Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
Kemajuan suatu negara sangat ditentu- muncul gejala di negara berkembang bah-
kan oleh generasi mudanya. Menurut Mc wa remaja kurang mempunyai kebutuhan
Clelland (dalam Meichati, dkk, 1975) untuk berprestasi dan bertanggung jawab
mencapai suatu tujuan berdasarkan peni- lain kecil. Namun kenyataannya pengaruh
laian yang realistik mengenai kemampuan dukungan dari orang-orang terdekat yaitu
yang dimilikinya. Jadi seharusnya remaja keluarga mempunyai pengaruh yang besar
telah mempunyai self efficacy yang baik dalam membentuk self efficacy dalam diri
dalam dirinya. Selain itu menurut Hurlock remaja. Adanya dukungan dari keluarga
(1980) pada masa remaja seorang individu mempengaruhi keyakinan remaja dalam
sudah mencapai tingkat kematangan baik menyelesaikan tugas akademik dan meme-
secara kognitif maupun emosi sehingga cahkan masalah. Tidak adanya perhatian
muncul keinginan dalam diri remaja untuk dari keluarga akan mengecewakan remaja
mandiri dan lepas dari orangtua. Jadi dan mempengaruhi keberhasilan remaja
seharusnya remaja sudah mandiri dalam dalam mencapai tujuan akademik yang
mencari penyelesaian masalah dan ditetapkannya sendiri. Ketika remaja
mengambil keputusan tanpa bantuan dari mengalami kegagalan maka bersamaan
orang lain. Namun pada kenyataannya di dengan itu muncul perasaan tidak mampu,
Indonesia menurut Mönks, dkk (1998) rendah diri dan menyerah (Hurlock, 1980).
remaja masih hidup bersama dengan Pengalaman gagal seorang remaja dalam
orangtuanya, masih belum mampu mencari menyelesaikan suatu tugas, terutama tugas
nafkah sendiri dan masih berada di bawah akademik karena rendahnya dukungan dari
otoritas orangtuanya. Secara ekonomis dan keluarga menyebabkan rendahnya keya-
emosional remaja masih ada ikatan dengan kinan dalam diri remaja untuk menghadapi
orangtua karena remaja masih berada di tugas-tugas berikutnya. Dengan kata lain
bangku sekolah. Remaja masih membiar- remaja tersebut mempunyai self efficacy
kan dirinya dibimbing orangtuanya, yang rendah. Sebaliknya, remaja yang
membutuhkan petunjuk dari orangtuanya mendapat dukungan positif dari keluarga
dalam menghadapi masalah dan menyele- lebih berhasil dalam memecahkan masa-
saikan tugas-tugas akademiknya. Dengan lahnya. Pengalaman-pengalaman sukses
kata lain remaja sangat membutuhkan dalam menyelesaikan suatu tugas akademik
bantuan dan dukungan dari orang-orang dapat meningkatkan keyakinan dalam diri
terdekatnya, yaitu keluarga dalam menye- remaja dalam menghadapi dan menyelesai-
lesaikan masalah terutama yang berkaitan kan tugas-tugas berikutnya. Dengan kata
dengan tugas akademiknya. lain remaja tersebut mempunyai self
Berdasarkan uraian di atas peneliti efficacy yang tinggi.
melihat adanya ketidaksesuaian antara yang
seharusnya dengan kondisi yang sebenar- HIPOTESIS
nya dialami remaja, khususnya remaja di Ada hubungan yang positif antara
Indonesia kaitannya dengan dukungan dukungan sosial keluarga dengan self
sosial keluarga dan self efficacy dalam diri efficacy pada remaja. Semakin tinggi
remaja. Seharusnya pada usia remaja dukungan sosial keluarga maka self
seorang individu supaya dapat mengem- efficacy juga semakin tinggi, sebaliknya
bangkan self efficacy yang baik serta telah semakin rendah dukungan sosial keluarga
mandiri secara emosi dan kognitif sehingga maka self efficacy juga semakin rendah.
peranan dukungan dan bantuan dari orang
Berdasarkan tabel di atas dapat disim- dengan orangtua (tidak kos) dan mempu-
pulkan bahwa rata-rata subyek dalam pene- nyai saudara kandung (bukan anak tung-
litian ini memiliki self efficacy yang gal). Karakteristik subyek yang digunakan
sedang. dalam penelitian diungkap dalam format
Hasil uji normalitas menggunakan identitas pada skala.
Kolmogorov – Smirnov Of Fit Test (K-S Z) Remaja pada penelitian ini duduk di
menunjukkan bahwa variabel self efficacy kelas I dan II SMU serta berada pada
mempunyai koefisien K-S Z=0,535 dengan rentang usia 14-17 tahun dimana
p>0,05. Variabel dukungan sosial keluarga berdasarkan hasil analisis data subyek
mempunyai koefisien K-S Z=0,763 dengan paling banyak berusia 16 tahun (46,15%)
p>0,05 yang menunjukkan bahwa kedua dan berjenis kelamin perempuan (55, 94%).
variabel mempunyai sebaran yang normal. Menurut penelitian Meichati, dkk (1975)
Hasil uji linieritas menunjukkan adanya tentang tanggapan remaja mengenai diri
hubungan yang linier antara kedua variabel dan kehidupannya pada remaja usia SLTA-
dengan nilai F = 47,708 (p<0,01). PT di DIY diperoleh hasil bahwa
perbedaan usia dan taraf pendidikan tidak
Hasil uji hipotesis dengan teknik membawa tanda perbedaan yang signifikan
korelasi Product Moment dari Pearson mengenai tanggapan remaja mengenai diri
diperoleh rxy = 0,485 dengan p<0,01. Hal dan kehidupannya.
ini menunjukkan adanya korelasi yang
sangat signifikan antara dukungan sosial Remaja pada penelitian ini mempunyai
keluarga dengan self efficacy. Juga self efficacy sedang (81,12%). Kondisi ini
diperoleh harga koefisien determinasi (r2) dapat dikaitkan dengan data deskripsi
sebesar 0,235. Hal ini menunjukkan bahwa subyek yang menunjukkan bahwa subyek
sumbangan efektif variabel dukungan penelitian ini sebagian besar berusia 15
sosial keluarga terhadap variabel self tahun (43,36%) dan 16 tahun (46,15%).
efficacy sebesar 23,5%. Menurut Remplein (dalam Hurlock, 1980)
pada usia 15-17 tahun remaja mengalami
masa krisis. Remaja banyak mengalami
DISKUSI tuntutan-tuntutan terutama yang berkaitan
Berdasarkan hasil analisis data dapat dengan tugas-tugas akademiknya. Masa
disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang krisis ini menyebabkan tekanan emosi dan
sangat signifikan antara dukungan sosial mengganggu perkembangan psikologisnya.
keluarga dengan self efficacy. Semakin Menurut Bandura (dalam Feist dan Feist,
tinggi dukungan sosial keluarga yang 1998) kondisi emosional dan psikologis
dimiliki remaja maka semakin tinggi pula yang tidak stabil inilah yang dapat
self efficacy remaja tersebut. Sementara menghambat perkembangan self efficacy
semakin rendah dukungan sosial keluarga remaja.
yang dimiliki oleh remaja maka semakin Remaja dalam subyek penelitian ini
rendah pula self efficacy remaja tersebut. mempunyai dukungan sosial yang tinggi
Remaja yang dijadikan subyek pene- (70,63%). Berdasarkan data hasil
litian adalah remaja yang tinggal dalam wawancara dan observasi dengan guru BP
keluarga inti yaitu remaja yang tinggal maka tingginya dukungan sosial keluarga
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA..... 119
mungkin dapat dipengaruhi oleh latar Keluarga merupakan lingkungan utama dan
belakang pendidikan orangtua yang pertama yang banyak memberikan
sebagian besar lulusan perguruan tinggi pengaruh bagi perkembangan anggota
(47, 60%) dan SLTA (39,30%). Selain itu keluarga terutama anak (Afiatin, 1991).
juga ada pengaruh dari tingkat sosial Oleh karena itu seorang remaja tidak akan
ekonomi keluarga yang rata-rata menengah meninggalkan keluarganya secara penuh
ke atas dimana sebanyak 56,03% sebagai tetapi mereka mendefinisikan ulang tentang
PNS dan 19,71% swasta. Latar belakang bentuk hubungan mereka dengan anggota
pendidikan orangtua dan sosial ekonomi keluarganya (Stewart dan Koch, 1983).
keluarga yang tinggi meningkatkan peluang Pendefinisian ulang hubungan antara
bagi remaja untuk mendapatkan dukungan remaja dengan keluarganya berkaitan
secara emosional, penilaian, informatif, dan dengan tugas-tugas perkembangan remaja,
instrumental. Orang tua dengan pendidikan terutama yang berkaitan dengan tugas
yang tinggi mempunyai kesadaran yang akademiknya. Menurut Havighurst (dalam
lebih besar tentang arti pentingnya evaluasi Mönks, dkk, 1998) remaja seharusnya
dan perhatian terhadap perkembangan sudah dapat mandiri secara ekonomi dan
anak. Orang tua juga dapat memberikan mendapatkan kebebasan emosional dari
informasi dan saran yang dibutuhkan orang tua atau orang dewasa lainnya.
remaja dalam menyelesaikan tugas perkem- Namun kenyataannya remaja di Indonesia
bangan di bidang akademiknya. Selain itu secara ekonomi dan emosional masih ada
kondisi sosial ekonomi keluarga yang ikatan dengan orangtua. Remaja masih
tinggi juga memberikan dukungan yang membutuhkan bimbingan dan menerima
besar dalam penyediaan sarana dan petunjuk dari orangtua. Besarnya otorita
prasarana serta kesempatan yang dibutuh- keluarga menyebabkan nasihat, saran dan
kan oleh remaja untuk mengembangkan bimbingan dari keluarga mempengaruhi
potensi dan meningkatkan prestasi. keyakinan individu tentang kemampuan
Dukungan sosial keluarga pada dirinya dalam menyelesaikan tugas dan
penelitian ini yang berupa saran, nasihat, mencapai tujuan. Nasihat, saran dan
bimbingan merupakan bentuk dari faktor bimbingan ini merupakan bentuk dukungan
bujukan sosial yang berpengaruh terhadap sosial dari keluarga kepada remaja. Bentuk
self efficacy remaja. Menurut Bandura dukungan sosial keluarga yang lain dapat
(1986) individu yang diarahkan dengan berupa pujian, penghargaan, penilaian,
saran, nasihat dan bimbingan dapat bantuan peralatan dan keuangan (House
meningkatkan kemampuannya tentang dan Kahn, 1985).
kemampuan-kemampuan yang dimilikinya Menurut Hurlock (1980) dukungan dari
sehingga membantu individu tersebut keluarga yang berupa penerimaan, perha-
mencapai tujuan yang diinginkan. Bujukan tian dan rasa percaya tersebut akan mening-
sosial akan efektif jika orang yang katkan kebahagiaan dalam diri remaja.
melakukan bujukan sosial mempunyai Kebahagiaan yang diperoleh remaja
kekuasaan dan dipercaya oleh individu menyebabkan remaja termotivasi untuk
tersebut. Bagi remaja, bujukan sosial akan terus berusaha mencapai tujuannya.
efektif jika dilakukan oleh keluarga. Remaja juga mepunyai rasa percaya diri
dalam menyelesaikan tugas yang dihadapi. remaja dalam menyelesaikan tugas sebe-
Jadi dukungan sosial dari keluarga akan lumnya dapat mempengaruhi keyakinan
membantu remaja dalam menyelesaikan remaja dalam menghadapi tugas-tugas
suatu masalah. Keberhasilan seorang berikutnya (mastery experiences). Remaja
remaja dalam menyelesaikan masalah akan yang sebelumnya tidak banyak mendapat
membentuk self efficacy yang kuat dalam kesuksesan dalam menyelesaikan tugas
diri remaja. Pengalaman-pengalaman maka akan memperlemah self efficacy yang
sukses dalam menyelesaikan suatu tugas dimilikinya. Selain itu kurangnya teman
tersebut akan semakin meningkatkan keya- sebaya yang memiliki kompetensi yang
kinan dalam diri remaja dalam menghadapi sama di sekeliling remaja yang dapat
dan menyelesaikan tugas-tugas berikutnya dijadikan model yang sukses (vicarious
sehingga self efficacy yang dimilikinya experiences) juga dapat memperlemah self
semakin meningkat. Sebaliknya, tidak efficacy. Ketika remaja melihat kesuksesan
adanya perhatian, penerimaan, bantuan dan orang lain yang mempunyai kompetensi
dukungan dari keluarga membuat individu yang sama dengannya maka self
merasa tidak aman dan tidak yakin dalam efficacynya meningkat. Namun saat remaja
menyelesaikan masalah yang dihadapinya melihat orang yang memiliki kompetensi
sehingga individu mempunyai self efficacy yang sama dengannya mengalami
yang rendah. Pengalaman gagal seorang kegagalan maka self efficacynya menurun.
remaja dalam menyelesaikan suatu tugas Self efficacy juga dipengaruhi oleh kondisi
karena rendahnya dukungan dari keluarga psikologis dan emosional dari remaja yang
menyebabkan semakin rendahnya keya- dijadikan subyek penelitian ini. Remaja
kinan dalam diri remaja dalam menghadapi yang mengalami rasa takut dan cemas akan
tugas-tugas berikutnya sehingga self effi- mengalami kegagalan dalam menyelesai-
cacy yang dimilikinya semakin menurun. kan tugas-tugasnya. Kegagalan ini
Subyek pada penelitian ini walaupun menyebabkan remaja menjadi tidak yakin
mempunyai dukungan sosial yang tinggi saat menghadapi tugas-tugas selanjutnya
tetapi self efficacy-nya sedang. Pengaruh sehingga kegagalan karena kondisi
dukungan sosial keluarga terhadap self psikologis yang tidak mendukung ini dapat
efficacy remaja dalam penelitian ini melemahkan self efficacy yang dimiliki
ditunjukkan oleh sumbangan efektif sebe- remaja.
sar 23,5%. Dengan demikian masih Remaja yang memiliki self efficacy
terdapat 76,5% faktor lain yang mempe- tinggi akan lebih aktif dan lebih giat dalam
ngaruhi self efficacy pada remaja. Hal ini berusaha serta lebih berani dalam
mungkin terjadi karena selain faktor menetapkan tujuan yang ingin dicapai.
bujukan sosial, menurut Bandura (dalam Remaja yang mempunyai self efficacy
Feist dan Feist, 1998) self efficacy juga mempunyai motivasi yang tinggi dan lebih
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain berani menetapkan tujuan yang ingin
yaitu pengalaman masa lalu (mastery dicapai sehingga mempunyai prestasi
experiences), pengalaman orang lain akademik yang tinggi. Remaja yang
sebagai model (vicarious experiences) dan memiliki self efficacy yang rendah akan
kondisi emosional individu. Keberhasilan mudah putus asa dan mempunyai keraguan
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA..... 121
akan kemampuan mereka dalam menyele- Berarti masih terdapat 76,5% faktor-faktor
saikan tugas. Remaja yang mempunyai self lain yang mempengaruhi self efficacy pada
efficacy yang rendah akan bekerja di bawah remaja, yaitu keberhasilan remaja dalam
kemampuan yang sebenarnya sehingga menyelesaikan tugas sebelumnya (mastery
prestasi akademiknya lebih rendah dari experiences), pengalaman sukses orang lain
potensi mereka yang sebenarnya. sebagai model (vicarious experiences),
Karakteristik remaja yang berada pada serta kondisi psikologis dan emosional dari
masa peralihan juga tidak dapat diabaikan remaja.
begitu saja dalam pembentukan self
efficacy pada diri remaja. Ketika anak REFERENSI
menginjak masa remaja maka terjadi dua Adams, G.A., King, L. A., and King, D. W.
macam gerak dalam perkembangan sosial 1996. Relationships of Job And Family
anak, yaitu memisahkan diri dari orangtua Involvement, Family Social Support,
dan yang lain menuju ke arah teman-teman and Work-Family Conflict With Job
sebaya (Mönks, dkk, 1998). Pada masa Life Satisfaction. Journal of Applied
remaja pengaruh kelompok sebaya semakin Psychology. 81, 411-420.
kuat walaupun bukan berarti remaja
meninggalkan keluarganya secara penuh. Afiatin, T, dkk. 1991. Komunikasi Dalam
Remaja tidak hanya mendapatkan Keluarga. Laporan Penelitian. (tidak
informasi dan nilai-nilai dari keluarganya diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas
saja tetapi juga melalui sekolah dan kontak Psikologi Universitas Gadjah Mada.
dengan teman sebaya. Semua faktor-faktor Azwar, S. 1997. Reliabilitas Dan Validitas.
tersebut juga tidak dapat dikesampingkan Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
begitu saja dalam memahami self efficacy Azwar, S. 1999. Dasar-Dasar Psikometri.
pada diri remaja. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2000. Penyusunan Skala
KESIMPULAN Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Bandura, A. 1986. A Social Cognitive
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan Theory: Social Foundation of Thought
bahwa ada hubungan positif yang sangat And Action. New Jersey: Prentice Hall,
signifikan antara dukungan sosial keluarga Inc.
dengan self efficacy pada remaja. Semakin Baron, R.A. and Byrne, D. 1997. Social
tinggi dukungan sosial keluarga maka Psychology. 8th ed.. Massachusetts:
semakin tinggi self efficacy remaja dan Allyn and Bacon.
semakin rendah dukungan sosial keluarga Brehm, S. S. and Kassin, S. M. 1993.
maka semakin rendah self efficacy remaja.
Social Psychology. 2th ed. Boston:
Remaja dalam penelitian ini mempu- Houghton Mifflin Company.
nyai dukungan sosial keluarga yang tinggi Feist, J. and Feist, G. J. 1998. Theories of
dan self efficacy yang sedang. Sumbangan Personality. 4th ed. Boston: McGraw-
efektif dukungan sosial keluarga terhadap Hill Companies, Inc.
self efficacy pada remaja sebesar 23,5%.