Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi oleh Corporate
Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG)
Nuriwan
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik Surakarta, Surakarta, Indonesia
Abstract. This research study examined the effect of financial performance proxy with Return on Asset (ROA) to
corporate value with the disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) and Good Corporate Governance
(GCG) as its moderation variable. The purpose of this study is to determine the effect of financial performance on
corporate value, the influence of CSR on the relationship of financial performance to the value of the company and
the influence of GCG on the relationship of financial performance to the value of the company. For samples of
research banking companies that list on IDX period 2013-2016, so that obtained a sample of 28 companies with
112 observations. Data analysis used was simple regression analysis for first hypothesis, and for second and third
hypothesis using linear regression analysis with absolute difference test. The results of the first hypothesis showed
that financial performance had an effect on firm value. While in the second hypothesis shows that CSR is not able to
influence the relationship of financial performance with firm value, and the third hypothesis that GCG is not able to
influence the relationship of financial performance with firm value.
Keywords: Corporate Social Responsibility; Good Corporate Governance; Price Book Value; Return on Asset
Abstrak. Studi penelitian ini meneliti pengaruh kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA)
terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate
Governance (GCG) sebagai variabel moderasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja
keuangan terhadap nilai perusahaan, pengaruh CSR terhadap hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan
dan pengaruh GCG terhadap hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Untuk sampel penelitiannya
perusahaan perbankan yang listing di BEI periode tahun 2013-2016, sehingga diperoleh sampel sebanyak 28
perusahaan dengan 112 observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana untuk hipotesis
pertama, serta untuk hipotesis kedua dan ketiga menggunakan analisis regresi linear dengan uji selisih mutlak.
Hasil penelitian hipotesis pertama menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan pada hipotesis kedua menunjukkan bahwa CSR tidak mampu mempengaruhi hubungan kinerja
keuangan dengan nilai perusahaan, dan hipotesis ketiganya yaitu GCG tidak mampu mempengaruhi hubungan
kinerja keuangan dengan nilai perusahaan.
Kata Kunci: Rasio Harga Saham; Tanggung Jawab Sosial Perusahaan; Tata Kelola Perusahaan; Tingkat
Pengembalian Aset
besar pemakai dalam pengambilan keputusan besar di Indonesia, sebagian besar masih
ekonomi. bersifat karitatif, tidak diselenggarakan secara
terencana dan bersifat temporer atau
Pengguna Laporan Keuangan berorientasi jangka pendek. CSR masih
Munawir (2007) menyatakan bahwa dianggap sebagai bentuk kegiatan amal
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dengan demikian, motivasi untuk
posisi keuangan maupun perkembangan suatu menjalankan CSR lebih didorong oleh
perusahaan adalah; para pemilik perusahaan, kesadaran sosial spiritual. Belum banyak
manajer perusahaan yang bersangkutan, para perusahaan yang menjadikan CSR sebagai
kreditur, bankers, para investor dan bagian dari strategi bisnis jangka panjang atau
pemerintah dimana perusahaan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial
berdomisili, buruh serta pihak-pihak lainnya atau etika bisnis perusahaan.
lagi. Peraturan Bank Indonesia No.
8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good
Pengertian Kinerja Keuangan Corporate Governance (GCG) bagi Bank
Jumingan (2005) menjelaskan bahwa Umum menjelaskan bahwa good corporate
kinerja keuangan merupakan gambaran governance adalah suatu tata kelola Bank yang
kondisi keuangan perusahaan pada suatu menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan
periode tertentu baik menyangkut aspek (transparency), akuntabilitas (accountability),
penghimpunan dana maupun penyaluran dana pertanggungjawaban (responsibility),
yang biasanya diukur dengan indikator independensi (independency), dan kewajaran
kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas. (fairness).
Utami (2011) menyatakan bahwa rasio
profitabilitas merupakan salah satu cara yang Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
umum digunakan dalam menganalisis laporan Perusahaan
keuangan suatu perusahaan di samping rasio Muliani, dkk (2014) menerangkan
lainnya. bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti
Pengertian Nilai Perusahaan kinerja keuangan perusahaan dapat
Mardiyati, dkk (2012) menjelaskan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan
bahwa nilai perusahaan diukur dengan tingkat kinerja keuangan yang tinggi, berarti
menggunakan rasio Price Book Value (PBV). perusahaan melakukan operasional dengan
Rasio PBV merupakan harga pasar per lembar baik, dengan tingkat operasional yang baik
saham biasa dibagi dengan nilai buku per akan diharapkan perusahaan mampu
lembar saham saham biasa. Untuk dapat memperoleh laba yang tinggi dan pada
mencapai nilai perusahaan, biasanya para akhirnya akan pembayaran deviden tinggi.
investor (pemodal) menyerahkan pengelolaan Pamungkas (2016) menyatakan bahwa
operasional perusahaan kepada pihak return on assets (ROA) berpengaruh positif
profesional yang diposisikan sebagai manajer terhadap nilai perusahaan. Pengaruh ROA
atau komisaris. terhadap nilai perusahaan dikarenakan dengan
ROA yang tinggi dalam laporan tahunan
Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good perusahaan akan dianggap sebagai perusahaan
Corporate Governance (GCG) yang menguntungkan bagi calon investor,
Yuliani (2010) menyatakan bahwa karena ROA merupakan kemampuan
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah perusahaan menghasilkan laba dengan asset
suatu konsep yang menggambarkan yang dimiliki. Dengan ROA yang tinggi akan
tanggungjawab perusahaan terhadap tindakan meningkatkan minat investor untuk
dan kebijakan perusahaan yang berdampak berinvestasi di perusahaan tersebut, dengan
terhadap lingkungan alam dan komunitas meningkatnya permintaan saham di pasaran
dimana perusahaan itu beroperasi. Kegiatan akan meningkatkan nilai perusahaan.
CSR yang dilakukan oleh beberapa perusahaan
Hipotesis
Pada penelitian ini terdapat hipotesis *Nilai buku per Lembar Saham Biasa =
yaitu sebagai berikut: Ekuitas Saham Biasa
H1: Kinerja keuangan berpengaruh Jumlah Lembar Saham Biasa yang Beredar
terhadap nilai perusahaan
H2: Corporate Social Responsibility Variabel Independen
(CSR) berpengaruh terhadap hubungan kinerja Variabel independen merupakan variabel
keuangan dengan nilai perusahaan yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel
H3: Good Corporate Governance (CGC) yang lain. Variable independen yang diteliti
berpengaruh terhadap hubungan kinerja pada perusahaan yang diukur dengan return on
keuangan dengan nilai perusahaan asset (ROA) atau dapat juga disebut dengan
return on investment (ROI). ROA dihitung
METODE PENELITIAN dengan menggunakan rumus laba bersih
Jenis Penelitian setelah pajak dibagi total aktiva, dengan
Pendekatan dalam penelitian ini rumusnya adalah sebagai berikut:
dilakukan dengan menggunakan pendekatan
jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ROA = Laba bersih setelah Pajak x 100%
kuantitatif menurut Hayati (2015) menyatakan Total Aktiva
bahwa metode kuantitatif sebagai metode
ilmiah/ scientific karena telah memenuhi Variabel Moderasi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/ empiris, Variabel pada penelitian ini adalah
objektif, terukur, rasional, dan sistematis. pengungkapan Corporate Social
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan Responsibility (CSR) dan Good Corporate
sebagai metode penelitian yang berlandaskan Governance (CGC). Pengungkapan CSR
pada filsafat positivisme digunakan untuk merupakan pengungkapan informasi yang
meneliti pada populasi atau sampel tertentu berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan
teknik pengambilan sampel pada umumnya pada laporan tahunan. Instrumen pengukuran
dilakukan secara random, pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
menggunakan instrument penelitian analisis mengacu pada Global Reporting Initiative
data bersifat kuantitatif/ statistic dengan tujuan (GRI 4, 2013) sebanyak 150 item. Dalam
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. menentukan indeks pengungkapan
menggunakan teknik tabulasi berdasarkan
Variabel Dependen daftar (checklist) pengungkapan sosial.
Variabel dependen adalah variabel yang Instrumen pengukuran CSRI (Corporate
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel Social Responsibility Index) dilakukan dengan
independen. Variabel dependen dalam menggunakan pendekatan dikotomi. Rumus
penelitian ini adalah nilai perusahaan. perhitungan CSRI pada penelitian Utami
Mardiyati, dkk (2012) menjelaskan bahwa (2011) adalah sebagai berikut:
nilai perusahaan publik ditentukan oleh pasar
saham dan nilai perusahaan dapat diukur
dengan menggunakan rasio Price Book Value CSRIj = ΣXij
(PBV) yang dihitung dengan menggunakan Nj
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
PBV = Harga Pasar per Lembar Saham Biasa CSRIj : Corporate Social Responsibility
Nilai Buku per Lembar Saham Biasa* Disclosure Index perusahaan j
Nj : Jumlah item untuk perusahaan j
Untuk menghitung nilai buku per lembar Σ Xij : Total angka atau skor yang diperoleh
saham biasa adalah dengan rumus sebagai masing-masing perusahaan.
berikut ini:
Pengujian Model
Nilai-nilai data penelitian dimasukkan ke bernilai positif yaitu 32,736 ini dapat diartikan
dalam persamaan regresi sebagai berikut: bahwa setiap peningkatan kinerja keuangan
sebesar 1 maka nilai perusahaan juga akan
Y = 0,788 + 32,763X1 + ɛ meningkat sebesar 32,763. Standard error of
the estimate adalah ukuran kesalahan prediksi,
Nilai persamaan regresi diatas dapat nilai sebesar 7,15 berarti kesalahan dalam
dijelaskan sebagai berikut; nilai konstanta (β0) memprediksi nilai perusahaan sebesar 7,15
adalah 0,788 ini dapat diartikan jika kinerja satuan.
keuangan nilainya 0, maka nilai perusahaan
bernilai 0,788. Koefisien regresi variabel (β1)
Nilai dari variabel penelitian yang sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan
dimasukkan ke dalam persamaan regresi nilai perusahaan sebesar 0,004 satuan dengan
berikut ini: asumsi variabel independen-nya tetap. Nilai
koefisien regresi dari moderasi (b3) yang
Y = 1,220 + 0,315X1 + 0,004X2 + merupakan nilai selisih mutlak antara ROA
0,176X1_X2 + ɛ dengan CSR bernilai positif sebesar 0,176
mengandung arti bahwa setiap peningkatan
Persamaan regresi diatas mempunyai moderasi dalam hal ini adalah CSR dengan
penjelasan yaitu, nilai konstanta (a) adalah nilai 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai
1,220 menunjukkan jika kinerja keuangan dan perusahaan sebesar 0,176 dengan asumsi
CSR nilainya 0, maka nilai perusahaan sebesar variabel independen-nya tetap.
1,220. Nilai koefisien regresi variabel kinerja Berdasarkan uji model diatas
keuangan (b1) bernilai positif yaitu 0,315 yang menunjukkan bahwa nilai dari setiap variabel
artinya bahwa setiap peningkatan kinerja menunjukkan ke arah yang positif dan linear
keuangan sebesar 1 satuan, maka akan sesuai dengan persamaan regresi linear, maka
meningkat nilai perusahaan sebesar 0,315 hipotesis 2 yaitu pengaruh CSR terhadap
satuan dengan asumsi variabel independen lain hubungan kinerja keuangan dengan nilai
nilainya tetap. Nilai koefisien regresi variabel perusahaan sudah sesuai untuk dijadikan
CSR (b2) bernilai positif yaitu 0,004 dapat model.
diartikan bahwa setiap peningkatan CSR
satuan, maka akan meningkatkan nilai kinerja keuangan dengan nilai perusahaan
perusahaan sebesar 0,073 dengan asumsi layak untuk dijadikan model.
variabel independen-nya tetap. Pengujian Hipotesis
Dengan demikian, model hipotesis 3
yaitu pengaruh GCG terhadap hubungan
pengaruh dari variabel moderasi terhadap signifikansi yang didapatkan adalah 0,472
hubungan kinerja keuangan dengan nilai lebih besar dari nilai 0,05 (5%) artinya bahwa
perusahaan. Dengan demikian hipotesis kedua variable moderating tidak mampu
yang berbunyi “Corporate Social mempengaruhi terhadap hubungan variabel
Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap independen dengan variabel dependen.
hubungan kinerja keuangan dengan nilai Dengan demikian hipotesis ketiga yang
perusahaan” ditolak. Pada pembahasan berbunyi “Good Corporate Governance
hipotesis kedua ini adalah untuk mengetahui (GCG) berpengaruh terhadap hubungan
apakah Corporate Social Responsibility (CSR) kinerja keuangan dengan nilai perusahaan”
sebagai variabel moderasi berpengaruh ditolak. Pengujian pada hipotesis ketiga ini
terhadap hubungan kinerja keuangan yang bertujuan untuk mengetahui apakah Good
diproksikan ROA dengan nilai perusahaan. Corporate Governance (GCG) sebagai
Dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang variabel moderasi berpengaruh terhadap
telah dilakukan dapat diketahui bahwa CSR hubungan kinerja keuangan dengan nilai
sebagai variabel moderasi tidak mampu perusahaan. Hipotesis ketiga ini ditolak karena
mempengaruhi terhadap hubungan kinerja tidak lulus uji dan uji nilai signifikansi,
keuangan dengan nilai perusahaan. Hal ini sehingga GCG sebagai variabel moderasi tidak
menunjukkan bahwa variabel CSR bukanlah mampu mempengaruhi terhadap hubungan
variabel yang memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Hal
kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. ini disebabkan karena komisaris independen
Hasil pengungkapan CSR dalam tidak tepat dijadikan proksi dari GCG. Sesuai
penelitian ini tidak tepat dijadikan moderasi dengan hasil penelitian yang telah dilakukan,
pada perusahaan perbankan, karena sesuai pada perusahaan perbankan terdapat banyak
dengan hasil penelitian yang diperoleh bahwa komisaris independen yang merangkap
pengungkapan CSR dengan Global Reporting jabatannya pada dewan komisaris, selain itu
Initiative versi 4 (GRI 4) sebagian besar belum terdapat jumlah komisaris independen yang
banyak diterapkan oleh perusahaan perbankan. dibawah 50% dari dewan komisaris pada
Dengan demikian, tingkat kepercayaan perusahaan. Hal ini dilakukan agar mudah
investor akan berkurang dalam penanaman dalam kontrol serta pengawasan terhadap
modalnya kepada perusahaan yang belum manajemen perusahan dari komisaris
dapat menerapkan kegiatan sosial terhadap independen. Sehingga, manajemen perusahaan
lingkungan perusahaan tersebut, yang tentunya belum dapat diberikan kepercayaan penuh dari
akan mempengaruhi harga saham dan nilai pemegang saham perusahaan untuk mengelola
perusahaan itu sendiri. Hasil penelitian ini operasional perusahaan dengan profesional.
mendukung dengan penelitian yang Dengan demikian, sesuai Surat Edaran Bank
sebelumnya yaitu pada penelitian Utami Indonesia per 29 April 2013 penetapan
(2011), Hadianto (2013), dan Al’akbar (2016) ketentuan komisaris independen belum
menyatakan bahwa CSR tidak mampu dilakukan dengan tertib oleh sebagian besar
memoderasi terhadap hubungan kinerja perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini
keuangan dengan nilai perusahaan. sama dengan penelitian sebelumnya yaitu
penelitian Hadianto (2013), Muliani, dkk
Hipotesis 3 (2014), Pamungkas (2016) dan Al’akbar
Uji moderasi pada hipotesis ketiga ini (2016) menjelaskan bahwa GCG tidak mampu
dengan menggunakan uji selisih mutlak. memoderasi terhadap hubungan kinerja
Berdasarkan tabel 4.8 diatas bahwa hasil uji t keuangan dengan nilai perusahaan.
pada penelitian ini terlihat pada hipotesis
ketiga ini df = 108, yang mana nilai t-hitung =
0,722 dengan nilai t-tabel = 1,65909 maka
nilai t-hitung (0,722) lebih kecil dibanding
dengan t-tabel (1,65909) serta untuk nilai