Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Management Discussion
& Analysis
Batik Pekalongan
Batik Pekalongan termasuk jenis batik Batik Pekalongan comes from the
Kesultanan atau batik Keraton. Batik pekalongan Sultanate or Palace, created by skillful
dihasilkan oleh tangan-tangan terampil dengan hands with unique pattern and bright
pola unik berwarna cerah dan mencerminkan colors, which represents multicultural
multibudaya antara budaya lokal dengan budaya between local cultures with China,
Cina, Belanda, Melayu, Jepang, hingga Arab. Dutch, Malay, Japan, to Arabic. The
Motif batik Pekalongan datang dari berbagai Pekalongan motifs come in varieties of
bentuk, mulai dari motif bunga berwarna cerah shapes, from colorful bright flowers to
sampai motif daun dan kupu-kupu dalam warna leafs and flamboyant and beautifully
flamboyan yang terukir cantik. sculptured butterflies.
Tinjauan Bisnis
Business Review
BII konsisten menerapkan strategi optimasi BII consistently applies branch optimization
cabang, meningkatkan efisiensi operasional strategy, increasing operational efficiency through
melalui inisiatif Strategic Cost Management Strategic Cost Management program (SCMP),
Program (SCMP), berupaya meningkatkan driving fee-based income supported by improved
pendapatan fee based didukung oleh peningkatan competence, service quality, and high performing
kompetensi, kualitas layanan dan jaringan Information Technology (IT) network. BII also
Teknologi Informasi (TI) berkinerja tinggi, serta enhances the quality of its services to maintain
meningkatkan kualitas layanan untuk menjaga customers’ loyalty in order to ensure that bank
loyalitas nasabah dalam rangka memastikan long-term strategic objective will be achieved.
tercapainya sasaran strategis jangka panjang.
Retail
Retail Loans personal (termasuk mass affluent dan high networth individual)
•
•
Kredit Mikro
Kredit UMKM dan Komersial Segmen Bisnis ditujukan
Segmen Perbankan Bisnisuntuk wirausaha
ditujukan untuk mikro,
wirausaha
Micro Loans
•
•
MSME andMikro
Simpanan Commercial Loans wirausaha
mikro, kecil dan
wirausaha menengah
kecil, menengah (UMK) serta menengah
dan komersial.
Business
Business
Simpanan UMKM dan Komersial
Micro Deposit atas.
• MSME and Commercial Deposits
Kredit Menengah Business Banking segment for micro business, small,
• Financial Supply Chain
Medium Loans Business Segment
medium and for micro businesses, small and
commercial.
• Simpanan Menengah medium enterpreneurs (SME), and the affluent market.
Medium Deposit
Global
Corporate Loans and SOE Finance Remmitance, Tresuri, Pasar modal, dan lain-lain.
• Simpanan Korporasi dan BUMN
Corporate Deposits and SOE Designed for private and state-owned enterprises, with services
• Global Market include Trade Finance Remittance, Treasury, Capital
Market & so forth.
• •
Shariah
Shariah • •
Pembiayaan
Pembiayaan
Shariah
Shariah
Simapana
Simpanan
berbasis
Financing
Nasabah
Syariah
berbasis
Financing
Syariah
berbasis
Nasabah Syariah
berbasis Syariah
Tersedia produk untuk semua segmen
bisnis yang ada di BII
Provide syariah product to all business
Shariah Customer
Shariah CustomerDeposits
Deposits segment
Perbankan Nasional
National Banking
Belum pulihnya kondisi perekonomian global ke Global economic conditions have not recovered to the
level sebelum krisis tahun 2008 berdampak pada level before the onset of the crisis in 2008. This affected
kondisi perekonomian, dan mencatatkan perlambatan economies and led to growth slowdown. It also affected
laju pertumbuhan. Hal tersebut pada akhirnya the conditions of banking sector throughout 2014,
mempengaruhi kondisi usaha perbankan ditahun 2014 which were met with various challenges. The relatively
yang berkembang semakin menantang. Tingkat suku high interest rate drove the increase of cost of funds,
bunga yang relatif tinggi membuat membuat biaya while sluggish national economy adversely affected
dana meningkat, sementara perlambatan pertumbuhan funding and therefore heightened the competition to
ekonomi nasional membuat jumlah dana yang dapat collect funds. Dampened growth also led to declined
dihimpun relatif terbatas, sehingga persaingan dalam demands for loans, hence lending competition in the
mendapatkan dana juga meningkat. Perlambatan banking sector also increased.
pertumbuhan juga membuat permintaan kredit
menurun, sehingga persaingan kalangan perbankan
dalam menyalurkan kredit juga meningkat.
Menghadapi situasi perekonomian tersebut, kondisi In spite of the challenges within the economic
fundamental perbankan nasional masih cukup baik environment, the fundament of national banking sector
dengan rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing remained strong. Gross Non Performing Loan (NPL) was
Loan gross) relatif rendah pada level yang terkelola relatively at a manageable level although it increased
dengan baik, kendati meningkat menjadi sebesar 2,16% to 2.16% from 1.77% in the preceding year. Sound
dari tahun sebelumnya yang sebesar 1,77%. Relatif tetap condition of national banking sector is also reflected
kuatnya kondisi perbankan domestik tercermin dari from capital adequacy ratio (CAR) that improved to
membaiknya rasio kecukupan modal (CAR/Capital 19.57% from 18.13%, far exceeds the minimum regulatory
Adequacy Ratio) perbankan nasional yang sebesar requirement of 8%.
19,57% dari angka sebelumnya 18,13%, jauh diatas
ketentuan minimum regulator yang sebesar 8%.
Kondisi perbankan tersebut sejalan dengan kondisi The condition of banking sector mirrored that of the
perekonomian, yang masih terus mengalami national economy, which still experienced slowdown
perlambatan pertumbuhan dari 5,78% di tahun 2013 where the level of growth dropped from 5.78% in 2013
menjadi sebesar 5,02%. di tahun 2014 Pertumbuhan to 5.02% in 2014. Domestic consumption also remained
konsumsi domestik masih menjadi kontributor utama, as the key driver of national economic growth, which
yang sebagian besar dipenuhi oleh produk-produk largely made up of products from micro, small, and
industri mikro, kecil maupun menengah. Kondisi medium industry. This contributed significantly to the
tersebut berperan besar terhadap terjaganya kualitas quality of assets of the national banking sector that
aset perbankan nasional yang banyak mendukung have been supporting the development of MSME sector.
sektor industri UMKM ini.
Pertumbuhan kredit perbankan nasional di tahun 2014 The growth of loans of the national banking sector
melambat, hanya meningkat 12,3% dengan nilai kredit slowed in 2014. Lending grew by only 12.3% with total
mencapai Rp3.674,3 triliun, lebih rendah dari angka outstanding loan in the amount of Rp3,674,3 trillion.
pertumbuhan sebesar 21,8% di tahun 2013, dengan This was lower than the 21.8% growth achieved in 2013
nilai kredit mencapai Rp3.292,8 triliun. Sampai dengan with total outstanding loan amounting to Rp3,292,8
Desember 2014, kredit investasi tumbuh 13,16% (YoY) trillion. Until December 2014, investments loan grew
menjadi Rp.903,2 triliun atau menurun dibandingkan by 13.16% (YoY) to Rp903.2 trillion, posting a lower
pertumbuhan kredit investasi tahun 2013 yang sebesar growth compared to investments loan in 2013 that grew
34,95% (YoY). Kredit modal kerja pada periode yang by 34.95% (YoY). Working capital loan during the same
sama dapat tumbuh 10,83% (YoY) menjadi Rp 1.757,4 period grew by 10.83% (YoY) to Rp1,754.4 trillion or lower
triliun atau melambat dari pertumbuhan sepanjang than 2013 growth at 20.43%. Meanwhile, consumer loan
tahun 2013 yang mencapai sebesar 20,43%. Sedangkan grew by 11.51% to Rp1,013.7 trillion – lower than the
Kredit Konsumsi tumbuh 11,51% menjadi Rp. 1.013,7 growth posted in 2013 at 13.67%.
triliun melambat dibandingkan pertumbuhan tahun
2013 yang sebesar 13,67%.
Kondisi perekonomian yang kurang kondusif tersebut The overall economic conditions that were not
juga mempengaruhi pertumbuhan penghimpunan conducive to growth also affected Third Party Funds
dana pihak ketiga (DPK) yakni menurun dari sebesar (TPF) that declined from 13.60% growth in 2013 and
13,60% di tahun 2013 dengan nilai sebesar Rp3.664,0 in the amount of Rp3,664.0 trillion to 12.29% and
triliun menjadi sebesar 12,29% dengan nilai mencapai amounting to Rp4,114.4 trillion. Until December 2014,
Rp4.114,4 triliun. Tabungan dan giro industri perbankan savings and current accounts also grew at a lower level
sampai dengan bulan Desember 2014 tumbuh melambat compared to growth throughout 2013, while growth
dibanding dengan pertumbuhan sepanjang tahun of Time Deposits improved. Current accounts as of
2013 sedangkan pertumbuhan Deposito berjangka December 2014 grew by 5.05% to Rp889.6 trillion – lower
meningkat. Giro pada bulan Desember 2014 tumbuh than 10.39% in 2013. During the same period, savings
5,05% menjadi Rp889,6 triliun, menurun dari 10,39% grew by 5.92% to Rp1,284.5 trillion, lower than 12.62%
pada tahun 2013. Pada periode yang sama tabungan growth in 2013, while Time Deposits grew by 20.93% to
tumbuh 5,92% menjadi Rp1.284,5 triliun, menurun Rp1,940.4 trillion or higher than 16.6% growth posted in
dari 12,62% pada tahun 2013. Sementara itu Deposito 2013. Improved growth of time deposits was driven by
Berjangka tumbuh 20,93% menjadi Rp. 1.940,4 triliun, the higher interest rate of time deposits compared to
meningkat dari 16,16% pada tahun 2013. Kenaikan savings. As we know, benchmark interest rate in 2014
pertumbuhan deposito adalah konsekuensi dari lebih increased, therefore interest rate of funding products
tingginya suku bunga deposito dibandingkan suku of banks followed.
bunga tabungan. Sebagaimana diketahui, suku bunga
rujukan di tahun 2014 masih cenderung meningkat,
sehingga suku bunga penghimpunan dana perbankan
juga cenderung meningkat.
Pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari The lower growth of lending compared to TPF led to
penghimpunan DPK membuat rasio LDR (Loan to decline in Loan to Deposit Ratio (LDR). In December
Deposit Ratio) perbankan relatif menurun. Pada bulan 2014, the average level of LDR of the national banking
Desember 2014, rata-rata LDR perbankan nasional sector stood at 89.3%, down from 89.7% at the end
adalah 89,3%, menurun dari posisi 89,7% di akhir tahun of 2013. The projection that can be drawn from these
2013. Kedua rasio ini menunjukkan bahwa persaingan ratios is that industry competition relating to TPF in the
sesama perbankan dalam memperebutkan DPK di coming years will increase, especially in terms of savings
tahun-tahun mendatang akan semakin meningkat, products – as economic growth has not rebounded to its
terutama dalam penghimpunan dana tabungan, sejalan optimum level to advance the prosperity of the people.
dengan belum kembalinya pertumbuhan perekonomian
ke tingkat yang lebih optimal untuk mendorong
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih
tinggi.
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2015 yang Economic Outlook - Projecting a Better 2015
Lebih Baik.
IMF memprediksi perekonomian global akan tumbuh IMF has projected that global economy would grow at
3,5%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global 3.5%, higher than the global economic growth in 2014 at
tahun 2014 yang sebesar 3,3%. Sementara itu, Bank 3.3%. Meanwhile, the World Bank forecasted that global
Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada economic growth in 2015 would reach 3,0% from its 2.6%
tahun 2015 akan meningkat menjadi 3.0% dari 2,6% position in 2014. These projections of improvement are
pada tahun 2014. Prediksi perbaikan tersebut salah supported by, among others, the recovery of United
satunya didukung oleh pertumbuhan ekonomi Amerika States’ economy that has begun.
Serikat yang telah pulih terlebih dahulu.
Mempertimbangkan kondisi ekonomi terkini, Considering all the latest development, the new
terbentuknya pemerintahan baru dan perkembangan administration, and global situation to date, national
situasi global, pakar ekonomi nasional, termasuk BI economic experts including Bank Indonesia agreed that
berpendapat, perekonomian Indonesia di tahun 2015 Indonesia’s economy would regain its strength in 2015
akan lebih baik dengan kisaran pertumbuhan sekitar and is estimated to grow at around 5.70%, while the
5,70%. Sementara Bank Dunia dan IMF memprediksi World Bank and IMF projected that Indonesia’s economy
ekonomi Indonesia akan tumbuh pada kisaran 5,60% would grow at 5.60% and 5.80% in 2015. The growth of
dan 5,80% di tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi yang Indonesian economy in part will be driven by improved
lebih baik tersebut sebagian akan didorong oleh naiknya capacity of the government’s expenditure (fiscal room)
kapasitas belanja pemerintah (ruang fiskal) yang derived from the shift of appropriation from energy
berasal dari pengalihan anggaran subsidi energi yang subsidy to productive economic activities, such as
dapat mendukung kegiatan ekonomi produktif seperti infrastructure projects and additional investments in
pembangunan infrastruktur dan penambahan modal SOEs as well as domestic consumption.
BUMN, selain oleh naiknya permintaan domestik.
Naiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut Having more optimistic economic projections, loan
diperkirakan akan mempengaruhi kondisi pasar disbursement nationally is estimated to improve in 2015
penyaluran kredit nasional yang diperkirakan akan and in the coming years. To provide more room to boost
kembali meningkat di tahun 2015 dan tahun-tahun lending growth of the banking sector, and to lower LDR
selanjutnya. Untuk membuka ruang bagi tumbuhnya limit in lending, Regulator have plan to has issued a new
kredit perbankan yang lebih baik, dan memberi regulation and included Issued Securities by Banks in
relaksasi terhadap batasan LDR dalam penyaluran the calculation of Loan to Deposit Ratio (LDR). With the
kredit, Regulator berencana mengeluarkan kebijakan new regulation, LDR of national banking sector in the
baru dengan memasukkan komponen Surat Berharga future is estimated to be lower, thus giving more room
yang Diterbitkan oleh Bank dalam penghitungan Loan for banks to improve drive loan growth.
to Deposit Ratio (LDR). Dengan kebijakan baru ini maka
rasio LDR perbankan nasional ditahun mendatang
diperkirakan akan lebih rendah sehingga memberikan
ruang bagi Bank untuk meningkatkan pertumbuhan
kredit.
Memperhatikan kondisi – kondisi tersebut di atas, Taking into account the above conditions, the national
industri perbankan nasional pada tahun 2015 akan banking industry in 2015 will face significant challenges
menghadapi tantangan yang cukup tinggi dari sisi in terms of macro economy. However, the prospect of
makro ekonomi. Namun demikian, prospek perbankan national banking industry remains strong; while the
nasional tetap tinggi, mengingat financial inclusian di population of middle and upper class is continually
Indonesia masih rendah, ditengah terus tumbuhnya growing as result of the national economy development
jumlah masyarakat yang masuk kedalam kelompok kelas initiatives, Indonesia still has a long way to go to reach
menengah atas sebagai hasil pembangunan ekonomi financial inclusion. The government and regulatory
nasional. Pemerintah, bersama regulator juga memiliki bodies are highly committed to drive the development
komitmen kuat untuk mendorong pertumbuhan industri of the banking sector and the real sector as reflected
perbankan dan tumbuhnya sektor riil, sebagaimana by improved LDR policy and efforts to streamline
tampak pada pemberlakuan kebijakan relaksasi LDR bureaucracy.
dan upaya mengurangi mata rantai birokrasi.
layanan, menyikapi kondisi usaha yang berlangsung conditions throughout 2014 by strengthening internal
di sepanjang tahun 2014 dengan memperkuat kondisi condition, touching on aspects of operational system,
internal, baik dari sistim kerja operasional maupun dari capital structure, and funding structure.
struktur permodalan maupun struktur sumber dana.
BII konsisten dengan pelaksanaan program konsolidasi BII consistently implemented its consolidation program
dan repositioning pengelolaan kredit kedalam 3 and reposition loan management into three primary
segmen utama, yakni Perbankan Ritel, Perbankan segments – Retail Banking, Business Banking, Global
Bisnis, Perbankan Global serta perbaikan kualitas kredit Banking. The Bank also improved loan quality of
dari nasabah pada segmen-segmen tertentu yang customers in certain segments affected by adverse
terdampak oleh memburuknya kondisi usaha. Upaya business conditions. The endeavors were successful as
tersebut memberi hasil relatif terjaganya kualitas kredit signified by sound loan quality; BII’s net NPL improved
yang ditunjukkan dengan perbaikan NPL Net BII dari from 1.55% to 1.48%, while gross NPL stood at 2.23%
1,55% menjadi 1,48%. Sementara NPL Gross adalah from 2.11% in 2013. Part of the Bank’s strategy was to
sebesar 2,23% dari 2,11% di tahun 2013. Upaya tersebut increase provisions to cover corporate NPL debtors in
melibatkan penyediaan dana provisi yang cukup Global Banking segment.
besar sebagian besar berasal dari nasabah korporasi
yang mengalami penurunan kualitas kredit di segmen
Perbankan Global.
BII kemudian melakukan pembenahan dengan BII also re-profiled the portfolio of its corporate
melakukan re-profiling portofolio nasabah korporasi customers and focused more on customers with better
dan lebih berfokus membidik nasabah korporasi dengan risk profile. The Bank also deepened its penetration in
profil risiko yang lebih baik, termasuk memperkuat the SOE segment. Included in the re-profiling initiative
penetrasi ke segmen BUMN. Termasuk dalam upaya was identifying leading economic sectors and avoiding
reprofiling tersebut adalah menetapkan sektor- industry sectors that were related with mining activities
sektor ekonomi unggulan dan menghindari sektor- on the basis of weak demands for Indonesian primary
sektor ekonomi yang berkaitan erat dengan kegiatan export commodities.
pertambangan dengan pertimbangan masih lemahnya
permintaan produk ekspor komoditas primer Indonesia.
Sementara proses konsolidasi dan revitalisasi Perbankan Meanwhile, consolidation and revitalization process
Bisnis dan Perbankan Ritel terus dijalankan dengan of Business Banking and Retail Banking continued.
fokus utama adalah perbaikan kualitas layanan dan BII’s main focus was to improve service quality and
perbaikan sistim kerja. Untuk menambah daya saing dan work system. To enhance competitiveness and growth
meningkatkan potensi pertumbuhan, BII merealisasikan potential, BII launched regionalization initiative, a
inisiatif regionalisasi, yang membuat cabang-cabang program that enables branch offices in certain regions
di wilayah region tertentu memiliki fleksibilitas lebih to have more flexibility in terms of capturing growth
tinggi dalam meraih peluang pertumbuhan dari potensi opportunities from local economic potential. The
ekonomi di wilayah operasionalnya. Dua kantor wilayah implementation of this regionalization initiative starts
telah ditetapkan sebagai pilot proyek implementasi with two branch offices as pilot projects.
konsep regionalisasi tersebut.
Dalam rangka memperkuat daya saing, BII juga BII also consistently drives competitiveness by
konsisten dengan upaya meningkatkan kualitas layanan improving service quality through standardization and
melalui standarisasi dan stabilitasi kualitas layanan stabilization of service quality throughout all branch
seluruh kantor cabang sesuai kriteria Tiger Way. BII offices, aligned with Tiger Way criteria. BII has initiated
bahkan mulai menginisiasi program Accelarate, sebagai the Accelerate program, enacting its commitment
wujud komitmen bagi tercapainya percepatan layanan to accelerate services and to improve the quality of
sekaligus meningkatnya kualitas layanan di seluruh services across all of BII’s branch offices.
cabang-cabang BII.
Sementara itu, dalam rangka memperkuat struktur To strengthen capital and funding structure, BII has
modal dan struktur dana, BII telah merealisasikan exercised Rights Issue VII and has issued subordinated
program Rights Issue VII dan penerbitan obligasi bonds and BII shelf bonds tranche I 2014. In 2014, BII’s
subordinasi dan obligasi berkelanjutan BII tahap I 2014. subsidiary also issued bonds to meet its working capital
Pada tahun 2014 anak usaha BII juga merealisasikan needs and to bolster funding structure.
penerbitan obligasi untuk mendukung kebutuhan
modal kerja dan memperkuat struktur pendanaan.
Upaya-upaya tersebut membuat BII memiliki struktur These endeavors have allowed BII to have sound and
modal dan struktur pendanaan yang lebih baik, yang solid capital and funding structure that will ensure
akan membuat Perseroan lebih siap mengantisipasi the Bank’s readiness in anticipating and utilizing
dan menyambut peluang perbaikan kondisi usaha opportunities arising from improved business
di tahun-tahun mendatang. Dengan tambahan dana conditions in the coming years. With proceeds from
obligasi subordinasi maupun obligasi lainnya tersebut, subordinated bonds and other bonds issued, BII will see
LDR BII akan lebih baik, sehubungan dengan rencana a better LDR level following planning the new policy
diberlakukannya peraturan perhitungan LDR yang of LDR calculation that recognizes securities as its
memperhitungkan komponen surat berharga. component.
Mengingat semakin meningkatnya daya beli As the purchasing power of Indonesian people
masyarakat Indonesia sebagaimana tercermin dari continues to strengthen - reflected from growing per
meningkatnya pendapatan perkapita, meningkatnya capita income, enlarging population of the middle class,
jumlah kelas menengah, serta meningkatnya angkatan and increasing number of people in the productive age
kerja produktif, maka pertumbuhan pasar dalam group – the growth of domestic market will stay as a
negeri akan tetap dominan dalam membentuk agregat significant component that makes up the total demands
permintaan secara makro. Seperti ditunjukkan oleh in the economy. Data from Statistics Indonesia shows
data dari BPS, PDB perkapita Indonesia di tahun 2014 that Indonesia’s per capita GDP in 2014 has reached
telah mencapai Rp42 juta, meningkat 16% dari tahun Rp42 million, rising by 16% from Rp36 million in 2013.
2013 yang sebesar Rp36 juta, menggambarkan besarnya This illustrates the great potential of Indonesia’s
potensi pertumbuhan pasar Indonesia, baik dari sisi domestic market both in terms of funding and lending.
penghimpunan dana maupun penyaluran kredit. Hal Supported by these facts, the Micro, Small, and Medium
tersebut menjadikan segmen bisnis yang berorientasi (MSM) sector as the business segment that focuses on
pada pasar dalam negeri, yakni segmen bisnis Mikro, national market is a sector with promising outlook.
Kecil dan Menengah (MKM) mempunyai prospek yang
cerah.
2014
42
2013
36
2012
34
2011
31
Berdasarkan kondisi dan data tersebut, pasar domestik Based on the conditions and data, Indonesia’s domestic
Indonesia diyakini akan terus berkembang seiring market will continue to develop as the level of livelihoods
dengan terus membaiknya taraf hidup masyarakat and welfare of the Indonesian people improve, thus
Indonesia, memberikan peluang pertumbuhan creating ample room for sustainable growth of MSM
berkelanjutan bagi segmen bisnis MKM. BII sector. BII is determined to optimally capture growth
bertekad meraih pertumbuhan optimal dari potensi opportunities from this sector; the Bank is ready to
perkembangan segmen usaha MKM ini dengan offer and develop appropriate banking products and
menyediakan dan mengembangkan produk-produk services tailored to the sector’s needs. Beyond that, BII
jasa perbankan yang sesuai. BII bahkan merealisasikan also implements special programs that aim to build and
program-program khusus untuk turut membantu enhance entrepreneurship skills of business players in
tumbuhnya kemampuan usahawan pelaku sektor mikro the micro sector, organizing focused training sessions
melalui pelatihan yang terarah dan pembentukan and establish business communities based on business
komunitas yang sesuai dengan bidang usaha. Penerapan segments. The implementation of regionalization
program regionalisasi diyakini merupakan salah satu program is believed to be one of the solutions that can
jawaban yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan effectively meet business development needs, as it
usaha yang memperhitungkan potensi pertumbuhan takes into account the local potential of communities
komunitas lokal sesuai potensi khusus yang dimiliki and resources in different regions.
masing-masing wilayah.
Perbankan Ritel
Retail Banking
“Kami memahami kepuasan nasabah “We understand that customers’
akan menciptakan loyalitas, yang satisfaction is key to loyalty, which is
bermuara pada bertambahnya basis central to expanding customer base that
nasabah dan pada akhirnya akan mampu will support the growth of the Bank’s
mendukung pertumbuhan bisnis bank business sustainably both in terms of
secara berkelanjutan baik dari sisi funding and lending.
penghimpunan dana maupun penyaluran
kredit.
Kami juga memahami peran penting We also understand the significant role
jaringan kantor cabang sebagai of a branch office at the forefront of our
ujung tombak pengembangan usaha efforts to provide the physical access to
penyediaan akses fisik. Oleh karenanya our services. Driven by this understanding,
kami konsisten menerapkan progam we are consistently carrying out efforts
stabilisasi Tiger Way di seluruh kantor to stabilize Tiger Way across all of our
cabang sebagai bagian dari komitmen branch offices as part of our commitment
pemberian layanan berkualitas lengkap to deliver quality and comprehensive
dengan kemudahan akses fisik maupun services equipped with easy brick and
akses berbasis e-banking, sekaligus mortar as well as e-banking access. We
merintis upaya regionalisasi untuk also initiate regionalization program as
meraih peluang pertumbuhan di seluruh we seek to capture growth opportunities
wilayah operasional BII “ throughout all of BII’s operations”
2014 2014
41.5 21.7
2013 2013
35.8 19.4
2012 2012
28.3 15.8
%
Lani Darmawan
Direktur Perbankan Ritel
Retail Banking Director
2014 2014
16.1 3.2
2013 2013
13.4 2.5
2012 2012
9.9 2.1
RINGKASAN: OVERVIEW:
1. Fokus pada upaya meningkatkan kualitas layanan 1. Focused on service quality improvement across
seluruh kantor cabang dengan stabilitasi Tiger all branch offices by stabilizing Tiger Way and
Way dan penerapan Program Accelerate. Accelerate Program implementation.
2. Konsisten mengintensifkan program Turn Around 2. Consistent and intensive implementation of Turn
untuk meningkatkan volume bisnis sekaligus Around program to boost business volume as well
menjaga dan meningkatkan kualitas portofolio as maintain and improve credit portfolio in retail
kredit di segmen ritel. segment
3. Meningkatkan jumlah basis nasabah untuk 3. Increase customer base to sustain source of low
menjaga sumber dana murah di masa mendatang cost funds in the future with raising CASA ratio
dengan menghimpun CASA rasio bank menjadi bank to be at 39% to the total Bank TPF
39% terhadap total DPK Bank. 4. Total retail banking loans portfolio rose by 16%
4. Total portofolio kredit perbankan ritel meningkat to Rp41.5 trillion with highest contribution from
sebesar 16% menjadi Rp41,5 triliun dengan Mortgage and Auto loan followed by growth credit
kontribusi pinjaman terbesar dari KPR (Kredit card business and Personal Loan with NPL Gross
Pemilikan Rumah) dan KPM (Kredit Pemilikan maintained at approximately 1,04%.
Motor dan Mobil) diikuti oleh pertumbuhan bisnis 5. PITA again recorded significant volume growth of
kartu kredit dan Pinjaman Tanpa Agunan (PITA) 89% amounting at Rp1,064 billion, exceeded Rp1
dengan NPL Gross terjaga di kisaran 1,04%. trillion for the first time. The growth was result of
5. Produk PITA kembali mencatatkan kenaikan cross selling with payroll portfolio in order to get
outstanding loan yang signifikan sebesar 89%, robust PITA portfolio.
melampaui angka Rp1 triliun untuk pertama
kalinya, pada posisi Rp1.064 miliar, sebagai
keberhasilan cross selling dengan portfolio payroll,
sehingga terdapat portfolio PITA yang sehat.
Kegiatan Perbankan Ritel meliputi pemberian kredit, Retail banking activities cover lending, deposit (TPF),
penerimaan simpanan dana (DPK) dan penyediaan and individual banking services. Customer focus
layanan perbankan yang bersifat individual. Pendekatan approach, which emphasis on customers’ needs in
yang berbasis “customer focus” atau berdasarkan apa providing the best products and services, is the Bank’s
yang dibutuhkan oleh nasabah dalam memberi layanan key to success in this segment.
serta produk terbaik menjadi kunci sukses Bank di
segmen ini.
Kondisi persaingan perbankan yang ketat di sepanjang In tight banking competition throughout 2014, which
tahun 2014 yang bisa saja berulang di tahun-tahun potentially continues in the future, Retail Banking
mendatang memperkuat keyakinan Perbankan Ritel in particular and BII in general believe in focusing on
khususnya dan BII pada umumnya untuk semakin service quality improvement and product delivery that
berfokus kepada upaya memenangkan persaingan pasar meets customers’ needs as ways to stay ahead of the
melalui perbaikan kualitas layanan dan penyediaan competition. Turn Around program was initiated several
produk sesuai kebutuhan nasabah. Hal tersebut telah years past and is a program to improve credit approval
dirintis ditahun-tahun sebelumnya dengan pelaksanaan and monitoring process, ensuring better and more
Program Turn Around, yaitu program yang bertujuan efficient process whilst sustaining credit quality and
membuat proses pemberian kredit dan monitoring delivering quick and efficient service time for all retail
berjalan semakin berkualitas dan efisien dengan products – TPF and loan products. With the condition in
tetap menjaga kualitas kredit dan juga memastikan 2014, initiatives under Turn Around Program have been
waktu layanan yang cepat dan efisien untuk semua amplified.
jenis produk ritel baik DPK maupun pinjaman. Kondisi
yang dihadapi ditahun 2014 lalu, membuat intensitas
implementasi berbagai inisiatif dalam penerapan
Program Turn Around ditingkatkan.
BII terus berupaya mengembangkan kompetensi dan In terms of human capital, BII continuously enhances
menempatkan SDM secara tepat, disertai penanaman competencies of its human capital and always ensures
mindset para frontliner untuk senantiasa memberikan to always place the right people. The Bank also nurtures
layanan berkualitas kepada para nasabah. “Customer service culture among front line staff to always deliver
focus” tersebut dikembangkan pada seluruh jajaran quality services to customers. “Customer Focus”
Perseroan, sehingga BII kini semakin dikenal sebagai approach is applied across all levels of the Bank and
Bank yang memiliki kualitas layanan prima. Hal ini with that BII is now recognized as a bank with excellent
ditunjukkan dengan keberhasilan BII selama enam services. This is evident from Top 1 in Service Quality
tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan Top 1 award that BII earns six consecutive years from Institute
in Service Quality dari Institute of Service Management of Service Management Studies (ISMS) Trisakti.
Studies (ISMS) Trisakti.
BII, semakin bertekad untuk mewujudkan diri menjadi Determined to deliver the best “Community Financial
“Community Financial Services” terdepan dengan Services”, BII maximizes and optimize its branch
berupaya maksimalkan dan mengoptimalkan fungsi network in order to take more active and dynamic role
jaringan cabang agar dapat berperan lebih aktif dan in identifying growth potential around their operating
dinamis dalam mengenali potensi pertumbuhan di locations. At present, BII has 428 branch offices
sekitar lokasi mereka beroperasi. BII kini memiliki 428 throughout Indonesia. To set service quality standard
cabang yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. and to drive branch offices initiatives in tapping on
Agar cabang dapat beroperasi dengan standar business potential, BII applies Balanced Score Card
layanan yang sama dan berinisiatif lebih aktif dalam (BSC) – a measured system in line with BII’s business
mengembangkan potensi bisnis, BII menerapkan goals. BSC is applied on individuals and teams of branch
Balanced Score Card (BSC) yang sifatnya lebih terukur level. To support this initiative, BII intensifies training
serta sejalan dengan tujuan bisnis BII. BSC diterapkan programs for front line staff in branches.
secara individual dan team sebagai kesatuan cabang.
Untuk mendukung inisiatif ini, BII mengintensifkan
pelatihan bagi para frontliners di cabang.
BII semakin mengintensifkan program cross selling BII also amplifies cross-selling program using portfolio
dengan menggunakan kemampuan analisa portofolio, analysis, implementing Cross Selling Ratio (CSR) target
menerapkan target Cross Selling Ratio (CSR) sebagai to measure portfolio maximization in developing
ukuran maksimalisasi portfolio dalam menggali potensi business potential against the goal to address all aspects
bisnis dan dalam memenuhi kebutuhan nasabah secara of customers’ needs. CSR is part of retail business’ BSC.
lengkap. CSR ini menjadi bagian dari BSC bisnis ritel.
Merespon penerimaan pasar yang baik akan Addressing the positive market response to shariah
produk-produk Syariah, BII disepanjang tahun 2014 products, throughout 2014 BII intensified Shariah First
mengintensifkan program Syariah First bagi para front program implementation on front line staff, continuing
liners sebagai kelanjutan dari sosialisasi program dan on the socialization of Shariah products and programs
produk Syariah baik untuk produk Simpanan Nasabah both for TPF and Home Loan for retail customers.
maupun Kredit Pemilikan Rumah untuk nasabah ritel.
Berbagai upaya intensif tersebut yang direalisasikan The various endeavors manifested BII’s commitment to
sebagai wujud BII untuk dapat memenangkan loyalitas win customers’ loyalty through quality services, aiming
nasabah melalui layanan berkualitas yang pada akhirnya to grow the Bank’s customer base. BII believe that
bermuara pada upaya meningkatkan basis nasabah. BII increased customer base and loyalty would strengthen
meyakini peningkatan basis nasabah dan peningkatan the capacity of Retail Banking in particular and BII in
loyalitas nasabah akan memperkuat kemampuan Retail general to generate CASA low cost funds in order to
Perbankan Ritel, khususnya dan BII umumnya dalam support long-term substantial growth.
menghimpun dana murah CASA untuk mendukung
pertumbuhan jangka panjang yang berkualitas.
BII memanfaatkan peluang ini dengan membangun BII taps on this opportunity by built the most connected
fasilitas perbankan elektronik yang paling lengkap and comprehensive electronic banking facilities – from
koneksinya (“the most connected”) dengan BII Mobile Banking accessible from device of any
menyediakan sarana lengkap, mulai dari fasilitas BII platforms and BII Internet Banking that is regularly
Mobile Banking yang terlengkap, dapat di akses melalui updated to keep track with technology development
jenis perangkat telepon genggam jenis apa saja, dan and customer preference. Enjoying the positive impacts
juga fasilitas BII Internet Banking yang terus menerus of these enhancements, BII is now known as not only
dimodernisasi sesuai perkembangan teknologi dan sifat the most comprehensive provider of electronic banking
nasabah. Sebagai dampak positif dari pengembangan solutions, but also the best e-Commerce facility
tersebut, BII selain dikenal sebagai penyedia jasa provider.
perbankan elektronik yang terlengkap, juga dikenal
sebagai penyedia fasilitas e-Commerce terbaik.
Fasilitas Mobile Banking juga terbukti memberikan Mobile Banking facility also generates direct
kontribusi langsung terhadap perkembangan portofolio contribution to the growth of TPF portfolio, especially
DPK terutama Tabungan, ditunjukkan dengan lebih savings, as shown by the higher Savings balance
tingginya rata-rata saldo Tabungan yang lebih tinggi. average. In addition, electronic banking services have
Selain itu juga fasilitas layanan perbankan elektronik enabled cross-selling in retail portfolio management.
lebih memudahkan cross selling dalam manajemen
portofolio ritel.
Mempertimbangkan dampak positif dari pengembangan Taking into account all the positive impacts from
e-banking yang dapat bersinergi melalui cross-selling e-banking development and its synergy potential
dengan dukungan keberadaan cabang-cabang, BII through cross-selling with the support of branch offices,
melanjutkan proses transformasi dengan melakukan BII continues the transformation journey, stabilizing
stabilitasi “Rollout Tiger Way” yang dilakukan diseluruh the “Tiger Way” roll out across all branch offices in
cabang BII di Indonesia. Melalui Tiger Way tersebut Indonesia. Tiger Way standardizes all branch offices and
seluruh cabang distandarisasi dan juga diarahkan untuk develops the branch offices’ capabilities to understand
mengerti kebutuhan nasabah tidak hanya terbatas pada customers’ needs beyond product knowledge;
product knowledge namun dapat membantu nasabah moreover, branch offices need to help customers meet
memenuhi kebutuhan layanan bank yang sesuai dengan their banking needs in accordance to their conditions.
kondisinya, sebagai bagian dari implementasi strategi This is part of the strategy implementation to deliver
pemberian layanan berkualitas sebagai tools untuk quality service as the tool to win competition and
memenangkan persaingan dan menjamin pertumbuhan ensure long-term growth.
jangka panjang.
Selain stabilisasi “TIGER Way”, pada tahun 2014 BII Aside from reinforcing “TIGER Way”, in 2014 BII
meluncurkan program Accelerate yang bertujuan untuk launched Accelerate program that is aimed to improve
meningkatkan performance kantor cabang, dimana the performance of branch offices. To do so, the
performance kantor cabang dilihat melalui dua hal yaitu performance of branch offices is measured based on two
profitabilitas dan produktifitas. Profitabilitas diukur aspects, i.e. profitability and productivity. Profitability
dengan parameter : PBT (Profit Before Tax) dan CIR is measured through the following parameters: PBT
(Cost to Income Ratio), sedangkan untuk Produktivitas (Profit Before Tax) and CIR (Cost to Income Ratio), while
diukur dengan parameter : CASA/staff; Loan/Staff; dan Productivity is measured using parameters CASA/staff,
PBT/staff. Loan/staff, and PBT/staff.
Seluruh program-program tersebut menandai langkah The programs marked the first step of regionalization
awal penerapan program regionalisasi, yang dirintis program initiated through the strengthening of
melalui penguatan fungsi-fungsi di tingkat cabang untuk functions at branch level to support the closer
mendukung kegiatan Perbankan Ritel agar semakin collaboration of Retail Banking activities with Business
berkolaborasi erat dengan Perbankan Bisnis dalam Banking in order to explore the potential in growing
menggali potensi di kawasan-kawasan pertumbuhan areas of Indonesia with specific resources. In 2014, BII
di berbagai daerah Indonesia yang memiliki sumber identified two areas, Medan and Surabaya, as the pilot
daya spesifik. Di tahun 2014 BII telah menetapkan dua project locations of regionalization program that works
wilayah, yakni Medan dan Surabaya sebagai pilot project on the basis of quality services.
implementasi program regionalisasi yang berlandaskan
layanan berkualitas.
KREDIT LOAN
Perbankan Ritel BII menyediakan beragam fasilitas kredit BII Retail Banking offers a variety of loan programs for
ritel bagi nasabah, meliputi: KPR untuk kepemilikan retail customers, covering: home and apartment loans;
rumah dan apartemen; kartu kredit; personal loan atau credit card; personal loan or also known as loan without
juga dikenal dengan kredit tanpa agunan (PITA) dan collateral (PITA), and auto loan. Auto loan is facilitated
kredit pemilikan motor dan mobil. Kredit kepemilikan by subsidiaries, which are BII Finance (BIIF), 4 wheeler
motor dan mobil difasilitasi melalui entitas anak, yaitu financing and WOM Finance (WOMF), 2 wheeler
BII Finance (BIIF) untuk pembiayaan untuk kendaraan financing.
bermotor roda empat dan WOM Finance (WOMF)
untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua.
Produk-produk tersebut dirancang berdasarkan hasil The products are designed based on customer needs
survey kebutuhan nasabah, dan disediakan bagi survey and are provided so that customers may choose
nasabah agar dapat memilih sesuai kebutuhannya, baik the products according to their needs in terms of
dari sisi masa cicilan maupun fleksibilitas jenis bunga installment period and flexibility of interest rate.
cicilan.
KPP dan KKBP merupakan wujud antisipasi BII dalam KPP and KKBP represent BII’s anticipation in enhancing
menyempurnakan ragam produk dan jasa perbankan the variance of products and banking services to
agar sesuai dengan kebutuhan nasabah sekaligus accurately meet customers’ needs as well as response in
sebagai respon dalam menghadapi persaingan navigating through the tight competition of mortgage
pemberian KPR yang semakin ketat. Dua produk ini product. These products offer flexibility and are able to
menawarkan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan address customers’ needs. In addition, to foster close
nasabah. Selain itu pula untuk semakin mempererat relationship with BII’s partner developers, the Bank
hubungan kerja sama dengan developer mitra BII, maka launched KPP Easy Approved exclusively for selected
BII meluncurkan program KPP Easy Approved khusus reputable developers.
untuk beberapa developer ternama.
Menghadapi ketatnya persaingan, BII menerapkan In regards with tough competition, BII applies customer
strategi costumer focus, dalam proses pemberian focus strategy in providing mortgage loan. The strategy
KPR. Strategi tersebut menekankan pada penerapan emphasizes on the implementation of quality services
layanan yang berkualitas. Berbagai inisiatif dijalankan and a number of initiatives have been in exercised to
untuk memastikan keberhasilan implementasi strategi ensure the successful implementation of the strategy.
tersebut.
BII menerapkan kebijakan pembukuan KPR sebagai Mortgage loan is incorporated as a component in
bagian dari penilaian kinerja cabang yang dimasukan branch performance assessment, Balanced Score Card.
dalam Balance Scorecard. Tujuannya adalah memastikan The purpose is to ensure easy access for potential
kemudahan akses bagi calon maupun eksisting nasabah and existing customers as well as to drive branch
sekaligus meningkatkan produktifitas cabang. BII juga productivity. BII also pays attention to credit approval
memperhatikan proses persetujuan kredit, atau Turn process or Turn Around Time (TAT) by accelerating
Around Time (TAT) dengan mempercepat implementasi connectivity program implementation in order to
hubbing untuk memastikan kecepatan layanan kepada ensure service speed to customers as a form of quality
nasabah sebagai bentuk layanan yang berkualitas. Guna services. To maintain the speed of service delivery and
memastikan kecepatan layanan sekaligus menerapkan prudence at the same time, BII applies credit scoring in
proses kehati-hatian, BII menerapkan credit scoring the approval process, running auto-approved and auto-
dalam proses persetujuan, dengan menerapkan auto- reject process so as to have faster credit approval.
approved dan auto-reject proses, sehingga persetujuan
aplikasi kredit berlangsung lebih cepat.
BII memperbaiki beberapa kebijakan operasional, BII has improved a number of operational policies
baik dalam survey lokasi maupun survei kelayakan including on location survey and customer survey and
nasabah, termasuk dalam melengkapi seluruh dokumen the completion of all necessary supporting documents
pendukung sebelum seluruh data di-input ke sistem prior to data input to AMOS system. Thus, the overall
AMOS tersebut, sehingga keseluruhan proses approval credit application approval process is efficient with
aplikasi kredit berlangsung efisien namun kualitas healthy credit quality.
kredit terjaga.
Dalam rangka mempercepat proses approval kredit, To expedite credit approval process, BII has commenced
BII mulai melaksanakan program regionalisasi tahap with the phase 1 regionalization program for mortgage
1 untuk proses KPR dengan tujuan untuk peningkatan credit process in order to improve process efficiency,
efisiensi proses dan kualitas KPR serta penyeragaman the quality of mortgages, and to standardize credit
cara proses kredit diseluruh Indonesia. process throughout Indonesia.
Sementara untuk memperluas penetrasi pasar, pada Meanwhile, to expand market penetration, in 2014
tahun 2014 BII merealisasikan kerjasama dengan 446 BII entered into cooperation with 446 developers,
developer, sehingga total jaringan pemasaran produk extending the product marketing network of BII
KPR BII kini bertambah menjadi 859 developer aktif Mortgage Loan to a total of 859 active developers
yang berlokasi di sekitar kantor-kantor cabang BII, untuk located around BII’s branch offices for easy access. In
memudahkan akses layanan. Selain menjalin kerjasama addition to engaging developers, BII also executed
dengan developer, BII merealisasikan program-program strategic programs to support target achievement of
taktis untuk mendukung pencapaian target penjualan Mortgage Loan, covering: KPP Easy Approved, KPP 20
KPR, meliputi: KPP Easy Approved, KPP 20 dan 30 and 30 years, KPR Syariah, Mortgage Life Insurance
tahun, KPR Syariah, Mortgage Life Insurance Reward, Reward, and product knowledge training for front line
termasuk melakukan pelatihan product knowledge bagi staff.
para front liners.
Kebutuhan nasabah akan kepemilikan kendaraan The Bank addresses customers’ needs for four-wheel
bermotor, baik roda empat maupun roda dua, terutama and two-wheel motor vehicles through subsidiaries
disediakan melalui anak perusahaan yaitu BII Finance BII Finance and WOM Finance. In addition to the
dan WOM Finance. Selain melalui dua anak usaha, subsidiaries, BII Head Office also has Auto Loan Division
Kantor Pusat BII memiliki divisi KPM dengan tugas which primary task is to monitor the performance of
utama memonitor kinerja anak perusahaan, dan subsidiaries and to cooperate with other financing
menjalin kerjasama dengan Lembaga Pembiayaan lain institutions in order to achieve aligned performance,
untuk memastikan perkembangan kinerja berjalan to build strong synergy, and to maintain healthy credit
berkesinambungan, bersinergi dengan baik dan portfolio.
menjaga agar portofolio kredit tetap sehat.
Sejalan dengan semangat meningkatkan penerapan Continuing its active efforts to enhance synergy since
sinergi yang telah dimulai sejak tahun 2013, di tahun 2013, in 2014 BII intensified cross-selling program
2014 BII mengintensifkan program cross selling lewat through branch distribution network. BII offers motor
jalur distribusi cabang BII dengan penawaran kendaraan vehicles, especially four-wheel, through Auto Loan
bermotor terutama roda empat, lewat program KPM program at branch level through referral made by front
cabang, yaitu referral yang dilakukan oleh front liners line staff at branch offices to BII Finance and WOM
di cabang kepada BII Finance dan juga WOM Finance. Finance.
Selain melalui anak perusahaan, BII juga Not only through its subsidiaries, BII also developed
mengembangkan portofolio KPM lewat kerjasama auto loan portfolio by leveraging its relationship
dengan lembaga pembiayaan dengan konsep channeling with other financing institutions and entered into
joint financing. Pada saat ini ada 15 lembaga pembiayaan channeling joint financing. Currently, there are 15
yang bekerjasama dengan BII menggunakan konsep financing institutions that collaborated with BII under
tersebut dengan hasil portofolio yang baik dan sehat. the scheme, with robust and healthy portfolio.
Dalam pengelolaan kualitas aset KPM, BII menerapkan In managing the quality of auto loan assets, BII applies
single system dan juga sistem pelaporan yang berbasis single system and IT-based reporting system. In 2014,
IT (teknologi). Pada tahun 2014, BII, melalui Perbankan through Retail Banking-Auto Loan, BII enhanced system
Ritel divisi KPM, meningkatkan kerja sistem yang operations that comprised SSBB, SSWB, and CAMS
terdiri dari Single System BII Finance BII (SSBB), Single through several development phases, namely:
System WOM Finance BII (SSWB)dan Consumer Asset • Dual control, auto debit, and DIN reporting
Management System (CAMS) dengan merealisasikan development for single system between BII and BII
beberapa tahap program pengembangan, yakni: Finance (SSBB)
• Pengembangan Dual Control, autodebet dan
pelaporan DIN untuk single system antara BII
dengan BII Finance (SSBB)
• Pengembangan Produk Motorku & Mobilku dan • “Motorku & Mobilku” product development and
data pelaporan untuk Single system antara BII data reporting development for single system that
dengan WOM (SSWB) connects BII and WOM (SSWB)
• Pengembangan perhitungan proporsi bunga • Formulation of interest proportion for first
angsuran pertama, perubahan grace period, dan installment, adjusted of grace period, and BPKB
monitor BPKB untuk CAMS. monitoring under CAMS.
Seluruh program tersebut mencatatkan pertumbuhan The programs contribute to notable growth of BII’s auto
yang mengesankan bagi BII untuk bisnis KPM. Kedua loan business. The subsidiaries were also able to deliver
anak perusahaan berhasil memperlihatkan kinerja yang excellent performance driven by the synergy initiative.
memuaskan dengan program sinergi yang dilakukan.
Kredit Pemilikan Motor dan Mobil (KPM) Syariah Auto Loan Shariah
Sebagai respon atas tumbuhnya permintaan pasar akan Responding to market demands for shariah-based
produk-produk pembiayaan kendaraan berdasarkan vehicle financing products, BII then developed Auto
prinsip syariah, BII menyediakan mengembangkan Loan Shariah, handled by Auto Loan Division (ALD)
produk KPM Syariah, yang ditangani oleh divisi KPM Shariah. Products offered by ALD Shariah are vehicle
Syariah. Produk yang ditawarkan adalah program ownership (four-wheel and two-wheel) using channeling
kepemilikian kendaraan (mobil dan motor) dengan joint financing scheme with other financial companies,
konsep channeling Joint Finance dengan Finance in collaboration with BIIF and WOM (presently, WOM is
Company, bekerja sama dengan BIIF dan WOM (dimana under the review to extend KPS).
untuk WOM saat ini tengah dalam proses review
perpanjangan KPS).
Menghadapi ketatnya persaingan di pasar kartu kredit, To address competition in the credit card market, BII
BII menerapkan beragam inisiatif dengan tujuan apply various initiatives to boost service quality with
meningkatkan kualitas layanan untuk mendapatkan the aim to secure customer loyalty and raise brand
loyalitas pelanggan, dan meningkatkan brand awareness. To enhance service quality, the Bank
awareness. Kualitas layanan ditingkatkan melalui improves convenience of transaction and assures
kemudahan transaksi maupun ketersediaan beragam the availability of a variety of features crafted in line
fitur yang didesain sesuai kebutuhan nasabah. Beberapa with customers’ needs. Several initiatives that BII has
inisiatif yang dijalankan meliputi: penyederhanaan undertaken include: simplification of documentation
dokumentasi dan proses persetujuan, TAT yang cepat and approval process, quick TAT, direct sales, and sales
dan program penjualan langsung maupun melalui through referral and cross-sell program – all as part of
referral dan cross sell sebagai bagian dari pendekatan One Stop Banking Solution approach.
One Stop Banking Solution.
BII juga mengupayakan loyalitas nasabah melalui BII also nurtures customer loyalty by improving its
perbaikan kemampuan TI untuk membantu proses awal IT capability to support the initial process of credit
penilaian kredit, termasuk dalam memenuhi ketentuan appraisal including in PIN use requirement, support
penggunaan PIN, fokus pada komunitas, co-branding the focus on community, co-branding, and other special
dan pengembangan fitur-fitur khusus. Hasilnya, BII features. As the result, BII attained good position in the
mendapatkan Posisi yang baik dalam Indeks Loyalitas Loyalty Index for Credit Card developed by MarkPlus’
keseluruhan Kartu Kredit yang dilakukan oleh penelitian research in 2014.
MarkPlus research pada tahun 2014.
BII memiliki dua jenis kartu kredit, yakni Kartu Kredit BII offers two types of credit cards – Individual Customer
Nasabah Individual dan Kartu Kredit Korporasi. Kartu Credit Card and Corporate Credit Card. Several types of
Kredit Nasabah Individual, yang merupakan kartu kredit Individual Customer Credit Card include: BII Diamante,
perorangan dikeluarkan dalam beberapa jenis, meliputi: BII Visa Infinite, BII Platinum (Visa/Mastercard/JCB),
BII Diamante, BII Visa Infinite, BII Platinum (Visa/ Regular Card Co-Branding Product (BII VISA Lion Air),
Mastercard/JCB), Regular Card Produk Co-Branding (BII and White Card.
VISA Lion Air) dan White Card.
BII JCB Platinum ditargetkan untuk pasar masyarakat BII JCB Platinum is targeted for Japanese citizens in
Jepang di Indonesia dan profesional Indonesia yang Indonesia and Indonesian professionals who often
seringkali berinteraksi dengan negara Jepang. Untuk engage with Japan. To deepen market penetration, BII
menambah daya penetrasi pasar, BII meluncurkan has launched White Platinum Credit Card with elegant
White Platinum Credit Card, yang memiliki desain and dynamic design in accordance with the targeted
elegant dan dinamis, sesuai dengan segmen pasar yang market segment.
dituju.
Kartu Kredit Korporasi diterbitkan atas kerjasama Corporate Credit Card is issued in cooperation with
dengan Perbankan Global, ditawarkan kepada nasabah Global Banking and offered to corporate customers.
korporasi untuk membantu korporasi dalam memonitor Corporate Credit Card enables customers to monitor
pengeluaran dan belanja para staff eksekutif korporasi the use and expenses of the corporation’s executive
yang biasanya berasal dari kegiatan bepergian dan staff as credit card uses that typically derived from their
jamuan untuk kepentingan korporasi. Atas pembayaran business traveling and business entertaining activities.
melalui BII Corporate Card, korporasi mendapatkan Details of transactions using BII Corporate Card will be
laporan penggunaan kartu yang terperinci sehingga reported to help corporations in making planning and
memudahkan korporasi dalam melakukan rencana financial report.
maupun juga laporan keuangan.
Selain Kartu Kredit Korporasi , BII menerbitkan Kartu In addition to Corporate Credit Card, BII also issues
Kredit Purchasing, dimana fungsinya sebagai alat Purchasing Credit Card as payment instrument for
pembayaran bagi pedagang / pemborong / toko sellers/contractor/shops (retailers) to purchase goods
(retailer) untuk pembelian barang – barang persediaan for their inventories or services obtained directly
atau jasa yang dibeli secara langsung dan rutin dari and regularly from producer/office, direct vendor/
produsen / kantor, pusat / pabrik (distributor). manufacturer (distributor).
Saat ini, pemegang BII kartu kredit dapat menikmati Today, BII credit card holders can enjoy the convenience
fasilitas belanja di jutaan merchant di seluruh Indonesia of transactions at millions of merchants across Indonesia
dan dunia. Sejumlah penawaran ditawarkan atas and globally. In collaboration with various partners,
kerjasama dengan berbagai mitra usaha meliputi diskon, cardholders are entitled to discounts, direct gifts, cash
hadiah langsung, cash back, undian dan lain sebagainya. back, lucky draw, and other offers. BII also continuously
BII juga terus meningkatkan kualitas pengelolaan improves the quality of its credit card management –
bisnis kartu kredit, meliputi penerapan credit scoring, improvement programs include credit scoring, behavior
behaviour scoring, peringatan dini kepada nasabah dan scoring, early warning system to customers, and better
sistem manajemen collection yang lebih baik untuk collection management system to ensure that the level
memastikan tetap rendahnya NPL kartu kredit pada of credit card NPL stays at around 2.2%.
kisaran 2,2%.
Tantangan terbesar bagi pengelolaan kartu kredit yang Presently, there are a number of challenges to
menguntungkan saat ini adalah adanya pembatasan profitable credit card management, i.e. interest rate
bunga pinjaman, jumlah kartu yang dimiliki dan juga control, limitation of maximum number of cards, and
persyaratan penghasilan untuk calon nasabah Kartu income requirement for credit card customers. These
Kredit. Hal ini berdampak pada pembatasan pendapatan challenges affected the Bank’s interest income and
bunga yang diterima Bank serta berkurangnya lower issuance volume of new credit cards.
penerbitan kartu baru.
Untuk menjawab tantangan tersebut di atas maka BII To address the challenges, BII has undertaken customer
menerapkan inisiatif analisa pada nasabah yang ada analysis initiative and utilized behavior scoring to
dan penggunaan behaviour scoring serta menerapkan establish monitoring on management fee and risk-
monitoring terhadap manajemen “fee” dan “risk based based pricing. Continuous improvement is also applied
pricing”. Area lain yang juga diperbaiki terus menerus on Turn Around Time (TAT) of credit process so credit
adalah Turn Around Time (TAT) dalam proses kredit cards can be delivered speedily to customers.
sehingga nasabah bisa mendapatkan Kartu Kreditnya
dengan jauh lebih cepat.
Untuk meningkatkan penggunaan PITA, BII To boost PITA performance, BII has expedited TAT to
mempercepat TAT menjadi hanya 3 hari kerja untuk just 3 working days, exclusively for payroll customers.
nasabah payroll. BII juga membuka kesempatan BII also opens opportunity to market PITA for new
penyaluran PITA bagi nasabah baru lewat jaringan customers through branch offices. Application can even
cabang, bahkan kini telah dimungkinkan pengajuan be made online via website or SMS.
berbasis online, lewat website maupun SMS.
Suku bunga PITA ditentukan berdasarkan Risk Based PITA interest rate is imposed based on Risk Based
Pricing yang sesuai dengan faktor resiko per segmen Pricing and in accordance with risk factor associated
nasabah, dengan tenor bisa sampai 5 tahun. Upaya- with each customer segment and tenor of up to 5 years.
upaya tersebut memberikan hasil menggembirakan These efforts have given exceptional results, with PITA
dengan meningkatnya outstanding pinjaman PITA outstanding growing by 189% from 2013 position.
hingga 189% dari posisi tahun 2013.
SIMPANAN SAVINGS
Sepanjang tahun 2014, Bank melakukan berbagai The Bank carried out numerous activities throughout
kegiatan untuk peningkatan DPK terutama CASA 2014 to boost TPF especially from CASA with programs
yang disesuaikan dengan segmen yang menjadi target designed accordingly with the Bank’s target market
market Bank. segment.
Biingkisan Beruntun 2014 merupakan umbrella Biingkisan Beruntun 2014 is the umbrella campaign
campaign untuk peningkatan dana dari produk to entice funding from savings product. This program
tabungan, program ini menawarkan hadiah langsung offers direct gifts for each new account opening or
untuk setiap pembukaan rekening atau penambahan increase of deposit. The program also offers special
dana, Program ini juga memberikan kesempatan untuk lucky draw prize of vacationing to 5 continents for
memenangkan hadiah undian istimewa berupa liburan the family. To enhance customer engagement, BII also
ke 5 benua yang bisa dinikmati seluruh keluarga. organized Biingkisan Beruntun Festival, a Biingkisan
Agar lebih mendekatkan diri kepada nasabah BII juga Beruntun series of events held in 5 (five) major cities
kembali mengadakan Biingkisan Beruntun Festival, in Indonesia.
yaitu lanjutan program Biingkisan Beruntun berupa
events yang dilaksanakan secara berkesinambungan di
5 (lima) kota besar di Indonesia.
Bank juga melakukan berbagai kegiatan dan event The Bank also conducted activities and events with
untuk anak anak melalui Produk Tabungan Superkidz various sponsorship programs for children through
dengan berbagai program sponsorship dan kegiatan Superkidz Savings Product. Activities were held at
yang dilakukan di sekolah sekolah dasar menggunakan elementary schools using mobile cash office.
mobil kas keliling.
Untuk para pebisnis bank menawarkan program For business players, the Bank has Giro Bisnis and Giro
Giro Bisnis dan Giro Pasti yaitu suatu program yang Pasti programs, which ensures convenience of business
memberikan berbagai kemudahan untuk melakukan transactions through competitive interest rate, low
transaksi bisnis dengan suku bunga yang kompetitif, transaction fees, and various reward offers.
keringanan biaya transaksi yang disertai dengan
berbagai reward yang ditawarkan.
Bank juga meluncurkan layanan payroll, yang merupakan The Bank also launched payroll service, a bundling
bundling dari berbagai produk yang memberikan banyak of several products that bring the most benefits for
benefit baik bagi perusahaan atau karyawan, tidak companies and employees. More than a simple savings
hanya tabungan namun juga dilengkapi dengan fasilitas product, this service also offers loan and insurance
pinjaman dan asuransi. facilities.
Produk yang diberikan meliputi serangkaian instrumen Products offered under this service includes a
investasi, meliputi deposit services, obligasi pemerintah, number of investment instruments: deposit services,
reksa dana, bancassurance, termasuk money market government bonds, mutual funds, bancassurance that
funds, fixed income funds, balanced funds, equity includes money market funds, fixed income funds,
funds dan structured funds telah dirancang untuk balanced funds, equity funds, and structured funds.
secara khusus memberikan keuntungan tinggi dalam The instruments are designed specifically to generate
jangka pendek dan jangka panjang. Untuk reksa dana optimum return in short and long term. For mutual
BII, memasarkan produk yang dikelola olah beberapa funds, BII markets products managed by leading and
manajer investasi terkemuka, seperti: BNP Paribas, reputable investment managers, e.g. BNP Paribas,
Schroders Investment, Manulife Asset Management Schroders Investment, Manulife Asset Management
Indonesia, Danareksa Investment Management, RHB Indonesia, Danareksa Investment Management, RHB
OSK, Maybank GMT Asset Management dan Mandiri OSK, Maybank GMT Asset Management and Mandiri
Manajemen Investasi. Ada lebih dari 37 pilihan produk Manajemen Investasi. In total, there are over 37
investasi Reksadana terbuka (Open Ended Mutual products of Open Ended Mutual Funds to choose from.
Fund) yang disediakan.
Untuk tahun 2014, BII meluncurkan produk asuransi jiwa In 2014, BII launched “Bijaksana”, a traditional life
tradisional Bijaksana, yaitu produk yang memberikan insurance product that gives coverage in the amount of
manfaat uang pertanggungan sebesar 500 kali premi 500 times of the monthly premium. Should no claims
bulanan dan jika tidak terjadi klaim akan terdapat ever placed, the product guarantees full return of
pengembalian penuh seluruh premi yang dibayarkan the premiums paid during the period of insurance. In
selama periode pembayaran polis. Selain itu BII juga addition, BII also has new funds product from mutual
menambahkan beberapa jenis funds baru dari produk funds such as RHB OSK Alpha Sector Rotation.
Reksa Dana seperti RHB OSK Alpha Sector Rotation.
BII juga meluncurkan tema unik untuk memberi nilai To add value in the services offered for Premium
tambah Pelayanan Nasabah Prima, yakni ”Health & Customers, BII launched a unique theme of “Health &
Wealth” dengan 3 pilar tema kesehatan yakni: pola Wealth”, which focuses on 3 health pillars: healthy meal,
asupan sehat, pola hidup sehat dan penyembuhan healthy lifestyle, and medical recovery.
medis.
Dalam rangka mendukung pengembangan layanan To support wealth management service development,
wealth management, BII mengembangkan sistem BII has built Unit Registry Selling Agent application
aplikasi Unit Registry Selling Agent untuk menjalankan system to manage the overall Mutual Funds
keseluruhan transaksi Reksa Dana sekaligus mencatat transactions as well as to record the sales of other
penjualan produk – produk investasi lainnya. Selain investment products. In addition, BII has launched
itu BII meluncurkan sistem aplikasi TRB4001 untuk TRB4001 application system for Premium Customers.
Nasabah Prima, yang merupakan sistem pelaporan The system reports the outstanding funds of a Premium
posisi dari jumlah dana yang beredar yang dimiliki oleh Customer for on balance sheet and off balancet sheet
Nasabah Prima untuk seluruh produk on balance sheet products, placed/gained through BII. BII also has e-mail
maupun off balance sheet, yang ditempatkan/diperoleh blast service for Premium Customers to send product
melalui BII. BII juga menerapkan email-blast bagi reports, special offers, and market information.
Nasabah Prima untuk mengirimkan informasi laporan
produk, penawaran khusus dan juga informasi pasar.
Bancassurance Bancassurance
Dalam bisnis ini BII bertindak sebagai agen penjual dari In bancassurance, BII acts as selling agent of
produk-produk asuransi yang dikombinasikan dengan insurance products that are linked with investments.
investasi. Bisnis Bancassurance merupakan inisiatif Bancassurance business is a priority initiative that is
prioritas yang terus dimonitor dalam Proyek IMPACT. continuously monitored under IMPACT project. To
Untuk mengembangkan produk ini, BII menjalin develop this product, BII works with leading insurance
kerjasama dengan perusahaan asuransi terkemuka, company PT Prudential Life Insurance. BII offers various
yaitu PT Prudential Life Insurance. Program asuransi Unit Link insurance programs from Prudential, including
dari Prudential yang disediakan melalui BII adalah Forta Series, Forta iB Series, Forta Premi Tunggal, and
beragam product Unit Link unggulan yang meliputi: Forta iB Kontribusi Tunggal and Bijaksana.
Forta Series, Forta iB Series, Forta Premi Tunggal dan
Forta iB Kontribusi Tunggal dan Bijaksana.
Produk Bancassurance asuransi jiwa dipasarkan secara Bancassurance product for life insurance is marketed
referensi melalui semua cabang BII serta cross-selling using reference system through all of BII branch
melalui kartu kredit dan saluran lainnya. Dalam offices and through cross-selling to credit card and
rangka cross-selling dan mendukung peran cabang other products. To support cross-selling efforts and
sebagai service selling gateway, didukung oleh aplikasi the branch offices’ role as service selling gateway, BII
perangkat lunak yang dikembangkan oleh Departemen has provided the adequate information technology
Teknologi Informasi. software developed by the Information Technology
Department.
Selain itu, BII melakukan pendekatan yang berbeda In addition, BII has conducted a different approach
dalam memasarkan produk Reksa Dana, dimana to market mutual funds products, whereby the
terdapat proses analisa kinerja serta manajemen risiko, performance analysis process and risk management
yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah. Hasil that adjusted with customer risk profiles. The analysis
analisa tersebut disampaikan kepada petugas penjual, results are forwarded to the sales officer weekly for
secara mingguan untuk kemudian disampaikan kepada dissemination to customer at the later stage. This
nasabah. Proses analisa ini merupakan tambahan analysis process serve as additional information, along
informasi, selain dari informasi dasar yang harus with basic information conveyed to the customers, such
disampaikan kepada nasabah, seperti market outlook, as market outlook, NAV performance, and others.
kinerja NAV, dan sebagainya.
Dengan posisi tersebut, maka Perbankan Ritel This position denoted the success of Retail
berhasil memenuhi salah satu target yang Banking in meeting one of its targets of becoming
ditetapkan, yakni menjadi sumber pendanaan the main source of funding to support BII’s lending
utama dalam mendukung rencana ekspansi expansion.
pinjaman BII.
22%
20%
51%
49%
29%
29%
DEC-13 DEC-14
Global Banking Business Banking Retail Banking
BII juga berhasil memperoleh sejumlah pengakuan BII’s success also gained recognitions from other
dari pihak eksternal, diantaranya Excellent parties. The Bank earned, among others, Excellent
Service Experience Award (ESEA), Aplikasi Mobile Service Experience Award (ESEA), the Best Mobile
Banking terbaik, Layanan KPR tercepat dalam Banking, and the Fastest Mortgage Loan service
kategori “Pembiayaan Perumahan”. under “Home Financing” category.
- Pencapaian dana pihak ketiga adalah sekitar - Third party funds achieved 98% of target
98% dari target - Interest income achieved around 106% of target
- Pencapaian pendapatan beban bunga adalah - Non interest income achieved around 107% of
sekitar 106% dari target target
- Pencapaian pendapatan non bunga adalah
sekitar 107% dari target
Secara keseluruhan, Program Wealth Management Overall, Wealth Management Program BII
BII Platinum Acces berhasil membukukan Platinum Access was able to book growth in terms
penambahan jumlah nasabah dan portofolio of number of customers and portfolio under the
kelolaan sebesar 15% pada tahun 2014. Bank’s management increase 15% in 2014.
• Ekspansi jumlah customer base melalui kerjasama • Expand customer base by engaging subsidiaries,
dengan anak perusahaan memperkuat layanan strengthening payroll service, and execute mass
payroll, dan berbagai program akuisisi yang acquisition programs.
bersifat mass.
• Memperkuat preposisi produk tabungan dalam • Refine the proposition of savings products to
kaitannya dengan kebutuhan nasabah dan better address customers’ needs and launch new
meluncurkan berbagai produk baru untuk menyasar products for untapped segments, such as savings
target segment yang saat ini belum di jamah for Umrah, Teen Savings, and other products that
seperti Tabungan khusus untuk Umroh, Tabungan provide BII’s customers with ease and convenience.
khusus Remaja dan berbagai produk yang bisa
memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi
nasabah BII.
• Memperkuat channel alternatif seperti telesales • Strengthen alternative channels such as funding
funding dan mobil kas keliling dan memposisikan telesales, mobile cash office, and position
e-channel sebagai channel akuisisi. e-channel as acquisition channel.
• Memperkuat lini tenaga penjualan dengan • Strengthen sales staff by maximizing front line
memaksimalkan pengetahuan frontliners melalui staff knowledge through intensive training and
training yang intensif dan pengawasan kinerja rigorous performance monitoring.
yang ketat.
program dan uraian yang lainnya, mencakup: section. Other programs are:
o Menambah jumlah kerjasama Joint Financing o Expand Joint Financing program by engaging
dengan multifinance baru. new multifinance companies.
o Memonitor kualitas account dari masing – o Monitor account quality of each financing
masing financial company. company.
o Melakukan visit kepada cabang - cabang o Visit branch offices of multifinance companies.
multifinance. o Increase the disbursement of existing
o Meningkatkan pencairan finco existing financing with loan transfer/asset acquisition/
dengan mekanisme pengalihan piutang / take over mechanism.
pembelian asset / take over.
• Kredit Pemilikan Motor dan Mobil (KPM) Syariah • Auto Loan Shariah
o Optimalisasi CMO penjualan akan KPM o Optimize CMO to support Shariah Auto Loan
Syariah. sales.
o Sosialisasi KPM Syariah untuk cabang – o Promote Shariah Auto Loan in BII’s branch
cabang BII. offices.
o Utilisasi cabang – cabang BII di seluruh o Utilize BII’s branch offices throughout
Indonesia untuk memberikan kontribusi Indonesia to contribute in increasing the sales
dalam meningkatkan penjualan kendaraan of four-wheel vehicles.
roda empat. o Support partnership evaluation of Shariah
o Mendukung evaluasi partnership insurance insurance.
Syariah.
Perbankan Global
Global Banking
“Kami meyakini tingginya potensi transaksi lintas “We believe in the sizeable potential of regional
wilayah dan lintas negara yang dapat diraih oleh and international transactions that Global
Perbankan Global di masa mendatang, kendati Banking can capture in the future, even though
beberapa sektor yang menjadi andalan selama ini some of our leading business sectors are facing
tengah mengalami kendala. hurdles at the moment.
Oleh karenanya, kami berkomitmen penuh dalam Therefore, we are fully committed to
melakukan pembenahan menyeluruh terhadap comprehensive restructuring of operational
sistim operasi dan target bisnis Perbankan Global system and Global Banking business target
melalui langkah re-profilling dan re-segmentasi through re-profiling and re-segmentation,
termasuk meninjau ulang risk appetite yang including revisiting risk appetite associated
menyertai transaksi skala besar dalam model bisnis with large-scale transactions within our
yang terjadi selama ini. business model.
Dengan selesainya program pembenahan yang The completion of our restructuring program
membuat fondasi operasional Perbankan Global has resulted in a stronger operational
semakin kokoh, kami siap menuju level baru, foundation of Global Banking. We are ready
membantu nasabah korporasi Indononesia to progress towards a new horizon, helping
mengembangkan usaha lintas wilayah dengan Indonesian corporations to grow across regions
layanan perbankan berstandar internasional with the support of global-standard banking
berbasiskan regionalisasi operasional agar nasabah services driven by regionalized operations to
merasa mampu beroperasi secara optimal. Selama allow all customers optimum room for their
tahun 2014 Perbankan global telah menyelesaikan business endeavors. In 2014, Global Banking
delapan key deals, dan memberikan footprint accomplished eight key deals, and created our
di pangsa pasar lingkup tersebut. Transaction footprint in this market. Transaction banking
Banking berkomitmen untuk terus meningkatkan is committed to continously improve customer
layanan perbankan online kepada nasabah melalui experience throught development of the online
pengembangan sistem yang mendukung aktifitas banking, client’s activities towards regional
nasabah dengan lingkup regional untuk transaksi scale on Trade Finance, Cash Management and
Trade Finance , Cash Management, dan Securities Securities Services.
Services.
Penyelarasan dengan Maybank terus memberikan Aligment with Maybank consistenly hone the
Global Markets berbagai keunggulan dalam bidang advantages of Global Markets in operational
operasional dan pengukuran parameter resiko.” and risk parameter measurement.”
2014
2014
6,718
24.0
2013
2013
4,061
30.9
2012
2012
1,909
25.5
Rp24.0
Global Banking loans portfolio into:
2014 2014
2.3 23.8
2013 2013
1.5 19.8
2012 2012
2.1 13.4
RINGKASAN OVERVIEW:
1. Telah melakukan re-profiling portfolio kredit untuk 1. Completed credit portfolio re-profiling to ensure
memastikan distribusi resiko selaras dengan risk distribution was in line with the Bank’s risk
tingkat toleransi resiko Bank (risk appetite). appetite. Applied customer segmentation to
Melakukan resegmentasi nasabah yang bertujuan enhance focus on local large corporations as well
untuk lebih fokus kepada nasabah perusahaan as SOEs.
besar nasional dan BUMN
2. Sebagai bagian dari upaya re-profilling total 2. As the result of comprehensive re-profiling, total
portofolio kredit Perbankan Global turun 22% credit portfolio of Global Banking dropped by 22%
menjadi sebesar Rp24,0 triliun to Rp24.0 trillion.
3. Simpanan Nasabah Perbankan Global tahun 2014 3. Global Banking Third Party Fund in 2014 reached
mencapai nilai sebesar Rp19,7 triliun, turun 17% Rp19.7 trillion, representing 17% decline from
dari Rp23,8 triliun di tahun 2013. Komposisi CASA Rp23.8 trillion in 2013. As a share of DPK, CASA
dari DPK adalah sebesar 26%. composition accounted for 26%.
4. Meningkatkan jumlah nasabah CoOL Banking 4. Increased by 65% the number of CoOL Banking
65%, volume Trade Asset naik 59% senilai Rp2.309 customers; Trade Asset volume rose by 59% to
miliar dan volume Asset Under Management naik Rp2,309 billion, and the volume of Asset Under
21% senilai Rp23,8 milliar. Management rose by 21% to Rp23.8 billion.
Sebagai kelanjutan program re-segmentasi model To align with business segmentation from Maybank
bisnis yang lebih selaras dengan segmentasi bisnis Group as the holding entity, global banking has done
induk usaha, Maybank Group, Perbankan Global re-segmentation of business model. The goal of re-
telah melakukan perubahan segmentasi usaha yang segmentation in Global Banking was to enhance focus
dijalankan. Re-segmentasi yang dilakukan bertujuan on local large corporations (LLC) and multinational
untuk lebih difokuskan kepada nasabah perusahaan corporations (MNC) as well as state-owned enterprises
besar nasional dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (SOE). In line with the objective, organization structure
Seiring dengan perubahan tersebut, struktur organisasi of Global Banking also experienced adjustment from
Perbankan Global juga disesuaikan dari Client Corporate Corporate Client and Corporate Banking to LLC, and
dan Perbankan Korporasi menjadi perusahaan korporasi SOEs.
papan atas dan multinasional (LLC and MNC) dan
BUMN
Mempertimbangkan kondisi tersebut, BII Maybank In view of the condition, BII Maybank has completed
kemudian melakukan re-profilling portofolio kreditnya, credit portfolio re-profilling carried out credit portfolio
khususnya pada segmen Perbankan Global, untuk re-profiling especially on Global Banking to ensure
memastikan distribusi risiko selaras dengan tingkat that risk distribution was aligned with the Bank’s risk
toleransi risiko Bank (risk appetite). Termasuk dalam appetite. Re-profiling included re-segmentation of
langkah ini adalah pelaksanaan resegmentasi nasabah existing customers and potential customers, shifting
dan calon nasabah, yang lebih fokus pada nasabah the emphasis to LLC, MNC, and SOEs. This step was
korporasi papan atas, multinasional dan BUMN. followed with Corporate Banking organization structure
Langkah ini diikuti dengan menyesuaikan struktur adjustment, moving the focus from Client Coverage/
organisasi Corporate Banking dengan fokus nasabah Corporate Banknig to LLC/MNC and SOEs.
dari Client Coverage/Corporate Banking ke LLC/MNC
dan BUMN.
Sebagai antisipasi atas kondisi usaha di masa mendatang Anticipating future business situation, Global Banking
Perbankan Global merealisasikan pembentukan tim has established Watch List & Remedial team, which
Watch List & Remedial, dimana telah menunjukkan brought immediate result of lowering non-performing
hasil berupa terjadinya pengurangan pada akun accounts. In total, there were 7 accounts restructured
yang non-performing. Terdapat 7 akun yang berhasil with total loan value in the amount of Rp1.7 trillion.
direstrukturisasi dengan nilai total pinjaman sebesar
Rp1,7 triliun.
Kegiatan restrukturisasi dan program re-profiling Restructuring and re-profiling programs led to a drop
tersebut membuat Perbankan Global mencatatkan in Global Banking’s credit portfolio in 2014. As part
penurunan portofolio kredit di tahun 2014. Sebagai of the process, Global Banking optimally maintained
bagian dari proses tersebut, Perbankan Global menjaga balanced business exposure in various industry sectors.
exposure bisnis pada berbagai sektor industri secara Through its services – Corporate Banking, Transaction
seimbang dan optimal. Melalui layanan Perbankan Banking, and Global Markets – the core business focus
Global, yaitu Corporate Banking, Transaction Banking, of Global Banking are in prospective industry sectors,
dan Global Markets, fokus bisnis utama Perbankan among others: consumer products, natural resources,
Global antara lain sektor industri yang prospektif, energy, infrastrucure, agribusiness, property, and
antara lain: produk konsumsi, sumberdaya alam, energi, telecommunication.
infrastruktur, agribisnis, properti, dan telekomunikasi.
Sektor industri barang-barang konsumsi, pertanian Consumer goods, agriculture, trade, services, and
dan perdagangan dan jasa serta utilitas menjadi utilities are also the Bank’s industry focus, including
fokus industri yang didukung oleh bank termasuk electricity, which is in line with government’s program.
di dalamnya sumber daya listrik dalam mendukung The Bank believes that the sectors will bring more
program pemerintah. Sektor-sektor tersebut dipercaya opportunities to increase cross selling for products of
akan memberikan kesempatan yang lebih besar dalam Transaction Banking and Global Markets.
meningkatkan cross-selling untuk produk Transaction
Banking dan Global Markets.
Bank telah menurunkan portfolio kredit di bidang Following the decline of prices of global commodities,
Mining & Quarrying menyusul penurunan nilai the Bank has downsized its portfolio in Mining &
komoditas global. Quarrying.
Consumer
Trading &
Products &
Services 8%
Electronics
16%
Technology,
Communication,
Machinery 5%
Property &
Construction Mining & Financial
12% Quarrying Intermediaries
23% 5%
Agriculture
Utilities 11% Basic Materials &
10% Chemicals
7%
Transportation
15% Consumer Products &
Electronics
9%
Trading &
Services 6% Financial
Intermediaries
Technology, Mining & 4%
Communication, Property & Quarrying
Machinery 3% Construction 19%
16%
Selaras dengan fokus pembiayaan Perbankan Global In line with Global Banking’s shift of focus to SOEs,
ke BUMN, peningkatan pembiayaan terlihat di bidang loan in transportation increased – the Bank provided
transportasi yaitu pembiayaan kepada Garuda financing to Garuda Indonesia and to Angkasa Pura II
Indonesia, dan konstruksi yaitu pembiayaan kepada for construction purpose.
Angka Pura II.
Pembiayaan Garuda Indonesia dengan deal berupa With Garuda Indonesia, the Bank provided Musyarakah
Musyarakah Term Loan senilai US$100 juta merupakan Term Loan in a total amount of US$100 million, the
fasilitas pembiayaan Syariah yang terbesar di largest Shariah financing facility in Indonesia to date. In
Indonesia. Selain kerjasama pendanaan, perseroan addition to financing, the Bank also supports business
telah mendukung proses bisnis antara Garuda dengan process between Garuda Indonesia and its sub-agent
para mitra biro perjalanan (sub agent) melalui fasilitas partners through BII Corporate Online Payment (BII
BII Corporate Online Payment (BII CoOLPay), solusi CoOLPay) facility, a web-based payment gateway that
payment gateway berbasis internet, yang menjadi is part of cash management service. To Angkasa Pura II
bagian dari layanan cash management. Pembiayaan (Persero), the Bank provided Rp1.5 trillion loan for the
Angkasa Pura II (Persero) berupa pinjaman sebesar development of Soekarno Hatta Airport.
Rp1,5 triliun untuk mendukung pengembangan Bandara
Soekarno Hatta.
Perbankan Global juga berhasil merealisasikan Global Banking also realized loan for other SOEs. The
pinjaman kepada BUMN lainnya, Pertamina (Persero) Bank has entered into Trade Loan agreement for a total
dengan deal berupa Trade Loan senilai US$100 juta, dan amount of US$100 million with Pertamina (Persero)
pembiayaan ke PLN (Persero) dalam bentuk Pinjaman and Syndicated Loan agreement amounting to Rp6.5
Sindikasi senilai total Rp6,5 triliun (porsi BII Rp 1 triliun) trillion (in which BII accounted for Rp1 trillion) with PLN
untuk pembangunan pembangkit listrik. BII Maybank (Persero) to help with the construction of power plants.
tetap dengan komitmennya untuk dapat mendukung BII Maybank maintained its commitment to support the
kegiatan korporasi skala besar yang berlangsung antar activities of large-scale corporations across BII regions
lintas kawasan regional BII, dengan menjalin kerjasama by collaborating with Maybank Group to develop
dengan Group Maybank untuk mengembangkan regional business prospects in Indonesia. This is also
prospek bisnis regional di Indonesia. Hal ini juga part to anticipate the ASEAN Economic Community
dilakukan sebagai langkah antisipasi atas pemberlakuan implementation, which shall start effectively in 2015.
Kawasan Ekonomi Regional Asean yang mulai efektif
pada tahun 2015.
BII Maybank juga tetap dengan upayanya meningkatkan BII Maybank also offers value added transaction services,
kemampuan transaksional tambahan, termasuk including straight-through processing (STP) and 24/7
memberi kemudahan kepada nasabah melakukan account reconciliation to customers. As part of this
straight-through processing dan rekonsiliasi rekening service commitment, BII enhanced Straigh Throught
selama 24/7. Termasuk juga melanjutkan komitmen Processing (STP) system as well as SWIFT in order to
pengembangan sistem Straight Through Processing provide quick and reliable services to customers. These
(STP) dan SWIFT untuk menyediakan produk dan efforts reflect BII Maybank commitment to become the
layanan kepada nasabah dengan cepat dan handal. leading relationship bank through quality services as
Upaya tersebut menunjukkan komitmen BII untuk well as to grow customers’ businesses in the region that
mewujudkan tujuan menjadi relationship bank yang is growing rapidly and vigorously.
prima dengan layanan yang berkualitas, sekaligus
memberi dukungan yang dibutuhkan dalam membantu
pertumbuhan usaha nasabah di kawasan yang
berkembang dengan pesat.
Perbankan Global tetap berupaya mewujudkan diri To become the leading player in relationship banking,
menjadi yang terdepan dalam relationship banking, Global Banking consistently engages sources of supply
dengan secara konsisten menjalin kerja sama yang lebih chain and their financial community network – putting
dekat dengan sumber rantai pasokan beserta jaringan substantial efforts to understand and accommodate the
komunitas keuangan mereka, berupaya memahami needs of potential as well as existing customers through
kebutuhan dan mengakomodasi kebutuhan para quality products. In view of internal reinforcement
calon nasabah dan nasabah eksisting tersebut melalui initiatives in 2014, BII is confident that it has carried
dukungan produk yang berkualitas. Dengan berbagai out optimum efforts to strengthen the foundation
upaya penguatan fungsi-fungsi internal yang dilakukan of Global Banking to address challenges and growth
selama tahun 2014, BII meyakini telah berupaya dengan opportunities in the future.
baik untuk memperkuat landasan Perbankan Global
menghadapi tantangan dan peluang pertumbuhan di
masa mendatang.
Layanan Corporate Banking yang diberikan meliputi Other Corporate Banking services include investment
pemberian kredit investasi, modal kerja dan corporate/ loan, working capital loa, and other corporate/financial
leverage finance lainnya. Dalam pemberian kredit, BII leverages. BII rigorously monitors customers’ exposure
memantau secara ketat nilai eksposur nasabah, value, especially customers in commodity market.
terutama mereka yang bergerak di pasar komoditas.
BII Maybank terus berupaya meningkatkan unjuk kerja BII Maybank also consistently incrases the performance
sistem cash management, sehingga mampu memenuhi of cash management system to serve needs of all BII’s
kebutuhan layanan dari seluruh segmen nasabah customers across segments – corporations, commercial,
BII Maybank, baik korporasi, komersial maupun and SMEs. To establish supply chain community, BII
SME. Dalam membentuk komunitas supply chain, engage Indonesia’s leading airline and connect the
BII terus menggandeng kerja sama dengan maskapai company with travel and cargo agent as mutual business
penerbangan terkemuka di Indonesia dimana BII partners, where BII Maybank act as the operational
Maybank berperan sebagai bank operasional yang bank. This strategy has successfully boosted the bank’s
menghubungkan mereka dengan travel dan cargo transaction volume and at the same time increased the
agen sebagai bisnis partner terkait. Seluruh upaya Bank’s low cost funds.
tersebut mendukung pertumbuhan volume transaksi
BII Maybank dan pada saat yang sama meningkatkan
dana murah Bank.
Untuk jasa sekuritas, di tahun 2014, BII Maybank fokus In terms of securities service, in 2014 BII Maybank
pada upaya pelayanan jasa kustodian, jasa pengelolaan focused on custodian, fund administration and
dana dan jasa agency. Peluang bisnis untuk jasa agency services. Business opportunity in securities
sekuritas ke depannya akan semakin besar dengan service is projected to increase significantly by having
adanya kerjasama dengan Maybank Global Custodian collaboration with Maybank Global Custodian and BII
dan BII Syariah. Maybank Syariah.
Sebagai bagian dari pengembangan bisnis transaksional, To develop transaction business, BII expand its
BII mendukung perluasan kerjasama dengan Financial cooperation with financial institutions that now have
Institution yang kini mencakup 96 lembaga keuangan covered 96 institutions globally and 550 correspondent
dengan bank koresponden yang telah mencapai lebih banks worldwide. FI-related activities are focused
dari 550 bank di seluruh dunia . Kegiatan FI difokuskan on the partnership with national banks for nostro
kepada partnership dengan perbankan nasional untuk account, payment service, and trade finance. For Non-
layanan nostro account, jasa pembayaran dan trade Bank Financial Institutions, the focus is to enhance
finance. Untuk nasabah NBFI (lembaga keuangan non- collaboration with GMT Assets Management and Kim
bank), fokus diutamakan pada peningkatan kolaborasi Eng Securities in the issuance of commercial papers,
dengan GMT Assets Management dan Kim Eng pension fund management, financing facility, cash
Securities dalam kerjasama penerbitan surat berharga, management, and other banking transactions offered
pengelolaan dana pensiun, fasilitas pembiayaan, as one-stop service solution.
layanan Cash Management dan transaksi perbankan
lainnya sebagai solusi one-stop service.
Sebagai salah satu dari 15 dealer utama yang diakui As one of the 15 Primary Dealers recognized by
oleh Direktorat Jendral Pengelolaan Utang (DJPU) Directorate General of Debt Management (DJPU),
BII menempatkan perhatian khusus pada produk BII has special focus on Fixed Income products. Steps
Fixed Income. Langkah-langkah peningkatan dan taken to enhance and improve sales of Fixed Income
perbaikan yang telah dilakukan pada penjualan Fixed products to customers have been succeed in boosting
Income kepada nasabah telah berhasil mendongkrak the performance by 50% compared to last year’s
pencapaian melampaui 50% dibandingkan tahun lalu. achievements. Furthermore, Global Markets had
Selain itu pada tahun ini juga Global Market telah successfully participated in the issuance of Indonesian
berhasil mensukseskan penerbitan obligasi pemerintah government bonds namely Retail Government Bonds
yaitu Obligasi retail Indonesia (ORI), Saving Bond Retail (ORI), Retail Saving Bonds (SBR), and Sukuk Retail (SR).
(SBR), dan Sukuk Retail (SR).
Global Market BII menghadirkan produk-produk jasa For large-scale corporations, BII Global Market is also
yang sesuai dengan kebutuhan nasabah korporasi skala equipped with products and services that cater to their
besar melalui penyediaan solusi kebutuhan lindung needs of hedging solutions such as Interest Rate Swap
nilai seperti Interest Rate Swap dan Cross Currency and Cross Currency Swap. These products and services
Swap. Kemampuan tersebut mendukung berjalannya also support the regional connectivity concept that
konsep regional connectivity yang memberikan akses allows customers of Maybank Group to access treasury
terhadap produk-produk treasuri di Indonesia untuk products in Indonesia.
nasabah Grup Maybank.
Pencapaian lain di tahun 2014 bagi Global Market Other achievement in 2014 for Global Markets is the
adalah keberhasilan dalm penerbitan obligasi successful issuance of Subordinated Bonds II Bank BII
subordinasi dua bank BII Tranche I year 2014 (Penawan Tranche I Year 2014 (Shelf public offering amounting up
Umum Berkelanjutan dengan jumlah total mencapai to Rp3 trillion) in the amount of Rp1.5 trillion and 11.35%
Rp 3 trilliun) sebesar Rp1,5 triliun dengan tingkat bunga interest rate with 7-year tenor (8 July 2014 – 8 July 2021).
11.35% jangka waktu 7 tahun (8 Jul 2014 – 8 Jul 2021). In the same year, BII Global Markets has shown its active
Pada tahun yang sama BII Global Markets menunjukkan participation in maintaining interbank relationship as
partisipasi aktif dalam menjalin hubungan antarbank reflected by participation in the finalization of Mini
yang dibuktikan melalui keikutsertaan dalam MRA (Master Repurchase Agreement) alongside more
penandatangan Mini MRA (Master Repurchase than 25 others participating banks in Indonesian which
Agreement) dengan lebih dari 25 bank partisipan di was , initiated by Bank Indonesia.
Indonesia yang diprakarsai oleh Bank Indonesia.
Mempertimbangkan kesesuaian antara potensi Considering the alignment risks and potentials, Global
dan risiko yang menyertainya, Global Markets turut Market also taps into SOE segment which was the
menyasar pasar segment BUMN yang menjadi fokus lini Bank’s current focus line of business. Continuous
bisnis Bank saat ini. Aspirasi perbaikan berkelanjutan improvement and performance enhancement are
dan peningkatan kinerja terus ditempuh dengan always carried out with the support of seasoned Trader/
dukungan Trader/Dealer/Sales yang berpengalaman Dealer/Sales with bagging years of experience in the
dan telah berkecimpung dalam industri ini selama industry as well as expert economic research team
puluhan tahun serta tim khusus economic riset which provide in-depth analysis and recommendations
ekonomi yang berpengalaman dalam memberikan in respect to latest economic situation and short and
analisa dan rekomendasi terhadap kondisi ekonomi long term forecast.
terbaru maupun memberikan pandangan terhadap
kondisi dalam waktu dekat dan jangka panjang
CASA CASA
29% 26%
Time Deposit Time Deposit
71% 74%
6,718
2013
65%
4,061
• Peningkatan jumlah nasabah membuat volume • Increase of customers drives the increase of
transaksi juga meningkat. Hal ini berpotensi transaction volume, which potentially boost fee-
meningkatkan perolehan fee based income, based income as one of the main drivers of income
mengingat bisnis jasa transaksi merupakan salah in transaction business.
satu sumber pendapatan fee based yang utama.
• Global banking juga menyediakan layanan sekuritas • Global Banking offers a variety security services,
yang meliputi jasa kustodian, jasa pengelolaan covering Custodian, fund administration services
dana dan jasa agency serta mengembangkan jasa and agency services and has developed other sub-
sub-kustodian lainnya untuk mendukung kegiatan custodian services to support customers’ activities
nasabah berskala regional. in regional scale.
• Seluruh kegiatan dibidang trade finance dan • All activities in trade finance and financial advisory
financial advisory yang dilakukan sendiri maupun that the Bank provided as well as offered as a
dalam rangka kolaborasi membuat volume collaboration boosted transaction volume and
transaksi dan aset kelolaan meningkat. asset under management.
• Mengidentifikasi potensi yang ada pada • Identify potential of other financial instruments
instrument-instrumen keuangan lain yang selama that have not been tapped and to generate gains
ini belum dilakukan dan mengambil keuntungan through thorough calculation in accordance with
dengan perhitungan yang hati-hati sesuai dengan market development
pergerakan pasar.
• Global Markets melanjutkan fokus kepada • Global Markets continue to focus on Large Local
perusahaan besar nasional dan BUMN, selaras Corporate and SOEs, align with Global Banking
dengan target Perbankan Global. Dari sisi non- target market. On non-corporate side, Global
korporasi, Global Markets akan melakukan Markets to improve service FX Retail service to
pengembangan pelayanan terhadap nasabah atas customers by providing greater access and real-
transaksi FX Retail, dengan memberikan akses time connection to the head office so as to expand
yang lebih luas dan terkoneksi real-time terhadap customer base and market share.
kantor pusat guna mendukung peningkatan basis
nasabah dan pangsa pasar.
Perbankan Bisnis
Business Banking
“Ketahanan segmen UMKM dikala krisis “The resilience of MSME segment during crisis,
dan perannya yang strategis dan vital dalam and its strategic and vital role in supplying
memenuhi kebutuhan barang-barang konsumsi domestic consumption goods, reflects ample
domestik menunjukkan potensi yang besar. potential of the sector.
Selaras dengan program transformasi kami In line with our transformation program to
untuk menjadi regional relationship bank yang become a trusted regional relationship bank,
terpercaya, potensi tersebut menunjukan the potential shows that the Company is on the
tepatnya arah yang telah ditempuh oleh right path of growth. Indeed, robust economic
Perseroan, mengingat pertumbuhan ekonomi growth requires the support of resources
yang sehat sesungguhnya harus didukung that needs to be managed optimally. MSME
dengan ketersediaan sumber daya yang harus segment has the capacity to play such a role.
dikelola secara optimal. Segmen UMKM memiliki
kapasitas yang tepat untuk menjalankan peran
tersebut.
2014 2014
40.8 16.4
2013 2013
35.3 13.8
2012 2012
27.1 10.2
549%
Micro Loan Growth
Jenny Wiriyanto
Direktur Perbankan Bisnis
Business Banking Director
2014 2014
23.5 948
2013 2013
21.4 146
2012 2012
16.8 4
RINGKASAN : OVERVIEW:
1. Perbankan Bisnis kini fokus pada kegiatan 1. Business Banking presently focuses on providing
pemberian jasa keuangan maupun jasa terkait financial services and other banking services
perbankan lainnya pada tiga kelompok nasabah, to three customer groups – Micro, SME, and
yakni segmen Mikro, UKM dan Komersial. Commercial.
2. Pengembangan segmen baru dengan masuk 2. Development of new segment by entering the
ke bisnis mikro secara langsung kembali Micro Business has once more delivered satisfying
membukukan pencapaian yang membanggakan. result. Micro loan outstanding grew by 549% to
Outstanding kredit mikro naik 549% mencapai Rp948 billion
Rp948 miliar. 3. SME portfolio grew by 19% to Rp16.4 trillion, while
3. Portofolio UKM naik 19% mencapai Rp16,4 triliun commercial portfolio grew by 10% to Rp 23.4
dan portofolio komersial naik 10% mencapai trillion.
Rp23,4 triliun. 4. The total portfolio of Business Banking rose by 15%
4. Total portfolio Perbankan Bisnis naik 15% mencapai to Rp40.8 trillion.
Rp40,8 triliun. 5. Stable total Third Party Fund raised by Business
5. Total Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun Banking was stable at Rp30.2 trillion.
Perbankan Bisnis bertahan pada angka Rp30,2
triliun.
Direktorat Perbankan Bisnis kini semakin memantapkan Business Banking Directorate has become more focused
langkahnya dalam mengembangkan bisnis pada tiga on developing its business in three business segments:
segmen usaha, yakni: pembiayaan pada segmen Mikro, Micro, SME, and Commercial.
segmen UKM dan segmen Komersial.
Rentang kebutuhan pembiayaan nasabah Perbankan Business Banking offers financing by segment needs:
Bisnis adalah:
• Komersial, untuk nasabah dengan kebutuhan • Commercial – for customers that require Rp10
pembiayaan antara Rp10 miliar sampai dengan billion to Rp100 billion financing.
Rp100 miliar. • Small & Medium Enterprises – for customers that
• Usaha Kecil & Menengah, untuk nasabah dengan require Rp500 million to Rp10 billion financing.
kebutuhan pembiayaan antara Rp500 juta sampai • Micro Enterprises – for customers that require up
dengan dengan Rp10 miliar. to Rp500 million financing.
• Usaha Mikro, untuk nasabah dengan kebutuhan
pembiayaan sampai dengan Rp500 juta.
Sebagaimana ditunjukkan oleh studi yang dilakukan A study conducted by the Cooperative and MSME
oleh Kementerian Koperasi dan UMKM, dari seluruh Ministry showed that, of the total MSMEs in Indonesia,
unit usaha UMKM, diperkirakan sebesar 56,53 juta 56.53 million or over 90% are micro enterprises.
pengusaha atau lebih dari 90% nya bergerak di sektor Meanwhile, banking services have only covered
usaha mikro. Dari jumlah tersebut layanan perbankan approximately 30% of the overall market potential.
baru menjangkau sekitar 30% dari potensi market The data indicates a sizeable growth potential in this
yang ada. Hal tersebut menunjukkan besarnya potensi segment. In 2014, with economy that grew by 5.02% and
pertumbuhan pada segmen ini. Pada tahun 2014, dengan government recorded its lowest expenditure compared
perekonomian yang hanya tumbuh sebesar 5,02% to the last several years, domestic consumption that
dan belanja pemerintah mencatatkan pertumbuhan is supplied by MSME sector continued to grow. This
terendah dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi situation denoted the resilience of MSME sector
rumah tangga, yang sebagian besar dipasok oleh sektor compared to other sectors. Credit growth in banking
UMKM tetap menunjukkan pertumbuhan. Kondisi sector, for example, was affected by tight liquidity and
tersebut juga menegaskan bahwa sektor UMKM relatif high interest rate in 2014 that led to slower economic
lebih tahan terhadap guncangan yang mempengaruhi growth.
sektor ekonomi lain. Seperti diketahui ketatnya
likuiditas dan tingginya suku bunga di tahun 2014
menjadi salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan
ekonomi, dan melambatnya pertumbuhan kredit
perbankan.
Berdasarkan beberapa fakta tersebut BII bertekad Observing these facts, BII is determined to develop
mengembangkan bisnis dengan memberi perhatian the business with significant focus on harnessing the
yang cukup besar pada peluang yang tersedia dari growth potential of MSME sector. Since initiating
pertumbuhan sektor UMKM. Melalui upaya ekspansi business expansion in 2013 to micro financing, the
ke bisnis pembiayaan mikro, yang telah dirintis sejak business structure of Business Banking has since been
tahun 2013 struktur usaha Perbankan Bisnis kini telah moving towards a solid and integrated model to support
berkembang menjadi satu kesatuan yang utuh dalam economic growth from the low level to higher level.
mendukung pertumbuhan ekonomi dari tingkat dasar,
hingga ke level yang lebih tinggi.
Penetrasi pasar dilakukan melalui Financial Supply Market penetration through Financial Supply Chain
Chain Management (FSCM) sebagai strategi Management (FSCM) as BII’s differentiation strategy
differensiasi BII di Perbankan Bisnis, yang memadukan in Business Banking integrates end-to-end businesses
berbagai usaha end-to-end yang membentuk jaringan that constitute the entire supply chain, from micro
rantai pasok mulai dari tingkat ritel mikro melalui retail through distribution network to suppliers/
jaringan distributor sampai ke tingkat pemasok/ producers’ level. The integrated end-to-end approach
produsen. Pendekatan end-to-end yang terintegrasi has allowed the Company to tap into the entire network
mampu meningkatkan relasi yang ada di Perseroan dan and generate greater trading volume for companies as
relasi keseluruhan dalam jaringan, sehingga akhirnya well as to capture broader banking opportunities for BII.
menghasilkan volume perdagangan lebih besar bagi
perusahaan-perusahaan dan peluang perbankan lebih
luas bagi BII.
Melanjutkan program yang telah dirintis pada tahun- Continuing on previous programs, which include
tahun sebelumnya, meliputi pembenahan internal dan internal reorganization and infrastructure improvement.
perbaikan infrastruktur, Perbankan Bisnis berupaya Business Banking endeavors to elevate its competitive
memperluas keunggulan kompetitif dari supply chain advantage derived from supply chain financing and
financing tersebut dan menyelaraskannya dengan align it with the overall business programs in order
keseluruhan program pengembangan usaha agar to produce powerful impacts not only for the Bank,
memberi dampak optimal tidak hanya bagi Bank tetapi but also for customers and their communities. Using
juga untuk nasabah dan komunitasnya. Menggunakan “empowering the community” as the tagline, Business
tagline empowering the community, Perbankan Bisnis Banking continuously launches series of business
secara terus menerus meluncurkan rangkaian program development programs that are integrated to fulfill
pengembangan usaha yang terintegrasi guna memenuhi the need for end-to-end business ecosystem, whilst
kebutuhan ekosistem usaha secara menyeluruh dari delivering high quality services.
hulu ke hilir (end to end) dengan mengutamakan layanan
berkualitas tinggi.
Selain berupaya mengembangkan bisnis mikro In addition to have direct presence in the development
secara langsung, BII juga berupaya mengembangkan of micro business, BII also carried out indirect micro
kompetensi pengembangan usaha mikro secara tidak business development through Mass Acquisition team
langsung, melalui tim Mass Acquisition di Kantor Pusat at the Head Office. The team’s main focus is to expand
dengan fokus utama memperluas eksposur ke pasar exposure to micro market through Linkage Program
mikro melalui kerjasama Linkage Program dengan with micro financial institutions especially cooperatives
lembaga keuangan mikro terutama Koperasi dan BPR, and BPR as well as Government’s loan programs
dan kredit program Pemerintah khususnya dalam especially in agribusiness sector.
sektor agribisnis.
BII PIJAR yang merupakan unit bisnis Perbankan Mikro BII PIJAR, as Micro Banking business unit, is unit to
didedikasikan untuk menjangkau bisnis mikro yang reach growing micro businesses in Indonesia and
sedang berkembang di Indonesia dan menyediakan offers accessible banking services for micro business
layanan perbankan yang lebih mudah diakses enterpreneurs. The launch of PIJAR supports of the
oleh para pelaku usaha mikro. Peluncuran PIJAR Government’s strategy to create financial inclusion and
mendukung strategi Pemerintah untuk meningkatkan conduct various mentoring and assistance program for
keuangan inklusif, serta melakukan berbagai program the communities.
pendampingan dan pembinaan terhadap komunitas
terkait.
Target Market
BII Pijar
(Pilihan Bijak Mitra
Usaha)
Sales &
Operational Coverage
Excellence Model
Channel &
Distribution
Menyusul peresmian BII PIJAR tersebut, Perseroan Following BII PIJAR launch, the Company launched
meluncurkan Program Sahabat BPR, guna membangun “Sahabat BPR” Program, a program that focuses on
kemitraan dengan BPR & Koperasi serta lembaga building partnership with BPR, Cooperatives, and
keuangan lainnya untuk memberdayakan Usaha Mikro other financial institutions in order to empower Micro
di Indonesia. Program pengembangan usaha mikro Business in Indonesia. The Micro business development
tersebut dilakukan dengan membentuk unit mikro di program is carried out by establishing micro unit in
pusat kegiatan. Sahabat BPR adalah program untuk market centers. Under “Sahabat BPR” program, BII
mendukung BPR & Koperasi dari BII untuk memberi aims to enable BPR & Cooperatives of BII to enjoy
benefit timbal balik dalam hal jaringan distribusi dan mutual benefits in the form of distribution network
Teknologi Informasi. Program ini dilengkapi dengan and Information Technology. The program has cash
layanan cash management dan/atau payment gateway management and/or payment gateway features for
bagi BPR melalui CoOLBanking dan modal kerja bagi BPRs through CoOLBanking and provides working
BPR untuk mengakomodir likuiditas mereka. Melalui capital for BPR to accommodate their liquidity needs.
program ini, BPR dapat memberikan pelayanan Through this program, BPR has enhanced ability to
perbankan secara menyeluruh kepada nasabahnya provide comprehensive services to its customers by
dengan memanfaatkan jasa layanan perbankan yang leveraging banking services from BII.
dimiliki BII.
Berbagai program menarik diluncurkan BII PIJAR bagi BII PIJAR offered various attractive programs for seller
komunitas pedagang di beberapa pasar tradisional communities in several traditional markets, such as
yang berkembang seperti BII PIJAR Program Ekstra dan BII PIJAR Program Ekstra and Gemilang Lucky Dip,
program Gemilang Lucky Dip untuk mendorong budaya promoting savings awareness to sellers in traditional
menabung di komunitas pedagang pasar tradisional markets to support the growth and continuity of their
serta mendukung pertumbuhan dan kelangsungan businesses.
usaha komunitas tersebut.
Dalam rangka mempersiapkan dan memenuhi To ensure that its business development efforts are
kebutuhan SDM yang handal dengan kompetensi helmed by human capital with high skills in micro
yang tinggi dalam bidang perbankan mikro, BII banking, BII organizes AMPI (Akademi Mitra Pijar)
menyelenggarakan pelatihan AMPI (Akademi Mitra training program. The first batch joined the program
Pijar) dengan batch pertama diluncurkan pada tahun in 2014. AMPI is a one-year internship program to
2014. AMPI merupakan program magang satu tahun generate young and talented personnel, successors of
untuk mencetak tenaga-tenaga muda berpotensi Mitra PIJAR.
suksesor Mitra PIJAR.
Beragam program tersebut diluncurkan untuk satu The variety of programs was designed for one goal,
tujuan, yakni mendukung pertumbuhan bisnis mikro which is to support the growth of micro business in
di Indonesia termasuk semakin tumbuhnya financial Indonesia and to promote financial inclusion. At the
inclusion di Indonesia. Pada saat yang sama BII same time, the programs also open opportunities for BII
mendapatkan peluang untuk meningkatkan portofolio to develop its micro business portfolio in both funding
bisnis mikro baik dalam rangka penyaluran pinjaman and lending.
maupun pengumpulan dana.
Pemanfaatan teknologi informasi terkini dalam The Bank intensifies the use of latest information
pengembangan pembiayaan rantai pasok terus technology in supply chain financing. Following the
diintensifkan. Menyusul peluncuran CoOLPay2 dan BII launch of CoOLPay2 and BII Synergy accompanied
Sinergi yang dilakukan dengan pendekatan Perencanaan by Enterprise Resource Planning (ERP) approach, BII
Sumber Daya Perusahaan atau dikenal dengan Enterprise launched a new financing program based on information
Resources Planning (ERP), BII meluncurkan pembiayaan technology for focused ecosystem. BII initiated
ekosistem tertentu, berbasis keunggulan teknologi community financing for selected ecosystem by
tersebut. BII menginisiasi pembiayaan komunitas untuk utilizing web-based technology (CoOLPay) and/or card
ekosistem terpilih dengan memanfaatkan teknologi system to reduce dependency on human intervention.
melalui web (CoOLPay) dan/atau media kartu untuk Pilot project implemented in 2014 was applied to
mengurangi ketergantungan pada intervensi manusia. tourism, F&B, and consumer goods industry. Supply
Pilot project pada tahun 2014 dilakukan untuk industri chain system was also developed to accommodate
pariwisata, F&B, dan Consumer goods. Pengembangan the needs of existing credible FSCM debtors; BII offers
sistem rantai pasok juga dikembangkan untuk financing facility for the purchase of inventories from
mengakomodir kebutuhan debitur FSCM eksisting yang main principals who have not engaged in partnership
kredibel dengan menyediakan fasilitas pembiayaan with BII.
untuk pembelian stok barang dari principal utama yang
belum memiliki kerjasama dengan BII.
Melalui pengembangan layanan berbasis teknologi IT-based services enable the integration of customers’
informasi tersebut, proses bisnis nasabah diharapkan business process, creating optimum efficiency. The
dapat terintegrasi sehingga efisiensi tercipta secara various features allow customers to focus more on their
optimal. Berbagai fitur yang tersedia memungkinkan business development. With features from CoOLPay2,
nasabah untuk lebih berkonsentrasi melakukan BII customers may efficiently manage their receivables
pengembangan bisnis dengan lebih maksimal. and payables as well as monitor document and payment
CoOLPay2 memiliki fitur yang memungkinkan flow in an efficient manner
nasabah untuk melakukan pengelolaan piutang dan
hutang dagang serta pemantauan arus dokumen dan
pembayaran dengan lebih efisien.
Pada setiap jaringan, UKM BII berusaha untuk In each of its network, BII SME exercises product cross-
melakukan cross selling dan up sell produk yang selling and up-sell, creating added value for customers
memberikan nilai tambah kepada nasabah dan and boosting the Bank’s revenues. By leveraging
meningkatkan pendapatan bagi Bank. Dengan existing network, BII projects further integration of
memanfaatkan jaringan yang ada, BII memproyeksikan lending to SME with control system of supply, cash,
dapat lebih mengintegrasikan pemberian kredit UKM cash receivables, and cash payables effectively and
dengan sistem pengendalian persediaan barang, kas, efficiently to generate more revenues.
piutang dan hutang secara efektif dan efisien untuk
meningkatkan pendapatan.
BII berupaya menjalankan fungsi intermediasinya BII also continuously carries out its intermediary
dengan menciptakan hubungan dan mempromosikan function by promoting and creating business-to-
business-to-business connections, terutama melalui business connections, especially through branch offices
cabang yang bertindak sebagai central hub. Dengan that serve as central hub. By expanding transaction
memperluas saluran transaksi ke dalam bentuk yang channels that are appropriately in line with needs and
sesuai bagi seluruh anggota komunitas, BII mampu characteristics of market communities, BII has been
memenuhi kebutuhan nasabah sekaligus memperkuat able to meet customers’ needs and strengthen its
posisinya sebagai relationship banking. position as relationship banking.
Salah satu wujudnya adalah realisasi pembentukan One of the Bank’s initiatives is establishing NEO SME
tim NEO SME (New Economic solution SME) dibawah (New Economic solution SME) under SME Banking.
Perbankan UKM dengan fungsi utama mengembangkan The main function is to grow SME segment (loan limit
segmen UKM (limit kredit sampai dengan Rp2 milyar) up to Rp2 billion) with retail approach and centralized
dengan pendekatan ritel dan sentralisasi maintenance/ customer maintenance in the segment.
penanganan nasabah dalam segmen tersebut.
BII (melalui segmen Perbankan Bisnis) mendukung upaya BII (through Business Banking segment) also supports
pengembangan kewirausahaan perempuan melalui women entrepreneurship through www.sukmainspirasi.
www.sukmainspirasi.com dan menyelenggarakan com. The Bank organizes various supporting activities
beragam kegiatan penunjang yang diikuti oleh kaum for women. Through women empowerment programs
perempuan. Melalui pemberdayaan potensi perempuan and support to activities and events for women, BII
dengan pemberian dukungan terhadap berbagai aspires to contribute to financial literacy and create
kegiatan dan acara yang mayoritas kaum perempuan opportunities of financial collaboration.
tersebut, BII berharap dapat menciptakan kesempatan
baru dalam financial literacy dan financial collaboration.
Mempertimbangkan besarnya kebutuhan layanan In view of significant banking service needs and
perbankan dari hubungan ekonomi lintas negara dengan intercountries economic relationship with Japan, BII
Jepang, BII berupaya meningkatkan penyediaan solusi engineers financial solutions and banking services for
keuangan dan layanan perbankan kepada perusahaan- Japanese companies operating in Indonesia. In 2014,
perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia. Pada BII entered into agreement with Gifu Shinkin Bank and
tahun 2014, BII menjalin kemitraan dengan Gifu Shinkin Hamamatsu Shinkin Bank. Through these partnerships,
Bank dan Hamamatsu Shinkin Bank. Melalui kerja sama BII will be the servicing bank for their customers in
ini, BII akan menjadi servicing bank dan menyediakan Indonesia and provide products and services for their
rangkaian produk dan layanan perbankan bagi nasabah customers, from consumer to corporate services.
bank tersebut di Indonesia, mulai dari perbankan
konsumer hingga korporasi.
BII juga berpartisipasi dalam two-step loan dengan 2 BII also participates in two-step loan with two
institusi internasional yaitu The Japan International international institutions, The Japan International
Cooperation Agency (JICA) dan PT Japan Indonesian Cooperation Agency (JICA) and PT Japan Indonesian
Economic Center (PT JIAEC) untuk investasi Economic Center (PT JIAEC), for the construction
pembangunan training center PT JIAEC di Jakarta. PT of PT JIAEC training center in Jakarta. PT JIAEC has
JIAEC telah menyelenggarakan program pemagangan organized overseas internship programs since 2002.
ke luar negeri dari tahun 2002, dimana ada sekitar Every year, for the purpose of skills and human capital
1.800 hingga 2.800 siswa pelatihan yang dikirim dari development training, under Japan Technical intern
Indonesia ke Jepang setiap tahun di bawah program Training program around 1,800 to 2,800 trainees are
Japan’s Technical Intern Training dengan tujuan sent to Japan. To support the interns BII has also signed
pelatihan keterampilan dan pengembangan sumber MOU with cooperative Koperasi Mitra Kenshusei
daya manusia. Untuk mendukung para peserta magang Indonesia (“KMKI”) to provide financing for interns who
BII juga melakukan penandatanganan MOU dengan depart to Japan.
Koperasi Mitra Kenshusei Indonesia (“KMKI”) untuk
menyediakan pembiayaan kepada peserta magang yang
akan dikirim ke Jepang.
Selain kerjasama tersebut, BII juga menyediakan In addition to the partnerships, BII also organizes
kegiatan penunjang bagi komunitas pengusaha Jepang, supporting activities for the community of Japanese
seperti Indonesian Economic Outlook Seminar kepada entrepreneurs, such as Indonesian Economic Outlook
perwakilan dari perusahaan-perusahaan Jepang. Seminar that invites representatives of Japanese
companies.
Event-event dan kerjasama tersebut menunjukkan The events and partnerships reflect the Bank’s
komitmen untuk menyediakan produk dan layanan commitment to provide the best products and
terbaik serta menjadi relationship bank terkemuka services as well as the dedication to become reputable
di Indonesia yang hadir di tengah-tengah komunitas, relationship bank in Indonesia that is present among
memberikan layanan melalui produk dan solusi yang communities, offering products and solutions that meet
sesuai dengan kebutuhan nasabah serta layanan yang customers’ needs, and providing high quality services to
berkualitas tinggi, baik terhadap komunitas lokal local and international communities.
maupun komunitas internasional.
Pengembangan kualitas dan kompetensi SDM Human capital quality and competence is continuously
dilakukan secara terus menerus dan konsisten agar enhanced so as to realize the Bank’s values, TIGER
dapat merealisasikan Nilai Perusahaan yaitu TIGER (Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency,
(Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, and Relationship). Throughout 2014, BII SME organized
dan Relationship). Sepanjang tahun 2014, UKM BII various training programs for employees, including:
mengadakan berbagai program pelatihan bagi SDM nya, Refresher Training Funding Product Knowledge, Credit
seperti: Refresher Training Funding Product Knowledges, Policy, Credit Proposal & Cash Flow Analysis, Credit
Credit Policy, Credit Proposal & Cash Flow Analysis, Credit Knowledge and other training programs.
Knowledge dan pelatihan lainnya.
BII membentuk komunitas Sukma Inspirasi dan BII established Sukma Inspirasi community and
menggunakan laman www.sukmainspirasi.com set up website www.sukmainspirasi.com as
sebagai media komunikasi, dalam rangka mendukung communications medium. Activities in 2014 include:
upaya pengembangan kompetensi kewirausahaan
kaum perempuan, dengan menyelenggarakan
beragam kegiatan di tahun 2014, mencakup:
• Workshop bertajuk “Yuk Percantik Toko Online- • Workshop entitled “Yuk Percantik Toko Online-
mu” bekerja sama dengan Elevania. Topik yang mu” with Elevania for online shop owners,
dibawakan mencakup fotografi, laman belanja covering topics of photography, online shop
daring, dan pembiayaan usaha. webpage, and financing.
• Workshop Sertifikasi BPPOM & Halal untuk • BPPOM & Halal Certification for SME products
Produk UKM. workshop.
• Talkshow “Inspirasi Bisnis Perempuan Indonesia • Talkshow “Inspirasi Bisnis Perempuan
Dengan Memanfaatkan Kekayaan Budaya Indonesia Dengan Memanfaatkan Kekayaan
Tradisional” yang dilanjutkan dengan fashion Budaya Tradisional” (Business Inspiration for
show yang menghadirkan koleksi busana batik Indonesian Women through Rich Traditional
dan kebaya yang menjadi ciri khas pakaian Culture). Following the talk show was fashion
nasional perempuan dan disainer mode show, presenting traditional batik and kebaya
Indonesia. Pelaksanaan kegiatan ini adalah collection, the signature attire of Indonesian
bagian dari komitmen BII untuk mendukung women and fashion designers. The event,
komunitas wirausaha perempuan Indonesia, attended by renowned women figures, signified
yang dihadiri oleh inspirator kaum perempuan BII’s commitment to support Indonesian women
ternama. entrepreneurs
Guna mendukung pengembangan segmen bisnis ini, BII To support the development of this business segment,
telah menyiapkan SDM yang kompeten, untuk melayani BII has prepared competent human capital who offer
dan memastikan bahwa nasabah mendapat manfaat services and ensure that customers enjoy the full-range
penuh dari Kantor Cabang BII dan Komunitas di sekitar of benefits from BII Branch Offices and surrounding
cabang tersebut. Pengembangan market untuk nasabah Communities. Market development for customers
di segmen ini akan menekankan pada pembinaan in this segment focus on business relationship
hubungan bisnis secara total melalui penyediaan solusi development through end-to-end business solutions,
bisnis yang menyeluruh, termasuk penyediaan financial including financial supply chain.
supply chain.
Dalam rangka meningkatkan struktur kapitalisasi To enhance customers’ capital structure, BII Commercial
nasabah, Komersial BII telah menyiapkan sumber has in place sufficient resources so that customers can
daya yang mendukung sehingga nasabah tidak hanya be exposed to local and regional business solutions.
mendapatkan solusi bisnis di level lokal, namun juga One of the aspects is reliable Relationship Manager
di level regional. Salah satunya dengan pemenuhan who is fully capable to handle multi-transactions both
kebutuhan akan Relationship Manager yang handal, inter-branch and cross regions in other to generate
untuk menangani multi transaksi baik inter cabang optimum fee based income.
maupun lintas regional agar dapat menghasilkan fee
based yang optimal.
Upaya Komersial BII dalam memberikan layanan The efforts of BII Commercial in providing
finansial yang lengkap dan berkualitas akan membuat comprehensive and quality financial services will
BII mampu meningkatkan portfolio kredit yang increase BII’s credit portfolio in this segment, and will
berkualitas di segmen ini yang akan membantu contribute to sustainable business growth of the Bank.
Perseroan mencatatkan pertumbuhan usaha yang
berkelanjutan.
2014
948
2013
146
2012
4
2014
16.4
2013
13.8
2012
10.2
2014
23.5
2013
21.4
2012
16.9
2014
30.2
2013
30.7
2012
25.2
Perbankan Syariah
Shariah Banking
“Kami berupaya memaksimalkan peluang “We endeavor to maximize growth
pertumbuhan pembiayaan Syariah melalui opportunity of Shariah financing by
implementasi strategi ekspansi dengan implementing our expansion strategy called
tagline ‘Shariah First’ dengan mengoptimalkan ‘Shariah First’. We optimize and leverage the
pendayagunaan seluruh jaringan kantor network of conventional offices and we open
konvensional serta didukung pembukaan Kantor new Shariah Branch Offices.
Cabang Syariah yang baru.
Oleh karenanya kami bertekad untuk melanjutkan Therefore, we are determined to continue
pengembangan usaha dengan didukung business development efforts with the support
pengembangan produk-produk Syariah baru of new Shariah products that appropriately
sesuai kebutuhan, meningkatkan kompetensi answer market needs, enhance human capital
SDM, menyempurnakan Shariah Governance competence, refine Shariah Governance
Framework (SGF) dan membenahi MIS pelaporan Framework, reorganize reporting MIS, and
termasuk KPI cross selling Syariah sebagai upaya incorporate Shariah cross selling in KPI to
untuk meraih peluang pertumbuhan ekonomi capture growth opportunities of Shariah
Syariah dimasa mendatang.” segment in the future.”
4.16 5.68
2013 2013
3.04 3.44
2012 2012
0.61 1.90
65 %
Herwin Bustaman
Kepala Unit Usaha Syariah
Head of Shariah Banking Unit
7.18 98.36
2013 2013
3.99 111.88
2012 2012
2.09 52.08
RINGKASAN : OVERVIEW:
1. Mulai menerapkan strategi ekspansi dengan 1. Expansion strategy carried out under “Shariah
tagline “Shariah First” pasca keberhasilan First” tagline following the successful business
pelaksanaan transformasi model bisnis yang model transformation in 2012-2013.
direalisasikan pada periode 2012-2013.
2. Meningkatkan pendayagunaan cabang 2. Leveraged conventional branch offices as Shariah
konvensional menjadi service point Syariah yang service points in addition to opening Shariah
berkualitas selain menambah Kantor Cabang Branch Office. In total, the number of Shariah
Syariah, sehingga total service point layanan service points have increased to seven Shariah
Syariah meningkat menjadi tujuh Kantor Cabang Branch Offices, two Micro Shariah offices, and 449
Syariah, dua kantor Mikro Syariah dan 449 Office Channeling.
Layanan Syariah. 3. BII UUS total financing portfolio grew by 65% to
3. Total portofolio pembiayaan BII UUS naik 65% Rp5.7 trillion and total assets increased by 80% to
mencapai Rp5,7triliun, total aset naik 80% Rp7,2 trillion.
mencapai Rp7,2 triliun. 4. Third Party Funds (TPF) rose by 37% to Rp4.2
4. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik trillion.
sebesar 37% menjadi sebesar Rp4,2 triliun.
Perbankan Syariah di Indonesia semakin menunjukkan Shariah banking in Indonesia has continued to grow
keunggulannya dalam beberapa tahun terakhir. Saat and show its significance in the last several years. At
kondisi ekonomi global dan nasional yang kurang a time when adverse condition of global and national
kondusif mulai mempengaruhi pertumbuhan kredit economy started to have its effects on credit growth
perbankan konvensional, perbankan Syariah tetap of conventional banking, Shariah banking consistently
menunjukkan pertumbuhan yang cukup mengesankan. produced noticeable growth performance. This
Hal ini merupakan bukti bahwa bank Syariah semakin evidenced that as financial provider Shariah banks
dilirik sebagai alternatif pola pembiayaan bagi para have become more attractive for customers, as Shariah
nasabah mengingat perbankan Syariah dipandang banks are regarded as free from speculation.
bebas dari spekulasi.
Hal tersebut juga menunjukkan besarnya potensi Further, strong performance of Shariah banking also
ekonomi keuangan Syariah di Indonesia, yang signifies the sizeable potential of Shariah economy in
juga menunjukkan tahan terhadap gejolak krisis. Indonesia, which also has been quite resilient under
Sektor keuangan Syariah yang selalu mensyaratkan crisis. Shariah financial system that requires real
underlying transaksi riil yang jelas membuat underlying transaction has enabled this sector to grow
pertumbuhan sektor ini tumbuh dengan didukung on the basis of real activities. According to OJK data,
basis kegiatan riil yang kuat. Pertumbuhan perbankan Shariah banking development, especially retail Shariah
Syariah, khususnya ritel Syariah di Indonesia, sesuai in Indonesia, has been consistently robust in the past
catatan OJK, menunjukkan pola pertumbuhan yang several years. Presently, Shariah banking institutions in
sangat baik dalam beberapa tahun terakhir, bahkan Indonesia constitute the largest Shariah banking system
saat ini institusi perbankan ritel Syariah di Indonesia in the world with around 3,000 Shariah office network,
adalah yang terbesar di dunia, dengan jumlah kurang 18 million customers, and total assets amounted to
lebih 3.000 jaringan kantor perbankan Syariah, nasabah Rp262 trillion.
mencapai 18 juta lebih dan total aset mencapai Rp262
triliun.
Potensi pertumbuhan industri perbankan Syariah masih In the Indonesian context, the ample growth potential
cukup besar, didukung fakta bahwa Indonesia adalah of Shariah banking industry is also due to the fact that
negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar Indonesia is a country with vast population, increasing
dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat per capita income, and demographic composition that
dan demografi Indonesia dengan jumlah penduduk is largely occupied by citizens of productive age. Data
usia produktif yang relatif tinggi mendorong sektor shows that Shariah banking in Indonesia has been
ritel. Data empiris sendiri menunjukkan pertumbuhan growing rapidly in the past five years, averaging to
industri perbankan Syariah di Indonesia yang cukup 40% per annum. OJK projects that the contribution
pesat dalam lima tahun terakhir, mencapai 40% of Shariah banks to national banking industry will
per tahun. Kontribusi perbankan Syariah, sesuai reach 15%-20%. In view of the data, BII is determined
prakiraan OJK, akan mencapai 15%-20% terhadap to optimally develop Shariah business by utilizing the
industri perbankan nasional dimasa mendatang. Hal Bank’s infrastructure and distribution channels.
ini membuat BII bertekad mengembangkan bisnis
Syariah secara maksimal dengan memanfaatkan semua
infrastruktur dan saluran distribusi yang dimiliki.
Untuk mencapai aspirasi tersebut, BII UUS To achieve the aspiration, BII UUS carried out a number
merealisasikan beberapa inisiatif penting sepanjang of key initiatives in 2014, summarized as follows.
tahun 2014, dengan penjelasan ringkas sebagai berikut. • Defined ‘Shariah First’ strategy as the commitment
• Mencanangkan strategi ‘Shariah First’ sebagai to start and complete regional transformation
komitmen untuk melaksanakan dan menuntaskan program.
program transformasi regional.
‘Shariah First’ merupakan strategi yang diterapkan Under ‘Shariah First’ strategy, front line staff of
di BII dimana frontliners akan menawarkan produk- BII will offer Shariah products to new and existing
produk Syariah kepada nasabah baru maupun customers (by promoting the excellence of Shariah
eksisting (dengan mengedepankan keunggulan products). This strategy is adopted to realize on
produk Syariah). Strategi ini diadopsi untuk of Maybank Group’s aspiration of becoming the
merealisasikan salah satu aspirasi dari Maybank Global Leader in Islamic Finance. In addition, this
Group untuk menjadi the Global Leader in Islamic strategy can broaden BII’s business coverage and
Finance. Selain itu, strategi ini dapat memperluas create added value for customers.
cakupan bisnis BII serta memberi nilai tambah bagi
nasabah.
Strategi ‘Shariah First’ menjadi kelanjutan inisiatif ‘Shariah First’ strategy continued the initiative
BII UUS yang telah sukses diimplementasikan pada of BII UUS that was successfully implemented
tahun 2012-2013 yaitu penyesuaian model bisnis in 2012-2013, which was the transformation of
BII UUS sebagai penyedia produk & jasa Syariah BII UUS business model as Sharia products and
dan manajemen pemasaran serta penataan ulang services provider and marketing management unit
(re-alignment) struktur pengelolaan cabang- as well as the structure re-alignment of Shariah
cabang Syariah. branch office management.
Beberapa inisiatif telah dituntaskan dalam rangka A number of projects have been completed in
mendukung implementasi strategi ‘Shariah First’ support of ‘Shariah First’ strategy, among others:
ini, antara lain:
• Perubahan model bisnis dari Monoline • Change of business model from Monoline
Business menjadi Product & Sales Business to Product & Sales Management
Management Provider Provider
• Menjalin kerja sama kemitraan strategis dengan • Entered into strategic partnership with Garuda
Garuda Indonesia dalam peyediaan fasilitas Indonesia. The partnership entails Shariah
pembiayaan Syariah dan kerja sama di berbagai financing and cooperation in other areas that will
bidang bagi kemajuan bisnis kedua pihak. bring benefits for both parties.
BII menyediakan fasilitas pembiayaan musyarakah BII agreed to provide musyarakah financing (profit-
(kemitraan berbagi hasil) USD100 juta kepada sharing partnership) in the amount of USD100 million
Garuda Indonesia. Fasilitas ini merupakan to Garuda Indonesia. The facility is the largest Shariah
pembiayaan Syariah bilateral terbesar di Indonesia bilateral financing in Indonesia to date and will be used
saat ini yang ditujukan untuk mendukung ekspansi to support Garuda Indonesia’s business and operational
bisnis dan operasional Garuda Indonesia. Selain expansion. In addition to financing, BII and Garuda
kerja sama di bidang pendanaan tersebut, BII dan Indonesia also have cash management agreement,
Garuda Indonesia juga bekerja sama dalam layanan where BII facilitates the business process of Garuda
cash management, dimana BII mendukung proses Indonesia and its partner travel agents (sub-agent)
bisnis antara Garuda Indonesia dengan para mitra using BII Corporate On Line Paymen (BII CoOLPAY) – a
biro perjalanan (sub agent) dalam fasilitas BII web-based payment gateway solution. BII CoOLPAY is
Corporate On Line Payment (BII CoOLPAY), solusi also utilized by Garuda Indonesia’s subsidiary, Citilink,
payment gateway berbasis internet. Fasilitas BII facilitating the company’s business with travel agents.
CoOLPAY juga digunakan oleh anak perusahaan
Garuda Indonesia, yaitu Citilink dalam mendukung
proses bisnis dengan para mitra biro perjalanan.
jumlah penerbitan sebanyak-banyaknya sebesar billion and was part of the Continuous Sukuk
Rp300 miliar, merupakan bagian dari Penawaran Mudharabah Public Offering I Bank BII that
Umum Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank targets to generate a total of Rp1 trillion. Proceeds
BII dengan target dana yang akan dihimpun from Sukuk Mudharabah issuance will be used
seluruhnya sebesar Rp1 triliun. Dana yang to augment productive assets in regards with BII
diperoleh dari penerbitan Sukuk Mudharabah Shariah business development.
ini akan dipergunakan untuk meningkatkan aset
produktif dalam rangka pengembangan usaha
Syariah BII.
• Melanjutkan program sosialisasi dan edukasi • Shariah banking education and socialization
perbankan Syariah. programs
Program sosialisasi dan edukasi perbankan Syariah Shariah banking education and socialization
kepada seluruh karyawan BII melalui Shariah programs for all employees of BII through Shariah
Business School Online Training yang sudah Business School Online Training started in 2013.
dimulai sejak 2013. Pada 2014 BII UUS meluncurkan In 2014, continuing the module e-Learning
e-Learning Comprehension of Shariah Banking Foundation of Shariah Banking, BII UUS launched
sebagai kelanjutan e-Learning Foundation e-Learning Comprehension of Shariah Banking.
of Shariah Banking serta menyelenggarakan BII UUS also organized Classroom Training, which
Classroom Training yang meliputi ‘Tips & Tricks covered topics ‘Tips & Tricks Selling Shariah
Selling Shariah Banking Product’ dan ‘Train the Banking Product’ and ‘Train the Trainer’, and rolled
Trainer’ dan roll-out training Pendidikan Dasar out Basic Education of Shariah Banking program in
Perbankan Syariah di seluruh regional di Indonesia. all regions in Indonesia.
SCP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip SCP is developed based on Shariah principles contained
Syariah yang terkandung dalam fatwa-fatwa in the fatwa of National Shariah Board – Indonesian
Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia Ulema Council (DSN-MUI) and applicable shariah
(DSN-MUI) dan peraturan perbankan Syariah yang banking regulations. SCP regulates Shariah compliance
berlaku. SCP merupakan kebijakan mengenai and is part of SGF to support proper implementation of
kepatuhan Syariah dan menjadi bagian dari SGF Shariah compliance across the Bank’s Shariah activities.
dalam rangka mendukung penerapan kepatuhan With SCP, the Bank may effectively and efficiently
Syariah secara baik dan benar dalam kegiatan communicate and apply Shariah provisions to internal
usaha Syariah Bank. Dengan SCP, Bank dapat stakeholders, ensuring that all of the Bank’s shariah
secara efektif dan efisien mengkomunikasikan activities have complied with Shariah principles. As a
dan melaksanakan ketentuan-ketentuan Syariah policy, SCP is the basis of the Bank’s internal provisions
kepada internal stakeholder untuk memastikan concerning Shariah compliance in enacting Shariah
pemenuhan kepatuhan Syariah dalam kegiatan business activities.
usaha Syariah Bank. Sebagai kebijakan, SCP
menjadi dasar dalam penyusunan ketentuan-
ketentuan internal Bank yang menyangkut
pemenuhan prinsip Syariah dalam menjalankan
kegiatan usaha Syariah.
• Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi • Active participation in socialization and Shariah
dan edukasi perbankan Syariah yang diprakarsai banking education programs initiated by OJK and
oleh OJK bersama dengan Asosiasi Bank Syariah Indonesian Shariah Banks Association (Asbisindo),
Indonesia (Asbisindo), Bank Umum Syariah (BUS) Shariah Commercial Banks (BUS), UUS, and
dan UUS serta Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Shariah Financing Bank (BPRS). Programs include
(BPRS) melalui ‘Expo iB Vaganza’ maupun kegiatan ‘Expo iB Vaganza’ and other Shariah awareness-
awareness Syariah lainnya. Kegiatan ini bertujuan raising activities. The programs aim to promote
untuk mempromosikan sistem perbankan Syariah Shariah banking system and to educate the public
kepada masyarakat mengenai kemudahan dan regarding the features and convenience that
berbagai keunggulan produk dan layanan Syariah. Shariah products and services offer.
Kegiatan Sosialisasi perbankan Syariah yang diikuti Shariah banking socialization activities that the
sepanjang tahun 2014 meliputi. Bank participated in throughout 2014 are:
• iB Vaganza Expo di Depok, Bekasi dan Malang. • iB Vaganza Expo in Depok, Bekasi, and
• Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Malang.
Surabaya. • Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) in
Surabaya.
Berbagai inisiatif Perbankan Syariah tersebut merupakan The various initiatives of Shariah banking are part
bagian dari inisiatif program IMPACT (Implement with of IMPACT (Implement with acceleration through
acceleration through collaboration and team work) collaboration and team work) program that is now
yang kini diperkuat dengan implementasi inisiatif pada amplified with initiatives at regional level. The first
tingkat regional. Tahap awal dari ekspansi bisnis Syariah phase of Shariah business expansion brought about
tersebut memberikan hasil yang membanggakan, outstanding results; total asset of BII UUS grew by 80%,
dimana aset BII UUS tumbuh sebesar 80%, total total financing rose b 65%, total Third Party Funds (TPF)
pembiayaan tumbuh sebesar 65%, total Dana Pihak grew by 37%, and Profit down by 12%. Growth across
Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 37% serta Laba turun indicators were achieved despite margin contraction
sebesar 12% di tengah-tengah penurunan marjin di experienced by the banking industry.
industri perbankan.
Dengan mempertimbangkan potensi pasar Syariah dan Considering the potential of Shariah market and in view
hasil yang sudah dicapai, BII akan terus melanjutkan of the results so far, BII is confident to continue with
tahapan ekspansi BII UUS di tahun mendatang dengan the next phase of BII UUS expansion in the coming
terus meningkatkan kualitas produk dan sistem year. BII UUS will continue improving product and
operasional agar selalu mampu memenuhi kebutuhan operational system quality in order to fulfill the needs
dan harapan nasabah. and expectations of customers.
Untuk itu, dilakukan penataan ulang (re-alignment) To support this initiative, Shariah banking structure
struktur cabang Syariah dan pemberdayaan cabang was re-aligned and conventional branch offices were
konvensional. BII mendayagunakan cabang BII yang empowered. BII leveraged branch offices with Office
telah memiliki fungsi Layanan Syariah (LS) sebagai Channeling (LS) function as service points for Shariah
service point untuk penjualan produk-produk Syariah. product sales.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas, efisiensi dan To enhance the effectiveness, efficiency, and capacity
kapasitas saluran distribusinya, BII UUS menambah KCS of distribution channels, BII UUS added new KCS and
dan LS serta melakukan penguatan struktur pengelolaan LS. BII UUS also strengthened management structure
cabang-cabang Syariah di bawah koordinasi Sales & of Shariah branch offices under the coordination of BII
Distribution BII dalam operasional sehari-hari dengan Sales & Distribution and at the same time maintained
tetap menjaga tanggung jawab fungsional BII UUS the functional responsibility of BII UUS for the
terhadap operasional KCS dan LS. operations of KCS and LS.
Selama 2014, BII UUS memperluas jaringan kantornya Throughout 2014, BII UUS enlarged its office network
dengan membuka dua Kantor Cabang Syariah (KCS) di by opening two Shariah Branch Offices (KCS) in Medan
Medan dan Makassar serta 141 Layanan Syariah (LS) di and Makassar; added 141 Office Channeling (LS) in
KC Konvensional, Kantor Fungsional Mikro dan Mobil Conventional Branch Offices, Micro Functional Offices,
Kas Keliling (MKK). and Mobile Cash Office (MKK).
Pada 2014, jumlah jaringan kantor Syariah adalah tujuh By the end of 2014, Shariah unit has a total of 7 KCS, 2
KCS, dua KCPS Mikro dan 449 LS. Micro KCPS, and 449 LS.
BII UUS memiliki 6 unit kerja dengan tanggung jawab BII UUS has 6 working units. Each of the unit has the
masing-masing unit kerja, meliputi: following responsibilities:
1. Shariah Global Banking 1. Shariah Global Banking
Mengatur dan mengkoordinasikan penjualan Manage and coordinate the sales and distribution
dan jalur distribusi semua produk Syariah untuk channels of all Shariah products for Corporate
segmen Korporasi dengan unit kerja yang terkait segment with relevant units, ensuring marketing
agar strategi pemasaran dan komunikasi berjalan and communications strategy are effectively
dengan efektif. executed.
BII UUS terus meningkatkan kemampuan/kompetensi BII UUS enhances the capability/competence of its
SDM nya dengan berbagai metode, yaitu: human capital through various programs:
• Memberikan pelatihan perbankan Syariah kepada • Shariah banking training for employees at Branch
karyawan yang menangani atau berhubungan Office or Head Office who handle or related with
dengan bisnis Syariah di Kantor Cabang dan Kantor Shariah business. Training methods consist of
Pusat dalam bentuk e-Learning dan in class training e-Learning and in-class training in accordance
sesuai dengan tingkatan pelatihan/level pelatihan with the level of program required by participating
yang diperlukan oleh masing-masing karyawan. employees. Throughout 2014, BII UUS has
Selama 2014, BII UUS telah menyelenggarakan organized Shariah Basic Training in Central Jakarta,
‘Shariah Basic Training’ untuk regional Jakarta South Jakarta, East Jakarta, West Jakarta, and
Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat North Jakarta regions. The roll out of this program
dan Jakarta Utara. Roll-out program ini dilakukan is continually implemented in regions outside
secara kontinyu ke seluruh regional di luar Jakarta. Jakarta.
• BII UUS juga meluncurkan e-Learning • BII UUS also launched e-Learning Comprehension
Comprehension of Shariah Banking yang of Shariah Banking, a continuation of e-Learning
merupakan kelanjutan e-Learning Foundation Foundation of Shariah Banking course as Shariah
of Shariah Banking sebagai program sosialisasi Banking socialization and education program.
dan edukasi perbankan Syariah kepada seluruh The course is available for all BII employees and
karyawan BII melalui Shariah Business School provided through Shariah Business School Online
Online Training yang sudah dimulai sejak 2013, Training, which commenced operations in 2013. BII
serta menyelenggarakan Classroom Training yang UUS also organized Classroom Training with topics
meliputi ‘Tips & Tricks Selling Shariah Banking ‘Tips & Tricks Selling Shariah Banking Product’
Product’ dan ‘Train the Trainer’. Selain itu, BII UUS and ‘Train the Trainer’. In addition, BII UUS held
juga menyelenggarakan seminar ‘Shariah Banking ‘Shariah Banking for Executive’ seminar for Board
for Executives’ untuk level Dewan Komisaris, of Commissioners, Board of Directors, Committee
Direksi, Anggota Komite, Group Head, Pimpinan members, Group Heads, Leaders of Working Units,
Unit Kerja dan level Top Management yang and Top Management to enhance knowledge and
bertujuan untuk membuka persepsi dan wawasan awareness on Shariah banking.
mengenai perbankan Syariah.
• Memberikan kesempatan bagi anggota Dewan • Provided opportunities for members of Shariah
Pengawas Syariah (DPS) untuk mengikuti Supervisory Board (SSB) to attend training/
pelatihan/seminar/workshop sesuai dengan seminar/workshop in accordance with capacity
kebutuhan pengembangan diri anggota DPS building needs of SSB members to support and
untuk mendukung dan meningkatkan kegiatan improve the quality of Shariah oversight in BII
pengawasan Syariah di BII UUS. UUS.
Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Syariah Corporate Social Responsibility Under Shariah Unit
Sebagai salah satu bentuk pelaksanaan tanggung As an implementation of corporate social responsibility,
jawab sosial perusahaan, BII UUS menyalurkan dana BII UUS disbursed Infaq and Shadaqah funds for
Infaq dan Shadaqah yang digunakan untuk kegiatan educational activities as well as Qard/Social funds
pendidikan. Dana Qard/Sosial diberikan untuk kegiatan for mass circumcision, social activities of various
khitanan massal, kegiatan sosial pada yayasan sosial, foundations, alms, and activities around Eid-al Fitr
santunan dhuafa dan kegiatan Idul Fitri. BII UUS juga celebration. BII UUS also disbursed funds to assist
menyalurkan dana untuk pembangunan masjid-masjid, construction of mosques, mushalla, and other religious
mushola dan sarana peribadatan lainnya, termasuk facilities, including dormitories managed by educational
membantu pembangunan asrama-asrama dari yayasan foundations and equip the dormitories with necessary
pendidikan dan membantu melengkapi fasilitas asrama- supplies.
asrama dimaksud.
Selain itu, sebagai bentuk kepedulian kepada Continuing annual programs to care for others in need,
masyarakat yang membutuhkan, BII UUS, Maybank BII UUS, Maybank Islamic Berhard, and Muslim Family
Islamic Berhard dan IKM BII melanjutkan program- Association (IKM) BII hold animal sacrificial activity
program tahun sebelumnya dengan menyelenggarakan during Eid al-Adha celebration.
kegiatan qurban pada Hari Raya Idul Adha.
Pembiayaan Financing
Portofolio pembiayaan Syariah tumbuh 65% menjadi Shariah financing portfolio grew by 65% to Rp5.68
Rp5,68 triliun setelah sebelumnya pada tahun 2013 trillion. In 2013, financing portfolio increased by 81%
meningkat 81% menjadi sebesar Rp3,44 triliun, sebagai to Rp3.44 trillion. This reflected the success of ‘Shariah
hasil inisiatif ‘Shariah First’ dan program cross selling First’ initiative and cross-selling program across Global
pembiayaan melalui seluruh segmen bisnis Perbankan Banking, Business Banking, and Retail Banking business
Global, Perbankan Bisnis maupun Perbankan Ritel. segments.
Selain itu, BII UUS juga berencana untuk menyalurkan In addition, BII UUS also plans to disburse funds to
dana yang dimiliki pada berbagai aktivitas usaha various banking activities that are considered safe and
perbankan yang dinilai aman dan dapat mendorong have the potential to boost financing growth.
pertumbuhan pembiayaan.
Oleh karenanya, menghadapi kondisi usaha tahun Therefore, addressing the challenging business
2014 yang menantang, kami mengedepankan conditions in 2014, we prioritized programs to
langkah-langkah untuk memperkuat fondasi strengthen financial foundation, improve work
keuangan, memperbaiki sistem kerja dan system, and maintain loan quality in order to
menjaga kualitas aset kredit agar tetap mampu be ready to embrace improvement business
mengantisipasi perbaikan kondisi usaha dimasa conditions in the future.
mendatang.
Melalui beragam program tersebut, kami berhasil Through the variety of programs, we were able
memperkuat posisi CAR melalui realisasi PUT to strengthen our CAR by exercising Rights
VII dan memperkuat struktur pendanaan jangka Issue and strengthen our long term funding by
panjang melalui penerbitan obligasi subordinasi issuing subordinated bonds. We also maintained
dan menjaga kualitas aset pada level yang baik the quality of assets at a healthy level as we are
untuk menyambut peluang pertumbuhan di masa prepared to capture growth opportunities in the
mendatang.” coming years.”
2014 2014
106.3 101.9
2013 2013
102.0 107.2
2012 2012
81.0 86.0
Rp 2.75 Trillion
Thilagavathy Nadason
Direktur Keuangan
Finance Director
2014 2014
143.3 18.1
2013 2013
140.6 14.4
2012 2012
115.8 11.6
RINGKASAN : OVERVIEW
1. Aset BII tumbuh 2,0% menjadi sebesar Rp143,3 1. BII’s assets grew by 2.0% to Rp143.3 trillion.
triliun.
2. Portofolio kredit tumbuh 4,2%, menjadi sebesar 2. Loan portfolio grew by 4.2% to Rp106.3 trillion,
Rp106,3 triliun, Perbankan Ritel dan Perbankan Retail Banking and Business Banking grew by 16%
Bisnis tumbuh sebesar 16% dan 15% sedangkan and 15% respectively, whist Global Banking focus
Perbankan Global fokus pada re-profiiling portfolio on re-profilling to Large Local Corporate and SOE
pada perusahaan besar nasional dan BUMN 3. Customer deposit stood at Rp101.9 trillion
3. Simpanan nasabah mencapai Rp101,9 triliun. 4. LDR (Bank only) stood at 92.7%, reflecting the
4. LDR (bank saja) 92,7%, menunjukkan kemampuan ability to maintain liquidity and trust.
menjaga likuiditas dan kepercayaan. 5. NPL – net stood at 1,48% and gross NPL 2.23%,
5. NPL – net tercatat sebesar 1,48% dan NPL gross signifying the ability to maintain loan quality
2,23%, menunjukkan kemampuan menjaga kualitas 6. BII exercised Rights Issue VII and generated Rp1.5
kredit. trillion to strengthen capital structure for the
6. BII berhasil merealisasikan program Rights Issue purpose of business expansion. CAR (including
VII dan berhasil menghimpun dana sebesar credit, operational, and market risks) stood at
Rp1,5 triliun untuk memperkuat struktur modal 15.72% - far above 8% requirement, showing the
guna mendukung ekspansi bisnis. Sehingga CAR ability to counterveil risks and support future
(memperhitungkan risiko kredit, operasional growth
dan risiko pasar) tercatat 15,72% - jauh diatas 8%, 7. BII also issued subordinated bonds in the amount
menunjukkan kemampuan mengkompensasi risiko of Rp1.5 trillion and SUKUK Mudharabah in the
dan mendukung pertumbuhan di masa depan. amount of Rp300 billion to strengthen funding.
7. BII juga berhasil menerbitkan obligasi subordonasi 8. Through subsidiary, BII issued WOM Finance Shelf
senilai Rp1,5 triliun dan SUKUK Mudharabah senilai Bonds I, generating a total amount of Rp1.3 trillion
Rp300 miliar untuk memperkuat pendanaan. to support the working capital needs of subsidiary
8. Selain itu melalui anak usaha, BII juga berhasil 9. PATAMI reached Rp699 billion there was increased
menerbitkan WOM Finance Obligasi Berkelanjutan of provisions of several corporate NPL Debtor’s
I dengan total nilai yang berhasil dihimpun Rp1,3 and pressure on net interest margin
triliun untuk mendukung kebutuhan modal kerja 10. ROE (Tier 1) stood at 6.02%
anak usaha. 11. Earnings per share stood at Rp11 from Rp26.
9. PATAMI mencapai Rp699 miliar terdapat
peningkatan provisi pada beberapa nasabah
korporasi yang mengalami penurunan kualitas
kredit dan tekanan pada marjin bunga bersih
10. ROE (Tier 1) menjadi sebesar 6,02%.
11. Laba bersih per saham menjadi Rp11 dari Rp26.
Pada uraian berikut, BII akan menyajikan uraian analisis On the following section, BII presents analysis and
dan pembahasan mengenai kinerja keuangan sesuai discussion on the financial performance with the
dengan kaidah yang tertuang dalam Pernyataan principles set out in Indonesian Financial Accounting
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia dan Standard and Accounting and Reporting Guidelines
Pedoman Akuntansi dan Pelaporan untuk Industri for Banking Industry in Indonesia. BII also presents
Perbankan di Indonesia. BII juga menyajikan uraian brief discussion on the performance of subsidiaries
ringkas kinerja entitas anak usaha, yang merupakan that serves an integral part of the Bank’s financial
bagian tidak terpisahkan dari kinerja keuangan Bank performance at the end of this section.
pada bagian akhir uraian ini.
Seluruh materi uraian ini berdasarkan pada Laporan All analysis and discussion refers to BII’s Audited
Keuangan Audit Konsolidasian BII dilampirkan dalam Consolidated Finnancial Statements attached to this
Laporan Tahunan ini, yang diaudit oleh Kantor Annual Report, audited by Public Accountant Office
Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja Purwantono, Suherman and Surja (PSS-EY), affiliation of
(PSS-EY) yang merupakan afiliasi dari Big Four one of the Big Four accounting firms, Ernst and Young.
accounting firm di dunia, Ernst and Young.
Sebagaimana diuraikan sebelumnya tahun 2014 As discussed earlier, 2014 was a chalenging year for
merupakan tahun yang menantang bagi sebagian most of industry players including banking industry. The
besar pelaku industri, termasuk industri perbankan. main challenges faced by the banking sector due to tight
Ketatnya likuiditas dan pelemahan kegiatan ekonomi liquidity and sluggish economy reflected from the lower
yang tercermin dari penurunan pertumbuhan ekonomi growth of national economy were twofold, i.e. high cost
nasional, membuat sektor perbankan menghadapi of fund and limited credit distribution potential that
dua tantangan utama, yakni mahalnya biaya dana could absorb high cost of fund and also adjusted to risk
dan terbatasnya potensi penyaluran kredit yang appetite bank. Addressing the conditions, BII focused
dapat menyerap dana mahal dan juga sesuai dengan on improving internal condition by realizing a number
risk appetite bank. Menghadapi kondisi tersebut, BII of programs, covering: intensifying Strategic Cost
berfokus untuk memperbaiki kondisi internal dengan Management Program (SCMP), strengthening funding
merealisasikan berbagai program meliputi: intensifikasi and capital structure, re-profiling and restructuring
Strategic Cost Management Program (SCMP), corporate customer portfolio, enhancing service
penguatan struktur pendanaan dan modal, reprofilling quality, and other related programs.
dan restrukturisasi nasabah korporasi, peningkatan
kualitas layanan dan berbagai program terkait lainnya.
Beragam program tersebut ditujukan untuk The various programs were aimed to boost productivity,
meningkatkan produktifitas, mengendalikan biaya dan control costs, and increase customer loyaty as well as
meningkatkan loyalitas para nasabah dan memperkuat to strengthen the Company’s fundaments to anticipate
kondisi fundamental Perseroan untuk mengantisipasi future growth opportunities.
peluang pertumbuhan dimasa mendatang.
Dengan berbagai inisiatif tersebut BII pada akhirnya The initiatives enabled BII to record 22.8% growth
membukukan kenaikan pendapatan bunga 22,8% of interest income amounting to Rp13.4 trillion.
mencapai Rp13,4 triliun. Namun demikian, ketatnya However, tight liquidity led to lower NIM and with
likuiditas membuat BII membukukan penurunan NIM the restructuring initiative on corporate customers BII
dan restrukturisasi nasabah korporasi yang membuat had to increase provisions to Rp1.8 trillion. Net income
BII harus menyisihkan kenaikan provisi menjadi sebesar after minority interest of the year then stood at Rp699
Rp1,8 triliun membuat BII akhirnya membukukan laba billion.
bersih setelah kepentingan pengendali tahun berjalan
sebesar Rp699 miliar.
Namun demikian, melemahnya kondisi perekonomian However, failing economy and re-profiling and
dan program reprofilling dan restrukturisasi nasabah restructuring program carried out on corporate
korporasi membuat BII mencatatkan pertumbuhan customers contributed to lower loan growth of BII
kredit yang lebih rendah dari industri meskipun compared to industry, however the Business Banking
untuk segmen Perbankan Bisnis dan Perbankan Ritel and Retail Banking segment could grow more than
berhasil tumbuh diatas pertumbuhan industri. Secara industry growth. Overall, BII success to maintain loan
keseluruhan BII berhasil menjaga kualitas kredit pada quality at a healthy level.
tingkat yang tetap baik.
Pertumbuhan kredit dengan kualitas yang terjaga dan Loan growth with maintained quality and composition of
komposisi portofolio kredit yang produktif membuat productive loan portfolio contributed to 22.8% growth
pendapatan bunga meningkat hingga 22,8% dari Rp10,9 of interest income from Rp10.9 trillion to Rp13.4 trillion.
triliun menjadi Rp13,4 triliun. Pendapatan bunga dari Interest income from loans and consumer financing
kredit dan pembiayaan konsumen tetap merupakan were still the main contributors to the total interest
kontributor terbesar dari total pendapatan bunga, income, each contributed 82% and 7%, respectively, to
masing-masing mencakup 82% dan 7% dari total total interest income.
pendapatan bunga
Pendapatan bunga dari kredit dan pembiayaan Interest income from loans and consumer financing
konsumen tumbuh masing-masing sebesar 24,5% dan grew by 24.5% and 8.4%, respectively. The growth of
8,4%. Pertumbuhan pendapatan bunga dari kredit lebih interest income from loans was highr compared to 2013
tinggi dibandingkan tahun 2013 yang sebesar dari at 13.6%. This shows BII’s ability in maintaining loan
13,6%. Hal ini menunjukkan kemampuan BII dalam quality and in increasing the composition of productive
menjaga kualitas kredit dan meningkatkan komposisi loans, in example loans to MSME sector. The Bank
kredit dengan produktifitas lebih tinggi, misalnya also continued its success in growing Shariah business
pada sektor UMKM. Disamping itu, keberhasilan Bank segment and in bringing in tangible results; interest
dalam mengembangkan segmen bisnis Syariah yang income grew by 53.3% from Rp348 billion to Rp533
semakin memberi hasil nyata dengan peningkatan billion, contributing 4% to the total interest income.
pendapatan bunga syariah mencapai 53,3% dari Rp348
miliar menjadi sebesar Rp533 miliar, dengan kontribusi
pendapatan bunga 4%.
Pendapatan bunga dari efek-efek dan obligasi Interest income from securities and government bonds
rekapitulasi pemerintah yang dikelola juga meningkat under management also grew quite substantially by
cukup tinggi, 49,3%, mencapai Rp848 miliar dari Rp568 49.3%, amounting to Rp848 billion from Rp568 billion in
miliar di tahun 2013, sejalan dengan naiknya aktifitas 2013 in line with the Bank’s increased activity to manage
Bank dalam mengelola kegiatan tresury dan naiknya its treasury activities and the hike of interest rate in the
sukubunga di pasar. market.
2013 2014
Pertumbuhan Interest Income Compo-
Komponen Pendapatan Bunga Rp miliar Rp miliar Growth (%) nent
Rp Billion Rp Billion
Kredit 8,785 10,934 24.5% Loans
Pembiayaan Konsumen 849 920 8.4% Consumer Financing
Efek-efek 385 633 64.5% Securities
Syariah 348 533 53.3% Shariah
Obligasi rekapitulasi pemerintah 183 215 17.4% Government Recapitulation Bonds
Penempatan pada Bank Indonesia, bank 365 164 -55.1% Placements with Bank Indonesia,
lain dan lainnya Other Banks and Others
10,914 13,400 22.8%
2% 2%
3% 8% 4% 7% Kredit
3% 1% Loans
Efek-efek I Securities
Syariah I Shariah
Pembiayaan Konsumen
2013 2014
Penyumbang terbesar peningkatan ini adalah beban The main contributors of the increase are interest
bunga yang dibayarkan untuk deposito berjangka, expense paid to time deposit which accounted for 60%
yang mencakup 60% dari total beban bunga di tahun of the total interest expense in 2014. Aside from time
2014. Selain deposito, kontributor beban bunga yang deposits, significant contributors to interest expense
cukup signifikan adalah tabungan 12% dan surat are savings that accounted for 12% and securities
berharga 8%. Bunga syariah, sekalipun berkontribusi that accounted for 8%. Shariah interest, even though
hanya sekitar 2%, namun meningkat signifikan sebesar accounted for only 2%, yet represented sizeable increase
93,6% mencapai Rp164 miliar dari Rp84 miliar di tahun of 93.6% amounting to Rp164 billion from Rp84 billion
2013. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kegiatan in 2013, in line with more activities in Shariah banking.
perbankan syariah.
Bunga Tabungan juga naik cukup tinggi, 40,1% menjadi Savings interest also grew significantly by 40.1% to
sebesar Rp867 miliar. Hal ini sejalan dengan upaya BII Rp867 billion. This is line with BII’s efforts to maintain
untuk menjaga porsi dana murah, juga konsisten dengan the composition of low-cost funds and is consistent
penerapan tiering rates (bunga yang berjenjang), with the tiering rates implementation, which adjust the
kesesuaian suku bunga diterima nasabah dengan rata- level of interest that the customers receive with the
rata saldo rekening tabungan, sebagai bagian dari average amount of balance in their savings account.
upaya mengelola biaya dana. This policy is part of cost of funds control strategy.
Dalam rangka memperbaiki aspek pendanaan, BII To improve funding structure, BII has issued
berhasil menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp1,5 subordinated bonds in the amount of Rp1.5 trillion and
triliun dan Sukuk Mudharabah sebesar Rp300 miliar. Sukuk Mudharabah in the amount of Rp300 billion
Hal ini membuat BII memiliki kemampuan lebih dalam such issuance allows more room for BII to guarantee
menjamin kebutuhan dana jangka panjang yang lebih its long-term funding needs that are more appropriate
sesuai dengan termin pinjaman investasi, mengurangi with the terms of investment loans, reducing the risk of
risiko mismatching dari sisi pendanaan dan mampu mismatching in funding side and ensuring the ability to
mengantisipasi pertumbuhan kredit dimasa mendatang. anticipate future loan growth.
5% 5% Tabungan I Savings
Lainnya I Others
2013 2014
Rp Miliar I Rp Billion
2014
5.932
Pendapatan Bunga Bersih (Rp Miliar)
2013 2014 Net Interest Income (Rp Billion)
2013
4.76%
Margin Bunga Bersih
4.94% Net Interest Margin
5.515
Aktivitas cross selling pada produk-produk perbankan Cross selling activities on retail banking products,
retail, termasuk pembiayaan Syariah untuk kredit including Shariah financing for two-wheel loans
pemilikan kendaraan bermotor roda empat tetap also contribute to other income despite a small
berkontribusi terhadap pendapatan operasional lain- contraction by 1.3%. The decrease reflected sluggish
lain, sekalipun mengalami sedikit penurunan, sebesar business condition, as also reflected from the drop of
1,3%. Penurunan tersebut merupakan cerminan administration income from loan administration and
dari melemahnya kondisi usaha, seperti tampak consumer financing by 18.8% and 17.5%, respectively.
dari turunnya pendapatan kredit administrasi dan Administration income contributed 38% to other
pembiayaan konsumen masing-masing sebesar 18,8% operating income. Futher more, bank consistenly to
dan 17,5%. Pendapatan administrasi ini berkontribusi diversified source of fee income from non loan related,
sebesar 38% dari total pendapatan operasional lainnya. reflecting from remitance and trade finance fee by 12%
Di samping itu, bank senantiasa melakukan diversifikasi and 9%, respectively.
sumber pendapatan selain dari kredit, hal ini tercermin
pada pendapatan dari transaksi remitance dan trade
finance yang membukukan pertumbuhan masing-
masing sebesar 12% dan 9%.
Rp Miliar I Rp Billion
2014
2013
Tenaga Kerja I Personnel
Biaya tenaga kerja turun sebesar 8,5% menjadi Rp2,2 Personnel expenses dropped by 8.5% to Rp2.2 trillion
triliun dari senilai Rp2,4 triliun. Hal ini sejalan dengan from Rp2.4 trillion. This was in line with the Bank’s
fokus Bank untuk lebih meningkatkan kompetensi dan focus on enhancing the competence and productivity
produktivitas karyawan melalui pelaksanaan program of employees through clear training and development
pelatihan dan pengembangan yang terarah daripada programs instead of expanding the payroll. This is done
penambahan jumlah pegawai. Hal ini dilakukan melalui through performance management implementation
penerapan manajemen kinerja yang diwujudkan dalam in the form of individual and team KPI, which includes
pemenuhan KPI individu maupun kelompok, termasuk cross-selling performance for front-line staff in the
mencantumkan aspek cross selling untuk frontliner performance criteria.
dalam kriteria penilaian kinerja.
Rp Miliar I Rp Billion
Tunjangan lainnya
Others allowances
Bonus I Bonusses
2013 1,267 399 380 310 Gaji, upah, tunjangan pensiun & pajak
Salary, wages, pension benefit & tax allowance
Seiring dengan realisasi ekspansi bisnis Bank, Following the Bank’s business expansion, general and
beban umum dan administrasi naik 21,0% menjadi administrative expenses increase by 21.0% to Rp2.84
sebesar Rp2,84 triliun dari Rp2,35 triliun di tahun trillion from Rp2.35 trillion in 2013. The increase is mainly
2013. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh driven by the increase of investments in office network
meningkatnya investasi perluasan jaringan kantor, expansion, information technology development, and
pengembangan teknologi informasi, dan pemasaran product marketing in order to provide better service
produk guna menyediakan layanan dan kenyamanan and convenience that meet customers’ needs. In 2014,
yang sesuai dengan kebutuhan para nasabah. Di tahun the Bank have 428 branchess and there was additional
2014 bank telah memiliki 428 kantor cabang dan telah conventional branchess incl Syariah and Micro. In
melakukan penambahan kantor konvensional termasuk addition to that there also significant increase in
Syariah dan Mikro Selain itu terdapat peningkatan yang mudharabah incentive cost along with increasing of
signifikan terhadap biaya insentif mudharabah seiring shariah financing portfolio in 2014.
dengan peningkatan portofolio pendanaan syariah
pada tahun 2014.
BII menerapkan serangkaian kebijakan untuk BII implemented a number of policies to ensure that
memastikan adanya peningkatan kinerja dan volume growth of performance and business volume followed
bisnis sebagai hasil pengembangan jaringan tersebut. the network expansion. One of the success indictors
Salah satu ukuran yang digunakan sebagai rujukan is Cost to Income Ratio (CIR). Calculation shows that
adalah Cost to Income Ratio (CIR). Hasil perhitungan CIR in 2014 stood at 63.57%, slightly increases from
menunjukan bahwa CIR di tahun 2014 hanya meningkat 62.88% in 2013. This is the result of BII’s consistency
pada level 63,57%, sedikit meningkat dari nilai 62,88% in implementing cost management and operational
di tahun 2013. Hal ini merupakan hasil dari konistensi efficiency in each of its operational aspects.
BII dalam menerapkan cost management (pengelolaan
biaya) dan operational efficiency (efisiensi operasional)
pada setiap aspek operasional yang dijalankan.
2013 2014
Pertumbuhan General and Administrative
Beban Umum dan Administrasi Rp miliar Rp miliar Growth (%) Expense
Rp Billion Rp Billion
Umum 893 1,255 40.6% General
Sewa 369 439 18.8% Rental
Penyusutan dan amortisasi 319 381 19.1% Depreciation and amortization
Promosi 205 165 -19.3% Promotions
Perbaikan dan pemeliharaan aset tetap 132 148 12.4% Repairs and maintenance of fixed
assets
Komunikasi perbankan 87 87 0.6% Banking communications
Listrik dan air 75 83 11.0% Electricity and water
Pendidikan, penelitian dan pengembangan 82 68 -17.3% Education, research, and develop-
ment
Transportasi dan rmh tangga 60 65 7.8% Transportation and housing
Telepon, telex dan kawat 58 58 0.0% Telephone, telex, and wires
Lain-lain dibawah Rp50 miliar 67 90 33.1% Others below Rp50 billion
2,347 2,839 21.0%
Menyusul langkah tersebut, Bank berupaya Following this step, the Bank improves the quality of
meningkatkan kualitas pengelolaan risiko, melalui its risk management. The Bank carried out re-profiling
program re-profiling segmen bisnis korporasi untuk program on corporate business segment to maintain
menjaga dan memanfaatkan momentum pertumbuhan and capture the growth momentum of robust busines
bisnis yang berkualitas dalam jangka panjang. growth in the long run.
Laba Operasional dan Laba sebelum Pajak Operating Profit and Profit Before Tax
Keseluruhan hasil operasional tersebut membuat The total operational performance before provision
pendapatan operasional sebelum provisi BII di tahun resulted in 11% drop in BII’s net operating profit in
2014 turun 11% menjadi sebesar Rp2,75 triliun dari nilai 2014 to Rp2.75 trillion from Rp3.08 trillion in 2013. Less
sebesar Rp3,08 triliun di tahun 2013. Setelah dikurangi provision expenses and net operational loss in 2014,
beban provisi dan rugi non operasional bersih di tahun the total profit before tax stood at Rp960 billion, down
2014, maka total nilai laba sebelum pajak adalah sebesar 56.1% from Rp2.18 trillion in 2013.
Rp960 miliar, turun 56,1% dari angka sebesar Rp2,18
triliun di tahun 2013.
2013 2014
Pertumbuhan
Pendapatan Komprehensif Lainnya Rp miliar Rp miliar Other Comprehensive Income
Growth (%)
Rp Billion Rp Billion
Laba Bersih sebelum Kepentingan Non- 1,570 712 -54.6% Net Income before Non-Controlling
Pengendali Interest
Pendapatan komprehensif lainnya: Other Comprehensive Income
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 24 3 -87.4% Differences arising from the
translation of foreign currency
financial statements
Mutasi sehubungan dengan perubahan nilai (473) 51 -110.8% Mutation in respect of fair value
wajar investasi keuangan yang tersedia change of available for sale financial
untuk dijual assets
Pajak penghasilan terkait dengan 123 (14) -111.1% Income tax relating to components of
komponen pendapatan komprehensif other comprehensive income
lainnya
Laba/(rugi) komprehensif lainnya - bersih (326) 40 -112.4% Other comprehensive income/(losses)
setelah pajak – net of tax
Jumlah laba komprehensif selama tahun 1,245 753 -39.5% Total comprehensive income for the
berjalan - bersih setelah pajak year – net of tax
Diatribusikan kepada: Attributed to:
Pemilik entitas induk 1,220 738 -39.4% Equity holders of the parent company
Kepentingan non-pengendali 25 14 -45.2% Non-controlling interests
Dengan memperhitungkan pendapatan komprehensif Calculating the comprehensive income detailed above,
tersebut, maka total laba komprehensif BII untuk tahun BII’s total comprehensive income for 2014 amounted to
2014 adalah sebesar Rp753 miliar, turun 39,5% dari posisi Rp753 billion, down 39.5% from Rp1,245 billion position
Rp1.245 miliar di tahun 2013. in 2013.
2013 2014
Pertumbuhan
Komponen Rp miliar Rp miliar Component
Rp Billion BII’s
Rp Billion asset Growth
for the(%)
year grew by 2% to Rp143.3 trillion
Kas 2,330 2,196 -5.8% Cash
Giro pada Bank Indonesia 9,250 9,851 6.5% Demand Deposit with Bank Indonesia
Giro dan Penempatan pada bank lain - 7,103 6,896 -2.9% Demand Deposit and Placement with
bersih other Banks
Efek-efek yang diperdagangkan dan dibeli 490 59 -88.0% Securities purchased under resale
dengan janji dijual kembali agreement
Investasi Keuangan-bersih 12,983 10,873 -16.3% Financial investment - net
Tagihan Derivatif 759 205 -72.9% Derivatives receivables
Kredit Diberikan 1)
102,030 106,302 4.2% Loans1)
Kredit Diberikan-Bersih 1)
100,977 104,904 3.9% Loans-Net1)
Tagihan akseptasi - bersih 1,624 2,785 71.5% Acceptance receivables – net
Aset Pajak Tangguhan 396 429 8.4% Deferred tax assets
Aset Tetap - bersih 1,108 1,177 6.2% Fixed assets – net
Beban dibayar dimuka dan aset lain-lain 3,527 3,945 11.8% Prepayments and other assets
Total 140,547 143,318 2.0% Total
1) Termasuk piutang pembiayaan konsumen 1) Including Consumer Financing Receivable
Aset BII selama tahun pelaporan hanya tumbuh 2% from Rp140.6 trillion in the preceding year. The main
menjadi sebesar Rp143,3 triliun dari angka sebesar contributor to asset growth is net loan outstanding that
Rp140,6 triliun di tahun sebelumnya. Kontributor utama rose by 3.9% to Rp104.9 trillion from Rp101.0 trillion in
peningkatan aset tersebut adalah naiknya outstanding the earlier year.
kredit bersih sebesar 3,9% menjadi sebesar Rp104,9
triliun dari angka Rp101,0 triliun di tahun sebelumnya.
Portofolio kredit merupakan komponen utama dari Loan portfolio is the main component of BII’s assets and
aset BII dengan proporsi pada akhir tahun 2013 adalah it accounted for 73.2% of the total assets as of the end
sebesar 73,2% dari total aset. of 2013.
1% 2% 3%
6% 5%
11% 9% Giro pada BI & Bank lain dan penempatan
11% pada Bank lain - bersih
Current Accounts with BI & other Banks
10% and Placement with other Banks - net
Bank menyalurkan kredit ke tiga segmen utama, yakni The Bank channels loans to three primary segments
Perbankan Bisnis, Perbankan Ritel dan Perbankan i.e. Business Banking, Retail Banking, and Global
Global, dengan komposisi penyaluran di tahun 2014 Banking, with Retail and Business Banking make up
lebih banyak ke sektor Ritel dan Bisnis. Komposisi the most of loan disbursement composition. Loans
Kredit ke segmen Ritel adalah sebesar 39%, Segmen composition was Retail Business accounted for 39%,
Bisnis 38% dan segmen Global 23%. Hal ini merupakan 38% to Business Segment, and 23% to Global Segment.
konsekuensi dari upaya re-profilling dan resegmentasi This was due to Global Banking segment re-profiling
yang tengah dilakukan di Segmen Global Banking and re-segmentation following corporate customer
menyusul restrukturisasi nasabah korporasi di segmen restructuring in that segment as business conditions in
tersebut yang terimbas buruknya kondisi usaha di the oil and gas and mineral industry slumped.
sektor pertambangan minyak dan gas maupun bahan
mineral lainnya.
Global Banking
Retail Banking
35% 38%
2013 2014
Peningkatan porsi Kredit kepemilikan kendaraan juga The increase of Auto loan composition also signifies
menunjukkan keberhasilan program marketing BII the succes of BII’s marketing program that undelines
yang mengedepankan kepuasan konsumen melalui customer satisfaction through quality service
peningkatan layanan yang berkualitas dari seluruh improvement across the organization. Auto loan
jajaran. Nasabah Kredit kepemilikan kendaraan customers are generally customers from the middle
umumnya adalah nasabah dari kelas menengah atas and upper segment that put great concern on service
yang sangat memperhatikan kualitas layanan. quality.
Dilain pihak tetap tingginya porsi Pinjaman Perumahan Further, the significant composition of Mortgage
menunjukkan keberhasilan implementasi strategi Loan denotes the successful implementation of
perluasan pasar kredit KPR yang spesifik serta kerjasama targeted Home Loan market expansion through BII’s
BII dengan developer ternama. BII membidik pasar KPR collaboration with reputable developers. BII targets
kelas menengah dan atas, yang mampu memenuhi middle and upper Home Loan market consisting
persyaratan down payment, dan memiliki kemampuan of consumers that are able to meet down payment
finansial yang relatif baik. requirement and relatively solid financial capability.
Segmen Perbankan Bisnis, mencatatkan pertumbuhan Business Banking Segment grew by 15% from Rp35.3
sebesar 15% dari senilai Rp35,3 triliun di 2013 menjadi trillion in 2013 to Rp40.8 trillion in 2014. As a share to
Rp40,8 triliun di tahun 2014, sehingga proporsi kredit the total loans, Business Banking composition increased
Perbankan Bisnis terhadap total kredit naik dari 35% from 35% to 38%. In this segment, BII intensified
menjadi 38%. Pada Segmen Bisnis, BII mengintensifkan expansion on micro, small, and medium loan, including
ekspansi dengan menggarap segmen kredit mikro, kecil direct micro loan expansion in addition to cooperation
dan menengah, termasuk intensifikasi kredit mikro with BPR. Moreover, BII also incorporates various
secara langsung selain dilakukan melalui kerjasama mentoring and assistance programs for business
dengan BPR. Lebih lanjut, pada segmen mikro dan communities in its Micro and SME segment.
UKM BII juga telah merealisasikan berbagai program
pendampingan dan pembinaan terhadap komunitas
bisnis terkait.
Segmen Perbankan Global, sebagaimana telah Global Banking Segment, as mentioned earlier, was
disinggung sebelumnya, tengah menjalani masa experiencing consolidation period, including business
konsolidasi, diantaranya melakukan re-profilling target re-profiling. In 2014, Global Banking started to
target bisnis. Di tahun 2014, Perbankan Global mulai show significant progress through its cooperation with
menunjukan pertumbuhan signifikan pada kerjasama several SOEs. Under several syndicated loan agreements
dengan beberapa BUMN melalui penandatanganan that the Bank entered into, BII channeled a total of over
penyaluran kredit hingga total lebih dari Rp6 triliun Rp6 trillion. Global Banking loan outstanding in 2014
(porsi BII saja) dari berbagai sindikasi yang dilakukan declined by 22% to Rp24.0 trillion.
di tahun 2014. Adapun total kredit Perbankan Global
di tahun 2014 menurun 22% menjadi sebesar Rp24,0
triliun.
Sementara itu jasa-jasa lain yang dikelola Perbankan Meanhwhile, the performance of other services
Global, seperti jasa transaksi perbankan dan tresuri managed by Global Banking, such as banking
tetap menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. transaction services and treasury remained strong.
Nasabah CoOLbanking misalnya tumbuh 65%, Trade CoOLbanking customers, in example, grew by 65%,
Asset naik 59% dan volume pengelolaan aset naik 21%. Trade Asset rose by 59%, and volume of asset under
management increased by 21%.
Langkah-langkah tersebut membuat rasio NPL-gross These actions have successfully maintained the level
Konsolidasi terjaga di posisi 2,23% dari 2,11% di tahun of gross NPL at 2.23% from 2.11% in 2013. Net NPL
2013. Rasio NPL-net membaik menjadi 1,48% dari 1,55%. improved to 1.48% from 1.55%, while gross impaired
Sementara itu impaired loans-gross terjaga pada posisi loans stood at 3.34% from 2.85% and net impaired loans
3,34% dari 2,85% dan impaired loans net terjaga pada stood at 2.44% from 2.24%.
kisaran 2,44% dari 2,24%.
BII akan konsisten meningkatkan kualitas penanganan BII will consistently improves ways and methods of
kredit bermasalah, memperbaiki sistim appraisal dan handling non performing loans, appraisal system, and
administrasi kredit serta mengintensifkan proses loan administration as well as intensively conduct
monitoring dan kampanye terkait pentingnya mitigasi monitoring process and campaign regarding the
risiko untuk mengantisipasi menurunnya kualitas importance of risk mitigation to forestall the decline of
kredit. Kualitas kredit yang terjaga akan membuat Bank loan quality. With healthy loan portfolio, the Bank will
mampu merespon peluang pertumbuhan yang tercipta be able to respond to growth opportunities arising from
dari membaiknya kondisi usaha dimasa mendatang. better business conditions in the future.
3.61% 3.42%
3.34%
3.04%
2.85%
2.77%
2.62%
2.44%
2.34%
2.24% 2.68%
2.55%
2.11% 2.05% 2.23%
1.92%
1.79%
1.55% 1.48%
1.43%
NPL Gross NPL Net Impaired Loan Gross Impaired Loan Net
Giro dan Penempatan pada bank lain Current Accounts and Placements with Other Banks
Giro dan penempatan pada bank lain turun 2,9% Current accounts and placements with other banks
menjadi Rp6,9 triliun dari Rp7,1 triliun di tahun 2013. declined by 2.9% to Rp6.9 trillion from Rp7.1 trillion in
2013.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung ekspansi Growth of fixed assets was due to network expansion
jaringan kerja, yakni penambahan kantor cabang i.e. the addition of branch offices (including shariah and
(termasuk kantor cabang syariah dan mikro), micro branches), e-channel network development, and
penambahan jaringan e-channel dan peningkatan technology-driven operational system improvement
kualitas sistem operasi berbasis teknologi yang that the Bank carried out to improve customer access
dilakukan oleh BII dalam rangka meningkatkan akses and realize BII’s aspiration as the Bank that prioritizes
kepada para nasabah untuk mewujudkan aspirasi BII quality services.
sebagai bank yang mengedepankan kualitas layanan.
LIABILITAS LIABILITIES
2013 2014 Pertumbuhan
Komponen Component
Rp miliar | Rp Billion Rp miliar | Rp Billion Growth (%)
Pertumbuhan aset BII sebesar 2,0% didukung oleh BII asset growth of 2.0% was contributed by increase
naiknya beberapa akun liabilitas dan kenaikan of several sub-accounts in liabilities and increase of
komponen ekuitas. Peningkatan terbesar akun liabilitas equity components. The increase of liabilities was
berasal dari Simpanan dari bank lain, sebesar 179,4%, mainly contributed by 179.4% growth deposits from
akun Pinjaman diterima, sebesar 54% dan obligasi other banks; 54% borrowings; and 50% growth of
subordinasi yang naik 50%. Simpanan Nasabah dengan subordinated bonds. Customer deposits that accounted
porsi yang dominan (83,7%) ditahun 2013 menurun for a significant portion (83.7%) declined due to tight
karena ketatnya likuiditas di pasar dan strategi Bank market liquidity and the Bank strategy to implement
untuk menerapkan disiplin pricing bagi dana deposito strict pricing discipline for deposits throughout 2014.
selama tahun 2014.
Peningkatan pada komponen obligasi subordinasi Increase in subordinated bonds showed BII’s success
menunjukkan keberhasilan BII dalam menggalang dana in generating long-term funds, therefore reducing the
jangka panjang, sehingga mengurangi mismatching mismatch between funding and loan disbursement.
pendanaan dengan penyaluran pinjaman.
Pada tahun 2014, dari seluruh simpanan nasabah In 2014, of the total customer deposit, savings declined
tersebut, realisasi Tabungan turun sebesar 5% menjadi by 5% to Rp23.45 trillion; current accounts declined
Rp23,45 triliun. Saldo Giro turun sebesar 7,6% menjadi by 7.6% to Rp16.34 trillion; and time deposits declined
Rp16,34 triliun dan deposito berjangka turun 4,3% by 4.3% to Rp62.07 trillion. With the balance posted
menjadi Rp62,07 triliun. Dengan saldo masing-masing by each component of customer deposits, CASA
komponen simpanan nasabah tersebut, komposisi composition was down from 40% to 39%.
CASA turun dari 40% menjadi 39%.
Penurunan komposisi tabungan dan giro tersebut The drop of savings and current accounts refleced the
merupakan bentuk dampak ketatnya likuiditas tight liquidity which drove the increase of interest rate
keuangan yang membuat suku bunga simpanan on savings, which drove customers to place deposits in
juga meningkat. Peningkatan suku bunga simpanan the form of time deposits rather than current accounts.
membuat nasabah lebih cenderung menempatkan This condition also impacted to several banks in BUKU
dananya dalam bentuk deposito dari pada tabungan 3 group.
maupun giro. Hal ini terutama dialami oleh beberapa
bank di kelompok BUKU 3.
Menghadapi kondisi tersebut BII berupaya meningkatkan Considering the condition, BII put efforts to improve
aksesabilitas ke pasar dengan meluncurkan program market accessibility by launching a variety of
promosi tabungan dan semakin beragam serta promotional programs for savings products as well as
berkembangnya fitur-fitur produk tabungan yang enhancing the features of savings products to bring
menarik minat masyarakat untuk menabung di Bank more savings propducts customers to BII. On the other
BII. Sementara untuk meningkatkan jumlah rekening hand, to boost the volume of customers and balance
dan saldo giro, BII berupaya meningkatkan intensitas of current accounts, BII increased the intensity of
program cross selling antar segmen bisnis, sehingga cross selling between business segment, driving more
semakin banyak perusahaan dan unit usaha yang companies and business units from Business and Global
merupakan nasabah Segmen Bisnis dan Global yang Banking segments to open current accounts and utilize
membuka giro dan memanfaatkan layanan payroll yang payroll service managed by Retail Segment.
dikelola Segmen Ritel.
Grafik Simpanan Nasabah (dlm Rp triliun) Customer Deposit (in trillion Rp)
Tabungan | Savings
Untuk mengendalikan biaya dana simpanan nasabah, To control the cost of funds in customer deposits, aside
selain berupaya meningkatkan komposisi CASA, BII from increasing CASA composition BII also applied cost
memberlakukan pengelolaan cost of funds dengan of fund management through disciplined pricing, which
menerapkan harga yang disiplin (discipline pricing), links the cost of funds with the amount and period of
yang menyatukan biaya dana dengan jumlah dan deposits for time deposit product, whilst expanding
jangka waktu simpanan untuk produk deposito serta customer base for current acccounts and savings. BII’s
peningkatan jumlah basis nasabah untuk produk giro cost of funds control also included Rights Issue and the
dan tabungan. BII juga berupaya mengendalikan biaya issuance of long-term subordinated bonds.
dana melalui pelaksanaan program Right Issue dan
menerbitkan obligasi subordinasi jangka panjang.
Pada tanggal 5 Desember 2014, anak perusahaan Bank, On 5 December 2014, one of the Bank’s subsidiary,
WOM melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I WOM issued Shelf Bonds I WOM Finance Tranche II
WOM Finance Tahap II tahun 2014 dengan nilai nominal Year 2014 (“Bonds”) amounted to Rp800 billion. The
sebesar Rp800 miliar (“Obligasi”). Obligasi ini terdiri Bonds consisted of Series A, with nominal value of
dari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp300 miliar, Rp300 billion, 3-years tenor, fixed interest rate at 10.25%
tenor 3 tahun, tingkat suku bunga tetap 10,25% per per annum and Series B, with nominal value of Rp500
tahun dan Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp500 billion, 5-years tenor, fixed interest rate at 11.25% per
miliar, tenor 5 tahun, tingkat suku bunga 11,25% per annum. The Bonds has been rated as “AA(idn)” by Fitch.
tahun. Obligasi ini memperoleh peringkat “AA(idn)”
dari Fitch.
Pada tanggal 31 Desember 2014, outstanding surat As of 31 Dec 2014, the outstanding balance of the
berharga yang diterbitkan Bank (konsolidasi) adalah securities issued by the Bank (consolidation) amounting
sebesar Rp8,33 triliun atau mengalami kenaikan to Rp8.33 trillion or increased by 4.17% compared to
sebesar 4,17% dibandingkan outstanding tahun previous year of Rp7.99 trillion. Such increase is mainly
sebelumnya sebesar Rp7,99 trilliun. Kenaikan contributed by Sukuk Mudharabah and Bonds issuances
outstanding ini terutama dikontribusikan oleh as abovementioned, compensated by BII’s bonds (Shelf
penerbitan Sukuk Mudharabah dan Obligasi diatas, Bonds I Bank BII Tranche I Year 2011 Series A) which
namun dikompensasikan dengan obligasi BII (Obligasi matured on 6 December 2014 amounted to Rp440
Berkelanjutan I Bank BII Tahap I Tahun 2011 seri A) yang billion and call money >90 day denominated in Rupiah
jatuh tempo pada tanggal 6 Desember 2014 sebesar of Rp300 billion matured on 20 February 2014.
Rp440 miliar dan call money >90 hari dalam mata uang
Rupiah yang jatuh tempo sebesar Rp300 miliar pada
tanggal 20 Februari 2014.
Saldo pinjaman yang diterima per akhir tahun 2014 The balance of borrowings as of the end of 2014
adalah sebesar Rp3,98 triliun, naik 54% dibanding posisi amounted to Rp3.98 trillion, up 54% compared to the
31 Desember 2013 yang sebesar Rp2,6 triliun. position as at 31 December 2013 in the amount of Rp2.6
trillion.
Atas penerbitan Obligasi Subordinasi tersebut diatas, Relating to the issuance of this Subordinated Debt,
Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK- Bank had obtained approval from Financial Services
Pengawas Bank melalui surat No. S-87/PB.32/2014 Authority-Banking Supervisory through letter No.
tanggal 11 September 2014, dimana Obligasi Subordinasi S-87/PB.32/2014 dated 11 September 2014, whereby
tersebut telah dapat diperhitungkan sebagai komponen Subordinated Debt can be recognized as supplementary
modal pelengkap (Tier 2) dalam perhitungan rasio capital (Tier 2) in Capital Adequacy Ratio (CAR)
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank. calculation of the Bank.
Adapun laporan realisasi penggunaan dana hasil Realization of the proceeds resulting from the public
penawaran umum Obligasi Subordinasi (termasuk offering of the Subordinated Debt (included report for
juga untuk Sukuk Mudharabah) telah dilaporkan Sukuk Mudharabah) has been reported to Financial
kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat Bank Services Authority through Bank’s letter No.S.2014.614/
No. S.2014.614/ DIR COMPLIANCE tanggal 13 Oktober DIR COMPLIANCE dated 13 October 2014 and
2014 dan No. S.2015.015/ DIR COMPLIANCE tanggal 14 No.S.2015.015/ DIR COMPLIANCE dated 14 January
Januari 2015. 2015.
Dari penerbitan di atas, outstanding obligasi subordinasi As a result from the issuance above, the outstanding
BII meningkat menjadi Rp4,48 triliun pada tahun 2014 balance of BII’ subordinated debt increased to Rp4.48
dari Rp2,99 triliun pada tahun 2013. trillion in 2014 from Rp2.99 trillion in 2013.
Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya liabilitas The increase was mainly driven by the substantial
derivatif yang substansial akibat transaksi swap dalam increase of derivative liabilities following hedging swap
rangka melindungi nilai aset dalam mata uang asing transactions for assets in foreign currency which amount
yang nilainya meningkat signifikan akibat pelemahan increased significantly due to rupiah depreciation.
nilai tukar rupiah.
EKUITAS EQUITY
2013 2014
Pertumbuhan
Komponen Rp miliarRp Rp miliar Component
Growth (%)
Billion Rp Billion
Modal ditempatkan dan disetor penuh 3,513 3,665 4.3% Issued and paid up capital
Tambahan modal disetor 3,220 4,556 41.5% Additional paid-in capital
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi (95) (58) -39.4% Unrealized (losses)/gains on
atas perubahan nilai wajar investasi keuangan changes in fair value of available-
yang tersedia untuk dijual - setelah pajak for-sale financial investments – net
tangguhan of deferred tax
Cadangan umum 264 342 29.3% General reserved
Saldo laba 5,368 5,990 11.6% Retained earnings
Ekuitas Lain (56) (53) -5.4% Other equity
Jumlah Ekuitas teratribusi kepada pemilik 12,214 14,442 18.2% Total equity attributable to equity
entitas induk holders of parent company
Kepentingan non-pengendali 194 208 7.1% Non-controlling interests
Total Jumlah Ekuitas 12,408 14,650 18.1% Total Equity
Pada tahun 2014, total ekuitas BII meningkat sebesar 18,1% In 2014, BII’s total equity increased by 18.1% from 2013
dari posisi tahun 2013 sebesar Rp12,41 triliun menjadi position of Rp12.41 trillion to Rp14.65 trillion driven by
Rp14,65 triliun, disebabkan kenaikan pada beberapa increase of several equity sub-accounts, namely issued
akun ekuits, yakni modal ditempatkan, tambahan modal capital, additional paid-in capital, and retained earnings.
disetor dan saldo laba. Modal disetor meningkat 4,3% Issued capital grew by 4.3% from Rp3.5 trillion to Rp3.7
dari Rp3,5 triliun menjadi sebesar Rp3,7 triliun sementara trillion, while additional paid-in capital rose by 41.5% to
tambahan modal disetor naik 41,5% menjadi sebesar Rp4,6 Rp4.6 trillion as result of Rights Issue VII that generated
triliun sebagai hasil realisasi program Right Issue VII yang a total amount of funds of Rp1.5 trillion.
berhasil menghimpun dana total sebesar Rp1,5 triliun.
Sedangkan saldo laba meningkat 11,6% dari Rp5,4 triliun Meanwhile, retained earnings increased by 11.6%
menjadi Rp6,0 triliun sebagai hasil pengalokasian from Rp5.4 trillion to Rp6.0 trillion as result of the
hampir seluruh saldo laba bersih tahun 2013 menjadi allocation of almost the entire net income of 2013 as
komponen laba ditahan, sementara sisanya sebesar retained earnings, while th remaining Rp77 billlion
Rp77 miliar dialokasikan sebagai komponen cadangan was appropriated as general reserves. BII did not
umum. BII tidak membagikan dividen tunai dari laba perform dividend payout of the net income in 2013 that
bersih tahun 2013 yang sebesar Rp1,57 triliun. amounted to Rp1.57 trillion.
Pada akhir tahun 2014, aset BII didanai oleh liabilitas As per end of 2014, 90% of BII’s assets are funded by
sebesar 90% dan ekuitas sebesar 10%. Pertumbuhan liabilities and 10% by equity. Throughout 2014, there
ekuitas disebabkan terutama oleh peningkatan is a growth in equity which was largely driven by the
tambahan modal disetor dan obligasi subordinasi. increase in paid up capital and subordinated debt.
Dengan pertimbangan pentingnya struktur permodalan Considering the significance of optimum capital
yang optimal untuk mendukung pertumbuhan bisnis, structure in supporting business growth in future, BII
BII bertekad untuk mengelola struktur permodalan is determined to manage sound and robust capital
yang kuat dan sehat sehingga dapat memberikan ruang structure that would allow more room for optimum
yang cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis business growth.
yang optimal.
Bank akan terus menghubungkan kecukupan modal dan Bank will also continuously link capital and financial
keuangan dengan risk appetite yang telah ditetapkan adequacy to risk appetite in the capital planning
melalui proses perencanaan modal dan Internal Capital process and internal capital adequacy process. Bank’s
Adequacy Process (ICAAP). Kebutuhan permodalan capital requirement is being discussed and planned on
Bank juga dibahas dan direncanakan secara rutin, dengan regular basis supported by data analysis. The capital
didukung oleh analisis data. BII memperhitungkan plan had been calculated based on CAR indicator,
kecukupan modal menggunakan indicator Capital which is capable to cover loss risk borne by the Bank.
Adequacy Ratio (CAR), yang merupakan rasio A higher CAR indicates higher capability of the bank to
kecukupan modal yang berfungsi untuk menampung cover risks from its loans/ earning assets and to provide
risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. significant contribution to profitability. BII recorded
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 61 (6,527) -10753.4% Cash flows from Operating
Activities
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (4,999) 2,417 148.3% Cash flows from Investment
Activities
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 2,519 4,730 87.8% Cash flows from Funding Activities
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas (2,419) 619 125.6% Net Increase of Cash and Cash
Equivalents
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 20,343 18,486 -9.1% Cash and Cash Equivalents at the
Beginning of the Year
Pengaruh Perubahan Kusrs Mata Uang Asing 563 58 -89.7% Effect of Foreign Exchange Rate
changes
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 18,486 19,163 3.7% Cash and cash equivalents at the
end of the year
Arus Kas dari Kegiatan Operasi Cash Flows from Operating Activities
Arus kas keluar dari aktivitas operasi bersih pada Net Cash flows from operating activities as at 31
31 Desember 2014 sebesar Rp6.527 miliar terutama December 2014 amounted to Rp6,527 billion and was
digunakan untuk membayar bunga sebesar Rp7.417 mainly used to pay Rp7,417 billion of interest, general
miliar, beban umum dan administrasi Rp2.776 miliar, and administrative expenses in the amount of Rp2,776
tenaga kerja dan tunjangan Rp1.998 miliar disamping billion, personnel expenses and benefits in the amount
untuk membiayai kredit yang diberikan sebesar Rp3.812 of Rp1,998 billion in addition to loans amounting to
miliar, membiayai piutang pembiayaan konsumen Rp3,182 billion, consumer financing receivables in the
sebesar Rp1.909 miliar, biaya beban dibayar dimuka amount of Rp1,909 billion, prepayments amounting
sebesar Rp589 milar dan penurunan di simpanan to Rp589 billion, and decrease on customer deposits
nasabah sebesar Rp3.482 miliar serta membayar amounting to Rp3,842 billion as well as the payment of
pelunasan liabilitas lain-lain sebesar Rp388 miliar. other liabilities in the amount of Rp388 billion.
Arus kas keluar tersebut dikompensasi oleh masuknya The cash flow for operating activities were set off by
kas dari perolehan bunga kredit sebesar Rp13.908 interest received amounting to Rp13,908 billion, other
miliar, pendapatan operasional lain sebesar Rp1.3998 operating income amounting to Rp1,3998 billion,
miliar, penempatan pada BI dan bank lain sebesar Rp118 placements with BI and other banks amounting to
miliar, pembelian efek-efek yang diperdagangkan dan Rp118 billion, and purchase of trading securities and
penempatan pada liabilitas segera sebesarRp139 miliar. placements in obligations due immediately in the
amount of Rp139 billion.
Arus Kas untuk Kegiatan Investasi Cash Flows from Investing Activities
Arus kas masuk dari aktivitas investasi untuk tahun Cash flows from investing activities for year ended
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar 31 December 2014 amounted to Rp2,417 billion and
total Rp2.417 miliar terutama berasal dari penjualan were largely derived from the sales of securities and
efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah government recapitulation bonds available-for-sale in
tersedia untuk dijual senilai Rp2.706 miliar, penerimaan the amount of Rp2,706 billion, income from the sales
dari penjualan aset tetap sebesar Rp13 miliar dikurangi of fixed assets in the amount of Rp13 billion net of the
pengadaan aktiva tetap sebesar Rp302 miliar. procurement of fixed asset in the amount of 302 billion.
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan Cash Flows from Financing Activities
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan pada 31 Cash flows from financing activities as per 31 December
Desember 2014 sebesar Rp4.730 miliar terutama 2014 stood at Rp4,730 billion and were mainly derived
berasal dari penerimaan surat berharga yang from proceeds from securities issued amounting to
diterbitkan senilai Rp2.289 miliar, penerimaan dari 2,289 billion, proceeds from subordinated bonds in the
penerbitan obligasi subordinasi sebesar Rp1.500 miliar, amount of Rp1,500 billion, additional in share capital
penambahan modal saham dan tambahan modal and paid-in capital in the amount of Rp1,497 billion,
disetor Rp1.497 miliar, penerimaan pinjaman diterima borrowings in the amount of Rp1,396 billion, an increase
sebesar Rp1.396 miliar dan kenaikan dari kepentingan of non-controlling interests in the amount of Rp14
non-pengendali sebesar Rp14 miliar. billion.
Arus masuk dari pendanaan tersebut sebagian Cash flows from financing activities were used for
digunakan untuk melunasi surat berharga yang repayents of securities issued in the amount of Rp1,959
diterbitkan senilai Rp1.959 miliar dan pembayaran biaya billion and payment of share issuance cost in the
emisi efek ekuitas sebesar Rp8 miliar. amount of Rp8 billion.
Berikut ini adalah Modal dan KPMM (konsolidasi) pada The following tabel details Capital and CAR
tanggal 31 Desember 2013 dan 2014. (Consolidated) as per 31 December 2013 and 2014.
2013 2014
Pertumbuhan
Komponen Rp miliar Rp miliar Component
Growth (%)
Rp Billion Rp Billion
Modal Capital
Modal Inti 10,511 13,205 25.6% Tier 1
Modal Pelengkap 3,860 4,938 27.9% Tier 2
Jumlah Modal 14,371 18,143 26.2% Total Capital
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko 100,198 101,510 1.3% RWA for Credit Risk
Kredit
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko 11,953 13,444 12.5% RWA for Operational Risk
Operasional
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko 863 427 -50.4% RWA for Market Risk
Pasar
KPMM untuk Risiko Kredit dan Operasional 12.81% 15.78% 3.0% CAR with Credit and Operational Risks
KPMM untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional dan 12.72% 15.72% 3.0% CAR with credit, Operational, and Market
Risiko Pasar Risks
Total 113,014 115,381 2.1% Total
Kemampuan bank dalam memenuhi seluruh kewajiban, The Bank’s ability to meet all of its obligations both long
baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek, term and short term is reflected by its Solvency and
dicerminkan oleh perhitungan rasio Solvabilitas dan Collectability ratio, which consist of Capital Adequacy
Kolektibilitas, yang terdiri dari Rasio kecukupan modal, Ratio, Collectibility Ratio, and Liquidity Ratio
rasio kolektibilias serta rasio likuiditas.
• Rasio Kredit Bermasalah dan Pengelolaan Tingkat • Non-Performing Loans Ratio and Management of
Kolektibilitas Collectibility
Rasio NPL net di tahun 2014 terjaga pada Net NPL ratio in 2014 stood at around 1.48% from
kisaran 1,48 % dari angka sebesar 1,55% di tahun 1.55% in 2013 amidst the unfavorable economic
2013 ditengah kurang kondusifnya kondisi conditions. This signified the success of the
perekonomian. Hal ini menunjukkan bahwa management’s efforts to maintain loan quality,
upaya manajemen dalam menjaga kualitas kredit, especially new loans, in a more prudent manner.
terutama proses kredit baru yang lebih prudent Meanwhile, management of existing loans that
memberi hasil positif. Sementara pengelolaan were met by external challenges, such as in Global
kredit eksisting yang mengalami kendala karena Banking corporate customers, were carried out
faktor eksternal, seperti pada nasabah korporasi with strong commitment including to set aside
Perbankan Global dilakukan dengan komitmen significant amount of allowance (see “Loan
tinggi, sekalipun harus menyediakan dana provisi Quality” discussion).
yang cukup besar. (lihat kembali uraian “Kualitas
Kredit”)
Untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian To cover possible losses on these uncollectible
akibat tidak tertagihnya kredit tersebut, BII loans, the Bank continued to analyze assets’ aging
senantiasa melakukan analisa umur aset dan and set allowance for the possible uncollectible
menetapkan penyisihan atas kemungkinan tidak loans, which was expressed by CKPN’s value. In
tertagihnya kredit dimaksud, yang dinyatakan 2014, the total value of allowance has increased
dalam nilai CKPN. Total nilai penyisihan di tahun substantially, showing BII’s high commitment in
2014 meningkat substansial menunjukan tingginya maintaining overall quality on assets of credit .
komitmen BII dalam mempertahankan kualitas The decline in quality that occured in the Global
aset kredit secara keseluruhan. Penurunan segment, in some corporate customers whose
kualitas yang terjadi di segmen Global, pada business in minerals mining also oil and gas
beberapa nasabah korporasi yang bergerak sector that was affected by the global economic
disektor penambangan mineral maupun migas slowdown, was directly undergoing repairment
dan terdampak oleh pelemahan perekonomian attempt by restructuring such facility, though
global langsung diupayakan perbaikannya required certain amount of additional provisions.
melalui restrukturisasi fasilitas dimaksud, kendati
memerlukan tambahan provisi yang tidak sedikit.
• Rasio Likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) • Liquidity Ratio, Loan to Deposit Ratio (LDR)
LDR di Bank (di luar entitas anak) berada pada The Bank’s LDR (excluding subsidiary) stood
posisi 92,7%, sedikit menurun dari 87,0% di akhir at 92.7%, slid slightly from 87.0% at the end of
Desember 2013, sebagai dampak menurunnya December 2013 as result of decrease of deposit.
jumlah simpanan. Rasio tersebut masih berada The ratio is at a healthy level of LDR as defined by
pada kisaran LDR yang sehat sebagaimana regulator.
ditetapkan oleh regulator.
LDR dan Kredit (dalam Rp triliun) LDR and Loans (in Rp trillion)
Dec-2014 106.3
92.7%
87.0% 87.3%
85.18%
Dec-13 79.85% 82.05%
102.0
Profitabilitas Profitability
2013 2014
Keterangan Item
(%) (%)
Profitabilitas Profitability
Net Interest Margin 4.94 4.76 Net Interest Margin
Cost to Income Ratio 62.88 63.57 Cost to Income Ratio
Beban Operasional terhadap Pendapatan 84.36 93.03 Operating Expense to Operating Income
(BOPO) Ratio
Rentabilitas Rentability
Return on Assets (ROA) 1.71 0.67 Return on Assets
• Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan • Operating Expenses to Operating Income Ratio
Operasional (BOPO) Operating expenses to operating income ratio
Rasio BOPO sebesar 93,03% di tahun 2014 yang stood at 93.03% in 2014, lower from 84.36%. This
relatif menurun dari nilai 84,36%. Hal ini terutama is happened mainly due to provision expenses,
karena faktor kenaikan provisi, namun manajemen however the management consistently enhance
senantiasa berusaha untuk meningkatkan efisiensi the efficiency and effectiveness of operational
dan efektivitas kegiatan operasional di seluruh lini activities across all business lines.
usaha.
Rentabilitas Rentability
• Return on Assets (ROA) • Return on Assets (ROA)
Sebagai dampak naiknya provisi CKPN, rasio imbal As the result of increase of Allowance for
hasil rata-rata aset (ROA) BII di tahun 2014 turun Impairment Losses, BII’s Return on Assets (ROA) in
dari angka 1,71% di tahun 2013 menjadi sebesar 2014 decreased from 1.71% in 2013 to 0.67% in 2014.
0,67% di tahun 2014.
Untuk memperkuat struktur modal, BII telah To strengthen capital structure, BII has tried to add
merealisasikan penambahan modal melalui capital by exercising Rights Issue VII and increase
program Rights Issue VII dan menambah retained earnings. This affected ROE, however in the
komponen laba ditahan. Hal tersebut memang long term this will support asset growth once the
turut mempengaruhi rasio ROE, namun dalam economy recovers and more room for lending is created.
jangka panjang akan mampu mendukung
pertumbuhan aset, saat kondisi perekonomian
kembali kondusif untuk menciptakan peluang
peningkatan penyaluran kredit.
2013 2014
Keterangan Item
% %
Rupiah Rupiah
Utama 8.12 8.17 Primary
Sekunder 10.09 7.78 Secondary
Mata Uang Asing 8.15 8.14 Foreign Currency
Program tersebut didekasikan untuk meningkatkan The programs were dedicated to elevate the quality
kualitas layanan, memperluas jangkauan pasar, of service, broaden marke reach, and provide access
memberi akses yang lebih sesuai dengan kebutuhan that is more appropriate with customers’ needs in
nasabah di area operasional BII sekaligus meningkatkan BII’s operational areas as wellas increasing the Bank’s
efisiensi operasional dan kinerja Bank. operational efficiency and performance.
Jumlah keseluruhan belanja barang modal masing- The total amount of expenditure for 2014 and 2013 are
masing untuk tahun-tahun 2014 dan 2013 adalah Rp302 billion and Rp290 billion, respectively, with the
sebesar Rp302 miliar dan Rp290 miliar dengan rincian following details:
sebagai berikut:
Dana untuk keperluan belanja barang modal berasal Funds for capital expenditure were sourced from the
dari sumber dana Rupiah dan USD dan tidak diperlukan Bank’s funding in Rupiah and USD, and no hedging
adanya transaksi lindung nilai. Seluruh transaksi transactions was required. The transactions were done
tersebut dilakukan dalam batas yang sesuai dengan within appropriate limit of capacity and did not affect
kemampuan dan tidak mempengaruhi arus kas Bank. the Bank’s cashflows.
Ikatan Material Untuk Belanja Barang Modal Material Commitment for Capital Expenditure
Pada tahun 2014, BII telah melakukan beberapa In 2014, BII entered into several material commitments
pengikatan material terkait dengan belanja modal. relating to capital expenditure. The commitments were
Sebagian besar perikatan dilakukan dalam mata uang largely made in Rupiah, therefore the risk of currency
Rupiah, sehingga risiko fluktuasi mata uang yang fluctuation is minimized and well-managed. The
ditimbulkannya minimal dan terkelola dengan baik. purpose of material commitments covered:
Tujuan pengikatan material tersebut meliputi: 1. Data center and Data Recovery Center (DRC)
1. Proyek pembangunan gedung data center dan DRC. construction project
2. Pengembangan infrastruktur TI dan e-channel. 2. IT and e-channel infrastructure development
Sumber pendanaan atas belanja modal tersebut Sources of funds of the capital expenditure above
adalah saldo laba dari kegiatan operasional di tahun were operational activities of previous year and
sebelumnya dan penyisihan cadangan dari laba reatained earnings of previous financial years.
bersih tahun-tahun buku sebelumnya.
BII berencana memperluas akses nasabah melalui BII plans to broaden customers’ reach through
peningkatan sistem informasi berbasis teknologi enhancement of IT-driven information system, such
informasi, seperti pengembangan mobile banking as developing mobile banking and internet banking
dan internet banking dengan bandwidth yang lebih enabled by larger bandwidth and adopt the latest
besar dan mengadopsi sistem terkini, sehingga bisa system in order to be connected with Maybank Group’s
terkoneksi dengan seluruh jaringan bisnis Maybank business network regionally and internationally.
Group di kawasan regional maupun internasional.
Untuk tahun 2014, sebagaimana telah disinggung In 2014, as mentioned earlier, BII focused more on
sebelumnya BII lebih berkonsentrasi untuk improving its internal conditions, strengthening capital
memperbaikan kondisi internal, memperkuat struktur structure, and maintaining the quality of existing loans
permodalan dan menjaga kualitas kredit eksisting, in response of the unfavorable business conditions
sebagai respon atas tetap kurang kondusifnya kondisi throughout 2014. Result of these efforts were reflected
usaha sepanjang tahun 2014 lalu. Hal ini tampak dari in the following achievement of key parameters:
pencapaian parameter kinerja utama sebagai berikut: 1. BII’s capital increased following Rights Issue VII,
1. Modal BII bertambah sebagai hasil realisasi driving CAR position to 15.72% that reprented BII’s
program Right Issue VII, sehingga CAR menjadi readiness for future development
15,72% menunjukkan kesiapan BII untuk 2. With limited loan growth, BII was able to manage
berkembang lebih lanjut. loan quality of its existing portfolio. Net NPL (Bank
2. Dengan pertumbuhan kredit yang terbatas, BII only) improved to 1.48% from 1.55% in 2013.
berhasil mengelola kualitas kredit dari eksisting 3. Bank Only loan to deposit ratio stood at 92.7%,
portofolionya. Sehingga NPL net (bank only) meet with the Bank’s desirable level of LDR within
membaik menjadi 1,48% dari 1,55% di tahun 2013. the range of 90% - 95%.
3. Rasio kredit yang disalurkan terhadap dana yang 4. As result of business expansion and operational
berhasil dihimpun atau LDR konsolidasi tercatat efficiency enhancement, BII’s interest income
sebesar 92.7% berada pada LDR yang diinginkan improved by 7.6% to Rp5.9 trillion. However, BII
BII, yaitu antara 90% - 95%. had to set aside provisions amounting to Rp1.8
4. Dari ekspansi bisnis yang telah dilakukan trillion for restructuring of certain loans, therefore
serta peningkatan efisiensi operasional yang BII’s net income after tax and minority (PATAMI)
diterapkan, pendapatan bunga BII meningkat for the year reached only Rp699 billion.
7,6% mencapai Rp5,9 triliun. Namun mengingat
BII harus mengalokasikan provisi dalam rangka
restrukturiasasi aset kredit tertentu hingga
sebesar Rp1,8 triliun, laba bersih tahun berjalan
setelah dikurangi kepentingan pengendali BII
hanya mencapai nilai sebesar Rp699 miliar.
2. Pertumbuhan kredit melalui strategi pemanfaatan 2. Loan growth with capital efficient strategy
modal secara efisien 3. Leverage value chain and maximizing cross sell
3. Mengoptimalkan value chain dan memaksimalkan 4. Sustainable asset quality
cross sell 5. Transaction Banking and Cash Management to
4. Kualitas aset yang berkelanjutan liquidity and fee income
5. Transaction Banking dan Cash Management 6. Continue to implement Strategic Cost
untuk meningkatkan pendapatan non-bunga serta Management Program
likuiditas 7. Productivity improvement thr ough human capital
6. Melanjutkan penerapan Strategic Cost investment
Management Program 8. Continue to transform Regional and Branchess
7. Peningkatan produktivitas melalui investasi office through :
human capital a. Aligning development of regional branch with
8. Melanjutkan transformasi kantor wilayah dan local economic potential
cabang melalui : b. Sharpening business coverage and
a. Menyelaraskan pengembangan cabang productivity of regional branch offices
regional dengan potensi ekonomi regional by enhancing understanding on business
b. Mempertajam cakupan usaha dan potential and risks at regional level
produktifitas cabang regional melalui c. Strengthening Presence and Empowering
peningkatan pemahaman akan potensi bisnis Regional Branch Offices in order to provide
dan risiko di tingkat regional the best banking services and to support the
c. Memperkuat Kehadiran dan Pemberdayaan development of business and local community
Cabang Regional untuk memberi layanan
perbankan terbaik dan mendukung
pengembangan komunitas bisnis maupun
masyarakat setempat.
Dampak Perubahan Suku Bunga Terhadap Kinerja Bank Impact of Changes in Interest Rate to the Bank’s
Mengingat aset dan liabilitas perbankan memiliki risiko Performance
langsung terhadap perubahan suku bunga yang akan Considering that banking assets and liabilities are
berdampak pada kinerja perusahaan, Direksi beserta directly affected by change of interest rate, which may
seluruh jajaran bertanggung jawab untuk menetapkan, in turn impact the Bank’s performance, the Board of
mengelola serta mengendalikan tingkat suku bunga Directors and the entire management are responsible
dengan mempertimbangan risk appetite bank dan to define, manage, and control the level of interest
target pencapaian kinerja keuangan. Dalam rangka rate – taking into account the Bank’s risk appetite and
mengelola risiko tersebut BII senantiasa melakukan financial performance target achievement. To manage
analisis tingkat sensitivitas perubahan suku bunga yang the risks, BII consistently performs sensitivity analysis
berdampak pada kinerja bank. Hasil analisa dijadikan to changes of interest rate that may impact the Bank’s
dasar dalam menetapkan besaran suku bunga simpanan performance. The result of analysis is used to determine
maupun pinjaman sebagai bagian dari upaya mengatasi the interest rate of deposit and loans. It is also part of the
persaingan sesuai dengan risk appetite yang telah Bank’s efforts to overcome competition in accordance
dipertimbangkan dengan seksama dan sesuai dengan with the Bank’s carefully defined risk appetite and the
tujuan jangka panjang. Bank’s long term goals.
Selama kurun waktu tahun 2014 Bank Indonesia Throughout 2014, Bank Indonesia increased BI rate
menaikkan suku bunga acuan BI rate hingga 25 bps dari by 25 bps from 7.50% to 7.75% to respond to inflation
7,50% menjadi 7,75% sebagai respon terhadap kenaikan hike and deficit of current accounts. The increase of BI
inflasi dan defisit transaksi berjalan. Kenaikkan BI rate resulted in an even more rigorous competition in
rate tersebut membuat peta persaingan di industri national banking industry.
perbankan nasional semakin ketat.
BII proaktif menanggapi peningkatan suku bunga BI BII proactively responds to BI interest rate adjustment
dengan menyesuaikan suku bunga simpanan serta suku by adjusting its interest rates imposed on deposits and
bunga pinjaman. loans.
Dengan tingkat kompetisi yang dihadapi, Bank With the level of competition at hand, the Bank
menambah jumlah pinjaman sebesar 4,2% menjadi increased its borrowings by 4.2% to Rp 106.3 trillion
Rp106,3 triliun per 31 Desember 2014 dari Rp102,0 as of 31 December 2014 from Rp102.0 trillion as of 31
triliun per 31 Desember 2013. Pertumbuhan kredit December 2013. Loan growth was also followed by
juga disertai dengan pertumbuhan pendapatan bunga 22.8% increase of interest income compared to 2013
sebesar 22,8% dibandingkan hasil yang dicapai pada position.
tahun 2013.
Tiga komponen perhitungan SBDK yaitu (i) Harga Pokok The calculation of SBDK consists of 3 components: (i)
Dana untuk Kredit (HPDK), (ii) Biaya overhead yang cost of funds for loans (HPDK), (ii) overhead cost for
dikeluarkan Bank dalam proses pemberian kredit, dan lending activities, and (iii) profit margin. In calculating
(iii) Marjin keuntungan yang ditetapkan untuk aktivitas SBDK, the regulation excludes the risk premium
perkreditan. Akan tetapi, dalam perhitungan SBDK component attached to each individual customer. Risk
ini belum memperhitungkan komponen premi risiko premium is Bank’s estimation towards the repayment
masing – masing nasabah. Premi risiko merupakan by the debtor.
penilaian Bank terhadap prospek pelunasan kredit oleh
calon debitur.
Perhitungan SBDK wajib dilaporkan kepada Bank SBDK calculation needs to be reported to Bank
Indonesia dan dipublikasikan untuk 4 (empat) jenis Indonesia and published for 4 types of Rupiah loans, i.e
kredit dalam Rupiah, yaitu kredit korporasi, kredit ritel, corporate loans, retail loans, micro loans and consumer
kredit mikro dan kredit konsumsi (terdiri dari KPR dan loans (consisting of mortgage and non-mortgage loan).
Non KPR).
BII secara rutin melakukan review SBDK melalui Rapat BII regularly reviews its SBDK during the monthly
Assets & Liabilities Management Committee (ALCO) Assets & Liabilities Management Committee (ALCO)
dan telah melakukan publikasi melalui surat kabar meetings and has published its SBDK through national
berperedaran nasional pada tanggal 7 April 2014, 4 newspaper on 7 April 2014, 4 July 2014, 3 October 2014
Juli 2014, 3 Oktober 2014 dan 5 Januari 2015. Adapun and 5 January 2015. The report of BII’s SBDK for each
Laporan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) BII selama quarter in 2014 was as follows:
periode pelaporan triwulanan 2014 adalah sebagai
berikut :
Sejalan dengan ekspansi jaringan cabang maupun In line with the Bank’s branch and e-channel network
e-channel, BII berupaya menambah sumber perolehan expansion, BII sought for other sources of non-
pendapatan non-bunga lainnya melalui optimalisasi jasa interest income by optimizing IT-driven services to
layanan berbasis TI untuk menstimulir meningkatnya boost transactions using e-channel services that are
transaksi berbasis e-channel yang lebih efisien, reliable more efficient, reliable, and accessible at anytiem and
dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Upaya anywhere. The efforts were proven effective as denoted
tersebut menunjukan hasil dengan naiknya pendapatan by increase of fee based income that followed e-channel
non-bunga, mengiringi penambahan jaringan e-channel, network development and increase of trade finance
peningkatan aktifitas trade finance pendalaman bisnis activities in the global market business.
global market.
Komposisi perolehan fee-based income, termasuk Fee-based income composition, including collection of
perolehan kembali kredit yang telah dihapus bukukan, previously written-off loans, to the total income was
terhadap total pendapatan relatif tetap baik. relatlively strong.
Total perolehan fee based dari kegiatan administrasi Fee based income from Auto Loan administrative
Autoloan di tahun 2014 masih mendominasi. Namun activities in 2014 was predominant. However, fee based
demikian, perolehan fee based income dari kegiatan income from bancassurance, remittance, banking
jasa bancassurance, remitansi, jasa perbankan & trade services & trade finance, and others also showed
finance dan lain-lain terus menunjukan pertumbuhan. continuous growth.
Mengingat semakin ketatnya persaingan tingkat bunga, Considering tight interest rate competition, BII aim
maka BII akan terus berupaya meningkatkan peran fee always try to increase fee based income to stimulate
based income dalam menstimulir peningkatan kinerja sustainability better financial performance in the future.
yang berkelanjutan dimasa mendatang.
Realisasi Penggunaan Dana Dari Penawaran Realization of Proceeds from Rights Issue VII
Umum Terbatas VII (Rights Issue)
Pada bulan Oktober dan November 2014, dalam rangka In October and November 2014, to support the Bank’s
mendukung perkembangan bisnis Perseroan dan business development and to increase tier 1 capital,
menambah modal inti, Perseroan telah mengajukan the Bank submitted a Statement of Registration to the
Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan Financial Services Authority (“OJK”) regarding its plan
(“OJK”) sehubungan dengan rencana Penawaran Umum to exercise Rights Issue VII with Pre-emptive Rights to
Terbatas VII (rights issue) dalam rangka Penerbitan Hak Shareholders of 6,774,684,073 Series D shares with par
Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para pemegang value of of Rp22.50 (full amount) per share.
saham sebanyak 6.774.684.073 saham Seri D dengan
nilai nominal Rp22,50 (nilai penuh) per saham.
Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas The Bank received a notice of effectivity from the
Jasa Keuangan (“OJK”) untuk Penawaran Umum Terbatas OJK regarding Rights Issue VII through its Decision
VII melalui Surat Keputusan No. S-493/D.04/2014 Letter No. S-493/D.04/2014 dated 27 November 2014.
tanggal 27 November 2014. Penawaran Umum Terbatas This Rights Issue VII was approved by shareholders
VII ini telah mendapat persetujuan dari para pemegang in Extraordinary Meeting of Shareholders held on 28
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar November 2014. The proceeds from this Rights Issue
Biasa pada tanggal 28 November 2014. Jumlah dana VII amounted to Rp1,497,205,180,133 (for 6,774,684,073
yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas VII ini Series D shares) which were received by the Bank
adalah sebesar Rp1.497.205.180.133 (untuk 6.774.684.073 in December 2014. Part of the proceeds amounting
saham seri D) dan telah diterima oleh Perseroan pada to Rp8,237,972,609 is used for share issuance cost,
bulan Desember 2014. Sebagian dari dana diperoleh, therefore the Bank received net proceed amounting to
sebesar Rp8.237.972.609 digunakan sebagai biaya emisi Rp1,488,967,207,524.
efek ekuitas, sehingga jumlah bersih dana yang diterima
adalah sebesar Rp1.488.967.207.524.
Berikut merupakan Laporan Realisasi Penggunaan Dana The following is a Report of Realization of Proceeds from
hasil PUT VII yang telah disampaikan Perseroan kepada Rights Issue VII that the Bank submitted to the Financial
Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia Services Authority and Indonesia Stock Exchange
melalui surat No.S.2015.016/DIR COMPLIANCE through letter No.S.2015.016/DIR COMPLIANCE dated
tertanggal 14 Januari 2015. 14 January 2015.
Informasi dan Fakta Material Mengenai Material Information and Facts on Investments,
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Expansion, Divestment, Acquisition, or Debt/
Restrukturisasi Hutang/Modal. Capital Restructuring
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi There is not material information and facts on
mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau investments, expansion, divestment, acquisition, and
restrukturisasi hutang/modal. debt/capital restructuring.
• Dampak dari penerapan PSAK No. 102 (revisi 2013) • Impact of SFAS No. 102 (revised 2013) on
terhadap penurunan nilai aset keuangan yang impairment of financial assets arising from
timbul dari transaksi murabahah telah dibebankan murabahah transactions have been fully charged
sepenuhnya dalam laporan laba rugi komprehensif to 2014 statements of comprehensive income on
tahun 2014 atas dasar materialitas. the basis of materiality.
• PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”, • SFAS No. 65, “Consolidated Financial Statements”,
yang diadopsi dari IFRS 10, menggantikan porsi adopted from IFRS 10, which replaces SFAS No. 4
PSAK No. 4 (Revisi 2009). (Revised 2009).
• PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang • SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”, adopted
diadopsi dari IFRS 13. from IFRS 13.
• PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”, yang diadopsi • SFAS No. 66, “Joint Arrangement”, adopted from
dari IFRS 11, menggantikan PSAK No. 12 (Revisi IFRS 11, which replaces SFAS No. 12 (Revised 2009)
2009) dan ISAK 12. and ISAK 12.
• PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam • SFAS No. 67, “Disclosure of Interest in Other
Entitas Lain”, yang diadopsi dari IFRS 12, mencakup Entities”, adopted from IFRS 12, covers all
semua pengungkapan yang diatur sebelumnya disclosures previously regulated in SFAS No. 4
dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), PSAK No. 12 (Revised 2009), SFAS No. 12 (Revised 2009) and
(Revisi 2009) dan PSAK No. 15 (Revisi 2009). SFAS No. 15 (Revised 2009).
• PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas • SFAS No. 15 (Revised 2013), “Investment in
Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang diadopsi dari Associates and Joint Ventures”, adopted from IAS
IAS 28. 28.
Penjelasan lengkap dari penerapan SAK baru tersebut Comprehensive explanation of new SFAS adoption
terdapat pada catatan 55. Laporan Keuangan Audit is presented on Note 55 to the Bank’s Audited
Konsolidasian Perseroan. Consolidated Financial Statements.
Kebijakan Akuntansi dan Informasi Keuangan Accounting Policy and Financial Information on
Kejadian Luar Biasa Extraordinary Events
Kebijakan ini digunakan sebagai panduan BII dalam This policy is used as the guideline of BII in recording
pencatatan terkait pengungkapan kejadian luar biasa disclosures concerning extraordinary events in the
dalam laporan keuangan audit misalnya bencana yang audited financial statements, in example force majeure
menimpa nasabah dengan saldo pinjaman substansial events suffered by customers with substantial loan
dan lain-lain. outstanding, and others.
Pada tahun laporan keuangan, tidak ada kebijakan During the year of financial statements, there is
akuntansi dan informasi keuangan kejadian luar biasa. no accounting policy and financial information on
extraordinary events.
Peraturan Perundang-un-
dangan (BI, OJK dan BEI) Perubahan dan Penjelasan Dampak Terhadap BII
Laws and Regulations (BI, Amendment and Description Implications on BII
OJK, and BEI)
PBI No. 16/7/PBI/2014 Peraturan ini merupakan pengaturan kembali dari SE BI No. 7/1/PBI/2005 Relaksasi dari Bank Indonesia
tanggal 7 April 2014 tentang pinjaman luar negeri bank. Pada SE ini terdapat penambahan tersebut, tidak banyak
tentang Perubahan pengecualian atas pinjaman luar negeri jangka pendek, yaitu : mempengaruhi portofolio pinjaman
Keempat Atas PBI No. 7/1/ 1. giro milik Bukan Penduduk yang menampung dana untuk pembelian luar negeri BII, karena volume giro
PBI/2005 tentang Pinjaman Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan hasil penjualan kembali dimaksud tidak signifikan.
Luar Negeri Bank Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
2. kewajiban Bank kepada Bukan Penduduk yang timbul dari transaksi Stipulations of Bank Indonesia does
BI Regulation No. 16/7/ derivatif lindung nilai; not significantly impact BII’s loan
PBI/2014 dated 7 April 2014 3. giro milik Bukan Penduduk yang digunakan dalam rangka borrowings portfolio, as the volume
on the Fourth Amendment penyaluran kredit ke sektor riil dan proyek-proyek infrastruktur; of current accounts as stated is not
to BI Regulation PBI No. dan/atau significant.
7/1/ PBI/2005 Foreign 4. giro milik Bukan Penduduk yang menampung dana hasil penerbitan
Borrowings of Banks obligasi berdenominasi Rupiah oleh lembaga supranasional dalam
rangka pembiayaan sektor riil dan proyek- proyek infrastruktur
PBI No. 16/10/PBI/2014 Merupakan penyempurnaan PBI No.14/25/PBI/2012. SE ini mengatur Ketiga SE di disamping ini, yaitu
Tanggal 14 Mei 2014 kewajiban penerimaan devisa hasil ekspor (DHE) melalui bank Devisa, PBI No. 16/10/ PBI/2014 Tanggal 14
Tentang Penerimaan kewajiban penarikan Devisa Utang Luar Negeri (DULN) melalui Bank Mei 2014,
Devisa Hasil Ekspor dan Devisa dan mencabut PBI No. 13/22/PBI/2011 tentang Kewajiban SE BI No. 16/9/ DSta Tanggal 26
Penarikan Devisa Utang Pelaporan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri dan PBI No. 14/25/ Mei 2014,
Luar Negeri PBI/2012 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa SE BI No. 16/10/DSta Tanggal 26 Mei
Utang Luar Negeri. 2014 SE BI memberi dampak :
BI Regulation No. 16/10/ Terbukanya peluang untuk
PBI/2014 dated 14 May An improvement to BI Regulation No.14/25/PBI/2012. The Circular Letter meningkatkan dana pihak ketiga
2014 on Receipt of Foreign governs the receipt of foreign exchange export revenue (DHE) through dari devisa hasil ekspor dan fee
Exchange Export Revenue foreign exchange banks, requirements concerning the withdrawal of transaksi DHE bagi BII sebagai salah
and Withdrawal of Foreign foreign exchange offshore loans (DULN) through foreign exchange satu bank devisa di Indonesia.
Exchange Offshore Loans banks, and revoke BI Regulation No. 13/22/PBI/2011 on the Requirement
to Report the Withdrawal of Foreign Exchange Offshore Loans and BI The Circular Letters of BI Regulation
Regulation No. 14/25/PBI/2012 on Receipt of Foreign Exchange Export No. 16/10/ PBI/2014 dated 14 May
Revenue and Withdrawal of Foreign Exchange Offshore Loans 2014,
BI Circular Letter No. 16/9/ DSta
SE BI No. 16/9/DSta Merupakan aturan pelaksanaan dari PBI No.16/10/PBI/2014 tentang
dated 26 May 2014,
Tanggal 26 Mei 2014 Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri.
BI Circular Letter No. 16/10/DSta
Tentang Penerimaan SE ini mengatur tentang kewajiban penerimaan DHE, penyampaian
dated 26 May 2014, have the
Devisa Hasil Ekspor. informasi, keterangan, bukti transaksi netting dan dokumen pendukung,
following implications: Opportunity
penghitungan dan mekanisme pengenaan sanksi atas pelanggaran,
to increase third party funds
BI Circular Letter No. 16/9/ tatacara pembebasan sanksi adminsitratif.
deriving from foreign exchange
DSta dated 26 May 2014 on
from export and DHE transaction
Foreign Exchange Export Implementing regulation of BI Regulation No.16/10/PBI/2014 on Foreign
fee for BII as one of Indonesia’s
Revenue and Withdrawal Exchange Export Revenue and Withdrawal of Foreign Exchange Offshore
foreign exchange banks
of Foreign Exchange Loans. This Circular Letter regulates Foreign Exchange Export Revenue,
Offshore Loans information disclosure, statement, netting transaction proof and
supporting documents, calculation and penalty mechanism on violations,
and procedure on the waiver of administrative sanctions
Peraturan Perundang-un-
dangan (BI, OJK dan BEI) Perubahan dan Penjelasan Dampak Terhadap BII
Laws and Regulations (BI, Amendment and Description Implications on BII
OJK, and BEI)
SE BI No. 16/10/DSta Merupakan aturan pelaksanaan dari PBI No.16/10/PBI/2014 Tentang
Tanggal 26 Mei 2014 Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri,
Tentang Penarikan Devisa mengatur penerimaan DULN, meliputi:
Utang Luar Negeri • Kewajiban penyampaian penjelasan tertulis jika terjadi selisih
kurang antara nilai akumulasi penarikan DULN dengan nilai
BI Circular Letter No. komitmen,
16/10/DSta dated 26 Mei • Ketentuan mengenai penyampaian laporan jika selisih kurang
2014 Withdrawal of Foreign antara nilai akumulasi penarikan DULN dengan nilai komitmen ULN
Exchange Offshore Loans lebih besar dari ekuivalen Rp50.000.000,00, dan cara penghitungan
selisih kurang antara nilai DHE dan nilai PEB.
• Penghitungan dan mekanisme pengenaan sanksi atas pelanggaran
terhadap kewajiban penarikan DULN kepada debitur
PBI No. 16/8/PBI/2014 Merupakan penyelarasan ketentuan Uang Elektronik dengan ketentuan Tidak berdampak
tentang Perubahan Atas transfer dana, meningkatkan keamanan teknologi dan efisiensi
Peraturan Bank Indonesia penyelenggaraan Uang Elektronik, serta memperluas jangkauan layanan No financial implication
Nomor 11/12/PBI/2009 Uang Elektronik untuk mendukung Strategi Nasional Keuangan Inklusif
tentang Uang Elektronik melalui penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital (LKD).
(Electronic Money)
Aligning provisions on Electronic Money with provisions on fund transfer,
BI Regulation No. 16/8/ increasing technology security, improving efficiency of Electronic Money
PBI/2014 on Amendment administration, extending coverage of Electronic Money to support
to Bank Indonesia National Financial Inclusion Strategy through Digital Financial Services
Regulation 11/12/PBI/2009 (LKD)
Electronic Money
SE BI Nomor 16/11/DKSP Mengatur pelaksanaan PBI No.16/8/PBI/2014 tentang Perubahan Atas Tidak berdampak finansial.
perihal Penyelenggaraan PBI No.11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money). SE
Uang Elektronik (Electronic ini mencantumkan persyaratan dan tata cara memperoleh izin sebagai No financial implication
Money). penerbit, proses perizinan dan kewajiban pencatatan identitas dan
transaksi pemegang uang elektronik.
BI Circular Letter No. 16/11/
DKSP on Electronic Money. Implementation of BI Regulation No.16/8/PBI/2014 on the Amendment
to BI Regulation No.11/12/PBI/2009 on Electronic Money. The Circular
Letter stipulates requirements and procedure to obtain license as issuer,
licensing process, and requirement to record identity and transactions of
electronic money holder
Peraturan Perundang-un-
dangan (BI, OJK dan BEI) Perubahan dan Penjelasan Dampak Terhadap BII
Laws and Regulations (BI, Amendment and Description Implications on BII
OJK, and BEI)
POJK No.19/POJK.03/2014 • Laku Pandai adalah kegiatan menyediakan layanan perbankan Terbukanya peluang optimalisasi
tanggal 8 Desember 2014 dan/atau layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui jaringan e-banking BII.
tentang Layanan Keuangan jaringan kantor, namun melalui kerjasama dengan pihak lain (agen)
Tanpa Kantor Dalam dan perlu didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi. Opportunity to optimize BII’s e-
Rangka Keuangan Inklusif • Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang dapat mengajukan permohonan banking network
(Laku Pandai) menjadi penyelenggara Laku pandai adalah Bank, Perusahaan
asuransi atau perusahaan asuransi syariah dan Lembaga Jasa
Financial Services keuangan lain yang telah mendapat persetujuan dari OJK.
Authority (OJK) Regulation • Syarat-syarat penyelenggara meliputi: Berbadan hukum Indonesia;
No.19/POJK.03/2014 memiliki peringkat profil risiko, tingkat risiko operasional dan risiko
dated 8 December 2014 kepatuhan dengan peringkat 1, 2, atau peringkat 3; dan memiliki
on Office-Less Financial jaringan kantor di Wilayah Indonesia Timur dan/atau provinsi Nusa
Services for Financial Tenggara Timur; dan telah memiliki infrastruktur pendukung untuk
Inclusion (“Laku Pandai”) menyediakan layanan transaksi elektronik bagi nasabah Bank
berupa: Short Message Service (SMS) banking atau mobile banking
dan internet banking atau host to host
PBI No. 16/16/PBI/2014 Dalam PBI ini diatur mengenai : Kedua aturan disamping ini,
Tanggal 17 September 2014 • Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah yang dilakukan Bank membuka peluang penringkatan
Tentang Transaksi Valuta dengan Nasabah di atas jumlah tertentu (threshold) wajib memiliki jumlah transaksi pembelian dan/
Asing terhadap Rupiah Underlying Transaksi. atau penjualan valas melalui BII.
Antara Bank dengan Pihak 1. Tidak termasuk sebagai Underlying transaksi untuk transaksi
Domestik. valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan Pihak These regulations provide
Domestik: opportunities to increase the
BI Regulation No. 16/16/ 2. Penempatan dana pada Bank antara lain berupa tabungan, volume of transaction of foreign
PBI/2014 dated 17 Septem- giro, deposito, dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD); exchange buy and/or sell through
ber 2014 on dan BII
Foreign Exchange Transac- • Kegiatan pengiriman uang oleh perusahaan transfer dana.
tions Against Rupiah be- • Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah antar Bank tidak wajib
tween Banks and Domestic memiliki Underlying Transaksi
Parties
This BI Regulation stipulates the following:
• Foreign Exchange Transaction against Rupiah between a Bank and
a Customer that exceeds a certain threshold must have underlying
transactions
1. Not included as Underlying Transaction for Foreign Exchange
Transaction against Rupiah with Domestic Parties are:
2. Placement of funds in the Banks among others in the form
of savings, demand deposits, time deposits, and Negotiable
Certificate of Deposit (NCD); and
• Activities of transferring funds by funds transfer companies
• Foreign Exchange Transaction against Rupiah between Banks do not
require Underlying Transactions
Peraturan Perundang-un-
dangan (BI, OJK dan BEI) Perubahan dan Penjelasan Dampak Terhadap BII
Laws and Regulations (BI, Amendment and Description Implications on BII
OJK, and BEI)
PBI No. 16/17/PBI/2014 Dalam PBI ini diatur mengenai :
Tanggal 17 September 2014 • Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah yang dilakukan di atas
Tentang Transaksi Valuta jumlah tertentu (threshold) wajib memiliki Underlying Transaksi.
Asing terhadap Rupiah • Underlying Transaksi untuk Transaksi Valuta Asing Terhadap
Antara Bank dengan Pihak Rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing meliputi seluruh kegiatan
Asing. antara lain perdagangan barang dan jasa, baik di dalam maupun di
luar negeri; dan/atau investasi berupa foreign direct investment,
BI Regulation No. 16/17/ portfolio investment, pinjaman, modal, dan investasi lainnya di
PBI/2014 dated 17 Septem- dalam dan di luar negeri.
ber 2014 Foreign Exchange • Tidak termasuk sebagai Underlying Transaksi untuk Transaksi Valuta
Transactions Against Asing Terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing yaitu
Rupiah between Banks and penggunaan Sertifikat Bank Indonesia untuk Transaksi Derivatif dan
Foreign Parties. penempatan pada Bank (vostro) antara lain berupa tabungan, giro,
deposito, dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
PBI No. 16/ 19 /PBI/2014 Penyempurnaan PBI No. 15/17/ PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Memberi kepastian bagi BII atas
tentang Perubahan atas Nilai kepada BI yang diterbitkan sejalan dengan upaya untuk mendorong tenor perpanjangan transaksi swap
Peraturan Bank Indonesia berkembangnya transaksi derivatif di pasar valuta asing domestic, serta penyerapan transaksi swap
No. 15/17/ PBI/2013 meningkatkan efektivitas pelaksanaan transaksi swap lindung nilai kepada lindung nilai yang lebih besar oleh
tentang Transaksi Swap BI dan diharapkan memberikan dampak positif bagi upaya percepatan Bank Indonesia.
Lindung Nilai kepada Bank pendalaman pasar valuta asing domestik.
Indonesia. Provides certainty to BII on
An improvement to BI Regulation No. 15/17/ PBI/2013 on Hedge Swap the extension of terms of swap
BI Regulation No. 16/ Transactions to Bank Indonesia issued in line with the efforts to encour- transaction and the higher
19 /PBI/2014 on the age the growth of derivative transactions at domestic foreign exchange absorption of hedge swap
Amendment to Bank market and aims to enhance the effectiveness of hedge swap transactions transactions by Bank Indonesia.
Indonesia Regulation No. implementation to Bank Indonesia, which then is expected to give posi-
15/17/ PBI/2013 on Hedge tive impact on the efforts to accelerate the deepening of domestic foreign
Swap Transactions to Bank exchange market.
Indonesia.
Peraturan Perundang-un-
dangan (BI, OJK dan BEI) Perubahan dan Penjelasan Dampak Terhadap BII
Laws and Regulations (BI, Amendment and Description Implications on BII
OJK, and BEI)
SE BI Nomor 16/16/ Merupakan pelaksanaan dari PBI No. 16/1/PBI/2014 tentang Perlindungan BII harus menyesuaikan
DKSP perihal Tata Cara Konsumen Jasa Sistem Pembayaran. Dalam SE ini mengatur tentang pemebrlakuan standard layanan
Perlindungan Konsumen kewajiban bank untuk : minimal
Jasa Sistem Pembayaran. • Menerapkan perlindungan Konsumen yang memenuhi prinsip
keadilan dan keandalan, prinsip transparansi, perinsip perlindungan BII needs to adopt the minimum
BI Circular Letter Number data dan/atau informasi Konsumen, serta prinsip penanganan dan service standard policy
16/16/DKSP on the penyelesaian pengaduan Konsumen.
Procedure of Consumer • Melakukan publikasi adanya sarana pengaduan atas penggunaan
Protection of Payment jasa Sistem Pembayaran kepada Konsumen.
System Service • Menyampaikan laporan penanganan dan penyelesaian pengaduan
Konsumen kepada Bank Indonesia dengan tata cara sesuai
ketentuan yang berlaku pada masing-masing jasa Sistem
Pembayaran.
• Konsumen dapat menyampaikan pengaduan kepada Bank Indonesia
sesuai persyaratan tertentu yang ditetapkan
SE BI Nomor 16/25/DKSP Merupakan perubahan kedua terhadap Surat Edaran Bank Indonesia BII harus menyesuaikan sistem
perihal Perubahan Kedua Nomor 11/10/DASP tanggal 13 April 2009 perihal Penyelenggaraan kartu kredit BII agar mengadopsi
atas Surat Edaran Bank Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu. SE ini mengatur ketentuan penggunaan PIN pada
Indonesia Nomor 11/10/ tentang penerapan kewajiban implementasi Personal Identification transaksi kartu kredit.
DASP tanggal 13 April 2009 Number (PIN) online 6 digit pada Kartu Kredit.
perihal Penyelenggaraan BII needs to perform adjustments
Kegiatan Alat Pembayaran The second amendment to Bank Indonesia Circular Letter Number 11/10/ to its credit card system in order to
dengan Menggunakan DASP dated 13 April 2009 on the Implementation of Card-Based Payment. adopt the required implementation
Kartu. The Circular Letter stipulates the implementation of 6 digit online of PIN for credit card transactions
Personal Identification Number (PIN) for Credit Cards.
BI Circular Letter No.
16/25/DKSP on the Second
Amendment to BI Circular
Letter No. 11/10/DASP
dated 13 April 2009 on the
Implementation of Card-
Based Payment
Peraturan Perundang-un-
dangan (BI, OJK dan BEI) Perubahan dan Penjelasan Dampak Terhadap BII
Laws and Regulations (BI, Amendment and Description Implications on BII
OJK, and BEI)
POJK No 1/POJK.07/2014 Peraturan ini mengatur mengenai lembaga alternatif penyelesaian Memberi kejelasan prosedur
tanggal 23 Januari sengketa, yakni: penyelesaian sengketa. BII akan
2014 tentang Lembaga • Pengaduan wajib diselesaikan terlebih dahulu oleh Lembaga Jasa mengikuti prosedur tersebut.
Alternatif Penyelesaian Keuangan dan apabila tidak tercapai kesepakatan maka dapat
Sengketa Di Sektor Jasa dilakukan penyelesaian diluar ataupun melalui pengadilan. Explains procedure of dispute
Keuangan. • Penyelesaian diluar pengadilan dilakukan melalui Lembaga Alternatif settlement. BII shall comply with
Penyelesaian Sengketa yang masuk dalam daftar yang ditetapkan the foregoing.
OJK Regulation No 1/ oleh OJK dapat dengan metode mediasi, ajudikasi atau arbitrase.
POJK.07/2014 dated • Penyelesaian melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa
23 January 2014 on tersebut bersifat rahasia.
Alternative Institution of
Dispute Settlements This regulation governs alternative institution of dispute settlements:
• Efforts at dispute settlement must be made first by Financial Service
Institution; if no agreement is achieved, settlement process may
resume outside or in court.
• Settlements outside of the court are done through Alternative
Institution of Dispute Settlements registered and approved by OJK
using mediation, adjudication, or arbitration.
• Settlements made through Alternative Institution of Dispute
Settlements are strictly confidential.
POJK No.32/POJK.04/2014 a. Pemberitahuan Rencana RUPS kepada OJK paling lambat 5 Dua aturan disamping ini Tidak ber-
tanggal 8 Desember 2014 (lima) hari kerja sebelum pengumuman RUPS dengan tidak dampak finansial, namun demikian
tentang Rencana dan memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS. BII akan melakukan penyesuaian
Penyelenggaraan Rapat b. Pengumuman RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari atas ketentuan terkait dalam ang-
Umum Pemegang Saham sebelum pemanggilan RUPS dimana Pemanggilan RUPS wajib garan dasar dan kode etik Direksi
Perusahaan Terbuka. dilakukan paling lambat 21 hari sebelum RUPS. dan Dewan Komisaris.
c. Pengumuman, Pemanggilan dan publikasi ringkasan risalah RUPS
OJK Regulation No.32/ wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian bahasa Indonesia These regulations do not bear
POJK.04/2014 dated 8 berperedaran Nasional, Situs Web Bursa Efek dan Situs Web financial implications; however, BII
December 2014 on the Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris will make adjustments to the provi-
Organization Shareholders’ sions in its Articles of Association
Meeting of Public a. Notification of GMS Schedule to OJK at least 5 (five) working days and code of ethics of the Board of
Company. prior to the announcement of GMS, excluding the date of GMS Directors and Board of Commission-
announcement. ers accordingly.
b. GMS Announcement is made at least 14 (fourteen) days prior to call
for GMS and Call for GMS must be made at least 21 days before the
date of GMS.
c. Announcement, Call, and publication of GMS minutes of meeting
summary must be made on 1 (one) national daily newspaper in
Indonesian, Stock Exchange website, and the Company’s website
Indonesian and in English.
POJK No.33/POJK.04/2014 Peraturan ini berisi tentang jumlah anggota, masa jabatan, prosedur
tanggal 8 Desember 2014 pengangkatan dan pemberhentian, syarat, tugas, tanggung jawab dan
tentang Direksi dan Dewan wewenang, pedoman serta kode etik Direksi dan Dewan Komisaris
Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik. The regulation stipulates the number of members, period of tenure, pro-
cedure of appointment and dismissal, requirements duties, responsibili-
OJK Regulation No.33/ ties and authorities, guidelines, and code of ethics of Board of Directors
POJK.04/2014 dated 8 De- and Board of Commissioners
cember 2014 on the Board
of Directors and Board of
Commissioners of Issuer or
Public Company
Peraturan Perundang-un-
dangan (BI, OJK dan BEI) Perubahan dan Penjelasan Dampak Terhadap BII
Laws and Regulations (BI, Amendment and Description Implications on BII
OJK, and BEI)
POJK No. 35/POJK.04/2014 a. Perusahaan publik wajib mempunyai Sekretaris Perusahaan yang BII akan menyesuaikan dengan
tanggal 8 Desember dapat dilaksanakan oleh orang perseorangan atau unit kerja atau ketentuan tersebut
2014 tentang Sekretaris diangkap oleh seorang anggota Direksi dan dilarang rangkap
Perusahaan Emiten atau jabatan apapun di Perusahaan Publik lain. BII will meet this requirement
Perusahaan Publik. b. Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan Direksi.
OJK Regulation No. 35/ c. Dst
POJK.04/2014 dated
8 December 2014 on a. A public company must have Corporate Secretary function
Corporate Secretary of consisting of one personnel or a unit of personnel or held
Issuer or Public Company concurrently by a member of the Board of Directors and is not
allowed to hold concurrent position in other Public Company
b. The Board of Directors appoints and dismisses Corporate Secretary.
c. Etc.
POJK No.17/POJK.03/2014 a. Konglomerasi Keuangan wajib menerapkan Manajemen Risiko Tidak berdampak finansial, namun
tanggal 8 Desember Terintegrasi (MRT) secara komprehensif dengan menunjuk Entitas pengelolaan risiko yang dijalankan
2014 tentang Penerapan Utama. BII akan disesuaikan dengan dua
Manajemen Risiko b. Entitas Utama wajib membentuk Komite MRT dan Satuan Kerja MRT ketentuan POJK dimaksud.
Terintegrasi Bagi (SKMRT) serta menunjuk Direktur untuk membawahi fungsi MRT.
Konglomerasi Keuangan c. Dewan Komisaris Entitas Utama bertugas untuk mengarahkan, No financial impact, however BII’s
mennyetujui dan mengevaluasi kebijakan MRT serta mengevaluasi risk management will be adjusted
OJK Regulation No.17/ pelaksanaan kebijakan MRT oleh Direksi Entitas Utama. pursuant to the OJK regulations
POJK.03/2014 dated
8 December 2014 on a. Financial Conglomeration must adopt comprehensive Integrated
the Implementation Risk Management (MRT) by appointing a Main Entity
of Integrated Risk b. Main Entity must form an MRT Committee and MRT Taskforce
Management for Financial (SKMRT) and to appoint Director of MRT.
Conglomeration c. Board of Commissioners of Main Entity has the duty to direct,
approve, and evaluate MRT policies and to evaluate the
implementation of MRT by the Board of Directors of Main Entity
POJK No. 18/POJK.03/2014 a. Lembaga Jasa Keuangan (LJK) adalah lembaga yang melaksanakan
tanggal 8 Desember kegiatan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana
2014 tentang Penerapan pensiun, lembaga pembiayaan dan LJK lain yang ditetapkan oleh
Manajemen Risiko OJK.
Terintegrasi Bagi b. Konglomerasi Keuangan adalah LJK yang berada dalam satu
Konglomerasi Keuangan grup atau kelompok karena ketetarikan kepemilikan dan/ atau
pengendalian.
OJK Regulation No.17/ c. Entitas Utama adalah LJK Induk Konglomerasi Keuangan yang
POJK.03/2014 dated ditunjuk oleh Pemegang Saham Pengendali Konglomerasi
8 December 2014 on Keuangan.
the Implementation
of Integrated Risk a. Financial Services Institution (LJK) is an institution that conducts
Management for Financial activities in the banking, capital market, insurance, pension fund,
Conglomeration financing sectors, and other LJKs as defined by OJK.
b. Financial Conglomeration is LJKs within one group and are under
the same ownership and/or control
c. Main Entity is the Parent LJK of Financial Conglomeration appointed
by the Controlling Shareholders of Financial Conglomeration
Informasi dan Fakta Material setelah Tanggal Lapo- Material Information and Facts Subsequent to the
ran Akuntan Date of Reporting
Terdapat satu peristiwa setelah tanggal laporan, As described in Note 57 to the Audited Consolidated
sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 57 “Peristiwa Financial Statements “Events After the Reporting
setelah tanggal periode pelaporan pada Laporan Period”, there is one event subsequent to the date of
Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan, yakni : reporting:
Pada tanggal 6 Februari 2015, WOM (entitas anak) telah On 6 February 2015, WOM (subsidiary) held
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Extraordinary General Meeting of Shareholders
Biasa Perusahaan yang menyetujui untuk mengubah whereby the shareholders agreed to amend the Articles
Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan of Association related to the increase in Issued and
peningkatan Modal Disetor dan Ditempatkan dengan Paid-Up Capital by issuing new shares for 1,481,481,480
cara pengeluaran saham baru sejumlah 1.481.481.480 regular shares with par value of Rp100 (in full amount)
lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (dalam per share and offering price of Rp135 (in full amount)
nilai penuh) per lembar saham dan harga penawaran per share through Limited Public Offering I (PUT I). The
sebesar Rp135 (dalam nilai penuh) per lembar saham Bank acts as Stand-by Buyer in the PUT I 2015 WOM.
melalui Penawaran Umum Terbatas I (PUT I). Bank
bertindak sebagai Pembeli Siaga dalam PUT I 2015
WOM.
Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I tidak If the shares offered during PUT I are not fully acquired
seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau by the shareholders or the owner of rights, then the
pemegang bukti HMETD, maka Bank, selaku pembeli Bank, as stand-by buyer will acquire the remaining
siaga akan membeli seluruh sisa saham yang tidak shares at Offering Price.
diambil bagian tersebut dengan Harga Penawaran.
Dampak perubahan material terhadap Pendapatan Impact of material changes on Net Interest Income
Bunga Bersih There are no material changes that impact net interest
Tidak terdapat perubahan material yang mempengaruhi income in 2014.
pendapatan bunga bersih selama tahun 2014.
Transaksi Berelasi
Transactions with Related Parties
BII melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
BII enters into transaction with parties defined as
karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan.
related parties due to ownership and/or managerial
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi
relation. In conducting its business activities, the Bank
tertentu dengan pihak yang memiliki berbagai
enters into certain transactions with related parties on
hubungan dengan persyaratan dan kondisi yang sama
arm’s length basis, with terms and conditions treated
seperti halnya dalam transaksi pihak ketiga, dan semua
as transactions with any other third parties, with
ini kecuali dalam hal pinjaman yang diberikan kepada
the exception of loans provided to key management
pihak manajemen kunci. Dengan demikian, BII telah
personnel. Therefore, BII has performed reasonable
melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara
transactions with related parties.
wajar.
Pencatatan transaksi berelasi telah dilakukan sesuai The disclose of transactions with related parties
dengan ketentuan dalam PSAK No.7 (revisi tahun has been in accordance with SFAS No.7 (Revised
2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” 2010) regarding “Related Parties” in order to provide
agar dapat memberikan laporan keuangan yang wajar. reasonable financial statements. Details of material
Transaksi material dengan pihak berelasi selama tahun transactions with related parties throughout 2014 are
2013 selengkapnya terdapat pada catatan 43 atas presented under Note 43 to the Audited Consolidated
Laporan Keuangan Audited Konsolidasian. Financial Statements.
Informasi mengenai transaksi dengan Pihak Berelasi Information on transactions with related parties
No Pihak Berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi
Related Party Nature of Relationship Nature of Transaction
1 Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Kunci dan pengurus Kredit yang diberikan, Simpanan nasabah dan Beban tenaga
pejabat eksekutif Key management personnel kerja
Board of Commissioners, Board of and management Loans, Customer deposits, personnel expenses
Directors, executive officers
2 Malayan Banking Berhad Pemegang saham akhir Giro pada bank lain
Ultimate shareholder Tagihan derivatif
Tagihan Akseptasi
Beban dibayar dimuka dan aset lain-lain
Liabilitas segera
Simpanan dari bank lain
Pinjaman Diterima
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
Obligasi subordinasi
L/C yang masih berjalan
Pendapatan bunga
Beban bunga
8 Kim Eng Securities India Private Mempunyai induk yang sama Simpanan nasabah
Limited Owned by the same Share- Beban bunga
holder Deposits from customers
Interest expense
Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen ditetapkan setiap tahun melalui
RUPS dimana pada tahun 2014 BII menetapkan seluruh
perolehan laba bersih 2013 yaitu senilai Rp1,57 triliun
dimasukkan ke akun laba ditahan untuk memperkuat
struktur permodalan. Informasi detil mengenai Dividend Policy
pembayaran dividen dapat dilihat pada bab Informasi Dividend policy is decided on annual basis in the GMS.
Bagi Investor. In 2014, BII agreed to appropriate the entire net income
of 2013 amounting to Rp1.57 trillion as retained earnings
to strengthen capital structure. Detailed information
on dividend payout is presented under Information for
Investors section.
WOM Finance
WOM Finance
“Di Tahun 2014 yang menantang, kami berhasil “In the challenging 2014, we were able to
menyelesaikan seluruh tahapan proses konsolidasi complete the entire internal consolidation
internal, yang membuat WOM Finance kini mampu process that has put WOM Finance in a better
bersaing lebih baik dalam menghadapi kondisi position to compete in the market and to
pasar dengan berdasar pada proses transaksi yang address market conditions, as we are able
lebih cepat, kualitas layanan yang meningkat dan to provide fast transaction process, better
dengan pengelolaan risiko yang lebih baik. service, and more robust risk management
system.
Kami mampu meningkatkan portofolio kredit
kelolaan dengan kualitas yang semakin baik The quality of our credit portfolio has
ditengah ketatnya likuiditas, dan berhasil improved despite tight liquidity, and we were
memperkuat fondasi keuangan melalui penerbitan able to strengthen our financial foundation
empat seri Obligasi WOM Berkelanjutan I dengan by issuing four series of Shelf Bonds WOM
total dana yang terkumpul sebesar Rp1,4 triliun. Finance. In total, we generated Rp1.4 trillion.
Dengan berbekal semakin baiknya proses internal Backed by better internal process and stronger
dan semakin kuatnya fondasi keuangan, kami financial foundation, we are ready to meet
siap menyambut peluang membaiknya kondisi opportunities as motorcycle financing sector
pembiayaan motor, yang mengiringi perbaikan is improving alongside the overall economic
kondisi perekonomian dimasa mendatang.” landscape.”
Penghargaan Indonesia
Multi Finance Award 2014
Best Overall Peringkat 3 dari
Majalah Business Review
27 %
Financing portfolio grew
Djaja Sutandar
Presiden Direktur WOM Finance
WOM FInance President Director
RINGKASAN OVERVIEW
1. Menyelesaikan tahapan konsolidasi internal. 1. Completed internal consolidation
2. Menerbitkan beberapa seri Obligasi WOM Finance 2. Issued several series of WOM Finance Shelf Bonds
Berkelanjutan I dengan total nilai sebesar Rp1.4 I with total amount of Rp1.4 billion. Proceeds used
miliar untuk mendukung kebutuhan modal kerja for working capital and to further competitiveness
dan mendukung posisi persaingan usaha.
3. Jumlah pembiayaan naik 11,0% mencapai 595 ribu 3. Total financed units increased by 11.0% to 595
unit. thousand units
4. Portofolio pembiayaan naik 27% menjadi sebesar 4. Financing portfolio grew by 27% to Rp4,287 billion
Rp4.287 miliar.
5. NPL gross membaik menjadi 2,75% dari 2,85%, 5. Gross NPL improved to 2.75% from 2.85%, while
sedangkan NPL net membaik menjadi 1,07% dari net NPL improved to 1.07% from 1.63% in the
1,63% di tahun sebelumnya. earlier year
6. Laba sebelum pajak ditengah ketatnya persaingan 6. Profit before tax, amidst tight competition and
dan turunnya NIM, tercatat sebesar Rp50 miliar. corrected NIM, stood at Rp50 billion
7. Profitabilitas (ROE) menjadi 6,6% 7. Profitability (ROE) stood at 6.6%
Sepeda motor kini semakin berkembang menjadi Motorcycle today has become the vehicle of choice
pilihan utama sebagai alat transportasi yang paling and considered as the most economical mode of
ekonomis. Perkembangan permintaan sepeda motor transportation. Growth of demand for motorcycle in last
dalam beberapa tahun terakhir juga bertumbuh pesat, several years has been continuously rapid. In 2013 alone,
dengan volume penjualan unit baru di tahun 2013 the volume of new motorcycle sales reached 7.7 million
saja telah mencapai 7,7 juta unit. Sebagian besar dari units. Motorcycle purchase has largely been made with
pembelian sepeda motor tersebut dilakukan dengan the support of financing institutions, including WOM
dukungan lembaga pembiayaan, termasuk WOM Finance. This is also due to the economic level of most
Finance, mengingat tingkat ekonomi sebagian besar consumers in Indonesia that are categorized as middle
masyarakat Indonesia yang masih masuk kelompok to lower income.
menengah bawah.
Kondisi perekonomian domestik yang kurang kondusif In 2014, challenging domestic economy condition
di tahun 2014 juga mempengaruhi permintaan dan affected the demand and sales of motorcycle. Demand
penjualan sepeda motor. Di tahun 2014, permintaan grew by only 2% and sales reached 7.9 million units.
sepeda motor hanya tumbuh sebesar 2%, dengan jumlah To look into the details, several things influenced
penjualan mencapai 7,9 juta unit. Ada beberapa hal yang the lower demand for motorcycle; first, consumers’
membuat permintaan sepeda motor juga terpengaruh, dampened buying power due to national economy
yakni pertama, melemahnya daya beli konsumen slowdown, which arose from global economy that
sebagai akibat melemahnya kegiatan perekonomian remained sluggish and increase of fuel and other energy
nasional sebagai dampak belum pulihnya perekonomian (electricity and gas) prices; second, falling exchange
global yang dibarengi naiknya BBM dan biaya energi rate of rupiah and high interest rate, which further
lain (listrik dan gas). Kedua, melemahnya nilai tukar weakened buying power and prompted consumers to
rupiah dan ketiga naiknya suku bunga, yang membuat postpone purchase of secondary and tertiary goods –
daya beli konsumen semakin lemah yang membuat including motorcycle; third, national elections that for
penundaan pembelian barang-barang diluar kebutuhan a period of time created social and political uncertainty
pokok, termasuk sepeda motor. Yang ke-empat adalah and made consumers delayed their purchase decision.
agenda Pemilu nasional yang sempat menciptakan
kondisi ketidakpastian dibidang sosial politik yang juga
membuat konsumen menunda keputusan pembelian
kendaraan.
Kondisi tersebut membuat WOM Finance melakukan With these conditions in mind, WOM Finance
berbagai inisiatif untuk meraih peluang pertumbuhan moved with a number of initiatives to secure growth
yang ada, dengan tetap menjaga kualitas aset. Beberapa opportunities while robustly maintaining asset quality.
inisiatif yang dilakukan meliputi, penguatan fondasi dan The initiatives included the strengthening of foundation
perbaikan sistim kerja internal, dan perbaikan sistim and improvement of internal business process as well
kerja mitra utama, yakni para dealer. Seluruh inisiatif as improvement of system of its key partners – the
yang dilakukan bermuara pada satu tujuan, yakni dealers. These initiatives were directed towards one
meningkatkan daya saing perusahaan untuk mengatasi goal of enhancing the company’s competitiveness and
tantangan tahun 2014, sekaligus mengantisipasi to address all challenges in 2014 as well as looking
peluang pertumbuhan dimasa mendatang. forward to future growth opportunities.
WOM Finance juga menjalankan perbaikan dalam The improvement that WOM Finance carried out
berhubungan dengan mitra utamanya, yakni para was also extended to its key partners, the dealers.
dealer, dengan memperkenalkan dealer assessment. WOM Finance introduced dealer assessment; new
Metode yang diterapkan adalah dengan membakukan business process in terms credit approval was
sistim kerja baru dalam proses persetujuan kredit motor introduced and standardized, while performance of
diikuti pelaksanaan penilaian terhadap para dealer. dealers was assessed. WOM Finance also started the
WOM Finance kemudian menerapkan sistem reward implementation reward and punishment system for
dan punishment terhadap dealer dengan mendasarkan dealers based on credit quality. These programs are
pada kualitas kredit yang dihasilkan dari para dealer preventive in nature and are expected to safeguard
dimaksud. Dengan cara tersebut, dimana aspek asset quality.
pencegahan lebih diutamakan, kualitas aset relatif
terjaga.
WOM Finance juga telah memperbaiki proses kredit, WOM Finance also improved credit process, covering
meliputi sistem dan proses penerimaan pembayaran dari payment and receipt of payment from consumers,
konsumen, sistem penilaian kredit termasuk perubahan credit assessment system as well as introducing new
cara-cara agar penagihan kredit yang bermasalah ways of credit collection to effectively handle non-
dapat lebih efektif. WOM Finance juga menerapkan performing loans. For employees, WOM Finance
sistem penilaian frontliner yang baru yang dijalankan applied new assessment system for front line staff and
bersamaan dengan upaya peningkatan kompetensi at the same time organizes HR competency building
SDM melalui program pelatihan berkala. Peningkatan programs through periodic trainings. HR skill building
keterampilan SDM dilakukan untuk membangun programs are focused on critical areas both in hard
kompetensi pada area-area yang dibutuhkan, baik dalam skills and soft skills aspects, and based on TIGER values.
keterampilan teknis (hard skills) maupun soft skills, WOM Finance also continued change management
berfokus pada penguatan nilai-nilai TIGER, termasuk initiative to ensure all staff are able to keep up with
melanjutkan inisiatif change management agar mampu future business dynamics. Further, throughout its entire
mengikuti dinamika kondisi usaha di masa mendatang. operations, WOM Finance introduced holistic credit
Pada intinya, dalam seluruh proses operasional, WOM risk management aiming to bring down the level of net
Finance memperkenalkan manajemen risiko kredit yang bad debt from new credit.
baru secara holistic, dengan tujuan utama mengurangi
tingkat net bad debt dari aset kredit baru.
Untuk tahun 2014, WOM Finance lebih berfokus pada In terms of products, in 2014 WOM Finance focused
upaya memperbaiki daya saing produk kredit yang on improving product competitiveness including by
ditawarkan, termasuk merealisasikan program cross realizing cross-selling programs - selling with BII’s
selling dengan menjual produk pembiayaan BII yakni “Mobilku & Motorku” (auto loan) program to boost
Mobilku & Motorku untuk meningkatkan fee based fee-based income. WOM Finance also consistently
income. WOM juga konsisten melakukan program executed marketing programs to raise brand awareness
pemasaran untuk memperkuat brand awareness di in the financing market.
pasar pembiayaan.
Melengkapi peningkatan kualitas layanan yang diraih Complementing the internal programs to improve
melalui berbagai program internal tersebut diatas, service quality, WOM Finance carried out other
WOM Finance merealisasikan inisiatif strategis lain yang strategic initiatives to strengthen its fundament and
ditujukan untuk meningkatkan kondisi fundamental, competitiveness.
sekaligus meningkatkan daya saing.
Pada tahun 2014, WOM Finance berhasil mendapatkan WOM Finance in 2014 successfully gained additional
tambahan dana untuk mendukung kebutuhan modal capital to meet its working capital needs by issuing
kerja melalui 2 kali penerbitan obligasi, yakni: bonds:
• Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance I Seri A • Shelf Bonds I WOM Finance I Series A in the
senilai Rp397 miliar berjangka waktu 370 hari kerja amount of Rp397 billion with tenor 370 days and
dan Seri B senilai Rp203 miliar berjangka waktu 3 Series B in the amount of Rp203 billion and 3-year
tahun, diterbitkan pada tanggal 25 Juni 2014. tenor, on 25 June 2014.
• Obligasi Berkelanjutan I WOM Finance II Seri A • Shelf Bonds I WOM Finance II Series A in the
senilai Rp300 miliar berjangka waktu 370 hari kerja amount of Rp300 billion with tenor 370 working
dan Seri B senilai Rp500 miliar berjangka waktu 3 days and Series B in the amount of Rp500 billion
tahun, diterbitkan pada tanggal 5 Desember 2014. and 3-year tenor, on 5 December 2014.
Berbagai program perbaikan internal yang secara With various internal improvement programs
konsisten terus dilanjutkan di tahun 2014 dan continuously implemented in 2014, and with apt
penerapan strategi pemasaran yang tepat, membuat marketing strategies, WOM Finance was in general
WOM Finance secara keseluruhan berhasil able to grow its asset, even outperformed the average
meningkatkan aset kreditnya dengan pertumbuhan credit growth of motorcycle financing sector. NPL also
cukup baik, berada diatas rata-rata pertumbuhan kredit improved, even though high cost of fund resulted in
industri pembiayaan motor. Persentase NPL-pun secara contracted margin.
keseluruhan membaik, namun tingginya biaya dana
membuat margin laba menurun.
Sekalipun demikian, keberhasilan WOM Finance dalam Nevertheless, WOM Finance’s success in generating
menggalang dana jangka pendek dan menengah melalui short and medium term funds through bonds issuance
penerbitan obligasi tersebut akan membuat Perseroan will ensure the company’s preparedness in anticipating
lebih siap mengantisipasi dan memanfaatkan peluang and securing growth opportunities in the future.
pertumbuhan dimasa mendatang.
• Jumlah pembiayaan naik 11% menjadi 595 ribu unit • Total financing grew by 11% to 595 thousand units
motor (baru dan bekas). motorcycle (new and used).
Unit Pembiayaan
Unit Financing
‘000 unit
2014
595
2013
536
• Portofolio pembiayaan naik 27% menjadi Rp4.287 • Financing portfolio grew by 27% to Rp4,287 billion
miliar dari Rp3.379 miliar di tahun sebelumnya. from Rp3,379 billion in the preceding year.
Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing
Rp miliar | Rp billion
2014
4.287
2013
3.379
• Kualitas aset membaik, NPL Gross menjadi 2,75% • Asset quality improved; gross NPL stood at 2.75%
sedangkan NPL Net menjadi 1,07%. and net NPL at 1.07%.
1.63% 1.47%
1.30% 1.24% 1.07%
2014
89
2013
50
Oleh karenanya, kami konsisten merealisasikan Quality service is one of the underlying factors
berbagai inisiatif strategis untuk meningkatkan that build reputation and customer loyalty.
kualitas layanan, memperluas aksesibilitas Therefore, we consistently realize various
pelanggan, menyediakan media layanan pelanggan, initiatives to improve service quailty, expand
mengembangkan proses bisnis, mempercepat customer accessibility, provide service channel
proses persetujuan, menerapkan SLA sebagai for customers, improve business process,
ukuran KPI frontliner dan menerapkan pengelolaan speed up approval process, establish SLA as
risiko yang baik. KPI component, and carry out robust risk
management.
Kami meyakini raihan kinerja di saat yang We believe that our performance throughout
menantang di tahun 2014 ini akan semakin a challenging 2014 will be better in the future,
meningkat di masa mendatang, serta berupaya as we continue to strive to capture growth
meraih peluang pertumbuhan di masa mendatang opportunities by strengthening cross-selling
dengan memperkuat implementasi program cross program in BII and BII Finance Center branch
selling di cabang-cabang BII maupun cabang BII offices as well as enhancing our operations
Finance selain meningkatkan implementasi berkat through the initiatives.”
berbagai inisiatif tersebut.”
28 %
Alexander
Presiden Direktur BII Finance Center
President Director BII Finance Center
RINGKASAN : OVERVIEW:
1. Jumlah unit pembiayaan naik 1,2% mencapai 1. Total unit financing rose by 1.2% to 50,405 units.
50.405 unit. 2. Financing balance (stand alone) grew by 13.7% to
2. Jumlah saldo pokok pembiayaan (stand alone) naik Rp3,804 billion
13,7% mencapai Rp3.804 miliar
3. Market share berdasarkan portofolio pembiayaan 3. Market share, based on new car financing portfolio,
mobil baru menjadi 9.55%. rose to 9.55%
4. NPL gross terjaga pada level 0,18% dan NPL Net 4. NPL gross maintained at 0.18% and net NPL at
0,15% 0.15%
5. Pendapatan naik 24,6% menjadi Rp753,5 miliar 5. Revenues up by 24.6% to Rp753.5 billion
6. Laba sebelum pajak BII Finance Center naik 27,5% 6. BII Finance Centerrecorded growth of profit before
menjadi sebesar Rp353,40 miliar, sedangkan laba tax by 27.5% to Rp353.40 billion, while net income
bersih naik 28,1% menjadi sebesar Rp266,7 miliar. increased by 28.1% to Rp266.7 billion.
7. Profitabilitas (ROE)menjadi 39.3% (2013:47,2%). 7. Profitability (ROE) stood at 39.3% (2013: 47.2%).
Kondisi perekonomian dalam negeri yang masih Unfavorable domestic economy condition in 2014
belum kondusif di tahun 2014 membuat persaingan affected four-wheels financing market in 2014, whereby
pembiayaan kendaraan bermotor roda empat di tahun competition heightened. Economic slowdown was
2014 semakin ketat. Pelemahan kondisi ekonomi indicated by increased benchmark interest rate to
tersebut ditandai dengan naiknya suku bunga acuan mitigate the hike of inflation due to weakening Rupiah.
untuk menekan inflasi sebagai dampak pelemahan Currency exchange rate dropped due to the weak state
nilai tukar rupiah, yang disebabkan terutama akibat of Indonesia’s trade balance. The adverse economic
memburuknya neraca perdagangan Indonesia. Kondisi condition and tight liquidity, which resulted in high
ekonomi yang kurang kondusif dan mengetatnya credit interest rate, dampened purchasing power of
likuiditas yang berujung pada tingginya suku bunga the society, including the purchase of motor vehicles –
kredit, menurunkan daya beli masyarakat, termasuk especially four-wheels. This was reflected in the growth
untuk membeli kendaraan bermotor, khususnya mobil. of car sales throughout 2014, which contracted by 1.7%
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan penjualan mobil to 1,208 thousand units compared to 2013, with MPV
sepanjang tahun 2014 terkoreksi tipis 1,7% dari tahun models leading the market.
2013 menjadi 1.208 ribu unit dengan mobil jenis MPV
tetap mendominasi.
Menghadapi kondisi usaha yang dinamis tersebut, BII In view of the dynamic, BII Finance Center implemented
Finance Center menerapkan beberapa inisiatif untuk a number of initiatives to be ahead of the competition
memenangkan persaingan dan peluang pertumbuhan. and to utilize growth opportunities. To ensure that
Untuk memastikan BII Finance Center dapat meraih BII Finance Center could capture growth potential
peluang pertumbuhan di tengah ketatnya persaingan amidst rigorous industry competition, BII Finance
pembiayaan, BII Finance Center berupaya meningkatkan Center distinguished itself by enhancing service
kualitas layanan, mempercepat proses pembiayaan dan quality, accelerating financing process, and increasing
meningkatkan pemantauan portofolio eksisting untuk monitoring on existing portfolio in order to maintain
mempertahankan NPL yang rendah guna mendukung lower NPL to sustain long-term sales growth.
pertumbuhan penjualan jangka panjang.
Selain upaya perbaikan sistem internal, inisiatif lain yang In addition to internal system improvement, BII Finance
dilakukan adalah mencari celah untuk memperbesar Center carried out other initiatives to expand the market.
pasar pembiayaan dengan memperdalam target pasar, BII Finance Center increased market penetration,
meningkatkan aksesabilitas dan memperbaiki daya accessibility, and improve the competitiveness of its car
saing produk pembiayaan kendaraan bermotor roda financing products.
empat.
Tahun 2014 merupakan tahun yang menantang bagi 2014 was challenging year for financing institutions
seluruh lembaga pembiayaan. Setidaknya ada dua isu in general. There are at least two key issues; first, the
utama yang dihadapi. Pertama, tingginya tingkat bunga high interest rate imposed on funding and lending.
baik dalam perolehan sumber dana maupun dalam The second issue was a drop on demands, which led to
penyaluran. Kedua melemahnya permintaan, yang contracted financing market due to lower purchasing
berarti menurunnya pasar penyaluran pembiayaan power and business environment – the latter affected by
akibat menurunnya daya beli dan kondisi lingkungan national political agenda of Parliament and Presidential
usaha sehubungan dengan pelaksanaan agenda politik Elections. Social and political conditions influenced
nasional, yakni Pemilu DPR dan Presiden. Kondisi sosial investment decisions of both corporate and individual
politik tersebut juga mempengaruhi minat investasi investors, resulting in the postponement of purchase of
perusahaan, maupun perorangan sehingga belanja capital goods, such as machineries, heavy equipment,
barang yang termasuk ke dalam skema investasi, seperti and four-wheels vehicles.
mesin, alat berat dan mobil, ditunda.
Menghadapi kondisi usaha yang menantang tersebut To overcome the challenges, BII Finance Center is
BII Finance Center berupaya mengatasi dengan consistently improving the quality of initiatives that
meningkatkan kualitas penerapan berbagai inisiatif the company has been implementing since 2013, where
yang telah dirintis sejak tahun 2013, dimana kondisinya challenges have been more rigorous ever since. Service
sudah menunjukkan arah yang semakin berat. quality improvement has become the focal of BII
Menghadapi ketatnya persaingan, BII Finance Center Finance Center’s strategy to stay maintain and expand
menerapkan kebijakan peningkatan kualitas layanan the market. Quality services will boost customer loyalty
sebagai ujung tombak dalam mempertahankan dan and in turn will open room for long-term growth.
meningkatkan pasar. Layanan yang berkualitas akan
meningkatkan loyalitas pelanggan dan pada akhirnya
akan membuka ruang bagi meningkatnya pasar dalam
jangka panjang.
Pertama. Untuk meningkatkan kualitas layanan, BII First. To boost service quality, BII Finance Center
Finance Center membenahi kualitas layanan call center improved call center services. Consumer feedback is
dan menggunakan feed-back dari para konsumen sebagai managed as one of improvement sources, in addition
salah satu nara sumber untuk memperbaiki kualitas to surveys conducted by independent third party. The
layanan, selain nara sumber dari survei yang dilakukan next step of improvement was implementing Service
pihak independen. Langkah lanjutan yang dilakukan Level Agreement (SLA). SLA is applied to front line staff
adalah perbaikan terhadap implementasi kebijakan and is a key component of KPI. BII Finance Center also
Service Level Arrangement (SLA) bagi frontliner sebagai holds regular trainings on product knowledge, service
komponen utama KPI, disertai pelaksanaan pelatihan quality, and BII Finance Center values. These efforts are
reguler mengenai product knowledge maupun kualitas complemented with flexible employee benefit program
layanan dan pemahaman akan tata nilai BII Finance to generate better work performance and maintain BII
Center. Upaya ini diikuti dengan penerapan program Finance Center’s best talents.
employee benefit yang fleksibel untuk meningkatkan
performa kerja dan mempertahankan karyawan/
karyawati bertalenta terbaik
Kedua. Meningkatkan kualitas produk dengan Second. BII Finance Center refined product quality by
menambah tenor dan memperbaiki pricing. BII Finance extending financing tenor and improving pricing. BII
Center meluncurkan pembiayaan kendaraan bermotor Finance Center launched financing product for four-
roda empat dengan bunga mulai 0% dan tenor sampai wheels vehicles starting with 0% interest rate and
dengan 7 tahun. Untuk meningkatkan product awareness up to 7-years tenure. To raise product awareness and
dan brand equipty untuk produk pembiayaan unggulan, brand equity of leading products, BII Finance Center
BII Finance Center melakukan promosi dan sosialisasi continuously promoted and socialized its car-financing
produk KPM secara berkesinambungan. BII Finance (KPM) product. BII Finance Center also provides shariah
Center juga menjalankan pembiayaan kendaraan car financing to ensure that customers have diverse
bermotor roda empat berbasis syariah sebagai salah financing options.
satu produk pilihan bagi calon nasabah.
Ketiga. Untuk mendukung perluasan usaha, BII Third. To support business expansion, BII Finance
Finance Center meningkatkan aksesabilitas, dengan Center enhanced accessibility by elevating sales points
meningkatkan status sales point menjadi cabang penuh into full branch offices and driving the productivity of
dan meningkatkan produktivitas staf pemasaran. sales staff. BII also disseminated information on KPM
Langkah tersebut diikuti dengan sosialisasi produk products to all front line staff of BII branch offices to
KPM ke seluruh frontliner di semua cabang BII, sehingga create cross-selling opportunity.
membuka peluang cross selling.
Menyadari pasar pembiayaan mobil baru yang ketat di Realizing the tough competition for new car financing
tengah kondisi likuiditas yang juga terbatas, BII Finance amidst limited liquidity, BII Finance Center carried out
Center menjalankan strategi yang semakin agresif aggressive marketing strategy for automotive products
dalam memasarkan produk pembiayaan otomotif of leading brands prioritizing the boost of market
untuk berbagai merk yang unggul di pasar sebagai share across these brands. The focus of marketing was
prioritas untuk meningkatkan market share pada merek directed to car financing for segments that were less
– merek tersebut. Fokus pemasaran diarahkan pada sensitive to price and interest rate fluctuation so as to
pembiayaan kepemilikan mobil dengan segmen yang maintain credit quality in the long run. To that end, BII
kurang sensitive terhadap perubahan harga dan tingkat Finance Center optimized cross-selling opportunities
bunga pinjaman sehingga dapat menjaga kualitas with other BII units. In addition, BII Finance Center
kredit dalam jangka panjang, dengan mengoptimalkan aimed to broaden business opportunity by offering
peluang cross selling dengan unit BII lain. Selain itu, BII used-car financing for certain segments as well as heavy
Finance Center juga berupaya memperluas peluang equipment and industrial machinery financing.
usaha dengan menyediakan pembiayaan mobil bekas
untuk segmen tertentu dan pembiayaan alat berat serta
mesin industri.
Keempat. BII Finance Center memperbaiki sistem Fourth. BII Finance Center improved assessment and
penilaian dan prosedur persetujuan kredit dengan credit approval procedures on the back of sophisticated
dukungan Teknologi Informasi yang dirancang sesuai Information Technology system designed to meet
dengan kebutuhan internal, yakni Sistem CONFINS. BII organizational needs – CONFINS system. BII Finance
Finance Center berupaya meningkatkan fitur-fitur yang Center enhanced the features of CONFINS so that
ada pada sistem tersebut, sehingga mampu mendukung the system is able to accommodate quality service
fungsi layanan agar semakin berkualitas dan mampu needs and able to keep track with the rapid business
mengikuti perkembangan bisnis yang dinamis. Selain developments. Reliable IT system would support not
dapat mendukung penerapan kebijakan persetujuan only credit approval policy implementation, but also
kredit yang fleksibel untuk menunjang bisnis, namun prudential principle as it allows for quicker turn around
juga tetap mempertahankan prinsip kehati–hatian, time, yet maintaining credit quality.
sehingga turn-around time lebih singkat, namun kualitas
kredit tetap terjaga.
Selain dari sisi pemberian kredit, BII Finance Center Apart from improvements in the lending side, BII
juga berupaya mendapatkan dukungan dana ekspansi Finance Center also put efforts to obtain funding
dengan tingkat bunga yang kompetitif. support for the purpose of expansion, with competitive
interest rate.
Berbagai upaya yang dilakukan dalam mengembangkan The endeavors that BII Finance Center have taken to
bisnis pembiayaan kendaraan bermotor roda empat develop four-wheels financing business resulted in
tersebut, membuat portofolio kredit BII Finance Center strong credit portfolio of the company in 2014. Although
tahun 2014 tetap terjaga dengan baik. Sekalipun jumlah the growth of car and used-car financing was a limited
persetujuan pembelian total dari unit mobil baru dan 1.2% and only slightly above nation-wide car sales, BII
mobil bekas hanya meningkat secara terbatas, sedikit Finance’s focus on selecting potential customers have
lebih baik dari pertumbuhan penjualan unit mobil led to 13.7% growth of credit portfolio with healthy
nasional, yakni 1,2%, namun fokus pemilihan calon credit quality.
pelanggan membuat portofolio kredit meningkat 13,7%
dengan kualitas kredit yang tetap terjaga.
Unit Pembiayaan
Unit Financing
Rp miliar | Rp billion
2014
50,405
2013
49,810
• Total Pembiayaan naik 13,7% mencapai nilai • Outstanding Ending Net Receivables (NER) rose by
sebesar Rp3.804 miliar. 13,7% to Rp3,804 billion.
Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing
Rp miliar | Rp billion
2014
3,804
2013
3,347
• Kualitas Kredit Relatif terjaga, NPL Gross 0,18% • Maintained credit quality; gross NPL stood at
dan NPL Net 0,15% 0.18% and net NPL at 0.15%
Kualitas Aset
Asset Quality
0.23%
0.18%
0.14% 0.19%
0.12%
0.10% 0.15%
0.12%
0.10%
0.08%
Total Pendapatan, Laba Sebelum Pajak dan Laba Revenue, Profit Before Tax, and Net Income
Bersih
BII Finance Center mencatat pertumbuhan nilai BII Finance Center recorded strong growth of revenue at
pendapatan yang baik sebesar 24,6% senilai Rp753,5 24.6% or by Rp753.5 billion. Various efficiency programs
miliar. Berbagai program efisiensi dan keberhasilan and the company’s success in maintaining credit quality
menjaga kualitas kredit membuat laba sebelum pajak led to 27.5% growth of profit before tax (PBT, stand
(PBT, stand alone) meningkat lebih besar dari pada alone), higher than growth of sales, to Rp353.4 billion
pertumbuhan penjualan, yakni 27,5% menjadi sebesar from Rp277.2 billion in December 2013.
Rp353,4 miliar dari nilai sebesar Rp277,2 miliar per
Desember 2013.
2014
353.41
2013
277.25
Laba bersih juga meningkat lebih besar dari PBT yakni Net income (stand alone) also increased by 28.1%, or
tumbuh 28,1% menjadi Rp266,7 miliar dari Rp208,2 higher than PBT, to Rp266.7 billion from Rp208.2 billion
miliar pada periode tahun sebelumnya. in the preceding year.
Profitablitas Profitability
Profitabilitas dalam bentuk Return On Equity (ROE) Profitability in Return On Equity (ROE) decreased from
mengalami penurunan dari 47,2% menjadi 39,3%. 47.2% to 39.3%.
• Meningkatkan penjualan kendaraan roda empat • Improvement of four-wheels sales with focus on
dengan fokus kepada pembiayaan mobil baru new car financing
• Melakukan perluasan usaha dengan pembiayaan • Business expansion to heavy equipment, industrial
alat berat dan mesin industri serta mobil komersial. machinery, and commercial vehicle financing
• Utilisasi cabang – cabang BII di seluruh Indonesia • Leveraging branch offices of BII throughout
untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan Indonesia to contribute and boost four-wheel sales
penjualan kendaraan roda empat
• Perluasan jaringan usaha yang kuat di Indonesia • Expansion of business network in Indonesia by
dengan menambah beberapa Sales Point Unit di adding Sales Point Units in Java and Sales Point
daerah Jawa dan meningkatkan status beberapa Unit status upgrade to Branch Office for units in
Sales Point Unit menjadi cabang di Karawang & Karawang and Cibubur
Cibubur
• Sinergi dengan Direktorat Perbankan Bisnis BII • Synergy with BII’s Business Banking Directorate
untuk pembiayaan dealer Mobil bekas dan CBU for used-car and CBU dealer financing whilst
disertai program Cross Sell dengan BII Credit Card, implementing cross-sell program with BII Credit
Personal Loan, Savings, Mortgage dan lainnya Card, Personal Loan, Savings, Mortgage, and others
• Memperkuat penerapan manajemen risiko dengan • Strengthen risk management by maintaining the
mempertahankan kualitas aset yang baik quality of assets
Gorga merupakan ornamentasi tradisi kuno khas Gorga represents ancient tradition
Batak yang dapat dijadikan ukiran/ornamen ornaments from Batak. In addition
arsitektur dan peralatan selain juga kain batik. to batik material, this motif is also
Aneka motif gorga memiliki keunikan dan karakter applied in architectural woodcrafts/
ornaments and tools. The gorga motif
tersendiri yang merupakan simbol budaya
is unique and has its owned character,
dan sarat cerita disetiap bentuk, gambar yang which symbolises strong culture and
mengandung pesan hasrat dan nasehat yang story in every shapes, with images
bersumber dari pengetahuan, harapan, buah full of compassion and advises from
pikiran, sikap perilaku, dan keindahan yang hendak knowlege, hope, mind, ethics, and
dikomunikasikan. Warna gorga bersumber dari beauty. The color of gorga is derived
alam, dan umumnya ornamen gorga terdiri tiga from nature, and its typically comes in
warna : merah, hitam, dan putih. red, black and white.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Report
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menerapkan In practicing GCG, the Bank applies the five principles
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, yaitu of good corporate governance, which are:
dengan berlandaskan dalam lima prinsip GCG. Kelima
prinsip itu meliputi:
1. Transparansi 1. Transparency
Transparansi adalah keterbukaan dalam proses The principle of transparency promotes openness in
pengambilan keputusan dan keterbukaan decision making process and disclosure of relevant
dalam mengungkapkan informasi yang relevan information of the Bank. Disclosure of information
mengenai perusahaan. Pengungkapan informasi that is clear, timely, sufficient, and comparable
yang jelas, tepat waktu, memadai, dan dapat includes information on financial policies,
diperbandingkan, mencakup informasi mengenai operations and banking services, marketing,
kebijakan keuangan, operasional dan jasa technology, human capital management, internal
perbankan, pemasaran, teknologi, manajemen control, business development, and other
sumber daya manusia, pengawasan internal, important decisions.
pengembangan usaha serta keputusan-keputusan
penting lain.
• Transparansi Transparency
• Akuntabilitas Accountability
• Pertanggungjawaban Responsibility
• Independensi Independency
• Kewajaran Fairness
2. Akuntabilitas 2. Accountability
Akuntabilitas merepresentasikan kejelasan fungsi, Accountability concerns with clarity of function,
pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi implementation, and responsibility in the
sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana organization. This principle seeks to ensure
secara efektif. Menetapkan tugas dan tanggung effective management of the organization through
jawab serta penilaian kinerja secara jelas, baik clear division of tasks and responsibilities as well
pada tingkatan pengurus Perseroan maupun as performance assessment at management level
elemen organisasi lainnya. and throughout all elements of the organization,
3. Pertanggungjawaban 3. Responsibility
Pertanggungjawaban merupakan prinsip yang This principle concerns with the consistency of
mengacu pada pengelolaan perusahaan yang the Bank’s management with prevailing laws
sesuai dengan peraturan perundang-undangan and regulations as well as principles of a healthy
yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang corporation. Responsibility principle ensures
sehat. Memastikan bahwa Perseroan menerapkan that the Bank applies prudence, exercises legal
prinsip kehati-hatian, taat pada hukum dan compliance, and performs measures of control.
peraturan yang berlaku serta melaksanakan
pengendalian.
4. Independensi 4. Independency
Independensi adalah keadaan dimana perusahaan Independency is a condition where a company is
dikelola secara profesional dengan menghindari professionally managed, and free from conflict of
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan interests and influence/pressure from any parties
dari pihak manapun, yang tidak sesuai dengan that are not in harmony with applicable laws,
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan regulations, and healthy corporation principles.
prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Kewajaran 5. Fairness
Kewajaran merupakan keadilan dan kesetaraan Fairness principle refers to fair and equity of
dalam memenuhi hak-hak karyawan dan treatment in fulfilling the rights of individuals
stakeholder lainnya yang timbul berdasarkan and stakeholders arising from agreements and
perjanjian dan peraturan perundang-undangan prevailing laws and regulations.
yang berlaku.
Penerapan GCG dilakukan secara konsisten dan The implementation of GCG is conducted consistently
berkelanjutan serta didukung oleh komitmen yang and sustainably, as well as strongly committed by the
kuat dari Dewan Komisaris dan Direksi beserta seluruh Board of Commissioners and Directors, including all
jenjang organisasi serta didukung dengan adanya element of organisation, supported by several policies
berbagai kebijakan dan prosedur kerja yang jelas and clear work procedures that cover the following:
meliputi:
Kepengurusan di Perseroan menganut sistem dua The management of the Bank applies two-board
badan, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang system comprising Board of Commissioners and Board
memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas of Directors, each tasked with clear and separate
sesuai fungsi masing-masing sesuai Anggaran Dasar authorities and responsibilities according to their
dan peraturan perundang-undangan. Meski demikian, functions as delineated in the Bank’s Articles of
keduanya memiliki tanggung jawab yang sama untuk Association and laws and regulations. Nonetheless,
memelihara keberlanjutan usaha Perseroan di masa the Boards have equal responsibility to maintain the
mendatang. continuity of the Bank in the future.
Selanjutnya, struktur GCG Perseroan mencakup Dewan The structure of the Bank’s GCG consists of Board
Komisaris yang didukung oleh Komite Audit, Komite of Commissioners assisted by Audit Committee,
Pemantau Risiko, Komite Remunerasi & Nominasi. Risk Monitoring Committee, and Remuneration &
Sedangkan Direksi didukung oleh Komite Manajemen Nomination Committee. Meanwhile, the Board of
Risiko, ALCO (Assets & Liabilities Management Directors is assisted by Risk Management Committee,
Committee), IT Steering Committee, Komite Human ALCO (Assets & Liabilities Management Committee),
Capital, dan Komite Audit Internal. Direksi juga IT Steering Committee, Human Capital Committee,
didukung oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan and Internal Audit Committee. The Board of Directors
Sekretaris Perusahaan. is also assisted by Internal Audit Unit and Corporate
Secretary.
RUPS
AGMS
• Dalam upaya menguatkan pengelolaan risiko operasional Bank menerbitkan Kebijakan BII IT
Security Guide.
• Menyempurnakan kebijakan Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku.
• Dalam upaya penerapan ketentuan Know Your Customer & Anti Money Laundering Bank
menerbitkan kebijakan perihal Penetapan Know Your Customer Officer serta menerbitkan Form
Sumber dan Tujuan Penggunaan Dana.
• Menerbitkan pedoman penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
2006 • Menerbitkan kebijakan Pemberian Sanksi.
• Melakukan self assesment dan pembuatan laporan GCG.
• The Bank established the BII Policy on IT Security Guide, in order to strengthen operational
risk management.
• Improved the Code of Conduct and Ethics Policy
• The Bank issued a policy on the Establishment of Know Your Customer Officer, and published
the forms of Funding sources and objectives, all as initiatives in implementing Know Your
Customer & Anti Money Laundering.
• Issued guidelines on organizing AGM.
• Issued policy on punishments.
• Performed self assessment and produced GCG Report.
• Menguatkan pengelolaan risiko likuiditas dengan menerbitkan kebijakan: Bank Wide Liquidity
Risk Management Policies And Guidelines, Liquidity Contingency Plan dan Pengelolaan Likuiditas.
• Menyempurnakan kebijakan Audit Internal.
• Menerbitkan Kebijakan Umum Pengelolaan Batas Maksimum Pemberian Kredit/Penyediaan
Dana.
• Menyempurnakan Kebijakan Pendelegasian Kewenangan.
2007 • Melakukan self assesment dan pembuatan laporan GCG.
• Issued policy of: Bank Wide Liquidity Risk Management Policies and Guidelines, Liquidity
Contingency Plan and Liquidity Management, all to strengthen the management of Liquidity
Risk.
• Improved the Internal Audit policy.
• Issued General Policy on Management of Maximum Credit/Funding Limit.
• Improved the policy on delegation of Authority.
• Conducted self assessment and produced GCG report.
• Strengthened the management of operational risk through issuance of internal policy regarding
Information Technology Security.
• Improved internal policy regarding Implementation of Monitoring of Legal Lending Limit to
Related Party.
• Improved policy on conflict of interest.
• Improved policy on Branch Service Manual Standard.
• Strengthened risk management through the issuance of internal policy regarding reporting
guidelines of Risk Control Assessment (RCSA) and Key Risk Indicator (KRI).
• Issued the General Policy regarding implementation of Anti Money Laundering and Countering
Financial of Terrorism Program Implementation (AML-CFT).
• Strengthening management of operational risk by issuing policy regarding Event Risk Reporting
(ERR) as media to report operational risk events.
• Issued policy regarding Know Your Employee
• Issued internal policy regarding Guidelines implementation of Know Your Customer Principles
on Custodian.
• Strengthened risk management through issuance of General Policy on Legal Lending Limit
Management.
• Issued internal regulation on IT Steering Committee.
• Melakukan penyelarasan Kebijakan Kredit sesuai Credit Policy Framework dan Syariah Governance
Framework yang berlaku.
• Menyempurnakan PPMR.
• Melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan kegiatan
terorisme.
• Melakukan penyesuaian ketentuan pemrosesan permohonan Kredit Pemilikan Properti (KPP) dan
Kredit Konsumsi Beragun Properti (KKBP).
• Melakukan penyesuaian Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) .
• Memperbaharui ketentuan mengenai Assets & Liabilities Management dan Assets & Liabilities
Management Committee (ALCO) .
• Menerbitkan kebijakan terkait assessment terhadap perusahaan penyedia jasa alih daya.
• Penyempurnaan kebijakan terkait Pedoman Proses Kredit Produk Micro Banking.
• Menerbitkan kebijakan terkait Trading Book Limit Policy (TBLP).
• Melakukan penyesuaian ketentuan terkait Kerangka Kerja Proses Penilaian Kecukupan Modal Internal
(ICAAP) Versi 3.
• Melakukan penyesuaian terhadap Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi.
• Menyempurnakan Kebijakan Stress Testing.
• Menyempurnakan Kebijakan Risk Control and Self Assessment (RCSA).
2015
• Align Credit Policy with applicable Credit Policy Framework and Shariah Governance Framework.
• Refine Risk Management Implementation Guidelines.
• Exercise efforts and support to prevent and eradicate crimes of money laundering and terrorism
financing.
• Adjust procedure on Property Ownership Loan and Property-Based Consumer Loan application
processing.
• Adjust Bank Lending Policy.
• Update policies on Assets & Liabilities Management and Assets & Liabilities Management Committee
(ALCO).
• Issue assessment policy on outsourcing vendors.
• Refine policy on Micro Banking Credit Processing Guidelines.
• Issue Trading Book Limit Policy (TBLP).
• Adjust policies of Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAP) Version 3.
• Make adjustments to Reputation Risk Management Policy.
• Enhance Stress Testing Policy.
• Enhance provisions of Property Ownership Loan and Property-Based Consumer Loan application
processing.
• Refine Risk Control and Self Assessment (RCSA) policy.
A Rights of shareholders
A.1 Basic shareholder rights
A.1.1(P) Did the company fail or neglect to offer equal treatment No info N/A
for share repurchases to all shareholders?
C Role of stakeholders
C.1.1(P) Has there been any violations of any laws pertaining to No info N/A
labour/ employment/ consumer/ insolvency/commercial/
competition or enviromental issues?
E.2. Board A
E.2.1.(P) Does the company have any independent directors/ Annual Report No
commissioners who have served for more than nine years?
E.2.2(P) Did the company fail to provide justification and obtain Annual Report No
shareholder approval for retaining the independent
director/ commissioner beyond nine years?
E.2.3.(P) Did the company fail to disclose the date of first Annual Report No
appointment of each independent director/
commissioner?
E.2.4(P) Did the company fail to disclose the identity of the Annual Report No
independent director/ comissioners?
E.6.1(B) Does the annual report contain a statement from the Annual Report Yes
BOD / comissioners or audit committee commenting
on the adequacy of the companys internal controls/ risk
management systems?
Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. Maybank Offshore Corporate Services UBS AG London Masyarakat / Public
(Labuan) Sdn Bhd
finance
center
PT BII Finance Center PT Wahana Ottomitra
99,99% Multiartha Tbk
62,00%
finance
center
PT BII Finance Center PT Wahana Ottomitra
99,99% Multiartha Tbk
62,00%
Perusahaan Kegiatan Usaha % Kepemilikan
Business Activity % Ownership
Entitas Anak/subsidiaries
PT BII Finance Center Pembiayaan 99.99%
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Pembiayaan 62.00%
Entitas Asosiasi
PT Penjamin Kredit Pengusaha Indonesia Jasa Penjaminan 9.83%
PT Sarana Sulsel Ventura Modal Ventura 9.31%
PT Sarana Sulut Ventura Modal Ventura 7.14%
PT Sarana Jambi Ventura Modal Ventura 4.49%
PT Sarana Bali Ventura Modal Ventura 3.54%
PT Sarana Riau Ventura Modal Ventura 3.39%
PT Sarana Sumsel Ventura Modal Ventura 2.55%
PT Sarana Kalbar Ventura Modal Ventura 2.45%
PT Bhakti Sarana Ventura Modal Ventura 2.41%
PT Sarana Sumut Ventura Modal Ventura 2.32%
PT Sarana Lampung Ventura Modal Ventura 1.69%
PT Sarana Sumbar Ventura Modal Ventura 1.39%
PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Lembaga Keuangan Non-Bank 0.94%
PT Bank Capital Indonesia Tbk Bank 0.20%
PT Aplikanusa Lintasarta Sistem Jaringan Komunikasi 0.03%
Dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) The self-assessment seeks ensures that all 5 (five)
prinsip dasar GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, principles of GCG – transparency, accountability,
pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran, responsibility, independence, and fairness – are
maka Bank melakukan penilaian sendiri (self enforced and to that end the Bank periodically assesses
assessment) secara berkala paling kurang terhadap at least 11 (eleven) GCG Implementation Assessment
11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG dan Items as well as other information related to GCG
informasi lainnya yang terkait penerapan GCG Bank di implementation outside the 11 assessment items.
luar 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG.
Kesebelas Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG yaitu: The eleven GCG Implementation Assessment Items are:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan 1. Exercise of duties and responsibilities of the Board
Komisaris. of Commisioners
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. 2. Exercise of duties and responsibilities of the Board
of Directors.
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite. 3. Completeness and exercise of duties and
responsibilities of Committees.
4. Penanganan benturan kepentingan. 4. Conflict of interests management
5. Penerapan fungsi kepatuhan. 5. Exercise of compliance function
6. Penerapan fungsi audit intern. 6. Exercise of internal audit function
7. Penerapan fungsi audit ekstern. 7. Exercise of external audit function
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem 8. Exercise of risk management including internal
pengendalian intern. control system
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related 9. Fund provision to related parties and large
party) dan penyediaan dana besar (large exposures
exposures).
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan 10. Transparency of Bank’s financial and non-financial
Bank, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan conditions, GCG implementation report, and
internal; dan internal reporting, and
11. Rencana strategis Bank. 11. Bank’s strategic plan
Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap GCG assessment observes the quality of the Bank’s
kualitas manajemen Bank atas pelaksanaan prinsip management with respect to GCG principles
GCG, dengan memperhatikan signifikansi atau implementation. The assessment also takes into
materialitas suatu permasalahan terhadap penerapan account the significance or materiality of an issue to
GCG pada Bank secara bank-wide, sesuai skala, GCG implementation bank-wide in accordance with
karakteristik dan kompleksitas usaha Bank. Penilaian the scale, characteristics, and complexity of Bank’s
tersebut dikelompokkan dalam suatu governance business activities. The assessment is grouped into a
system yang terdiri dari 3 (tiga) aspek governance governance system comprising 3 (three) governance
yaitu governance structure, governance process, dan aspects i.e. governance structure, governance process,
governance outcome. Penilaian pada governance and governance outcome. Assessment on these three
structure, governance process dan governance outcome groups makes up a series of integrated, comprehensive,
merupakan satu rangkaian penilaian yang terintegrasi, and structured assessment process.
komprehensif dan terstruktur.
Indicates that the Bank’s Management has implemented Good Corporate Governance that is generally
very good. This is reflected from sufficient fulfillment of Good Corporate Governance principles.
Weaknesses in the exercise of Good Corporate Governance principles are generally not significant and
can be immediately improved by the Bank’s management.
Konsolidasi 1 Mencerminkan Manajemen Perusahaan Anak telah melakukan penerapan Good Corporate Governance
yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip-
prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good
Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera
dilakukan perbaikan oleh manajemen Perusahaan Anak.
Indicates that the Subsidiaries have implemented Good Corporate Governance that is generally very
good. This is reflected from sufficient fulfillment of Good Corporate Governance principles. Weaknesses
in the exercise of Good Corporate Governance principles are generally not significant and can be
immediately improved by the management of Subsidiaries.
Hasil Penilaian Sendiri atas pelaksanaan GCG untuk Result of GCG Self-Assessment as of June 2014 is “very
posisi Juni 2014 dinilai “sangat baik” dengan “peringkat good” and achieves rating “1”. Overall, the weaknesses
1”. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan in GCG implementation are not material and can be
prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut immediately improved by the Bank’s management.
tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan
oleh manajemen Bank
Hasil Penilaian Sendiri atas pelaksanaan GCG untuk The result of GCG Self-Assessment for June 2014
posisi Juni 2014 tersebut berbeda dengan Hasil position differed with Assessment conducted by
Penilaian Sendiri yang telah dilakukan oleh Otoritas Financial Services Authority on BII, which gave the Bank
Jasa Keuangan, dimana berdasarkan Hasil Penilaian “good” and rating “2”.
Sendiri Otoritas Jasa Keuangan terhadap pelaksanaan
GCG BII untuk posisi Juni 2014 dinilai “baik” dengan
“peringkat 2”.
Atas adanya perbedaan tersebut Bank telah memperoleh The Bank has been briefed by the Financial Services
pengarahan dari Otoritas Jasa Keuangan serta Authority relating to the dissenting results and has
melakukan beberapa tindak lanjut yang diperlukan. carried out a number of necessary follow-ups.
Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG BII 2014 BII GCG Self-Assessment 2014 for December 2014
untuk posisi Desember 2014 adalah sebagai berikut: position is as follows:
Posisi: Desember
2014
LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT)
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
Peringkat Definisi Peringkat
Rating Rating Definition
Individual 2 Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara
umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate
Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka
secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh
manajemen Bank.
Indicates that the Bank’s Management has implemented Good Corporate Governance that is generally
good. This is reflected from sufficient fulfillment of Good Corporate Governance principles. Weaknesses
in the exercise of Good Corporate Governance principles are generally not significant and can be
immediately improved through regular measures by the Bank’s management.
Konsolidasi 2 Mencerminkan Manajemen Perusahaan Anak telah melakukan penerapan Good Corporate Governance
yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good
Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan
tindakan normal oleh manajemen Bank dan Perusahaan Anak.
Indicates that the Subsidiaries have implemented Good Corporate Governance that is generally good.
This is reflected from sufficient fulfillment of Good Corporate Governance principles. Weaknesses in the
exercise of Good Corporate Governance principles are generally not significant and can be immediately
improved through regular measures by the management of Subsidiaries.
Hasil Penilaian Sendiri atas pelaksanaan GCG untuk Result of GCG Self-Assessment as of December 2014 is
posisi Desember 2014 dinilai “baik” dengan “peringkat “good” and achieves rating “2”. Overall, the weaknesses
2”. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan in GCG implementation are not material and can be
prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut immediately improved through regular measures by
kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan Bank’s management.
tindakan normal oleh manajemen Bank.
Hingga saat ini Bank masih menunggu hasil penilaian Until now Bank is still waiting the results of self-
dari OJK untuk posisi Desember 2014. assessment from OJK for December 2014 position.
At the Heart of
Community Relationships
Lembar Persetujuan
Approval Sheet
Laporan Penilaian Sendiri
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Tahun 2014
Self Assessment Report
Good Corporate Governance (GCG) Implementation Year 2014
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Taswin Zakaria
Presiden Direktur
President Director
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan General Meeting of Shareholders (GMS) is the
organ tertinggi dalam Perseroan Terbatas yang memiliki highest organ in a Limited Liability Company. GMS
kewenangan penuh yang tidak diberikan kepada Dewan has full authority that is not granted to the Board
Komisaris atau Direksi, dalam koridor yang ditetapkan of Commissioners or Board of Directors within the
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia boundaries specified by Limited Liability Company Law
No. 40 tahun 2007, dan/atau Anggaran Dasar. of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 and/or
Articles of Association.
RUPS memiliki wewenang antara lain untuk The GMS has the authority to, among others, appoint
mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan and terminate members of Board of Commissioners
Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran and Directors, approve amendment to Articles of
Dasar, menyetujui Laporan Tahunan, menunjuk Association, approve Annual Report, appoint External
Auditor Eksternal, menentukan jumlah kompensasi/ Auditors, determine the amount of compensation/
remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan remuneration for the Board of Commissioners and
Direksi, menetapkan penggunaan laba bersih dan lain- Directors, specify the use of net income, and other
lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan matters pursuant to applicable laws and regulations
dan Anggaran Dasar Perseroan. and the Bank’s Articles of Association.
Pelaksanaan RUPS terdiri dari Rapat Umum Pemegang GMS consists of Annual General Meeting of
Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Shareholders (AGMS) and Extraordinary General
Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPST diadakan dalam Meeting of Shareholders (EGMS). AGMS is held within
jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah at least 6 (six) months after the end of fiscal year
tahun buku berakhir, sedangkan RUPSLB dapat while EGMS may be held at any time the Bank deems
diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk necessary.
kepentingan Perseroan.
Selama 2014, Perseroan telah menyelenggarakan In 2014, the Bank held 1 (one) AGMS on 28 April 2014
1 (satu) kali RUPST pada tanggal 28 April 2014, dan 2 and 2 (two) EGMS on 12 March 2014 and 28 November
(dua) kali RUPSLB, pada tanggal 12 Maret 2014 dan 28 2014.
November 2014.
Berikut hasil keputusan RUPST Perseroan yang Results of the Bank’s AGMS on 28 April 2014 and the
diselenggarakan pada tanggal 28 April 2014, serta realization are:
realisasinya:
Agenda Ketujuh / Menyetujui untuk menunjuk dan mengangkat Ani Approved to appoint and assign Ani Pangestu, one Sudah
Seventh Agenda Pangestu, salah seorang Direktur yang telah men- of the Directors in office, to serve as the Bank’s Terealisasi
jabat saat ini untuk menjabat sebagai Direktur In- Independent Director to meet the regulatory re-
dependen Perseroan guna memenuhi ketentuan quirement of Indonesia Stock Exchange No. I-A on Has been
dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A ten- “Listing of Shares and Equity-Type Securities Other realized
tang ”Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas than Shares Issued by Listed Company”. The period
Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Ter- of her tenure shall follow her tenure as Bank’s Di-
catat”, dengan masa tugas mengikuti masa jabatan- rector.
nya sebagai Direktur Perseroan.
Berikut hasil keputusan RUPSLB ke-1 yang The following are resolutions of the first EGMS held on
diselenggarakan pada tanggal 12 Maret 2014: 12 March 2014:
Berikut hasil keputusan RUPSLB ke-2 yang The following are resolutions of the first EGMS held on
diselenggarakan pada tanggal 28 November 2014: 28 November 2014:
2. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris 2. Granted authority to the Board of Commissioners to
untuk menetapkan jumlah saham Seri D baru determine the number of the Bank’s new Series D stock
Perseroan dari hasil pelaksanaan PUT VII tersebut. resulting from the exercise of Rights Issue VII.
Agenda Kedua / 1. Menyetujui usulan perubahan pasal-pasal Anggaran 1. Approved the following amendments to articles of the
Second Agenda Dasar Perseroan, yaitu: Bank’s Articles of Association:
a. Pasal 4 ayat 2 sebagai realisasi dari peningkatan a. Article 4 paragraph 2 concerning the increase of
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh the Bank’s Issued and Fully Paid Capital resulting
Perseroan melalui PUT VII. from Rights Issue VII.
b. Pasal 15 ayat 15.3 dan Pasal 15 ayat 15.6 terkait b. Article 15 paragraph 15.3 and Article 15 paragraph
dengan masa jabatan Direksi, Pasal 18 ayat 15.6 concerning the term of office of Board of
18.3 dan Pasal 18 ayat 18.5 terkait dengan masa Directors; Article 18 paragraph 18.3 and Article 18
jabatan Dewan Komisaris Perseroan. paragraph 18.5 concerning the term of office of
Board of Commissioners.
2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi 2. Granted authority and power with substitution rights
Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan to the Bank’s Board of Directors to restate and/or to
kembali dan/atau menegaskan kembali dalam suatu reaffirm in a Notarial Deed (including to change and/
akta Notaris (termasuk mengadakan perubahan dan/ or add) the amendments made to the articles in the
atau tambahan) sehubungan dengan perubahan pasal- Bank’s Articles of Association, to inform or to request
pasal dalam Anggaran Dasar Perseroan
3. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi 3. Granted authority and power with substitution rights
Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan to the Bank’s Board of Directors to state in a separate
dalam akta tersendiri di hadapan Notaris (bilamana deed before a Notary (if necessary), to inform or
perlu), memberitahukan atau mendaftarkan ke instansi to register to authorized agency the changes in the
yang berwenang sehubungan dengan perubahan composition of said Board of Directors, and to make
susunan anggota Direksi dimaksud, dan mengadakan reaffirmation if deemed necessary; in short, the Board
penegasan bilamana diperlukan; singkatnya berhak of Directors may take all necessary actions, including
melakukan segala tindakan yang diperlukan, when the Bank has obtained approval letter from the
termasuk dalam hal Perseroan telah memperoleh Authority concerning the change in the composition of
surat persetujuan dari Otoritas mengenai perubahan Board of Directors.
susunan Direksi tersebut.
Hasil Resolution
Pemanggilan Publikasi di
Pengumuman 2 (dua)
Pemberitahuan (Iklan Pelaksanaan
(Iklan Pemberitahuan) Laporan ke Regulator Surat Kabar
Notification Panggilan) Implementation
Announcement Reporting to Regulator Publications in
Summon
2 (two)
newspaper
RUPST 28 April 2014
AGMS April 28, 2014
19 Maret 2014 27 Maret 2014 11 April 2014 Pelaksanaan 30 April 2014 30 April 2014
Surat Pemberitahuan kepada: Pemberitahuan Panggilan RUPST tanggal: Hasil RUPST dilaporkan Hasil RUPS
· Pengawasan Bank-Otoritas melalui “Media melalui “Media 28 April 2014 kepada: Tahunan
Jasa Keuangan (OJK), Indonesia” dan Indonesia” dan Lokasi: · Pengawasan disampaikan
Surat No.S.2014.152/Dir “Harian Ekonomi “Harian Ekonomi Jakarta 10270 Bank-Otoritas Jasa melalui “Media
Compliance; dan Neraca”. Neraca”. Keuangan (OJK) Surat Indonesia” dan
· Pengawas Pasar Modal-OJK No.S.2014.247/Dir “Harian Ekonomi
serta Bursa Efek Indonesia Compliance; dan Neraca”.
(IDX), Surat No.S.2014.153/Dir · Pengawas Pasar
Compliance. Modal-OJK serta
Bursa Efek Indonesia
(IDX), Surat
No.S.2014.248/ Dir
Compliance.
Hasil Resolution
Pemanggilan Publikasi di
Pengumuman 2 (dua)
Pemberitahuan (Iklan Pelaksanaan
(Iklan Pemberitahuan) Laporan ke Regulator Surat Kabar
Notification Panggilan) Implementation
Announcement Reporting to Regulator Publications in
Summon
2 (two)
newspaper
March 19, 2014 March 27, 2014 April 11, 2014 Implementation April 30, 2014 April 30, 2014
Notification Letter to: Announcement Summon were AGMS date: Resolution of the AGMS The AGMS
· Banking Supervisory-OJK, on daily placed in daily April 28, 2014 was reported to : resolutions
Letter No.S.2014 153/Dir newspapers newspapers Location: were published
Compliance; and “Media “Media Jakarta 10270 · Banking Supervisory- through daily
· Capital Market Supervisory- Indonesia” and Indonesia” and OJK, Letter newspapers
OJK and IDX, Letter “Harian Ekonomi “Harian Ekonomi No.S.2014.247/ Dir “Media
No.S.2014.153/Dir Neraca”. Neraca”. Compliance; and Indonesia” and
Compliance. · Capital Market “Harian Ekonomi
Supervisory-OJK Neraca”.
and IDX, Letter
No.S.2014.248/ Dir
Compliance.
RUPS Luar Biasa 12 Maret 2014
EGMS March 12, 2014
30 Januari 2014 10 Februari 2014 25 Februari 2014 Pelaksanaan RUPS 14 Maret 2014 12 Maret 2014
Surat Pemberitahuan kepada: Pemberitahuan Panggilan Luar Biasa tanggal: Hasil RUPS Luar Biasa Hasil RUPS Luar
· Pengawasan Bank-OJK, melalui “Investor melalui “Media 12 Maret 2014 dilaporkan kepada: Biasa disampaikan
Surat No.S.2014.039/Dir Daily” dan Indonesia” dan Lokasi: · Pengawasan melalui “Sinar
Compliance; dan “Harian Ekonomi “Harian Ekonomi Jakarta 10270 Bank-OJK, Surat Harapan” dan
· Pengawas Pasar Modal- Neraca”. Neraca”. No.S.2014.118/ Dir “Harian Ekonomi
OJK serta IDX, Surat Compliance; dan Neraca”.
No.S.2014.040/Dir · Pengawas Pasar
Compliance. Modal-OJK
serta IDX, Surat
No.S.2014.119/ Dir
Compliance.
January 30, 2014 February 10, 2014 February 25, Implementation March 14, 2014 March 12, 2014
Notification Letter to: Announcement 2014 EGMS date: Resolution of the EGMS The EGMS
· Banking Supervisory-OJK, on daily Summon were March 12, 2014 was reported to: resolutions were
Letter No.S.2014 039/Dir newspapers placed in daily Location: · Banking Supervisory- published through
Compliance; and “Media newspapers Jakarta 10270 OJK, Letter daily newspapers
· Capital Market Supervisory- Indonesia” and “Media No.S.2014.118/Dir “Sinar Harapan”
OJK and IDX Letter “Harian Ekonomi Indonesia” and Compliance; and and “Harian
No.S.2014.040/Dir Neraca”. “Harian Ekonomi · Capital Market Ekonomi Neraca”.
Compliance. Neraca”. Supervisory-OJK
and IDX, Letter
No.S.2014.119/ Dir
Compliance.
RUPS Luar Biasa 28 November 2014
EGMS November 28, 2014
16 Oktober 2014 27 Oktober 2014 13 November Pelaksanaan RUPS 1 Desember 2014 1 Desember 2014
Surat Pemberitahuan kepada: Pemberitahuan 2014 Luar Biasa Hasil RUPS Luar Biasa Hasil RUPS
· Pengawasan Bank-OJK, melalui “Media Panggilan tanggal: dilaporkan kepada: Luar Biasa
Surat No.S.2014.627/Dir Indonesia” dan melalui “Media 28 November · Pengawasan disampaikan
Compliance; dan “Harian Ekonomi Indonesia” dan 2014 Bank-OJK, Surat melalui “Media
· Pengawas Pasar Modal- Neraca”. “Harian Ekonomi Lokasi: No.S.2014.872/ Dir Indonesia” dan
OJK serta IDX, Surat Neraca”. Jakarta 10270 Compliance; dan “Harian Ekonomi
No.S.2014.626/Dir · Pengawas Pasar Neraca”.
Compliance. Modal-OJK dan IDX,
Surat No.S.2014.873/
Dir Compliance.
Hasil Resolution
Pemanggilan Publikasi di
Pengumuman 2 (dua)
Pemberitahuan (Iklan Pelaksanaan
(Iklan Pemberitahuan) Laporan ke Regulator Surat Kabar
Notification Panggilan) Implementation
Announcement Reporting to Regulator Publications in
Summon
2 (two)
newspaper
October 16, 2014 October 27, 2014 November 13, Implementation December 1, 2014 December 1, 2014
Notification Letter to: Announcement 2014 EGMS date: Resolution of the EGMS The EGMS
· Banking Supervisory-OJK, on daily Summon were November 28, was reported to: resolutions
Letter No.S.2014.627/Dir newspapers placed in daily 2014 · Banking Supervisory- were published
Compliance; “Media newspapers Location: OJK, Letter through daily
· Capital Market Supervisory- Indonesia” and “Media Jakarta 10270 No.S.2014.872/Dir newspapers
OJK and IDX, Letter “Harian Ekonomi Indonesia” and Compliance; and “Media
No.S.2014.626/Dir Neraca”. “Harian Ekonomi · Capital Market Indonesia” and
Compliance. Neraca”. Supervisory-OJK “Harian Ekonomi
and IDX, Letter Neraca”.
No.S.2014.873/ Dir
Compliance.
Hasil Resolution
Pemberitahuan ke Pengumuman Pemanggilan Publikasi di 2 (dua) Surat
regulator (Iklan Pemberitahuan) (Iklan Panggilan) Laporan ke Regulator Kabar
Notification to regulator Announcement Summon Reporting to Regulator Publications in
2 (two) newspaper
Paling lambat 7 hari Minimal 14 hari Minimal 14 hari kalender Paling lambat 2 hari kerja Paling lambat 2 hari kerja
kalender sebelum tanggal kalender sebelum sebelum RUPS dengan setelah RUPS. setelah RUPS.
pemberitahuan di surat panggilan dengan tidak tidak memperhitungkan At the latest 2 (two) At the latest 2 (two) working
kabar. memperhitungkan tanggal panggilan dan working days after GMS. days after GMS.
At the latest 7 tanggal pemberitahuan tanggal RUPS.
(seven) days before dan tanggal panggilan. At least 14 calendar days
announcement on At least 14 calendar days before the date of the
newspaper. before the notice of GMS excluding
the GMS is sent/served the date of summon and
excluding the date of GMS.
the date of notification
and the date of summon.
Hasil Resolution
Pemberitahuan ke Pengumuman Pemanggilan Publikasi di 2 (dua) Surat
regulator (Iklan Pemberitahuan) (Iklan Panggilan) Laporan ke Regulator Kabar
Notification to regulator Announcement Summon Reporting to Regulator Publications in
2 (two) newspaper
(Pasal 3 Peraturan No. (Pasal 11.2 Anggaran (Pasal 11.3 Anggaran (Pasal 4 Peraturan (Pasal 4 Peraturan
IX.I.1 tentang Rencana Dasar Perseroan) Dasar Perseroan) No.IX.I.1 tentang Rencana No.IX.I.1tentang Rencana
dan Pelaksanaan RUPS. (Articles 11.2 of (Articles 11.3 of dan Pelaksanaan RUPS, dan Pelaksanaan RUPS,
Lampiran Keputusan Company’s Articles of Company’s Articles of Lampiran Keputusan Lampiran Keputusan Ketua
Ketua Bapepam-LK No. Association) Association) Ketua Bapepam-LK Bapepam-LK No.Kep-60/
Kep-60/PM/1996 tanggal No.Kep-60/PM/1996). PM/1996).
17-01-1996). (Articles 4 Regulation (Articles 4 Regulation
(Articles 3 Regulation No.IX.I.1 concerning of No.IX.I.1 concerning of
No IX.I.1 concerning of Planning and Conducting Planning and Conducting
Planning and Conducting The GMS, attachment of GMS, attachment of
The GMS, attachment of Decision of the Chairman Decision of the Chairman
Decision of the Chairman of Bapepam No. Kep-60/ of Bapepam No. Kep-60/
of Bapepam No. Kep-60/ PM/1996). PM/1996).
PM/1996 Dated on 17-01-
1996).
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang Board of Commissioners (BOC) is the Bank’s organ
bertanggung jawab melakukan pengawasan secara that is responsible for general and/or specific oversight
umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran in accordance with Articles of Association. BOC also
dasar perusahaan serta memberikan nasihat terkait provides advices concerning the implementation of
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Dalam Board of Directors’ duties and responsibilities. In the
memenuhi tugas dan tanggung jawab itu, Dewan performance of its duties and responsibilities, BOC
Komisaris wajib bertindak secara independen. shall act independently.
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh The appointment of BOC members is done by GMS
RUPS berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi based on recommendations from Remuneration and
dan Nominasi. Dewan Komisaris beranggotakan para Nomination Committee. BOC consists of experienced
professional yang berpengalaman dalam industri professionals in the banking industry. BOC is committed
perbankan. Dewan Komisaris berkomitmen untuk to implement sound and transparent GCG practices
melaksanakan praktik GCG yang baik dan transparan and to apply ethical and moral principles.
serta menerapkan prinsip-prinsip etika dan moral
secara bersungguh-sungguh.
Dewan Komisaris memiliki kewenangan dan tanggung BOC has clear authority and responsibility in accordance
jawab yang jelas sesuai dengan Anggaran Dasar yang with Articles of Association that observes Limited
merujuk kepada Undang-Undang Perseroan Terbatas, Liability Company Law, regulations from Financial
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, ketentuan Bank Services Authority, Bank Indonesia, and Capital Market
Indonesia, ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal and Financial Institution Supervisory Body (Bapepam-
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), serta Pedoman LK); and BOC Guidelines. In certain cases, BOC may
dan Tata Tertib Dewan Komisaris. Dalam hal-hal delegate authority to Board of Directors.
tertentu Dewan Komisaris dapat mendelegasikan
kewenangannya kepada Direksi.
11. Melalui Komite Audit, Dewan Komisaris telah 11. Through Audit Committee, BOC has ensured that
memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti Board of Directors has followed up audit findings
temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor and recommendations from SKAI, external
eksternal, hasil pengawasan OJK dan atau hasil auditors, FSA, and/or other supervisory results
pengawasan oleh otoritas lainnya. from other authorities.
12. Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata 12. BOC has guidelines and rules that state work ethics,
tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan work schedule, and meeting mechanism used as
etika kerja, waktu kerja dan mekanisme rapat yang parameters in assessing BOC’s performance.
menjadi tolok ukur dalam menilai kinerja.
13. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang 13. BOC has provided sufficient time to carry out its
cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung duties and responsibilities optimally.
jawabnya secara optimal.
14. Dewan Komisaris wajib berpartisipasi dalam 14. BOC shall participate in competence and skill
program peningkatan kompetensi dan keahlian. building programs.
Jumlah, Komposisi dan Kriteria Anggota Dewan Number, Composition, and Criteria of Board of
Komisaris Commissioners
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia tentang According on Bank Indonesia regulation on GCG
Pelaksanaan GCG disebutkan bahwa: Implementation specifies the following:
• Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang • BOC should consist of at least 3 (three) persons and
terdiri dari 3 (tiga) orang dan paling banyak sama number of BOC members should not exceed the
dengan jumlah Direksi. number of Board of Directors.
• Paling kurang 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris • At least 1 (one) member of BOC domiciles in Indonesia.
harus berdomisili di Indonesia.
• Paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan • At least 50% of the BOC members are Independent
Komisaris merupakan Komisaris Independen. Commissioner.
• 50% atau lebih dari anggota Dewan Komisaris harus
Warga Negara Indonesia. • 50% or more members of BOC are Indonesian Citizen.
Dalam hal ini BII telah memenuhi semua peraturan BI In view of the above, BII has satisfied all requirements
tersebut dimana: from BI, whereby:
• jumlah anggota Dewan Komisaris BII lebih dari 3 (tiga) • Number of BII’s BOC is members more than 3 (three)
orang dan tidak melebihi jumlah Direksi. Jumlah persons and not exceed the number of Board of
anggota Dewan Komisaris BII sejumlah 6 (enam) Directors. BII’s BOC comprises 6 (six) persons, while
orang dan jumlah anggota Direksi 8 (delapan) orang. the Board of Directors consists of 8 (eight) persons.
• Ada 3 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris • There are 3 (three) members of BOC that reside in
berdomisili di Indonesia. Anggota Dewan Komisaris Indonesia, namely Umar Juoro, Budhi Dyah Sitawati,
tersebut yaitu Umar Juoro, Budhi Dyah Sitawati dan and Achjar Iljas.
Achjar Iljas.
• Ada 3 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris yang • BOC has 3 (three) Independent Commissioners,
merupakan Komisaris Independen. Anggota Dewan namely Umar Juoro, Budhi Dyah Sitawati dan Achjar
Komisaris tersebut yaitu Umar Juoro, Budhi Dyah Iljas.
Sitawati dan Achjar Iljas.
• 50% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris yang • 50% of the BOC are Indonesian Citizens.
merupakan Warga Negara Indonesia.
Anggota Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang Members of BOC are chaired by a President
Presiden Komisaris. Adapun susunan Anggota Dewan Commissioner. The composition of the BOC as per 31
Komisaris per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai December 2014 is as follows:
berikut:
Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Replacement and/or appointment of BOC members
Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite have taken into account recommendations made by
Remunerasi dan Nominasi. Remuneration and Nomination Committee.
Anggota Dewan Komisaris telah melalui proses seleksi Members of BOC have passed Fit and Proper Test
Fit and Proper Test Bank Indonesia dan/atau Otoritas process from Bank Indonesia and/or Financial Services
Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Authority as per regulatory requirement. They have also
dan telah memenuhi kriteria yaitu memiliki integritas, satisfied the applicable criteria of having the integrity,
kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. competence, and sound financial reputation.
Pengangkatan dan Masa Jabatan Dewan BOC Appointment and Term of Office
Komisaris
Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Replacement and/or appointment of BOC members
Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi have taken into account recommendations made by
Komite Remunerasi dan Nominasi serta memperoleh Remuneration and Nomination Committee and have
persetujuan dari RUPS. been approved by GMS.
2 Datuk Abdul Farid bin Commissioner 11 November 3 Juni 2014 3 Juni 2014 RUPST 2015 2013-2015 1x Malaysia
Alias Komisaris 2013
3 Spencer Lee Tien Chye Commissioner 01 December 20 February 20 February RUPST 2015 2008-2009 3x Malaysia
Komisaris 2008 2009 2009 2009-2012
2012-2015
4 Umar Juoro Independent 05 September 07 November 07 November RUPST 2015 2002-2004 5x Indonesia
Commissioner 2002 2002 2002 2004-2006
Komisaris 2006-2009
Independen 2009-2012
2012-2015
5 Budhi Dyah Sitawati Independent 27 Agustus 2010 1 April 2011 1 April 2011 RUPST 2015 2010-2012 2x Indonesia
Commissioner 2012-2015
Komisaris
Independen
6 Achjar Iljas Independent 22 April 2013 18 Februari 20 Februari RUPST 2015 2013-2015 1x Indonesia
Commissioner 2014 2014
Komisaris
Independen
Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris Laporan Tahunan 2014 ANNUAL REPORT
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
495
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Namun, rangkap jabatan diperbolehkan apabila anggota Notwithstanding, concurrent positions are allowed
Dewan Komisaris non-independen menjalankan tugas for non-independent members of BOC who carry out
fungsional dari pemegang saham Perseroan yang functional duties within a business group of the Bank’s
berbentuk badan hukum pada kelompok usahanya; shareholder that takes form as juristic person; and/or
dan/atau anggota Dewan Komisaris menduduki jabatan for members of BOC who serve positions in non-profit
pada organisasi atau lembaga nirlaba, sepanjang yang organizations or institutions insofar as said members
bersangkutan tidak mengabaikan pelaksanaan tugas do not neglect their duties and responsibilities as
dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris. members of BOC.
Per 31 Desember 2014 tidak ada anggota Dewan As per 31 December 2014, members of BOC do not
Komisaris yang memiliki rangkap jabatan sebagaimana serve concurrent positions as defined in Bank Indonesia
dimaksud dalam PBI. Adapun anggota Dewan Komisaris Regulation. Concurrent positions served by members
yang memiliki jabatan lain yang bukan termasuk of BOC that are outside the scope of Bank Indonesia
rangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam PBI regulation’s definition are as follows:
GCG adalah sebagai berikut:
KITAS IMTA
Nama
Kewarganegaraan Ijin Kerja No. Ijin Position
Name Masa Masa
Citizenship Licence Licence Jabatan
Berlaku Validity Berlaku Validity
Dewan Komisaris
Tan Sri Dato’ Megat Malaysia Tidak KEP.16604/ 13 July 2015 Presiden Komisaris
Zaharuddin bin Megat dipersyaratkan MEN/P/ President
Mohd Nor untuk memiliki IMTA/2014 Commissioner
KITAS
karena tidak
berdomisili
di Indonesia
A KITAS is not
required
since these
individuals do
not reside in
Indonesia
Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan Bank Members of BOC do not use the Bank to serve their
untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain personal and familial interests or interests of any other
yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan parties that may detriment or deduct the Bank’s profits.
Bank. Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/ Members of BOC do not take and/or receive personal
atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain benefits from the Bank other than remuneration
remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat and other facilities decided in General Meeting of
Umum Pemegang Saham. Shareholders.
Lembaga Keuangan
Nama
Perusahaan Lainnya Other Bank Lain Bukan Bank
Name %
Company Other Bank Non-Bank Financial
Company
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Tan Sri Dato’ Megat Zaharuddin bin Megat Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Mohd Nor
Datuk Abdul Farid bin Alias Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Spencer Lee Tien Chye Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Umar Juoro Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Budhi Dyah Sitawati PT Lintas Jeram Nusantara, Jakarta Tidak ada | None Tidak ada | None 25%
PT Bangkit Maju Wisata, Pur- 55%
wokerto
PT Apsara Selaras Investa, Jakarta 25%
PT Bravo Outdoor Supplies & 25%
Services, Jakarta
Achjar Iljas Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Dewan Komisaris tidak menjadi pengurus pada Anak Members of BOC do not serve as executives in
Perusahaan dan Perusahaan Terafiliasi sebagaimana Subsidiaries and Affiliated Companies as presented in
tercantum pada tabel berikut: the following table:
Name
BANK WOM BIIF
Nama
Tan Sri Dato’ Megat Zaharuddin bin Megat Mohd Nor Presiden Komisaris - -
President Commissioner
Datuk Abdul Farid bin Alias Komisaris - -
Commissioner
Spencer Lee Tien Chye Komisaris - -
Commissioner
Umar Juoro Komisaris Independen - -
Independent Commissioner
Budhi Dyah Sitawati Komisaris Independen - -
Independent Commissioner
Achjar Iljas Komisaris Independen - -
Independent Commissioner
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Ketentuan tentang besarnya gaji atau honorarium The amount of salaries or fees or remuneration and/
atau remunerasi dan/atau tunjangan bagi anggota or benefits for members of BOC is determined by
Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan GMS by taking into account recommendations from
memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi Remuneration and Nomination Committee.
dan Nominasi.
Dengan demikian Rapat Dewan Komisaris telah Hence, BOC meeting has been conducted periodically
diselenggarakan secara berkala lebih dari 4 (empat) kali for over 4 (four) times throughout 2014 and attended in
dalam tahun 2014, dan dihadiri secara fisik atau melalui person or via teleconference technology by all members
teknologi telekonferensi oleh seluruh anggota Dewan of BOC for 2 (two) times throughout 2014.
Komisaris lebih dari 2 (dua) kali sepanjang tahun 2014.
Dengan demikian dalam hal penyelenggaraan rapat Considering the above, BOC meeting has met Bank
Dewan Komisaris telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia Regulation on GCG Implementation.
Indonesia tentang pelaksanaan GCG.
Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris Dalam Level of Attendance of BOC Members in BOC
Rapat Dewan Komisaris 2014 Meeting 2014
Jumlah
Jumlah
Kehadiran
Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran
Total
Name Position Total Meetings Total
Attendance
Attendance
(%)
Tan Sri Dato’Megat Zaharuddin bin Megat Presiden Komisaris 14 14 100%
Mohd Nor President Commissioner
Datuk Abdul Farid bin Alias Komisaris 14 14 100%
Commissioner
Spencer Lee Tien Chye Komisaris 14 14 100%
Commissioner
Umar Juoro Komisaris Independen 14 13 92,86%
Independent Commissioner
Budhi Dyah Sitawati Komisaris Independen 14 14 100%
Independent Commissioner
Achjar Iljas Komisaris Independen 14 13 92,86%
Independent Commissioner
Rapat Anggota Dewan Komisaris 2014 bersama BOC Meetings with Board of Directors
dengan Direksi in 2014
Dalam Rapat Dewan Komisaris, ada kalanya anggota In certain circumstances relevant to agenda items,
Direksi turut menghadiri rapat tersebut apabila terkait members of Board of Directors are invited to attend
dengan agenda pembahasan rapat. Rapat Dewan BOC meeting. BOC meetings that involve the presence
Komisaris yang dihadiri Direksi dalam pembahasan of the Board of Directors’ members to discuss specific
agenda khusus rapat sebagaimana berikut: agenda items are as follows:
Jumlah
Jumlah
Kehadiran
Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran
Total
Name Position Total Meetings Total
Attendance
Attendance
(%)
Tan Sri Dato’Megat Zaharuddin bin Megat Presiden Komisaris 14 14 100%
Mohd Nor President Commissioner
Datuk Abdul Farid bin Alias Komisaris 14 14 100%
Commissioner
Spencer Lee Tien Chye Komisaris 14 14 100%
Commissioner
Umar Juoro Komisaris Independen Independent 14 13 92,86%
Commissioner
Budhi Dyah Sitawati Komisaris Independen 14 14 100%
Independent Commissioner
Achjar Iljas Komisaris Independen 14 13 92,86%
Independent Commissioner
Jumlah
Jumlah
Kehadiran
Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran
Total
Name Position Total Meetings Total
Attendance
Attendance
(%)
Anggota Direksi Yang Hadir Dalam Agenda Khusus Rapat Dewan Komisaris
Members of the Board of Directors that Present in the Specific Agenda of the Board of Commissioners’ Meeting
Taswin Zakaria Presiden Direktur 14 14 100%
President Director
Thilagavathy Nadason Direktur 14 14 100%
Director
Ghazali bin Mohd Rasad Direktur 12 10 83%
Director
Jenny Wiriyanto Direktur 12 8 67%
Director
Ani Pangestu Direktur 12 10 83%
Director
Lani Darmawan Direktur 12 8 67%
Director
Dhien Tjahajani*) Direktur 8 7 88%
Director
Rahardja Alimhamzah**) Direktur 3 3 100%
Director
Hedy Maria Helena Lapian***) Direktur 2 2 100%
Director
*) Dhien Tjahajani telah lulus fit and proper test dan mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan selaku Direktur Kepatuhan, berlaku
efektif tanggal 20 Juni 2014. Bank juga telah menunjuk Dhien Tjahajani sebagai Sekretaris Perusahaan dan berlaku efektif tanggal 18 Juli
2014. | Dhien Tjahajani has passed the fit and proper test and received the approval from the Financial Services Authority as the Compliance
Director, effective as of 20 June 2014. The Bank has also appointed Dhien Tjahajani as Corporate Secretary, effective of 18 July 2014.
**) Rahardja Alimhamzah mengundurkan diri sebagai Direktur Perbankan Global per tanggal 28 Februari 2014. Masa jabatan Rahardja
Alimhamzah selaku Direktur Perseroan akan berakhir sejak ditutupnya RUPST Bank tahun 2014 yaitu tanggal 28 April 2014. | Rahardja
Alimhamzah resigned as Global Banking Director as of 28 February 2014. The tenure of Rahardja Alimhamzah as the Bank’s Director will be
terminated by the closing of the Bank’s AGMS 2014 on 28 April 2014.
***) Hedy Maria Helena Lapian mengundurkan diri sebagai Direktur Manajemen Risiko per tanggal 21 Februari 2014. Masa jabatan Hedy Maria
Lapian selaku Direktur Bank akan berakhir sejak ditutupnya RUPST Bank tahun 2014 yaitu pada tanggal 28 April 2014. | Hedy Maria Lapian
resigned as Risk Management Director as of 21 February 2014. The tenure of Hedy Maria Lapian as the Bank’s Director will be terminated by
the closing of the Bank’s AGMS 2014 on 28 April 2014.
Program Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan Training Program for Board of Commissioners
Kompetensi Dewan Komisaris Competency Building
Anggota Dewan Komisaris melakukan peningkatan Members of BOC enhance their knowledge, skills, and
pengetahuan, keahlian, dan kemampuan dalam capacity in conducting sustainable oversight on the
pengawasan Bank secara berkelanjutan, dalam rangka Bank to improve their banking knowledge and to have
peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan update on latest developments in financial as well as
perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya other sectors that would support the performance of
yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung BOC duties and responsibilities.
jawab Anggota Dewan Komisaris.
Selama 2014, anggota Dewan Komisaris telah In 2014, members of BOC have participated in the
berpartisipasi dalam program peningkatan kompetensi following competence building programs:
sebagaimana berikut:
Pedoman & Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Board of Commissioners Charter
(BOC Charter)
Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata BOC Charter serves as reference document and
Tertib Kerja sebagai referensi serta pedoman dalam guidelines for the BOC to effectively carry out its
menjalankan tugas secara efektif. Pedoman dan Tata duties. BOC Charter stipulates matters pertaining to
Tertib Kerja Dewan Komisaris tersebut mengatur hal- the performance of BOC duties and responsibilities as
hal terkait dengan panduan pelaksanaan tugas dan well as matters pertaining to the organization, duties
tanggung jawab Dewan Komisaris serta hal-hal lain and responsibilities, authority, transparency, ethics,
terkait dengan organisasi, tugas dan tanggung jawab, establishment of committee, meeting arrangement,
kewenangan, keterbukaan, etika kerja, pembentukan policies, and relevant external and internal procedures.
komite, pengaturan rapat dan kebijakan serta prosedur
eksternal dan internal yang relevan.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja tersedia dalam 2 (dua) BOC Charter is made available in 2 (two) languages,
bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Indonesian and English. BOC Charter adopts prevailing
Pedoman dan Tata Tertib Kerja ini disusun berdasarkan laws and regulations, including Bank Indonesia and
peraturan yang berlaku termasuk peraturan Bank Financial Services Authority regulations on GCG as well
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mengenai GCG, as best practices. BOC Charter does not precede laws
serta best pratices. Keberadaan Pedoman dan Tata and regulations applicable in Indonesia.
Tertib Kerja tersebut tidak menggantikan hukum atau
persyaratan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Untuk memastikan bahwa Pedoman dan Tata Tertib To ensure that the content of BOC Charter is always
Kerja yang ada tetap relevan bagi Dewan Komisaris dan relevant for BOC in order to effectively perform its
membantu dalam melaksanakan tugas secara efektif duties, BOC Charter is regularly updated following
maka pembaharuan atas Pedoman dan Tata Tertib Kerja changes to laws and regulations reviewed periodically.
dilakukan dari waktu ke waktu mengikuti perubahan
undang-undang dan peraturan yang relevan atau akan
ditinjau secara berkala.
Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris mencakup Assessment on BOC performance covers the following:
hal-hal sebagaimana berikut:
1. Evaluasi Pribadi 1. Personal evaluation
2. Evaluasi Kompetensi 2. Competence evaluation
3. Kinerja Komite-Komite Dewan Komisaris dan 3. Committees under BOC and recommendations for
rekomendasi perbaikan yang diperlukan (bila ada) necessary improvement (if any)
4. Efektivitas Pelaksanaan Tanggung Jawab dan Proses 4. Effectiveness of BOC Responsibilities and Duties
Kerja Dewan Komisaris performance
5. Efektivitas Rapat Dewan Komisaris 5. Effectiveness of BOC Meeting
6. Evaluasi diri dan rekan sejawat 6. Self and peer assessment
Penilaian terhadap kompetensi yang dimiliki oleh The assessment on BOC member competence observes
Dewan Komisaris mencakup empat aspek utama yaitu: the following key aspects:
a. Keahlian; a. Expertise;
b. Pengalaman; b. Experience;
c. Sektor Industri; dan c. Industry sector; and
d. Bahasa yang dikuasai. d. Language mastery.
Adapun penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan Assessment on the performance of BOC duties and
tanggung jawab Dewan Komisaris mencakup antara responsibilities covers the following:
lain:
1. Rencana Strategis 1. Strategic Plan
Keterlibatan Dewan Komisaris dalam BOC involvement in the development of the Bank’s
pengembangan strategi dan penyusunan target strategies and targets
Perusahaan.
Sedangkan penilaian individual dan rekan sejawat (self Further, self and peer assessment covers three key
& peers assessment) mencakup tiga aspek utama yaitu: aspects as follows:
1. Pemahaman anggota Dewan Komisaris terhadap 1. Understanding of BOC member on the distinguished
perbedaan antara peran Dewan Komisaris dan roles between BOC and Board of Directors;
Direksi;
2. Kontribusi terhadap interaksi antara anggota 2. Contribution of BOC member to interaction
Dewan Komisaris dan kualitas dari masukan yang between BOC members and the quality of inputs;
diberikan;
3. Peran dari Presiden Komisaris. 3. Role of President Commissioner.
Hasil dari self assessment tersebut akan dijadikan Result of self assessment will be used as reference to
acuan dalam menetapkan langkah yang perbaikan yang determine steps of improvement that BOC might need
perlu dilakukan oleh Dewan Komisaris. to perform.
Per 31 Desember 2014, keberagaman komposisi Dewan As of 31 December 2014, the following are the diversity
Komisaris sebagaimana berikut: of the BOC’s composition:
• Dari 6 (enam) orang jumlah anggota Dewan Komisaris, • Out of 6 (six) members of the BOC, there is one female
terdapat seorang komisaris wanita. Keberagaman commissioner. The diversity of gender in the member
gender pada komposisi anggota Dewan Komisaris of the BOC’s composition represents the concept
tersebut menunjukkan bahwa BII mengacu konsep of equality in BII, without a differentiation between
kesetaraan, dengan tidak membedakan antara pria male and female for the position of Commissioner.
dan wanita untuk menjadi Komisaris.
• Latar belakang kualifikasi pendidikan yang berbeda- • The diversity of the education qualification
beda serta pengalaman dan masa kerja selama lebih background followed by over 15 years of experiences
dari 15 tahun dari berbagai bidang diharapkan dapat and tenures from various fields, are expected to
memberikan pengayaan pengalaman bagi masing- enrich each of the members of the BOC’s experience
masing Anggota Dewan Komisaris untuk saling to share their expertise in implementing duties and
bertukar keahlian dalam melaksanakan tugas dan responsibilities.
tanggung jawabnya.
• Dari 6 (enam) orang jumlah anggota Dewan • Out of 6 (six) members of the BOC, there are 3 (three)
Komisaris, 3 (tiga) orang berkewarganegaraan members of Malaysian citizenship, with the rest are
Malaysia. Selebihnya berkewarganegaraan Indonesia. Indonesian. This composition diversity will enable
Keberagaman komposisi ini memungkinkan anggota the members of the BOC to share its experience
Dewan Komisaris untuk saling bertukar pengalaman and knowledge related to the best practices in the
serta wawasan terkait best practices industri banking industry of other countries.
perbankan di negara lain.
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dengan The appointment of the BOC with the above
keberagaman komposisi tersebut dinyatakan efektif composition diversity is effective after the approval of
setelah dinyatakan lulus fit and proper test sesuai fit and proper test in accordance with the applicable
dengan ketentuan yang berlaku. regulations.
Rincian kualifikasi anggota Dewan Komisaris disajikan The details of qualifications of the members of the
dalam profil singkat Dewan Komisaris pada Laporan BOC is presented in the brief profile of the BOC of this
Tahunan ini. Annual Report.
Anggota-anggota Komite diangkat oleh Dewan BOC appoints members of the Committees by virtue
Komisaris berdasarkan Keputusan Rapat Dewan of BOC Meeting Resolution and Board of Directors
Komisaris dan Surat Keputusan Direksi. Komite-komite Decree. Independent Commissioners serve as chairs of
tersebut diketuai oleh Komisaris Independen. the committees.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite-komite The committees refer to Committee Charters in the
mengacu pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite performance of their duties and responsibilities; the
yang disusun dan ditinjau ulang secara berkala sesuai Charters are formulated and regularly reviewed in
dengan ketentuan yang berlaku, khususnya ketentuan accordance with applicable regulations, especially Bank
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan terkait Indonesia and Financial Services Authority regulations
Good Corporate Governance serta best practices. on Good Corporate Governance and best practices.
Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit As set forth in the Audit Committee Charter, Audit
bertanggung jawab untuk memberikan pendapat secara Committee is responsible to provide professional and
profesional dan independen kepada Dewan Komisaris independent opinion to the BOC relating to reports or
terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan other issues addressed by the Board of Directors. Audit
oleh Direksi serta mengidentifikasikan hal-hal yang Committee also needs to identify issues that require
memerlukan perhatian Dewan Komisaris. attention from BOC.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit Audit Committee Guidelines and Procedure
Pedoman dan tata tertib dituangkan dalam Piagam Guidelines and procedure of the Committee are set
Komite Audit (Audit Committee Charter) yang disetujui down in Audit Committee Charter, approved by BOC
oleh Dewan Komisaris pada tanggal 28 Juni 2013. on 28 June 2013. The Charter covers, among others,
Piagam tersebut memuat antara lain tujuan, wewenang purpose, authority, and committee membership, duties
dan keanggotaan komite, tugas dan tanggung jawab, and responsibilities, work procedure, meetings, and
prosedur kerja dan rapat serta ketentuan lain-lain. other provisions.
Struktur, Keanggotaan dan Keahlian anggota Composition, Membership, and Expertise of Audit
Komite Audit Committee
Nama Jabatan pada Komite Audit Periode Jabatan Keterangan/Keahlian
Name Position in Audit Committee Position Period Description/Expertise
Budhi Dyah Sitawati (BDS) Ketua merangkap Anggota 2012 -2015 Komisaris Independen
Chairman and Member Independent Commissioner
Achjar Iljas (AI) Anggota *) | Member *) 2012 – 2015 Komisaris Independen
Independent Commissioner
Agus Kretarto (AK) Anggota | Member 2012 – 2015 Pihak Independen – Bidang Akuntansi dan
Perbankan
Independen Party – Accounting and Banking
Nina Diyanti Anwar (NDA) Anggota merangkap Sekretaris 2012 – 2015 Pihak Independen – Bidang Akuntansi dan
Member and Secretary Perbankan
Independen Party – Accounting and Banking
Spencer Lee Tien Chye (SL) Anggota **) | Member **) 2012 – 2015 Komisaris | Commissioner
*) Sebagai Anggota Komite Audit sejak 3 Maret 2014 | Serves as Member of Audit Committee since 3 March 2014
**) Tidak lagi sebagai Anggota Komite Audit sejak tanggal 13 Februari 2014 | No longer serves as Member of Audit Committee since 13 February 2014
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit Audit Committee Duties and Responsibilities
Tugas Utama Komite Audit meliputi: The core duties of Audit Committee are:
1. Membuat rencana kegiatan tahunannya. 1. Develop annual activity plan.
2. Menelaah kualitas dan transparansi informasi 2. Review quality and transparency of financial
keuangan yang akan dikeluarkan oleh Bank information to be issued by the Bank, such as
seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi financial statements, projections and other
keuangan lainnya, termasuk menilai kesesuaiannya financial information, including reviewing their
dengan standar akuntansi yang berlaku. compliance with applicable accounting standards.
3. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Bank 3. Review the Bank’s adherence to laws and regulations
terhadap peraturan perundang-undangan di in Capital Market and other laws and regulations
bidang Pasar Modal dan peraturan perundang- relevant to the Bank’s activities.
undangan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan Bank.
4. Melakukan penelaahan berkala terhadap Piagam 4. Regularly revisit Internal Audit Charter, internal
Audit Intern, rencana kerja tahunan audit intern audit annual plan, and plan implementation by
dan pelaksanaannya oleh Satuan Kerja Audit Intern Internal Audit Unit (SKAI).
(SKAI).
5. Memberi masukan dalam proses pemilihan Auditor 5. Provide input to selection process of External
Ekstern (Auditor Independen) dengan menelaah Auditor (Independent Auditor) by reviewing
independensi dan obyektifitas, kualitas pelayanan independence, objectivity, service quality, and
serta kewajaran imbalan jasa yang diajukan oleh appropriateness of audit fees proposed by
Auditor Ekstern. External Auditor.
6. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas 6. Review and monitor follow-up actions on findings
tindak-lanjut hasil pemeriksaan SKAI, Auditor from IAU, External Auditor, Bank Indonesia, and
Ekstern, Bank Indonesia, serta auditor lainnya other auditors (Bank Negara Malaysia/BNM).
(Bank Negara Malaysia/BNM). 7. Review complaints related to the Bank, accounting
7. Melakukan penelahaan atas pengaduan yang process, the Bank’s financial reporting, and
berkaitan dengan Bank dan proses akuntansi dan potential conflict of interests.
pelaporan keuangan Bank serta adanya potensi
benturan kepentingan.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit Committee Meeting Frequency and
Audit Level of Attendance
Rapat Komite Audit diselenggarakan sesuai dengan Audit Committee Meeting is held according to the
kebutuhan Bank dan hanya dilaksanakan apabila Bank’s needs and will only commence if at least 51%
dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu (fifty-one out of one hundred) of Committee members
perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang attend the meeting, including one Independent
Komisaris Independen dan Pihak Independen. Commissioner and Independent Party.
Pengambilan keputusan pada rapat komite telah Decisions making in the Audit Committee meetings
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau were by consensus or by voting.
berdasarkan suara terbanyak.
Tanggal Rapat
Komite Audit
Date of
Agenda Utama Rapat Komite Audit Main Agenda of Audit Committee Meeting
the Audit
Committee
Meeting
21 Jan 2014 Diskusi atas hasil audit atas Laporan Keuangan 31 Desember Discussion on audit results of Financial Statements for year
2013 ended 31 December 2013
23 Jan 2014 Tindak Lanjut atas rekomendasi Komite Audit sebelumnya; Follow-up actions on previous Audit Committee’s
Presentasi tentang ‘anti money laundering & anti fraud strategy’ recommendations; presentation of ‘anti money laundering
dari unit AMLA; presentasi dari Internal Audit grup Maybank & anti fraud strategy’ from AMLA unit; presentation of ‘HO
tentang ‘HO Auditor’s role in regional system development life auditor’s role in regional system development life cycle’;
cycle; pendekatan Risk-Based di BII Risk-based approach at BII
11 Feb 2014 Diskusi dan penelahaan atas Laporan Keuangan 31 Desember Discussion and review on Financial Statements for year
2013 ended 31 December 2013
17 Feb 2014 Diskusi lanjutan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2013 Continued discussion on Financial Statements for year
ended 31 December 2013
26 Feb 2014 Status terakhir dari hasil eksternal review KPMG; Hasil Audit KPMG External review update status; Highlighted Audit
yang penting; Audit Khusus untuk 4 (empat) Debitur Findings; Special Audit on 4 (four) Debtors
26 Mar 2014 Jangka Waktu penyelesaian Laporan Audit; Perkembangan Profil Turn Around time for internal audit report issuance; Progress
Risiko dan Penilaian agar sejalan dengan metodologi Grup Audit on the Risk Profile & Assessment to align with Maybank
Maybank; Hasil Audit yang penting (IT Audit – ATM switching Group Audit Methodology; Highlighted Audit reports (IT
systems, integrated audit atas WOM Finance & BII Finance); Audit – ATM switching systems, integrated audit on WOM
Audit Khusus atas PT Aspalindo Sejahtera Mandiri, Cabang Finance & BII Finance); Sepcial Audit on PT Aspalindo
Makassar; Hasil Review SKAI atas 2 (dua) Debitur Sejahtera Mandiri, Makassar branch; Internal Auditreview
results on 2 (two) borrowers
24 Apr 2014 Hasil Audit yang penting (audit IT, audit cabang); Hasil review Highlighted Audit Reports (IT Audit, branch audit); Internal
SKAI atas insiden ATM Audit review results on ATM incident
24 Apr 2014 Penelaahan dan diskusi atas Laporan Keuangan 31 Maret 2014 Review and discussion of Financial Statements as of 31 March
2014
22 Mei 2014 Hasil Audit yang penting (audit IT, audit cabang, audit khusus Highlighted Audit report (IT audit, branch audit, special audit
– fasilitas KPR); laporan perkembangan insiden ATM switching on mortgage facility); progress report of ATM switching
melalui beberapa ATM Bank lain; Ringkasan Isu Audit atas 20 incident via other Bank’s ATMs; Summary of audit issues on
debitur inti 20 major borrowers
26 Jun 2014 Hasil Audit yang penting dan ringkasan laporan Internal Audit Highlighted Audit Issues and summary of Internal Audit
yang sedang berlangsung (audit cabang, transaksi mata uang Report in progress (branch audit, Foreign exchange
asing pada Branch Treasury Sales, audit khusus pembiayaan transaction on Branch Treasury Sales. Special audit on Sharia
Shariah Murabahah); Ringkasan Isu Audit Fundign Murabahah); Summary of Audit Issues
23 Jul 2014 Diskusi dan penelaahan atas Laporan Keuangan 30 Juni 2014 Discussion and review of Financial Statements as of 30 June
2014
23 Jul 2014 Isu audit yang perlu disoroti (audit cabang, audit kredit atas 20 Highlighted Audit Issues (branch audit, credit audit on 20
debitur inti); Ringkasan isu-isu audit atas laporan internal audit major borrowers); Summary of audit issues of internal audit
dalam proses finalisasi report still in progress
25 Sept 2014 Isu audit yang perlu disoroti (audit cabang, audit IT, audit khusus Highlighted audit issues (branch audit, IT audit, special
atas penyalahgunaan dana nasabah oleh financial executive audit on misusing of customer fund by financial executive
cabang Cibinong); Kendala penyelesaian laporan audit of Cibinong branch); Obstacles in audit report completion
29 Sept 2014 Diskusi hasil audit atas Laporan Keuangan 30 September 2014 Discussion on audit results of Financial Statements as of 30
September 2014
20 Okt 2014 Diskusi dan penelahaan atas Laporan Keuangan 30 September Discussion and review on audit of Financial Statements as of
2014 30 September 2014
21 Okt 2014 Temuan yang sering ditemukan pada cabang; Peran SKAI Common issues in branches; SKAI advisory roles;
sebagai narasumber; Isu audit yang perlu disoroti (kebijakan dan Highlighted audit issues (policy and implementation for
implementasi pada unit Human Capital); Ringkasan isu-isu audit several processes at Human Capital); Summary of audit
atas laporan internal audit yang masih dalam proses finalisasi issues on internal audit report in progress
18 Nov 2014 Rencana Audit 2015; Isu Audit yang perlu disoroti (audit cabang, Audit Plan 2015; Highlighted audit issues (branch audit,
audit surprise, audit kredit atas syariah dan produk syariah); Post surprise audit, credit audit on syariah and syariah product);
Mortem review atas debitur NPL per 30 Juni 2014; Ringkasan Post Mortem review on NPL debtor as of 30 June 2014;
laporan audit yang masih dalam pembuatan; Audit khusus atas 1 Saummary of audit issues in progress; Special audit on NPL
(satu) debitur NPL cabang Menado debtor at Menado branch
Program dan Kegiatan Komite Audit Audit Committee Programs and Activities
Selama tahun 2014, Komite Audit melaksanakan In 2014, Audit Committee has carried out activities as
kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. required by its duties and responsibilities. The following
Hal tersebut dapat dilihat melalui program kerja beserta table elaborates work programs of the Committee and
realisasinya sebagai berikut: realization of the plan:
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Risk Oversight Committee Charter
Pemantau Risiko
Pedoman dan tata tertib dituangkan dalam Piagam Guidelines and work procedure of the Committee are
Komite Pemantau Risiko (Risk Oversight Committee set down in Risk Oversight Committee (ROC) Charter
Charter) yang disetujui oleh Dewan Komisaris. Piagam approved by BOC. The Charter covers, among others,
tersebut memuat antara lain struktur dan keanggotaan composition and membership of committee, purpose
komite, tujuan dan tugas komite, ruang lingkup and duties of the committee, scope of responsibility,
tanggung jawab, pengaturan rapat dan ketentuan lain- meeting arrangement, and other matters.
lain.
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Duties and Responsibilities of Risk Oversight
Risiko Committee
Berdasarkan Piagam Komite Pemantau Risiko, tugas Pursuant to ROC Charter, duties and responsibilities of
dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah ROC are:
sebagai berikut:
1. Mengkaji kerangka, kebijakan dan strategi yang 1. Evaluation of framework, policy, and strategy
dibuat oleh manajemen meliputi: formulated by the management, including:
b. Kerangka dan kebijakan Manajemen Risiko a. Risk Management framework and policy
Bank secara keseluruhan bank-wide
c. Kebijakan serta limit treasuri dan Institusi b. Treasury policy and limit and Financial
Keuangan Institution
d. Kebijakan manajemen risiko kredit c. Credit Risk Management
e. Kebijakan manajemen risiko operasional d. Operational Risk Management
f. Kebijakan manjemen risiko likuiditas e. Liquidity Risk Management
g. Kebijakan manjemen risiko pasar f. Market Risk Management
2. Melakukan kajian dan menilai kebijakan dan 2. Review and assessment of stress testing policy
prosedur untuk melaksanakan program stress and procedure, and review stress testing program
testing, dan mengkaji efektivitas program stress effectiveness
testing. 3. Evaluation of implementation of risk management
3. Mengevaluasi implementasi kerangka dan framework and policy
kebijakan manajemen risiko. 4. Monitoring and evaluation of duty implementation
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan of Risk Management Committee and Risk
tugas Komite Manajemen Risiko dan Unit-unit Management Units
Manajemen Risiko.
Frekuensi Rapat Komite Pemantau Risiko Risk Oversight Committee Meeting Frequency
Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Tingkat Kehadiran (%)
Name Total Meetings Total Attendance Attendance Level (%)
Achjar Iljas 10 10 100%
Budhi Dyah Sitawati 10 10 100%
Umar Juoro 10 10 100%
Spencer Lee Tien Chye 10 10 100%
Farid Harianto 10 7 70%
Agus Kretarto 10 10 100%
Kegiatan utama Komite Pemantau Risiko dilaksanakan ROC core activities are carried out through meetings.
dengan rapat-rapat, yang selama tahun 2014 dilakukan There were 10 official meetings in 2014.
sebanyak 10 kali rapat resmi.
Adapun pokok bahasan masing-masing rapat adalah: Items discussed in the meetings are:
26 Juni 2014 Revisi Piagam Komite Pemantau Risiko Revision of ROC Charter
ERD. ERD.
Informasi portfolio kredit setiap segmen dan anak-anak Credit portfolio of each segment including subsidiaries
perusahaan Market risk and liquidity risk management.
Manajemen risiko pasar dan likuiditas. Operational risk dashboard.
Dashboard manajemen risiko operasional. Results of Risk culture survey 2014
Hasil survey budaya risiko 2014
23 Juli 2014 RBBR dan profil riisiko triwulan II/2014. RBBR and quarterly risk profile, quarter II/2014.
Revisi Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Implementation Guidelines revision
ERD ERD
Portfolio kredit setiap segmen dan dari anak-anak Credit portfolio of each segment including subsidiaries.
perusahaan. Market risk and liquidity risk management.
Manajemen risiko pasar dan likuiditas. Operational risk dashboard.
Dashboard manajemen risiko operasional. Update on follow-up on BNM findings.
Update tindak lanjut temuan BNM. GCG Rating.
Peringkat GCG.
25 September 2014 Finalisasi limit wewenang Komite Kredit Finalizing Credit Committee limit authority
ERD. ERD
Portfolio kredit setiap segmen dan dari anak-anak Credit portfolio of each segment and subsidiaries.
perusahaan. Market risk and liquidity risk management.
Manajemen risiko pasar dan likuiditas. Operational risk dashboard.
Dashboard manajemen risiko operasional. Watch List and NPL handling
Penanganan Watch List dan NPL Stress Test result group-wide.
Hasil Stress Test untuk grup. Update on BNM CRR, RBBR
Update tentang BNM CRR, serta RBBR
18 November 2013 Kajian Pedoman Penyertaan Modal (Investasi) Investment Guidelines review
Kajian Pinjaman Luar Negeri Foreign Borrowings Review
Kajian Kebijakan Validasi Model Risiko Kredit Review on Credit Risk Model Validation Policy
ERD ERD
Portofolio kredit setiap segmen dan dari anak-anak Credit portfolio of each segment and subsidiaries, and LLL
perusahaan, serta pemantaun BMPK. monitoring.
Manajemen risiko pasar dan likuiditas. Market risk and liquidity risk management.
Dashboard manajemen risiko operasional Operational risk management dashboard
Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan Komite Remuneration and Nomination Committee (RNC) is a
di tingkat Dewan Komisaris yang dibentuk untuk committee under BOC established to review and give
mengkaji dan memberikan rekomendasi kepada Dewan recommendations to BOC pertaining BII’s remuneration
Komisaris terkait dengan kebijakan remunerasi BII policies and nomination of BOC members and members
dan pencalonan nominasi anggota Dewan Komisaris of BII’s Board of Directors in accordance with Articles
maupun Direksi BII sesuai dengan Anggaran Dasar, of Association, Bank Indonesia Regulation, Financial
peraturan Bank Indonesia, peraturan Otoritas Jasa Services Authority Regulation, and other prevailing
Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang laws and regulations.
berlaku.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remuneration and Nomination Committee
Remunerasi dan Nominasi (RNC Charter) Charter
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Nominasi dan In the exercise of its function, RNC refers to to RNC
Remunerasi mengacu pada Pedoman dan Tata Tertib Charter that covers matters relating to performance of
Kerja Komite (RNC Charter) yang mengatur hal- hal duties and responsibilities, organization, independence,
terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, and meetings. RNC Charter is periodically reviewed.
organisasi, independensi dan pelaksanaan rapat.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Nominasi dan
Remunerasi ditinjau ulang secara berkala.
Pengangkatan Appointment
Pada 2014 terdapat perubahan susunan anggota There were changes to the composition of RNC in 2014.
Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan Appointment of RNC members is based on BOC meeting
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah dated 30 June 2014 and ratified by virtue of Board of
berdasarkan Rapat Dewan Komisaris tanggal 30 Juni Directors Decree No.SK.2014.002/Dir HC dated 1 July
2014 dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi 2014 on Changes to the Composition of Remuneration
No.SK.2014.002/DIR HC tanggal 1 Juli 2014 tentang and Nomination Committee for the Period 2012-2015.
Perubahan Atas Susunan Anggota Komite Remunerasi A member of RNC, Tan Sri Dato’ Megat Zaharuddin bin
dan Nominasi Periode 2012-2015. Terdapat penggantian Megat Mohd Nor, was replaced by Datuk Abdul Farid
salah satu anggota Komite Remunerasi dan Nominasi, bin Alias.
yaitu dari Tan Sri Dato’ Megat Zaharuddin bin Megat
Mohd Nor ke Datuk Abdul Farid bin Alias.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai Surat Composition of RNC pursuant to Board of Directors
Keputusan Direksi No.SK.2014.002/DIR HC sebagai Decision Letter No.SK.2014.002/Dir HC is as follows:
berikut:
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia maka Komite In accordance with Bank Indonesia policy, RNC is
Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris chaired by an Independent Commissioner. Membership
Independen. Dalam struktur keanggotaan komite tidak of RNC does not include members of Board of Directors.
ada anggota Direksi yang menjadi anggota Komite All members of RNC are persons with strong integrity,
Remunerasi dan Nominasi. Seluruh anggota Komite ethics, and moral values.
Remunerasi dan Nominasi memiliki integritas, akhlak
dan moral yang baik.
Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan Remuneration and Nomination Committee
Nominasi Term of Position
Masa jabatan dari Ketua dan Anggota Komite The term of position of Chairperson and Members
tergantung pada masa jabatan dari Dewan Komisaris of RNC follow their terms as Commissioners and
dan Karyawan Eksekutif yang bersangkutan. Namun, Executive Officer. The BOC, however, has the right to
Dewan Komisaris memiliki hak, dari waktu ke waktu replace members of RNC at any time.
untuk mengganti mereka.
Dewan Komisaris wajib mengkaji ulang masa jabatan BOC must review term of position and performance of
dan kinerja Komite dan semua anggota Komite minimal RNC as a unit and its members’ individual performance
satu kali dalam satu tahun untuk menentukan apakah at least one time every year to determine whether RNC
Komite telah menjalankan tugasnya sesuai dengan has performed its duties accordingly with provisions set
ketentuan. down in agreement.
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan anggota √ √ x √ Do not have financial relationship with members
Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham of the Board of Commissioners, Board of Directors
Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat and/or controlling shareholders or with the Bank,
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak as this relationship may affect its independency in
independen. performing their duties.
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota √ √ √ √ Do not have family relationship with members of
Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham the Board of Commissioners, Board of Directors
Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat and/or controlling shareholders or with the Bank,
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak as this relationship may affect its independency in
independen. performing their duties.
Description | Keterangan:
UJ = Umar Juoro; BDS = Budhi Dyah Sitawati; DAF = Datuk Abdul Farid bin Alias; YY = Yardley Young;
√ = Benar; X = Tidak Benar
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi Duties and Responsibilities of Remuneration
dan Nominasi and Nomination Committee
Nominasi Nomination
a. Mengembangkan dan merekomendasikan kepada a. Develop and make recommendations to BOC
Dewan Komisaris mengenai kebijakan nominasi concerning nomination policy and procedure to
dan prosedur untuk penunjukkan dan/atau appoint and/or replace members of BOC, Board
penggantian Dewan Komisaris, Direksi, Komite of Directors, Independent Committees, Shariah
Independen, Dewan Pengawas Syariah, dan Supervisory Board, Executive Vice President, to be
Executive Vice President untuk diajukan pada proposed to General Meeting of Shareholders.
Rapat Umum Pemegang Saham.
d. Mengkaji dan memberikan persetujuan terhadap d. Assess and approve suitable candidate as
kandidat yang sesuai untuk menjabat sebagai Executive Vie President with support from Board
Executive Vice President berdasarkan dukungan of Directors.
dari Direksi.
f. Membantu dan/atau merekomendasikan kepada f. Assist and/or recommend to BOC the promotion,
Dewan Komisaris mengenai promosi, konfirmasi confirmation, and termination of Board of
dan penghentian masa tugas anggota Direksi. Directors members.
Remunerasi Remuneration
a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi a. Evaluate remuneration policy and/or plan and
dan/atau rencana dan syarat dan ketentuan masa terms and conditions of Board of Direectors,
tugas bagi Direksi, Komite Independen dan Dewan Independent Committees, and Shariah Supervisory
Pengawas Syariah. Board office term.
b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan b. Recommend to BOC the remuneration policy for
Komisaris sehubungan dengan kebijakan BOC and Board of Directors, to be proposed to
remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan General Meeting of Shareholders.
Direksi, untuk kemudian diajukan pada Rapat
Umum Pemegang Saham.
c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan c. Recommend to BOC the remuneration policy for
Komisaris sehubungan dengan kebijakan Executive Officer and employees in general, to be
remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan proposed to Board of Directors.
secara umum, untuk kemudian diajukan kepada
Direksi.
e. Memberikan rekomendasi paket remunerasi bagi e. Recommend remuneration package for members
anggota Dewan Komisaris kepada pemegang of BOC to majority shareholders.
saham mayoritas.
f. Mengajukan dan merekomendasikan kepada f. Propose and recommend to BOC the rank and
Dewan Komisaris mengenai kepangkatan bagi banding of Board of Directors.
Direksi.
b. Menilai dan melakukan evaluasi terhadap b. Assess and evaluate overall performance,
keseluruhan kinerja, pengembangan, dan development, and effectiveness of Board of
keefektifan dari anggota Direksi, dan juga prosedur Directors members as well as evaluation procedure
penilaian yang bersangkutan minimal satu kali at least one time every year.
dalam satu tahun.
Kebijakan Suksesi Direksi dan Pengolalaan Board of Directors Sucession Plan and Talent
Talent Management
a. Mengkaji proses pengelolaan Talent, termasuk a. Review talent management plan, including to
membuat rencana suksesi dan pengembangan develop succession and development plans for
bagi anggota Direksi dan juga proyek-proyek besar Board of Directors and other major projects
lainnya yang berkenaan dengan Human Capital relating to Human Capital and/or initiative to
dan/atau inisiatif untuk mendukung pelaksanaan support the implementation of Good Corporate
prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Governance principles.
b. Memonitor dan memberikan masukan b. Monitor and give input to Board of Directors
kepada Direksi sehubungan dengan Kerangka concerning Leadership Development Framework,
Pengembangan Kepemimpinan, rencana suksesi and succession and development plan for Board
dan pengembangan bagi Dewan untuk memastikan of Directors to ensure the continuity of succession
kelanjutan dari rencana suksesi. plan.
c. Memastikan agar anggota Dewan Komisaris, c. Ensure that members of BOC, Board of Directors,
Direksi, Komite Independen, Dewan Pengawas Independent Committees, Shariah Supervisory
Syariah mendapatkan pengembangan yang Board receive suitable and sustainable
sesuai dan berkelanjutan serta mengetahui development programs, and monitor recent
perkembangan terbaru di industri. industry updates.
d. Mengawasi kebijakan pengembangan perusahaan d. Supervise Bank’s development policies to ensure
untuk memastikan keselarasan dengan sasaran their consistency wit Human Capital overall goals
dan strategi keseluruhan Human Capital. and strategi.
Lain-lain Others
a. Menyetujui penunjukan konsultan eksternal a. Approve appointment of external consultants and/
dan/atau penasihat yang berkaitan dengan area or advisors for matters within the Committee’s
tanggung jawab Komite. scope of responsibilities.
b. Melakukan identifikasi dan membuat rekomendasi b. Identify and produce recommendations for
untuk solusi yang sesuai dalam mengatasi setiap appropriate solutions to address issues and/or
permasalahan dan/atau konflik kepentingan yang conflict of interests that may affect BOC and Board
mempengaruhi Dewan Komisaris dan Direksi. of Directors.
c. Mengimplementasikan tugas dan/atau tanggung c. Implement other duties and/or responsibilities
jawab lainnya yang dibebankan oleh Dewan assigned by BOC from time to time.
Komisaris dari waktu ke waktu. d. Review major projects relating to Human Capital or
d. Mengkaji proyek-proyek besar berkaitan dengan initiatives related to Good Corporate Governance
Human Capital atau inisiatif yang mengacu pada principles.
prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Kehadiran masing-masing anggota Komite dalam rapat Attendance of each Committee member in RNC
Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai meetings is as follows:
berikut:
Direksi diangkat oleh RUPS dan bertanggung jawab Board of Directors (BOD) is appointed by GMS.
penuh terhadap pelaksanaan pengurusan Bank serta The Board of Directors is fully responsible for the
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya management of the Bank and is accountable to the GMS.
kepada RUPS. Direksi bertanggung jawab terhadap The Board of Directors is also responsible for the sound
pengembangan dan pengelolaan GCG yang baik di Bank. development and management of GCG in the Bank, the
Keberlangsungan usaha Bank dalam jangka panjang, Bank’s long-term business continuity, achievement of
pencapaian tingkat kinerja yang sesuai dengan target performance targets consistent with business targets,
usaha, serta pengelolaan prinsip kehati-hatian Bank and management of prudential banking to protect the
demi kepentingan para stakeholder secara keseluruhan interests of stakeholders in general.
juga menjadi bagian dari tanggung jawab Direksi.
Direksi memiliki kewenangan dan tanggung jawab The authority and responsibilities of the Board of
yang jelas sesuai dengan Anggaran Dasar yang merujuk Directors are delineated in the Articles of Association
kepada Undang-Undang Perseroan Terbatas, ketentuan that refers to Limited Liability Company Law, Bank
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, ketentuan Indonesia and Financial Services Authority Regulations,
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Capital Market and Financial Institution Supervisory
(Bapepam-LK) serta pedoman dan Tata Tertib Kerja Body regulation, and the Board of Directors Charter
Direksi yang selalu dikinikan secara berkala. that is periodically updated.
Pelaksanaan pengangkatan Direksi mengikuti tata Appointment of the Board of Directors follows the
cara pencalonan, pengangkatan, penggantian dan procedure of nomination, appointment, replacement,
pemberhentian anggota sebagaimana diatur dalam and termination of the Board of Directors members as
Anggaran Dasar serta sesuai dengan persyaratan dan stipulated by Articles of Association and are aligned
ketentuan yang telah ditetapkan oleh peraturan Bank with requirements and provisions prescribed in Bnak
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Undang-Undang Indonesia, Financial Services Authority, and other
yang berlaku. prevailing regulations.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Duties and Responsibiliies of the Board of
Directors
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai Duties and responsibilities of the Board of Directors
berikut: are:
1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam 1. The Board of Directors is fully responsible for the
pengembangan bisnis dan pengelolaan risiko Bank’s professional business development and risk
Bank secara profesional dengan mengedepankan management by promoting prudential banking
prinsip kehati-hatian bank dan prinsip-prinsip tata and GCG principles in all banking activities at all
kelola perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan levels of the organization in order to maximize
usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang shareholder value.
organisasi untuk meningkatkan shareholders value. 2. The Board of Directors carries out its duties and
2. Direksi menjalankan tugas dan tanggung responsibilities relating to the Bank’s management
jawabnya dalam pengelolaan Bank sesuai dengan in accordance with the scope of its authority
kewenangannya sebagaimana diatur dalam as stipulated in the Articles of Association and
Anggaran Dasar serta senantiasa berpedoman consistently complies with prevailing laws and
pada peraturan perundangundangan dan regulations issued by Bank Indonesia, Ministry of
ketentuan yang berlaku, baik yang diterbitkan oleh Finance, Bapepam-LK, and other authorities.
Bank Indonesia, Departemen Keuangan, Bapepam- 3. The Board of Directors is to follow-up on audit
LK dan otoritas lainnya yang berwenang. findings and recommendations from the Bank’s
3. Direksi menindaklanjuti temuan audit dan internal audit unit, external auditor, result of Bank
rekomendasi dari satuan kerja audit intern Indonesia supervision and/or other authorities.
Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank 4. The Board of Directors has formed Internal
Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Audit Unit (IAU), Risk Management Unit, and
4. Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern Compliance Unit.
(SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
serta Satuan Kerja Kepatuhan.
15. Anggota Direksi memiliki kewajiban pelaporan 15. Members of the Board of Directors shall report the
mengenai saham yang dimiliki anggota Direksi shareholding of their family members and/or the
yang bersangkutan dan/atau keluarganya dalam presence of their family members within the Bank
Bank dan perseroan lain untuk selanjutnya dicatat and other companies to be recorded in the special
dalam daftar khusus. register.
Untuk melakukan tindakan-tindakan tersebut The following actions shall require prior approval
dibawah ini disyaratkan persetujuan dari rapat from the meetings of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris atau persetujuan tertulis dari or written approval from all members of the Board
seluruh anggota Dewan Komisaris, yakni: of Commissioners:
a. Untuk membeli atau dengan cara lainnya a. The purchase or in other manner acquire/
memperoleh/mendapatkan barang-barang obtain immovable objects (rights over lands
tidak bergerak (hak-hak atas tanah dan/atau and/or buildings) and/or companies other
bangunan) dan/atau perusahaan, yang tidak than for the purpose of securing receivables.
dalam rangka penyelamatan piutang. b. The sale or in other manner transfer of rights
b. Untuk menjual atau dengan cara lain of immovable objects (rights on lands and/
memindahkan hak barang-barang tidak or buildings) and or companies, excluding
bergerak (hak-hak atas tanah dan/atau the sale of ex-collateral, for the purpose of
bangunan) dan/atau perusahaan, tidak securing receivables.
termasuk penjualan eks agunan dalam rangka c. To put lien, provide as collateral, or in other
penyelamatan piutang. manner pledge the company’s assets.
c. Untuk membebani hak tanggungan, d. To subscribe or participate or release some or
menggadaikan atau dengan cara lain the entire shares in the Bank or other entities
menjaminkan/mengagunkan kekayaan milik or to incorporate new companies that are
perseroan. not in the purpose of securing receivables,
d. Mengambil bagian atau ikut serta atau in accordance with prevailing laws and
melepaskan baik sebagian atau seluruhnya regulations.
dalam Bank atau badan-badan lain atau e. To borrow or receive loans or other banking
menyelenggarakan perusahaan baru yang facilities other than the Bank’s daily activities
tidak dalam rangka penyelamatan piutang, in the amount as determined from time to time
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. by the Board of Commissioners meetings;
e. Untuk meminjam uang atau menerima with the exception of laws stipulating
fasilitas kredit atau fasilitas perbankan approval from the Board of Commissioners.
lainnya yang bukan merupakan kegiatan f. To perform Foreign Exchange Transactions
usaha sehari-hari Bank dalam jumlah and derivatives in the form of interest rate
yang ditentukan dari waktu ke waktu oleh or currency with domestic and foreign Banks,
Rapat Dewan Komisaris; kecuali ketentuan where the Bank must be the signatory in
perundang-undangan menentukan adanya agreements such as ISDA (International Swap
persetujuan Dewan Komisaris. Dealers Association), ICOM (International
f. Untuk melakukan Transaksi Valuta Currency Options Market), or other
Asing (Foreign Exchange) dan derivative equivalent agreements.
yang berbentuk suku bunga atau valuta
asing dengan Bank-Bank baik di dalam g. To lend money or to provide loan facilities
maupun di luar negeri, dimana Bank harus or other banking facilities other than
menandatangani perjanjian seperti ISDA the Bank’s business in the amount as
(International Swap Dealers Association), determined from time to time by the Board of
ICOM (International Currency Options Commissioners meetings; with the exception
Market) atau perjanjian lain yang setara. of laws stipulating approval from the Board of
g. Untuk meminjamkan uang atau memberikan Commissioners.
fasilitas kredit atau fasilitas perbankan lain
yang bukan merupakan kegiatan usaha Bank h. To issue letter of guarantee or by other means
dalam jumlah yang ditentukan dari waktu ke act as guarantor or avalist to guarantee
waktu oleh Rapat Dewan Komisaris; kecuali payment of debt or financial obligations of
ketentuan perundang-undangan menentukan other persons/parties.
adanya persetujuan Dewan Komisaris;
h. Mengeluarkan surat jaminan bank atau
dengan cara lain menjadi penjamin (borg)
atau avalis untuk menjamin pembayaran
hutang atau kewajiban keuangan orang/pihak
lain.
2. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan 2. The legal action to transfer, release rights, or pledge
hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau as collateral the entire or more than 50% (fifty
lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah nilai percent) of the total assets of the Bank (less all
total kekayaan Bank (setelah dikurangi dengan liabilities) as stated in the Bank’s last balance sheet
seluruh kewajiban) sebagaimana dinyatakan dalam audited by public accounting firm, either in 1 (one)
neraca Bank yang terakhir yang diaudit oleh kantor transaction or multiple and separate transactions,
akuntan publik baik dalam 1 (satu) transaksi atau or interrelated transactions within 1 (one) fiscal
beberapa transaksi yang berdiri sendiri maupun year, must be approved by the General Meeting
yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun of Shareholders attended by the shareholders or
buku harus mendapat Persetujuan Rapat Umum their proxies that constitute at minimum ¾ (three
Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakili para quarter) of the total shares with valid voting rights
pemegang saham yang memiliki sedikitnya ¾ issued by the Company and approved by at least ¾
(tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham (three quarter) of the total votes casted legally in
dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan the Meeting.
oleh Bank dan disetujui oleh sedikitnya ¾ (tiga
perempat) bagian dari jumlah seluruh suara yang
dikeluarkan secara sah dalam Rapat.
Dalam hal korum sebagaimana dimaksud di atas Should the quorum as mentioned above is not met,
tidak tercapai, maka dalam RUPS kedua keputusan resolutions in the second GMS are valid if attended
sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau by shareholders or their proxies that represent at
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit least 2/3 (two-third) of the total shares with valid
2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham voting rights issued by the Bank and approved
dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan by more than ¾ (three quarter) of the total votes
oleh Bank dan disetujui lebih dari ¾ (tiga per empat) casted legally in the Meeting.
bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan
secara sah dalam Rapat.
Dan dalam hal korum dalam Rapat Umum If the quorum requirement is not met in the second
Pemegang Saham kedua sebagaimana dimaksud GMS mentioned above, then upon the Bank’s
diatas tidak tercapai, maka atas permohonan Bank, requrest, quorum, total votes required for decision
korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, making, notice, and date of the subsequent GMS
panggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat will be determined by the OJK.
Umum Pemegang Saham selanjutnya ditetapkan
oleh OJK.
3. Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau 3. The legal action to transfer or to pledge as collateral
menjadikan sebagai jaminan utang atau or to relinguish the rights over the Bank’s assets
melepaskan hak atas harta kekayaan Bank as stated in point 2 above must be announced in 2
sebagaimana dimaksud dalam nomer 2 di atas (two) newspapers published in Indonesian, 1 (one)
wajib pula diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar of which has wide circulation in Indonesia and 1
harian berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya (one) at the domicile of the Bank, in accordance
yang berperedaran luas dalam wilayah Negara with the consideration of the Board of Directors,
Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit ditempat no later than 30 (thirty) calendar days since the
kedudukan Bank sesuai dengan pertimbangan legal action takes place.
Direksi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
terhitung sejak dilakukan perbuatan hukum
tersebut.
4. Dalam rangka pengendalian umum sebagaimana 4. In order to perform general control as stated in
ditetapkan dalam Standar Pelaksanaan Fungsi the Standard of Implementation of Internal Audit
Audit Intern Bank tanggung jawab Direksi Function of the Bank, the responsibility of the
adalah menciptakan struktur pengendalian Board of Directors is to create internal control
intern, menjamin terselenggaranya fungsi audit structure, ensure the implementation of internal
intern dalam setiap tingkatan manajemen dan audit function at all levels of the management, and
menindaklanjuti temuan Audit sesuai dengan follow up Audit findings in line with the policies or
kebijakan ataupun pengarahan yang diberikan directives from the Board of Commissioners.
oleh Dewan Komisaris.
5. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula 5. For certain actions, the Board of Directors is
mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil entitled to appoint one or more persons to act as
atau kuasanya dengan memberikan kepadanya representative or proxy, delegating the authority
kekuasaan yang diatur dalam surat kuasa. to such person by virtue of the power of attorney.
6. Direksi dapat mengangkat baik perorangan 6. The Board of Directors may appoint a person or 1
maupun 1 (satu) kelompok orang dalam bentuk (one) group of persons that constitute a committee
komite untuk melaksanakan pengelolaan kegiatan to perform certain management activities of the
usaha tertentu Bank. Bank.
7. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota 7. The division of duties and authorities to members
Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang of the Board of Directors is set by General Meeting
Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum of Shareholers that may delegate the division to
Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada the Board of Commissioners.
Dewan Komisaris.
8. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa 8. The legal action to enter into transactions carrying
transaksi yang memuat benturan kepentingan conflict of interests between personal economic
antara kepentingan ekonomis pribadi anggota interests of members of the Board of Directors,
Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham Board of Commissioners, or major shareholders
utama dengan kepentingan ekonomis Bank, with the economic interests of the Bank, the
Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Board of Directors need approval from the General
Pemegang Saham dari pemegang saham yang Meeting of Shareholders attended by disinterested
tidak mempunyai benturan kepentingan. shareholders.
Dalam hal BII mempunyai kepentingan yang In the event that BII’s interests are conflicting with
bertentangan dengan kepentingan pribadi personal interests of a member of the Board of
seorang Anggota Direksi, maka Bank akan diwakili Directors, the Bank shall be represented by other
oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Bank members of the Board of Directors. In the event
mempunyai kepentingan yang bertentangan that the Bank has conflicting interests with all
dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, members of the Board of Directors, the Bank shall
maka dalam hal ini Bank diwakili oleh Dewan be represented by the Board of Commissioners,
Komisaris, satu dan lain dengan tidak mengurangi without prejudice to the stipulation of point 8
ketentuan dalam nomer 8 di atas. stated above.
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Scope of Authority and Responsibility of Each
Masing-masing Direksi Board of Diectors Member
Secara garis besar ruang lingkup pekerjaan dan In general, the scope of authority and responsibility
tanggung jawab masing-masing anggota Direksi per 31 of respective Board of Directors member as per 31
Desember 2014 adalah sebagaimana berikut: Deember 2014 is as follows:
Nama
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Scope of Duties and Responsibilities
Name
Taswin Zakaria Presiden Direktur dan Direktur Unit Usaha Syariah BII, President Director and Director of BII Shariah Business
membawahi seluruh tugas dan wewenang Direksi serta Unit; responsible of all duties and responsibilities of
secara langsung mengawasi bidang-bidang tugas: BOD and responsible to perform direct supervision on:
• Internal Audit • Internal Audit
• Strategic Planning • Strategic Planning
• Corporate Communication • Corporate Communication
• Anti Fraud, dan • Anti Fraud and
• Unit Usaha Syariah BII • BII Shariah Business Unit
Thilagavathy Nadason Direktur Finance, membawahi bidang-bidang tugas: Finance Director, responsible of:
• Finance & Accounting, • Finance & Accounting,
• Financial Planning, Performance Management & • Financial Planning,
Reporting, • Performance Management & Reporting,
• Corporate Finance & Capital Management, • Corporate Finance & Capital Management,
• Procurement, Premises & Vendor Relation • Procurement, Premises & Vendor Relation
Ghazali bin Mohd Rasad Direktur Operations & IT, membawahi bidang-bidang Operations & IT Director, responsible of:
tugas: • CAC, CPC & TOC
• CAC, CPC & TOC • Operations Processing Center
• Operations Processing Center • Centralized Customer Care
• Centralized Customer Care • Service Quality & Business Continuity Management
• Service Quality & Business Continuity Management • Branch Operational Control Support
• Branch Operational Control Support • Operations, System Suport & Development
• Operations, System Suport & Development • Information Technology
• Information Technology • Operation Support
• Operation Support
Jenny Wiriyanto Direktur Business Banking, membawahi bidang-bidang Business Banking Director, responsible of:
tugas: • Micro Banking
• Micro Banking • SME Banking
• SME Banking • Commercial Banking
• Commercial Banking • Business Banking Quality Management
• Business Banking Quality Management • Financial Supply Chain Management
• Financial Supply Chain Management • International Strategic Business
• International Strategic Business • Quality Assurance & Special Asset Management
• Quality Assurance & Special Asset Management • Business Planning & Performance Management
• Business Planning & Performance Management
Lani Darmawan Direktur Retail Banking, membawahi bidang-bidang tugas: Retail Banking Director, responsible of:
• Sales & Distribution • Sales & Distribution
• Wealth Management, Segment Strategy & E-Channel • Wealth Management, Segment Strategy & E-Channel
• Card Business • Card Business
• Mortgage • Mortgage
• Liabilities • Liabilities
• Retail Banking Fraud & Quality Assurance Management • Retail Banking Fraud & Quality Assurance
• Marketing & Corporate Branding Management
• Business Planning & Performance Management • Marketing & Corporate Branding
• Business Planning & Performance Management
Ani Pangestu Direktur Human Capital, membawahi bidang-bidang tugas: Human Capital Director, responsible of:
• Organization Development • Organization Development
• Talent Management & Organization Learning • Talent Management & Organization Learning
• Employee Engagement • Emplyee Engagement
• Shared Services • Shared Services
• Business Human Capital, Retail Banking, Business • Business Human Capital, Retail Banking, Business
Banking, Corporate Functions & Global Banking Banking, Corporate Functions & Global Banking
Dhien Tjahajani Direktur Legal & Compliance, Corporate Secretary, Legal & Compliance Director, Corporate Secretary,
membawahi bidang-bidang tugas: responsible of:
• Compliance Regulatory Affairs • Compliance Regulatory Affairs
• Compliance Monitoring & Training • Compliance Monitoring & Training
• Anti Money Laundering & Assurance • Anti Money Laundering & Assurance
• General Legal Councel • General Legal Councel
• Litigation • Litigation
• Corporate Secretary • Corporate Secretary
• Policy, Procedure & Document Control • Policy, Procedure & Document Control
Nama
Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Scope of Duties and Responsibilities
Name
Henky Sulistyo Direktur Manajemen Risiko, membawahi bidang-bidang Risk Management Director, responsible of:
tugas: • Basel & Enterprise Risk Management
• Basel & Enterprise Risk Management • Operational Risk Management
• Operational Risk Management • Market & Liquidity Risk Management
• Market & Liquidity Risk Management • Credit Review Management
• Credit Review Management • Corporate & SME Credit Policy & Portfolio
• Corporate & SME Credit Policy & Portfolio Management Management
• Retail Credit Policy & Portfolio Management • Retail Credit Policy & Portfolio Management
Susunan Direksi tersebut dengan ketentuan The Board of Directors composition above
bahwa: observes the following conditions:
1. Pengangkatan Taswin Zakaria sebagai Presiden 1. Appointment of Taswin Zakaria as President
Direktur Perseroan telah mendapat persetujuan Director of the Bank has obtained approval
dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 11 Maret from Financial Services Authority on 11 March
2014 dan berlaku efektif pada tanggal 12 Maret 2014 and is in enforcement as of 12 March 2014.
2014. Penugasan sementara Thilagavathy Nadason Temporary assignment of Thilagavathy Nadason
sebagai Pejabat Sementara Presiden Direktur as Acting President Director concludes as of the
berakhir sejak Otoritas Jasa Keuangan menyetujui approval from Financial Services Authority on
pengangkatan Taswin Zakaria sebagai Presiden the appointment of Taswin Zakaria as President
Direktur Perseroan, dan selanjutnya Thilagavathy Director. Subsequent thereto Thilagavathy
Nadason kembali menjalankan tugas sebagai Nadason shall resume his duty as Director of the
Direktur Perseroan. Bank.
2. Pengangkatan Dhien Tjahajani selaku Direktur 2. Appointment of Dhien Tjahajani as Compliance
Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan telah Director has obtained approval from Financial
mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Services Authority and is in enforcement as of 20
Keuangan dan berlaku efektif pada tanggal 20 June 2014. Temporary assignment of Ani Pangestu
Juni 2014. Dengan demikian penugasan sementara as Director of Compliance ends as of the approval
Ani Pangestu sebagai Pejabat Sementara Direktur of Financial Services Authority on the appointment
Kepatuhan berakhir sejak Otoritas Jasa Keuangan of Dhien Tjahajani as the new Director of
menyetujui pengangkatan Dhien Tjahajani sebagai Compliance. The Bank has also appointed new
Direktur Kepatuhan yang baru. Perseroan juga Corporate Secretary, Dhien Tjahajani, effective as
telah menunjuk Sekretaris Perusahaan yang of 18 July 2014. Subsequent thereto Ani Pangestu
baru yaitu Dhien Tjahajani dan berlaku efektif shall resume her duty as Human Capital Director.
tanggal 18 Juli 2014. Selanjutnya Ani Pangestu 3. Rahardja Alimhamzah resigned from his position
kembali menjalankan tugas sebagai Direktur yang as Global Banking Director as of 28 February
membawahkan Human Capital. 2014. Following the resignation, the position of
3. Rahardja Alimhamzah mengundurkan diri sebagai Global Banking Director is temporarily transferred
Direktur Perbankan Global per tanggal 28 Februari and held by Jenny Wiriyanto. The transition shall
2014. Atas pengunduran diri tersebut maka continue until the appointment of the new director
peralihan tugas sebagai Direktur Perbankan Global by GMS.
dijabat sementara oleh Jenny Wiriyanto. Peralihan 4. Hedy Maria Lapian resigned from her position as
tugas tersebut sampai dengan ditunjuk direktur Director of Risk Management as of 21 February
baru melalui RUPS. 2014. Following the resignation, the position
4. Hedy Maria Lapian mengundurkan diri sebagai of Risk Management Director is temporarily
Direktur Manajemen Risiko tertanggal 21 Februari transferred and held by Ghazali Bin Mohd Rasad.
2014. Atas pengunduran diri tersebut maka The transition shall continue until the appointment
peralihan tugas sementara sebagai Direktur of the new director by GMS.
Manajemen Risiko oleh Ghazali Bin Mohd Rasad. 5. In particular for Hedy Maria Helena Lapian and
Peralihan tugas tersebut sampai dengan ditunjuk Rahardja Alimhamzah, their terms of office as the
direktur baru melalui RUPS. Bank’s Directors shall end as of the closing of the
5. Khusus untuk masa jabatan Hedy Maria Helena Bank’s 2014 Annual GMS on 28 April 2014.
Lapian dan Rahardja Alimhamzah, keduanya selaku
Direktur Perseroan akan berakhir sejak ditutupnya
RUPST Perseroan tahun 2014 yaitu pada tanggal 28
April 2014.
Sesuai dengan struktur organisasi BII dimana Unit Usaha In accordance with BII’s organizational structure
Syariah BII berada di bawah koordinasi/pengawasan where BII Shariah Business Unit is under the direct
langsung Presiden Direktur, maka Taswin Zakaria juga coordination/supervision of President Director,
ditunjuk sebagai Direktur Unit Usaha Syariah terhitung Taswin Zakaria is also appointed as Director Shariah
sejak tanggal 12 Maret 2014. Berdasarkan persetujuan Business Unit as of 12 March 2014. Based on approval
dari Otoritas Jasa Keuangan maka penunjukan Taswin from Financial Services Authority, the appointment of
Zakaria sebagai Direktur Unit Usaha Syariah berlaku Taswin Zakaria as Shariah Business Unit Director is valid
efektif sejak tanggal 9 Oktober 2014. effectively as of 9 October 2014.
Berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Based on recommendations from RNC dated 21 July
Nominasi tertanggal 21 Juli 2014 serta keputusan Rapat 2014 and resolutions of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris tanggal 25 Juli 2014 dan berdasarkan Meeting dated 25 July 2014 and EGMS held on 28
RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 28 November 2014, the Bank has appointed the new Risk
November 2014 telah diangkat Direktur Manajemen Management Director Henky Sulistyo in replacement
Risiko yang baru yaitu Henky Sulistyo menggantikan of Hedy Mari Lapian who resigned as Risk Management
Hedy Maria Lapian yang mengundurkan diri sebagai Director. The appointment shall be valid until the closing
Direktur Manajemen Risiko. Pengangkatan tersebut of the Third Annual General Meeting of Shareholders
adalah untuk masa jabatan sampai dengan ditutupnya since the appointment, i.e. the 2015 Annual General
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Ketiga sejak Meeting of Shareholders of the Bank.
pengangkatannya tersebut yaitu pada Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2017.
Dengan demikian berdasarkan RUPSLB yang Therefore, based on EGMS held on 28 November 2014,
diselenggarakan pada tanggal 28 November 2014, the composition of the Board of Directors is as follows:
susunan anggota Direksi adalah sebagai berikut:
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 maka jumlah Until 31 December 2014, the BOD consists of 8 (eight)
anggota Direksi adalah 8 (delapan) orang dengan persons with the following composition:
susunan sebagaimana berikut:
Dengan demikian Jumlah, Komposisi dan Kriteria Direksi Therefore, number, composition, and criteria of BII’s
BII per 31 Desember 2014 telah memenuhi ketentuan Board of Directors as of 31 December 2014 have met the
Regulator, yaitu: regulatory requirements:
1. Anggota Direksi berjumlah lebih dari 3 (tiga) orang. 1. The Board of Directors members comprises more
2. Seluruh anggota Direksi telah berdomisili di than 3 (three) persons
Indonesia. 2. All members of the Board of Directors reside in
3. Anggota Direksi telah memenuhi persyaratan Indonesia
integritas, kompetensi, reputasi keuangan dan 3. All members of the Board of Directors have met the
telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan requirements of integrity, competence, financial
(Fit and Proper Test) untuk memperoleh persetujuan reputation, and have passed Fit and Proper Test
OJK. required to obtain approval from Bank Indonesia
4. Berdasarkan Curriculum Vitae yang ditandatangani 4. Based on the Curriculum Vitae signed by each
masing-masing anggota Direksi maka seluruh member of the Board of Directors, all members of
anggota Direksi telah memiliki pengalaman paling the Board of Directors have at least 5 (five) years
kurang 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai experience in banking operations and as Banking
Pejabat Eksekutif Bank. Executive Officer.
5. Rincian kualifikasi Direktur disajikan dalam profil 5. Details of qualification of members of the Board of
singkat Direksi pada Laporan Tahunan ini. Directors are presented in the Board of Directors
6. Penggantian dan/atau pengangkatan anggota brief profile in this Annual Report
Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite 6. Replacement and/or appointment of the
Remunerasi dan Nominasi. Board of Directors members have observed
7. Seluruh anggota Direksi tidak memberikan kuasa recommendations from RNC
umum kepada pihak lain yang mengakibatkan 7. All members of the Board of Directors shall not
pengalihan tugas dan fungsi Direksi. perform general delegation of duties to other
parties that result in the transfer of duties and
functions of the Board of Directors.
Masa jabatan Direktur Independen paling banyak 2 (dua) Independent Director position serves maximum
periode berturut-turut. Dalam hal terjadi kekosongan within 2 (two) consecutive periods. During the vacant
posisi Direktur Independen, maka posisi yang lowong position, the vacancy must be filled at the latest on the
tersebut harus diisi paling lambat dalam Rapat Umum next General Meeting of Shareholders or within 6 (six)
Pemegang Saham berikutnya atau dalam waktu 6 months after the vacancy.
(enam) bulan sejak kekosongan tersebut terjadi.
Direktur Independen wajib tidak mempunyai hubungan Independent Director shall not have affiliated relations
afiliasi dengan pengendali BII paling kurang selama 6 with the BII’s controling shareholders at least during 6
(enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur (six) months prior to its appointment, shall not have
Independen, tidak mempunyai hubungan afiliasi affiliated relations with the Commissioners or Directors
dengan Komisaris atau Direktur BII, tidak bekerja of BII, shall not have concurent positions as member
rangkap sebagai anggota Direksi pada perusahaan lain, of Directors in other company, shall not hold positions
tidak menjadi orang dalam pada lembaga atau profesi in the capital market institutions or professions, in
penunjang pasar modal yang jasanya digunakan oleh which the services are rendered by BII during 6 (six)
BII selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai months prior to the appointment as the Director and is
Direktur dan ditunjuk oleh Dewan Komisaris. appointed by the Board of Commissioners.
Pengangkatan dan Masa Jabatan Direksi Board of Directors Appointment and Tenure
Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi Replacement and/or appointment of members of
telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi the Board of Directors have taken into account the
atau Komite Remunerasi dan Nominasi. recommendations from RNC.
Per 31 Desember 2014, masa jabatan masing-masing As of 31 December 2014, tenure of each member of the
Anggota Direksi adalah sebagai berikut: Board of Directors are as follows:
Nama Jabatan Tanggal Tanggal Tanggal Efektif Masa Periode Jumlah Domisili
Name Position Pengangkatan Persetujuan Effective Date Jabatan s/d Pengangkatan Periode Domicile
Appointment Approval Date Tenure until Appointment Pengangkatan
Date Period Total
Appointment
Period
GMS Bank
RUPS Indonesia
Taswin Zakaria President 11 November 11 Maret 2014 12 Maret 2014 RUPST 2013-2015 1x Indonesia
Director 2013 2015
Presiden
Direktur
Thilagavathy Director 20 March 18 May 2009 4 August 2009 RUPST 2009-2012 2x Indonesia
Nadason Direktur 2009 2015 2012-2015
Ghazali bin Mohd Director 20 March 18 May 2009 4 August 2009 RUPST 2009-2012 2x Indonesia
Rasad Direktur 2009 2015 2012-2015
Jenny Wiriyanto Director 29 May 2009 20 October 20 Oktober RUPST 2009-2012 2x Indonesia
Direktur 2009 2009 2015 2012-2015
Ani Pangestu Director 16 January 3 April 2012 26 April 2012 RUPST 2012-2012 2x Indonesia
Direktur 2012 2015 2012-2015
Lani Darmawan Director 22 April 2013 25 Maret 2013 22 April 2013 RUPST 2013-2015 1x Indonesia
Direktur 2015
Nama Jabatan Tanggal Tanggal Tanggal Efektif Masa Periode Jumlah Domisili
Name Position Pengangkatan Persetujuan Effective Date Jabatan s/d Pengangkatan Periode Domicile
Appointment Approval Date Tenure until Appointment Pengangkatan
Date Period Total
Appointment
Period
Dhien Tjahajani Director 12 March 2014 20 Juni 2014 20 Juni 2014 RUPST 2014-2015 1x Indonesia
Direktur 2015
Henky Sulistyo Director 28 November 17 Desember 17 Desember RUPST 2014-2017 1x Indonesia
Direktur 2014 2014 2014 2017
Anggota Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada Members of the Board of Directors do not confer
pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan general authority to other parties that would result
fungsi Direksi. Anggota Direksi berkomitmen terhadap in the transfer of duties and functions of the Board
pelaksanaan Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku. of Directors. Members of the Board of Directors
Anggota Direksi tidak memanfaatkan Bank untuk are committed to the highest standards of Code of
kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang Ethics and Code of Conduct. Members of the Board
dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. of Directors do not take benefit from the Bank for
personal, family, and/or other parties’ interests that
may harm or diminish the Bank’s profits.
Anggota Direksi tidak mengambil dan/atau menerima Members of the Board of Directors do not receive
keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi and/or take personal gains from the Bank other than
dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum remuneration and other facilities decided by the
Pemegang Saham. General Meeting of Shareholders.
Seluruh anggota Direksi BII tidak saling memiliki All members of BII’s Board of Directors have no familial
hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua relationship until the second degree with the fellow
dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan Board of Directors members and/or with members of
anggota Dewan Komisaris. the Board of Commissioners.
Pengungkapan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut The disclosure of share ownership is presented in the
ini: following table:
Saham Mencapai 5% atau lebih dari Modal Disetor Share ownership in excess of 5% or more from Paid
Up Capital
Nama Perusahaan Lainnya Bank Lain Pemegang Saham Lainnya
Name Other Company Other Bank Non-Bank Financial Institution
Taswin Zakaria Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Thilagavathy Nadason Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Ghazali bin Mohd Rasad Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Jenny Wiriyanto Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Lani Darmawan Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Ani Pangestu Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Dhien Tjahajani Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Henky Sulistyo Tidak ada | None Tidak ada | None Tidak ada | None
Namun demikian salah satu anggota Direksi, One member of the Board of Directors, Thilagavathy
Thilagavathy Nadason memiliki saham dalam portofolio Nadason has share ownership in a minor amount and
yang bersangkutan dengan kepemilikannya sangat kecil is less than 5% in other banks and other companies,
dan kurang dari 5% pada bank lain dan perusahaan lain domestic and overseas.
yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
IMTA
Nama Kewarganegaraan
No. Ijin Masa Jabatan
Name Citizenship KITAS/KITAP
Licence Berlaku Position
Validity
Thilagavathy Nadason Malaysia KITAP 2D21JE0052-N (berlaku sampai KEP.06525MEN/P/ 7 Agustus 2015 Direktur
dengan 7 Agustus 2019 | valid up to 7 IMTA/2014 Director
August 2019)
Ghazali bin Mohd Malaysia KITAP 2D41AB0016-N (berlaku sampai KEP.04436/MEN/P/ 25 Mei 2015 Direktur
Rasad dengan 6 April 2019 | valid up to 6 April IMTA/2014 Director
2019) - (KITAP)
Tidak termasuk rangkap jabatan apabila anggota Direksi Concurrent positions of the Board of Directors’
memiliki tanggung jawab terhadap pengawasan atas members do not include oversight responsibilities on
penyertaan pada perusahaan anak Bank, menjalankan investments in subsidiaries of the Bank and functional
tugas fungsional menjadi anggota dewan Komisaris duties as member of the Board of Commissioners in
pada perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan non-bank subsidiary controlled by the Bank provided
oleh Bank, sepanjang perangkapan jabatan tersebut that the holding of concurrent positions do not result
tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan in neglect of duties and responsibilities of the holder as
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota member of the Bank’s Board of Directors.
Direksi Bank.
Seluruh Anggota Direksi telah menyatakan bahwa All members of the Board of Directors have declared
dirinya tidak memiliki rangkap jabatan sebagai to not having concurrent positions as Commissioner,
Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, Director, or Executive Officer in a bank, company, and/or
perusahaan dan atau lembaga lain yang bertentangan other institutions – as stated in the Personal Statement
dengan peraturan sebagaimana Surat Pernyataan Letter from each member of the Board of Directors as
dari masing-masing anggota Direksi per tanggal 31 of 31 December 2014.
Desember 2014.
Lani Darmawan merupakan Presiden Komisaris pada Lani Darmawans serves as President Commissioner
perusahaan anak bukan bank yaitu PT BII Finance Center in non-bank subsidiary, PT BII Finance Center (BIICF)
(BIIFC) yang 99,99% sahamnya dikendalikan oleh Bank. which 99.9% of the shares are controlled by the Bank.
Hal ini dilakukan dalam rangka melaksanakan tugas This is a functional position in non-bank subsidiary
fungsional pada perusahaan anak bukan bank yang controlled by the bank and is allowed by BI Regulation
dikendalikan oleh Bank sebagaimana diperbolehkan on GCG for Commercial Banks.
dalam PBI tentang GCG bagi Bank Umum.
Pengangkatan Lani Darmawan selaku Presiden The appointment of Lani Darmawan as President
Komisaris BIIFC didasarkan atas Keputusan Rapat Commissioenr of BIIFC is made by virtue of RNC
RNC tertanggal 15 April 2013, dimana RNC menyetujui Meeting Resolution dated 15 April 2013, where RNC
resolusi dalam Rapat Direksi tanggal 5 Februari 2013 approved the resolution made in the Board of Directors
untuk menunjuk Lani Darmawan sebagai Presiden Meeting dated 5 February 2013 to appoint Lani
Komisaris BIIFC efektif sejak tanggal Rapat Umum Darmawan as BIIFC President Commissioner, effective
Pemegang Saham Tahunan BIIFC tahun 2013. as of the closing of BIIFC 2013 Annual General Meeting
of Shareholders.
Program Orientasi Bagi Anggota Induction Program for New Members of the
Direksi Baru Board of Directors
Anggota Direksi yang baru diangkat diwajibkan untuk It is mandatory for newly appointed members of the
menjalani program penempatan yang komprehensif. Board of Directors to participate in a comprehensive
Dalam rangka pengenalan dan program orientasi placement program. To introduce and as orientation
bagi anggota Direksi baru maka BII memiliki program program for new members of the Board of Directors, BII
yang dikenal dengan Induction Program. Program ini has designed an Induction Program, which elaborates
bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang visi, BII’s vision, mission, values, code of ethics, code of
misi dan nilai-nilai BII, kode etik dan pedoman tingkah conduct, organizational structure, lines of business, and
laku BII, struktur organisasi, lines of business serta the Board of Directors Charter. The Induction Program
pedoman dan tata tertib kerja Direksi. Program orientasi also provides an overview of the Bank’s strategic
ini juga dilakukan untuk memberikan gambaran umum business plan, information on core business activities,
terhadap terhadap rencana bisnis strategis perseroan, and duties and activities undertaken by the Board of
informasi mengenai kegiatan bisnis utama, garis besar Directors based on prevailing banking regulations and
tugas dan kegiatan Direksi berdasarkan peraturan- other regulations.
peraturan perbankan dan peraturan perundang-
undangan lainnya yang berlaku.
Selama tahun 2014, terdapat anggota Direksi yang Throughout 2014, the Board of Directors welcomed new
baru diangkat yaitu Dhien Tjahajani sebagai Direktur members, Dhien Tjahajani as Compliance Director and
Kepatuhan dan Henky Sulistyo sebagai Direktur Henky Sulistyo as Risk Management Director. Both new
Manajemen Risiko. Keduanya telah menjalani program members have participated in orientation and induction
orientasi dan pengenalan bagi anggota Direksi yang program for new Directors members.
baru.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Meeting Frequency and Attendance of the
anggota Direksi dalam Pertemuan Direksi Board of Directors Members in the Board of
Directors Meetings
Selama 2014 telah diselenggarakan 32 (tiga puluh There were 32 (thirty-two) Board of Directors meetings
dua) kali rapat Direksi, dengan perincian daftar hadir held throughout 2014. Details of attendance are as
anggota Direksi sebagai berikut: follows:
Tidak
Nama Jumlah Rapat Meet- Jumlah Kehadiran Persenatse
Hadir
Name ing Held Attendance Percentage
Absent
Taswin Zakaria (TZ) 32 29 3 91%
Thilagavathy Nadason (TN) 32 28 4 88%
Ghazali bin Mohd Rasad (GMR) 32 28 4 88%
Program Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan Development Programs for Board of Directors
Kompetensi Direksi Competence Building
Anggota Direksi telah membudayakan pembelajaran Members of the Board of Directors promotes
secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan continuous learning to enhance banking knowledge
pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan and recent updates in finance as well as other fields
terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang that would support the performance of its duties and
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya responsibilities across all levels of the organization.
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Budaya The culture of continuous learning is reflected from
pembelajaran berkelanjutan tersebut ditunjukkan company policy that requires the formulation of
melalui kebijakan perusahaan yang menetapkan Personal Development Plan (PDP) simultaneously with
kewajiban pembuatan Personal Development Plan Performance Assesment done at the first half of the
(PDP) yang dilakukan bersamaan dengan Evaluasi year and at year’s end.
Kinerja yang dilakukan pada pertengahan tahun dan
akhir tahun.
Selama 2014, anggota Direksi telah mengikuti pelatihan, In 2014, members of the Boards of Directors have
seminar, sertifikasi, workshop, conference ataupun participated in the following trainings, seminars,
dalam bentuk roadshow sebagaimana berikut: certification programs, workshops, conference, and
roadshows:
Nama Pelatihan/Seminar/Sertifikasi/ Konferensi/ Penyelenggara Waktu & Tempat
Name Workshop Organisers Pelaksanaan
Trainings/Seminars/Certificatins/Conferences/ Time & Place
Workshops
Taswin Zakaria Shariah Banking for Executives International Center for 8 Oktober 2014
Development in Islamic Finance Kuala Lumpur
(ICDIF)
Indonesia International Conference on Islamic Otoritas Jasa Keuangan 3-4 November 2014
Finance Financial Services Authority Jakarta
Seminar Shariah Banking for Executive LPPI 19 Agustus 2014
Jakarta
Executive Distance Learning on Islamic Banking Karim Consulting Indonesia Juni 2014
Jakarta
Shariah Banking for Executives International Center for 8 Oktober 2014
Development in Islamic Finance Kuala Lumpur
(ICDIF)
Indonesia International Conference on Islamic Otoritas Jasa Keuangan 3-4 November 2014
Finance Jakarta
Thilagavathy Nadason Navigating Matrix Workshop Maybank Group 10-11 Maret 2014
Kuala Lumpur
Refreshment Program Of Risk Management Badan Sertifikasi Manajemen 8-9 September 2014
Certification - Bank FTP Workshop Risiko Jakarta
Star (Strategic Talent Acceleration Readliness) Maybank Group 19-23 Mei 2014
Programme Singapore
Ghazali bin Mohd Rasad IT RCSA Challenge BII 25 Februari 2014
Jakarta
Navigating a Matrix Organization and Maybank 10-11 Maret 2014
Collaborating Successfully for Business Impact Kuala Lumpur
EXCO/ITTP Workshop Maybank 13 April 2014
Kuala Lumpur
Jenny Wiriyanto Basel Application and its Implication to Risk BII Maybank 3 November 2014
Weighted Assets Jakarta
Shariah Banking for Executives BII - LIPPI 8 Oktober 2014
Jakarta
Ani Pangestu Managing Macro Economic Risk In 2015 Economic Research 18 Desember 2014
(Internal) Jakarta
Strategic Workforce Planning & Productivity Meeting Event Exhibitions And 26-28 Mei 2014
Training Singapore Singapore
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi tersedia dalam 2 The Board of Directors Charter is made available in 2
(dua) bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. (two) languages, Indonesian and English. The Board
Pedoman dan Tata Tertib Kerja ini disusun berdasarkan of Directors Charter adopts prevailing laws and
peraturan yang berlaku termasuk peraturan Bank regulations, including Bank Indonesia and Financial
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mengenai GCG, Services Authority regulations on GCG as well as best
serta best pratices. Keberadaan Pedoman dan Tata practices. The Board of Directors Charter does not
Tertib Kerja Direksi tersebut tidak menggantikan hukum precede laws and regulations applicable in Indonesia.
atau persyaratan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Untuk memastikan bahwa Pedoman dan Tata Tertib To ensure that the content of the Board of Directors
Kerja Direksi yang ada tetap relevan bagi Direksi dan Charter is always relevant for the Board of Directors
membantu dalam melaksanakan tugas secara efektif and can contribute to the effective performance of
maka pembaharuan atas Pedoman dan Tata Tertib the Board of Directors duties, the Board of Directors
Kerja Direksi dilakukan dari waktu ke waktu mengikuti Charter is regularly updated following changes to laws
perubahan undang-undang dan peraturan yang relevan and regulations or will be reviewed periodically.
atau akan ditinjau secara berkala.
Kerangka KPI 2014 yang digunakan disusun berdasarkan The 2014 KPI framework adopts the following
4 aspek penilaian utama yaitu: assessment criteria:
1. Financial Perspective 1. Financial Perspective
2. Business Process Improvement 2. Business Process Improvement
3. Customer perspective 3. Customer perspective
4. Talent Management dan Employee Engagement 4. Talent Management and Employee Engagement
KPI yang sudah dibahas oleh Direksi diajukan kepada KPI discussed by the Board of Directors is then submitted
Komite Remunerasi dan Nominasi untuk dievaluasi dan to RNC for further evaluation and discussion and
didikusikan, sebelum diajukan kepada Dewan Komisaris subsequently proposed to the Board of Commissioners
untuk pembahasan lebih lanjut dan mendapatkan for discussion and approval.
persetujuan.
Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Remuneration Policy and Other Facilities for
Anggota Direksi Members of the Board of Directors
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Package/remuneration policy and other facilities for
Direksi antara lain meliputi: members of the Board of Directors among others
consist of:
a. Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk a. Financial remuneration, including salaries and
gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain other fixed income, such as benefits, share-
tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, based compensation, bonus, and other forms of
tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan remuneration; and
b. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non natura b. Other facilities in the form of in-kind/financial,
yaitu penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk namely other non-fixed income, including housing
tunjangan untuk perumahan, transportasi, benefits, transportation, health insurance, and
asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang other facilities that can be owned and cannot be
dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki. owned
Sesuai Keputusan RUPS, Kebijakan Remunerasi dan The following table presents Remuneration Policy and
Fasilitas Lain bagi anggota Direksi untuk tahun 2014 Other Facilities for BOD during 2014 according to the
disajikan sebagaimana tabel berikut: decision of GMS:
Jumlah Anggota Direksi yang Menerima Paket Number of the Board of Directors Members
Remunerasi dalam 1 (satu) Tahun yang dikelompokan Receiving Remuneration Package within 1 (one) year
sesuai tingkat penghasilan grouped by income levels
Jumlah Direksi
Jumlah Remunerasi per Orang Dalam 1 Tahun *) Number of Directors
Remuneration per member within one year
2014 2013 2012 2011
Di atas Rp2 miliar | More than Rp2 billion 9 9 9 9
Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar | Between Rp1 billion and Rp2 Billion 1 0 0 0
Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar | Between Rp500 million and Rp. 1 billion 0 0 0 0
Rp500 juta ke bawah | Below Rp500 million 0 0 0 0
Keterangan | Description:
*) Yang diterima secara tunai sebelum dipotong pajak (bruto) | Net received before tax (gross) deducted
Per 31 Desember 2014, Keberagaman Komposisi Direksi As of 31 December 2014, the variety in composition of
sebagaimana berikut: the Board of Directors is reflected from the following:
• Dari 8 (delapan) orang jumlah anggota Direksi, 5 • Of 8 (eight) members of the Board of Directors,
(lima) diantaranya adalah wanita. Keberagaman 5 (five) are women. Gender variance in the
gender pada komposisi anggota Direksi tersebut composition of the Board of Directors shows BII’s
menunjukkan bahwa BII tidak membedakan antara gender indiscrimination relating to higest positions
pria dan wanita untuk mencapai posisi tertinggi in the Bank.
dalam Perusahaan. • Variety of educational backgrounds as well as
• Latar belakang kualifikasi pendidikan yang berbeda- expertise and work experiences of over 15 years in
beda serta pengalaman dan masa kerja selama different fields, which are expected to provide fruitful
lebih dari 15 tahun dari berbagai bidang diharapkan and rich experiences for all members of the Board
dapat memberikan pengayaan pengalaman bagi of Directors, allowing them to share insights in the
masing-masing Anggota Direksi untuk saling performance of their duties and responsibilities.
bertukar pengalaman dalam melaksanakan tugas dan • There are two members of the Board of Directors
tanggung jawabnya. who hold Malaysian citizenship, while the others
• Dua orang anggota Direksi berkewarganegaraan hold Indonesian citizenship. This composition
Malaysia. Selebihnya berkewarganegaraan Indonesia. creates an environment that promote knowledge and
Komposisi ini memungkinkan Direksi untuk saling experience sharing with respect to banking industry
bertukar pengalaman serta wawasan terkait best best practices in different countries.
practice industri perbankan di negara lain.
Pengangkatan anggota Direksi dengan keberagaman Appointments of the Board of Directors members that
komposisi tersebut dinyatakan efektif setelah represent a diversity in the composition are declared
dinyatakan lulus fit and proper test sesuai dengan effective after the members pass fit and proper test
ketentuan yang berlaku. required by prevailing regulations.
Rincian kualifikasi Direksi disajikan dalam profil singkat Details of qualifications of the Board of Directors
Direksi pada Laporan Tahunan ini. members are presented in brief profile of the Board of
Directors in this Annual Report.
Direksi membentuk Komite Manajemen Risiko untuk Board of Directors established Risk Management
mengelola secara efektif potensi risiko yang mungkin Committee (RMC) to effectively manage risk
timbul serta untuk menetapkan, meninjau pelaksanaan potential and to define, monitor, and continuously
dan terus memperbaiki kebijakan dan metodologi yang improve policies and methodologies relating to risk
digunakan untuk mengelola potensi risiko. management.
Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Risk Management Committee Structure and
Risiko Membership
No Position Description
Jabatan Keterangan
Anggota
Member
1 Ketua | Chairman Presiden Direktur | President Director
2 Wakil Ketua/Anggota | Vice Chairman/Member Direktur Manajemen Risiko | Risk Management Director
3 Anggota | Member Finance Director
4 Anggota | Member Global Banking Director
5 Anggota | Member Business Banking Director
6 Anggota | Member Retail Banking Director
7 Anggota | Member Legal & Compliance, Corporate Secretary Director
8 Anggota | Member Operation & IT Director
9 Anggota | Member Human Capital Director
Undangan Tetap
Permanent Invitees
1 Internal Audit Head (SKAI)
2 Basel & Enterprise Risk Management Head
3 Credit Review Head
4 Corporate & SME Credit Policy and Portfolio
Management Head
5 Retail Credit Policy and Portfolio Management
Head
6 Operation Risk Management Head
7 Market Risk Management Head
Undangan Tidak Tetap
Invitee
1 Pihak internal BII lain jika diperlukan | Other BII internal parties, if necessary
Sekretariat
Secetary
1 Basel & Enterprise Risk Management
Tugas dan Wewenang Komite Manajemen Risk Management Committee Duties and
Risiko Authority
a. Mengkaji skenario stress testing dan dampak a. Review stress-testing scenario and risk impact on
risikonya terhadap kecukupan modal, profitabilitas capital adequacy, profitability, and asset quality
dan kualitas aset melalui serta merekomendasikan as well as recommend necessary improvement
tindakan perbaikan yang diperlukan. measures.
b. Menyetujui tindakan strategis yang timbul dari b. Approve strategic measures arising from external
peraturan eksternal yang berdampak terhadap regulations that impact risk management practices
praktek manajemen risiko. c. Approve improvement steps to resolve risk issues
c. Menyetujui langkah-langkah perbaikan untuk that have come to the attention of Bank Indonesia.
mengatasi masalah risiko yang menjadi perhatian d. Approve new credit products and services.
Bank Indonesia. e. Approve segmented Credit Policy (Credit Policy
d. Menyetujui produk kredit baru dan layanannya. Level 2)
e. Menyetujui Kebijakan Perkreditan tingkat f. Approve industry limit
segmentasi (Credit Policy Level 2). g. Review and assess operational risk management
f. Menyetujui limit industri. process and risk mitigation steps.
g. Mengkaji dan melakukan penilaian terhadap h. Review and approve credit policy (including Credit
proses manajemen risiko operasional dan langkah Program / PDA) and risk reference that includes
mitigasi risiko. credit risk, market risk, and operational risk in
h. Mengkaji dan menyetujui kebijakan kredit business activities.
(termasuk Credit Program / PDA) dan acuan risiko i. Approve credit authority limit delegation.
yang mencakup risiko kredit, risiko pasar dan risiko j. Approve methodology and detetermination model
operasional dari aktifitas bisnis. of credit interests
i. Menyetujui pendelegasian limit wewenang kredit. k. Approve risk measurement model.
j. Menyetujui metodologi dan model penentuan l. Monitor and provide strategic directives on
bunga kredit. business initiatives and key business projects
k. Menyetujui model pengukuran risiko. ensuring required support is available from all
l. Melakukan pengawasan dan memberikan arahan relevant units in BII Maybank to be in line with
strategis terhadap inisiatif bisnis dan proyek bisnis company goals.
utama dan memastikan hal tersebut mendapatkan m. Carry out other responsibilities assigned by BOD
dukungan yang diperlukan dari seluruh Unit and ROC.
terkait di BII Maybank agar sejalan dengan tujuan
perusahaan.
m. Melaksanakan tanggung jawab lainnya yang
didelegasikan oleh BoD dan ROC.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat Risk Management Committee Meeting
Komite Manajemen Risiko Frequency and Level of Attendance
Selama 2014 telah diadakan Rapat Komite Manajemen In 2014, RMC held 12 (twelve) meetings.
Risiko sebanyak 12 (dua belas) kali.
Tingkat Kehadiran Direksi Pada Rapat Komite Level of Attendance in Risk Management Committee
Manajemen Risiko Meetings
Nama Jumlah Meeting Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran
Name Total Meetings Total Attendance Attendance Percentage
Taswin Zakaria 12 12 100%
Hedy Lapian *) 12 2 16%
Rahardja Alimhamzah **) 12 2 16%
Lani Darmawan 12 6 50%
Thila Nadason 12 11 91%
Jenny Wiriyanto 12 10 83%
*) Hedy Maria Lapian mengundurkan diri sebagai Direktur Manajemen Risiko per tanggal 21 Februari 2014. Masa jabatan Hedy Maria Lapian
selaku Direktur Bank akan berakhir sejak ditutupnya RUPST Bank tahun 2014 yaitu pada tanggal 28 April 2014. | Hedy Maria Lapian resigned
as Risk Management Director as of 21 February 2014. The tenure of Hedy Maria Lapian as the Bank’s Director will be terminated by the
closing of the Bank’s AGMS 2014 on 28 April 2014.
**) Rahardja Alimhamzah mengundurkan diri sebagai Direktur Perbankan Global per tanggal 28 Februari 2014. Masa jabatan Rahardja
Alimhamzah selaku Direktur Perseroan akan berakhir sejak ditutupnya RUPST Bank tahun 2014 yaitu tanggal 28 April 2014. | Rahardja
Alimhamzah resigned as Global Banking Director as of 28 February 2014. The tenure of Rahardja Alimhamzah as the Bank’s Director will be
terminated by the closing of the Bank’s AGMS 2014 on 28 April 2014.
***) Dhien Tjahajani telah lulus fit and proper test dan mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan selaku Direktur Kepatuhan, berlaku
efektif tanggal 20 Juni 2014. Bank juga telah menunjuk Dhien Tjahajani sebagai Sekretaris Perusahaan dan berlaku efektif tanggal 18 Juli
2014. | Dhien Tjahajani has passed the fit and proper test and received the approval from the Financial Services Authority as the Compliance
Director, effective as of 20 June 2014. The Bank has also appointed Dhien Tjahajani as Corporate Secretary, effective of 18 July 2014.
****) Berdasarkan berdasarkan RUPSLB tanggal 28 November 2014, Henky Sulistyo diangkat sebagai Direktur Manajemen Risiko menggantikan
Hedy Maria Lapian dan telah lulus fit & proper test tanggal 17 Desember 2014. | Based on the Extraordinary GMS dated 28 November 2014,
Henky Sulistyo was appointed as Risk Management Director replaceing Hedy Maria Lapian, and has passed the fit and proper test on 17
December 2014.
Agenda Rapat Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Meeting Agenda
Tanggal | Date Agenda Rapat | Meeting Agenda
21 Januari 2014 1. Annual Review of Interest Rate Risk in the IRRBB & BWLR
2. Proposed New Policy and Operational Process of Gold Pawn Broking
3. Shariah: Risk Profile, ERD, Portfolio
4. Business Continuity Management (BCP Proposal)
5. Bank: Risk Profile, ERD, Risk HeatMap
6. WOM Finance: Risk Profile, Risk HeatMap, Portfolio
7. BII Finance: Risk Profile, Risk HeatMap, Portfolio
8. Retail Banking Portfolio
9. Busnisess Banking Portfolio
10. Global Banking Portfolio
11. Market & Liquidity Risk Management Dashboard
12. Operational Risk Management Dashboard
21 Februari 2014 1. Festive Season Program Monitoring
2. Update Mortgage Scoring Implementation for Segment = 500 mio
3. Implementation Scoring on Mortgage for Segment > 500 mio
4. New FTP Methodology in RMR Shariah
5. Restricted Profit Sharing Deposit iB & Cross Currency Hedging iB
6. Annual Review of Liquidity Contigency Plan (LCP)
7. Kebijakan Limit Trading Book 2014 | Limit Trading Book 2014 Policy
8. Financial Supply Chain Management Process Improvement
9. Kebijakan Kredit Level 2 Retail Credit Policy Manual (RCPM) | Credit Policy of Level 2 Retail Credit Policy Manual
(RCPM)
10. Persetujuan perubahan PDA Mikro | PDA Micro amendment Agreement
11. Kerjasama ATM Co-Branding BPR/LSB | Cooperation of ATM Co-Branding BPR/LSB
12. Policy RCSA & IMDC update on Shariah
13. ERD Bank & Subsidiaries
14. BII Mumbai - ALM Guidelines & Procedures Acknowledgement
15. WOM Finance Portfolio
16. BII Finance Portfolio
17. Retail Banking Portfolio
18. Shariah: ERD & Portfolio
19. Business Banking Portfolio
20. Global Banking Portfolio
21. Market & Liquidity Risk Management Dashboard
22. Operational Risk Management Dashboard
23. Late Submission of Risk Profile Report in January 2014
ALCO adalah komite yang dibentuk oleh Direksi. ALCO is a committee established by the Board
Penyempurnaan fungsi dan tanggung jawab ALCO of Directors. The function and responsibilities of
telah dilakukan melalui Surat Edaran No.SE.2014.002/ ALCO have been improved based on Circular Letter
PRESDIR tanggal 26 Februari 2014 tentang Assets No.SE.2014.002/PRESDIR dated 26 February 2014 on
& Liabilities Management dan Assets & Liabilities Assets & Liabilities Management dan Assets & Liabilities
Management Committee (ALCO). Management Committee (ALCO).
Assets & Liabilities Management (ALM) adalah Assets & Liabilities Management (ALM) is the
penerapan manajemen keuangan dan risiko dalam implementation of financial and risk management
pengelolaan posisi neraca Bank (on dan off balance concerning the Bank’s balance sheet position
sheet) untuk memperoleh profil risk/reward yang paling management (on and off balance sheet) to obtain
optimum sehingga dapat meningkatkan shareholder optimum risk profile/reward in order to increase
value. shareholder value.
Fokus area Assets & Liabilities Management (ALM) The focus of ALM is as follows:
adalah sebagai berikut: • Interest rate risk management
• Manajemen risiko suku bunga • Liquidity risk management
• Manajemen risiko likuiditas • Capital management
• Manajemen pengelolaan modal • Currency exposure management
• Manajemen atas eksposur mata uang
Terdapat 2 aspek berkaitan dengan fungsi Assets & There are 2 aspects with respect to the function of ALM,
Liabilities Management (ALM), yaitu: namely:
1. Fungsi pengambilan keputusan: Assets & Liabilities 1. Decision-making: ALCO
Management Committee (ALCO) 2. ALM support function: ALM Support Unit
2. Fungsi support ALM: ALM Support Unit
Sekretaris : Kepala Unit Kerja Corporate Secretary : Corporate Finance & Capital
Finance & Capital Management Management Head
Undangan Tetap : - Direktur Hukum & Kepatuhan, Permanent Invitees: - Legal & Compliance Director,
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
- Direktur Human Capital - Human Capital Director
- Kepala Unit Kerja Economic - Head, Economic Research
Research - Head, Cross Markets Trading
- Kepala Unit Kerja Cross Markets - Head Global Market Rates
Trading - Head, Market & Liquidity Risk
- Kepala Unit Kerja Global Market Management
Rates - Head, Business Units (Global
- Kepala Unit Kerja Market & Banking, Business Banking,
Liquidity Risk Management Retail Banking)
- Kepala Unit Kerja Business - Head, Syariah Banking
Units (Global Banking, Business - Head Funding Product
Banking, Retail Banking) Management
- Kepala Unit Kerja Syariah Banking - Subsidiaries
- Kepala Unit Kerja Funding
Product Management
- Perusahaan Anak
Secara rinci ALCO memiliki tanggung jawab sebagai In details, ALCO is responsible to:
berikut:
1. Memberikan arah strategis dari ALM dan 1. Provide strategic directives for ALM and ensure
memastikan tindak lanjut taktis untuk menciptakan tactical follow-up to create evolving balance sheet
struktur balance sheet yang terus berubah untuk structure in order to meet performance goals
mencapai tujuan kinerja di dalam parameter- within defined risk parameters.
parameter risiko yang ditentukan. 2. Establish bank-wide measurement methodology
2. Membuat metodologi pengukuran dalam skala for market risk (interest rate, foreign exchange,
keseluruhan bank dalam hal risiko pasar (suku and securities) and liquidity risk.
bunga, nilai tukar dan nilai surat-surat berharga) 3. Approve interest rate strategy, policy, and
dan risiko likuiditas. guidelines
3. Menyetujui strategi, kebijakan dan pedoman risiko 4. Approve liquidity and funding strategy, policy, and
suku bunga. guidelines
4. Menyetujui strategi, kebijakan dan pedoman 5. Determine overall limit for each currency relating
likuiditas dan pendanaan. to market and liquidity risk, monitor and decide to
5. Menentukan limit keseluruhan untuk tiap mata approve/disapprove limit excess when if and when
uang dalam pengelolaan risiko pasar dan risiko excess occurs in accordance with established risk
likuiditas, memonitor dan memutuskan untuk management policy.
menyetujui/tidak menyetujui ekses limit jika dan 6. Create internal transfer pricing framework, policy,
saat terjadi ekses limit, sesuai dengan kebijakan and guidelines.
manajemen risiko yang telah ditetapkan. 7. Monitor and manage the Bank’s consolidated
6. Membuat kerangka, kebijakan dan pedoman untuk liquidity position and interest rate.
internal transfer pricing. 8. Set interest rate of earning assets and liabilities
7. Memonitor dan mengelola konsolidasi posisi to make sure that the level of interest rate entices
likuiditas dan suku bunga dari bank. optimum use of funds and cosf of funds, to meet
8. Menentukan tingkat suku bunga earning assets liquidity objectives, and to maintain balance
dan liabilities untuk memastikan agar tingkat suku structure that is consistent with ALM strategy.
bunga dapat mendorong tercapainya penggunaan 9. Define policy on fees imposed on various products
dana dan biaya pendanaan yang optimum serta and services.
terpenuhinya sasaran likuiditas, dan untuk 10. Manage the Bank’s capital structure and use of
mendapatkan struktur balance sheet yang konsisten capital between different business units.
dengan strategi ALM. 11. Manage the Bank’s investment portfolio.
9. Menentukan kebijakan mengenai biaya (fee) 12. Where and when applicable, hedge invested capital
yang dikenakan dalam berbagai produk dan jenis and profits in foreign currency.
layanan. 13. Monitor the Bank’s compliance with relevant
10. Mengelola struktur modal bank dan penggunaan government and Bank Indonesia regulations and
modal di antara berbagai unit bisnis. guidelines.
11. Mengelola portofolio investasi bank. 14. Approve new products in terms of interest rate and
12. Di mana dan pada waktu dapat diterapkan, exposure to market and liquidity risks.
melakukan hedging terhadap modal yang 15. Review and formulate strategy to manage market
ditanamkan dan keuntungan dalam mata uang and liquidity risks associated with balance sheet
asing. profile, capital, and the Bank’s funding structure.
13. Memonitor kepatuhan bank terhadap peraturan
dan pedoman yang relevan dari pemerintah dan
Bank Indonesia.
14. Menyetujui produk-produk baru dalam hal
penentuan tingkat suku bunga dan hal–hal yang
berkaitan dengan eksposur terhadap resiko pasar
dan likuiditas.
15. Meninjau kembali dan merumuskan strategi dalam
mengelola risiko pasar dan risiko likuiditas yang
berkaitan dengan profil neraca, modal dan struktur
pendanaan bank.
16. Meninjau kembali dan memonitor assets dan 16. Review and monitor consolidated assets and
liabilities konsolidasi dari anak perusahaan untuk liabilities of subsidiaries to ensure achievement of
mencapai tujuan bank secara keseluruhan. bank-wide objectives.
17. Memonitor kegiatan operasional cabang luar 17. Monitor operational activities of overseas branch
negeri untuk memastikan kepatuhan kegiatan to ensure their compliance with local and Bank
operasional terhadap peraturan lokal dan Indonesia regulations.
peraturan dari Bank Indonesia.
Pada tahun 2014, ALCO melakukan pertemuan In 2014, ALCO held 12 meetings.
sebanyak 12 kali.
Jumlah Rapat
No
Total Meetings
1 22 Januari 2014
2 5 Maret 2014
3 10 April 2014
4 21 Mei 2014
5 25 Juni 2014
6 24 Juli 2014
7 15 Agustus 2014 (kelanjutan dari Rapat ALCO tanggal 24 Juli 2014)
8 26 Agustus 2014
9 26 September 2014
10 23 Oktober 2014
11 27 November 2014
12 17 Desember 2014
Daftar kehadiran keanggotaan ALCO dalam rapat ALCO The level of attendance of ALCO members in ALCO
sepanjang tahun 2014 adalah sebagai berikut: meetings through 2014 is as follows:
Agenda ALCO minimum mencakup hal-hal sebagai ALCO meeting agenda contains at least the following:
berikut:
• Kajian atas notulen rapat sebelumnya dan • Review previous Minutes of Meeting and arising
persoalan yang timbul issues
• Meninjau dan melakukan analisis prospek • Review and analyze economic, political, and
ekonomi, politik dan pasar termasuk evaluasi atas market outlook, and evaluate country risk
country risk • Review compliance with applicable regulations
• Meninjau kembali atas kepatuhan dan peraturan • Review limit proposal and excess
yang berlaku • Approval on Prime Lending Rate (SDBK) proposal,
• Meninjau proposal dan ekses limit Base Lending Rate, and Loan and Deposit rate
• Memberikan persetujuan untuk proposal Suku • Analyze liquidity and liquidity gap
Bunga Dasar Kredit (SBDK), Base Lending Rate • Liquidity concentration ratio
(BLR), dan proposal suku bunga Kredit dan Deposit • Market and liquidity risk exposures
• Melakukan analisis likuiditas dan liquidity gap • Interest rate mismatch and sensitivity analysis
• Rasio konsentrasi likuiditas • Review on lending interest rate and third party
• Eksposur atas risiko pasar dan likuiditas funds
• Melakukan analisis mismatch suku bunga dan • Development of competitors’ products and their
analisis sensitivitas interest rate
• Meninjau tingkat suku bunga kredit dan dana • Trading risk management
pihak ketiga • AFS porftolio update
• Perkembangan produk-produk pesaing dan tingkat • BII Finance financial position update
suku bunganya • WOM Finance financial position update
• Pengelolaan dari risiko trading • Balance sheet analysis and changes to composition
• Update dari portfolio AFS • Risk weighted balance sheet, risk adjusted assets,
• Update posisi keuangan BII Finance and return on capital
• Update posisi keuangan WOM Finance • Net interest income analysis
• Analisa atas neraca beserta perubahan
komposisinya
• Neraca tertimbang berdasarkan risiko, aset yang
disesuaikan dengan risiko dan return on capital
• Analisa net interest income.
Pada tahun 2014 telah dilakukan pengajuan metodologi In 2014, a new BLR methodology is proposed with the
BLR yang baru dengan tujuan untuk meningkatkan purpose to enhance discipline and implementation of
disiplin & penerapan suku bunga pinjaman secara lending interest rate systematically. The interest rate
sistematis sehingga suku bunga tersebut memiliki is expected to have correlation with cost of funds in
korelasi dengan biaya dana demi mencapai order to generate sustainable profits for the Bank and
kesinambungan keuntungan bank dan juga untuk to reduce manual intervention and lending error, as
mengurangi intervensi manual dan kesalahan dari interest rate was previously established individually.
pinjaman dimana sebelumnya suku bunga ditetapkan
secara individual.
Untuk mendukung keputusan strategis dan menjaga To support strategic decisions and to maintain interest
eksposur risiko terhadap suku bunga dan likuiditas pada rate and liquidity risk exposures at acceptable levels
tingkatan yang dapat diterima oleh Bank, peninjauan to the Bank, regular review and monitoring on various
dan pemantauan secara reguler dari berbagai limit limites relating to the management of Interest Rate Risk
berkaitan dengan pengelolaan Interest Rate Risk in in Banking Book (IRRBB) Liquidity, Trading Portfolio, and
Banking Book (IRRBB), Likuiditas, Portfolio Trading Fixed Income in Banking Book have beeon performed
dan Fixed Income in Banking Book telah dilakukan to ensure compliance with prevailing regulations and to
untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan realize business strategies. If necessary, limit oversight
yang berlaku dan mencapai strategi bisnis. Bilamana has also applied on subsidiaries and overseas branch
dibutuhkan, pemantauan limit juga telah diterapkan offices.
terhadap perusahaan anak dan cabang luar negeri.
Peninjauan secara reguler dan persetujuan untuk Regular review and approval for FTP methodology and
metode perhitungan FTP dan asumsi yang akan assumption used in formulating budget have reflected
digunakan dalam penyusunan anggaran sehingga recent economic and market conditions to support the
mencerminkan kondisi ekonomi dan pasar terkini dalam Bank’s performance.
mendukung kinerja bank.
Sepanjang tahun 2014 terdapat kompetisi yang ketat Throughout 2014, the competition in funding market to
dalam pasar funding demi mendapatkan dana nasabah generate customers’ funds was tight. A vast majorit of
dimana sebagian besar bank berkompetisi memberikan banks competed in offering high interest rate for time
suku bunga yang tinggi untuk produk-produk deposito. deposits. To address this condition, OJK issued a new
Untuk mengatasi hal tersebut, OJK mengeluarkan regulation, promulgated through press release dated 30
peraturan baru melalui siaran pers tanggal 30 September September 2014, on upper threshold of funding interest
2014 mengenai penetapan batas atas suku bunga rate, especially for banks in BUKU 4 category (200 bps
dana perbankan khususnya untuk Bank BUKU 4 (200 above BI Rate) and banks in BUKU 3 category (225 bps
bps diatas BI Rate) dan Bank BUKU 3 (225 bps diatas above BI Rate). This regulation changed competition for
BI Rate). Peraturan tersebut telah merubah kompetisi funds in the market. By applying threshold on interest
dana di pasar. Dengan melakukan pembatasan suku rate of time deposit products, OJK expected to maintain
bunga dari produk deposito, OJK berharap biaya dana banks’ cost of funds at reasonable level.
dari bank dapat dijaga pada tingkat yang wajar.
IT Steering Committee adalah komite yang dibentuk oleh IT Steering Committee (ITSC) is a Committee established
Direksi dan berfungsi memberikan rekomendasi kepada by BOD and functions to provide recommendations
Direksi mengenai rencana strategis Teknologi Informasi for BOD on Information Technology (IT) strategic
(TI) yang disesuaikan dengan rencana strategis kegiatan plans that are consistent with Bank’s strategic plans
usaha Bank serta memantau efektivitas dan efisiensi of business activities. ITSC also monitors effectiveness
penerapan kebijakan TI. and efficiency of IT policy implementation.
1. Anggota IT Steering Committee dan yang 1. Member of ITSC and has voting rights; and
mempunyai hak suara; dan 2. Participant invitees of ITSC.
2. Undangan Tetap dalam ITSC.
Nama Jabatan
No
Name Position
Anggota IT Steering Committee dan yang mempunyai hak suara | IT Steering Committee Member and with voting rights
1 Presiden Direktur | President Director Ketua | Chairman
2 Direktur Operations & IT | Operation and IT Director Wakil Ketua | Vice Chairman
3 Direktur Manajemen Risiko | Risk Management Director Anggota | Member
4 Direktur Keuangan | Finance Director Anggota | Member
5 Direktur Global Banking | Global Banking Director Anggota | Member
6 Direktur Business Banking | Business Banking Director Anggota | Member
7 Direktur Retail Banking | Retail Banking Director Anggota | Member
8 Kepala Unit Kerja IT | Information Technology Head Anggota | Member
Undangan Tetap Dalam Rapat IT Steering Committee | IT Steering Committee Regular Attendees
1 Legal & Compliance, Corporate Secretary Director
2 Human Capital Director
3 Chief of SKAI
4 Front End Development Head
5 IT Planning & Services Head
6 IT Operations & Services Head
7 Project Management Head
8 Information Security Head
9 Back End Development Head
Nama Jabatan
No
Name Position
Keterangan | Description :
Struktur Keanggotaan ITSC berdasarkan Surat Edaran No.SE.2012.021/DIR OPS & IT tanggal 12 Oktober 2012 tentang IT Steering Committee ITSC.
ITSC Membership Structure is based on Circular Letter No.SE.2012.021/DIR OPS & IT dated 12 October 2012 on IT Steering Committee ITSC.
Berdasarkan Surat Edaran No.SE.2013.039/Dir Ops & IT tanggal 5 Desember 2013 perihal Struktur Organisasi Direktorat Operations & IT maka
unit kerja IT Planning & Services penyebutannya menjadi IT System & Network Services. | Pursuant to Circular Letter No.SE.2013.039/Dir Ops & IT
dated 5 December 2013 on Organizational Structure of the Directorate of Operations & IT, the designation of IT Planning & Services working unit
is IT System & Network Services.
Selain undangan tetap, IT Steering Committee dapat mengundang pejabat yang terkait dengan pokok bahasan yang akan disampaikan dalam
rapat. | In addition to permanent invitees, ITSC may invite other officers relevant to the matters discussed in meetings.
Untuk memenuhi kuorum maka setiap pelaksanaan IT Steering Committee meeting paling sedikit dihadiri oleh 5 orang dari anggota IT Steering
Committee dan dalam kondisi anggota tidak bisa hadir dapat didelegasikan kepada pejabat penggantinya. | To meet meeting quorum, each
ITSC meeting needs to be attended by at least 5 members of ITSC. Should the members are unable to attend the meetings, substitutes can be
delegated.
IT Steering Committee dapat memutuskan ITSC may decide to change meeting frequency in order
untuk merubah frekuensi pertemuan agar dapat to discuss IT issues earlier.
mengakomodasi permasalahan IT lebih awal.
Selama 2014, ITSC telah menyelenggarakan Rapat In 2014, ITSC held 11 (eleven) meetings.
sebanyak 11 (sebelas) kali rapat.
Date Agenda
No
Tanggal Agenda
1 3 February 2014 Review ITSC MOM December 2013 & Matters Arising
ITSC Approval
Other information
IT Projects updates
2 4 March 2014 Review ITSC MOM February 2014 & Matters Arising
ITSC Approval
Other Information
IT Projects updates
3 1 April 2014 Review ITSC MOM March 2014 & Matters Arising
ITSC Approval
Other Information
IT Projects updates
4 5 May 2014 Review ITSC MOM April 2014 & Matters Arising
ITSC Approval
Other Information
IT Projects updates
5 6 June 2014 Review ITSC MOM May 2014 & Matters Arising
ITSC Approval
Other Information
IT Projects updates
6 1 July 2014 Review ITSC MOM June 2014 & Matters Arising
ITSC Approval
Other Information
IT Projects updates
7 20 August 2014 Review ITSC MOM July 2014 & Matters Arising
ITSC Approval
Other Information
IT Projects updates
8 30 September 2014 Review ITSC MOM August 2014 & Matters Arising
ITSC Approval
Other Information
IT Projects updates
9 27 October 2014 Review ITSC MOM September 2014 & Matters Arising Arising
ITSC Approval
Other Information
IT Projects updates
10 4 November 2014 Review ITSC MOM October 2014 & Matters Arising Arising
ITSC Approval
Other Information
IT Projects updates
11 1 December 2014 Review ITSC MOM November 2014 & Matters Arising
ITSC Approval
Other Information
IT Projects updates
Dasar Pembentukan Komite Human Capital Human Capital Committee (HCC) Basis of
(HCC) Establishment
Surat Keputusan Direksi No. SK.2012/PRESDIR tentang The Board of Directors Decision Letter No. SK.2012/
komisi Human Capital yang diperbarui dengan PRESDIR on Human Capital Committee, updated
Memorandum No.M.2012.192/DIR HC – Strategic by virtue of Memorandum No.M.2012.192/DIR HC –
Center tentang Pembaruan Surat Keputusan Direksi Strategic Center on the Update of Board of Directors
mengenai Komisi Human Capital. Decision Letter on Human Capital Committee.
Struktur, Keanggotaan anggota Komite Human Structure and Membership of Human Capital
Capital Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Human Human Capital Committee Duties and
Capital Responsibilities
a. Menyediakan arahan tingkat tinggi dengan a. Provide high level directives by taking into account
mempertimbangkan kebijakan Human Capital strategic Human Capital policies and directions
yang strategis dan arahan untuk mempengaruhi that affect Bank’s organizational activities and staff
kegiatan organisasi bank dan sumber daya manusia members.
di dalamnya. b. Make decisions and arrange development programs
b. Membuat keputusan bagi top management dan for top management.
mengatur program pengembangan untuk mereka. c. Provide directives and make strategic decisions
c. Menyediakan arahan dan membuat keputusan concerning Human Capital matters.
strategis pada permasalahan Human Capital.
Frekuensi dan Kehadiran Rapat Komite Human Human Capital Committee Meeting Frequency
Capital and Attendance
Agenda Rapat Komite Human Capital Human Capital Committee Meeting Agenda
Tanggal | Date Agenda
15 Januari 2014 Matters Arising
Performance Bonus & MI Methodology
Other Matters Arising
Resignation : 3 months notice
Development plan for MA graduates
Dasar Pembentukan Internal Audit Committee Internal Audit Committee (IAC) Basis of
(IAC) Establishment
IAC dibentuk sesuai dengan keputusan Manajemen Internal Audit Committee (IAC) is established
pada bulan Mei 2012, dengan tujuan sebagai berikut: pursuant to Management’s decision in May 2012. IAC is
• Memastikan bahwa manajemen telah menanggapi established with the following objectives:
semua temuan audit dan rekomendasi yang • To ensure that the management responds to all
diberikan oleh audit internal dan regulator terkait. audit findings and recommendations provided by
• Memastikan bahwa temuan audit dan rekomendasi internal auditor and relevant regulators.
telah ditindaklanjuti tepat waktu dan efektif. • To ensure that all audit findings and
• Memastikan efektivitas dari tindaklanjut yang recommendations are followed up timely and
dilakukan oleh unit kerja atas rekomendasi yang effectively.
diberikan oleh auditor. • To ensure effectiveness of follow ups on auditor
• Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh recommendations carried out by working units.
Komite Audit. • To perform other duties assigned by Audit
Committee.
Struktur, Keanggotaan anggota Internal Audit Structure and Membership of Internal Audit
Committee Committee
Frekuensi & Data Kehadiran Rapat Internal Internal Audit Committee Meeting Frequency
Audit Committee and Attendance
Sesuai dengan TOR IAC, rapat diadakan secara berkala, As prescribed in IAC TOR, meeting is to be held
minimal satu (1) kali dalam sebulan. periodically, at least one (1) time every month.
Selama tahun 2014 telah diadakan 11 kali rapat IAC. Throughout 2014, IAC held 11 meetings.
Agenda Rapat Internal Audit Committee Tahun Internal Audit Committee Meeting Agenda
2014 2014
1. Laporan audit dari auditor intern yang diterbitkan 1. Audit report from internal audit published
bulan Desember 2013 – November 2014. December 2013 – November 2014
2. Status update untuk temuan audit dan regulator 2. Status update on audit findings from Bank
Bank Indonesia, OJK dan Bank Negara Malaysia. Indonesia, OJK, and Bank Negara Malaysia.
3. Corrective action status yaitu untuk temuan- 3. Corrective action status - findings that are
temuan yang berpotensi tidak dapat diselesaikan potentially unresolved as per settlement dates
sesuai tanggal penyelesaian akan diajukan ke are presented to IAC for approval to change
IAC untuk mendapatkan persetujuan perubahan settlement date. Approval to change the dates are
tanggal penyelesaian. Persetujuan perubahan in under the discretion of IAC members.
tanggal penyelesaian adalah berdasarkan 4. Update from Business Units on follow up on
pertimbangan dari anggota IAC. recommendations from IAU (e.g. BFX Project,
4. Update dari Bisnis Unit tentang tindak lanjut atas BQA, Sales and Distribution).
rekomendasi SKAI (contoh; BFX Project, BQA,
Sales and Distribution).
Program Kerja Internal Audit Committee dan Internal Audit Committee Work Plan and
Realisasinya tahun 2014 Realization 2014
Seiring dengan meningkatnya risiko dalam pengelolaan With increasing risks in the management of Indonesian
perbankan Indonesia serta kompleksitas kegiatan usaha banks and growing complexity of BII’s business that
BII yang semakin meningkat memberikan dampak yang significantly impacts BII’s risk exposures, efforts to
sangat besar terhadap eksposur risiko yang dihadapi mitigate BII’s busines risks are required.
oleh BII, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk
memitigasi risiko kegiatan usaha BII.
BII senantiasa berupaya menerapkan Budaya BII consistently promotes Compliance Culture and
Kepatuhan (compliance culture) dan kepedulian compliance awareness to all levels of organization and
terhadap kepatuhan (compliance awareness) di semua business activities by among others providing advices,
tingkat organisasi dan kegiatan usaha BII, baik dalam monitoring of Bank’s compliance against regulatory
bentuk advisory, pemantauan kepatuhan bank terhadap requirements, and disseminating and training for
ketentuan regulator maupun dalam bentuk sosialisasi working units. These efforts are founded on the
dan pelatihan kepada unit-unit kerja dengan didasari principle that compliance is a shared responsibility of
kesadaran bahwa kepatuhan merupakan tanggung all organization lines in BII and that awareness of all
jawab seluruh lini organisasi di BII dan kesadaran individuals within the Bank to comply with regulations
individu dalam Bank mematuhi peraturan senantiasa are always a priority. The behavior of all individuals shall
menjadi prioritas. Setiap perilaku individu senantiasa always refer to core values, code of conduct, and code
berpijak pada core values dan berpedoman pada code of ethics.
of conduct dan code of ethic.
Agar pelaksanaan pengelolaan risiko kepatuhan To have effective compliance risk management and clear
berjalan dengan efektif dan kepastian penanganan procedure on how to handle transactions/activities
transaksi/kegiatan yang berpotensi menimbulkan carrying potential conflict of interests, Compliance
konflik kepentingan, maka Direktur Kepatuhan, Kepala Director, Head of Compliance Unit, and Compliance
Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan Working Unit are independent entities from other units.
merupakan pihak yang independen dari satuan kerja
lainnya.
Peran Dewan Komisaris dan Direksi Role of Board of Commissioners and Directors
Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan The Board of Directors must promote and realize
terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan Compliance Culture across all organizational levels and
organisasi dan kegiatan usaha Bank serta memastikan Bank’s business activities. The Board of Directors is also
terlaksananya fungsi kepatuhan Bank. to ensure that Bank’s compliance function is always
implemented.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif terhadap The Board of Directors carries out active oversight
pelaksanaan fungsi kepatuhan di BII, antara lain on compliance function implementation in BII,
dengan mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan among others by evaluating compliance function
paling kurang dua kali dalam setahun melalui laporan implementation at least two times every year through
semesteran Direktur Kepatuhan. Pengawasan aktif juga semester reports submitted by Compliance Director.
dilakukan melalui rapat-rapat yang dilakukan, baik rapat Active oversight is also exercised in meetings of the
Dewan Komisaris, rapat Direksi maupun rapat komite- Board of Commissioners, Directors, and committees.
komite. Berdasarkan hasil evaluasi, Dewan Komisaris The Board of Commissioners refers to its evaluation
memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan results to provide recommendations concerning ways to
kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan BII. improve quality of compliance function implementation
in BII.
Dengan demikian Dewan Komisaris dan Direksi Therefore, the Board of Commissioners and Directors
berperan aktif dalam memastikan pengelolaan risiko are taking active roles to ensure compliance risk
kepatuhan telah berjalan efektif dan memastikan management is applied effectively and ensure that
terlaksananya budaya kepatuhan di seluruh tingkatan compliance culture is embedded across all of the Bank’s
organisasi dan kegiatan usaha Bank. organizational levels and business activities.
Direktur Kepatuhan telah memenuhi kriteria Compliance Director has satisfied independence
independensi dan kriteria lainnya sesuai dengan criteria and other criteria set down in Bank Indonesia
PBI No.13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Regulation No.13/2/PBI/2011 on Compliance Function
Kepatuhan Bank Umum, antara lain Implementation in Commercial Banks, among others:
• Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, • Has no financial, management, shareholding,
kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga and/or familial relationship to the second degree
sampai derajat kedua dengan anggota Dewan with members of BOC, BOD, and/or controlling
Komisaris, Direksi, dan/atau pemegang saham shareholders or with the Bank that may impact
pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat impartiality.
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak • Is not concurrently serving as President Director or
independen. Vice President Director.
• Tidak merangkap sebagai Presiden Direktur atau • Is not overseeing business, operational, and risk
Wakil Presiden Direktur. management functions that require decision-
• Tidak membawahi fungsi bisnis dan operasional, making relating to the Bank’s business activities,
manajemen risiko yang melakukan pengambilan treasury, finance and accounting, logistics, goods/
keputusan pada kegiatan usaha Bank, treasury, services procurement, information technology,
keuangan dan akuntansi, logistik dan pengadaan and internal audit.
barang/jasa, teknologi informasi dan audit internal.
Riwayat hidup Direktur Kepatuhan dapat dilihat pada Profile of the Compliance Director is available under the
bagian Data Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini. Corporate Data section in this Annual Report.
Tugas dan tanggung jawab tersebut tidak The duties and responsibilities do not eliminate rights
menghilangkan hak dan kewajiban Direktur Kepatuhan and obligations of Compliance Director as members
sebagai anggota Direksi Bank sebagaimana diatur of the Bank’s BOD as stipulated by Limited Liability
dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas. Company Law.
Direktur Kepatuhan dalam melaksanakan tugas dan Compliance Director is assisted by Compliance Working
tanggung jawabnya dibantu oleh Unit Kerja Kepatuhan Unit and Anti Money Laundering & Assurance Unit to
dan Unit Kerja Anti Money Laundering & Assurance ensure adequate level of compliance with Financial
untuk memastikan tingkat kepatuhan terhadap Services Authority regulations and other applicable laws
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan and regulations for banks, and to monitor fulfilment of
perundang-undangan yang berlaku untuk bank commitment made to competent authorities.
serta melakukan pemantauan terhadap pemenuhan
komitmen yang telah dibuat kepada otoritas yang
berwenang.
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Dhien Tjahajani
Compliance Compliance General Legal Anti Money Litigation Corporate Policy, Procedure
Regulatory Monitoring & Councel Laundering & Poulce D.E. Secretary & Document
Affairs Training Anindita Assurance Welang** Satyo Haryo Control
Tenang Sitepu Indro Tri Widyasari Harris P. Wibisono* Satyo Haryo
Sutanto* Simanjuntak* Wibisono (Pjs)
Keterangan: Note:
*Efektif per 1 Maret 2015 *Effective as of 1 March 2015
**Efektif per 1 April 2015 ** Effective as of 1 April 2015
Struktur Organisasi Unit Kerja di bawah Direktur Kepatuhan tersebut Organizational Structure of Working Units under Compliance
sebagaimana yang diterbitkan melalui No.SE.2014.004/Dir Compliance Director above is issued by virtue of No.SE.2014.004/Dir Compliance
tanggal 27 Oktober 2014 tentang Struktur Organisasi Direktorat Legal dated 27 October 2014 on Legal & Compliance, Corporate Secretary
& Compliance, Corporate Secretary. Organizational Structure.
Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka terlihat As the chart illustrates, Compliance Director does not
bahwa Direktur Kepatuhan tidak membawahi fungsi oversee business, operational, and risk management
bisnis dan operasional, manajemen risiko yang functions that make decisions on the Bank’s business
melakukan pengambilan keputusan pada kegiatan activities, treasury, finance and accounting, logistics,
usaha Bank, treasury, keuangan dan akuntansi, logistik goods/services procurement, information technology,
dan pengadaan barang/jasa, teknologi informasi dan and internal audit in accordance with Bank Indonesia
audit internal sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Regulation No. 13/2/PBI/2011 dated 12 January 2011 on
No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal Implementation of Compliance Function in Commercial
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Banks.
Dalam menjalankan tugasnya, Unit Kerja Kepatuhan In performing its duties, Compliance Working Unit
telah melakukan serangkaian tindakan atau langkah- takes a series of actions or ex-ante (preventive) steps
langkah yang bersifat ex-ante (pencegahan) untuk to ascertain that policies, stipulations, systems,
memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan procedures, and the Bank’s business activities are
prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh consistent with Bank Indonesia regulations and other
Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, applicable regulations, including Shariah Principles
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang- for Shariah Commercial Banks and Shariah Business
undangan yang berlaku, termasuk kepatuhan terhadap Unit as well as to ensure the Bank’s compliance to
Prinsip Syariah bagi Unit Usaha Syariah, serta commitments made to Financial Services Authority
memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang and/or other competent authorities.
dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/
atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Guna mengoptimalkan pelaksanaan fungsi kepatuhan To optimize the Bank’s compliance function as
Bank seperti yang diamanatkan pada ketentuan Bank stipulated by Bank Indonesia Regulation No. 13/2/
Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 PBI/2011 dated 12 January 2011 on Implementation of
tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum Compliance Function in Commercial Banks and Bank
serta berdasarkan Surat Edaran Bank Internasional Internasional Indonesia Circular Letter No. SE.2014.004/
Indonesia No. SE.2014.004/DiR Compliance tanggal DiR Compliance dated 27 October 2014 on Legal &
27 Oktober 2014 tentang Struktur Organisasi Compliance, Corporate Secretary Organizational
Direktorat Legal & Compliance, Corporate Secretary, Structure, BII Compliance Working Unit consists of two
maka Unit kerja Kepatuhan BII dibagi atas 2 fungsi functions, namely Compliance Regulatory Affairs and
yaitu Compliance Regulatory Affairs dan Compliance Compliance Monitoring & Training.
Monitoring & Training.
Secara garis besar kedua fungsi Compliance tersebut Overall, these Compliance functions have the following
memiliki akuntabilitas sebagaimana berikut: accountability:
Akuntabilitas Utama • Menetapkan langkah-langkah yang mendukung • Define steps that will contribute in promoting
Core Accountability terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan and fostering Compliance Culture across all BII’s
usaha BII pada setiap jenjang organisasi. activities and organizational levels.
• Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan • Identify, measure, monitor, and control Compliance
pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan. Risk.
• Melakukan review dan/atau mengevaluasi kecukupan • Review and/or evaluate adequacy and consistency of
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun policies, stipulations, systems, procedures, and the
prosedur yang dimiliki oleh BII terhadap ketentuan Bank’s business activities with BI and OJK regulations
BI, OJK dan peraturan perundang-undangan yang and other applicable laws; recommend update and
berlaku serta merekomendasikan pengkinian dan enhancement of policies, stipulations, systems, and
penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun procedures.
prosedur. • The focal point for matters relating to BII compliance
• Bertindak sebagai contact person untuk permasalahan for internal and external parties, and responsible to
kepatuhan BII bagi pihak internal maupun eksternal fulfill commitments to BI and OJK.
serta memenuhi komitmen kepada BI dan OJK.
Aktivitas Utama • Pembuatan sistem, program, kerangka kerja kepatuhan • Create system, program, compliance framework,
Core Activities (compliance framework), compliance charter, kode compliance charter, compliance code of conduct, or
etik kepatuhan (compliance code of conduct), atau compliance policy.
kebijakan kepatuhan (compliance policy). • Coordinate Good Corporate Governance self
• Mengkoordinasi proses self assessment Good assessment process to be carried out by all work
Corporate Governance yang dilaksanakan oleh seluruh units.
unit kerja. • Disseminate and conduct trainings on regulations
• Melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai issued by Bank Indonesia and other relevant
peraturan perundangan-undangan yang diterbitkan authorities for related work units to improve
Bank Indonesia maupun otoritas lainnya yang employees’ understanding and compliance
berwenang kepada seluruh unit kerja yang terkait awareness.
untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran • Provide opinions/advisory to relevant units/branch
kepatuhan karyawan. offices on compliance issues
• Memberikan opini/advisory kepada unit kerja/cabang • Continually evaluate BII’s procedures and internal
terkait dengan permasalahan compliance yang policies so as to be consistent with applicable laws
dihadapi. and regulations.
• Secara berkesinambungan melakukan evaluasi • Follow-up BI and OJK information/data requests for
prosedur dan kebijakan internal di BII agar sesuai banking monitoring.
dengan peraturan perundangan yang berlaku. • Follow-up BI and OJK audit findings and resolve the
• Menindaklanjuti setiap permintaan BI dan OJK findings according to agreed commitments.
dalam menyediakan informasi/data dalam rangka
pengawasan bank.
• Menindaklanjuti setiap temuan audit BI dan OJK serta
menyelesaikannya sesuai dengan komitmen yang
telah disepakati.
Output • Compliance awareness seluruh karyawan dan • Compliance awareness of all employees and the
manajemen Bank. Bank’s management.
• Terciptanya tata kelola perusahaan yang baik. • Robust corporate governance
• Meningkatkan pemahaman atas peraturan yang • Enhance understanding on prevailing regulations.
berlaku. • Policies and procedures are in accordance with the
• Kebijakan dan Prosedur telah sesuai dengan peraturan prevailing regulations.
perundang-undangan yang berlaku • Fulfillment of audit follow up commitment and data
• Terpenuhinya komitmen tindak lanjut audit dan request from Bank Indonesia.
permintaan data dari Bank Indonesia.
Akuntabilitas Utama • Menerapkan metodologi kepatuhan dan proses-proses • Apply compliance methodologies and robust
Core Accountability yang kuat untuk pemantauan dan pelaporan risiko dan monitoring and reporting processes of compliance
permasalahan kepatuhan. risk and issues.
• Menerapkan, menyelaraskan dan menanamkan • Implement, align, and incorporate compliance
prinsip-prinsip dan metodologi kepatuhan di semua principles and methodologies across all lines in the
lini bank dan melakukan pemantauan kepatuhan bank Bank and monitor Bank’s compliance with existing
terhadap peraturan yang berlaku. regulations.
Aktivitas Utama • Menyusun rencana pengkajian dan uji kepatuhan • Formulate compliance review and assessment plan
Core Activities berdasarkan pendekatan berbasis risiko sebagai based on risk-based approach as part of annual work
bagian dari rencana tahunan Unit Kerja Kepatuhan plan of Compliance Unit and business/supporting
serta unit bisnis/pendukung. units.
• Melakukan pengkajian dan uji kepatuhan tahunan, jika • Annually review and assess compliance; if necessary,
keadaan mengharuskan dilakukan pengkajian dan uji conduct compliance review and assessment in
kepatuhan terhadap area tersebut. certain areas.
• Melakukan pengkajian dan uji kepatuhan secara ad- • Conduct ad-hoc compliance review and assessment
hoc (berdasarkan persetujuan Direktur Kepatuhan). (with approval from Compliance Director).
• Melaksanakan compliance visit/review dan • Conduct compliance visit/review and organize
memberikan pelatihan yang diperlukan pada unit trainings required by working units/branch offices for
kerja/cabang untuk mendapatkan keyakinan bahwa assurance that regulations have been implemented
pelaksanaan peraturan telah dilaksanakan dengan properly.
baik. • Design, review, and update Compliance Plan Self
• Menyusun, me-review dan mengkinikan Compliance Assessment (CPSA) to be used by work units
Plan Self Assessment (CPSA) agar dapat digunakan to detect potential compliance risk that needs
unit kerja untuk mendeteksi potensi risiko kepatuhan immediate follow-up.
dan harus ditindaklanjuti segera. • Monitor follow-up actions on findings from
• Me-monitor tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan regulator’s audit (BI and/or OJK and other
Regulator (BI dan/atau OJK serta otoritas lainnya). authorities).
Output • Compliance awareness seluruh karyawan dan • Compliance awareness of all employees and the
manajemen bank. Bank’s management.
• Terciptanya tata kelola perusahaan yang baik. • Robust corporate governance
• Permasalahan terkait dengan compliance dapat • Early detection of compliance issues, which prevent
diketahui sejak dini untuk menghindari potensi risiko more serious risk potentials.
yang lebih besar. • Results of work units/branch offices CPSA are to
• Hasil CPSA unit kerja/cabang akan digunakan sebagai be used as one of the criteria of compliance visit/
salah satu kriteria untuk melakukan compliance visit/ training.
pelatihan. • Cooperation and coordination of findings follow-up
• Kerjasama serta koordinasi tindak lanjut temuan with Regulators.
dengan Regulator.
Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan maka Pursuant with Financial Services Authority regulations,
Kepala Unit Kerja Kepatuhan BII telah memenuhi Head of BII Compliance Unit has satisfied criteria of
persyaratan independensi serta menguasai ketentuan independence. Head of BII Compliance Unit is also
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan highly knowledgeable in Bank Indonesia and Financial
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain Services Authority regulations as well as other relevant
itu tidak melaksanakan tugas lainnya di luar Fungsi laws. In addition, Head of BII Compliance Unit does not
Kepatuhan serta memiliki komitmen yang tinggi undertake other duties outside Compliance Function
untuk melaksanakan dan mengembangkan Budaya and is highly committed to carry out and develop
Kepatuhan. Compliance Culture.
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Dien Tjahjani
MIS Compliance
Melalui program-program kepatuhan yang terencana Through well planned and integrated compliance
dan terintegrasi, BII berkomitmen membangun budaya programs, BII is committed to build strong compliance
kepatuhan dan terus mengembangkan pengelolaan culture and develop effective risk management
risiko yang efektif. Hal tersebut antara lain dituangkan practices. This commitment is incorporated in, among
melalui tatanan kerangka kerja kepatuhan (compliance others, compliance framework, compliance charter,
framework), compliance charter, annual compliance and annual compliance plan as part of the strategy to
plan sebagai bagian dari strategi pelaksanaan implement sustainable compliance function by fostering
fungsi kepatuhan yang berkesinambungan melalui compliance culture in order to manage compliance risk.
pengembangan budaya kepatuhan dalam rangka
mengelola risiko kepatuhan.
Strategi Fungsi Kepatuhan diterapkan sesuai 4 ( empat) Compliance Function Strategy refers to the following 4
pilar fungsi kepatuhan berikut ini: (four) pillars:
Membangun dan mewujudkan agar terlaksananya To develop and realize Compliance Culture across all
Budaya Kepatuhan pada semua fungsi pada organisasi of the Bank’s organizational functions and business
dan kegiatan usaha bank. activities.
1. Pelatihan dan Sosialisasi 1. Training and dissemination
Dalam rangka memberikan pemahaman terhadap To promote awareness of compliance culture
budaya kepatuhan yang merupakan bagian that is part of corporate culture, Compliance Unit
dari budaya perusahaan, Unit Kerja Kepatuhan consistently disseminates OJK and BI regulations
melakukan sosialisasi atas peraturan OJK serta to branch offices and other work units. In addition,
peraturan BI kepada cabang dan unit kerja lainnya. Compliance Unit together with Human Capital
Selain itu, Unit Kerja Kepatuhan bersama-sama Unit - Organizational Learning organizes learning
dengan Unit Kerja Human Capital – Organizational programs on Compliance Awareness and Credit
Learning memberikan pemahaman dan pelatihan Regulations for new employees through Community
dengan materi Compliance Awareness dan Regulasi Service Internship (CSI), Officer Development
Perkreditan kepada karyawan baru melalui program Program (ODP), and SMEC.
Community Service Internship (CSI), Program
Pelatihan Officer Development Program (ODP) dan
SMEC.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan To enhance the capacity of its staff members,
pegawainya, Unit Kerja Kepatuhan juga Compliance Unit also sends its staff to attend
memberikan/mengirimkan pegawainya untuk internal and external trainings.
mengikuti pelatihan baik yang dilaksanakan oleh
pihak Internal maupun Eksternal.
Semester 1 tahun 2014 | 1st Semester 2014 Semester 2 tahun 2014 | 2nd Semester 2014
Semester 1 tahun 2014 | 1st Semester 2014 Semester 2 tahun 2014 | 2nd Semester 2014
2. Penyampaian Compliance News dan Update FAQ 2. Compliance News and FAQ Update
Sebagai upaya untuk mewujudkan budaya As part of its efforts to realize Compliance Culture,
kepatuhan, Unit Kerja Kepatuhan melakukan Compliance Unit disseminates policies and
sosialisasi ketentuan antara lain dalam bentuk regulations through Compliance News, which also
Compliance News yang merupakan rangkuman summarizes implementation of Foreign Account
mengenai implementasi Foreign Account Tax Tax Compliance Act (FATCA), circulated through BII
Compliance Act (FATCA), yang disirkulasi melalui Portal. In addition, Compliance Unit also uploads
sarana Portal BII. Disamping itu, Unit Kerja Frequently Asked Questions (FAQ) on Compliance
Kepatuhan juga memuat Frequenly Ask and Question Unit webpage.
(FAQ) di Web Unit Kerja Kepatuhan.
3. Penyampaian Informasi Terkini Ketentuan OJK dan 3. Update on FSA and BI regulations for the Board of
BI kepada Dewan Komisaris dan Direksi Commissioners and Directors
Dalam hal terdapat penerbitan ketentuan baru oleh Compliance Unit produces regulation briefs
Otoritas Jasa Keuangan dan/atau Bank Indonesia to the Board of Commissioners and Directors
atau regulator lainnya yang berdampak signifikan through CEO Update or Board of Commissioners
terhadap operasional bank, Unit Kerja Kepatuhan and Directors regular meetings concerning new
menyampaikan informasi singkat kepada Dewan regulations issued by FSA and/or Bank Indonesia or
Komisaris dan Direksi melalui CEO Update atau other regulators that significantly impact the Bank’s
melalui pertemuan reguler Dewan Komisaris dan operations.
Direksi.
4. Compliance Plan Self Assessment (CPSA) 4. Compliance Plan Self Assessment (CPSA)
Sebagai salah satu upaya untuk mengidentifikasi As part of the efforts to identify and manage
dan mengelola risiko kepatuhan maka Unit Kerja compliance risk, Compliance Unit has CPSA
Kepatuhan memiliki program CPSA yang tata cara program which implementation is stipulated in BII’s
pelaksanaannya diatur dalam ketentuan internal internal policies. CPSA is periodically updated and
BII. Pengkinian CPSA dilakukan secara berkala dan harmonized with new or amended FSA and/or BI
disesuaikan dengan perkembangan atau perubahan regulations as well as other prevailing laws.
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau Bank
Indonesia serta peraturan perundang-undangan
lainnya yang berlaku.
2. Tindak Lanjut Implementasi Ketentuan BI dan OJK 2. Follow-Up BI and FSA Regulations Implementation
Unit Kerja Kepatuhan telah menindaklanjuti Compliance unit follows-up regulations issued by
beberapa ketentuan yang diterbitkan oleh OJK dan FSA and BI and forward the information to branch
BI serta menyampaikannya kepada cabang/unit offices/units for their follow-up.
kerja untuk ditindaklanjuti.
3. Self Assessment atas Compliance Risk Profile 3. Self Assessment on Compliance Risk Profile
Hasil dari Self Assessment atas Compliance Risk Result of Self Assessment on Compliance Risk
menjadi bagian dari Laporan Risk Profile Bank yang is incorporated as part of Bank’s Risk Profile
disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan. Penilaian Report submitted to Financial Services Authority.
atas Compliance Risk Profile meliputi penilaian Compliance Risk Profile assessment covers Inherent
terhadap Risiko Inheren, Kualitas Penerapan Risk, Risk Management Implementation Quality,
Manajemen Risiko (KPMR) serta nilai komposit and overall compliance risk composite score.
risiko kepatuhan secara keseluruhan.
Memastikan agar kebijakan, ketentuan prosedur yang Ensuring that the Bank’s policies and procedures are
dijalankan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan consistent with regulatory requirements and existing
Regulator serta perundang-undangan yang berlaku. laws.
Atas ketentuan yang dikeluarkan oleh regulator, Bank Regulations issued by regulators carry penalty of fines
mengidentifikasi adanya risiko berupa denda dan atau and reprimand if the Bank fails to meet its obligations
teguran yang dapat dikenakan bila Bank tidak mampu as prescribed thereunder. The Bank has identified this
memenuhi kewajiban sebagaimana diminta dalam risk and therefore carries out the following:
ketentuan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka hal-
hal yang telah dilakukan adalah sebagaimana berikut
1. Kajian Kebijakan, Ketentuan, Sistem dan Prosedur 1. Review on Internal Policies, Stipulations, Systems,
Internal yang Akan Diterbitkan. and Procedures Prior to Issuance.
Kajian kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur The review on internal policies, stipulations,
internal merupakan sarana yang dilakukan untuk systems, and procedures aims to monitor and
memantau dan memastikan bahwa kebijakan ensure that the Bank’s internal policies are always
internal Bank yang berlaku senantiasa sejalan in harmony with OJK and BI regulations as well
dengan peraturan OJK dan BI serta peraturan as existing laws. This review process is part of the
perundang-undangan yang berlaku. Proses kajian exercise of Compliance advisory function.
ini adalah salah satu bentuk implementasi fungsi
advisory Kepatuhan.
Memastikan kepatuhan terhadap komitmen bank Ensuring compliance with the Bank’s commitment to
kepada Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Bank Indonesia and/or Financial Services Authority
Keuangan serta otoritas pengawas lainnya. and other supervisory authorities.
BII melakukan pemantauan atas komitmen Bank kepada BII monitors the performance of the Bank’s commitment
Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan to Bank Indonesia and/or Financial Services Authority
serta otoritas pengawas lainnya sereta memastikan as well as other supervisory authorities, and monitors
kepatuhan terhadap komitmen Bank yang telah dibuat. compliance with the commitments made.
Secara ringkas pelaksanaan tugas fungsi kepatuhan In brief, compliance function duties are implemented
diwujudkan melalui program kerja tahunan Direktur through Compliance Director’s annual work
Kepatuhan. Secara lengkap Laporan Pelaksanaan plan. Detailed Report of Compliance Function
Fungsi Kepatuhan telah disampaikan ke Otoritas Implementation is submitted to Financial Services
Jasa Keuangan melalui Laporan Pelaksanaan Fungsi Authority every semester
Kepatuhan secara semesteran.
Risk Taking Unit merupakan pertahanan lini pertama/ Risk Taking Unit is the first line of defence responsible
first line of defense yang bertanggung jawab untuk to manage Compliance Risk associated with its business
pengelolaan Risiko Kepatuhan yang melekat di setiap activities.
kegiatan usahanya.
Satuan Kerja Kepatuhan merupakan pertahanan lini Compliance Unit is the second line of defence,
kedua/second line of defense, mengawasi pelaksanaan supervising implementation of Compliance Function
Fungsi Kepatuhan dan manajemen risiko kepatuhan and compliance risk management across all activities
diseluruh aktivitas dan kegiatan usaha Bank. and businesses of the Bank.
Fungsi pengelolaan kepatuhan Bank yang dilakukan The Bank’s risk compliance management performed
oleh Risk Taking Unit maupun pengelolaan manajemen by Risk Taking Unit and by Compliance Unit are audit
risiko kepatuhan oleh satuan kerja kepatuhan subjects reviewed periodically by IAU, which serves as
merupakan objek audit yang direview secara berkala the third line of defence.
oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), yang merupakan
pertahanan lini ketiga/third line of defense.
Laporan Rencana Kerja Kepatuhan yang disampaikan Compliance Plan must contain at least:
paling kurang terdiri dari: 1. Internal guidelines evaluation plan; and
1. Rencana evaluasi pedoman internal; dan 2. Activity plan to promote and/or maintain Compliance
2. Rencana kegiatan untuk mendorong dan/atau Culture, including regulations dissemination plan.
memelihara Budaya Kepatuhan, termasuk rencana
sosialisasi ketentuan.
Unit Kerja Anti Money Laundering & Assurance Anti Money Laundering & Assurance (AMLA)
(AMLA) Unit
Pelaksanaan Kebijakan Program Anti Pencucian Uang Implementation of Anti Money Laundering Policy
(APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) (AML) and Terrorism Financing Combating (TFC)
Pelaksanaan Program APU dan PPT mengacu kepada Implementation of AML and TFC refers to Law Number
regulasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang 8 of 2010 on Prevention and Eradication of Crimes
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana of Money Laundering (AML Law), Law Number 9
Pencucian Uang (UU PPTPPU), Undang-Undang Nomor of 2013 on Prevention and Eradication of Crimes of
9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Terrorism Financing (TFC Law), and Bank Indonesia
Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (UU PPTPPT) regulation Number 14/27/PBI/2012 dated 28 December
dan peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012 2012 on Implementation of Anti Money Laundering
tanggal 28 Desember 2012 tentang Penerapan Program and Prevention of Financing Terrorism Programs
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan for Commercial Banks as well as Bank Indonesia
Terorisme Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Circular Letter Number 15/21/DPNP dated 14 June
Indonesia Nomor 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013 2013 on Implementation of Anti Money Laundering
tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan and Prevention of Financing Terrorism Programs for
Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Commercial Banks. AML and TFC programs are under
Pelaksanaan Program APU dan PPT dibawah koordinasi the coordination of AMLA Unit (UKK of Head Office).
Unit Kerja AMLA (UKK Kantor Pusat).
Dhien Tjahjani
Head, AMLA
Harris P. Simanjuntak
Keterangan: Efektif per 1 Maret 2015, Ketua AMLA adalah Note: Effective as of 1 March 2015, Harris P. Simanjuntak was
Harris P. Simanjuntak menggantikan Indro Tri Sutanto yang appointed as Head of AMLA replacing Indro Tri Sutanto, who
mutasi ke unit kerja Compliance Monitoring and Training. has been assigned to work unit of Compliance Monitoring and
Training.
Unit kerja AMLA pada periode tahun 2014 telah In 2014, AMLA Unit has performed the following:
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Sejalan dengan fungsi dan peran aktif pemantauan 1. In line with BOD and BOC’s functions and
pelaksanaan Program APU dan PPT oleh Direksi dan active oversight on AML and TFC program
Dewan Komisaris, Unit Kerja AMLA (UKK Kantor implementations, AMLA Unit (UKK of Head Office)
Pusat) mempunyai agenda pembahasan terkait has discussion agenda concerning implementation
pelaksanaan dan penerapan Program APU dan PPT of AML and TFC at branch level (domestic and
di tingkat Cabang (baik dalam maupun luar negeri), overseas branch offices), units at head office, and
unit kerja di kantor pusat dan anak perusahaan pada subsidiaries, addressed in the following forums:
forum-forum antara lain:
a. Update terkait dengan pelaksanaan Program a. Update on AML and TFC implementation to
APU dan PPT kepada Direksi dan Dewan BOD and BOC.
Komisaris. b. Monthly meeting discussing AML and TFC
b. Rapat rutin bulanan terkait dengan pelaksanaan implementation with Compliance Director
APU dan PPT dengan Direktur Kepatuhan.
c. Rapat bulanan Internal Audit Committee (IAC), c. Monthly meeting of IAC, which consists of a
yang beranggotakan beberapa direktur dan number of directors and executive offices from
pejabat-pejabat eksekutif dari unit-unit kerja relevant units.
terkait. d. Meeting of Audit Committee, comprising several
d. Rapat Komite Audit, yang beranggotakan commissioners and permanent members to
beberapa komisaris serta anggota tetap Komite Audit Committee (material on AML and TFC
Audit (materi APU dan PPT disampaikan are presented at least every semester)
minimal per semester). e. Monthly meeting with Service & Delivery (S&D)
e. Rapat rutin bulanan dengan unit kerja Service units by means of teleconference, attended by
& Delivery (S&D) melalui sarana telekonferensi Regional Business Heads of all regions, S&D
antara Regional Business Head seluruh wilayah Head, Operational Risk, and relevant directors.
(region), Head S&D, Operational Risk dan
direktur terkait.
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas 3. Monitored and evaluated implementation of AML
pelaksanaan kebijakan Program APU dan PPT, and TFC program policies by means of the following
melalui metode-metode sebagai berikut: methods:
a. Melakukan assessment terhadap cabang, a. Assessment on branch office, subsidiary, and
perusahaan anak serta unit kerja lain terkait other relevant units in head office. In several
di kantor pusat. Di beberapa cabang dilakukan branch offices, observations were conducted
observasi bersama dengan Unit Kerja Satuan together with units under IAU.
Kerja Audit Intern. b. KYC Rating as one of the methods to monitor
b. Melanjutkan program KYC Rating sebagai AML and TFC implementation in branch offices.
salah satu metode pemantauan pelaksanaan KYC Rating includes oversight on customer
kebijakan Program APU dan PPT di cabang, acceptance procedure, transaction monitoring,
meliputi pemantauan prosedur penerimaan customer data update, and employee
nasabah, pemantauan transaksi, pengkinian compulsory training programs.
data nasabah dan kewajiban pelatihan karyawan.
4. Melakukan pemantauan profil dan transaksi 4. Monitored customers’ profile and transactions
nasabah dengan metode antara lain : using the following methods:
a. Pemantauan transaksi melalui sistem aplikasi a. Transaction monitoring, using the following
sebagai berikut: application systems:
• Melalui sistem aplikasi MIS yang dapat • MIS application accessible by branch offices
diakses oleh cabang dan Unit Kerja AMLA and AMLA unit to identify suspicious
dalam mengidentifikasi transaksi tergolong transations
kurang wajar/mencurigakan. • FMAL application accessible only by AMLA
• Melalui sistem aplikasi FAML yang hanya unit to identify suspicious transactions by
dapat diakses oleh Unit Kerja AMLA
untuk mengidentifikasi transaksi kurang
6. Melakukan kewajiban pelaporan Bank ke PPATK, 6. Administered the Bank’s mandatory reporting to
antara lain : FINTRAC, such as:
a. Melaporkan transaksi keuangan yang tergolong a. Suspicious transactions report (STR), which
mencurigakan (LTKM/STR) sebanyak 638 (enam consisted of 638 (six hundred and thirty-eight)
ratus tiga puluh delapan) laporan reports
b. Melaporkan transaksi tunai dengan jumlah b. Cash transactions report (CTR), consisted of
tertentu (LTKT/CTR) sebanyak 56.334 (lima 56,334 (fifty six thousand three hundred and
puluh enam ribu tiga ratus tiga puluh empat) thirty four) reports
laporan. c. Report on fund transfers from/to overseas,
c. Melaporkan transaksi transfer dana dari/ke luar comprising 301,981 (three hundred thousand
negeri (LTKL) sebanyak 301.981 (tiga ratus satu nine hundred and eight one) reports.
ribu sembilan ratus delapan puluh satu) laporan.
Pelaksanaan Penerapan Kebijakan Strategi Anti Anti Fraud Strategy Policy Implementation
Fraud
Sejalan dengan SE BI No.13/28/DPNP tanggal 9 Pursuant to SE BI No.13/28/DPNP dated 9 December 2011
Desember 2011 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud on Anti-Fraud Strategy Implementation for Commercial
Bagi Bank Umum, selama periode tahun 2014 telah Banks, the following are programs to implement anti-
dijalankan program penerapan strategi anti fraud fraud strategy conducted in 2014:
sebagai berikut:
1. Pencegahan 1. Prevention
Untuk mengendalikan risiko terjadinya fraud, unit To control fraud risk, Anti-Fraud unit has taken
kerja Anti Fraud telah melakukan langkah-langkah preventive measures, raising awareness on the
pencegahan untuk menumbuhkan kesadaran importance of preventing fraud to all relevant
mengenai pentingnya pencegahan fraud oleh parties. These measures include:
seluruh pihak terkait, antara lain sbb:
a. Anti fraud statement & awareness a. Anti fraud statement & awareness
1) Mengkomunikasikan anti fraud awareness 1) Communicate anti fraud awareness to
kepada nasabah melalui media : customers through:
• ATM message, Cardlink News, Billing • ATM message, Cardlink News, Billing
Statement, SMS Message terkait dengan Statement, SMS Message relating to
penggunaan kartu kredit/debet dan credit/debit card use and information on
informasi PBI Bank Indonesia Regulation
• Menyediakan media informasi bagi • Customer, partners, and/or third party
nasabah, rekanan, dan/atau pihak ketiga information channel through BII website:
melalui Website BII: www.bii.co.id – www.bii.co.id – on Whistleblowing
tentang Whistleblowing 2) Raise employee awareness:
2) Menumbuhkan program awareness kepada • Communicate to employees all means
seluruh karyawan : of fraud prevention through, among
• Mengkomunikasikan mengenai segala others, desktop wallpaper, BII News
bentuk pencegahan fraud antara lain bulletin, and posters
melalui desktop wallpaper, bulletin BII • Improve understanding on anti-fraud
News dan poster strategy implementation through
• Meningkatkan pemahaman terhadap employee training:
kebijakan penerapan strategi anti fraud - ODP training held by Organization
melalui pelatihan karyawan : Learning – Human Capital
- Pelatihan ODP diselenggarakan - Forum Group Discussion (FGD) held
oleh Organization Learning – together with AMLA
Human Capital
- Forum Group Discussion (FGD)
diselenggarakan bersama dengan
unit kerja AMLA
c. Know Your Customer (KYC) dan Know Your c. Know Your Customer (KYC) and Know Your
Employee (KYE) Employee (KYE)
Salah satu upaya pengendalian risiko fraud dari To control fraud risk from customers and
aspek nasabah dan sumber daya manusia, telah employee sides, the following programs have been
dijalankan proses penerapan : implemented:
• Prinsip Mengenal Nasabah • Know Your Customer
Proses penerapan KYC dari sisi penerimaan, KYC includes aspects of acquisition, profile
pemantauan profil dan transaksi serta and transaction monitoring, and reporting of
pelaporan transaksi yang mencurigakan suspicious transactions
• Prinsip Mengenal Karyawan • Know Your Employee
Menjalankan penerapan proses rekrutmen Robust recruitment process and employee
dan pemantauan profil karyawan (perilaku profile monitoring (behaviour and lifestyle).
dan gaya hidup).
2. Deteksi 2. Detection
Perangkat ini ditujukan untuk mengidentifikasi dan The following mechanisms are designed to identify
menemukan kejadian fraud dengan mekanisme, fraud incidents:
antara lain mencakup:
a. Whistleblowing a. Whistleblowing
Mekanisme ini ditujukan untuk meningkatkan This mechanism aims to improve effectiveness
efektifitas penerapan system pengendalian fraud of fraud control system by emphasizing on
dengan menitikberatkan pada pengungkapan whistleblowing disclosure.
laporan pengaduan.
b. Surprise audit b. Surprise audit
Selama tahun 2014 SKAI telah melakukan In 2014, IAU conducted surprise audit to ensure
surprise audit untuk memastikan bahwa that branch offices have carried out operational
kegiatan operasional kantor cabang telah activities properly and that tools and services
dilakukan dengan benar serta perlengkapan dan delivered by front line staff have been adequate.
pelayanan petugas garda depan telah berjalan
secara memadai.
Selama periode 2014 terdapat kejadian internal During 2014, there were 7 (seven) cases of internal
fraud sebanyak 7 (tujuh) kejadian. Tindak lanjut fraud. Follow up actions taken on the internal fraud
seluruh kejadian internal fraud di maksud telah cases have been in accordance with established
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang telah policies.
ditetapkan.
Atas kejadian fraud yang pernah terjadi telah Concerning cases of frauds, corrective actions have
dilakukan tindak lanjut dengan memperbaiki been taken to improve procedures and strengthen
kelemahan-kelemahan prosedur yang ada dan internal control system to prevent the same
memperkuat sistem pengendalian intern agar dapat weaknesses from causing fraud incidents in the
dicegah tidak terulangnya kembali fraud karena future.
kelemahan yang serupa.
Dalam rangka menyelenggarakan tata kelola To perform good corporate governance and with the
perusahaan yang baik dan meningkatkan pelayanan aim to improve service quality to customers, BII as a
perusahaan kepada masyarakat, maka BII sebagai Listed Company has Corporate Secretary.
Perusahaan Publik Tercatat telah memiliki Sekretaris
Perusahaan (Corporate Secretary).
Sekretaris Perusahaan BII sejak tanggal 27 September As of 27 September 2013, the position of BII Corporate
2013 dijabat oleh Ani Pangestu yang juga menjabat Secretary is held by Ani Pangestu who concurrently
sebagai Direktur Human Capital. Ani Pangestu ditunjuk serves as Human Capital Director. Ani Pangestu is
sebagai Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan appointed as Acting Corporate Secretary substituting
menggantikan Rita Mirasari yang mengundurkan diri Rita Mirasari who resigned as the Bank’s Director in
sebagai Direktur Perseroan pada bulan September 2013. September 2013.
Penunjukan ini telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa This appointment has been reported to Financial
Keuangan dan Bursa Efek Indonesia melalui surat Services Authority and Indonesia Stock Exchange by
No.2013.565/DIR COMPLIANCE tanggal 30 September virtue of letter No.2013.565/DIR COMPLIANCE dated 30
2013 dan juga telah diumumkan dalam surat kabar September 2013 and was announced in Sinar Harapan,
harian berbahasa Indonesia yaitu Sinar Harapan tanggal newspaper printed in Indonesian, on 30 September
30 September 2013. 2013.
Efektif sejak tanggal 18 Juli 2014, Perusahaan telah Effective as of 18 July 2014 the Bank appointed Dhien
menunjuk Dhien Tjahajani sebagai Sekretaris Tjahajani, one of BOD members who also serves as
Perusahaan yang baru menggantikan Ani Pangestu. Compliance Director.
Dhien Tjahajani merupakan salah seorang anggota
Direksi yang juga menjabat sebagai Direktur Kepatuhan.
Perubahan ini telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa This change has been notified to Financial Services
Keuangan dan Bursa Efek Indonesia melalui surat Authority and Indonesia Stock Exchange by virtue of
No.2014.440/DIR COMPLIANCE tanggal 18 Juli 2014. letter No.2014.440/DIR COMPLIANCE dated 18 July
Adanya perubahan Sekretaris Perusahaan tersebut juga 2014. This change of Corporate Secretary was also
telah diumumkan dalam surat kabar harian berbahasa announced in Investor Daily, newspaper printed in
Indonesia yaitu Investor Daily yang terbit tanggal 18 Juli Indonesian, on 18 July 2014.
2014.
Penunjukan Sekretaris Perusahaan tersebut dilakukan The appointment of Corporate Secretary was
sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.4 tentang performed in compliance with regulation of Bapepam
Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan ditetapkan No. IX.I.4 Corporate Secretary Appointment and
melalui Surat Keputusan Direksi BII No.SK.2014.004/ certified by Decision Letter of BII Board of Directors BII
Presdir tanggal 18 Juli 2014. No.SK.2014.004/Presdir dated 18 July 2014.
Pengalaman Experiences
Beliau memiliki pengalaman 24 tahun di industri She has 24 years experience in banking industry. Prior
perbankan. Sebelum bergabung dengan BII, beliau to joining BII, she served as Legal and Compliance
menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Hukum Bank Director in Bank Commonwealth since 2012. She was
Commonwealth sejak tahun 2012. Beliau bertanggung responsible to lead the Compliance Division covering
jawab memimpin Divisi Kepatuhan yang meliputi fungsi the functions of Compliance, Anti Money Laundering
Kepatuhan, Anti Money Laundering dan Sanctions. and Sanctions. She also served as Compliance Director
Beliau bekerja sebagai Direktur Kepatuhan di Bank in Bank Barclays Indonesia and PT Bank Rabobank
Barclays Indonesia dan PT Bank Rabobank Internasional Internasional Indonesia, Bank DBS Indonesia as Legal
Indonesia, Bank DBS Indonesia sebagai Direktur and Compliance Director, Corporate Secretary, and
Kepatuhan dan Legal, Corporate Secretary, dan Bank Bank Lyonnais Indonesia with the last position as Head
Credit Lyonnais Indonesia dengan posisi terakhir of Legal & Remedial Department. She began her career
sebagai Head of Legal & Remedial Department. Beliau in 1990 with Bank Central Asia.
memulai karirnya pada tahun 1990 di Bank Central Asia.
Kualifikasi Qualifications
Sarjana Hukum dari Universitas Sebelas Maret dan Bachelor of Law from Sebelas Maret University and
meraih gelar Graduate Diploma in Business, Curtin obtained a Graduate Diploma in Business, Curtin
University of Technology, Perth, Australia di tahun University of Technology, Perth, Australia in 1993, and
1993 dan di tahun 1995 meraih gelar Master of Business obtained Master of Business Administration from Edith
Administration dari Edith Cowan University, Perth Cowan University, Perth, Australia, in 1995.
Australia.
Sekretaris Perusahaan bertugas antara lain memonitor The Corporate Secretary is responsible to, among
kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan others, monitor Bank’s compliance with capital market
ketentuan pasar modal serta memastikan bahwa regulations and policies and to ensure that BOD is always
Direksi mengetahui perubahan peraturan yang terjadi updated with changes in regulations and implications.
serta implikasinya. Setiap informasi yang disampaikan All information announced by Corporate Secretary to
Sekretaris Perusahaan kepada masyarakat merupakan the public is considered as official information from the
informasi resmi dari Perusahaan sebagai Emiten atau Bank as Issuer or Public Company.
Perusahaan Publik.
Secara garis besar Sekretaris Perusahaan bertugas Overall, the duties of Corporate Secretary are as
antara lain: follows:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya 1. Stay updated on the development of Capital Market
peraturan perundang-undangan yang berlaku di especially capital market laws and regulations.
bidang Pasar Modal.
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan 2. Provide input to BOD and BOC of Issuer or Public
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk Company to comply with capital market laws and
mematuhi ketentuan peraturan perundang- regulations.
undangan di bidang Pasar Modal.
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam 3. Assist BOD and BOC in corporate governance
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: implementation, which covers:
a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, a. Information disclosure to the public, including
termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web information availability on website of Issuer or
Emiten atau Perusahaan Publik; Public Company;
b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa b. Timely report submission to Financial Services
Keuangan tepat waktu; Authority;
c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum c. Organization and documentation of General
Pemegang Saham; Meeting of Shareholders;
d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi d. Organization and documentation of BOD and/
dan/atau Dewan Komisaris; dan or BOC meetings; and
4. Sebagai penghubung atau contact person antara 4. As focal point or contact person between Company
Perusahaan sebagai Emiten atau Perusahaan Publik as Issuer or Public Company with FSA, SRO, and the
dengan OJK, SRO maupun masyarakat. public.
5. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas 5. Provide services to the public and address request
setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang of information from investors concerning Issuer or
berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Public Company’s condition.
Publik.
Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan tugasnya Corporate Secretary is assisted by Corporate Secretary
dibantu oleh unit kerja Corporate Secretary yang Unit that is responsible directly to the Director
bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang appointed as Corporate Secretary. Corporate Secretary
ditunjuk sebagai Corporate Secretary. Unit Kerja Unit is led by Corporate Secretary Head, Harris P.
Corporate Secretary dipimpin oleh Corporate Secretary Simanjuntak. His profile is available under Corporate
Head, Harris P. Simanjuntak yang profil lengkapnya Data section in this Annual Report.
dapat dilihat di bagian Data Perusahaan pada Laporan
Tahunan ini.
Sasaran Kerja Unit Kerja Corporate Secretary Objectives of Corporate Secretary Unit
Unit Kerja Corporate Secretary memiliki sasaran The Corporate Secretary Unit has the following
kerja: objectives:
1. Bertindak sebagai contact person Perusahaan 1. As the Bank’s contact person with stakeholders
dengan pemangku kepentingan (stakeholders) including regulators relating to Bank’s status as
termasuk regulator sehubungan dengan status Public Banking Company.
Perusahaan sebagai Perusahaan Perbankan Publik.
2. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa 2. Implement efforts to make sure that the Bank’s
kegiatan usaha Perusahaan termasuk penyampaian business activities including information disclosure
keterbukaan informasi kepada otoritas maupun to authorities and the public have complied with
masyarakat telah dijalankan sesuai dengan prevailing laws and regulations relevant to the
ketentuan perundang-undangan yang berlaku Bank’s status as Public Banking Company.
sehubungan dengan status Perusahaan sebagai
Perusahaan Perbankan Publik.
3. Tercapainya tertib administrasi dan kelengkapan 3. Achieve orderly administration, completeness, and
serta keamanan dokumen penting Perseroan. security of Company’s important documents.
4. Terpenuhinya hak-hak pemegang saham serta 4. Fulfillment of shareholders’ rights and Bank’s
kewajiban Perseroan kepada pemegang saham obligations to shareholders by ensuring Bank’s
melalui kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan compliance with laws and regulations applicable to
perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan Public Banking Company.
perbankan publik.
5. Tersedianya informasi yang memadai bagi 5. Availability of adequate information for the Board
Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk bahan of Directors and/or the Board of Commissioners as
pengambilan keputusan oleh Direksi dan/atau basis of decision making by the Board of Directors
Dewan Komisaris serta memastikan prosedur and/or the Board of Commissioners; ensuring that
pengambilan keputusan telah sesuai dengan decision making procedure is in line with prevailing
ketentuan yang berlaku sehingga keputusan yang regulations so that decisions reached are legitimate
dihasilkan sah dan dapat dipertanggungjawabkan. and accountable.
6. Menyelenggarakan Rapat-rapat Direksi dan/ 6. Organize the Board of Directors and/or Board of
atau Rapat Dewan Komisaris, termasuk mencatat Commissioners meetings, including recording
jalannya Rapat serta mengelola Risalah Rapat meeting proceedings and manage minutes of the
Direksi dan/atau Dewan Komisaris. Board of Directors and/or Board of Commissioners
meetings.
7. Terselenggaranya dengan baik Rapat Umum 7. Proper organization of BII General Meeting of
pemegang Saham (RUPS) BII, rapat-rapat Direksi Shareholders, the Board of Directors and/or Board
dan atau Dewan Komisaris serta event-event of Commissioners meetings, and other events
kegiatan lainnya yang melibatkan Direksi dan/ atau involving the Board of Directors and/or Board of
Dewan Komisaris. Commissioners.
9. Mengikuti perkembangan pasar modal dan 9. Stay updated on recent developments of capital
memberikan masukan/pandangan kepada market and provide input/feedback to the Board
Direksi dan/atau Dewan Komisaris terkait of Directors and/or Board of Commissioners
dengan ketentuan pasar modal khususnya aspek concerning capital market regulations especially
keterbukaan informasi maupun pelaporan aksi-aksi information disclosure and reporting of Bank’s
korporasi Perusahaan. corporate actions.
• Kewajiban Pelaporan oleh Bank ke PPATK - • Reporting obligations by the Bank to PPATK -
Permasalahan dan Kendala Bank dalam Melaksanakan Issues and Challenges of the Bank in Implementing
Kewajiban Pelaporan ke PPATK - Leinad Aganis. Reporting Obligation to PPATK - Leinad Aganis.
• Shariah Banking for Executives - International Center • Shariah Banking for Executives - International Center
for Development in Islamic Finance (ICDIF). for Development in Islamic Finance (ICDIF).
• Kewaspadaan dan Tantangan Bank di Bidang • Vigilance and Challenges of Bank in Controlling and
Pengawasan dan Pengendalian – FKDKP. Monitoring - FKDKP.
Jumlah | Total
No Kegiatan | Activity
2012 2013 2014
1 Konferensi Pers | Press Conference 21 15 13
2 Siaran Pers | Press Release 59 59 51
3 Ulasan Media | Media Coverage 1,775 1,850* 2,205
4 Pelatihan untuk Media | Journalist Training 1 1 1
5 Pertemuan dengan Media | Media Meeting/Gathering 2 1 1
6 Kunjungan Media | Media Visit 1 2 2
*) Liputan di media cetak saja | Coverage in print media online
Berita yang disampaikan terkait perusahaan selama The published articles relating to BII throughout 2014
2014 mencakup Berita Netral, Positif maupun negatif of Neutral, Positive, and Negative tone are as follows:
dapat dilihat pada tabel berikut:
Persentase tersebut berdasarkan perhitungan dari 2.192 In details, the percentage is calculated based on a total
Berita Netral dan Positif serta 13 Berita Negatif. of 2,192 Neutral and Positive News and 13 Negative
News.
Siaran pers yang telah dilakukan selama Tahun 2014 Press release published by the Bank in 2014 is as follows:
dapat dilihat pada tabel berikut:
1 CSR “BII Berbagi” untuk Korban Banjir | CSR “BII Berbagi” for Flood Victims 22-Jan-2014
2 BII Berbagi Kebahagiaan Imlek dengan Penghuni Panti Wreda | BII Berbagi Chinese New Year Celebration with 31-Jan-2014
Residents of Nursing Home
FEBRUARI
3 BII bersama Maybank Foundation Serahkan Beasiswa kepada Putera-Puteri Terbaik Indonesia untuk Tempuh 12-Feb-2014
Pendidikan Tinggi yang Lebih Baik | BII together with Maybank Foundation Provide Scholarships for Indonesian Best
Students to Reach Better High Education
4 BII Selenggarakan “BII Chinese New Year 2014” | BII Celebrates “BII Chinese New Year 2014” 12-Feb-2014
5 BII dan Gifu Shinkin Bank Jalin Kerja Sama Bisnis Strategis | BII and Gifu Shinkin Bank Enter Into Strategic Cooperation 14-Feb-2014
6 BII Selenggarakan Program Undian Berhadiah untuk Saksikan Gratis Konser Katy Perry | BII Lucky Draw Program for 17-Feb-2014
Free Katy Perry Concert Tickets
7 BII Selenggarakan “Lucky Draw 2014 FIFA World CupTM” di Brasil bersama Visa | BII and Visa “Lucky Draw 2014 FIFA 17-Feb-2014
World CupTM” in Brazil
8 Laba Bersih BII 2013 Naik 28% Mencapai Rekor Rp1,55 triliun | BII Net Income Grew 28% to All Time Record of Rp1.55 19-Feb-2014
trillion
MARET
9 Tiga Nasabah Lagi Menuju Maybank Malaysian Open 2014 | Three More Customers Go To Maybank Malaysian Open 1-Mar-2014
2014
10 BII raih Risk Management Award dalam Financial Insights Innovation Awards 2014 | BII Receives Risk Management 4-Mar-2014
Award in Financial Insights Innovation Awards 2014
11 BII Jalin Kemitraan Strategis dengan PT Asuransi Bintang Tbk untuk Lengkapi Kebutuhan Asuransi Nasabah | BII Enters 6-Mar-2014
into Strategic Partnership with PT Asuransi Bintang Tbk to Serve Customers’ Insurance Needs
12 BII dan Maybank Foundation Lestarikan Seni & Budaya di Istana Maimun, Medan | BII and Maybank Helps Preserving 10-Mar-2014
Arts and Culture in Maimum Palace, Medan
13 RUPSLB BII Tetapkan Direktur Baru | BII EGMS Appoints New Director 12-Mar-2014
14 BII dan JICA jalin kemitraan dalam penyediaan fasilitas two-step loan bagi Program Pengembangan Sumber Daya 13-Mar-2014
Manusia | BII and JICA Partners in Two-Step Loan for Human Capital Development Program
15 Program ’Biingkisan Beruntun’ Dukung Pertumbuhan Tabungan BII | ’Biingkisan Beruntun’ Program Supports BII’s 19-Mar-2014
Savings Growth
APRIL
16 BII Umumkan Penyelenggaraan BII Maybank Bali Marathon 2014 | BII Announces 2014 BII Maybank Bali Marathon 22-Apr-2014
17 BII Serahkan Grand Prize Program ’Biingkisan Beruntun’ | BII Hands Over Grand Prize of ’Biingkisan Beruntun’ 24-Apr-2014
Program
18 BII Umumkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan | BII Announces Resolutions of Annual General Meeting 28-Apr-2014
of Shareholders
19 BII dan Maybank Foundation Lanjutkan Program Beasiswa Dukung Putera-Puteri Terbaik Indonesia Raih Pendidikan 29-Apr-2014
Tinggi yang Lebih Baik | BII and Maybank Foundation Continues Scholarship Program for Indonesian Best Students to
Reach Better High Education
20 BII Catat Pertumbuhan Kredit 27% di Tengah Pasar yang Penuh Tantangan Kinerja dipengaruhi Tekanan Marjin Bunga 29-Apr-2014
Bersih & Provisi | BII Records 27% Loan Growth Despite Challenging Market Although Impacted by NIM Compressions
and Provisions
MEI
21 Kemitraan Strategis Garuda Indonesia dan BII | Garuda Indonesia and BII Strategic Partnership 5-May-2014
* Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Syariah Bilateral Terbesar di Indonesia & Kerja Sama Berbagai Bidang untuk
Mendukung Garuda beserta Mitranya | * The Largest Bilateral Shariah Financing in Indonesia & Partnership Across
Areas to Support Garuda and Partners
22 BII dan Maybank Foundation Beri Kesempatan kepada Lima Putera-Puteri Terbaik Kalimantan untuk Menjadi Penerima 7-May-2014
Program “BII-Maybank Foundation Scholarship” 2014 | BII and Maybank Foundation Opens Opportunities for Five of
Kalimantan’s Best Students as Recipients of “BII-Maybank Foundation Scholarship” 2014
23 BII Umumkan Pemenang Program “Lucky Draw Katy Perry” dan ”Lucky Draw 2014 FIFA World CupTM”, courtesy of 8-May-2014
VISA” | BII Announces Winner of “Lucky Draw Katy Perry” and ”Lucky Draw 2014 FIFA World CupTM”, courtesy of
VISA”
Komunikasi Internal kepada seluruh karyawan dilakukan Internal communications with employees are conducted
melalui media sebagai berikut: through the following media:
Terbit setiap bulan (12 edisi) sebanyak 40 halaman, Published monthly (12 editions), each consists of 40
dengan rubrikasi diantaranya: pages with the following columns:
a. Pesan Manajemen: Rubrik yang berisi pesan a. Management Message: contains message from
kepada seluruh karyawan terkait dengan informasi the management to employees pertaining BII’s
perkembangan BII, budaya kerja, dan sebagainya developments, work culture, and other matters.
yang disampaikan langsung oleh Manajemen. b. Editorial message: contains overview of topics
b. Salam Redaksi: Rubrik yang berisi pengantar Redaksi covered by the magazine in each edition.
berupa ringkasan topik-topik yang terangkum c. Focus: news that reflect BII News’ main themes/
dalam Majalah Internal pada setiap edisinya. topics in each edition.
c. Fokus: Rubrik yang berisi berita-berita yang d. Events: contains corporate actions/activities of BII
mencerminkan tema/topik utama BII News pada bank-wide or activities of BII and other institutions/
setiap edisi. companies.
d. Peristiwa: Rubrik yang berisi berita tentang aksi e. Maybank News: contains news on corporate
korporasi/kegiatan yang dilakukan BII secara actions/activities carried out by non-division or
bankwide atau BII bersama dengan institusi/ branch offices.
perusahaan lain. f. Activities: contains activities undertaken by
e. Kabar Maybank: Rubrik yang berisi berita-berita Maybank and Work Units.
tentang aksi korporasi/ kegiatan yang dilakukan g. Appreciation: contains BII’s awards given to
oleh non divisi atau kantor cabang. individuals and work units that deliver the best
f. Aktivitas: Rubrik yang berisi tentang kegiatan yang achievements.
dilakukan oleh Maybank dan Unit Kerja. h. Transformation: contains information on
g. Apresiasi: Rubrik yang berisi tentang penghargaan transformation activities implemented in the
yang diberikan BII kepada individu dan unit kerja company.
yang memberikan pencapaian terbaik kepada BII. i. Working Unit: contains news on activities in branch
h. Transformasi: Rubrik yang berisi informasi terkait offices and subsidiaries.
aktivitas transformasi yang sedang berlangsung di j. “BII Berbagi” Corner: contains information on
perusahaan. corporate social responsibility activities (“BII
i. Kabar Unit Kerja: Rubrik yang berisi tentang Berbagi”).
kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang dan k. Inspiration: contains inspirational articles for
anak perusahaan. employees, promoting work culture and Bank’s core
j. Pojok BII Berbagi: Rubrik yang berisi berita tentang values.
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan l. Info: contains brief news on BII’s operations and
(Corporate Social Responsibility/CSR) “BII Berbagi. work culture development.
k. Inspirasi: Rubrik yang berisikan artikel untuk m. Health Info: contains information and tips around
memberikan inspirasi kepada karyawan dan health and wellness.
menanamkan budaya kerja serta core values n. Intermezzo: contains quizzes with prizes for readers.
perusahaan.
l. Info: Rubrik yang berisi tentang informasi ringkas
tentang hal-hal yang terkait dengan operasional BII
dan pengembangan budaya kerja.
m. Info Sehat: Rubrik yang berisi tentang informasi
seputar kesehatan dan kebugaran.
n. Intermezzo: Rubrik yang berisi tentang kuis
berhadiah bagi para pembaca.
Penyampaian informasi kepada seluruh karyawan Delivering information to all employees via email
melalui email Presiden Direktur BII dan Corporate blast from BII President Director and Corporate
Communication diantaranya berupa: Communications channels:
Forum komunikasi yang dihadiri oleh manajemen, Communications forum attended by management,
senior manajemen, pimpinan regional dan pimpinan senior management, regional leaders, and branch
cabang untuk menginformasikan kinerja perusahaan leaders to announce the Bank’s performance for a
periode tertentu serta inisiatif-inisiatif yang sedang certain period as well as existing and future initiatives.
dan akan dilaksanakan. Selama 2014, townhall meeting In 2014, Townhall Meeting was held on 21 February
telah diselenggarakan pada 21 Februari 2014, 16 Mei 2014, 16 May 2014, and 28 August 2014.
2014, 28 Agustus 2014, dan 12 November 2014.
Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan perihal BII Corporate University portal http://biiportal/
pesan manajemen, kegiatan perusahaan, dll melalui communicates to all employees management’s
portal BII Corporate University message, corporate activities, and other messages:
http://biiportal/
BII telah mengimplementasikan fungsi pengendalian BII implements control function in its operational
intern dalam kegiatan operasionalnya termasuk activities, including through job separation, dual control,
melalui pemisahan tugas, dual control, rekonsiliasi reconciliation, standard operating procedure, and
serta standar proses kerja dan pedoman pelaksanaan. implementation guidelines. Internal Control refers to
Pengendalian Intern didasarkan pada beberapa several policies issued by regulators and Committee of
referensi antara lain ketentuan yang dikeluarkan oleh Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
regulator dan Committee of Sponsoring Organizations (COSO).
of the Treadway Commission (COSO).
Pelaksanaan sistem pengendalian intern dilakukan Internal Control aims to ensure the Bank’s compliance
untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan with existing regulations, availability of financial
yang berlaku, tersedianya informasi keuangan dan information and management, and efficient and
manajemen, kegiatan usaha Bank dilakukan secara effective business activities of the Bank for early
efisien dan efektif serta mengidentifikasi kelemahan weakness detection. Internal control system in BII
yang mungkin terjadi secara dini. Sistem pengendalian ensures that the Bank’s operational activities are
intern di BII dilakukan agar kegiatan operasional Bank healthy, safe, and controllable.
dapat berjalan secara sehat, aman dan terkendali.
Terselenggaranya Sistem Pengendalian Intern Bank Reliable and effective Internal Control System is the
yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari responsibility of the Bank’s management. In addition,
jajaran manajemen Bank. Selain itu, manajemen Bank the management is also responsible to foster effective
juga berkewajiban untuk meningkatkan risk culture risk culture and ensure that risk culture is embedded in
yang efektif pada organisasi Bank dan memastikan hal all levels of the organization.
tersebut melekat di setiap jenjang organisasi.
SKAI berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas IAU has active role to continuously improving
sistem pengendalian intern secara berkesinambungan effectiveness of internal control system on BII’s
atas kegiatan operasional BII untuk pencapaian tujuan operations in order to achieve the Bank’s goals and
dan sasaran BII. objectives.
SKAI melakukan penilaian atas komponen/area yang IAU’s assessment on operational components/areas
dilakukan pemeriksaan berdasarkan ROCAM (Risk is based on ROCAM (Risk Management, Operational
Management, Operational Controls, Compliance, Asset Controls, Compliance, Asset Quality, and Management).
Quality, dan Management).
Compliance Compliance
Penilaian terhadap komponen Compliance dilakukan Compliance audit aims to assess the consistency of
untuk menilai apakah fungsi kepatuhan yang berupa compliance function – consisting of a series of actions
serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang or ex-ante (preventive) steps – and ensure that policies,
bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa provisions, systems, procedures, and business activities
kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta performed by branch offices/units have been in line
kegiatan usaha yang dilakukan oleh kantor cabang/unit with Bank Indonesia regulations and other applicable
kerja telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia laws and regulations, including Shariah Principles for
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Shariah Commercial Banks and Shariah Business Unit.
termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah.
Management Management
Penilaian terhadap komponen Management Management Audit covers assessment on general
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap management principles, structure and composition of
penerapan prinsip-prinsip manajemen umum, branch offices/units (management quality), planning,
struktur dan komposisi pengurus kantor cabang/ organizing, directing and controlling, methods of
unit kerja (kualitas manajemen), planning, organising, handling conflict of interests, information transparency
directing & controlling, penanganan conflict of and customer education, and ability to optimally
interest, transparansi informasi dan edukasi nasabah, manage physical assets (premises) and human capital.
kemampuan mengelola aset-aset fisik (premises) dan
sumber daya manusia secara optimal.
Ruang lingkup sistem penilaian hasil Audit Teknologi The scope of IT Audit results implemented and used
Informasi (TI) terhadap unit kerja penyelenggara by Units are based on the adequacy of internal control
dan pengguna TI adalah berdasarkan kecukupan on Bank’s information systems, implementation of IT
pengendalian intern dalam sistem informasi bank, confidentiality, integrity, and availability; effectiveness
penerapan prinsip kerahasiaan (confidentiality), of IT implementation planning and oversight, and
integritas (integrity) dan ketersediaan (availability) compliance evaluation with internal policies, Bank
TI, efektivitas perencanaan dan pengawasan Indonesia regulations, applicable laws and regulations,
penyelenggaraan TI, serta mengevaluasi kepatuhan and international best practices such as COBIT.
terhadap ketentuan intern, ketentuan Bank Indonesia
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta
international best practices seperti COBIT.
Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab The Board of Commissioners is responsible to endorse
mengesahkan dan mengkaji ulang secara berkala and periodically review the Bank’s overall policies and
terhadap kebijakan dan strategi usaha Bank secara business strategies, understand key risks of the Bank,
keseluruhan, memahami risiko utama yang dihadapi determine risk tolerance, and ensure that the Board of
Bank, menetapkan tingkat risiko yang dapat ditolerir Directors has taken necessary steps to identify, measure,
(risk tolerance), dan memastikan bahwa Direksi monitor, and control risks. In addition, the Board of
telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan Commissioners also establishes organization structure
untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan and assures that the Board of Directors is monitoring
mengendalikan risiko tersebut. Selain itu Dewan the effectiveness of Internal Control System.
Komisaris juga mengesahkan struktur organisasi dan
memastikan bahwa Direksi telah memantau efektivitas
pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern.
Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan sistem The Board of Directors is responsible to define internal
pengendalian intern yang baik untuk mencapai tujuan control system most appropriate for the Bank’s goal
Bank serta melakukan monitoring dan memastikan achievements, monitor, and ensure that follow-ups and
tindak lanjut serta komitmen yang diberikan kepada commitments made to regulators are enacted properly.
regulator telah ditindaklanjuti dengan baik. Direksi The Board of Directors executes policies and strategies
melaksanakan kebijakan dan strategi yang telah disetujui approved by the Board of Commissioners and develops
oleh Dewan Komisaris serta mengembangkan prosedur procedures to identify, measure, monitor, and control
untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan risks of the Bank. The Board of Directors also maintains
mengendalikan risiko yang dihadapi Bank, memelihara organization structure that reflects clear authority,
struktur organisasi yang mencerminkan kewenangan, accountability, and reporting lines; ensures that
tanggung jawab dan hubungan pelaporan yang delegation of authority is carried out effectively, and
jelas, memastikan bahwa pendelegasian wewenang oversees consistent accountability implementation. In
berjalan secara efektif yang didukung oleh penerapan addition, the Board of Directors establishes policies,
akuntabilitas yang konsisten. Selain itu Direksi juga strategies, and internal control procedures and monitor
menetapkan kebijakan dan strategi serta prosedur adequacy and effectiveness of internal control system.
pengendalian intern dan memantau kecukupan dan
efektivitas dari sistem pengendalian intern.
Evaluasi dan Lingkungan Pengendalian Intern Internal Control Evaluation and Environment
Sistim Pengendalian intern dijalankan secara efektif Internal Control System is executed effectively and
dan efisien, tidak ada pengecualian dalam pelaksanaan efficiently without exemptions in its monitoring
prosedur pengawasan serta senantiasa menjaga procedures. Environment conducive to internal control
lingkungan yang menunjang upaya pengendalian intern. is also maintained. Overall, internal control system
Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern quality is fairly well. Issues arising from weaknesses in
telah berjalan dengan baik. Permasalahan yang timbul internal control are reported to the Board of Directors
karena kelemahan pengendalian intern dilaporkan and consistently followed-up to minimize risks in
kepada Direksi dan ditindaklanjuti secara konsisten accordance with existing regulations.
untuk meminimalkan risiko sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Dewan Komisaris, melalui komite-komite yang telah The Board of Commissioners, through its committees,
dibentuk melakukan pengkajian atas lingkungan review control environment and conducted an
pengendalian dan melakukan penilaian secara independent assessment. The result is communicated
independen yang dikomunikasikan kepada Direksi to the Board of Directors for follow-up.
untuk ditindaklanjuti.
Dewan Komisaris dan Direksi, melalui Komite Pemantau The Board of Commissioners and Directors through
Risiko dan Komite Manajemen Risiko, memastikan ROC and RMC ensure that risk management has been
bahwa pengelolaan risiko telah dilaksanakan dengan implemented robustly.
baik.
Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi Control Activities and Separation of Functions
Kegiatan pengendalian melibatkan seluruh karyawan Control activities involve all employees of the Bank,
Bank, termasuk Direksi. Kegiatan pengendalian including the Board of Directors. Control activities are
direncanakan dan diterapkan guna mengendalikan planned and implemented to control identified risks.
risiko yang telah diidentifikasi. Kegiatan pengendalian The activities also include determination of control
mencakup pula penetapan kebijakan dan prosedur policies and procedures as well as early verification
pengendalian serta proses verifikasi lebih dini untuk process to make sure that policies and procedures
memastikan bahwa kebijakan dan prosedur secara are consistently complied with. Control activities are
konsisten dipatuhi, serta merupakan kegiatan yang integral part of the Bank’s daily activities.
tidak terpisahkan dari setiap fungsi atau kegiatan Bank
sehari-hari.
Kegiatan dan prosedur pengendalian risiko dilaksanakan Risk control activities and procedures are implemented
oleh unit pendukung yang telah dibentuk oleh BII by supporting unit in BII, among others RMC and
antara lain yaitu Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit Committee. Compliance Unit is responsible to
Audit. Unit Kerja Kepatuhan bertanggung jawab untuk disseminate banking regulations, conduct compliance
mensosialisasikan ketentuan perbankan yang berlaku, testing on new internal policies, review proposed
melakukan uji kepatuhan atas kebijakan internal baru products/activities, apply AML and TFC programs, and
dan melakukan review atas usulan produk/aktivitas monitor compliance through Compliance Plan Self
baru, menerapkan program Anti Pencucian Uang Assessment.
(APU), Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) serta
memonitor pelaksanaan kepatuhan melalui Compliance
Plan Self Assessment.
Unit Kerja terkait melakukan review data secara Relevant units periodically review data to confirm
berkala atas keberadaan dan efektivitas pengendalian, presence and effectiveness of control, adequate
pembagian tugas yang memadai, dan verifikasi rutin distribution of duties, and to have regular verification
atas akurasi. Aktivitas, tugas dan tanggung jawab unit on accuracy. Activities, duties, and responsibilities
kerja terkait diuraikan pada bagian lain dari laporan of relevant units are discussed in details in separate
GCG ini. sections under this GCG report.
Telah tersedia prosedur pengumpulan data dan teknologi Data collection procedure and information technology
informasi yang dapat menghasilkan laporan kegiatan system are available to produce reports on business
usaha, kondisi keuangan, penerapan manajemen activities, financial conditions, risk management
risiko dan pemenuhan ketentuan yang mendukung implementation, and fulfillment of regulations that
pemenuhan tugas Direksi dan Dewan Komisaris. Direksi support the performance of the Board of Directors
mengidentifikasi informasi penting yang diperlukan and Commissioners’s responsibilities. The Board of
Perusahaan, merangkum, dan mengkomunikasikannya Directors identifies important information that the
dalam bentuk dan waktu yang tepat sehingga karyawan Bank needs, summarize the data, and communicates
dapat menjalankan kewajibannya dan pihak-pihak luar the information in appropriate forms and times so
yang berkepentingan dapat mengetahui kondisi Bank. that employees can perform their duties and external
parties are always up to date with the Bank’s conditions.
Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Oversight Activities and Corrective Actions
Penyimpangan
Direksi, Unit Kerja terkait, dan Audit Intern melakukan The Board of Directors, relevant units, and Internal Audit
pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas conduct continuous oversight on overall effectiveness
keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern. of internal control implementation. Oversight on key
Pemantauan terhadap risiko utama telah diprioritaskan risks is priority and part of daily activities, including
dan menjadi bagian kegiatan sehari-hari, termasuk periodical evaluation.
evaluasi secara berkala.
Audit Intern didukung oleh sumber daya yang Internal Audit is supported with manpower that is
memiliki kompetensi dan jumlah yang memadai sufficient in competence and number to evaluate
untuk mengevaluasi keseluruhan sistim pengendalian the overall internal control system on strategy,
intern atas strategi, kegiatan operasional dan metode operational activities, and financial information process
pemrosesan informasi keuangan. Audit Intern methodologies. Internal Audit reports its findings to
senantiasa menyampaikan hasil temuan audit kepada Audit Committee and the Board of Directors so that
Komite Audit dan Direksi agar kelemahan atau weaknesses and gaps can be improved.
kekurangan yang ada dapat segera diperbaiki.
Direksi dan Pejabat Bank memiliki komitmen dan telah The Board of Directors and the Bank’s executive officers
melakukan tindak lanjut atas hasil pemantauan yang are committed to take follow-up actions on findings and
telah dilakukan maupun rekomendasi Audit Intern. recommendations from Internal Audit.
Fungsi audit intern merupakan salah satu komponen Internal Audit is one of GCG components that actively
GCG yang ikut berperan aktif dalam membentuk dan contribute to the development and enhancement of the
meningkatkan lingkungan pengendalian perusahaan Bank’s control environment. BII’s internal audit function
(control environment). Fungsi audit intern BII dijalankan is performed by Internal Audit Unit (IAU).
oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
Dalam melaksanakan fungsinya, SKAI berpedoman In its activities, IAU observes Standard of Internal Audit
kepada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Function Implementation issued by Bank Indonesia and
(SPFAIB) dari Bank Indonesia dan International International Standards for the Professional Practice
Standards for the Professional Practice of Internal of Internal Audit (IPPF) from The Institute of Internal
Audit (IPPF) dari The Institute of Internal Auditors (IIA). Auditors (IIA).
b. Untuk mendukung independensi dan menjamin b. To ensure independency and avoid inhibition of audit
tidak ada pembatasan audit serta wewenang scope and authority in monitoring audit follow-ups,
dalam memantau tindak lanjut, Kepala SKAI Head of IAU directly communicates with the Board
dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan of Commissioners or through Audit Committee
Komisaris dan atau melalui Komite Audit untuk matters relating to audit. All communications
menginformasikan berbagai hal yang berhubungan are reported to President Director and copied to
dengan audit. Pemberian informasi tersebut harus Compliance Director.
dilaporkan kepada Presiden Direktur dengan
tembusan kepada Direktur Kepatuhan.
Beliau menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit She serves as Head of Internal Audit Unit of BII since
Intern BII sejak February 2014 hingga Laporan February 2014 up to the publication of this GCG Report.
Pelaksanaan GCG ini diterbitkan.
President Audit
Head, Internal
Audit
c. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian c. Review and evaluate implementation of internal
intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan control and risk management system in accordance
kebijakan BII. with BII’s policies.
d. Melakukan evaluasi dan penilaian atas efisiensi d. Evaluate and assess efficiency and effectiveness in
dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, finance, accounting, operations, human resources,
operasional, sumber daya manusia, pemasaran, marketing, information technology, and other
teknologi informasi, dan kegiatan lainnya. activities.
e. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang e. Provide recommendations for improvement and
obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada objective information concerning audit subject
manajemen. matters to management.
f. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan f. Produce and submit audit report to President Director
kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris and BOC with copies to Compliance Director, Risk
dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan, Management Director, relevant directors, and
Direktur Manajemen Risiko, Direktur terkait, dan relevant auditee.
auditee terkait. g. Monitor and analyze data on adequacy of follow-
g. Melakukan pemantauan dan analisa atas kecukupan up actions on audit findings; report to President
tindak lanjut hasil audit termasuk didalamnya Director and BOC through Audit Committee should
memberikan laporan kepada Presiden Direktur dan auditee fails to follow-up audit findings.
Dewan Komisaris melalui Komite Audit dalam hal h. Prepare report to be submitted by President Director
auditee tidak menindaklanjuti hasil audit. and BOC to OJK, concerning:
h. Menyiapkan laporan yang akan disampaikan oleh • Implementation and key audit results (by semester)
Presiden Direktur dan Dewan Komisaris kepada OJK including highly classified audit information. The
tentang: report is to be submitted to Bank Indonesia no
• Pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern later than 2 (two) months after end of a semester;
(per semester) termasuk informasi hasil audit yang • All findings that potentially disrupt Bank’s business
bersifat sangat rahasia. Batas waktu penyampaian continuity, to be submitted to Bank Indonesia no
laporan kepada Bank Indonesia adalah 2 (dua) later than 7 (seven) days upon the finding;
bulan setelah akhir semester; • External report review that states opinion on
• Setiap temuan yang diperkirakan dapat IAU performance and compliance with Bank’s
mengganggu kelangsungan usaha Bank. Batas standards of internal audit implementation as
waktu penyampaian laporan kepada Bank well as steps of improvement. The report is to be
Indonesia adalah 7 (tujuh) hari sejak temuan audit submitted to Bank Indonesia no later than 1 (one)
diketahui; month since the Bank receives external review
• Laporan hasil kaji ulang pihak eksternal yang report and reported at least once every 3 (three)
memuat pendapat tentang hasil kerja SKAI dan years.
kepatuhannya terhadap standar pelaksanaan i. Act as consultant for BII’s internal parties – respond
fungsi audit intern bank serta perbaikan yang proposal of policies, systems, and procedures to
mungkin dilakukan. Batas waktu penyampaian ensure adequacy of internal control.
laporan kepada Bank Indonesia adalah 1 (satu) j. Maintain internal auditor professionalism by
bulan setelah hasil kaji ulang oleh pihak ekstern having suitable knowledge, skills, experience, and
diterima oleh Bank dan sekurang-kurangnya appropriate certifications through continuous
dilakukan sekali dalam 3 (tiga) tahun. training programs.
i. Berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern k. Create quality assurance program to evaluate and
BII antara lain dengan memberikan tanggapan ensure quality of internal audit operational activities.
atas usulan kebijakan, sistem, dan prosedur untuk l. Design audit methodology development program to
memastikan kecukupan pengendalian intern. continually enhance efficiency and effectiveness of
j. Menjaga profesionalisme auditor intern dengan IAU’s performance.
pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, serta
program sertifikasi yang memadai melalui program
pendidikan berkelanjutan.
k. Membuat program pengendalian mutu (quality
assurance program) untuk mengevaluasi dan
menjamin mutu kegiatan operasional audit intern.
l. Membuat program pengembangan metodologi audit
untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja
SKAI secara berkesinambungan.
Jumlah Karyawan dan Sertifikasi Profesi Staff Members and Professional Certification
Per 31 Desember 2014, SKAI memiliki total 101 As of 31 December 2014, IAU has total 101 staff members.
karyawan. Untuk mempertahankan standar kinerja To maintain performance standard and continually
dan meningkatkan kompetensi auditor secara increase competence of its auditors, all IAU’s auditors
berkesinambungan, setiap auditor SKAI diwajibkan are required to attend internal and external trainings
untuk mengikuti pelatihan internal maupun eksternal including e-learning programs. To realize professional
serta pelatihan berbasiskan e-learning. Untuk audit activities, IAU also recommends its auditors to
menunjang pelaksanaan audit yang profesional, auditor hold at least 1 professional certificate. Professional
SKAI juga direkomendasikan untuk memiliki minimal 1 certifications that IAU’s auditors hold as of 31 December
jenis sertifikasi profesi. Sertifikasi profesi yang dimiliki 2014 are the following:
auditor SKAI sampai dengan 31 Desember 2014 adalah
sebagai berikut:
Untuk mendukung pelaksanaan fungsinya, audit To be able to fully perform its function, internal audit
intern harus diberikan wewenang, kedudukan, dan needs to have authority, position, and responsibilities
tanggung jawab yang dinyatakan dalam Piagam Audit as set down in Internal Audit Charter, which is a
Intern. Piagam Audit Intern merupakan pernyataan formal statement that delineates mission and scope,
formal yang menegaskan mengenai misi dan ruang position and independency, accountability, authority,
lingkup, kedudukan, dan independensi, akuntabilitas, responsibilities, qualification, and ethics of BII’s IAU’s
wewenang, tanggung jawab, kualifikasi dan kode etik internal auditors. Periodically, IAU revisits its Charter;
auditor intern SKAI BII. SKAI secara berkala melakukan IAU Charter update is underway and is planned for
kaji ulang terhadap Piagam Audit Intern. Pengkinian issuance in the first quarter of 2014.
Piagam sedang dilakukan dan direncanakan akan terbit
pada kuartal pertama 2015.
Fokus dan Pelaksanaan Audit 2014 Audit Focus and Implementation 2014
Di tahun 2014 SKAI telah melakukan 150 penugasan In 2014, IAU executed 150 audit assignments that
audit yang mencakup 381 kunjungan kantor dalam covered a total of 381 visits consisting of regular,
bentuk audit regular, audit tematik, audit surpise, thematic, surprise, and special audit as well as credit
special audit serta kaji ulang pada area perkreditan review through post approval review and post mortem
melalui penugasan post approval review (PAR) dan post review assignments. Scope of audit included domestic
mortem review (PMR). Cakupan audit meliputi audit and overseas branch offices, units in the head office
pada kantor cabang dalam dan luar negeri, unit kerja (business and supporting), technology and information
kantor pusat (bisnis dan fungsi support), teknologi systems, credit, and special audit assignments. The table
dan sistem informasi, audit pada area perkreditan, below presents details of the number of assignments:
serta melakukan audit khusus dengan rincian jumlah
penugasan sebagai berikut:
Fokus dan Rencana Audit 2015 Audit Focus and Plan 2015
Di tahun 2015, SKAI memfokuskan audit pada seluruh In 2015, the focus of IAU is BII’s main branch offices (79
kantor cabang induk BII (79 kantor cabang di dalam domestic branch offices and 2 overseas branch offices),
negeri dan 2 kantor cabang di luar negeri), perkreditan, credit, subsidiaries, treasury activities, anti-money
anak perusahaan, kegiatan treasury, anti pencucian laundering, and operational risk management.
uang, dan manajemen risiko operasional.
Cakupan audit meliputi audit pada kantor cabang Audit scope extends to branch offices (81 offices), units
(81 kantor), unit kerja kantor pusat (bisnis dan fungsi in the head office (business and supporting), technology
support), teknologi dan sistem informasi, serta area and information systems, and credit, with the following
perkreditan dengan rincian jumlah penugasan sebagai details:
berikut:
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan audit, SKAI To support audit activities, IAU develops latest audit
melakukan pengembangan teknik audit terkini dengan techniques by conducting continuous monitoring
melakukan continuous monitoring melalui analisa through Management Information System (MIS)
Management Information System (MIS) dan penerapan analysis and applying continual and integrated
Computer Assisted Audit Technique (CAATS) Computer Assisted Audit Technique (CAATS). With
yang berkesinambungan dan terintegrasi. Dengan CAATS, IAU is able to make comprehensive data analysis
penerapan CAATS, SKAI mampu menganalisa data and at the same time focusing on unusual conditions,
secara lebih menyeluruh sekaligus mampu terfokus therefore capable of providing all-round audit activities.
pada kondisi yang tidak biasa (unusual conditions)
sehingga bisa melaksanakan kegiatan audit secara lebih
komprehensif.
Selain itu, untuk memastikan kualitas pelaksanaan To ensure high quality of internal audit, IAU regularly
audit intern, SKAI melakukan kaji ulang intern secara holds internal review led by Quality Assurance unit.
regular yang dilakukan oleh unit Quality Assurance, Every three years, the IAU is reviewed by external
dan setiap tiga tahun sekali dilakukan kaji ulang oleh auditor. The last external review was conducted in
auditor eksternal. Kaji ulang oleh pihak eksternal February 2014 for audit period 2011 to 2014, and IAU
terakhir dilakukan pada bulan Pebruari tahun 2014 was declared compliant with SPFAIB policies.
untuk periode audit 2011 hingga 2014 dan dinyatakan
bahwa SKAI telah memenuhi ketentuan SPFAIB.
SKAI berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas IAU is actively involved in efforts to continually
sistem pengendalian intern secara berkesinambungan enhance effectiveness of internal control system in BII’s
atas kegiatan operasional BII untuk pencapaian tujuan operations in order to support BII in realizing its goals
dan sasaran BII. and objectives.
Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) Funds provision to related parties and debtors/core
dan debitur/group inti per tanggal 31 Desember 2014 group as of 31 December 2014 is as follows:
adalah sebagai berikut:
Penyediaan dana kepada pihak terkait dengan Bank Funds provision to the Bank’s related parties and to
(related party) dan kepada debitur/group inti telah debtors/core groups comply with regulations from Bank
dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia on Legal Lending Limit. There are no breaches
Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit or excess of LLL during 2014.
(BMPK), dan tidak terdapat pelampauan maupun
pelanggaran BMPK sepanjang tahun 2014.
Secara berkala bank menyampaikan laporan kepada Periodically, the Bank submits reports to regulators,
Regulator meliputi: namely:
• Laporan Bulanan Pihak Terkait dengan Bank (related • Monthly Report on Related Parties to the Bank, for
party) untuk Individual bank only data
• Laporan Triwulanan Pihak Terkait Bank (related party) • Quarterly Report on Related Parties to the Bank,
untuk konsolidasi dengan Perusahaan Anak consolidated with subsidiaries
• Laporan Enam Bulanan Daftar Rincian Pihak Terkait • Six-Month Report on Details of Related Parties to the
dengan Bank (related party) Bank
• Laporan Bulanan Debitur Inti Bank • Monthly Report on Bank’s Core Debtors
Untuk laporan tersebut diatas Bank telah memiliki The Bank has automated reporting system in place to
otomasi pelaporan untuk Penyediaan Dana kepada generate reports on Fund Provision to Related Parties
Pihak Terkait Bank (related party) baik Individual Bank that can accommodate bank-only data, consolidated
maupun Konsolidasi dengan Perusahaan Anak, serta data with subsidiaries, and data on fund provision to
penyediaan Dana kepada Debitur Inti. core debtors.
Bank telah memiliki kebijakan internal mengenai The Bank also has internal policy on mechanisms to
mekanisme pemantauan penyediaan dana dengan monitor fund provision, taking into account distribution/
memperhatikan penyebaran/diversifikasi portofolio diversification of fund provision portfolio. The Bank has
penyediaan dana yang diberikan dan Bank telah internal policy on limit of funds provided, such as limit
menetapkan kebijakan internal mengenai limit for large exposures to debtors and obligors.
penyediaan dana, seperti diantaranya adalah penetapan
limit internal penyediaan dana besar untuk debitur dan
obligor.
Di bawah ini disampaikan laporan yang dimaksud di The following table presents above data for position as
atas untuk posisi per 31 Desember 2014 of 31 December 2014.
1. Penyediaan dana kepada Pihak Terkait dengan Bank 1. Fund provision to related parties of the Bank:
(related party) sebagai berikut:
2. Penyediaan dana kepada 10 debitur terbesar (Large 2. Funds provision to 10 largest debtors (large
Exposure) sebagai berikut: exposures):
Nama Debitur | Debtor Name Kolektibilitas | Collectibility Saldo (dalam Rp) | Outstanding (in Rp)
A 1 1,787,301
B 1 1,416,795
C 1 1,219,727
D 1 1,189,151
E 1 1,187,970
F 1 1,149,381
G 1 1,091,654
H 1 1,045,315
I 1 1,013,594
J 1 991,928
Total 12,092,816
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan Public Accountant Firm (KAP) conducting
Pemeriksaan Umum tahun 2014 General Audit in 2014
Sebagai perusahaan publik, BII menunjuk Akuntan As a public listed company, BII appoints Public
Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar Accountant and Public Accountant Firm (KAP)
di Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan registered with Bank Indonesia and/or Financial
untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan BII. Services Authority too perform audit on BII’s financial
statements.
Berdasarkan rekomendasi Komite Audit melalui Based on the recommendations from Audit Committee
Dewan Komisaris, RUPS telah menunjuk Purwantono, delivered by BOC, the GMS appointed Purwantono,
Suherman & Surja (PSS) yang terafiliasi dengan Ernst & Suherman & Surja (PSS), member of Ernst & Young (EY)
Young (EY) sebagai auditor ekstern yang independen as independent external auditor assigned to audit BII’s
untuk memeriksa laporan keuangan BII tahun buku financial statements for fiscal year ended 31 December
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 2014.
Penunjukkan KAP Purwantono, Suherman & Surja The 2014 fiscal year assignment is the fifth appointment
(PSS) yang terafiliasi dengan Ernst & Young (EY) dan for KAP Purwantono, Suherman & Surja (PSS), member
Akuntan Publiknya untuk tahun buku 2014 adalah tahun of Ernst & Young (EY) and third appointment for the
kelima untuk KAP-nya dan tahun ketiga untuk Akuntan Public Accountant.
Publiknya.
Berdasarkan track record yang dimiliki oleh BII, Akuntan Based on their track record with BII, the Public
Publik dan KAP telah menunjukkan bahwa mereka Accountant and the KAP have proved their ability to
mampu bekerja secara independen, memenuhi standar work independently, to meet professional standards of
profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta public accountant, and to work within the corridor of
ruang lingkup audit yang ditetapkan. established audit scope.
Akuntan Publik telah melakukan komunikasi dengan The Public Accountant has communicated with Financial
Otoritas Jasa Keuangan mengenai kondisi Bank untuk Services Authority concerning the Bank’s conditions for
tahun buku 2014 pada tanggal 13 Januari 2015. fiscal year 2014 on 13 January 2015.
Untuk tahun buku 2014, Akuntan Publik telah The Public Accountant has conducted its audit
melaksanakan auditnya secara independen dan sesuai independently and in accordance with professional
dengan standar profesional audit. audit standards for fiscal year 2014.
Cakupan hasil audit tahun 2014 sesuai dengan ruang The scope of audit in 2014 is consistent with established
lingkup audit yang telah ditentukan. Auditor telah scope. The Auditor has performed objective audit
melakukan audit secara obyektif sesuai dengan standar according to professional standards.
profesinya.
Izin usaha dari KAP Purwantono, Suherman & Surja KAP Purwantono, Suherman & Surja obtained business
telah mendapatkan persetujuan izin usaha dari Menteri license from Minister of Finance of the Republic of
Keuangan RI berdasarkan keputusan No.381/KM.1/2010 Indonesia by virtue of decision No.381/KM.1/2010 dated
tertanggal 24 Mei 2010. 24 May 2010.
a. Jasa kajian untuk melakukan kajian atas a. Review services on unaudited reporting package
reporting package konsolidasian yang tidak consolidated for a 6-month period ended 30 June
diaudit untuk periode 6 bulan yang berakhir 2014 with audit fee amounting to Rp930,000,000.
pada 30 Juni 2014 dengan biaya sebesar
Rp 930.000.000.
b. Jasa yang diberikan untuk menerbitkan Comfort b. Services to issue Comfort Letter and help the Bank in
Letter dan membantu Bank dalam rangka persiapan preparing prospectus of Rights Issue VII with service
dokumen penawaran (prospektus) Penawaran fee amounting to Rp 695,000,000.
Umum Terbatas VII dengan biaya sebesar Rp
695.000.000.
c. Jasa yang diberikan untuk menerbitkan Comfort c. Services to issue Comfort Letter and help the Bank
Letter dan membantu Bank dalam rangka persiapan in preparing prospectus for issuances of BII Sukuk
dokumen penawaran (prospektus) Penerbitan Sukuk and Subordinated Debt with service fee amounting
dan Subordinated Debt BII dengan biaya sebesar Rp to Rp 795,000,000.
795.000.000.
Independensi Independence
Dalam rangka untuk menjaga independensi selama To maintain independence throughout the process
pemeriksaan umum tahun 2014, maka Akuntan yang of general audit in 2014, the Accountant serving as
bertindak sebagai Partner-in-Charge (PIC) telah Partner-in-Charge (PIC) has signed “Statement of
menanda-tangani “surat pernyataan independen” Impartiality” by letter No. 05310/PSS-AS/2015 dated 8
dengan surat No. 05310/PSS-AS/2015 tanggal 8 September 2014. The letter states that KAP Purwantono,
September 2014. Dalam surat tersebut dinyatakan Suherman & Surja (member firm of Ernst & Young), its
bahwa KAP Purwantono, Suherman & Surja (anggota Partner and team members conducting audit on BII’s
dari Ernst & Young), baik Partner maupun anggota tim financial statements are independent parties pursuant
yang melakukan audit atas laporan keuangan BII adalah to Decision Letter of Bapepam-LK Chairman No. Kep-
independen sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam 86/BL/2011 dated 28 February 2011 on Independency of
– LK No. Kep-86/BL/2011 tertanggal 28 Februari 2011 Public Accountants that Provide Services to the Capital
tentang tentang Independensi Akuntan Publik yang Market.
Memberikan Jasa di Pasar Modal.
Hubungan Antara Bank, Akuntan Publik, dan Relationship of the Bank, Public Accountant,
Otoritas Jasa Keuangan and Financial Services Authority
BII menjalin komunikasi terbuka dan memberikan BII maintains open communications and provides
informasi serta data yang lengkap kepada auditor comprehensive data to external auditors for the purpose
eksternal untuk kepentingan pemeriksaan selama of audit during audit period of 2014. Communications
periode pelaksanaan audit tahun 2014. Komunikasi and engagement with external auditors are always
dan kerjasama dengan auditor eksternal senantiasa consistent with latest accounting policies, including
dilakukan terkait dengan kebijakan akuntansi terbaru, policies in taxation, so as to produce reasonable
termasuk perkembangan perpajakan sehingga laporan presentation of financial statements. The BOD has
keuangan disajikan secara wajar. Management Letter addressed and ensured that Management Letter from
yang diterima dari Auditor Independen juga telah Independent Auditor receives follow-up actions.
menjadi perhatian Direksi untuk ditindaklanjuti.
Untuk mendukung penerapan manajemen risiko Bank To support risk management implementation, the Bank
telah memiliki struktur organisasi yang memadai has established adequate organizational structure,
antara lain : Komite Audit, Komite Pemantau Risiko consisting of among others: Audit Committee, ROC,
(ROC), Komite Manajemen Risiko (RMC), Komite RMC, ALCO, ITSC, RNC, IAU, Compliance Unit, and Risk
Asset & Liability (ALCO), Komite Pengarah Teknologi Management Unit. The structure is regularly updated to
Informasi (IT Steering Committee), Komite Remunerasi keep in line with evolving organizational and business
& Nominasi (RNC), Satuan Kerja Audit Intern, Satuan needs.
Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen
Risiko. Struktur organisasi senantiasa dikinikan untuk
mengikuti perkembangan kebutuhan organisasi dan
bisnis.
Peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi dalam Active oversight role of the Board of Commissioners and
pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan risiko Directors on the implementation of risk management
dilakukan melalui komite-komite. Dewan Komisaris is performed through committees. The Board of
melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan Commissioners oversees policies and performance of
pelaksanaan manajemen risiko melalui Komite risk management through ROC that conduct periodic
Pemantau Risiko yang melakukan rapat secara meetings, evaluates, or recommends processes that
periodik, serta mengevaluasi atau merekomendasikan require the Board of Commissioners’ approval as
atas proses yang memerlukan persetujuan Dewan stipulated in Bank’s Articles of Association and OJK
Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Bank dan regulations. Meanwhile, RMC is a committee under
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Sedangkan Komite the Board of Directors and is responsible for managing
Manajemen Risiko merupakan komite yang berada the risks of both Bank and Subsidiaries through the
di bawah Direksi dan bertanggung jawab mengelola development of risk strategy, policy and evaluation on
risiko keseluruhan Bank dan anak perusahaan dengan significant risk issues.
melakukan pengembangan strategi risiko, kebijakan
dan mengevaluasi permasalahan risiko yang signifikan.
Dalam tugas pengelolaan Risiko tersebut Satuan Kerja In carrying out the duties, Risk Management Unit is
Manajemen Risiko merupakan unit independen yang an independent unit responsible to formulate policies
berfungsi untuk membuat kebijakan dan memantau and monitor risks associated with Bank’s operational
risiko-risiko yang ada di dalam kegiatan serta proses- activities and processes. From the perspective of Three
proses yang ada di Bank. Dari sisi penerapan Three Lines Lines of Defence, Risk Management Unit together with
of Defence, Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama- Compliance Unit are the second line of defence that
sama dengan Satuan Kerja Kepatuhan berada sebagai monitor all activities and processes in Business Units as
lini kedua yang berfungsi untuk memantau kegiatan the first line of defence, while IAU acts as the third line
serta proses yang ada pada Satuan Kerja Bisnis pada of defence that undertakes internal control functions.
lini pertama, dan dilengkapi dengan Satuan Kerja Audit
Internal sebagai lini ketiga yang menjalankan fungsi
pengendalian kontrol internal.
Untuk menanamkan tingkat kesadaran risiko yang To promote risk awareness to all employees, the Bank
tinggi kepada seluruh karyawan, Bank senantiasa regularly disseminates risk manaegment principles
mensosialisasikan prinsip-prinsip manajemen risiko through risk awareness campaign, posters, and other
melalui kampanye kesadaran risiko, pemasangan internal publication media as well as relevant trainings
poster, dan media publikasi internal lainnya, serta organized at head office level, branch offices, and
pelatihan-pelatihan terkait yang dilakukan di kantor subsidiaries.
pusat, seluruh cabang dan anak perusahaan.
Pembahasan mengenai Fungsi Manajemen Risiko Detailed discussion on Risk Management is available
secara mendalam terdapat pada laporan manajemen in risk management report under supporting business
risiko dalam bagian laporan pendukung bisnis pada unit in this 2014 Annual Report.
buku Laporan Tahunan 2014 ini.
Direktur
Manajemen Risiko
Risk Management
Director
Henky Sulistyo
Basel & Enterprise Operational Risk Market & Liquidity Credit Review Corporate & SME Credit Retail Credit Policy
Risk Management Management Head Risk Management Management Head Policy & Portfolio & Portfolio
Head Adi Surya Djoko Head Effendi Hengki Management Head Management Head
Leonardi Wijaya Muhammad Oriza Emil Ananda Hilmy Emil Ananda Hilmy
(Pjs)
Keterangan : Note :
Struktur per Desember 2014 Structure as of December 2014
Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Code of Ethics and Code of Conduct
BII selalu mengedepankan prinsip moral dan etika serta Committed to implement GCG principles, BII always
praktek bisnis yang sehat dalam melaksanakan kegiatan upholds sound moral principle and ethics as well as
perbankan. Hal tersebut sebagai wujud komitmen healthy banking business practices.
untuk senantiasa melaksanakan prinsip GCG.
Integritas merupakan salah satu nilai Perusahaan Integrity is one of the Bank’s most important values. To
yang dijunjung tinggi. Untuk mendukung hal tersebut maintain integrity, the Bank defines and applies Code of
maka dalam pelaksanaannya Perusahaan memiliki Ethics and Code of Conduct as standards and guidelines
dan menerapkan pedoman standar mengenai tata of business behavior and individual conduct as part of
cara perilaku yaitu Kode Etik dan Pedoman Tingkah BII’s corporate culture and good corporate governance.
Laku yang mengatur standar dan perilaku bisnis serta
tingkah laku Pribadi yang etis yang merupakan bagian
dari budaya BII dalam pengelolaan tata perusahaan
yang baik.
Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku dibuat sebagai Code of Ethics and Code of Conduct are developed as
pedoman dasar dan menjadi bagian yang tidak fundamental guidelines and integral part of BII’s policies
terpisahkan dengan kebijakan BII ataupun Perjanjian and Collective Bargaining Agreement. Code of Ethics
Kerja Bersama. Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku and Code of Conduct cover issues of appropriateness
mencakup masalah kepatutan/kepantasan berdasarkan based on moral values and considerations relating to
nilai-nilai dan pertimbangan-pertimbangan moral yang integrity, professionalism, conscience, self-awareness,
menyangkut integritas, profesionalisme, hati nurani, and positive self-image that are expected to contribute
kesadaran diri dan citra positif yang diharapkan mampu to BII’s business continuity and reputation.
menjaga kelangsungan usaha dan nama baik BII.
Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku menguraikan Code of Ethics and Code of Conduct briefly state
secara ringkas prinsip-prinsip, kebijakan-kebijakan principles, policies, and regulations that govern the
dan peraturan yang mengatur kegiatan perusahaan Bank’s activities. Code of Ethics and Code of Conduct
yang harus ditaati oleh para karyawan dan pihak lain must be abided by employees or external parties
yang bekerja dengan BII, atau yang mewakili BII secara working with BII, or parties that directly or indirectly
langsung atau secara tidak langsung atau setiap orang represent BII, or parties that due to their positions
yang berdasarkan kedudukannya memiliki atau dapat have access to Bank’s proprietary information regularly
memiliki akses terhadap Informasi Perusahaan, baik or otherwise, or parties that can be assumed to be
secara regular maupun tidak atau dapat diasumsikan knowledgeable of the Bank’s proprietary information.
mengetahui Informasi Perusahaan.
Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku dapat Breach of Code of Ethics and Code of Conduct can
mengakibatkan pengenaan sanksi yang berat, termasuk result in severe sanctions, including termination of
pemutusan hubungan kerja serta hukuman pidana dan employement and criminal and civil penalties for
hukuman perdata bagi pribadi yang melakukannya. parties committing the breach.
Bank mengharapkan semua pihak yang mewakili Bank The Bank expects all parties representing the Bank
bertindak sesuai dengan standar integritas pribadi conduct in accordance with their integrity standard and
dan profesional yang tinggi dalam setiap segi kegiatan the highest level of professionalism in their activities.
mereka dan mematuhi semua ketentuan perundang- The parties also need to comply with all existing laws
undangan yang berlaku dan kebijakan-kebijakan and regulations and the Bank’s policies, and shall decline
Perusahaan serta wajib untuk menolak segala bentuk all kinds of compromise that serves either personal
kompromi baik untuk kepentingan pribadi maupun interest or the Bank’s interest, which may damage that
untuk kepentingan Perusahaan yang dapat merusak integrity.
integritas tersebut.
Komitmen Pribadi Kode Etik dan Pedoman Code of Ethics and Code of Conduct Personal
Tingkah Laku Commitment
Penerapan Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Implementation of Code of Ethics and Code of Conduct
diperkuat dengan adanya Pembaharuan Komitmen is strengthened by an annual Renewal of Personal
Pribadi atas Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Commitment to Code of Ethics and Code of Conduct.
secara online melalui Portal BII Corporate University The renewal is done online through BII Corporate
setiap setahun sekali. University portal once a year.
Dalam pembaharuan komitmen tersebut diingatkan Renewal process includes answering questionnaire to
kembali hal-hal terkait kode etik dan pedoman tingkah refresh knowledge related to code of ethics and code
laku dalam bentuk kuesioner yang harus dijawab. of conduct.
Pengecualian pelaksanaan Komitmen Pribadi atas Kode Online Personal Commitment to Code of Ethics and
Etik dan Pedoman Tingkah Laku secara online melalui Code of Conduct through BII Corporate University
Portal BII Corporate University yaitu untuk: portal is not applicable to:
1. Karyawan Baru, yang wajib menyampaikannya 1. New employees, who are required to make and sign
secara tertulis dan ditandatangani. the commitment in writing.
2. Konsultan dan Pihak Lain yang berhubungan 2. Consultants and other parties that engage BII (work
dengan BII (Bekerja untuk/mewakili), dan lain-lain. for/represent), and others.
Pemantauan atas pemenuhan pembaharuan Komitmen Renewal of Personal Commitment to Code of Ethics and
Pribadi atas Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku Code of Conduct is monitored by Human Capital unit.
tersebut dilakukan oleh Human Capital.
Pelaksanaan Kode Etik dan Peningkatan Code of Ethics Implementation and Increase of
Pengawasan internal Renewal Monitoring
Sebagai salah satu wujud komitmen pelaksanaan As part of the enactment of the Bank’s GCG
GCG maka seluruh karyawan menjunjung tinggi commitment, all employees strongly uphold Code
pelaksanaan Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku of Ethics and Code of Conduct and observe prudent
serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam principles in performing banking transactions/activities.
menjalankan transaksi/kegiatan usaha perbankan.
Dalam rangka mendukung pelaksanaannya maka BII To support implementation, BII has issued internal
mengeluarkan aturan internal yang berkaitan dengan regulations relating to enactment of code of ethics
pelaksanaan kode etik dan meningkatkan pengawasan and improve internal oversight. Improvement of
internal. Peningkatan pengawasan internal dilakukan internal oversight is done gradually through briefing
secara berkala baik melalui pengarahan maupun and socialization sessions performed by unit or branch
sosialisasi yang dilakukan oleh pimpinan unit kerja leader. In addition, Code of Ethics and Code of Conduct
maupun cabang. Selain itu Kode Etik dan Pedoman are incorporated in Compliance Awareness training
Tingkah Laku dijadikan sebagai salah satu materi material.
pelatihan Compliance Awareness.
Segala keputusan ataupun tindakan harus senantiasa All decisions and actions need to always comply with
sesuai dengan kode etik. Selain itu seluruh karyawan agar code of ethics. All employees are also encouraged to
segera melaporkan melalui mekanisme whistleblowing use whistleblowing mechanism to report indications or
jika mencurigai atau kemungkinan timbulnya suatu potential of breach of the law, regulations, standard of
pelanggaran terhadap suatu undang-undang, peraturan ethics, code of conduct, or BII’s policies without proper
ataupun standar etika, pedoman tingkah laku atau consent. Avoid any event of of conlicting interests with
kebijakan BII tanpa adanya persetujuan yang benar. the Bank’s or customers’ (conflict of interests), and
Keadaan dimana kepentingan pribadi berbenturan safeguard and maintain personal integrity as well as
dengan kepentingan bank atau nasabah (conflict excellent ethics, trust, honesty, morality, and integrity.
of interest), harus dihindari. Tetap menjaga dan
mempertahankan integritas pribadi dan professional
yang luhur serta etika termasuk kepercayaan, kejujuran,
moralitas dan integritas.
Sehubungan dengan core value BII untuk tetap menjaga In line with BII’s core values to preserve and maintain
dan mempertahankan integritas dan professional serta integrity, professionalism, and ethics, each branch
etika, maka setiap kantor cabang perlu melakukan office is expected to promote code of ethics and to
sosialisasi atas pelaksanaan kode etik dan meningkatkan consistently improve internal oversight. Further,
pengawasan internal secara konsisten. Selain itu arrangement and monitoring of leave (block leave) as
melakukan pengaturan dan pemantauan pelaksanaan well as employee rotation is done at least every 3 years.
cuti (block leave) dan melakukan mutasi-rotasi karyawan
minimal 3 tahun sekali.
Rekanan yang Lulus Seleksi oleh Vendor Relation Vendors that pass Vendor Selection administered by
BII (ditunjuk BII), wajib mematuhi dan memahami BII Vendor Relation (approved by BII) shall comply
ketentuan terkait Kode Etik dan Pedoman Tingkah and understand the Bank’s Code of Ethics and Code
Laku BII serta bersikap profesional dalam menyediakan of Conduct, and shall act professionally in providing
barang/jasa ataupun melaksanakan kerjasama suatu goods/services or in the execution of projects assigned
proyek yang diberikan BII. by BII.
BII menetapkan kebijakan untuk membeli barang/ BII establishes policy to procure goods/services on
jasa atas dasar harga, mutu, ketersediaan, syarat- the basis of reasonable pricing, quality, availability,
syarat dan layanan yang wajar. BII berkomitmen untuk requirements, and services. BII is committed to perform
memperlakukan rekanan secara wajar dan tidak seorang reasonable treatment to its vendors and under no
pun boleh mengambil keuntungan secara tidak jujur condition are the parties allowed to gain advantages
baik dengan cara memanipulasi, menyembunyikan, through fraudulence by ways of manipulating,
menyalahgunakan informasi yang rahasia, menyajikan suppressing, misusing confidential information,
secara keliru fakta-fakta penting maupun melakukan misrepresenting important facts, or other deceitful
praktik-praktik curang lainnya practices.
Seluruh petugas dan pejabat yang terlibat dalam proses All individuals and officers involved in the process of
seleksi dan kriteria rekanan harus bersikap obyektif dan vendor selection and criteria shall render their objective
menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan benturan judgment and avoid matters by which conflict of
kepentingan yang akan mengakibatkan persaingan yang interests may arise and results in unhealthy competition
tidak sehat serta penurunan kualitas dari hasil kerja or impairment of the quality of work delivered by
rekanan. Selain itu secara umum dilarang menerima vendors. In addition, it is generally prohibited to
hadiah atau pemberian berupa apaun yang bernilai receive valuable gifts or rewards including any forms of
termasuk yang berupa hiburan dari rekanan. entertainment from vendors.
Whistleblowing merupakan salah satu sarana komunikasi Whistleblowing is one of the effective communication
yang efektif dalam mendeteksi kejadian fraud maupun tools to detect fraud, or potential occurrence of
yang berpotensi fraud dan penyimpangan lainnya. fraud, and other kinds of irregularities. Through
Melalui whistleblowing setiap karyawan didorong dan whistleblowing mechanism, employees are encouraged
difasilitasi untuk melaporkan setiap dugaan tindakan and facilitated to report any suspected incidents of
fraud, penyimpangan atau pelanggaran yang mereka fraud, irregularities, or breach that they may encounter
jumpai dengan itikad baik, tanpa harus khawatir bahwa in good faith, without concern that their report may
tindakan melaporkan tersebut mungkin memiliki bring adverse consequences.
konsekuensi yang merugikannya.
Pengembangan budaya dan kepedulian terhadap anti The anti-fraud culture and awareness are promoted at
fraud pada seluruh jenjang organisasi diantaranya all levels of the organization, among others through
dilakukan melalui kebijakan whistleblowing yang whistleblowing policy that is one of the key elements to
merupakan salah satu elemen kunci untuk menjaga maintain integrity. Further, it is also intended to improve
integritas serta bertujuan untuk meningkatkan transparency and to support BII’s system to eliminate
transparansi dan yang mendukung sistem BII untuk practices that may harm BII’s activites or reputation.
memerangi praktek-praktek yang dapat merusak The obligation to provide information of suspected
kegiatan dan reputasi BII. Kewajiban menyampaikan violation (whistleblowing) is regulated by virtue of BII’s
informasi adanya indikasi pelanggaran (whistleblowing) internal policy, updated through No.SE.2013.004/Dir
diatur melalui ketentuan internal BII yang telah Compliance dated 24 July 2013.
diperbaharui melalui No.SE.2013.004/Dir Compliance
tanggal 24 Juli 2013.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas penerapan In order to increase the effectiveness of fraud control
sistem pengendalian fraud dan GCG dengan system and GCG with emphasis on disclosure of
menitikberatkan pada pengungkapan dari pengaduan reporting, and to build partnership based on mutual
(pelaporan), serta untuk menjalin kerjasama yang saling respect, BII welcomes reports from customers and
menghargai, BII mengharapkan dukungan para nasabah partners on any incidents related to fraud, breach
dan rekanan untuk dapat melaporkan kejadian-kejadian of ethics, crimes, abuse of authority, receipt of
yang berhubungan dengan tindakan fraud, pelanggaran inappropriate rewards, violation of company’s
etika, kriminal, penyalahgunaan wewenang, menerima regulations and policies, and other incidents that
imbalan, pelanggaran ketentuan perusahaan dan hal- involve BII’s employees and/or other parties that have
hal lain yang melibatkan karyawan BII dan/atau pihak- relationship with the Bank.
pihak yang mempunyai hubungan dengan BII.
Untuk mendukung hal tersebut maka infomasi perihal To that end, all information regarding Whistleblowing
Whistleblowing dapat diakses pula melalui website BII can be accessed through BII website: www.bii.co.id
: www.bii.co.id
a. Peningkatan pemahaman etika perusahaan dan a. Improved understanding of company’s ethics whilst
membina iklim keterbukaan. fostering transparency.
b. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman yang b. Improved awareness and knwoledge on the benefits
luas mengenai manfaat dan pentingnya program and importance of Whistleblowing program.
Pelaporan Pelanggaran/Whistleblowing. c. Channels to make reports outside regular
c. Tersedianya saluran untuk menyampaikan management channels are available.
pelaporan pelanggaran tidak melalui jalur d. Easy reporting procedures.
manajemen yang biasa. e. Assurance of whistleblower’s confidentiality.
d. Kemudahan menyampaikan laporan pelanggaran.
e. Adanya jaminan kerahasiaan (confidentiality)
pelapor.
Laporan dapat disampaikan melalui 2 (dua) cara yaitu: There are 2 (two) reporting channels available:
Untuk menjaga integritas laporan dan memastikan To maintain integrity of the report and ensure that
tindak lanjut serta penanganan yang sesuai, maka perlu approprirate follow-up and handling can be taken, a
dipertimbangkan bahwa laporan yang dibuat adalah whistleblowing report also needs to be accountable.
laporan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam hal tidak terdapat cukup informasi dari laporan Should a report does not contain sufficient information,
yang diterima, maka Tim Whistleblowing akan Whistleblowing Team will do the following:
melakukan hal-hal sbb:
a. Dalam hal pelapor bersedia dihubungi dan/atau a. Contact whistleblower to request further details/
memberikan informasi berupa nomor kontak atau more comprehensive information, in the condition
email address yang dapat dihubungi, maka Tim that the whistleblower is willing to be contacted
Whistleblowing akan menghubungi untuk meminta and/or provide contact number or email address.
tambahan informasi lebih detail/lengkap
b. Dalam hal pelapor tidak memberikan respon b. In the condition that a whistleblower is unresponsive
atau tidak bersedia untuk dihubungi dan/ or is not willing to be contacted and/or to provide
atau memberikan tambahan informasi dari further details on the report, the Team will Conduct
pelaporannya, maka Tim Whistleblowing akan early coordination with IAU to get judgement
melakukan koordinasi awal dengan unit kerja SKAI of the whether the report is valid for follow-up.
untuk mendapatkan masukan apakah pelaporan Should the report is deemed unsuitable for follow-
yang diterima dapat ditindaklanjuti. Dalam hal up, Whistleblowing Team will record reasons and
pelaporan tidak dapat ditindaklanjuti, maka Tim considerations that justify the decision.
Whistleblowing akan mendokumentasikan alasan
dan pertimbangan suatu laporan tidak dapat
ditindaklanjuti.
Tugas dan wewenang dari Tim Whistleblowing: Duties and authority of Whistleblowing Team:
a. Melakukan registrasi setiap laporan whistleblowing a. Register all whistleblowing reports in whistleblowing
yang diterima dalam daftar whistleblowing tracking tracking list
b. Melakukan review, mengkompilasi, serta membuat b. Review, compile, and summarize all whistleblowing
ringkasan dari setiap laporan whistleblowing yang reports as well as confirm sufficiency of supporting
diterima termasuk melihat kelengkapan bukti- evidence as basis of recommendations for further
bukti pendukung yang diperlukan sebagai dasar investigations by IAU, which may involve relevant
rekomendasi untuk dilakukannya proses investigasi units as invitees if deemed necessary
lebih lanjut oleh unit kerja SKAI, dan apabila c. Submit IAU’s investigations results to Personnel
diperlukan maka unit kerja lain yang relevan dapat Committee.
diikutsertakan sebagai undangan/invitee. Personnel Commmittee is established to review and
c. Menindaklanjuti hasil investigasi (Laporan Hasil recommend to Human Capital unit the sanctions
Audit SKAI) kepada Personnel Committee. imposed on breach/violations as stipulated in
Personnel Committee merupakan komite yang internal policies on Sanctions and/or Fraud to
dibentuk guna melakukan review dan memberikan employees of all levels and/or positions.
rekomendasi yang harus dijalankan oleh unit kerja d. Administer and submit whistleblowing handling
Human Capital terkait dengan pemberian sanksi report periodically to President Director and BOC.
yang berhubungan dengan pelanggaran/kesalahan e. Manage and evaluate whistleblowing reports
sebagaimana diatur dalam ketentuan internal periodically.
perihal Pemberian Sanksi dan/atau Fraud kepada
karyawan pada semua tingkatan dan/atau jabatan.
d. Menyampaikan laporan penanganan laporan
whistleblowing secara periodik kepada Presiden
Direktur dan Dewan Komisaris.
e. Melakukan pengelolaan dan evaluasi laporan
whistleblowing secara berkala.
Semua laporan pelanggaran akan dijamin kerahasiaan BII warrants confidentiality and security of all
dan keamanannya oleh BII. Bila pelapor menyertakan whistleblowing reports. Should a whistleblower fully
identitasnya secara jelas, maka pelapor juga dijamin disclose his/her identity, the whistleblower will also
haknya untuk memperoleh informasi mengenai have his/her rights guaranteed to be informed on
tindak lanjut atas laporannya. Hal ini juga merupakan follow-up actions taken on the report, which is also part
komitmen BII dalam melindungi pelapor. of BII’s commitment to protect whistleblowers.
Sistem pelaporan pelanggaran memberikan fasilitas Whistleblowing system provides the following forms of
dan perlindungan (Whistleblower protection) sebagai whistleblowing protection:
berikut :
a. Fasilitas saluran pelaporan (e-mail dan surat a. Reporting channel (e-mail and sealed letter).
tertutup). b. Confidentiality assurance on whistleblower’s
b. Perlindungan kerahasiaan identitas pelapor. identity. This protection is given if a whistleblower
Perlindungan ini diberikan bila pelapor provides identity and other information that can
memberikan identitas serta informasi yang be used to contact the whistleblower. Anonimous
dapat digunakan untuk menghubungi pelapor. reports, while permissible, are not recommended,
Walaupun diperbolehkan, namun penyampaian as anonimity creates constraints to communicate
laporan secara anonim, yaitu tanpa identitas tidak follow-up actions on reports.
direkomendasikan. Pelaporan secara anonim c. Protection is given against retaliation from
menyulitkan dilakukannya komunikasi untuk tindak reported person or organization. Protection covers
lanjut atas pelaporan. protection from pressure, delayed promotion,
c. Perlindungan atas tindakan balasan dari terlapor termination of employment, litigation, asset
atau organisasi. Perlindungan dari tekanan, protection, to physical actions. The protection is
dari penundaan kenaikan pangkat, pemecatan, provided not only to the whistleblower, but also to
gugatan hukum, harta benda, hingga tindakan fisik. his/her family members.
Perlindungan ini tidak hanya untuk pelapor tetapi d. Information on follow-up actions covers when, how,
juga diperluas hingga ke anggota keluarga pelapor. and which unit/institution undertakes the follow-
d. Informasi pelaksanaan tindak lanjut, berupa kapan up actions. This information is communicated
dan bagaimana serta kepada unit kerja/institusi confidentially to whistleblowers who fully disclose
mana tindaklanjut diserahkan. Informasi ini his/her identity.
disampaikan secara rahasia kepada pelapor yang
lengkap identitasnya.
Perlindungan diatas tidak diberikan kepada pelapor Protection is not valid for whistleblowers who, in later
yang terbukti melakukan pelaporan palsu dan/fitnah. stages, are proven to submit false reports and/or libel.
Pelapor yang melakukan laporan palsu dan/atau fitnah Whistleblowers whose reports are false and/or a form
dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan of defamation are subject to penalties and sanctions as
perundangan yang berlaku, misalnya KUHP pasal 310 stipulated by prevailing laws and regulations, such as
dan 311 atau peraturan internal organisasi (Perjanjian Article 310 and 311 of the Criminal Code, organization’s
Kerja Bersama) dan Kode Etik BII. internal policies (Collective Bargaining Agreement),
and BII’s Code of Ethics.
Pelaku/Pihak yang terlibat disini adalah Karyawan Perpetrators/Parties involved refer to Employees
yang melakukan tindakan pelanggaran baik langsung who commit breach, directly and indirectly, including
maupun tidak langsung termasuk didalamnya adalah employees involved as accomplice and/or have
karyawan yang membantu terjadinya pelanggaran knowledge of the breach yet allowing the breach to
dan/atau mengetahui adanya kejadian tersebut tetapi continue by remaining silent and fail to make a report.
membiarkan kejadian tersebut tetap berlangsung dan
tidak melaporkannya.
Laporan yang disampaikan secara anonim hanya akan Anonimous reports will only be processed on the basis
diproses apabila didukung oleh: of:
• Keseriusan insiden yang dilaporkan; • The gravity of reported incident;
• Bukti-bukti yang mendukung. • Sufficient evidence.
Semua insiden yang dilaporkan akan diperlakukan All reported incidents will be treated in a strictly
dengan rahasia dan setiap usaha akan dilakukan, confidential manner and all efforts will be carried out
tunduk pada batasan-batasan hukum, untuk tidak within the proper legal corridor to protect the identity
mengungkapkan identitas Karyawan. of Employee.
Dalam hal suatu kasus tidak dapat dilanjutkan atau In the event that a case cannot be carried forward or
tidak dapat dilakukan tindakan investigasi Tim cannot be investigated, Whistleblowing Team must
Whistleblowing wajib memberitahukan Karyawan inform this to the whistleblower – provided that the
pelapor tersebut sebelum mengungkapkan jika whistleblower provides his/her identity.
Karyawan pelapor memberikan identitas dirinya.
a. Gratifikasi | Grafts - -
b. Pelanggaran Hukum & Regulasi | Breach of Law and - 3 Closed
Regulations
c. Fraud - -
d. Lainnya | Others - 10 Closed
Jumlah Pengaduan | Whistleblowing - 13
Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, BII BII is involved in a number of disputes or civil or
menghadapi beberapa perselisihan atau gugatan hukum criminal law suits relating to its business activities. All
perdata maupun pidana yang dihadapi Bank selama legal actions involving BII in 2014 were brought in court.
tahun 2014 di seluruh tingkatan pengadilan.
BII melakukan analisa risiko hukum yang dihadapi, BII performs legal risk analysis based on various
analisa hukum dilakukan berdasarkan berbagai parameters. The result of legal risk analysis is compiled
parameter, hasil evaluasi risiko hukum secara bulanan on monthly basis as part of legal risk management and
sebagai bagian dari pengelolaan riisiko hukum sebagai risk management efforts.
bagian dari pengelolaan manajemen risiko.
Database perkara yang memuat seluruh daftar perkara Database that lists all cases involving BII is monitored
yang dihadapi Perseroan dimonitor dan dievaluasi oleh and evaluated by Litigation Unit, one of the directorates
Unit Kerja Litigation. Unit Kerja Litigation merupakan under Director’s organizational structure that oversees
salah satu unit kerja direktorat dalam struktur organisasi compliance function.
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
Perkara-perkara Penting yang sedang dihadapi Significant Cases Involving BII’s BOC and BOD
oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Members in Office
yang sedang Menjabat
Selama tahun 2014 masing-masing anggota Dewan In 2014, no members of the Board of Commissioners
Komisaris dan Direksi tidak pernah tersangkut atau and Directors that are implicated or involved in civil
terlibat dalam suatu perkara perdata dan/atau pidana. and/or criminal cases.
Perkara-perkara Penting Yang Dihadapi Anak Significant Cases Involving BII’s Subsidiaries
Perusahaan BII
Selama tahun 2014, tidak terdapat perkara yang In 2014, there were no significant/material cases and/
berkategori penting/material dan/atau yang dapat or cases that may impact BII’s performance involving PT
mempengaruhi kinerja BII yang dihadapi oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk (WOM Finance) and
Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk (WOM Finance) dan PT BII Finance Center.
PT BII Finance Center.
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Highest And Lowest Salary Ratio
Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang Salary is employee’s right received and stated in
diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai monetary form as reward from the company or
imbalan dari perusahaaan atau pemberi kerja kepada employer to the employee. Salary is determined and
pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut
paid pursuant to a working agreement, deals, or laws
suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi and regulations, and includes benefits for the employee
pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ and employee’s family members to compensate for the
atau jasa yang telah dilakukannya. work and/or services rendered by employee.
Rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala The highest and lowest salary ratio is presented in the
perbandingan berikut: following comparison scale:
Besarnya Rasio
Jenis Rasio The Magnitude Ratio
No.
Types of Ratios
2014 2013 2012 2011
a Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 71,90 x 70,17 x 110,6 x 112 x
The ratio of the highest salary to lowest
b Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 3,02 x 3,02 x 1,7 x 2,1 x
The ratio of the highest Director salary to lowest
c Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,27 x 1,28 x 1,3 x 1,3 x
The ratio of the highest Commissioner salary to lowest
d Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 3,24 x 3,24 x 1,7 x 1,7 x
The ratio of the highest Director salary to the highest top official’s
Keterangan : Note:
Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji adalah imbalan Salaries compared in the salary ratio are rewards received by
yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan members of the Board of Commissioners, Board of Directors,
pegawai per bulan. Yang dimaksud dengan pegawai adalah and employees on monthly basis. Employees refer to
pegawai tetap Bank sampai batas pelaksana. permanent staff members of the Bank.
Pada tahun 2014, Visi dan Misi Bank telah diperbaharui In 2014, the Bank’s Vision and Mission are renewed as
selaras dengan strategi dan pengembangan Bank dalam aligned with the Bank’s strategy and long term business
jangka panjang. development.
Rencana Bisnis Bank yang merupakan penjabaran The RBB elaborates the Bank’s Vision, Mission, and
dari Visi, Misi dan Strategi Bank dalam mencapai Strategy that the Bank employs in its endeavors to be
tujuan untuk menjadi “to be leading financial services the “to be leading financial services in Indonesia, driven
in Indonesia, driven by passionately committed by passionately committed and innovative people,
and innovative people, creating value and serving creating value and serving communities”.
communities” yang hadir ditengah-tengah komunitas,
menyediakan beragam produk dan solusi bisnis yang
sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta memberikan
layanan yang berkualitas tinggi.
Bank bertujuan untuk tumbuh bersama-sama dengan The Bank is committed to grow with communities and
komunitas dan mengupayakan empowerment terhadap seeks to empower its surrounding communities.
pemberdayaan komunitas di sekelilingnya.
Untuk tahun 2015 kedepan, Manajemen Bank telah Going forward in 2015, the Bank’s Management has
menetapkan 4 (empat) pilar aspirasi arah kebijakan dan defined 4 (four) pillars of policy and strategic directives
langkah strategis Bank untuk memperkuat fundamental to strengthen the Bank’s fundament and ensure
Bank dan memastikan pertumbuhan usaha yang dimiliki business growth. To support sustainable growth, the
Bank. Dan untuk mendukung rencana pertumbuhan Bank is continuing tranformative programs at head
yang berkesinambungan, Bank masih terus menjalankan office, regional, and branch office levels. With the
program transformasi Bank baik di kantor pusat foundation that the Bank has, BII’s management is
maupun di tingkat wilayah dan cabang. Dengan dasar- committed to continue the transformative journey by
dasar yang telah dibangun selama ini, manajemen Bank introducing enhancements.
berkomitmen untuk melanjutkan program transformasi
tersebut dengan melakukan penyempurnaan.
Rencana strategis Bank didukung sepenuhnya oleh The Bank’s strategic plan receives full support from the
pemilik yang antara lain tercermin dari komitmen dan Bank’s owner (Maybank Group as majority shareholder),
upaya pemilik (Grup Maybank sebagai pemegang saham which among others is reflected from the owner’s
utama) untuk mendukung dan memperkuat permodalan commitment and efforts to support and strengthen the
Bank. Sebagai salah satu upaya untuk memperkuat Bank’s capital. To that end, and to suppor continuous
permodalan dan mendukung pertumbuhan aset secara growth of assets, the Bank on 24 December 2014
berkelanjutan, Bank telah berhasil merealisasikan exercised Rights Issue VII amounting to Rp1.5 trillion
penerbitan Rights Issue VII sebesar Rp 1,5 triliun melalui through Limited Public Offering.
mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) pada
tanggal 24 Desember 2014.
BII bersama Grup Maybank secara berkala melaksanakan BII and Maybank Group periodically update and discuss
pembaharuan (update) dan diskusi atas kebutuhan the Bank’s strategic needs. On monthly basis, the Bank’s
strategis Bank. Pengukuran kinerja keuangan Bank measures its financial performance and performance of
serta review kinerja dari setiap unit bisnis yang ada pada business units, which results are used to develop action
Bank dilakukan secara rutin setiap bulan sehingga Bank plan in order to achieve the agreed annual targets.
dapat segera mengambil action plan untuk mencapai
target tahunan yang telah ditetapkan.
Dewan Komisaris Bank juga senantiasa memberikan The Bank’s Board of Commissioners also contributes by
arahan dan masukan atas kinerja yang berhasil dicapai consistently providing direction and feedback on the
Bank untuk memastikan kesinambungan peningkatan Banlk’s performance to ensure the Bank’s sustainable
usaha Bank di masa mendatang. growth in the future.
Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan The Board of Commissioners performs oversight
terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB) function on RBB implementation by evaluating
dengan melakukan evaluasi kinerja Bank secara rutin Bank’s performance on monthly basis. The Board of
setiap bulannya. Laporan hasil Pengawasan Dewan Commissioners Oversight Report is submitted to
Komisaris telah disampaikan ke regulator sesuai regulators as required. The Bank also submits Bank’s
ketentuan yang berlaku. Bank juga telah menyampaikan Realization Report of financial performance in 2014 to
Laporan Realisasi kinerja keuangan Bank selama tahun regulators in timely manner.
2014 dengan tepat waktu ke regulator.
Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2014-2016 maupun The RBB for 2014-2016 period and Revised RBB for 2014-
Revisi RBB tahun 2014-2016 telah dipresentasikan oleh 2016 period has been presented by the Bank’s BOD to
Direksi Bank kepada Dewan Komisaris dan disetujui BOC. The BOC granted its approval in BOC Meeting on
oleh Dewan Komisaris melalui Rapat Dewan Komisaris 27 November 2013 for RBB and in BOC Meeting on 30
pada tanggal 27 November 2013 untuk RBB dan tanggal June 2014 for Revised RBB.
30 Juni 2014 untuk Revisi RBB.
Sedangkan RBB tahun 2015-2017 telah dipresentasikan The RBB for 2015-2017 period has been presented
oleh Direksi Bank kepada Dewan Komisaris dan telah by the Bank’s Board of Directors to the Board of
mendapat persetujuan melalui Rapat Dewan Komisaris Commissioners, which has granted its approval in the
pada tanggal 21 November 2014 serta telah disampaikan Board of Commissioners Meeting on 21 November 2014.
ke regulator tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku. The document and its approval have been reported to
regulators in timely manner and in accordance with
applicable regulations.
Direksi Bank telah mengkomunikasikan Rencana The Bank’s Board of Directors has communicated
Korporasi dan Rencana Bisnis Bank serta perkembangan Corporate Plan, RBB, and performance update to
kinerja Bank kepada Pemegang Saham Bank dan seluruh Shareholders and all levels of organization, through:
jenjang organisasi yang ada pada Bank, melalui:
• Rencana Korporasi (corporate plan) hingga 3 tahun • Analyst Meeting, where corporate plan for the next
ke depan telah dipresentasikan kepada pemegang 3 years is presented to shareholders and Bank’s
saham melalui Analyst Meeting dan juga kepada employees in a special meeting.
karyawan Bank melalui meeting khusus.
• BII Townhall Meeting dan Maybank Townhall • Quarterly BII Townhall Meeting and Maybank
Meeting yang diadakan pada setiap kuartal sebagai Townhall Meeting as internal communications
sarana komunikasi internal untuk menyampaikan forums to announce policies and management’s
kebijakan dan strategi manajemen serta hasil-hasil strategies as well as results achieved.
yang telah dicapai. Townhall Meeting is a communications forum
Townhall Meeting merupakan forum komunikasi attended by top management, senior management,
yang dihadiri oleh top manajemen, senior regional leaders, and branch leaders where Bank’s
manajemen, pimpinan regional dan pimpinan performance and existing and future initiatives are
cabang untuk menginformasikan kinerja addressed.
perusahaan serta inisiatif-inisiatif yang sedang dan
akan dilaksanakan.
• Melakukan up date perkembangan kinerja dan • Maybank Board Meeting for performance update
rencana Bank tahun 2014 pada Maybank Board and discussion on the Bank’s 2014 plan
Meeting.
• Melakukan up date perkembangan kinerja dan • Corporate website, updating the Bank’s performance
rencana Bank tahun 2014 pada Website Perusahaan. and plan throughout 2014.
Direksi Bank telah melaksanakan Rencana Bisnis Bank The Bank’s Board of Directors has executed RBB
secara efektif melalui hal-hal sebagai berikut: effectively by:
• Menetapkan sasaran yang tercantum dalam • Translating targets in RBB into KPI (Key Performance
Rencana Bisnis Bank menjadi KPI (Key Performance Indicator) of each unit. Realization of RBB 2014 is
Indicator) masing-masing unit kerja. Pencapaian ealuated on ongoing basis to ensure that annual
realisasi RBB 2014 yang dievaluasi dari waktu ke targets are achieved.
waktu untuk memastikan agar target tahunan
dapat tercapai.
• Membuat forecast berdasarkan pencapaian terakhir • Formulating forecast based on last achievement and
dan melakukan monitoring secara intensif. conducting intensive monitoring.
• Membentuk task force untuk memonitor • Establishing task force to monitor implementation
mengimplementasian rencana bisnis sehingga of business plan and ensure target achievement.
pencapaian kinerja dapat tercapai.
Seiring dengan kondisi pasar yang penuh tantangan, In line with challenging market conditions, at the end
pada akhir tahun 2014 Bank membukukan Laba bersih of 2014 the Bank recorded lower Net Income than the
lebih rendah dibanding periode tahun sebelumnya yang preceding period. This is largely due to increase of
terutama disebabkan oleh peningkatan Biaya Provisi Provisions (Allowance for Impairment Losses) resulted
(CKPN) sebagai dampak dari penurunan kualitas kredit from declining credit quality of several corporate
beberapa debitur korporasi yang mengalami penurunan debtors whose business are impacted by adverse
bisnis akibat dampak dari kondisi pasar. Penyebab market conditions. Other driver is pressure on NIM and
utama lainnya adalah tekanan terhadap marjin bunga Fee Income generated in 2014, which are lower than the
bersih Bank serta fee income yang berhasil diperoleh previous year. However, the Bank has taken continous
pada tahun 2014 masih lebih rendah dibanding periode efforts to boost performance.
yang sama tahun sebelumnya. Namun demikian
berbagai upaya perbaikan untuk meningkatkan kinerja
terus dilakukan.
Berikut beberapa inisiatif penting telah dilakukan Several key initiatives to improve performance include:
dalam upaya perbaikan yaitu:
• Melakukan re-profiling debitur di segmen perbankan • Debtor re-profiling in corporate banking segment
korporasi (Global Banking) dengan menjadi fokus (Global Banking) and defining focus on large scale
pada korporasi besar lokal dan Badan Usaha Milik corporations and State Owned Enterprises (SOE).
Negara (BUMN).
• Memperketat prosedur persetujuan kredit dan • Applying stricter credit approval procedure and
menerapkan batas dan matriks persetujuan baru determining new limit and approval matrix to
untuk memastikan pengendalian yang lebih ketat ensure more rigorous control. The Bank also exerted
serta pemantauan intensif atas portofolio yang ada. intensive monitoring on existing portfolio.
Selain itu terdapat beberapa perkembangan penting Further, some positive growth achievements in 2014
yang positif yag berhasil dicapai pada tahun 2014, include:
antara lain:
• Mesin pertumbuhan di segmen Business Banking • Growth drivers Business Banking and Retail
(BB) dan Retail Banking (RB) tetap berjalan dengan Banking segments are performing strongly with
baik dan dengan pasar yang masih sangat potensial. highly potential markets. Shariah 1st Strategy was
Launching Shariah First Strategy pada bulan Juni launched in June 2014.
2014.
• Pertumbuhan bisnis mikro (kredit dan dana) dengan • Micro business growth (lending and funding) with
kualitas kredit yang terjaga dengan baik. robust credit quality.
• Kinerja Kantor Regional dan Cabang menunjukkan • Performance of Regional and Branch Offices are
trend yang positif. Terdapat penurunan yang showing positive trend. There is a significant drop in
signifikan pada jumlah kantor cabang yang merugi. the number of branch offices that book losses.
Dalam upaya untuk memperkuat permodalan Efforts to strengthen capital and support sustainable
dan mendukung pertumbuhan usaha yang business growth include:
berkesinambungan:
• Selama 2014, BII telah melaksanakan beberapa aksi • Throughout 2014, BII conducted a number of
korporasi untuk memperkuat struktur pendanaan corporate actions to strengthen long term funding
jangka panjang dan peningkatan permodalan. Pada and capital enhancement. In July 2014, BIII issued
Juli 2014, BII berhasil melakukan penerbitan Obligasi Shelf Registration Subordinated Bonds II Bank BII
Subordinasi Berkelanjutan II Tahap I Bank BII Tahun Tier 1 Year 2014 in the amount of Rp1.5 trillion and
2014 sebesar Rp1,5 triliun dan Sukuk Mudharabah Shelf Registration Sukuk Mudharabah Phase I Bank
Berkelanjutan I Tahap I Bank BII Tahun 2014 sebesar BII Year 2014 amounting to Rp300 billion.
Rp300 miliar.
• Pada Desember 2014, BII menyelesaikan Rights • In December 2014, BII exercised Rights Issue VII
Issue VII untuk memperkuat modal inti (Tier 1). to strengthen core capital. The Bank’s Rights Issue
Rights Issue VII Bank telah meningkatkan modal increased Tier 1 capital to Rp1.5 trillion.
Tier 1 sebesar Rp1,5 triliun.
Momentum pertumbuhan yang telah berhasil dicapai The Bank expects to maintain this growth momentum
diharapkan dapat terjaga baik dan terus ditingkatkan and improve them sustainably in order to achieve
secara berkesinambungan sehingga mampu strong market share with sound asset quality.
meningkatkan pangsa pasar dengan kualitas aset yang
baik.
OVERVIEW
As Shariah banking activities
in Indonesia continue to grow
and thrive, the implementation
of Good Corporate Governance
(GCG) and Shariah compliance are
now critical elements in banking
management as ways to safeguard
the interests of stakeholders.
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
635
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI)
No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan No.11/33/PBI/2009 dated 7 December 2009 and Bank
Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No.12/13/DPbS Indonesia Circular Letter (SEBI) No.12/13/DPbS dated
tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good 30 April 2010 on the Implementation of Good Corporate
Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Governance for Shariah Commercial Bank and Shariah
Unit Usaha Syariah, pelaksanaan GCG perbankan Business Unit, there are five core principles in the GCG
Syariah berlandaskan pada lima prinsip dasar. Pertama, implementation of Shariah banking. First is transparency
transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam concerning the disclosure of material and relevant
mengemukakan informasi yang material dan relevan information as well as transparency in decision-making.
serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Second is accountability, which delineates the clarity
Kedua, akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan of function and responsibility performance of bank’s
fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ organs to ensure effective management of the bank.
bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Third is responsibility regarding the bank’s management
Ketiga, pertanggungjawaban (responsibility), yaitu conformity with applicable regulations and sounds
kesesuaian pengelolaan bank dan peraturan perundang- banking management principles. Fourth is professional,
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan which demands the bank to have the competence,
bank yang sehat. Keempat, profesional (professional), ability to take objective actions, and to be free from
yaitu memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif influence/pressure from any parties (independent). The
dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun bank must also have strong commitment to develop
(independen) serta memiliki komitmen yang tinggi Shariah bank. The fifth principle, fairness, articulates
untuk mengembangkan bank Syariah. Kelima, kewajaran about the fairness and equality in fulfilling the rights of
(fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi stakeholders that arise from agreements or prevailing
hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian peraturan laws and regulations.
perundang-undangan yang berlaku.
Tahun 2014 merupakan tahun dimana PT Bank In 2014, PT Bank International Indonesia, Tbk (“BII”)
Internasional Indonesia, Tbk (“BII”) semakin continued to strengthen shariah business under Shariah
memantapkan bisnis Syariah pada Unit Usaha Syariah Business Unit (“UUS”). The Bank introduced ‘Shariah
(“UUS”) melalui strategi ‘Shariah First’ yang sukses First’ strategy that was successfully implemented in all
dilaksanakan di semua cabang yang memiliki Layanan branches with office channeling services. In addition,
Syariah. Selain itu, BII UUS terus berkomitmen BII UUS remained committed to take active role in
melanjutkan peranan aktif dalam penerapan GCG GCG implementation by launching Shariah Compliance
dengan meluncurkan Kebijakan Kepatuhan Syariah Policy (SCP). SCP containing summary of applicable
(Shariah Compliance Policy/SCP) yang merupakan Shariah principles to ensure compliance of the bank’s
ringkasan prinsip-prinsip Syariah yang diterapkan activity with Shariah principles.
untuk memastikan pemenuhan prinsip Syariah dalam
kegiatan usaha Syariah Bank.
Taswin Zakaria
Presiden Direktur | Direktur UUS
President Director | Director in charge of UUS
Pengalaman Experience
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris He served as Independent Commissioner of BII since
Independen BII sejak 16 Desember 2003 sampai dengan 16 December 2003 to 11 November 2013. He has also
11 November 2013. Beliau juga Komisaris Independen served as Independent Commissioner of PT Jasa
PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (2005-2013), Presiden Angkasa Semesta Tbk (2005-2013), President Director
Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance (2010- of PT Indonesia Infrastructure Finance (2010-2011),
2011), Direktur Barclays Bank Plc untuk Indonesia dan and Director of Barclays Bank Plc for Indonesia and
Kepala Regional Asia pada Alternate Capital Market/ Head of Regional Asia for Alternate Capital Market/
Islamic Finance (2001-2003). Beliau juga menjabat Vice Islamic Finance (2001-2003). He was Vice President of
President Deutsche Bank AG Jakarta dan Kepala Divisi Deutsche Bank AG Jakarta and Head of Debt Capital
Debt Capital Market dan Liability Risk Management Market and Liability Risk Management (1997-2001). He
(1997-2001). Beliau memulai karir perbankannya di started his career in banking at Citibank NA Jakart as
Citibank NA Jakarta sebagai Kepala Divisi Corporate Head of Corporate Restructuring and Project Finance
Restructuring dan Project Finance (1992-1997). (1992-1997).
Kualifikasi Qualification
Sarjana Akuntansi dengan predikat Cum Laude dari The Bachelor in Accounting, graduated Cum Laude from The
Ohio State University pada 1991. Ohio State University in 1991.
Training/Seminar/Workshop Syariah:
Syariah Training/Seminar/Workshop:
Tanggal | Date Syariah Training/Seminar/Workshop Penyelenggara | Organizer
5 Juni 2014 / 5 June 2014 Executive Distance Learning on Islamic Banking Training Karim Consulting Indonesia
8 Oktober 2014 / 8 October 2014 Shariah Banking for Executives LPPI
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
637
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Tugas & Tanggung Jawab Direktur UUS Duties and Responsibilities of Director in Charge of
UUS
Tugas dan tanggung jawab Direktur UUS meliputi: Duties and responsibilities of Director in Charge of
UUS are:
Bertanggung jawab penuh atas 1. Bersama Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengawasi 1. Tindak lanjut pengawasan DPS dan
pelaksanaan pengelolaan UUS kegiatan perbankan UUS, baik produk maupun jasa Syariah Audit.
berdasarkan prinsip kehati-hatian agar sesuai dengan prinsip Syariah serta melakukan analisa 2. Laporan GCG UUS.
dan prinsip Syariah terhadap temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil 3. Laporan Profil Risiko UUS.
Fully responsible for Fully pengawasan OJK, auditor intern dan/ atau auditor ekstern. 1. Follow up SSB and Audit reports.
responsible for the implementation 2. Menerima dan menindaklanjuti Laporan Hasil Pengawasan 2. UUS GCG report.
of UUS management based on DPS setiap semesteran yang berisi laporan pelaksanaan 3. UUS Risk Profile Report.
prudent and Shariah principles. atas kesesuaian produk dan jasa Bank dengan fatwa DSN
dan opini Syariah atas pedoman operasional dan produk
yang dikeluarkan oleh UUS.
3. Menindaklanjuti temuan audit dan/atau rekomendasi dari
hasil pengawasan OJK, auditor intern dan/atau auditor
ekstern.
1. Oversee UUS banking activities together with Shariah
Supervisory Board (SSB) – including Sharia products and
services to ensure their compliance with Shariah principles
– and analyze audit findings and/or recommendation from
OJK, internal auditor, and/or external auditor.
2. Accept and follow-up SSB Monitoring Report submitted
every semester that details the implementation of the
Bank’s products and services adherence to DSN fatwa
and Shariah opinion on operating guidelines and products
issued by UUS.
3. Follow-up audit findings and/or recommendations from
OJK, internal auditor and/or external auditor.
Pengembangan Bisnis dan Layanan BII UUS BII UUS Business and Services Development
Pengembangan usaha BII dengan menggarap bisnis BII’s business development strategy that focuses on
Syariah sebagai prioritas usahanya telah menunjukkan Shariah business has generated significant results. In
hasil yang signifikan. Tahun 2014, BII UUS telah berhasil 2014, BII UUS successfully implemented fully its new
menerapkan secara penuh model bisnis yang baru yaitu business model, ‘product & sales support management’
‘product & sales support management’ dari sebelumnya and moved from its previous business model of
‘monoline business’, dimana fungsi BII UUS selain ‘monoline business’. With this shift, BII UUS is not
bertanggung jawab penuh atas kinerja UUS namun only taking full responsibility of the overall Shariah
juga menjadi unit yang mengelola pengembangan performance, but also the unit that manages product
produk dan mendukung kegiatan pemasaran produk development and marketing of Shariah products as
Syariah serta mendukung bisnis BII dengan diferensiasi well as supports BII business by differentiating Shariah
produk Syariah yang dikembangkan untuk memenuhi products to meet the needs of customers across
kebutuhan nasabah di seluruh segmen, yakni Perbankan segments – Retail Banking, Business Banking, and
Ritel, Perbankan Bisnis dan Perbankan Global. Global Banking.
Selama 2014, BII UUS telah sukses menerapkan strategi Throughout 2014, BII UUS successfully implemented a
baru dan menyelesaikan program kerja dan proyek new strategy and completed its work programs as well
untuk mendukung pencapaian kegiatan usaha Syariah, as projects to support Shariah activities:
yaitu:
Strategi ‘Shariah First’ menjadi kelanjutan inisiatif BII ‘Shariah First’ strategy builds upon BII UUS’s initiative
UUS yang telah sukses diimplementasikan pada tahun that was successfully implemented in the previous year.
sebelumnya yaitu penyesuaian model bisnis BII UUS The initiative enhanced BII UUS’s business model as
sebagai penyedia produk & jasa Syariah dan manajemen provider of Shariah products and services, marketing
pemasaran serta penataan ulang (re-alignment) struktur management, and management structure re-alignment
pengelolaan cabang-cabang Syariah. for Shariah branch offices.
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
639
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Dengan SCP, Bank dapat secara efektif dan efisien With SCP, the Bank can effectively and efficiently
mengkomunikasikan dan melaksanakan ketentuan- communicate and exercise Shariah policies towards
ketentuan Syariah kepada internal stakeholder untuk internal stakeholders in order to ensure that the Bank’s
memastikan pemenuhan kepatuhan Syariah dalam Shariah activities conform to Shariah compliance
kegiatan usaha Syariah Bank. Sebagai kebijakan, SCP principles. As a policy, SCP is the basis for the Bank’s
menjadi dasar dalam penyusunan ketentuan-ketentuan internal rules formulation related with Shariah
internal Bank yang menyangkut pemenuhan prinsip compliance in Shariah business activities.
Syariah dalam menjalankan kegiatan usaha Syariah.
Sosialisasi, edukasi dan awareness perbankan Shariah banking socialization, education, and
Syariah awareness raising
BII UUS senantiasa berpartisipasi aktif dalam kegiatan BII UUS maintains active participation in Shariah
sosialisasi dan edukasi perbankan Syariah yang banking socialization and education activities initiated
diprakarsai oleh OJK bersama dengan Asosiasi Bank by OJK and Indonesian Shariah Banks Association
Syariah Indonesia (Asbisindo), BUS dan UUS serta BPRS (Asbisindo), BUS and UUS, and BPRS, such as ‘Expo
melalui ‘Expo iB Vaganza’ maupun kegiatan awareness iB Vaganza’ and other activities to raise awareness on
Syariah lainnya. Shariah banking.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan The goals of the activities are to promote Shariah
perbankan Syariah kepada masyarakat melalui program banking to the public through simple and
edukasi, sosialisasi dan promosi perbankan Syariah understandable education, socialization, and promotion
yang mudah dimengerti, pengembangan produk, programs of Shariah banking; product development,
pemutakhiran, kualitas layanan perbankan Syariah yang product update, and improvement on the quality of
sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat dan dunia Shariah banking services that meet the real needs of
usaha pengguna jasa perbankan, perluasan jaringan the public and business society, office expansion as
kantor dan inovasi berbagai bentuk saluran penyediaan well as innovation of convenient and efficient Shariah
layanan perbankan Syariah yang mudah dan efisien, banking services that reach customers at all levels, and
serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan enhanced competitiveness in terms of fees, affordable
peningkatan daya saing baik dari sisi biaya jasa dan banking products, and level of investment return.
pembiayaan perbankan yang murah, serta tingkat
manfaat atau return investasi yang bersaing dalam
menggunakan jasa perbankan Syariah.
Selama 2014, kegiatan sosialisasi dan edukasi perbankan Shariah banking socialization and education activities
Syariah BII UUS adalah sebagai berikut: that BII UUS participated in throughout 2014 are:
Pengembangan organisasi BII UUS terus dilakukan The Bank also continues to develop BII UUS
untuk mendukung penerapan Leverage Business Model organization to support Leverage Business Model
serta mempercepat pertumbuhan BII UUS dengan implementation and to accelerate BII UUS growth
tetap menjaga kesesuaian bisnis dan operasional whilst observing Shariah principles in its business and
dengan prinsip Syariah. operational activities.
Shariah Supervisory
Board
President Director /
Director in Charge
of UUS
Shariah Banking
(UUS)
Shariah Business
Administration
Support
______________ Garis lurus yang menggambarkan jalur pelaporan dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari
Straight full lines describe reporting lines in daily working activities
BII UUS memiliki 6 (enam) unit kerja, dimana unit BII UUS has 6 (six) units. Shariah Global Banking,
kerja bisnis Shariah Global Banking, Shariah Business Shariah Business Banking, and Shariah Retail Banking
Banking dan Shariah Retail Banking menjalankan which coordinate their business activities with BII’s
kegiatan bisnisnya dengan berkoordinasi langsung business units in terms of Shariah product sales
dengan unit kerja bisnis di BII dalam hal penjualan and distribution in the Corporate; Micro, Small, and
dan jalur distribusi semua produk Syariah di segmen Medium; Commercial, and Retail segments.
Korporasi, segmen Usaha Mikro, Kecil & Menengah dan
Komersial serta segmen Ritel.
Sedangkan unit kerja pendukung yaitu Shariah Strategy Meanwhile, supporting units namely Shariah Strategy
& Business Implementation, Shariah Advisory & & Business Implementation, Shariah Advisory &
Assurance dan Shariah Communication & Product Assurance, and Shariah Communication & Product
Program mendukung kegiatan usaha BII UUS dalam Program provide support to BII UUS activities by
pembuatan strategi bisnis Syariah sesuai dengan developing Shariah business strategy that is in line
arahan BII dan Grup, memastikan keseluruhan bisnis with BII and the Group’s directives. They also ensure
dan operasional BII UUS sesuai dengan prinsip Syariah the conformity of BII UUS operations with Shariah
dan ketentuan yang berlaku, serta membuat program- principles and prevailing regulations as well as design
program pemasaran produk & layanan Syariah. marketing programs for Shariah products and services.
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
641
Perbankan Syariah
Shariah Banking
B. Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya B. Human Capital Education and Training
Manusia (SDM) Program
BII UUS terus meningkatkan kemampuan/ BII UUS endeavors to develop the capacity/
kompetensi SDM nya melalui berbagai macam competence of its human capital through the
pelatihan sebagai berikut: following various programs:
1. Memberikan pelatihan perbankan Syariah 1. Provide Shariah banking training to employees
kepada karyawan yang menangani atau who oversee or whose work related with
berhubungan dengan bisnis Syariah di Kantor Shariah business. Training programs are
Cabang dan Kantor Pusat dalam bentuk available at Branch Offices and Head Office
e-Learning dan in class training sesuai dengan levels in e-learning or in-class training format,
tingkatan pelatihan/level pelatihan yang depending on the level of training required by
diperlukan oleh masing-masing karyawan. respective employees.
Selama 2014, kegiatan pendidikan dan Human capital education and training
pelatihan SDM yang dilakukan BII UUS programs held throughout 2014 by BII UUS
adalah: are:
a. menyelenggarakan ‘Shariah Basic Training’ a. ‘Shariah Basic Training’ – 8 batches for
sebanyak 8 batch untuk regional Jakarta Central, South, East, West, and North
Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta, and Shariah Banking training roll
Jakarta Barat dan Jakarta Utara, dan roll- out across all regions in Indonesia.
out pelatihan Perbankan Syariah di seluruh b. Launch of e-Learning Comprehension of
regional di Indonesia. Shariah Banking program, a continuance of
b. meluncurkan e-Learning Comprehension e-Learning Foundation of Shariah Banking
of Shariah Banking yang merupakan and part of Shariah banking training
kelanjutan e-Learning Foundation of program for all BII’s employess provided by
Shariah Banking sebagai program Shariah Business School Online Training.
pelatihan perbankan Syariah kepada c. Classroom Training with topics ‘Tips &
seluruh karyawan BII melalui Shariah Tricks Selling Shariah Banking Products’
Business School Online Training. and ‘Train the Trainers’.
c. menyelenggarakan Classroom Training d. ‘Shariah Banking for Executives’ seminar
yang meliputi ‘Tips & Tricks Selling Shariah for Board of Commissioners, Board of
Banking Products’ dan ‘Train the Trainers’. Directors, members of Committees,
d. menyelenggarakan seminar ‘Shariah Group Heads, Head of Unit Business, and
Banking for Executives’ untuk level Dewan Top Management Level. The seminar aims
Komisaris, Direksi, Anggota Komite, to broaden the understanding regarding
Group Head, Pimpinan Unit Kerja dan Shariah banking.
level Top Management yang bertujuan
untuk membuka persepsi dan wawasan
mengenai perbankan Syariah.
2. Memberikan kesempatan bagi anggota DPS 2. Open opportunities for members of SSB to
untuk mengikuti pelatihan/seminar/workshop attend training/seminar/workshop that are
sesuai dengan kebutuhan pengembangan in line with capacity development needs of
diri anggota DPS untuk mendukung dan SSB member to better support and enhance
meningkatkan kegiatan pengawasan Syariah Shariah oversight over BII UUS, among others:
di BII UUS, antara lain: a. Joint Muzakarah 2014 organized by
a. Joint Muzakarah 2014 yang diselenggara- Maybank Islamic Banking.
kan oleh Maybank Islamic Banking. b. Ijtima’ Sanawi (Annual Meeting) DPS X of
b. Ijtima’ Sanawi (Annual Meeting) DPS X 2014 organized by DSN-MUI.
Tahun 2014 yang diselenggarakan oleh
DSN-MUI.
Untuk itu, dilakukan penataan ulang (re-alignment) To that end, BII re-aligned its Shariah branch office
struktur cabang Syariah dan pemberdayaan cabang structure and empower conventional branch offices. BII
konvensional. BII memanfaatkan cabang-cabangnya utilizes its branch offices as Office Channeling (LS) and
sebagai Layanan Syariah (LS) untuk service point dalam service point of Shariah product sales.
penjualan produk-produk Syariah.
Untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan kapasitas To enhance effectiveness, efficiency, and the capacity of
saluran distribusinya, BII UUS menambah KCS dan distribution channel, BII UUS added new KCS and LS. BII
LS serta melakukan penguatan struktur pengelolaan also strengthened the management of Shariah branches
cabang-cabang Syariah di bawah koordinasi Sales & under the coordination of BII Sales & Distribution,
Distribution BII dalam operasional sehari-hari dengan whilst maintaining the functional responsibilities of BII
tetap menjaga tanggung jawab fungsional BII UUS UUS over KCS and LS operations.
terhadap operasional KCS dan LS.
Selama 2014, BII UUS memperluas jaringan kantornya Throughout 2014, BII UUS developed its office network
dengan membuka 2 (dua) Kantor Cabang Syariah (KCS) by opening 2 (two) Shariah Branch Office (KCS) in
di Medan dan Makassar serta 141 Layanan Syariah (LS) Medan and Makassar, and 141 Office Channeling (LS)
di KC konvensional, LS Mikro dan LS MKK. Pada 2014, within conventional KS, Micro LS, and MKK LS. As of
jumlah jaringan kantor Syariah adalah 7 (tujuh) KCS, 2 2014, Shariah banking managed 7 (seven) KCS, 2 (two)
(dua) KCPS Mikro dan 449 LS. Micro KCPS, and 449 LS.
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
643
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Pada 31 Desember 2014, total aset BII UUS tumbuh As of 31 December 2014, total asset of BII UUS rose
79,6% menjadi Rp7,18 triliun dari Rp3,99 triliun pada by 79.6% to Rp 7.18 trillion from Rp3.99 trillion in the
tahun sebelumnya. Total pembiayaan tumbuh sebesar preceding year. Total financing grew by 64,9% to Rp5,68
64,9% menjadi Rp5,68 triliun dari Rp3,44 triliun dan trillion from Rp3,44 trillion and total Third Party Funds
total Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 37,0% menjadi (TPF) increased by 37,0% to Rp4.16 trillion from Rp3,04
Rp4,16 triliun dari Rp3,04 triliun dibandingkan pada trillion compared to December 2013.
Desember 2013.
Non Performing Financing (NPF) membaik menjadi Non Performing Financing (NPF) improved to 1,00%
1,00% dibandingkan 2,82% pada Desember 2013, dan from 2,82% in December 2013, while net profit of BII
laba bersih BII UUS per 31 Desember 2014 tercatat UUS as per 31 December 2014 stood at Rp98,36 billion.
sebesar Rp98,36 miliar.
Jumlah, kriteria, rangkap jabatan, dan tugas & tanggung The number, criteria, policy on concurrent positions,
jawab DPS BII UUS telah sesuai dengan ketentuan and duties & responsibilities of BII UUS SSB are in
mengenai GCG dan Unit Usaha Syariah. accordance with GCG and Shariah Business Unit
regulations and policies.
Per 31 Desember 2014, anggota DPS berjumlah 3 (tiga) As of 31 December 2014, SSB comprises 3 (three) persons,
orang dan salah satunya ditunjuk sebagai Ketua dengan including one who is appointed as the Chairperson. The
komposisi sebagai berikut: composition is as follows:
Pengalaman Experience
Aktif di Majelis Ulama Indonesia sebagai Wakil Ketua Active involvement in Indonesian Ulema Council as
Komisi Fatwa sejak 2000 hingga sekarang, pengawas Deputy to Fatwa Commission from 2000 to present,
di beberapa UUS di Indonesia. Memiliki berbagai and supervisor in several UUS in Indonesia. A lecturer
pengalaman mengajar dalam karirnya) dan saat ini throughout his career (1964-2013), presently he is a
mengajar pada Institut Ilmu Al Quran, Jakarta untuk lecturer of Islamic Study in Al-Quran Science Institute,
bidang Studi Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Jakarta, Sate Islamic University Syarif Hidayatullah
Hidayatullah Jakarta dan Universitas Trisakti. Jakarta and Trisakti University.
Kualifikasi Qualifications
Sarjana dalam Studi Islam dan Syariah dari Institut Bachelor’s Degree in Islamic and Sharia Studies from
Agama Islam Raden Fatah, Palembang (1964), Master of Raden Fatah Islamic Institute, Palembang (1964), Master
Arts (1966 – 1969) Doctor of Philosophy dalam bidang of Arts (1966 – 1969) and Doctor of Philosophy in Fiqh
Fiqh dan Ushululfiqh, perbandingan dari Al-Azhar dan Ushululfiqh Comparison from Al-Azhar University,
University, Cairo (1974 – 1978). Cairo (1974 – 1978).
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
645
Profil DPS
SSB Profile
Pengalaman Experience
Menduduki posisi di beberapa organisasi keagamaan Holds positions in several Islamic organisations such
seperti Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama as Deputy to Fatwa Commission of Indonesia Ulema
Indonesia (1995 – sekarang), Dewan Syariah Nasional Council (1995-present), National Shariah Council
(1997 – sekarang) dan Dewan Pengawas Syariah di (1997-present), and Shariah Supervisory Board in several
beberapa Lembaga Keuangan Syariah. Pengalaman Shariah Financial Institutions. In his professional career,
karirnya menjadi Kepala Pusat Penelitian Beragama he was the Head of Religious Research Centre (1995-
(1995 – 1998), Staf Ahli Menteri Agama (1996 – 1997) 1998), Expert Staff to the Minister of Religious Affairs
dan sebagai Profesor (Rst) Ahli Peneliti Utama di (1996-1997), and a Professor (Rst) Expert Research in the
Departemen Agama. Department of Religion.
Kualifikasi Qualifications
Sarjana Hukum di Universitas Brawijaya, Malang (1972), Bachelor of Law from Brawijaya University, Malang
Studi Islam di Universitas Leiden, Belanda (1987) dan (1972), Islamic Studies in Leiden University, Netherlands
Magister Manajemen Pemasaran IPWI Jakarta (1997) (1987), and Master of Marketing Management IPWI
serta mengikuti kursus Reguler Lembaga Pertahanan Jakarta (1997). He also attended Regular Course in
Nasional (1995). National Defense Institute (1995).
Pengalaman Experience
Karirnya dipenuhi dengan kegiatan mengajar dan pada Has held numerous teaching positions throughout his
saat ini mengajar pada Sekolah Tinggi Agama Islam career; presently a lecturer in Attaqwa Islamic School
Attaqwa dan Pasca Sarjana Universitas Islam 45, Bekasi. and in Post Graduate program of Islam University 45,
Bekasi.
Kualifikasi Qualifications
Memiliki beberapa gelar kesarjanaan dalam Studi Islam, Holds several degrees in Islamic Studies: Tarbiyah Islam
yaitu Tarbiyah Pendidikan Agama Islam dari Institut Education from Sulthan Syarif Qasim State Islamic
Islam Negeri Sulthan Syarif Qasim, Riau (1975), Sarjana Insitute, Riau (1975), Ushuluddin Dakwah Degree from
Ushuluddin Dakwah dari Al-Azhar University, Cairo Al-Azhar University, Cairo (1979), Master’s of Islamic
(1979), S2 Pendidikan Islam dari Institute of Islamic Education from Institute of Islamic Studies, Cairo
Studies, Cairo (1991) dan S3 Kajian Islam dari Universitas (1993), and Doctorate of Islamic Studies from Syarif
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta (2007). Hidayatullah State Islamic University, Jakarta (2007).
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
647
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Sesuai ketentuan mengenai rangkap jabatan DPS, In accordance with stipulations concerning concurrent
anggota DPS BII UUS merangkap jabatan sebagai positions in other SSB, members of BII UUS SSB are
anggota DPS paling banyak pada empat Lembaga allowed to be members in no more than four other
Keuangan Syariah lainnya. Sharia Financial Institutions.
Rangkap jabatan anggota DPS BII UUS pada 2014 Concurrent positions of BII UUS SSB members in 2014
adalah sebagai berikut: are:
DPS bertugas dan bertanggung jawab memberikan SSB has the duties and responsibilities to provide
nasihat dan saran kepada Direktur UUS serta consultation and recommendations to Director in
mengawasi kegiatan BII UUS agar sesuai dengan Prinsip Charge of UUS, and to oversee the activities of BII
Syariah yang disampaikan dalam pertemuan dengan UUS to ensure the compliance with Shariah principles
Manajemen. presented in meetings with the Management.
Tugas dan tanggung jawab DPS meliputi antara lain: In details, the duties and responsibilities SSB cover the
a. Melakukan penilaian dan memastikan pemenuhan following:
Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan a. Assess and ensure that operational guidelines
produk yang dikeluarkan BII UUS. and products of BII UUS comply with Shariah
b. Melakukan pengawasan terhadap proses principles.
pengembangan produk baru BII UUS agar sesuai b. Supervise product development process in BII
dengan fatwa DSN - MUI. UUS to ensure the conformity with fatwa from
c. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional DSN-MUI.
– Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru BII c. Request fatwas to the National Shariah Board
UUS yang belum ada fatwanya. – Indonesian Ulema Council for BII UUS’s new
d. Melakukan review secara berkala atas products that are yet to have fatwas.
pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme d. Conduct periodic review on Shariah compliance
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta of funding and fund disbursement mechanisms as
pelayanan jasa BII UUS. well as the services of BII UUS.
e. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek e. Request data and information to BII UUS working
Syariah dari satuan kerja BII UUS dalam rangka units related to Shariah aspects in their duty
pelaksanaan tugasnya. implementation.
f. Menyampaikan hasil pengawasan yang dituangkan f. Submit the oversight result in SSB Oversight
dalam Laporan Hasil Pengawasan DPS secara Report by semester.
semesteran. g. Analyze new products and services on continuous
g. Senantiasa melakukan analisa terhadap produk basis and issue the results as SSB Opinion
dan layanan jasa baru dalam bentuk Opini DPS document that describes the conformity of
yang di dalamnya disampaikan kesesuaian produk produts and services to be issued with Fatwa from
dan layanan yang akan diluncurkan dengan Fatwa DSN-MUI.
DSN-MUI.
Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung To carry out its duties and responsibilities, SSB has the
jawabnya sebagaimana tersebut di atas, DPS diberi authority to perform the following:
kewenangan melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Review and request explanation from BII
a. Memeriksa dan meminta penjelasan dari pejabat and BII UUS officials regarding the purpose,
BII dan BII UUS yang berwenang mengenai tujuan, characteristics, SOP, and contracts applied on BII
karakteristik, kebijakan SOP dan akad-akad yang UUS products as well as financial activities.
digunakan pada produk-produk dan aktivitas b. Review and provide recommendations on policies,
keuangan yang ada pada BII UUS. systems, SOP, and products related with Shariah
b. Melakukan review dan memberikan rekomendasi principles and contracts issued by BII UUS.
atas kebijakan, sistem, SOP, produk yang terkait c. Inspect, observe, and request explanation and/or
dengan prinsip Syariah dan akad yang dikeluarkan confirmation to BII and/or BII UUS employees and/
oleh BII UUS. or customers to substantiate result of review.
c. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan d. Request the availability of all required data and
keterangan dan/atau konfirmasi kepada pegawai information to Director in charge of UUS in its task
BII dan/atau BII UUS dan/atau nasabah untuk implementation.
memperkuat hasil pemeriksaan.
d. Meminta seluruh data dan informasi yang
diperlukan kepada Direktur yang membawahi UUS
dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
Tugas dan tanggung jawab DPS dituangkan dalam SGF The duties and responsibilities of SSB are delinated
sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan tanggung in SGF that serves as duties and responsibilities
jawabnya. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS implementation guideline. In implementing its duties
dibantu oleh unit kerja Shariah Advisory & Assurance and responsibilities, SSB is assisted by Shariah Advisory
yang bertugas mengelola pelaksanaan rapat/pertemuan & Assurance unit that is responsible to organize SSB
DPS, mengadministrasikan permohonan dan hasil opini meetings, administer requests and SSB opinons as well
DPS serta kewajiban pelaporan hasil pengawasan DPS as SSB reports to OJK.
kepada OJK.
Rapat & Agenda Rapat DPS SSB Meeting & Meeting Agenda
Selama 2014, DPS telah melakukan pengawasan dan In 2014, SSB has provided oversight, advices,
memberikan nasehat, saran, opini terhadap produk dan suggestions, and opinions on BII UUS’s products
kegiatan BII UUS agar senantiasa sesuai dengan prinsip and services, ensuring their compliance to Shariah
Syariah yang tercermin dari beberapa rangkaian Rapat principles. The activities are reflected in the following
DPS di bawah ini. details of SSB meeting.
Total penyelenggaraan Rapat DPS selama 2014 adalah In total, in 2014 SSB held 37 meetings with the following
sebanyak 37 pertemuan. Adapun rincian jumlah attendance rate:
kehadiran anggota DPS dalam Rapat DPS selama 2014
adalah sebagai berikut:
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
649
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Rapat DPS diselenggarakan untuk membahas SSB meetings are held to discuss requests for SSB
permohonan opini DPS dari unit dan operasional opinions from BII UUS business units, other units, or
bisnis BII UUS serta, unit kerja pendukung lainnya. with BII’s Management. The minutes of meeting are
Risalah rapat DPS sudah didokumentasikan dan documented and administered appropriately.
diadministrasikan dengan baik.
Agenda Rapat DPS selama 2014 adalah sebagai berikut: SSB Meeting Agenda in 2014 are as follows:
- Request for SSB opinion on BII Woman One iB and BII Superkidz iB savings
products
- Discussion on the takeover of Musyarakah, MMq schemes and Shariah
takeover
- ALCO Cost on Incentive Mudharabah
- Discussion on the structure of BII Shariah Sukuk
3 30 Jan 2014 SS3 - Subsidi Insentif Mudharabah dari BII kepada BII UUS MAI
- Take Over pembiayaan Syariah pada Micro Banking MNN
- Konversi KPR BII menjadi KPR BII Syariah dengan Nilai Top-up
- SSB review on SMEC and Corporate financing and BII Tunai Emas iB product
to be submitted as report to OJK
- Request for SSB opinion on Trade Finance Service Policy and SOP, especially
LC, SKBDN, and BG products
- Disclosure on margin and Murabahah discount for Customers
5 13 Feb 2014 SS3 - Notifikasi Angsuran Murabahah MAI
- Rencana pembiayaan kepada Garuda Indonesia Airways (GIA) MNN
- Cross Currency Hedging iB (CCH iB) AJM
- Mudharabah Muqayadah Investment
- Mudharabah Muqayyadah
- BG/LC (Kafalah/Wakalah Bil Ujrah)
- CCH iB (continued discussion)
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
651
Perbankan Syariah
Shariah Banking
- Discussion on Mudharabah Muqayadah BII UUS product for OJK & DSN
meeting
- Discussion on BII UUS Cross Currency Hedging for OJK & DSN meeting
- Early Partial/Full Payment of BII UUS financing
- Transaction mechanism between BII and BII UUS
27 23 Sep 2014 SS3 - Agunan pada IMBT MNN
- Telemarketing
- Collateral in IMBT
- Telemarketing
28 24 Sep 2014 Gedung DSN- Rapat Badan Pelaksana Harian DSN-MUI, membahas Surat permohonan BPH DSN-MUI**
MUI pernyataan kesesuaian Syariah: MAI
- Produk Cross Currency Hedging iB (CCH iB) MNN
- Produk Restricted Profit Sharing Investment Account iB (RPSIA iB) AJM
- Repayment fee
- Internal promotion material
- Change on profit-sharing calculation base
- Shariah Financing technical guideline
36 11 Des 2014 SS3 - Pelunasan dipercepat Musyarakah Mutanaqisah (MMq) MAI
- Perubahan basis perhitungan bagi hasil DPK dari Revenue Sharing menjadi MNN
Profit Sharing AJM
- Petunjuk Teknis Pembiayaan Syariah iB
Keterangan | Note::
MAI M. Anwar Ibrahim
MNN Muh. Nahar Nahrawi
AJM Abdul Jabar Majid
HB Herwin Bustaman
*MIB Maybank Islamic Banking
**BPH DSN-MUI Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia
National Shariah Board Executive Body – Indonesian Ulema Council
***DPbS - OJK Departemen Perbankan Syariah – Otoritas Jasa Keuangan
Shariah Banking Department – Financial Services Authority
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
653
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Selama 2014, DPS mengeluarkan 15 opini Syariah yang Throughout 2014, SSB issued 15 Shariah opinions that
mengacu dan sesuai dengan fatwa DSN-MUI. Opini referred and adhered to DSN-MUI fatwas. The opinions
tersebut berkaitan dengan rencana produk, layanan were issued with respect to products, new services, and
baru dan aspek operasional lainnya. other operational aspects.
Opini DPS selama 2014 adalah sebagai berikut: SSB opinions in 2014 are as follows:
Sesuai tugas dan tanggung jawab DPS yang tercantum In accordance with SSB’s duties and responsibilities
dalam SGF, DPS melakukan pengawasan terhadap stated in SGF, SSB carries out oversight on BII UUS’s
kegiatan BII UUS untuk memastikan implementasi activities to ensure that the implementation of Shariah
produk dan layanan Syariah sesuai dengan prinsip products and services to comply with Shariah principles.
Syariah.
Pemeriksaan DPS terhadap kegiatan BII UUS dilakukan SSB conducts its supervision on BII UUS’s activities every
setiap semester dan dituangkan dalam Laporan semester and compile the results into SSB Oversight
Pengawasan DPS yang dilaporkan kepada OJK. DPS terus Report submitted to OJK. SSB continuously enhances
meningkatkan pengawasannya dengan meningkatkan its oversight SSB increases its inspection intensity by
intensitas pemeriksaan dengan menambah frekuensi raising the frequency of visits and inspections to KCS,
kunjungan dan pemeriksaan di KCS, LS dan Kantor LS, and Head Office as well as by increasing the number
Pusat, serta menambah jumlah sampel transaksi dan of transaction sample and meeting with the Bank’s staff
pertemuan dengan staf dan manajemen Bank. and management.
Selama periode Pengawasan DPS, DPS melakukan During the period of SSB oversight, SSB visit and
kunjungan dan pemeriksaan transaksi serta conducted Shariah audit on transaction and Shariah
dokumentasi produk Syariah ke KCS dan LS sebagai product documentation in the following KCS and LS:
berikut:
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
655
Perbankan Syariah
Shariah Banking
DPS telah menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan SSB has submited SSB Oversight Report Semester I
DPS Semester I dan semester II 2014 kepada Bank and Semester II 2014 to Otoritas Jasa Keuangan, each
Indonesia masing-masing melalui surat No.S.2014.083/ by virtue of letter No.S.2014.083/PRESDIR dated 26
PRESDIR tanggal 26 Agustus 2014 dan No.S.2015.015/ August 2014 and No.S.2015.015/PRESDIR dated 26
PRESDIR tanggal 26 Februari 2015. February 2015.
Pengawasan terhadap Produk Baru BII UUS Oversight on BII UUS New Products
Selama 2014, DPS melakukan pengawasan terhadap In 2014, SSB conducted oversight on the following
produk dan layanan baru BII UUS yang akan diluncurkan, products and services to be issued by BII UUS:
yaitu sebagai berikut:
- Savings products designed for women customers, equipped with features that meet
women’s needs.
- Opini DPS: No.M.2014.001/BOC-Syariah Supervisory dated 23 January 2014 on
Savings Product -BII Woman One iB.
Produk Tabungan BII Superkidz iB - Produk tabungan yang ditujukan khusus bagi nasabah yang belum genap 17 tahun
yang dilengkapi dengan fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Savings Product - BII Superkidz iB - Opini DPS: No.M.2014.002/BOC-Syariah Supervisory tanggal 23 Januari 2014 tentang
Produk Tabungan BII Superkidz iB.
- Savings products for customers under 17 years of age, with features that meet the
needs of customers.
- Opini DPS: No.M.2014.002/BOC-Syariah Supervisory dated 23 January 2014 on
Savings Product - BII Superkidz iB.
Penerbitan Sukuk BII UUS dengan Skema Sukuk - Produk Sukuk dengan Skema Mudharabah bertujuan untuk memperoleh sumber
Mudharabah pendanaan alternatif untuk mendukung peningkatan aset produktif dalam rangka
pengembangan usaha BII, terutama dalam bidang penyaluran pembiayaan Syariah.
Sukuk BII UUS Issuance with Mudharabah Contract - Opini DPS: No.M.2014.004/BOC-Syariah Supervisory tanggal 28 Januari 2014
tentang Penerbitan Sukuk BII UUS dengan Skema Sukuk Mudharabah.
- Sukuk with Mudharabah Contract; issued to increase productive asset that would
support BII’s business development programs, especially in Shariah financing.
- Opini DPS: No.M.2014.004/BOC-Syariah Supervisory dated 28 January 2014 on
Issuance BII UUS Sukuk with Mudharabah Sukuk Contract
Produk Tabungan BII Valas iB - Produk tabungan untuk meningkatkan DPK dengan denominasi mata uang asing.
- Opini DPS: No.M.2014.009/BOC-Syariah Supervisory tanggal 12 Maret 2014 tentang
Savings Product - BII Valas iB Produk Tabungan Valas iB.
Pinjaman Luar Negeri untuk Pengembangan Kegiatan - Merupakan penempatan dana milik Non-Resident (dapat berupa Bank Asing) yang
Usaha Syariah BII dikelola sesuai prinsip Syariah yang akan disalurkan untuk kegiatan usaha Syariah
BII UUS.
Foreign Loan for BII Shariah Business Development - Opini DPS: No.M.2014.012/BOC-Syariah Supervisory tanggal 20 Mei 2014 tentang
Activities Skema Pinjaman Luar Negeri untuk Pengembangan Kegiatan Usaha Syariah BII.
Cross Currency Hedging iB (CCH iB) - Produk transaksi lindung nilai mata uang sesuai prinsip Syariah (Cross Currency
Hedging iB) dengan prinsip Wa’ad dan Al Sharf merupakan produk yang diharapkan
Cross Currency Hedging iB (CCH iB) dapat membantu mengurangi risiko kerugian akibat nilai tukar mata uang bagi
Nasabah sehingga kegiatan usaha riilnya dapat berjalan dengan baik.
- Opini DPS: No.M.2014.007/BOC-Syariah Supervisory tanggal 20 Februari 2014
tentang Struktur Cross Currency Hedging iB (CCH iB).
- Cross Currency Hedging iB in accordance with Wa’ad and Al Sharf principles; this
product is expected to help mitigating customers’ loss risk arising from change of
exchange rate, therefore ensuring their business activities can commence smoothly.
- Opini DPS: No.M.2014.007/BOC-Syariah Supervisory dated 20 February 2014 on the
Structure of Cross Currency Hedging iB (CCH iB).
Restricted Profit Sharing Investment Account iB - Deposito Mudharabah Muqayyadah memfasilitasi Nasabah untuk dapat memilih
(Rekening Investasi Mudharabah Muqayyadah) investasi pada pembiayaan Syariah yang dikelola oleh Bank sesuai dengan batasan-
batasan dan tingkat risiko yang dikehendaki oleh Nasabah. Produk ini memerlukan
Restricted Profit Sharing Investment Account iB komitmen Nasabah untuk memberikan pendanaan dalam jangka waktu tertentu
(Mudharabah Muqayyadah Investment Account) sesuai dengan kebutuhan pembiayaan Syariah yang dibiayai dengan dana Nasabah.
- Opini DPS: No.M.2014.006/BOC-Syariah Supervisory tanggal 20 Februari 2014
tentang Struktur dan Fitur Deposito Mudharabah Muqayyadah.
Pengawasan terhadap Kegiatan Bank – BII UUS Oversight on BII UUS Banking Activities
Selama 2014, DPS melakukan pengawasan terhadap Throughout 2014, SSB conducted oversight on activities
kegiatan BII UUS yang meliputi penghimpunan dana of BII UUS that include funding and financing with
dan pembiayaan, yaitu sebagai berikut: details as follows:
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
657
Perbankan Syariah
Shariah Banking
DPS menetapkan uji sampel secara acak terhadap 16 sampel Nasabah DPS menetapkan uji sampel secara acak terhadap 6 sampel Nasabah
di KCS dan LS Semarang dan 11 sampel Nasabah di KCS dan LS Surabaya di KCS dan LS Semarang dan 4 sampel Nasabah di KCS dan LS
untuk menguji kesesuaian dan kualitas pelaksanaan pemenuhan prinsip Surabaya untuk menguji kesesuaian dan kualitas pelaksanaan
Syariah pada produk tersebut. pemenuhan prinsip Syariah pada produk tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan sampel dokumen transaksi meliputi aplikasi Berdasarkan pemeriksaan sampel dokumen transaksi meliputi aplikasi
pembukaan rekening dan akad penghimpunan dana, transaksi sudah pembukaan rekening dan akad penghimpunan dana, transaksi sudah
memenuhi ketentuan/prinsip Syariah. nenenuhi ketentuan/prinsip Syariah.
In Semester I 2014, there were 11,320 new account opening with In Semester I 2014, there were 1,173 new account opening with Wadiah
Mudharabah contract. contract.
SSB exercised random sample testing on 16 customer samples in KCS SSB exercised random sample testing on 6 customer samples in KCS
and LS Semarang and 11 customer samples in KCS and LS Surabaya to and LS Semarang and 4 customer samples in KCS and LS Surabaya to
assess the conformity and quality of Shariah compliance. assess the conformity and quality of Shariah compliance.
Based on assessment on sample transaction documents that include Based on assessment on sample transaction documents that include
account opening application and funding contract, the transactions account opening application and funding contract, the transactions
have complied with Shariah principles. have complied with Shariah principles.
Pembiayaan | Financing
Murabahah Mudharabah/Musyarakah Qardh, Rahn dan Ijarah IMBT
Selama Semester I 2014 terdapat Selama Semester I 2014 terdapat Selama Semester 2014 terdapat Selama Semester I 2014 terdapat
transaksi pembiayaan dengan transaksi pembiayaan MMq, transaksi pembiayaan BII Tunai transaksi pembiayaan IMBT
akad Murabahah sebanyak 1.345 Mudharabah dan Musyarakah Emas iB dengan akad Qardh, Rahn sebanyak 2 nasabah.
nasabah. sebanyak 384 nasabah. dan Ijarah sebanyak 108 nasabah.
DPS menetapkan uji
DPS menetapkan uji sampel DPS menetapkan uji sampel DPS menetapkan uji sampel sampelproduk pembiayaan
produk pembiayaan dengan produk pembiayaan dengan produk pembiayaan dengan akad dengan akad IMBT pada 2
akad Murabahah pada 12 akad MMq, Mudharabah dan Qardh, Rahn dan Ijarah pada 10 sampel Nasabah Komersial
sampel Nasabah di KCS dan LS Musyarakah pada 10 sampel sampel Nasabah Mikro di Jakarta di Surabaya untuk menguji
Semarang dan 2 sampel Nasabah Nasabah di KCS dan LS Semarang untuk menguji kesesuaian dan kesesuaian dan kualitas
di KCS dan LS Surabaya untuk dan 6 sampel Nasabah di kualitas pelaksanaan prinsip pelaksanaan prinsip Syariah
menguji kesesuaian dan kualitas KCS dan LS Surabaya untuk Syariah pada produk tersebut. pada produk tersebut.
pelaksanaan pemenuhan prinsip menguji kesesuaian dan kualitas
Syariah pada produk tersebut. pelaksanaan pemenuhan prinsip Berdasarkan pemeriksaan Berdasarkan pemeriksaan
Syariah pada produk tersebut. terhadap sampel dokumen, terhadap sampel dokumen,
Berdasarkan pemeriksaan transaksi pembiayaan BII Tunai pelaksanaan pembiayaan IMBT
terhadap sampel dokumen Berdasarkan pemeriksaan Emas iB secara umum sudah secara umum sudah memenuhi
transaksi meliputi dokumen terhadap sampel dokumen memenuhi prinsip Syariah. prinsip Syariah.
Aplikasi Permohonan Nasabah, transaksi meliputi dokumen
Surat Penawaran Pembiayaan, Aplikasi Permohonan Nasabah, In Semester I 2014, there were In Semester I 2014, there were 2
Memorandum Internal, Surat Surat Penawaran Pembiayaan, 108 BII Tunai Emas iB financing IMBT financing transactions.
Kuasa Nasabah, dan Akad Memorandum Internal dan Akad transactions with Qardh, Rahn,
disimpulkan bahwa Pembiayaan disimpulkan bahwa Pembiayaan and Ijarah contracts. SSB exercised sample testing
secara umum sudah memenuhi secara umum sudah memenuhi on financing products using
prinsip Syariah. prinsip Syariah.
SSB exercised sample testing on IMBT contract, on 2 Commercial
financing products using Qardh, customer samples in Surabaya
Opini DPS: No.M.2014.003/ Opini DPS: No.M.2014.008/BOC-
Rahn, and Ijarah contract, on 10 to assess the conformity and
BOC-Syariah Supervisory Syariah Supervisory tanggal 12
tanggal 28 Januari 2014 tentang Maret 2014 tentang Perjanjian Micro customer samples in Jakarta quality of Shariah compliance.
Transaksi Take Over Pembiayaan Pembiayaan Musyarakah Garuda to assess the conformity and
Murabahah. Indonesia Airways (GIA). quality of Shariah compliance. Based on assessment on
sample transaction documents,
In Semester I 2014, there were In Semester I 2014 there were 384 Based on assessment on sample IMBT financing in general
1,345 transactions with Murabahah new financing facilities with MMq, transaction documents, BII Tunai have complied with Shariah
contract. Mudharabah, and Musyarakah Emas iB financing transactions principles.
contracts in general have complied with
SSB exercised sample testing Shariah principles.
on financing products using SSB exercised sample testing on
Murabahah contract, on 12 financing products using MMq,
customer samples in KCS and LS Mudharabah, and Musyarakah
Semarang and 2 customer samples contract, on 10 customer samples
in KCS and LS Surabaya to assess in KCS and LS Semarang and 6
the conformity and quality of customer samples in KCS and LS
Shariah compliance. Surabaya to assess the conformity
and quality of Shariah compliance.
Based on assessment on sample
transaction documents that Based on assessment on sample
include Customer Application, transaction documents that
Financing Proposal Letter, Internal include Customer Application,
Memorandum, Customers’ Financing Proposal Letter, Internal
Letter of Attorney, and Financing Memorandum, and Financing
Contract, the transactions in Contract, the transactions in
general have complied with general have complied with
Shariah principles. Shariah principles.
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
659
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Laporan Hasil Pengawasan DPS – Semester II 2014 | SSB Oversight Report – Semester II 2014
Penghimpunan Dana | Funding
Mudharabah Wadiah
Selama Semester II 2014 terdapat pembukaan produk penghimpunan Selama Semester II 2014 terdapat pembukaan produk penghimpunan
dana dengan akad Mudharabah sebanyak 34.478 rekening. dana dengan akad Wadiah sebanyak 2.011 rekening.
DPS menetapkan uji sampel secara acak terhadap 87 sampel Nasabah di DPS menetapkan uji sampel secara acak terhadap terhadap 27 sampel
KCS dan LS Jakarta, LS Yogyakarta dan cabang-cabang KCS dan LS BII di Nasabah di KCS dan LS Jakarta, LS Yogyakarkta dan LS BII di kota-
kota-kota lain (Bandung, Semarang, Surabaya dan Aceh) untuk menguji kota lain (Bandung, Semarang, Surabaya dan Aceh) untuk menguji
kesesuaian dan kualitas pelaksanaan pemenuhan prinsip Syariah pada kesesuaian dan kualitas pelaksanaan pemenuhan prinsip Syariah pada
produk tersebut. produk tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan sampel dokumen transaksi meliputi aplikasi Berdasarkan pemeriksaan sampel dokumen transaksi meliputi aplikasi
pembukaan rekening dan akad penghimpunan dana, transaksi sudah pembukaan rekening dan akad penghimpunan dana, transaksi sudah
memenuhi ketentuan/prinsip Syariah. memenuhi ketentuan/prinsip Syariah.
In Semester II 2014, there were 34.478 new account opening with In Semester I 2014, there were 2.011 new account opening with
Mudharabah contract. Wadiah contract.
SSB exercised random sample testing on 87 customer samples in KCS SSB exercised random sample testing on 27 customer samples in KCS
and LS Jakarta, LS Yogyakarta as well as BII KCS and LS in other cities and LS Jakarta, LS Yogyakarta as well as BII KCS and LS in other cities
(Bandung, Semarang, Surabaya and Aceh) to assess the conformity and (Bandung, Semarang, Surabaya and Aceh) to assess the conformity
quality of Shariah compliance. and quality of Shariah compliance.
Based on assessment on sample transaction documents that include Based on assessment on sample transaction documents that include
account opening application and funding contract, the transactions account opening application and funding contract, the transactions
have complied with Shariah principles. have complied with Shariah principles.
Pembiayaan | Financing
Murabahah Mudharabah/Musyarakah Qardh, Rahn dan Ijarah IMBT
Selama Semester II 2014 terdapat Selama Semester II 2014 terdapat Selama Semester II 2014 terdapat Selama Semester II 2014
transaksi pembiayaan dengan transaksi pembiayaan MMq, transaksi pembiayaan BII Tunai terdapat transaksi pembiayaan
akad Murabahah sebanyak 2.185 Mudharabah dan Musyarakah Emas iB dengan akad Qardh, Rahn IMBT sebanyak 4 nasabah.
nasabah. sebanyak 734 nasabah. dan Ijarah sebanyak 74 nasabah.
DPS menetapkan uji sampel
DPS menetapkan uji sampel DPS menetapkan uji sampel DPS menetapkan uji sampel produk pembiayaan dengan
produk pembiayaan dengan produk pembiayaan dengan produk pembiayaan dengan akad IMBT pada 3 sampel
akad Murabahah pada 48 sampel akad MMq, Mudharabah dan akad Qardh, Rahn dan Ijarah Nasabah Komersial di Jakarta
Nasabah di KCS dan LS Jakarta, Musyarakah pada 22 sampel pada 12 sampel Nasabah BII dan Surabaya untuk menguji
LS Yogyakarta dan LS BII di kota- Nasabah di KCS dan LS Jakarta, Tunai Emas iB di Jakarta untuk kesesuaian dan kualitas
kota lain (Bandung, Semarang, LS Yogyakarta dan LS BII di kota- menguji kesesuaian dan kualitas pelaksanaan prinsip Syariah
Surabaya dan Aceh) untuk kota lain (Bandung, Semarang, pelaksanaan prinsip Syariah pada pada produk tersebut.
menguji kesesuaian dan kualitas Surabaya dan Aceh) untuk produk tersebut.
pelaksanaan pemenuhan prinsip menguji kesesuaian dan kualitas Berdasarkan pemeriksaan
Syariah pada produk tersebut. pelaksanaan pemenuhan prinsip Berdasarkan pemeriksaan terhadap sampel dokumen,
Syariah pada produk tersebut. terhadap sampel dokumen, pelaksanaan pembiayaan secara
Berdasarkan pemeriksaan transaksi pembiayaan BII Tunai umum sudah memenuhi prinsip
terhadap sampel dokumen Berdasarkan pemeriksaan Emas iB dapat disimpulkan bahwa Syariah.
transaksi meliputi dokumen terhadap sampel dokumen pembiayaan secara umum sudah
Aplikasi Permohonan Nasabah, transaksi meliputi dokumen memenuhi prinsip Syariah. In Semester II 2014, there were 4
Surat Penawaran Pembiayaan, Aplikasi Permohonan Nasabah, IMBT financing transactions.
dan Akad Pembiayaan dapat Surat Penawaran Pembiayaan, In Semester II 2014, there were
disimpulkan bahwa secara umum dan Akad Pembiayaan dapat 74 BII Tunai Emas iB financing SSB exercised sample testing
pembiayaan sudah memenuhi disimpulkan bahwa secara umum transactions with Qardh, Rahn, on financing products using
prinsip Syariah. pembiayaan sudah memenuhi and Ijarah contracts. IMBT contract, on 3 Commercial
prinsip Syariah.
customer samples in Jakarta
In Semester II 2014, there were SSB exercised sample testing on and Surabaya to assess the
2,185 new transactions with In Semester II 2014 there were 734
financing products using Qardh, conformity and quality of
Murabahah contract. new financing facilities with MMq,
Rahn, and Ijarah contract, on 12 BII Shariah compliance.
Mudharabah, and Musyarakah
Tunai Emas iB customer samples
SSB exercised sample testing contracts
in Jakarta to assess the conformity Based on assessment on
on financing products using and quality of Shariah compliance. sample transaction documents,
Murabahah contract, on 48
IMBT financing in general
customer samples KCS and Based on assessment on sample have complied with Shariah
LS Jakarta, LS Yogyakarta as transaction documents, BII Tunai principles.
well as BII KCS and LS in other Emas iB financing transactions
cities (Bandung, Semarang, in general have complied with
Surabaya and Aceh) to assess the Shariah principles.
conformity and quality of Shariah
compliance.
Other facility
a. That can be owned
b. That cannot be owned
Total - 562
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
661
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Pada 2014, BII UUS menggunakan konsultan untuk Throughout 2014, BII UUS engaged consultants for
proyek yang bersifat khusus dan didasari dengan special projects. Appointment of consultants based
proses pemilihan dan kontrak yang jelas sesuai on selection process and contract awards have
dengan ketentuan yang berlaku. Konsultan tersebut complied with prevailing regulations. The consultants
independen, profesional dan memiliki kualifikasi yang are independent, professional entities with adequate
memadai. qualifications.
Konsultan yang digunakan oleh BII UUS selama 2014 List of consultants that BII UUS engaged in 2014 are:
adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan
Konsultan Bidang /Area Keterangan
Name of Consulting Field/Area Description
Company
PT MAGKNA Jasa Pengembangan - Proyek pengembangan sistem untuk pembuatan Laporan Bank Indonesia – Laporan
Sistem Stabilitas Moneter dan Keuangan.
- Proyek ini bekerjasama dengan unit kerja internal lainnya yaitu BII MIS dan BII
System Development Financial Controlling.
Service
- System development service for Reports to Bank Indonesia – Monetary and
Financial Stability Report
- This project is carried out in collaboration with other internal units, BII MIS and BII
Financial Controlling.
PT Adicipta Teknologi Jasa Pengembangan - Proyek pengembangan sistem untuk pembuatan Aplikasi Pembiayaan Ijarah
Inovasi Sistem Muntahiyah Bittamlik (IMBT) anak perusahaan BII, BII Finance.
- Proyek ini bekerjasama dengan unit kerja internal lainnya yaitu BII – Finance &
System Development Accounting.
Service
- System development project to create Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT)
Financing Application for BII subsidiary, BII Finance.
- This project is carried out in collaboration with other internal unit, BII – Finance &
Accounting.
Fidelity International Jasa Pengembangan - Proyek pengembangan sistem untuk pembuatan Aplikasi Pembiayaan Ijarah
Resource Management Sistem Muntahiyah Bittamlik (IMBT), Istishna, Mudharabah Muqayadah dan Aplikasi Bagi
Inc. Hasil.
System Development - Proyek ini bekerjasama dengan unit kerja internal lainnya yaitu BII – Operations,
Service System Support & Development dan CAC, CPC & TOC.
PT iKonsultan Inovatama Jasa Konsultasi Project - Proyek konsultasi untuk melakukan Manajemen Proyek UUS untuk pembuatan
Management Aplikasi Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT), Istishna, Mudharabah
Muqayadah dan Aplikasi Bagi Hasil.
Project Management - Proyek ini bekerjasama dengan unit kerja internal lainnya yaitu BII – Operations,
Consulting Service System Support & Development dan CAC, CPC & TOC.
PT Digital Mind System Jasa Pengembangan 1 Proyek pengembangan sistem untuk pembuatan Aplikasi Mikro Syariah.
Sistem Proyek ini bekerjasama dengan unit kerja internal lainnya yaitu BII – Micro Banking
dan CAC, CPC & TOC.
System Development 2 Proyek pengembangan sistem untuk pembuatan Aplikasi Gadai Syariah.
Service Proyek ini bekerjasama dengan unit kerja internal lainnya yaitu BII – Micro
Banking/Business Banking dan CAC, CPC & TOC.
Brandt Exigo Pte Ltd Jasa Konsultan Training - Konsultasi proyek pengembangan dan roll-out ‘Shariah Business School’ yang
(Brandt International) merupakan BII UUS learning program baik modul Online (OL) maupun Class Room
Training Consulting Training (CRT).
Service - Proyek ini bekerjasama dengan unit kerja internal lainnya yaitu BII – Talent
Management & Organization Learning.
PT Bloomhead Indonesia Jasa Produksi E-Learning - Proyek pengembangan materi ‘Shariah Business School’ yang merupakan BII UUS
(Voloxa) learning program untuk modul Online (OL).
E-Learning Production - Proyek ini bekerjasama dengan unit kerja internal lainnya yaitu BII - Talent
Service Management & Organization Learning.
- Online (OL) module development for ‘Shariah Business School’ under BII UUS.
- This project is carried out in collaboration with other internal units, BII – Talent
Management & Organization Learning.
Ali Budiarjo, Nugroho & Konsultan Hukum Pemberian opini hukum terkait dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi No.93/
Reksodiputro Consellor at PUU-X/2012 – program bersama dengan Maybank Islamic Banking.
Law (ABNR) Legal Consultant
Adminisering legal opinion concerning Constitutional Court No.93/PUU-X/2012 –
program with Maybank Islamic Banking.
PT Zen Armada Jasa Sukuk Advisory Advisory structuring/skema penerbitan Sukuk Mudharabah.
(“R2Capital”)
Sukuk Advisory Advisory on Sukuk Mudharabah scheme structuring.
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
663
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Selama 2014, tidak terdapat penyimpangan internal There were no internal fraud cases in BII UUS
(internal fraud) di BII UUS. throughout 2014.
Permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Criminal and civil legal cases that involved BII UUS
BII UUS selama periode 2014 adalah sebagai berikut: throughout 2014 are:
Jumlah
Permasalahan Hukum Total
Legal Case
Perdata/ Civil Pidana/ Criminal
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) - -
Resolved (has legally binding resolution)
Dalam proses penyelesaian | In process of resolution 1 -
Total 1 -
Per 31 Desember 2014, deposan inti BII UUS adalah As of 31 December 2014, BII UUS core depositors are
sebagai berikut: as follows:
Per 31 Desember 2014, nasabah pembiayaan inti BII As of 31 December 2014, core financing customers of BII
UUS adalah sebagai berikut: UUS are:
Selama 2014, BII UUS menyalurkan dana sosial untuk In 2014, BII UUS disrbused social funds for the
pembangunan sarana umum, sarana ibadah, sekolah, development of public facilities, praying facility, and
santunan kaum dhuafa, dan hewan qurban dalam schools; donation for the poor and donation of sacrificial
kegiatan Idul Adha. animals for Idul Adha celebration.
Jumlah (Rp) |
No Bulan | Month Kegiatan | Activity
Amount (Rp)
1. Pembangunan Pondok Pesantren Curug, Bojongsari 10.000.000
1 Januari | January
1. Curug Islamic Boarding School Construction, Bojongsari
2. Pembangunan Masjid Baitul Hikmah, Bekasi 5.000.000
2. Baitul Hikmah Mosque Construction, Bekasi
3. Pembangunan Masjid Al-Afiah, Jagakarsa Jakarta Selatan 10.000.000
3. Al-Afiah Mosque Construction, Jagakarsa South Jakarta
Pembangunan Masjid Uswatun Hasanah Al Mubarokah, Sukabumi 5.000.000
2 Februari | February
Uswatun Hasanah Al Mubarokah Mosque Construction, Sukabumi
Dana sosial/dana kebajikan pada kegiatan iB Vaganza Depok 5.000.000
3 Juni | June
Donation/Alms during iB Vaganza Depok
1. Yayasan Bakti Sosial Ibu-ibu Bintaro 25.000.000
4 Juli | July
1. Charity Foundation, Yayasan Bakti Sosial Ibu-ibu Bintaro
2. Bantuan perlengkapan kegiatan Sholat Jumat BII SS3 Lt.28 25.000.000
2. Supplies for Friday Prayer activity at BII SS3, 28th fl
3. Pembangunan Mushola An-Nur, Jatiasih Bekasi 5.000.000
3. An-Nur Musholla construction, Jatiasih Bekasi
Pembangunan Masjid Al-Afiah, Jagakarsa Jakarta Selatan 5.000.000
Al-Afiah Mosque Construction, Jagakarsa South Jakarta
Santunan kaum dhuafa dan kegiatan Idul Fitri 111.000.000
Alms and Eid-al Fitr activities
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
665
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Jumlah (Rp) |
No Bulan | Month Kegiatan | Activity
Amount (Rp)
Pengadaan Perlengkapan Asrama Mahasiswa Walisongo YAPI (Yayasan Asrama Pelajar Islam) 70.000.000
5 September Equipment and Supplies for Walisongo Student Dormitory under YAPI (Asrama Pelajar Islam
Foundation)
1. Pembangunan Masjid Khoiru Ummah, Ciputat, Tangerang 10.000.000
6 November
1. Khoiru Ummah Mosque Construction, Ciputat, Tangerang
2. Pembangunan Asrama dan Sekolah Tanara, Serang, Banten 30.000.000
2. Construction of Tanara Dormitory and School, Serang, Banten
3. Pembelian Hewan Qurban – Idul Adha 42.432.500
3. Sacrificial Animals – Eid-al Adha
Dalam hal pelaporan, BII UUS telah didukung oleh In terms of reporting, BII UUS uses information
sistem informasi manajemen dan IT security system yang management system and appropriate IT security
memadai dan sumber daya manusia yang kompeten system. Competent personnel are in place to ensure
sehingga informasi UUS tersedia secara akurat dan that information from UUS is available accurately and
tepat waktu. in timely manner.
BII UUS telah mengumumkan Laporan Keuangan BII UUS has published its Quarterly Financial
Publikasi Triwulanan sesuai dengan ketentuan yang Statements. In accordance with prevailing regulations,
berlaku, yaitu di surat kabar berbahasa Indonesia yang the publication is made through Indonesian newspaper
mempunyai peredaran luas, yaitu: with extensive circulation:
1. Triwulan I 2014 telah dipublikasikan di harian 1. Quarter I 2014, published on Media Indonesia
Media Indonesia tanggal 30 April 2014. newspaper on 30 April 2014.
2. Triwulan II 2014 telah dipublikasikan di harian 2. Quarter II 2014, published on Media Indonesia
Media Indonesia pada tanggal 25 Juli 2014. newspaper on 25 July 2014.
3. Triwulan III 2014 telah dipublikasikan di harian 3. Quarter III 2014, published on Media Indonesia
Media Indonesia pada tanggal 22 Oktober 2014. newspaper on 22 October 2014.
4. Triwulan IV 2014 telah dipublikasikan di harian 4. Quarter IV 2014, published on Media Indonesia
Media Indonesia pada tanggal 12 Februari 2015. newspaper on 12 February 2015.
Selama 2014, laporan-laporan BII UUS adalah sebagai Throughout 2014, BII UUS published the following
berikut: reports:
No Laporan Frekuensi Keterangan
Report Frequency Description
LAPORAN KE PIHAK EKSTERNAL
REPORT TO EXTERNAL PARTIES
Good Corporate Governance (GCG) tahunan Laporan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance (GCG) annual Good Corporate Governance Report
Rencana Bisnis Bank tahunan Laporan Rencana Kerja Bank
Bank’s Business Plan annual Bank’s Business Plan Report
Perubahan Rencana Bisnis Bank tahunan Revisi Laporan Rencana Kerja Bank
Adjustment to Bank’s Business Plan annual Revised Bank’s Business Plan Report
Self Assessment GCG tahunan Laporan self assessment BII UUS
Self Assessment GCG annual BII UUS self assessment report
Tingkat Kesehatan Bank (TKS) semester Laporan TKS (berisi pilar/faktor Profil Risiko)
Risk Based Bank Rating/RBBR semester TKS Report (contains pillar/profile of Risk Profile)
Laporan Hasil Pengawasan DPS semester Laporan Pengawasan terhadap Produk Baru dan Pengawasan
SSB Oversight Report semester terhadap Kegiatan Bank
Oversight Report on New Products and Bank’s Activities
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
667
Perbankan Syariah
Shariah Banking
Reports on:
1. Non Compliance Item(s) of Shariah product found by
OJK & DPS
2. Percentage of unsatisfactory item(s) during half yearly
DPS review
3. Purification of Shariah income to total gross income
of Shariah
4. Shariah Non Compliance Incident(s) - High Risk
5. Shariah Non Compliance Incident(s) - Non High Risk
6. Shariah Readiness Checklist
Shariah Portfolio bulanan Laporan kinerja bisnis BII UUS
Shariah Portfolio monthly BII UUS business performance report
Monthly Business Report bulanan Laporan kegiatan bulanan mengenai financing & projects
Monthly Business Report monthly BII UUS
Monthly report on BII UUS financing activities and projects
Enterprise Risk Dashboard bulanan Laporan kinerja risk management BII UUS
Enterprise Risk Dashboard monthly BII UUS risk management performance report
Shariah Performance by LoB bulanan Laporan kinerja BII UUS per Line of Business
Shariah Performance by LoB monthly BII UUS performance report by Line of Business
Laporan GWM Syariah bulanan Laporan mengenai Giro Wajib Minimum BII UUS
Shariah Statutory Reserve Report monthly BII UUS Statutory Reserve Report
Laporan Keuangan Backdate bulanan Laporan mengenai Neraca, Laba/Rugi dan Rekapitulasi
Backdated Finance Report monthly Backdate BII UUS
BII UUS Balance Sheet, Profit/Loss, and Backdate
Recapitulation Report
Laporan NPL dan Credit Restructure bulanan Laporan mengenai kredit bermasalah dan restrukturisasi
NPL and Credit Restructure Report monthly kredit UUS
Report on BII UUS’s
Laporan Sektor Ekonomi Syariah bulanan Laporan mengenai pengelompokan pembiayaan berdasarkan
Shariah Economy Sector Report monthly sektor ekonomi
Report on financing by economic sector
Laporan Keuangan Bank (LKB) bulanan Laporan mengenai Neraca, Laba/Rugi, Aset dan Distribusi
Bank Financial Statements (LKB) monthly Bagi Hasil BII UUS
Report on BII UUS’s balance sheet, Profit/Loss, Assets, and
Distribution of Profit Sharing
Maturity Profile bulanan Laporan jatuh tempo arus kas
Maturity Profile monthly Report on cash flow maturity
Laporan Nominatif Pembiayaan bulanan Laporan O/S Pembiayaan
Financing Nominative Report monthly Report on Financing O/S P
Marketing Communication Budget Tracking bulanan Laporan mengenai realisasi biaya sponsorship dan advertis-
Marketing Communication Budget Tracking monthly ing & promosi
Report on realization of sponsorship, advertisement, and
promotion budget
Outstanding Surat Berharga mingguan Pelaporan kolektibilitas surat berharga yang dimiliki ke FAD
Outstanding Securities weekly Report on securities collectability to FAD
Past-due Report harian Laporan mengenai debitur yang belum memenuhi ke-
Past-due Report daily wajibannya
Report on debtors in arrears
Subledger harian Laporan Neraca Harian dan R/L per cabang dan konsolidasi
Subledger daily untuk kepentingan pembukuan cabang
Report on daily Balance Sheet and P/L per branch and
consolidation for branch bookkeeping
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
669
Profil Kepala BII UUS
Profile of Head, Shariah Banking BII UUS
Herwin Bustaman
Pengalaman Experience
Sebelum bergabung dengan BII, beliau berkarir di Prior to joining BII, he worked in HSBC Amanah (UAE &
HSBC Amanah (UAE & Indonesia) pada tahun 2010- Indonesia) from 2010-2013 and last served as Director
2013 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Unit of Shariah Business Unit – HSBC Amanah (Indonesia).
Usaha Syariah - HSBC Amanah (Indonesia). Sebelum Prior to returning to the head office of HSBC Amanah
bergabung kembali dengan HSBC Amanah di kantor in Dubai, he served as Head of Product Management
pusatnya di Dubai, beliau menjabat sebagai Head of & Proposition in Bank Al Bilad (Kingdom of the Saudi
Product Management & Proposition di Bank Al Bilad Arabia). He started his career in banking sector in 2005
(Kerajaan Arab Saudi) di tahun 2008-2010. Beliau by joining HSBC Amanah (Indonesia) and last served as
meniti karir di dunia perbankan di tahun 2005 dengan Senior Vice President Personal Financial Services.
bergabung di HSBC Amanah (Indonesia) dengan
posisi terakhir sebagai Senior Vice President Personal
Financial Services.
Awal karirnya dimulai di dunia productivity management Started his career in productivity management in
di beberapa firma konsultan (1995-1998) yang kemudian several consulting firms (1995-1998), he then joined
bergabung dengan Procter & Gamble (Indonesia- Procter & Gamble (Indonesia-Singapore) until he
Singapore) sampai kemudian memutuskan untuk decided to pursue Master’s Degree in 2003.
melanjutkan jenjang pendidikannya ke S2 di tahun 2003.
Kualifikasi Qualification
Lulus Bachelor of Business dari University of Southern Graduated as Bachelor of Business from University of
Queensland (Australia) di tahun 1994 dan Master of Southern Queensland (Australia) in 1994 and Master
Business Administration dari International Islamic of Business Administration from International Islamic
University (Malaysia) di tahun 2005. University (Malaysia) in 2005.
2014
No Faktor | Factor
Bobot | Weight Peringkat | Rating Nilai | Score
(a) (b) (a) x (b)
1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur UUS 35% 1,00 0,35
Implementation of duties and responsibilities of the
Director in Charge of UUS
2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan 20% 1,13 0,23
Pengawas Syariah
Implementation of duties and responsibilities of Shariah
Superviory Board
3 Pelaksanaan prinsip Syariah dalam kegiatan 10% 1,60 0,16
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa
Implementation of Shariah principles in funding, fund
disbursement, and services
4 Penyaluran dana kepada nasabah pembiayaan inti dan 10% 1,33 0,13
penyimpanan dana oleh deposan inti
Fund disbursement to core financing customers and
fund placement by core depositors
5 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, 25% 1,25 0,31
laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan
pelaporan internal
Transparency of financial and non-financial condition,
corporate governance implementation reporting, and
internal reporting
Nilai Komposit | Composite Score 100% 1,18
Sangat Baik
Predikat Komposit Very Good
Nilai Komposit < 1.5 | Composite Score < 1.5 Sangat Baik | Very Good
1.5 ≤ Nilai Komposit < 2.5 | Composite Score < 2.5 Baik | Good
2.5 ≤ Nilai Komposit < 3.5 | Composite Score < 3.5 Cukup Baik | Fair
3.5 ≤ Nilai Komposit < 4.5 | Composite Score < 4.5 Kurang Baik | Poor
4.5 ≤ Nilai Komposit ≤ 5 | Composite Score ≤ 5 Tidak Baik | Very Poor
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
671
LEMBAR PERSETUJUAN
APPROVAL SHEET
PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA TBK.
Taswin Zakaria
Presiden Direktur / Direktur UUS
President Director / Director in Charge of UUS
Dr. M. Anwar Ibrahim, MA Prof. Dr. H. Muh. Nahar Nahrawi, SH. MM Dr. Abdul Jabar Majid, MA
Ketua I Chairman Anggota I Member Anggota I Member
Laporan GCG Unit Usaha Syariah 2014 GCG Report Shariah Business Unit
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
673