Sunteți pe pagina 1din 14

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (1), 2018, 11-24

Published every April, August and December


JURNAL RISET AKUNTANSI & KEUANGAN
ISSN:2541-061X (Online). ISSN:2338-1507(Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi oleh Corporate
Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG)

Nuriwan
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik Surakarta, Surakarta, Indonesia

Abstract. This research study examined the effect of financial performance proxy with Return on Asset (ROA) to
corporate value with the disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) and Good Corporate Governance
(GCG) as its moderation variable. The purpose of this study is to determine the effect of financial performance on
corporate value, the influence of CSR on the relationship of financial performance to the value of the company and
the influence of GCG on the relationship of financial performance to the value of the company. For samples of
research banking companies that list on IDX period 2013-2016, so that obtained a sample of 28 companies with
112 observations. Data analysis used was simple regression analysis for first hypothesis, and for second and third
hypothesis using linear regression analysis with absolute difference test. The results of the first hypothesis showed
that financial performance had an effect on firm value. While in the second hypothesis shows that CSR is not able to
influence the relationship of financial performance with firm value, and the third hypothesis that GCG is not able to
influence the relationship of financial performance with firm value.
Keywords: Corporate Social Responsibility; Good Corporate Governance; Price Book Value; Return on Asset

Abstrak. Studi penelitian ini meneliti pengaruh kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA)
terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate
Governance (GCG) sebagai variabel moderasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja
keuangan terhadap nilai perusahaan, pengaruh CSR terhadap hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan
dan pengaruh GCG terhadap hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Untuk sampel penelitiannya
perusahaan perbankan yang listing di BEI periode tahun 2013-2016, sehingga diperoleh sampel sebanyak 28
perusahaan dengan 112 observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana untuk hipotesis
pertama, serta untuk hipotesis kedua dan ketiga menggunakan analisis regresi linear dengan uji selisih mutlak.
Hasil penelitian hipotesis pertama menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan pada hipotesis kedua menunjukkan bahwa CSR tidak mampu mempengaruhi hubungan kinerja
keuangan dengan nilai perusahaan, dan hipotesis ketiganya yaitu GCG tidak mampu mempengaruhi hubungan
kinerja keuangan dengan nilai perusahaan.
Kata Kunci: Rasio Harga Saham; Tanggung Jawab Sosial Perusahaan; Tata Kelola Perusahaan; Tingkat
Pengembalian Aset

Corresponding author. choirulazzam1985@gmail.com


How to cite this article. Nuriwan. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi
oleh Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance. Jurnal Riset Akuntansi Dan
Keuangan. Program Studi Akuntansi. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia,
6(1), 15–28. Retrieved from http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/view/10225
History of article. Received: January 2018, Revision: March 2018, Published: April 2018
Online ISSN: 2541-061X. Print ISSN: 2338-1507. DOI : 10.17509/jrak.v6i1.10225
Copyright©2018. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Program Studi Akuntansi FPEB UPI

11 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018


NURIWAN/ Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi oleh Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG)

diharapkan pihak manajerial intern perusahaan


PENDAHULUAN dan pihak ekstern perusahaan dapat
mengambil keputusan secara tepat dalam
Pada manajemen suatu perusahaan salah penilaian terhadap suatu perusahaan.
satu pengukuran suatu prestasi perusahaan
untuk mencapai tujuannya adalah dengan KAJIAN LITERATUR
adanya mempunyai kinerja yang baik. Kinerja Pengertian Laporan Keuangan
yang baik pada diri karyawan perusahaan Jumingan (2006) menerangkan bahwa
senantiasa selalu ditingkatkan dan laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil
dikembangkan dalam periode tertentu untuk dari proses akuntansi yang dapat digunakan
dapat mengetahui kemampuan dan keahlian di sebagai alat untuk berkomunikasi dengan
bidangnya. Kinerja dari satu bagian ke bagian pihak yang berkepentingan dengan kondisi
yang lain saling berkaitan serta keuangan dan hasil operasi perusahaan.
berkesinambungan dalam mewujudkan visi Adapun pihak-pihak yang berkepentingan
dan misi perusahaan. Berkaitan dengan perihal tersebut adalah manajemen, pemilik, kreditur,
kinerja, suatu perusahaan hendaknya selalu investor, penyalur, karyawan, lembaga
mengontrol segala bidang operasional pemerintah dan masyarakat umum.
perusahaan agar mampu meningkatkan nilai Munawir (2007) menyatakan bahwa
suatu perusahaan. Sebagai salah satu informasi laporan keuangan adalah neraca dan
perusahaan yang saat ini diminta untuk dapat perhitungan rugi-laba serta segala keterangan-
diungkapkan kepada khalayak masyarakat keterangan yang dimuat dalam lampiran-
adalah adanya Corporate Social Responsibility lampirannya antara lain laporan sumber dan
(CSR) yang telah dilakukannya terhadap penggunaan dana-dana. Laporan keuangan
lingkungan sekitarnya. Sukirno (2014) adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan
menyatakan bahwa tanggung jawab sosial pada akhir periode untuk suatu perusahaan,
adalah tindakan perusahaan yang bukan kedua daftar adalah daftar neraca atau daftar
sepenuhnya tertumpu kepada tujuan posisi keuangan dan daftar pendapatan atau
memperoleh keuntungan tetapi juga daftar laba rugi. Pada waktu akhir-akhir ini
didasarkan kepada tujuan untuk menjaga sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-
kepentingan masyarakat dan kesejahteraan perseroan untuk menambahkan daftar laba
perusahaan. Untuk era globalisasi seperti yang tak dibagikan (laba yang ditahan).
sekarang ini tuntutan untuk menjalankan CSR
semakin besar, oleh karena itu penerapan CSR Tujuan Laporan Keuangan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan Heri (2009) menyatakan tujuan
sesuai dengan kemampuan perusahaan. Selain keseluruhan dari pelaporan keuangan adalah
itu, dalam pengungkapan CSR sangat untuk memberikan informasi yang berguna
diperlukan perusahaan sebagai cerminan diri bagi investor dan kreditor dalam pengambilan
pada perusahaan itu sendiri terhadap keputusan investasi dan kredit. Jenis
lingkungan sekitar perusahaan, yang mana keputusan yang dibuat oleh pengambil
terdapat 3 hal dalam CSR yang harus keputusan sangatlah beragam, begitu juga
dilaksanakan oleh suatu perusahaan yaitu dengan metode pengambilan keputusan yang
adanya transparansi, pertanggungjawaban dan mereka gunakan dan kemampuan mereka
keberlanjutan dari operasional perusahaan itu untuk proses informasi.
sendiri. Tidak hanya pengungkapan CSR, Nurhayati dan Wasilah (2013)
peneliti juga melakukan pengungkapan GCG menjelaskan bahwa tujuan utama laporan
yang mana dengan GCG ini dapat keuangan adalah untuk menyediakan
meningkatkan nilai perusahaan di kalangan informasi, menyangkut posisi keuangan,
masyarakat umum, yang nantinya bisa kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
memberikan nama baik terhadap perusahaan entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah
tersebut. Dengan adanya penelitian ini
12 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (1), 2018, 11-24

besar pemakai dalam pengambilan keputusan besar di Indonesia, sebagian besar masih
ekonomi. bersifat karitatif, tidak diselenggarakan secara
terencana dan bersifat temporer atau
Pengguna Laporan Keuangan berorientasi jangka pendek. CSR masih
Munawir (2007) menyatakan bahwa dianggap sebagai bentuk kegiatan amal
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dengan demikian, motivasi untuk
posisi keuangan maupun perkembangan suatu menjalankan CSR lebih didorong oleh
perusahaan adalah; para pemilik perusahaan, kesadaran sosial spiritual. Belum banyak
manajer perusahaan yang bersangkutan, para perusahaan yang menjadikan CSR sebagai
kreditur, bankers, para investor dan bagian dari strategi bisnis jangka panjang atau
pemerintah dimana perusahaan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial
berdomisili, buruh serta pihak-pihak lainnya atau etika bisnis perusahaan.
lagi. Peraturan Bank Indonesia No.
8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good
Pengertian Kinerja Keuangan Corporate Governance (GCG) bagi Bank
Jumingan (2005) menjelaskan bahwa Umum menjelaskan bahwa good corporate
kinerja keuangan merupakan gambaran governance adalah suatu tata kelola Bank yang
kondisi keuangan perusahaan pada suatu menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan
periode tertentu baik menyangkut aspek (transparency), akuntabilitas (accountability),
penghimpunan dana maupun penyaluran dana pertanggungjawaban (responsibility),
yang biasanya diukur dengan indikator independensi (independency), dan kewajaran
kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas. (fairness).
Utami (2011) menyatakan bahwa rasio
profitabilitas merupakan salah satu cara yang Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
umum digunakan dalam menganalisis laporan Perusahaan
keuangan suatu perusahaan di samping rasio Muliani, dkk (2014) menerangkan
lainnya. bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti
Pengertian Nilai Perusahaan kinerja keuangan perusahaan dapat
Mardiyati, dkk (2012) menjelaskan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan
bahwa nilai perusahaan diukur dengan tingkat kinerja keuangan yang tinggi, berarti
menggunakan rasio Price Book Value (PBV). perusahaan melakukan operasional dengan
Rasio PBV merupakan harga pasar per lembar baik, dengan tingkat operasional yang baik
saham biasa dibagi dengan nilai buku per akan diharapkan perusahaan mampu
lembar saham saham biasa. Untuk dapat memperoleh laba yang tinggi dan pada
mencapai nilai perusahaan, biasanya para akhirnya akan pembayaran deviden tinggi.
investor (pemodal) menyerahkan pengelolaan Pamungkas (2016) menyatakan bahwa
operasional perusahaan kepada pihak return on assets (ROA) berpengaruh positif
profesional yang diposisikan sebagai manajer terhadap nilai perusahaan. Pengaruh ROA
atau komisaris. terhadap nilai perusahaan dikarenakan dengan
ROA yang tinggi dalam laporan tahunan
Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good perusahaan akan dianggap sebagai perusahaan
Corporate Governance (GCG) yang menguntungkan bagi calon investor,
Yuliani (2010) menyatakan bahwa karena ROA merupakan kemampuan
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah perusahaan menghasilkan laba dengan asset
suatu konsep yang menggambarkan yang dimiliki. Dengan ROA yang tinggi akan
tanggungjawab perusahaan terhadap tindakan meningkatkan minat investor untuk
dan kebijakan perusahaan yang berdampak berinvestasi di perusahaan tersebut, dengan
terhadap lingkungan alam dan komunitas meningkatnya permintaan saham di pasaran
dimana perusahaan itu beroperasi. Kegiatan akan meningkatkan nilai perusahaan.
CSR yang dilakukan oleh beberapa perusahaan

11 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018


NURIWAN/ Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi oleh Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG)

Rasio profitabilitas yang dapat lingkungan perusahaan menurut perusahaan


digunakan dalam suatu penelitian adalah agar menerapkan strategi untuk
Return on Asset (ROA) sebagai alat analisis memaksimalkan nilai perusahaan.
utama dalam indikator penilaian kinerja. Pada penelitian ini selain pengungkapan
Dimana ROA disini digunakan untuk CSR sebagai variabel moderasi, peneliti juga
mengukur kemampuan perusahaan atas melakukan pengungkapan Good Corporate
keseluruhan dan yang ditanamkan dalam Governance (GCG) yang juga merupakan
aktivitas operasional perusahaan dengan tujuan variabel moderasi. GCG dapat berjalan dengan
menghasilkan laba. Dengan demikian dapat baik apabila struktur yang menjalankannya
dikatakan bahwa semakin baik nilai ROA dapat menerapkan prinsip GCG yang baik
maka secara teoritis kinerja keuangan juga. Peneliti menggunakan komisaris
perusahaan dikatakan baik, yang berakibat independen sebagai proksi dari GCG.
pula pada naiknya harga saham perusahaan Harapannya dengan semakin besarnya
pada periode tertentu. proporsi Komisaris Independen dapat
mengawasi dan mengendalikan Chief
Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Executive Officer (CEO) agar semakin efektif
dan Good Corporate Governance (GCG) dan efisien. Dengan demikian, akan
Terhadap Hubungan Kinerja Keuangan berdampak pada tekanan terhadap pihak
Dengan Nilai Perusahaan manajemen yang terjadi untuk lebih
Hadianto (2013) menyatakan bahwa menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam
adanya ketidakkonsistenan hubungan antara seluruh struktur organisasi perusahaan.
kinerja keuangan (ROA) terhadap nilai
perusahaan menunjukkan adanya faktor lain Kerangka Penelitian
yang turut menginteraksi hubungan antara Berdasarkan uraian pada tinjauan
ROA dengan nilai perusahaan. Dalam hal ini, pustaka diatas, maka secara sistematis untuk
variabel Corporate Social Responsibility memudahkan pemahaman konsep dalam
(CSR) diharapkan dapat memperkuat atau penelitian ini dapat dirumuskan kerangka
memperlemah hubungan antara ROA dengan penelitiannya adalah sebagai berikut:
nilai perusahaan, sehingga mendorong

Gambar 1. Kerangka Penelitian

12 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (1), 2018, 11-24

Hipotesis
Pada penelitian ini terdapat hipotesis *Nilai buku per Lembar Saham Biasa =
yaitu sebagai berikut: Ekuitas Saham Biasa
H1: Kinerja keuangan berpengaruh Jumlah Lembar Saham Biasa yang Beredar
terhadap nilai perusahaan
H2: Corporate Social Responsibility Variabel Independen
(CSR) berpengaruh terhadap hubungan kinerja Variabel independen merupakan variabel
keuangan dengan nilai perusahaan yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel
H3: Good Corporate Governance (CGC) yang lain. Variable independen yang diteliti
berpengaruh terhadap hubungan kinerja pada perusahaan yang diukur dengan return on
keuangan dengan nilai perusahaan asset (ROA) atau dapat juga disebut dengan
return on investment (ROI). ROA dihitung
METODE PENELITIAN dengan menggunakan rumus laba bersih
Jenis Penelitian setelah pajak dibagi total aktiva, dengan
Pendekatan dalam penelitian ini rumusnya adalah sebagai berikut:
dilakukan dengan menggunakan pendekatan
jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ROA = Laba bersih setelah Pajak x 100%
kuantitatif menurut Hayati (2015) menyatakan Total Aktiva
bahwa metode kuantitatif sebagai metode
ilmiah/ scientific karena telah memenuhi Variabel Moderasi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/ empiris, Variabel pada penelitian ini adalah
objektif, terukur, rasional, dan sistematis. pengungkapan Corporate Social
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan Responsibility (CSR) dan Good Corporate
sebagai metode penelitian yang berlandaskan Governance (CGC). Pengungkapan CSR
pada filsafat positivisme digunakan untuk merupakan pengungkapan informasi yang
meneliti pada populasi atau sampel tertentu berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan
teknik pengambilan sampel pada umumnya pada laporan tahunan. Instrumen pengukuran
dilakukan secara random, pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
menggunakan instrument penelitian analisis mengacu pada Global Reporting Initiative
data bersifat kuantitatif/ statistic dengan tujuan (GRI 4, 2013) sebanyak 150 item. Dalam
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. menentukan indeks pengungkapan
menggunakan teknik tabulasi berdasarkan
Variabel Dependen daftar (checklist) pengungkapan sosial.
Variabel dependen adalah variabel yang Instrumen pengukuran CSRI (Corporate
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel Social Responsibility Index) dilakukan dengan
independen. Variabel dependen dalam menggunakan pendekatan dikotomi. Rumus
penelitian ini adalah nilai perusahaan. perhitungan CSRI pada penelitian Utami
Mardiyati, dkk (2012) menjelaskan bahwa (2011) adalah sebagai berikut:
nilai perusahaan publik ditentukan oleh pasar
saham dan nilai perusahaan dapat diukur
dengan menggunakan rasio Price Book Value CSRIj = ΣXij
(PBV) yang dihitung dengan menggunakan Nj
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
PBV = Harga Pasar per Lembar Saham Biasa CSRIj : Corporate Social Responsibility
Nilai Buku per Lembar Saham Biasa* Disclosure Index perusahaan j
Nj : Jumlah item untuk perusahaan j
Untuk menghitung nilai buku per lembar Σ Xij : Total angka atau skor yang diperoleh
saham biasa adalah dengan rumus sebagai masing-masing perusahaan.
berikut ini:

11 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018


NURIWAN/ Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi oleh Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG)

dummy variable: 31 Desember dan menggunakan rupiah


1 = jika item i diungkapkan; sebagai mata uang pelaporan selama
0 = jika item i tidak diungkapkan. periode penelitian tahun 2013-2016.
d. Perusahaan perbankan yang ada
Good corporate governance dalam pengungkapan CSR dan GCG dalam
penelitian ini diproksikan dengan komisaris laporan tahunan secara berturut-turut
independen. Proporsi komisaris independen selama periode penelitian tahun 2013-
(KI) diukur dengan persentase jumlah 2016.
komisaris independen dibagi dengan total Berdasarkan purposive sampling diatas,
jumlah anggota dewan komisaris. Al’akbar diperoleh sampel penelitian sebanyak 28
(2016) pengukuran Good Corporate perusahaan perbankan dengan periode
Governance (GCG) adalah sebagai berikut: penelitian selama 4 tahun berturut-turut.

KI = Jumlah Komisaris Independen x 100% Instrumen Penelitian


Jumlah Seluruh Anggota Dewan Komisaris Instrumen pada penelitian ini adalah
berupa dokumentasi laporan tahunan (Annual
Sumber Data dan Responden Report) perusahaan perbankan yang terdaftar
Sumber data pada penelitian ini adalah aktif di BEI pada tahun 2013-2016. Laporan
data sekunder berupa laporan tahunan tahunan tersebut diperoleh dari situs resmi
perusahaan (Annual Report) dan laporan Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id
keuangan perusahaan perbankan yang sudah dalam penelitian ini.
dilakukan audit dan listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode tahun 2013-2016. Metode Analisis Data
Data diperoleh dari website www.idx.co.id Metode Deskriptif
selama periode tersebut. Responden dalam Priyatno (2014) menyatakan bahwa
penelitian ini adalah berupa perusahaan analisis deskriptif digunakan untuk
perbankan yang listing di BEI pada tahun penggambaran tentang statistik data seperti
2013-2016. min, max, mean, sum, standar deviasi,
variance, range dan lain-lain dan untuk
Populasi Dan Sampling mengukur distribusi data dengan skewness dan
Populasi yang diamati pada penelitian kurtosis. Selain itu, Priyatno (2014) juga
ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang menjelaskan bahwa analisis deskriptif adalah
terdaftar di BEI pada tahun 2013-2016. Dalam statistik yang digunakan untuk menganalisis
penelitian ini sampel yang diambil dari data dengan cara mendeskripsikan atau
populasi dilakukan dengan purposive menggambarkan data yang telah terkumpul
sampling, yaitu pemilihan sampel yang sebagaimana adanya tanpa bermaksud
didasarkan pada suatu kriteria tertentu. Untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk
purposive sampling dalam penelitian ini umum atau generalisasi.
didasarkan pada beberapa kriteria sebagai
berikut: Pengujian Model
a. Perusahaan perbankan yang sudah Model Hipotesis 1
menerbitkan laporan tahunan (annual Pada model hipotesis pertama ini dengan
report) dan melakukan audit laporan bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau
keuangannya selama periode penelitian hubungan secara linear antara satu variabel
tahun 2013-2016. independen dengan satu variabel independen
b. Perusahaan perbankan yang memiliki (Priyatno, 2014). Adapun persamaan regresi
keuntungan yang positif selama periode linear sederhana adalah sebagai berikut:
penelitian tahun 2013-2016.
c. Perusahaan perbankan yang mempunyai Y = β0 + β1X1 + ε
periode laporan keuangan yang berakhir
12 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (1), 2018, 11-24

Keterangan: Pengujian Hipotesis


Y : Nilai Perusahaan Uji t untuk mengetahui apakah ada
β0 : Konstanta pengaruh yang nyata antara variabel
β1 : Koefisien Variabel Bebas independen yang terdapat dalam persamaan
X1 : Return on Assets tersebut secara individu berpengaruh terhadap
ε : Standar Error variabel independen. Pengujian ini dilakukan
dengan taraf signifikan (α) 5%. Jika nilai
signifikansi lebih besar dari alfa maka
Model Hipotesis 2 dan Hipotesis 3 hipotesis ditolak (koefisien regresi ditolak),
Sujarweni (2016) menjelaskan bahwa yang berarti secara individual variabel bebas
variabel moderating adalah variabel tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
independen yang akan menguatkan atau terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi
melemahkan hubungan diantara variabel lebih kecil dari alfa maka hipotesis diterima
dependen dan variabel independen. Pada (koefisien regresi signifikan), berarti secara
penelitian ini untuk model hipotesis 2 dan individual variabel bebas mempunyai
hipotesis 3 merupakan variabel moderasi. pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Untuk mengetahui model hipotesis 2 dan terikat. Untuk kriteria uji t adalah sebagai
hipotesis 3 dengan menggunakan regresi uji berikut:
selisih mutlak. Persamaan regresi uji selisih a. Jika t-hitung < t-tabel, maka variabel
mutlak pada hipotesis 2 dan 3 ini adalah bebas secara individual tidak
sebagai berikut: berpengaruh terhadap variabel terikat
(hipotesis ditolak).
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3[X1 – X2] + ε b. Jika t-hitung > t-tabel, maka variabel
bebas secara individual berpengaruh
Keterangan: terhadap variabel terikat (hipotesis
Xi : Nilai standardized score diterima).
[( Xi– X) / σX]
Y : Nilai Perusahaan HASIL DAN PEMBAHASAN
A : Konstanta Deskripsi Umum Data Penelitian
b : Koefisien Regresi Penelitian ini menggunakan sampel
X1 : Variabel Independen perusahaan perbankan yang melaporkan
X2 : Variabel Moderasi laporan tahunan (Annual Report) dan laporan
[X1-X2] :Interaksi yang diukur dengan keuangan yang sudah dilakukan audit oleh
nilai-nilai absolut perbedaan pihak eksternal pada periode tahun 2013-2016.
antara X1 dan X2 Jumlah populasi perusahaan yang bergerak di
ε : Standar Eror bidang perbankan dan juga listing di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013 sampai
dengan 2016 sebanyak 43 perusahaan. Proses
pemilihan sampel yang digunakan peneliti
terlihat pada lampiran 1 dengan hasil resume-
nya sebagai berikut:

11 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018


NURIWAN/ Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi oleh Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG)

Tabel 1. Data Pemilihan Sampel Penelitian


No Item Pemilihan Jumlah
1 Jumlah perusahaan perbankan di BEI 2013-2016 43

2 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan 37

3 Perusahaan yang tidak memiliki keuntungan positif 37

4 Data yang dapat diolah 28


Sumber: BEI (2017)

Analisa statistik deskriptif bertujuan perusahaan perbankan selama periode


untuk memberikan informasi mengenai penelitian pada tahun 2013-2016 disajikan ke
karakteristik penelitian yang utama. Variabel dalam tabel berikut:
penelitian yang diperoleh dari sampel

Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian


Variabel Min. Max. Mean Std. D.
Kinerja Keuangan 0.0007 0.0542 0.0181 0.0109
CSR 0.34 0.7867 0.527 0.0583
GCG 0.3333 0.8000 0.576 0.1014
Nilai Perusahaan 0.0348 4.1529 1.384 0.8947
Sumber: hasil olah data SPSS

Pengujian Model

Tabel 3. Hasil Uji Model Hipotesis 1


Variabel Koefisien Regresi Standar Error
Konstanta
(β0) 0,788 0,152
X1 (β1) 32,763 7,15
Sumber: hasil olah data SPSS

Nilai-nilai data penelitian dimasukkan ke bernilai positif yaitu 32,736 ini dapat diartikan
dalam persamaan regresi sebagai berikut: bahwa setiap peningkatan kinerja keuangan
sebesar 1 maka nilai perusahaan juga akan
Y = 0,788 + 32,763X1 + ɛ meningkat sebesar 32,763. Standard error of
the estimate adalah ukuran kesalahan prediksi,
Nilai persamaan regresi diatas dapat nilai sebesar 7,15 berarti kesalahan dalam
dijelaskan sebagai berikut; nilai konstanta (β0) memprediksi nilai perusahaan sebesar 7,15
adalah 0,788 ini dapat diartikan jika kinerja satuan.
keuangan nilainya 0, maka nilai perusahaan
bernilai 0,788. Koefisien regresi variabel (β1)

12 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (1), 2018, 11-24

Tabel 4. Hasil Uji Model Hipotesis 2


Variabel Koefisien Regresi Standar Error
Konstanta 1,220 0,122
Zscore(X1) 0,315 0,085
Zscore(X2) 0,004 0,084
AbsX1_X2 0,176 0,101
Sumber: hasil olah data SPSS

Nilai dari variabel penelitian yang sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan
dimasukkan ke dalam persamaan regresi nilai perusahaan sebesar 0,004 satuan dengan
berikut ini: asumsi variabel independen-nya tetap. Nilai
koefisien regresi dari moderasi (b3) yang
Y = 1,220 + 0,315X1 + 0,004X2 + merupakan nilai selisih mutlak antara ROA
0,176X1_X2 + ɛ dengan CSR bernilai positif sebesar 0,176
mengandung arti bahwa setiap peningkatan
Persamaan regresi diatas mempunyai moderasi dalam hal ini adalah CSR dengan
penjelasan yaitu, nilai konstanta (a) adalah nilai 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai
1,220 menunjukkan jika kinerja keuangan dan perusahaan sebesar 0,176 dengan asumsi
CSR nilainya 0, maka nilai perusahaan sebesar variabel independen-nya tetap.
1,220. Nilai koefisien regresi variabel kinerja Berdasarkan uji model diatas
keuangan (b1) bernilai positif yaitu 0,315 yang menunjukkan bahwa nilai dari setiap variabel
artinya bahwa setiap peningkatan kinerja menunjukkan ke arah yang positif dan linear
keuangan sebesar 1 satuan, maka akan sesuai dengan persamaan regresi linear, maka
meningkat nilai perusahaan sebesar 0,315 hipotesis 2 yaitu pengaruh CSR terhadap
satuan dengan asumsi variabel independen lain hubungan kinerja keuangan dengan nilai
nilainya tetap. Nilai koefisien regresi variabel perusahaan sudah sesuai untuk dijadikan
CSR (b2) bernilai positif yaitu 0,004 dapat model.
diartikan bahwa setiap peningkatan CSR

Tabel 5. Hasil Uji Model Hipotesis 3


Variabel Koefisien Regresi Standar Error
Konstanta 1,283 0,16
Zscore: X1 0,383 0,088
Zscore: X2 0,151 0,082
AbsX1_X2 0,073 0,101
Sumber: hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel 5 diatas untuk bahwa setiap peningkatan kinerja keuangan


persamaan regresi pada uji model hipotesis sebesar 1 satuan, maka akan meningkat nilai
ketiga ini diperoleh sebagai berikut: perusahaan sebesar 0,383 satuan dengan
asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
Y = 1,283 + 0,383X1 + 0,151X2 + Nilai koefisien regresi variabel GCG
0,073X1_X2 + ɛ (b2) bernilai positif yaitu 0,151 dapat diartikan
bahwa setiap peningkatan GCG sebesar 1
Arti dari persamaan regresi diatas yaitu, satuan, maka akan meningkatkan nilai
nilai konstanta (a) adalah 1,283 menunjukkan perusahaan sebesar 0,151 satuan dengan
jika kinerja keuangan dan GCG nilainya 0, asumsi variabel independen-nya tetap. Nilai
maka nilai perusahaan nilainya 1,283. Nilai koefisien regresi dari moderasi (b3) bernilai
koefisien regresi variabel kinerja keuangan positif sebesar 0,073 mengandung arti bahwa
(b1) bernilai positif yaitu 0,383 yang artinya setiap peningkatan moderasi dengan nilai 1

11 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018


NURIWAN/ Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi oleh Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG)

satuan, maka akan meningkatkan nilai kinerja keuangan dengan nilai perusahaan
perusahaan sebesar 0,073 dengan asumsi layak untuk dijadikan model.
variabel independen-nya tetap. Pengujian Hipotesis
Dengan demikian, model hipotesis 3
yaitu pengaruh GCG terhadap hubungan

Tabel 6. Hasil Uji t


Hipotesis t-hitung t-tabel Ket.
H1 4,582 1,65882 Diterima
H2 1,743 1,65909 Ditolak
H3 0,722 1,65909 Ditolak
Sumber: hasil olah data SPSS

Hipotesis 1 perbankan untuk meningkatkan perluasan


Berdasarkan tabel 4.8 diatas bahwa pasar perusahaannya sekaligus dapat
pengujian hipotesis 1 dengan hasil uji t melakukan kontrol dalam peningkatan nilai
mendapatkan nilai t hitung = 4,582 dengan perusahaan.
nilai df = 110 dan diperoleh nilai t-tabel = Perusahaan perbankan dalam penelitian
1,65882 maka nilai t-hitung (4,582) lebih ini telah menerapkan kinerja keuangan yang
besar dibanding dengan t-tabel (1,65882), serta dicerminkan dengan Return on Asset (ROA)
untuk nilai signifikansi yang didapatkan yang tinggi, sehingga nilai perusahaan akan
adalah 0,000 lebih kecil dari nilai 0,05 (5%) meningkat. Nilai perusahaan yang ditentukan
yang berarti terdapat pengaruh parsial secara dengan Price Book Value (PBV) dari aset
signifikan dari variabel independen terhadap perusahaan akan semakin efisien dalam
variabel dependen-nya. Dengan demikian penggunaan modal perusahaan dan tingkat
hipotesis pertama yang bunyinya “kinerja profitabilitas yang diperoleh perusahaan akan
keuangan berpengaruh terhadap nilai lebih tinggi. Dengan demikian penelitian ini
perusahaan” diterima. Pembahasan pada mampu mendukung dari hasil penelitian-
hipotesis pertama bertujuan untuk mengetahui penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
apakah kinerja keuangan (ROA) berpengaruh Utami (2011), Muliani, dkk (2014),
terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil Pamungkas (2016) dan Al’akbar (2016)
uji hipotesis, maka hipotesis pertama ini menyatakan bahwa kinerja keuangan yang
diterima karena terbukti bahwa kinerja diproksikan ROA berpengaruh positif terhadap
keuangan secara parsial berpengaruh nilai perusahaan.
signifikan positif terhadap nilai perusahaan.
Hal ini dapat berarti bahwa semakin tinggi Hipotesis 2
kinerja keuangan yang diproksikan dengan Pada hipotesis kedua ini, peneliti
ROA, maka akan semakin tinggi pula nilai melakukan uji moderasi dengan menggunakan
perusahaan yang diperolehnya. Sesuai hasil uji selisih mutlak. Uji selisih mutlak bertujuan
penelitian, para investor tentunya melakukan untuk menguji moderasi dengan menggunakan
overview suatu perusahaan dengan melihat model selisih dari variabel independen. Sesuai
rasio keuangan yang dapat diketahui tinggi- dengan tabel 4.8 diatas peneliti melakukan
rendahnya nilai perusahaan, sehingga dapat penelitian dengan uji t dan diperoleh nilai df =
diketahui pula tingkat kemampuan perusahaan 108 dengan nilai t-tabel = 1,65909 sehingga
dalam mengelola aset perusahaan untuk nilai t-hitung (1,742) lebih besar dibanding
menghasilkan profitabilitas yang tinggi. dengan t-tabel (1,65909) serta untuk nilai
Sehingga para investor pun dapat mengambil signifikansi yang didapatkan adalah 0,084
keputusan dalam berinvestasi pada perusahaan lebih besar dari nilai 0,05 sehingga tidak ada

12 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (1), 2018, 11-24

pengaruh dari variabel moderasi terhadap signifikansi yang didapatkan adalah 0,472
hubungan kinerja keuangan dengan nilai lebih besar dari nilai 0,05 (5%) artinya bahwa
perusahaan. Dengan demikian hipotesis kedua variable moderating tidak mampu
yang berbunyi “Corporate Social mempengaruhi terhadap hubungan variabel
Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap independen dengan variabel dependen.
hubungan kinerja keuangan dengan nilai Dengan demikian hipotesis ketiga yang
perusahaan” ditolak. Pada pembahasan berbunyi “Good Corporate Governance
hipotesis kedua ini adalah untuk mengetahui (GCG) berpengaruh terhadap hubungan
apakah Corporate Social Responsibility (CSR) kinerja keuangan dengan nilai perusahaan”
sebagai variabel moderasi berpengaruh ditolak. Pengujian pada hipotesis ketiga ini
terhadap hubungan kinerja keuangan yang bertujuan untuk mengetahui apakah Good
diproksikan ROA dengan nilai perusahaan. Corporate Governance (GCG) sebagai
Dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang variabel moderasi berpengaruh terhadap
telah dilakukan dapat diketahui bahwa CSR hubungan kinerja keuangan dengan nilai
sebagai variabel moderasi tidak mampu perusahaan. Hipotesis ketiga ini ditolak karena
mempengaruhi terhadap hubungan kinerja tidak lulus uji dan uji nilai signifikansi,
keuangan dengan nilai perusahaan. Hal ini sehingga GCG sebagai variabel moderasi tidak
menunjukkan bahwa variabel CSR bukanlah mampu mempengaruhi terhadap hubungan
variabel yang memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Hal
kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. ini disebabkan karena komisaris independen
Hasil pengungkapan CSR dalam tidak tepat dijadikan proksi dari GCG. Sesuai
penelitian ini tidak tepat dijadikan moderasi dengan hasil penelitian yang telah dilakukan,
pada perusahaan perbankan, karena sesuai pada perusahaan perbankan terdapat banyak
dengan hasil penelitian yang diperoleh bahwa komisaris independen yang merangkap
pengungkapan CSR dengan Global Reporting jabatannya pada dewan komisaris, selain itu
Initiative versi 4 (GRI 4) sebagian besar belum terdapat jumlah komisaris independen yang
banyak diterapkan oleh perusahaan perbankan. dibawah 50% dari dewan komisaris pada
Dengan demikian, tingkat kepercayaan perusahaan. Hal ini dilakukan agar mudah
investor akan berkurang dalam penanaman dalam kontrol serta pengawasan terhadap
modalnya kepada perusahaan yang belum manajemen perusahan dari komisaris
dapat menerapkan kegiatan sosial terhadap independen. Sehingga, manajemen perusahaan
lingkungan perusahaan tersebut, yang tentunya belum dapat diberikan kepercayaan penuh dari
akan mempengaruhi harga saham dan nilai pemegang saham perusahaan untuk mengelola
perusahaan itu sendiri. Hasil penelitian ini operasional perusahaan dengan profesional.
mendukung dengan penelitian yang Dengan demikian, sesuai Surat Edaran Bank
sebelumnya yaitu pada penelitian Utami Indonesia per 29 April 2013 penetapan
(2011), Hadianto (2013), dan Al’akbar (2016) ketentuan komisaris independen belum
menyatakan bahwa CSR tidak mampu dilakukan dengan tertib oleh sebagian besar
memoderasi terhadap hubungan kinerja perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini
keuangan dengan nilai perusahaan. sama dengan penelitian sebelumnya yaitu
penelitian Hadianto (2013), Muliani, dkk
Hipotesis 3 (2014), Pamungkas (2016) dan Al’akbar
Uji moderasi pada hipotesis ketiga ini (2016) menjelaskan bahwa GCG tidak mampu
dengan menggunakan uji selisih mutlak. memoderasi terhadap hubungan kinerja
Berdasarkan tabel 4.8 diatas bahwa hasil uji t keuangan dengan nilai perusahaan.
pada penelitian ini terlihat pada hipotesis
ketiga ini df = 108, yang mana nilai t-hitung =
0,722 dengan nilai t-tabel = 1,65909 maka
nilai t-hitung (0,722) lebih kecil dibanding
dengan t-tabel (1,65909) serta untuk nilai

11 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018


NURIWAN/ Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi oleh Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG)

SIMPULAN DAN SARAN jumlah datanya dengan memperluas


Simpulan lingkup penelitiannya agar hasil
Penelitian ini bertujuan untuk penelitian yang diperoleh akurat dalam
mengetahui pengaruh kinerja keuangan jangka panjang.
terhadap nilai perusahaan, pengaruh Corporate b. Variabel independen hendaknya tidak
Social Responsibility (CSR) terhadap hanya menggunakan ROA dalam
hubungan kinerja keuangan dengan nilai mempengaruhi nilai perusahaan, akan
perusahaan dan pengaruh Good Corporate tetapi dapat menambahkan variabel-nya
Governance (GCG) terhadap hubungan kinerja dengan menggunakan rasio pasar, rasio
keuangan dengan nilai perusahaan. Variabel aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio
penelitian terdiri atas variabel independen likuiditas.
yaitu kinerja keuangan yang diproksikan c. Pengungkapan Corporate Social
dengan Return on Asset (ROA), variabel Responsibility (CSR) menggunakan
dependen berupa nilai perusahaan serta pedoman pengungkapan CSR yang ter-
variabel moderasinya terdiri atas CSR dan update pada periode penelitiannya, agar
GCG. Populasi penelitian ini sebanyak 43 informasi yang diperoleh benar, akurat,
perusahaan perbankan yang listing di BEI lengkap dan dapat
mulai periode 2013-2016), dengan dipertanggungjawabkan serta mampu
menggunakan teknik purposive sampling diinterpretasikan
sehingga diperoleh sampel 28 perusahaan. d. Pengungkapan Good Corporate
Analisis data yang digunakan pada penelitian Governance (GCG) hendaknya tidak
dengan menggunakan alat uji regresi linear hanya pada proksi komisaris
dan uji selisih mutlak. Hasil penelitian yang independen, akan tetapi dapat dilakukan
pertama adalah kinerja keuangan yang dengan proksi yang lainnya seperti
diproksikan dengan Return on Assets (ROA) komite audit, kepemilikan manajerial,
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai kepemilikan konstitusional.
perusahaan, kedua CSR tidak berpengaruh
terhadap hubungan kinerja keuangan dengan DAFTAR PUSTAKA
nilai perusahaan, dan ketiga pengungkapan Al’akbar, Ryzga. (2016). “Analisis Pengaruh
GCG tidak mampu mempengaruhi terhadap Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
hubungan kinerja keuangan dan nilai Perusahaan dengan Pengungkapan
perusahaan. Dengan demikian pada penelitian Corporate Social Responsibility (CSR)
ini dapat diambil kesimpulan bahwa pada dan Good Corporate Governance
hipotesis 1 semakin tinggi kinerja keuangan (GCG) sebagai Variabel Moderating”.
(ROA) maka nilai perusahaan akan semakin Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
meningkat, berbeda dengan kesimpulan Universitas Lampung Bandar Lampung.
hipotesis 2 dan 3 yang dapat dinyatakan bahwa Alamsyah, Halim. “Surat Edaran Kepada
semakin tinggi atau rendah dari CSR dan GCG Semua Bank Umum Konvensional di
maka nilai perusahaan akan tetap sama (tidak Indonesia No. 15/15/DPNP”.
ada pengaruhnya). (2013).Jakarta: Deputi Gubernur Bank
Indonesia.
Saran Hayati, Naila. (2015). “Pemilihan Metode
Berdasarkan keterbatasan penelitian, yang Tepat Dalam Penelitian (Metode
maka peneliti mengajukan saran sebagai upaya Kuantitatif dan Metode Kualitatif)”.
perbaikan dalam penelitian selanjutnya antara Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume IV,
lain: Edisi 1, hlm.345-357.
a. Jumlah data sampel dalam penelitian ini Jumingan, (2006). “Analisis Laporan
masih sedikit yang hanya 28 perusahaan Keuangan”. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
perbankan, sehingga diharapkan pada
penelitian selanjutnya memperbanyak
12 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 6 (1), 2018, 11-24

Mardiyati, Umi., Ahmad, Gatot Nazir., Putri, Fakultas Ekonomi Universitas


Ria. (2012). “Pengaruh Kebijakan Diponegoro Semarang.
Deviden, Kebijakan Hutang dan Sujarweni, V. Wiratna. (2016). “Kupas Tuntas
Profitabilitas Terhadap Nilai Penelitian Akuntansi Dengan SPSS”.
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Sukirno, Sadono et al. (2014). “Pengantar
2005-2010”. Jurnal Riset Manajemen Bisnis”. Jakarta: Kencana Prenada
Sains Indonesia (JRMSI) Vol. 3, No. 1. Media Group.
Muliani, Luh Eni., Yuniarta, Gede Adi., Ahmad Elqorni, 2009, Mengenal Teori
Sirnawati, Kadek. (2014). “Pengaruh Keagenan,<url:https://kelembagaandas.
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai wordpress.com/teori-agensi-principal-
Perusahaan dengan Pengungkapan agent-theory/ahmad-elqorni>, 12 Mei
Corporate Social Responsibility dan 2017 jam 07:26 WIB.
Good Corporate Governance sebagai Hidayat, Anwar. 2015. Cochrane Orcutt
Variabel Pemoderasi (Studi Kasus di Mengatasi Autokorelasi.
Bursa Efek Indonesia Periode 2010- https://www.statistikian.com/2015/01/co
2012. E-journal S1 Ak Universitas c hrane-orcutt.html>, 27 Januari 2018
Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi jam 22:00 WIB.
S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014). Darman, Syarif. 2015. Metode Penelitian.
Munawir, (2007). “Analisa Laporan url:http://theorymethod.blogspot.co.id/,
Keuangan”. Yogyakarta: Liberty. 26 Mei 2017 Jam 22:18 WIB
Nurhayati, Sri dan Wasilah. (2013). http://www.globalreporting.org, 9 Oktober
“Akuntansi Syariah Indonesia”. Jakarta: 2017 jam 20.00 WIB.
Salemba Empat. http://www.idx.co.id, 11 Juli– 23 November
Pamungkas, Radhitya Dimas. (2016). 2017.
“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Utami, Anindyati Sarwindah. 2011.
Nilai Perusahaan dengan Good “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Corporate Governance dan Nilai Perusahaan dengan
Pengungkapan Corporate Social Pengungkapan Corporate Social
Responsibility sebagai Variabel Responsibility dan Good Corporate
Moderasi pada Perusahaan Industri Governance sebagai Variabel
Barang Konsumsi yang Terdaftar di Pemoderasi”. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Daftar Efek Syariah Periode 2012- Jember.
2014”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Wardhana, Ratna. 2008. Tingkat Koservatisme
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Akuntansi di Indonesia dan
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hubungannya dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 KarakteristikDewan sebagai Salah
tentang Pelaksanaan Good Corporate Satu Mekanisme Corporate
Governance Bagi Bank Umum. Governance”. Simposium Nasional
https://bi.go.id, 09 Agustus 2017 jam Akuntansi XI, Pontianak.
09:47 WIB. Wijaya, Anthony dan Linawati, Nanik. 2015.
Priyatno, Duwi. (2014). “SPSS 22 Pengolah “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Data Terpraktis”. Yogyakarta: CV. Nilai Perusahaan”. Jurnal FINESTA
Andi Offset. Vol. 3, No. 1, (2015) 46-51.
Sinaga, Andriyati M. (2011). “Pengaruh Yuliani, Sri. (2010).”Corporate Social
Elemen Good Corporate Governance Responsibility: Pertanggungjawaban
(GCG) Terhadap Pelaporan Corporate Publik Sektor Bisnis dan Implikasinya
Social Responsibility (CSR) Pada Sektor Bagi Studi Administrasi Publik. Artikel
Perbankan di Indonesia”. Skripsi. ini telah dimuat di Jurnal Prodi

11 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018


NURIWAN/ Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi oleh Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG)

Administrasi Negara FISIP UNS


Spirit Publik Vol. 6 No.1 April 2010.

12 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.6 | No.1 | 2018

S-ar putea să vă placă și