Sunteți pe pagina 1din 12

EFEKTIVITAS LATIHAN FISIK YOGA PADA PASIEN DENGAN DIABETES

MELLITUS TIPE II UNTUK MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH

Literatur Review

Dosen : Ns. Lisavina Juwita, S.Kep, M.Kep

Disusun oleh :

Ariska Oktavera (1914201057)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS FORD DE KOCK
2019
EFEKTIVITAS LATIHAN FISIK YOGA PADA PASIEN DENGAN DIABETES
MELLITUS TIPE II UNTUK MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH
1Maria Lousiana, 2Sr. Hermana, 3CB; Sondang Sianturi
123Program Studi Keperawatan
STIK Sint Carolus
email: lousianasuwarno@gmail.com

ABSTRACT
Diabetes mellitus type 2 is the most common type of diabetes found around the world. It is
estimated in the year 2035 will occur explosion sufferers of diabetes mellitus. Uncontrooled
Diabetes Mellitus may cause complications in organs – other organs such as: heart,
kidneys and eyes. There are several treatments for controlling diabetes Mellitus, one of which
is the physical exercises of yoga. This study aimed to investigate the effectiveness of physical
yoga exercises against the respondent's blood sugar. This research is quasi alphabets
experiment with the design of the intervention group pre test – post test. The Sampling method
by using the Krejcie table population size (N) 55 and the number of samples (S) 48. Data
analysis with Ordinal Regression and difference test. On this group intervention is done as
much as once a week for 3 months. The statistical test used different test pretest and post test.
Ordinal regression test results showing that yoga changes have an effect on blood sugar levels
while (Pvalue 0.003). The wilxoson test results obtained p = 0.006, meaning that there was a
difference in blood sugar during before and after physical exercises of yoga. Conclusion of this
study is physical exercise yoga is effective for lowering blood sugar levels in type 2 DM, then
it is recommended that the Ministry of Health introduced this intervention, in the independent
care of patients at home, so that patients can control their blood sugar levels
Keywords: Type 2 diabetes; blood sugar levels; physical exercises of yoga
ABSTRAK
Diabetes melitus tipe 2 merupakan tipe diabetes yang paling umum ditemukan di
seluruh dunia. Diperkirakan pada tahun 2035 akan terjadi ledakan penderita diabetes melitus.
Diabetes Mellitus tidak terkontrol maka dapat menimbulkan komplikasi pada organ – organ
lain seperti : jantung, ginjal dan mata. Ada beberapa penatalaksanaan Diabetes Mellitus, salah
satunya adalah latihan fisik yoga. Dalam penelitian ini, bertujuan agar diperoleh kejelasan
tentang efektifitas latihan fisik yoga terhadap gula darah responden. Penelitian ini merupakan
quasi eksperiment dengan desain kelompok intervensi pre test – post test.Metode Sampling
dengan purposive sampling. Jumlah sampel adalah 48 sampel. Analisa data dengan uji beda
dan Regresi Ordinal. Pada kelompok ini intervensi dilakukan sebanyak 1x dalam seminggu
selama 12 minggu. Uji statistik yang digunakan adalah uji beda pre test dan post test. Hasil uji
regresi menunjukkan bahwa yoga berpengaruh terhadap perubahan kadar gula darah sewaktu
(P= 0,003). Pada uji beda wilxoson diperoleh hasil p = 0,006, artinya terdapat perbedaan gula
darah sewaktu sebelum dan sesudah latihan fisik yoga. Kesimpulan penelitian ini adalah latihan
fisik yoga efektif untuk menurunkan kadar gula darah sewaktu pada DM Tipe 2, maka
disarankan agar pelayanan kesehatan memperkenalkan intervensi ini, dalam perawatan mandiri
pasien di rumah, sehingga pasien dapat mengontrol kadar gula darahnya.
Kata kunci: DM Tipe 2; kadar gula darah; latihan fisik yoga
PENDAHULUAN
sebanyak 3,4 juta jiwa menderita DM tipe
Diabetes melitus tipe 2 merupakan
2 . (Gripp, Ennis, & Napoli, 2013) Selain
tipe diabetes yang paling umum ditemukan
itu, berdasarkan prevalensi nasional,
di seluruh dunia. Diperkirakan pada tahun
Sumatera Barat memiliki prevalensi total
2035 akan terjadi ledakan penderita
DM sebanyak 1,3%, dimana berada
diabetes melitus.Diabetes mellitus adalah
diurutan 14 dari 33 provinsi di Indonesia.
sekelompok kelainan heterogen yang
(Kesehatan, 2013)
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam
darah atau hiperglikemi ( Brunner and Diabetes mellitus telah menjadi
Sudddarth. 2007). Peningkatan diabetes di epidemi yang meluas, terutama karena
negara – negara berkembang dipengaruhi meningkatnya prevalensi dan kejadian
oleh perubahan gaya hidup karena diabetes tipe 2. DM tipe 2 merupakan salah
peningkatan kemakmuran negara tersebut. satu jenis yang paling banyak ditemukan
Gaya hidup tradisional seperti yaitu lebih dari 90-95%. Dimana, faktor
mengkonsumsi karbohidrat komplek, pencetus dari DM tipe 2 yakni berupa
rendah lemak jenuh, tinggi kalori dan tidak obesitas, mengkonsumsi makanan instan,
merokok mulai ditinggalkan dan digantikan terlalu banyak konsumsi karbohidrat,
dengan kebiasaan membeli makanan merokok, dan stres, kerusakan pada sel
dengan kandungan karbohidrat sederhana, pankreas, dan kelainan hormonal (Smeltzer
tinggi lemak jenuh yang menjadi faktor & Bare,2008).
resiko penyebab diabetes (Suwarno &
Sianturi, 2017). Penyakit Diabetes melitus Tipe 2
(DM Tipe 2), pada awalnya tidak
Federasi Diabetes International menunjukkan gejala yang khas, sehingga
menyatakan bahwa lebih dari 371 juta menyebabkan penderita baru terdiagnosis
orang di dunia yang berusia 20-70 tahun menderita DM Tipe 2 ketika datang ke
menderita diabetes melitus (DM). pelayanan kesehatan untuk mengatasi
Sementara Indonesia adalah negara ke- 7 keluhan yang merupakan komplikasi dari
dengan prevalensi diabetes tertinggi di
DM Tipe 2. (Soegondo, 2009). Kompilkasi
dunia. Perkumpulan Endokrinologi
yang dapat diakibatkan oleh penyakit DM
mengungkapkan bahwa jumlah penderita di
Tipe 2 antara lain adalah : neuropati,
Indonesia mencapai 9,1 juta orang, dari
hipertensi, jantung koroner, retinopati dan
peringkat ke-7 menjadi peringkat ke-5
ganggren. Penatalaksanaan dan
teratas diantara Negara dengan jumlah
penanganan yang diberikan kepada
penderita diabetes terbanyak di dunia
penderita penyakit DM focus pada empat
Menurut laporan Riset Dasar
pilar yaitu edukasi, pengaturan pola
(Rikerdas)Tahun 2013, prevalensi
makan, olahraga, dan terapi farmakologis
DM di Indonesia sebesar 1,5% (Badan
(Soegondo, 2009). Perawat sebagai
penelitian dan pengembangan kesehatan
pemberi asuhan keperawatan diharapkan
kementerian, 2013).
mampu memberikan asuhan keparawatan
Diperkirakan pada tahun 2030
secara mandiri dengan pendekatan non
Indonesia akan memiliki penyandang
farmakologi (Dochterman &
diabetes sebanyak 21,3 juta jiwa .
Bulechek,2004).
Sementara, di Sumatera barat diperkirakan
Upaya dari olahraga bagi pasien gerakan- gerakan yoga yang bertujuan
DM perlu dilakukanuntuk usaha untuk merangsang fungsi kerja pankreas.
mengendalikan kadar glukosa darah pada Fungsi gerakan-gerakan tersebut akan
pasien DM Tipe 2 dapat dilakukan dengan meningkatkan aliran darah ke pankreas,
pengelolaan non farmakologis salah meremajakan sel-sel organ dan
satunya kegiatan jasmani yaitu dengan meningkatkan kemampuan pankreas untuk
olahraga yoga. memproduksi insulin (Widya 2015, h. 113).
Pada pasien DM Tipe 2 olahraga
Yoga merupakan bentuk aktifitas senam yoga sebagai pengatur kadar
fisik yang berasal dari india sejak 4000 glukosa darah, produksi insulin umumnya
tahun yang lalu. Gerakan Yoga meliputi tidak terganggu terutama pada awal
beberapa cabang yakni gerakan khusus penderita penyakit DM Tipe 2. Kurangnya
(asana) melatih kerja sistem syaraf motorik reseptor pada insulin menjadi masalah
dan menstimulasi kerja syaraf utama pada DM Tipe 2 karena adanya
otonom(Roses et al.,2010) kontrol nafas gangguan tersebut insulin tidak dapat
(Pranayama), konsentrasi (dharana) dapat membantu transfer glukosa ke dalam sel.
meningkatkan menurunkan stimulasi Pada saat olahraga resistensi insulin
epinephrine (Golden, 2007), dan garakkan berkurang, sebaliknya sensitifitas insulin
tangan (mudra) untuk meningkatkan meningkat hal tersebut menyebabkan
sensibilitas syaraf tepi. kebutuhan Insulin pada DM Tipe 2 akan
Yoga adalah suatu mekanisme berkurang. Respon ini hanya terjadi setiap
penyatuan dari tubuh (body), pikiran kali berolahraga dan tidak merupakan efek
(mind) dan jiwa (soul) (Ridwan, 2009). yang menetap atau berlangsung lama.
Yoga mengkombinasikan antara teknik Maka dari itu bagi penderita DM Tipe 2
bernapas, relaksasi dan meditasi serta olahraga harus dilakukan secara teratur
latihan peregangan (Jain, 2011). Yoga (Soegondo 2009, h. 75).
adalah keadaan pikiran atau state of mind.
Tujuan dari yoga adalah untuk menuju METODE PENELITIAN
kepada pikiran yang tenang. Konsentrasi
Penyusunan sistematik review
kepada bagian tubuh akan lebih mudah
initerdiri dari beberapa tahapan
apabila dapat dirasakan, setelah itu baru
diantaranya adalah :
secara perlahan akan masuk ke bagian
pikiran (mind). Membuat Pertanyaan Penelitian

Berlatih yoga secara teratur sangat Sebelum memulai sistematik


berguna untuk para penderita diabetes. review,tim melakukan diskusi untuk
Jenis olahraga yang dianjurkan pada membahas tujuan sistematik review dan
penderita DM tipeII yaitu Yoga. merumuskan pertanyaan penelitian untuk
Latihan yoga menyebabkan otot-otot memandu pen- carian literature : Adapun
untuk menyerap kelebihan glukosa dalam pertanyaan yang kami susun adalah :
darah. Yoga membantu pankreas dan hati Bagaimana pengaruh Yoga terhadap
untuk berfungsi secara efektif, dengan jalan penurunan kadar glukosa darah pada
mengatur kadar gula darah. Gerakan- pasien dengan DM Tipe 2.
gerakan yoga yang dilakukan adalah
Mencari Sumber Data dan Ektraksi 6) artikel yang di terapkan di puskesmas
7) artikel yang behasil menurunkan kadar
Setelah mengembangkan
glukosa darah setelah dilakukannya
pertanyaan penelitian, tahap selanjutnya
yoga.
adalah ber-konsultasi dengan dosen
pembimbing, yang memberikan masukan Senam Yoga untuk menurunkan kadar
pada pemilihan istilah dan basis data glukosa darah pada pasien Diabtes Mellitus
pencarian yang paling relevan untuk tipe II. Selain itu, alasan umum untuk tidak
menjawab pertanyaan penelitian. Pada menggunakan artikel dalam penelitian ini
awal pencarian reviewer dengan sengaja adalah artikel yang di lakukan di RS,
mencari secara luas untuk mengambil kejelasan prosedur dalam penelitian dan
banyak artikel penelitian yang relevan. penjelasan sample yang digunakan, maka
Selanjutnya reviewer mengkhususkan pada artikel yang dapat menjawab pertanyaan
pencarian beberapa artikel jurnal penelitian penelitian sebanyak 10 artikel.
yang diplu-bikasi melalui database
elektronik. Seperti Google Scholar, Google
HASIL
Cendikia, Proquest dan Ebsco dengan kata
Berdasarkan hasil screening dari 10
kunci (keyword) yang digunakan adalah
artikel yang terpilih dari tahun 2013-2019,
Jurnal berbahasa Indonesia dan Inggris
seluruh artikel yang dianalisis
yaitu Pengaruh Senam Yoga Terhadap
menggunakan metode kuantitatif, dengan
penurunan Kadar Glukosa darah pada
design penelitian Quasy eksperiment,
Penderita DM Type 2. Hasil pencarian
seluruh sampel dalam penelitian adalah
ditemukan 30.442 artikel pada Google
Pasien penderita DM TIPE 2 dari SMA
Scholar 29.300 artikel, Google Cendikia
Sampai Lansia yang dilakukan intervensi
681 artikel, Proquest 134 Artikel, dan
Yoga. Hasil penelitian dari beberapa artikel
Ebsco 327 artikel. Seleksi artikel
menunjukkan bahwa Penerapan Yoga pada
Tahap selanjutnya adalah reviewe penderita DM TIPE 2 memberikan
rmelakukan seleksi artikel berdasarkan pengaruh terhadap respon fisiologis,
spe-sifikasi Yoga pada penderita DM TIPE Psikologis dan Kadar Glukosah pasien,
2 yaitu meliputi : Senam Yoga yang yaitu terjadi penurunan kadar glukosa darah
diberikan ( Gerakan, Waktu Dilakukan, Pasien setelah dilakukan yoga.
Waktu lama penerapan ), Kadar Glukosa Sebelum dilakukan analisis data
Darah pada saat senam yoga dan perlu diuji distribusi kenormalannya. Hasil
setelahnya. Selanjutnya dilakukan seleksi uji normalitas data yang dilakukan pada 25
kembali berdasarkan kriteria inklusi yaitu : subjek penderita diabetes mellitus tipe 2
dengan kadar glukosa darah awal di bawah
1) artikel yang dipublikasikan full text,
dan di atas 250 mg/dl, analisis dilakukan
2) artikel yang dipublikasikan dalam dengan program software SPSS version
rentang waktu 2014- 2019, 20.0 for windows dengan taraf signifikansi
3) jenis penelitian kuantitatif, 5% atau 0,05.(Irmawati, 2017) Penelitian
4) kriteria peneliti minimal S1 ini layak dalam hal rekrutmen, retensi dan
Keperawatan, kepatuhan. Selain itu, peserta yoga
5) artikel yang memiliki konten utama memiliki pengurangan yang signifikan
intervensi lebih besar dalam berat, lingkar pinggang
dan BMI versus kontrol (berat −0,8 ± 2,1 vs significan 0,006. Tingkat signifikan ini <?
1,4 ± 3,6, p = 0,02; lingkar pinggang −4,2 ± 0,05, artinya Ha diterima, ada perbedaan
4,8 vs 0,7 ± 4,2, p <0,01; BMI −0.2 ± 0,8 vs antara gula darah pre test dan post test
0,6 ± 1,6, p = 0,05). Tidak ada perbedaan latihan fisik yoga. Hipotesa satu terbukti
antara kelompok dalam glukosa darah dengan angka signifikan 0,006 < 0,05.
puasa, glukosa darah postprandial, Perbedaan yang bermakna ini terlihat dalam
resistensi insulin atau faktor-faktor lain angka kadar gula darah pre test yoga
yang terkait dengan risiko diabetes atau minggu ke-1 dan post test yoga minggu ke-
kesejahteraan psikologis. Ada pengurangan 12 . Kadar gula darah sewaktu mengalami
yang signifikan dalam tekanan darah perubahan, naik, turun dan tetap pada angka
sistolik dan diastolik, kolesterol total, yang sama, sesuai karakteristik masing –
kecemasan, depresi, pengaruh negatif dan masing responden. Perbedaan hasil gula
stres yang dirasakan dalam intervensi yoga darah sewaktu dipengaruhi oleh keadaan
dan kontrol berjalan selama kesehatan masing – masing responden
studi.(Alternatif, Bmc, Murphy, & Burke, seperti nyeri lutut, nyeri pinggang, pusing,
2014). mual, kesemutan dan keluhan lain. Keluhan
Berdasarkan penelitian yang – keluhan ini berpengaruh terhadap
dilakukan oleh merdawati dkk di dapatkan kemampuan melakukan setiap gerakan
hasil, dapat kita lihat rerata kadar gula dalam yoga.(Suwarno & Sianturi, 2017)
darah pada kelompok intervensi adalah Hasil penelitian lain dari merdawati
271,05 mg/dl, dengan standar deviasi dkk Latihan yoga pada pasien DM Tipe 2
sebesar 56,735. Nilai rerata kadar gula dapat berfungsi sebagai pengatur kadar
darah pada kelompok kontrol adalah 256,85 glukosa darah, produksi insulin umumnya
mg/dl dengan standar deviasi 30,043/dl. tidak terganggu terutama pada awal
Secara statistik terdapat perbedaan yang penderita penyakit DM Tipe 2. Kurangnya
bermakna antara rerata kadar gula darah reseptor pada insulin menjadi masalah
pada kelompok intervensi dan kelompok utama pada DM Tipe 2, karena adanya
kontrol dengan nilai p=0,000. Hasil ini gangguan tersebut insulin tidak dapat
menunjukkan bahwa latihan yoga efektif membantu transfer glukosa ke dalam sel.
menurunkan kadar gula darah pada pasien Saat olahraga resistensi insulin berkurang,
DM Tipe 2.(Merdawati, Primagusty, sebaliknya sensitifitas insulin meningkat
Afriyanti, & Fatmadona, 2019). hal tersebut menyebabkan kebutuhan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Insulin pada DM Tipe 2 akan berkurang.
M. Suwarno dkk yang mana penelitian Respon ini hanya terjadi setiap kali
dilakukan pada responden berusia 40 – 80 Berolahraga dan tidak merupakan efek
tahun (total sampel 45) dengan latar yang menetap atau berlangsung lama. Maka
belakang yang berbeda. Sebagian besar dari itu bagi penderita DM Tipe 2 olahraga
responden adalah perempuan. Latihan fisik ataupun latihan yoga sebagai salah satu
yoga ini dilakukan oleh instruktur yoga bentuk aktivitas fisik harus dilakukan
professional. Latihan fisik yoga ini secara teratur agar memberikan hasil yang
dilakukan selama 60 menit dengan maksimal dan jangka panjang (Soegondo
frekuensi latihan 3x/minggu selama 12 2009; 75).
minggu. kadar gula darah pre test dan post
test latihan fisik yoga didapat tingkat
Kadar Gula Darah Sebelum Dan Sesudah 0,016) dan HbA1C (p value =0,026) secara
Pada Kelompok Kotrol signifikan.(Keperawatan, 2015).

Berdasarkan penelitian ini didapatkan rata- Hasil penelitian lain oleh M. Yusuf
rata kadar gula darah sebelum makan obat di dapatkan Hari I hasil penelitian
metformin adalah 271 mg/dl dengan nilai menunjukan bahwa
minimal 206 mg/dl dan nilai maksimal 313
ada pengaruh senam diabetes terhadap
mg/dl sedangkan rerata kadar gula darah
penurunan kadar glukosa darah (p=0,014).
setelah makan obat metformin adalah
Hari II hasil penelitian menunjukan bahwa
256,85 mg/dl dengan nilai minimal 198
ada pengaruh senam diabetes terhadap
mg/dl dan nilai maksimal 310 mg/dl.
penurunan kadar glukosa darah (p=0,007).
Perbedaan nilai rata-rata antara pengukuran
Hari III Hasil penelitian menunjukan bahwa
sebelum dan sesudah makan obat
ada pengaruh senam diabetes terhadap
metformin sebesar 14,62 mg/dl. Ramdani
penurunan kadar glukosa darah (p=0,035).
(2013) menunjukkan bahwa ada faktor
Hasil penelitian ini sejalan dengan
karakteristik pasien yang berpengaruh
penelitian Graceistin Ruben (2016) hasil
terhadap kualitas hidup yaitu Indeks Massa
penelitian dengan judul pengaruh senam
Tubuh (IMT) dan komplikasi. Kualitas
kaki diabetes terhadap perubahan kadar
hidup meningkat secara signifikan
gula darah pada pasien diabetes mellitus
sebanyak 60 % pada domain fungsi fisik,
tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas
energi, kesehatan mental, kepuasan
Enamawira, hasil penelitian menunjukan
pengobatan dan frekuensi gejala yang
ada pengaruh senam diabetes terhadap
dialami pasien.Ujichi-square menunjukkan
perubahan kadar gula darah pada pasien
bahwa terapi kombinasi insulin metformin
diabetes mellitus tipe 2 dengan nilai
mempengaruhi kadar GDP (p value =
p=0,000.(M.Yusuf, 2017)

PEMBAHASAN tahun mempunyai resiko lebih tinggi


terkena DM Tipe 2 akibat menurunnya
Hasil penelitian menunjukkan
toleransi glukosa yang berhubungan
rerata kadar gula darah sebelum diberikan
dengan berkurangnya sensitifitas sel perifer
latihan yoga adalah 286 mg/dl dengan nilai
terhadap efek insulin.(Merdawati et al.,
minimal 202 mg/dl dan nilai maksimal 390
2019).
mg/dl sedangkan rerata kadar gula darah
setelah diberikan latihan yoga adalah Kesimpulan dari hasil yang didapat
217,05 mg/dl dengan nilai minimal 101 latihan fisik yoga mempunyai makna yang
mg/dl dan nilai maksimal 345 mg/dl. besar dalam menentukan perubahan kadar
Perbedaan nilai rerata akadar gula darah gula darah sewaktu. Secara umum
sebelum dan sesudah diberikan latihan yoga gangguan metabolik yang dialami pasien
adalah sebesar 68,97 mg/dl. Lima puluh dengan diabetes mellitus terkadang tidak
persen dari responden pada kelompok yang berespon terhadap obat antidiabetik dan
diberi latihan yoga berusia 50-59 tahun . insulin. Alternatif pengobatan dilakukan
Haznam (1991) dalam Indriyani dkk, dengan pendekatan strategi natural/alami
(2004) menyatakan bahwa kurva kejadian (contohnya dengan modifikasi diet, posture
DM Tipe 2 mencapai puncaknya pada usia yoga, latihan nafas dengan tujuan relaksasi
setelah 40 tahun. Kelompok usia diatas 40 pikiran) digunakan sebagai therapi
komplementer untuk mengatasi masalah meningkatkan sensisivitas glukosa dan
gangguan metabolik pada diabetes. meningkatkan clearance glukosa. Gerakan
Gerakan yoga pranayama (kontrol asana selama yoga diduga sangat
pernafasan), asana (panas tubuh), meditasi berhubungan dengan penurunan glukosa ini
(relaksasi pikiran). Jenis gerakan asana, karena stimulasi peregangan otot dan
pranayama dan kriya (proses penjernihan) jaringan selama latihan yoga. Oleh sebab
penting untuk mengatasi masalah stres dan itu naik turunnya kadar gula darah
mengubah gaya hidup pada pasien dengan dipengaruhi oleh keteraturan dalam
diabetes melitus. Hasil penelitian Agte melakukan gerakan yoga untuk
(2004) menunjukkan bahwa gerakan utama menstimulasi organ tubuh seperti pankreas.
dari yoga yaitu asana memberikan dampak
Gerakan – gerakan Yoga terdiri dari
perubahan glukosa dan konduktifitas saraf.
beberapa tahapan yaitu mulai dari
Asana mempunyai keuntungan dalam
pemanasan, gerakan inti, olah nafas dan
mengontrol glycemic dan meningkatkan
berakhir dengan meditasi. Pemanasan
konduktifitas saraf terutama pada diabetic
dilakukan kurang lebih selama 15 menit,
neuropatic dengan mekanisme relaksasi
gerakan inti selama 30 menit dan diakhiri
pikiran.
dengan relaksasi selama 15 menit
Latihan Yoga berdasarkan (Wirawanda, 2014). Semua tahapan
penelitian Venugopal (2017) dapat gerakan dilakukan secara intensif, ritmik,
mengontrol gula darah dan dapat rileks serta tidak menimbulkan cedera fisik.
menurunkan BB, tekanan darah, lipid Ciri – ciri inilah yang membuat latihan fisik
profile, stress oxidative dan level cortisol. yoga sama dengan olahraga aerobik yaitu
Selain itu latihan yoga dapat mengatasi dilakukan secara intensif, intensitas rendah,
masalah pada diabetes type II dengan ritmik dengan durasi 30-60 menit
mengontrol gangguan toleransi glukosa. (Waspadji, 2011). Untuk itu hal ini menjadi
Durasi latihan yoga yang dilakukan secara penting jika latihan dilakukan secara teratur
teratur menunjukkan hasil lebih efektif untuk mendapatkan hasil yang
daripada latihan fisik lainnya. Perubahan maksimal.(Suwarno & Sianturi, 2017).
positif tersebut terjadi melalui 2 jalur yaitu
KESIMPULAN DAN SARAN
hypothalamic pituitary adrenal (HPA) axis
atau mengurangi aktivasi sistem symphato- Prevalensi Diabetes mellitus tipe II
adrenal. Dimana aktifasi HPA axis dan ini diperkirakan terus meningkat diikuti
sistem symphato adrenal dapat dengan tinginya angka obesitas. Yoga
meningkatkan resistensi insulin, inhibisi merupakan olahraga aerobik yang mampu
pelepasan insulin dan meningkatkan memberikan perubahan yang bermakna
produksi glukosa hepatik. Masalah pada kadar gula darah sewaktu (Hedge,
kesehatan yang dialami oleh responden 2011), kelompok yang mendapat terapi
dapat menyebabkan terhentinya latihan tambahan yoga mengakibatkan penurunan
yoga secara teratur, akan tetapi latihan yoga gula darah yang signifikan. Intervensi Yoga
yang dilakukan selama 10 hari teratur dapat untuk pencegahan dan pengibatan DM tipe
menurunkan gula darah puasa. Di sisi lain II merupakan pengobatan yang hemat biaya
dampak dari gerakan yoga seperti dan bebas efek samping. Latihan fisik Yoga
peregangan (streching) dapat bisa digunakan sebagai latihan fisik yang
efektif untuk mengontrol atau menurunkan
kadar gula darah sewaktu pada diabetes
mellitus tipe 2.
DAFTAR PUSTAKA Makassar Jurnal Media
Keperawatan : Politeknik Kesehatan
Alternatif, P., Bmc, K., Murphy, N. E. J., Makassar. JURNAL KESEHATAN,
& Burke, A. (2014). Intervensi yoga 08(02), 46–54.
untuk pengurangan risiko diabetes Merdawati, L., Primagusty, R., Afriyanti,
tipe 2 : uji coba terkontrol secara E., & Fatmadona, R. (2019).
acak. Intervensi Yoga Untuk Pengaruh Latihan Yoga Terhadap
Pengurangan Risiko Diabetes Tipe 2 : Kadar Gula Darah Pasien Diabetes
Uji Coba Terkontrol Secara Acak, Melitus Tipe 2. NERS Jurnal
(September 2013). Keperawatan, 14(1), 19.
Badan penelitian dan pengembangan https://doi.org/10.25077/njk.14.1.19-
kesehatan kementerian. (2013). 30.2018
RISET KESEHATAN DASAR Suwarno, M. L., & Sianturi, S. R. (2017).
RISKESDAS 2013. RIST Efektifitas Latihan Fisik Yoga
KESEHATAN DASAR RISKESDAS terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu
2013, 7(5), 306. pada Diabetes Mellitus Tipe 2 di
https://doi.org/10.1517/13543784.7.5. Kramat Jakarta. Jurnal Keperawatan
803 Soedirman, 12(2), 102.
Gripp, K. W., Ennis, S., & Napoli, J. https://doi.org/10.20884/1.jks.2017.1
(2013). Exome Analysis in Clinical 2.2.712
Practice: Expanding the Phenotype of Venugopal,V; Rathi,Amit;
Bartsocas-Papas Syndrome. In Raghuram,Nagarthna. (2017). Effect
American Journal of Medical
Genetics, Part A (Vol. 161). of Short-term Yoga-based Lifestyle
https://doi.org/10.1002/ajmg.a.35913 Intervention on Plasma Glucose
Irmawati, I. (2017). Pengaruh Latihan Levels in Individuals with Diabetes
Senam Yoga Terhadap Kadar and Pre-Diabetes in the Community.
Glukosa Darah Dan Kolesterol Pada Diabetes & Metabolic Syndrome:
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Clinical Research & Reviews.
Jendela Olahraga, 2(2).
Islafatun, N. (2014). The magic
https://doi.org/10.26877/jo.v2i2.1706
Keperawatan, J. (2015). EFFECT OF Movements Of Yoga ; Hal - hal yang
YOGA EXERCISE ON BLOOD perlu dipersiapkan dalam yoga; Jenis
GLUCOSE LEVEL ON TYPE 2 - jenis yoga dan gerakannya; berbagai
DIABETES MELLITUS PATIENTS manfaat fisik dan spiritual dengan
Leni Merdawati , Reni Prima gusty yoga; Yoga untuk anak; Yoga untuk
Perkumpulan Endokrinologi ( ibu hamil . Jogjakarta: Trans Idea
PERKINI , 2015 ) mengungkapkan
Publising.
bahwa jumlah penderita di Indonesia
mencapai 9 , 1 juta orang , dari Bindra, M. N. (2013). Influence of
peringkat. EFFECT OF YOGA Pranayamas and Yoga Asanas On
EXERCISE ON BLOOD GLUCOSE Blood Glucose, Lipid Profile and
LEVEL ON TYPE 2 DIABETES HBA1C In Type 2 Diabetes.
MELLITUS PATIENTS, nn(x), 13. International Journal Of Pharma and
Kesehatan, K. R. (2013). Penyajian Pokok- Bio Science, 169 - 172.
Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar
2013. Badan Penelitian Dan Nurul Fatia, (2012), Perbedaan Pengaruh
Pengembangan Kesehatan, 1(1), 265. Senam Aerobik dan Yoga Terhadap
M.Yusuf. (2017). Jurnal Media Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Keperawatan : Politeknik Kesehatan Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di
Poliklinik Khusus Penyakit Dalam
RSUP M. Djamil, Padang.Skripsi: F
Kep UNAND
LAMPIRAN

Artikel yang di temukan di

S-ar putea să vă placă și