Sunteți pe pagina 1din 28

ARTIKEL ILMIAH TENTANG KUALITAS LINGKUNGAN

DENGAN TEMA LINGKUNGAN AIR

Nama : 1. Patricia Koho


2. Gusti Mutia Lampus

Prodi : D4 Kesehatan Lingkungan (Semester 1, Tingkat 1)

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan

Sumber : Jurnal Penelitian Tentang “ANALISISKUALITAS AIR DISEKITAR SITUS


TPA SUMOMPO KOTA MANADO”

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MANADAO


PROGRAM STUDI D4 KESEHATAN LINGKUNGAN
2019
ANALISIS KUALITAS AIR DISEKITAR SITUS TPA SUMOMPO
KOTA MANADO

WATER QUALITY ANALYSIS DISTRIBUTED TPA SUMOMPO SITE


MANADO CITY

Maria Insiana Su 1), Verry R. Ch Warouw 2), Karamoy Lientje Theffie 2)


1)
Mahasiswa Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, Manado
2)
Dosen Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, Manado

ABSTRACT

The research was conducted around the site of the final processing site (TPA) of
Sumompo Manado municipal waste, with the aim to analyze the water quality around
the Sumompo TPA site. Benefits of research that can provide information to the
community and local government about the quality of water around the Site TPA waste,
including: Groundwater quality, surface water and leachate. The research was
conducted using survey method and the data was analyzed by desktritif, tabelaris and
garif. TPA sampling point using GPS (Global Position System), and determination of
sampling point by purposive sampling technique. The parameters observed through
physical, chemical and microbiological aspects. The results showed that the total
coliform parameters for springs, wells and boreholes respectively were 17, 27 and 2
APM / 100ml, which means exceeding the quality standard of water in accordance with
Permenkes N0. 492 of 2010. The quality of leachate river water with BOD parameters
110 mg / l, COD 323 mg / l, TDS 1830 mg / l, and Nitrate 13.10 mg / l which has
exceeded the quality standard according to class II based on PP. No. 82 in 2001.
Leachate quality of inlet leachate and leachate drainage with COD, TDS and Nitrate
parameters were 898 mg / l, 4130 mg / l and 111.01 mg / l and 334 mg / l, 5170 mg / l,
respectively, L and 144.6 mg / l exceeding the leachate effluent quality standard. In
accordance with the Standard Operating Standards Manual (NSPM) 2006.

Keywords: Sumompo TPA, Water Quality


ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan disekitar situs tempat pemprosesan akhir (TPA) sampah
Sumompo Kota Manado, dengan tujuan untuk menganalisis kualitas air disekitar situs
TPA Sumompo. Manfaat penelitian yaitu dapat memberikan informasi kepada
masyarakat dan pemerintah setempat mengenai kualitas air disekitar Situs TPA
sampah, meliputi: Kualitas air tanah, air permukaan dan lindi.Penelitian dilakukan
menggunakan metode survey dan data dianalisis secara desktritif, tabelaris dan garif.
Titik pengambilan sampel TPA menggunakan GPS (Global Position System), dan
penentuan titik pengambilan sampel secara teknik purposive sampling. Adapun
Parameter-parameter yang diamati melalui aspek fisik, kimia dan mikrobiologi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa parameter total coliform untuk mata air, sumur kampung
dan sumur bor masing-masing sebanyak 17, 27 dan 2 APM/100ml, hal ini berarti
melebihi baku mutu kualitas air sesuai dengan Permenkes N0. 492 tahun 2010. Kualitas
air sungai pembuangan lindi dengan parameter BOD 110 mg/l,COD 323 mg/l, TDS
1830 mg/l, dan Nitrat 13,10 mg/l yang telah melebihi baku mutu sesuai kelas II
berdasarkan PP. No. 82 tahun 2001. Kualitas lindi yaitu bak lindi inlet dan drainase
lindi dengan parameter COD, TDS dan Nitrat masing-masing sebanyak 898 mg/l, 4130
mg/l, dan 111,01 mg/l dan 334 mg/l, 5170 mg/l dan 144,6 mg/l yang melebihi baku
mutu efluen lindi. Sesuai dengan Norma Standar Pengoperasian Manual (NSPM)
2006.
Kata kunci: TPA Sumompo, Kualitas Air
PENDAHULUAN perkembangan penyakit menular dan
lain-lain. Purwendro & Nurhidayat,
Latar Belakang
(2006) Sampah merupakan bahan
Peningkatan jumlah penduduk di buangan dari kegiatan rumah tangga,
kota akan berpengaruh besar terhadap komersial, industri atau aktivitas-
kebutuhan pokok yaitu kebutuhan akan aktivitas yang dilakukan oleh manusia.
air bersih. Air merupakan salah satu Sampah juga merupakan hasil
elemen terpenting bagi kehidupan sampingan dari aktivitas manusia yang
makhluk hidup di bumi. Air memiliki sudah tidak terpakai
banyak manfaat bagi Tempat pemrosesan akhir
keberlangsungannya makhluk hidup. (TPA) sampah Sumompo merupakan
Namun yang ada di alam bukanlah tempat pemrosesan akhir sampah
didapat sebagai air murni, melainkan utama yang disediakan bagi penduduk
sebagai air yang mengandung kota Manado. Letak TPA sampah
bermacam-macam zat, baik yang Sumompo ini di Kecamatan Tuminting,
terlarut ataupun tersuspensi. Jenis zat Manado Sulawesi Utara. Menurut Roby
tersebut tergantung dari kondisi Bawolo (2017) selaku pegawai Badan
lingkungan sekitar sumbernya. lingkungan Hidup (BLH), menjelaskan
Kelestarian lingkungan awal dibangunnya TPA Sumompo ini
biasanya selalu dikaitkan dengan sejak tahun 1971 dalam kondisi lokasi
pencemaran, berbicara mengenai yang berjurang dan terbuka, adapun
masalah pencemaran tidak akan penggunakan alat sewaktu itu secara
terlepas dari masalah kelestarian manualisasi. Operasi sistem
lingkungan. Hal ini terjadi terutama di pengelolaan sampah yang telah
kota-kota besar yang disebabkan oleh terealisasikan yaitu sistem Open
adanya sampah yang akan berdampak Dumping, dengan luas lahan yang
negatif terhadap lingkungan sekitarnya tersedia berjumlah 6 hektar. Seiring
seperti pemandangan tidak sedap, bau dengan berputarnya waktu dari tahun
busuk, tercemarnya air dan tanah oleh ke tahun penambahan sampah kota
limbah buangan, juga menjadi wadah Manado juga semakin meningkat.
Sejak tahun 2008, penambahan luas tidak hanya berdampak terhadap sumur
lahan TPA Sumompo berjumlah 4 milik warga yang mengalami
hektar dengan sistem pengelolaan perubahan air secara fisik, akibat
sampah TPA telah beralih ke sistem rembesan air lindi yang dapat mengalir
sanitary landfill. Cara pengelolaan masuk ke dalam tanah tetapi juga dapat
Sanitary ini adalah cara pengelolaan merembes ke bagian badan permukaan
dimana sampah TPA ditimbun dengan sungai. Selain itu, penanganan dan
lapisan tanah setiap hari, pada lokasi pengelolaan air lindi TPA Sampah
yang bercekung (lubang), yang Sumompo yang selama ini telah
bertujuan untuk mengurangi tingkat terlaksana dengan baik, namun tidak
pencemaran lingkungan yang tinggi, menutup kemungkinan juga jika akan
seperti polusi udara, tanah dan air. berdampak negatif pada turunnya
Tamod (2008) menyatakan sampah kualitas air tanah (Sumur) dan air
kota yang ditimbun di tempat permukaan (sungai).
pemrosesan akhir (TPA), berpotensi Permasalahan yang paling
menyebabkan pencemaran terhadap signifikan dari tempat pemrosesan
lingkungan baik pencamaran air akhir (TPA) sampah ini adalah lindi.
permukaan dan air tanah maupun Air Lindi dapat didefinisikan sebagai
pencemaran tanah karena adanya air cairan yang timbul dari hasil
lindi. dekomposisi biologis sampah yang
Hasil observasi awal telah membusuk yang mengalami
wawancara dengan masyarakat pelarutan akibat masuknya air eksternal
disekitar tempat pemrosesan akhir ke dalam timbunan sampah. Air lindi
(TPA) sampah Sumompo Manado, akibat proses degradasi sampah dari
pada pertengahan bulan oktober tahun TPA merupakan sumber yang
2016 berpersepsi bahwa keberadaan mempengaruhi perubahan sifat fisik,
(TPA) dapat memberikan dampak kimia maupun biologi (Husin dan
negatif bagi lingkungan sekitarnya, Kustaman, 1992). Air lindi yang berada
salah satu dampak negatif yaitu di permukaan tanah dapat
terhadap turunya kualitas air. Hal ini menimbulkan polusi pada air tanah dan
air permukaan (Ehrig, 1993). sampah adalah sebagian dari sesuatu
Berdasarkan pada uraian permasalahan yang tidak dipakai, tidak disenangi atau
diatas maka perlu adanya penelitian di sesuatu yang harus dibuang yang
situs TPA untuk menganalisis kualitas umumnya berasal dari kegiatan yang
air tanah, air permukaan dan air lindi di dilakukan manusia (termasuk kegiatan
situs TPA Sumompo dan sekitarnya. industri), tetapi bukan biologis karena
kotoran manusia (human waste) tidak
Tujuan Penelitian termasuk kedalamnya. Sampah
Penelitian ini bertujuan untuk didefinisikan sebagai semua bentuk
menganalisis kualitas air disekitar situs limbah berbentuk padat yang berasal
tempat pemrosesan akhir (TPA) dari kegiatan manusia dan hewan
sampah Sumompo kota Manado. kemudian dibuang karena tidak
bermanfaat atau keberadaannya tidak
Manfaat Penelitian diinginkan lagi (Tchobanoglus, 1993).
Dari hasil penelitian ini dapat Sampah padat tersebut kebanyakan
memberikan informasi kepada beracun karena mengandung zat-zat
masyarakat dan pemerintah setempat kimia industry yang membutuhkan
mengenai kualitas air disekitar tempat penangan khusus sehingga tidak
pemrosesan akhir (TPA) sampah memberi dampak kepada lingkungan,
Sumompo kota Manado. Anomin (2008)
Menurut undang-undang No. 18
Tahun 2008 tentang pengelolahan
TINJAUAN PUSTAKA sampah, sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan proses alam
Pengertian Sampah
yang berbentuk padat. Manik (2003)
Sampah adalah sisa hasil dari mendefinisikan sampah sebagai suatu
aktivitas manusia sehari-hari, sampah benda yang tidak digunakan atau tidak
juga merupakan bagian yang sudah dikehendaki dan harus dibuang, yang
tidak dipergunakan lagi. Menurut dihasilkan oleh kegiatan manusia.
Azwar (1990) yang dimaksud dengan
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tercakup dalam tata ruang kota, 2) jenis
tanah harus kedap air, 3) tanah yang
Tempat Pemrosesan Akhir atau
tidak produktif untuk pertanian, 4)
(TPA) adalah suatu areal yang
dapat digunakan minimal 5-10 tahun,
menampung sampah dari hasil
5) bukan daerah yang potensial untuk
pengangkutan dari Tempat
mencemari sumber air, 6) jarak dari
Pembuangan Sampah (TPS) maupun
daerah pusat pelayanan kurang lebih
langsung dari sumbernya (bak/tong
10 km, 7) merupakan daerah bebas
sampah) dengan tujuan akan
banjir, (Kementerian Lingkungan
mengurangi permasalahan
Hidup, 2004).
kapasitas/timbunan sampah yang ada
dimasyarakat (Suryono dan Budiman, Lindi
2010).
Sampah di TPA akan mengalami
Menurut undang-undang No. 18 proses penguraian secara kimia dan
Tahun 2008 tentang pengelolaaan biokimia. Masalah akan timbul ketika
sampah. Tempat pemprosesan akhir air hujan dan air permukaan meresap ke
(TPA) adalah tempat untuk memroses dalam timbunan sampah industri.
dan mengembalikan sampah ke media Ditambah lagi dengan penguraian
lingkungan secara aman bagi manusia sampah secara kimia dan biokimia,
dan lingkungan. Tempat pengolahan akan menimbulkan cairan rembesan
sampah terpadu adalah tempat dengan kandungan padatan dan
dilaksanakannya kegiatan kebutuhan oksigen yang sangat tinggi
pengumpulan, pemilahan, penggunaan dan kemudian bercampur dengan air
ulang, pendauran ulang, pengolahan, hujan, cairan ini disebut dengan lindi
dan pemrosesan akhir sampah. (Martono, 1996).
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Air lindi pada umumnya
merupakan kegiatan akhir dalam mengandungsenyawa-senyawa organik
mengelola sampah. Tempat dan anorganik yang tinggi. Selayaknya
pemrosesan akhir ini harus memenuhi benda cair, air lindi akan mengalir ke
persyaratan sebagai berikut : 1) tempat yang lebih rendah. Air lindi ini
dapat merembes masuk ke dalam tanah Menurut Chandra (2006) dalam
dan bercampur dengan air tanah bukuPengantar Kesehatan Lingkungan,
sampai pada jarak 200 meter, ataupun air permukaan merupakan salah satu
mengalir di permukaan tanah dan sumber penting bahan baku air bersih.
bermuara pada aliran air sungai. Secara Salah satu faktor yang dapat
langsung air tanah atau air sungai diperhatikan adalah Mutu atau kualitas
tersebut akan tercemar. Air lindi juga air baku. Sumber air di permukaan
dapat mencemari sumber air minum biasanya mengandung bahan-bahan
pada jarak 100 meter dari sumber logam yang terlarut seperti Na, Mg, Ca
pencemaran (Mahardika 2010). dan Fe dalam jumlah tinggi yang
disebut sebagai air sadah (Mandey,
Air Permukaan 2000).
Menurut Undang-undang No. 7
Tahun 2004 tentang sumber daya air Air Tanah
menyartakan bahwa, air permukaan Air tanah memiliki beberapa
adalah semua air yang terdapat pada kelebihan dibanding sumber lain.
permukaan tanah. Air permukaan Pertama, air tanah biasanya bebas dari
adalah air yang mengalir di permukaan kuman penyakit dan tidak perlu
bumi. Pada umumnya air permukaan mengalami proses purifikasi.
ini akan mendapat pengotoran selama Persediaan air tanah juga cukup
pengalirannya, misalnya oleh lumpur, tersedia sepanjang tahun, saat musim
batang-batang kayu, daun-daun, kemarau sekalipun. Sementara itu, air
kotoran industri kota dan sebagainya. tanah juga memiliki beberapa kerugian
Beberapa pengotoran ini, untuk atau kelemahan dibanding sumber air
masing-masing air permukaan akan lainnya. Air tanah mengandung zat-zat
berbeda-beda, tergantung pada daerah mineral dalam konsentrasi yang tinggi.
pengaliran air permukaan ini. Jenis Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat
pengotorannya adalah merupakan mineral semacam magnesium, kalsium,
kotoran fisik, kimia dan bakteriologi dan logam berat seperti besi dapat
(Sutrisno, 2002). menyebabkan kesadahan air. Selain itu,
untuk menghisap dan mengalirkan air dengan mudah dapat tercemar
ke atas permukaan, diperlukan pompa (Darmono, 1995).
(Chandra, 2007). Menurut Undang-undang No.
82 Tahun 2001 Pencemaran air adalah
Pencemaran Lingkungan masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi dan atau
` Pengertian mengenai
komponen lain ke dalam air oleh
pencemaran lingkungan dalam
kegiatan manusia, sehingga kualitas air
Undang-undang No. 32 Tahun 2009,
turun sampai ke tingkat tertentu yang
Pencemaran lingkungan hidup adalah
menyebabkan air tidak dapat berfungsi
masuk atau dimasukkannya makhluk
sesuai dengan peruntukannya
hidup, zat, energi, dan komponen lain
b. Pencemaran Tanah
ke dalam lingkungan hidup oleh
Tanah adalah kumpulan dari
kegiatan manusia sehingga melampaui
bagian-bagian padat yang tidak terikat
baku mutu lingkungan hidup yang telah
antara satu dengan yang lain
ditetapkan.
(diantaranya mungkin material
Jenis-jenis pencemaran lingkungan
organik) dan rongga-rongga diantara
a. Pencemaran Air
bagian-bagian tersebut berisi udara dan
Pencemaran air dapat
air (Verhoef, 1994). Menurut Palar
merupakan masalah, regional maupun
(2008), Pencemaran adalah suatu
lingkungan global, dan sangat
kondisi yang telah berubah dari kondisi
berhubungan dengan pencemaran
asal ke kondisi yang lebih buruk
udara serta penggunaan lahan tanah
sebagai akibat masukan dari bahan-
atau daratan. Walaupun air
bahan pencemar atau polutan.
merupakan sumber daya alam yang
Materi pencemar yang biasanya
dapat diperbaharui, tetapi air akan
terbentuk atau hadir (turunan sampah)
dapat dengan mudah terkontaminasi
di lingkungan TPA yaitu air lindi
oleh aktivitas manusia untuk tujuan
(leachate), selayaknya benda cair air
yang bermacam-macam sehingga
lindi akan mengalir ke tempat yang
lebih rendah. Air lindi dapat merembes
ke dalam tanah dan bercampur dengan menulis, kamera, alkohol, korek api, es
air tanah, ataupun mengalir di batu, sarung tangan, lebel sampel.
permukaan tanah dan bermuara pada b. Bahan
aliran air sungai. Kemampuan leachate Air yang berasal dari Mata air, sumur
mencemari air permukaan/air tanah kampung, sungai pembuangan lindi,
dipengaruhi oleh kondisi geologi (type bak lindi outlet, bak lindi inlet, drainase
tanah dan jenis batuan) serta kondisi lindi, dan sumur bor.
hidrologi (kedalaman dan pergerakan
air tanah, jumlah curah hujan serta Metode Penelitian
pengendalian aliran permukaan) Metode penelitian ini
dimana lokasi TPA berada (Maramis, menggunakan metode survey dan cara
2008). menentukan titik pengambilan sampel
yaitu secara purpossive sampling.
METODOLOGI PENELITIAN Setiap pengambilan sampel air
disekitar lokasi TPA dicatat dengan
Waktu dan Tempat Penelitian
menggunakan alat GPS (global
Penelitian ini dilaksanakan selama
position system). Kemudian cara
dua bulan pada bulan November-
pengambilan sampel air harus sesuai
Desember 2016, dan lokasi
dengan (SNI 06-2412-1991) yaitu
pengambilan sampel terletak di situs
mengenai metode pengambilan sampel
TPA sampah Sumompo dan sekitarnya.
air permukaan.
Selanjutnya analisis kualitas air dan
lindi dilaksanakan di Laboraturium
Prosedur kerja
Baristand Industri Manado.
1. Menentukan jarak untuk
Alat dan Bahan
pengambilan sampel air dengan
Peralatan dan bahan yang digunakan
menggunakan Global Position
dalam penelitian antara lain :
System (GPS).
a. Alat
2. Pengambilan sampel air yang
Botol bersih Aqua, tali, meteran, GPS,
sudah terbagi dari tujuh bagian
aluminium foil, ember, box, alat tulis-
yaitu, mata air, sumur kampung,
sungai pembuangan lindi, bak lindi 11. Masukkan sampel kedalam box
outlet, bak lindi inlet drainase pendingin dan dibawah ke
lindi, Sumur bor. laboratorium.
3. Pengambilan sampel air dengan
Tahap pengambilan sampel air sumur
menggunakan botol yang sudah
bor kontrol, menurut (SNI 06-2412-
disterilkan terlebih dahulu, tali,
1991)
aluminium foil, lebel sampel, dan
box pengawet sampel air. 12. Sterilkan kran dengan cara
4. Siapkan tujuh buah botol bersih membakar mulut kran sampai
yang tutupnya terbungkus kertas keluar uap air
alumunium, volumenya paling 13. Buka kran dan biarkan air
sedikit 100 ml dan telah mengalir selama 1 - 2 menit.
disterilkan pada suhu 120°C 14. Alirkan lagi air selama 1 - 2
selama 15 menit atau dengan cara menit.
sterilisasi lain sebagai sebagai 15. Buka tutup botol steril dan isi
wadah sampel. sampai ± 3/4 volume botol.
5. Ikat botol dengan tali dan pasang 16. Bakar bagian mulut botol,
pemberat di bagian dasar botol kemudian botol ditutup lagi.
6. Buka pembungkus kertas di bagian 17. Masukkan sampel kedalam box
mulut botol dan turunkan botol pendingin dan dibawah ke
perlahan-lahan ke dalam laboratorium.
permukaan air sekitar 5 cm
7. Tarik tali sambil gulung. Parameter yang akan diamati yaitu,
8. Buang sebagian isi botol hingga Fisik ( Warna, Kekeruhan, Bau, Suhu )
volumenya ± 3/4 volume botol. 1. Warna (metode secara Visual)
9. Bakar bagian mulut botol, 2. Kekeruhan (metode Nephelometri)
kemudian botol ditutup 3. Bau di uji secara organoleptik
kembali. 4. Suhu (metode termometer)
10. Beri label pada botol sampel. Kimia (pH, BOD, COD TSS, TDS,
Nitrat)
1. pH (metode Elektrometri)
2. BOD (metode Titrimetri)
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. COD (metode spektrofotometri)
4. TSS (metode gravimetri) HASIL

5. TDS (metode gravimetri)


6. Nitrat (metode spektrofotometri) Analisis Kualitas Air Tanah, Air
Biologi (total coliform) dengan metode Permukaan dan Lindi
Angka Paling Mungkin (APM) Untuk mengetahui kualitas air
tanah, air permukaan dan lindi yang

Analisis Data telah dilakukan pengukuran pada

Data yang dikumpulkan dianalisis beberapa titik sampel yaitu mata air,

secara deskritif, tabelaris dan grafik sumur kampung, sungai pembuangan


lindi, bak lindi outlet, bak lindi inlet,

Peta Lokasi Titik Pengambilan drainase lindi dan sumur bor.

Sampel Selanjutnya untuk data hasil analisis

Adapun lokasi titik pengambilan laboratorium dan status baku mutu air

sampel seperti pada gambar berikut ini. dan lindi dari beberapa parameter yang
digunakan meliputi aspek fisik, kimia
dan mikrobiologi air yaitu antara lain:
Warna, Kekeruhan, Bau, Suhu, pH,
BOD, COD, TSS, TDS, Nitrat,
Coliform. Berikut ini adalah tabel-tabel
hasil analisis laboratorium untuk
contoh air tanah, air permukaan dan
lindi di daerah penelitian tempat
pemrosesan akhir (TPA) sampah
Sumompo kota Manado.

Gambar 1. Lokasi titik pengambilan sampel


TPA Sumompo
Kualitas Air Tanah
Data kualitas air tanah
yangdikumpulkan meliputi Mata Air
dan Sumur kampung.

Tabel. 1 Hasil Uji Mata Air


Parameter Satuan Hasil Baku Mutu *
Warna Pt-Co 1 15
Kekeruhan NTU 0,1 5
Bau - Tidak berbau Tidak berbau
0
Suhu C 26,1 Suhu udara ± 3
pH - 6,24 6,5-8,5
BOD mg/l 40 -
COD mg/l 60 -
TSS mg/l 10 -
TDS mg/l 180 500
Nitrat mg/l 0,19 50
Coliform APM/100ml 17 0

Sumber analisis : Laboratorium Baristand Industri Manado, 2016


Keterangan : * Kadar maksimum berdasarkan Permenkes/No/492/Thn/2010

pH, TDS, Nitrat, Coliform. Untuk


a. Mata Air
setiap parameter kualitas air tanah,
Secara geografis letak lokasi titik
hasil dan baku mutu masing-masing
pengambilan air tanah untuk mata air
dapat dilihat pada tabel 1.
(titik 1) seperti tertera pada peta lokasi
titik pengambilan sampel TPA
b. Sumur kampung
Sumompo adalah 10 31’ 17,3՚ ՚ Secara geografis letak lokasi titik
Lintang Utara dan 124 0
51’ 42,4”
pengambilan air tanah untuk sumur
Bujur Timur. Berdasarkan Permenkes
kampung (titik 2) seperti tertera pada
N0. 492 tahun 2010 tentang
peta lokasi titik pengambilan sampel
persyaratan kualitas air minum dan
TPA Sumompo adalah 10 31’ 15,2”
hasil analisis laboratorium,
Lintang Utara dan 1240 51’ 42,3՚ ՚
parameter–parameter yang digunakan
Bujur Timur.
untuk menentukan kualitas air tanah
yaitu: Warna, Kekeruhan, Bau, Suhu,
Tabel. 2 Hasil Uji Sumur kampung
Parameter Satuan Hasil Baku Mutu*
Warna Pt-Co 1 15
Kekeruhan NTU 0,1 5
Bau - Tidak berbau Tidak berbau
0
Suhu C 26,0 Suhu udara ± 3
pH - 6,90 6,5-8,5
BOD mg/l 35 -
COD mg/l 62 -
TSS mg/l 10 -
TDS mg/l 420 500
Nitrat mg/l 15,87 50
Coliform APM/100ml 27 0

Sumber Analisis : Laboratorium Baristand Industri Manado, 2016


Keterangan : * Baku Mutu berdasarkan Permenkes/No/492/Thn/2010
Secara geografis letak lokasi titik
Berdasarkan Permenkes N0. 492 pengambilan air permukaan untuk
tahun 2010 tentang persyaratan sungai pembuangan lindi (titik3)
kualitas air minum dan hasil analisis seperti tertera pada peta lokasi titik
laboratorium, parameter-parameter pengambilan sampel (TPA) sampah
yang digunakan untuk menentukan Sumompo adalah 010 31’12,1՚ Lintang
kualitas air tanah yaitu: Warna, Utara dan 1240 51’ 40,6” Bujur Timur.
Kekeruhan, Bau, Suhu, pH, TDS, Berdasarkan Peraturan Pemerintah N0.
Nitrat, Coliform. Untuk setiap 82 tahun 2001 tentang pengelolaan
parameter kualitas air tanah, hasil dan kualitas air dan pengendalian
baku mutu masing-masing dapat pencemaran air serta hasil analisis
dilihat pada tabel 2. laboratorium, parameter-parameter
yang digunakan untuk menentukan
Kualitas Air Permukaan kualitas air permukaan yaitu: pH, BOD,
Data kualitas air permukaan yang COD, TSS, TDS, Nitrat, Coliform.
dikumpulkanyaitu Sungai Pembuangan Untuk setiap parameter kualitas air
Lindi. permukaan, hasil dan baku mutu
masing-masing dapat dilihat pada
tabel 3.

Tabel. 3 Hasil uji Sungai pembuangan lindi

Parameter Satuan Hasil Baku Mutu *


Kelas II
Warna Pt-Co >20 -
Kekeruhan NTU 5 -
Bau - Berbau -
0
Suhu C 26,0 -
pH - 7,89 6-9
BOD mg/l 110 3
COD mg/l 323 25
TSS mg/l 10 50
TDS mg/l 1830 1000
Nitrat mg/l 13,10 10
Coliform APM/100ml > 1600 5000

Sumber Analisis: Laboratorium Baristand Industri Manado, 2016


Keterangan : * Baku Mutu berdasarkan PP/No/82/Thn/2001

Kualitas Lindi 12՚ ՚ Lintang Utara dan 1240 51’43,1՚


Data kualitas lindi yang ՚ Bujur Timur. Berdasarkan Pedoman
dikumpulkan meliputi: Bak Lindi Pengoperasian dan Pemeliharaan TPA
Outlet, Bak lindi Inlet dan drainase (NSPM) 2006 dan hasil analisis
lindi. laboratorium, parameter- parameter
a. Bak lindi outlet yang digunakan untuk menentukan
Secara geografis letak lokasi titik lindi yaitu: pH, BOD, COD, TSS, TDS
pengambilan lindi untuk bak lindi dan Nitrat. Untuk setiap parameter
outlet (titik 4) seperti tertera pada peta kualitas lindi, hasil dan baku mutu
lokasi titik pengambilan sampel (TPA) masing-masing dapat dilihat pada tabel
sampah Sumompo adalah 010 31’ 4.
Tabel. 4 Hasil uji bak lindi outlet

Parameter Satuan Hasil Baku Mutu Lindi*

Warna Pt-Co >20 -


Kekeruhan NTU 1 -
Bau - Berbau -
0
Suhu C 25,9 -
pH - 8,10 6-9
BOD mg/l 120 150
COD mg/l 164 300
TSS mg/l 20 400
TDS mg/l 3210 4000
Nitrat mg/l 60,06 30
Coliform APM/100ml 14 -

Sumber Analisis: Laboratorium Baristand Industri Manado, 2016


Keterangan : * Baku Mutu sesuai Pedoman Pengoperasian dan Pemeliharaan
TPA ( NSPM ) 2006
b. Bak lindi inlet (NSPM) 2006, dan hasil analisis
Secara geografis letak lokasi titik laboratorium, parameter-parameter
pengambilan lindi untuk bak lindi inlet yang digunakan untuk menentukan
(titik 5) seperti tertera pada peta lokasi lindi yaitu: pH, BOD, COD, TSS,
titik pengambilan sampel (TPA) TDS, dan Nitrat. Untuk setiap
Sumompo adalah 010 31’ 13,0՚ ՚ parameter kualitas lindi, hasil dan baku
Lintang Utara dan 1240 51’ 44,5՚ ՚ mutu masing-masing dapat dilihat pada
Bujur Timur. Berdasarkan Pedoman table 5.
Pengoperasian dan Pemeliharaan TPA

Tabel. 5 Hasil uji bak lindi inlet


Parameter Satuan Hasil Baku Mutu Lindi*
Warna Pt-Co >20 -
Kekeruhan NTU 1 -
Bau - Berbau -
0
Suhu C 25,9 -
pH - 8,11 6-9
BOD mg/l 129 150
COD mg/l 898 300
TSS mg/l 20 400
TDS mg/l 4130 4000
Nitrat mg/l 111,01 30
Coliform APM/100ml 240 -
Sumber Analisis: Laboratorium Baristand Lintang Utara dan 1240 51’ 46,1՚ ՚
Industri Manado, 2016
Bujur Timur.
Keterangan : * Baku Mutu sesuai
Pedoman Pengoperasian dan
Pemeliharaan TPA ( NSPM ) 2006 Berdasarkan Pengoperasian dan
Pemeliharaan TPA (NSPM) 2006, dan
a. Drainase lindi
hasil analisis laboratorium, parameter-
Secara geografis letak lokasi titik
parameter yang digunakan untuk
pengambilan lindi untuk drainase lindi
menentukan lindi yaitu: pH, BOD,
(titik 6) seperti tertera pada peta lokasi
COD, TSS, TDS dan Nitrat. Untuk
titik pengambilan sampel (TPA)
setiap parameter kualitas lindi, hasil dan
Sumompo adalah 010 31’ 13,7՚ ՚
baku mutu masing-masing dapat dilihat
pada tabel 6.

Tabel. 6 Hasil uji drainase lindi

Parameter Satuan Hasil Baku Mutu Lindi*

Warna Pt-Co >20 -


Kekeruhan NTU 5 -
Bau - Berbau -
0
Suhu C 25,8 -
pH - 8,11 6-9
BOD mg/l 139 150
COD mg/l 334 300
TSS mg/l 30 400
TDS mg/l 5170 4000
Nitrat mg/l 144,64 30
Coliform APM/100ml 34 -

Sumber Analisis: Laboratorium Baristand Industri Manado, 2016


Keterangan : * Baku Mutu sesuai Pedoman Pengoperasian dan Pemeliharaan
TPA (NSPM) 2006

Kualitas Air Tanah a. Sumur bor


Data kualitas air tanah yang Secara geografis letak lokasi titik
dikumpulkan juga dari sumur bor pengambilan air tanah untuk sumur
bor (titik 7) seperti tertera pada peta
lokasi titik pengambilan sampel (TPA) parameter yang digunakan untuk
Sumompo adalah 00 31’ 12,5՚ ՚ menentukan kualitas air tanah yaitu:
Lintang Utara dan 1240 51’ 52,9՚ ՚ Warna, Kekeruhan, Bau, Suhu, pH,
Bujur Timur. Berdasarkan Permenkes TDS, Nitrat, Coliform. Untuk setiap
N0. 492 tahun 2010 tentang parameter kualitas air tanah, hasil dan
persyaratan kualitas air minum, hasil baku mutu masing-masing dapat
analisis laboratorium, parameter- dilihat pada tabel 7.

Tabel. 7 Hasil uji Sumur Bor

Parameter Satuan Hasil Baku Mutu*


Warna Pt-Co 1 15
Kekeruhan NTU 0,5 5
Bau - Tidak berbau Tidak berbau
0
Suhu C 26,1 Suhu udara ± 3
pH - 6,59 6,5-8,5
BOD mg/l 36 -
COD mg/l 61 -
TSS mg/l 10 -
TDS mg/l 160 500
Nitrat mg/l 10,12 50
Coliform APM/100ml 2 0

Sumber Analisis: Laboratorium Baristand Industri Manado, 2016


Keterangan : * Baku Mutu berdasarkan Permenkes/No/492/Thn/2010

B. Pembahasan (Tabel.1) menunjukan bahwa jumlah


Air Tanah coliform memiliki angka cukup tinggi
Hasil pengamatan untuk dari baku mutu yaitu sebanyak 17
menunjukan kondisi kualitas tanah dari APM/100ml, hal ini berarti kualitas air
setiap titik sampel yaitu: mata air, tanah disekitar area (TPA) saat ini
sumur kampung. dalam kondisi buruk karena tidak
memenuhi baku mutu Peraturan
Mata Air
Menteri Kesehatan N0. 492 tahun 2010
Dari hasil penelitian terhadap tentang Persyaratan Kualitas Air
uji kualitas air tanah untuk mata air Minum. Peningkatan kandungan
coliform ini diduga disebabkan karena yang terbuka tanpa penanganan khusus.
jarak ternak babi dari usaha warga Menurut Wardhana (2001) hal ini
dengan sumber mata air berdekatan disebabkan karena tingginya jumlah
sekitar 3 meter. Berdasarkan peraturan bahan organik sehingga akan diikuti
menteri kesehatan ini memberikan oleh jumlah mikroorganisme baik yang
batas maksimum untuk coliform berada tidak patogen maupun patogen semakin
dalam 0 APM/100ml. Namun data banyak. Jika bahan organik yang harus
analisis kualitas air dalam mata air ini didegradasi cukup banyak maka
hanya dapat digunakan sebagai air membutuhkan mikroorganisme yang
bersih seperti pemandian ternak hewan banyak, dengan cara berkembangbiak.
pemeliharaan dan lain-lain kecuali Dalam berkembang-biakan
untuk air minum. mikroorganisme tersebut tidak tertutup
kemungkinan bahwa mikroba patogen
Sumur kampung
(total koliform) ikut berkembang pula.
Hasil dari (Tabel.2) menunjukan
Untuk membandingkan kandungan
jumlah coliform memiliki angka cukup
total coliform pada sampel air tanah,
tinggi dari baku mutu berkisar 27
mata air, sumur kampung dan sumur
APM/100ml untuk perkiraan kualitas
bor ini dapat dilihat pada gambar 2.
air sumur kampung didaerah penelitian
sebagai bahan perbandingan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan
no. 492 Tahun 2010 tentang Tanah
Persyaratan Kualitas Air Minum. 27
Diduga tingginya kandungan coliform
ini disebabkan karena aktivitas 17

peternakan yang dilakukan warga


disekitar sumur dan aktivitas lainnya,
misalnya tersuspensinya tinja buangan
mata air (titik sumur sumur bor
ternak dan jarak septic tank dari sumur 1) kampung (titik (titik 7)
2)
warga serta kondisi lingkungan sumur
Gambar 2. Total Coliform Air Tanah
pada mata air, sumur kampung dan
sumur bor.

Dari gambar diatas menunjukan Nitrat 13,10 mg/l masing-masing


kandungan coliform tertinggi melebihi baku mutu kelas II, sesuai
berdasarkan uji kualitas air tanah dengan PP N0. 82 tahun 2001 tentang
terdapat pada sumur kampung (titik 2). pengelolan kualitas air dan
Bakteri Coliform adalah bakteri pengendalian pencemaran air. Hal ini
berbentuk batang, Gram negatif, tidak menunjukan lindi (TPA) sampah
membentuk spora, aerobic dan Sumompo menyebabkan kualitas air
fakultatif yang merugikan laktosa permukaan disekitar area (TPA) saat ini
dengan menghasilkan asam dan gas dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
dalam waktu 48 jam suhu 35 0C, Alaert, Diduga tingginya kandungan keenam
G, Santika.S.S. (1987). parameter tersebut disebabkan karena
pengaruh curah hujan, lebih banyak air
Air Permukaan
yang masuk ke (TPA) sehingga lebih
Hasil pengamatan menunjukan banyak lindi yang dihasilkan. Selain itu
dari waktu ke waktu jumlah sampah faktor topografi lokasi (TPA) yang
yang ditampung ditempat pemrosesan mempengaruhi pola limpasan dan
sampah (TPA) sumompo kian keseimbangan air dalam dan sekitar
meningkat sehingga menghasilkan air situs (TPA). Oleh karena itu air lindi
limbah yang bisa mempengaruhi harus diperlakukan dengan baik
kualitas air permukaan tercemar sebelum dibuang ke badan sungai
dengan bahan organik dari air limbah lewat sistem pengelolaan kimia dan
cair TPA. biologi.

Dari hasil penelitian (Tabel 3) Lindi


terhadap uji kualitas air permukaan,
Hasil pengamatan untuk
sungai pembuangan lindi menunjukan
menunjukan kondisi kualitas lindi dari
bahwa kandungan BOD 110 mg/l,
COD 323 mg/l, TDS 1830 mg/l dan
setiap sampel lindi yaitu: Bak lindi (bak lindi inlet), 334 mg/l, 5170 mg/l,
outlet, bak lindi inlet dan drainase lindi dan 144,64 mg/l (drainase lindi) yang
melebihi baku mutu efluen lindi
Bak Lindi Outlet
berdasarkan Pengoperasian dan
Hasil dari penelitian (Tabel 4) Pemeliharaan TPA (NSPM) 2006.
terhadap uji kualitas lindi, bak lindi Menurut Kettunen et al., 1996 dalam
outlet menunjukan bahwa kandungan Romli, et al., (2004), karakteristik air
parameter yaitu pH, Biochemical lindi sangatlah bervariasi tergantung
Oxygen Demand (BOD), Chemical dari proses yang terjadi didalam
Oxygen Demand (COD), Total landfill meliputi fisik, kimia, dan
Susppended Solid (TSS), Total biologis. Dalam proses tersebut
Dissolved Solid (TDS) dan Nitrat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu
masing-masing sebanyak 8,10, 120 seperti jenis sampah, lokasi landfill,
mg/l, 164 mg/l, 20 mg/l, 3210 mg/l, hidrogeologi serta sistem
60,06 mg/l. Berdasarkan pengoperasian. Dengan faktor-faktor
Pengoperasian dan Pemeliharaan TPA tersebut maka akan mempengaruh
(NSPM) 2006, kandungan dar setiap produk yang dihasilkan akibat proses
parameter berada dalam batas baku dekomposisi seperti kualitas dan
mutu efluen lindi. kuantitas air lindi. Selanjutnya dalam
proses awal degradasi sampah dilahan
Bak Lindi Inlet dan Drainase Lindi
(TPA) sampah menghasilkan air lindi
Hasil penelitian pada (Tabel 5) dan yang mengandung bahan oraganik
(Tabel 6) untuk uji kualitas lindi, bak ammonium, sulfat dan klorida bahkan
lindi inlet dan drainase lindi juga memiliki kandungan logam yang
menunjukan tingginya kandungan tinggi dan beberapa senyawa kimia
Chemical Oxygen Demand (COD), organik yang berbahaya. Hal ini
Total Dissolved Solid (TDS) dan Nitrat menunjukan kualitas lindi TPA
yang sama parameter namun memiliki sumompo untuk bak lindi inlet dan
nilai yang berbeda, masing-masing drainase lindi di Situs TPA saat ini
sebanyak 898 mg/l, 4130 mg/l, 111,01 dalam kondisi yang kurang baik.
inlet dan drainase lindi

898

334

Gambar 3. Kualitas lindi (COD) pada bak lindi inlet dan drainase lindi

kualitas lindi pada bak lindi inlet dan drainase linid

4130

Gambar 4. Kualitas lindi (TDS) pada bak lindi inlet dan drainase lindi
Gambar 5. Kualitas lindi (Nitrat) pada bak lindi inlet dan drainase lindi
Gambar 4, 3, dan 5 diatas proses membrane seperti ultrafiltrasi),
menunjukan kualitas air lindi bervariasi dan panas (insenerasi, penguapan).
untuk parameter COD, TDS dan Nitrat
Air Tanah
namun telah melebihi baku mutu
berdasarkan norma standar Hasil penelitian dari (Tabel 7)
pengoperasian dan pemeliharaan (TPA) sumur bor menunjukan jumlah
sampah. Oleh sebab itu diperlukan kandungan coliform cukup tinggi yaitu
penanganan terhadap air lindi untuk sebanyak 2 APM/100ml. Peningkatan
mencegah atau mengurangi dampak kandungan coliform ini diduga
negatif terhadap lingkungan disebabkan karena kegiatan aktivitas
sekitarnya. Menurut Biehler dan manusia yang menampung air tanah di
Hagele, (1995) air lindi sampah dapat dalam bak penampungan melalui pipa
ditangani dengan proses yang umum sebelum di distribusikan. Menurut
dalam penanganan limbah cair yaitu Anonim (2007), Total coliform
proses biologis (aerobik, anaerobik, merupakan indikator bakteri pertama
organisme teramobilisasi), oksidasi yang digunakan untuk menentukan
kimiawi (ozon dan hydrogen aman tidaknya air untuk dikonsumsi.
peroksida), kimiawi/fisik (flokulasi, Bila coliform dalam air ditemukan
dalam jumlah yang tinggi maka Kualitas Air lindi yaitu bak lindi
kemungkinan adanya bakteri patogenik inlet dan drainase lindi melebihi baku
seperti Giardia dan Cryptosporidium di mutu efluen lindi dengan parameter
dalamnya. Berdasarkan Peraturan COD, TDS dan Nitrat, masing-masing
Menteri Kesehatan no. 492 tahun 2010 sebanyak 898 mg/l, 4130 mg/l, dan
tentang Persyaratan Kualitas Air 111,01 mg/l (bak lindi inlet), dan 334
Minum, memberikan batas maksimum mg/l, 5170 mg/l dan 144,6 mgl untuk
untuk coliform berada dalam batas 0 TDS berkisar (drainase lindi),
APM/100ml. Sedangkan untuk bak lindi outlet untuk
setiap parameter memenuhi baku mutu
KESIMPULAN DAN SARAN
efluen. Berdasarkan Norma Standar
Kesimpulan
Pengoperasian Manual (NSPM)
tentang Pengoperasian dan
Kualitas air tanah untuk mata air
Pemeliharaan TPA 2006.
dan sumur kampung ternyata
kandungan total coliform sebanyak 17 Saran
dan 27 APM/100ml dan sumur bor
Berdasarkan hasil penelitian ini
sebanyak 2 APM/100ml telah melebihi
sangat diharapkan partisipasi dari
baku mutu sesuai Permenkes No. 492
pembaca kiranya penelitian ini dapat
tahun 2010
bermanfaat untuk membuka wawasan
Kualitas Air Permukaan yaitu serta menjadi pedoman selanjutnya
sungai pembuangan lindi dengan dalam perencanaan penelitan lebih
parameter yang melebihi standar baku lanjut khusus di tempat pemrosesan
mutu kelas II berdasarkan PP. No. 82 akhir (TPA) sampah untuk
tahun 2001 tentang pengelolaan mengevaluasi kualitas air dan lindi
Kualitas dan Pengendalian Pencemaran secara berkesimanbungan.
Air yaitu BOD 110 mg/l, COD 323
mg/l, TDS 1830 dan Nitrat 13,10 mg/l
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Anonim, 2008. Planing For Municipal
Darmono, 1995,”Logam Dalam Sistem
Solid Waste Management.
Biologi Makhluk Hidup”,
www.Practicalaction.org.
Penerbit UI- Press, Jakarta.
diunduh 20 juni 2008

2007. Total Coliform Bacteria Ehrig, H. J.,1993, Quality and quantity


Testing. of sanitary landfill
http://www.waterresearch.net. Leachate,Wastewater,managem
coliform.htm diunduh 27 ent research. Vol : 1. No. www.
maret 2017 http ://eprints.upnjatim.ac.id/
4880/1/Binder1.pdf (diakses 20
Azwar. 1990. Pengantar Ilmu
agustus 2016)
Kesehatan Lingkungan.
Jakarta: Mutiara Sumber Fardiaz ,Srikandi. 1992. POLUSI AIR
widya Press. & UDARA. Penerbit
KANISIUS.Yogyakarta.
Biehler, M. J dan S. Hagele. 1995.
Husin, Y.A. dan E. Kustaman. 1992.
Treatment Process of Sanitary
Metode dan Tehnik Analisis
Landfill
Kualitas Air.
Leachaetes. Natural Resources
PPLH – Lembaga Penelitian
and Development Vol. 41: 64-
IPB, Bogor.
84

Kementerian Lingkungan Hidup


Chandra, Budiman. 2006. Pengantar
(KLH,2004).PeraturanPerundang
Kesehatan Lingkungan. EGC.
an-undang.Jilid 2. Jakarta
Jakarta.
2007. Pengantar
Mahardika. 2010. Mendeteksi
Kesehatan Lingkungan.
Dampak Polutan Sampah
Terhadap Air Tanah
Pemukiman Sekitar TPA
Dengan Menggunakan Metode Muhammad Romli, Suprihatin, dan
Geolistrik. Jurnal Universitas Dinna Sulinda, 2004. Penentuan
Negeri Malang. Malang nilai parameter Kinetika lumpur
aktif untuk pengelolaan air lindi
Mandey L.C 2000. Polusi air terhadap sampah (Leachate). J. Tek. Ind.
kesehatan. Kerjasama UNFPA Pert. Vol. 14 (2), 56-66
dan CARE, Manado.
Notoatmodjo, s. 2003. Pendidikan dan
perilaku kesehatan, Jakarta : PT
Manik, K.E.S., 2003. Pengelolaan
Rineka Cipta
Lingkungan Hidup. Djambatan.
Jakarta Nomal Standar Manual Pedoman
Manual (NSPM), 2006.
Maramis, A, 2008. Pengelolaan Tentang Pengoperasian dan
Sampah dan Turunannya di Pemeliharaan TPA.
TPA, Alumni Program Pasca https://www.slideshare.net/Os
Sarjana Magister Biologi warMungkasa/pedoman-
Terapan,Universitas pengoperasian-pemeliharaan-
Satyawacana, Salatiga. tpa-sistem-controlled-landfill-
sanitary-landfill.
Martono D H,1996, “Pengendalian Air
Kotor (Leachate) dari Tempat Palar, H. 2008. Pencemaran dan
Pembuangan akhir (TPA) Toksikologi Logam Berat.
Sampah”, Analisis Sistem Jakarta: PT. Rineka
Badan Pengkajian Penerapan Cipta.
Teknologi, Jakarta
http://repository.usu.ac.id/bitstr Peraturan Pemerintah (PP) No. 82
eam/123456789/40014/3/Chapt tahun 2001 tentang
er%20II.pdf Pengelolaan Kualitas Air dan
(20 Agustus 2016)
Pengendalian Pencemaran Air. Supanca, W.W. 2003. Dasar-dasar
http://www.sanitasi.net/peratur Pemantauan, Pengawasan dan
an-pemerintah-no-82-tahun- Teknik Penilaian
2001-pengelolaan-kualitas-air-- Pencemaran Limbah Padat.
pengendalian-pencemaran- Short Course on Enviromental
air.html. (diunduh 31 Maret Pollution Control and
2017) Management. 25 Agustus – 19
September 2003. Denpasar.
Purwendro, S. dan Nurhidayat., 2006.
Mengolah Sampah untuk Sutrisno, T., 2008, Tekhnologi
Pupuk Pestisida Penyediaan Air Bersih, Cetakan
Organik. Penebar Swadaya, kelima, Jakarta:
Jakarta. Rineka Cipta. Hal: 23 -70

Republik Indonesia. 2010. Peraturan 1996,”Teknologi


Menteri Kesehatan Republik Penyediaan Air Bersih”,
Indonesia Nomor Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
492/MENKES/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Suryono dan Budiman, 2010, Sistem
Air Minum. Jakarta. Pemerintah 3R, Institut Teknologi Bandung
Republik Indonesia
Tamod, Z, E.2008. Kandungan
Cu,Pb,Cr dan Ba pada Profil
SNI06-2412-1991.Tentang
Tanah TPA Sampah Sumompo.
Pengambilan Kualitas air.
https://dwikusumadpu.files.wor
Tchobanoglous., 1993. Integrated Solid
dpress.com/2013/03/sni-06-
Waste Management
2412-1991-kualitas-air.pdf
Engineering Principles
(diakses 29 agustus 2016)
and Management Issues. Wardhana. 2001. Dampak Pencemaran
McGraw Hill International Lingkungan. Penerbit Andi
Edition. New York. Offset. Yogyakarta.

Verhoef, P.N.W. 1994. Geologi


Untuk Teknik Sipil. PT.
Erlangga. Jakarta.(Hal.32)

Undang-undang NO. 18 Tahun 2008.


Tentang pengelolaan sampah.
www.menlh.go.id/DATA/UU
8-2008.pdf (diakses 27 agustus
2016)

Undang-undang NO. 7 Tahun 2004.


Tentang sumber daya air.
http://www.bkprn.org/peratura
n/the_file/UU_7-
2004_SDAir.pdf
(diakses 29 agustus 2016)

Undang- undang No. 32 Tahun 2009.


Tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
http://www.slideshare.net/infos
anitasi/uu-32-tahun-2009-
pengelolaan-lingkungan
(diakses 1 September 2016)

S-ar putea să vă placă și