PIPING STRESS

ANALYSIS

BASIC TRAINING
Participants will have Basic Knowledge of Piping Stress Analysis
 Training Session

12 Hours

DAY 1
09.00-12.00 = PIPING INTRODUCTION
12.00-13.00 = BREAK TIME
13.00-16.00 = PIPING STRESS INTRODUCTION

DAY 2
09.00-12.00 = REAL CASE 1
12.00-13.00 = BREAK TIME
13.00-16.00 = REAL CASE 2
PART 1 : PIPING INTRODUCTION

1.1 Sistem Perpipaan

1.2 Komponen Sistem Perpipaan
1.3 Codes & Standards Perpipaan
1.4 Piping Design Group

PART 2 : PIPING STRESS INTRODUCTION

2.1 Stress Introduction

2.2 Failure Theory
2.3 Code Stress & Code Allowable Stress
2.4 Crtitical Lines & Piping Stress Level
2.5 CAESAR II Application

PART 3 : REAL CASE

3.1 Stress Tools

3.2 Case: Offloading Pump Piping (Suction, Discharge)
• Input data
• Load cases
• Static ouput analysis (stresses, loads, displacement, restraint summary)
 PART 1
PIPING INTRODUCTION
1.1 SISTEM PERPIPAAN

1.2 KOMPONEN SISTEM PERPIPAAN

1.3 CODES & STANDARDS PERPIPAAN

1.4 PIPING DESIGN GROUP

 “Piping are like arteries & veins, they carry lifeblood of modern civilization”

(Mohinder L. Nayyar)

Pipa (Pipe) adalah benda berbentuk silinder berlubang yang digunakan untuk membawa atau
mengalirkan tekanan fluida (cair, gas) dari suatu titik ke satu atau beberapa titik lainnya
(equipment to equipment).

Sistem perpipaan yang kompleks banyak terdapat pada industri petrokimia, petroleum, power plant Æ
PROCESS

Piping memegang peranan penting untuk setiap industrial plant dan piping engineering
merupakan bagian besar dalam sebuah proyek rancang bangun industri.
1.1 SISTEM PERPIPAAN

1.2 KOMPONEN SISTEM PERPIPAAN

1.3 CODES & STANDARDS PERPIPAAN

1.4 PIPING DESIGN GROUP

KOMPONEN PADA SISTEM PIPA :

ƒ Pipe (spool)
ƒ Fittings (sambungan)
ƒ Bends
ƒ Flange, Gasket & Bolting
ƒ Valves
ƒ Insulations
ƒ Restraints
PIPE

Dimensi:

ƒ Diameter pipa (spool) diidentifikasi dengan:

- Nominal Pipe Size (NPS) / Nominal Bore Æ Inch atau mm
- Outside Diameter (OD)

ƒ NPS 12” and smaller punya OD yang lebih besar dari NPS
ƒ Tebal pipa / Wall thickness / Schedule :

10 20 40 80 100 120 140 160 XXS

5S 10S 40S 80S

- XS = Xtra Strong
- XXS = Double xtra strong

Code: - ASME B36.10 (CS)

- ASME B36.19 (SS)
Pipe Schedule
JENIS PIPA

PIPE

Seam Pipe Seamless

ERW (Electric Resistance welded) Longitudinal joint, pressurize

FBW (Furnace Butt Welded) Sambungan longitudinal yg di-las dgn penekanan secara
mekanik

EFW (Electric Fusion Welded) single/double

DSAW (Double Submerged Arc-Welded) single/double

• Pipa seamless Æ size kecil 2” – 16”

• Pipa welded Æ diatas 16”

• standard umum panjang pipa:

- Single random length Æ 6 meter
- Double random length Æ 12 meter
 WALL THICKNESS

Ketebalan pipa lurus bertekanan:

P.D
tm = +C
2(σ a .E j + P.Y )

dengan:
P = Internal design pressure
D = Outside diameter
σa = Allowable stress @ operating condition
Ej = Joint quality factor
Y = koefisien sifat material, non linear reduction in allowable stress at T>900F
C = mechanical/corrosion allowance
Pipe purchased from supplier:

tm
Mill tol = 12.5% T=
0.875
SEAMLESS PIPE
SEAM PIPE
Metoda penyambungan pipa yang umum digunakan:

1. BEVEL END Æ Las (welding)

2. SOCKET WELD Æ fillet welding

3. SCREWED END Æ seal weld (optional)

4. FLANGED END Æ assembled w/ bolts & nuts

1. BEVEL END Æ Las (welding)

pipe Weld

+ Praktis u/ penyambungan pipa besar

+ Tidak mudah bocor + mudah di-radiography

- Weld intrusion akan mempengaruhi aliran

- Butuh preparasi pada End of pipe
2. SOCKET WELD Æ (fillet welding)

Pipe Fillet weld

+ Alignment lebih mudah drpd butt welding

+ Tidak ada intrusi metal ke dalam pipa

- Terdapat celah Æliquid terjebak Æ crevice corrosion (korosi celah)

- Tidak bagus untuk service yg corrosive
3. SCREWED END Æ (seal weld)

+ mudah dibuat di site, bisa dikombinasi dengan las-an

- Mudah bocor
- Hanya untuk service dengan tekanan rendah
- Terdapat celah Æ crevice corrosion Æ tidak bisa untuk service
corrosive
4. FLANGED END

+ mudah dikerjakan di site, mudah dicopot

- Mudah bocor
- Tidak direkomendasikan untuk sambungan dengan bending moment yg
besar
FITTINGS

adalah komponen perpipaan untuk menyambung pipa dengan pipa,

merubah arah (routing) pipa, membuat cabang, memperkecil , dsb.

Ada berbagai jenis fittings, diantaranya:

ELBOW : untuk merubah arah pipa menyudut 45 atau 90 deg.

BEND : pipe bend / mitre Æ merubah arah pipa dengan variasi sudut yang
lebih fleksibel dibanding elbow.
TEE : fitting 3 lubang (3 ways) yg berbentuk huruf “T”, bercabang tegak
lurus terhadap pipa utama.
Reducer : komponen untuk mereduksi/mengecilkan ukuran pipa.
CAP : komponen untuk menutup ujung pipa.
Misc. : Olets (weldolet, Sockolet, Latrolet), adapters, couplings, unions
dsb.
ELBOW

Short radius Long radius

45 deg
 Adapters

Olets

Cap installed in manifold

Tee, elbow, reducers Concentric reducer Eccentric reducer

Bends
digunakan untuk radius yang besar (3D - 5D)
Banyak digunakan pada pipeline / riser untuk keperluan
pigging
Setelah proses ‘pelengkungan’ perlu ditinjau wall thickness agar tetap
comply to ASME 31.3

Secara umum bend digolongkan menjadi:

Hot bend = Pelengkungan pipa dengan radius tertentu setelah mengalami proses
pemanasan
Cold bend = Pelengkungan pipa dengan radius tertentu setelah pada Temp rendah atau
pada (suhu kamar). Normally bend radius is 5D.

Induction bend = Proses pemanasan dengan arus induksi/eddy current dan dibantu hidrolik
ram

Mitre / gusseted bend = Digunakan jika radius kecil dan hanya untuk service fluid dengan pressure
rendah. Bend jenis ini mempunya stress intensification factor (SIF) yg
tinggi dan sangat rentan terhadap fatigue.
α
Stress Intensification Factor (SIF)
Stress Intensification Factor (SIF) (cont’)
FLANGE ASSEMBLY

Flange assembly = flanges, bolts, nuts

ƒ Flanges
• komponen untuk menyambung pipa dengan pipa atau dengan piping
komponen lainnya (valves, instrument, equipment nozzle) dengan bolting
system.

• Flanges ratingÆ berdasarkan Pressure (P) dan Temperature (T)

• ANSI/ASME Flanges: 150#, 300#, 400#, 600#, 900#, 1500#, 2500#

ƒ Bolting (bolts & Nuts)

digunakan pada flange agar pipa-equipment tersambung kuat dan tidak
bocor.
ASME Flange Pressure-Temperature rating
Flange assembly pada sistem perpipaan
VALVES

- Digunakan untuk menyetop (stop/isolate), mengalihkan, mengarahkan, atau

mengatur aliran fluida di dalam pipa.

VALVE

REGULATING BACKFLOW PRESSURE RELIEF

STOP VALVE
VALVE PREVENTION VALVE

Menutup/ Mengatur/ To protect

To prevent
meng-isolasi throtling

Globe, Needle, Wafer, Non-slam, PSV

Gate, Ball, Plug Swing
Plug
Check valve
Jenis valve

Plug valve
 Valve weight comparison

Type Weight (Lbs)

(12” 300# Class)
Gate 1404
Ball 1722
Globe 1745
Check 1327
Butterfly Valve 218
Insulations

adalah Lapisan / pelindung yang dipasang pada pipa untuk berbagai macam
keperluan seperti: heat retention, personel protection, protection from solar
radiation, cold conservation, dsb.

Heat/Cold conservation Personel protection (wire mesh)

Insulations materials
PIPE SUPPORTS & RESTRAINTS

Pipe support berfungsi untuk meneruskan beban (load) yg diterima pipa

ke struktur / pondasi yg lebih kuat.
Supports

– Absorb system weight

– Reduce:
* longitudinal pipe stress
* pipe sag
* end point reaction loads

Restraints

– Reduce loads on equipment connection

– Control or direct thermal movement due to:

* thermal expansion/contraction

* imposed loads: wind, seismic, slug force, etc

Penentuan jenis dan lokasi Support & Restraint
Engineer menentukan jenis dan lokasi support/restraint sesuai dengan kebutuhan pipe
stress analysis, yang mana sudah mengakomodir beban terburuk selama kondisi operasi.

Pipe support/restraint ditempatkan:

pada ‘pipe spool’ atau pipa lurus. Hindari penempatan pada bagian ‘fittings’ atau
pada sambungan / las-an.

sedekat mungkin dengan beban yang terkonsentasi atau bagian yang mendapat
beban besar, seperti valve, percabangan, flens, dll.
(Support) dekat dengan belokan pipa

Pemodelan pipe support/restraint Æ sedekat mungkin dengan kondisi yang sebenarnya

Penempatan harus ditinjau juga dari ketersediaan ruang untuk keperluan pemasangan,
perawatan dan inspeksi (agar tidak menghalangi).

Diperlukan koordinasi yang baik antara Engineer dengan Designer dalam menentukan
posisi pipe support.
Supports
 dummy support

Trunion support

Resting support Adjustable support

Restraints

Secara sederhana dibagi menjadi 4 fungsi dasar:

VERTICAL GUIDE/STOP

LATERAL GUIDE/STOP

AXIAL GUIDE/STOP

ANCHOR
 VERTICAL GUIDE/STOP

* ditahan arah vertical/gravitasi or “Z”

LATERAL GUIDE/STOP

• normally gap = 3 mm
• ditahan arah lateral or ‘Y’
AXIAL GUIDE/STOP

• normally gap = 3 mm
• ditahan arah lateral or ‘X’
ANCHOR

* Semua derajat kebebasan ditahan (X, Y, Z, RX, RY, RZ)

Misalkan:
• Pipa di-las langsung ke structure
• Pipa penetrasi ke dinding/dinding beton
• ‘Sambungan’ pipa ke equipment
Special supports

Spring support

Variable spring support Constant spring support

Rigid Strut

Sway brace

Snubber
Variable Spring support

• Digunakan untuk mengatasi movement pipa yang

terlalu besar akibat thermal.

• Sistem pegas Æ memberikan gaya tumpuan yang

bervariasi akibat gerakan pipa ke arah vertikal.

• butuh space besar untuk movement yg besar

Constant Spring support

• Digunakan untuk mengatasi movement pipa yang besar

• juga digunakan pada bagian pipa yg dekat dengan peralatan yang mensyaratkan beban yang tetap kecil pada
sambungannya. Ex: wellhead connection.
•CSS Æ gaya & reaksi konstan, small variation ( <5% )
 Rigid Strut

• Digunakan untuk menahan beban berat

• Diperlukan jika kondisi ruang terbatas
• Dapat mengakomodir pergerakan thermal yang relatif kecil ( <4 deg)

Sway brace
Sway brace = penguat getar Æ reduce vibration effect

Sistem pipa bergetar Æ frekuensi pribadi sistem pipa

>> frekuensi eksitasi
Mirip VSS, tp swaybrace tidak perlu Preload
Snubber

Snubber dipilih untuk memberikan kemungkinan pergerakan pipa

yang lambat akibat pembebanan termal dan

mampu memegang pipa seperti tumpuan kaku (rigid) jika pergerakan

pipa akibat beban seismik atau beban lain yang berlangsung cepat.
Support span
CARBON STEEL AND HEAVY WALLS STAINLESS STEEL

SIZE Maximum Span – L (mm)

Vapour service Liquid service

Bare Insulated Bare Insulated

1” 4 500 2 300 3 500 2 250

1 ½” 4 750 3 000 4 000 2 800

2” 5 500 3 600 4 500 3 300

3” 6 500 4 600 5 500 4 200

4” 7 500 5 550 6 000 4 900

6” 9 000 6 800 7 000 5 800

8” 10 000 8 050 8 000 6 700

10” 11 500 9 050 8 500 7 400

STAINLESS STEEL, SCHEDULE 10S

SIZE Maximum Span – L (mm)
Vapour service Liquid service
Bare Insulated Bare Insulated
1” 4 000 2 200 3 250 2 100
1 ½” 4 250 2 800 3 500 2 600
2” 5 000 3 300 4 000 3 000
3” 6 000 4 050 4 500 3 500
4” 7 000 4 800 5 000 4 000
6” 8 500 5 750 6 000 4 600
8” 9 500 6 800 6 500 5 200
10” 11 000 7 600 7000 5 650
Piping system
1.1 SISTEM PERPIPAAN

1.2 KOMPONEN SISTEM PERPIPAAN

1.3 CODES & STANDARDS PERPIPAAN

1.4 PIPING DESIGN GROUP

CODE
Dokumen yang mengatur persyaratan minimal dari suatu sistem perpipaan
meliputi :
• Design • Installation
• Material • Testing
• Fabrikasi • Inspection

STANDARD
Dokumen yang mengandung peraturan design, konstruksi, dan persyaratan
individu dari komponen perpipaan seperti:

• Pipe • flange
• Elbow • valve
• Fitting • gasket, dll
 U.S. Codes

ASME 31.1 Power Piping

Untuk sistem perpipaan pembangkit tenaga listrik, plant pemanas,
serta perangkat pendukungnya.

ASME 31.3 Process Piping

Untuk sistem perpipaan pada industri petrokimia, petroleum dan
sejenisnya.

ASME 31.4 Liquid-Petroleum Transportation System

Untuk sistem transportasi fluida cair seperti crude oil, LPG, liquid
alcohol, natural gasoline, etc

ASME 31.5 Refrigeration Piping

Untuk sistem perpipaan refrigerant dan pendingin sekunder hingga
temperatur -320 celcius

ASME 31.7 Nuclear Power Piping Æ BPVC section III

Untuk sistem perpipaan pada pembangkit nuclear

ASME 31.8 Gas Transmission and Distribution Piping System

 U.S. Codes (con’t)

ASME 31.8 Gas Transmission and Distribution Piping System

Untuk sistem transmisi dan distribusi fluida gas termasuk gas pipeline,
gas compression station dsb.

ASME 31.9 Building Services Piping

Diaplikasikan pada pipa-pipa bangunan seperti sistem pemanas /
pendingin, condensate water, steam, non-toxic and inflamable gas dsb.

ASME 31.11 Slurry Transportation Piping System

Untuk transportasi fluida berlumpur (slurry) dan tidak berbahaya seperti
oli, bijih mineral dsb. Digunakan pada industri pertambangan.
 U.S. Standards
ASME B16.5, 2009 Pipe Flanges and Flanged Fittings NPS ½ through NPS 24

ASME B16.9, 2007 Factory-Made Wrought Steel Buttwelding Fittings

ASME B16.10, 2009 Face-to-Face and End-to-End Dimensions of Valves

ASME B16.11, 2009 Forged Fittings, Socket-Welding and Threaded

ASME B16.20, 2007 Metallic Gaskets for Pipe Flanges Ring-Joint, Spiral-Wound, and Jacketed

ASME B16.21, 2005 Nonmetallic Flat Gaskets for Pipe Flanges

ASME B16.25, 2007 Buttwelding Ends

ASME B16.34, 2009 Valves – Flanged, Threaded, and Welding End

ASME B16.36, 2009 Orifice Flanges

ASME B16.47, 2006 Large Diameter Steel Flanges

ASME B16.48, 2005 Steel Line Blanks

ASME B18.2.1, 1996 Square and Hex Bolts and Screws (Inch Series)

ASME B18.2.2, 1987 Square and Hex Nuts (Inch Series)

ASME B36.10M, 2004 Welded and Seamless Wrought Steel Pipe

ASME B36.19M, 2004 Stainless Steel Pipe

Tujuan standard & code

Memastikan keamanan sistem perpipaan / tidak membahayakan jiwa manusia

Reduction of cost, inconvenience, and confusion dalam pemilihan/penggunaan
material dan prosedur.
1.1 SISTEM PERPIPAAN

1.2 KOMPONEN SISTEM PERPIPAAN

1.3 CODES & STANDARDS PERPIPAAN

1.4 PIPING DESIGN GROUP

 PIPING DESIGN GROUP

PIPING STRESS ANALYSIS PIPING LAYOUT

PIPING MATERIAL
 PIPING INTERFACES
Structural Criteria Piping
Loads on Structural Support
Client
Requirement
s Structural

Client

Project
Piping Material
Engineer
Specifications

Piping
Material
Engineering

Piping Architectural

Stress
Movements at
Fire Wall
Piping Penetrations
Design

Isometric /Sketches Process

for Approval Equipment

Purchasing Equipment
Allowable
Mechanical
Process Nozzle Loads

Requisitions for Springs

and/or Expansion Joints Line List
Piping Material (Engineer)
Responsible for quality of the piping material, fabrication, testing, inspection, etc.

• Develop the piping material class

• Perform pipe wall calculations.

• Develop material, insulation and coatings specifications.

• Assign line numbers and line class specifications to flow diagrams.

• Identify and list special piping components.

• Develop the piping material class

Piping Layout / Design

Responsible for piping routing/piping arrangement (and also equipment layout)

Layout concept:

• mudah diakses

• mudah di-operasikan
Don’t forget about people on site (welder / rigger / pipe fitter) !
• mudah di-maintenance
• safety standard compliance
Space required between pipes
 3D model review

How to dismantle ESD

valve?
How to place pipe
support?
END OF PART 1