Sunteți pe pagina 1din 8

AGRIC Vol. 27, No. 1 & No.

2, Juli & Desember 2015: 60 - 67

Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana


Jl. Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711 - Telp. 0298-321212 ext 354
email: agric_fpb@yahoo.co.id, website: ejournal.uksw.edu/agric

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN


DALAM MEMBELI SAYURAN ORGANIK

FACTORS AFFECTING CONSUMERS DECISION


IN BUYING ORGANIC VEGETABLES

Sovranita Reza Mahesa Devi


Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

Georgius Hartono
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga
g.hartono@staff.uksw.edu

Diterima 2 November 2014, disetujui 2 Maret 2015

ABSTRACT

This research on factors affecting consumer decision in buying organic vegetables has been
completed from December 20, 2013 to February 20, 2014 in the village Kutowinangun, sub
district Tingkir, Salatiga. The purpose of this study was to determine the effect of age, the amount
of family income (household income) per month, the number of family members, the level of formal
education, the intensity associated with the reference group, and motivation (reason) for
purchasing organic vegetables. This study used a quantitative approach whith incidental sampling
tehnique. Samples divided into two groups, namely: 1) consumers who bought organic vegetables,
and 2) consumers who did not buy organic vegetables (bought non-organic vegetables). This
study used binary logistic regression. The data collected was primary data obtained from interviews
for consumers used questionnaires, while secondary data taken by noting literature and other
documents related to the study. The results showed that: the amount of family income per month,
the level of formal education, the intensity associated with the reference group, and motivation
purchase had significant effect (positive) to the consumer’s decision to buy organic vegetables,
and age and number of dependents did not significantly affect to the consumer’s decision to
purchase organic vegetables.

Keywords: buying decisions, organic vegetables, binary logistic regression

60
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Membeli Sayuran Organik (Sovranita Reza MD dan G. Hartono)

PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung kesadaran konsumen


untuk mengkonsumsi sayuran organik, perlu
Banyak usaha di bidang pertanian pangan, horti-
kiranya dilakukan penelitian tentang faktor-faktor
kultura dan perkebunan umumnya bergantung
apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen
pada penggunaan pestisida, pupuk sintesis, dan membeli sayuran organik.
penggunaan benih unggul dari hasil rekayasa
genetika. Kombinasi dari keseluruhan bahan- METODE PENELITIAN
bahan tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuan-
kelestarian lingkungan hidup dan akhirnya ber-
titatif, yang data-datanya berupa angka-angka
dampak bagi kesehatan manusia yang meng-
(Sugiyono, 2012). Jenis penelitian ini adalah
konsumsinya. Tetapi di masyarakat modern ini,
penelitian kausalitas yaitu penelitian yang berusaha
pola hidup sehat menjadi salah satu ukuran
untuk melihat apakah antara dua variabel atau
standar kualitas.
lebih memiliki pengaruh dan seberapa besar
Pemerintah Indonesia melalui Departemen Per- pengaruhnya terhadap variabel tertentu. Pengam-
tanian telah mencanangkan program-program bilan data di lapangan menggunakan teknik survei
guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan yang bertujuan untuk mencari hubungan sebab-
pola hidup yang lebih sehat seperti Go Organic akibat dari variabel-variabel yang diteliti dengan
2010 dengan salah satu kegiatannya adalah me- menguji hipotesis penelitian di lapangan (Bungin,
masyarakatkan pertanian organik kepada konsu- 2006).
men, petani, pelaku pasar serta masyarakat luas.
Jumlah sampel sebanyak 70 sampel yang terdiri
Pada awalnya, masyarakat mengkonsumsi sayur-
dari 35 sampel rumah tangga konsumen yang
an tanpa mempertimbangkan apakah sayuran yang
memutuskan untuk membeli sayuran organik, dan
dikonsumsi mengandung bahan kimia berbahaya
35 sampel rumah tangga konsumen yang memu-
atau tidak. Seiring berkembangnya informasi
tuskan untuk membeli sayuran nonorganik, yang
tentang sayuran organik, sebagian masyarakat
diambil dengan accidental sampling / incidental
mulai beralih dari sayuran nonorganik ke sayuran
sampling. Pengambilan data di lapangan ber-
organik. Sebagian masyarakat mulai percaya
langsung dari tanggal 20 Desember 2013 sampai
bahwa sayuran organik lebih aman untuk dikon-
dengan tanggal 20 Februari 2014, yang dilaksana-
sumsi karena kandungan bahan alami tanpa kimia
kan di Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan
dalam pembudidayaannya.
Tingkir, Kota Salatiga.
Usaha tani sayuran organik hanya bisa berkem-
bang bila didukung oleh adanya konsumen yang Untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
mampu membelinya yang akan mendorong petani keputusan konsumen dalam membeli sayuran
untuk semakin bergairah menanam sayuran organik, digunakan metode analisis regresi
organik. Sayangnya perkembangan konsumsi berganda logistik biner. Regresi logistik tidak
sayuran organik di masyarakat masih sangat memerlukan asumsi normalitas, homoskedastisitas,
terbatas dan biasanya hanya dilakukan oleh lapisan dan memiliki sedikit asumsi yang ketat (Yamin,
masyarakat tertentu yang sadar akan kesehatan dkk, 2011).
dan kelestarian lingkungan hidup. Kendala yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
sering dihadapi diantaranya adalah, harga sayuran
organik yang relatif lebih mahal serta tempat pen- Tempat Pembelian Sayuran
jualannya yang masih terbatas di tempat-tempat
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kuto-
tertentu sehingga sulit terjangkau oleh seluruh
winangun, Kecamatan Tingkir, Salatiga, dengan
lapisan masyarakat (Susanto, 2002 dalam Fazrina,
memilih Lingkungan Karangduwet (RW XI) dan
dkk, 2013; Widiastuti, 2004 dalam Thio, 2008;
Lingkungan Canden (RW VII). Berikut gambar-
Rifai, dkk, 2008; Badan Penelitian dan Pengem-
an penjualan sayuran di tempat penelitian.
bangan Pertanian, 2011 dalam Fazrina, dkk,
2013). Konsumen sayuran organik membeli sayuran di
KPTT (Kursus Pertanian Taman Tani) yang ter-

61
AGRIC Vol. 27, No. 1 & No.2, Juli & Desember 2015: 60 - 67

letak di Lingkungan Karangduwet. KPTT memi- Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan ada
liki kebun budidaya yang dibagi menjadi dua empat variabel independen yang berpengaruh
bagian, yaitu kebun atas dan kebun bawah. Kebun nyata terhadap keputusan konsumen dalam
atas untuk budidaya sayuran, jamur, tanaman hias, membeli sayuran organik pada tingkat kepercayaan
pembibitan dan beberapa hewan ternak. Sedang- 95 persen yaitu: jumlah pendapatan keluarga,
kan kebun bawah untuk budidaya sayuran. KPTT tingkat pendidikan formal, intensitas berhubungan
mempunyai sebuah tempat penjualan produk yang dengan kelompok acuan dan motivasi pembelian,
buka pada hari Senin sampai dengan hari Sabtu sedang dua variabel lainnya yaitu usia dan jumlah
mulai dari jam 08.00-15.00 untuk memasarkan tanggungan keluarga tidak berpengaruh nyata.
produk hasil pertaniannya, seperti: susu, telur Hasil komputasi pengaruh berbagai variabel
(ayam dan itik), jamur, buah-buahan (pepaya, pisang, independen terhadap keputusan konsumen dalam
salak, alpukat), dan sayuran organik. Harga pembelian sayuran organik selengkapnya dapat
sayuran organik yang dijual merupakan hasil diikuti dalam Tabel 1.
usahatani yang dilakukan, dan relatif lebih mahal
Pengaruh Usia Terhadap Keputusan Konsumen
daripada sayuran nonorganik.
dalam Membeli Sayuran Organik
Konsumen sayuran nonorganik membeli sayuran
Hasil analisis dan pengujian komputasi menunjukan
di Warung Sayuran nonorganik di Lingkungan
Karangduwet dan Canden. Sayuran nonorganik bahwa nilai signifikansi sebesar 0,180 yang berarti
yang dipasarkan bukan dari hasil budidaya sendiri, nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian, maka usia tidak berpengaruh nyata
melainkan dibeli dari pasar pagi Jendral Sudirman
dan Pasar Blauran. Harga sayuran nonorganik terhadap keputusan konsumen dalam membeli
di kedua warung tersebut lebih murah daripada sayuran organik pada tingkat kepercayaan 95
persen. Tidak adanya pengaruh secara nyata usia
sayuran organik. Warung sayuran nonorganik di
Lingkungan Karangduwet dan Canden buka terhadap keputusan konsumen dalam membeli
setiap hari mulai dari sekitar jam 06.00-17.00. sayuran organik, karena alasan yang pertama,
Selain memasarkan sayuran nonorganik, kedua responden pada penelitian ini baik yang memiliki
warung tersebut juga menjual bahan pangan yang rentang usia muda maupun tua memiliki kesadar-
lain seperti: tahu, tempe, pindang, bandeng, dan an untuk menjaga kesehatan dengan mengkon-
lain-lain. sumsi sayuran, mengingat sayuran merupakan

Hasil Komputasi

Tabel 1. Hasil Pengujian Komputasi


Nilai
Nilai Odds
No Variabel Parameter Signifikansi
Ratio
Dugaan
1 Usia 0,062 0,180 1,063
2 Jumlah pendapatan
0,001 0,010* 1,001
keluarga
3 Jumlah tanggungan keluaga 0,352 0,297 1,421
4 Tingkat pendidikan
0,377 0,043* 1,458
keluarga
5 Intensitas berhubungan
0,486 0,001* 1,627
dengan kelompok acuan
6 Motivasi pembelian 0,471 0,045* 1,601
7 Konstan -21,946 0,002 0,000

Keterangan :
1. (*) parameter dugaan signifikan pada tingkat kepercayaan 95%
2. Nagelkerke R square sebesar 0,738.
3. uji Hosmer and Lemeshow Test signifikan pada tingkat kepercayaan 95% (nilai signifikansi 0,937)
4. Nilai Classification plot 87,1%
Sumber: Analisis Data Primer 2014

62
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Membeli Sayuran Organik (Sovranita Reza MD dan G. Hartono)

salah satu bahan pangan yang harus dikonsumsi dengan pendapat Sarwono, 2005 dalam Fazrina,
oleh setiap tingkatan umur untuk memelihara dkk (2013) yang mengemukakan bahwa pen-
fungsi tubuh secara sehat. Alasan yang kedua, dapatan yang tinggi memungkinkan orang untuk
lokasi penjualan sayuran organik dan nonorganik melaksanakan kegiatan atau kebutuhan lainnya
dekat dengan rumah penduduk, sehingga tidak yang lebih baik karena cukupnya dana yang mereka
menutup kemungkinan dalam satu lokasi terdapat miliki. Serta pendapat Suhardjo, dkk 1989 dalam
banyak tingkatan usia (muda sampai tua) yang Fazrina, dkk (2013), bahwa pendapatan merupakan
membeli sayuran tersebut, baik organik maupun penentu utama yang berhubungan dengan kualitas
nonorganik. makanan.

Pengaruh Jumlah Pendapatan Keluarga per Pengaruh Jumlah Tanggungan Keluarga


Bulan Terhadap Keputusan Konsumen dalam Terhadap Keputusan Konsumen dalam
Membeli Sayuran Organik Membeli Sayuran Organik

Hasil analisis dan pengujian komputasi menunjukan Hasil analisis dan pengujian komputasi menunjukan
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,010 yang berarti bahwa nilai signifikansi sebesar 0,297 yang berarti
nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan
maka jumlah pendapatan keluarga berpengaruh demikian, maka jumlah tanggungan keluarga tidak
nyata terhadap keputusan konsumen dalam berpengaruh nyata terhadap keputusan konsumen
membeli sayuran organik pada tingkat kepercayaan dalam membeli sayuran organik pada tingkat
95 persen. Nilai parameter dugaan sebesar 0,001, kepercayaan 95 persen.
dan nilai odds ratio sebesar 1,001. Hal ini
Tidak adanya pengaruh secara nyata jumlah tang-
menunjukkan terdapat kecenderungan yang kuat
bahwa semakin tinggi jumlah pendapatan keluarga, gungan keluarga terhadap keputusan konsumen
maka semakin tinggi peluang konsumen untuk dalam membeli sayuran organik, karena dalam
penelitian ini, baik sampel yang memiliki jumlah
memutuskan membeli sayuran organik. Keputusan
konsumen dalam membeli sayuran organik lebih tanggungan keluarga banyak atau sedikit umum-
banyak terjadi pada konsumen yang memiliki jumlah nya melakukan pembelian sayuran (dalam meme-
nuhi konsumsi sayuran untuk keluarga) dengan
pendapatan keluarga yang lebih tinggi, dengan nilai
odds ratio sebesar 1,001, yang berarti bahwa jumlah pembelian yang tidak jauh berbeda, yaitu
peluang keputusan konsumen dalam membeli membeli sayuran antara 1 sampai 2 jenis sayuran
di setiap melakukan pembelian 2 sampai 3 hari
sayuran organik lebih tinggi 1,001 persen diban-
dingkan dengan konsumen yang memutuskan sekali (contoh: membeli sayuran jenis daun dan
untuk membeli sayuran nonorganik jika jumlah biji, membeli sayuran jenis buah dan bunga), dan
mengkonsumsi sayuran tersebut hampir setiap
pendapatannya meningkat 1 persen.
hari. Umumnya, sayuran yang sering mereka beli
Terdapat pengaruh secara nyata jumlah pen- dan konsumsi merupakan sayuran jenis daun
dapatan keluarga per bulan terhadap keputusan (seperti sawi bakso, sawi sendok, daun singkong,
pembelian sayuran organik, karena konsumen kangkung, bayam, adas, kenikir, kubis, selobor,
yang memiliki jumlah pendapatan keluarga yang dan lain-lain), dan membelinya sebanyak 1 sampai
lebih tinggi akan mampu untuk memenuhi 2 ikat untuk setiap melakukan pembelian, dimana
kebutuhan yang lebih baik, yaitu dalam hal ini sayuran tersebut mudah didapat dan banyak
adalah membeli sayuran organik sebagai salah tersedia baik itu di tempat penjualan sayuran
satu bahan pangan yang bermutu baik. Sampel organik maupun nonorganik.
yang memutuskan untuk membeli sayuran organik
Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap
penyebarannya merata pada semua kelompok
Keputusan Konsumen dalam Membeli Sayuran
jumlah pendapatan, dan cenderung memiliki
Organik
jumlah pendapatan yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan sampel yang memutuskan Hasil analisis dan pengujian komputasi menunjuk-
untuk membeli sayuran nonorganik. Hal ini sesuai kan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,043 yang

63
AGRIC Vol. 27, No. 1 & No.2, Juli & Desember 2015: 60 - 67

berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan Pengaruh Intensitas Berhubungan dengan
demikian, maka tingkat pendidikan formal Kelompok Acuan Terhadap Keputusan
berpengaruh secara nyata terhadap keputusan Konsumen dalam Membeli Sayuran Organik
konsumen dalam membeli sayuran organik pada
tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai parameter Hasil analisis dan pengujian komputasi menunjuk-
dugaan sebesar 0,377, dan nilai odds ratio sebesar kan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,001 yang
1,458. Hal ini menunjukkan terdapat kecen- berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan
derungan yang kuat bahwa semakin tinggi tingkat demikian, maka intensitas berhubungan dengan
pendidikan formal, maka semakin tinggi peluang kelompok acuan berpengaruh secara nyata
konsumen untuk memutuskan membeli sayuran terhadap keputusan konsumen dalam membeli
organik. Keputusan konsumen dalam membeli sayuran organik pada tingkat kepercayaan 95
sayuran organik lebih banyak terjadi pada persen. Nilai parameter dugaan sebesar 0,486,
konsumen yang memiliki tingkat pendidikan formal dan nilai odds ratio sebesar 1,627. Hal ini berarti
yang lebih tinggi, dengan nilai odds ratio sebesar jika intensitas berhubungan dengan kelompok
1,458, yang berarti bahwa peluang keputusan acuan (mengenai sayuran organik) semakin tinggi,
konsumen dalam membeli sayuran organik lebih maka peluang konsumen untuk memutuskan
tinggi 1,458 persen dibandingkan dengan konsumen membeli sayuran organik akan semakin tinggi pula.
yang memutuskan untuk membeli sayuran non- Keputusan konsumen dalam membeli sayuran
organik jika tingkat pendidikan formal meningkat organik lebih banyak terjadi pada konsumen yang
1 persen. intensitas berhubungan dengan kelompok
acuannya lebih tinggi, dengan nilai odds ratio
Data di lapangan menunjukkan bahwa responden sebesar 1,627, yang berarti bahwa peluang
terbanyak yang memutuskan untuk membeli keputusan konsumen dalam membeli sayuran
sayuran nonorganik adalah responden yang organik lebih tinggi 1,627 persen dibandingkan de-
menempuh pendidikan setingkat SLTP, sedangkan ngan konsumen yang memutuskan untuk membeli
responden terbanyak yang memutuskan untuk sayuran nonorganik jika intensitas berhubungan
membeli sayuran organik adalah responden yang dengan kelompok acuan meningkat 1 persen.
menempuh pendidikan setingkat SLTA dan akademi/
perguruan tinggi. Terdapat pengaruh secara nyata Terdapat pengaruh secara nyata intensitas ber-
tingkat pendidikan formal terhadap keputusan hubungan dengan kelompok acuan terhadap
pembelian sayuran organik, karena tingkat pendi- keputusan pembelian sayuran organik, karena
dikan secara langsung maupun tidak langsung kelompok acuan yang meliputi keluarga dan teman
mempengaruhi pola pikir seseorang, yang kemu- ini telah memberikan secara langsung informasi,
dian akan mempengaruhi dalam pemilihan produk. pendapat dan saran untuk membeli sayuran
Responden yang memiliki tingkat pendidikan yang organik mulai dari harga, manfaat dan kelebihan,
lebih tinggi, mempunyai ilmu pengetahuan dan dan lokasi penjualan, sehingga responden dapat
wawasan yang luas, serta memiliki pemahaman terpengaruh untuk membelinya. Dalam penelitian
yang lebih baik dalam menerima informasi ini, responden lebih intensif mendapat informasi
mengenai sayuran organik. Mereka lebih ber- mengenai sayuran organik dari teman daripada
orientasi pada cara hidup yang lebih sehat dengan anggota keluarga. Sedangkan anggota keluarga
cara mengkonsumsi sayuran organik. Hal ini responden lebih intensif memberi saran kepada
sesuai dengan pendapat Sumarwan, 1993 dalam responden untuk membeli sayuran organik.
Nugroho (2009) bahwa makin tinggi tingkat Data di lapangan menunjukkan bahwa responden
pendidikan seseorang, maka makin mudah ia yang memutuskan untuk membeli sayuran organik
dapat menerima informasi dan inovasi baru yang cenderung mempunyai jumlah skor yang lebih
dapat merubah pola konsumsinya. tinggi (lebih intensif mendapatkan informasi,
pendapat dan saran untuk membeli sayuran
organik) dibandingkan responden yang memutus-
kan untuk membeli sayuran nonorganik. Semakin

64
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Membeli Sayuran Organik (Sovranita Reza MD dan G. Hartono)

tinggi intensitas berhubungan dengan kelompok Data di lapangan menunjukkan bahwa, responden
acuan mengenai sayuran organik, maka semakin yang cenderung memutuskan untuk membeli
tinggi pula responden untuk terpengaruh membeli sayuran organik mempunyai jumlah skor yang
dan mengkonsumsinya. Hal ini sesuai dengan lebih tinggi dibandingkan responden yang memu-
pendapat Dasipah, dkk (2010) bahwa kelompok tuskan untuk membeli sayuran nonorganik. Tidak
acuan merupakan salah satu faktor yang memiliki ada responden baik yang memutuskan untuk mem-
pengaruh langsung terhadap seseorang untuk beli sayuran organik maupun nonorganik yang
memilih suatu produk, dalam hal ini adalah memiliki jumlah skor yang rendah antara 4-11.
sayuran organik. Menurut konsumen sayuran nonorganik, semua
orang ingin meningkatkan kesehatan dengan
Pengaruh Motivasi Pembelian Terhadap asupan gizi yang cukup terutama untuk sayuran.
Keputusan Konsumen dalam Membeli
Selain itu, sayuran yang mereka beli akan tetap
Sayuran Organik
dicuci bersih sebelum dimasak atau dikonsumsi
Hasil analisis dan pengujian komputasi menunjukan langsung. Sehingga menurut sebagian dari mereka,
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,045 yang berarti sama saja jika membeli sayuran non-organik atau
nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan organik, dan mereka lebih memilih lokasi penjualan
demikian, maka motivasi pembelian berpengaruh sayuran nonorganik yang sudah menjadi langganan
secara nyata terhadap keputusan konsumen mereka. Sedangkan bagi konsumen sayuran
dalam membeli sayuran organik pada tingkat organik, mereka lebih meyakini bahwa sayuran yang
kepercayaan 95 persen. Nilai parameter dugaan mereka beli lebih sehat, lebih aman dikonsumsi
sebesar 0,471, dan nilai odds ratio sebesar 1,601. karena terbebas dari pestisida kimia meskipun
Hal ini berarti jika motivasi pembelian sayuran nantinya tetap akan dicuci bersih, serta sayuran
organik semakin tinggi, maka peluang konsumen organik lebih banyak mengandung nutrisi. Oleh
untuk memutuskan membeli sayuran organik akan karena tidak menggunakan pestisida kimia, rasa
semakin tinggi pula. Keputusan konsumen dalam dari sayuran organik dirasa konsumen lebih enak,
membeli sayuran organik lebih banyak terjadi pada renyah dan lebih berserat dibandingkan sayuran
konsumen yang memiliki motivasi pembelian nonorganik meskipun pada umumnya tampilan
sayuran organik yang lebih tinggi, dengan nilai sayuran organik tidak secantik sayuran nonorganik.
odds ratio sebesar 1,601, yang berarti bahwa Mengkonsumsi sayuran organik juga menjadi
peluang keputusan konsumen dalam membeli kebiasaan konsumsi keluarga, meskipun belum
sayuran organik lebih tinggi 1,601 persen dibanding- bisa sepenuhnya dilakukan secara berkala
kan dengan konsumen yang memutuskan untuk (kontinyu). Responden sebagai konsumen sayuran
membeli sayuran nonorganik jika motivasi organik juga memilih lokasi penjualan yang sudah
pembelian sayuran organik meningkat 1 persen. menjadi langganan mereka, yaitu KPTT.

Terdapat pengaruh secara nyata motivasi pembelian Hal ini sesuai dengan pendapat Setiadi (2008)
terhadap keputusan pembelian sayuran organik, yang mendefinisikan motivasi konsumen adalah
karena motivasi pembelian yang meliputi kebiasaan keadaan di dalam pribadi seseorang yang men-
konsumsi keluarga, kebiasaan membeli di lokasi dorong keinginan individu untuk melakukan
yang dipilih, meningkatkan kesehatan, dan men- kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
dapatkan manfaat (nutrisi) yang lebih, merupakan Selain itu menurut Muhaimin (2010), bahwa
salah satu faktor yang mendorong konsumen untuk semakin tinggi pengetahuan konsumen mengenai
memutuskan membeli sayuran organik. Jika se- manfaat produk dan kandungan gizinya, maka
seorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap semakin tinggi pengaruh konsumen untuk membeli
produk tertentu, maka seseorang itu akan ter- atau mengkonsumsi produk tersebut. Produk yang
dorong untuk berperilaku menguasai produk ter- dimaksud dalam hal ini adalah sayuran organik.
sebut, dalam penelitian ini yang dimaksud me- KESIMPULAN
nguasai adalah memutuskan untuk membeli dan
mengkonsumsi sayuran organik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka

65
AGRIC Vol. 27, No. 1 & No.2, Juli & Desember 2015: 60 - 67

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Secara Fazrina, Rahma, Irnawati Marsaulina, dan Evi
partial, variabel: jumlah pendapatan keluarga per Naria. 2013. Hubungan Karakteristik
bulan, tingkat pendidikan formal, intensitas ber- dan Pengetahuan Tentang Lingkungan
hubungan dengan kelompok acuan, dan motivasi Sehat dengan Keputusan Konsumen
pembelian berpengaruh nyata (positif) terhadap Dalam Membeli Sayuran Organik di
keputusan konsumen dalam membeli sayuran Carrefour Plaza Medan Fair. Jurnal
organik. Semakin tinggi jumlah pendapatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja
keluarga, tingkat pendidikan formal, intensitas Volume 2, No. 3.
berhubungan dengan kelompok acuan, dan
Muhaimin, A. Wahib. 2010. Perilaku Konsumen
motivasi pembelian, maka semakin tinggi pula
Dalam Pembelian Teh Rosela Merah di
peluang konsumen untuk membeli sayuran organik.
Kota Malang. Jurnal Agritek Volume 18,
Sedangkan variabel: usia dan jumlah tanggungan
No. 2.
keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap
keputusan konsumen dalam membeli sayuran Nugroho, Kemal. 2009. Pemenuhan Kebutuhan
organik. Biaya Hidup Minimum Rumah Tangga
Pekerja Pada PT. Ultrajaya Milk Industry
DAFTAR PUSTAKA Tbk Padalarang Kabupaten Bandung.
Skripsi S1. Sosial Ekonomi Peternakan.
Balawera, Asrianto. 2013. Green Marketing dan
Fakultas Peternakan. UniversitasBrawijaya
Corporate Social Responsibility Penga-
Malang
ruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Melalui Minat Membeli Nurhidayati, Istirochah Pujiwati, Anis Solichah,
Produk Organik di Freshmart Kota dan Djuhari, Abd. Basit. 2008. Pertanian
Manado. Jurnal EMBA (Ekonomi Mana- Organik (Suatu Kajian Sistem Pertanian
jemen Bisnis dan Akuntansi) Volume 1, Terpadu dan Berkelanjutan). E-book.
No. 4. Universitas Islam Malang. Malang.
BSN. 2002. Sistem Pangan Organik. SNI 01- Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw. 2004.
6729-2002. Perilaku Konsumen. Andi.Yogyakarta.
Budi, Triton Prawira. 2006. SPSS 13.0 Terapan: Priyatno, Duwi. 2011. Belajar Cepat Olah Data
Riset Statistik Parametrik. Andi. Yogyakarta. Statistik dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.
Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Purwanti, Endang. 2011. Analisis Faktor-faktor
Kuantitatif. Kencana. Jakarta. Pengambilan Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Departement Store/
Dasipah, Euis, Haris Budiyono, dan Meilan
Supermarket di Salatiga. Among Makarti
Julaeni. 2010. Analisis Perilaku Konsumen
Volume 4, No. 7.
Dalam Pembelian Produk Sayuran di
Pasar Modern Kota Bekasi. Jurnal Rifai, Ahmad, Didi Muwardi, dan Juwita Rizki
Agribisnis dan Pengembangan Wilayah Fitri N. R. 2008. Perilaku Konsumen
Volume 1, No. 2. Sayur Organik di Pekan Baru. Jurnal
Industri dan Perkotaan Volume 12, No.22.
Eliza, Ery Sayamar dan Cory Kaswita. 2011.
Analisis Faktor-faktor yang Mempe- Setiadi, J. Nugroho. 2008. Perilaku Konsumen:
ngaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Konsep dan Implikasi Untuk Strategi
Keputusan Pembelian Buah di Pasar dan Penelitian Pemasaran. Kencana.
Arengka (Pasar Tradisional) dan Giant Jakarta.
Hypermarket (Pasar Modren) di Keca-
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi.
matan Tampan Kota Pekanbaru. Indo-
Alfabeta. Bandung.
nesian Journal of Agricultural Economics
(IJAE) Volume 2, No. 1. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. SPSS Untuk
Penelitian. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

66
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Membeli Sayuran Organik (Sovranita Reza MD dan G. Hartono)

Thio, Sienny. 2008. Persepsi Konsumen Terhadap jemen, Bisnis dan Sektor Publik (JAMBSP)
Makanan Organik di Surabaya. Jurnal Volume 8, No. 1.
Manajemen Perhotelan, Volume 4, No. 1.
Yamin, Sofyan, Lien A. Rachman, dan Heri
Yahya. 2011. Pengaruh Variabel Demografis Kurniawan. 2011. Regresi dan Korelasi
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Dalam Genggaman Anda (Aplikasi
Produk (Studi Pada Deterjen Merk Soklin dengan Software SPSS, EViews, MINITAB,
di Kecamatan Glagah Kabupaten dan STATGRAPHICS). Salemba Empat.
Lamongan). Jurnal Akuntansi, Mana- Jakarta.

***

67

S-ar putea să vă placă și