Sunteți pe pagina 1din 11

Pengaruh Peer Group dan Perhatian Orang Tua Terhadap

Motivasi Siswa

Lusiana Ekaningrum, C. Dyah S. Indrawati, Susantiningrum


Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta

lusianaekaningrum@yahoo.com

Abstract: The objectives of this research are to investigate: (1) whether or not there is a
significant effect of the peer group’s friendship (X 1) on the learning motivation (Y) of the
students in Grade X; (2) whether or not there is a significant effect of the parents’
attention (X2) on the learning motivation (Y) of the students in Grade X; and (3) whether
or not there is a simultaneously significant effect between the peer group’s friendship and
the parents’ attention on the learning motivation of the students in Grade X. This research
used the descriptive quantitative research method. The population of the research was all
of the students in Grade X as many as 80 students. The samples of the research was
60% or 48 out of 80 students, and were taken by using the proportional random sampling
technique. The data of the research were gathered through questionnaire and
documentation. They were then analyzed statistically by using the correlation and
multiple regression analysis. The results of the research are as follows: (1) there is a
significant effect of the peer group’s friendship (X 1) on the learning motivation (Y) of the
students in Grade X; (2) there is a significant effect of the parents’ attention (X 2) on the
learning motivation (Y) of the students in Grade X; and (3) there is a simultaneously
significant effect between the peer group’s friendship and the parents’ attention on the
learning motivation of the students in Grade X. The multiple linear regression equation is
Ŷ = -7.639 + 0.437 X1 + 0.586 X2. The relative contribution of X1 to Y is 24.58%, but that
of X2 to Y is 75.42%. In addition, the effective contribution of X 1 to Y is 11.71% whereas
that of X2 to Y is 35.93%.

Keywords: Peer group, parents’ attention, motivation.

A. Pendahuluan kesadaran diri siswa, yaitu dengan


Pendidikan dapat dikatakan adanya motivasi belajar.
berhasil jika tujuan dari Hakekat motivasi belajar itu
pembelajaran dapat disampaikan adalah dorongan yang berasal dari
dengan baik, sehingga siswa internal maupun eksternal pada diri
mendapatkan ilmu yang seseorang untuk dapat melakukan
bermanfaat dan membawa perubahan yang lebih baik. Salah
perubahan-perubahan yang lebih satu faktor yang mempengaruhi
baik pada diri siswa tersebut. motivasi belajar adalah pergaulan
Selain itu diperlukan kesadaran dari kelompok teman sebaya (Peer
diri siswa akan pentingnya Group). Seperti yang terdapat
pendidikan untuk kehidupan yang dalam penelitian yang dilakukan
akan datang. Salah satu wujud dari oleh Maryam (2006) bahwa “Kalau
ada kehidupan masa anak-anak perhatian keluarga disini
kebenaran ditentukan oleh figur merupakan perhatian yang
otoritas, pada masa remaja diberikan dalam bentuk penyediaan
kehidupannya banyak ditentukan fasilitas belajar, pengawasan
oleh lingkungan sebayanya (Peer kegiatan dan penggunaan waktu
Group)”. belajar di rumah, membantu
Pergaulan kelompok teman kesulitan anak dalam belajar serta
sebaya yang membawa pengaruh penciptaan situasi dan kondisi yang
positif akan mampu meningkatkan kondusif untuk belajar di rumah”.
motivasi belajar yang tinggi SMK negeri 1 Surakarta
terhadap pendidikan siswa, dalam mencapai tujuan pendidikan
timbulnya rasa solidaritas, mampu mengalami bebrapa kendala, salah
bekerja sama dengan orang lain satunya dari faktor siswa, yaitu
dan lain sebagainya. Sedangkan motivasi dalam belajar. Motivasi
pergaulan kelompok teman sebaya yang dimiliki oleh siswa dinilai
yang membawa pengaruh negatif kurang, hal ini dapat dilihat dari
akan membuat siswa mengabaikan kelengkapan belajar seperti buku
pendidikannya, cenderung panduan sehingga siswa lebih
mengarahkan pada perilaku menyukai pembelajaran dengan
menyimpang, timbulnya kenakalan sistem mencatat, hal ini
remaja dan perilaku yang lainnya. dikarenakan siswa merasa
Bagaimana cara siswa melakukan keberatan untuk membeli buku
penilaian terhadap kelompok teman panduan. Motivasi belajar siswa
sebaya yang akan menentukan yang kurang tersebut disebabkan
bagaimana kelompok teman oleh banyak faktor, salah satunya
sebaya yang akan dipilihnya. masalah pergaulan kelompok
Disamping pergaulan teman sebaya. Hal ini menyatakan
kelompok teman sebaya, faktor bahwa siswa yang salah dalam
yang dapat mempengaruhi motivasi pergaulan akan cenderung
belajar siswa adalah perhatian melakukan perbuatan yang
orang tua. Perbedaan bagaimana menyimpang. Salah satu siswa
pergaulan kelompok teman sebaya salah dalam bergaul adalah
siswa, dipengaruhi oleh perhatian kurangnya perhatian dari orang tua.
orang tua yang diberikan. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh
Masnun dan Wahyudin (2009) B. Kajian Pustaka
menyatakan bahwa “Dimana
Pergaulan sendiri menurut memaksa/ memiliki daya paksa,
Hadi (2005: 63) menyatakan bahwa konformitas kelompok.
“Pergaulan adalah kontak langsung Dalam proses
antara satu individu dengan pembelajaran perlu adanya fase-
individu yang lain, termasuk di fase yang digunakan untuk
dalamnya antara pendidik dan anak menunjang dalam keberhasilan
didik”. Sedangkan menurut Horton proses belajar. Seperti yang
dan Hunt dalam Damsar (2009: 74) dikemukakan oleh Yamin (2007:
“Kelompok Teman Sebaya (Peer 233) bahwa “Pembelajaran dengan
Group) merupakan suatu kelompok model dapat dilakukan dengan
dari orang-orang yang seusia dan melalui fase-fase antara lain fase
memiliki status yang sama, dengan perhatian (attentional phase), fase
siapa seseorang umumnya retensi (retention phase), fase
berhubungan atau bergaul”. reproduksi (reprodukstion phase)
Sehingga dapat disimulkan bahwa dan fase motivasi (motivation
pergaulan kelompok teman sebaya phase), fase-fase ini yang akan
(peer group) adalah hubungan menghasilkan penampilan
interaksi sosial yang timbul karena seseorang”. Menurut Sardiman
individu-individu yang berkumpul (2012: 45) perhatian memiliki
dan membentuk suatu kelompok pengertian sebagai berikut
yang didasarkan atas kesamaan “Pemusatan energi psikis yang
usia, posisi sosial (status sosial), tertuju kepada suatu objek
kebutuhan serta minat yang pelajaran atau dapat dikatakan
dengan berjalannya waktu akan sebagai banyak sedikitnya
membentuk suatu pertemanan atau kesadaran yang menyertai aktivitas
persahabatan. belajar”. Sedangkan pengertian
Dalam bergaul dengan orang tua menurut Hadi (2005: 22)
teman sebaya, siswa harus pandai- “Orang tua (ayah dan ibu), menjadi
pandai dalam memilih teman yang pendidik pertama dan utama bagi
tepat agar tidak salah dalam anak-anaknya”.
bergaul. Indikator yang digunakan Menurut penelitian yang
dalam penelitian ini adalah kegiatan dilakukan oleh Masnun dan
dengan teman bermain, tingkat Wahyudin (2009) menyatakan
popularitas, interaksi sosial, bahwa “Dimana perhatian keluarga
kompetisi (persaingan), disini merupakan perhatian yang
pembentukan identitas diri, bersifat diberikan dalam bentuk penyediaan
fasilitas belajar, pengawasan
kegiatan dan penggunaan waktu perkembangan pribadi manusia
belajar di rumah, membantu seutuhnya, yang berarti
kesulitan anak dalam belajar serta menyangkut unsur cipta, rasa dan
penciptaan situasi dan kondisi yang karsa, ranah kognitif, afektif dan
kondusif untuk belajar di rumah”. psikomotorik”. Maka motivasi
Sehingga pengertian perhatian belajar memiliki pengertian suatu
orang tua adalah pemusatan daya penggerak psikis yang timbul
aktivitas yang dilakukan oleh ayah dari dalam seseorang untuk
dan ibu atau wali untuk mengawasi menjalankan kegiatan belajar
segala perilaku anak baik yang dengan penuh semangat. Indikator
bersifat positif maupun negatif agar dari motivasi belajar dalam
terhindar dari perilaku menyimpang penelitian ini menurut Uno (2007:
yang dapat merusak masa depan 23) antara lain adanya hasrat dan
anak. Adapun indikator dari keinginan berhasil, adanya
perhatian orang tua adalah tingkat dorongan dan kebutuhan dalam
keharmonisan orang tua, jumlah belajar, adanya harapan dan cita-
anggota keluarga, penyedia cita masa depan, adanya
fasilitas, pengawasan, pemberian penghargaan dalam belajar,
motivasi, membantu kesulitan yang adanya kegiatan yang menarik
dihadapi anak. dalam belajar dan adanya
Pergaulan kelompok teman lingkungan belajar yang kondusif
sebaya (peer group) dan perhatian sehingga memungkinkan
orang tua dalam diri siswa akan seseorang siswa dapat belajar
mempengaruhi motivasi belajarnya. dengan baik.
Menurut Purwanto (2002: 71) Penelitian ini didukung oleh
menyatakan bahwa “Motivasi penelitian terdahulu yang dilakukan
adalah dorongan suatu usaha yang oleh Allison M. Ryan (2001) yang
disadari untuk mempengaruhi berjudul “The peer group as a
tingkah laku seseorang agar ia context for the development of
tergerak hatinya untuk bertindak young adolescent motivation and
melakukan sesuatu sehingga achievement”. Dan penelitian yang
mencapai hasil atau tujuan dilakukan oleh Weihua Fan and
tertentu”. Sedangkan pengertian Cathy M. Williams (2010) yang
belajar menurut Sardiman (2012: berjudul “The effects of parental
21) “Belajar memiliki pengertian involvement on student’s academic
yaitu serangkaian kegiatan jiwa self-efficacy, engagement and
raga, psiko-fisik untuk menuju ke intrinsic motivation.
Dari uraian di atas, dengan perhatian yang besar
selanjutnya dapat dibangun terhadap anak akan mengawasi
kerangka berfikir bahwa pergaulan dan mengontrol setiap kegiatan
kelompok sebaya (peer group) yang dilakukan oleh anak. Orang
yang memberikan pengaruh positif, tua dengan perhatian yang besar
maka siswa akan memiliki motivasi terhadap anak akan lebih
belajar yang tinggi karena siswa memperhatikan pendidikan anak,
tidak mau kalah berprestasi dengan karena orang tua tidak mau
anggota kelompok lainnya. anaknya gagal. Sebaliknya orang
Sedangkan pergaulan kelompok tua yang kurang memberikan
sebaya (peer group) yang perhatian kepada anaknya, akan
memberikan pengaruh yang negatif berdampak pada kurangnya
maka siswa kurang memiliki perhatian orang tua terhadap anak.
motivasi belajar, karena mereka Orang tua akan bersifat lebih cuek
lebih cenderung untuk melakukan terhadap anak karena beberapa
hal-hal yang bersifat bersenang- faktor yang mempengaruhi, seperti
senang. tingkat pekerjaan orang tua, pola
Sehingga orang tua dalam pendidikan yang berbeda, tingkat
pendidikan anak memiliki peranan keharmonisan keluarga, besar/
yang penting. Karena dengan kecilnya keluarga dan lain
adanya perhatian orang tua dapat sebagainya. Sehingga anak kurang
memberikan kontrol kepada anak, memiliki motivasi dalam belajar
pengawasan terhadap kegiatan karena kurangnya tanggung jawab
yang dilakukan oleh anak, anak kepada orang tuanya dan
memotivasi anak untuk selalu orang tua yang tidak memberikan
belajar dengan giat. Hal ini akan tuntutan untuk keberhasilan belajar
berkebalikan dengan orang tua anak.
yang kurang memberikan perhatian Berdasarkan tinjauan
kepada anak, biasanya anak akan pustaka, maka kerangka berfikir
merasa kurang mendapatkan dalam penelitian ini digambarkan
perhatian dan akan bertindak dalam diagram berikut:
semaunya.
X1
Untuk itu pergaulan
kelompok teman sebaya (peer Y
group) dan perhatian orang tua
X2
memiliki peran yang besar dalam
memotivasi belajar anak. Keluarga Gambar 1. 1 Kerangka Berfikir
C. Metode Penelitian Sebelum mengumpulkan data,
Penelitian tentang terlebih dahulu angket diuji
pengaruh pergaulan kelompok cobakan dengan responden
teman sebaya (peer group) dan sebanyak 15 siswa kelas X
perhatian orang tua terhadap program keahlian Administrasi
motivasi belajar siswa kelas X Perkantoran di luar sampel
program keahlian Administrasi penelitian. Try out digunakan untuk
Perkantoran SMK Negeri 1 menguji validitas dan reliabilitas
Surakarta tahun ajaran 2012/ 2013. angket sebagai instrumen
Waktu penelitian yang dilakukan pengumpul data. Dalam try out ini,
adalah selama bulan Januari terdapat 13 item soal yang tidak
sampai dengan Juni 2013 terhitung valid, yaitu 5 item dari variabel
dari disusunnya proposal sampai pergaulan kelompok teman sebaya
dengan laporan penelitian selesai (peer group), 4 item dari variabel
disusun. Penelitian ini termasuk perhatian orang tua dan 4 item dari
dalam jenis penelitian deskriptif variabel motivasi belajar. item yang
kuantitatif. tidak valid selanjutnya tidak
Populasi dalam penelitian digunakan atau dihilangkan dalam
ini adalah seluruh siswa kelas X mengambil data penelitian dan
program keahlian Administrasi tidak dimasukkan dalam
Perkantoran tahun 2013 yang penyusunan atau tidak membuat
berjumlah 80 siswa dan 60% dari item baru.
populasi digunakan sebagai sampel Hasil uji reliablitas
dengan teknik proportional random instrument diperoleh nilai
sampling. Rincian pengambilan Cronbach’s Alpha untuk X1 sebesar
sampel tersebut sebagai berikut 0,918, X2 sebesar 0,921 dan Y
kelas X AP1 40 x 60% = 24 siswa, sebesar 0,928 yang apabila
kelas X AP2 40 x 60% = 24 siswa. dikonsultasikan dengan rtabel
Sehingga jumlah sampel dalam dengan taraf signifikansi 0,05 dan
penelitian ini sebanyak 48 siswa. jumlah sampel sebanyak 15 maka
Teknik yang digunakan didapat nilai rtabel sebesar 0,514.
untuk mengumpulkan data Sehingga nilai Cronbach’s Alpha
mengenai pergaulan kelompok X1, X2 dan Y > 0,514 maka
teman sebaya (peer group) dan instrumen variabel X1, X2 dan Y
perhatian orang tua terhadap dinyatakan reliabel. Dalam
motivasi belajar adalah teknik penelitian ini terdapat dua variabel
angket dalam bentuk skala Likert. prediktor dan satu variabel
kriterium. Permasalahan yang akan persentase perhatian orang tua
diselesaikan adalah mencari sebesar 3199 : 4032 = 0,7934 atau
pengaruh dan menentukan besar sebesar 79,3%.
sumbangan atau kontribusi. Dari hasil penyebaran
Sehingga teknik analisis data yang angket kepada 48 responden,
digunakan untuk mengolah data diperoleh data tentang motivasi
dalam penelitian ini adalah analisis belajar yang terdiri dari 21
statistik dengan analisis korelasi pernyataan. Apabila dihitung dengn
dan regresi ganda dengan persentase maka diperoleh jumlah
menggunakan bantuan program skor tertinggi sebesar 4 x 21 x 48 =
SPSS 17.0. 4032. Jumlah skor hasil
penumpulan data Y = 3252.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dengan demikian, tingket
Dari hasil penyebaran persentase motivasi belajar siswa
angket kepada 48 responden, sebesar 3252 : 4032 = 0,80655
diperoleh data tentang pergaulan atau sebesar 80,7% dan belum
kelompok teman sebaya (peer mnecapai skor maksimal, berrati
group) dalam penelitian ini yang ada hal-hal yang belum terpenuhi
terdiri dari 25 pernyataan. Apabila untuk mencapai motivasi belajar
dihitung dengan persentase maka siswa yang maksimal.
diperoleh jumlah skor tertinggi Uji normalitas dalam
sebesar 4 x 25 x 48 = 4800. Jumlah penelitian ini menggunakan Uji Chi
skor hasil pengumpulan data X1 = Kuadrat (Chi-Square Test) dengan
3992. Dengan demikian, tingkat bantuan program SPSS 17.0. Dari
persentase pergaulan kelompok hasil perhitungan diperoleh output
teman sebaya (peer group) sebesar X1 sebesar 11,500 jika
3992 : 4800 = 0,8317 atau sebesar dikonsultasikan dengan Chi kuadrat
83,2%. tabel untuk df = 16 adalah 26,296
Dari hasil penyebaran maka 11,500 < 26,296. Sedangkan
angket tentang perhatian orang tua dari hasil uji normalitas diperoleh
yang terdiri dari 21 pernyataan nilai signifikansi sebesar 0,778
kepada 40 responden. Apabila apabila dikonsultasikan dengan
dihitung dengan persentase maka taraf signifikansi 0,05 maka 0,778 >
diperoleh jumlah skor tertinggi 0,05. Untuk output X2 sebesar
sebesar 4 x 21 x 48 = 4032. Jumlah 15,875 jika dikonsultasikan dengan
skor hasil pengumpulan data X2 = Chi kuadrat tabel untuk df + 20
3199. Dengan demikian, tingkat adalah 31,410 maka 15,875 <
31,410. Sedangkan dari hasil uji dikonsultasikan dengan rtabel
normalitas diperoleh nilai maka 0,245 < 0,285. Sedangkan
signifikansi sebesar 0,724 apabila nilai signifikansi sebesar 0,093
dikonsulatasikan dengan taraf apabila dikonsultasikan dengan
signifikansi 0,05 maka 0,724 > taraf signifikansi 0,05 maka 0,093 >
0,05. Untuk output Y sebesar 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
11,417 jika dikonsultasikan dengan bahwa pengaruh kedua variabel
Chi kuadrat tabel untuk df = 22 bersifat independensi.
adalah 33,924 maka 11,417 < Persyaratan yang harus
33,924. Sedangkan dari hasil uji dipenuhi untuk dapat melakukan
normalitas diperoleh nilai analisis data dengan uji korelasi
signifikansi sebesar 0,968 apabila ganda yang digunakan dalam
dikonsultasikan dengan taraf penelitian ini menggunakan
signifikansi 0,05 maka 0,968 > program SPSS 17.0 sebagai
0,05. Sehingga dapat disimpulkan berikut:
bahwa sampel yang diambil berasal Uji koefisien korelasi X1
dari populasi yang berdistribusi terhadap Y diperoleh harga rhitung
normal. sebesar 0,419 apabila
Uji linearitas dalam dikonsultasikan dengan rtabel maka
penelitian ini menggunakan Tabel 0,419 > 0,285. Sedangkan nilai
ANOVA untuk X1 diperoleh Fhitung signifikansi sebesar 0,003 apabila
sebesar 1,040 jika dikonsultasikan dikonsultasikan dengan taraf
dengan Ftabel maka 1,040 < 3,204. signifikansi 0,05 maka 0,003 <
Sedangkan nilai signifikansi 0,05. Untuk uji koefisien korelasi X2
sebesar 0,445 apabila terhadap Y diperoleh harga rhitung
dikonsultasikan dengan taraf sebesar 0,635 apabila
signifikansi maka diperoleh 0,445 > dikonsultasikan dengan rtabel maka
0,05. Untuk X2 diperoleh Fhitung 0,635 > 0,285. Sedangkan nilai
sebesar 1,224 jika dikonsultasian signifikansi sebesar 0,000 maka
dengan Ftabel maka 1,224 < 3,204. 0,000 < 0,05. Sehingga dapat
Sedangkan nilai signifiknsi sebesar disimpulkan bahwa terdapat
0,309 maka diperoleh 0,309 > 0,05. pengaruh yang signifikan antara
Sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing kedua variabel.
model yang diambil memiliki Berdasarkan hasil
korelasi yang linear. Uji penghitungan pada Model
independensi diperoleh rhitung Summary diperoleh harga koefisien
sebesar 0,245 apabila korelasi multipel (R) sebesar 0,690.
Sedangkan harga koefisien 3. Hipotesis 3
2
determinasi (R ) sebesar 0,476 Berdasarkan hasil pengujian
atau sebesar 27,6%. Dari hasil hipotesis, diperoleh Fhitung
penghitungan uji signifikansi pada sebesar 20,470 dan Ftabel
tabel ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 3,204 maka 20,470 >
sebesar 20,470 apabila 3,204. Dengan demikian
dikonsultasikan dengan Ftabel maka hipotesis yang menyatakan
20,470 > 3,204. Sedangkan nilai “Ada pengaruh positif yang
signifikansi sebesar 0,000 apabila signifikan antara X1 dan X2
dikonsultasikan dengan taraf secara bersama-sama terhadap
signifikansi 0,05 maka 0,000 < Y” dapat diterima.
0,05. Sehingga dapat disimpulkan Persamaan Regresi Linear
bahwa terdapat pengaruh yang Multipel
signifikan antara X1 dan X2 secara Persamaan regresi yang
bersama-sama terhadap Y. diperoleh dalam penelitian ini
Setelah dilakuakn adalah Ŷ  -7,639 + 0,437 X1 +
pengujian hipotesis dan penafsiran 0,586 X2. Adapun hasil dari
pengujian hipotesis, maka perhitungan Sumbangan Relatif
selanjutnya dikemukakan (SR) adalah X1 sebesar 24,58%
kesimpulan pengujian hipotesis. dan X2 sebesar 75,42%.
Kesimpulannya sebagai berikut: Sedangkan Sumbangan Efektif
1. Hiotesis 1 (SE) adalah X1 sebesar 11,71%
Berdasarkan hasil pengujian dan X2 sebesar 35,93%.
hipotesis, diperoleh rhitung
sebesar 0,419 dan rtabel sebesar E. Simpulan dan Implikasi
0,285 maka 0,419 > 0,285. Simpulan yang dapat
Maka Ha diterima dan Ho diambil berdasarkan hasil
ditolak pada taraf signifikansi pengujian hipotesis dan analisis
0,05. data yang dilakukan dalam
2. Hipotesis 2 penelitian ini adalah sebagai
Berdasarkan hasil pengujian berikut: 1) Terdapat pengaruh yang
hipotesis, diperoleh rhitung signifikan pergaulan kelompok
sebesar 0,635 dan rtabel sebesar teman sebaya (peer group)
0,285 maka 0,635 > 0,285. terhadap motivasi belajar siswa
Maka Ha diterima dan Ho kelas X program keahlian
ditolak pada taraf signifikansi Administrasi Perkantoran SMK N 1
0,05. Surakarta tahun ajaran 2012/ 2013;
2) Terdapat pengaruh yang Sumbangan relatif X1 sebesar
signifikan perhatian orang tua 24,58%; b) Sumbangan relatif X2
terhadap motivasi belajar siswa sebesar 75,4%; c) Sumbangan
kelas X program keahlian efektif X1 sebesar 11,71%; d)
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Sumbangan efektif X2 sebesar
Surakarta tahun ajaran 2012/ 2013; 35,93%.
3) terdapat pengaruh yang Implikasi dari penelitian ini
signifikan pergaulan kelompok berdasarkan simpulan yang telah
teman sebaya (peer group) dan dipaparkan adalah sebagai berikut:
perhatian orang tua secara 1. Implikasi Teori: Hasil penelitian
bersama-sama terhadap motivasi ini dapat digunakan untuk
belajar siswa kelas X program informasi kepada siswa,
keahlian Administrasi Perkantoran khususnya dalam hal pergaulan
SMK N 1 Surakarta tahun ajaran kelompok teman sebaya (peer
2012/ 2013. group) dan perhatian orang tua
Temuan lain yang diperoleh serta sebagai pemantapan teori
dari hasil analisis dalam penelitian motivasi belajar. hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut: 1) dari ini mendukung penelitian
deskripsi data dapat diketahui: a) sebelumnya yang dilakukan
Persentase pergaulan kelompok oleh Allison M. Ryan (2001)
teman sebaya (peer group) siswa yang berjudul “The peer group
kelas X program keahlian as a context for the
Administrasi Perkantoran SMK N 1 development of young
Surakarta sebesar 83,2%; b) adolescent motivation and
Persentase perhatian orang tua achievement”. Dan penelitian
siswa kelas X program keahlian yang dilakukan oleh Weihua
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Fan and Cathy M. Williams
Surakarta sebesar 79,3%; c) (2010) yang berjudul “The
Persentase motivasi belajar siswa effects of parental involvement
kelas X program keahlian on student’s academic self-
Administrasi Perkantoran SMK N 1 efficacy, engagement and
Surakarta sebesar 80,7%. 2) Dari instrinsic motivation.
persamaan garis regresi linear 2. Implikasi Praktis: Kehidupan

multipel diperoleh Ŷ  -7,639 + siswa berkaitan dengan

0,437 X1 + 0,586 X2. 3) Besarnya lingkungan dimana ia tinggal,

sumbangan yang diberikan oleh beberapa agen yang dipandang

masing-masing variabel adalah: a) memegang peranan penting


antara lain keluarga, sekolah, involvement on student’s
academic self-efficacy,
kelompok teman sebaya, media
engagement and intrinsic
massa, agama, lingkungan motivation. Educational
Psychology, Vol. 30, No. 1, 53-
tempat tinggal dan tempat kerja.
74. Diunduh 23 Januari 2013-
Oleh karena itu bagi siswa yang 04-06
dapat memilih kelompok teman
FKIP-UNS. 2012. Buku Pedoman
sebaya (peer group) yang baik Penyusunan Skripsi. Surakarta:
UNS Press
yang terdiri dari orang-orang
yang memiliki motivasi belajar Hadi, Soedomo. 2005. Pendidikan
(Suatu Pengantar). Surakarta:
yang tinggi dalam belajar akan
LPP UNS dan UNS Press
berpengaruh pada motivasi
Masnun, Moh. & Wahyudin. 2009.
belajar siswa tersebut. Maka
Pengaruh perhatian keluarga
sebaiknya siswa harus lebih terhadap prestasi belajar siswa
pada pelajaran matematika
pandai-pandai dalam memilih
(Studi kasus di SMP NU
teman dan pergaulannya. Karangampel Kabupaten
Indramayu)”. Eduma, Vol. 1, No.
Motivasi belajar juga
2, 165-172. Diunduh 23 Januari
dipengaruhi oleh adanya 2013
perhatian orang tua. Dengan
Purwanto, M.N. 2002. Psikologi
adanya perhatian yang Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
diberikan oleh orang tua, maka
anak akan merasa diperhatikan Ryan, A. M. yang berjudul. 2001.
The peer group as a context for
dan akan menciptakan rasa
the development of young
tanggung jawab kepada orang adolescent motivation and
achievement. Child
tua.
Development. Volume 72,
Daftar Pustaka Number 4, Pages 1135-1150.
Diunduh 18 Maret 2013
Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi
Sardiman, 2012. Interaksi dan
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Motivasi Belajar Mengajar.
Prenada Media Group
Jakarta: PT. Rajawali Press
Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar
Olah Data dengan SPSS 17.
Uno, H.B. 2007. Teori Motivasi dan
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara
Fan, Weihua and Williams, C. M.
2010. The effects of parental

S-ar putea să vă placă și