Sunteți pe pagina 1din 7

Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning ( CTL ) Terhadap

Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas X SMA PANGUDI LUHUR

The Effect Of The Contextual Teaching and Learning ( CTL ) Approach to


The Science Process Skills Grade Stundents of X SMA PANGUDI LUHUR
Mega Nur’Aini Wijayanti, Septianingsih, Lina Safitri, Tri Lestari, Sulistiana Anggraini
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung
Jl. Letnan Kolonel H Jl.Endro Suratmin, Sukarame, kec. Sukarame, kota Bandar Lampung,
Lampung 35131, Indonesia
Email : egaainiwijayanti@gmail.com
ABSTRACT:
Currently in the world of education, not only knowledge is tested, but also skills. Science
process skills are processes in carrying out activities related to scientific or scientific
sciences. This process skill can be enhanced through lessons that support students to
participate more actively during the learning process. One of the methods used to make
students more active during the learning process is by implementing contextual teaching and
learning (CTL) learning. It aims to obtain empirical information about the contextual
teaching learning model of science process skills. The method used in this study is a quasi
experiment, instruments used with science process skills and questionnaire tests, science
process skills studied are the skills of observing, using tools and materials, applying
concepts, concluding. The CTL approach includes the teacher's role as a facilitator,
motivator, help build students in knowledge. CTL learning can improve science process skills
in high school students in class X with kingdom plantae material.

Keywords : Science Process Skills , Contextual Teaching and Learning (CTL), Plantae, SMA
Pangudi Luhur

ABSTRAK:
Saat ini dalam dunia pendidikan, tidak hanya pengetahuan yang di ujikan, namun juga
keterampilan. Keterampilan proses sains merupakan proses dalam melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan ilmu-ilmu pengetahuan sains atau ilmiah. Keterampilan proses ini dapat di
tingkatkan melalui pelajaran yang mendukung siswa lebih berpartisipasi aktif selama proses
pembelajaran berlangsung. Salah satu cara yang digunakan untuk membuat siswa lebih aktif
selama proses pembelajaran berlangsung adalah dengan menerapkan pembelajaran
Contextual teaching and learning ( CTL). Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi
secara empiris mengenai model pembelajaran Contextual teaching learning terhadap
keterampilan proses sains. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
eksperimen, instrumen yang digunakan dengan tes keterampilan proses sains dan angket,
keterampilan proses sains yang diteliti adalah keterampilan mengamati, menggunakan alat
dan bahan, menerapkan konsep, menyimpulkan .Pendekatan CTL memuat peran guru sebagai
fasilitator, motivator, membantu membangun siswa dalam pengetahuan. Pembelajaran CTL
dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada siswa SMA kelas x dengan materi
kingdom plantae.

Kunci : Contextual teaching and learning ( CTL), keterampilan proses sains (KPS), Plantae
SMA Pangudi Luhur

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
dalam belajar. Menurut UU sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003, mengemukakan
bahwa pendidikan merupakan sebuah usaha sadar dan terproses serta terencana untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan dan proses belajar mengajar agar siswa aktif
mengembangkan potensi diri.
Untuk melakukan proses pembelajaran, guru mempunyai tanggung jawab dari segi
profesionalnya, untuk menjalankan peran-peran tersbut guru selayaknya menempatkan
dirinya sebagai pendidik profesional. Standar guru yang dimaksud adalah mempunyai
kompetensi profesional, mempunyai kepribadian yang baik dalam segi sikap yaitu sikap yang
sopan dan ramah, mempunyai kompetensi sosial artinya pendidik harus bisa berinteraksi
dengan siswa dan sesama pendidik, kemudian memiliki kompetensi pedagogik atau ilmu
untuk mengajar ( transfer of knowledge ) beserta media pembelajaran, strategi pembelajaran,
Evaluasi, modul ajar, lembar diskusi peserta didik dan lembar kerja peserta didik.
Dalam proses pembelajaran terdapat materi yang disampaikan, mata pelajaran yang
disampaikan di penelitian ini berupa bidang jurusan IPA atau ilmu pengetahuan alam. Dalam
arti lain ilmu pengetahuan sains berasal dari kata natural science diartikan bahwa bentuk
ilmu yang mempelajari alam baik makhluk hidup, sumber daya alam dan pemanfaatannya.
Standar guru yang dimaksud adalah mempunyai kompetensi profesional, mempunyai
kepribadian yang baik dalam segi sikap yaitu sikap yang sopan dan ramah, mempunyai
kompetensi sosial artinya pendidik harus bisa berinteraksi dengan siswa dan sesama
pendidik, kemudian memiliki kompetensi pedagogik atau ilmu untuk mengajar ( transfer of
knowledge ) beserta media pembelajaran, strategi pembelajaran, Evaluasi, modul ajar,
lembar diskusi peserta didik dan lembar kerja peserta didik.yang berupa keterampilan untuk
mengkaji dan menganalisis fenomena-fenomena alam dengan cara yang mudah digunakan
bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Ketika keterampilan sains telah diterapkan,
maka akan ada hasil dari KPS, hasil belajar siswa dari segi proses ini dapat diklasifikasikan
menjadi segi produk yang dilakukan dengan melihat proses belajar siswa.
Pembelajarn sains demikian menekankan pada proses pengembangan keterampilan
proses yang dapat atau KPS . KPS disini proses dalam melakukan Aktivitas-aktivitas yang
terkait dengan sains . KPS sendiri memiliki komponen-komponen dalam pelaksanaannya,
komponen tersebut meliputi kegiatan pengamatan atau observasi, menginterpretasikan,
memprediksi, mengaplikasikan konsep, mengklasifikasikan, merencanakan, menggunakan
alat, dan melaksanakan penelitian dan kemudian mengkomunikasikan hasil penelitiannya.
Untuk mengembangkan KPS perlu dirancang sebuah pembelajaran akan di capai oleh
peserta didik . Pengembangan pembelajaran yang dirasa cocok untuk mengembangkan KPS
adalah dengan menerapkan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual
merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang di ajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Dengan melakukan kegiatan tercermin
dalam komponen pembelajaran kontekstual, guru dapat melakukan penilaian otentik (
penilaian secara secara keseluruhan) dalam proses pembelajaran terhadap siswa. Kegiatan
yang dilakukan siswa tersebut akan mampu memberikan pencapaian keterampilan proses
yang maksimal.
Mengingat karakterisitik dari pembelajaran sains adalah (1) pengetahuan sains
bersifat tidak tetap, (2) kebebasan adalah unsur utama dalam belajar sains, (3) belajar sains
menghendaki kerja siswa secara kolaboratif, (4) belajar sains tidak terlepas dari dunia nyata.
Melihat pembelajaran yang terjadi maka perlu adanya perbaikan pembelajaran yang dapat
meningkatkan keterampilan proses sains. Pembelajaran yang dirasa cocok untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa adalah dengan menggunakan contextual
teaching and learning, berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka dilakukanlah
penelitian ini guna mengetahuin keterampilan proses sains siswa kelas x mipa di SMA
Pangudi Luhur.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas atau PTK,
dilaksanakan pada semester ganjil di SMA Pangudi Luhur, tahun pelajaran 2019/2020 yang
menjadi subjek penelitian adalah siswa X MIPA 2 yang berjumlah 17 orang siswa dengan
tingkat kemampuan yang beragam, kondisi yang terlihat adakah siswa aktif dan merespon
apa yang disampaikan oleh pendidik. Sedangkan objek penelitan metode dengan metode
Contextual tearching and learning ( CTL ) disertai dengan post test dan materi pokok
kingdom plantae, pelaksanaan penelitian ini pada hari kamis 14 November 2019 pada pukul
08.45 WIB. Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan tahapan-tahapan penelitian
dengan kegiatan-kegiatan pada tahap perencanaan dengan diawali kegiatan mengkaji materi
yang akan dilakukan dalam penelitian yang dilakukan selama proses pembelajaran, kemudian
mempersiapkan segala perangkat yang akan digunakan selama penelitian seperti silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ), lembar observasi berupa angket kingdom plantae
yang digunakan untuk melihat keterampilan proses sains siswa berupa kemampuan berfikir
kreatif siswa dengan jumlah siswa 17 orang dan terdiri dari 10 soal essay.

HASIL PENELITIAN
Berdasarkan analisis data, diperoleh data sebagai berikut :
No Nama Nilai
1. Adinda Tria M 93
2. Agnes Veronika Br.Bn 100
3. Amus Natanuel 46
4. Bernadeta Susilawati 86
5. Daimah 55
6. David Saputra 100
7. Devi Karlingga Sari 93
8. Frans William Sinaga 85
9. Haidir Topan 52
10. Katarina Wanti Suryani 78
11. Leonardus Dimas 70
12. Lusiana A 88
13. Melvinaria P 49
14. Monica Citra Galih 98
15. Ni Putu Sidi Parwani 93
16. Okta Orbayani 65
17. Putri Amalia 42

PEMBAHASAN
Untuk hasil pembelajaran yang optimal dalam proses pembelajaran salah satu faktor
yang perlu dipertimbangkan adalah penggunaan metode yang tepat yang disesuaikan dengan
materi pelajaran dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah diuraikan di atas, maka diketahui gambaran tentang bagaimana pembelajaran
dengan menggunakan metode Contextual Tearching and Learning (CTL) disertai dengan post
test pada materi pokok dunia tumbuhan (Plantae),dan hasil belajar biologi siswa pada materi
pokok dunia tumbuhan (Plantae).

Berdasarkan perolehan data di atas yang telah dianalisis didapatkan hasil pada
interval nilai 0-75 dengan jumlah 7 siswa yang masuk dalam kategori siswa yang belum
mencapai KKM. Pada interval nilai 75-100 dengan jumlah 10 siswa yang masuk dalam
kategori siswa yang sudah mencapai KKM. KKM (Kriteria Ketentuan Minimal) yang
ditentukan sekolah untuk mata pelajaran biologi adalah 75. Hal tersebut membuktikan
bahwa pemahaman konsep peserta didik pada materi pembelajaran biologi mencapai
maksimal. Namun, beberapa siswa yang belum memahami tentang materi yang
disampaikan, hal ini disebabkan oleh kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam
memahami materi plantae yang telah di sampaikan. Hasil tersebut membuktikan bahwa
keterampilan proses sains peserta didik sudah berkembang. Sehingga peserta didik rata-
rata mencapai terampil dalam menyusun hipotesis, melakukan pengamatan, membaca
grafik, menentukan percobaan dan menarik kesimpulan.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) terhadap Keterampilan Proses Sains peserta didik
pada materi Plantae di kelas X MIPA di SMA Pangudi Luhu , dapat disimpulkan
bahwa:
Pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di SMA
Pangudi Luhur pada materi plantae mencapai hasil maksimal karena terdapat
beberapa siswa yang telah memahami materi plantae yang telah di ujikan
B. Saran
Setelah memperhatikan data lapangan serta analisis data dan kesimpulan,
maka penulis memberikan beberapa saran diantaranya sebagai berikut:
untuk sekolah, guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan disekolah,
hendaknya setiap pendidik bidang studi mempersiapkan cara mengajar yang
maksimal yaitu dengan menentukan model maupun metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Efriyani; et.al. “Peningkatan Keterampilan Proses Sains (KPS) Terpadu Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan Strategi SGRS”. Jurnal Pendidikan. P-
ISSN 2337-5973. 2001

Suryawati, Evi suryawati, suwondo and pendrice.”Penerapan Model Pembelajaran Inquiry


Terbimbing Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Pemelajaran Biologi.”
Jurnal Pendidikan Biologi .8, No 1.2018.

Zulaiha, Siti. “Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Implementasinya
Dalam Rencana Pembelajaran Pai Mi” .Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 1, no. 1, 2016.

S-ar putea să vă placă și