Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
SKRIPSI
Disusun Oleh:
JAKARTA
1438H/2017M
ii
iii
iv
ABSTRACT
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Email : saisyah122@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
MI AL-Ittihadiyyah (2001-2007)
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan dan mungkin perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan
tema yang sama. Dan juga skripsi ini tidak mungkin dapat berjalan sejauh ini tanpa
adanya dukungan, bimbingan, bantuan, serta do’a yang senantiasa datang dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak DR. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak AM. Hasan Ali, MA, dan Bapak Abdurrouf, Lc, MA, selaku Ketua dan
Sekretaris Program studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Yogi Citra Pratama, M.Si, dan Ibu RR. Tini Anggraeni, ST, M.Si, selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Edi Setiadi, SE, MM, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan pengarahan,
bimbingan, maupun saran selama proses penyelesaian skripsi dan terimakasih
viii
banyak atas nasihat yang bapak berikan selama bimbingan maupun saat
mengajar di kelas. Tabarakallah pak sehat selalu.
6. Ibu Nurul Handayani, M.Pd, selaku dosen pembimbing dan penasihat
akademik yang telah memberikan arahan, nasihat, serta saran selama penulis
menjalani masa perkuliahan.
7. Ibu Yuke Rahmawati MA dan Ibu RR Tini Anggraeni, ST, M.Si, selaku dosen
yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan dalam banyak hal.
8. Seluruh Dosen dan Karyawan Akademik Fakultas Syariah dan Hukum dan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, dan
bantuannya kepada penulis.
9. My beloved parents, Ayahanda Ahmad Sukri dan Ibunda Arfiah yang telah
mencurahkan segalanya untuk penulis baik kasih sayang, semangat,
pengorbanan, dan telah sabar menunggu penulis menyelesaikan skripsi ini
dengan do’a kalian yang selalu menyertai penulis. Terima kasih banyak untuk
kalian dan semoga kalian selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.
10. Adikku satu-satunya Qosim Nur Muhammad, terima kasih untuk selalu
memberikan semangat baik moril maupun materil kepada penulis sampai
skripsi ini terselesaikan. Tetap semangat sekolahnya dan jadilah kebanggaan
keluarga.
11. Keluarga besar Satiman Tjitro Atmodjo dan H. Abdul Hay Ali yang terus
mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan studi ini.
12. Sahabat-sahabatku Lail, Maudy, Iin, Fika, dan Fanni terimakasih telah
memberikan semangat dan do’a untuk penulis. Semoga kita selalu baik-baik
yaa.
13. Sahabat-sahabat seperjuangan Cipaw, Lita, Piya, Tara dan Sipa terimakasih
atas semangat, do’a, waktu diskusi, dan juga telah membuat masa perkuliahan
penulis menjadi bewarna.
14. Teman-teman Muamalat 2013 telah menemani penulis dari semester awal
hingga akhir. Terkhusus Asri Maulidiawati dengan segala kebaikan hatinya
berkenan mengajarkan penulis untuk mengolah data, terimakasih Ciii semoga
Allah membalas kebaikan Aci dengan berlipat. Dan Muamalat C, terimakasih
ix
untuk semua pembelajaran, kenangan dan tetap dijaga terus silaturrahminya
yaaa.
15. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tidak
mengurangi rasa terimakasih penulis.
Penulis,
x
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ...................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... iv
ABSTRACT .....................................................................................................v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
xi
5. Rasio Zakat ................................................................................24
C. Kesehatan Finansial Bank Syariah ...................................................25
1. Bank Syariah ..............................................................................25
2. Kesehatan Finansial Bank Syariah .............................................27
a. Pengertian Kesehatan Finansial ...........................................27
b. Penilaian Kesehatan Finansial .............................................31
D. Review Studi Terdahulu ..................................................................34
E. Alur Kerja Penelitian .......................................................................40
F. Hipotesis ..........................................................................................41
G. Pengembangan Hipotesis .................................................................42
xii
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...............................................64
A. Kesimpulan ......................................................................................89
B. Saran ................................................................................................90
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Bayu Taufiq Possumah, Ph.D, “Ekonomi Islam Bukan Hanya Soal Bank”, Artikel diakses
pada 25 Februari 2017 dari
http://www.academia.edu/17381453/Ekonomi_Islam_bukan_hanya_Soal_Bank.
2
Bayu Taufiq Possumah, Ph.D, “Ekonomi Islam Bukan Hanya Soal Bank”, Artikel diakses
pada 25 Februari 2017 dari
http://www.academia.edu/17381453/Ekonomi_Islam_bukan_hanya_Soal_Bank.
3
K. H. Ma’ruf Amin, Prospek Cerah Perbankan Islam, (Jakarta: LeKAS, 2007), h. 127.
1
2
Al-Qur’an dan hadis. Semua produk dan jasa yang ditawarkan tidak boleh
bertentangan dengan isi al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW.4
Tujuan dari perbankan syariah identik dengan sistem ekonomi
syariah, sistem ekonomi syariah merupakan sistem yang adil dan seksama
serta berupaya menjamin kekayaan tidak terkumpul hanya pada satu
kelompok saja, akan tetapi tersebar keseluruh masyarakat.5
Keberadaan perbankan syariah di Indonesia sendiri merupakan
refleksi kebutuhan atas sistem perbankan yang dapat memberikan
kontribusi stabilitas kepada sistem keuangan nasional. Industri perbankan
syariah juga mencerminkan permintaan masyarakat yang membutuhkan
suatu sistem perbankan alternatif yang menyediakan jasa perbankan yang
memenuhi prinsip-prinsip syariah. Sebagai negara dengan mayoritas
penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki prospek bagi
pengembangan perbankan syariah di masa yang akan datang. Hal ini
didukung oleh keyakinan sebagian masyarakat kita akan adanya keberkahan
rizki yang diberikan Allah SWT bila melakukan transaksi di perbankan
syariah.6
Kepatuhan syariah (shariah compliance) merupakan salah satu pilar
penting dalam pengembangan bank syariah, pilar inilah yang menjadi
pembeda utama antara bank syariah dengan bank konvensional.7 Kepatuhan
pada prinsip syariah menjadi sangat fundamental karena hal inilah yang
menjadi alasan dasar eksistensi bank syariah. Selain itu, kepatuhan pada
prinsip syariah dipandang sebagai sisi kekuatan bank syariah. Dengan
konsisten pada norma dasar dan prinsip syariah maka kemaslahatan berupa
4
Ismail, Perbankan syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 29.
5
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2012), h. 33.
6
Amir Machmud dan Rukmana, BANK SYARIAH Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di
Indonesia, (Jakarta: PENERBIT ERLANGGA, 2010), h. 59.
7
Siti Maria Wardayari, “Implikasi Syariah Governance terhadap Reputasi dan
Kepercayaan Bank Syariah”, Universitas Jember, Jurnal Walisongo, Volume 19 Nomor 1, Mei
2011, h. 5.
3
kestabilan sistem, keadilan dalam berkontrak, dan tata kelola yang baik
dapat terwujud.8
Sistem dan mekanisme untuk menjamin pemenuhan kepatuhan
syariah yang menjadi isu penting dalam pengaturan bank syariah. Dalam
kaitan ini lembaga yang memiliki peran penting adalah Dewan Pengawas
Syariah Nasional (DSN) MUI. Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan syariah memberikan kewenangan kepada MUI yang fungsinya
dijalankan oleh organ khususnya yaitu DSN-MUI untuk menerbitkan fatwa
kesesuaian syariah suatu produk bank. Kemudian peraturan Bank Indonesia
(sekarang OJK) menegaskan bahwa seluruh produk perbankan syariah
hanya boleh ditawarkan kepada masyarakat setelah bank mendapat fatwa
dari DSN-MUI dan memperoleh ijin dari OJK. Pada tataran operasional
setiap bank syariah juga diwajibkan memiliki Dewan Pengawas Syariah
(DPS) yang fungsinya ada dua, pertama fungsi pengawasan syariah dan
kedua fungsi advisory (penasehat) ketika bank dihadapkan kepada
pertanyaan mengenai apakah suatu aktivitasnya sesuai syariah apa tidak,
serta dalam proses melakukan pengembangan produk yang akan
disampaikan kepada DSN untuk memperoleh fatwa.9
Perkembangan bank syariah di Indonesia sampai Desember tahun
2016 berdasarkan statistik perbankan syariah, tercatat setidaknya terdapat
tiga belas (13) Bank Umum Syariah, dua puluh satu (21) Unit Usaha
Syariah, dan seratus enam puluh empat (164) Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah dengan kantor yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Dapat dilihat perkembangan perbankan syariah pada tabel 1.1:
8
Otoritas Jasa Keuagan (OJK), “Perbankan Syariah dan Kelembagaannya”, Artikel
diakses pada 04 September 2017 dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-
syariah/Pages/PBS-dan-Kelembagaan.aspx.
9
Otoritas Jasa Keuagan (OJK), “Perbankan Syariah dan Kelembagaannya”, Artikel
diakses pada 04 September 2017 dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-
syariah/Pages/PBS-dan-Kelembagaan.aspx.
4
Tabel 1.1
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2012 – 2016
Tahun
Indikator
2012 2013 2014 2015 2016
Bank Umum Syariah
Jumlah Bank 11 11 12 12 13
Jumlah Kantor 1745 1998 2151 1990 1869
Unit Usaha Syariah
Jumlah Bank Umum Konvensional yang
memiliki UUS 24 23 22 22 21
Jumlah Kantor 517 590 320 311 332
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Jumlah Bank 158 163 163 163 164
Jumlah Kantor 401 402 439 283 287
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2016
Perkembangan perbankan syariah tentu saja diikuti dengan
pertumbuhan pangsa pasar (market share) perbankan syariah. Pangsa pasar
perbankan syariah terhadap industri perbankan nasional menunjukkan
kenaikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu 4,60% di Juli 2015 menjadi
4,81% di Juli 2016.10 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini pasar
perbankan syariah akan mencapai 5,16%-5,30% terhadap perbankan
nasional per 2016. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Mulya
E. Siregar mengatakan hal tersebut tercapai setelah PT Bank Aceh resmi
berkonversi menjadi bank syariah per 19 September 2016.11
Di samping petumbuhan jumlah BUS dan meningkatnya pangsa
pasar (market share) perbankan syariah, seharusnya juga diikuti dengan
meningkatnya kinerja bank syariah, yang dapat dilihat dari tingkat
kesehatannya. Kesehatan bank adalah adalah kemampuan suatu bank untuk
melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu
memenuhi kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan
10
Yudi Suharso, “Market Share Perbankan Syariah Mulai Meningkat Terhadap
Konvesional”, artikel diakses pada 25 Februari 2017 dari
http://keuangansyariah.mysharing.co/market-share-perbankan-syariah-mulai-meningkat-terhadap-
konvensional/.
11
Ihda Fadila, “September 2016, Pangsa Pasar Bank Syariah Tembus 5,3%”, artikel
diakses pada 21 Januari 2017 dari http://finansial.bisnis.com/read/20160927/90/587449/september-
2016-pangsa-pasar-bank-syariah-tembus-53.
5
12
Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Salemba Empat, 2011),
h. 51.
13
Edy Setiadi, Manajemen Treasury Bank Syariah, Buku Materi Perkuliahan, 2013, h. 201.
6
Dari tabel 1.2 dapat dilihat, bahwa Bank Umum Syariah yang
menjadi sampel pada periode 2010-2014 selalu mengalami tingkat
kesehatan finansial yang fluktuatif berturut-turut pada setiap periodenya dan
hanya Bank Panin Syariah saja yang konsisten selama periode 2011-2014
berada dalam kondisi kesehatan finansial yang optimal atau dengan niai 100.
Nilai rata-rata kesehatan finansial 11 BUS pada periode 2010-2014 sebesar
87,95 yang berarti BUS dalam kondisi yang sehat walaupun belum
mencapai nilai kesehatan finansial yang optimal atau 100.
Kesehatan finansial belum bisa mencapai nilai optimal, inilah yang
dapat menjadi permasalahan, dari periode 2010 sampai dengan 2014 hanya
empat bank umum syariah yang pernah mencapai tingkat kesehatan
finansial yang optimal. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan
finansial bank umum syariah dan juga rekomendasi yang tepat agar bank
syariah dapat mencapai kesehatan finansial yang optimal. Dari fenomena
tersebut, secara teoritis penilaian tingkat kesehatan bank umum syariah yang
diatur dalam PBI No.9/1/PBI/2007 menyatakan bahwa, tingkat kesehatan
bank adalah hasil penilaian kualitatif maupun kuantitatif atas berbagai faktor
yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank.
Berdasarkan kasus di atas, Falikhatun dan Assegaf (2012)
melakukan studi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
finansial, dan hasil studi mereka menyatakan faktor-faktor tersebut yaitu
rasio investasi islam, rasio pembiayaan bagi hasil, pendapatan islam, dan
kesejahteraan direksi dan karyawan.14 Menurut Pramanto (2014) faktor-
faktor yang mempengaruhi kesehatan finansial yaitu rasio investasi islam,
rasio pembiayaan bagi hasil, dan penghimpunan dana bagi hasil.15
14
Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada
Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,
Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page
245-254, h. 252.
15
Dinastian Hari Pramanto, “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap
Kesehatan Finansial Entitas Perbankan Syariah di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret, 2014), h. 69-70.
7
16
Andry Prasetiawan, “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap
Kesehatan Financial Dengan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) Pada Bank Umum Syariah
Di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar, 2016), h. ix.
17
Siti Maria Wardayari, “Implikasi Syariah Governance terhadap Reputasi dan
Kepercayaan Bank Syariah”, Universitas Jember, Jurnal Walisongo, Volume 19 Nomor 1, Mei
2011, h. 5.
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas
maka masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Shariah compliance (kepatuhan syariah) merupakan salah satu pilar
penting dalam pengembangan bank syariah.18 Pokok-pokok hasil
penelitian Bank Indonesia menyatakan bahwa nasabah yang
menggunakan jasa bank syariah, sebagian memiliki kecenderungan
untuk berhenti menjadi nasabah antara lain karena keraguan akan
konsistensi penerapan prinsip syariah. Kepatuhan dan kesesuaian bank
syariah terhadap prinsip syariah sering dipertanyakan oleh para
nasabah.19
2. Kesehatan finansial BUS belum bisa mencapai nilai optimal, dari
periode 2010 sampai dengan 2014 hanya empat bank umum syariah
yang pernah mencapai tingkat kesehatan finansial optimal (nilai 100).
3. Kesehatan finansial dan kepatuhan pada prinsip-prinsip syariah
merupakan dua hal penting yang harus diperhatikan perbankan syariah.
Perbankan syariah merupakan lembaga keuangan yang operasionalnya
beradasarkan pada prinsip-prinsip syariah karenanya kesehatan
finansial bank syariah sedikit banyak dipengaruhi oleh kepatuhan bank
syariah tersebut pada prinsip-prinsip syariah.
4. PBI No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum berdasarkan Prinsip Syariah menyatakan bahwa Bank
18
Siti Maria Wardayari, “Implikasi Syariah Governance terhadap Reputasi dan
Kepercayaan Bank Syariah”, Universitas Jember, Jurnal Walisongo, Volume 19 Nomor 1, Mei
2011, h. 5.
19
Siti Maria Wardayari, “Implikasi Syariah Governance terhadap Reputasi dan
Kepercayaan Bank Syariah”, Universitas Jember, Jurnal Walisongo, Volume 19 Nomor 1, Mei
2011, h. 5.
9
2. Perumusan Masalah
Dari pembahasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
a. Apakah variabel Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan Jual
Beli, Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat
berpengaruh secara parsial terhadap tingkat kesehatan finansial
bank umum syariah?
b. Apakah variabel Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan Jual
Beli, Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat
berpengaruh secara simultan terhadap tingkat kesehatan finansial
bank umum syariah?
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian,
maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel
Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat terhadap
tingkat kesehatan finansial bank umum syariah.
b. Untuk menganalisis pengaruh variabel Penghimpunan Dana Bagi
Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Qardh, Pendapatan
Islam, dan Rasio Zakat terhadap tingkat kesehatan finansial bank
umum syariah secara simultan.
2. Manfaat Penelitian
Secara terperinci, manfaat penelitian ini dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi khasanah ilmu
pengetahuan khususnya tentang perbankan syariah mengenai
pengaruh kepatuhan syariah terhadap kesehatan finansial bank
umum syariah serta sebagai wahana tambahan referensi serta bahan
11
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang mengantarkan kepada pokok-pokok
permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini. Dalam bab ini diuraikan
mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN TEORITIS
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan isi
dari skripsi ini, yaitu meliputi teori tentang Stewardship theory, Sharia
Enterprise Theory, Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah, dan Kesehatan
Finansial Bank Umum Syariah, serta memuat Penelitian Terdahulu, Alur
Kerja Penelitian, Hipotesis Penelitian, dan Pegembangan Hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang ruang lingkup penelitian, metode
penentuan sampel, metode pengambilan data, metode analisis data, dan
variabel penelitian dan definisi operasional variabel.
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai hasil dari penelitian dan hasil dari analisis
data yang diperoleh yaitu, analisis deskriptif variabel penelitian, uji
stasionertitas, regresi data panel, dan interpretasi/pembahasan hasil
penelitian.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini, berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang
telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat
penulis sampaikan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Grand Theory
1. Stewardship Theory
Teori stewardship mempunyai akar psikologi dan sosiologi
yang didesain untuk menjelaskan situasi dimana manajer sebagai
steward dan bertindak sesuai kepentingan pemilik (Donaldson & Davis,
1989, 1991). Dalam teori stewardship, manajer akan berprilaku sesuai
kepentingan bersama. Ketika kepentingan steward dan pemilik tidak
sama, steward akan berusaha bekerjasama daripada menentangnya,
karena steward merasa kepentingan bersama dan berperilaku sesuai
dengan perilaku pemilik merupakan pertimbangan yang rasional
karena steward lebih melihat pada usaha untuk mencapai tujuan
organisasi.20
Teori stewardship mengasumsikan hubungan yang kiat antara
kesusksesan organisasi dengan kepuasan pemilik. Steward akan
melindungi dan memaksimalkan kekayaan organisasi dengan kinerja
perusahaan, sehingga dengan demikian fungsi utilitas akan maksimal.
Asumsi penting dari stewardship adalah manajer meluruskan tujuan
sesuai dengan tujuan organisasi dan bukan pada tujuan individu.21
Teori stewardship dalam penelitian ini digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel penghimpunan dana bagi hasil,
pembiayaan jual beli, pembiayaan qardh, dan pendapatan islam sebagai
variabel independen terhadap kesehatan finansial sebagai variabel
dependen.
Implikasi stewardship dalam penelitian ini, ketika bank umum
syariah menjalankan operasionalnya sesuai dengan prinsip syariah,
20
Eko Raharjo, “Teori Agensi dan Teori Stewardship dalam Perspektif Akuntansi”, Fokus
Ekonomi Vol. 2 No. 1 Juni 2007: 37-46. ISSN: 1907-6304, h. 39-40.
21
Eko Raharjo, “Teori Agensi dan Teori Stewardship dalam Perspektif Akuntansi”, Fokus
Ekonomi Vol. 2 No. 1 Juni 2007: 37-46. ISSN: 1907-6304, h. 40.
13
14
22
Fadilla Purwitasari, “Analisis Pelaporan Corporate Social Responsibiity Perbankan
Syariah dalam Perspektif Shariah Enterprise Theory: Studi Pada Laporan Tahunan Bank Mandiri
dan Bank Muamalat Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro, 2011), h. 30.
15
utama, karena Dia adalah pemilik tunggal dan mutlak. Sumber daya
yang dimiliki oleh para stakeholders pada dasarnya adalah amanah dari
Allah yang di dalamnya melekat sebuah tanggung jawab untuk
menggunakannya dengan cara dan tujuan yang telah ditetapkan oleh
Sang Pemberi Amanah. Sehingga tujuan penggunaan sumber daya ini
tidak lain adalah untuk mendapatkan mardhatilah (Ridha Allah).
Tujuan ini dicapai jika si hamba menggunakan sumber daya dengan
cara yang dapat membuatnya menjadi rahmatan lil alamin (membawa
rahmat bagi seluruh isi alam).23
Nilai-nilai spiritual seperti yang diuraikan di atas, yaitu abduh,
mardhatillah, dan rahmmatan lil alamin, merupakan nilai-niilai yang
telah melekat dalam shariah enterprise theory.
Syariah Enterprise Theory (SET) tidak hanya peduli pada
kepentingan individu (dalam hal ini pemegang saham), tetapi juga
pihak-pihak lainnya. Oleh karena itu, SET memiliki kepedulian yang
besar pada stakeholders yang luas. Menurut SET, stakeholders meliputi
Allah, manusia, dan alam.24
Allah merupakan pihak paling tinggi dan menjadi satu-satunya
tujuan hidup manusia. Stakeholder kedua dari SET adalah manusia. Di
sini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu direct-stakeholders dan
indirect–stakeholders. Direct-stakeholders adalah pihak-pihak yang
secara langsung memberikan kontribusi pada perusahaan, baik dalam
bentuk kontribusi keuangan (financial contribution) maupun non-
keuangan (nonfinancial contribution). Karena mereka telah
memberikan kontribusi kepada perusahaan, maka mereka mempunyai
hak untuk mendapatkan kesejahteraan dari perusahaan. Sementara,
23
Fadilla Purwitasari, “Analisis Pelaporan Corporate Social Responsibiity Perbankan
Syariah dalam Perspektif Shariah Enterprise Theory: Studi Pada Laporan Tahunan Bank Mandiri
dan Bank Muamalat Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro, 2011), h, 31.
24
Iwan Triyuwono, “Mengangkat “Sing Liyan” untuk Formulasi Nilai Tambah Syari’ah”,
Jurnal Akuntansi Multiparadigma JAMAL, Volume 2 Nomor 2 Halaman 186-368, Malang, Agustus
2011, ISSN 2086-7603, h. 188-189.
16
25
Siti Maria Wardayati, “Implikasi Shariah Governance terhadap Reputasi dan
Kepercayaan Bank Syariah”, Journal Walisongo, Vol. 19, 1 Mei 2011, h.8.
17
26
,Veithzal Rivai dan Rizki Ismail, Islamic Financial Management: Teori, Konsep, dan
Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Praktisi dan Mahasiswa, (Jakarta: PT.
RajaGrafindoPersada, 2013), h. 225.
27
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
pasal 1 ayat 13.
28
Ana Zainul Anwar dan Mohammad Yunies Edward, “Analisis Syariah Compliance
Pembiayaan Murabahah pada Gabungan Koperas BMT Mitra Se-Kabupaten Jepara”, Jurnal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISNU Jepara, The 3rd University Research Colloquium 2016,
ISSN 2407-9189., h. 257.
18
29
Ana Zainul Anwar dan Mohammad Yunies Edward, “Analisis Syariah Compliance
Pembiayaan Murabahah pada Gabungan Koperas BMT Mitra Se-Kabupaten Jepara”, Jurnal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISNU Jepara, The 3rd University Research Colloquium 2016,
ISSN 2407-9189, h. 257.
30
M. Suyanto, “Pengaruh Pelaksanaan Prinsip Syariah terhadap Kinerja dan
Kesejahteraan Masyarakat dalam Lingkungan Kegiatan Bank Syariah di Indonesia”, STIE IEU
Yogyakarta: OPTIMAL. Vol. 4, Nomor 1, Oktober 2006. ISSN: 1693-5888. Page: 23-49, h. 27.
19
31
Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, Cet. 1, (Jakarta: KENCANA
PRENADA MEDIA GROUP, 2010), h. 44.
32
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT
Grasindo, 2005), h. 27.
20
33
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Cet. 1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), h.
93.
34
Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, Cet. 1, (Jakarta: KENCANA
PRENADA MEDIA GROUP, 2010), h. 45-46.
21
35
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 337.
36
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 337.
22
37
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 339.
38
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 99.
39
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 99.
40
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 339.
23
41
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 348.
24
42
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), “PSAK No. 101 Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, (Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntansi Indonesia, cetakan kedua, 2009), h. 101.33.
43
Indriatun, “Analisis Perbandingan Kinerja Sosial dan Islamic Social Reporting pada
Bank Syariah di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok, 2013), h.
30.
25
persen dari taksiran aset yang dijual selama setahun penuh (setelah
dikurangi pengeluaran atau nishab).44
Peran zakat sangat penting dalam kehidupan masyarakat
muslim, zakat merupakan upaya untuk menolong orang yang lemah
agar mampu melaksanakan apa yang diwajibkan Allah SWT dalam segi
tauhid dan ibadah. Demikian itu karena seseorang tidak akan mampu
beribadah dengan khusyuk dan hikmat apabila kebutuhan pokoknya
tidak terpenuhi. Kefakiran akan mendorong orang kepada kekafiran.
Bantuan yang diberikan melalui instrumen zakat dapat menolong
mereka dari kekafiran. Fenomena kefakiran dapat mengarah kepada
kekafiran dapat terlihat saat ini di mana banyak orang yang rela
menukar akidahnya demi sebungkus mie instan. Instrumen zakat
diharapkan mampu mencegah fenomena ini di maysarakat.45 Selain itu
zakat juga dapat diartikan sebagai pertumbuhan, karena dengan
diberikannya hak fakir miskin dan lain-lain itu maka terjadilah sirkulasi
uang yang sehat dalam masyarakat dan mendorong berkembangnya
fungsi uang itu dalam kehidupan perekonomian.46
C. Kesehatan Finansial Bank Syariah
1. Bank Syariah
Undang-undang Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008 pasal 1
ayat 2 menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan pengertian bank
syariah dalam pasal 1 ayat 7 adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasakan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas
44
Gjawahir Hejazziey, Perbankan Syariah Dalam Teori dan Praktik, (Yogyakarta:
Depublish, 2014), h. 28.
45
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 250-251.
46
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 249.
26
bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS), dan bank
pembiayaan rakyat syariah (BPRS).47
Karnaen A. Permataatmaja dan Syafi’i Antonio memberikan
dua defnisi terhadap bank syariah, yaitu: bank yang beroperasi sesuai
dengan prinsip-prisnip syariah Islam dan bank yang tata cara
beroperasinya mengacacu pada ketentuan Al-Qur’an dan Hadist.
Mereka menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam adalah bank
yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam
khususnya yang menyangkut tata cara bermamalat secara Islam.
Sedangkan yang dimaksud dengan bank yang tata cara beroperasinya
mengacu pada ketentuan-ketentuan al-Qur’an dan Hadist adalah bank
yang tata cara beroperasinya mengikuti perintah dan larangan yang
tercantum dalam al-Qur’an dan Hadis.48
Dan menurut Al-Arif, bank syariah ialah lembaga keuangan
yang menjalankan fungsi perantara (intermediary) dalam
penghimpunan dana masyarakat serta menyalurkan pembiayaan kepada
masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.49
Perbankan syariah merupakkan lembaga keuangan yang
menerapkan nilai-nilai syariah, dimana termasuk di dalamnya ialah
larangan unsur riba, seperti dijelaskan dalam ayat Al Qur’an sebagai
berikut: Al-Baqarah ayat 275
47
UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
48
Karnaen Perwataatmaja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank
Islam, (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1997), h. 1.
49
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 296.
27
50
Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 51.
51
Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 pasal 2 ayat 1.
28
52
Peraturan Bank Indonesia Nomo9 9/1/PBI/2007 pasal 1 ayat 6.
53
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbS tanggal 30 Oktober 2007.
29
54
Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 pasal 1 ayat 11.
32
Tabel 2.1
Peringkat Faktor Kesehatan Finansial Bank
Peringkat Permodalan Kualitas Aset Rentabilitas Likuiditas
1 CAR ≥ 12% NPF<2% BOPO≤83% STM>25%
2 9%≤CAR<12% 2%≤NPF<5% 83%<BOPO≤85% 20%<STM≤25%
3 8%≤CAR<9% 5%≤NPF<8% 85%<BOPO≤87% 15%<STM≤20%
4 6%≤CAR<8% 8%≤NPF<12% 87%<BOPO≤89% 10%<STM≤15%
5 CAR<6% NPF>12% BOPO>89% STM≤10%
Sumber: Lampiran SE BI Nomor 9/24/DPbS/2007
Selanjutnya menentukan angka kredit, maka dibuat dengan
mengacu pada peringkat dari masing-masing indikator penilaian.
Tabel 2.2
Peringkat Berdasarkan Angka Kredit
Peringkat Angka Kredit
1 100
2 80
3 60
4 40
5 20
Sumber: Setiawan55
Setelah menemukan peringkat angka kredit, selanjutnya
melakukan pembobotan sesuai dengan angka kredit yang telah
diberikan kepada masing-masing faktor keuangan dengan
ketentuan sebagai berikut:
Tabel 2.3
Bobot Penilaian Komponen Kesehatan Finansial Menurut BI
Keterangan Bobot
Permodalan 25%
Kualitas Aset 50%
Rentabilitas 10%
Likuiditas 10%
Sensitivitas atas Risiko Pasar 5%
Sumber: Lampiran SE BI Nomor 9/24/DPbS/2007
55
Aziz Budi Setiawan, “Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum Syariah di
Indonesia”, Seminar Ilmiah: Kerjasama Magister Bisnis Keuangan Islam: Universitas Paramadhina,
Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Pusat, dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), 2009, h. 33.
33
56
Aziz Budi Setiawan, “Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum Syariah di
Indonesia”, Seminar Ilmiah: Kerjasama Magister Bisnis Keuangan Islam: Universitas Paramadhina,
Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Pusat, dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), 2009, h. 33.
34
D. Penelitian Terdahulu
Metode Penelitian:
Kuantitatif, menggunakan
analisis rasio pada tujuh
indikator yang telah
disebutkan pada
pendekatan teori di atas.
Hasil:
Kinerja Islamic Bank of
Bahrain lebih baik dari
Bank Islam Malaysia
Berhad (BIMB)
2. Penulis: Tujuan: Persamaan:
Aziz Budi Setiawan Metahui bagaimana Meneliti tentang
(Peserta Program kesehatan finansial dan kesehatan finansial bank
Magister Bisnis kinerja sosial dari Bank syariah dan mengacu pada
Keuangan Islam Umum Syariah di PBI No. 9/1/PBI/2007 dan
Universitas Indonesia studi pada Bank SEBI No.
Paramadina dan Staf Muamalat Indonesia (BMI) 9/24/DPbS/2007.
Pengajar SEBI School dan Bank Syariah Mandiri
of Islamic Economics (BSM). Perbedaan:
(STEI SEBI)). 1. Penelitian ini
Pendekatan Teori: dilakukan pada 11
Judul: Untuk menganalisa BUS periode 2011-
“Kesehatan Finansial kesehatan finansial bank 2016.
dan Kinerja Sosial syariah, variabel 2. Meneliti pengaruh
Bank Umum Syariah operasional penelitian ini kepatuhan prinsip
di Indonesia” diturunkan dari metode syariah terhadap
(Penelitian ini telah perhitungan tingkat kesehatan finansial.
diseminarkan pada kesehatan untuk bank 3. Menggunakan
Seminar Ilmiah: syariah merujuk pada PBI indikator permodalan
Kerjasama Magister No. 9/1/PBI/2007 dan sebagai salah satu
Bisnis Keuangan SEBI No. 9/24/DPbS/2007. proksi kesehatan
Islam Universitas Sedangkan untuk melihat finansial.
Paramadina dengan kinerja sosial bank syariah,
Ikatan Ahli Ekonomi penulis mengembangkan
Islam (IAEI) dan pendekatan dari penelitian
Pusat dan Masyarakat Samad dan Hasan (2000)
Ekonomi Syariah dan Hameed, dkk (2004).
(MES) di Aula
Nurcholis Majid, Metode Penelitian:
Jakarta, 30 Juli 2009). Deskriptif Kunatitatif.
Setiawan, melakukan
Tahun: 2009 pembobotan pada masing-
36
Hasil:
Kesehatan finansial, BMI
lebih baik dari BSM
sedangkan Kinerja Sosial,
BSM lebih baik dari BMI.
3. Penulis: Tujuan: Persamaan:
Falikhatun dan Untuk mengetahui apakah 1. Meneliti pengaruh
Yasmin Umar Assegaf implementasi prinsip- kepatuhan prinsip
(Fakultas Ekonomi prinsip syariah syariah terhadap
UNS) berpengaruh terhadap kesehatan finansial.
kesehatan finansial 2. Menggunakan REO
Judul: perbankan syariah di dan STM sebagai salah
“Bank Syariah di Indoonesia (5 BUS dan 8 satu indikator
Indonesia: Ketaatan UUS periode 2007-2010). penilaian kesehatan
Pada Prinsip-Prinsip finansial dan mengacu
Syariah dan Pendekatan Teori: pada PBI No.
Kesehatan Finansial” Kesehatan finansial yang di 9/1/PBI/2007 dan
proksikan dengan Kualitas SEBI No.
Tahun: 2012 Aktiva Produktif (KAP), 9/24/DPbS/2007.
Net Operating Margin 3. Menggunakan
(NOM), Rasio Efisiensi pendapatan islam
Kegiatan Operasional sebagai proksi
37
Metode Penelitian:
Regresi data panel
Hasil:
Pembiayaan bagi hasil,
pendapatan islam, dan
investasi islam
berpengaruh positif
terhadap tingkat kesehatan
bank umum syariah.
Sedangkan rasio zakat
tidak berpengaruh terhadap
kesehatan bank umum
syariah.
40
X Y
Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Kesehatan Finansial
Uji Stasioneritas
Model Terpilih
Interpretasi/Analisis
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan dugaan (conjectural) tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis
selalu mengambil bentuk pernyataan (declarative) dan menghubungkan
variabel yang satu dengan variabel yang lain.57 Penelitian ini akan
membangun hipotesis dalam menguji hubungan bagaimana masing-masing
variabel independen berpengaruh dengan variabel dependen. Berdasarkan
teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut:
1. Uji Statistik F (Uji Simultan)
H0 = Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan dengan Jual Beli,
Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat tidak
berpengaruh secara simultan terhadap tingkat kesehatan finansial bank.
Ha = Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat berpengaruh
secara simultan terhadap tingkat kesehatan finansial bank.
2. Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan dengan Jual Beli,
Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat terhadap
tingkat kesehatan finansial bank secara parsial. Hipotesisnya sebagai
berikut:
a. H0 = Penghimpunan Dana Bagi Hasil tidak berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap tingkat kesehatan bank.
H1 = Penghimpunan Dana Bagi Hasil berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap tingkat kesehatan bank.
b. H0 = Pembiayaan dengan Jual Beli tidak berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap tingkat kesehatan bank.
H2 = Pembiayaan dengan Jual Beli berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap tingkat kesehatan bank.
57
Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung:
CV Pustaka Setia, 2012), h. 88.
42
58
M. Hasanudin dan Prihatiningsih, “Analisis Pengaruh Dana PIhak Ketiga, Tingkat Suku
Bunga, Non Performing Loan, dan Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Bank Pengkreditan Rakyat
(BPR) di Jawa Tengah”, Jurnal Teknis. 5 (1): 25-31, h. 26.
43
59
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT
Grasindo, 2005), h. 27.
60
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Cet. 1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), h.
93.
61
Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada
Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,
Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page
245-254, h. 252.
62
Dinastian Hari Pramanto, “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap
Kesehatan Finansial Entitas Perbankan Syariah di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret, 2014), h. 68.
44
63
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Statistik Perbankan Syariah Sharia Banking Statistic
2016”, (Jakarta: Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan OJK, 2016), h. 9.
64
Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h. 4.
65
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 265.
45
66
Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h. 11.
67
Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada
Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,
Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page
245-254, h. 252.
68
Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h
69
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 68.
46
70
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 66.
71
Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada
Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,
Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page
245-254, h. 252.
47
72
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), “PSAK No. 101 Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, (Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntansi Indonesia, cetakan kedua, 2009), h. 101.33.
73
Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada
Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,
Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page
245-254, h. 252.
74
Dinastian Hari Pramanto, “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap
Kesehatan Finansial Entitas Perbankan Syariah di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret, 2014), h. 65.
75
Rama Primanita Aristy, “Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pendapatan Islam,
Investasi Islam, dan Rasio Zakat terhadap Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah”, (Skripsi S1
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h. 104.
76
Andry Prasetiawan, “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap Kesehatan
Financial Dengan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) Pada Bank Umum Syariah Di
Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar, 2016), h. 58.
48
77
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), “PSAK No. 101 Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, (Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntansi Indonesia, cetakan kedua, 2009), h. 101.22.
78
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 250-251.
79
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 249.
49
80
Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada
Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,
Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page
245-254, h. 252.
BAB III
METODE PENELITIAN
81
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA,
2014), h. 13.
50
51
82
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: AFABETA, 2014), h. 117.
83
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 57.
52
84
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 128.
85
Toni Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik,
(Yoogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 19.
53
kita teliti sehingga kita dapat menjelaskan karakteristik data yang ada
dengan menjelaskan besaran nilai-nilai tersebut.86
2. Uji Stasioner Data
Sebelum melakukan regresi dengan menggunakan data time
series, terlebih dahulu akan dilakukan uji stasioneritas. Uji stasioneritas
dilakukan untuk mengetahui apakah data time series yang digunakan
sudah stasioner atau belum.
Sekumpulan data dinyatakan stasioner jika nilai rata-rata dan
varians dari data time series tersebut tidak mengalami perubahan secara
sistematik sepanjang waktu atau dengan kata lain rata-rata dan
variansnya konstan. Kestasioneran data ini berkaitan dengan metode
estimasi yang digunakan. Tidak stasionernya data akan mengakibatkan
kurang baiknya model yang diestimasi. Selain itu apabila data yang
digunakan dalam model ada yang tidak stasioner, maka data tersebut
dipertimbangkan kembali validitas dan kestabilannya.87
Literatur terkini menyarankan bahwa pengolahan data panel
berdasarkan uji akar unit memiliki kekuatan yang besar bila
dibandingkan dengan uji akar unit berdasarkan time series individu.88
Pengujian stasioner dalam penelitian ini menggunakan uji
Augmented Dickey-Fuller (ADF) dengan pengujian hipotesis:
H0 = data tidak stasioner
H1 = data stasioner
Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat nilai
probabilitasnya, sebagai berikut:
Bila probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
Bila probablitas < 0,05 maka H0 ditolak
86
Jonathan Sarwono, Prosedur-Prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset dan Tesis dengan
Eviews, (Yogyakarta: PENERBIT GAVA MEDIA, 2016), h. 53.
87
__________, “Bab II: Tinjauan Pustaka”, diakses tanggal 21 Agustus 2017 dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41227/;jsessionid=9A241E19CEF03767D
302FDE8E151F869?sequence=4.
88
Yerimias Manuhutu, “Determinan Pertumbuhan Ekonomi Regional di Provinsi Maluku
Tahun 2005-2010”, Eko-Regional, Vol.6, No.1, Maret 2011, h.39.
55
Jika data tidak stasioner pada level normal, pengujian akar root
dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat satu.89
3. Regresi Data Panel
Penelitian ini menggunaan alat analisis regresi data panel. Data
panel adalah data yang memiliki jumlah crossection dan jumlah time
series. Data dikumpulkan dalam rentang waktu terhadap banyak
individu.90
Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan
data panel jika dibandingkan dengan data time series atau cross section.
Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua data yaitu data time
series dan cross section mampu menyediakan data lebih banyak
sehingga menghasilkan derajat kebebasan (degree of freedom) yang
lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data time series dan
cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah
penghilangan variabel (ommited-variable).91 Keunggulan-keunggulan
tersebut memiliki implikasi pada tidak harusnya dilakukan pengujian
asumsi klasik dalam model data panel, karena penelitian yang
menggunakan data panel memperbolehkan identifikasi parameter
tertentu tanpa perlu membuat asumsi yang ketat atau tidak
mengharuskan terpenuhinya semua asumsi klasik regresi linier seperti
pada Ordinary Least Square (OLS).92
Model regresi data panel dalam penelitian ini dapat
diformulasikan sebagai berikut:
89
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,
(Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2015), h.11.5.
90
Alfian Annida, “Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan terhadap Imbal Bagi Hasil
Saham-Saham LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2007”, (Skripsi S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Indoensia), h.14.
91
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan Eviews,
Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 353.
92
Shochul R. Ajija, dkk, Cara Cerdas Menguasai Eviews, (Jakarta: Salemba Empat, 2011),
h. 52.
56
Dimana :
KF = Kesehatan Finansial
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi untuk Variabel Independen
PDBH = Penghimpunan Dana Bagi Hasil
PJB = Pembiayaan Jual Beli
PQ = Pembiayaan Qardh
PI = Pendapatan Islam
RZ = Rasio Zakat
ε = Error atau standar kesalahan
i = Jenis Perusahaan
t = Waktu
Langkah untuk menganalisis regresi data panel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Estimasi Model Data Panel
Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data
panel dapat dilakukan dengan tiga pendekatan berikut:
1) Metode Common Effect atau Pooled Least Square (PLS)
Pooled Least Square merupakan metode estimasi mode
regresi data panel paling sederhana yang mengasumsikan
intercept dan koefisien slope yang konstan antar waktu dan
cross section (common effect). Pendekatan ini tidak
memperhatikan dimensi individu maupun waktu dan
menganggap bahwa perilaku antar perusahaan sama dalam
berbagai kurun waktu.93 Persamaan pada estimasi dengan
menggunakan model Common Effect dapat ditulis dalam
bentuk sebagai berikut:
Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + εit
93
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan Eviews,
Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 355.
57
Dimana:
i = 1, 2, ..., n
t = 1, 2, ..., t
2) Metode Fixed Effect Model (FEM) atau Least Square Dummy
(LSDV)
Fixed Effect Model merupakan teknik mengestimasi
data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk
menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian Fixed
Effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antara
perusahaan namun intersep antar waktunya sama (time
innvariant). Di samping itu model ini juga mengasumsikan
bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan
antar waktu. Model estimasi ini seringkali disebut Least
Square Dummy Variabels (LSDV).94 Persamaan pada estimasi
dengan menggunakan Fixed Effect Model dapat ditulis dalam
bentuk sebagai berikut:
Dimana:
i = 1, 2, ..., n
t = 1, 2, ..., t
D = Dummy
3) Metode Random Effect
Random Effect Model merupakan metode estimasi
model regresi data panel dengan asumsi koefisien slope
dengan intersep berbeda antar individu dan antar waktu
(random effect). Model ini akan mengestimasi data panel
dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar
94
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan Eviews,
Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 357.
58
95
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan Eviews,
Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 359.
96
Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu:Teori dan Aplikasi, (Bogor:
IPB Pers, 2012), h. 195.
59
97
Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu:Teori dan Aplikasi, (Bogor:
IPB Pers, 2012), h. 197.
98
Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi kelima,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 97.
60
99
Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi kelima,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 98.
100
Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi kelima,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 98-99.
61
101
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: AFABETA, 2014), h. 61.
62
Menunjukkan
besarnya
Penghimpunan pengimpunan Penghimpunan Dana Bagi Hasil
Dana Bagi dana yang Total Penghimpunan Dana
Rasio
Hasil (PDBH) dilakukan bank
syariah dengan
sistem bagi hasil.
Menunjukkan
seberapa besar
fungsi
Pembiayaan Pemb. Murabahah + Salam + Istishna
intermediasi bank
dengan Jual Total Pembiayaan
Rasio
syariah melalui
Beli (PJB)
penyaluran dana
dengan prinsip
jual beli.
Menunjukkan
seberapa besar
dana kebajikan
Pembiayaan yang disalurkan Pembiayaan Qardh
Total Pembiayaan
Rasio
Qardh (PQ) bank syariah
melalui
pembiayaan
qardh.
Menunjukkan
presentase dari
seberapa banyak
pendapatan halal Pendapatan Islami
Pendapatan
yang diperoleh Rasio
Islam (PI) Total Pendapatan
bank
dibankdingkan
dengan total
pendapatan.
102
Toni Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 14.
63
Untuk mengukur
besarnya
Rasio Zakat Zakat
kontribusi zakat Rasio
(RZ) Net Asset
perusahaan bank
syariah
Variabel Dependen (terikat)
Mengukur
kecukupan modal
Capital guna menutupi Modal Bank
Adequacy kemungkinan Total Aktv Tertimbang Menurut Risiko
Rasio
Ratio (CAR) kegagalan dalam
pemberian
pembiayaan.
Menunjukkan
seberapa besar
Net Pembiayaan (KL, D, M)
risiko pembiayaan
Performing Rasio
yang akan Total Pembiayaan
Finance (NPF)
ditanggung oleh
pihak bank.
Mengukur
kemampuan
manajemen bank
Rasio Efisiensi
dalam Biaya Operasional
Kegiatan
mengendalikan Rasio
Operasional Pendapatan Operasional
biaya operasional
(REO)
terhadap
pendapatan
operasional.
Mengukur
kemampuan bank
Short Term Aktiva Jangka Pendek
dalam memenuhi
Mismacht Rasio
kebutuhan Kewajiban Jangka Pendek
(STM)
likuiditas jangka
pendek
BAB IV
64
65
Gambar 4.1
Pergerakan Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah Periode
2011-2016
100
_BMI
95
_BSM
90
_BSMI
85
_BRIS
80
_BSB
75
_BPS
70
_BVS
65 _BCAS
60 _BJBS
55 _BNIS
50 _MbS
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 4.2
Pergerakan CAR Bank Umum Syariah Periode 2011-2016
80,00
_BMI
70,00
_BSM
60,00 _BSMI
_BRIS
50,00
_BSB
40,00
_BPS
30,00 _BVS
_BCAS
20,00
_BJBS
10,00
_BNIS
0,00 _MbS
2011 2012 2013 2014 2015 2016
66
Gambar 4.3
Pergerakan NPF Bank Umum Syariah Periode 2011-2016
45,00
_BMI
40,00
_BSM
35,00
_BSMI
30,00 _BRIS
25,00 _BSB
20,00 _BPS
_BVS
15,00
_BCAS
10,00
_BJBS
5,00 _BNIS
0,00 _MbS
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 4.4
Pergerakan REO Bank Umum Syariah Periode 2011-2016
195,00
_BMI
180,00
_BSM
165,00
_BSMI
150,00
_BRIS
135,00
_BSB
120,00
_BPS
105,00
_BVS
90,00 _BCAS
75,00 _BJBS
60,00 _BNIS
45,00 _MbS
2011 2012 2013 2014 2015 2016
67
Gambar 4.5
Pergerakan STM Bank Umum Syariah Periode 2011-2016
750,00
700,00 _BMI
650,00 _BSM
600,00
550,00 _BSMI
500,00 _BRIS
450,00
_BSB
400,00
350,00 _BPS
300,00
_BVS
250,00
200,00 _BCAS
150,00 _BJBS
100,00
50,00 _BNIS
0,00 _MbS
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 4.6
Pergerakan Variabel Penghimpunan Dana Bagi Hasil Bank
Umum Syariah Periode 2011-2016
100,00
_BMI
90,00
_BSM
80,00 _BSMI
_BRIS
70,00
_BSB
60,00
_BPS
50,00 _BVS
_BCAS
40,00
_BJBS
30,00
_BNIS
20,00 _MbS
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 4.7
Pergerakan Variabel Pembiayaan dengan akad Jual Beli Bank
Umum Syariah Periode 2011-2016
100,00
_BMI
90,00
_BSM
80,00
_BSMI
70,00
_BRIS
60,00
_BSB
50,00
_BPS
40,00
_BVS
30,00 _BCAS
20,00 _BJBS
10,00 _BNIS
0,00 _MbS
2011 2012 2013 2014 2015 2016
periode 2011 dan 2013, Bank Victoria Syariah periode 2012, BCA
Syariah periode 2011-2014, BJB Syariah periode 2011-2013, BNI
Syariah 2011 dan 2014. Pergerakan variabel rasio pendapatan islam
masing-masing Bank Umum Syariah pada periode 2011-2016 dapat
dilihat pada gambar 4.9:
Gambar 4.9
Pergerakan Variabel Pendapatan Islam Bank Umum Syariah
Periode 2011-2016
100,05
_BMI
100,00
_BSM
99,95 _BSMI
_BRIS
99,90
_BSB
99,85
_BPS
99,80 _BVS
_BCAS
99,75
_BJBS
99,70
_BNIS
99,65 _MbS
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 4.10
Pergerakan Variabel Rasio Zakat Bank Umum Syariah Periode
2011-2016
0,11
_BMI
0,10
_BSM
0,09
0,08 _BSMI
0,07 _BRIS
0,06 _BSB
0,05 _BPS
0,04 _BVS
0,03 _BCAS
0,02 _BJBS
0,01 _BNIS
0,00 _MbS
2011 2012 2013 2014 2015 2016
B. Uji Stasioneritas
Pada penelitian ini, tahap pertama dalam estimasi data adalah uji
stasioner data menggunakan uji akar unit (unit root test).
Tabel 4.7
Hasil Uji Akar Unit (in Level)
Nilai Kritis
Variabel t-statistik
MacKinon Probabilitas Keterangan
Penelitian ADF
5%
KF -3.886509 -3.480463 0.0181 Stasioner
PDBH -4.258205 -3.480463 0.0065 Stasioner
PJB -2.932885 -3.480463 0.1593 Tidak Stasioner
PQ -4.558985 -3.480463 0.0027 Stasioner
PI -6.338605 -3.480463 0.0000 Stasioner
RZ -4.418471 -3.480463 0.0041 Stasioner
Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah
Tabel 4.8 dapat dilihat perilaku data dari masing-masing variabel.
Berdasarkan hasil pengujian Auggented Dickey-Fuller (ADF) pada tingkat
level yang mencakup tren and intercept, dapat dilihat bahwa variabel KF,
PDBH, PQ, PI, dan RZ telah berada pada kondisi data yang stasioner dengan
nilai kritis McKinnon derajat keyakinan 5% lebih kecil dari nilai t-statistic
ADF. Variabel PJB tingkat nilai t-statistic ADF nya lebih kecil dari nilai
73
Tabel 4.10
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect Model
Dependent Variable: DLN_KF?
Method: Pooled Least Squares
Date: 08/29/17 Time: 16:37
Sample (adjusted): 2 6
Included observations: 5 after adjustments
Cross-sections included: 11
Total pool (balanced) observations: 55
Effects Specification
Tabel 4.12
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Tabel 4.13
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: NAMA_BANK
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
103
Gurajati, N Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, Fifth Edition (Mc Graw
Hill International Edition, Singapore) 2009, h. 76.
79
104
Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi kelima,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 98.
80
berarti jika nilai t hitung > t tabel.105 Selain itu juga dapat dengan
melihat indikator lain yaitu apabila probabilitas lebih kecil dari nilai
kritis 0.05 maka hasilnya signifikan yang berarti variabel independen
secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji
signifikansi secara parsial menggunakan uji t, dapat diliat pada tabel
4.10. dengan perhitungan t tabel sebagai berikut:
t tabel (t kritis) = α ; df = (n-k)
= 5% ; df (55-6)
= 0.05 ; df = (49)
= 1.67655
Berikut ini adalah uji t dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen:
a. Uji t variabel Penghimpunan Dana Bagi Hasil terhadap Kesehatan
Finansial
Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada PDBH didapat nilai
sebesar -2.505617, yang berarti t hitung -2.505617 > t tabel
1.67655. Dengan nilai probabilitas sebesar 0.0165 < nilai kritis
0.05. Dapat disimpulkan variabel PDBH secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kesehatan finansial.
b. Uji t variabel Pembiayaan Jual Beli terhadap Kesehatan Finansial
Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada PJB didapat nilai
sebesar 3.335574, yang berarti t hitung 3.335574 > t tabel 1.67655.
Dengan nilai probabilitas sebesar 0.0019 < nilai kritis 0.05. Dapat
disimpulkan variabel PJB secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kesehatan finansial.
c. Uji t variabel Pembiayaan Qardh terhadap Kesehatan Finansial
Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada PQ didapat nilai
sebesar 2.635452, yang berarti t hitung 2.635452 > t tabel 1.67655.
Dengan nilai probabilitas sebesar 0.0120 < dari nilai kritis 0.05.
105
Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2011), h. 61-62.
81
106
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 332.
107
Iin Afriani Risda, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Risk Based Bank
Rating dan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model di Indonesia Periode 2013-2015”,
(Skripsi S1 Universitas Hasanuddin Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016).
84
108
Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h. 4.
109
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 265.
110
Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h. 11.
85
111
Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada
Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,
Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page
245-254, h. 252.
112
Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h
113
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 68.
86
114
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 66.
115
Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada
Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,
Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page
245-254, h. 252.
87
116
Annual Report Masing-Masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2016 (data diolah).
117
Iin Afriani Risda, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Risk Based Bank
Rating dan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model di Indonesia Periode 2013-2015”,
(Skripsi S1 Universitas Hasanuddin Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016).
88
118
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 250-251.
119
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,
2011), h. 249.
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk
menguji pengaruh penghimpunan dana bagi hasil, pembiayaan jual beli,
pembiayaan qardh, pendapatan islam, dan pengaruh zakat terhadap
kesehatan finansial bank umum syariah dengan metode analisis regresi data
panel dengan model terpilih fixed effect menggunakan Eviews 9 maka dapat
diambil kesimpulan:
1. Berdasarkan hasil pengujian statistik uji R2 nilai koefisien determinasi
(Adjusted R-Square) sebesar 0.421241 atau 42.1241%, hal tersebut
menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (PDBH, PJB, PQ,
PI, dan RZ) sebesar 42.1241% terhadap variabel dependen (kesehatan
finansial) sedangkan sisanya sebesar 57.8759% dipengaruhi variabel
lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
2. Berdasarkan pengujian statistik secara simultan, variabel independen
(PDBH, PJB, PQ, PI, dan RZ) secara signifikan berpengaruh terhadap
kesehatan finansial bank umum syariah.
3. Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial (uji t) adalah:
a. Variabel Penghimpunan Dana Bagi Hasil memiliki pengaruh
negatif signifikan terhadap Kesehatan Finansial Bank Umum
Syariah.
b. Variabel Pembiayaan Jual Beli memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah.
c. Variabel Pembiayaan Qardh memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah.
d. Variabel Pendapatan Islam tidak memiliki pengaruh terhadap
Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah.
e. Variabel Rasio Zakat tidak memiliki pengaruh terhadap Kesehatan
Finansial Bank Umum Syariah.
89
90
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang
dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut:
1. Untuk Bank Syariah, diharapkan dapat mempertahankan dan
meningkatkan penghimpunan dana bagi hasil dengan catatan lancar
dalam penyaluran pembiayaan lancar dan dapat mengatasi risiko yang
ditimbulkan, meningkatkan pembiayaan jual beli dan pembiayaan
qardh, meningkatkan pendapatan islam dengan catatan mampu
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasionalnya,
serta meningkatkan penyaluran zakatnya.
2. Penilaian tentang kesehatan finansial bank umum syariah dengan
menghubungkan kepatuhan syariah sebagai pengaruhnya merupakan
penelitian baru, maka dari itu dibutuhkan penelitian selanjutnya agar
dapat mendukung hasil penelitian sebelumnya.
3. Variabel independen dalam penelitian ini masih belum dapat
memberikan kontribusi yang berarti terhadap vaiabel dependen. Hal
tersebut terlihat dari nilai adjusted R2 yang hanya mampu mencapai
42%. Sehingga, disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk
menambahkan variabel-variabel independen yang secara teoritis dapat
berpengaruh terhadap kesehatan finansial bank umum syariah di
Indonesia.
4. Penelitian selanjutnya, diharapkan tidak hanya menggunakan rasio
penghimpunan dana bagi hasil, pembiayaan jual beli, pembiayaan
qardh, pendapatan islam, dan rasio zakat tetapi dapat menambahkan
rasio kepatuhan syariah lainnya seperti Equitable Distribution Ratio
(EDR).
5. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan Bank
Umum Syariah (BUS) sebagai objek yang diteliti akan tetapi dapat
menggunakan lembaga perbankan syariah lainnya seperti Unit Usaha
Syariah (UUS) atau Bank Penkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Juga
diharapkan menggunakan rentang waktu yang berbeda dan lebih lama
agar hasil yang diperoleh lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Ajija, Shochul R., dkk. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat,
2011.
Fadila, Ihda. “September 2016, Pangsa Pasar Bank Syariah Tembus 5,3%”. Artikel
diakses pada 21 Januari 2017 dari
http://finansial.bisnis.com/read/20160927/90/587449/september-2016-
pangsa-pasar-bank-syariah-tembus-53.
Gozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi
kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.
91
92
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). “PSAK No. 101 Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan Penyajian Laporan Keuangan Syariah”. Jakarta: Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia, cetakan
kedua, 2009.
Juniwati, Endang Hatma S.E., M.Si. dan Handiani, Fatmi S.E., M.E., “Pengaruh
Indeks Pembangunan Manusia, PDRB per Kapita, Jumlah
Pengangguran, dan Investasi terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Jawa
Barat”. Laporan Penelitian Pemula Politeknik Negeri Bandung Jurusan
Akuntansi, November 2013.
Karim, Adiwarman A Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013.
Machmud, Amir. dan Rukmana. BANK SYARIAH Teori, Kebijakan dan Studi
Empiris di Indonesia. Jakarta: PENERBIT ERLANGGA, 2010.
Possumah, Bayu Taufiq, “Ekonomi Islam Bukan Hanya Soal Bank”, Artikel
diakses pada 25 Februari 2017 dari
http://www.academia.edu/17381453/Ekonomi_Islam_bukan_hanya_So
al_Bank.
Raharjo, Eko. “Teori Agensi dan Teori Stewardship dalam Perspektif Akuntansi”.
Fokus Ekonomi Vol. 2 No. 1 Juni 2007: 37-46. ISSN: 1907-6304.
Rahman, Aulia Fuad dan Rochmanika, Ridha. “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”. Jurnal Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Risda, Iin Afriani. “Analisis Kinerja Keuangan dengan Model Risk Based Bank
Rating dan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model di
94
Rivai, Veithzal dan Ismail, Rizki. Islamic Financial Management: Teori, Konsep,
dan Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Praktisi dan
Mahasiswa. Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 2013.
Setiadi, Edy. Manajemen Treasury Bank Syariah. Buku Materi Perkuliahan, 2013.
Setiawan, Aziz Budi. “Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum
Syariah di Indonesia”. Seminar Ilmiah: Kerjasama Magister Bisnis
Keuangan Islam: Universitas Paramadhina, Ikatan Ahli Ekonomi Islam
(IAEI) Pusat, dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), 2009.
Wijaya, Toni. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik.
Yoogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Wiroso. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta:
PT Grasindo, 2005..
www.bankmuamalat.co.id
www.syariahmandiri.co.id
www.megasyariah.co.id
www.brisyariah.co.id
www.syariahbukopin.co.id
www.paninbanksyariah.co.id
www.bankvictoriasyariah.co.id
www.bcasyariah.co.id
www.bjbsyariah.co.id
www.bnisyariah.co.id
www.maybanksyariah.co.id
LAIN-LAIN
97
98
BRI Syariah
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Indikator
Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot
CAR 14,74% 1 100 0,25 25 11,35% 2 80 0,25 20 14,49% 1 100 0,25 25 12,89% 1 100 0,25 25 13,94% 1 100 0,25 25 20,63% 1 100 0,25 25
NPF 2,77% 2 80 0,50 40 3,00% 2 80 0,50 40 4,06% 2 80 0,50 40 4,60% 2 80 0,50 40 4,86% 2 80 0,50 40 4,57% 2 80 0,50 40
REO 99,56% 5 20 0,10 2 86,63% 3 60 0,10 6 90,42% 5 20 0,10 2 99,77% 5 20 0,10 2 93,79% 5 20 0,10 2 91,33% 5 20 0,10 2
STM 139,53% 1 100 0,15 15 91,17% 1 100 0,15 15 74,06% 1 100 0,15 15 72,66% 1 100 0,15 15 88,25% 1 100 0,15 15 77,54% 1 100 0,15 15
82 81 82 82 82 82
BCA Syariah
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Indikator
Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot
CAR 45,94% 1 100 0,25 25 31,50% 1 100 0,25 25 22,40% 1 100 0,25 25 29,60% 1 100 0,25 25 34,30% 1 100 0,25 25 36,70% 1 100 0,25 25
NPF 0,20% 1 100 0,50 50 0,10% 1 100 0,50 50 0,10% 1 100 0,50 50 0,10% 1 100 0,50 50 0,70% 1 100 0,50 50 0,50% 1 100 0,50 50
REO 78,40% 1 100 0,10 10 91,40% 5 20 0,10 2 90,20% 5 20 0,10 2 92,90% 5 20 0,10 2 92,50% 5 20 0,10 2 92,20% 5 20 0,10 2
STM 44,53% 1 100 0,15 15 32,96% 1 100 0,15 15 33,25% 1 100 0,15 15 38,98% 1 100 0,15 15 50,26% 1 100 0,15 15 35,88% 1 100 0,15 15
100 92 92 92 92 92
BJB Syariah
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Indikator
Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot
CAR 30,29% 1 100 0,25 25 21,09% 1 100 0,25 25 17,99% 1 100 0,25 25 15,83% 1 100 0,25 25 22,53% 1 100 0,25 25 18,25% 1 100 0,25 25
NPF 1,36% 1 100 0,50 50 4,46% 2 80 0,50 40 1,86% 1 100 0,50 50 5,84% 3 60 0,50 30 6,93% 3 60 0,50 30 17,91% 5 20 0,50 10
REO 84,07% 2 80 0,10 8 110,34% 5 20 0,10 2 85,76% 3 60 0,10 6 91,01% 5 20 0,10 2 98,78% 5 20 0,10 2 122,77% 5 20 0,10 2
STM 68,26% 1 100 0,15 15 63,04% 1 100 0,15 15 45,82% 1 100 0,15 15 42,23% 1 100 0,15 15 38,56% 1 100 0,15 15 44,13% 1 100 0,15 15
98 82 96 72 72 52
BNI Syariah
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Indikator
Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot
CAR 20,67% 1 100 0,25 25 19,07% 1 100 0,25 25 16,23% 1 100 0,25 25 18,43% 1 100 0,25 25 18,11% 1 100 0,25 25 17,81% 1 100 0,25 25
NPF 3,62% 2 80 0,50 40 2,02% 2 80 0,50 40 1,86% 1 100 0,50 50 1,86% 1 100 0,50 50 2,53% 2 80 0,50 40 2,94% 2 80 0,50 40
REO 90,89% 5 20 0,10 2 88,79% 4 40 0,10 4 88,11% 4 40 0,10 4 89,80% 5 20 0,10 2 89,63% 5 20 0,10 2 87,67% 4 40 0,10 4
STM 291,04% 1 100 0,15 15 146,28% 1 100 0,15 15 49,69% 1 100 0,15 15 106,61% 1 100 0,15 15 124,35% 1 100 0,15 15 113,40% 1 100 0,15 15
82 84 94 92 82 84
Maybank Syariah
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Indikator
Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot
CAR 73,44% 1 100 0,25 25 63,89% 1 100 0,25 25 59,41% 1 100 0,25 25 52,13% 1 100 0,25 25 38,40% 1 100 0,25 25 55,06% 1 100 0,25 25
NPF 0,00% 1 100 0,50 50 2,49% 2 80 0,50 40 2,69% 2 80 0,50 40 5,04% 3 60 0,50 30 35,15% 5 20 0,50 10 43,99% 5 20 0,50 10
REO 55,18% 1 100 0,10 10 53,77% 1 100 0,10 10 67,79% 1 100 0,10 10 69,60% 1 100 0,10 10 192,60% 5 20 0,10 2 160,28% 5 20 0,10 2
STM 69,46% 1 100 0,15 15 180,58% 3 60 0,15 9 279,31% 1 100 0,15 15 155,52% 1 100 0,15 15 224,32% 1 100 0,15 15 190,54% 1 100 0,15 15
100 84 90 80 52 52
100
Observations 66 66 66 66 66 66
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*