Sunteți pe pagina 1din 14

Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019

Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia


Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

OPTIMALISASI GEOSITE DAN MORPHOSITE KAWASAN


KARST ARGOPENI UNTUK MENDUKUNG
PENGENGEMBANGAN GEOPARK KARANGSAMBUNG-
KARANGBOLONG
OPTIMIZATION OF GEOSITE AND MORPHOSITE KARST ARGOPENI
AREA TO SUPPORT THE DEVELOPMENT OF KARANGSAMBUNG-
KARANGBOLONG GEOPARK
Shinta Maharani Putri1, Yuzak Firdaus Amrulloh1, Asri Nababan1, Maula Nur
Latifah1, Deventi Nur Aeni1, Akhmad Khahlil Gibran1, Huzaely Latief Sunan1, Januar
Aziz Zaenurrohman1
1
Department of Geological Engineering, Faculty of Engineering, Jenderal Soedirman
University
E-mail: shintamp38@gmail.com

Abstract
Geotourism is part of the object of tourism that uses earth as the main object and is carried
out in order to encourage natural knowledge, appreciation, and conservation and local
wisdom. Geotourism is a natural tour that displays geological phenomena that are useful for
driving regional and national economies. One place that can be optimized as a geotourism
area is the Argopeni karst area. This area is located in Kebumen, Central Java. Karst Agropeni
is a series of South Mountains with interesting geological conditions, has karst hill
morphology. There are several geological objects that have the potential as geotourism areas
or educational facilities about geology. The geological conditions of the Argopeni region are
predominantly composed of karstic landscapes, and the coast consists of many caves, beaches
and waterfalls. The Argopeni area is included in the Kalipucang Formation. The research
method used in this study is stratigraphic analysis by mapping Argopeni's area and its
surroundings, geosite assessment, and morphosite based on certain parameters. The
parameters used are scientific and intrinsic values, the value of education, economic value,
conservation value and added value owned by a geosite. Based on the results of the study, the
stratigraphic analysis method using Argopeni region's geological mapping is composed of 3
rock units from old to young, namely volcanic breccia units, andesite lava units and limestone
units. It consists of 3 geosites, namely Tumang Cave, an unknown cave, and Argopeni waterfall.
The unknown name Tumang Cave and Cave are geosites originating from the Kalipucang
Formation formed by water flow which erodes and dissolves fractured limestone horizontally
which makes horizontal and vertical river paths (stalactite and Stalagmite formation), while
Argopeni Waterfall is a geosite which flowing above the Gabon Formation. To increase the
potential of geotourism, making infrastructure and understanding the citizens about improving
the geotourism area as well as promotion is very necessary in order to become one of the
economic producers in the Ayah District, precisely in the Argopeni area.

Keywords: Geosite, Geotourism, Morphosite, Karst Argopeni, Stratigraphy


Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Abstrak
Geowisata adalah bagian dari objek kepariwisataan yang memanfaatkan kebumian sebagai
objek utama dan dilakukan dalam rangka mendorong akan pengetahuan alam, apresiasi dan
konservasi serta kearifan lokal. Geowisata merupakan wisata alam yang menampilkan
fenomena geologi yang berguna untuk menggerakkan ekonomi daerah dan nasional. Salah satu
tempat yang dapat dioptimalisasikan sebagai kawasan geowisata adalah kawasan Karst
Argopeni. Kawasan ini terletak di Kebumen, Jawa Tengah. Karst Agropeni merupakan
rangkaian Pegunungan Selatan dengan kondisi geologi yang menarik, memiliki morfologi
perbukitan karst. Terdapat beberapa objek geologi yang berpotensi sebagai area geowisata atau
sarana edukasi tentang ilmu kebumian. Kondisi geologi kawasan Argopeni dominan tersusun
oleh bentang alam karst, dan pesisir yang terdiri atas banyaknya gua, pantai dan juga air terjun.
Kawasan Argopeni termasuk kedalam Formasi Kalipucang. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis stratigrafi dengan memetakan daerah Argopeni dan
sekitarnya, penilaian geosite, dan morphosite berdasarkan parameter tertentu. Parameter yang
digunakan adalah nilai keilmuan dan intrinsik, nilai edukasi, nilai ekonomis, nilai konservasi
dan nilai tambah dimiliki oleh suatu geosite. Berdasarkan hasil penelitian, dengan metode
analisis stratigrafi menggunakan pemetaan geologi kawasan Argopeni tersusun atas 3 satuan
batuan dari tua ke muda yaitu satuan breksi vulkanik, satuan lava andesit dan satuan
batugamping. Tediri atas 3 geosite, yaitu Gua Tumang, gua yang belum diketahui namanya, dan
Air Terjun Argopeni. Gua Tumang dan gua yang belum diketahui namanya merupakan geosite
yang berasal dari Formasi Kalipucang terbentuk oleh aliran air yang mengerosi dan pelarutan
rekahan batuan gamping secara horizontal yang membuat jalur sungai horizontal dan vertikal
(pembentukan stalaktit dan Stalakmit), sedangkan Air Terjun Argopeni merupakan geosite yang
yang mengalir diatas Formasi Gabon. Untuk meningkatkan potensi geowisata, pembuatan
infrastruktur dan pemahaman warga tentang peningkatan kawasan geowisata serta promosi
sangat diperlukan agar dapat menjadi salah satu penghasil ekonomi di Kecamatan Ayah tepatnya
daerah Argopeni.
Kata Kunci : Geosite, Geowisata, Morphosite, Karst Argopeni, Stratigrafi

PENDAHULUAN menunjukkan adanya kelurusan bukit


Indonesia adalah negara yang terletak (Kubalikova, 2013).
di khatulistiwa dan di jalur cincin api Geowisata sendiri merupakan suatu
sehingga memiliki potensi sumber daya aktivitas wisata yang secara spesifik fokus
geologi yang melimpah dan bentang alam terhadap aspek panorama dan geologi
yang memiliki potensi sebagai sebuah (Downling, 2011 dalam Kubalikova, 2013).
geowisata. Geowisata merupakan wisata Pengembangan daerah tertentu menjadi
alam yang menampilkan fenomena geologi suatu kawasan geowisata tentunya akan
dan berguna untuk menggerakkan ekonomi memberikan dampak yang baik bagi
daerah dan nasional. Daerah Argopeni dan kehidupan masyarakat dalam berbagai
sekitarnya yang berada di Kecamatan aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial,
Ayah, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa budaya, dan infrastruktur. Akan tetapi
Tengah merupakan suatu daerah yang dalam menentukan suatu daerah sebagai
sangat menarik untuk diteliti khususnya kawasan geowisata perlu dilakukan analisis
dibidang geologi. Salah satu hal yang terlebih dahulu. Analisis yang umumnya
menarik terlihat dari pola morfologi yang dilakukan adalah analisis geosite dan
membentuk perbukitan terjal yang geomorphosite.
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Geosite dan Geomorphosite Fisiografi regional


merupakan bentang lahan yang memiliki Daerah penelitian termasuk ke
potensi sebagai situs pariwisata dan dalam Zona Pegunungan Selatan (Van
memiliki nilai berdasarkan sudut pandang Bemmelen, 1949) yang mana daerah ini
penilaian manusia (Kubalikova, 2013). didominasi oleh bentukan morfologi
Analisis ini ditujukan untuk memberikan perbukitan. Zona ini memanjang sepanjang
penilaian terhadap parameter – parameter pantai selatan Jawa membentuk morfologi
tertentu seperti nilai pendekatan ilmiah, pantai yang terjal. Di bagian tengah zona ini
nilai pendidikan, nilai ekonomi, nilai terpotong Depresi Jawa Tengah. Zona ini
konservasi dan nilai tambah (keindahan, terdiri atas bentang alam berupa rangkaian
budaya, faktor geologi) pada daerah pegunungan yang memanjang relatif
tertentu (Kubalikova, 2013). berarah barat – timur dan jenis litologi
penyusunnya didominasi oleh material –
Lokasi Penelitian
material vulkanik. Zona Pegunungan
Secara administratif daerah
Selatan Jawa di bagian selatan berbatasan
penelitian berada di Kecamatan Ayah,
dengan Samudera Hindia, di bagian utara
Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa
berbatasan dengan Zona Depresi Jawa
Tengah serta secara astronomis berdasar
Tengah (Gambar 2).
UTM WGS 84 49 S daerah penelitian ini
berada di kordinat 321000mE – 324500mE,
dan 9140000mS – 9144000mS. Kemudian
secara geografis daerah penelitian
berbatasan dengan Desa Kalipoh disebelah
utara, sebelah barat Pantai Logending,
sebelah timur Desa Karangduwur, sebelah
selatan Samudera Indonesia (Gambar 1).

Gambar 2. Peta fisiografi Jawa Tengah


Sumber (Van Bemmelen, 1949)
Stratigrafi regional
Stratigrafi regional Banyumas
tersusun atas batuan termuda sampai yang
tertua (Gambar 3) sebagai berikut: Endapan
Aluvial, Endapan Pantai, Endapan Undak,
Intrusi Basalt, Formasi Tapak, Formasi
Halang, Anggota Breksi Formasi Halang,
Anggota Batupasir Formasi Halang,
Gambar 1. Peta lokasi daerah penelitian
Formasi Rambatan, Formasi Pamutuan,
Geologi Regional Formasi Penosogan, Formasi Kalipucang,
Kajian mengenai geologi regional ini Intrusi Andesit, Formasi Waturanda,
terbagi atas fisiografi regional, stratigrafi Anggota Tuf Formasi Waturanda, Formasi
regional, dan struktur geologi regional. Gabon, Anggota Tuf Formasi Gabon,
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Formasi Karangsambung (Asikin, dkk. Tengah yaitu pola struktur yang berarah
1992). Barat laut - tenggara, pola struktur berarah
Timur laut – Barat daya, dan pola struktur
berarah barat - timur (Gambar 5).

Gambar 5. Pola struktur regional Jawa Tengah


Sumber (Sujanto, 1975)
Gambar 3. Peta geologi regional lembar Banyumas Berdasarkan interpretasi data gaya
Sumber (Asikin, dkk, 1992) berat, pola struktur di Jawa Tengah
memperlihatkan tiga arah utama (Untung
Struktur geologi regional dan Wiriosudarmo, 1975), yaitu:
Tatanan tektonik Pulau Jawa
a. Arah Barat laut - Tenggara terutama di
dipengaruhi oleh aktivitas tektonik
daerah perbatasan dengan Jawa Barat.
lempeng yang aktif, yaitu Lempeng Eurasia
b. Arah Timur laut – Barat daya yang
dan Lempeng Indo-Australia. Akibatnya di
terdapat di Selatan dan Timur Jawa
Pulau Jawa berkembang tiga pola struktur
Tengah serta di sekitar Gunung Muria,
geologi yang dominan (Gambar 4), yaitu
yang merupakan jejak tektonik Kapur -
Pola Meratus yang berarah timur laut –
Paleosen yang berbentuk jalur subduksi.
barat daya, Pola Sunda yang berarah utara
c. Arah Barat - Timur yang merupakan
– selatan, dan Pola Jawa yang berarah barat
pengaruh subduksi Tersier di selatan
– timur (Pulonggono dan Martodjojo,
Jawa.
1994).
Ketiga arah struktur tersebut diduga
mempengaruhi perkembangan tektonik dan
sedimentasi secara regional pada daerah
penelitian.

METODE
Penelitian ini menggunakan 3
tahapan penelitian yaitu tahap pertama
berupa studi pustaka yang memiliki tujuan
untuk mengetahui geologi regional Jawa
Gambar 4. Pola struktur geologi Pulau Jawa Tengah khususnya pada daerah penelitian
Sumber (Pulunggono dan Martodjojo, 1994) dan sekitarnya, konsep geowisata dan
konsep dalam analisis geosite dan
Menurut Sujanto (1975) terdapat geomorphosite. Tahap kedua yaitu
tiga pola struktur yang mempengaruhi Jawa pengambilan data lapangan, tahap ini
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

merupakan tahap pengamatan dan (1985). Pembagian satuan geomorfologi


perekaman data geologi di lapangan dengan menurut klasifikasi tersebut didasarkan
analisis stratigrafi dengan memetakan pada variabel – variabel berupa gambaran
daerah Argopeni dan sekitarnya, penilaian bentuk lahan (morfografi), penilaian
geosite, dan morphosite berdasarkan kuantitatif terhadap bentuk lahan
parameter tertentu. Tahap ketiga analisis (morfometri) serta proses – proses geologi
laboratorium, pengolahan data, dan tahap yang berkembang dan membentuk bentuk
penyusunan laporan hasil pemetaan. lahan tersebut (morfogenesa). Berdasarkan
variabel – variabel tersebut, Daerah
PEMBAHASAN
Argopeni dan sekitarnya dapat dibagi
Daerah Argopeni termasuk ke dalam
menjadi 3 satuan geomorfologi (Gambar 7).
kawasan bentang alam karst, sehingga
memiliki potensi geowisata yang unik dan Satuan perbukitan karst denudasional
menarik untuk diketahui. Potensi geowisata bergelombang kuat (K2)
Satuan ini menempati 17,1 % daerah
yang dapat dijumpai di Kawasan Karst
penelitian. Satuan ini ditandai oleh warna
Argopeni antara lain berupa air terjun, gua,
oren pada Peta Geomorfologi Daerah
dan pantai. Berdasarkan hasil dari
Argopeni dan sekitarnya, Kecamatan Ayah,
pengamatan lapangan, terdapat 3 geosite,
Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa
yaitu Gua Tumang, gua yang belum
Tengah (Gambar 8).
diketahui namanya, dan Air Terjun
Argopeni. Masing-masing geosite
dideskripsikan tentang lokasi detail, nilai
analisis kuantifikasi berdasarkan tabel
analisis geosite dan geomorphosite (Tabel
1) (Kubalikova, 2013), tinjauan geologi,
dan produk daya tarik wisata.
Geomorphosite
Desa Argopeni dan sekitarnya
merupakan lokasi daerah penelitian Gambar 8. Kenampakan morfologi satuan
perbukitan karst denudasional bergelombang kuat
memiliki kontrol utama pada (K2)
geomorfologinya yaitu pada perbedaan
sifat litologi. Secara umum morfologi Satuan perbukitan lava bergelombang
daerah penelitian hampir 61 % yaitu lautan kuat (V9)
dan 39 % daratan (Gambar 6). Satuan ini menempati 4,7 % daerah
penelitian. Satuan ini ditandai oleh warna
merah muda pada Peta Geomorfologi
Daerah Argopeni dan sekitranya,
Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen,
Provinsi Jawa Tengah (Gambar 9).
Satuan perbukitan vulkanik
denudasional bergelombang kuat (V14)
Satuan ini menempati 17,2 % daerah
penelitian. Satuan ini ditandai oleh warna
merah pada Peta Geomorfologi Daerah
Gambar 6. Tampilan morfologi daerah penelitian
Argopeni dan sekitranya, Kecamatan Ayah,
Pembagian satuan geomorfologi pada Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa
daerah penelitian dilakukan berdasarkan Tengah (Gambar 10).
klasifikasi bentang lahan oleh Van Zuidam
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Karangduwur, Kecamatan Ayah,


Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa
Tengah. Satuan breksi vulkanik merupakan
satuan batuan yang berupa breksi vulkanik
dengan fragmen batuan beku jenis andesit
dan matriks batuan berupa tuf kasar
(Gambar 12).

Gambar 9. Kenampakan morfologi satuan


perbukitan lava bergelombang kuat (V9). Gambar 12. Singkapan batuan breksi vulkanik yang
berupa tebing dengan kerapatan kontur sangat rapat
yang berbatasan langsung dengan lautan
Satuan lava andesit
Satuan batuan ini menempati 4,7 %
dari luas daratan daerah penelitian. Satuan
lava andesit merupakan satuan batuan yang
berupa lava andesit dan dibeberapa tempat
ditemukan litologi breksi vulkanik
(Gambar 13).

Gambar 10. Kenampakan morfologi satuan


perbukitan vulkanik denudasional bergelombang
kuat (V14).
Stratigrafi Daerah Penelitian
Stratigrafi pada lokasi pemetaan
geologi di Daerah Argopeni dan sekitarnya,
Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen,
Provinsi Jawa Tengah dikelompokkan
menjadi tiga satuan batuan tidak resmi. Gambar 13. Singkapan lava andesit di sungai
Dari satuan batuan yang berumur lebih tua dengan kerapatan kontur agak rapat
yaitu satuan breksi vulkanik, satuan lava
andesit, dan satuan batugamping (Gambar Satuan batugamping
11). Satuan batuan ini menempati 17,1 %
Satuan breksi vulkanik dari luas daratan daerah penelitian. Satuan
Satuan batuan ini menempati 17,2 % batuan batugamping merupakan satuan
dari luas daratan daerah penelitian yang batuan yang berupa batugamping kristalin
menyebar di Desa Argopeni dan Desa dan batugamping terumbu (Gambar 14).
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

- Pemandangan berupa laut pantai selatan


yang memiliki air yang sangat jernih
sehingga dapat terlihat dengan jelas yang
dapat dijadikan sebagai obyek fotografi.
- Lokasi gua yang langsung berbatasan
dengan lautan sangat indah untuk
menyaksikan matahari terbenam atau terbit.
- Pemandangan ornamen gua berupa
stalaktit dan stalakmit

Gambar 14. Singkapan batugamping yang berupa


tebing dengan kerapatan kontur rapat yang
berbatasan langsung dengan lautan.
Geosite
Tediri atas 3 geosite, yaitu Gua
Tumang, gua yang belum diketahui
namanya, dan Air Terjun Argopeni.
Gua tumang
Lokasi: Gua Tumang ini terletak pada
koordinat 3221240E - 91429030N , berada
di Desa Argopeni, Desa Karangduwur, Gambar 15. Kenampakan Gua Tumang
Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen,
Gua yang belum diketahui namanya
Provinsi Jawa Tengah. Lokasi Gua Tumang
Lokasi: Gua ini terletak pada koordinat,
berada di ujung barat daerah penelitian,
3235020E - 91435550N, berada di Daerah
berupa tebing yang langsung berbatasan
G.Tenggek, Desa Argopeni, Kecamatan
dengan lautan (Gambar 15).
Ayah, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa
Kuantifikasi: Berdasarkan hasil analisis
Tengah. Lokasi gua yang belum diketahui
geosite dan geomorphosite berupa nilai
namanya ini berada di bagian utara lokasi
pendekatan ilmiah dan intrinsik (Tabel 2)
penelitian (Gambar 16).
berupa nilai pendekatan ilmiah dan
Kuantifikasi: Berdasarkan hasil analisis
intrinsik sebesar 62,5%, nilai edukasi 75%,
geosite dan geomorphosite berupa nilai
nilai ekonomi 50%, nilai konservasi 50%,
pendekatan ilmiah dan intrinsik (Tabel 2)
dan nilai tambah 45%. Secara keseluruhan,
berupa nilai pendekatan ilmiah dan
Gua Tumang memiliki tingkat kelayakan
intrinsik sebesar 37,5%, nilai edukasi
sebesar 56,5% untuk dijadikan sebagai
62,5%, nilai ekonomi 50%, nilai konservasi
salah satu fitur di dalam geowisata.
50%, dan nilai tambah 45%. Secara
Kondisi Geologi: Gua Tumang berasal dari
keseluruhan, gua yang belum diketahui
proses pelarutan dari batugamping, dimana
namanya memiliki tingkat kelayakan
berada pada daerah perbukitan karst
sebesar 49% untuk dijadikan sebagai salah
denudasional bergelombang kuat.
satu fitur di dalam geowisata.
Termasuk kedalam Formasi Kalipucang
Kondisi Geologi: Gua yang belum
berumur Miosen Tengah, dengan litologi
diketahui namanya ini hampir sama dengan
batugamping terumbu dan batugamping
Gua Tumang dimana terletak pada satu
kristalin. Terdapat deposisi kalsit berupa
formasi yaitu Formasi Kalipucang,
stalaktit dan stalakmit akibat pelarutan
berumur Miosen Tengah, dengan litologi
litologi yang cukup intensif.
batugamping terumbu dan batugamping
Produk Daya Tarik Wisata:
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

kristalin. Terdapat ornamen gua deposisi Kondisi Geologi: Air Terjun Argopeni
kalsit berupa stalaktit dan stalakmit. mengalir diantara dua formasi batuan
dimana dibagian bawah berasal dari
Formasi Gabon berumur oligosen akhir –
miosen awal, terdiri atas litologi breksi
vulkanik, dan diatasnya terendapkan secara
tidak selaras Formasi Kalipucang berumur
Miosen Tengah, dengan litologi
batugamping terumbu dan batugamping
kristalin.
Pengembangan yang perlu dilakukan:
Beberapa penilaian terhadap geosite yang
ada di kawasan Karst Argopeni telah
Gambar 16. Kenampakan gua yang belum
diketahui namanya dilakukan. Pembenahan dari sarana
prasarana terhadap setiap geosite harus
Air terjun Argopeni dilakukan, agar terciptanya tempat wisata
Lokasi: Air terjun Argopeni ini terletak yang nyaman dan dapat meningkatkan
pada koordinat 3233550E - 9142222 0N, perekonomian masyarakat yang tinggal di
berada di Tanjung Nagasari, Desa sekitar Argopeni. Berikut adalah beberapa
Karangduwur, Kecamatan Ayah, pengembangan yang diperlukan :
Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa - Pengembangan infrastruktur seperti jalan,
Tengah. Posisi air terjun ini berupa tebing papan nama, petunjuk jalan (street sign),
dengan air yang langsung mengalir WC umum, daerah parkir, tempat sampah,
kelautan (Gambar 17). dan pembuatan tangga menuju air terjun.
- Pengembangan masyarakat tentang
bagaimana mengelola wisata yang baik.
- Pembuatan poster sejarah geologi, sebagai
sumber ilmu pengetahuan.
- Pembuatan Safety Procedure
- Pengembangan promosi tentang daya
tarik geowisata pada Kawasan Karst
argopeni. Selain 3 geosite tersebut, masih
banyak geosite lain berupa Gua, dan lokasi
pemandangan melihat tebing-tebing tinggi
yang berbatasan langsung dengan lautan.
Gambar 17. Kenampakan Air Terjun Argopeni
Kuantifikasi: Berdasarkan hasil analisis KESIMPULAN
geosite dan geomorphosite berupa nilai Dari hasil penelitian di kawasan
pendekatan ilmiah dan intrinsik (Tabel 2) Karst Argopeni, Kecamatan Ayah,
berupa nilai pendekatan ilmiah dan Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa
intrinsik sebesar 62.5%, nilai edukasi 75%, Tengah, dijumpai banyak obyek potensial
nilai ekonomi 50%, nilai konservasi 50%, untuk dijadikan wisata berbasis geologi.
dan nilai tambah 50%. Secara keseluruhan, Pada penelitian ini ditemukan 3 satuan
Air terjun Argopeni memiliki tingkat geomorphosite yaitu satuan perbukitan
kelayakan sebesar 57.5% untuk dijadikan karst denudasional bergelombang kuat
sebagai salah satu fitur di dalam geowisata. (K2), satuan perbukitan lava bergelombang
kuat (V9), satuan perbukitan vulkanik
denudasional bergelombang kuat (V14),
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

serta 3 geosite, yaitu Gua Tumang, gua Pulunggono.A dan Martodjojo S. 1994.
yang belum diketahui namanya, Air Terjun Perubahan Tektonik Paleogen -
Argopeni, mempunyai nilai kelayakan Neogen Merupakan Peristiwa
secara berurutan 56,5%, 49%, 57,5. Dari Tektonik Terpenting di Jawa.
hasil penelitian, ketiga geosite ini masih Proceeding Geologi dan
harus dilakukan pembenahan dari segi Geoteknik Pulau Jawa.
infrastruktur penunjang wisata maupun Sujanto. 1975. The Geology of Central and
pembentukan masyarakat yang sadar East Java Based on Earth I Image,
wisata. Natioal Institution of Geology and
Mineral. Jakarta
DAFTAR ACUAN
Asikin, S., Handoyo,A., B.Pratisto., Van Bemmelen. 1949. The Geology of
Gafoer, S. 1992. Peta Geologi Indonesia, Vol 1A, 1st Edition, Govt
lembar Banyumas, Jawa Tengah, Printing Office: The Hague.
skala 1:100.000. Pusat Penelitian Zuidam, R.A. Van., 1985. Aerial Photo-
dan Pengembangan Geologi: Interpretation Terrain Analysis and
Bandung Geomorphology Mapping. Smith
Kubalikova, L., 2013, Geomorphosite Publisher The Hague, ITC.
assesment for geotourism
purposes,Czech Journal of Tourism
02/2013, hal. 80-103
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Gambar 7. Peta Geomorfologi dan penampang profil sayatan serta aspek geomorfologi
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Gambar 11. Kolom Stratigrafi daerah Argopeni dan sekitarnya

Tabel 1. Parameter kuantifikasi geowisata


Nilai pendekatan ilmiah dan intrinsik Bobot
Integritas (A) Lokasi site rusak parah 0
Lokasi site rusak, tapi masih dapat 0.5
Terlihat lingkungan
abiotiknya
Site tanpa kerusakan 1
Keunikan/kekhasan (jumlah site yang Lebih dari 5 0
mirip dengan site tersebut) (B) 2-5 site yang mirip 0.5
Hanya 1 yaitu site tersebut. 1
Keberagaman, jumlah proses- Hanya 1 fitur/proses yang terlihat 0
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

proses geomorfik yang berbeda yang 2-4 fitur/proses terlihat 0.5


dapat terlihat keberagamannya (C) Lebih dari 5 fitur/proses terlihat 1
Apakah site pernah dipublikasikan atau Site tidak diketahui 0
diketahui secara ilmiah? (D) Pada paper ilmiah setingkat nasional 0.5
Diketahui secara luas oleh masyarakat global 1
Nilai pendidikan Bobot
Keterwakilan, kejelasan dari proses/fitur Keterwakilan/kejelasan rendah alias tidak jelas 0
yang ada (A) Keterwakilan/kejelasan medium, dapat dikenali 0.5
oleh akademisi
Keterwakilan/kejelasan tinggi, dapat dikenali 1
oleh
masyarakat luas
Penggunaan pedagogi (B) Nilai karakter yang rendah dan tanpa 0
penggunaan
unsur/proses pendidikan
Ada nilai karakter tetapi penggunaan unsur 0.5
pendidikan yang terbatas
Nilai karakter yang tinggi dan potensi 1
unsur
pendidikan yang tinggi, aspek geowisata yang
tinggi
Apakah telah ada produk pendidikan di Tidak ada petunjuk informasi 0
Site tersebut (C)
Ada leaflets, peta, laman internet 0.5
Ada panel informasi di lokasi site tersebut 1
Penggunaan nyata atau aktual dari site Tidak ada penggunaan untuk pendidikan 0
tersebut untuk kepentingan pendidikan Digunakan untuk ekskursi atau fieldtrip khusus 0.5
(D) bagi siswa
Tempat umum untuk dikunjungi public 1
Nilai Ekonomi Bobot
Daya akses, (A) Lebih dari 1 km dari lokasi parkir 0
Kurang dari 1 km dari lokasi parkir 0.5
Lebih dari 1 km dari pemberhentian transportasi 1
publik
Kehadiran infrastruktur Lebih dari 10 km dari lokasi fasilitas pariwisata 0
penunjang yang telah ada
pariwisata, (B) 5-10 km dari fasilitas pariwisata yang telah ada 0.5
Kurang dari 5 km dari fasilitas pariwisata yang 1
telah ada
Produk lokal terkait (C) Tidak ada produk lokal yang terkait dengan situs 0
wisata
Beberapa produk terkait 0.5
Pusat beberapa produk tertentu 1
Nilai Konservasi Bobot
Resiko nyata atau sudah jelas-jelas ada Resiko tinggi, tinggi resiko alami dan buatan 0
seperti misalnya banjir rob untuk site di Ada resiko yang dapat mengganggu 0.5
pesisir, (A) Resiko sangat rendah bahkan tanpa ada 1
ancaman
Resiko yang masih berpotensial, bel Resiko tinggi, tinggi resiko alami dan buatan 0
terjadi, (B) um Ada resiko yang dapat mengganggu 0.5
Resiko sangat rendah bahkan tanpa ada 1
ancaman
Status terbaru dari site tersebut (C) Proses perusakan terus terjadi 0
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

Site rusak, tapi ada management 0.5


Untuk
mencegahnya
Tidak ada proses perusakan 1
Perlindungan undang-undang/perda Tidak ada hukum yang melindungi 0
tentang Baru bersifat pengajuan 0.5
site tersebut (D) Sudah ada perda/hukum untuk 1
mengkonservasinya
Nilai Tambahan Bobot
Nilai budaya, agama, sejarah yang terkait Tidak ada unsur budaya 0
dengan site tersebut (A) Ada unsur budaya namun tidak terlalu berkaitan 0.5
dengan unsur abiotik
Ada hubungan budaya yang kuat dengan unsur 1
abiotik, misalnya mistis
Nilai ekologi (B) Tidak penting karena kurangnya makhluk hidup 0
Ada pengaruh tapi tidak terlalu penting 0.5
Pentingnya pengaruh dari aspek geomorfik 1
terhadap ekologi di sekitarnya
Nilai Estetika (C): Jumlah Warna 1 warna 0
(D); Struktur Ruang dan Pemandangan 2-3 warna 0.25
(E) Lebih dari 3 warna 0.5
Hanya 1 pola 0
2 atau 3 Pola yang dapat dibedakan 0.25
Lebih dari 3 pola 0.5
Tidak ada 0
1-2 0.25
3 dan lebih 0.5

Sumber (Kubalikova, 2013)

Tabel 2. Tabel Hasil Kuantifikasi Kelayakan


Gua Air Terjun
Parameter Tumang Gua belum di ketahui namanya Argopeni
Nilai pendekatan ilmiah dan intrinsik
A 0,5 0,5 0.5
B 1 0,5 1
C 1 0,5 1
D 0 0 0
% 62,5 37.5 62,5
Nilai Pendidikan
A 1 1 1
B 1 0,5 1
C 0,5 0 0.5
D 1 1 1
% 75 62.5 75
Nilai Ekonomi
A 1 1 1
B 0,5 0,5 0.5
C 0 0 0
Seminar Nasional Ilmu Kebumian-Geodiversity 2019
Riset untuk Pengembangan Kawasan Geopark di Indonesia
Kebumen, 2 Oktober 2019
ISBN: XXXX-XXX-XX

% 50 50 50
Nilai Konservasi
A 0,5 0,5 0.5
B 0,5 0,5 0.5
C 1 1 1
D 0 0 0
% 50 50 50
Nilai Tambahan
A 0 0 0
B 1 1 1
C 0,25 0,25 0.5
D 0,5 0,5 0.5
E 0,5 0,5 0.5
% 45 45 50
Total (%) 56,5 49 57.5

Sumber (Kubalikova, 2013)

S-ar putea să vă placă și