Sunteți pe pagina 1din 12

Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No.

1 Juli 2017, halaman 1 – 12


P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

MEMBEDAH SERVANT LEADERSHIP PERSONAL KEFARMASIAN


(Sebuah Studi Kasus Apoteker PT. Kimia Farma Apotek UB Semarang)

Ita Zonia Wisudasari1, Fuad Mas’ud2, Eddy Rahardja3


1 Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
2 Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
3 Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the characteristics of servant leadership and servant
leadership competence conducted Apothecary built by the Apothecary at PT. Kimia Farma UB
Semarang.From this research is expected to contribute the development of science in general and
the field of human resources management in particular and as a reference when further research
is conducted, especially on those who want to learn about servant leadership.Another goal is that
management is expected to use as a material consideration or input to PT. Kimia Farma UB
Semarang as a guide in competition Pharmacist to have leadership servant leadership that
synergize with profession
The participants of this research consisted of 10 people, consisting of 7 (seven) person Apothecary
and 3 (three) Apothecary Assistant. The ten participants representing structural position of PT.
Kimia Farma UB Semarang. Determination of informants using snowball sampling method. This
research method is qualitative analysis tool used is the technique of triangulation and member
check.
The result of the analysis showed that all participants of PT. Kimia Farma UB Semarang proved
the characteristics of servant leadership and servant leadership competence can be built by the
pharmacist. Expected Pharmacist as a leader able to build a communication that can synergize
existing resources to maximize the potential of subordinates to be successful

Key Words : Servant Leadership, Pharmacist, Qualitative Research.

I. PENDAHULUAN 2009). Apoteker adalah sarjana farmasi yang


Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang telah lulus sebagai apoteker dan tekah
melakukan sebuah pekerjaan kefarmasian, mengucpkan sumpah jabatan apoteker
yang terdiri dari Apoteker dan tenaga teknis (Permenkes RI No. 35, 2014).
kefarmasian meliputi asisten apoteker. Apoteker merupakan posisi kunci dalam
Pekerjaan kefarmasian merupakan pekerjaan mencegah penggunaan obat yang tidak tepat,
termasuk pengendalian mutu sediaan penyalahgunaan obat dan penulisan resep
farmasi, pengamanan, pengadaan, yang tidak rasional, misalnya dosis yang
penyimapanan dan pendistribusian obat, diberikan tidak lazim, tidak sesuai dengan
pengelolaan obat yang benar, pelayanan obat usia atau berat badan pasien. Apoteker untuk
atas resep yang diberikan oleh dokter, mewujudkan kinerja yang handal dan terlatih
pelayanan informasi obat serta sangat dibutuhkan jiwa kepemimpinan, yaitu
pengembangan bahan obat (PP RI No. 51,
1Corresponding author 1
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

kepemimpinan yang melayani (servant di PT. Kimia Farma Unit Bisnis


leadership). Semarang.
Kepemimpinan pelayan merupakan 2) Menganalisis kompetensi servant
pendekatan jangka panjang yang mampu leadership yang dilakukan Apoteker di
memberikan perubahan yang baik bagi PT. Kimia Farma Unit Bisnis Semarang.
kehidupan dan pekerjaan. Suatu cara 3) Menganalisis pelaksanaan dan
mempunyai peluang untuk menciptakan penerimaan servant leadership dari
perubahan yang positif dan akan Apoteker kepada anak buahya di PT.
mempengaruhi kehidupan dalam lingkungan. Kimia Farma Unit Bisnis Semarang.
Konsep kepemimpinan pelayan ini lebih
menonjolkan pelayanan kepada orang lain II. TELAAH PUSTAKA DAN
atau lebih tepatnya kepada anak buah, akan PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN
semakin menumbuhkan keterikatan yang 1. Telaah Pustaka
kuat antara pemimpin dengan anak buah. Servant Leader adalah merupakan
Pada penelitian ini, akan dilakukan kegiatan melayani yang pertama kali harus
penelitian mengenai membedah servant dilakukan. Diawali dengan perasaan bahwa
leadership profesi Apoteker di PT. Kimia jika seseorang ingin dilayani maka ia harus
Farma Apotek Unit Bisnis Semarang. melayani terlebih dahulu, kemudian pilihan
Keberhasilan suatu organisasi atau yang dilakukan dengan bercita-cita tinggi
perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja untuk menjadi pimpinan. Orang tersebut
pegawainya. Terlebih pada organisasi yang sangat berbeda dengan pimpinan
bertugas melayani kebutuhan masyarakat sebelumnya, mungkin karena adanya
sesuai dengan bidangnya dalam hal ini di keharusan memiliki sesuatu yang bersifat
bidang kesehatan. Salah satu Badan Usaha material. Tipe ”pemimpin” yang pertama
Milik Negara (BUMN) yang bertugas dan tipe ”pelayan” yang merupakan dua
melayani kebutuhan masyarakat di Kota hal yang sangat berbeda, diantara keduanya
Semarang dalam bidang kesehatan yaitu PT. terdapat gabungan variasi sifat manusia yang
Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Semarang tak terbatas (Greenleaf, 1970). Jika Servant
(PT. KFA UB Semarang). Leadership diaplikasikan pada organisasi,
PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis maka akan berdampak pada perilaku
Semarang demi menjalankan peranan yang pemimpin, yang akan mempengaruhi anak
maksimal pada, dibutuhkan kinerja yang buahnya.
maksimal pula dari para pegawai yang Servant leader adalah sosok pemimpin
bekerja di dalamnya. Penelitian mengenai yang mengutamakan kebutuhan pengikut,
membedah servant leadership sangat penting aspirasi dan kepentingan pengikutnya diatas
dalam suatu organisasi yaitu pada PT. Kimia kepentingan mereka sendiri, pemimpin yang
Farma Unit Bisnis Semarang belum pernah berkomitmen untuk melayani anak buahnya,
diadakan penelitian mengenai servant hal tersebut dikemukakan oleh Sendjaya dan
leadership pada profesi Apoteker. Saros (2002). Sedangkan, Trompenaars dan
Berdasarkan pendahuluan tersebut Voerman (2010) mengemukakan gaya
dapat didentifikasi tujuan dalam penelitian manajemen dalam hal memimpin dan
ini sebagai berikut: melayani berada dalam satu irama yang
1) Menganalisis karakteristik servant selaras dan terdapat interaksi dengan
leadership yang dibangun oleh Apoteker

2
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

lingkungan organisasi merupakan pengertian stakeholder, melainkan yakinkan bawahan


servant leadership. bahwa perusahaan yang digunakan sebagai
Dimensi Servant Leadership yang tempat bekerja sekarang merupakan
dipaparkan oleh Patterson, 2003, seorang perusahaan sendiri, melakukan
servant leader adalah pemandu didalam hal pemberdayaan karyawan dalam hal interaksi
kebaikan. Seorang pengikut menggambarkan positif antara pimpinan dengan bawahan dan
pimpinan pada bentuk sikap, karakteristik melayani dengan sepenuh hati.
dan perilaku. Seorang pemimpin yang Keseluruhannya, dapat disimpulkan
melayani mampu membangun: pemimpin yang melayani ini bersifat gentle
1) Kasih Sayang (Love) dan berbelas kasih, menunjukan kekuatan
2) Pemberdayaan (Empowerment) dan control diri, berlaku tenang dan damai di
3) Visi (Vision) tengah kekacauan, pemimpin akan
4) Kerendahan Hati (Humility) menenangkan ketika yang lain
5) Kepercayaan (Trust) berkonfrontasi dengan kemarahan dan
6) Mementingkan kepentingan orang lain berperilaku bijaksana, ramah yang
(Altruism) menginspirasi lainnya untuk
7) Pelayanan (Service) mempertahankan harga diri dan martabat
Seseorang yang ingin menjadi seorang mereka.
pelayan yang baik, maka seorang pemimpin Jika karakteristik servant leadership ini
mampu memiliki karakter pelayan menurut menjadi dasar diri Apoteker maka hal ini
Spears, 2010: Listening, Empathy (empati), akan menghasilkan hasil positif perusahaan.
Awareness (kepedulian), dan Building Servant leadership merupakan asumsi
community (membangun komunitas). bersama yang dipelajari oleh suatu kelompok
dalam memecahkan masalah, sehingga dapat
2. Kerangka Pemikiran Penelitian diajarkan dan diterapkan kepada anggota
Seorang pemimpin yang melayani baru sebagai cara yang benar untuk melihat,
mampu membangun dimensi melayani berpikir, dan merasakan kaitannya dengan
dengan: kasih, kerendahan hati, masalah-masalah yang ada.
mendahulukan kepentingan umum, memiliki Dari hasil telaah pustaka dan analisis
rencana ke depan untuk bawahan yaitu terhadap bukti bukti nyata dari penelitian
sejenis visi yang mampu meningkatkan sifat terdahulu, maka kerangka pemikiran yang
kepemimpinan dari bawahan, kepercayaan dikembangkan untuk diteliti dan dalam
yang wajib ditanamkan kepada bawahan penelitian ini disajikan dalam gambar berikut
dengan meyakinkan baha perusahaan ini ini:
bukanlah milik pemimpin atau milik

3
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

Gambar 1
Kerangka Pemikiran Penelitian

Strategi Servant
Leadership

Dimensi Servant
Leadership

Kasih Pemberda Visi Kerenda- Keperca-


sayang - yaan han Hati yaan

Mendahulukan kepentingan orang lain Pelayanan

Komptensi Servant
Leadership

1. 2. 3. Ketrampilan 4. Ketrampilan
Manajemen Memimpin
Pengetahuan Pengalaman  Konseptual  Pendelegasian
dan Servant  Menggerakan
Wawasan Ledership Motivasi
 Teknik Servant  Berkomunikasi
Leadership secara intensif
 Komunikasi

Pelaksanaan Servant
Leadeship

III. METODE PENELITIAN penelitian dan pemahaman yang menyelidiki


Penelitian ini menggunakan jenis suatu fenomena sosial dan masalah manusia.
penelitian kualitatif dengan analisis Metode penelitian kualitatif digunakan
deskriptif. Penelitian dengan menggunakan karena dapat melihat bagaimana proses
metode kualitatif adalah suatu proses terbentuknya pemaknaan dan tindakan

4
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

orang-orang yang ada di dalam dunia key-informan, dan dari key-informan tersebut
tersebut (Yin, 2009). yang akan berkembang sesuai petunjuknya.
Studi kasus merupakan metode Dalam hal ini peneliti mengungkapkan
pendekatan yang digunakan untuk penelitian kriteria sebagai persyaratan untuk dijadikan
ini. Studi kasus merupakan salah satu jenis sampel (Molleong, 2010)
pendekatan kualitatif yang menelaah sebuah Dengan teknik snowball sampling ini
“kasus” tertentu dalam konteks atau setting dipilih Apoteker Penanggung Jawab
kehidupan nyata kontemporer. Penelitian berjumlah satu orang, yang akan menjadi
studi kasus adalah pendekatan kualitatif yang key-informan untuk selanjutnya memberikan
penelitinya mengeksplorasi kehidupan – petunjuk siapa informan Apoteker
nyata, sistem terbatas kontemporer (kasus) Penanggung Jawab dan Asisten Apoteker
atau beragam sistem terbatas (berbagai yang berkompeten dalam memberikan data.
kasus), melalui pengumpulan data yang Data yang diperoleh dari pengumpulan
detail dan mendalam yang melibatkan data yang menunjang data primer, data
beragam sumber informasi atau sumber sekunder ini adalah dokumentasi yang
informasi majemuk (misalnya, pengamatan, berkaitan dengan penelitian ini. Data untuk
wawancara, bahan audiovisual, dan dokumen keperluan studi kasus bisa berasal dari enam
dan berbagai laporan) (Creswell, 2015) sumber, yaitu: dokumen, rekaman arspi,
Penelitian ini akan dilakukan di 10 wawancara, pengamatan langsung, observasi
(sepuluh) titik outlet PT. Kimia Farma Apotek partisipan, dan perangkat-perangkat fisik
Unit Bisnis Semarang. (Yin, 2009).
Satu langkah yang terkait erat dalam Subyektivitas peneliti merupakan hal
proses tersebut adalah menentukan strategi yang dominan dalam penelitian kualitatif
untuk sampling individu atau tempat. dengan alat penelitian yang diandalkan
Sampling ini bukanlah sampel probabilitas adalah wawancara dan observasi. Alat
yang akan memungkinkan seorang peneliti penelitian ini mengandung banyak
untuk menentukan kesimpulan statistik pada kelemahan ketika dilakukakn secara terbuka
populasi; tetapi, sampel ini adalah sampel dan tanpa kontrol. Sumber data kualitatif
purposeful yang akan mencontohkan yang kurang kredible akan mempengaruhi
kelompok masyarakat yang dapat hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu,
memberikan informasi terbaik pada peneliti dibutuhkan beberapa cara menentukan
tentang permasalahan riset yang sedang keabsahan data yaitu:
dipelajari (Cresswell, 2015). 1) Kredibilitas
Data disetiap penelitian, selain 2) Transferabilitas
menggunakan metode yang tepat juga 3) Dependability
diperlukan memilih metode pengumpulan 4) Konfirmabilitas
data yang relevan, karena data merupakan Hal ini dilakukan dengan membicarakan
faktor penting dalam penelitian, maka hasil penelitian dengan orang yang tidak
sumber yang digunakan: data yang diperoleh dilakukan dengan membicarakan hasil
langsung dari informan melalui kegiatan penelitian dengan orang yang tidak ikut dan
wawancara. Dalam menetapkan data ini, berkepntingan dalam penelitian dengan
informan menggunakan teknik snowball tujuan agar hasil dapat lebih obyektif.
sampling. Snowball sampling merupakan Dalam penelitian ini pengujian
teknik pengambilan sampel dengan bantuan kebasahan/validitas data, peneliti

5
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

menekankan pada uji kredibilitas member Sesuai dengan teori Patterson, yaitu
check yaitu proses pengecekan data dengan kepemimpinan yang mengasihi dengan cinta
mendatangi kembali informan setelah yaitu pemimpin mampu melakukan tindakan
merangkum atau mendiskripsikan data-data yang benar pada waktu tepat untuk
yang telah diberikan, atau melalui diskusi mendapatkan keputusan terbaik bagi anak
dengan teman sejawat terkait dengan data buah.
yang diperoleh (Molleong, 2007).
2. Rendah hati
IV. PEMBAHASAN Kerendahan hati bukan berarti memiliki
Ciri khas kepemimpinan pelayan rendahnya pandangan terhadap diri sendiri
bukanlah suatu harga mati, yang terpenting atau nilai diri seseorang, melainkan berarti
bahwa kepemimpinan pelayan itu dimulai melihat seseorang tidak lebih baik atau buruk
dari diri sendiri, artinya seorang pemimpin daripada yang lainnya, sesorang pemimpin
dapat melaksanakan kepemimpinan pelayan yang bangga dengan prestasi anak buahnya.
jika ada semangat tulus dari dalam dirinya Prestasi yang didapatkan anak buahnya ini
untuk menjadi yang terdepan dalam didapatkan dari koordinasi dan komunikasi
pelayanan. yang dibangun baik oleh pemimpin dan anak
Melayani pihak lain berarti dimana buah.
pemimpin memfasilitasi bawahannya untuk Pribadi yang mempunyai sifat rendah
mencapai tujuan yang diharapkannya, nilai hati biasanya memandang bahwa orang lain
dasar dari karakteristik servant leadership sama sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki
diantaranya: kerendahan hati, keunikan dan keistimewaan masing-masing,
mengutamakan orang lain dan pelayanan, jadi dia akan senantiasa membuat orang lain
sedangkan tindakan dari karakteristik menjadi merasa penting dalam
servant leadership yaitu memiliki visi, kehidupannya.
pemberdayaan dan percaya. Setiap orang adalah special, unik, serta
Dari hasil analisis data didapatkan berhak untuk dihargai, setiap manusia
bahwa partisipan menyebutkan karakteristik didunia ini adalah pribadi yang harus
yang paling penting menurut partisipan yaitu diperlakukan khusus dan tidak dibeda-
karakteristik servant leadership dimensi bedakan, karena manusia juga adalah
rendah hati, seperti uraian dibawah ini: makhluk yang sensitif. Hal ini sesuai dengan
yang dituliskan Patterson, dengan
1. Kasih sayang menunjukkan rasa hormat dan mengakui
Kasih sayang ini menyebabkan keterlibatan anak buah dalam team
pemimpin untuk menganggap setiap orang merupakan sosok pemimpin yang rendah
tidak hanya sebagai alat untuk mencapai hati.
tujuan, tetapi sebagai orang pelengkap antara
kebutuhan dan keinginan, pemimpin yang 3. Mengutamakan Orang Lain
mampu membuat pengikutnya merasa Mengutamakan orang lain yaitu
pribadi yang penting, bukan sekedar sebagai mementingkan kebutuhan orang lain, yaitu
bawahan namun sebagai teman yang akan kebutuhan pengikut, seperti
siap membantu bukan berdasarkan alasan mensejahterakan anak buahnya, kebijakan-
pekerjaan. kebijakan banyak diberikan oleh pemimpin
demi mensejahterakan karyawanya.

6
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

Sebagai pemimpin mampu Kepercayaan menjadi hal terpenting,


mengutamakan orang lain diatas dirinya pengikut lebih cenderung mengikuti
sendiri, merupakan sosok pemimpin dengan pemimpin dengan perilaku yang konsisten,
kualitas individu yang baik, menurut Kaplan dapat dipercaya dan dapat langsung
dan Monroe, walau pemimpin dengan terhubung dengan aspirasi pengikutnya.
kualitas individu yang baik ini terkadang Kepercayaan dalam dunia kerja menjadi
akan merepotkan dirinya sendiri. kunci terpenting, karena jika sudah tidak ada
Sosok pemimpin idola adalah pemimpin lagi kepercayaan dalam dunia kerja, maka
yang mampu membantu dan memberikan tujuan perusahaan yang sudah disusun
perhatian kepada anak buahnya, pemimpin dengan rapi, dijamin tidak akan tercapai.
inilah yang mampu mensejahterakan anak
buahnya, dan akan buahnya pun akan dengan 6. Pemberdayaan
senang hati mengikuti apa yang telah menjadi Pemberdayaan adalah mempercayakan
tujuan pemimpinya. kepada orang lain, menyangkut membuat
orang merasa penting dan menempatkan
4. Visi penekanan pada kerja sama tim.
Visi adalah pandangan jauh tentang Pemberdayaan anak buah oleh pimpinan
suatu perusahaan, visi juga dapat di artikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh
sebagai tujuan perusahaan atau lembaga dan anak buahnya.
apa yang harus dilakukan untuk mencapai Masing-masing anak buah memiliki
tujuannya tersebut pada masa yang akan ketrampilan yang berbeda, ketrampilan yang
datang atau masa depan. berbeda, pemberdayaan pun akan mengikuti
Visi dari PT. Kimia Farma sendiri yaitu sesuai ketrampilan, dengan pelatihan yang
Menjadi korporasi bidang kesehatan berkesinambungan dan pembagian team
terintegrasi dan mampu menghasilkan fokus, akan memudahkan pemimpin untuk
pertumbuhan nilai yang berkesinambungan mencapai tujuan perusahaan.
melalui konfigurasi dan koordinasi bisnis Penunjukan team fokus ini berdasarkan
yang sinergis, dengan pembagian job desk dari pendapat dari anak buah atau antar
yang sesuai maka target perusahaan akan team, karena komunikasi yang terjalin dapat
mudah dicapai. menyiratkan saran kepada pimpinan untuk
Sesuai dengan teori Patterson yang penunjukan team fokus, seperti teori
menyebutkan bahwa visi yang akan Patterson, yaitu penekanan pada kerjasama
membawa arah organisasi di masa depan dan yaitu mempercayakan kekuasaan pada orang
pemimpin sebagai aspirator serta membantu lain, dan mendengarkan saran dari followers.
mewujudkan visi perusahaan. Tim fokus yang dibentuk di BM Semarang ini
ada team fokus marketing dan komunikasi,
5. Kepercayaan GPP (Good Practice Pharmacy),
Percaya adalah karakterisitk terpenting merchandising dan sumber daya manusia.
dalam servant leadership, pemimpin
melakukan apa yang dikatakan, yang 7. Pelayan
menimbulkan kepercayaan, keterbukaan Pelayan adalah segalanya, pemimpin
seorang pemimpin untuk menerima untuk melayani orang lain, harus memiliki
masukan dari orang lain meningkatkan rasa tanggung jawab. Pelayan adalah sosok
kepercayaan pada seorang pemimpin. yang mampu menempatkan diri sebagai

7
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

orang lain, bisa memposisikan diri sebagai pemimpin yang berhasil membawa
orang lain dan seolah-olah bisa ikut perubahan dan kemajuan dalam mengejar
merasakan apa yang dialami oleh orang lain. pencapaian tujuan.
Kemampuan melayani timbulnya dari
hati, masing-masing pribadi memiliki jiwa 9. Pengetahuan dan Wawasan
pelayan yang berbeda, kemampuan ini akan Wawasan tentang hubungan
timbul disaat ada seseorang yang mampu antarmanusia dengan segala aspeknya juga
memberi contoh nyata, sehingga keinginan perlu dimiliki oleh pemimpin dalam rangka
untuk melayani akan timbul dari hati bukan pengawasan dan koordinasi. Pemimpin pada
karna paksaan. kenyataanya memahami hubungan dan
Sosok pelayan yang dimiliki oleh karakter manusia, yait para anak buahnya,
pemimpin, akan mengaspirasi bawahan mereka memiliki potensi dan daya pikir yang
untuk turut serta mampu melayani dalam berbeda-beda, tidaklah mungkin dapat
sebuah team atau organisasi, penerapan mengendalikan mereka bila tidak memiliki
kemampuan pelayan oleh pimpinan disertai wawasan tentang hubungannya dengan
dengan pemberian reward, yang bertujuan mereka.
bukan sekedar pemberian penghargaan, Kunci keberhasilan pemimpin adalah
namun nantinya pemimpin ingin anak buah pemahaman terhadap orang lain, mereka
akan mampu sebagai pelayan bukan karena dapat memahami orang atau sekelompok
reward melainkan tuntutan alami dari hati. orang dan mengetahui aspek-aspek
Penggambaran kebaikan pelayan individunya , dengan pemahaman itu
menurut Arjoon yaitu, harapan menjadi pemimpin akan tahu modus apa yang harus
pemimpin yang baik dengan jalan yang dilakukannya agar dapat mengendalikan
sesuai. Mewujudkan harapan tersebut anak buah untuk mencapai tujuan.
munculnya dari hati seorang pemimpin Pengetahuan yang baik yang dimiliki
pelayan yang berlandaskan empati, pemimpin akan membuat pemimpin
kepedulian, kemampuan sebagai pendengar melakukan sesuatu yang baik, membuatnya
yang baik dan komunikasi yang intensif. dianggap lebih/ahli oleh anak buahnya serta
mendapat kredensi sosial. Pengetahuan
8. Kompetensi Servant Leadership adalah salah satu faktor yang harus dimiliki
Pemimpin memiliki kompetensi dalam oleh seseorang pemimpin yang kompeten.
memimpin, yaitu tegas dalam membuat Kompetensi seorang pemimpin dari segi
keputusan, keputusan yang bersifat pengetahuan dapat diukur dari beberapa hal:
mendesak atau terencana, pemimpin yang memahami bagaimana mengembangkan dan
berintegritas tinggi yaitu pemimpin yang menggunakan pikirannya dengan baik,
jujur dan dapat dipercaya dapat tersistem, efektif, dan efisien, dan memahami
meningkatkan semangat kinerja karyawanya. dengan baik cara berpikir yang menandakan
Seorang pemimpin mampu adanya kemauan baik serta semangat untuk
memproyeksikan pandangan kedepan dan maju dan cara berpikir yang menandakan
memberi motivasi kepada anak buahnya, bahwa pemimpin memperhitungkan segala
pemimpin ahli yaitu pribadi yang unggul faktor yang terkait dan saling
mampu bernegosiasi dan komunikatif dalam memengaruhi/bekerja sama yang
mensinergikan beragam kemampuan mendukung ke arah keberhasilan.
anggotanya dan pemimpin yang gigih yaitu

8
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

10.Pengalaman terhadap hal-hal yang tidak perlu. Pemimpin


Kompetensi yang menambah nilai lebih yang kuat akan menciptakan kepercayaan
seorang pemimpin yaitu pengalaman, kepada anak buah, sehingga akan
semakin banyak pengalaman yang memudahkan pendelegasian tugas dan
dimilikinya maka akan semakin baik pula tanggung jawab yang diberikan pemimpin
pemimpin dapat menangani segala masalah kepada anak buah.
yang muncul dalam organisasi. Keterampilan pemimpin mampu
Pengalaman yang dimiliki pemimpin ini sebagai motivator yang baik adalah mampu
bisa saja pengalaman baik atau buruk, yang menentukan titik sentral dan titik awal
pasti setiap pengalaman punya manfaat sebuah langkah akan dimulai. Motivasi akan
tersendiri yang akan menciptakan keputusan lahir jika pimpinan menyadari fungsinya
bijaksana. sebagai motivator, yaitu memiliki dan
menerapkan karakteristik servant leadership.
11.Ketrampilan Manajemen Ketrampilan pemimpin dalam hal
Pemimpin mampu memiliki komunikasi, tidak hanya pemimpin yang
keterampilan manajemen dalam mengelola mampu berinteraksi baik dengan anak buah,
anak buah dan organisasinya, ketrampilan namun kemampuan memiliki rasa humor ini
manajemen tersebut meliputi: akan meningkatkan komunikasi yang intensif
Keterampilan konseptual, yaitu antara pemimpin dan anak buah, pemimpin
membuat konsep, ide, dan gagasan demi yang mampu memecahkan kebekuan atau
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide ketegangan suasana kerja akan memudahkan
tersebut dijabarkan menjadi rencana kerja. interaksi komunikasi, pemimpin yang murah
Teknik komunikasi, yaitu keterampilan senyum dan mampu menempatkan humor
berinteraksi secara baik dengan banyak pada situasi yang tepat akan menimbulkan
orang. Pemimpin yang menunjukan kepada perasaan senang menjalani pekerjaan.
bawahan bersifat mengayomi, persuasif, dan
bersahabat, kepada rekan kerja, atasan dan 13.Penerimaan dan Pelaksanaan Servant
pasien saling menghormati dan bersifat Leadership
melayani. Pada pendekatan Greenleaf tentang
Keterampilan teknis, merupakan bekal servant leadership, keterlibatan anak buah
agar lebih matang pada bidang yang dalam pekerjaan bertujuan untuk
ditangani. Pemimpin mampu dan paham atas menghilangkan hambatan bagi pertumbuhan
pekerjaan yang dilakukan anak buah, agar anak buah sebagai individu dan peran anak
kerampilan tenknis dan ketrampilan konsep buah. Hal ini akan diperkuat dengan adanya
dapat saling bersinergi yang akan pemimpin yang mampu menjadi asset bagi
menciptakan efektifitas dan efisiensi yang anak buah untuk dapat konsekuen dalam
ideal. penerapan karakteristik servant leadership.
Penerimaan servant leadership oleh
12.Ketrampilan Memimpin anak buah menjadikan hal penting untuk
Keterampilan kepemimpinan dapat kehidupanya, karena penerimaan ini jika
berupa program kerja, eksekusi, dan evaluasi sudah menggunakan hati dalam
diperlukan komitmen, ketegasan, dan pelaksanaanya, maka karakteristik yang telah
keberanian, karenanya pemimpin harus ditanamakan oleh Apoteker ke anak buah,
optimis dan tidak terlalu terpengaruh akan diterapkan ke lingkungan keluarganya

9
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

tidak hanya dalam lingkungan pekerjaan saja pimpinan PT. Kimia Farma UB
dan nantinya penerapan karakteristik dan Semarang terhadap bawahannya.
kompetensi servant leadership ini akan Pimpinan yang memberikan
menjadi kebiasaan yang tidak terlewatkan di kesempatan besar kepada bawahannya
kehidupan sehari-hari. untuk menyampaikan pendapatnya
Pelaksanaan dan penerimaan yang telah akan membuat bawahan merasa lebih
dilakukan ini dikarenakan sosok pemimpin ikhlas untuk menjalankan tugas-
yaitu pak Bisnis Manager yang mampu tugasnya karena apa yang ia kerjakan
mengaspirasi para Apoteker dan Asisten sesuai dengan keinginannya.
Apoteker untuk menjadi sosok yang Penyampaian visi dari pimpinan
berkualitas dalam pekerjaan dan juga hidup, terhadap bawahan juga sangat
hal ini bertujuan untuk meningkatkan berpengaruh, apabila visi yang
kualitas hidup dan pencapaian tujuan yang disampaikan jelas, maka bawahan akan
lebih baik pada anak buah khususnya dan menjalankan tugasnya menuju visi
pada perusahaan pada umunya. tersebut.
Kepercayaan dari pimpinan
V. KESIMPULAN DAN SARAN terhadap bawahan. Pimpinan yang
1. Kesimpulan dapat mempercayai bawahannya akan
Kesimpulan ini akan menjawab tiga membuat bawahan lebih bertanggung
pertanyaan penelitian yang diajukan dalam jawab dalam menyelesaikan
penelitian. Kesimpulan dari dua pertanyaan pekerjaannya. Bawahan tidak terpaku
penelitian tersebut adalah sebagai berikut: pada cara pimpinan dalam bekerja
1) Karakteristik servant leadership yang namun dapat menyelesaikan
dibangun oleh Apoteker di PT. Kima pekerjaannya tersebut dengan baik
Farma Unit Bisnis Semarang melalui caranya sendiri.
Berdasarkan wawancara yang 2) Kompetensi servant leadership
dilakukan membuktikan bahwa servant Apoteker di PT. Kimia Farma Unit Bisnis
leadership dengan kasih sayang, Semarang
pemberdayaan, penyampaian visi, Kompetensi yang dimiliki oleh
kerendahan hati, mengutamakan orang apoteker, yaitu cara
lain, pelayan dan kepercayaan terbukti mengimplementasikan gagasan menjadi
sebagai karakteristik servant leadership karya nyata, menjadi apoteker yang
yang dapat dibangun oleh Apoteker. mampu berkomunikasi yang baik
Selanjutnya, kasih sayang dan dengan anak buahnya sehingga anak
kepedulian dari pimpinan PT. Kimia buah menjadi paham apa yang
Farma UB Semarang akan didelegasikan dan mana yang harus di
meningkatkan rasa bahagia para implementasikan dalam pencapaian
bawahan karena bawahan akan merasa tujuan, yang didukung oleh
lebih dihargai oleh pimpinan dan secara pengetahuan dan wawasan yang luas,
tidak langsung akan menjalankan apa pengalaman dan ketrampilan dalam
yang diminta oleh pimpinan. berdiskusi dengan anak buah.
Pemberdayaan dan pelayan yang Kompetensi servant leadership ini
dimaksudkan dalam hal ini adalah tidak akan hidup tanpa adanya
kesempatan yang diberikan oleh komunikasi, jadi komunikasi adalah

10
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

jembatan untuk terampil dalam meningkatkan kualitas pribadi.


manajemen dan kepemimpinan. Hal ini Penerimaan ini menimbulkan karya
berkaitan dengan penerimaan anak nyata yang akan menghasilkan kualitas
buah akan penerapan servant outlet dengan team yang baik untuk
leadership yang dimiliki oleh pimpinan. mencapai visi perusahaan.
Peran kepemimpinan servant
leadership yang dimiliki oleh apoteker 2. Saran
PT. Kimia Farma UB Semarang Saran untuk agenda penelitian
menunjukkan bahwa hal tersebut dapat mendatang berdasarkan penelitian ini, yaitu:
meningkatkan kinerja bawahanya. 1) Penelitian ini telah membuktikan bahwa
Kepemimpinan yang melayani, karakteristik servant leadership dapat
mengayomi, memberi kasih sayang dan dibangun oleh Apoteker PT. Kimia
terciptanya komunikasi yang Farma Unit Bisnis Semarang, untuk
berkesinambungan kepada bawahannya penelitian mendatang disarankan dapat
akan menumbuhkan produktivitas kerja melakukan penelitian lanjutan dengan
yang tinggi untuk bawahan. variabel yang sama pada lingkup unit
Seorang bawahan akan merasa bisnis PT. Kimia Farma yang lain yang
mudah menyelesaikan masalah memiliki banyak outlet lebih dari outlet
pekerjaan dengan didukung pimpinan unit bisnis semarang, agar
yang terampil dan menguasai bidang mendapatkan sampel yang lebih banyak
pekerjaan anak buahnya, jadi masalah untuk ruang lingkup yang luas sehingga
akan segera teratasi. dapat digeneralisasikan pada organisasi
3) Penerimaan dan Pelaksanaan Servant yang lebih besar.
Leadership di PT. Kimia Farma Unit 2) Penelitian ini hanya menggunakan salah
Bisnis Semarang satu tipe servant leadership sedangkan
Penerimaan dan pelaksanaan masih banyak tipe servant leadership
servant leadership yang dilakukan oleh lain dengan instrument yang berbeda-
pimpinan kepada anak buah telah beda, maka penelitian mendatang dapat
terimplementasi dalam lingkungan menggunakan tipe servant leadership
pekerjaan. Pelaksanaan karakteristik yang lain untuk memperkaya literatur
dan kompetensi seorang leader yang mengenai servant leadership.
mampu mengaspirasi anak buah untuk

VI. DAFTAR PUSTAKA

Creswell John.W. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset (Memilih Di Antara Lima
Pendekatan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Gibson, 1994, Organisasi: Perilaku, Struktur, dan Proses. Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta
Greenleaf, R. K, 1977, Servant leadership: A journey into the nature of legitimate power
and greatness, Marwah, Paulist Press.
---------------------, 1999, Servant-leadership. In L. C. Spears (Ed.), Insights on leadership:
Service, stewardship, spirit, and servant-leadership. Wiley, New York

11
Jurnal Bisnis STRATEGI ● Vol. 26 No. 1 Juli 2017, halaman 1 – 12
P-ISSN : 1410-1246, E-ISSN : 2580-1171

---------------------, 2002, Servant Leadership a Journey into The Nature of Legitimate Power
and Greatness, Paulist Press, Marwah New Jersey
Huberman, A.M., & Miles, M.B. (1994). Data management and analysis methods. Thousand
Oaks, CA: Sage
Moleong, J. L, 2010, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakaya, Bandung
Patterson, K. A.(2003). Servant Leadership: A theoretical model. Dissertation Abstract
International, 64 (02),570. (UMI No. 3082719)
Peraturan Pemerintah RI. No. 51. (2009). Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta
Sendjaya, S dan Sarros, J. C. 2002. “Servant leadership: Its origin, development, and application
in organizations.” Journal of Leadership and Organization Studies, Vol. 9, 57- 64
Senjaya, S dan Andi Pekerti, 2010, “Servant leadership as antecedent of trusts in organization”,
Leadership and Organization Development Journal, Vol. 31, No. 7
Spears, L. C, 2010, “Character and servant leadership: ten characteristics of effective, caring
leaders”, The Journal of Virtues and Leadership, Vol. 1
Yin, R.K. (2009). Case study research: Design and method (edisi ke-4). Thousand Oaks, CA:
Sage

12

S-ar putea să vă placă și