Sunteți pe pagina 1din 14

Journal Of Management, Volume 2 No.

2 Maret 2016

EFFECT OF EMPOWERING EMPLOYEES , WORK DISCIPLINE


AND EDUCATION OF COMPETENCE OF CIVIL SERVANTS
IN THE DEPARTMENT OF CULTURE AND TOURISM
SEMARANG

Sumartiningsih1), MM. Minarsih2), Moh. Mukeri Warso3)


1)
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
2), 3)
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang

Abstract

Department of Culture and Tourism Semarang in order to provide optimum


service to the public, the agency turned out to have problems that the level of
competence of Civil Servants who work in the environment is still low. Allegedly still
low level of competency of civil servants in the Department of Culture and Tourism
Semarang motivated by empowerment that has been done by the agency to the
employees still inadequate, work discipline employees of the agency is still low and
there are many employees who have a low level of education and not in accordance
with the areas of work undertaken over the years. Formulation of the problem in this
research is how the Department of Culture and Tourism Semarang improve the
competency of Civil Servants who work in the ranks.
The population in this research is 122, the sampling technique through
purposive sampling method, in which a sample of 66 people. Data were analyzed
using multiple linear regression method. Based on the calculation result known that t
value variable employee empowerment of 0.268 < t table 1.669012, then the first
hypothesis which states that the empowerment of employees and significant positive
effect on employee competencies can not be accepted. t value variable work discipline
and education respectively 2.030 and 3.423 > t table 1.66901, then the second and
third hypothesis which states that the discipline of work and education partially
positive and significant impact on employee competence is acceptable. Calculated F
value of 7.662> F table value of 2.75, the fourth hypothesis which states that the
empowerment of employees, work discipline and education simultaneously positive
and significant impact on employee competence is acceptable.

Keywords: employee empowerment, work discipline, education and employee


competence.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Abstrak

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang dalam upaya memberikan


pelayanan yang optimal kepada publik, ternyata instansi tersebut mengalami
hambatan yaitu tingkat kompetensi Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di
lingkungannya masih rendah. Diduga masih rendahnya tingkat kompetensi yang
dimiliki oleh PNS di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang
dilatarbelakangi oleh pemberdayaan yang telah dilakukan oleh instansi terhadap
pegawainya masih kurang memadai, disiplin kerja pegawai di lingkungan instansi
masih rendah dan masih banyak pegawai yang memiliki tingkat pendidikan yang
rendah dan tidak sesuai dengan bidang kerja yang dijalani selama ini. Perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil
yang bekerja di jajarannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 122 orang, teknik pengambilan
sampel melalui metode purpose sampling, dimana sampel sebanyak 66 orang.
Teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda. Berdasarkan hasil
perhitungan diketahui bahwa nilai t hitung variabel pemberdayaan pegawai sebesar
0,268 < t tabel 1,669012, maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
pemberdayaan pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi
pegawai tidak dapat diterima. Nilai t hitung variabel disiplin kerja dan pendidikan
masing-masing sebesar 2,030 dan 3,423 > t tabel 1,66901, maka hipotesis kedua dan
ketiga yang menyatakan bahwa disiplin kerja dan pendidikan secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi pegawai dapat diterima. Nilai
F hitung sebesar 7,662 > nilai F tabel 2,75, maka hipotesis keempat yang menyatakan
bahwa pemberdayaan pegawai, disiplin kerja dan pendidikan secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi pegawai dapat diterima.

Kata kunci : pemberdayaan pegawai, disiplin kerja, pendidikan dan kompetensi


pegawai.
(knowledge), keterampilan (skills),
PENDAHULUAN
maupun sikap yang diperlukan dalam
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
melaksanakan tugasnya. Standar
sebagai unsur utama sumber daya
kompetensi wajib dimiliki setiap
manusia aparatur negara harus
aparatur negara sesuai dengan tugas,
memenuhi standar kompetensi berupa
wewenang dan tanggungjawabnya di
kepemilikan terhadap beberapa
instansi tempatnya bekerja. Untuk
kemampuan, baik pengetahuan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

dapat membentuk sosok PNS seperti kebutuhan publik senantiasa berupaya


yang diinginkan oleh negara tersebut, agar PNS yang bekerja di instansinya
maka perlu dilaksanakan dapat mengembangkan tingkat
pemberdayaan pegawai, pelaksanaan kompetensi yang dimiliki, agar mampu
disiplin kerja dan meningkatkan memberikan pelayanan secara optimal
pendidikan (Peraturan Pemerintah kepada publik sesuai dengan bidang
Nomor 101 Tahun 2000), dimana tugasnya masing-masing.
ketiga hal tersebut mengarah kepada Terkait dengan peranan PNS
upaya peningkatan sikap dan semangat sebagai abdi masyarakat, maka Dinas
pengabdian yang berorientasi pada Kebudayaan dan Pariwisata Kota
kepentingan masyarakat, memiliki Semarang harus memperhatikan
kompetensi teknis, manajerial, pemberdayaan terhadap pegawai yang
kepemimpinan, efisiensi, efektifitas, bekerja di jajarannya, menerapkan
serta kualitas pelaksanaan tugas disiplin kerja sesuai dengan peraturan
yang dilakukan dengan semangat di instansi dan mengupayakan agar
kerjasama dan tanggung jawab sesuai PNS di instansinya memiliki tingkat
dengan lingkungan kerja dan pendidikan yang memadai.
organisasinya. Realita yang ada sebagian besar
Instansi harus mampu mengelola PNS yang bekerja di Dinas
PNS yang bekerja di lingkungannya Kebudayaan dan Pariwisata Kota
agar memiliki tingkat kompetensi yang Semarang tingkat kompetensinya
memadai sesuai dengan kebutuhan, masih rendah. Indikasi yang
demikian pula halnya dengan PNS menunjukkan kompetensi yang
yang bekerja di Dinas Kebudayaan dan dimiliki oleh PNS di Dinas
Pariwisata Kota Semarang. Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Dinas Kebudayaan dan Semarang masih rendah adalah motif
Pariwisata Kota Semarang yang kerja yang dimiliki pegawai masih
berlokasi di Jalan Pemuda No 175 rendah, sehingga tidak konsisten
Semarang dalam rangka melayani dalam menjalani pekerjaannya,
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

pegawai sering memberikan respon meningkatkan kompetensi yang


negatif terhadap informasi yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil
diterima ataupun situasi lingkungan yang bekerja di jajarannya.
kerja yang ada, rendahnya konsep diri
yang dimiliki pegawai dalam bekerja, TINJAUAN PUSTAKA
kurangnya pengetahuan (knowledge) Pemberdayaan Pegawai
yang dimiliki oleh pegawai tentang Pemberdayaan adalah pemberian
pekerjaannya dan masih banyak tanggungjawab dan wewenang dari
pegawai tidak memiliki ketrampilan atasan kepada pegawai, yang
(skill ) yang sesuai dengan bidang melibatkan adanya sharing informasi
kerjanya masing-masing. dan pengetahuan untuk memandu
Diduga masih rendahnya tingkat karyawan dalam bertindak sesuai
kompetensi yang dimiliki oleh PNS di dengan tujuan organisasi (Baron dan
lingkungan Dinas Kebudayaan dan Rue, 2007:88). Pemberdayaan
Pariwisata Kota Semarang (empowerment) adalah proses
dilatarbelakangi oleh pemberdayaan mendorong individu dalam organisasi
yang telah dilakukan oleh instansi untuk menggunakan inisiatif,
terhadap pegawainya masih kurang kewenangan dan tanggung jawab
memadai, disiplin kerja pegawai di dalam menyelesaikan pekerjaan
lingkungan instansi masih rendah dan (Sudarusman. E, 2004:45).
masih banyak pegawai yang memiliki Tujuan pemberdayaan pegawai
tingkat pendidikan yang rendah dan yaitu untuk memunculkan potensi dan
tidak sesuai dengan bidang kerja yang modalitas yang ada dalam diri pegawai
dijalani selama ini. dan memaksimalkannya sehingga
Berdasarkan latar belakang pegawai menjadi mandiri dan
masalah di atas, maka perumusan meningkat kerjanya, yang pada
masalah dalam penelitian ini adalah akhirnya memberikan nilai manfaat
bagaimana Dinas Kebudayaan dan bagi pegawai dan organisasi.
Pariwisata Kota Semarang
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Disiplin Kerja Pendidikan merupakan upaya


Disiplin kerja merupakan untuk mengembangkan SDM yang
ketentuan-ketentuan berupa peraturan- dimiliki, terutama mengembangkan
peraturan yang secara eksplisit sangat kemampuan intelektual, skills dan
diperlukan dimana mencakup kepribadian (Notoadmodjo, 2008:25).
pemberian sanksi-sanksi yang akan Pendidikan bertujuan untuk
diterima oleh seorang pegawai apabila meningkatkan kemampuan sebagai
terjadi pelanggaran terhadap kesanggupan untuk melakukan hal hal
ketentuan-ketentuan tersebut yang menuntut persyaratan fisik atau
(Nitisemito, 2002:92). Sedangkan mental tertentu tanpa perlu
menurut Burhanuddin (2000:23) diselesaikan dalam waktu yang cepat
disiplin adalah proses pembinaan (Gibson, 2005:101). Dengan tingkat
pegawai, agar pegawai tidak pendidikan yang memadai dan sesuai
melanggar peraturan atau prosedur. dengan tuntutan pekerjaan akan
Disiplin kerja pada dasarnya mempengaruhi output yang dihasilkan
merupakan tindakan manajemen untuk oleh pegawai.
mendorong agar para anggota Ada beberapa dimensi pendidikan
organisasi dapat memenuhi berbagai yang dijadikan tolak ukur bagi
ketentuan dan peraturan yang berlaku pelaksanaan pendidikan (Menurut
dalam suatu organisasi, yang di Undang-undang Kepegawaian No. 43
dalamnya mencakup (Hasibuan, tahun 2000) antara lain : pengetahuan
2007:198) :1). Adanya tata tertib atau pegawai akan pelaksanaan tugas,
ketentuan-ketentuan, 2). Adanya ketrampilan yang dimiliki oleh
kepatuhan para pengikut, 3). Adanya pegawai dan sikap pegawai dalam
sanksi bagi yang pelanggar dan 4). menjalankan pekerjaannya.
Adanya kesadaran, kemauan dan
kesediaan untuk bekerja dengan baik. Kompetensi
Kompetensi adalah bagian dalam
Pendidikan dan selamanya ada pada kepribadian
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

seseorang dan dapat memprediksikan


tingkah laku dan performansi secara
luas pada semua situasi dan job tasks
(Veithzal, 2005:76).
Zwell dalam Wibowo (2007:399) METODE PENELITIAN
mengemukakan beberapa faktor yang Variabel Penelitian
dapat mempengaruhi kecakapan Variabel penelitian dibedakan
kompetensi seseorang, antara lain menjadi 2 (dua) yaitu :
keyakinan, ketrampilan, pengalaman, 1. Variabel independen atau variabel
karakteristik kepribadian, motivasi, bebas yaitu pemberdayaan pegawai
isu emosional, dan kemampuan (X1), disiplin kerja (X2) dan
intelektual. pendidikan (X3)
2. Variabel dependen atau variabel
terikat, yaitu kompetensi pegawai
Hipotesis Penelitian
(Y).
H1 : Pemberdayaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kompetensi
Pegawai Negeri Sipil. Populasi dan Sampel Penelitian
H2: Disiplin kerja berpengaruh positif Populasi merupakan keseluruhan
dan signifikan terhadap kompetensi wilayah, individu, obyek, gejala atau
Pegawai Negeri Sipil. peristiwa untuk mana generalisasi
H3: Pendidikan berpengaruh positif suatu kesimpulan dikenakan (Hadi,
dan signifikan terhadap kompetensi 2003:89). Adapun populasi dalam
Pegawai Negeri Sipil. penelitian ini adalah seluruh Pegawai
H4: Pemberdayaan, disiplin kerja dan Negeri Sipil yang bekerja di Dinas
pendidikan secara simultan Kebudayaan dan Pariwisata Kota
berpengaruh positif dan signifikan Semarang yang seluruhnya berjumlah
terhadap kompetensi Pegawai 122 orang.
Negeri Sipil.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Penentuan sampling dilakukan wawancara dan observasi (Husein


dengan menggunakan teknik Simple Umar, 2003:52).
Random Sampling (Arikunto,
2003:73), dimana perhitungan Metode Analisis Data
sampelnya menggunakan rumus Metode analisis data yang
Slovin (Husein Umar, 2003:132), digunakan dalam penelitian ini
dimana berdasarkan hasil perhitungan meliputi uji instrumen (validitas dan
maka jumlah sampelnya adalah 80 reliabilitas), uji asumsi klasik
orang. (multikolonieritas, heteroskedastisitas
dan normalitas), analisis regresi linier
Jenis dan Sumber Data berganda, pengujian goodness of fit
Jenis data yang digunakan adalah (uji t dan uji F) serta koefisien
data subyek, yaitu jenis data penelitian determinasi.
yang berupa opini, sikap, pengalaman
atau karakteristik dari seseorang atau HASIL DAN PEMBAHASAN
sekelompok orang yang menjadi Uji Instrumen
subyek penelitian (Ferdinand, 2006: Uji instrumen yang dilakukan
34). Sumber data adalah tempat atau berupa :
asal data yang diperoleh (Marzuki, a. Uji Validitas
2005:55). Sumber data yang penulis Uji validitas menunjukkan
pergunakan dalam penelitian ini adalah sejauh mana ketepatan dan
sumber data primer dan sumber data kecermatan suatu alat ukur untuk
sekunder. melakukan fungsinya. (Ghozali,
2011:44). Uji validitas dilakukan
Metode Pengumpulan Data dengan membandingkan nilai r
Metode pengumpulan data dalam hitung (untuk setiap butir dapat
penelitian ini menggunakan beberapa dilihat pada kolom corrected item-
cara antara lain adalah kuesioner, total correlations) dengan “r” tabel
untuk degree of freedom (df) = n -
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

2, dalam hal ini n adalah jumlah Pada pengujian reliabilitas pada


sampel. Jika r hitung > r tabel, maka tabel 2, tampak bahwa semua variabel
pertanyaan tersebut dikatakan valid penelitian yang digunakan, yaitu
(Ghozali, 2011:44). variabel pemberdayaan pegawai,
disiplin kerja, pendidikan dan
Tabel 1: Pengujian Validitas
kompetensi, semuanya reliabel atau
Variabel Penelitian
Sumber : Data primer yang diolah,
Indikator r r Keterangan
2015
hitung tabel
Budaya Kaizen (X1)
Pengujian validitas pada semua 1 0.554 0.361 Valid
2 0.567 0.361 Valid
variabel bebas (X) dan variabel 3 0.646 0.361 Valid
terikat (Y) di atas karena angka r 4 0.433 0.361 Valid
5 0.540 0.361 Valid
hitung > r tabel 0,242 (two tailed), Kompensasi (X2)
maka semua instrumen (item 1 0.834 0.361 Valid
2 0.602 0.361 Valid
indikator) yang digunakan dalam 3 0.813 0.361 Valid
4 0.837 0.361 Valid
penelitian ini dinyatakan valid, 5 0.464 0.361 Valid
sehingga layak untuk digunakan Komitmen Organisasi (Y1)
1 0.748 0.361 Valid
sebagai instrument dalam penelitian 2 0.755 0.361 Valid
3 0.743 0.361 Valid
ini. 4 0.785 0.361 Valid
5 0.538 0.361 Valid
b. Uji Reliabilitas
Semangat Kerja (Y2)
Uji reliabilitas adalah alat untuk 1 0.528 0.361 Valid
mengukur suatu kuesioner yang 2 0.693 0.361 Valid
3 0.648 0.361 Valid
merupakan indikator dari variabel. 4 0.736 0.361 Valid
5 0.622 0.361 Valid
Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas handal dan layak digunakan untuk
Variabel Cronbach Keterangan
No Penelitian Alpha pengujian hipotesis selanjutnya, karena
nilai Cronbach Alpha > 0.6.
1. Pemberd. Pegawai (X1) 0.863 Reliabel
2. Didiplin kerja (X2) 0.832 Reliabel
3. Pendidikan (X3) 0.797 Reliabel
4. Kompetensi pegawai (Y) 0.832 Reliabel Uji Asumsi Klasik
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
a. Uji Normalitas
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Uji normalitas bertujuan menguji dari Variance Inflation Factor


apakah dalam model regresi, (VIF) dari masing-masing
variabel terikat dan variabel bebas variabel yang diamati.
keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak (Ghozali,
2011:147).
Gambar 2 : Grafik Normal Plot Tabel 3: Hasil Uji Multikolonieritas
(Uji Asumsi Normalitas) Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
X1 .812 1.231
1
X2 .857 1.167
X3 .883 1.133
Sumber : Data primer yang diolah,
2015

Dalam gambar grafik normal P- Dari tabel 3 diperoleh angka VIF


Plot terlihat bahwa data yaitu kurang dari 10, yaitu untuk
menyebar di sekitar garis variabel pemberdayaan pegawai
diagonal, maka data penelitian (X1) sebesar 1,231; VIF untuk
berdistribusi normal, sehingga variabel disiplin kerja (X2) sebesar
layak untuk menggunakan 1,167; VIF untuk variabel
model regresi dalam pengujian pendidikan (X3) sebesar 1,133. Hal
hipotesisnya. ini berarti tidak terdapat asumsi
b. Uji Multikolonieritas multikolonieritas dalam model
Uji multikolonieritas regresi pada penelitian ini.
bertujuan untuk menguji c. Uji Heteroskedastisitas
apakah dalam suatu model Uji heteroskedastisitas bertujuan
regresi ditemukan adanya
Model Unstandardized
korelasi antara variabel bebas Coefficients
B Std. Error
(independen). Uji
(Constant) 7.949 2.610
multikolinearitas dapat dilihat X1 .028 .104
X2 .205 .101
1 X3 .422 .123
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

menguji apakah dalam model Tabel 4: Pengujian Regresi Linier Berganda


Sumberv: Data primer yang diolah, 2015
regresi terjadi ketidaksamaan
Persamaan garis linier berganda
varians dari residual satu
didapatkan sebagai berikut :
pengamatan ke pengamatan yang
Y : 7,949 + 0,028 X1 + 0,205 X2 + 0,422 X3
Model t Sig. lain
(Constant) 3.045 .003 (Gh
1
X1 .268 .790 Pengujian Hipotesis Penelitian
X2 2.030 .047 ozal
X3 3.423 .001 Tabel 5 : Uji t
i,
- Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
2011:125).
Variabel pemberdayaan
Gambar 3 : Grafik Scatter Plot
pegawai (X1) memiliki nilai t hitung
sebesar 0,268 < t tabel 1,66901,
Gambar 3 menunjukkan tidak
dengan tingkat signifikansi 0,790 >
ada pola yang jelas, serta titik-titik
tingkat signifikansi α tabel 0,05 (one
menyebar di atas dan di bawah
taile), maka hipotesis pertama
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
penelitian yang menyatakan bahwa
terjadi asumsi heteroskedastisitas.
pemberdayaan pegawai berpengaruh
Hal ini mengindikasikan bahwa
positif dan signifikan terhadap
penelitian ini tidak terjadi gangguan
kompetensi Pegawai Negeri
asumsi heteroskedastisitas, sehingga
Sipil di Dinas Kebudayaan dan
penelitian ini dapat dibuktikan
Pariwisata Kota Semarang tidak
kebenarannya secara ilmiah.
.
dapat diterima.

Analisis Regresi Linier Berganda - Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Analisis regresi linier berganda Variabel disiplin kerja (X2)

digunakan untuk mengetahui pengaruh memiliki nilai t hitung sebesar 2,030

variabel pemberdayaan pegawai (X1), > t tabel 1,66901, dengan tingkat

disipiln kerja (X2) dan pendidikan signifikansi 0,047 < tingkat

(X3), sedangkan variabel terikatnya signifikansi α tabel 0,05 (one taile),

adalah kompetensi pegawai (Y). maka hipotesis kedua penelitian


Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

yang menyatakan bahwa disiplin berpengaruh positif dan signifikan


kerja berpengaruh positif dan terhadap kompetensi Pegawai Negeri
signifikan terhadap kompetensi Sipil di Dinas Kebudayaan dan
Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pariwisata Kota Semarang dapat
Kebudayaan dan Pariwisata Kota diterima.
Semarang dapat diterima.
- Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) Koefisien Determinasi (R Square)
Variabel pendidikan (X3) Koefisien determinasi (R Square)
memiliki nilai t hitung sebesar 3,423 pada intinya mengukur seberapa jauh
> t tabel 1,66901, dengan tingkat kemampuan model dalam
signifikansi 0,001 < tingkat menerangkan variasi variabel
signifikansi α tabel 0,05 (one taile), dependen atau variabel terikat
maka hipotesis ketiga penelitian (Ghozali, 2011:112).
yang menyatakan bahwa pendidikan Tabel 6: Hasil Uji Koefisien Determinasi
berpengaruh positif dan signifikan Model Summary
b

Mod R R Adjust Std. Error Durbin-


terhadap kompetensi Pegawai Negeri
el Squar ed R of the Watson
e Squar Estimate
Sipil di Dinas Kebudayaan dan e
a
Pariwisata Kota Semarang dapat1 .520 .270 .235 2.84513 1.827
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
diterima. b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Tabel 6 : Uji F (Uji Simultan)
- Pengujian Hipotesis Keempat (H4)
Sum of Mean
Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai Model Squares df Square F Sig.
F hitung sebesar 7,662 > nilai F tabel 1 Regression 186.063 3 62.021 7.662 .000b
Residual 501.876 62 8.095
2,75 dengan tingkat signifikansi F Total 687.939 65

hitung 0,000 < tingkat signifikansi α Sumber : Data primer yang diolah, 2015
tabel 0,05, maka hipotesis keempat
penelitian yang menyatakan bahwa
pemberdayaan pegawai, disiplin kerja
dan pendidikan secara simultan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,790 > tingkat signifikansi α tabel


0,235. Angka koefisien determinasi 0,05 (one taile).
tersebut dikalikan 100 persen, 2. Variabel disiplin kerja berpengaruh
sehingga menjadi 23,5 persen yang positif dan signifikan terhadap
dapat diartikan bahwa variasi variabel kompetensi Pegawai Negeri Sipil
pemberdayaan pegawai, disiplin kerja di Dinas Kebudayaan dan
dan pendidikan memiliki konstribusi Pariwisata Kota Semarang, karena
sebesar 23,5 persen dalam nilai t hitung variabel disiplin
menerangkan kompetensi Pegawai kerja (X2) sebesar 2,030 > t tabel
Negeri Sipil di Dinas Kebudayaan dan 1,66901, dengan tingkat
Pariwisata Kota Semarang dan sisanya signifikansi 0,047 < tingkat
sebesar 76,5 persen dijelaskan oleh signifikansi α tabel 0,05 (one
sebab-sebab yang lain di luar variabel taile).
yang diteliti, seperti pelatihan, skill, 3. Variabel pendidikan berpengaruh
dukungan organisasi dan lain positif dan signifikan terhadap
sebagainya (Hasian Malayu, 2007:92). kompetensi Pegawai Negeri Sipil di
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
PENUTUP Kota Semarang, karena nilai t
Kesimpulan hitung variabel pendidikan (X3)
1. Variabel pemberdayaan pegawai sebesar 3,423 > t tabel 1,66901,
berpengaruh positif dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 <
terhadap kompetensi Pegawai tingkat signifikansi α tabel 0,05
Negeri Sipil di Dinas Kebudayaan (one taile).
dan Pariwisata Kota Semarang tidak 4. Variabel pemberdayaan pegawai,
dapat diterima, karena nilai t hitung disiplin kerja dan pendidikan secara
variabel pemberdayaan pegawai simultan berpengaruh positif dan
(X1) sebesar 0,268 < t tabel signifikan terhadap kompetensi
1,66901, dengan tingkat signifikansi Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Semarang, karena nilai F hitung menjalankan peraturan di tempat


sebesar 7,662 > nilai F tabel 2,75 kerja, disiplin terhadap perintah
dengan tingkat signifikansi F hitung atasan dan disiplin terhadap
0,000 < tingkat signifikansi α tabel peningkatan kerja sama.
0,05. 3. Sebaiknya tingkat pendidikan
Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Saran Kebudayaan dan Pariwisata Kota
1.Sebaiknya pimpinan instansi Semarang ditingkatkan, karena
memberdayakan para pegawai yang variabel pendidikan memberikan
bekerja di lingkungan instansi pengaruh paling dominan terhadap
tersebut dengan efektif, meskipun kompetensi kerja para pegawai di
pemberdayaan terhadap pegawai instansi tersebut, bila dibandingkan
tidak memberikan pengaruh dengan variabel lainnya.
terhadap tingkat kompetensi para
pegawainya. DAFTAR PUSTAKA
2. Pimpinan Dinas Kebudayaan dan Baron dan Rue, 2007. Manajemen
Pariwisata Kota Semarang Sumber Daya Manusia, Bandung :
Tiga Serangkai
sebaiknya tetap mempertahankan
pelaksanaan disiplin kerja bagi Burhanuddin, 2000. Manajemen
Kepegawaian, Yogyakarta : CV.
para pegawai di instansinya, karena Ankara Tunggal Press
disiplin kerja memberikan
Ferdinand, Augusty, 2006. Manajemen
pengaruh terbesar kedua setelah Pemasaran : Sebuah Pendekatan
pendidikan terhadap kompetensi Strategic, Semarang : BP. Undip
para pegawainya. Perlu dilakukan Gibson, J. L., Donnely, Jr, J. H., &
penilaian terhadap disiplin kerja Ivancevich, J. M, 2005.
Manajemen. Jilid 2. Edisi Ke-9,
para pegawai secara berkala, antara Alih bahasa : Sularno
lain meliputi disiplin terhadap Tjiptowardoyo & Imam Nurmawan,
Jakarta : Erlangga
kedatangan, waktu pulang, dalam
menyelesaikan pekerjaan,
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Undang-undang Kepegawaian No. 43


Analisis Multivariate dengan tahun 2000 tentang Tujuan
Program SPSS, Semarang : Badan Pendidikan Pegawai.
Penerbit Universitas Diponegoro.
Veithzal, Rivai, 2005. Manajemen
Hadi, Sutrisno, 2003. Statistik Jilid II,
Sumber Daya Manusia, Raja
Yogyakarta:Penerbit Fakultas Grafindo Persada, Jakarta.
Psikologi,UGM
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja,
Keputusan Kepala Badan
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Kepegawaian Negara No. 46 A
Tahun 2003 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Kompetensi
Jabatan Struktural Pegawai Negeri
Sipil

Nitisemito, Alex S., 2002. Manajemen


Personalia, Cetakan ketiga, Edisi
ketiga, Jakarta: Balai Pustaka

Notoadmodjo, Soekidjo, 2008.


Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Jakarta: Rineka Cipta

Peraturan Pemerintah Nomor 101


Tahun 2000 tentang Pembinaan
melalui Jalur Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri
Sipil

Sudarusman, Eka, 2004,


Pemberdayaan Sebuah Usaha
Memotivasi Karyawan, Fokus
Ekonomi, Vol.3, No.2

Umar, Husein, 2003. Metode Riset


Perilaku Organisasi, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

S-ar putea să vă placă și