Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
2 ISSN 1858-4330
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan daun gamal terhadap
kandungan NDF dan ADF silase campuran jerami jagung dan daun gamal. Penelitian
disusun berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan,
yaitu A (100% jerami jagung), B (90% jerami jagung+l0% daun gamal), C (80% jerami
jagung+20% daun gamal) dan D (70% jerami jagung+30% daun gamal). Setiap perlakuan
ditambahkan molases sebanyak 5% dari berat bahan hijauan. Fermentasi dilaksanakan
selama 30 hari. Peubah yang diamati adalah NDF dan ADF. Hasil sidik ragam
memperlihatkan bahwa perlakuan level daun gamal yang diberikan berpengaruh sangat
nyata (P<0,01) terhadap kandungan NDF dan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap
kandungan ADF silase campuran jerami jagung dengan daun gamal. Disimpulkan bahwa
peningkatan level daun gamal memberi pengaruh terhadap penurunan NDF dan
peningkatan level daun gamal tidak memberi pengaruh terhadap penurunan ADF.
Kandungan NDF dan ADF terendah diperoleh dari pemberian 30% daun gamal.
Kata kunci: daun gamal (Gliricidia maculate), kandungan NDF dan ADF, dan silase
jerami jagung (Zea mays)
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of adding leaf of gamal on NDF and ADF
content of silage mix of maize straw and leaf gamal. The reserach was arranged according
to completely randomized design with 4 treatments and 4 replications, namely A (100%
maize straw), B (90% corn straw+gamal leaf l0%), C (80% corn straw+20% gamal leaf)
and D (70% corn straw+30% gamal leaf). Each treatment is added molasses as much as 5%
of the weight of forage. Fermentation was carried out for 30 days. The variables was
measured were NDF and ADF. The results of analysis of variances showed that the
treatment giving gamal leaf have highly significant effect (P<0.01) on content NDF and
not significant effect (P>0.05) on ADF content of corn straw silage mixed with leaves
gamal. It was concluded that increased levels of leaf gamal have influence on NDF
decreased and increased levels of gamal leaf have not significant effect on decrease of
ADF. NDF and ADF content lowest achieved from giving 30% gamal leaf.
Keywords: Leaf gamal (Gliricidia maculate), NDF and ADF content, straw and silage
corn (Zea mays)
77
Jurnal Agrisistem, Desember 2010, Vol. 6 No. 2 ISSN 1858-4330
78
Jurnal Agrisistem, Desember 2010, Vol. 6 No. 2 ISSN 1858-4330
Yij Ai ij
Nilai pH (Keasaman) Silase
Sidik ragam memperlihatkan rata-rata ni-
lai pH silase jerami jagung yang berkisar
Keterangan : antara 4,22–4,43. Kisaran nilai pH ini
Yij = Nilai Pengamatan tergolong rendah dan termasuk dalam
µ = Rata-rata umum standar/kualitas silase yang baik. Hal ini
Ai = Pengaruh perlakuan ke-i sesuai dengan pendapat Ruddel et al.
Σij = Error perlakuan (2002), bahwa silase yang baik adalah
yang mempunyai pH yang rendah yaitu
4,2.
Tabel 1. Rataan pH kandungan NDF dan ADF silase campuran jerami jagung dengan
beberapa level daun gamal (Gtiricidia maculata).
Perlakuan
Parameter
A B C D
pH 4,22a ab
4,3 4,35bc 4,43c
NDF(%) 62,56a 59,72b 52,58c 46,60d
ADF(%) 44,53 45,72 44,06 42,11
Keterangan: Angka dengan superskrip huruf yang menunjukkan perbedaan yang nyata
(p<0, 05).
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menun- berguna untuk fermentasi, terutama untuk
jukkan perlakuan A. tidak berbeda dengan menurunkan pH silase. Hal ini sesuai de-
perlakuan B (P>0.05) tetapi lebih rendah ngan pendapat Neuman dan Snapp (1969),
dibandingkan perlakuan C dan D (p<0,05). bahwa penambahan bahan pengawet pada
Sedangkan perlakuan B tidak berbeda silase bertujuan untuk mempercepat pro-
nyata dengan perlakuan C (p>0,05) tetapi duksi asam laktat, asam asetat, memper-
lebih rendah dari perlakuan D. Begitu pula cepat penurunan pH, mencegah bentuk
perlakuan C tidak berbeda nyata dengan fermentasi yang merugikan, memperbaiki
perlakuan D (P>0,05). beberapa defisiensi gizi, juga dapat mem-
perbaiki palabilitasi dari silase.
Pada Tabel 1 terlihat bahwa pH-nya lebih
rendah. Hal ini disebabkan karena dalam Penambahan legum memperlihatkan kena-
pembuatan silase, setiap perlakuan meng- ikan pH. Hal ini disebabkan karena tinggi-
gunakan bahan pengawet molases. Bahan nya kandungan protein kasar silase yang
pengawet biasanya ditambahkan untuk diberi legum sehingga dalam proses en-
mencukupi karbohidrat mudah larut yang silase terjadi pembentukan amonia se-
79
Jurnal Agrisistem, Desember 2010, Vol. 6 No. 2 ISSN 1858-4330
hingga terjadi kenaikan pH. Hal ini sesuai (p<0,05). Begitupula dengan perlakuan B
dengan pendapat Soekanto et al. (1980), lebih tinggi daripada perlakuan C dan D
bahwa hijauan yang mengandung protein (p<0,05), sedangkan perlakuan C lebih
tinggi menghasilkan silase dengan pH tinggi daripada perlakuan D (p<0,05).
yang agak tinggi karena terjadi fermentasi Kandungan NDF jerami jagung Iebih
protein. tinggi (77,97%) dan daun gamal lebih
Kerapatan dalam proses pembuatan silase rendah (51,89%) sebelum dibuat silase.
ikut menentukan tinggi rendahnya pH Kandungan NDF sebelum dibuat silase
yang ditunjukkan karena tercapainya pH lebih tinggi dibandingkan setelah dibuat
yang serasi ditunjang dengan pembiakan silase. Penurunan kandungan NDF setelah
bakteri penghasil asam laktat yang bekerja dibuat silase disebabkan karena adanya
dalam kondisi anaerob. Keasaman silase penambahan daun gamal pada jerami ja-
dipengaruhi oleh kadar air hijauan, umur gung, dimana daun gamal mempunyai
hijauan pada saat pemotongan, jenis bahan kandungan NDF yang rendah. Seiring de-
tambahan sebagai pengawet dan sempur- ngan meningkatnya persentase penambah-
nanya proses ensilase (Schukking, 1997). an daun gamal maka kandungan NDFnya
akan semakin menurun NDF berkorelasi
Pengamatan fisik silase setelah proses
negatif dengan konsumsi apabila persen-
ensilase selama 30 hari menunjukkan hasil
tasenya tinggi maka akan menurunkan
yang baik. Pengamatan fisik tersebut me-
konsumsi dan secara normal persentase-
liputi warna silase yaitu hijau kecoklatan
nya 30–60% dari bahan kering hijauan
dengan tekstur yang masih jelas, bau dari
untuk diberikan pada ternak (Ruddel et al.,
silase yaitu berbau asam, segar enak (bau
2002).
khas molases) yang menunjukkan indikasi
silase yang baik. Hal ini sesuai dengan
pendapat siregar (1996), bahwa secara Kandungan ADF Silase Campuran Je-
umum silase yang baik mempunyai ciri rami Jagung dengan Beberapa Level
khas yaitu warna masih hijau atau kecok- Daun Gamal (Gliricidia maculata)
latan, rasa dan bau asam, nilai pH rendah, Sidik ragam menunjukkan bahwa perlaku-
tekstur masih jelas, tidak menggumpal dan an level daun gamal yang diberikan tidak
tidak berjamur. berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kan-
dungan ADF silase jerami jagung.
Kandungan NDF Silase Campuran Je- Hasil perhitungan ADF silase jerami ja-
rami Jagung dengan Beberapa Level gung dengan tingkat penambahan daun
Daun Gamal (Gliricidia maculata) gamal yang berbeda menunjukkan bahwa
Sidik ragam menunjukkan bahwa perlaku- perlakuan A (44,53) lebih rendah dari per-
an level daun gamal yang diberikan ber- lakuan B (45,72) namun lebih tinggi dari
pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap perlakuan C (44,06) dan perlakuan D
kandungan NDF silase campuran jerami (42,11). Hal ini menunjukkan bahwa tidak
jagung. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3 ada perbedaan pada perlakuan, tetapi ada
bahwa semakin tinggi level daun gamal kecenderungan kenaikan kandungan ADF
yang diberikan maka kandungan NDF pada perlakuan B.
silase campuran jerami jagung akan se- Kandungan ADF jerami jagung lebih ting-
makin rendah. gi (47,09 %) dan daun gamal lebih rendah
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menun- (34,71%) sebelum dibuat silase. Kan-
jukkan kandungan NDF perlakuan A lebih dungan ADF sebelum dibuat silase lebih
tinggi dibandingkan perlakuan B, C dan D tinggi dibandingkan setelah dibuat silase.
80
Jurnal Agrisistem, Desember 2010, Vol. 6 No. 2 ISSN 1858-4330
81