Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the characteristics of servant leadership and servant
leadership competence conducted Apothecary built by the Apothecary at PT. Kimia Farma UB
Semarang.From this research is expected to contribute the development of science in general and
the field of human resources management in particular and as a reference when further research
is conducted, especially on those who want to learn about servant leadership.Another goal is that
management is expected to use as a material consideration or input to PT. Kimia Farma UB
Semarang as a guide in competition Pharmacist to have leadership servant leadership that
synergize with profession
The participants of this research consisted of 10 people, consisting of 7 (seven) person Apothecary
and 3 (three) Apothecary Assistant. The ten participants representing structural position of PT.
Kimia Farma UB Semarang. Determination of informants using snowball sampling method. This
research method is qualitative analysis tool used is the technique of triangulation and member
check.
The result of the analysis showed that all participants of PT. Kimia Farma UB Semarang proved
the characteristics of servant leadership and servant leadership competence can be built by the
pharmacist. Expected Pharmacist as a leader able to build a communication that can synergize
existing resources to maximize the potential of subordinates to be successful
2
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171
3
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Strategi Servant
Leadership
Dimensi Servant
Leadership
Komptensi Servant
Leadership
1. 2. 3. Ketrampilan 4. Ketrampilan
Manajemen Memimpin
Pengetahuan Pengalaman Konseptual Pendelegasian
dan Servant Menggerakan
Wawasan Ledership Motivasi
Teknik Servant Berkomunikasi
Leadership secara intensif
Komunikasi
Pelaksanaan Servant
Leadeship
4
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171
orang-orang yang ada di dalam dunia key-informan, dan dari key-informan tersebut
tersebut (Yin, 2009). yang akan berkembang sesuai petunjuknya.
Studi kasus merupakan metode Dalam hal ini peneliti mengungkapkan
pendekatan yang digunakan untuk penelitian kriteria sebagai persyaratan untuk dijadikan
ini. Studi kasus merupakan salah satu jenis sampel (Molleong, 2010)
pendekatan kualitatif yang menelaah sebuah Dengan teknik snowball sampling ini
“kasus” tertentu dalam konteks atau setting dipilih Apoteker Penanggung Jawab
kehidupan nyata kontemporer. Penelitian berjumlah satu orang, yang akan menjadi
studi kasus adalah pendekatan kualitatif yang key-informan untuk selanjutnya memberikan
penelitinya mengeksplorasi kehidupan – petunjuk siapa informan Apoteker
nyata, sistem terbatas kontemporer (kasus) Penanggung Jawab dan Asisten Apoteker
atau beragam sistem terbatas (berbagai yang berkompeten dalam memberikan data.
kasus), melalui pengumpulan data yang Data yang diperoleh dari pengumpulan
detail dan mendalam yang melibatkan data yang menunjang data primer, data
beragam sumber informasi atau sumber sekunder ini adalah dokumentasi yang
informasi majemuk (misalnya, pengamatan, berkaitan dengan penelitian ini. Data untuk
wawancara, bahan audiovisual, dan dokumen keperluan studi kasus bisa berasal dari enam
dan berbagai laporan) (Creswell, 2015) sumber, yaitu: dokumen, rekaman arspi,
Penelitian ini akan dilakukan di 10 wawancara, pengamatan langsung, observasi
(sepuluh) titik outlet PT. Kimia Farma Apotek partisipan, dan perangkat-perangkat fisik
Unit Bisnis Semarang. (Yin, 2009).
Satu langkah yang terkait erat dalam Subyektivitas peneliti merupakan hal
proses tersebut adalah menentukan strategi yang dominan dalam penelitian kualitatif
untuk sampling individu atau tempat. dengan alat penelitian yang diandalkan
Sampling ini bukanlah sampel probabilitas adalah wawancara dan observasi. Alat
yang akan memungkinkan seorang peneliti penelitian ini mengandung banyak
untuk menentukan kesimpulan statistik pada kelemahan ketika dilakukakn secara terbuka
populasi; tetapi, sampel ini adalah sampel dan tanpa kontrol. Sumber data kualitatif
purposeful yang akan mencontohkan yang kurang kredible akan mempengaruhi
kelompok masyarakat yang dapat hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu,
memberikan informasi terbaik pada peneliti dibutuhkan beberapa cara menentukan
tentang permasalahan riset yang sedang keabsahan data yaitu:
dipelajari (Cresswell, 2015). 1) Kredibilitas
Data disetiap penelitian, selain 2) Transferabilitas
menggunakan metode yang tepat juga 3) Dependability
diperlukan memilih metode pengumpulan 4) Konfirmabilitas
data yang relevan, karena data merupakan Hal ini dilakukan dengan membicarakan
faktor penting dalam penelitian, maka hasil penelitian dengan orang yang tidak
sumber yang digunakan: data yang diperoleh dilakukan dengan membicarakan hasil
langsung dari informan melalui kegiatan penelitian dengan orang yang tidak ikut dan
wawancara. Dalam menetapkan data ini, berkepntingan dalam penelitian dengan
informan menggunakan teknik snowball tujuan agar hasil dapat lebih obyektif.
sampling. Snowball sampling merupakan Dalam penelitian ini pengujian
teknik pengambilan sampel dengan bantuan kebasahan/validitas data, peneliti
5
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171
menekankan pada uji kredibilitas member Sesuai dengan teori Patterson, yaitu
check yaitu proses pengecekan data dengan kepemimpinan yang mengasihi dengan cinta
mendatangi kembali informan setelah yaitu pemimpin mampu melakukan tindakan
merangkum atau mendiskripsikan data-data yang benar pada waktu tepat untuk
yang telah diberikan, atau melalui diskusi mendapatkan keputusan terbaik bagi anak
dengan teman sejawat terkait dengan data buah.
yang diperoleh (Molleong, 2007).
2. Rendah hati
IV. PEMBAHASAN Kerendahan hati bukan berarti memiliki
Ciri khas kepemimpinan pelayan rendahnya pandangan terhadap diri sendiri
bukanlah suatu harga mati, yang terpenting atau nilai diri seseorang, melainkan berarti
bahwa kepemimpinan pelayan itu dimulai melihat seseorang tidak lebih baik atau buruk
dari diri sendiri, artinya seorang pemimpin daripada yang lainnya, sesorang pemimpin
dapat melaksanakan kepemimpinan pelayan yang bangga dengan prestasi anak buahnya.
jika ada semangat tulus dari dalam dirinya Prestasi yang didapatkan anak buahnya ini
untuk menjadi yang terdepan dalam didapatkan dari koordinasi dan komunikasi
pelayanan. yang dibangun baik oleh pemimpin dan anak
Melayani pihak lain berarti dimana buah.
pemimpin memfasilitasi bawahannya untuk Pribadi yang mempunyai sifat rendah
mencapai tujuan yang diharapkannya, nilai hati biasanya memandang bahwa orang lain
dasar dari karakteristik servant leadership sama sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki
diantaranya: kerendahan hati, keunikan dan keistimewaan masing-masing,
mengutamakan orang lain dan pelayanan, jadi dia akan senantiasa membuat orang lain
sedangkan tindakan dari karakteristik menjadi merasa penting dalam
servant leadership yaitu memiliki visi, kehidupannya.
pemberdayaan dan percaya. Setiap orang adalah special, unik, serta
Dari hasil analisis data didapatkan berhak untuk dihargai, setiap manusia
bahwa partisipan menyebutkan karakteristik didunia ini adalah pribadi yang harus
yang paling penting menurut partisipan yaitu diperlakukan khusus dan tidak dibeda-
karakteristik servant leadership dimensi bedakan, karena manusia juga adalah
rendah hati, seperti uraian dibawah ini: makhluk yang sensitif. Hal ini sesuai dengan
yang dituliskan Patterson, dengan
1. Kasih sayang menunjukkan rasa hormat dan mengakui
Kasih sayang ini menyebabkan keterlibatan anak buah dalam team
pemimpin untuk menganggap setiap orang merupakan sosok pemimpin yang rendah
tidak hanya sebagai alat untuk mencapai hati.
tujuan, tetapi sebagai orang pelengkap antara
kebutuhan dan keinginan, pemimpin yang 3. Mengutamakan Orang Lain
mampu membuat pengikutnya merasa Mengutamakan orang lain yaitu
pribadi yang penting, bukan sekedar sebagai mementingkan kebutuhan orang lain, yaitu
bawahan namun sebagai teman yang akan kebutuhan pengikut, seperti
siap membantu bukan berdasarkan alasan mensejahterakan anak buahnya, kebijakan-
pekerjaan. kebijakan banyak diberikan oleh pemimpin
demi mensejahterakan karyawanya.
6
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171
7
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171
orang lain, bisa memposisikan diri sebagai pemimpin yang berhasil membawa
orang lain dan seolah-olah bisa ikut perubahan dan kemajuan dalam mengejar
merasakan apa yang dialami oleh orang lain. pencapaian tujuan.
Kemampuan melayani timbulnya dari
hati, masing-masing pribadi memiliki jiwa 9. Pengetahuan dan Wawasan
pelayan yang berbeda, kemampuan ini akan Wawasan tentang hubungan
timbul disaat ada seseorang yang mampu antarmanusia dengan segala aspeknya juga
memberi contoh nyata, sehingga keinginan perlu dimiliki oleh pemimpin dalam rangka
untuk melayani akan timbul dari hati bukan pengawasan dan koordinasi. Pemimpin pada
karna paksaan. kenyataanya memahami hubungan dan
Sosok pelayan yang dimiliki oleh karakter manusia, yait para anak buahnya,
pemimpin, akan mengaspirasi bawahan mereka memiliki potensi dan daya pikir yang
untuk turut serta mampu melayani dalam berbeda-beda, tidaklah mungkin dapat
sebuah team atau organisasi, penerapan mengendalikan mereka bila tidak memiliki
kemampuan pelayan oleh pimpinan disertai wawasan tentang hubungannya dengan
dengan pemberian reward, yang bertujuan mereka.
bukan sekedar pemberian penghargaan, Kunci keberhasilan pemimpin adalah
namun nantinya pemimpin ingin anak buah pemahaman terhadap orang lain, mereka
akan mampu sebagai pelayan bukan karena dapat memahami orang atau sekelompok
reward melainkan tuntutan alami dari hati. orang dan mengetahui aspek-aspek
Penggambaran kebaikan pelayan individunya , dengan pemahaman itu
menurut Arjoon yaitu, harapan menjadi pemimpin akan tahu modus apa yang harus
pemimpin yang baik dengan jalan yang dilakukannya agar dapat mengendalikan
sesuai. Mewujudkan harapan tersebut anak buah untuk mencapai tujuan.
munculnya dari hati seorang pemimpin Pengetahuan yang baik yang dimiliki
pelayan yang berlandaskan empati, pemimpin akan membuat pemimpin
kepedulian, kemampuan sebagai pendengar melakukan sesuatu yang baik, membuatnya
yang baik dan komunikasi yang intensif. dianggap lebih/ahli oleh anak buahnya serta
mendapat kredensi sosial. Pengetahuan
8. Kompetensi Servant Leadership adalah salah satu faktor yang harus dimiliki
Pemimpin memiliki kompetensi dalam oleh seseorang pemimpin yang kompeten.
memimpin, yaitu tegas dalam membuat Kompetensi seorang pemimpin dari segi
keputusan, keputusan yang bersifat pengetahuan dapat diukur dari beberapa hal:
mendesak atau terencana, pemimpin yang memahami bagaimana mengembangkan dan
berintegritas tinggi yaitu pemimpin yang menggunakan pikirannya dengan baik,
jujur dan dapat dipercaya dapat tersistem, efektif, dan efisien, dan memahami
meningkatkan semangat kinerja karyawanya. dengan baik cara berpikir yang menandakan
Seorang pemimpin mampu adanya kemauan baik serta semangat untuk
memproyeksikan pandangan kedepan dan maju dan cara berpikir yang menandakan
memberi motivasi kepada anak buahnya, bahwa pemimpin memperhitungkan segala
pemimpin ahli yaitu pribadi yang unggul faktor yang terkait dan saling
mampu bernegosiasi dan komunikatif dalam memengaruhi/bekerja sama yang
mensinergikan beragam kemampuan mendukung ke arah keberhasilan.
anggotanya dan pemimpin yang gigih yaitu
8
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171
9
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171
tidak hanya dalam lingkungan pekerjaan saja pimpinan PT. Kimia Farma UB
dan nantinya penerapan karakteristik dan Semarang terhadap bawahannya.
kompetensi servant leadership ini akan Pimpinan yang memberikan
menjadi kebiasaan yang tidak terlewatkan di kesempatan besar kepada bawahannya
kehidupan sehari-hari. untuk menyampaikan pendapatnya
Pelaksanaan dan penerimaan yang telah akan membuat bawahan merasa lebih
dilakukan ini dikarenakan sosok pemimpin ikhlas untuk menjalankan tugas-
yaitu pak Bisnis Manager yang mampu tugasnya karena apa yang ia kerjakan
mengaspirasi para Apoteker dan Asisten sesuai dengan keinginannya.
Apoteker untuk menjadi sosok yang Penyampaian visi dari pimpinan
berkualitas dalam pekerjaan dan juga hidup, terhadap bawahan juga sangat
hal ini bertujuan untuk meningkatkan berpengaruh, apabila visi yang
kualitas hidup dan pencapaian tujuan yang disampaikan jelas, maka bawahan akan
lebih baik pada anak buah khususnya dan menjalankan tugasnya menuju visi
pada perusahaan pada umunya. tersebut.
Kepercayaan dari pimpinan
V. KESIMPULAN DAN SARAN terhadap bawahan. Pimpinan yang
1. Kesimpulan dapat mempercayai bawahannya akan
Kesimpulan ini akan menjawab tiga membuat bawahan lebih bertanggung
pertanyaan penelitian yang diajukan dalam jawab dalam menyelesaikan
penelitian. Kesimpulan dari dua pertanyaan pekerjaannya. Bawahan tidak terpaku
penelitian tersebut adalah sebagai berikut: pada cara pimpinan dalam bekerja
1) Karakteristik servant leadership yang namun dapat menyelesaikan
dibangun oleh Apoteker di PT. Kima pekerjaannya tersebut dengan baik
Farma Unit Bisnis Semarang melalui caranya sendiri.
Berdasarkan wawancara yang 2) Kompetensi servant leadership
dilakukan membuktikan bahwa servant Apoteker di PT. Kimia Farma Unit Bisnis
leadership dengan kasih sayang, Semarang
pemberdayaan, penyampaian visi, Kompetensi yang dimiliki oleh
kerendahan hati, mengutamakan orang apoteker, yaitu cara
lain, pelayan dan kepercayaan terbukti mengimplementasikan gagasan menjadi
sebagai karakteristik servant leadership karya nyata, menjadi apoteker yang
yang dapat dibangun oleh Apoteker. mampu berkomunikasi yang baik
Selanjutnya, kasih sayang dan dengan anak buahnya sehingga anak
kepedulian dari pimpinan PT. Kimia buah menjadi paham apa yang
Farma UB Semarang akan didelegasikan dan mana yang harus di
meningkatkan rasa bahagia para implementasikan dalam pencapaian
bawahan karena bawahan akan merasa tujuan, yang didukung oleh
lebih dihargai oleh pimpinan dan secara pengetahuan dan wawasan yang luas,
tidak langsung akan menjalankan apa pengalaman dan ketrampilan dalam
yang diminta oleh pimpinan. berdiskusi dengan anak buah.
Pemberdayaan dan pelayan yang Kompetensi servant leadership ini
dimaksudkan dalam hal ini adalah tidak akan hidup tanpa adanya
kesempatan yang diberikan oleh komunikasi, jadi komunikasi adalah
10
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171
Creswell John.W. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset (Memilih Di Antara Lima
Pendekatan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Gibson, 1994, Organisasi: Perilaku, Struktur, dan Proses. Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta
Greenleaf, R. K, 1977, Servant leadership: A journey into the nature of legitimate power
and greatness, Marwah, Paulist Press.
---------------------, 1999, Servant-leadership. In L. C. Spears (Ed.), Insights on leadership:
Service, stewardship, spirit, and servant-leadership. Wiley, New York
11
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171
---------------------, 2002, Servant Leadership a Journey into The Nature of Legitimate Power
and Greatness, Paulist Press, Marwah New Jersey
Huberman, A.M., & Miles, M.B. (1994). Data management and analysis methods. Thousand
Oaks, CA: Sage
Moleong, J. L, 2010, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakaya, Bandung
Patterson, K. A.(2003). Servant Leadership: A theoretical model. Dissertation Abstract
International, 64 (02),570. (UMI No. 3082719)
Peraturan Pemerintah RI. No. 51. (2009). Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta
Sendjaya, S dan Sarros, J. C. 2002. “Servant leadership: Its origin, development, and application
in organizations.” Journal of Leadership and Organization Studies, Vol. 9, 57- 64
Senjaya, S dan Andi Pekerti, 2010, “Servant leadership as antecedent of trusts in organization”,
Leadership and Organization Development Journal, Vol. 31, No. 7
Spears, L. C, 2010, “Character and servant leadership: ten characteristics of effective, caring
leaders”, The Journal of Virtues and Leadership, Vol. 1
Yin, R.K. (2009). Case study research: Design and method (edisi ke-4). Thousand Oaks, CA:
Sage
12