Part I

PART I
Widiyas Hidhayanto, SE, MBA
Konsep-Konsep Dasar
9 Akuntansi sebagai "Bahasa Bisnis" untuk Pengendalian dan Pengambilan Keputusan
9 Proses Akuntansi dalam Organisasi
9 Komponen Laporan Keuangan
9 Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan
9 Kebijakan Akuntansi dan Kode Rekening
1
1st
Accounting as An “Languange of Business “ for

Control and Decision Making
“Akuntansi sebagai "Bahasa Bisnis" untuk Pengendalian dan
Pengambilan Keputusan”
(Widiyas Hidhayanto, 2013)
9 Akuntansi dalam sebuah organisasi

9 Fungsi Akuntansi
9 Peran Akuntansi sebagai sumber informasi keputusan
9 Peran Akuntansi sebagai pengendalian 2
Accounting in Organization
How does Manager work in the Health Care Business

Financial view
Work with finance in daily basis
Perform much of strategic planning for the organization
Process View Clinical view

Work with the system of the organization Responsible for service delivery
Affiliated with the information system hierarchy Interaction with the patients,responsible for clini
outcomes
Baker & Baker,1999. Health Care Finance ; Basic Tools for Nonfinancial Managers. Jones and Barlett Publishers. Massachusetts
©widiyas hidhayanto, 2013 3
?
Financing
Investing
Finance Distribution of Wealth
“Finance studies and addresses the ways in which individuals, businesses and
organizations raise, allocate and use monetary resources over time, taking into
account the risks entailed in their projects.”
“Corporate finance is the field of finance dealing with financial decisions that
business enterprises make and the tools and analysis used to make these
decisions.”
“The primary goal of corporate finance is to maximize corporate value, while

managing the firm's financial risks. Although it is in principle different from
managerial finance which studies the financial decisions of all firms, rather than
corporations alone, the main concepts in the study of corporate finance are applicable to the
financial problems of all kinds of firms.”
http://en.wikipedia.org/wiki/
?
Bookkeeping
Accounting
Accountancy Audit
“Accountancy is the process of communicating financial information about a

business entity to users such as shareholders and managers.”
“The communication is generally in the form of financial statements that show in

money terms the economic resources under the control of management; the art lies in
selecting the information that is relevant to the user and is reliable.”
“The principles of accountancy are applied to business entities in three divisions of practical
art, named accounting, bookkeeping, and auditing.
“Today, accounting is called "the language of business" because it is the vehicle for
reporting financial information about a business entity to many different groups of people.
http://en.wikipedia.org/wiki/
Accounting in Organization
Pembukuan ≠ Akuntansi
•• Akuntansi
Akuntansimemasukkan
memasukkanfungsi-fungsi
fungsi-fungsipembukuan.
pembukuan.
•• Akuntansi
Akuntansimelibatkan
melibatkanpengidentifikasian,
Akuntansi pencatatan
pengidentifikasian,
pencatatan, ,dan
danpengkomunikasian
pengkomunikasianperistiwa-
peristiwa-
peristiwa
peristiwaekonomi.*)
ekonomi.*)
Pembukuan
•• Pembukuan
Pembukuanhanya
hanya melibatkan
melibatkanpencatatan
pencatatan
peristiwa-peristiwa
peristiwa-peristiwaekonomi.
ekonomi.*)*)
Pembukuan < Akuntansi

Functions of Accounting
Proses
Akuntansi
Akuntansi mengkaitkan
“pengambil keputusan”
Aktivitas dengan “aktivitas ekonomi”
Accounting
Ekonomi – dan dengan hasil dari information
keputusan tersebut
Actions
(decisions) Pengambil
Keputusan
Functions of Accounting
Akuntansi sebagai Sebuah Sistem
INPUT OUTPUT
Transaksi Informasi
Keuangan
PROSES (3 fungsi utama akuntansi)
Penyiapan Pencatatan Penyajian

Transaksi Transaksi Informasi
Menginterpretasikan Mengklasifikasikan Meringkas

Menginterpretasikan Mengklasifikasikan Meringkasdan
dan
dan transaksi
transaksisejenis
danmerekam
merekamtransaksi
transaksi sejenis mengkomunikasikan
mengkomunikasikan
bisnis. menjadi
menjadi laporanyang
laporan informasi
bisnis. yang informasiuntuk
untuk
bermanfaat.
bermanfaat. pengambilan
pengambilan
keputusan.
keputusan.

Accounting Information for Decision Making
Pengguna Informasi Akuntansi Eksternal

Bank
Internal
Pemilik Public
¾ Pemilik, Investor
¾ Pemegang Saham, Yayasan, atau
Kementerian/Pemda
¾ Direksi
¾ Kreditor /Pemberi Pinjaman
¾ Kepala Bagian
¾ Karyawan / Serikat Pekerja
¾ Kepala Unit & Instalasi
¾ Pemerintah (Pajak)
¾ Manager SBU
¾ Supplier
¾ Posisi-posisi strategis
¾ Pelanggan
¾ dll
¾ dll
*Tergantung Jenis RS, Kewajiban
*Sesuai Batasan Kewenangan Pertanggungjawaban RS, dan Kebutuhan
Pelaporan
Kepentingan Pengguna Laporan Keuangan
MENILAI jasa yang diberikan rumah sakit dan

kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut
MENILAI cara manajemen rumah sakit melaksanakan

tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja mereka.

Contoh : Kepentingan Terhadap Informasi Akuntansi

Contoh Pertanyaan Umum Sampel Pengguna Informasi
Can
Can we
we afford
afford to
to give
give our
our employees
employees aa pay
pay raise?
raise?
>> Kejahteraan
Kejahteraan SDM
SDM [[ ↑↑ ]]
Human Resources
Did
Did the
the company
company (hospital)
(hospital) earn
earn aa satisfactory
satisfactory income?
income?
>> Pertumbuhan
Pertumbuhan Kinerja
Kinerja [[ ↑↑ ]]
Investors
Do
Do we
we need
need to
to borrow
borrow in
in the
the near
near future?
future?
Management
>> Kemandirian
Kemandirian Keuangan
Keuangan [[ ↑↑ ]]
Is
Is cash
cash sufficient
sufficient to
to pay
pay dividends
dividends to to the
the stockholders?
stockholders?
Finance
>> Ketersedian
Ketersedian Kas
Kas (Likuiditas)
(Likuiditas) [[ ↑↑ ]]
What
What price
price for
for our
our product
product will
will maximize
maximize net
net income?
income?
Marketing
>> Penentuan
Penentuan Tarif
Tarif optimum
optimum untuk
untuk Kinerja
Kinerja [[ ↑↑ ]]
Will
Will the
the company
company be
be able
able to
to pay
pay its
its short-term
short-term debts?
debts?
Creditors
>> Kemampuan
Kemampuan bayar
bayar hutang
hutang [[ ↑↑ ]]

Laporan Keuangan
Kinerja Laba/Rugi
Posisi Neraca
Kas Arus Kas

Accounting Information for strategic planning
Financial Responsibilities in The Strategic Scheme

Vision
Financial Planning
Strategic
and Budgeting
Plan
Monitoring and assessing

Financial
(financial performance
Objectives
and outcomes)
Financial Controls
and Audit
(Pointer & Stillman. Essentials of Health Care Organization Finance : A Primer for Board Members. Jossey-
Bass. San Fransisco. 2004. page13)

Accounting Information for strategic planning
Capital Cycle in Finance Management

Accounting
Information
Budgets
Capital, operating, and cash
Strategic Capital Alocation (
Plan (Deployment, monitoring, and control) use of fund)
Financial Capital Structure (

Plan source of fund)
Accounting
Information
Accounting Information for strategic planning & Budgeting
Block Plan : Strategy and Budgeting
STRATEGIC PLANNING AND BUDGETING

STRATEGY FORMULATION
PROGRAMMING
LONG- LONG- SHORT- SHORT-

RANGE RANGE RANGE RANGE
DEFINE THE VALUE PROJECTED VALUE PROJECTED
MARKET BUSINESS AND CREATING FINANCIAL CREATING FINANCIAL
OVERVIEW STRATEGY ACTIVITIES PERFORMANCE ACTIVITIES PERFORMANCE
Trendwatching: Envisioning: Strategic Projected Budgeting Projected

planning balanced balanced
Competitive * SWOT analysis sheet Operating sheet
environment Strategic budget
* Mission
objectives
* Vision Projected Projected
Regulatory * Core beliefs income Capital income
environment Strategic budget
* Core values statement statement
initiatives
* Strategy
*
Macro- Projected Cash Projected
economic Programming cash flows cash flows
budget
condition Program
Accounting
Information
Accounting Information for control
Controling Phase
Analysis ofof Operating
Analysis Operating Perforrmance
Perforrmance
-Productivity Measures
-Internal Standards
-Internal Standards
Operating Budgets
Operating Budgets by
by -External Standards
-External Standards
Responsibility Center
Responsibility Center -Variance Analysis
-Variance Analysis
-Revenue
-Revenue -Gross
-Gross
-Expense
-Expense -Component Variances
-Component Variances
-Others
-Others -Spending Variances
-Spending Variances Appropriate Actions
Actions
Actual Operation
Actual Operation Appropriate
-Efficiency Variances
-Efficiency Variances •Discussions with
with
Reports
Reports -Operational Audit
Audit •Discussions
-Operational Responsibility Heads
Responsibility Heads
Accounting System
Accounting System •Change Budget
Budget
Actual Financial
Actual Financial •Change
Reports Forecasting Methods
Forecasting Methods
Reports Analysis ofof Financial
Analysis Financial Perforrmance
Perforrmance
Financial Budgets
Financial Budgets
-Financial Statement
-Financial Statement Analysis
Analysis
-Cash
-Cash •Personnel Charges
•Personnel Charges
-Account Receivable
-Account Receivable Analysis
Analysis
-Capital
-Capital -Turnover // Activity
-Turnover Activity Analysis
Analysis
-Balance Sheet
-Balance Sheet •Others
•Others
-Internal Auditing
-Internal Auditing && Operational
Operational Analysis
Analysis
Nonfinancial Plans
Nonfinancial Plans during
during Budget
Budget Year
Year Information System
System
-Utilization Review
Review
Information
-Utilization
-Service Population
-Service Population
-Others
-Others Ad Hoc
Ad Hoc Analysis
Analysis ofof Achievement
Achievement
2nd
Accounting Process in Organization

“Proses Akuntansi dalam Organisasi”
9 Gambaran proses akuntansi

9 Keterlibatan unit kerja sebagai sumber informasi bukti transaksi
9 Keterkaitan akuntansi laporan keuangan dan anggaran
17
Accounting Process
Proses / Siklus Akuntansi

Penyajian
PenyajianInformasi
Informasi
Penyiapan
PenyiapanTransaksi Pencatatan
Transaksi PencatatanTransaksi
Transaksi
Daftar saldo (Neraca) sebelum
penyesuaian
Pengidentifikasian Peringkasan
Transaksi Transaksi Jurnal penyesuaian /
(Jurnalizing) Penyesuaian Akhir Tahun
Pengukuran
Transaksi Daftar saldo (Neraca) setelah
Pengklasifikasian penyesuaian
Pendokumentasian Transaksi (Posting)
Laporan Laba-Rugi
Transaksi
Jurnal Penutup
Laporan Perub. Ekuitas, Neraca,

Laporan Arus Kas
Jurnal Pembalik (jika perlu)
Siklus Akuntansi Selama Periode Berjalan Siklus Akuntansi Pada Akhir Periode
Accounting Information Cycle in Business Process
Ide Model Sistem Informasi Akuntansi : Give & Get

Siklus Keuangan
Mendapatkan Memberikan
uang tunai uang tunai
Siklus SDM/Payroll Siklus Pengeluaran

Memberikan Mencari Memberikan Mencari barang
uang tunai pekerja uang tunai
Sistem Buku Besar & Sistem Pelaporan
Siklus Produksi/Pelayanan
Memberikan Mendapatkan
barang produk (barang
jadi/Jasa)
Siklus Pendapatan Memberikan
pekerja
Memberikan Mendapatkan
produk uang tunai
Responsibility Centres as “Suppliers” of Transaction Documents
FORMULIR CATATAN LAPORAN

Pencatatan & Penggolongan Peringkasan
Dokumen Buku Buku Laporan
Transaksi Jurnal Besar Keuangan
Kertas
Laporan
Kerja
Keuangan
•Bukti Penerimaan Kas •Jurnal Penerimaan Kas •Kumpulan rekening •Laporan Realisasi
•Bukti Pengeluaran Kas •Jurnal Pengeluaran Kas •(Ringkasan & Rincian) Anggaran
•SPP, SPM, SPJ •Jurnal Umum •Laporan Laba Rugi /
•Bukti Memorial Laporan Hasil Usaha /
Laporan Aktivitas
Kebijakan •Neraca
Bukti Akuntansi •Laporan Arus Kas
Transaksi •Catatan Atas Laporan
keuangan
Unit- Unit Kerja Unit Akuntansi Pengguna

The Relation Between Accounting and Budgeting
Budgeting Phase
Step 1 Step 2 Step 3
Estimated Demand/Activity
Demand/Activity Operating Budgets
by Financial Budgets
Financial Budgets
Estimated Resource Convertions
Convertions
-Each Responsibility
-Each Responsibility Center
Center Resource Responsibility Center
Responsibility Center -Cash
-Cash
-Each Month/Week/Day
-Each Month/Week/Day ofof Week
Week -Revenue
-Revenue -Capital
-Capital
-Expense
-Expense -Pro Forma
-Pro Forma
-Others
-Others Balance Sheet
Balance Sheet
Mathematical
Mathematical Department
Department Negotiations
Negotiations
Forecasts
Forecasts Head
Head
Historic Data
Historic Data Estimates
Estimates
Efficiency Technologies
Efficiency Technologies
-Admissions Schedulling
-Admissions Schedulling
-O.R. Schedulling
-O.R. Schedulling
-Preadmission testing
-Preadmission testing
-Others
-Others

The Relation Between Accounting and Budgeting
Rincian Desain Proses Penganggaran

Unit Kerja
Unit Kerja :: ……………..
……………..
Program
Program Kegiatan
Kegiatan Sub Kegiatan
Sub Kegiatan Program :……………..
Program :……………..
Peningkatan Mutu
Peningkatan Mutu Layanan
Layanan .........
......... .........
.........
Kegiatan :: …………….
Kegiatan …………….
Sasaran ……………….
Sasaran ……………….
Target ::
Program Pendukung
Program Pendukung Kegiatan
Sub Kegiatan Target
Ouput .............
............. xxxxx
xxxxx
Ouput
Peningkatan Mutu
Peningkatan Mutu Layanan
Layanan .........
......... .........
......... Input ………….
Input …………. xxxxx xxxxx
Pendapatan:
Pendapatan:
Program Kegiatan Sub Kegiatan
Kegiatan …………. Rp xxxxx
xxxxx
Program Kegiatan Sub ………….
………….
Rp
Rp xxxxx
xxxxx
Investasi
Investasi .........
......... .........
.........
………….
………….
Rp
Rp xxxxx
xxxxx
…………. Rp
Beban ::
Program
Program Beban
Kegiatan
Sub Kegiatan ………….
…………. Rp xxxxx
Rp xxxxx
Pendidikan dan
Pendidikan dan …………. Rp xxxxx
xxxxx
.........
......... .........
......... …………. Rp
Penelitian
Penelitian ………….
Rp xxxxx
Belanja Modal
Belanja Modal (investasi)
(investasi)
Kode Mata Kode Unit Kerja ………….
Rp xxxxx
xxxxx
Anggaran Kode Program & Kegiatan
………….
………….
Rp
Rp xxxxx
xxxxx
…………. Rp
Kode Rekening LK
Controling Phase
Analysis ofof Operating
Analysis Operating Perforrmance
Perforrmance
-Internal Standards
-Internal Standards
Operating Budgets
by -External Standards
-External Standards
Responsibility Center
Responsibility Center -Variance Analysis
-Variance Analysis
-Revenue
-Revenue -Gross
-Gross
-Expense
-Expense -Component Variances
-Component Variances
-Others
-Others -Spending Variances
-Spending Variances Appropriate Actions
Actions
Actual Operation
Actual Operation Appropriate
-Efficiency Variances
-Efficiency Variances •Discussions with
with
Reports
Reports -Operational Audit
Audit •Discussions
-Operational Responsibility Heads
Responsibility Heads
Accounting System
Accounting System •Change Budget
Budget
Actual Financial
Actual Financial •Change
Reports Forecasting Methods
Forecasting Methods
Reports Analysis ofof Financial
Analysis Financial Perforrmance
Perforrmance
Financial Budgets
Financial Budgets
-Financial Statement
-Financial Statement Analysis
Analysis
-Cash
-Cash •Personnel Charges
•Personnel Charges
-Account Receivable
-Account Receivable Analysis
Analysis
-Capital
-Capital -Turnover // Activity
-Turnover Activity Analysis
Analysis
-Balance Sheet
-Balance Sheet •Others
•Others
-Internal Auditing
-Internal Auditing && Operational
Operational Analysis
Analysis
Nonfinancial Plans
Nonfinancial Plans during
during Budget
Budget Year
Year Information System
System
-Utilization Review
Review
Information
-Utilization
-Service Population
-Service Population
-Others
-Others Ad Hoc
Ad Hoc Analysis
Analysis ofof Achievement
Achievement
3rd
Components of Financial Statements

“Komponen Laporan Keuangan”
9 Basis Akrual VS Basis Kas

9 Laporan keuangan dan persamaan akuntansi
9 Pengertian dan fungsi informasi yang terkandung dalam :
Laporan Laba-Rugi, Neraca, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan 24
Keterkaitan Antar Laporan Keuangan
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPLK)
QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF FINANCIAL STATEMENTS

Dapat Dipahami
Relevan
Materialitas
Keandalan
Penyajian Jujur
Substansi Mengungguli Bentuk
Netralitas
Pertimbangan Sehat
Kelengkapan
Dapat Dibandingkan
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal

Tepat Waktu
Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif
Penyajian Wajar
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPLK)
Underlying Assumptions
Accrual Basis
Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan.
Memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan
pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang
merepresentasikan kas yang akan diterima di masa depan.
Going Concern
Asumsi kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di masa depan.
Karena itu, perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi
secara material skala usahanya.
Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang
berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan.

Accrual VS Cash Base Accounting
Basis Pengakuan Transaksi

Basis Kas Basis Akrual
Pengakuan pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas Pengakuan pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
atau setara kas diterima atau dibayar transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar.
Pengakuan “Pendapatan” Pengakuan Pendapatan

Pendapatan diakui pada saat pembayaran secara kas diterima. Æ Pendapatan diakui pada saat perusahaan mempunyai hak untuk melakukan
penagihan dari hasil kegiatan perusahaan.
Penerimaan
Kurang penting mengenai kapan kas benar-benar diterima Æ Muncul adanya
Tidak memperhatikan kapan munculnya hak untuk menagih Æ Tidak muncul piutang, sebab penghasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.
rekening piutang, tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih
Pengakuan “Biaya” Pengakuan Biaya

Biaya diakui pada saat sudah dilakukan pembayaran secara kas. Æ Biaya diakui pada saat kewajiban untuk membayar sudah terjadi dan pada
saat pengorbanan ekonomi atas sumber daya telah terjadi
Pengeluaran
Kurang penting mengenai kapan kas benar-benar dibayar Æ Muncul adanya
Tidak memperhatikan kapan munculnya kewajiban untuk membayar Æ Tidak hutang
muncul rekening hutang
Pembelian tidak langsung diakui biaya, sehingga ada persediaan (barang yang
Pembelian langsung diakui pengeluaran Æ biaya, sehingga tidak muncul belum dipakai).
rekening persediaan
Development Triangle of Accounting
Tiga Pilar Pengembangan Akuntansi

Persamaan Akuntansi Dasar
Aset = Liabilitas + Ekuitas
MATEMATIKA
MATEMATIKA
+ Penghasilan - Beban
Aset = Liabilitas + Ekuitas +(Penghasilan-Beban)
PRINSIP-PRINSIP
PRINSIP-PRINSIPDASAR
DASAR RANCANG-BANGUN
RANCANG-BANGUN
- Kerangka Dasar Penyusunan Laporan - Pedoman Akuntansi RS
Keuangan (KDPLK), IFRS (Internasional), - Buletin Teknis
SAK (Std Akuntansi Keuangan), SAP (Std - Buku Teks Ajar Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan) - Kebijakan Akuntansi RS
- Kesatuan Usaha, Unit Moneter, Berfiokus - Peraturan Format-format Pelaporan
Akun, Periodisasi
Mathematic Accounting Equation
MATEMATIKA
Pilar matematika merupakan pilar pertama dan utama yang harus selalu terjaga kebenarannya.
Law/Theory (perspektif sejarah)

USES OF FUND = SOURCES OF FUND
(Penggunaan Dana) (Sumber Pemerolehan Dana)
Financial Plan Scheme

Organization’s financial Needs Organization’s financial Capacity
Capital Investment Profits
Working Capital Creditworthiness
Debt Payments Donations and grants
Sale of assets
Allignment
MATEMATIKA
Pilar matematika merupakan pilar pertama dan utama yang harus selalu terjaga kebenarannya.
Law/Theory (perspektif sejarah)

USES OF FUND = SOURCES OF FUND
(Penggunaan Dana) (Sumber Pemerolehan Dana)
Untuk Biaya operasional : Imbalan jasa layanan

•Biaya Pelayanan •Pasien Mandiri
•Biaya Umum dan Administrasi •Pasien Jaminan
Untuk Biaya Non Operasional Hibah
Untuk Pengeluaran Investasi : Hasil Kerjasama Pihak Lain

•Tanah
•Bangunan APBD
•Peralatan Medik
•Kendaraan APBN
•Perlengkapan & Peralatan Kantor
Lain-lain pendapatan RS yang sah

MATEMATIKA ASET
ASET == LIABILITAS
LIABILITAS ++ EKUITAS
EKUITAS
Perspektif Sejarah Akuntansi :

Elemen di sisi kiri, yaitu aset, mencerminkan bentuk penggunaan dana,
Sedangkan elemen di sisi kanan persamaan, yaitu liabilitas dan ekuitas mencerminkan sumber-
sumber pemerolehan dana.
ASET
ASET ==LIABILITAS
LIABILITAS++EKUITAS
EKUITAS
++BEBAN
BEBAN(uses
(usesofoffund)
fund) ++PENGHASILAN
PENGHASILAN(sources
(sourcesofoffund)
fund)
ASET
ASET++BEBAN
BEBAN==LIABILITAS
LIABILITAS++EKUITAS
EKUITAS++PENGHASILAN
PENGHASILAN

MATEMATIKA ASET
ASET == LIABILITAS
LIABILITAS ++ EKUITAS
EKUITAS
Perspektif IFRS :
Elemen di sisi kiri, yaitu aset, mencerminkan sumber daya yang dikuasai entitas,
Sedangkan elemen di sisi kanan persamaan, yaitu liabilitas dan ekuitas mencerminkan hak atau
klaim atas sumberdaya tersebut
ASET
ASET==LIABILITAS
LIABILITAS++ EKUITAS
EKUITAS
++PENGHASILAN
PENGHASILAN --BEBAN
BEBAN
ASET
ASET==LIABILITAS
LIABILITAS++EKUITAS
EKUITAS++(PENGHASILAN
(PENGHASILAN––BEBAN)
BEBAN)

Elements of Financial Statements

ASSET Debet
ASET
Kredit
Resource controlled by the entity
As a result of past events + -
S T
From which future economic benefits are expected to flow
Aset
Asetadalah
adalahsumber
sumberdaya
dayayang
yangdikuasai
dikuasaioleh
olehorganisasi
organisasisebagai
sebagaiakibat
akibatdari
dariperistiwa
peristiwa
masa
masalalu
laludan
dandari
darimana
manamanfaat
manfaatekonomi
ekonomididimasa
masadepan
depandiharapkan
diharapkanakan
akandiperoleh
diperoleh
organisasi.
organisasi.
(perspektif
(perspektifIFRS)
IFRS)
Aset
Asetadalah
adalahbentuk
bentukpenggunaan
penggunaandana
danaberupa
berupasumberdaya
sumberdayayang
yangmemberikan
memberikanmanfaat
manfaatke
ke
perusahaan
perusahaandidimasa
masadatang.
datang.
(perspektif
(perspektifsejarah)
sejarah)


LIABILITY LIABILITAS
Debet Kredit
Present obligation of the entity
- +
Arising from past events
T S
Result in outflow of resources embodying economic benefits
Liabilitas
Liabilitasadalah
adalahhak
hakatau
atauklaim
klaimmasa
masakini
kiniyang
yangtimbul
timbuldari
dariperistiwa
peristiwamasa
masalalu,
lalu,
penyelesaiannya
penyelesaiannyadiharapkan
diharapkanmengakibatkan
mengakibatkanarus
aruskeluar
keluardari
darisumber
sumberdaya
dayaorganisasi
organisasiyang
yang
mengandung
mengandungmanfaat
manfaatekonomi.
ekonomi.
(perspekptif
(perspekptifIFRS)
IFRS)
Liabilitas
Liabilitasadalah
adalahsumber
sumberpemerolehan
pemerolehandana
danayang
yangberasal
berasaldari
daripihak
pihakketiga
ketigasebagai
sebagaipemberi
pemberi
pinjaman
pinjaman(kreditor).
(kreditor).
(perspektif
(perspektifsejarah)
sejarah)


EQUITY EKUITAS
Debet Kredit
Residual interest: assets less liabilities
- +
T S
Ekuitas
Ekuitasadalah
adalahhakhakatau
atauklaim
klaimterhadap
terhadapsumberdaya
sumberdayaperusahaan
perusahaanyang
yangmerupakan
merupakan
porsi/bagian
porsi/bagianpihak
pihakselain
selainpemberi
pemberipinjaman.
pinjaman.Pihak
Pihakutama
utamayang
yangtermasuk
termasukdidielemen
elemen
ekuitas
ekuitasini
inilazimnya
lazimnyaadalah
adalahpemegang
pemegangsaham
sahamsebagai
sebagaipemilik
pemilik
(perspektif
(perspektifIFRS).
IFRS).
Ekuitas
Ekuitasadalah
adalahsumber
sumberpemerolehan
pemerolehandanadanayang
yangberasal
berasaldari
darilain-lain.
lain-lain.Elemen
Elemeniniini
menampung
menampungberagam
beragamsumber
sumberpemerolehan
pemerolehandanadanayang
yangtidak
tidakdapat
dapatdikategorikan
dikategorikansebagai
sebagai
liabilitas
liabilitasataupun
ataupunpenghasilan.
penghasilan.Komponen
Komponenutamanya
utamanyaadalah
adalahakun-akun
akun-akunterkait
terkaitmodal
modalsaham
saham
dan
danakumulasi
akumulasilaba
labayang
yangtidak
tidakdidistribusikan
didistribusikan(ditahan).
(ditahan).(perspektif
(perspektifsejarah)
sejarah)


INCOME PENGHASILAN
Debet Kredit
Increases in the economic benefits during accounting period
- +
Results in increase of equity
T S
In the form of inflows of assets or decreases of liabilities
Penghasilan
Penghasilanadalah
adalahsub-elemen
sub-elemenekuitas
ekuitasyang
yangsifatnya
sifatnyamenambah
menambahelemen
elemenekuitas
ekuitas
(perspektif
(perspektifIFRS).
IFRS).
Penghasilan
Penghasilanadalah
adalahsumber
sumberpemerolehan
pemerolehandana
danayang
yangberasal
berasaldari
darikegiatan
kegiatanbisnis
bisnis
(perspektif
(perspektifsejarah).
sejarah).


EXPENSES BEBAN
Debet Kredit
Decreases in economic benefits
+ -
In the form of outflows of assets or increase of liabilities
S T
Others than those relating to distribution to equity participants
Beban
Bebanadalah
adalahsub-elemen
sub-elemenekuitas
ekuitasyang
yangsifatnya
sifatnyamengurangi
mengurangielemen
elemenekuitas
ekuitas(perspektif
(perspektif
IFRS).
IFRS).
Beban
Bebanadalah
adalahbentuk
bentukpenggunaan
penggunaandana danaberupa
berupapengkonsumsian
pengkonsumsiandana
danadalam
dalamrangka
rangka
kegiatan
kegiatanbisnis
bisnis(perspektif
(perspektifsejarah).
sejarah).

Accounting Equation
PERSAMAAN AKUNTANSI
Perspektif
PerspektifSejarah
Sejarah
ASET
ASET++BEBAN
BEBAN==LIABILITAS
LIABILITAS++EKUITAS
EKUITAS++PENGHASILAN
PENGHASILAN
ASET + BEBAN = LIABILITAS + EKUITAS + PENGHASILAN
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
+ - + - - + - + - +
S T S T T S T S T S
Perspektif
PerspektifIFRS
IFRS
ASET
ASET==LIABILITAS
LIABILITAS++EKUITAS
EKUITAS++(PENGHASILAN
(PENGHASILAN––BEBAN)
BEBAN)
ASET = LIABILITAS + EKUITAS + PENGHASILAN - BEBAN
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
+ - - + - + - + + -
S T T S T S T S S T

Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pokok

Menggambarkan kondisi
keuangan, kinerja, dan
Balance Sheet - Neraca kas suatu organisasi
Income Statement – Laba/Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas

NERACA Laporan yang menyajikan

informasi posisi keuangan
Balance Sheet - Neraca
yang meliputi aset, liabilitas,
dan ekuitas pada tanggal
tertentu
Laporan Arus Kas

Neraca Neraca
per 31 des 2011 per 31 des 2012
31 Des 2011 31 Des 2012
1 Jan 2012 1 Jan 2013
ASET = LIABILITAS + EKUITAS
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Nilai Saldo Nilai Saldo
Aset, Liabilitas, dan Aset, Liabilitas, dan
+ - - + - +
Ekuitas/Aktiva Bersih Ekuitas/Aktiva Bersih
S T T S T S pada tgl 31 Des 2011 pada tgl 31 Des 2012
LAPORAN LABA RUGI Laporan yang menyajikan

informasi hasil kinerja
usaha/pelayanan, terdiri atas
penghasilan dan beban dalam
satu periode tertentu
Laporan Arus Kas

31 Des 2011 31 Des 2012
1 Jan 2012 1 Jan 2013
PENGHASILAN BEBAN LABA jika PENGHASILAN > BEBAN

Akumulasi Satu Periode
Debet Kredit Debet Kredit RUGI jika PENGHASILAN < BEBAN Jumlah Pendapatan & Biaya
1 Jan 2012 s/d tgl 31 Des 2012
- + + -
T S S T PENGHASILAN-BEBAN = LABA(RUGI) Laporan Laba/Rugi
u/ periode yang berakhir 31 des 2012
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan yang menyajikan

informasi ttg perubahan
ekuitas, dari perubahan
modal, deviden & laba ditahan
selama satu periode tertentu

31 Des 2011 31 Des 2012
1 Jan 2012 1 Jan 2013
Jumlah Perubahan Ekuitas

Penambahan/pengurangan kontribusi modal, perolehan kembali
instrumen ekuitas, deviden, laba ditahan
1 Jan 2012 s/d tgl 31 Des 2012
LAPORAN ARUS KAS Laporan yang menyajikan

informasi tentang akun kas,
baik aliran masuk kas maupun
aliran keluar kas dalam satu
periode tertentu
Laporan Arus Kas

31 Des 2011 31 Des 2012
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan 1 Jan 2012 1 Jan 2013
perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas
lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan.
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva Jumlah Transaksi Kas
jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pendapatan Tunai, Biaya Tunai, Pembayaran/Penerimaan Hutang
& Piutang, Pembelian dan Penjualan Harta, Sumbangan, Dll
Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang 1 Jan 2012 s/d tgl 31 Des 2012
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal Laporan Arus Kas
(ekuitas dan donasi) dan pinjaman perusahaan (pinjaman dari
bank/lembaga keuangan)
31 Des 2011 Neraca, Laporan Laba Rugi / Aktivitas, 31 Des 2012
1 Jan 2012 1 Jan 2013
Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas
Nilai Saldo Akumulasi Satu Periode Nilai Saldo

Aktiva, Kewajiban, dan Jumlah Pendapatan & Biaya Aktiva, Kewajiban, dan
Ekuitas/Aktiva Bersih 1 Jan 2012 s/d tgl 31 Des 2012 Ekuitas/Aktiva Bersih
pada tgl 31 Des 2011 pada tgl 31 Des 2012
Laporan Laba/Rugi u/ periode yang berakhir 31 des 2012
Neraca Neraca
per 31 des 2011 per 31 des 2012
Jumlah Perubahan Ekuitas
Penambahan/pengurangan kontribusi modal, perolehan kembali
instrumen ekuitas, deviden, laba ditahan
1 Jan 2012 s/d tgl 31 Des 2012
Laporan Perubahan Ekuitas u/ periode yang berakhir 31 des 2012
Jumlah Transaksi Kas

Pendapatan Tunai, Biaya Tunai, Pembayaran/Penerimaan Hutang & Piutang,
Pembelian dan Penjualan Harta, Sumbangan, Dll
1 Jan 2012 s/d tgl 31 Des 2012
Laporan Arus Kas u/ periode yang berakhir 31 des 2012

Hubungan Artikulatif Antar Jenis Laporan Keuangan

Laporan
ASET
ASET==LIABILITAS
LIABILITAS++EKUITAS
EKUITAS
Laporan Perubahan
Laba/Rugi Ekuitas Neraca Laporan Arus Kas
PENGHASILAN EKUITAS (awal ASET LIABILITAS Aktivitas Operasi
periode) Aset Lancar
(+/-) Laba (Rugi) Kas Aktivitas Investasi
(-) BEBAN (-) Deviden Aset Tetap EKUITAS Aktivitas Pendanaan
Laba (Rugi) EKUITAS (akhir Jumlah Aset Jumlah Liabilitas & Kas Akhir Periode
periode) Ekuitas
transaksi terkait kas

NERACA
Per 31 Desember 200X
Aset Lancar
Kas dan setara kas; Liabilitas jangka pendek;
Piutang Pokok; Hutang Lancar Bank
Piutang Non-pokok; Hutang Lancar Rekanan
Investasi jangka pendek; Jaminan yang diterima
Persediaan; Hutang Lain-lain
Uang Muka;
Pendapatan yang Masih Harus Diterima Liabilitas jangka panjang;
Hutang Jk. Panjang Bank
Investasi jangka panjang; Hutang Jk. Panjang Rekanan
Tunjangan Hari Tua
Aset tetap;
Ekuitas ;
Tanah
Ekuitas
Bangunan
Hibah
Peralatan
Saldo Laba/Rugi Tahun Lalu
Kendaraan
Laba/Rugi Tahun Berjalan
Peralatan
(Akumulasi penyusutan )
Aset lainya ;
NERACA
Aset Lancar
Kas dan setara kas; Liabilitas jangka pendek;
Uang Muka;
Pendapatan yang Masih Harus Diterima Liabilitas jangka panjang;
Tunjangan Hari Tua
Aset tetap;
Ekuitas ;
Tanah
Ekuitas Dana Lancar
Bangunan
Ekuitas Dana Investasi
Peralatan
Ekuitas Dana Donasi
Kendaraan
Ekuitas Dana Cadangan
Peralatan
Aset lainya ;
NERACA
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas; Kewajiban jangka pendek;
Uang Muka;
Pendapatan yang Masih Harus Diterima Kewajiban jangka panjang;
Tunjangan Hari Tua
Aktiva tetap;
Aktiva Bersih ;
Tanah
Aktiva Bersih Tidak Terikat
Bangunan
Aktiva Berdih Terikat Temporer
Peralatan
Aktiva Bersih Terikat Permanen
Kendaraan
Peralatan
Aktiva lainya ;
NERACA
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas; Kewajiban jangka pendek;
Uang Muka;
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
CALK Kewajiban jangka panjang;
…… Lain-lain
Persediaan :
Teknik Hutang Jk. Panjang Rekanan
Investasi jangka panjang;
Materi Pendidikan Rp xxx
Cetakan
ATK
Rp xxx
Rp xxx
ATK
Tunjangan Hari Tua
Teknik Rp xxx
Cetakan
Aktiva tetap; Lain-lain Rp xxx Materi
Penddk Aktiva Bersih ;
Tanah
Bangunan Buku…..
Bhn Prtk…. Aktiva Berdih Terikat Temporer
Peralatan
dll….. Aktiva Bersih Terikat Permanen
Kendaraan
Peralatan
Aktiva lainya ;
Informasi dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK):

Neraca
• Dasar penyusunan laporan keuangan
CALK • Kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap

peristiwa dan transaksi penting;
• Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak

Lampiran disajikan dalam laporan pokok;
• Informasi tambahan yang diperlukan dalam rangka

Rekap penyajian secara wajar;
• Rincian dan penjelasan pos-pos material, pos-pos yang

Rinci bersifat khusus, dan pos hasil penggabungan beberapa
akun sejenis.
The
TheRecording
RecordingProcess
ProcessIllustrated
Illustrated Illustration 2-19
Follow these steps:
1. Determine what
type of account is
involved.
2. Determine what
items increased
or decreased and
by how much.
3. Translate the
increases and
decreases into
debits and
credits.
LO 6 Explain what posting is and how it helps in the recording process.

4th
Financial Accounting Standards

“Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan”
9 Rerangka prinsip akuntansi berlaku umum

9 Perkembangan SAK
9 Jenis RS dan Standar Akuntansi yang digunakan
9 Standar Akuntansi yang berlaku kini & mendatang 52
Indonesia General Accepted Accounting Principles
Rerangka
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia
Praktik Konvensi & Kebiasaan Buku Teks/Ajar, Artikel, dan
Tingkat 3 Pelaporan yang Sehat Pendapat Ahli
Landasan Peraturan Pedoman/
Buletin
Operasional Pemerintah Praktik Simpulan
Teknis
atau Tingkat 2 untuk Akuntansi Riset
Lembaga
Landasan Lembaga Lembaga Akuntansi
Pendidikan
Praktik Pendidikan Pendidikan
Pernyataan Standar Interpretasi Pernyataan
Tingkat 1 Standar Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan (PSAK)
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Landasan Konseptual Laporan Keuangan (KDPPLK)
Rerangka penyusunan pedoman akuntansi digambarkan seperti suatu bangunan rumah ‘Prinsip Akuntansi yang
Berlaku Umum di Indonesia”. Setiap lapisan di bawahnya menjadi landasan bagi lapisan yang berada di atasnya.
Dalam hal terjadi pertentangan antara prinsip akuntansi yang dari berbagai sumber tersebut, harus diikuti perlakukan
akuntansi yang diatur di dalam kelompok yang posisinya menjadi landasan atau pada lapisan yang terletak lebih di
bawah
Indonesia Financial Accounting Standard
Perkembangan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Alasan Konvergensi :
• Untuk meningkatkan kualitas Standar Akuntansi Keuangan dan mengurangi biaya penyusunannya
• Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan Laporan Keuangan melalui peningkatan kualitas dan daya banding
• Menyelaraskan dengan pengaturan yang berlaku secara internasional
Sumber : Yakup, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Yogyakarta,12 Mei 2011



Perubahan

Dampak
Pelaporan Keuangan

Paradigma dari
Paradigma dari akuntansi
akuntansi ke
ke pelaporan
pelaporan keuangan
keuangan

Keterkaitan pelaporan
Keterkaitan pelaporan keuangan
keuangan dengan
dengan IT,
IT, manajemen
manajemen risiko,
risiko, dsb
dsb

Kesiapan sumber
Kesiapan sumber daya
daya manusia
manusia (principle-based,
(principle-based, fair
fair value,
value, professional
professional
judgment)
judgment)

Pengungkapan yang
Pengungkapan yang lebih
lebih banyak
banyak
Dampak Bisnis

Akuntansi dan
Akuntansi dan bagian
bagian lain
lain (misalnya
(misalnya pengadaan,
pengadaan, marketing,
marketing, legal,
legal, dsb)
dsb)

Perubahan SOP
Perubahan SOP

Link data
Link data operasional
operasional dan
dan laporan
laporan keuangan
keuangan

Dampak perpajakan
Dampak perpajakan
Penilaian Kinerja

Fair value,
Fair value, uncontrollable
uncontrollable

Tidak hanya
Tidak hanya laba
laba

Sumber daya
Sumber daya ekonomi
ekonomi (aset)
(aset)

Income smoothing
Income smoothing semakin
semakin kecil
kecil

Sales marketing
Sales marketing ≠≠ sales
sales accounting
accounting
SAK ke Depan

Bangun Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia
Kerangka
Landasan
SAK
Operasional Pedoman
Internasional
atau Tingkat 2 Buletin Teknis Regulasi / Praktik
atau
Landasan Akuntansi
Negara Lain
Praktik
Pernyataan Standar Interpretasi Pernyataan
Tingkat 1
Liliek Marhaendro
Akuntansi Keuangan (PSAK) Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
Landasan Konseptual Laporan Keuangan (KDPPLK)
71

Bangun Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum di Indonesia
Kerangka
Landasan
SAK
Operasional Pedoman
Internasional
atau Tingkat 2 Buletin Teknis Regulasi / Praktik
atau
Landasan Akuntansi
Negara Lain
Praktik
Tingkat 1 PSAK & ISAK Syariah PSAK & ISAK Umum
Liliek Marhaendro
Landasan Konseptual Laporan Keuangan (KDPPLK) Syariah
Fatwa Syariah
Landasan Syariah Al Hadits
72
Al Quran
Laporan Keuangan Berekuitas VS Tanpa Ekuitas (Nirlaba)
Organisasi Berekuitas Organisasi Tanpa Ekuitas
(Nirlaba)
Neraca Neraca
Laporan Laba Rugi Laporan Aktivitas
Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Aktiva Bersih
Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Klasifikasi Organisasi
IAI SAK SAP KSAP

LAPORAN KEUANGAN BLUD
Permendagri No 61 Th 2007 ps 118 ay. (1)
LK BLUD: Dikonsolidasikan dgn PPKD:
• Neraca • Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
• Laporan Operasional • --
• -- • Laporan Realisasi Anggaran
• Laporan Arus Kas • Laporan Arus Kas
• CALK • CALK
• Laporan Kinerja • --
Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Pemerintahan

Basis Akuntansi Basis Akuntansi
Pendapatan (LO) – Akrual --- - ----
Biaya (LO) – Akrual --- - ----
--- - ---- Pendapatan (LRA) – Kas
--- - ---- Belanja (LRA – Kas
--- - ---- Pembiayaan (LRA) - Kas
Aktiva – Akrual Aset – Akrual
Kewajiban – Akrual Kewajiban – Akrual
Ekuitas - Akrual Ekuitas - Akrual

Internasional (lintas negara) Lokal Rumah Sakit
Akuntabilitas publik signifikan Tidak akuntabilitas publik signifikan
(terdaftar di pasar modal) tidak ( tidak terdaftar di pasar modal)
Menarik dana masyarakat Tidak menarik dana masyarakat
(fiducia) (fiducia) Dimanakah RS
Anda??
Prinsip
syariah tidak
ya Merupakan bagian dari

kepemerintahan tidak
Nirlaba
ya ya Laba tidak dibagi kepada tidak
BLU/BLUD pemilik
tidak ya
ya
SAK UMUM (IFRS) SAK (Syariah) SAK (u/Laporan BLU/D) SAP SAK Nirlaba SAK ETAP
+ SAP (u/konsolidasi) (PSAK 45)

5th
Accounting Policies and Chart of Accounts

“Kebijakan Akuntansi dan Kode Rekening”
9 Pengaturan-pengaturan dalam kebijakan akuntansi

9 Proses penyusunan kebijakan akuntansi & pihak yang dilibatkan
9 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan kode rekening
77
Kebijakan Akuntansi
“harus mencerminkan prinsip kehati-hatian dan mencakup semua

hal yang material dan sesuai dengan ketentuan dalam Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku”
Kerangka Pernyataan Praktik

SAK & ISAK Dasar Badan Industri
Terkait Penyusunan Pembuat yang
LK (KPDLK) Standar lain Lazim

Kebijakan Akuntansi : penetapan kebijakan akuntansi harus memperhatikan ?
1 Persyaratan dan pedoman PSAK yang terkait
Definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aset, liabilitas, ekuitas,

2
penghasilan dan beban yang ditetapkan dalam Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK)
3– Pernyataan yang dibuat oleh badan pembuat standar lain dan praktik
industri yang lazim sepanjang konsisten dengan angka 1) dan 2) di atas.

Kebijakan Akuntansi : Hal lain yang perlu dipertimbangkan ?
1 Kebijakan Manajemen (pertanggungjawaban & kontrol)
2– Proses Bisnis, Sistem Informasi, SDM, dan Infrastruktur pendukung

Siklus akuntansi
3 Peraturan Pemerintah terkait Industri dan Pajak, Legalitas Badan Usaha,

Peraturan Perusahaan dan Aliansi terkait

Kebijakan Akuntansi tertentu (cuplikan) : yang disajikan di CALK
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
1. Dasar pengukuran: historical cost
2. Dasar penyusunan: dasar akrual kecuali untuk laporan aruskas.
3. Siklus akuntansi adalah 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

Kebijakan Akuntansi tertentu (cuplikan) : yang disajikan di CALK
Kebijakan Akuntansi Tertentu : (meliputi, tetapi tidak terbatas pada)
1. Pengakuan pendapatan 1. Definisi kas dan setara kas

2. Pengakuan beban 2. Piutang dan penyisihan piutang
3. Kerjasama operasi 3. Persediaan
4. Kapitalisasi pengeluaran 4. Investasi
5. Hibah terikat yang 5. Aktiva tetap, penyusutan & penghapusan
pembatasannya tidak berlaku 6. Sewa guna usaha
lagi 7. Aktiva tidak berwujud dan amortisasi
6. Pendapatan lain (subsidi, 8. Penurunan nilai aktiva
APBN/APBD) 9. Transaksi & saldo dalam mata uang asing
10. Program pensiun

Kebijakan Akuntansi RS ?
Karakteristik & Definisi
Dasar Pengaturan
Aset
Perlakuan Akuntansi
Liabilitas
?
Pengakuan
Ekuitas / Aktiva Bersih
Pengukuran
Pendapatan
Penyajian
Beban Pengungkapan
Jurnal (dituangkan dalam aturan teknis)

Definisi
“….adalah….” , batasannya apa?
Karakteristik
Aset terbentuknya, likuiditasnya, perubahannya
(penambahan/pengurangan) karena apa?
Liabilitas Dasar Pengaturan
?

Ekuitas / Aktiva Bersih PSAK no berapa? Peraturan terkait lain apa?
Pengakuan
Pendapatan kapan & bilamana diakui?
Beban Pengukuran
bagaimana, dinilai berdasarkan apa, sebesar
apa, saat kapan?

Penyajian
disajikan di LK apa? Urutan penyajian pos?
Pengungkapan
Aset Kebijakan tertentu apa yang harus diungkapkan
dalam CALK?
Liabilitas Penjelasan per pos seberapa rinci yang harus
?
diungkapkan dalam CALK dan lampiran?
Ekuitas / Aktiva Bersih Jurnal
Ilustrasi Jurnal standar/ baku u/transaksi yang
Pendapatan

sering terjadi (common use)?
Transaksi ……….
Beban

Db …….. xxxx
Kr ……… xxxx

ASET

ASET
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh organisasi

sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh organisasi.
Pada umumnya, aset memiliki bentuk fisik.

Namun demikian, bentuk fisik tersebut tidak esensial untuk
menentukan eksistensi aset.
Oleh karena itu, aset tidak berwujud merupakan aset kalau aset
tersebut mendatangkan manfaat ekonomi kepada organisasi di
masa depan dan dikuasai oleh organisasi.
ASET
Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah
potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung
maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada organisasi.
Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian
dari aktivitas operasional organisasi.
Mungkin pula berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas
atau berbentuk kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan
biaya akibat penggunaan proses produksi alternatif.
Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset dapat

mengalir ke dalam organisasi dengan beberapa cara. Misalnya, Aset
dapat :
Digunakan baik sendiri maupun bersama aset lain dalam memberikan pelayanan
jasa dan memproduksi barang yang dijual oleh organisasi;
Dipertukarkan dengan aset lain; atau
Digunakan untuk menyelesaikan kewajiban.
ASET
Pada umumnya aset, misalnya, piutang dan properti, dihubungkan
dengan hak menurut hukum, termasuk hak milik.
Dalam konteks akuntansi penentuan eksistensi aset, hak milik tidak

esensial,
misalnya, properti yang diperoleh melalui sewa pembiayaan (Financial Lease), jika
organisasi mengendalikan manfaat yang diharapkan dari properti tersebut maka
properti tersebut dapat diakui menjadi aset.
Meskipun kemampuan Organisasi untuk mengendalikan manfaat

biasanya berasal dari hak menurut hukum, suatu barang atau jasa dapat
memenuhi definisi aset meskipun tidak dikuasai berdasarkan
hukum.
Misalnya, pengetahuan yang diperoleh melalui aktivitas pengembangan dapat
memenuhi definisi aset jika, dengan merahasiakan pengetahuan tersebut,
organisasi menikmati manfaat yang diharapkan dari pengetahuan tersebut.
ASET
Transaksi atau peristiwa yang diharapkan terjadi di masa depan tidak
dengan sendirinya memunculkan aset,
misalnya, maksud untuk membeli persediaan tidak dengan sendirinya memenuhi
definisi aset.
Syarat pengakuan aset adalah :

Pos tersebut memenuhi definisi aset; dan
Pos tersebut memiliki nilai atau biaya (kos) yang dapat diukur dengan andal

Kas & Setara Kas
Investasi
ASET
Jangka Pendek
Piutang
Persediaan
ASET LANCAR Biaya di Bayar

Dimuka
Tanah
Gedung &
Bangunan
ASET TIDAK LANCAR Kendaraan
Peralatan
Aset Tidak Berwujud

ASET LANCAR

ASET LANCAR
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika :
Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu
siklus operasi normal organisasi; atau
Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan
direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau
Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.
Aset yang tidak termasuk kategori tersebut di atas diklasifikasikan sebagai

aset tidak lancar. (PSAK 1 Paragraf 42)

ASET LANCAR : KAS dan SETARA KAS
KAS di tangan ? Perlu diperhatikan ?
Kas bendahara, kasir
• Posisi fisik kas
• Nilai kas
Kas di Kantor Pusat/Holding • Penambahan &
Kas dalam perjalanan Pengurangan
• Pertanggungjawaban kas
KAS di Bank ? • Mekanisme Mutasi kas
Rekening rekening Bank • Likuiditas Kas
Deposito Likuid (misal : 1 bulan)

ASET LANCAR : INVESTASI JANGKA PENDEK
Perlu diperhatikan ?
Investasi Jangka Pendek • Kebutuhan likuiditas
• Prinsip kehati-hatian
Diharapkan segera pemilihan institusi &
direalisasikan, dipakai, atau instrumen investasi(tingkat
dimiliki untuk dijual dalam risiko & return)
waktu 12 bulan sejak • Jenis transaksi & otorisasi
tanggal pelaporan (penempatan, pelepasan)
• Jumlah penempatan & mata
Deposito Jk Pendek (misal : uang yang digunakan
3-6 bulan) • Pergerakan nilai
• Dokumentasi & keamanan
dokumen
ASET LANCAR : PIUTANG Perlu diperhatikan ?
• Sumber terjadinya piutang :
• penyerahan layanan
produk RS
Piutang pelayanan ? • Non layanan produk RS
• Karakteristik piutang
• Adanya pemberian
Piutang lain-lain ? pelayanan atau
penyerahan uang;
• Persetujuan atau
kesepakatan berutang;
• Jangka waktu tertentu; dan
• Jaminan.

ASET LANCAR : PIUTANG pelayanan Perlu diperhatikan ?
Piutang pelayanan • Proses binis/pelayanan
• Penyerahan jasa &
Piutang pasien masih dalam
pengakuan pendapatan
pelayanan • Reklasifikasi piutang
Piutang pasien Umum • Hak tagih
Piutang pasien jaminan : • Realisasi menjadi
Piutang Jaminan Perusahaan kas/setara kas
Piutang Jaminan Asuransi • Monitor Umur Piutang
Piutang Jaminan Rumah sakit • Karakter & Profile Debitor
Piutang Jaminan Lainnya • Perjanjian dgn Debitor
Piutang Dalam Proses Kartu Kredit • Pencadangan &
Penghapusan
Piutang Dalam Proses Kartu Debit

PIUTANG Pelayanan
Pasien Pendaftaran Ruangan Admin. Kasir Penagihan
Pulang
Pembayaran Tindakan di Konfirmasi Kasir saat Pasien Terima Pembayaran

Deposit ruangan Status Jaminan Pulang Tagihan Piutang
Db. Kas Db. Piutang pasien Db. Piutang pasien Db. Kas Db. Kas
masih dalam Jaminan Db. Piutang Kartu D/K Db. Pengurang Pendapatan
pelayanan Db. Piutang pasien dalam proses (Selisih Perhitungan Klaim)
Db. Uang Muka Umum Db. Piutang pasien Umum
Pasien/Pendapatan Db. Piutang pasien
diterima dimuka Jaminan
Db. Pengurang Pendapatan
(Pembebasan/
Keringanan)
Kr. Uang Muka Kr. Pendapatan Kr. Piutang pasien Kr. Piutang Pasien Kr. Piutang Kartu D/K
Pasien/Pend masih dalam Umum dalam proses
apatan pelayanan Kr. Piutang Pasien Kr. Piutang Pasien Umum
diterima Jaminan Kr. Piutang Pasien
dimuka Jaminan
ASET LANCAR : PIUTANG lain-lain Perlu diperhatikan ?
• Proses binis/pelayanan
Piutang lain-lain • Penyerahan jasa &
Piutang Karyawan pengakuan pendapatan
Piutang Sewa
• Reklasifikasi piutang
• Hak tagih
Piutang KSO • Realisasi menjadi
Piutang Afiliasi kas/setara kas
• Monitor Umur Piutang
Piutang Pihak Ketiga Lainnya
• Karakter & Profile Debitor
• Perjanjian dgn Debitor
• Pencadangan &
Penghapusan

ASET LANCAR : UANG MUKA (dinas dan pembelian)
Uang muka • Tujuan penggunaan
uang muka dinas • Dinas
• Pembelian barang/jasa
uang muka pembelian
• Penerima dana uang muka
• Terjadi/terbentuknya pemberian
uang muka
• Pertanggungjawaban penggunaan
KONTROL
(pengurangan uang muka)
• Pemegang kas kecil sementara non-bendahara • Reklasifikasi Uang Muka kepada
• Pertanggungjawaban Kasbon dinas/pembelian
• Mem”bersih”kan nilai kas & setara kas semu
Beban, Hutang, atau Aset
menjadi real • Penyelesaian sisa selisih
ASET LANCAR : PERSEDIAAN Perlu diperhatikan ?
• Objek untuk dijual (Billable
items) atau bahan/
Persediaan barang farmasi & medis perlengkapan (Supplies)
Persediaan obat dan alat kesehatan • Model manajemen
Persediaan perlengkapan medis persediaan
Persediaan barang umum • Lokasi gudang (brg sebagai
Persediaan barang cetakan
persediaan)
• Posisi fisik barang
Persediaan alat tulis kantor
• Mekanisme Mutasi Barang
Persediaan alat teknik
• Nilai barang & metode
Persediaan bahan gizi penilaian persediaan
Persediaan barang lainnya • Penambahan &
Pengurangan, Retur
• Pertanggungjawaban barang
Barang di RS Persediaan bahan dijual
Menjadi beban saat
dikonsumsi pasien
(billable items)
Barang persediaan
Persediaan bukan bahan dijual Menjadi beban saat

(non-billable items) dikonsumsi pengguna
(digunakan untuk pendukung
operasional/perlengkapan
habis pakai RS)
Menjadi beban saat

dikonsumsi RS (saat
Barang non persediaan diserahkan suplier &
diterima RS)

ASET LANCAR : PERSEDIAAN

ASET LANCAR : PERSEDIAAN
SAK ETAP Perlakuan Pajak
Persediaan : Persediaan :
Entitas harus mengukur nilai persediaan pada nilai mana

yang lebih rendah antara biaya perolehan dan harga jual Sama dengan ketentuan pajak
dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual. yang tidak mengakui metode LIFO
(p.11.3) (pasal 10 ayat (8) UU PPh)
Metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP) atau LIFO

(Last In First Out) tidak diperkenankan oleh SAK ETAP
(p.11.15)

ASET LANCAR : Persediaan
Suplier Serah terima sah Rumah Sakit

FOB ? (Gudang)
Persediaan
Saat Perolehan Barang Saat Retur Pembelian

Db.Persediaan (dicatat sebesar nilai perolehan) xxxx Db.Kas/Utang Usaha xxxx
Db.Beban dibayar dimuka PPN (masukan) xxxx Kr. Persediaan xxxx
Kr. Kas/Utang Usaha xxxx Kr. Beban dibayar dimuka PPN (masukan) xxxx

Model Pergudangan Persediaan I : Multiplaces Inventories
Tindakan/Jual/ Pasien
Ruangan
t asi Konsumsi
Mu
Persediaan
Gudang Pusat Beban
Mu
tas
i
Persediaan
Pasien
Ruangan Tindakan/Jual/
Konsumsi
Persediaan
Beban
Mutasi Tindakan/Jual/Konsumsi
Db. Persediaan Ruang xxxx Db. Beban Bahan Ruang xxxx
Kr. Persediaan Gudang xxxx Kr. Persediaan Ruang xxxx
Db. Kas./ Piutang xxxx
Kr. Pendapatan xxxx
Model Pergudangan Persediaan II : Single-place Inventories
Tindakan/Jual/ Pasien
Ruangan
t asi Konsumsi
Mu
Beban
Gudang Pusat
Mu
tas
i
Persediaan
Pasien
Ruangan Tindakan/Jual/
Konsumsi
Beban
Mutasi Tindakan/Jual/ Konsumsi

Db. Beban Bahan Ruang xxxx
Kr. Persediaan Gudang xxxx
Kr. Pendapatan xxxx
ASET LANCAR : BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Beban dibayar di muka • Jenis beban yang dibayarkan
Premi asuransi; • Saat pembayaran (perhitungan,
dokumen, otorisasi)
Sewa dibayar dimuka.
• Saat jasa diterima / saat berlalu
Pajak dibayar dimuka. waktu penggunaannya
Listrik prabayar • Nilai perjanjian.
• Jangka waktu dan pembebanan tiap
Telepon prabayar periode pelaporan.
Internet prabayar • Transaksi terkait PPN (masukan)
dan Pajak lain
Terkait PPN mengacu pada peraturan menteri keuangan 78/PMK.03/2010 pasal 3

peraturan menteri keuangan 78/PMK.03/2010 pasal 3 :
Beban dibayar dimuka Pajak PPN (masukan) yang dapat dikreditkan
dihitung berdasarkan hasil kali total Beban dibayar dimuka pajak PPN
(masukan) pada periode yang bersangkutan dikali prosentase jumlah
penerimaan rumah sakit yang terutang PPN (keluaran) terhadap total
penerimaan rumah sakit.
Selisih antara jumlah beban dibayar dimuka Pajak PPN (masukan) yang
dapat dikreditkan dengan jumlah total beban dibayar dimuka pajak PPN
(masukan) diakui sebagai beban pajak PPN

ASET TIDAK LANCAR

ASET TIDAK LANCAR
ASET TIDAK LANCAR BERWUJUD (TETAP)
ASET TIDAK LANCAR TIDAK BERWUJUD

ASET TIDAK LANCAR BERWUJUD (TETAP)

ASET TIDAK LANCAR BERWUJUD
Aset tetap adalah aset berwujud yang :
Dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, disewakan kepada pihak lain dalam
kegiatan usaha sehari-hari, atau tujuan administratif, dan
Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Nilai residu aset tetap adalah jumlah yang diperkirakan akan diperoleh saat ini dari
pelepasan aset, setelah dikurangi taksiran beban pelepasan, jika aset tersebut telah
mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.
Umur manfaat adalah :

Suatu periode dimana aktiva diharapkan akan digunakan; atau
Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aktiva tersebut.

ASET TETAP
Aset Tetap • Jenis aset tetap
Tanah • Saat perolehan (perhitungan nilai,
dokumen, otorisasi)
Gedung dan Bangunan
• Umur ekonomis/masa manfaat
Peralatan Medis • Kapitalisasi Pemeliharaan
Peralatan Non Medis • Penyusutan saat digunakan
• Perlakuan saat habis masa manfaat
Kendaraan • Pengalihan dan penghapusan
Instalasi • Penilaian kembali/revaluasi
• Mutasi antar unit kerja dan
tanggung jawab
ASET TETAP

ASET TETAP
SAK ETAP Perlakuan Pajak
Properti Investasi : Properti Investasi :
Pada saat pengakuan awal, properti investasi diukur pada

biaya perolehannya. Sama dengan ketentuan pajak
(Pasal 10
Setelah pengakuan awal, seluruh properti investasi harus dan 11 UU PPh)
diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan kerugian penurunan nilai sebagaimana
diatur dalam Bab 15 Aset Tetap SAK ETAP

SAK ETAP Perlakuan pajak
Aset Tetap : Aset Tetap :
Pada saat pengakuan awal, aset tetap harus diukur sebesar Sama dengan ketentuan pajak (Pasal
biaya perolehan. 10 dan 11 UU PPh)
Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan aset

nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan aset nonmoneter,
maka biaya perolehan diukur pada nilai wajar, kecuali
(a) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau
(b) nilai wajar aset yang diterima atau aset yang diserahkan tidak
dapat diukur secara andal. Dalam kasus tersebut, biaya
perolehan diukur pada jumlah tercatat aset yang diserahkan.
Pengeluaran setelah pengakuan awal suatu aset tetap yang Pengeluaran setelah pengakuan awal
memperpanjang umur manfaat atau yang kemungkinan besar suatu aset tetap disusutkan sesuai
memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam masa manfaat harta tersebut, yaitu 4
bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan tahun, 8 tahun, 16 tahun, atau 20
standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aset tahun (Pasal 11 UU PPh)
tetap tersebut.
Aset Tetap : Aset Tetap :
Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidakPenilaian kembali tetap diperbolehkan
diperkenankan karena SAK ETAP menganut penilaian aset menurut ketentuan pajak dan rujukannya
berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran. adalah PerMenkeu No. 79/PMK.03/2008
Pasal 2 ayat 1”……penilaian kembali ….
Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan perusahaan mengajukan permohonan
ketentuan pemerintah. kepada Direktur Jenderal Pajak.”
Pasal 3 ayat 2 “….Penilaian kembali …..
Surplus revaluasi aset tetap dalam ekuitas dapat dipindahkan tidak dapat dilakukan kembali sebelum
langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan lewat jangka waktu 5 (lima) tahun
pengakuannya terhitung sejak penilaian kembali aktiva
tetap perusahaan terakhir…”
Pasal 4 “Penilaian kembali …. dilakukan
berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar
….. saat penilaian kembali …. yang
ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai
atau ahli penilai, yang memperoleh izin
dari Pemerintah.”
ASET TETAP
RS pemerintah (BLU)
(Lampiran XI PP 24 tahun 2005 )

Sedangkan Standar Akuntansi untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas,
biaya perolehan aset tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal
tersebut disusun.
(SAP 07 par 28)

Untuk periode selanjutnya setelah tanggal neraca awal, atas perolehan aset tetap
baru, suatu entitas menggunakan biaya perolehan atau harga wajar bila biaya
perolehan tidak ada

ASET TETAP
SAK ETAP Peraturan Pajak RI
Penyusutan Aset Tetap : Penyusutan Aset Tetap :
Entitas harus mengalokasikan jumlah aset yang dapat Penyusutan dimulai pada bulan
disusutkan secara sistematis selama umur manfaatnya. dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk
harta yang masih dalam proses
pengerjaan, penyusutannya dimulai pada
Penyusutan dimulai ketika suatu aset tersedia untuk bulan selesainya pengerjaan harta
digunakan, misalnya aset berada di lokasi dan kondisi tersebut (Pasal 11 ayat (3) UUPPh)
yang diperlukan sehingga mampu beroperasi Pengeluaran setelah pengakuan awal
sebagaimana maksud manajemen. suatu aset tetap disusutkan sesuai masa
manfaat harta tersebut, yaitu 4 tahun, 8
tahun, 16 tahun, atau 20 tahun (Pasal 11
Suatu entitas harus memilih metode penyusutan yang UU PPh)
mencerminkan ekspektasi dalam pola penggunaan Metode penyusutan menurut ketentuan
manfaat ekonomi masa depan aset. pajak hanya ada dua, yaitu garis lurus dan
saldo menurun.
Penyusutan Aset Tetap : perlakuan pajak
Aset tetap yang menurut peraturan pajak (96/PMK.03/2009) termasuk kategori harta
berwujud kelompok 1 dan memiliki masa manfaat 4 tahun :
Mebel dan peralatan dari kayu atau rotan termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan sejenisnya
yang bukan bagian dari bangunan.
Mesin kantor seperti mesin tik, mesin hitung, duplikator, mesin fotokopi, mesin
akunting/pembukuan, komputer, printer, scanner dan sejenisnya.
Perlengkapan lainnya seperti amplifier, tape/cassette, video recorder, televisi dan sejenisnya.
Sepeda motor, sepeda dan becak.
Alat perlengkapan khusus (tools) bagi industri/jasa yang bersangkutan.
Dies, jigs, dan mould.
Alat-alat komunikasi seperti pesawat telepon, faksimile, telepon seluler dan sejenisnya.
Aset tetap yang menurut peraturan pajak (96/PMK.03/2009) termasuk kategori harta
berwujud kelompok 2 dan memiliki masa manfaat 8 tahun :
Mebel dan peralatan dari logam termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan sejenisnya yang
bukan merupakan bagian dari bangunan. Alat pengatur udara seperti AC, kipas angin dan
sejenisnya.
Mobil, bus, truk, speed boat dan sejenisnya.
Container dan sejenisnya.

Penyusutan Aset Tetap : pedoman akuntansi RS Pemerintah (Vertikal)
Taksiran Umur Ekonomis atas perolehan aset tetap diatur sebagai berikut:
(a). Gedung permanen bertingkat 40 tahun
(b). Gedung permanen, Jalan Irigasi dan Jaringan 25 tahun
(c). Peralatan/mesin dan peralatan medis 5 tahun
(d). Komputer dan kendaraan bermotor 5 tahun
(e). Peralatan kantor dan meubelair 5 tahun
Metode Penyusutan menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method) yang harus
mencerminkan pola pemanfaatan ekonomi aset rumah sakit.

Kapitalisasi Pengeluaran setelah perolehan awal Aset Tetap :
pedoman akuntansi RS Pemerintah (Vertikal)
Apabila pengeluaran untuk memperoleh suatu barang memenuhi kriteria dibawah ini akan
dicatat sebagai aset tetap:
(1).Nilai kapitalisasi sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan tentang nilai satuan minimum
kapitalisasi aset tetap.
(2).Digunakan dalam kegiatan pelayanan, disewakan, atau tujuan administratif.
(3).Masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun.
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memenuhi syarat berikut :
(1).Syarat kualitatif yaitu :
i. Memperpanjang masa manfaat; atau
ii. Meningkatkan kapasitas; atau
iii. Meningkatkan standar kinerja.
(2).Syarat kuantitatif yang jumlahnya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Sementara
ketentuan tersebut belum ada, maka kapitalisasi biaya perbaikan dapat mengacu pada
pedoman sebagai berikut:
i. Gedung, ≥ Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
ii. Peralatan Medis, ≥ 10% dari harga perolehan.
iii. Peralatan Non Medis, ≥ 20% dari harga perolehan.


Aset Tidak Berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan
administratif.
Aset tidak berwujud harus memiliki karakteristik sebagai berikut :

a). Dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik;
b). Adanya pengendalian sumber daya;
c). Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan
dari aktiva tersebut; dan
d). Biaya perolehan aktiva tersebut dapat diukur secara andal.
Jika suatu aset ini tidak memenuhi karakteristik tersebut, maka pengeluaran
yang dilakukan untuk memperoleh atau menciptakan sendiri aktiva tersebut diperlakukan
sebagai beban pada saat terjadinya.
Namun, jika aktiva tersebut diperoleh dalam suatu penggabungan usaha
yang bentuknya akuisisi, maka unsur tersebut diperlakukan sebagai bagian dari
muhibah (goodwill) yang diakui pada tanggal akuisisi.

Aset Tidak Berwujud • Aset tidak berwujud yg dimiliki
Paten • Saat perolehan (perhitungan nilai,
dokumen, otorisasi)
Goodwill
• Umur manfaat & amortisasi
• Metode dan perhitungan amortisasi
• Pengungkapan dan keandalan
pengukuran
• Sumber perolehan aset tidak
berwujud


Aset Tidak Berwujud : Aset Tidak Berwujud :
Entitas mengukur aset tidak berwujud pada awalnya sebesar Aset tidak berwujud dicatat berdasarkan
biaya perolehan. harga perolehan (Pasal 10 UU PPh)
Biaya perolehan aset tidak berwujud melalui pertukaran harus

diukur sebesar nilai wajar, kecuali: (a) transaksi pertukaran tidak
memiliki substansi komersial, atau (b) nilai wajar aset yang
diterima atau diberikan tidak dapat diukur secara andal.
Jika entitas tidak mampu menentukan nilai wajar yang andal atas
aset yang diperoleh, maka biaya perolehannya diukur pada
jumlah tercatat aset yang diberikan.
Untuk pengukuran setelah pengakuan awal, entitas harus Penurunan nilai aset tidak diperkenankan
mengukur aset tidak berwujud pada biaya perolehan dikurangi dalam pajak (Pasal 10 UU PPh)
akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai

Amortisasi Aset Tidak Berwujud : Amortisasi Aset Tidak
Berwujud :
Untuk tujuan SAK ETAP, semua aset tidak berwujud dianggap Umur ekonomis aset tidak berwujud
mempunyai umur manfaat yang terbatas. ditentukan berdasarkan pengelompokkan
4 tahun, 8 tahun, 16 tahun, dan 20 tahun
Jika entitas tidak mampu mengestimasi umur manfaat suatu aset
tidak berwujud, maka umur manfaatnya dianggap 10 tahun. Amortisasi dimulai pada bulan
dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk
Entitas harus mengalokasikan jumlah yang dapat disusutkan dari bidang usaha tertentu yang diatur lebih
aset tidak berwujud secara sistematis selama umur manfaatnya lanjut dengan Peraturan Menteri
Keuangan (Pasal 11A ayat (1a) UU PPh.
Amortisasi dimulai ketika aset siap digunakan, yaitu aset tersebut
berada di lokasi dan kondisi yang dibutuhkan untuk mampu
Aset tidak berwujud pada akhir masa
beroperasi sesuai dengan keinginan manajemen
manfaat tidak memiliki nilai residu
(Pasal 11A UU PPh)

ASET TIDAK LANCAR TIDAK BERWUJUD : Amortisasi
Masa manfaat dari amortisasi ditentukan sesuai dengan pengelompokkan harta tak
berwujud dalam Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1983 s.t.d.t.d Undang-Undang RI No. 17
Tahun 2000 tentang Pajak Pasal 11A, yaitu :
a). Harta Tak Berwujud Kelompok 1 : 4 tahun
b). Harta Tak Berwujud Kelompok 2 : 8 tahun
c). Harta Tak Berwujud Kelompok 3 : 16 tahun
d). Harta Tak Berwujud Kelompok 4 : 20 tahun

LIABILITAS

LIABILITAS
Kewajiban (LIABILITAS) adalah utang rumah sakit masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya rumah
sakit yang mengandung manfaat ekonomi.
Penyelesaian kewajiban masa kini biasanya melibatkan rumah sakit untuk

menyerahkan/mengorbankan sumberdaya yang memiliki manfaat masa depan demi untuk
memenuhi tuntutan pihak lain. Penyelesaian kewajiban masa kini dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya, dengan :
1). Pembayaran kas;
2). Penyerahan Aktiva lain;
3). Pemberian jasa;
4). Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain;atau
5). Konversi kewajiban menjadi Ekuitas.
Kewajiban juga dapat dihapuskan dengan cara lain, seperti kreditor membebaskan
atau membatalkan haknya.

LIABILITAS
Kewajiban diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam yaitu :
Kewajiban jangka pendek, jika:

1). Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasional
rumah sakit; atau
2). Jatuh tempo dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal neraca.
Kewajiban jangka panjang

adalah kewajiban yang tidak diharapkan diselesaikan dalam jangka waktu siklus
operasional normal rumah sakit atau 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca, atau
juga bisa diartikan semua kewajiban selain yang diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka pendek.

• Utang usaha
LIABILITAS • Uang muka pasien

• Pendapatan yang diterima
dimuka
• Beban yang masih harus
dibayar
• Utang Pajak
LIABILITAS JANGKA PENDEK • Utang Lain-lain
• Utang jangka panjang yang
segera jatuh tempo
LIABILITAS JANGKA PANJANG •

•
Utang Bank
Utang Obligasi
• Utang Sewa Guna Usaha
• Utang Hipotek

LIABILITAS Perlu diperhatikan ?
• Rincian jenis kewajiban
LIABILITAS (kewajiban) Jk. • Karakteristik setiap kewajiban
Pendek • Substansi perjanjian kewajiban
Utang usaha
• Informasi tingkat bunga dan
Uang muka pasien
nama pemberi pinjaman
Pendapatan yang diterima dimuka
Beban yang masih harus dibayar
• Jangka waktu pinjaman,
Utang Pajak tanggal jatuh tempo, jadwal
Utang Lain-lain angsuran atau pembayaran,
Utang jangka panjang yang segera dan jaminan pinjaman
jatuh tempo • Reklasifikasi kewajiban jk
panjang-jk. Pendek
LIABILITAS (kewajiban) Jk. • Penghapusan
• Likuiditas dan Solvabilitas
Panjang
LIABILITAS

Liabilitas : Liabilitas :
Entitas harus mengakui seluruh biaya pinjaman sebagai beban Biaya bunga pinjaman yang pinjamannya
pada laporan laba rugi di periode terjadinya digunakan untuk investasi dalam bentuk
deposito menjadi non deductible expense
(SE-46/PJ.42/1995)
Entitas harus mengakui kewajiban atas seluruh pajak Penghitungan pajak penghasilan diatur di
penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang dalam Pasal 17 UU PPh
belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode
berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang
untuk periode tersebut, entitas harus mengakui kelebihan
tersebut sebagai aset

EKUITAS

ENTITAS KEPEMILIKAN RS & ELEMEN EKUITAS
RS SWASTA RS PEMERINTAH
RS berentitas pemilik (SAK ETAP) RS Pemerintah (SAP)

Ekuitas Dana
Ekuitas
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas
Ekuitas Dana Investasi
Hibah
Ekuitas Dana Donasi
Selilih Penilaian Aktiva Tetap
Saldo Laba/Rugi Tahun Lalu
Laba/Rugi Tahun Berjalan
RS Pemerintah (BLU/D)
Ekuitas
RS tidak berentitas pemilik (nirlaba/PSAK 45)
Ekuitas Awal
Aktiva Bersih
Ekuitas Donasi
Surplus (Defisit) Tahun Lalu
Aktiva Berdih Terikat Temporer
Surplus (Defisit) Tahun Berjalan
Aktiva Bersih Terikat Permanen

ENTITAS KEPEMILIKAN RS & ELEMEN EKUITAS
RS SWASTA RS SWASTA
RS berentitas pemilik Badan Hukum Perseroan RS berentitas pemilik Bukti Kepemilikan Bukan
terbatas (PT) Saham
Ekuitas Ekuitas
Modal Disetor Modal Pendiri
Tambahan Modal Disetor Modal Sumbangan
Selisih Penilaian Aktiva Tetap Selisih Penilaian Aktiva Tetap
Selisih Penilaian Efek Tersedia untuk Dijual Selisih Penilaian Efek Tersedia untuk Dijual
Selisih Kurs karena Penjabaran LapKeu dalam Meta Selisih Kurs karena Penjabaran LapKeu dalam Meta
Uang Asing Uang Asing
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali Sepengendali
Selisih Penilaian Aktiva dan Kewajiban Selisih Penilaian Aktiva dan Kewajiban
Cadangan Umum Saldo Laba
Cadangan Tujuan
Saldo Laba

Ekuitas : Ekuitas :
Penambahan modal di entitas PT disetor dicatat berdasarkan Keuntungan karena pengalihan harta
paragraf 19.10 Bab 19 Ekuitas kepada perseroan, persekutuan, dan
badan lainnya sebagai pengganti saham
Pengeluaran saham dicatat sebesar nilai nominal yang atau penyertaan modal merupakan objek
bersangkutan. Bila jumlah yang diterima dari pengeluaran saham PPh (Pasal 4 ayat 1 d UUPPh)
tersebut lebih besar dari pada nominalnya, selisih yang terjadi
dibukukan pada akun Agio Saham. Harta termasuk setoran tunai yang
diterima oleh badan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b
Saham yang dikeluarkan sehubungan dengan penyertaan modal UU PPH sebagai pengganti saham atau
dalam bentuk penyerahan asset bukan kas atau pemberian jasa sebagai pengganti penyertaan modal
umumnya dinilai sebesar nilai wajar asset/jasa tersebut atau nilai (Pasal 4 ayat (3) huruf d UU PPh)
wajar saham yang bersangkutan, tergantung mana yang lebih
jelas

Ekuitas : Ekuitas :
Kewajiban entitas untuk membagi dividen timbul pada saat Dividen yang dibayarkan bisa menjadi
deklarasi dividen, dan dengan demikian pada saat tersebut saldo objek pemotongan PPh Pasal 23, objek
laba akan dibebani dengan jumlah dividen termaksud. pemotongan PPh final, atau sebagai non
objek pemotongan PPh (Pasal 4 ayat 1
Konversi agio menjadi saham digolongkan sebagai Modal Disetor huruf g, Pasal 4 ayat 3 huruf f, Pasal 23,
sebesar nilai nominal. Konversi agio menjadi saham tidak boleh dan Pasal 17 UU PPh)
digolongkan sebagai pembagian dividen

PT RUMAH SAKIT "XYZ"
Ilustrasi Neraca
NERACA
RS Swasta Berekuitas Pemilik Saham Per 31 DESEMBE 20XB dan 20XA
(Dalam Jutaan Rupiah)
URAIAN 20XB 20XA URAIAN 20XB 20XA
ASET LANCAR LIABILITAS JANGKA PENDEK

Kas dan Setara Kas xxx xxx Utang Pelayanan xxx xxx
Investasi Jangka Pendek xxx xxx Pendapatan Diterima Dimuka xxx xxx
Piutang (setelah dikurangi penyisihan kerugian piutang) xxx xxx Beban yang Masih Harus Dibayar xxx xxx
Persediaan xxx xxx Utang Bank xxx xxx
Beban Dibayar Dimuka xxx xxx Utang Pajak xxx xxx
Jumlah Aset Lancar xxx xxx Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo xxx xxx
Utang Deviden xxx xxx
ASET TIDAK LANCAR Kewajiban diestimasi xxx xxx
Investasi Jangka Panjang xxx xxx Jumlah Liabilitas Jangka Pendek xxx xxx
Aset Tetap
- Tanah xxx xxx LIABILITAS JANGKA PANJANG
- Peralatan xxx xxx Utang Bank xxx xxx
- Gedung dan Bangunan Fisik Lainnya xxx xxx Utang Obligasi xxx xxx
- Mesin xxx xxx Utang Sewa Guna Usaha xxx xxx
- Kendaraan xxx xxx Utang Hipotek xxx xxx
- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (xxx) (xxx) Kewajiban Diestimasi xxx xxx
Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) xxx xxx Hutang Subordinasi xxx xxx
Aset Kerjasama Operasi (KSO) xxx xxx Jumlah Liabilitas Jangka Panjang xxx xxx
Aset Pengendalian Bersama Operasional/Aset xxx xxx
Aset Tidak berwujud xxx xxx EKUITAS
Aset Pajak Tangguhan xxx xxx Modal Disetor xxx xxx
Aset Lan-lain xxx xxx Tambahan Modal Disetor xxx xxx
Jumlah Aset Tidak Lancar xxx xxx Selisih Penilaian Aset Tetap xxx xxx
Selisih Penilaian Efek Tersedia untuk Dijual xxx xxx
Selisih Kurs karena Penjabaran LapKeu dalam Mata xxx xxx
Uang Asing
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas xxx xxx
Sepengendali
Selisih Penilaian Aset dan Kewajiban xxx xxx
Cadangan Umum xxx xxx
Cadangan Tujuan xxx xxx
Saldo Laba xxx xxx
Jumlah Ekuitas xxx xxx
JUMLAH ASET XXX XXX JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS XXX XXX
Ilustrasi Neraca PT RUMAH SAKIT "XYZ"
RS Swasta Berekuitas Pemilik Bukan Saham NERACA
Per 31 DESEMBE 20XB dan 20XA

Utang Deviden xxx xxx
ASET TIDAK LANCAR Kewajiban diestimasi xxx xxx
Investasi Jangka Panjang xxx xxx Jumlah Liabilitas Jangka Pendek xxx xxx
Aset Tetap
- Tanah xxx xxx LIABILITAS JANGKA PANJANG
- Peralatan xxx xxx Utang Bank xxx xxx
- Gedung dan Bangunan Fisik Lainnya xxx xxx Utang Obligasi xxx xxx
- Mesin xxx xxx Utang Sewa Guna Usaha xxx xxx
- Kendaraan xxx xxx Utang Hipotek xxx xxx
- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (xxx) (xxx) Kewajiban Diestimasi xxx xxx
Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) xxx xxx Hutang Subordinasi xxx xxx
Aset Kerjasama Operasi (KSO) xxx xxx Jumlah Liabilitas Jangka Panjang xxx xxx
Aset Pengendalian Bersama Operasional/Aset xxx xxx
Aset Tidak berwujud xxx xxx EKUITAS
Aset Pajak Tangguhan xxx xxx Modal Pendiri xxx xxx
Aset Lan-lain xxx xxx Modal Sumbangan xxx xxx
Jumlah Aset Tidak Lancar xxx xxx Selisih Penilaian Aset Tetap xxx xxx
Selisih Penilaian Efek Tersedia untuk Dijual xxx xxx
Selisih Kurs karena Penjabaran LapKeu dalam Mata xxx xxx
Uang Asing
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas xxx xxx
Sepengendali
Selisih Penilaian Aset dan Kewajiban xxx xxx
Saldo Laba xxx xxx
Jumlah Ekuitas xxx xxx
JUMLAH ASET XXX XXX JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS XXX XXX

Ilustrasi Neraca
RS Swasta Tidak Berekuitas Pemilik /Nirlaba
RUMAH SAKIT "XYZ"

NERACA

Kewajiban diestimasi xxx xxx
ASET TIDAK LANCAR Jumlah Liabilitas Jangka Pendek xxx xxx
Investasi Jangka Panjang xxx xxx
Aset Tetap LIABILITAS JANGKA PANJANG
- Tanah xxx xxx Utang Bank xxx xxx
- Peralatan xxx xxx Utang Obligasi xxx xxx
- Gedung dan Bangunan Fisik Lainnya xxx xxx Utang Sewa Guna Usaha xxx xxx
- Mesin xxx xxx Utang Hipotek xxx xxx
- Kendaraan xxx xxx Kewajiban Diestimasi xxx xxx
- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (xxx) (xxx) Hutang Subordinasi xxx xxx
Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) xxx xxx Jumlah Liabilitas Jangka Panjang xxx xxx
Aset Kerjasama Operasi (KSO) xxx xxx
Aset Pengendalian Bersama Operasional/Aset xxx xxx ASET BERSIH
Aset Tidak berwujud xxx xxx Aset Bersih Tidak Terikat xxx xxx
Aset Pajak Tangguhan xxx xxx Aset Bersih Terikat Temporer xxx xxx
Aset Lan-lain xxx xxx Aset Bersih Terikat Permanen xxx xxx
Jumlah Aset Tidak Lancar xxx xxx Jumlah Ekuitas xxx xxx
JUMLAH ASET XXX XXX JUMLAH LIABILITAS DAN ASET BERSIH XXX XXX

Ilustrasi Neraca
RS Pemerintah (berdasar SAP)
RUMAH SAKIT "XYZ"

NERACA
ASET LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Kas dan setara kas xxx xxx Hutang Lancar Bank xxx xxx
Piutang Pokok xxx xxx Hutang Lancar Rekanan xxx xxx
Piutang Non-pokok xxx xxx Jaminan yang diterima xxx xxx
Investasi jangka pendek xxx xxx Hutang Lain-lain xxx xxx
Persediaan xxx xxx Jumlah Kewajiban Jangka Pendek xxx xxx
Uang Muka xxx xxx
Pendapatan yang Masih Harus Diterima xxx xxx KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Jumlah Aset Lancar xxx xxx Hutang Jk. Panjang Bank xxx xxx
Hutang Jk. Panjang Rekanan xxx xxx
INVESTASI JANGKA PANJANG xxx xxx Tunjangan Hari Tua xxx xxx
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx
ASET TETAP
- Tanah xxx xxx EKUITAS
- Bangunan xxx xxx Ëkuitas Dana Lancar xxx xxx
- Peralatan xxx xxx Ëkuitas Dana Investasi xxx xxx
- Kendaraan xxx xxx Ëkuitas Dana Donasi xxx xxx
- Peralatan xxx xxx Ëkuitas Dana Cadangan xxx xxx
- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (xxx) (xxx) Jumlah Ekuitas Dana xxx xxx
Jumlah Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi xxx xxx
penyusutan)
ASET LAINNYA xxx xxx
JUMLAH ASET XXX XXX JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS XXX XXX

Ilustrasi Neraca
RS Pemerintah (BLU/D)
RUMAH SAKIT "XYZ"

NERACA
ASET LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Kas dan Setara Kas xxx xxx Hutang Usaha xxx xxx
Investasi Jangka Pendek xxx xxx Hutang Pajak xxx xxx
Piutang Usaha xxx xxx Biaya Yang Masih Harus Dibayar xxx xxx
Piutang Lain-lain xxx xxx Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo dalam Satu xxx xxx
Tahun
Persediaan xxx xxx Pendapatan yang Diterima Dimuka xxx xxx
Uang Muka xxx xxx Hutang Jangka Pendek Lainnya xxx xxx
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima xxx xxx Jumlah Kewajiban Jangka Pendek xxx xxx
Jumlah Aset Lancar xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
INVESTASI JANGKA PANJANG xxx xxx Hutang Jk. Panjang Bank xxx xxx
Hutang Jk. Panjang Rekanan xxx xxx
ASET TETAP Jumlah Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx
- Tanah xxx xxx
- Bangunan xxx xxx EKUITAS
- Peralatan Medik xxx xxx Ekuitas xxx xxx
- Kendaraan xxx xxx Donasi xxx xxx
- Perlengkapan dan Peralatan Kantor xxx xxx Surplus & Defisit tahun lalu xxx xxx
- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (xxx) (xxx) Surplus & Defisit tahun berjalan xxx xxx
Jumlah Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi xxx xxx Jumlah Ekuitas xxx xxx
penyusutan)
ASET LAIN-LAIN xxx xxx
JUMLAH ASET XXX XXX JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS XXX XXX

Ilustrasi Laporan Perubahan Ekuitas
RS Swasta Berekuitas Pemilik Saham

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 20XB DAN 20XA
Saldo Laba yang Telah Saldo Laba
Selisih Kurs
Tambahan Selisih ditentukan yang Belum
Modal karena Total Modal -
URAIAN Catatan Modal Penilaian Ditentukan
Disetor Penjabaran Cadangan Cadangan Bersih
Disetor Aset Tetap Penggunaan
LapKeu Tujuan Umum
nya (Defisit)
Saldo pada tanggal 1 Januari 20XA
disajikan kembali XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan
kebijakan akuntansi baru xxx xxx
Penambahan (Pengurangan) selama tahun berjalan xxx xxx
Ditentukan untuk Cadangan Tujuan xxx (xxx)
Ditentukan untuk Cadangan Umum xxx (xxx)
Pembagian Deviden (xxx) (xxx)
Laba (Rugi) Bersih selama tahun berjalan (xxx) (xxx)
Saldo pada tanggal 31 Desember 20XA XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
Hasil penerbitan saham dari Penawaran xxx xxx xxx
Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham
Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu
Modal saham yang dipesan dari Penawaran xxx
Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham
Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu
Penambahan (Pengurangan) selama tahun berjalan (xxx) (xxx)
Laba (Rugi) Bersih selama tahun berjalan xxx xxx
Saldo pada tanggal 31 Desember 20XB XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

Ilustrasi Laporan Perubahan Ekuitas
RS Swasta Berekuitas Pemilik non Saham

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 20XB DAN 20XA
Saldo Laba yang Telah Saldo Laba
Selisih Kurs
Tambahan Selisih ditentukan yang Belum
Modal karena Total Modal -
URAIAN Catatan Modal Penilaian Ditentukan
Disetor Penjabaran Cadangan Cadangan Bersih
Disetor Aset Tetap Penggunaan
LapKeu Tujuan Umum
nya (Defisit)
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan
kebijakan akuntansi baru xxx xxx
Penambahan (Pengurangan) selama tahun berjalan xxx xxx
Pembagian Deviden (xxx) (xxx)
Laba (Rugi) Bersih selama tahun berjalan (xxx) (xxx)
Saldo pada tanggal 31 Desember 20XA XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
Penambahan (Pengurangan) selama tahun berjalan (xxx) (xxx)
Laba (Rugi) Bersih selama tahun berjalan xxx xxx
Saldo pada tanggal 31 Desember 20XB XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX

PENDAPATAN

Pendapatan
Pendapatan (Revenues) adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal organisasi selama suatu periode,
bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas.
Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama

suatu periode akuntansi dalam bentuk arus masuk/penambahan Aset atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal (penyumbang). Dalam definisi
penghasilan ini mencakup pendapatan dan keuntungan

Pendapatan VS Penerimaan
Pengakuan pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat Pengakuan pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Pengakuan “Pendapatan” Pengakuan Pendapatan

Pendapatan diakui pada saat pembayaran secara kas diterima. Æ Pendapatan diakui pada saat perusahaan mempunyai hak untuk
melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan.
Penerimaan
Kurang penting mengenai kapan kas benar-benar diterima Æ Muncul
Tidak memperhatikan kapan munculnya hak untuk menagih Æ Tidak adanya piutang, sebab penghasilan sudah diakui padahal kas belum
muncul rekening piutang, tidak mengenal adanya estimasi piutang tak diterima.
tertagih

Pendapatan
Pengakuan dan Pengukuran
Pendapatan diakui pada saat aktivitas pelayanan telah diberikan atau barang telah
diserahkan kepada pengguna jasa atau pembeli barang.
Pendapatan diukur sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima, besarnya imbalan atau paket pelayanan didasarkan pada tarif yang berlaku
atau nilai transaksi yang telah disepakati secara sah.
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi :
Organisasi telah memindahkan risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan barang
kepada pembeli;
Organisasi tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang
dijual;
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir
kepada organisasi tersebut;
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal.

Pendapatan
Syarat pengakuan piutang dan pendapatan adalah :

Adanya manfaat ekonomi masa datang yang pasti dan disepakati oleh pihak yang bertransaksi;
Manfaat ekonomi masa datang tersebut dapat diukur dengan andal.
Pengurang pendapatan diakui untuk menunjukkan besarnya pendapatan yang dapat

direalisasikan dan bersifat sebagai pengurang piutang pelayanan hanya bila terjadi karena :
Terjadi pembayaran restutusi
Subsidi pembebasan/keringanan pembayaran bagi yang tidak mampu yang didasarkan pada
keputusan manajemen.
Selisih perhitungan rincian tagihan berdasarkan tarif kesepakan kepada pembayar /penjamin dengan
jumlah realisasi yang dibayarkan oleh pembayar/penjamin.
Pos pengurang pendapatan operasional diakui pada saat ditetapkannya pengurang-pengurang

pendapatan tersebut dengan mengurangi piutang.

Pendapatan
Pendapatan dari jasa giro diakui pada saat tanggal diterimanya atau pada saat timbulnya hak
atas pendapatan jasa giro tersebut sebesar jumlah yang telah menjadi hak organisasi pada
periode tersebut.
Pendapatan dari bunga bank diakui pada saat tanggal diterimanya atau pada saat timbulnya
hak atas pendapatan bunga tersebut sebesar jumlah yang telah menjadi hak organisasi pada
periode tersebut.
Pendapatan dari sewa tempat/alat inseidentil diakui pada saat diterimanya atau pada saat
timbulnya hak atas pendapatan sewa insidentil tersebut sebesar jumlah yang telah menjadi
hak organisasi pada periode tersebut.
Pendapatan dari laba/rugi penjualan aktiva tetap diakui pada tanggal terjadinya transaksi
penjualan aktiva tetap sebesar jumlah selisih antara harga jual dan nilai buku aktiva tetap
tersebut.
Pada setiap akhir periode pendapatan ditutup ke pos saldo laba dalam unsur ekuitas.
BEBAN

Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya
aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengkibatkan penurunan
ekuitas
Beban diakui pada saat timbulnya beban tersebut sebesar

jumlah yang digunakan, jumlah yang telah dibayar, jumlah yang
harus dibayarkan, jumlah yang diestimasi atau sebesar jumlah
yang dialokasikan.

Beban VS Belanja
Pengakuan pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat Pengakuan pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Pengakuan “Biaya” Pengakuan Beban

Biaya diakui pada saat sudah dilakukan pembayaran secara kas. Æ Biaya diakui pada saat kewajiban untuk membayar sudah terjadi dan
pada saat pengorbanan ekonomi atas sumber daya telah terjadi
Pengeluaran
Kurang penting mengenai kapan kas benar-benar dibayar Æ Muncul
Tidak memperhatikan kapan munculnya kewajiban untuk membayar Æ adanya hutang
Tidak muncul rekening hutang
Pembelian tidak langsung diakui biaya, sehingga ada persediaan (barang
Pembelian langsung diakui pengeluaran Æ biaya, sehingga tidak muncul yang belum dipakai).
rekening persediaan

Beban
Pengakuan dan pengukuran
Beban diakui pada saat timbulnya beban tersebut sebesar jumlah yang digunakan, jumlah yang
telah dibayar, jumlah yang harus dibayarkan, jumlah yang diestimasi atau sebesar jumlah yang
dialokasikan.
Beban pegawai sebagai bagian dari beban pelayanan maupun beban umum dan administrasi diakui
pada saat telah terjadi penggunaan jasa dan telah timbul kewajiban untuk membayar sebesar
jumlah yang harius dibayarkan kepada pegawai.
Beban jasa pelayanan sebagai bagian dari beban pelayanan diakui pada saat pasien secara sah
telah dilayani oleh tenaga medis dan paramedis dan dinilai sebesar jumlah kas/kewajiban yang
harus dibayarkan rumah sakit kepada tenaga medis dan paramedis atas pelayanan yang
bersangkutan berdasarkan nilai imbal jasa medis dan paramedis yang telah disepakati oleh rumah
sakit.

Beban Pegawai
Beban pegawai sebagai bagian dari beban pelayanan maupun beban umum dan administrasi
diakui pada saat telah terjadi penggunaan jasa dan telah timbul kewajiban untuk membayar
sebesar jumlah yang harius dibayarkan kepada pegawai.
akhir periode kerja

awal periode (bulanan)
kerja Saat pembayaran
(bulanan) beban pegawai
akhir periode kerja (bulanan)

Saat pembayaran beban pegawai
Db. Beban Pegawai xxxx
Kr. Kas xxxx
Kr. Piutang Karyawan xxxx
Kr. Utang Pajak PPh 21 (Karyawan)-Belum Lapor xxxx
Beban Jasa Pelayanan
Beban jasa pelayanan sebagai bagian dari beban pelayanan diakui pada saat pasien secara
sah telah dilayani oleh tenaga medis dan paramedis dan dinilai sebesar jumlah kas/kewajiban
yang harus dibayarkan rumah sakit kepada tenaga medis dan paramedis atas pelayanan yang
bersangkutan berdasarkan nilai imbal jasa medis dan paramedis yang telah disepakati oleh
rumah sakit.
akhir periode kerja

awal periode (bulanan)
kerja Saat pembayaran
(bulanan) beban js. pelayanan
Pada periode kerja akhir periode kerja (bulanan)

Saat pasien telah dilayani Saat pembayaran beban pegawai
Db. Beban Jasa Pelayanan xxx Db. Beban yang Masih Harus Dibayar xxxx
Kr. Beban yang Masih Harus Dibayar xxx Kr. Kas xxxx
Kr. Piutang Karyawan xxxx
Kr. Utang Pajak PPh 21 (Pelayanan)-Belum Lapor xxxx
Beban Bahan (billable items )
Beban bahan dan beban bahan kantor yang terkait dengan pemakaian barang-barang billable
items yang berasal dari gudang logistik diakui pada saat barang tersebut diserahkan kepada
pembeli sebesar nilai harga pokok persediaan atas barang yang bersangkutan pada tanggal
diserahkan
Mutasi Tindakan/Jual/ Pasien

Gudang Pusat Ruangan
Konsumsi
Persediaan Persediaan
Beban
Mutasi Tindakan/Jual/Konsumsi
Db. Persediaan Ruang xxxx Db. Beban Bahan Ruang xxxx
Kr. Persediaan Gudang xxxx Kr. Persediaan Ruang xxxx
Kr. Pendapatan xxxx
Beban Bahan (non-billable items )
Beban bahan dan beban bahan kantor yang terkait dengan pemakaian barang-barang non-
billable items yang berasal dari gudang logistik diakui pada saat barang tersebut dikeluarkan
dari gudang logitik dan dibebankan kepada unit kerja pengguna yang mengorder/menerima
barang tersebut sebesar nilai harga pokok persediaan atas barang yang bersangkutan pada
tanggal diterima oleh unit kerja pengguna.
Mutasi Konsumsi Pasien

Gudang Pusat Ruangan
Persediaan Beban
Mutasi Stock Opname

Db. Beban Bahan Ruang xxxx Db. Persediaan Ruang xxxx
Kr. Persediaan Gudang xxxx Kr. Beban Bahan Ruang xxxx

Beban pemeliharaan, beban barang dan jasa, dan beban promosi
Beban pemeliharaan, beban barang dan jasa, dan beban promosi diakui pada saat
barang/sukucadang telah diterima dan jasa pemeliharaan secara sah telah dilaksanakan oleh
pihak ketiga/penyedia jasa dan dinilai sebesar jumlah kas/kewajiban yang harus dibayarkan
kepada pihak ketiga/penyedia jasa yang bersangkutan berdasarkan harga transaksi atas
barang dan/atau sebesar nilai imbal jasa yang telah disepakati.
Suplier Serah terima sah Rumah Sakit

FOB ?
Beban
Saat pembayaran jasa pihak Saat pembayaran barang non-

III (terkena pajak PPh 23) persediaan (terkena PPN)
Db. Beban barang dan jasa xxxx Db. Beban barang dan jasa xxxx
Db. Beban lain yang terkait xxxx Db. Beban terkait xxxx
Kr. Kas/Utang Usaha xxxx Kr. Kas/Utang Usaha xxxx
Kr. Utang PPh 23 - Belum dilapor xxxx Kr. Utang PPN atas barang & jasa – Belum dilapor xxxx

Beban
Beban pajak dan retribusi diakui pada saat pajak dan retribusi tersebut terutang sebesar nilai
kas/kewajiban yang harus dibayarkan pada periode berjalan.
Beban penyusutan aktiva tetap diakui pada akhir periode berdasarkan metode garis lurus
sesuai taksiran umur ekonomis masing-masing aktiva tetap sebesar hasil perhitungan harga
perolehan aktiva tetap dibagi taksiran umur ekonomis masing-masing aktiva tetap, kecuali untuk
aktiva tetap yang sudah berumur lebih dari taksiran umur ekonomis tidak lagi muncul beban
penyusutan aktiva tetap.
Beban bunga diakui pada saat tanggal timbulnya kewajiban atas beban bunga tersebut sebesar
jumlah yang telah menjadi kewajiban.
Beban kerugian penjualan aktiva tetap diakui pada saat tanggal terjadinya transaksi penjualan
aktiva tetap sebesar jumlah selisih antara harga jual dan nilai buku aktiva tetap tersebut.

Transaksi-transaksi terkait Utang Pajak
Transaksi RS Lapor Pajak Setor Pajak
terkait pajak

Bayar Gaji, Insentif dan Honor Pegawai & pemotongan PPH 21
Db. Beban Pegawai xxxx
Kr. Kas dan Setara Kas xxxx
Kr. Utang PPh 21 (Karyawan) – Belum dilapor xxxx
Bayar Jasa Pelayanan & pemotongan PPH 21
Db. Beban yang masih harus dibayar xxxx
Kr. Utang PPh 21 (pelayanan) – Belum dilapor xxxx Saat Pelaporan Pajak
Bayar jasa pihak ketiga & pemotongan/pemungutan PPh 23 Db. Utang PPh 21 (karyawan) – Belum dilapor xxxx
Db. Utang PPh 21 (pelayanan) – Belum dilapor xxxx
Db. Beban yang terkait xxxx Db. Utang PPh 23 – Belum dilapor xxxx
Kr. Kas dan Setara Kas xxxx Db. Utang PPN barang dan jasa–Belum dilapor xxxx
Kr. Utang PPh 23 – Belum dilapor xxxx Db. Utang PPN (Keluaran) - Belum dilapor xxxx
Db. Utang PPh Pasal 29 - Belum dilapor xxxx
Bayar pembelian & pungut PPN barang dan jasa
Kr. Utang PPh 21 (karyawan) xxxx
Db. Beban terkait xxxx Kr. Utang PPh 21 (pelayanan) xxxx
Kr. Kas/Utang Usaha xxxx Kr. Utang PPh 23 xxxx
Kr. Utang PPN barang & jasa – Belum dilapor xxxx Kr. Utang PPN atas barang dan jasa xxxx
Kr. Utang PPh Pasal 29 xxxx
Pendapatan & penjualan yang terkena PPN keluaran Kr. Utang PPN xxxx
Db. Kas/Piutang Usaha xxxx
Kr. Pendapatan xxxx
Kr. Utang PPN (Keluaran) - Belum dilapor xxxx
Pengakuan PPh Badan
Db. Beban PPh Pasal 29 xxxx
Kr. Beban di bayar dimuka Pajak PPh 25 xxxx
Kr. Utang PPh Pasal 29 - Belum dilapor
©widiyas hidhayanto, 2013
xxxx 167
Saat Pembayaran/penyetoran PPh 21 dan PPh 23
Db. Utang PPh 21 (karyawan) xxxx
Db. Utang PPh 21 (pelayanan) xxxx
Saat Pelaporan Pajak Db. Utang PPh 23 xxxx
Db. Utang PPh 21 (karyawan) – Belum dilapor xxxx
Db. Utang PPh 21 (pelayanan) – Belum dilapor xxxx Saat pembayaran/penyetoran PPN pungutan
Db. Utang PPh 23 – Belum dilapor xxxx
Db. Utang PPN atas barang dan jasa xxxx
Db. Utang PPN barang dan jasa–Belum dilapor xxxx
Db. Utang PPN (Keluaran) - Belum dilapor xxxx
Db. Utang PPh Pasal 29 - Belum dilapor xxxx Saat pembayaran/penyetoran PPh Pasal 29
Kr. Utang PPh 21 (karyawan) xxxx
Kr. Utang PPh 21 (pelayanan) xxxx Db. Utang PPh Pasal 29 xxxx
Kr. Utang PPh 23 xxxx Kr. Kas dan Setara Kas xxxx
Kr. Utang PPN atas barang dan jasa xxxx Saat pembayaran/penyetoran PPN masukan-keluaran
Kr. Utang PPh Pasal 29 xxxx
Kr. Utang PPN xxxx Db. Utang PPN xxxx
Kr. Beban dibyr dimuka PPN (masukan) xxxx
(nilai yang beban pajak PPN (masukan)
sebesar nilai yang dapat dijadikan kredit pajak)
Kr. Kas dan setara Kas xxxx

Kode Rekening

Contoh Penyusunan Kode Rekening Pos
Aset..
Jenis
Aset Lancar..
Objek
Kas dan Setara Kas
Sub-objek
Kas
Rincian Objek
Kas Bendahara RS
Kas di BRI
Kas di BPD
XX XX XX XX XXX

Contoh Model Rekening :
Rekening untuk general ledger
XX XX XX XX XXX
01 01 01 01 001
Aset Aset Kas dan Kas Kas
Lancar Setara Kas Rumah Sakit
01.01.01.01.001 Kas Rumah Sakit

01.00.00.00.000 Aset
01.01.00.00.000 Aset Lancar
01.01.01.00.000 Kas dan Setara Kas
01.01.01.01.000 Kas
01.01.01.01.001 Kas Rumah Sakit
01.01.01.02.000 Setara Kas
01.01.01.02.001 Kas pada Bank
01.01.01.02.002 Kas Deposito
01.01.01.02.003 Kas Pada Induk Perusahaan
XX XX XX XX XXX
01 01 03 01 001
Aset Aset Piutang Piutang Piutang pasien masih
Lancar Pelayanan dalam pelayanan
01.01.03.01.001 Piutang Pasien Masih

Dalam Pelayanan
01.00.00.00.000 Aset
01.01.00.00.000 Aset Lancar Rekening pembantu
01.01.03.00.000 Piutang
01.01.03.01.000 Piutang pelayanan
Untuk Sub-ledger
01.01.03.01.001 Piutang pasien masih dalam pelayanan Sb.01 Pusat Pertanggungjawaban
01.01.03.01.002 Piutang pasien pribadi Sb.06 Pasien
01.01.03.01.003 Piutang Pasien Jaminan Perusahaan Sb.07 Perusahaan Penjamin Pasien
01.01.03.01.004 Piutang Pasien Jaminan Asuransi Sb.08 Perusahaan Asuransi Penjamin Pasien
01.01.03.01.005 Piutang Pasien Jaminan Rumah sakit Sb.09 Rumah Sakit Penjamin Pasien
01.01.03.01.006 Piutang Pasien Jaminan Lainnya Sb.10 Pihak Lain Penjamin Pasien
01.01.03.01.007 Piutang Dalam Proses Kartu Kredit Sb.18 Bank & Lembaga Keuangan
01.01.03.01.008 Piutang Dalam Proses Kartu Debit Sb.18 Bank & Lembaga Keuangan
XX XX XX XX XXX
01 01 03 01 001 Kode paada Sub-ledger

(Sb.01) Pusat Pertanggungjawaban
Aset Aset Piutang Piutang Piutang pasien masih 01.00 Unit Manajemen/Service/Support
Lancar Pelayanan dalam pelayanan 02.00 Unit Pelayanan dan Produksi
02.01 Unit Gawat Darurat
02.02 Unit Rawat Jalan
02.03 Unit Kamar Operasi
02.04 Unit Kamar Bersalin
01.01.03.01.001 Piutang Pasien Masih 02.05 Unit Klinik Fertilitas
02.06 Unit Klinik Tumbuh Kembang
Dalam Pelayanan 02.07 Unit Rawat Inap Maternal
02.08 Unit Rawat Inap Bayi
01.00.00.00.000 Aset 02.09 Unit Rawat Inap Anak
01.01.00.00.000 Aset Lancar Rekening pembantu 02.10 Unit Rawat Inap NICU
01.01.03.00.000 Piutang
Untuk Sub-ledger 02.11
02.12
Unit Rawat Inap ICU
Unit Farmasi
01.01.03.01.001 Piutang pasien masih dalam pelayanan Sb.01 Pusat Pertanggungjawaban 02.13 Unit Layanan Darah
01.01.03.01.002 Piutang pasien pribadi Sb.06 Pasien 02.14 Unit Radiologi
01.01.03.01.003 Piutang Pasien Jaminan Perusahaan Sb.07 Perusahaan Penjamin Pasien 02.15 Unit Laboratorium Patologi Klinik
02.16 Unit Laboratorium Patologi Anatomi
02.17 Unit Fisioterapi
01.01.03.01.005 Piutang Pasien Jaminan Rumah sakit Sb.09 Rumah Sakit Penjamin Pasien 02.18 Unit Senam Hamil
01.01.03.01.006 Piutang Pasien Jaminan Lainnya Sb.10 Pihak Lain Penjamin Pasien 02.19 Unit Laundry & Sterilisasi
01.01.03.01.007 Piutang Dalam Proses Kartu Kredit Sb.18 Bank & Lembaga Keuangan 02.20 Unit Produksi Makanan
01.01.03.01.008 Piutang Dalam Proses Kartu Debit Sb.18 Bank & Lembaga Keuangan 02.21 Unit Rekam Medis
Contoh Model Rekening : Go to : Ilustrasi Kode Rekening dan Format Laporan.xls
XX XX XX XX XXX
01 01 03 01 001 Kode paada Sub-ledger

(Sb.01) Pusat Pertanggungjawaban
Aset Aset Piutang Piutang Piutang pasien masih 01.00 Unit Manajemen/Service/Support
Lancar Pelayanan dalam pelayanan 02.00 Unit Pelayanan dan Produksi
02.01 Unit Gawat Darurat
02.02 Unit Rawat Jalan
02.03 Unit Kamar Operasi
02.04 Unit Kamar Bersalin
01.01.03.01.001 Piutang Pasien Masih Sb.01.02.07 02.05 Unit Klinik Fertilitas
02.06 Unit Klinik Tumbuh Kembang
Dalam Pelayanan Unit Rawat Inap Anak 02.07 Unit Rawat Inap Maternal
02.08 Unit Rawat Inap Bayi
01.00.00.00.000 Aset 02.09 Unit Rawat Inap Anak
01.01.00.00.000 Aset Lancar Rekening pembantu 02.10 Unit Rawat Inap NICU
01.01.03.00.000 Piutang
Untuk Sub-ledger 02.11
02.12
Unit Rawat Inap ICU
Unit Farmasi
01.01.03.01.001 Piutang pasien masih dalam pelayanan Sb.01 Pusat Pertanggungjawaban 02.13 Unit Layanan Darah
01.01.03.01.002 Piutang pasien pribadi Sb.06 Pasien 02.14 Unit Radiologi
01.01.03.01.003 Piutang Pasien Jaminan Perusahaan Sb.07 Perusahaan Penjamin Pasien 02.15 Unit Laboratorium Patologi Klinik
02.16 Unit Laboratorium Patologi Anatomi
02.17 Unit Fisioterapi
01.01.03.01.005 Piutang Pasien Jaminan Rumah sakit Sb.09 Rumah Sakit Penjamin Pasien 02.18 Unit Senam Hamil
01.01.03.01.006 Piutang Pasien Jaminan Lainnya Sb.10 Pihak Lain Penjamin Pasien 02.19 Unit Laundry & Sterilisasi
01.01.03.01.007 Piutang Dalam Proses Kartu Kredit Sb.18 Bank & Lembaga Keuangan 02.20 Unit Produksi Makanan
01.01.03.01.008 Piutang Dalam Proses Kartu Debit Sb.18 Bank & Lembaga Keuangan 02.21 Unit Rekam Medis

Part I - Basic Concept - Widiyas

Încărcat de

Informații document

Drepturi de autor

Formate disponibile

Partajați acest document

Partajați sau inserați document

Opțiuni de partajare

Vi se pare util acest document?

Este necorespunzător acest conținut?

Drepturi de autor:

Formate disponibile

Part I - Basic Concept - Widiyas

Încărcat de

Drepturi de autor:

Formate disponibile

Widiyas Hidhayanto, SE, MBA

Accounting as An “Languange of Business “ for

(Widiyas Hidhayanto, 2013)

9 Akuntansi dalam sebuah organisasi

How does Manager work in the Health Care Business

Process View Clinical view

“The primary goal of corporate finance is to maximize corporate value, while

“Accountancy is the process of communicating financial information about a

“The communication is generally in the form of financial statements that show in

Pembukuan < Akuntansi

Akuntansi sebagai Sebuah Sistem

PROSES (3 fungsi utama akuntansi)

Penyiapan Pencatatan Penyajian

Menginterpretasikan Mengklasifikasikan Meringkas

©widiyas hidhayanto, 2013 8

Pengguna Informasi Akuntansi Eksternal

Kepentingan Pengguna Laporan Keuangan

 MENILAI jasa yang diberikan rumah sakit dan

 MENILAI cara manajemen rumah sakit melaksanakan

©widiyas hidhayanto, 2013 10

Contoh : Kepentingan Terhadap Informasi Akuntansi

©widiyas hidhayanto, 2013 11

Kas Arus Kas

©widiyas hidhayanto, 2013 12

Financial Responsibilities in The Strategic Scheme

Monitoring and assessing

©widiyas hidhayanto, 2013 13

Capital Cycle in Finance Management

Financial Capital Structure (

Block Plan : Strategy and Budgeting

STRATEGIC PLANNING AND BUDGETING

LONG- LONG- SHORT- SHORT-

Trendwatching: Envisioning: Strategic Projected Budgeting Projected

Accounting Process in Organization

(Widiyas Hidhayanto, 2013)

9 Gambaran proses akuntansi

Proses / Siklus Akuntansi

Laporan Perub. Ekuitas, Neraca,

Jurnal Pembalik (jika perlu)

Ide Model Sistem Informasi Akuntansi : Give & Get

Siklus SDM/Payroll Siklus Pengeluaran

Sistem Buku Besar & Sistem Pelaporan

FORMULIR CATATAN LAPORAN

Unit- Unit Kerja Unit Akuntansi Pengguna

©widiyas hidhayanto, 2013 21

Rincian Desain Proses Penganggaran

Components of Financial Statements

(Widiyas Hidhayanto, 2013)

9 Basis Akrual VS Basis Kas

QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF FINANCIAL STATEMENTS

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal

©widiyas hidhayanto, 2013 26

Basis Pengakuan Transaksi

Pengakuan “Pendapatan” Pengakuan Pendapatan

Pengakuan “Biaya” Pengakuan Biaya

Tiga Pilar Pengembangan Akuntansi

Aset = Liabilitas + Ekuitas +(Penghasilan-Beban)

Law/Theory (perspektif sejarah)

Financial Plan Scheme

Law/Theory (perspektif sejarah)

Untuk Biaya operasional : Imbalan jasa layanan

Untuk Biaya Non Operasional Hibah

Untuk Pengeluaran Investasi : Hasil Kerjasama Pihak Lain

MENILAI jasa yang diberikan rumah sakit dan

MENILAI cara manajemen rumah sakit melaksanakan