Sunteți pe pagina 1din 8

HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN TERJADINYA KELELAHAN

PADA SECURITY SUN PLAZA MEDAN


TAHUN 2015

(THE CORRELATION OF WORK SHIFT TO FATIGUE OCCURRENCE OF SUN


PLAZA MEDAN SECURITY WORKERS IN 2015)

Oleh :
Erizka Yulinda , Halinda Sari Lubis2, Isyatun Mardhiyah Syahri2
1

1
Mahasiswa Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM USU
2
Dosen Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM USU
Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia
Email: erizka_rizka@yahoo.com

ABSTRACT

The high rate of crime causes demand for security services increased especially at
public places, such as shopping centers. Demand for 24-hour safety requires the security
workers have to make a work shift that can cause them feel exhausted. Therefore, the study
was done, about “The correlation of Work Shift to fatigue occurrence of SUN Plaza Medan
Security Workers in 2015”.
The study method is analytical survey with cross sectional design. The sample which
is taken are 56 of 113 populations with purposive sampling, types of shift are 2 days for the
morning shift, 2 days for the night shift, and 2 days off. The fatigue is measured in every shift
by using fatigue questionnaire subjectively with the scale of Industrial Fatigue Research
Committee (IFRC) and categorized into low, medium, high and very high level.
The study result which is found is the fatigue level for the morning shift, the most is at
medium level which is 36 people (64.5%), low level which are 19 people (33.9%) and the
high level is only 1 person (1.8%). On the night shift, the most is at medium leve which are 45
people (80.4%) while the rest is at a higher level which are 11 people (19.6%). In chi square
test results got that there is a correlation between the work shift and the fatigue occurence
cause (p=0.002).
It is advisable to security workers who work for the night shift, in order to realize that
the responsibility which is given to them is not the workload of job but as an obligation which
has to be done. In addition, utilize day time for sleeping and take a rest well. The company
also suggested conduct socialization about the workload especially psychological burden and
the way to overcome it as well as arranging the time of working and resting to security
workers in order not to cause the fatigue on night shift.

Keywords: shift work, fatigue, security

Pendahuluan perbelanjaan, para pengunjung sangat


Tingginya angka kriminal pada mengharapkan adanya pengamanan agar
saat sekarang ini membuat masyarakat merasa nyaman dan terlindungi selama
merasa resah dan takut berada di tempat- berada di dalamnya. Orang yang
tempat umum. Salah satu tempat umum ditugaskan sebagai penjaga keamanan ini
yang sangat banyak dikunjungi oleh biasa kita sebut satpam (satuan
masyarakat adalah pusat perbelanjaan. pengamanan) atau security. Satuan
Pada saat berada di dalam pusat Pengamanan (Satpam) atau security adalah
satuan atau kelompok petugas yang Gejala fisik dari tahap awal kelelahan
dibentuk oleh instansi/badan usaha untuk umum tampak sebagai perasaan lelah yang
melaksanakan pengamanan dalam rangka berlebihan, lemah, dan tidak memiliki
menyelenggarakan keamanan swakarsa di daya kerja. Tanda-tanda non spesifik lain
lingkungan kerjanya (Peraturan Kapolri biasanya dalam bentuk penglihatan yang
Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 6). kabur, rasa pusing, vertigo, tangan tremor,
Sebagai petugas keamanan, satpam nyeri otot, nafas terasa berat, nyeri dada,
atau security memiliki tugas pokok yaitu sesak napas, dan gangguan tidur seperti
menyelenggarakan keamanan dan sulit bangun tidur, bangun tidur terlalu dini
ketertiban di lingkungan/tempat kerjanya yang disertasi dengan mimpi buruk,
yang meliputi aspek pengamanan fisik, hilangnya daya konsentrasi dan koordinasi
personel, informasi dan pengamanan (Harrianto, 2008).
teknis lainnya. Selanjutnya fungsi satpam Banyaknya pusat perbelanjaan di
atau security adalah melindungi dan berbagai kota besar di Indonesia,
mengayomi lingkungan/tempat kerjanya menandakan bahwa semakin banyak pula
dari setiap gangguan keamanan, serta kebutuhan akan petugas keamanan seperti
menegakkan peraturan dan tata tertib yang satpam atau security. Salah satu kota besar
berlaku di lingkungan kerjanya (Peraturan yang memilki banyak pusat perbelanjaan
Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 6 adalah kota Medan. Kota Medan
ayat 1 dan 2). Dalam tugasnya untuk merupakan ibukota Sumatera Utara yang
melakukan pengamanan dan perlindungan menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia.
di lingkungan kerjanya, security di tuntut Pusat perbelanjaan masih menjadi daya
untuk bekerja pagi dan malam. Maka dari tarik yang besar di kalangan masyarakat.
itu dibentuklah sistem shift kerja. Shift Pusat perbelanjaan yang ada terdiri dari
kerja adalah praktek kerja bagi perusahaan pusat perbelanjaan tradisional dan pusat
untuk memberikan jasa atau perbelanjaan metropolitan. Seperti yang
mempertahankan hasil produksi dalam kita ketahui, ramainya pengunjung di pusat
waktu 24 jam sehari yang biasanya hari perbelanjaan membuat tingginya peluang
kerja di bagi menjadi ‘shift’ yang terjadinya tindakan kriminal. Hal ini
ditetapkan pada periode waktu siang atau membuat pengunjung merasa takut dan
malam di berbagai kelompok pekerja tidak nyaman jika tidak adanya
sesuai dengan tugas mereka (Parkes dalam pengamanan khusus di dalamnya. Pusat
Begani et.al. 2013). perbelanjaan yang sangat membutuhkan
Pada pengaturan waktu kerja, ada adanya security adalah pusat perbelanjaan
ketentuan tersendiri yaitu 7 jam 1 hari dan metropolitan atau yang biasa kita sebut
40 jam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam plaza dan mall. Alasannya karena pada
1 minggu atau 8 jam 1 hari dan 40 jam 1 pusat perbelanjaan metropolitan ini,
minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 barang yang di jual memiliki harga yang
minggu. Ketentuan waktu kerja tinggi dan pengunjung yang datang lebih
sebagaimana dimaksud tidak berlaku bagi banyak masyarakat kalangan atas sehingga
sektor usaha atau pekerjaan tertentu untuk terjadinya perilaku kriminal sangat
(Undang-undang RI Nomor 13 Tahun tinggi.
2003 Pasal 77 ayat 2 dan 3). Salah satu pusat perbelanjaan
Dengan berlakunya sistem shift metropolitan yang terletak di kota Medan
kerja pada security ini maka keamanan adalah SUN Plaza. SUN Plaza termasuk
dapat dijamin selama 24 jam. Tetapi kedalam kategori mall terbesar di kota
dibalik keamanan yang telah ditegakkan, Medan yang terletak di pusat kota
pekerja shift memiliki prevalensi lebih sehingga mudah di jangkau oleh
tinggi terhadap terjadinya kelelahan masyarakat. Berbagai hal yang
(Mohren et.al. dalam Ummul et.al. 2012). menyangkut tentang kenyamanan dan
keamanan pengunjung menjadi tanggung Populasi penelitian sebanyak 113
jawab pihak pengelola SUN Plaza. Maka security dan sampel yang diambil
dari itu, manajemen SUN Plaza berjumlah 56 security dengan
bekerjasama dengan perusahaan jasa menggunakan teknik purposive sampling.
security agar dapat melindungi
pengunjung selama berada di SUN Plaza. Hasil dan Pembahasan
Manajemen SUN Plaza bekerja sama SUN Plaza merupakan pusat
dengan PT Trisa Surya Mandiri cabang perbelanjaan menengah ke atas di kawasan
Medan sejak tanggal 30 November 2014. komersial strategis yang terletak di Jalan
Keseluruhan anggota security berjumlah Kiai Haji Zainul Arifin No. 7, Kelurahan
113 orang dengan pembagian tugas yang Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia,
berbeda. Adapun bagian yang dibentuk Kota Medan, Sumatera Utara. Didirikan di
adalah Staf (Chief, Assistant Chief, atas lahan seluas ± 29.000 m2 pada tanggal
Administrasi, Panwas, dan Pantub), Regu 1 Januari 2003, pusat perbelanjaan ini
(Regu 1, Regu 2, dan Regu 3), Middle berupa bangunan 6 lantai (termasuk Lower
(Middle A, Middle B, dan Middle C), dan Ground dan Ground Floor) yang dirancang
PKD (Patroli Keamanan Dalam). dengan konsep mal keluarga. SUN Plaza
Dari hasil survei awal yang dilakukan oleh dibuka secara publik pada tanggal 1
peneliti, bagian Regu bekerja di luar dan di Januari 2004. Letaknya yang sangat
dalam gedung SUN Plaza. Peneliti melihat strategis membuat pusat perbelanjaan ini
ada beberapa security yang matanya ramai dikunjungi oleh pelajar, mahasiswa,
merah, yang diakui salah satu anggota serta para wisatawan dalam negeri maupun
security Regu 2 yang sedang bertugas luar negeri. SUN Plaza berdekatan dengan
menjaga pintu masuk di lantai 1 Kantor Gubernur Sumatera Utara, Mesjid
disebabkan karena mengantuk. Selain itu Agung Medan, SMA Negeri 1 Medan, dan
keluhan lainnya adalah pegal dari betis Apartemen Cambridge.
kaki sampai telapak kaki karena terlalu Dalam pengadaan jasa pelayanan
lama berdiri . Selanjutnya peneliti kemananan, SUN Plaza bekerja sama
menemui salah satu anggota security Regu dengan PT Trisa Surya Mandiri sejak
2 yang sedang bertugas menjaga pos tanggal 30 November 2014. PT Trisa
bagian luar lantai 1, security tersebut Surya Mandiri (TSM) adalah perusahaan
mengaku merasa bosan dan mengantuk berskala nasional yang bergerak dibidang
karena pekerjaan yang monoton selama jasa tenaga pengamanan yang berdiri sejak
menjaga pos. Keluhan-keluhan yang tahun 2014. Kantor pusat PT. Trisa Surya
dirasakan oleh para anggota security ini Mandiri bertempat di Jalan Moh. Kahfi I
termasuk ke dalam gejala kelelahan secara Jakarta Selatan. Penempatan-penempatan
umum. Berdasarkan latar belakang di atas, PT Trisa Surya Mandiri berada di Jakarta,
peneliti ingin melakukan penelitian lebih Bali, dan Medan.
lanjut tentang hubungan shift kerja dengan Adapun pembagian tugas dan
terjadinya kelelahan pada security SUN waktu kerjanya yaitu Staff memiliki waktu
Plaza Medan Tahun 2015. kerja pukul 10.00-22.00 WIB dengan
waktu isitirahat pukul 12.00-13.00 WIB
Metode Penelitian dan 18.00-18.30 WIB. Sistem kerja yaitu
Jenis penelitian ini menggunakan 4 hari kerja dan 2 hari libur. Bagian Staff
metode penelitian survey analitik dengan terdiri dari Chief bertugas sebagai kepala
rancangan cross sectional yang bertujuan komandan security, Assistan Chief
untuk mengetahui hubungan shift kerja bertugas sebagai wakil kepala komandan
dengan terjadinya kelelahan pada security security, Panwas (Pengawasan) bertugas
di SUN Plaza Medan Tahun 2015. sebagai komandan yang melakukan
pengawasan di luar gedung, Pantub
(Pengamanan Tertutup) bertugas sebagai mengatur kendaraan tamu yang masuk dan
komandan yang melakukan pengamanan keluar serta mengawasi tamu yang masuk
di dalam gedung, dan Administrasi dan keluar gedung mall. Security di bagian
bertugas sebagai pengurus surat menyurat PKD ini mengenakan pakaian khusus
dan berkas-berkas yang menyangkut dibandingkan dengan bagian yang lain.
tentang kepentingan perusahaanBagian Bagian PKD memakai helm dan baju
Regu yang terdiri dari Regu 1, Regu 2, dan security lengkap dengan tali pinggang dan
Regu 3 memiliki 2 shift yaitu shift pagi atribut lainnya. Waktu kerja dari pukul
(08.00-20.00 WIB) dan shift malam 10.00-22.00 WIB dengan waktu istirahat
(20.00-08.00 WIB) dengan sistem 2 hari pukul 12.00-13.00 WIB dan 18.00-18.30
shift pagi, 2 hari shift malam dan 2 hari WIB, serta sistem kerja yaitu 4 hari kerja
libur. Pada saat shift pagi, bagian Regu dan 2 hari libur.
bertugas melakukan penjagaan di bagian Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik
pintu masuk di setiap lantai, melakukan Responden Security di SUN Plaza
patroli di dalam gedung mall, dan Medan Tahun 2015
melakukaan penjagaan di pos-pos pada Karakteristik Jumlah
setiap lantai. Pada saat shift pagi diberikan Responden N %
waktu istirahat yaitu pukul 12.00-13.00 Umur
WIB dan 18.00-19.00 WIB. Pada saat shift 1. ≤ 25 tahun 32 57,1%
malam bagian Regu bertugas menjaga 2. ≥ 25 tahun 24 42,9 %
pintu masuk di setiap lantai dalam posisi Total 56 100%
berdiri, menjaga pos-pos, dan berkeliling Masa Kerja
atau patroli pada pukul 20.00-22.00 WIB, 1. ≤ 12 minggu 35 62,5%
sedangkan pukul 22.00-08.00 WIB 2. ≥ 12 minggu 21 37,5%
memiliki tugas melakukan penjagaan dan Total 56 100%
pengaman serta patroli pada keseluruhan Status Pernikahan
gedung mall serta mengawasi barang- 1. Menikah 25 44,6%
barang yang masuk ke dalam mall. Tugas 2. Belum Menikah 31 55,4%
menjaga pos kantor diserahkan kepada Total 56 100%
security wanita karena mereka tidak Berdasarkan tabel di atas diketahui
diizinkan untuk keluar kantor jika sudah di bahwa umur security terbanyak adalah
atas pukul 22.00 WIB. Pembagian tugas kelompok umur ≤ 25 tahun yaitu 32 orang
pada setiap orang berbeda karena (57,1%) dan sisanya pada umur > 25 tahun
ditentukan oleh Komandan Regu masing- yaitu 24 orang (43,9%). Pada masa kerja
masing. dapat diketahui bahwa banyak security
Bagian Middle terdiri dari Middle yang memiliki masa kerja ≤ 12 minggu
A, Middle B, dan Middle C yang memiliki yaitu 35 orang (62,5%) sedangkan masa
tugas mengawasi pada saat waktu kerja di >12 minggu sebanyak 21 orang
operasional mall buka dan tutup, (37,5%). Pada status pernikahan dapat
melakukan penjagaan di bagian dalam terlihat bahwa anggota security paling
gedung mall, dan melakukan patroli di banyak berstatus belum menikah yaitu
dalam gedung mall. Waktu kerja bagian sebanyak 31 orang (55,4%) sedangkan
Middle dimulai dari pukul 10.00-22.00 yang menikah berjumlah 25 orang
WIB dengan waktu isitirahat pukul 12.00- (44,6%).
13.00 WIB dan 18.00-18.30 WIB serta
pembagian sistem kerja yaitu 4 hari kerja
dan 2 hari libur. Selanjutnya bagian PKD
(Patroli Keamanan Dalam) bertugas
melakukan pengawasan dan pengamanan
di sekitar area gedung. Bagian PKD
Tabel 4.2 Distribusi Kelelahan saat Shift kepercayaan diri berkurang, tidak
Pagi pada Security SUN Plaza Medan berkonsentrasi, dan gugup pada saat
tahun 2015 melakukan penjagaan di hadapan orang
Tingkat Kelelahan N % banyak.
Rendah 19 33,9% Selanjutnya pada anggota security
Sedang 36 64,5% yang bertugas menjaga pos mengaku
Tinggi 1 1,8% merasa bosan karena pekerjaan yang hanya
Sangat Tinggi 0 0 duduk di pos dan terlalu monoton.
Total 56 100% Kejadian tersebut sesuai dengan pendapat
Berdasarkan tabel di atas, bahwa Wignjosoebroto (2000) yang menjelaskan
tingkat kelelahan security pada saat shift bahwa lelah monotonis yang dirasakan
pagi (08.00-20.00 WIB) paling banyak disebabkan oleh aktivitas kerja yang
pada tingkat sedang yaitu 36 orang bersifat monoton atau lingkungan kerja
(64,5%) dan sisanya berada pada tingkat yang sangat menejmukan serta pekerjaan-
rendah yaitu 19 orang (33,9%) dan tingkat pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan
tinggi yaitu 1 orang (1,8%). Data yang skill. Akibat dari monotonnya pekerjaan
diperoleh dari hasil penelitian yang telah yang dijalani, anggota security mengaku
dilakukan, pada saat shift pagi anggota sering menguap dan mengantuk.
security mengaku kadang-kadang Secara keseluruhan pada saat shift
merasakan berat di kepala, lelah seluruh pagi, anggota security mengatakan sering
badan, pikiran kacau saat bekerja, ada merasa haus yang disebabkan karena
beban pada bagian mata, gerakan terasa banyak beraktivitas di dalam gedung mall
canggung dan kaku, tidak stabil pada saat yang ber-AC yang dapat menyebabkan
berdiri, ingin berbaring, susah berfikir, tubuh mengalami dehidrasi dan sering
malas untuk bicara, gugup, tidak dapat merasa ingin buang air kecil, hal inilah
berkonsentrasi, sulit memusatkan yang dapat menimbulkan rasa haus pada
perhatian, mudah melupakan sesuatu, anggota security. Walaupun demikian,
kepercayaan diri berkurang, cemas, sulit anggota security yang merasa haus
mengontrol sikap, tidak tekun dalam diperbolehkan untuk turun ke kantor
pekerjaan, sakit pada bagian kepala, kaku mengambil minum dengan syarat harus
di bagian bahu, nyeri di bagian punggung, segera kembali ke posisi jaga.
suara terasa serak, pening, mengganjal di Meskipun anggota security
kelopak mata, dan kurang sehat. merasakan gejala-gejala yang dapat
Selanjutnya anggota security mengaku menimbulkan kelelahan, tetapi hal tersebut
sering merasakan berat di kaki, menguap, diakui tidak mengganggu pekerjaan karena
dan mengantuk. Dan yang sangat sering mereka diberikan waktu istirahat sebanyak
dirasakan adalah haus. 2 kali yaitu pada pukul 12.00-13.00 WIB
Pada anggota security yang dan 18.00-19.00 WIB, yang dapat
bertugas melakukan penjagaan di pintu digunakan untuk istirahat dan pemulihan
masuk dan di dalam gedung mall mengaku tenaga. Pernyataan tersebut sesuai dengan
banyak yang sering merasakan berat di pendapat Suma’mur (2013) yang
kaki. Hal ini disebabkan karena posisi menjelaskan tentang kelelahan dapat
kerja yang dituntut untuk selalu berdiri dan dikurangi bahkan ditiadakan dengan
suasana mall yang pengunjungnya ramai pendekatan berbagai cara yang di tujukan
pada siang hari, sehingga anggota security kepada aneka hal yang bersifat umum,
dituntut untuk selalu dalam keadaan siap misalnya menerapkan jam kerja dan waktu
demi terjaganya keamanan dan istirahat sesuai ketentuan yang berlaku.
kenyamanan pengunjung. Selain itu, tidak Selanjutnya tingkat kelelahan yang
jarang anggota security pada shift pagi ini dirasakan oleh security pada siang hari
mengaku kadang-kadang merasakan paling banyak pada tingkat rendah dan
sedang yang dapat segera dipulihkan Pada malam hari, anggota security
dengan istirahat yang cukup pada malam di tuntut untuk selalu siaga dalam
hari. Hal ini dikarenakan pada saat siang penjagaan keseluruhan gedung mall serta
hari manusia berada pada fase ergotrophic memantau barang yang masuk ke dalam
yaitu fase dimana semua organ dan fungsi mall dengan tanggung jawab yang sangat
tubuh siap untuk melakukan suatu besar. Hal ini dikarenakan keadaan mall
tindakan (Winarsunu, 2008). yang tidak ada aktivitas seperti siang hari
Hasil yang didapatkan ini didukung dan hanya ada anggota security yang
oleh penelitian yang dilakukan Putra bertugas menjaga keamanan keseluruhan
(2011) menjelaskan bahwa shift pagi tidak gedung mall. Tanggung jawab yang tinggi
mempengaruhi kelelahan karena waktu dalam menjalani tugas pada saat shift
istirahat yang cukup atau pola tidur tidak malam ini termasuk ke dalam faktor yang
terganggu, selain itu juga pada siang hari mempengaruhi beban kerja psikologi
irama sirkadian tubuh juga tidak terganggu (Manuaba dalam Pitaloka, 2011).
sehingga tubuh tidak menjadi cepat lelah. Beban kerja psikologi yang
Tabel 4.3 Distribusi Kelelahan saat Shift ditanggung oleh anggota security pada saat
Malam pada Security SUN Plaza Medan shift malam tersebut dapat menimbulkan
tahun 2015 gejala kelelahan. Pendapat ini dijelaskan
Tingkat Kelelahan N % oleh Suma’mur (2013) yang mengatakan
Rendah 0 0 bahwa faktor yang menyebabkan
Sedang 45 80,4% kelelahan antara lain keadaan monoton,
Tinggi 11 19,6% beban kerja dan lamanya pekerjaan baik
Sangat Tinggi 0 0 fisik maupun psikologi, keadaan
Total 56 100% lingkungan kerja, tanggung jawab,
Berdasarkan tabel di atas, dapat perasaan sakit, dan keadaan gizi. Akibat
dilihat bahwa pada shift malam (20.00- dari beban psikologi yang di tanggung
08.00 WIB), tingkat kelelahan paling pada saat menjalani shift malam
banyak yaitu tingkat sedang sebanyak 45 menyebabkan anggota security kadang-
orang (80,4%) sedangkan sisanya pada kadang merasakan gugup, cemas, tidak
tingkat tinggi yaitu 11 orang (19,6%). Data dapat berkonsentrasi, sulit memusatkan
yang diperoleh dari hasil penelitian yang perhatian, dan mudah melupakan sesuatu.
telah dilakukan, pada saat shift malam para Shift malam juga menyebabkan waktu
anggota security mengaku kadan-kadang tidur malam anggota security terganggu
merasakan berat di kepala, berat di kaki, karena mereka diwajibkan harus selalu
pikiran kacau saat bekerja, gerakan terasa dalam keadaan siap dan tidak boleh tidur
canggung dan kaku, tidak stabil pada saat agar keamanan keseluruan gedung mall
berdiri, susah berfikir, malas untuk bicara, tetap terjaga. Kewajiban tersebut yang
gugup, tidak dapat berkonsentrasi, sulit membuat anggota security sangat sering
memusatkan perhatian, mudah melupakan merasa mengantuk dan ingin berbaring
sesuatu, kepercayaan diri berkurang, sehingga tingkat kelelahan yang dirasakan
cemas, tidak tekun dalam bekerja, nyeri di lebih tinggi daripada siang hari. Hasil
bagian punggung, suara terasa serak, penelitian ini sesuai dengan teori
pening, anggota badan terasa gemetar, dan Suma’mur (2013) yang menyatakan bahwa
kurang sehat. Selanjutnya para anggota kelelahan pada kerja malam relatif sangat
security sering merasakan lelah pada besar. Penyebabnya yaitu faktor faal dan
seluruh badan, ada beban pada bagian metabolisme yang tak dapat diserasikan.
mata, kaku di bagian bahu, haus, dan Sebab penting lainnya adalah sangat
mengganjal di kelopak mata. Selain itu kuatnya kerja saraf parasimpatis dibanding
juga yang sangat sering dirasakan yaitu dengan persyarafan simpatis pada malam
menguap, mengantuk, dan ingin berbaring. hari. Padahal seharusnya untuk bekerja,
bekerjanya saraf simpatis harus melebihi sering merasa mengantuk dan ingin
kekuatan parasimpatis. berbaring, serta waktu siang yang tidak
Penyebab lain terjadinya kelelahan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk tidur
pada saat shift malam yaitu karena karena adanya gangguan-gangguan dari
terganggunya irama sirkadian tubuh. lingkungan sekitar.
Menurut Pati yang dikutip oleh Begani et. Selanjutnya tanggung jawab yang
al. (2013) menyatakan bahwa bekerja pada harus dijalani pada malam hari juga
malam hari dapat mengganggu pola tidur menimbulkan beban kerja khususnya
yang mengarah ke gangguan irama beban psikologi yang berdampak pada
sirkadian normal yang terjadi selama 24 timbulnya stress yang salah satu akibatnya
jam dimana orang terjaga pada siang hari dapat menyebabkan terjadinya kelelahan
dan tidur pada malam hari. Kegiatan karena gedung mall yang tidak ada
selama malam hari ketika irama sirkadian aktivitas yang menuntut security untuk
dikondisikan untuk tidur tetapi digunakan selalu siaga dalam melakukan penjagaan,
untuk beraktivitas dan siang hari selain itu tugas untuk memantau barang-
digunakan untuk tidur yang biasanya barang yang masuk ke dalam mall pada
digunakan untuk melakukan aktivitas malam hari juga menjadi tanggung jawab
dapat menimbulkan dampak negatif yang yang harus dijalani oleh anggota security.
salah satunya kelelahan pada pekerja yang Keadaan irama sirkadian yang terganggu
menjalani shift malam. Gangguan irama pada malam hari juga menjadi penyebab
sirkadian ini mengakibatkan anggota timbulnya kelelahan pada security karena
security sering merasakan lelah pada fungsi tubuh yang tidak sesuai dimana
seluruh badan saat menjalani shift malam. tubuh beraktivitas pada malam hari dan
Tabel 4.4 Distribusi Kelelahan dan istirahat pada siang hari. Irama sirkadian
Hasil Uji Chi Square Shift Kerja dengan yang di maksud menurut Winarsunu
Kelelahan pada Security SUN Plaza (2008) yang menjelaskan bahwa selama 24
Medan Tahun 2015 jam tubuh mempunya 2 fase, yaitu fase
Sig. ergotrophic dimana pada siang hari semua
Kelelahan
Shift (p) organ dan fungsi tubuh siap untuk
A/B C melakukan suatu tindakan, serta fase
Pagi trophotropic dimana pada malam hari
55 1 tubuh melakukan pembaharuan cadangan
(08.00-20.00
(98,2%) (1,8%) energy atau penguatan kembali.
WIB)
0,002 Hasil penelitian ini sesuai dengan
Malam
45 11 penelitian yang dilakukan oleh Begani et.
(20.00-08.00
(80,4%) (19,6%) al. (2013) pada security di kota Madang
WIB)
Keterangan: mengatakan bahwa hasil penelitian
A = Rendah (30-52) menunjukkan adanya kelelahan, gangguan
B = Sedang (53-75) tidur, stress, dan waktu yang terbatas
C = Tinggi (76-98) untuk kegiatan lain pada security yang
Berdasarkan hasil uji chi square menjalani shift kerja. Selain itu penelitian
antara shift kerja dengan kelelahan dapat yang dilakukan Ummul et. al. (2012) pada
diketahui nilai p = 0,002 dimana p < 0,05, pekerja kereta api menyatakan bahwa dari
artinya ada hubungan shift kerja dengan 6 gejala stress utama yang dipelajari,
terjadinya kelelahan pada security SUN kelelahan berada pada peringkat pertama
Plaza Medan tahun 2015. Adanya pada pekerja shift kereta api. Hal ini juga
hubungan antara shift kerja dengan didukung oleh pendapat Mohren yang
terjadinya kelelahan ini disebabkan karena dikutip oleh Ummul et. al. (2012) yang
terganggunya waktu tidur pada malam hari mengatakan bahwa shift kerja memiliki
yang mengakibatkan anggota security
prevalensi lebih tinggi secara signifikan Begani_et_al_Shift_work__security_guard
terhadap terjadinya kelelahan. s.pdf) Diakses pada tanggal 15 Januari
2015 Pukul 09.30 WIB.
Kesimpulan Harrianto, R., 2008. Buku Ajar Kesehatan
1. Tingkat kelelahan saat shift pagi Kerja. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran
(08.00-20.00 WIB) paling banyak EGC.
pada tingkat sedang yaitu 36 orang Nurmianto, E., 2004. Ergonomi Konsep
(64,5%), sedangkan tingkat rendah Dasar dan Aplikasi. Edisi Kedua,
berjumlah 19 orang (33,9%) dan Surabaya, Guna Widya.
tingkat tinggi hanya 1 orang (1,8%). Peraturan Kepala Kepolisian Negara
2. Tingkat kelelahan saat shift malam Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
(20.00-08.00 WIB) paling banyak tentang Sistem Manajemen Pengamanan
pada tingkat sedang yaitu 45 orang Organisasi, Perusahaan dan/atau
(80,4%), sedangkan tingkat tinggi Instansi/Lembaga Pemerintah.
sebanyak 11 orang (19,6%). Pitaloka, D., 2009. Pengaruh Beban Kerja
3. Ada hubungan shift kerja dengan dan Kondisi Kerja terhadap Stres Kerja
terjadinya kelelahan pada security pada Perawat Ruangan di Rumah Sakit
SUN Plaza Medan tahun 2015 (p = Umum Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun
0,002). 2009. Skripsi, FKM-USU, Medan.
Putra, T.H., 2011. Pengaruh Shift Kerja
Saran Terhadap Kelelahan Kerja Karyawan
1. Pekerja Security Bagian Produksi Seksi Reduksi PT.
INALUM Kuala Tanjung Tahun 2011.
Pada saat shift malam, disarankan agar
Skripsi, FKM-USU, Medan.
menyadari bahwa tanggung jawab Suma’mur P.K., 2013. Higiene
yang diberikan jangan dijadikan beban Perusahaan dan Kesehatan Kerja
pada pekerjaan melainkan kewajiban (Hiperkes) Edisi 2. Jakarta, CV Sagung
yang harus dilaksanakan. Selain itu, Seto.
memanfaatkan waktu siang untuk tidur Ummul S., Rao K., Kameswara., 2012.
dan istirahat sebaik-baiknya. Shift Work and Fatigue. IOSR Journal Of
Environmental Science, Toxicology And
2. Perusahaan
Food Technology, 1(3), PP 17-21.
Disarankan pihak perusahaan dapat (http://www.iosrjournals.org/iosr-
melakukan sosialisi tentang beban jestft/papers/vol1-issue3/B0131721.pdf)
kerja khususnya beban psikologi dan Diakses pada tanggal 15 Januari 2015
cara mengatasinya serta mengatur Pukul 20.15 WIB.
waktu kerja dan istirahat anggota Undang-Undang Republik Indonesia
security agar tidak menimbulkan Nomor 13 Tahun 2003 tentang
kelelahan pada saat shift malam. Ketenagakerjaan.
Wignjosoebroto, S, Wiranto, S.E, 2000.
Daftar Pustaka Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Teknik
Begani, R.K., Begani A.Z., So’on, V., Analisis untuk Peningkatan Produktivitas
Pokasui, K., 2013. Impact of Shift Work Kerja. Edisi I Cetakan Kedua Surabaya,
Amongst Security Guards in Madang Guna Widya.
town. Journal Volume 18, May 2013. Winarsunu, T., 2008. Psikologi
(http://www.dwu.ac.pg/www/backupweb/i Keselamatan Kerja. Malang, UMM Press.
mages/Research_Journal/2013_Vol_18/7_

S-ar putea să vă placă și