Sunteți pe pagina 1din 94

MANAJEMEN K3

MKK

Outline Manajemen K3 Page 1


Outline: objektif
Saturday, December 7, 2019 4:14 PM

Aims of occupational health :


The occupational health practice should meet the aims of occupational health which have
been defined by the ILO and WHO in 1950 and updated as follows by the ILO/WHO Joint
Committee on Occupational Health in 1995:
Occupational health should aim at: the promotion and maintenance of the highest
degree of physical, mental and social well-being of workers in all occupations; the
prevention amongst workers of departures from health caused by their working
conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from
factors adverse to health; the placing and maintenance of the workers in an
occupational environment adapted to his physiological and psychological capabilities;
and, to summarise, the adaptation of work to man and of each man to his job.
The main focus in occupational health is on three different objectives:
(i) the maintenance and promotion of workers’ health and working capacity;
(ii) the improvement of working environment and work to become conducive to safety
and health; and
(iii) development of work organisations and working cultures in a direction
which supports health and safety at work and in doing so also promotes a
positive social climate and smooth operation and may enhance productivity of
the undertakings.
The concept of working culture is intended in this context to mean a reflection of
the essential value systems adopted by the undertaking concerned. Such a
culture is reflected in practice in the managerial systems, personnel policy,
principles for participation, training policies and quality management of the
undertaking.
Sumber: Kogi, K (ed). Introduction. In Internationl Code of Ethics: For Occupational Health
Professionals. 3rd ed. ICOH; 2014. p.14. Available from:
http://www.icohweb.org/site/multimedia/code_of_ethics/code-of-ethics-en.pdf [Accessed 4th
December 2019].

Objektif :
Mempelajari penerapan K3 di Industri yang menguntungkan semua pihak dan berkelanjutan

Metoda :
Studi literatur: membuat 2 makalah
Studi kasus: membuat makalah tentang penerapan hal-hal yang dipelajari di manajemen K3
di suatu tempat.

Format makalah studi kasus :


• Font Arial 11 atau Times Rome12
• Spasi 1,5
• Kertas A4
• Logo UI yang terbaru (tidak berwarna)
• Penyerahan dalam bentuk hard copy dan soft copy
• Penerapan di lingkungan Industri dan disarankan untuk mulai mencari setelah
kuliah ini karena waktu yang tersedia hanya kurang lebih 3 sampai dengan 4
minggu
Struktur makalah lihat halaman selanjutnya

Outline Manajemen K3 Page 2


Outline: makalah
Saturday, December 7, 2019 4:14 PM

Makalah : Bab 1: Pendahuluan


Latar Belakang
Permasalahan
Tujuan pembuatan makalah ini
Bab 2: Organisasi
2.1. Profil Organisasi
2.1.1. Tahun berdiri, bidang usaha
2.1.2. Produk atau jasa yang dihasilkan
2.1.3. Jumlah pekerja
2.1.4. Struktur organisasi
2.1.5. Denah
2.2. Manajemen organisasi
2.2.1. Proses bisnis
2.2.2. Operasional bisnis (jam kerja, jumlah tenaga kerja yang
bekerja pada jam tertentu, pengaturan cuti, dll)
2.2.3. Kompisisi tenaga kerja (pria/wanita, umur, masa kerja,
pendidikan)
2.2.4. Data kesehatan
Bab 3: Analisis dan Strategi
3.1. Analisis Hazard
3.2. Analisis Organisasi
3.2.1. Misi, Visi, Nilai
3.2.2. THB
3.2.3. Enhanced Vision
3.2.4. Model Intervensi
3.2.5. Peta Strategi (Tema strategis)
3.2.6. Peta Strategi (Causal loop)
Bab 4: Business Plan
4.1. Program Kerja K3
4.2. Peta Jalan
4.3. Prevention Balance Sheet (PBS)
Bab 5: Kesimpulan dan saran
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Appendix
Kuesioner (kosong)
Kuesioner (isi)
Kompilasi
Daftar Pustaka

Outline Manajemen K3 Page 3


THB (Tabel Hasil hubungannya dengan Budaya)
Saturday, December 7, 2019 4:14 PM

Item Sebelum K3 Sesudah K3


Tindakan
Belief
Experience

Tindakan adalah tindakan pekerja dan pemilik yang teramati dan terukur, selanjutnya disingkat
menjadi tindakan. Sebelum K3 berarti semua tindakan sebelum adanya K3 dan seterusnya.
Tindakan ideal yang diinginkan adalah adanya tindakan K3 yang menghasilkan iklim sosial yang
positif yang meningkatkan produktifitas (rujuk ke objektif Occupational Health).
Belief adalan kepercayaan yang dibangun melalui experience yang merupakan faktor motivasi
pekerja/pemilik dalam melihat situasi dan bertindak (ber-reaksi) atas situasi tersebut. Belief tidak
bisa dilihat langsung melainkan harus melihat pola tersebut melalui kuesioner yang kemudian
diterjemahkan.
Tabel ini sangat penting karena merupakan titik awal untuk membangun business plan yang
merupakan tujuan utama dari kuliah ini.

Outline Manajemen K3 Page 4


Enhanced vision
Saturday, December 7, 2019 4:14 PM

Enhanced vision merupakan prosedur penterjemahan visi menjadi peta strategi. Titik berat
prosedur ini adalah memikirkan secara mendalam tentang arti dan practicality visi yang
diharapkan menghasilkan hal-hal yang bisa ditindaklanjuti secara kongkrit.

Outline Manajemen K3 Page 5


Peta strategi (Tema Strategi)
Saturday, December 7, 2019 4:14 PM

Nemours Peta strategi

Outline Manajemen K3 Page 6


Peta strategi (causal loop)
Saturday, December 7, 2019 4:15 PM

Outline Manajemen K3 Page 7


Model intervensi perubahan
Saturday, December 7, 2019 4:15 PM
Ada beberapa model intervensi perubahan sebagai berikut:

Outline Manajemen K3 Page 8


Model intervensi perubahan
Saturday, December 7, 2019 4:15 PM

Outline Manajemen K3 Page 9


Outline: penilaian
Saturday, December 7, 2019 4:15 PM

Penilaian
Alat Range nilai Maksimum
1. Tabel Hazard (TH) 0, 11 - 15 15
2. Tabel hubungan Hasil dengan Budaya (THB) 0, 10 - 12 12
3. Peta Strategi (PS) 0, 10 - 12 12
4. Program Kerja (PK) 0, 10 - 12 12
5. Peta Jalan (PJ) 0, 10 - 12 12
6. Prevention Balance Sheet (PBS) 0, 10 - 12 12
7. Tugas (3 kali) 0, 1 - 5 15
8. Presentasi 0, 6 - 10 10
TOTAL 100

Kategori nilai
Cukup Baik Sangat
Baik
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
10 11 12
11 12 13 14 15

Jadwal
Jumlah pertemuan 5 x dibagi menjadi:
Empat kali kuliah
Satu kali presentasi

Pertemuan pertama untuk outline, landasan filosofis pembelajaran


Pertemuan kedua untuk Analisa organisasi
Pertemuan ketiga untuk Sistem Manajemen
Pertemuan keempat untuk Sistem Manajemen dan Business plan

Durasi setiap pertemuan 2 jam yang dibagi menjadi:


- 60 menit penjelasan materi
- 45 menit diskusi
- 15 menit ringkasan
- Meringkas oleh wakil yang ditunjuk

Outline Manajemen K3 Page 10


Outline: Alur pemikiran, berpikir bagaimana harus
berpikir
Saturday, December 7, 2019 4:15 PM

Alur pemikiran
Analisa organisasi Sistem Manajemen Business Plan
- Sisi medis: hazard - Program K3 Program
- Sisi bisnis: perilaku - Program peningkatan K3 dan
peningkatan produktifitas yang
produktifitas berjalan beriringan
Instrumen
- Tabel Hazard (TH) - Peta strategi (PS) - Program Kerja (PK)
- Tabel Hasil vs - Prevention balance
Budaya (THB) sheet (PBS)
- Peta jalan (PJ)
Teori/Model
- Lingkaran - ISO 9001 (sistem) - Return on
Pembelajaran (LP) - Balance scorecard Prevention
- Lingkaran Aksi - Causal loop - Fiksasi fungsional
Reaksi (LAR) - Cynefin
- Systems Thinking - Atomic Habits
Management - Start With Why
- Misi, Visi, Nilai - Theory U
- Change
management vs
Change Leadership
- Burke-Litwin Model
of Organizational
Performance and
Change
Item pembelajaran
- Berpikir sistemik - Sistem dan strategi - Mekanisme dan
- Identifikasi perilaku - Strategi intervensi penghitungan
dan sifatnya perilaku benefit
- Budaya dan perilaku - Model intervensi - Identifikasi sumber
- Intervensi budaya benefit dan
dan perilaku realisasi benefit

Outline Manajemen K3 Page 11


Manajemen
Saturday, December 7, 2019 4:22 PM

KONSEP:
Pemahaman dasar manajemen melalui sebuah model

MODEL:
Model manajemen yang digunakan dalam kuliah adalah sebagai berikut:

Manager

Strategy
Structure
Systems
Culture

Organizational behaviour
Management Leadership
(Indirect influence) (direct influence)

Sumber: Swieringa, J. and Wierdsma, A. On Organizations. In Becoming a Learning


Organization: Beyond the Learning Curve, 10 - 18. Cambridge: University Press, 1994.

Model ini mengatakan bahwa untuk mempengaruhi perilaku organisasi ada 2 cara yaitu langsung
melalui Leadership dan tidak langsung atau Management melalui sistem, struktur, strategi dan
budaya.
Definisi dari ke-empat paramater tersebut:
1. Strategy mean the goals of the organization and the ways in which it seeks to realize them
2. Structure mean the division and grouping of tasks, authorities and responsibilities, structure
determines the position of an relationship between members of the organization.
3. Systems mean the conditions and agreements relating to the manner in which processes
(information, communication and decision-making) and flows (cash and goods) proceed
4. Culture can be defined as the combined sum of the individual opinions, shared values and
norms of the members of the organization
Organizational behaviour (OB) atau perilaku organisasi (PO) menentukan hasil yang akan dicapai
organisasi tersebut.

Dari model ini ada beberapa point yang dapat digunakan sebagai premis untuk membangun
model organisasi dan bagaimana mempengaruhi perilaku organisasi yaitu:
1. Manajemen adalah mempengaruhi perilaku organisasi
2. Perilaku dapat dipengaruhi secara langsung dan tidak langsung
3. Mempengaruhi secara tidak langsung melalui strategy, structure, system dan culture

Kerangka kerja dasar konsep Page 12


Paradigma: Kerangka kerja dasar konseptual atau
model
Saturday, December 7, 2019 4:23 PM

KONSEP:
Untuk dapat mempengaruhi perilaku organisasi sebagaimana disebutkan didalam model
manajemen maka perlu didefinisikan dan dipahami beberapa konsep sebagai berikut:
1. Organisasi
2. Perilaku organisasi
3. Paradigma

1. ORGANISASI:
Yang dimaksud dengan organisasi disini adalah suatu sistem socio-technology yang terbuka
yaitu yang dipengaruhi oleh lingkungannya dan terdiri dari sekelompok orang (sosial) yang
memanfaatkan/berinteraksi dengan teknologi. Yang dimaksud dengan menganalisa organisasi
disini adalah menganalisa perilaku organisasi.

2. PERILAKU ORGANISASI:
Yang dimaksud dengan perilaku organisasi atau organizational behaviour adalah
Organizational behavior (OB) or organisational behaviour is the: "study of human
behavior in organizational settings, the interface between human behavior and the
organization, and the organization itself".
Sumber: Wikipedia. Organizational Behaviour. 2019.
https://en.wikipedia.org/wiki/Organizational_behavior (Accessed 2019-10-06).
Yang dimaksud dengan perilaku organisasi pada kuliah ini di tahapan ini adalah seperti yang
disebutkan diatas dan perilaku sebuah organisasi itu sendiri akibat adanya suatu stimuli atau
aksi dari lingkungannya.

3. PARADIGMA:
Menurut KBBI pa·ra·dig·ma n 1 Ling daftar semua bentukan dari sebuah kata yang
memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tersebut; 2 model dalam teori ilmu
pengetahuan; 3 kerangka berpikir
Sumber: Ebta Setiawan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). KemDikBud (Pusat Bahasa).
2019. https://kbbi.web.id/paradigma (Accessed 2019-10-05).

Pada kuliah ini yang dimaksud dengan paradigma adalah mental model atau kerangka berpikir
seseorang dalam melihat dunia yang akan menentukan reaksi orang tersebut terhadap aksi
atau stimuli.

PENDEKATAN ANALISA:
Pendekatan analisa organisasi menggunakan paradigma atau kerangka berpikir systems thinking
atau berpikir secara sistemik. Rujukan berpikir secara sistemik adalah sebagai berikut:
1. Introduction to Systems Thinking https://thesystemsthinker.com/introduction-to-systems-
thinking/
2. Systems Thinking https://youtu.be/Miy9uQcwo3U
Dari video diatas ada beberapa point yang akan selalu digunakan dalam kuliah ini:
1. Alat berpikir sistemik adalah sintesis/sintesa
2. Sintesis adalah "trying to gain an understanding of an entity through the context of its relations
within the whole that it is a part of"
3. Premis sintesis adalah interconnectedness.
Dari rujukan artikel diatas systems thinking atau berpikir secara sistemik dikaitkan dengan mental
model yang didefinisikan sebagai "A mental model is a model that is constructed and simulated
within a conscious mind.".
Sumber: The Systems Thinker. What are mental models? 2018.
Leverage Networks, Inc. https://thesystemsthinker.com/what-are-mental-models/ (Accessed
2019-10-05).
Mental model adalah buah pemikiran sistemik dan merupakan abstraksi dari suatu sistem yang
sesungguhnya dan untuk dapat mengkonstruksi suatu mental model atau paradigma diperlukan
conscious mind atau dengan kata lain diperlukan kesadaran terlebih dulu baru kemudian terbentuk
paradigma.

Kerangka kerja dasar konsep Page 13


Paradigma: Kerangka kerja dasar konseptual atau
model
Saturday, December 7, 2019 4:23 PM

MENTAL MODEL:
Salah satu konsep penting dalam berpikir sistemik adalah mental model yang didefinisikan sebagai
berikut:
1. A mental model is a model that is constructed and simulated within a conscious mind.
Sumber: The Systems Thinker. What are mental models? 2018.
Leverage Networks, Inc. https://thesystemsthinker.com/what-are-mental-models/ (Accessed
2019-10-05).
2. Mental models are the beliefs and assumptions we hold about how the world works.
Sumber: Kim, Daniel H. Introduction to Systems Thinking. 2018. Leverage Networks, Inc.
https://thesystemsthinker.com/introduction-to-systems-thinking/ (Accessed 2019-10-05).

PREMIS BENTUK HUBUNGANNYA DENGAN PARADIGMA:


Premis kerangka berpikir analisa organisasi pada kuliah ini adalah kesadaran membentuk
paradigma (kerangka berpikir), kerangka berpikir akan membentuk pandangan terhadap dunia yg
dilihat (konteks), konteks akan akan menentukan reaksi atas aksi, reaksi dalam sesuatu bentuk
merupakan hasil dari proses tersebut atau singkatnya bentuk mengikuti kesadaran

Pendekatan ini mengikuti "Form follows consciousness" dengan kutipan sebagai berikut:
"You are probably familiar with the philosopher Rene Descartes's famous statement, "I think,
therefore I am." That's not where we start from the Theory U vantage point. From a U perspective
we would say, I attend (this way); therefore it emerges (that way). For example: the quality of my
listening co-shapes how the conversation unfolds. Or, speaking more generally, the quality of result
in any social system is a function of the consciousness from which people in that system operate.
Boiled down to three words, the idea can be expressed as form follows consciousness.

Sumber dari Scharmer, C Otto. Part I: A Framework for Seeing the Field, SubPart 2: Theory U-Form
Follows Consciousness, Paragraph 2. In The Essentials of Theory U : Core Principles and
Applications. Oakland, CA : Berret-Koehler Publishers, 2018.

Kerangka kerja dasar konsep Page 14


Bentuk Mengikuti Kesadaran
Saturday, December 7, 2019 4:23 PM

KONSEP:
Memahami bagaimana perilaku organisasi memberikan hasil dengan mensintesis
model manajemen dan premis Theory U yaitu bentuk mengikuti kesadaran.

MODEL:

Manager

Strategy
Structure
Systems
Culture

Organizational behaviour
Management Leadership
(Indirect influence) (direct influence)

Contoh:
Kesadaran: akan safety, berperilaku: bekerja dengan aman, bentuk/hasil: tidak ada
kecelakaan kerja

Kerangka kerja dasar konsep Page 15


Bentuk Mengikuti Kesadaran
Thursday, December 19, 2019 8:06 AM

Kerangka kerja dasar konsep Page 16


Brain: Me and my world
Saturday, December 7, 2019 4:23 PM

KONSEP:
Memahami bagaimana paradigma terbentuk melalui cara bagaimana otak memproses info sensorik.

MODEL:
The Triune Brain: otak mempunya tiga lapisan
LAPISAN ISTILAH LETAK FUNGSI
1. R complex Reptil Brain stem dan cerebellum Automatic muscle movement
2. Limbic Paleomamm Amygdala, hypothalamus, Emotion, coordinate and refine
system al hippocampus movement
3. Cerebral Neomammal Cerebrum Voluntary movement, process
cortex sensory info
Sumber: Sweeney, Michael S. Brain Development: Evolution. In Brain the Complete Mind. 65 - 71.
Washington, D.C.: National Geographic Society. 2009.

PREMIS:
Info sensorik harus diproses oleh semua lapisan agar didapatkan gambaran yang utuh tentang
apapun yang diamati. Dan untuk memfasilitasi hal ini diperlukan hormon neurotransmitter
Dopamine.

MODEL:
Pemrosesan info sensorik secara utuh
Stimuli
(Aksi) Reaksi

Reptil

DOPAMINE

Paleomammal

Neomammal

Courtesy of Eka Satya Putra

Kerangka kerja dasar konsep Page 17


Brain: Me and my World
Saturday, December 7, 2019 4:23 PM

KONSEP:
Memahami Aksi - Reaksi melalui sintesis The Triune Brain, Emotion dan Four Ways to Deal
with Problematic Situations

MODEL:

Diproses oleh Poin evaluasi Hasil evaluasi Reaksi Koreksi


Reptil Ancaman atau Ancaman Stop decoding - Ganti orang
bukan? Tolak - EXIT

Bukan Ke proses
ancaman berikutnya
Paleomammal Pleasure atau Bukan Stop decoding - Mengerjakan dengan
bukan? Pleasure FORCE pengawasan

Ke proses
Pleasure berikutnya
Neomammal Pola terasosiasi Tidak Stop decoding - Mengerjakan dengan
dengan feeling terasosiasi ADAPT bimbingan
pleasure?
Terasosiasi Voluntary Mengerjakan atas inisiatif
movement - sendiri dan dengan
COLLABORATE sungguh2
Courtesy of Eka Satya Putra

Sumber:
1. Sweeney, Michael S. Brain Development: Evolution. In Brain the Complete Mind. 65 - 71.
Washington, D.C.: National Geographic Society. 2009.
2. Sweeney, Michael S. The Feeling Brain: Emotions. In Brain the Complete Mind. 206 - 213.
Washington, D.C.: National Geographic Society. 2009.
3. Kahane, Adam. Collaboration Is Not The Only Option. In Collaborating with the Enemy. 11 -
23. Oakland: Berret-Koehler Publishers, Inc. 2017.

Kerangka kerja dasar konsep Page 18


Man in the mirror
Saturday, December 7, 2019 4:23 PM

Rujuk video musik Man in the Mirror dengan membaca lirik dibawah

I'm gonna make a change, For once I'm my life

It's gonna feel real good, Gonna make a difference

Gonna make it right, As I, turn up the collar on

My favorite winter coat, This wind is blowing my mind

I see the kids in the streets, ,With not enough to eat

Who am I to be blind? Pretending not to see their needs

A summer disregard, a broken bottle top, And a one man soul

They follow each other on the wind ya' know, 'Cause they got nowhere to go

That's why I want you to know, I'm starting with the man in the mirror

I'm asking him to change his ways, And no message could have been any clearer

If you want to make the world a better place, (If you want to make the world a better place)

Take a look at yourself, and then make a change, (Take a look at yourself, and then make a change)

(Na na na, na na na, na na, na nah), I've been a victim of a selfish kind of love

It's time that I realize, That there are some with no home, not a nickel to loan

Could it be really me, pretending that they're not alone?, A willow deeply scarred, somebody's broken heart

And a washed-out dream, (Washed-out dream)

They follow the pattern of the wind ya' see, 'Cause they got no place to be

That's why I'm starting with me, (Starting with me!)

I'm starting with the man in the mirror, (Ooh!)

I'm asking him to change his ways, (Ooh!)

And no message could have been any clearer, If you want to make the world a better place

(If you want to make the world a better place), Take a look at yourself, and then make a change

(Take a look at yourself, and then make a change), I'm starting with the man in the mirror

(Ooh!), I'm asking him to change his ways

(Change his ways, ooh!), And no message could have been any clearer

If you want to make the world a better place, Take a look at yourself and then make that

(Take a look at yourself and then make that), Change!

I'm starting with the man in the mirror, (Man in the mirror, oh yeah!)

I'm asking him to change his ways, (Better change!)

No message could have been any clearer, (If you want to make the world a better place)

You can't close your, your mind!, (Then you close your, mind!)

That man, that man, that man, that man, With the man in the mirror

(Man in the mirror, oh yeah!), That man, that man, that man,

I'm asking him to change his ways, (Better change!)

You know, that man, No message could have been any clearer

If you want to make the world a better place, (If you want to make the world a better place)

Kerangka kerja dasar konsep Page 19


Man in the Mirror
Saturday, December 7, 2019 4:24 PM

Take a look at yourself and then make the change, (Take a look at yourself and then make the change)

Hoo! Hoo! Hoo! Hoo! Hoo!, Na na na, na na na, na na, na nah

(Ooh), Oh no, no no

I'm gonna make a change, It's gonna feel real good!

Come on!, (Change)

Just lift yourself, You know

You've got to stop it, Yourself!

(Yeah! Make that change!), I've got to make that change, today!

Hoo!, (Man in the mirror)

You got to, You got to not let yourself

Brother, Hoo!

(Yeah! Make that change!), You know I've got to get

That man, that man, You've got to

You've got to move! Come on!, Come on!

You got to, Stand up! Stand up! Stand up!

(Yeah! Make that change), Stand up and lift yourself, now!

(Man in the mirror), Hoo! Hoo! Hoo!

Aw!, (Yeah! Make that change!)

Gonna make that change

Come on!
You know it!
You know it!
You know it!
You know it
(Change)
Make that change.

From <https://www.google.com/search?
q=man+in+the+mirror+lyric&oq=man+in+the+&aqs=chrome.4.69i57j69i65j69i60j69i61j0l2.7928j1j7
&sourceid=chrome&ie=UTF-8>

Kerangka kerja dasar konsep Page 20


The Mirror (Lingkaran Aksi Reaksi - LAR)
Saturday, December 7, 2019

KONSEP:
Membuat model mekanisme Aksi - Reaksi dengan The Triune Brain dan form follows
consciousness sebagai premis. Model ini sebagai cermin untuk bercermin.

PREMIS:
Model The Triune Brain mengatakan ada 3 lapisan otak dan bila model ini di-sintesis dengan
3 aktifitas manusia dalam hidup maka didapatkan premis baru sebagai berikut:
- Doing (reptilian)
- Feeling (paleomammalia)
- Thinking (neomammalia)
Doing, feeling, thinking membentuk narasi hidup (paradigma) dengan esensi "what we are
and wish to be" (esensi "what we are and wish to be" adalah kesadaran).
"What we are and wish to be" membentuk suatu idaman yang bersifat:
- Subyektif
- Intrinsik
Narasi hidup (paradigma) = How ?
"What we are and wish to be = Why?

MODEL:

Courtesy Eka Satya Putra

ISTILAH
1. kontemplasi/kon·tem·pla·si/ /kontémplasi/ n renungan dan sebagainya dengan kebulatan
pikiran atau perhatian penuh;
Sumber: Ebta Setiawan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). KemDikBud (Pusat Bahasa).
2019. https://kbbi.web.id/kontemplasi (Accessed 2019-10-09).
2. "Mindfulness adalah momen kesadaran saat di mana kita berlatih membawa perhatian penuh
untuk apa pun yang kita lakukan pada saat itu,"
Sumber: Ariska Puspita Anggraini. Demi Kesehatan Mental, Mari Praktikkan Mindfulness di
Segala Rutinitas. Kompas. 2018-10-11.
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/11/070700820/demi-kesehatan-mental-mari-
praktikkan-mindfulness-di-segala-rutinitas?page=all (Accessed 2019-10-09)

Kerangka kerja dasar konsep Page 21


The Mirror (Lingkaran Aksi Reaksi - LAR)
Saturday, December 7, 2019 4:24 PM

ISTILAH:
3. Form follows consciousness
Sumber:
Scharmer, C. Otto. Theory U - Form Follows Consciousness. In The Essentials of Theory U:
Core Principles and Applications. 16 - 32. Oakland: Berret-Koehler Publishers, Inc. 2018.

KONSEP:
"For the big decisions in life, you need to reach a deeper region of consciousness. Making
decisions then becomes not so much about "deciding" as about letting an inner wisdom emerge.
We've been bamboozled into believing that cognition is rational-that our mind is a gigantic computer,
or a blackboard on which we can reach a decision by calculating pluses and minuses. Recent
research on cognition shows that our mind rarely make a strictly logical deductions. Instead, we rely
on patterns - and on feelings associated with those patterns.

Sumber:
Kahane, Adam. Closed Fist, Open Palm. In Solving Tough Problems. 107 - 112. San Fransisco:
Berret-Koehler Publishers, Inc. 2007.

PREMIS:
1. For the big decisions in life, you need to reach a deeper region of consciousness
Pernyataan ini saya artikan bahwa untuk mencari makna dalam hidup maka kita harus berada
dalam keadaan mindfulness dan mengartikulasikan makna hidup tersebut dalam sebuah misi,
nilai dan visi. MNV ini merupakan suatu idaman yang hendak dicapai dalam hidup.

2. We rely on patterns - and on feelings associated with those patterns


Kognisi ternyata berdasarkan pola (mengenali pola) dan feeling yang terasosiasi dengan pola
tersebut. Sesuatu hal yang dapat dicapai bila kita melakukan open Heart dan open Mind.
Dengan demikian bila seseorang mempunyai idaman dan melakukan suatu tindakan berdasarkan
idaman tersebut dengan harapan akan mendapatkan ganjaran yang sesuai dalam arti ganjaran
yang memperkuat idamannya atau imej tentang dirinya berdasarkan MNV-nya maka:
a. Ganjaran atas suatu tindakan akan berarti hanya bila dikenali polanya dan pola yang dikenali
tersebut terasosiasi dengan fun.
b. Dikenali polanya adalah dari sisi Logic dan asosiasi dengan feeling fun adalah dari sisi
Emotion.
c. Untuk mencari ganjaran yang tepat, tepat dalam arti dapat memenuhi kedua unsur tersebut,
diperlukan wisdom.
d. To be rewarded dan to feel rewarded adalah dua hal yang berbeda.

Kerangka kerja dasar konsep Page 22


The Reflection (Lingkaran Pembelajaran - LP)
Saturday, December 7, 2019 4:24 PM

KONSEP:
Lingkaran pembelajaran (LP) : adalah bayangan yang dihasilkan oleh The Mirror (LAR) sebagai
suatu umpan balik (feedback) untuk pembelajaran bagi yang bercermin

MODEL:

Konteks Asumsi Tindakan HASIL

3 2 1
Rule
What we must and may do

Insight
What we know and understand

Principle
What we are and wish to be

Pembelajaran tingkat:
1. Mekanikal - Lingkaran Pembelajaran Pertama - Reformasi
2. Konseptual - Lingkaran Pembelajaran Kedua - Transformasi
3. Perpetual - Lingkaran Pembelajaran Ketiga - Mutasi

Sumber:
1. Kahane, Adam. Solving Tough Problems. San Fransisco: Berret-Koehler Publishers, Inc.
2007.
2. Swieringa, J. and Wierdsma, A. On Organizations. In Becoming a Learning Organization:
Beyond the Learning Curve, 10 - 18. Cambridge: University Press, 1994.

Kerangka kerja dasar konsep Page 23


Alcoa, Paul O'Neill
Saturday, December 7, 2019 4:24 PM

1. Rujuk video Paul O'Neill, It's all about safety


2. Buka video tersebut dengan merujuk transkrip video dibawah

Paul_O_Neill_CEO_of_Alcoa_-_It_s_all_about_safety.m...

Kerangka kerja dasar konsep Page 24


Kerangka kerja dasar konsep Page 25
Kerangka kerja dasar konsep Page 26
Kerangka kerja dasar konsep Page 27
Alcoa, Paul O'Neill
Saturday, December 7, 2019 4:24 PM

Kerangka kerja dasar konsep Page 28


Alcoa, Paul O'Neill
Saturday, December 7, 2019 4:24 PM

Kerangka kerja dasar konsep Page 29


Alcoa, Paul O'Neill
Saturday, December 7, 2019 4:25 PM

Kerangka kerja dasar konsep Page 30


Alcoa, Paul O'Neill
Saturday, December 7, 2019 4:25 PM

Kerangka kerja dasar konsep Page 31


In a nut shell
Saturday, December 7, 2019 4:25 PM

Bahan diskusi:
1. Dari paparan yang telah diberikan simpulkan bagaimana manusia melihat
dunianya dan bagaimana ber-reaksi terhadap dunia yang dilihatnya? Apa
sumber reaksi tersebut?
2. Kerangka kerja dasar konseptual apa yang digunakan oleh Paul O'Neill dan
bagaimana:
a. Menurunkan kerangka kerja dasar konseptual
b. Mempraktekkan kerangka kerja dasar konseptual
3. Apa hubungan kerangka kerja dasar dengan safety secara:
a. Intangible
b. Tangible (praktek)
Jelaskan dengan model/sintesis dan terminologi yang telah dipaparkan.

Tugas I: Studi literatur


Buat ringkasan "Kebiasaan kunci, balada Paul O'Neill" dari buku The Power
of Habit", halaman 96 - 125 (30 halaman).
a. Maksimum 6 halaman A4
b. Font arial 11 atau times roman 12
c. Spasi 1,5
Simpulkan hal-hal berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan kebiasaan kunci?
b. Apa yang anda pelajari dari model ini?
c. Apa yang dapat diterapkan untuk K3 dari model ini?

Kerangka kerja dasar konsep Page 32


Review minggu lalu
Saturday, December 7, 2019 4:55 PM

Analisa Organisasi Page 33


Kebiasaan kunci
Saturday, December 7, 2019 4:55 PM

Analisa Organisasi Page 34


Perilaku: identifikasi dan intervensi
Saturday, December 7, 2019 4:55 PM

KONSEP:
Konsep besar analisa organisasi adalah menganalisa organisasi dari perilakunya (individu dan
kolektif) untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perilaku sebagai masukan sistem manajemen,
sebagaimana hazard dalam analisa safety, untuk dibuat model intervensinya sehingga program K3
dapat berjalan secara berkelanjutan dan membuahkan benefit.
Definisi perilaku dan bagaimana melakukan intervensi perilaku dengan model LP.

MODEL:

Konteks Asumsi Tindakan Hasil

1 Perintah

2 Debat

3 Dialog

1. Perilaku didefinisikan sebagai gabungan ketiga hal tersebut (tindakan, asumsi dan konteks)
2. Perilaku
a. Pada tingkatan tindakan, bersifat mekanikal atau mekanistik atau otomatis berdasarkan
rule yang telah ditetapkan yang menyatakan apa yang benar dan apa yang salah untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan
b. Pada tingkatan asumsi, bersifat benar-salah berdasarkan insight
c. Pada tingkatan konteks, bersifat sebab-akibat berdasarkan prinsip
3. Bila tindakan tidak membuahkan hasil yang diinginkan maka intervensi berupa koreksi harus
dilakukan melalui:
a. Perintah, memastikan tindakan sesuai Rule
b. Bila sudah benar tapi hasil tidak sesuai maka koreksi harus dilakukan pada tingkatan
berikutnya (2)
4. Koreksi pada tingkatan 2 adalah dengan:
a. Debat, mengupdate atau merevisi insight untuk mendapatkan rule yang membuahkan
hasil yang diinginkan.
b. Bila insight sudah benar dan rule sudah relevan tapi hasil masih tidak sesuai maka
koreksi harus dilakukan pada tingkatan berikutnya (3)
5. Koreksi pada pada tingkatan 3 adalah dengan:
a. Dialog, merumuskan ulang konteks permasalahan berdasarkan suatu prinsip atau nilai
b. Atau meninjau ulang prinsip atau nilai tersebut untuk mendapatkan pemahaman
bersama yang lebih holistik dan komprehensif

Dikarenakan pentingnya pemahaman dan penguasaan ketrampilan melakukan dialog maka


mahasiswa disarankan untuk membuka dan belajar sendiri dari website:
a. Dialogue for creating effective communication di https://thesystemsthinker.com/the-process-of-
dialogue-creating-effective-communication/
b. Dialogue for collective thinking di https://thesystemsthinker.com/dialogue-the-power-of-
collective-thinking/

Analisa Organisasi Page 35


LAR model perilaku dan sifatnya
Saturday, December 7, 2019 4:55 PM

KONSEP:
Setelah diketahui perilaku dan intervensinya maka perlu diturunkan sifat perilaku dari LAR. Dalam
model ini perilaku diasumsikan sebagai response atas stimuli atau aksi-reaksi berdasarkan idaman.

MODEL:

HASIL/EVENT (bersifat sebab-akibat) Objektif Objektif-Extrinsik


Subjektif
Response
(reaksi) Stimuli (aksi) Extrinsik Subjektif-Extrinsik
Intrinsik

Subjektif-Intrinsik

Logika IDAMAN Emosi

Courtesy of Eka Satya Putra

PREMIS:
Berdasarkan LAR, proses pengolahan stimuli (aksi) menjadi response (reaksi) terbagi menjadi
3 sifat yaitu:
1. Objektif - ekstrinsik untuk hasil
2. Subjektif - ekstrinsik untuk reaksi
3. Subjektif - intrinsik untuk idaman

Koreksi perilaku yang dilakukan berdasarkan LAR diatas berhubungan dengan idaman yang
bersumber dari narasi hidup yang bersumber dari paradigma.
Tentunya untuk dapat melakukan koreksi terhadap idaman yang bersumber dari narasi
hidup maka harus dimulai dari adanya awareness terhadap keberadaan narasi hidup dan
paradigma. Dengan kata lain harus ada kesadaran akan adanya paradigma dan
bagaimana mengubah paradigma.

PENJELASAN:
Dari model ini terlihat bahwa hasil adalah akibat dari aksi-reaksi (perilaku) yang bersumber dari
idaman sehingga idaman harus di-intervensi untuk mendapatkan aksi-reaksi yang
menghasilkan hasil yang diinginkan.
Dengan demikian ada beberapa hal penting sebagai berikut:
1. Intervensi lebih baik dilakukan dari idaman atau sumber perilaku
2. Intervensi idaman harus bersifat subjektif intrinsik agar efektif atau dengan kata lain harus
mampu berempati.

Analisa Organisasi Page 36


Penggabungan LAR dan LP sebagai konsep dasar
intervensi
Saturday, December 7, 2019 4:55 PM

KONSEP:
Menggabungkan LAR dan LP sebagai konsep/model dasar/generik untuk melakukan perubahan.

MODEL:

PREMIS:
1. Bila LP mendefinisikan langkah intervensi (perintah, debat dan dialog) maka LAR
mendefinisikan konten dari langkah intervensi tersebut.
2. Merubah paradigma dapat merubah konteks tapi merubah paradigma diperlukan kesadaran
dan kemauan (motivasi intrinsik) untuk merubah identitas diri.
3. Merubah perilaku dari identitas diri merupakan suatu perubahan yang berkelanjutan.

Analisa Organisasi Page 37


Pendekatan analisa perilaku: bagaimana
melakukan analisa dengan analogi aljabar
Saturday, December 7, 2019 4:56 PM

Merujuk kepada tujuan intervensi yaitu untuk mendapatkan perilaku (konteks, asumsi,
tindakan) yang berkesesuaian dengan suatu sebab akibat yang akan membawa kepada hasil
yang diinginkan.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan sebab perilaku adalah sesuatu yang harus dicari
sedangkan hal yang diinginkan adalah diketahui juga yaitu K3 yang menguntungkan bagi
semua pihak dan berkelanjutan.

Kita mengetahui dalam matematika ada 2 metode penghitungan yaitu:


1. Aritmatika dimana ada variabel (semisal x, y) yang diketahui dan diketahui operasi
matematiknya (+, -, *, /) dan tugasnya adalah mencari hasil operasi matematik dari kedua
variabel tersebut (5+2=?)
2. Aljabar dimana diketahui variabel dan hasil operasi matematik dan harus dicari operasi
matematiknya (bagaimana mendapat angka 2? 1+1, 3-1, akar 4 dll)
Berarti pendekatan yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan analogi aljabar
(sebutkan alasannya)

Analisa Organisasi Page 38


Analogi aljabar
Saturday, December 7, 2019 4:56 PM

Dalam aljabar harus ditentukan variabel dan hasil yang terukur.


K3 yang menguntungkan dapat diukur melalui jumlah kecelakaan misalnya dan benefit yang
didapatkan semisal kenaikan produktifitas. Misalkan untuk hal ini kita lambangkan dengan Y.

(Bahan diskusi)
Bagaimana dengan perilaku?
Apa definisi perilaku dan bagaimana mengukurnya.
Telah kita ketahui dari LP bahwa perilaku adalah fungsi dari tindakan, asumsi, konteks atau perilaku
= f(tindakan(f(asumsi(f(konteks))))) sehingga pengukuran perilaku adalah gabungan dari
pengukuran ketiga hal tersebut.
Bagaimana mengukur tindakan, asumsi dan konteks?
Kembali ke LP

Indikator pengukuran
Pola
Pola Kejadian
hubungan
perilaku (Event)

Konteks Asumsi Tindakan HASIL

1
Experience Belief

Merujuk kembali ke Roger Connors dan Tom Smith dalam bukunya Change the culture, change
the game, budaya didefinisikan sebagai Experience yang menghasilkan Belief yang berujung
kepada Tindakan dan baik dalam perilaku maupun budaya terdapat unsur tindakan dan suatu
tindakan dapat menandakan Perilaku (objektif dan rasional) ataupun Budaya (subjektif)
maka permasalahan dapat disederhanakan menjadi:

Mengidentifikasi tindakan yang memberikan hasil yang diinginkan dan menganalisa experience
dan belief sebagai pemicu tindakan dari sisi budaya dan konteks dan asumsi sebagai pemicu
tindakan dari sisi perilaku dan mensintesa hubungan sebab akibat untuk dapat diterapkan
disemua lini. Maka Y adalah hasil sebagai akibat dan X adalah tindakan sebagai sebab.

Terdapat korelasi positif antara X B


dengan XP yang berarti organisasi
makin fleksibel untuk
berkolaborasi menghadapi
perubahan eksternal dan/atau
Y=f(X) XB internal

X=f(XB,XP) XP

Analisa Organisasi Page 39


Analogi aljabar
Saturday, December 7, 2019 4:56 PM

Y Merujuk kepada LAR dimana terdapat unsur


tindakan dan tindakan dapat bersifat
emosional (dari Feeling) ataupun rasional
(Thinking) ataupun diantara keduanya maka:
- XBE adalah tindakan sebagai budaya
karena telah terpola oleh emosi
(otomatis)
XP menjadi XPR - XPR adalah tindakan sebagai perilaku
dengan analisa rasional
XB menjadi XBE

Dengan demikian diperlukan Experience dan Konteks sebagai pemicu perubahan yang
dapat membawa kepada perubahan yang holistik dan komprehensif.
Experience dan Konteks tersebut adalah antara lain melalui change leadership dengan
instrumen visi bersama.

Bahan diskusi
Rujuk ke video change management dan change leadership
Rujuk kepada artikel Building your Company vision
Diskusikan:
Bagaimana (mekanisme) perubahan melalui change leadership
Mengapa visi bersama sangat penting
Apa yang disebut dengan visi bersama dan apa unsurnya
Apa fungsi visi bersama
Sebutkan hasil perpotongan tiga sumbu chart Y-XBE-XPR?

Analisa Organisasi Page 40


Analisa organisasi dengan THB
Saturday, December 7, 2019 4:56 PM

Dari pemaparan LP dan Joop Swieringa telah diketahui bahwa:


1. Perilaku memberikan hasil
2. Perilaku unsurnya adalah konteks, asumsi dan tindakan
3. Intervensi ada 2 jenis direct dan indirect

Dan merujuk ke tujuan yaitu intervensi adalah untuk mendapatkan perilaku (konteks, asumsi,
tindakan) yang berkesesuaian dengan suatu sebab akibat yang akan membawa kepada hasil yang
diinginkan.

Maka dari kedua hal diatas diperlukan suatu pendekatan analisa dan intervensi untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan.

Pendekatan analisa perilaku:


Yang ingin diketahui dari analisa perilaku adalah kemampuan perilaku sebagai proses analisa
sensory info untuk memahami suatu sebab akibat dengan menghilangkan unsur subjektif
(tingkatan insight ataupun dunia versi pengamat) melalui pemahaman secara rasional
(neomammal).
Seringkali dalam suatu organisasi karena terkungkung dalam rutinitas maka perilaku ini
menjadi suatu budaya yang mengabaikan fakta yang ada (rasionalitas ditinggalkan, cukup
paleomammal ataupun reptil)
Menurut Roger Connors dan Tom Smith dalam bukunya Change the culture, change the
game, budaya didefinisikan sebagai Experience yang menghasilkan Belief yang berujung
kepada Tindakan. Jadi suatu tindakan dapat menandakan Perilaku (objektif dan rasional)
ataupun Budaya (subjektif).
Hal ini yang harus didapatkan datanya dan dianalisa. Data yang diperlukan adalah hasil dan
tindakan (analisa tindakan sebagai perilaku atau budaya).
Bagaimana mendapatkan data yaitu melalui kuesioner (rujuk ke artikel RoP Final appendix II)
dan dialog.
Bagaimana menganalisa yaitu dengan Tabel Hasil hubungannnya dengan Budaya (THB)
merujuk ke model Roger Connors dan Tom Smith

Parameter Sebelum K3 Sesudah K3


Tindakan
Belief
Experience

Tabel diatas diisi dengan keterangan kejadian atau event sebelum K3 yang mengindikasikan
adanya kekurangan dalam organisasi yang berhubungan dengan K3 dan proses bisnis dan
kejadian apa yang diinginkan sesudah K3.

Analisa Organisasi Page 41


Analisa organisasi melalui THB
Saturday, December 7, 2019 4:56 PM

KONSEP:

Parameter Sebelum K3 Sesudah K3


Tindakan
Belief
Experience

PENJELASAN:
Mengisi format THB dengan bantuan model tindakan sebagai budaya atau rasional sebagai panduan
untuk mengisi baris Belief dan Experience.

Analisa Organisasi Page 42


P
Analisa organisasi melalui Strategi, Sistem,
Struktur dan Budaya
Saturday, December 7, 2019 4:56 PM

Model lain yang dapat digunakan adalah model Learning Organization oleh Joop Swieringa dan
Andre Wierdsma yang membagi organisasi tiga:
TYPE LEARNING STRATEGY STRUCTURE CULTURE SYSTEM
PROCESS
Entrepen Deciding/doing Aggressive Simple Power Necessary
eurial • Short-term • Centralisation • Loyalty evil
• (pro)active • Only top mgmt and • Large family
• Focus/niche operational • Devotion,
• intuitive • informal mutual
helpfulness
• Informality
• Discipline
Prescrpiti Thinking, Command Functional line-staff Role Control
ve deciding/doing • Long term • Functional org • Rationality and • Order
• Reactive, structure, powers, logic • Measurem
defensive responsibilities • Efficiency ent and
• Cost/market • Separate staff and • Stability rules
leadership line • Formalistic and • Analytical
• (pre)caution • Specialization mechanistic • Uniform
• Many hierarchies • Rules are rules • Reactive
• Centralization: formal • Sensitive to
power with strategic status and
top position
• Many formal rules, • Avoidance of
procedures, systems conflict
Learning Doing/reflectin Continued Organic networks Task-oriented Supportive
g/thinking/deci development • Loosely combined • Flexible • Information
ding • Mission units….. • Problem for
directed • Decentralization oriented reflection
• Short and • Mixing of thinkers • Creative on the
medium term (staff) and doers (line) system
• Rational and • Coordination through • Information
intuitive discussion for action,
• Active and in the
proactive system
• Various • Dealing
focuses with
complexity

PENJELASAN:
3SB dikondisikan sesuai tipe organisasi (entrepeneur, prescriptive atau learning). Bila antara
organisasi dengan lingkungan terjadi gap yang menyebabkan tidak tercapainya hasil yang
diinginkan maka harus dilakukan intervensi terhadap 3SB agar organisasi mencapai tipe yang
sesuai dengan lingkungan dan mendapatkan hasil yang diinginkan.

PREMIS:
Baik melalui THB ataupun 3SB dapat dikonstruksi intervensi yang efektif terhadap perilaku dan 3SB
sehingga organisasi dapat mencapai hasil yang diinginkan.

Analisa Organisasi Page 43


Intervensi perilaku berdasarkan identitas
Saturday, December 7, 2019 4:57 PM

PENJELASAN:
Setelah mendapatkan gambaran global tentang analisa organisasi melalui THB dan 3SB maka perlu
diketahui detil tentang perilaku dan metoda intervensi perilaku.
Merujuk kepada penggabungan LAR dan LP yang salah satu premisnya adalah perubahan
berkelanjutan dilakukan melalui perubahan identitas maka ada beberapa model yang menggunakan
pendekatan yg sama (intervensi idaman sebagai sumber perilaku) yaitu:
1. Model tiga lapisan perubahan perilaku dalam buku Atomic Habits oleh James Clear
2. Model Theory U dalam buku The Essentials of Theory U oleh C. Otto Scharmer
3. Model Lingkaran Emas dalam buku Start with Why oleh Simon Sinek

Analisa Organisasi Page 44


Atomic Habits
Saturday, December 7, 2019 4:57 PM

Sumber:
Clear, James. How Your Habits Shape Your Identity (and Vice Versa). In Atomics Habit, 29 -
41. London: Clays Ltd. Elcograf S.p.A. 2018.

Analisa Organisasi Page 45


Theory U
Saturday, December 7, 2019 4:57 PM

Sumber:
Scharmer, C. Otto. Introduction: The Blind Spot. In Theory U: Leading from the Future as It
Emerges, 6 - 8. San Fransisco: Berrett-Koehler Publishers, Inc. 2009.

Analisa Organisasi Page 46


The Golden Circle
Saturday, December 7, 2019 4:57 PM

Sumber:
Sinek, Simon. Lingkaran Emas. In Start With Why, 52 - 74. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. 2019.

Analisa Organisasi Page 47


Metoda intervensi
Saturday, December 7, 2019 4:57 PM

MODEL:
Beberapa metoda intervensi adalah sebagai berikut:
1. Proses dua langkah untuk mengubah identitas dan membangun kebiasaan yang lebih baik
dalam 4 langkah.
Sumber: Clear, James. Bagaimana Kebiasaan Membentuk Identitas Anda (dan Sebaliknya),
Bagaimana Membangun Kebasaan yang Lebih Baik dalam 4 Langkah Sederhana. In Atomic
Habits. 35 - 66. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2019.
2. Lingkaran Emas
Sumber: Sinek, Simon. Sudut Pandang Alternatif. In Start With Why. 51 - 120. Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama. 2019.
3. Diagnose the Competing Commitment, dalam model ini seseorang harus mendefinisikan dua
komitment yang berlawanan yang sedang dihadapi dan merumuskan "Big Assumption" (yang
terdapat didalam narasi hidup) dan mengkoreksi "Big Assumption" tersebut.
Rujuk ke artikel "The Real Reason People Won't Change" yang merupakan ringkasan dari
buku "Immunity to change".
4. Daniel Pink dalam bukunya Drive menjelaskan konstruksi motivasi dan intervensi. Dapat
dilihat di website https://www.samuelthomasdavies.com/book-summaries/business/drive/
5. Timothy D. Wilson dalam bukunya Redirect menjelaskan tiga metode untuk mengkoreksi
narasi hidup yaitu:
a. Story editing
b. Story prompting
c. Do good be good
Inti perubahan yang dianjurkan adalah bagaimana mengubah pandangan hidup diri sendiri
sebagai sesuatu yang positip sehingga menjadi dorongan berkelanjutan (motivasi
berkelanjutan) untuk melakukan hal-hal yang positip

KONSEP:
Pembahasan tentang perilaku, sifat dan intervensi sampai saat ini dapat diringkas sebagai berikut:
1. Perilaku merupakan gabungan dari tindakan yang bersumber dari asumsi yang bersumber
dari konteks.
2. Intervensi perilaku ada tiga yaitu perintah, debat dan dialog.
3. Sifat perilaku adalah subjektif - ekstrinsik (tangible) dan subjektif - intrinsik (intangible).
4. LP mendefinisikan langkah intervensi dan LAR mendefinisikan konten intervensi.
5. Karena perilaku yang tangible merupakan hasil atau akibat perilaku yang intangible maka
untuk mendapatkan perilaku yang berkelanjutan dilakukan intervensi perilaku dari identitas.
6. Intervensi perilaku dari identitas menyebabkan adanya intervensi tambahan yaitu metalog dan
dengan demikian intervensi dan sifatnya dapat dibagi menjadi 4:
a. Tindakan/Event - Perintah - Reaktif
b. Asumsi/Pattern - Debat - Adaptif
c. Konteks/Systemic structure/Mental Model - Dialog - Reflective
d. Visi - Dialog - Generative
7. Sampai dengan tahap ini diharapkan mahasiswa mendapatkan gambaran umum (besar)
tentang perilaku, sifat dan intervensinya yang akan merupakan detil atau konten dari THB
sebagai masukan untuk sistem manajemen.

Analisa Organisasi Page 48


Pemilihan metode intervensi berdasarkan tujuan
Saturday, December 7, 2019 4:57 PM

KONSEP:
Metode intervensi perilaku yang dipilih bergantung dari tujuan yang hendak dicapai. Tujuan
melakukan intervensi/koreksi adalah untuk mendapatkan perilaku (konteks, asumsi, tindakan) yang
berkesesuaian dengan suatu sebab akibat yang akan membawa kepada hasil yang diinginkan.

PREMIS:
Merujuk kepada artikel triple loop learning mengenai LP, dapat diketahui bahwa sifat hasil yang
diinginkan dibagi menjadi 2 yaitu Low Complexity dan High Complexity. Masing-masing jenis
kompleksitas memerlukan jenis intervensi yang berbeda.

Analisa Organisasi Page 49


Systems_Thinking_Management_-_YouTube.mp4
_otter.ai 1
Saturday, December 7, 2019 4:58 PM

Systems_Thinking_Management_-_YouTube.mp4_otte...

Analisa Organisasi Page 50


Analisa Organisasi Page 51
Analisa Organisasi Page 52
Analisa Organisasi Page 53
Analisa Organisasi Page 54
Analisa Organisasi Page 55
Analisa Organisasi Page 56
Analisa Organisasi Page 57
Alat Systems Thinking
Saturday, December 7, 2019 4:58 PM

Low complexity dapat diselesaikan dengan cara berpikir linier (salah-benar) namun untuk High
complexity dengan cara berpikir sistemik (mencari hubungan kausal atau causal loop baru mencari
solusi).

Enam jenis instrumen yang digunakan untuk berpikir sistemik dapat dilihat di website
https://medium.com/disruptive-design/tools-for-systems-thinkers-the-6-fundamental-concepts-of-
systems-thinking-379cdac3dc6a

Analisa Organisasi Page 58


Learning Loop
Saturday, December 7, 2019 4:58 PM

Bahan diskusi
Berdasarkan pemaparan dibawah mengenai lingkaran pembelajaran, apa tingkat
kesulitan penerapan K3 yang menguntungkan semua pihak sebagai hasil yang
diinginkan? Jelaskan alasannya?

Triple+Loop+Learning

Analisa Organisasi Page 59


Learning Loop
Saturday, December 7, 2019 4:58 PM

Analisa Organisasi Page 60


In a nut shell
Saturday, December 7, 2019 4:58 PM

Bahan diskusi:
Apa saja intervensi perilaku yang dapat diterapkan?
Apa perbedaan LP dengan LAR?

Tugas II : studi literatur:


1. Buat rangkuman metoda intervensi dari literatur sebagai berikut:
a. Proses dua langkah untuk mengubah identitas dan membangun
kebiasaan yang lebih baik dalam 4 langkah.
Sumber: Clear, James. Bagaimana Kebiasaan Membentuk Identitas
Anda (dan Sebaliknya), Bagaimana Membangun Kebasaan yang Lebih
Baik dalam 4 Langkah Sederhana. In Atomic Habits. 35 - 66. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama. 2019.
b. Lingkaran Emas
Sumber: Sinek, Simon. Sudut Pandang Alternatif. In Start With Why.
51 - 120. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. 2019.
c. Diagnose the Competing Commitment, dalam model ini seseorang
harus mendefinisikan dua komitmen yang berlawanan yang sering
dihadapi dan merumuskan "Big Assumption" (yang terdapat dalam
narasi hidup) dan mengkoreksi "Big Assumption" tersebut.
Rujuk ke artikel "The Real Reason People Won't Change" yang
merupakan ringkasan dari buku "Immunity to change".
d. Daniel Pink dalam bukunya Drive menjelaskan konstruksi motivasi dan
intervensi. Dapat dilihat di website
https://www.samuelthomasdavies.com/book-summaries/business/drive/
e. Intrinsic: The Missing Link to Creating a Culture of Wellbeing and
Employee Engagement.
Sumber: Organization Development in Health Care: High Impact
Practices for a Complex and Changing Environment. Wolf, Jason A.
(eds), Hanson, Heather (eds) and Moir, Mark J. (eds). Charolotte:
Information Age Publishing Inc. 2011.
2. Sebutkan benang merah dari semua metoda diatas dengan penjelasannnya.
3. Jelaskan secara singkat dasar pemikiran Paul O'Neill melakukan intervensi
untuk meningkatkan safety dan benefit di Alcoa dari point 1 dan 2.

Analisa Organisasi Page 61


Review minggu lalu
Saturday, December 7, 2019 6:56 PM

Sistem Manajemen Page 62


Sistem
Saturday, December 7, 2019 6:56 PM

Joop Swieringa dan Andre Wierdsma dalam bukunya Becoming a learning organization
menyebutkan bahwa sistem adalah "the conditions and agreements relating to the manner in which
processes (information, communication and decision-making) and flows (cash and goods) proceed".
Jadi sistem dapat dikatakan sebagai himpunan kondisi dan kesepakatan bagaimana proses dan
alur berjalan.

Dari Merriam Webster sistem disebutkan sebagai kata benda dengan definisi sebagai berikut:
a. A regularly interacting or interdependent group of items forming a unified whole.
Items = devices, artificial objects
b. An organized set of doctrines, ideas, or principles usually intended to explain the
arrangement of a systemic whole

Sepintas nampak berbeda namun ada kesamaannya yaitu sistem pada dasarnya membicarakan
pola hubungan antara elemen didalamnya (item, proses, ide, doktrin). Pola hubungan disebutkan
sebagai "conditions and agreements", "interacting or interdependant" ataupun "systemic whole".
Kedua hal ini (elemen dan pola hubungan) membentuk suatu sistem untuk suatu tujuan tertentu.

Tujuan bersama
Item (barang, proses)
Doktrin (aturan, klausal)

Hubungan

Sistem dibangun dari unsur:


- Aktifitas (unsur paling dasar didalam item atau doktrin)
- Item atau doktrin yang terbentuk dari aktifitas
- Hubungan antar item atau doktrin
- Semua item atau doktrin dan pola hubungan mempunyai tujuan yang sama

Sistem adalah keniscayaan dan merupakan realita hidup sehari-hari sehingga dalam pembahasan
intervensi perilaku sistem memberikan indikasi sehat atau tidaknya sebuah sistem dan juga indikasi
untuk memperbaikinya. Hal ini dipelajari dalam sifat sistem yang disebut Systems Archetypes.

Rujuk ke artikel Systems Archetypes

Rujuk video Systems Thinking and Evaluation

Bahan diskusi:
Sebutkan sistem yang ada disekeliling anda.
Diskusikan apakah perilaku adalah hal yang dipengaruhi oleh sistem atau tidak dan
jelaskan jawabannya.

Sistem Manajemen Page 63


ISO 9001:2015
Saturday, December 7, 2019 6:56 PM

Salah satu contoh sistem adalah ISO 9001:2015 yang bertujuan untuk menggaransi barang
atau jasa dari pihak yang membuat kepada pihak yang menerima.

Sistem Manajemen Page 64


ISO 9001:2015 : Istilah
Saturday, December 7, 2019 6:56 PM

Sistem Manajemen Page 65


ISO 9001:2015 : elemen proses tunggal
Saturday, December 7, 2019 6:57 PM

Aktifitas dalam proses tunggal dan prosess ganda dalam suatu sistem kaitannya dengan analisa hazard

Sistem Manajemen Page 66


ISO 9001:2015 : Sistem Manajemen Mutu (SMM)
Saturday, December 7, 2019 6:57 PM

Sistem Manajemen Mutu (SMM)

Sistem Manajemen Page 67


ISO 9001:2015 : Proses Bisnis
Saturday, December 7, 2019 6:57 PM

Sistem Manajemen Page 68


ISO 9001:2015 : Turtle Chart
Saturday, December 7, 2019 6:57 PM

Sistem Manajemen Page 69


ISO 9001:2015 : Hirarki dokumen
Saturday, December 7, 2019 6:57 PM

Sistem Manajemen Page 70


Sistem Manajemen: Balance scorecard
Saturday, December 7, 2019 6:57 PM

Rujuk ke artikel Mastering the Management System

Dengan mengambil analogi SMM ISO 9001:2015 maka manajemen pun mempunyai sistem dan
salah satu model sistem adalah seperti tercantum pada artikel Mastering the Management
System.

Didalam model ini ada lima langkah untuk memanej sebuah organisasi yaitu:
1. Develop the Strategy
2. Translate the Strategy
3. Plan operations
4. Monitor and learn
5. Test and adapt the Strategy
Model ini menjelaskan bagaimana membuat strategi dengan input:
1. MVN
2. Evaluasi strategi terdahulu (memilih ulang atau memperbarui)
Dengan mekanisme:
1. Definisikan MVN (ingat change leadership)
2. Lakukan analisa strategi (gunakan THB)
3. Rumuskan strategi
4. Buat Peta Strategi (PS) melalui:
a. Definisikan objektif dan tema
b. Tentukan ukuran dan target (tentukan key result dengan menggunakan lead/lag
indicator)
c. Tentukan inisiatif
5. Buat Program Kerja (PK) melalui:
a. Peta strategi ditambahkan dengan program kerja

Sistem Manajemen Page 71


Sistem Manajemen: Siklus
Saturday, December 7, 2019 6:58 PM

Sistem Manajemen Page 72


Sistem Manajemen: Piramida MVN
Saturday, December 7, 2019 6:58 PM

Sistem Manajemen Page 73


MVN
Saturday, December 7, 2019 6:58 PM

Sistem Manajemen Page 74


Hubungan MVN, strategi dengan balanced score
card
Saturday, December 7, 2019 6:58 PM

Rujuk ke artikel Using the Balanced Scorecard as a Strategic Management System

Bahan diskusi:
Mengapa pada gambar diatas Learning and Growth diletakkan dibawah?
Ada berapa kategori intervensi K3?
Apakah Learning and Growth dapat dikatakan sebagai intervensi preventif?
Esensi apa yang harus disampaikan di intervensi preventif?

Sistem Manajemen Page 75


THB
Saturday, December 7, 2019 6:58 PM

Sumber: Copee, GH. Occupational health services and practice: Infrastructures, Practice
and Approaches in Occupational Health. From
http://www.ilocis.org/documents/chpt16e.htm#JD_Ch16_2 [Accessed 8 December 2019)

Sistem Manajemen Page 76


THB
Sunday, December 8, 2019 6:58 AM

Empathy-Map-Canvas-006

Sistem Manajemen Page 77


PS Generik
Saturday, December 7, 2019 6:59 PM

Sistem Manajemen Page 78


PS (causal loop)
Saturday, December 7, 2019 6:59 PM

Sistem Manajemen Page 79


Program Kerja (PK)
Saturday, December 7, 2019 6:59 PM

Sistem Manajemen Page 80


Analogi
Saturday, December 7, 2019 6:59 PM

Bahan diskusi
Bila perspektif L&G dianalogikan dengan intervensi promotif dan proses internal dengan
intervensi preventif, diskusikan dan jelaskan esensi analogi tersebut.
Apakah ada kaitannya dengan LP dan LAR? Jelaskan jawaban.
Bila ada, analogikan antara LP/LAR dengan perspektif L&G/Proses intgernal dan LP/LAR.

Sistem Manajemen Page 81


Cynefin
Saturday, December 7, 2019 7:00 PM

Dalam membuat strategi dan program kerja banyak yang harus dipertimbangkan.
Pembuatan strategi memerlukan:
1. MVN yang jelas sebagai hasil akhir (ingat aljabar)
2. Faktor terukur sebagai unsur persamaan (tindakan, logika, emosi)
Karena, seperti telah dijelaskan terdahulu, yang dicari adalah persamaan untuk mengubah dari
kondisi kini menjadi kondisi sesuai MVN.

Kondisi kini diuraikan dengan faktor terukur yang sama agar dapat dirumuskan persamaannya dan
salah satu model yang sangat membantu adalah kerangka pengambilan keputusan Cynefin.

Rujuk ke artikel A Leader's Framework for Decision Making.


Bila diuraikan kedalam unsur XBE dan XPR

COMPLEX COMPLICATED
XBE dan XPR korelasi XBE dan XPR korelasi
dengan hubungan dengan hubungan non-
non-linier dengan linier
tanda berlawanan

CHAOTIC SIMPLE
XBE dan XPR tidak ada XBE dan XPR korelasi dengan
korelasi hubungan linier dengan tanda
berlawanan

Dalam artikel tersebut dijelaskan gejala, tindakan yang harus diambil dalam semua situasi
sehingga artikel bersangkutan dapat membantu merumuskan strategi dan permasalahannya
Mohon diingat kembali definisi strategi.

Rujuk pula artikel Choosing Strategies for Change untuk menambah pengetahuan tentang
strategi.

Sistem Manajemen Page 82


Model intervensi perubahan
Saturday, December 7, 2019 7:00 PM
Ada beberapa model intervensi perubahan sebagai berikut:

Sistem Manajemen Page 83


Model intervensi perubahan
Saturday, December 7, 2019 7:00 PM

Sistem Manajemen Page 84


Peta Jalan
Saturday, December 7, 2019 7:00 PM

Sistem Manajemen Page 85


Peta Jalan
Saturday, December 7, 2019 7:00 PM

Tahapan-tahapan dalam peta jalan diisi sesuai dengan model intervensi atau dengan kata
lain model intervensi dibuat terlebih dahulu baru kemudian dibuat peta jalan.

Sistem Manajemen Page 86


In a nut shell
Saturday, December 7, 2019 7:00 PM

Bahan diskusi:
Sebutkan sifat dan tingkatan intervensi.

Sistem Manajemen Page 87


Return on Prevention
Saturday, December 7, 2019 7:01 PM

Rujuk ke artikel 2RoPfinal

Premis : Biaya (cost) yang dikeluarkan oleh organisasi akan mendatangkan


keuntungan (benefit) sehingga secara keseluruhan kegiatan K3 memberikan
keuntungan (benefit atau B)
Bila :
• Biaya = uang yang dikeluarkan UC
• Benefit = uang yang didapatkan UB
maka
• UB - UC = P dimana UB > UC dan P > 0 dan dengan demikian UC berubah dari
biaya menjadi investment (on prevention) yang mendatangkan return (profit)
sehingga konsep ini disebut Return on Prevention

Langkah 1 Bagaimana bentuk dan mekanisme benefit?


Kita pelajari alatnya yaitu Prevention Balance Sheet (PBS)
Instrumen Rujuk ke PBS
Penjelasan setiap pos dikolom Cost dapat dilihat di Appendix II halaman 27
Penjelasan pos Ada 2 kategori besar benefit yaitu:
dikolom benefit 1. Benefit melalui inisiatif Cost saving dengan aktifitas
a. Pencegahan disrupsi
b. Pengurangan waste dan waktu terbuang karena waste
2. Benefit melalui inisiatif Added value melalui 4 aktifitas
a. Aktifitas yang meningkatkan motivasi dan kepuasaan kerja
karyawan
b. Aktifitas yang berhubungan dengan kualitas (konsistensi kualitas
dan kualitas yang lebih baik)
c. Aktifitas inovasi produk dan proses
d. Aktifitas yang berhubungan dengan imej korporat
Jadi bentuk benefit adalah inisiatif Cost Saving dan Added value dan
mekanismenya adalah sesuai aktifitas masing-masing

Langkah 2 Mana yang lebih dapat diandalkan untuk mendapatkan benefit?


1. Cost saving melalui prevention of bersifat "one time" karena bila sudah
dilakukan dan tercapai maka disrupsi dan efek merugikan lainnya tidak akan
terjadi
2. Added value melalui 4 cara:
a. Peningkatan motivasi dan kepuasan kerja: sulit diukur dan
dikorelasikan dengan benefit
b. Kualitas adalah terukur (measurable) dan mudah dikorelasikan dengan
benefit
c. Inovasi produk dan proses mudah dikorelasikan dengan benefit namun
yang menilai ada tidaknya added value adalah customer
d. Imej korporat dapat dikorelasikan dengan benefit namun sulit
dikorelasikan dengan penyebabnya karena umumnya adalah hasil
usaha kolektif

Business plan Page 88


Prevention Balance Sheet (PBS)
Saturday, December 7, 2019 7:01 PM

Rujuk ke artikel With Safety, Alcoa shows……


Periksa melalui mekanisme apa (cost saving, value added) Alcoa mendapatkan benefit

Business plan Page 89


Inovasi
Saturday, December 7, 2019 7:02 PM

Rujuk video Why we can't see……

Rujuk ke artikel Find Innovation

Bahan diskusi:
Jelaskan bagaimana anda mengajak melakukan inovasi untuk mendapatkan benefit
melalui K3.

Business plan Page 90


Ringkasan mekanisme benefit Alcoa
Saturday, December 7, 2019 7:02 PM

Ringkasan benefit dari RoP

Inisiatif Sebelum K3 Sesudah K3


Cost Benefit
Promotif NA Available
Added value by
- Increase employee satisfaction and motivation
- Sustained focus on quality and better quality
- Product innovation
- Better corporate image
Preventif NA Available
Kuratif Available Cost saving
Rehabilitatif Available Cost saving

Opini
Cost saving melalui prevention of disruption dan effect of disruption adalah kuratif dan/atau
rehabilitatif.
Cost saving lebih mungkin muncul atau dilakukan di perspektif Internal Process business melalui
inisiatif:
- Kualitas (better quality ratio) yang bersifat preventif
- Mengurangi dan/atau menghilangkan waste atau loss yang bersifat preventif
- Peningkatan produktifitas
Semua inisiatif diatas dilakukan berdasarkan inovasi.
Added value lebih mungkin terjadi di perspektif customer karena customer yang menilai apakah ada
added value dari semua inovasi yang dilakukan di internal process business.
Contoh added value antara lain:
- Kualitas produk yang lebih baik dari kompetitor (jadi ditentutkan oleh pihak luar yaitu
kompetitor dan customer)
- Imej korporat yang lebih baik, inipun ditentukan oleh kompetitor dan customer.

Kesimpulan
- Cost untuk promotif akan lebih berpengaruh di perspektif Learning & Growth dengan benefit
yang masih intangible seperti inpirasi, motivasi, pengetahuan. Yang paling dekat dengan hasil
tangible adalah skill tapi peningkatan skill operasional setahu saya umumnya tidak atau jarang
diberikan pada intervensi promotif.
- Benefit yang tangible didapatkan dari inisiatif preventif untuk perspektif internal process
business dalam bentuk peningkatan kualitas, pengurangan waste dan peningkatan
produktifitas melalui inovasi.

Business plan Page 91


Ringkasan matriks benefit Alcoa
Saturday, December 7, 2019 7:02 PM

Courtesy of Eka Satya Putra

Business plan Page 92


Daftar Pustaka
Saturday, December 7, 2019 7:02 PM

1. Swieringa J, Wierdsma A. Becoming a Learning Organization: Beyond the Learning Curve.


Addison Wesley, 1994.
2. Connors R, Smith T. Change the Culture Change the Game. Portfolio/Penguin, 2011.
3. Kahane A. Solving Tough Problems: An Open Way of Talking, Listening, and Creating New
Realties. Berret-Kohler Publishers, Inc, San Francisco, 2007.
4. Senge PM, The Fifth Discipline: The Art & Practice of The Learning Organization.
Doubleday, 2006.
5. Burke WW, Noumair DA. Organization Development: A Process of Learning and Changing,
3rd edition. Pearson, 2015.
6. Duhigg C. The Power of Habit: Dahsyatnya Kebiasaan. KPG, 2013.
7. Kaplan RS, Norton DP. Strategy Maps: Converting Intangible: Assets into Tangible
Outcomes. HBS Press, 2004.
8. Sweeney MS. Brain: The Complete Mind. National Geographic Society, 1145 17th Street
N.W., Wahington, D.C.
9. Collins J. Level 5 Leadership: The Triumph of Humility and Fierce Resolve. Harvard
Business Review, January 2001.
10. Kaplan RS, Norton DP. Mastering the Management System. Harvard Business Review,
January 2008.
11. Kaplan RS, Norton DP. Using the Balanced Score Card as a Strategic Management System.
Harvard Business Review, July – August 2007.
12. Snowden DJ, Boone ME. A Leader’s Framework for Decision Making. Harvard Business
Review, November 2007.
13. Kotter JP, Schlesinger LA. Choosing Strategies for Change. Harvard Business Review,
July – August 2008.
14. George B, Sims P, McLean AN, Mayer D. Discovering Your Authentic Leadership. Harvard
Business Review, February 2007.
15. McCaffrey T, Pearson J. Find Innovation Where You Least Expect It. Harvard Business
Review, December 2015.
16. Kegan R, Lahey LL. The Real Reason People Won’t Change. Harvard Business Review,
November 2001.
17. Goleman D. Leaders That Gets Results. Harvard Business Review, March – April 2000.
18. Bräunig D, Kohstall T. Calculating the International Return on Prevention for Companies:
Costs and Benefits of Investments in Occupational Safety and Health. International Social
Security Association, Geneva, 2012.
19. Wilson TD. Redirect: The Surprising New Science of Psychological Change. Allen Lane,
2011.
20. ILO. OSH Management System: A tool for continual improvement, 28 April 2011. ILO.
21. Kahane A. Collaborating with The Enemy. Berrett-Kohler Publishers, Inc., California, 2017.

Daftar pustaka Page 93


Daftar artikel
Saturday, December 7, 2019 7:02 PM

Analisa organisasi:
1. The real reason people won't change
2. Discovering your authentic leadership
3. Leadership that gets result
4. Level 5 leadership
5. Find Innovation
6. Building your company vision

Sistem manajemen
1. Systems archetype
2. Using the balance scorecard
3. Mastering the management system
4. A leaders frame work
5. Choosing strategies for change

Business plan
1. RoP final
2. With safety, Alcoa shows…..

Daftar pustaka Page 94

S-ar putea să vă placă și