Sunteți pe pagina 1din 22

Dinyatakan oleh:

Endang Kuswardhani - Dosen

Kelas : Diploma III Akuntansi 5-17 (Kelompok 2)

Tabel Pembagian Tugas


Kelompok II

Nama Nomor NPM Tugas

Anggita Fristia Putri 07 1302170147 Executive Summary dan Editor

Chandraningrum Qur’ana P 09 1302170795 Accounting Analysis 3.1

Hilmi Zuhdi Mulia 16 1302170755 Business Environment and Strategy Analysis 2.3

Juan Khahefi Fuji Sukeal 20 1302170966 Accounting Analysis 3.2.1 dan 3.2.2

Muhammad Farhan 24 1302170706 Business Environment and Strategy Analysis 2.1

Muhammad Rakha Al Ikhsan 26 1302171030 Business Environment and Strategy Analysis 2.1

Raziqa Fadhlan 32 1302170436 Accounting Analysis 3.2.5 dan 3.2.6

Sherin Triputri Dewinta 33 1302170287 Business Environment and Strategy Analysis 2.2

Yolanda Catherina Sirait 36 1302170146 Accounting Analysis 3.2.3 dan 3.2.4

Yonatan Rudy Hasian Siregar 37 1302170626 Power Point

Catatan: Setiap individu bertanggung jawab atas masing - masing tugas yang
dikerjakannya, namun isi dari laporan ini berdasarkan diskusi kelompok kami.

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 1


Tabel Pembagian Tugas
Kelompok IV

Nama Nomor NPM Tugas

Alya Hanifah 05 1302170167 Accounting Analysis 3.1.2

Ardiansyah Aditya S 08 1302171183 Accounting Analysis 3.1.3

Fathima Nurfauzia 11 1302170189 Accounting Analysis 3.1.1

Ines Angelica Fanica D 18 1302170880 Executive Summary 1.1.2 dan Business


Environment and Strategy Analysis 2.2.2

Islamiyah Silih S 19 1302170522 Accounting Analysis 3.2.3 dan 3.2.4

Muhammad Ichwan E 25 1302170814 Accounting Analysis 3.2.5 dan 3.2.6

Nurul Azizah 30 1302170700 Accounting Analysis 3.2.1 dan 3.2.2

Raul Gunzales Widod 31 1302171201 Executive Summary 1.1.1 dan Business


Environment and Strategy Analysis 2.2.1

Wanda Nindya Tasya 34 1302170316 Executive Summary 1.1.3 dan Business


Environment and Strategy Analysis 2.2.3

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 2


Daftar Isi

Tabel Pembagian Tugas Kelompok II ........................................................................................................ 1

Tabel Pembagian Tugas Kelompok IV ....................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................................................................... 3

1. EXECUTIVE SUMMARY .................................................................................................................. 4

1.1 Background................................................................................................................................. 4

1.2 Objectives ................................................................................................................................... 4

1.3 Overview .................................................................................................................................... 4

2. BUSINESS ENVIRONMENT AND STRATEGY ANALYSIS ......................................................... 5

2.1 Business Environment ................................................................................................................ 5

2.2 Compatitive Strategy .................................................................................................................. 8

2.3 Corporate Strategy Analysis ..................................................................................................... 10

3. ACCOUNTING ANALYSIS ............................................................................................................. 13

3.1 Overview of Factors Influencing Accounting Quality .............................................................. 13

3.1.1 Noise from Accounting Rule ......................................................................................... 13

3.1.2 Kesalahan dalam Prediksi .............................................................................................. 13

3.1.3 Incentives Influencing the Companys Accounting Choice ............................................ 14

3.2 Six Steps in Accounting Analysis............................................................................................. 16

3.2.1 Identify Key Accounting Polic ...................................................................................... 16

3.2.2 Assess Accounting Flexibility ....................................................................................... 18

3.2.3 Evaluate Accounting Strategy ....................................................................................... 19

3.2.4 Evaluate the Quality of Disclosure ................................................................................ 20

3.2.5 Identify Potential Red Flag ............................................................................................ 20

3.2.6 Undo Accounting Distortion .......................................................................................... 21

REFERENSI .............................................................................................................................................. 22

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 3


1. EXECUTIVE SUMMARY
1.1 Background
Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
perusahaan kepada para pemangku kepentingannya. Laporan keuangan dibuat
untuk menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan dan berguna dalam
pengambilan keputusan bisnis. Laporan keuangan suatu perusahaan dibuat oleh
manajer sebagai orang yang ditunjuk untuk menjalankan fungsi manajerial. Dalam
menyiapkan laporan keuangan, manajemen membutuhkan penilaian dan perkiraan
(Judgement and Estimation), hal ini memberikan fleksibilitas dalam menyusun
laporan keuangannya. Selain itu, standar akuntansi yang menjadi pedoman di
Indonesia, IFRS, juga memiliki keluwesan, sehingga sering kali disalahgunakan
oleh manajemen untuk membuat informasi yang ada dalam laporan keuangan tidak
menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Hal ini menjadi alasan
mengapa analisis laporan keuangan diperlukan.
Laporan ini adalah representasi dari laporan keuangan PT Adhi Karya (Persero)
Tbk. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) adalah BUMN yang bergerak di bidang
konstruksi di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 11 Maret 1960 dan
berpusat di Jakarta, Indonesia. Selain bergerak di bidang konstruksi, PT Adhi
Karya Tbk juga bergerak di bidang terkait seperti bisnis EPC, properti, real estate,
investasi infrastruktur, penyelenggaraan sarana prasarana perkeretaapian, jasa
pengadaan barang,dan hotel. Proyek - proyek yang telah dikerjakan oleh PT Adhi
Karya jumlahnya juga tidak sedikit, diantaranya adalah Tol Ruas Nusa Dua - Benoa,
Jembatan Musi IV, Air Baku Sambas Kalbar, Gelora Bung Karno, dll.
1.2 Objectives
Tujuan dari laporan keuangan ini untuk menganalisa posisi bisnis PT Adhi
Karya (Persero) Tbk. Hasil dari laporan ini dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan bagi calon investor untuk membuat transaksi di Bursa Efek
Indonesia terutama dalam hal lingkungan dan strategi bisnis serta akuntansinya.
1.3 Overview
Laporan ini berisi tentang kondisi PT. Adhi Karya Tbk ditinjau dari Analisis
Lingkungan Bisnis dan Strategi yang menunjukkan posisi perusahaan dalam
industri pembangunan infrastruktur dalam negeri. Selain itu, laporan ini juga
membahas lingkungan bisnis dari PT Adhi Karya dan strategi bisnis apa saja yang

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 4


dilakukan PT Adhi Karya untuk memenangkan kompetensi bisnis yang ada di
pasaran saat ini di 3 tahun terakhir. Serta Analisis Akuntansi yang mengidentifikasi
penggunaan dan pengelolaan aset, kewajiban, dan ekuitas berdasarkan kebijakan
pihak internal perusahaan dan gambaran faktor - faktor yang memengaruhi kualitas
akuntansi dan langkah - langkah dalam menganalisanya.

2. BUSINESS ENVIRONMENT AND STRATEGY ANALYSIS


2.1 Business Environment
Construction Industry Analysis
Industri jasa konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang
terkait dengan proses konstruksi, termasuk tenaga profesi, pelaksana konstruksi
dan juga para pemasok yang bersama-sama memenuhi kebutuhan pelaku dalam
industry (Hillebrandt,1985). Jasa konstruksi adalah jasa yang menghasilkan
prasarana dan sarana fisik. Prasarana dan sarana fisik merupakan landasan
pertumbuhan sektor-sektor dalam pembangunan nasional, termasuk di sektor
pertambangan, serta jasa konstruksi berperan pula sebagai penyedia lapangan kerja,
maka jasa konstruksi penting dalam pembangunan nasional (Suraji, 2003).
Perkembangan industri jasa konstruksi di Indonesia dewasa ini berkembang
cukup pesat. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya proyek konstruksi sebagai
dampak dari pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas pembangunan di
Indonesia. Perkembangan jasa konstruksi di Indonesia didukung pula dengan
semakin meningkatnya kecanggihan teknologi, serta dengan adanya dukungan
dana yang memadai.
Rivalry Among Existing Organizations
Industri jasa konstruksi di Indonesia khususnya di sub bidang usaha Bangunan
memiliki persaingan usaha yang sangat ketat. Beberapa factor yang mempengaruhi
intensitas persaingan antar perusahaan yang sudah ada antara lain:
 Tingkat pertumbuhan industri
Industri jasa konstruksi di Indonesia sangat tergantung pada kondisi ekonomi
di Indonesia. Dengan kondisi tingkat pertumbuhan industri yang relative
stagnant, menyebabkan ketatnya industri ini. Dengan pengadaan proyek
pemerintah yang oleh peraturan pemerintah harus melalui tender, membuat
perang harga antar BUMN konstruksi menjadi sangat ketat. Juga untuk proyek

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 5


swasta melalui proses tender maupun penunjukan langsung terjadi perang
harga dan deferensiasi produk yang ketat.
 Skala ekonomi dan rasio dari fixed dengan variable cost
Di industri jasa konstruksi, hanya ada sedikit perusahaan besar. Kompetisi
didominasi oleh BUMN konstruksi seperti PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya,
serta beberapa perusahaan swasta besar. Dengan stagnant-nya tingkat
pertumbuhan di industri ini, rasio antar fixed dengan variable cost menjadi
tinggi karena perusahaan besar tersebut kelebihan kapasitas, sehingga
kemampuan pengurangan harga menjadi tinggi pula. Hal ini memperketat
persaingan usaha di industri ini.
 Kelebihan kapasitas dan halangan untuk keluar (exit barrier)
Dengan tingkat pertumbuhan industri yang stagnant, dikarenakan investasi
sektor swasta yang kurang banyak dan proyek-proyek pemerintah dalam
membangun bangunan relatif tetap dari tahun ketahun membuat perusahaan
besar di industri ini memiliki kelebihan kapasitas. Hal ini menyebabkan
perusahaan besar mampu menurunkan harga untuk memenuhi kapasitasnya.
Exit barrier relatif besar karena untuk memenuhi sertifikasi kualifikasi usaha
diperlukan pengalaman, sumber daya manusia, kekayaan bersih dan peralatan,
yang semuanya mempunyai biaya yang cukup besar.
Threat of New Entrants
Industri jasa konstruksi di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 2 Tahun
2017 tentang jasa konstruksi. Undang-Undang tersebut mewajibkan setiap
pelaksana konstruksi untuk memiliki sertifikasi kompetensi dan kemampuan usaha,
yang diatur dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 3
Tahun 2017. Penetapan atas kualifikasi tersebut ditetapkan atas dasar: pengalaman,
sumber daya manusia, kekayaan bersih, serta peralatan. Kualifikasi ini menjadi
dasar dalam memperoleh proyek. Hal ini menjadi halangan besar bagi para
pendatang baru yang akan masuk ke industry ini. Persaingan usaha yang ketat antar
perusahaan yang sudah ada, sistem otonomi daerah yang mensyaratkan setiap
kontraktor yang menggarap proyek di daerah harus memiliki cabang atau
perwakilan di daerah tersebut, serta adanya sistem tender untuk mendapatkan
proyek pemerintah maupun swasta membuat persaingan harga semakin ketat.

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 6


Dengan banyaknya persyaratan untuk mendapatkan proyek besar seperti
pengalaman kerja, kekayaan perusahaan dan kualitas tenaga ahli konstruksi yang
harus dimiliki perusahaan menjadi halangan utama bagi pendatang baru untuk
mendapatkan proyek. Disamping itu pengetahuan/informasi mengenai harga-
harga bahan baku yang dimiliki buyer (pembeli) untuk konstruksi bangunan,
membuat perusahaan di industri jasa konstruksi tidak mempunyai keuntungan yang
cukup besar. Hal tersebut menghalangi pendatang baru untuk masuk ke industri ini
sekaligus menjadi peluang bagi usaha jasa konstruksi yang telah eksis sebelumnya
untuk terus mengembangkan usahanya, tanpa khawatir akan ancaman oleh adanya
pendatang baru.
Threat of Substitute Product
Dalam industri jasa konstruksi, ancaman dari produk substitusi relative rendah
karena hanya ada satu produk pengganti bagi konsumen/pemberi kerja yaitu
membeli bangunan yang sudah ada. Membeli bangunan yang sudah ada juga
memiliki kendala yang cukup besar karena ketidaksesuaian tempat dan juga
fungsinya, adanya biaya perbaikan terkait dengan umur dan kondisi bangunan, juga
menganalisa biaya membeli dengan membangun sendiri.
Bargaining Power of Consumer
Pembeli dalam industry jasa konstruksi dibagi menjadi dua yaitu pemerintah
dan swasta. Kekuatan tawar antara pemerintah dan swasta memiliki perbedaan, ada
dua factor yang menentukan kekuatan dari pembeli yaitu:
 Sensitivitas harga
Untuk pembeli pemerintah, sensitivitas harga sangat terlihat dalam proses
tender. Dengan anggapan kualifikasi perusahaan sama, maka harga
penawaranlah yang menentukan didapatnya suatu proyek atau tidak. Lain
halnya dengan pembeli swasta, karena tidak terikat peraturan pengadaan maka
pembeli swasta bisa menunjuk langsung perusahaan mana yang akan dipakai
untuk membangun bangunannya.
 Kekuatan tawar relative
Pada industri jasa konstruksi khususnya sub bidang bangunan, jumlah
pembeli/pemberi kerja pemerintah relatif menurun, sehingga kekuatan tawar
pembeli meningkat, sedangkan untuk pembeli swasta relatif meningkat
sehingga kekuatan tawar pembeli relatif turun. Sedangkan jumlah perusahaan

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 7


kontruksi yang memenuhi kualifikasi meningkat, sehingga secara keseluruhan
kekuatan tawar pembeli relatif cukup tinggi. Melihat dari sisi volume
pembelian, pembeli pemerintah merupakan repeat konsumen dengan
pembelian yang lebih sering dan lebih pasti dibandingkan dengan pembeli
swasta. Sehingga pembeli pemerintah mempunyai posisi tawar yang tinggi,
sedangkan pembeli swasta juga mempunyai posisi tawar yang cukup tinggi.
Bargaining Power of Supplier
Dalam industri jasa konstruksi, bahan baku yang utama dan merupakan hal
penting bagi perusahaan jasa konstruksi adalah besi, beton, keramik, peralatan
mekanikal, elektrikal dan plumbing, dan cat. Pabrik pembuat bahan baku tersebut
hanya sedikit tetapi memiliki ratusan bahkan ribuan jaringan distribusi, sehingga
perusahaan konstruksi dapat mengakses keberbagai macam jaringan distribusi.
Karena sifat jasa konstruksi yang mempunyai banyak pemasok, kekuatan tawar
pemasok menjadi rendah.
2.2 Compatitive Strategy
Dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis, PT Adhi Karya
(Persero) Tbk menggunakan strategi kompetitif yang dikelompokan dalam 5 (lima)
karakteristik yakni pemilihan pasar, produk, harga, distribusi dan promosi.
Penjelasan dari setiap karakteristik sebagai berikut :
Strategi biaya rendah (Cost Leadership)
Harga merupakan salah satu elemen pemasaran yang sangat penting bagi
perusahaan konstruksi. Bersaing dengan basis harga tertentu membuat kontraktor
kesulitan dalam melakukan diferensiasi terhadap produk jasa dari para pesaingnya.
Karenanya PT Adhi Karya, harus mampu melakukan efisiensi dengan hati-hati
tanpa menurunkan kualitas produk yang dihasilkan, sehingga biaya-biaya dapat
ditekan yang pada akhirnya dapat menurunkan harga yang ditawarkan ke klien.
Perseroan ini memiliki anak perusahaan yang juga bergerak di bidang konstruksi
sehingga dapat mendukung penyelesaian proyek yang dijalankan oleh perseroan
ini dengan biaya yang efisien.
Strategi Pemilihan Pasar (Focus)
ADHI memiliki pembagian pasarnya sendiri yaitu APBN/APBD, BUMN, dan
Swasta. Untuk tahun 2017, Perseroan ini memperoleh banyak proyek strategis dari
Pemerintah, salah satu proyek tersebut adalah terkait dengan konstruksi LRT

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 8


sepanjang stasiun dan property pendukung, namun tidak menutup kesempatan
perolehan kontrak dari Proyek Swasta.
Pembedaan Produk (Diferensiasi)
Penawaran paket produk jasa tambahan (misalnya design build) dalam rangka
melakukan diferensiasi dalam aspek layanan dilakukan tergantung klien sasaran.
Karena kebiasaan yang terjadi pada proyek pemerintah adalah memisahkan paket-
paket pekerjaan berdasarkan tahun anggaran, misalnya paket pekerjaan
perencanaan dianggarkan pada tahun yang berbeda dengan paket pekerjaan
pelaksanaan.
Di sisi lain membangun posisi dengan basis harga didukung dengan upaya
menciptakan perbedaan yang unik dibandingkan para kontraktor pesaingnya.
Dalam menciptakan suatu perbedaan yang unik maka perusahaan konstruksi
sebaiknya memanfaatkan aktivitas rantai nilai perusahaan yang terdiri dari
aktivitas pendukung (infrastruktur perusahaan, sumber daya manusia, dan
pengembangan teknologi) dan aktivitas primer (proses konstruksi dan pemberian
layanan tambahan).
Sistem kontrol yang diterapkan ADHI untuk menjamin produk yang sesuai
standar yang ditetapkan dan pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para
personel, semuanya akan berdampak pada terciptanya efisiensi proses konstruksi
diantaranya efisiensi waktu, berkurangnya kesalahan-kesalahan dalam bekerja
yang akhirnya akan menghemat biaya yang harus dikeluarkan.
Strategi Promosi & Komunikasi
ADHI masih tetap menggunakan media promosi sebagai alat pemasaran melalui
website, aktivitas pameran, majalah dan dukungan/sponsorship. Hal ini dilakukan
agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Strategi Distribusi
Dalam pola penggunaaan saluran pemasaran dan strategi komunikasi
perusahaan terlihat kecenderungan untuk menjangkau sasaran pasar dengan
strategi yang jitu. ADHI ingin terjadinya kontak langsung sebagai kontraktor
(produsen) dan klien (customer) agar terjadi hubungan (relationship) yang
berkelanjutan. ADHI melakukan pendekatan khusus secara langsung formal
maupun informal tentunya dengan tak melanggar aturan yang telah digariskan,
sesuai dengan ketentuan dan tak melanggar hukum.

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 9


ADHI juga melakukan pengembangan jaringan relasi yang luas dengan tujuan
menimbulkan efek word of mouth agar produk yang dihasilkan dapat dikenal luas
oleh pasar.
2.3 Corporate Strategy Analysis
Strategi
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan potensinya untuk menghadapi
peningkatan persaingan bisnis, pada tahun 2012 Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) lima tahunan ADHI disusun untuk meningkatkan nilai tambah
bagi Pemangku Kepentingan (Stakeholder) melalui usaha di bidang jasa konstruksi
konvensional, engineering-procurement, investasi infrastruktur serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.
Sekarang ADHI menjalankan rencana jangka panjang (rencana strategis lima
tahunan 2016-2020), Strategi yang telah ditetapkan sejak 2016 untuk menghadapi
industri tantangan untuk lima tahun ke depan. Di tahun 2017 ADHI akan
menitikberatkan strateginya pada peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia
(SDM) dari pola pikir yang sales oriented (perusahaan berfokus untuk
memproduksi produk, lalu mencoba menjualnya ke target market).
Tetapi masalahnya, kemungkinan besar pelanggan tidak menyukai produk yang
ditawarkan kepadanya) menjadi value oriented (menghargai nilai yang terkandung
dalam produk atau barang yang diperjualbelikan) guna mendukung kinerja ADHI
secara keseluruhan. Hal krusial tersebut sudah mulai dijalankan di tahun 2016
dengan membekali seluruh insan ADHI dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai
dengan bidang dan keahlian masing-masing individu. ADHI akan melanjutkan
upayanya dalam pengembangan kompetensi karyawan melalui ADHI Learning
Center serta pemanfaatan sistem teknologi informasi terkini.
Terbukti hingga akhir November 2016 PT. Adhi Karya mencatat perolehan
kontrak baru sebesar Rp13,4 triliun atau 74,8% terhadap target kontrak baru 2016
sebesar Rp17,9 triliun. Hal ini menunjukkan tata kelola perusahaan yang baik,
efektif dan efisien yang meningkatkan kinerja bisnis dan perusahaan. Perusahaan
ini juga memiliki sistem penilaian standar praktik yang baik dan mampu
meningkatkan kinerja Perusahaan secara keseluruhan.

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 10


Tidak hanya bagus dalam menajemen bisnis, tetapi PT. Adhi Karya juga aktif
dalam program bina lingkungan di beberapa tempat di Jawa Timur, Yaitu Masjid
Baituz Zahid di Panceng Gresik Masjid Nurul Yaqin di Sumenep, Madrasah
Miftaful Ulum Kebunwangi di Sampang, Madrasah Aliyah Putri Ponpes Nurus
Salam di Pamekasan, dan Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda di Bungah Gresik.
Bantuan bina lingkungan tersebut berupa bahan material bangunan seperti pasir,
bata, semen, keramik.
Dalam strategi bisnis nya PT. Adhi Karya sadar bahwa SDM adalah hal yang
paling penting dalam sebuah usaha, karenanya perusahaan ini memiliki 3 Nilai
perusahaan yaitu, Integrity, Satunya kata dan perbuatan dalam membangun budaya
yang unggul. Inspire, Membangkitkan semangat kebersamaan dalam pencapaian
tujuan. Dan Innovation, Peningkatan yang berkelanjutan untuk memberikan solusi
bagi stakeholders. Pedoman Etika disusun sedemikian rupa mencerminkan
kesungguhan perusahaan merespon kesadaran segenap Pegawai dan Pengurus
Perseroan dalam menghadapi isu-isu etika sehari.
PT. Adhi Karya juga mempunyai strategi dalam mengantisipasi penundaan
proyek dengan membuat rencana antisipasi dengan menyasar berbagai proyek
BUMN dan swasta, dan memulai pengembangan bisnis properti TOD di sekitar
stasiun LRT yang diyakini memiliki peluang untuk berkembang sehingga dapat
menjaga keberlanjutan pertumbuhan bisnis perusahaan. Pada 2018, ada tiga proyek
baru yang dijalankan yaitu Mui-Ureka Tower senilai Rp400 miliar, bandara Biak
Rp208 miliar, dan renovasi stadion Manahan, Solo senilai Rp274 miliar. Total
Rp882 miliar. Hal tersebut belum meliputi proyek kecil, sehingga total kontrak
baru PT. Adhi Karya sampai Agustus 2018 sebesar Rp8,49 triliun.
ADHI akan berupaya keras untuk bisa tetap melanjutkan dan
menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai rencana bisnis yang telah ditetapkan dengan
penuh semangat, kaya inovasi dan secara profesional. Selain itu, berbekal sinergi
yang positif antara ADHI dengan seluruh mitra usaha dan pemangku kepentingan
lainnya, maka tentunya kinerja ADHI bisa ditingkatkan secara berkesinambungan.
Kekuatan
Kekuatan utama dari perusahaan ini adalah alokasi anggaran yang besar untuk
infrastuktur baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Dengan besarnya nama
perusahaan di Asia tenggara, dan Merupakan salah satu perusahaan konstruksi
terkemuka milik negara atau BUMN, serta Memiliki modal dan pemegang saham

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 11


terbesar untuk usaha kontruksi, PT. Adhi Karya dapat memperluas kontrak kerja,
bukan hanya untuk pihak pemerintah tetapi juga dengan pihak swasta. Bukan
hanya namanya saja tetapi hal ini terbukti dari kualitas Beton dan bahan campuran
yang diproduksi oleh PT.Adhi Karya dapat dengan mudah dicetak sesuai keinginan
dan dapat dipakai berulang kali sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih dari
beton biasa.
Penguasaan teknis dan teknologi juga terus menghasilkan produktivitas SDM
yang semakin meningkat, sehingga proses bisnis dapat terlaksana dengan amat
baik pada pasar jasa konstruksi yang tumbuh cukup besar di era ini. Ditambah lagi
dengan adanya tiga entitas anak perusahaan yaitu Adhi Persada Beton, Adhi
Persada Gedung, dan Adhi Persada Properti
Peluang
PT. Adhi Karya mendapat predikat sebagai perusahaan Konstruksi No.1 di
Indonesia tahun 2019 menurut SpaceStock dan berbagai pengamat lainnya. Nama
perusahaan ini juga sudah tidak asing lagi di Asia Tenggara. Adhi Karya juga
memiliki pabrik Precast yang mampu menghasilkan U-Shape Girder pertama kali
diproduksi di Indonesia. Sehingga membuat peluang bisnisnya semakin diakui
dunia.
Kelemahan
Karena perusahaan ini milik pemerintah maka sebagian besar modal yang
diterima untuk melaksanakan sebuah proyek berasal dari pemerintah. Bisa jadi
modal perusahaan ini akan terpangaruh oleh kondisi ekonomi dan politik
pemerintah. Bila ditinjau dari segi harga bahan bangunan, margin masih
tergantung pada harga yang berfluktuasi tergantung pada kondisi ekonomi global
dan juga berdasarkan permintaan dan penawaran pasar.
Ancaman
Ancaman besar yang dihadapi Adhi saat ini bukan lagi perusahaan saingannya,
karena Adhi sudah selangkah lebih maju dibandingkan perusahaan konstruksi yang
ada di Indonesia dalam bidang bisnis, teknologi, dan SDM. Sekarang Adhi lebih
fokus dalam pemilihan selektif pada proyek domestik yang tepat di tengah krisis
ekonomi global untuk meminimalkan risiko, karena memilih proyek di luar negeri
akan menghasilkan risiko kerugian yang besar bagi perusahaan karena tingginya
suku bunga dan nilai tukar mata uang asing.

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 12


3. ACCOUNTING ANALYSIS
3.1 Overview of Factors Influencing Accounting Quality

3.1.1 Noise from Accounting Rule


Perusahaan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yaitu
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI). Sejauh ini perusahaan tidak
melakukan penyimpangan dari kebijakan akuntansi yang berlaku di Indonesia,
sehingga tidak ada masalah yang timbul secara signifikan.
Standar Akuntansi di Indonesia sering melakukan amandemen terhadap
kebijakannya, oleh karena itu perusahaan seharusnya selalu memfollowup
kebijakan perusahaan mengikuti setiap amandemen standar akuntansi Indonesia.
Adhikarya sudah melakukan hampir semua amandemen terhadap kebijakan
akuntansi di perusahannya, hanya beberapa yang belum ditinjau lebih lanjut karena
beberapa alasan. Perusahaan belum melakukan kajian yang terperinci klasifikasi
dan pengukuran dari aset keuangan, dan juga belum melakukan tinjauan mendalam
tentang bagaimana provisi penurunan nilainya akan terkena dampak model baru
ini, hal itu dapat menghasilkan pengakuan dini atas kerugian kredit.

3.1.2 Kesalahan dalam Prediksi


Kesalahan dalam perkiraan adalah perbedaan antara lain aktual dan prediksi
manajemen yang tidak dapat memprediksi konsekuensi masa depan dari transaksi
saat ini secara sempurna. Perbedaan dari perkiraan ini tergantung dari beberapa
faktor seperti kompleksitas transaksi bisnis, prediktabilitas dari lingkungan
perusahaan , dan perubahan ekonomi yang tak terduga.
2016
 Piutang usaha, berdasarkan keputusan Manajemen berkeyakinan bahwa saldo
piutang per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 91.619.426.545 tersebut akan
dibayar melalui APBD Provinsi Riau tahun 2016 atau perubahan anggaran
APBD 2016. Namun sampai dengan tanggal laporan, belum terdapat
pencairan dana.

2017

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 13


 Berdasarkan keputusan Manajemen berkeyakinan bahwa saldo piutang per 31
Desember 2016 sebesar Rp. 91.619.426.545 tersebut akan dibayar melalui
APBD Provinsi Riau tahun 2016.Pada Desember 2017,Pemerintah Provinsi
APBD Provinsi Riau tahun 2016.Pada Desember 2017,Pemerintah Provinsi
Riau membayar tagihan atas piutang pada proyek sebesar Rp. 67.173.719.455.

2018
 Tidak ditemukan kesalahan perkiraan pada pencadangan kerugian penurunan
nilai piutang.Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan
nilai piutang cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang
usaha di kemudian hari.
Secara keseluruhan, kebijakan akuntansi terkait estimasi akan piutang
Adhikarya sudah bagus ditunjukkan dengan tingkat kolektabilitas piutang
perusahaan selalu dibawah rata-rata industri yang sebesar 101 hari, dengan tingkat
kolektabilitas piutang Adhikarya 97 hari , pada tahun 2016 , 70 hari pada tahun
2017 , dan 78,2 hari pada tahun 2018

3.1.3 Incentives Influencing the Companys Accounting Choice


Pengaruh keputusan akuntansi dalam sebuah perusahaan dapat dilihat dari tema
yang mereka usung dalam rencana kerja tahunan mereka. Begitupun PT Adhikarya
Persero) yang memiliki tema dalam tiap rencana tahunannya. Tema ini menjadi
suatu acuan untuk membuat rencana kegiatan.Serta menjadi semacam tujuan dari
pencapaian.Selain itu adanya proyek besar yang dilaksanakan dalam jangka waktu
yang lama juga menjadi insentif yang berpengaruh dalam pemilihan kebijakan
akuntansi.
a. 2016
Pada tahun 2016, tema perjalanan tahunan Adhi “The future,engineered” yang
membuat adhi fokus pada pemerataan pembangunan di wilayah Indonesia. Pada
tahun 2016, ADHI berpartisipasi dalam program Indonesia-Sentris yaitu
pemerataan pembangunan yang digagas oleh Pemerintah Indonesia untuk
memperkuat konektivitas antarwilayah , memperkecil ketimpangan antarwilayah
dan kesenjangan sosial, serta memperkecil biaya logistik melalui proyek-proyek
Infrastruktur yang Tersebar dari Sabang sampai Merauke.Hal ini disebabkan
karena adanya rencana strategis pemerintah yang tertuang pada Perpres No. 3
Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Selain itu

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 14


proyek strategis yang dikembangkan pemerintah adalah pembangunan
infrastruktur sarana dan pra-sarana kereta api, baik dalam kota maupun luar kota.
ADHI turut serta dalam proyek pembangunan infrastruktur kereta api ini, yaitu
melalui proyek LRT.Dalam periode ini ,pengaruh dalam pengambilan keputusan
akuntansi dititikberatkan pada keputusan dan tindakan pemerintah, karena client
PT Adhikarya yang menjadi fokus adalah Indonesia.
b. 2017
Pada tahun 2017, PT Adikarya mengusung tema “Beyond Construction dan
Transformation.” Dalam periode 2017, PT Adhikarya melakukan transformasi
dengan memprioritaskan peningkatan customer value.Transformasi ini
dilakukan dengan meningkatkan sinergi dengan anak perusahaan, pada yaitu
perusahaan properti dengan program TOD(Transit Oriented Development) yang
mengintegrasikan usaha propertinya dengan transportasi massal.Influence dalam
accounting choice perusahaan selain client juga internal perusahaan sendiri.
Karena Pada tahun ini PT Adhikarya tidak hanya membangun customer value
namun juga internal perusahaan. Proyek besar yang sedang tengah dikerjakan PT
Adhikarya pada tahun 2017 yaitu LRT dan beberapa infrastruktur lainnya.
c. 2018
Selanjutnya pada tahun 2018,PT Adhikarya memilih “Build with Optimism
“ sebagai tema perjalan tahunan. Pada tahun ini,PT Adhikarya fokus pada
kegiatan operasional perusahaan. Seperti meningkatkan revenue dan
meminimalkan cost.Influence dalam accounting choice di tahun ini fokus pada
strategi kinerja perusahaan dalam berbagai bidang, bidang perolehan proyek,
estimasi cost , dan sebagainya. Sama seperti tahun 2016, PT. Adhi Karya sedang
melaksanakan proyek RPJMN yang diamanatkan pemerintah. Laba bersih PT.
Adhi Karya juga naik dari Rp515,4 Milyar di tahun 2016 menjadi Rp644 Milyar
di tahun 2017. Oleh karena itu, Tantangan utama untuk perusahaan adalah
pengendalian internal karena dengan laba bersih yang naik akan meningkatkan
potensi fraud, serta cost efficiency.
Konklusi:
Tahun 2016-2018 adalah tahun yang baik bagi perusahaan karena adanya
proyek yang diamanatkan pemerintah yang tertuang pada Perpres No. 3 Tahun
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan PT. Adhi
Karya ditunjuk sebagai salah satu kontraktor untuk membangun beberapa

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 15


infrastruktur. Dengan adanya proyek ini, laba bersih perusahaan selama tiga tahun
berturut-turut naik secara signifikan sehingga diharapkan perusahaan dapat
meningkatkan pengendalian internal serta pengefisiensian biaya dengan tidak
mengurangi kualitas dari hasil proyek tersebut.
3.2 Six Steps in Accounting Analysis

3.2.1 Identify Key Accounting Polic


Tahap pertama dalam melakukan analisis akuntansi adalah mengidentifikasi
kebijakan-kunci akuntansi yang dipilih perusahaan. Apakah kebijakan yang
diambil tersebut wajar atau agresif, apakah kebijakan yang diambil sesuai dengan
norma industri, dan apa dampak dari kebijakan tersebut terhadap angka-angka
yang disajikan pada laporan keuangan merupakan hal yang harus diperhatikan
dalam mengambil suatu kebijakan.
PT. Adhi Karya Tbk memiliki 5 bidang usaha (business line) yaitu bidang
konstruksi, properti, industri, energi, dan investasi yang saling
terintegrasi/bersinergi satu sama lainnya sehingga meningkatkan kinerja
perusahaan dan berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang mewujudkan
nilai unggul bagi bangsa.

ADHI senantiasa memperkuat fondasi bisnis melalui transformasi usaha dengan


mengimplementasikan kebijakan strategis yang tepat sasaran. Komitmen tersebut
diwujudkan secara selaras dan terintegrasi. Pencapaian ADHI juga tak lepas dari
mitigasi terhadap ketahanan segmen usaha untuk menyerap potensi risiko yang
akan timbul di kemudian hari.

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 16


Pemilihan properti sebagai salah satu engine of growth dilakukan mengingat
ADHI sedang melakukan pembangungan LRT Jabodebek. Pembangungan tersebut
berdampak pada munculnya potensi proyek-proyek internal ADHI, seperti TOD ,
peningkatan pendapatan konstruksi gedung melalui Adhi Persada Gedung (APG),
dan peningkatan kapasitas pemakaian beton pada Adhi Persada Beton (APB).
Secara umum, tujuan ADHI dalam lima tahun ke depan meliputi pembentukan
citra baru ADHI sebagai perusahaan yang sedang berevolusi, memaksimalkan
keunggulan TOD, menginisiasi proyek-proyek infrastruktur melalui skema
investasi dan menjadi perusahaan yang memberikan produk dan jasa dengan
excellent quality.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan emiten atau perusahaan publik. Pencatatan akuntansi diterapkan dengan
asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasian yang menggunakan dasar kas.
Pada 2016-2017, dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian ini adalah konsep biaya historis, biaya perolehan, biaya realisasi neto,
dan nilai wajar sedangkan pada 2017-2018 Dasar pengukuran dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan. Biaya
perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam
pemerolehan aset. Kebijakan dasar pengukuran lain diterapkan untuk akun-akun
tertentu.
Pada tahun 2018, Perusahaan dan entitas anak melakukan perubahan kebijakan
akuntansi atas property investasi dari model biaya menjadi model revaluasi.
Perubahan kebijakan akuntansi tersebut diterapkan sesuai dengan PSAK 25.
Penerapan dari amandemen dan penyesuaian standar akuntansi baru tersebut, yang
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2018 tidak berpengaruh signifikan atas
kebijakan akuntansi Grup dan tidak memberikan dampak yang material terhadap
jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah
konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 17


pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-
masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar
imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.

3.2.2 Assess Accounting Flexibility


Tahap kedua adalah melakukan penilaian atas tingkat fleksibilitas akuntansi.
Penting untuk menilai tingkat fleksibilitas yang tersedia dalam melakukan
penyusunan laporan keuangan.
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk memiliki fleksibilitas dalam pembuatan laporan
keuangan. Perusahaan dan entitas anak (grup) bergerak dalam bidang
konstruksi, EPC, property, real estate, investasi infrastruktur, penyelenggaraan
prasarana dan sarana perkeretaapian, serta jasa pengadaan barang dan jasa.
Pemegang saham utama dari grup ini dalah Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Grup atas
hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung
pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan
tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika ada, dalam laporan perubahan ekuitas
konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi sebagai hasil dari
transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan
kepentingan Grup dalam entitas asosiasi.
Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang
digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai kinerja segmen
dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan
aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Grup.
Adhi Karya juga memiliki fleksibilitas dalam laporan keuangannya dalam
mencatat transaksi keuangan serta akuntansi seperti yang dijelaskan di bawah ini:
 Dalam melakukan sewa (lease), Adhi Karya dapat memilih sewa keuangan
(financial lease) atau operasional (operating lease), begitu juga saat penjualan
dan penyewaan kembali. Adhi Karya mengadopsi sewa operasional dan juga
sewa keuangan.
 Dalam menilai persediaan, Adhi Karya dapat memilih metode penilaian
persediaan seperti average maupun FIFO. Adhi Karya menngunakan metode
FIFO dalam melakukan penilaian persediaan.

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 18


 Adhi Karya memiliki fleksibilitas dalam memilih metode depresiasi dan masa
umur manfaat yang digunakan untuk mengalokasikan biaya aset tetap. Metode
yang dipilih Adhi Karya adalah metode depresiasi garis lurus (straight-line
depreciation method) dengan umur masa manfaat sebagai berikut:

 Adhi Karya melakukan penurunan nilai aset keuangan (impairment of financial


assets) pada setiap akhir periode pelaporan, perusahaan mengevaluasi apakah
terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika terdapat
bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa
yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan
yang dapat diestimasi secara andal.
 Dalam menentukan penyisihan piutang tak tertagih (AFDA) untuk menghitung
piutang yang dapat direalisasikan (net realizable value) dilakukan tinjauan nilai
piutang secara berkala, biasanya akhir periode. Piutang yang diketahui tidak
tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya.
Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup
tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal
piutang tahun 2018

3.2.3 Evaluate Accounting Strategy


Strategi akuntansi bisa dilihat dari laporan tahunan perusahaan. PT Adhi Karya
Tbk menggunakan metode First In First Out (FIFO) dalam penghitungan
persediaannya, supaya persediaan yang ada tidak tertimbun terlalu lama. Dengan
menggunakan metode FIFO juga bisa menghasilkan laba yang lebih tinggi. Selain
itu, berdasarkan penelaahan terhadap kondisi persediaan, manajemen grup
berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan atas penurunan nilai persediaan.

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 19


Hal ini dikarenakan persediaan tidak terlalu berpotensi mengalami penurunan nilai,
dan jika perusahaan sudah membuat taksiran penyisihan untuk satu tahun, maka
harus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya.
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk juga memiliki sumber pendapatan yang akan
menjadi patokan perhitungan pendapatan bagi hasil antara Perseroan dengan
Pemegang Sukuk. Sumber pendapatan itu berasal dari jumlah Pendapatan Usaha
Perseroan dalam satu periode perhitungan dikurangi dengan beban Kontrak dalam
periode tersebut, yang menghasilkan Laba Kotor Setelah Proyek Kerjasama.
Perseroan wajib menggunakan Dana Sukuk untuk membiayai proyek-proyek
pembangunan gedung dan infrastruktur dengan Laba Kotor Setelah Proyek
kerjasama setiap triwulan. Dalam hal Dana Sukuk membiayai sebagian dari
proyek-proyek yang nilainya lebih besar dari Dana Sukuk, maka perhitungan
Pendapatan Bagi Hasil ditetapkan secara proporsional.

3.2.4 Evaluate the Quality of Disclosure


Kualitas pengungkapan PT. Adhi Karya Tbk sudah cukup memadai karena
laporan keuangan tahunannya sudah menyajikan informasi keuangan yang cukup
lengkap sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Dalam tiga tahun terakhir,
PT. Adhi Karya selalu mendapat opini wajar. Pengungkapan juga disesuaikan
ketika ada perubahan-perubahan pada PSAK ataupun pemberlakuan PSAK baru.
Pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dijelaskan kebijakan akuntansi serta
metode yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Selain itu,
kinerja/proyek perusahaan saat ini serta perkara yang ada juga sudah dipaparkan
secara rinci.

3.2.5 Identify Potential Red Flag


Pada tahun 2016 dibandingkan dengan 2015, laba bersih PT Adhi Karya
mengalami penurunan sebesar 32,4 % atau hanya memperoleh total 313,45 milyar.
Yang dimana salah satu alasan ialah menaiknya beban operasional sebesar 15,29 %
dimana didominasi hampir 90% atas beban usaha umum dan administrasi yang
dimana perlu untuk dilakukan analisis lebih lanjut dalam hal bengkaknya atas
beban tersebut.
Pada akhir 2016, PT Adhi Karya melakukan investasi yang salah satu lainnya
yaitu investasi proyek pada perusahaan anak dalam hal upaya untuk mencapai

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 20


target laba yang ditetapkan yang dimana perlu melakukan analisa lebih lanjut
investasi pada pihak berelasi dimana pada perusahaan lain yang bergerak di bidang
yang sama mengalami masalah yang serupa yaitu proyek fiktif dalam rangka
mempercantik laporan keuangan.
Berdasarkan CaLK, perusahaan saat ini sedang mengalami provisi namun
dalam angka yang terdapat di laporan keuangan tidak tercatat. Maka penting untuk
memperhatikan seluruh akun kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasian
pada tahun 2017 dan peristiwa yang terjadi pada perusahaan dalam melakukan
analisis lebih lanjut.
Kemudian perlu untuk dilakukan analisis lebih lanjut atas setiap kontrak PT
Adhi Karya. Terutama dalam hal sewa maupun perolehan tanah dari pihak pemilik
sebelumnya di mana biasa dialami oleh perusahaan yang bergerak di bidang yang
sama dan perlu untuk dianalisis atas kesesuaian dengan standar akuntansi yang
digunakan oleh PT Adhi Karya yang sebagaimana telah diungkapkan dalam CaLK.

3.2.6 Undo Accounting Distortion


Dalam hal untuk memenuhi kualitas laporan keuangan, maka setiap aktivitas
yang terjadi pada perusahaan perlu dilaporkan serta diungkapkan dalam hal
mencegah adanya informasi asimetris antara pengguna dengan manajemen selaku
penyusun laporan keuangan. Untuk setiap transaksi dengan pihak berelasi sendiri,
penting untuk menjaga prinsip Arm Length’s Transaction dalam rangka mencegah
adanya indikasi praktik mempercantik laporan keuangan secara ilegal. Selain itu,
setiap perusahaan penting untuk memperhatikan aktivitas dalam perusahaan
dengan pencatatan berdasarkan standar akuntansi yang berlaku untuk mencegah
adanya kesalahan pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang terkait.

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 21


REFERENSI
Laporan Tahunan PT. Adhi Karya tahun 2018
Laporan Keuangan PT. Adhi Karya tahun 2018
Annual Report 2016 ,2017,2018 PT Adhikarya
Financial Report 2016,2017,2018 PT Adhikarya
www.acecloudhosting.com
www.esub.com
www.levelset.com
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170217110543-92-194188

/laba-adhi-karya-anjlok-324-persen-sepanjang-2016

https://finansial.bisnis.com/read/20170201/309/624530

/kontrak-baru-adhi-karya-adhi-tahun-2016-di-bawah-target

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190718082551

-12-413138/kpk-usut-aliran-dana-14-proyek-fiktif-waskita-karya

www.nusahati.com/2014/06/sekilas-tentang-penurunan-nilai-persediaan

www.beeaccounting.com/blog/kelebihan-dan-kekurangan-metode

-fifo-lifo-dan-avarage

http://adhi.co.id/about-adhi/company-group-and-affiliate

http://www.adhi.co.id/about-adhi/company-profile

http://www.adhi.co.id/governance/purpose

Laporan Analisis Bisnis – PT Adhi Karya - Kelas 5-17 22

S-ar putea să vă placă și