Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Abstract
Bisoprolol fumarate is belong to selective β1 adrenergic receptor blocker drug, a class medicines used
primarily in cardiovascular diseases. The drug has 9-12 hrs half-life (t1/2) and shows bioavailability of
more than 80%. An orally fast dissolving film dosage form with drug in mouth are absorbed through
buccal/oral mucosa in to systemic circulation avoiding first pass metabolism. The study aimed to
make of orally fast dissolving film bisoprolol fumarate by solvent casting method with combination
of HPMC E15 and maltodextrin as matrix. Factorial design 23 was applied to optimize the formula of
orally fast dissolving film bisoprolol fumarate by varying level of polymer. The optimum formula was
determined by superimposed contour plot from various parameters using Design Expert® program. The
study result showed that physical properties of 8 formulas such as organoleptic test were transparent,
homogeny, and smooth in both of side; thickness 0.062 – 0.132 mm; weight variation 50.85 – 70.60
mg; folding endurance 987 – 2012; surface pH 6.69 – 6.99; disintegration (drop method) 18.33 –
20.76 sec; disintegration (petridish method) 27.63 – 30.41 sec; in vitro dissolution for 300 sec was
94.35 – 98.99%; and swelling index up to 30 second was 146.63 – 173.34%. Based on superimposed
contour plot, the optimum formula was obtained for the area in the range of HPMC E15 509.88 mg;
Maltodextrin 108.63 mg; and PEG 400 50 mg (p-value < 0,05) with the value of desirability 0.519.
Keywords: bisoprolol fumarate, factorial design, orally fast dissolving film
42
IJPST - SUPP1(1), 2019; 42 - 51
1. Pendahuluan dibuat sediaan ODF menggunakan kombinasi
Penyakit kardiovaskular merupakan polimer HPMC E15 dan Maltodextrin.
jenis penyakit yang melibatkan jantung HPMC E15 digunakan sebagai pengikat
atau pembuluh darah, hal ini disebabkan dalam selaput film dan sebagai matriks atau
karena adanya kelainan yang terjadi pada polimer extended release, dimana HPMC E15
organ jantung dengan akibat terjadinya ini memiliki viskositas 15 cps3,4. Maltodextrin
gangguan fungsional, anatomis, serta digunakan sebagai pembentuk film, dan
sistem hemodinamis. Bisoprolol fumarat biasanya digunakan konsentrasi 2 – 10%3.
adalah golongan obat beta bloker yang Pada penelitian ini dilakukan optimasi
digunakan untuk pengobatan utama penyakit formula dari formulasi sediaan Orally
kardiovaskular. Selain itu juga masuk dalam Dissolving Film Bisoprolol Fumarat,
tipe β1 adrenergic receptor blocker. Bisoprolol sehingga dapat diketahui masing-masing
fumarat memiliki waktu eliminasi selama 9 - faktor, interaksinya untuk dapat ditentukan
12 jam, dengan initial dose sebanyak 5 mg per formula optimumnya. Komponen yang akan
hari dan maintenance dose sebanyak 5 – 20 mg dioptimasi yaitu HPMC E15, Maltodextrin,
per hari. Bioavailabilitas bisoprolol fumarat dan Propilenglikol. Respon yang akan
setalah pemberian dosis 10 mg sebesar 80%; digunakan untuk optimasi adalah sifat alir,
konsentrasi plasma puncak didapatkan pada masa granul, sifat fisik tablet, dan kecepatan
2 – 4 jam setelah pemberian dosis oral; ikatan pelepasan pada sediaan ODF Bisoprolol
serum protein 30%; berat molekulnya sebesar Fumarat.
766,97; sangat larut dalam air; dan tidak tahan
terhadap suasana asam. Bisoprolol fumarat 2. Metode
dimetabolisme di liver dan di ekskresikan 2.1. Alat
melalui urin. Berdasarkan profil data dari Spektrofotometer UV-Vis Single Beam
bisoprolol tersebut maka pengembangan (Shimadzu Corporation, Japan), Dissolution
sistem penghantaran yang cocok adalah fast apparatus (Electrolab Ltd.), pH meter, Jangka
dissolving technology menggunakan sistem sorong digital, neraca analitik
oral thin dissolving film.
Orally Dissolving Films (ODF) adalah 2.2. Bahan
salah satu sistem penghantaran obat yang baru Bisoprolol Fumarat, HPMC E15,
secara oral yang dibuat berdasarkan teknologi Maltodextrin, PEG 400, Asam Sitrat,
transdermal patch. Sistem penghantaran Menthol, Aspartam, dan Aquadest
berbentuk strip oral yang sangat tipis yang
mana dapat dengan mudah ditempatkan di 2.3. Prosedur
dalam lidah pasien atau dijaringan manapun 2.3.1. Pembuatan Fast Orally Dissolving Film
dalam mukosa oral. Dengan demikian, Strips Bisoprolol Fumarat
secara cepat film akan terbasahi oleh cairan Fast Orally Dissolving Film Strips
saliva. Oral film merupakan sediaan yang Bisoprolol Fumarat dibuat dengan
menggunakan polimer larut air (biasanya menggunakan metode solvent casting dengan
hidrokoloid berupa bioadhesif) yang menggunakan HPMC E15 dan Maltodextrin.
memungkinkan sediaan dapat cepat terhidrasi, Larutan pertama yaitu campuran HPMC E15
melekat, atau larut ketika ditempatkan di atas dan Maltodextrin dibuat dengan melarutkan
lidah atau rongga mulut (buccal, palatal, HPMC E15 dan Maltodextrin ke dalam
gingival, lingual, atau sublingual) untuk aquadest. Bisoprolol fumarat ditambahkan ke
menyediakan efek lokal atau sistemik yang dalam larutan asam sitrat, sehingga terbentuk
cepat1. Selain itu, sistem ODF memberikan larutan yang diikuti dengan penambahan
kenyamanan pemakaian pada pasien, aspartam dan PEG 400 sebagai plasticizer.
meningkatkan bioavailabilitas zat aktif, serta Larutan yang telah jadi dituangkan pada
mengurangi first pass metabolism2. alas penuangan (petri dish) dan dikeringkan
Pada penelitian ini bisoprolol fumarat dalam suhu ruang selama 24 jam. Kemudian
43
IJPST - SUPP1(1), 2019; 42 - 51
Tabel 1. Formulasi Sediaan Orally Dissolving Film Strips Bisoprolol Fumarat
Komposisi (mg) F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8
Bisoprolol Fumarate 62,5 62,5 62,5 62,5 62,5 62,5 62,5 62,5
HPMC E15 300 300 300 300 600 600 600 600
Maltodextrin 50 50 150 150 50 50 150 150
PEG 400 50 90 50 90 50 90 50 90
Asam Sitrat 18 18 18 18 18 18 18 18
Menthol qs qs qs qs qs qs qs qs
Aspartam 50 50 50 50 50 50 50 50
Aquadest qs qs qs qs qs qs qs qs
2.3.5. Hidration Study (Water uptake/swelling uji organoleptis pada sediaan oral dissolving
study) film bisoprolol fumarat dilakukan berdasarkan
Sampel film ditimbang dan diletakkan pemeriksan fisik sediaan film yang meliputi
dalam petridish yang mengandung 20 ml warna, rasa, dan bau. Berdasarkan tabel
aquadest. Meningkatnya berat pada film 2 menunjukkan bahwa dari keseluruhan
ditentukan dengan seiring bertambahnya formula yaitu F1 – F8 memiliki penampilan
waktu15. Rasio hidrasi pada film ditentukan fisik pada sediaan meliputi warna bening –
dengan rumus: Rasio hidrasi = (Wt-W0)/W0 transparan, bau mint. HPMC E15 merupakan
polimer pembentuk film yang baik teksturnya
2.3.6. Taste Acceptability dan tidak lengket, namun tidak memberikan
Kenyamanan rasa diukur berdasarkan hasil tekstur yang halus dan transparan. Sehingga,
survei panelis sebanyak 20 orang11. Dengan dimodifikasi dengan polimer maltodextrin
kriteria sebagai berikut: untuk menghasilkan film dengan tekstur yang
+ = sangat pahit halus, transparan, dan tidak lengket, hal ini
++ = sedang hingga pahit sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
+++ = sedikit pahit setelah dicicip oleh Preis et al (2012)16.
Keseragaman suatu sediaan digunakan
3. Hasil untuk menjamin konsistensi suatu sediaan.
Pada penelitian ini difokuskan pada Pada penelitian ini uji keseragaman
pengembangan sediaan oral dissolving menggunakan keseragaman bobot dan
film yang mengandung zat aktif bisoprolol keseragaman kandungan karena dosis
fumarate. Metode pembuatan sediaan ini dari tiap film ukuran 2 x 2 cm adalah 5
adalah solvent casting. Pembentuk film mg. Berdasarkan tabel 3 bobot sediaan
digunakan kombinasi polimer dari golongan oral dissolving film bisoprolol fumarat
polimer alami yaitu maltodextrin dan polimer F1 – F8 berkisar 50,85±1,02 - 70,60±0,78
sintetis yaitu HPMC E15 bertujuan untuk mg, sedangkan keseragaman bobot pada
meningkatkan proses pembentukan pada film.
Kontrol kualitas sediaan oral dissolving film
bertujuan untuk memastikan bahwa sediaan
yang telah dibuat sesuai dengan parameter
– parameter fisik dan kimia yang telah
ditentukan, sehingga dihasilkan sediaan yang
bermutu.
Uji organoleptis pada sediaan oral
dissolving film bisoprolol fumarat dilakukan
berdasarkan pemeriksan fisik sediaan film yang
meliputi warna, rasa, dan bau. Berdasarkan Gambar 1. Penampilan Fisik Sediaan Oral
tabel 2 menunjukkan bahwa dari keseluruhan Dissolving Film Bisoprolol Fumarat
formula yaitu F1 – F8 memiliki penampilan
45
IJPST - SUPP1(1), 2019; 42 - 51
Tabel 3. Hasil Evaluasi Uji Sifat Fisik Sediaan Orally Dissolving Film Bisoprolol Fumarat
Keseragaman Sediaan In Vitro Disintegration Folding
Keseraga- Keseraga-
Formula Drop Method Petridish Method Endur-
Bobot (mg) man bo- man kand-
(detik) (detik) ance
bot (%) ungan (%)
F1 50,85 ± 1,02 2,01 99,77 ± 0,12 20,76 ± 0,11 30,41 ± 0,17 987,67
F2 51,20 ± 1,36 2,66 99,60 ± 0,12 21,07 ± 0,12 30,88 ± 0,10 1021,33
F3 53,78 ± 1,94 3,61 99,38 ± 0,11 20,15 ± 0,12 30,15 ± 0,06 1121,67
F4 59,04 ± 1,08 1,82 99,77 ± 0,13 20,52 ± 0,07 30,21 ± 0,17 1312,33
F5 64,44 ± 1,44 2,23 99,77 ± 0,10 18,58 ± 0,17 29,54 ± 0,12 1513,67
F6 69,18 ± 1,64 2,37 99,43 ± 0,09 18,87 ± 0,09 29,88 ± 0,10 1644,33
F7 69,79 ± 1,36 1,95 99,66 ± 0,11 17,59 ± 0,13 27,48 ± 0,18 1812,33
F8 70,60 ± 0,78 1,11 99,32 ± 0,13 18,33 ± 0,11 27,63 ± 0,52 2012,33
Gambar 2. Contour plot in vitro disintegration Gambar 3. Contour plot in vitro disintegration
drop method petridish method
46
IJPST - SUPP1(1), 2019; 42 - 51
47
IJPST - SUPP1(1), 2019; 42 - 51
lipatan yang sama sampai film tersebut rusak/ Keterangan:
Y = Swelling Index; A = HPMC E15; B = Maltodextrin;
retak6,18. Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan
C = PEG-400
bahwa nilai rentang uji folding endurance
F1 – F8 sebesar 987,67 – 2012,33 lipatan. Berdasarkan Persamaan 5 dan Gambar
Hasil pemeriksaan uji folding endurance 6 bahwa swelling index bahwa HPMC E15,
pada sediaan oral dissolving film bisoprolol Maltodextrin, dan PEG 400 meningkatkan
fumarat dilakukan pendekatan dengan metode swelling index. HPMC E15 dan Maltodextrin
desain faktorial menunjukkan model yang merupakan polimer yang mudah larut dengan
signifikan (P<0,05) dengan nilai koefisien air, apabila kontak dengan air/cairan maka
determinasi sebesar 0,9995 (Adj. R2 0,9992; polimer yang terdapat di dalam sediaan
Pred. R2 0,9988; dan adequate Precision film tersebut akan menarik air sehingga
176,852), sehingga diperoleh Persamaan 4, sediaan terhidrasi oleh cairan, kemudian
yaitu sebagai berikut: mengembang. Swelling index juga berkaitan
dengan disintegrasi dan disolusi sediaan.
Y = 1428,21 + 317,46A + 136,46B + 69,37C + Saat kemampuan suatu sediaan untuk
30,21AB + 13,29AC + 28,29BC - 10,96(A)(B)(C)...(4) mengembang semakin besar maka waktu
terdisintegrasi juga semakin besar, sehingga
Keterangan:
Y = folding endurance; A = HPMC E15; B = Maltodextrin;
sediaan yang terdisolusi juga semakin cepat.
C = PEG-400 Disolusi atau pelarutan didifinisikan
Berdasarkan persamaan 4 dan Gambar sebagai proses melarutnya suatu obat dari
5 menunjukkan HPMC E15, Maltodextrin, sediaan dalam medium tertentu21. Disolusi
dan PEG 400. meningkatkan nilai folding pada sediaan sangat penting dilakukan sebagai
endurance. HPMC E15 dan Maltodextrin jaminan pelepasan obat dan ketersediaan
merupakan polimer pembentuk film, sehingga hayatinya. Uji disolusi dilakukan dengan
semakin tinggi konsentrasi polimer tersebut interval waktu 10, 20, 30, 40, 50, 60, 80,
formula maka ikatan pada pembentukan film 100, 120, 140, 160, 240, dan 300 detik.
tersebut semakin kuat yang menyebabkan Pelepasan obat yang paling besar ditunjukkan
tahanan lipatan pada film juga semakin pada F8 yaitu 99,13%. Berdasarkan Gambar
kuat6. PEG-400 sebagai plasticizer mampu 7 menunjukkan bahwa pelepasan obat
menurunkan suhu glass transition dengan meningkat seiring bertambahnya waktu.
meningkatkan mobilitas ikatan secara Perbandingan profil disolusi pada sediaan oral
bergantian, sehingga dapat meningkatkan dissolving film bisoprolol fumarat dapat dilihat
daya tahan lipatan/folding endurance19. dari nilai Dissolution Efficiency (DE). DE
Semakin tinggi konsentrasi PEG-400 sebagai menunjukkan jumlah obat yang dilepaskan.
plasticizer, maka dapat meningkatkan daya DE300 merupakan perbandingan antara daerah
tahan lipatan suatu sediaan oral dissolving di bawah kurva disolusi/AUC (area under
film bisoprolol fumarat19. curve) dengan luas total persentase dari jumlah
Swelling Index dilakukan untuk obat total yang terdisolusi sampai detik 300.
mengukur kemampuan pada sediaan dapat Hasil uji ANOVA pada DE300 menunjukkan
mengembang jika kontak dengan cairan.
Swelling index diukur dari persentase
pengurangan berat film yang mengembang
karena hidrasi oleh cairan terhadap berat film
mula – mula per waktu20. Hasil pemeriksaan
uji swelling index pada sediaan oral dissolving
film bisoprolol fumarat dilakukan pendekatan
dengan metode desain faktorial, sehingga
diperoleh Persamaan 5, yaitu sebagai berikut:
Y = 134,74 + 25,51A + 7,73B + 0,77C - 0,76AB +
5,00AC - 1,98BC + 2,17(A)(B)(C) ......................... (5) Gambar 6. Contour plot swelling index
48
IJPST - SUPP1(1), 2019; 42 - 51
Gambar 7. Grafik pelepasan obat pada sediaan oral dissolving film bisoprolol fumarat
model yang signifikan (P<0,05) dengan nilai sebagai plasticizer pembentuk elastisitas
koefisien determinasi sebesar 0,9950 (Adj. pada sediaan film yang larut air, sehingga jika
R2 0,9928; Pred. R2 0,9887; dan adequate kontak dengan air juga akan meningkatkan
Precision 61,075). Hasil pemeriksaan DE300 kelarutan sediaan yang membuat pelepasan
pada sediaan oral dissolving film bisoprolol obat semakin cepat.
fumarat dilakukan pendekatan dengan Taste Acceptibility adalah pengujian
metode desain faktorial, sehingga diperoleh untuk menguji rasa/kenyamanan dari sediaan
Persamaan 6, yaitu sebagai berikut: oral dissolving film bisoprolol fumarat
Y=76,17+1,10A+0,57B+0,25C+0,11AB+0,09# terhadap beberapa panelis. Hasil pengujian
AC+2,083.10-3BC+0,033(A)(B)(C) ...................... (6) menunjukkan 98% panelis memilih rasa
sedikit pahit setelah dicicip (+++). Sehingga
Keterangan:
dapat disimpulkan bahwa penambahan
Y = DE300 ; A = HPMC E15; B = Maltodextrin; C = PEG-400
sorbitol dalam formula sediaan oral dissolving
Berdasarkan pesamaan 6 dan Gambar
film bisoprolol fumarat masih kurang.
8 HPMC E15, Maltodextrin, dan PEG 400
dapat meningkatkan DE300 ditandai dengan
4. Pembahasan
nilai koefisien yang positif, yang artinya dapat
Penentuan formula optimum sediaan
meningkatkan pelepasan obat dari sediaan
oral dissolving film bisoprolol fumarat
oral dissolving film bisoprolol fumarat.
digunakan parameter antara lain folding
HPMC E15 merupakan polimer sintetis
endurance, surface pH, in vitro disintegration
yang memiliki kemampuan menarik air yang
drop method, in vitro disintegration petridish
tinggi, sehingga saat kontak dengan cairan
method, swelling index, dan DE300. Optimasi
akan menghidrasi di seluruh bagian sediaan,
sehingga sediaan akan mengembang namun
tidak begitu signifikan yang menyebabkan
sediaan cepat dilepaskan karena memiliki
viskositas yang cukup rendah. Maltodextrin
juga berfungsi sebagai pelarut karena memiliki
bobot jenis yang rendah, sehingga mampu
melarutkan film dengan cepat jika kontak
dengan cairan, yang juga akan meningkatkan
kemampuan HPMC E15 untuk melarut yang
membuat pelepasan obat juga semakin cepat.
PEG400 merupakan polimer yang berperan Gambar 8. Contour plot DE300
49
IJPST - SUPP1(1), 2019; 42 - 51
Gambar 9. Superimposed contour plot persamaan parameter optimum sediaan oral dissolving film
bisoprolol fumarat
50
IJPST - SUPP1(1), 2019; 42 - 51
Pharma Sciences And Research (IJPSR). Orodispersible Film Containing
Vol 6 (01): 135-142. Dimenhydrinate. Pharmaceutics. Vol 4 :
11. Bawane S, Telrandhe R, Pande SD. 2018. 551 - 562
Formulation and Evaluation of Oral Fast 17. Sani S, Nanda A, Hooda M,
Dissolving Film of Bisoprolol Fumarate. Komal. 2011. Fast dissolving films
International Journal oF Pharmaceutics & (FDF):Innovative drug delivery system.
Drug Analysis. Vol 6 (2) : 105 – 115. Pharmacologyonline. Vol 2: 919‑28.
12. Nalluri BN, Sravani B, Anusha VS, 18. Kalyan S, Bansal S. 2012. Recent trends
Sribramhini R, Maheswari KM. 2013. in the development of oral dissolving
Development and Evaluation of Mouth film. Int J PharmTech Res. Vol 4: 725‑733
Dissolving Film of Sumatriptan Succinate 19. Pawar SV, Junagade MS. 2015.
for Better Therapeutic Efficacy. Journal Formulation and Evaluation of Mouth
of Applied Pharmaceutical Science. Vol 3 Dissolving Film of Risperidone.
(08): 161 -166 International Journal of PharmTech
13. Dixit RP, Puthli SP (2009) Oral strip Research. Vol 8 (6) : 218 – 230
technology: overview and future 20. Reveny J, Tanuwijaya J, Remalya A.
potential.J Control Release 139: 94-107. 2017. Formulation of Orally Dissolvng
14. Cilurzo F, Cupone IE, Minghetti P, Selmin Film (ODF) Metoclorpramide Using
F, Montanari L (2008) Fast dissolving HydroxyPropylMethylCellulosa and
films made of maltodextrins. Eur J Pharm Polivinyl Alcohol with Solvent Cansting
Biopharm 70: 895-900 Method. International Journal of
15. Sharma R, Parikh RK, Gohel MC, ChemTech Research. Vol 10 (1): 316 –
Soniwala MM. Development of taste 321
masked film of valdecoxib for oral use. 21. Sinko, P.J. (2011). Farmasi Fisika dan
Ind J Pharm Sci. 2007:320-23 Ilmu Farmasetika Martin. Edisi Kelima.
16. Preis M, Pein M, Breitkreutz. 2012. Jakarta: EGC. Halaman 423-441
Development of a Taste – Masked
51