online Zlotkin SH. Relative efficacy of

113
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 2 September 2016 : 99 -114

micronutrient powders versus iron-folic 18.Adriani M, Wirjatmadi B. Peranan Gizi


acid tablets in controlling anemia in dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
women in the second trimester of Kencana Prenada Media Group; 2012.
pregnancy. Food and nutrition bulletin. 19.Samuel TM, Thomas T, Finkelstein J,
2012;33(2):142-9. Bosch R, Rajendran R, Virtanen SM, et
12.Guo Ma A, Schouten EG, Ye Sun Y, al. Correlates of anaemia in pregnant
Yang F, Xia Han X, Zhi Zhang F, et al. urban South Indian women: a possible
Supplementation of iron alone and role of dietary intake of nutrients that
combined with vitamins improves inhibit iron absorption. Public Health
haematological status, erythrocyte Nutrition. 2013;16(2):316-24.
membrane fluidity and oxidative stress in 20.Sandstad B, Borch-Iohnsen B, Andersen
anaemic pregnant women. The British GM, Dahl-Jorgensen B, Froysa I, Leslie
Journal of Nutrition. 2010;104(11):1655- C, et al. Selective iron supplementation
61. based on serum ferritin values early in
13.Saaka M. Combined Iron and Zinc pregnancy: are the Norwegian
Supplementation Improves Haematologic recommendations satisfactory? Acta
Status of Pregnant Women in Upper obstetricia et gynecologica Scandinavica.
West Region of Ghana. Ghana Medical 2003;82(6):537-42.
Journal. 2012;46(4):225-33. 21.Milman N, Byg KE, Bergholt T, Eriksen
14.Shivalli S, Srivastava RK, Singh GP. L, Hvas AM. Body iron and individual
Trials of Improved Practices (TIPs) to iron prophylaxis in pregnancy--should
Enhance the Dietary and Iron-Folate the iron dose be adjusted according to
Intake during Pregnancy- A Quasi serum ferritin? Annals of hematology.
Experimental Study among Rural 2006;85(9):567-73.
Pregnant Women of Varanasi, India. 22.Hyder SMZ, Persson LÅ, Chowdhury
PLoS ONE. 2015;10(9):1-15. AMR, Ekström E-C. Do Side-effects
15.Menon KC, Ferguson EL, Thomson CD, Reduce Compliance to Iron
Gray AR, Zodpey S, Saraf A, et al. Iron Supplementation? A Study of Daily- and
status of pregnant Indian women from an Weekly-dose Regimens in Pregnancy.
area of active iron supplementation. Journal of Health, Population and
Nutrition (Burbank, Los Angeles County, Nutrition. 2002;20(2):175-9.
Calif). 2014;30(3):291-6. 23.Pena-Rosas JP, De-Regil LM, Dowswell
16.Goshtasebi A, Alizadeh M. Impact of T, Viteri FE. Intermittent oral iron
twice weekly versus daily iron supplementation during pregnancy. The
supplementation during pregnancy on Cochrane database of systematic reviews.
maternal and fetal haematological 2012;7:Cd009997.
indices: a randomized clinical
trial/Impact d'une prise de complément
en fer bihebdomadaire par rapport à une
prise quotidienne pendant la grossesse
sur des indices hématologiques maternels
et foetaux : une étude clinique
randomisée. Eastern Mediterranean
Health Journal. 2012;18(6):561-6.
17.Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2013
Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia [press
release]. Jakarta: Menteri Kesehatan
RI2013.

114

S-ar putea să vă placă și