Sunteți pe pagina 1din 13

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BENGKEL

PT. GLOBAL JAYA PERKASA


PEKANBARU
Oleh :
Fatimah Maharani Siregar
Pembimbing : Samsir dan Iwan Nauli Daulay
Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia
e-mail : vhatimaharani@gmail.com
analysis of the queuing system at the workshop
pt. global jaya perkasa
pekanbaru

ABSTRACT

Queuing problem is a problem that is always found, almost all activities


undertaken related to the issue queue. So was what happened in the workshop
PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru, always be a queue of customers who want
to serve. This study was conducted to determine the optimalization of queuing
system, the number of customers in the queue, the number of customers in the
system, the time spent in the queue of customers, the time spent in the system
customers, and queuing system utilization in the workshop PT. Global Jaya
Perkasa Pekanbaru. Here queuing system that applies a multi –channel model of
single phase (M/M/S). Where there is a path queue of customers to be served by
two or more service facilities (mechanical). With the queue discipline is Fisrt
Come Firts Serve (FCFS). From the research, that customers come average as
many 122 people, while the number of mechanical who serve an average of
4 people. From this state gained a number of customers waiting in queue is
7 people with an average waiting time in the queue is 24 minutes. The number of
customers waiting in the system as many as 11 people with an average waiting
time for 36 minutes, and the queuing system utilization by 0,01%. While the
mechanics are available by 5 people, only available mechanics do not operate
simultaneously.
Key word : queuing system, multi channel single phase (M/M/S), operations
management, and first come first serve (FCFS).

PENDAHULUAN sehingga mereka harus dapat


menghadapi serta melewati
Menghadapi semakin tantangan dan persaingan tersebut
ketatnya dunia persaingan saat ini, dengan sukses.
mendorong munculnya perusahaan-
perusahaan di berbagai bidang Perkembangan dunia usaha
kehidupan manusia yang siap dan semakin hari semakin menunjukkan
selalu ingin terdepan dalam perkembangan yang signifikan, baik
memberikan keunggulannya masing- di bidang manufaktur maupun jasa.
masing serta dapat diandalkan, Peningkatan usaha ini membentuk
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 1
persaingan dalam memberikan konsumen yang pergi mencari
pelayanan kepada pelanggan, salah perusahaan lain yang sistem
satunya dengan memberikan antriannya lebih baik.
pelayanan yang cepat, tepat, dan Begitu juga yang terjadi pada
sesuai dengan kebutuhan bengkel PT. Global Jaya Perkasa,
pelanggan.salah satu perusahaan perusahaan yang salah satu
yang bergerak di bidang jasa dengan fasilitasnya menyediakan pelayanan
perkembangan semakin meningkat servis sepeda motor ini selalu ramai
saat ini adalah jasa bengkel sepeda dikunjungi oleh konsumen yang
motor. Tidak semua orang hendak memperbaiki atau merawat
mempunyai keahlian untuk sepeda motor mereka dengan laju
memperbaiki dan merawat kedatangan yang tidak bisa
kendaraannya, sehingga banyak diprediksi sehingga sering terjadi
orang yang memanfaatkan jasa antrian panjang pada bengkel ini.
bengkel untuk merawat kendaraan. Menurut kepala bengkel, dalam satu
Dengan adanya jasa bengkel sepeda hari jumlah konsumen yang datang
motor, membantu masyarakat dalam berjumlah sekitar 115 orang.
merawat kondisi kendaraan mereka, Banyaknya konsumen yang
banyak jasa bengkel yang tersedia, mengantri tak jarang membuat
namun hanya bengkel dengan konsumen yang baru datang
pelayanan yang baiklah yang langsung pergi mencari bengkel lain
menjadi pilihan konsumen. yang antriannya lebih sedikit.
Dalam kehidupan sehari-hari Berdasarkan pengamatan yang
kita tidak terlepas dari kegiatan antri, dilakukan, sistem antrian yang
terutama mereka yang hidup di kota. diterapkan sudah baik dan teratur,
Kegiatan antri sudah menjadi hanya saja sering terjadi antrian yang
rutinitas dalam keseharian. Orang panjang dan lama. Sistem antrian
terpaksa melakukan antri untuk yang diterapkan adalah model multi
memenuhi kebutuhan. Misalnya channel-single server (M/M/S),
mengantri mengambil obat, antri dimana ada satu jalur antrian
mengisi bahan bakar, antri dalam pelanggan yang akan dilayani oleh
penggunaan ATM, antri dalam dua atau lebih fasilitas pelayanan. Di
membeli makanan dan juga antri bengkel PT. Global Jaya Perkasa
servis kendaraan. terdapat satu antrian yaitu antrian
Antrian, queuing atau waiting servis sepeda motor, pelanggan
line terjadi pada saat ada pihak yang duduk dikursi antrian yang telah
menunggu untuk mendapatkan disediakan oleh bengkel menunggu
pelayanan. Meningkatnya jumlah kendaraan diservis hingga selesai.
konsumen yang tidak diikuti dengan Terdapat delapan orang mekanik dan
peningkatan jumlah fasilitas delapan orang asisten mekanik,
pelayanan menyebabkan terjadinya namun hanya 5 mekanik dan
antrian panjang yang dapat 5 asisten mekanik yang beroperasi
merugikan konsumen maupun pada bengkel karena hanya terdapat
perusahaan itu sendiri. Jika lima pit pada bengkel tersebut,
perusahaan tidak mampu mengatasi mekanik dan asisten mekanik lainnya
panjangnya antrian yang terjadi, diperuntukkan jika ada pameran
maka perusahaan akan kehilangan diluar bengkel. Dalam melayani
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 2
pelanggan untuk jenis servis komplit dihabiskan pelanggan dalam antrian
maksimal menggunakan empat pit ? 5) Berapa waktu rata-rata yang
mekanik. Satu pit disisakan untuk dihabiskan pelanggan dalam sistem ?
melakukan servis ringan dan 6) Berapa utilisasi pada sistem
pergantian komponen sepeda motor. antrian pada bengkel PT. Global Jaya
Tetapi terkadang hanya tiga atau Perkasa ?
empat pit saja yang digunakan Tujuan penelitian ini adalah :
dengan alasan mekanik ijin kerja 1) Untuk mengetahui optimalisasi
atau sakit, alat rusak dan sebagainya sistem antrian pada bengkel PT.
sehingga waktu antrian semakin lama Global Jaya Perkasa Pekanbaru. 2)
dan antrian semakin panjang. Untuk mengetahui jumlah pelanggan
Fenomena antrian yang dalam antrian. 3) Untuk mengetahui
terjadi pada bengkel PT. Global Jaya jumlah pelanggan dalam sistem. 4)
Perkasa sesuai dengan yang Untuk mengetahui jumlah waktu
dikemukakan oleh Prawirosentono yang dihabiskan pelanggan dalam
(2005) bahwa kegiatan antri timbul antrian. 5) Untuk mengetahui jumlah
karena jumlah fasilitas pelayanan waktu yang dihabiskan pelanggan
jasa lebih sedikit dibandingkan dalam sistem. 6) Untuk mengetahui
dengan jumlah orang yang utilisasi sistem antrian pada bengkel
memerlukan pelayanan. Sesuai PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru.
dengan yang dikemukakan oleh
Bronson (1996) bahwa suatu proses TELAAH PUSTAKA
antrian adalah proses yang
berhubungan dengan kedatangan Teori Antrian
seseorang pelanggan pada saat
Teori antrian atau sering
fasilitas pelayanan, kemudian
disebut sebagai waiting line theory
menunggu dalam suatu baris
atau queuing theory ditemukan dan
(antrian), jika semua pelayannya
dikembangkan oleh seorang ahli
sibuk, dan akhirnya meninggalkan
matematika dan insinyur
fasilitas tersebut. Sama halnya
berkekebangsaan Denmark yang
dengan yang terjadi pada bengkel
bernama Agner Kraup Erlang pada
PT. Global Jaya Perkasa, tak jarang
tahun 1909. Ia bekerja disebuah
konsumen yang datang dan
perusahaan telepom dan melakukan
menunggu terlalu lama membatalkan
percobaan yang melibatkan fluktuasi
keinginannya untuk merawat sepeda
permintaan sambungan telepon serta
motor dan pergi meninggalkan
pengaruhnya pada peralatan telepon
bengkel karena antrian yang terlalu
switching. Sebelum perang dunia II
panjang dan lama.
studi awal sudah berkembang
Rumusan masalah dalam
dilingkungan antrian yang lebih
penelitian ini adalah 1) Apakah
umum. (Aminudin, 2005:169).
sistem antrian pada bengkel PT.
Global Jaya Perkasa sudah optimal Heizer dan Render
jika dilihat dari kondisi layout ? 2) (2008:418) mengatakan bahwa teori
Berapa jumlah pelanggan rata-rata antrian atau queuing theory
dalam antrian ? 3) Berapa jumlah merupakan sebuah bagian penting
pelanggan rata-rata dalam sistem ? 4) operasi dan juga alat yang sangat
Berapa waktu rata-rata yang berharga bagi manajemen operasi.
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 3
Antrian atau waiting line theory pelanggan yang memasuki fasilitas
adalah orang-orang atau barang pelayanan kasir yang telah dirata-
dalam barisan yang sedang ratakan. Tingkat pelayanan rata-rata
menunggu untuk dilayani. merupakan data yang menunjukkan
Menurut Prawirosentono berapa lama kasir dalam melayani
(2005:148), teori antrian yaitu teori seorang pelanggan. Sedangkan
yang membahas tentang seluk beluk jumlah fasilitas pelayanan
antri yang dilakukan oleh orang atau merupakan data yang menunjukkan
benda atas kehendak manusia. Antri berapa fasilitas pelayanan atau dalam
adalah berdiri berderet dalam suatu hal ini merupakan jumlah pit (tempat
barisan memanjang dari depan kerja mekanik) yang melayani
ke belakang, hal ini disebabkan pelanggan.
adanya kesenjangan antara
kebutuhan pelayanan yang lebih Menurut Heizer dan Render
besar dibandingkan fasilitas (2008:422), ada dua hal penting
pelayanan yang tersedia. dalam karakteristik pelayanan, yaitu :
Nasution (2006:400)
menyebutkan dalam bukunya bahwa a. Desain dasar sistem antrian.
sistem antrian merupakan sesuatu Pelayanan pada umumnya
dimana kita mengobservasi periode digolongkan menurut jumlah saluran
kemacetan secara terus-menerus, yang ada (sebagai contoh, jumlah
misalnya lintasan tunggu, kemacetan kasir) dan jumlah tahapan (sebagai
suatu fasilitas pelayanan karena contoh, jumlah pemberhentian yang
keterbatasan kapasitas, dan harus dibuat). Berdasarkan dengan
kerandoman dari kedatangan unit- jumlah saluran yang ada, maka
unit dan waktu yang dibutuhkan sistem antrian dapat dibedakan
untuk melayaninya. Dan menjadi beberapa macam, yaitu :
permasalahan antrian merupakan
masalah dimana kita mencoba 1. Sistem antrian jalur tunggal
menentukan kapasitas optimum bagi (single channel-single server)
suatu fase produksi (barang/jasa). Adalah sebuah sistem
Hal ini diukur oleh jumlah pelayan pelayanan yang memiliki satu
(server) paralel, atau tingkatan jalur dan satu titik pelayanan.
output rata-rata, sehingga kombinasi Contohnya adalah tempat praktik
biaya dan tingkat pelayanan dari seorang dokter gigi keluarga.
unit-unit yang menunggu menjadi 2. Sistem antrian jalur berganda
minimum. (single channel-multi server)
Tujuan penggunaan teori Adalah sebuah sistem
antrian adalah untuk merancang pelayanan yang memiliki satu
fasilitas pelayanan, untuk mengatasi jalur dengan beberapa titik
permintaan pelayanan yang pelayanan. Contohnya dua jendela
berfluktuasi secara random dan kendara-lewat (drive-through) di
menjaga keseimbangan antara biaya McDonald.
(waktu menganggur) pelayanan dan 3. Sistem satu tahap (multi channel-
biaya (waktu) yang diperlukan single server)
selama antri. Tingkat kedatangan Adalah sebuah sistem di
rata-rata merupakan data jumlah mana pelanggan menerima

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 4


pelayanan dari hanya satu stasiun yang memuat urutan (order) para
dan kemudian pergi meninggalkan pelanggan menerima layanan. Ada 4
sistem. Contohnya antrian bank. bentuk disiplin antrian menurut
4. Sistem tahapan berganda (multi urutan kedatangan, antara lain :
channel-multi server)
Adalah sebuah sistem dimana 1. First Come First Served (FCFS),
pelanggan menerima jasa dari di mana pelanggan yang terlebih
beberapa stasiun sebelum dahulu datang akan dilayani
meninggalkan sistem. Contohnya terlebih dahulu. Misalnya antrian
beberapa kantor pendaftaran pembelian tiket bioskop.
mahasiswa. 2. Last Come First Served (LCFS),
di mana pelanggan yang paling
b. Distribusi Waktu Pelayanan akhir datang akan dilayani
Pola pelayanan serupa dengan terlebih dahulu. Misalnya sistem
pola kedatangan di mana pola ini bongkar muat barang dalam truk.
bisa konstan ataupun acak. Jika 3. Service In Random Order (SIRO),
waktu pelayanan konstan, maka di mana panggilan didasarkan
waktu yang diperlukan untuk pada peluang secara random.
melayani setiap pelanggan sama. Tidak menjadi masalah siapa yang
Kasus ini terjadi dalam operasi datang terlebih dahulu. Misalnya
pelayanan yang menggunakan penarikan nomor undian pada
mesin, seperti mesin cuci mobil arisan.
otomatis. Yang lebih sering terjadi 4. Priority Service (PS), di mana
adalah waktu pelayanan yang prioritas pelayanan diberikan
terdistribusi secara acak. Dalam kepada pelanggan yang
banyak kasus, dapat diasumsikan mempunyai prioritas lebih tinggi
bahwa waktu pelayanan acak dibandingkan dengan pelanggan
dijelaskan oleh distribusi yang mempunyai prioritas yang
probabilitas eksponensial negatif lebih rendah, meskipun mungkin
(negative exponential probability yang dahulu tiba di garis tunggu
distribution). Distribusi adalah yang terakhir datang. Hal
probabilitas eksponensial negatif ini bisa disebabkan beberapa hal,
adalah sebuah distribusi misalnya seseorang yang memiliki
probabilitas yang kontinu yang penyakit yang lebih parah
sering digunakan untuk dibandingkan orang lain pada
menjelaskan waktu pelayanan suatu tempat praktek dokter.
dalam sebuah sistem antrian. Jika
waktu pelayanan mengikuti Model Antrian
distribusi eksponensial negatif, Beberapa model antrian
maka kecil probabilitas terjadinya menurut Heizer dan Render
waktu pelayanan yang panjang. (2008:426) antara lain :
1. Model A : Model Antrian
Disiplin Antrian Jalur Tunggal dengan
Menurut Kakiay (2004:12), Kedatangan Berdistribusi
disiplin antrian adalah aturan dalam Poisson dan Waktu Pelayanan
mana para pelanggan dilayani, atau Eksponensial (M/M/1). Model
disiplin pelayanan (service disipline) antrian ini menggunakan jalur

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 5


antrian jalur tunggal atau satu µ : Jumlah orang yang
stasiun pelayanan dan menjadi dilayani per satuan waktu
permasalahan yang paling umum
dalam sistem antrian. Sumber 2. Model B : Model Antrian
kedatangan membentuk satu Jalur Berganda (M/M/S)
jalur tunggal untuk dilayani oleh Dalam model antrian jalur
stasiun tunggal. berganda sering dijumpai dua
Ada beberapa rumus yang dapat atau lebih jalur atau stasiun
digunakan dalam kondisi pelayanan yang tersedia untuk
M/M/1, yaitu : menangani pelanggan yang
1) Jumlah pelanggan rata-rata datang dengan asumsi pelanggan
dalam sistem (yang sedang yang menunggu pelayanan
menunggu untuk dilayani) : membentuk satu jalur dan akan
dilayani pada sistem pelayanan
– yang tersedia pertama kali pada
2) Jumlah waktu rata-rata yang saat itu. Model antrian jalur
dihabiskan dalam sistem berganda banyak ditemukan
(waktu menunggu ditambah pada sebagian besar bank.
waktu pelayanan) : Sebuah jalur umum dibuat, dan
– pelanggan yang berada dibarisan
3) Jumlah unit rata-rata yang terdepan yang pertama kali
menunggu dalam antrian : dilayani oleh kasir.
Ada beberapa rumus yang
– dapat digunakan pada antrian
4) Waktu rata-rata yang jalur berganda, yaitu :
dihabiskan untuk menunggu
dalam antrian : 1) Probabilitas terdapat 0 orang
dalam sistem :

[∑ ( ) ] ( )
5) Faktor utilisasi sistem :

6) Probabilitas terdapat 0 unit 2) Jumlah pelanggan rata-rata


dalam sistem (unit dalam sistem :
pelayanan kosong) :

7) Probabilitas terdapat lebih 3) Jumlah waktu rata-rata yang


dari sejumlah k unit dalam dihabiskan seorang pelanggan
sistem, dimana n adalah dalam antrian atau sedang
jumlah unit dalam sistem : dilayani (dalam sistem) :
( )
Dimana :
ƛ : Jumlah kedatangan rata- 4) Jumlah orang atau unit rata-
rata per satuan waktu rata yang menunggu dalam
antrian :
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 6
2) Waktu menunggu dalam antrian
rata-rata:
5) Waktu rata-rata yang
dihabiskan oleh seorang
3) Jumlah pelanggan dalam
pelanggan atau unit untuk
sistem rata-rata
menunggu dalam antrian :

Dimana : 4) Jumlah waktu rata-rata dalam


M : Jumlah jalur yang terbuka sistem :
ƛ : Jumlah kedatangan rata-rata per Ws = Wq +
satuan waktu
μ : jumlah rata-rata yang dilayani per
satuan waktu pada setiap jalur Dimana :
ƛ : Jumlah kedatangan rata-
3. Model C : Model Waktu rata per satuan waktu
Pelayanan Konstan (M/D/1) μ : jumlah rata-rata yang
Beberapa sistem pelayanan dilayani per satuan waktu pada
memiliki waktu pelayanan yang setiap jalur
tetap, dan bukan berdistribusi
eksponensial seperti biasa.
Di saat pelanggan diproses 4. Model D : Model Populasi
menurut sebuah siklus tertentu Terbatas
seperti pada kasus antrian Ketika terdapat sebuah
pencucian mobil otomatis atau populasi pelanggan potensial
pada wahana ditaman hiburan, yang terbatas bagi sebuah
waktu pelayanan yang terjadi fasilitas pelayanan, maka model
pada umumnya konstan. Model antrian berbeda harus harus
antrian ini menggunakan antrian dipertimbangkan. Model antrian
jalur tunggal dengan kedatangan ini berbeda dengan model
berdistribusi poison dan waktu antrian sebelumnya, karena
pelayanan konstan. Oleh karena terdapat hubungan saling
tingkat waktu yang konstan, ketergantungan antara panjang
maka nilai Lq, Wq, Ls, Ws selalu antrian dan tingkat kedatangan.
lebih kecil dari pada nilai-nilai Ada beberapa rumus yang dapat
pada model antrian jalur tunggal digunakan dalam model antrian
(model A), yang memiliki ini, yaitu :
tingkat pelayanan bervariasi. 1)
Model antrian ini memiliki nama
teknis M/D/1 dalam literatur 2)
teori antrian. Ada beberapa
rumus yang dapat digunakan 3)
dalam model antrian ini, yaitu :
1)
4)

5)
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 7
4. Jumlah pelanggan rata-rata
6) dalam antrian (Lq).
5. Jumlah waktu rata-rata yang
Dimana : dihabiskan pelanggan dalam
D : Probabilitas sebuah unit harus sistem (Ws).
menunggu di dalam antrian 6. Jumlah waktu rata-rata yang
F : Faktor efisiensi dihabiskan pelanggan dalam
H : Rata-rata jumlah unit yang antrian (Wq).
sedang dilayani 7. Utilisasi sistem antrian (
J : rata-rata jumlah unit tidak berada
dalam antrian METODE PENELITIAN
L : rata-rata jumlah unit yang Populasi yang digunakan
menunggu untuk dilayani pada penelitian ini adalah hari kerja
M : Jumlah jalur pelayanan yang berlaku pada bengkel PT.
N : Jumlah pelanggan potensial Global Jaya Perkasa Pekanbaru.
T : Waktu pelayanan rata-rata Sebagai sampel dari penelitian ini
U : waktu rata-rata antara unit yang adalah diambil 30 hari kerja yaitu
membutuhkan pelayanan. mulai tanggal 01 November 2014
W : Waktu rata-rata sebuah unit sampai 30 November 2014. Data
menunggu dalam antrian yang dikumpulkan adalah jumlah
X : faktor pelayanan kedatangan pelanggan dan jumlah
fasilitas pelayanan (mekanik) yang
Hipotesis Penelitian melayani.
Menurut Arikunto Metode pengumpulan data
(2013:234), penelitian deskriptif yang digunakan adalah dengan
tidak memerlukan administrasi wawancara yaitu dengan
dan pengontrolan terhadap menanyakan langsung kepada pihak
perlakuan. Penelitian deskriptif yang berhubungan langsung dengan
tidak dimaksudkan untuk menguji antrian pada bengkel. Dan dengan
hipotesis tertentu, tetapi hanya metode observasi atau pengamatan
menggambarkan apa adanya yaitu peneliti mengamati sistem
tentang suatu variabel, gejala, atau antrian pada bengkel PT. Global Jaya
keadaan. Memang ada kalanya Perkasa Pekanbaru, dimana peneliti
dalam penelitian ingin juga memposisikan diri sebagai konsumen
membuktikan dugaan tetapi tidak yang merasakan berapa lama waktu
terlalu lazim. Yang umumnya tunggu pada bengkel.
adalah bahwa penelitian deskriptif
tidak dimaksudkan untuk menguji Metode Analisis Data
hipotesis. Analisis Deskriptif
analisis deskriptif adalah
Variabel Penelitian statistik yang digunakan untuk
Variabel yang digunakan menganalisis data dengan cara
dalam penelitian ini adalah : mendeskripsikan atau
1. Panjang Antrian. menggambarkan data yang telah
2. Panjang Layout. terkumpul sebagaimana adanya tanpa
3. Jumlah pelanggan rata-rata bermaksud membuat kesimpulan
dalam sistem (Ls). yang berlaku untuk umum atau
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 8
generalisasi. Analisis deskriptif yaitu
bagian statistika mengenai
pengumpulan data, penyajian,
penentuan nilai-nilai statistika,
pembuatan diagram atau gambar Keterangan :
mengenai sesuatu hal. Data yang M : Jumlah jalur yang terbuka
disajikan dalam bentuk yang mudah ƛ : Jumlah kedatangan rata-rata
dipahami atau dibaca. per satuan
Analisis data yang digunakan μ : jumlah orang yang dilayani
oleh penulis untuk menganalisa per satuan
penelitian ini adalah dengan P0 : Probabilitas terdapat 0 orang
menggunakan metode deskriptif dalam sistem
kuantitatif, yaitu dengan menjelaskan Ls : jumlah pelanggan rata-rata
atau menerangkan serta membahas dalam sistem
data yang berhubungan dengan teori- Ws : Jumlah waktu rata-rata
teori yang terkait dengan objek yang dihabiskan seorang
penelitian, untuk diambil sebuah pelanggan dalam antrian atau
kesimpulan. sedang dilayani (dalam sistem)
Uji Normalitas Lq : jumlah orang atau unit rata-
Uji distribusi normal adalah rata yang menunggu dalam
uji untuk mengukur apakah data antrian
yang dimiliki berdistribusi normal Wq : waktu rata-rata yang
sehingga dapat digunakan atau tidak. dihabiskan oleh seorang
Kaidah yang digunakan untuk pelanggan atau unit untuk
mengetahui normal atau tidaknya menunggu dalam antrian.
sebaran data yang diperoleh adalah
jika p > 0,05 maka sebaran data HASIL PENELITIAN DAN
normal dan jika p < 0,05 maka PEMBAHASAN
sebaran tidak normal.

Analisis Antrian Analisis Deskriptif


Dengan menggunakan rumus
yang sesuai dengan model sistem Dari hasil penelitian,
antrian yang diterapkan pada diperoleh nilai rata-rata pelanggan
bengkel, yaitu model multi channel yang datang per hari sebanyak 122
single phase (M/M/S), yaitu : orang, jumlah fasilitas pelayanan
yang terbuka yaitu 4 orang mekanik
*∑ + dalam 7 jam kerja. Dari data yang
untuk M >ƛ diperoleh, diketahui jumlah rata-rata
pelanggan dalam antrian sebanyak 7
orang, jumlah rata-rata pelanggan
dalam sistem sebanyak 11 orang,
waktu rata-rata yang dihabiskan
pelanggan dalam antrian sebanyak 24
menit, waktu rata-rata yang
dihabiskan pelanggan dalam sistem
sebanyak 36 menit. Diketahui dari

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 9


rumus, waktu menunggu dalam
antrian dan dalam sistem sangat
lama, tetapi jumlah pelanggan dalam
antrian maupun dalam sistem sedikit.

Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan Jadi, jumlah pelanggan rata-
untuk mengetahui apakah data rata dalam sistem adalah
berdistribusi normal. Kaidah yang sebanyak 10,68977881 orang
digunakan untuk mengetahui normal atau 11 orang (pembulatan).
atau tidaknya sebaran data adalah
jika p > 0.05 maka sebaran normal 3. Waktu rata-rata yang
dan jika p < 0.05 maka sebaran tidak dihabiskan pelanggan
normal. dalam sistem

Analisis Antrian ƛ
Berikut disajikan rumus
sistem antrian model multi channel
single phase.
Jadi waktu rata-rata yang dihabiskan
1. Probabilitas terdapat 0 pelanggan dalam sistem adalah
orang dalam sistem sebesar 36 menit.
*∑ +
4. Jumlah pelanggan rata-rata
dalam antrian
[∑ ( ) ( ) ( ) ( ) ] ( )

[ ]

Jadi, probabilitas terdapat 0


orang dalam sistem adalah Jadi, rata-rata jumlah orang
sebesar 0,01125619 atau 0,01%. yang menunggu dalam
antrian adalah sebanyak
2. Jumlah pelanggan rata-rata 7,08977881 orang atau 7
dalam sistem orang (pembulatan).

5. Waktu rata-rata yang


dihabiskan pelanggan
menunggu dalam antrian

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 10


Jadi, waktu rata-rata yang dihabiskan 3. Jumlah rata-rata pelanggan
pelanggan untuk menunggu dalam dalam sistem pada bengkel PT.
antrian adalah 23,63259603 menit Global Jaya Perkasa adalah
atau 24 menit (pembulatan). berjumlah 11 orang.
Dari hasil observasi tersebut 4. Waktu rata-rata yang dihabiskan
dapat diketahui bahwa sistem antrian pelanggan dalam antrian adalah
bengkel pada PT. Global Jaya sebanyak menit.
Perkasa belum optimal, itu terlihat 5. Waktu rata-rata yang dihabiskan
dari lamanya waktu menunggu pelanggan dalam sistem adalah
pelanggan dalam antrian dan menit.
lamanya waktu menunggu pelanggan 6. Utilisasi pada sistem antrian
dalam sistem, yaitu sebesar bengkel PT. Global Jaya Perkasa
23,63259603 menit dan adalah sebesar 0,01%.
.

SIMPULAN DAN SARAN Saran


Berdasarkan hasil penelitian
Simpulan
dan pembahasan yang telah
Berdasarkan hasil pengolahan
dijelaskan pada bab sebelumnya,
data dan pembahasan yang telah
maka penulis dapat memberikan
dikemukakan pada bab sebelumnya,
beberapa saran kepada bengkel PT.
penulis dapat mengambil beberapa
Global Jaya Perkasa Pekanbaru
kesimpulan sebagai berikut :
diantaranya adalah :
1. Dari kondisi layout bengkel,
1. Untuk mengurangi waktu
disediakan 20 buah kursi yang
menunggu pelanggan baik dalam
akan digunakan oleh pelanggan
sistem maupun waktu menunggu
untuk menunggu antrian. Jika
dalam antrian sebaiknya bengkel
dilihat dari kondisi ini, sistem
PT. Global Jaya Perkasa
antrian sudah optimal karena
Pekanbaru mempertimbangkan
jumlah pelanggan yang datang
untuk menambah jumlah
tidak melebihi kursi yang
mekanik, sehingga pelanggan
disediakan, hal ini disebabkan
tidak menunggu lama dalam
karena banyak pelanggan yang
menunggu.
menitipkan kendaraan mereka
2. Pihak bengkel PT. Global Jaya
untuk diservis tanpa ikut
Perkasa Pekanbaru harus lebih
menunggu jalur antrian, jika
memperhatikan lagi kesigapan
kendaraan sudah selesai, baru
kerja mekanik dalam melayani
dijemput oleh pemilik. Namun,
pelanggan, sehingga pelanggan
jika dilihat dari waktu
tidak merasa dirugikan waktunya
menunggu, sistem antrian masih
hanya untuk menunggu saat
belum optimal karena lamanya
kendaraan diservis.
waktu menunggu dalam antrian
3. Sebaiknya bengkel PT. Global
dan dalam sistem.
Jaya Perkasa Pekanbaru
2. Jumlah rata-rata pelanggan
mengoperasikan semua mekanik
dalam antrian pada bengkel PT.
yang ada sekaligus agar waktu
Global Jaya Perkasa berjumlah 7
menunggu dalam sistem dan
orang.
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 11
waktu menunggu dalam antrian Banking Applications. Vol. 2
tidak terlalu lama. No 7, 2011: 11-15
4. Sebaiknya, pihak bengkel
memberikan informasi kepada Arikunto, Suharsimi. 2013.
pelanggan yang baru datang Manajemen Penelitian. Rineka
mengenai nomor antrian yang Cipta : Jakarta
akan diterimanya, karena
Bronson, Richard. 1996. Operation
seringnya terlihat antrian sedikit,
Research. Erlangga : Jakarta
namun ternyata membutuhkan
waktu yang lama untuk menunggu Dhar, S. K and Rahman Tanzina.
hingga kendaraan selesai, hal ini 2013. Case Study For Bank
disebabkan karena banyaknya ATM Queuing Model. Vol. 7
pelanggan yang tidak menunggu Issue 1 : 1-5
kendaraan hingga selesai, mereka
meninggalkan kendaraan untuk Faisal,Fahri. 2005. Pendekatan Teori
diservis jika sudah selesai Antrian : Kasus Nasabah Bank
kemudian dijemput. Hal ini sangat Pada Pukul 08.00 – 11.00 WIB
merugikan pelanggan yang di Bank BNI 46 Cabang
mengira antrian tidak banyak. Bengkulu. Jurusan Matematika
Namun kenyataannya harus FMIPA Universitas Bengkulu
menunggu lama karena banyak Indonesia
kendaraan yang terdaftar lebih
dahulu untuk diservis. Ginting, Petrus Lajor. 2013. Analisis
Sistem Antrian dan
Bila masalah antrian ini terus- Optimalisasi Layanan Teller.
terusan dibiarkan tanpa adanya Fakultas Ekonomika dan Bisnis
tindakan tegas dari pihak bengkel Universitas Diponegoro
PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru, Semarang.
maka bisa jadi lama kelamaan
pelanggan bengkel akan semakin Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen
berkurang. Karena pada prinsipnya Produksi dan Operasi. Edisi 3.
pelanggan lebih menyukai dan BPFE : Yogyakarta
merasa nyaman jika pelayanannya Heizer, Jay dan Barry Render. 2008.
memuaskan dan menunggu tidak Operations Management.
terlalu lama. Jadi, waktu menunggu Manajemen operasi. Buku 2
yang telalu lama dapat mengurangi edisi ketujuh. Salemba Empat :
pelanggan yang hendak servis Jakarta
kendaraan sehingga dapat
menurunkan keuntungan perusahaan. Ishak, Aulia. 2010. Manajemen
Operasi. Graha Ilmu :
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta
Aminudin. 2005. Prinip-prinsip Riset Kakiay, Thomas J. 2004. Dasar Teori
Operasi. Erlangga : Jakarta Antrian untuk Kehidupan
Ahmed S. A. Al-Jumaily and Huda Nyata. Penerbit Andi :
K. T. Al-Jobari. 2011. Yogyakarta
Automatic Queuing Model For

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 12


Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. (M/M/S) pada Bagian
2009. Manajemen Pemasaran Registrasi Pasien di RSUD
Jasa. Edisi 2. Salemba Empat : Salewangang Maros. Jurusan
Jakarta Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas
Mustika, Ranti dan Samsir. 2012. Hasanuddin Makassar.
Analisis Sistem Antrian Teller
pada PT. Bank Riau Cabang Sekaran, Uma. 2011. Research
Utama Pekanbaru. Jurusan Methods for Business.
Manajemen Fakultas Ekonomi Metodologi Penelitian untuk
Universitas Riau Bisnis. Salemba Empat :
Jakarta
Nasution, Arman Hakim. 2006.
Manajemen Industri. Andi : Taufik, Rustam. 2012. Analisis
Yogyakarta Penerapan Sistem Antrian
Model M/M/S pada PT. Bank
O. D. Ogunwale dan O. A. Olubiyi. Negara Indonesia (persero)
2010. A Comparative Analysis Tbk. Kantor Cabang Pembantu
of Waiting Time of Customers Universitas Hasanuddin
In Banks. Vol. 10 Issue 6 : 97 – Makassar. Jurusan Manajemen
99 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Payne, Adrian. 2000. Ten Essence of
Service Marketing. Pemasaran Taylor III, Bernard W. 2008.
Jasa. Andi : Yogyakarta Introduction to Management
(diterjemahkan oleh Fandy Science. Buku 2 edisi delapan.
Tjiptono) Salemba Empat : Jakarta
Prawirosentono, Suyadi. 2005. Riset Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen
Operasi dan Ekonofisika. Bumi Jasa. Andi : Yogyakarta
Aksara : Jakarta
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi
Rusdi. 2014. Analisis Penerapan Pemasaran. Edisi III. Andi :
Sistem Antrian Model Multiple Yogyakarta
Channel Query System

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 13

S-ar putea să vă placă și