Sunteți pe pagina 1din 5

Topik Minggu ke-8

Performance Management System: Balance Scorecard

Balance Scorecard adalah metode untuk pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan
dengan mengukur empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Dalam balance scorecard pengukuran jinerja tidak lagi hanya dilihat dari tolok ukur yang bersifat
finansial namun juga memasukkan tolok ukur yang bersifat non keuangan.

Dua alasan tolok ukur yang bersifat keungan tidak cukup. pertama, tolok ukur keuangan rata-rata
merupakan lag measurement dan alasan kedua adalah pengukuran bersifat keuangan hanya dapat
dimonitor untuk manajer-manajer tingkat atas.

Namun demikian, sebelum balanced scorcard dibuat, perusahaan terlebih dahulu harus membuat
peta strategi (strategy map). Peta strategi merupakan bentuk gambar dari strategi perusahaan.

Perspektif Keuangan (Financial Perspective)

Perspekif keuangan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan. Tujuan stratejik yang
paling utama pada perspektif keuangan ini adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang
saham. Agar tujuan ini tercapai, maka terdapat dua hal yang dapat dilakukan perusahaan, yaitu

strategi pertumbuhan (growth strategy) yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu memperbaiki
struktur biaya dan memaksimalkan tingkat penggunaan aset, dan;

strategi produktivitas (productivity strategy) yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
memperluas peluang menambah pendapatan dan meningkatkan nilai yang diperoleh pelanggan.

Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan pada intinya berisi customer value proposition, yaitu apa yang dijanjikan
perusahaan pada pelanggannya, agar pelanggan tersebut mau membeli produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.

Dalam template strategy maps, customer value proposition dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

Atribut produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan (product/service attributes). Yang dijanjikan
pada pelanggan antara lain berupa: harga, kualitas, ketersediaan, pilihan, dan fitur.

Membangun hubungan dengan pelanggan (relationship). Ada dua hal yang dapat dijanjikan paa
pelanggan, yaitu pelayanan (service) dan menjadi mitra bagi pelanggan (partnership).

Membangun persepsi pelanggan (image). Salah satu hal yang mewakili image adalah merek
perusahaan.

Perspektif Proses Internal Bisnis (Internal Business Process)

Tujuan strategik yang terdapat pada perspektif internal bisnis dibuat untuk mendukung tercapainya
customer value proposition yang terdapat pada perspektif pelanggan.

Dalam konsep balance scorecard, terdapat empat kelompok proses internal yang dapat dilakukan
perusahaan, yaitu:

Proses pengelolaan operasi

proses pengelolaan pelanggan

proses inovasi

proses yang terkait dengan hukum dan lingkungan sosial.

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective)

Perspektif ini mengukur kesiapan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan yang merupakan tujuan strategik dalam perspektif internal bisnis. Kesiapan
sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu:

Kesiapan sumberdaya manusia

Kesiapan sistem informasi

Kesiapan organisasi

Topik Minggu ke-9

Porter's Strategy

Definisi strategi generik menurut M. Poter adalah suatu pendekatan stategi perusahaan dalam
rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Ada tiga landasan strategi umum (strategi
generic) yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggunalan kompetitif, yaitu
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus.

Differentiation Strategy (Diferensiasi)

Differentiation Strategy adalah suatu strategi dimana perusahaan berusaha meningkatkan


keunggulan kompetitifnya dengan menciptakan perbedaan antara produk dari perusahaan dengan
produk-produk dari perusahaan saingan. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan,
fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan contoh dari
diferensiasi. Terdapat keadaan dimana strategi ini akan lebih efektif jika diterapkan pada target
pelanggan yang tergolong sebagai yang tidak sensitif terhadap harga.Contoh penggunaan strategi
ini secara tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama dan sulit ditiru oleh pesaing.
Contoh perusahaan yang menggunakan strategi ini adalah PT Indofood terutama produk mie
instannya memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang mengusung tema nusantara.

Cost Leadership Strategy (Keunggulan Biaya)


Cost Leadership Strategy adalah suatu strategi dimana perusahaan menekankan pada upaya
memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah.
Terdapat keadaan dimana strategi ini akan lebih efektif jika diterapkan pada target pelanggan yang
tergolong sebagai yang sensitif terhadap harga. Strategi ini dapat tercapai dengan memiliki harga
termurah pada segmen pasar, maupun memiliki perbandingan harga terhadap nilai produk yang
paling rendah (perbandingan antara harga dengan apa yang diterima pelanggan). Contoh
perusahaan yang menerapkan adalah Toyota, dilihat dari implementasi JIT (Just in Time) sehingga
proses produksi bisa dipotong, efisiensi dapat tercapai.

Focus Strategy

Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang
lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya
relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh
harga. Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu
yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi
ini lebih berkonstntrasi pada suatu kelompok pasar tertentu, wilayah geografis tertentu, atau
produk tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secra baik, excellent delivery.
Contoh perusahaan nya adalah BMW Jerman yang secara eksklusif memfokuskan pada pembuatan
mobil-mobil mewah kelas atas. Strategi BMW tersebut bertentangan dengan paradigma umum
industri mobil, yaitu memproduksi mobil untuk pasar masal.

Topik Minggu ke-10

Value Chain Analysis

Value Chain Analysis adalah proses dimana sebuah perusahaan mengidentifikasi kegiatan utama
dan bantuan yang menambah nilai produk, kemudian menganalisisnya untuk mengurangi biaya
atau meningkatkan diferensiasi.

S-ar putea să vă placă și