Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Aprilia Safitri
10010014040
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email : up_really@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menguji keberhasilan penggunaan konseling kelompok strategi self
management untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Rengel Tuban. Jenis
penelitian ini adalah penelitian pre-eksperiment design dengan jenis pre-test post-test one group design.
Subyek dalam penelitian ini adalah 8 siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Rengel Tuban, yang terindikasi
memiliki motivasi berprestasi rendah berdasarkan hasil pre-test. Post-test dilakukan setelah perlakuan
diberikan. Analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan uji tanda, dengan N = 8
diperoleh p = 0,004 dengan demikian Ho ditolak. Berdasarkan skor rata-rata pre-test = 108 dan rata-rata post-
test = 131,87, dapat dinyatakan konseling kelompok strategi self management dapat meningkatkan motivasi
berprestasi siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Rengel Tuban.
ABSTRACT
The aim of research was to know the effectiveness of the implementation of strategy self
management group counseling to increase the student’s achievement motivation of grade VIII B Rengel State
Junior High School 1 Tuban. The design of this research was pre-experiment design which used pre-test
post-test one group design. The subject of this research was eight students of grade VIII B Rengel State
Junior High School 1 Tuban, which were indicated have less achievement motivation based on the pretest
result. Post-test was performed after the treatments is given.The instrument which was used to collect the
data in this research was sign test,with N =8 obtained of p=0,004 it was found H o was refused. Based on
score the number of mean of pre-test was 108 while the number of mean of post-test was 131,87, it was
means that the use of strategy self management can increase achievement motivation among the student’s of
grade VIII B Rengel State Junior High School 1 Tuban.
1
Unesa jurnal mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Salah satu dampak negatif dari globalisasi mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang
adalah timbulnya pola hidup yang cenderung berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal
hanya mengejar kebutuhan lahiriyah saja. Dampak (McClleland dan Atkinson dalam Djiwandono,
negatif ini dialami oleh sebagian dari anak-anak
2006). Lebih lanjut kebutuhan untuk berprestasi
usia remaja. Usia remaja merupakan saat atau
masa yang penuh gejolak dan perubahan baik dari menurut Mc Clelland (dalam Alex Sobur:2011)
segi fisik maupun psikis, penuh gelora dan Kebutuhan berprestasi, adalah suatu daya dalam
perasaan ingin tahu. Umumnya kaum remaja mental manusia untuk melakukan suatu kegiatan
begitu mudah terpengaruh oleh nilai-nilai baru yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif, dan
yang dianggapnya baik dan sesuai dengan lebih efisien daripada kegiatan yang dilaksanakan
perkembangan kejiwaannya. Sementara itu, sebelumnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kepribadiannya juga belum stabil sehingga sering
motivasi berprestasi adalah sebuah proses
terjadi pelanggaran terhadap peraturan-peraturan
dan norma-norma yang ada di sekolah maupun di psikologis yang ada pada diri seseorang yang
masyarakat. Pemerintah telah melakukan upaya memiliki tujuan tertentu agar menjadi seseorang
untuk mengurangi pelanggaran yang dilakukan yang lebih baik dalam hal atau bidang tertentu
oleh remaja, namun upaya tersebut belum bisa dengan menggunakan segala daya dan upaya
optimal. Khususnya terhadap kenakalan remaja dengan mempertimbangkan aspek intern maupun
yang dirasakan oleh para orangtua, pendidik di ekstern dari individu tersebut.
sekolah, dan masyarakat pada umumnya. Banyak
orangtua dan guru-guru mengeluh karena anaknya Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi
menjengkelkan, susah diatur, melanggar tata tertib berprestasi:
sekolah, membolos, jarang mengerjakan pekerjaan Individu yang memiliki motivasi berprestasi
rumah, sehingga menyebabkan mereka kurang tinggi dapat terlihat secara fisik dan psikologinya.
berprestasi. Murray (dalam Alwisol 2011) mengemukakan
Kurangnya mereka dalam berprestasi ini tujuh ciri orang yang memiliki motivasi berprestasi
bukan hanya disebabkan oleh kenakalan yang yang tinggi, yaitu sebagai berikut:
mereka lakukan, tetapi masih ada faktor-faktor lain 1. Lebih kompetitif, siswa menjadi senang
yang menyebabkan penurunan prestasi mereka. bersaing untuk menunjukkan bahwa dirinya
Faktor yang paling berpengaruh dalam prestasi adalah yang terbaik
mereka adalah besar kecilnya motivasi yang 2. Lebih bertanggung jawab terhadap
mereka miliki untuk bisa berprestasi. keberhasilan diri sehingga dia berusaha untuk
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam bisa berhasil
proses berprestasi siswa adalah motivasi. 3. Senang menetapkan tujuan yang menantang
Greenberg (dalam Djaali,2011) motivasi adalah tapi cukup realistik, siswa memiliki tujuan-
proses membangkitkan, mengarahkan, dan tujuan tertentu dalam pencapaian prestasinya
memantapkan perilaku arah suatu tujuan yang dan juga telah memikirkan konsekuensi-
dimiliki seseorang. Selama ini sukses atau konsekuensi yang akan dihadapi
tidaknya siswa di sekolah sangat tergantung dari 4. Memilih tugas yang tingkat kesulitannya
motivasi berprestasinya. Siswa yang memiliki sesuai dengan kemampuannya selama siswa
motivasi berprestasi yang tinggi akan cenderung bisa mengerjakan maka siswa akan berupaya
rajin dalam belajar karena ada tujuan yang ingin secara optimal
dicapai yaitu mendapat nilai yang baik, atau sukses 5. Senang dengan pekerkerjaan interprener yang
di sekolah. Sedangkan sebaliknya, siswa yang memiliki resiko tetapi cocok dengan
tidak memiliki motivasi berprestasi maka ia akan kemampuannya, cocok dengan bakat dan
cenderung bermalas-malasan karena tidak ada minat siswa dalam mengembangkan
dorongan dalam dirinya untuk berbuat sebaik kemampuan yang dimiliki
mungkin demi tercapai tujuannya. 6. Bangga dengan pencapaian dan mampu
Pada dasarnya setiap anak memiliki menunda untuk memperoleh kepuasan yang
keinginan untuk bisa berhasil, dan mereka ingin lebih besar agar bisa berprestasi
bisa berprestasi baik secara akademik maupun non 7. Memiliki konsep diri yang positif, jujur, rajin
akademik. Akan tetapi tidak semua anak dapat belajar, disiplin, bertanggung jawab dan
mencapai prestasi yang diharapkan. Ada banyak berprestasi di sekolah baik dalam bidang
hal yang mempengaruhi mulai dari IQ dan akademik maupun non akademik
motivasi yang berbeda pada masing-masing
individu.
Murray (dalam Alwisol, 2011) menyatakan
Motivasi yang paling penting untuk ada empat anteseden orang yang memiliki motivasi
berprestasi yang tinggi, yaitu sebagai berikut:
psikologi pendidikan adalah motivasi berprestasi,
1. Orangtua dan lingkungan budaya
dimana seseorang cenderung berjuang untuk memberikan tekanan yang cukup kuat
2
Unesa jurnal mahasiswa Bimbingan dan Konseling
3
Unesa jurnal mahasiswa Bimbingan dan Konseling
4
Unesa jurnal mahasiswa Bimbingan dan Konseling
5
Unesa jurnal mahasiswa Bimbingan dan Konseling
6
Unesa jurnal mahasiswa Bimbingan dan Konseling
siswa yang memiliki nilai motivasi berprestasi motivasi berprestasi siswa melalui angket yang
rendah dibandingkan siswa lain di kelasnya. telah diuji validitas dan reliabilitasnya terhadap 27
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Rengel Tuban.
ini adalah kuisioner tertutup dengan bentuk Penentuan banyaknya subyek dilakukan
jawaban berskala (rating scale), artinya kuisioner berdasarkan yang telah dikemukakan oleh Prayitno
diberikan langsung kepada responden kemudian (dalam Nursalim, 2007), jumlah keanggotaan
responden tinggal memilih alternative jawaban konseling kelompok terdiri dari 5 sampai 10 orang.
yang sudah disediakan dan menunujukkan Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkatan-tingkatan (Arikunto, 2010). Adapun apabila jumlah anggota kelompok kurang dari 5
jawaban pilihan angket terdiri dari empat kategori orang maka dinamika kelompok menjadi kurang
antara lain : sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, hidup, dan sebaliknya apabila anggota kelompok
dan tidak sesuai. Pada awalnya angket yang akan lebih dari 10 orang, maka konselor akan
digunakan harus diuji validitas dan reliabilitasnya. kewalahan mengelola kelompok karena jumlah
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan anggota terlalu besar, dalam penelitian ini peneliti
tingkat instrumen yang bersanguktan mampu mengambil jumlah anggota konseli adalah 8 orang.
mengukur apa yang diukur (Arikuonto, 2010). Selain itu juga berdasarkan informasi yang
Sedangkan reliabilitas adalah tingkatan dimana diperoleh dari konselor, guru mata pelajaran, wali
suatu tes secara konsisten mengukur berapa pun kelas, dan hasil dari tes awal (pre-test) untuk
tes itu mengukur (Hamid Darmadi, 2011). menentukan jumlah subyek. Data nilai pre-test
Pengujian validitas maupun reliabilitas kedelapan siswa tersebut disajikan dalam tabel
menggunakan bantuan software SPSS. uji sebagai berikut :
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
metode Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Tabel 1 Hasil pre-test 8 subyek
16,0 for windows.
Metode analisis data yang dipakai oleh No. Nama Skor
peneliti adalah analisis statistik, karena data yang 1. EA 110
terkumpul berupa angka. Data yang disajikan 2. LA 106
berupa data ordinal dan nominal, serta tidak 3. SA 104
berdistribusi normal, yang berarti subyek 4. YB 112
penelitian terdiri kurang dari 30 subyek penelitian. 5. RS 109
Maka digunakan teknik analisis statistic non- 6. PS 114
parametric. 7. SP 98
Dalam penelitian ini, analisis data 8. ID 111
mengunakan uji tanda. Uji tanda digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
Tahap berikutnya kedelapan anak tersebut
berkorelasi dengan data berbentuk ordinal, data diberikan perlakuan selama 5 kali pertemuan. Pada
yang akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk pertemuan pertama dilakukan pembentukan
tanda, yaitu positif dan negatif (Sugiyono, 2010).
hubungan dengan konseli dan pengenalan strategi.
Saat awal analisis data harus ditetapkan Ha dan H0.
Tujuan dari pertemuan ini adalah menjelaskan
Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian
hasil angket pre-test yang sebelumnya telah
diolah dengan menentukan selisih antara pre-test
dikerjakan oleh masing-masing anggota dan
dan post-test kemudian memberikan tanda positif memberikan penjelasan bahwa dari hasil tes
pada selisih yang mengalami peningkatan dan
tersebut perlu diadakan upaya tindak lanjut.
negatif pada selisih yang mengalami penurunan.
Selanjutnya dijelaskan pula gambaran tentang
Selanjutnya mencari harga yaitu kemudian kegiatan bimbingan kelompok yang akan
munculnya harga dibawah H0 yang diketahui dari dilakukan agar siswa mengetahui rincian kegiatan
mencari angka titik dari X dan N pada tabel konseling kelompok. Hasil dari pertemuan pertama
binomial. Kemudian mengkorelasikan harga ini adalah konselor dan anggota kelompok saling
mengenal satu sama lain dan tercipta suasana yang
dengan daerah penolakan untuk α = 0,05 dengan
akrab dan saling percaya. Anggota kelompok
ketentuan jika yang dihasilkan dari uji tanda ini memahami maksud dan tujuan diadakannya proses
lebih kecil dari α maka H0 ditolak konseling kelompok, mengetahui lamanya
pertemuan dan apa yang akan dilakukan selama
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN proses konseling kelompok berjalan.
Pada pertemuan kedua kegiatan yang
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dilakukan adalah menyusun dan merumuskan
kelas VIII B SMP Negeri 1 Rengel Tuban yang tujuan yang ingin dicapai mengenai penyebab
memiliki nilai motivasi berprestasi rendah saat motivasi berprestasi yang rendah. Kegiatan yang
analisis skor pre-test. Untuk menentukan subyek dilakukan antara lain konselor menanyakan kepada
penelitian, maka dilakukan pengukuran tentang konseli tentang kesiapannya untuk memasuki
7
Unesa jurnal mahasiswa Bimbingan dan Konseling
8
Unesa jurnal mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Tabel 3 Analisis pengukuran pre-test dan post- merah menunjukkan skor post-test. Nampak terjadi
test perubahan skor hasil post-test yang menunjukkan
Arah peningkatan skor motivasi berprestasi pada siswa
No. N XB XA Tanda saat sesudah diberikan penerapan konseling
Perbedaan
EA 110 121 + kelompok strategi self management dengan
1. XA > X B sebelum diberi penerapan konseling kelompok
LA 106 130 + strategi self management.
2. XA > X B
SA 104 128 + Penutup
3. XA > X B
YB 112 125 + Simpulan
4. XA > X B
Berdasarkan hasil analisis data dengan
RS 109 135 + menggunakan statistik non parametrik uji tanda
5. XA > X B
diperoleh hasil, ada perbedaan yang signifikan
PS 114 134 + antara skor pre test dan skor post test. Berdasar
6. XA > X B
peningkatan skor dari pre test ke post test,
7. SP 98 140 + selanjutnya dapat disimpulkan bahwa penerapan
XA > X B
konseling kelompok strategi self management
8. ID 111 142 + dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa
XA > X B
kelas VIII B SMP Negeri 1 Rengel Tuban.
Rata-rata 108 131,
87 Berdasarkan hasil observasi tentang
perilaku motivasi berprestasi, selama penerapan
Berdasarkan tabel 3 di atas, diketahui strategi self management dapat disimpulkan
bahwa yang menunjukkan tanda positif (+) peningkatan motivasi berprestasi hasil uji
berjumlah 8 yang bertindak sebagai N (banyaknya perbedaan skor pre test dan skor post test juga
pasangan yang menunjukkan perbedaan), didukung oleh perubahan perilaku subyek setelah
sedangkan r (banyaknya tanda yang lebih sedikit) melakukan konseling kelompok strategi self
= 0. Hasil tersebut kemudian dicocokkan dengan management pertemuan pertama sampai
melihat tabel tes binomial dengan ketentuan N = 8 pertemuan kelima. Subyek yang telah melakukan
dan r = 0, maka di peroleh ρtabel (kemungkinan konseling kelompok strategi self management
harga dibawah H0) = 0,004. Artinya ρtabel lebih terlihat mampu meningkatkan motivasi
kecil dari pada α = 0,05, sehingga H0 ditolak. Jadi berprestasinya. Subyek terlihat lebih percaya diri,
dapat disimpulkan ada perbedaan skor motivasi rajin mengikuti kegiatan, dan terlihat optimis
berprestasi sebelum dan sesudah penerapan dalam mencapai prestasi dimasa yang akan datang.
konseling kelompok strategi self management. Saran
Berdasarkan rata-rata skor pre-test 108 dan rata- Berdasarkan simpulan diatas, beberapa
rata post-test 131,87, dapat disimpulkan bahwa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
kegiatan konseling kelompok strategi self 1. Bagi Konselor Sekolah
management dapat meningkatkan motivasi Dengan adanya hasil dari penelitian ini,
berprestasi pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 bahwa penerapan konseling kelompok strategi self
Rengel Tuban. management dapat meningkatkan motivasi
Perbandingan skor pre-test dan post-test berprestasi pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1
secara lebih jelas dapat diperiksa pada diagram Rengel Tuban. Hal ini dapat digunakan sebagai
berikut: masukan bagi konselor dalam menangani
permasalahan siswa terutama menangani siswa
150 yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah.
Untuk itu Konselor harus memiliki keterampilan
100 dalam melaksanakan konseling kelompok strategi
self management, khususnya self monitoring.
Pre-test Sehingga ketika dimasa yang akan datang terjadi
50 permasalahan yang serupa, konselor dapat
Post-Test
memberikan strategi self management bagi siswa
0 yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah.
Di samping itu, konselor seyogyanya melakukan
EA LA SAYB RS PS SP ID
monitoring setelah diberikannya post test sebagai
bentuk follow up dari perlakuan yang diberikan.
Diagram 1 Hasil pre-test dan post-test 2. Bagi peneliti selanjutnya
Berdasarkan diagram di atas, batang biru Penelitian ini dilakukan tanpa mengontrol
menunjukkan skor pre-test sedangkan batang variabel lain yang mungkin dapat memberikan
9
Unesa jurnal mahasiswa Bimbingan dan Konseling
pengaruh terhadap motivasi berprestasi seperti Nisa, Farida Sholicatun. 2013. “Penerapan strategi
latar belakang keluarga, budaya, faktor lingkungan self management untuk mengurangi
sekolah, faktor psikologis seperti tingkat perilaku prokrastinasi akademik pada
kepercayaan diri siswa (self confidence), self siswa kelas VIII E SMP Negeri 1
esteem, self regulasi, dan sebagainya. Seyogyanya, Sukomoro Nganjuk Tahun Ajaran 2012-
untuk penelitian lebih lanjut variabel-variabel 2013.” Skripsi tidak diterbitkan.
tersebut diperhatikan. Surabaya: PPB FIP UNESA.
Nursalim dan Hariastuti. 2007. Konseling
DAFTAR PUSTAKA Kelompok. Surabaya: Unesa University
Press
Alwisol. 2011. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Nursalim, Mochamad. 2005. Strategi Konseling.
Malang: UMM Press. Surabaya: Unesa University Press.
Amaliah, Fitrotul. 2012. “Penerapan konseling Nursalim, Mochamad. Suradi. 2002. Layanan
kelompok realita untuk membantu Bimbingan dan Konseling. Surabaya:
meningkatkan motivasi berprestasi pada Unesa University Press.
siswa kelas X MA Ar-Rosyid Surabaya.” Nursalim, Mochamad. 2013. Strategi dan
Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: PPB intervensi konseling. Jakarta: Akademia
FIP UNESA. Permata.
Arikunto,Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Palupi, Dyah Retno. 2012. “Penggunaan konseling
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: kelompok cognitive behavior
Rineka Cipta. modification (cbm) untuk mengurangi
Arikunto,Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. kejenuhan belajar pada siswa kelas XI ipa
Jakarta: Rineka Cipta. sman 3 mojokerto.” Skripsi tidak
Darmadi,Hamid. 2011. Metode Penelitian diterbitkan. Surabaya:PPB FIP UNESA.
Pendidikan. Bandung; Alfabeta. Prayitno. Amti. 2009. Dasar-dasar bimbingan dan
Darminto, Eko. 2007. Teori-teori Konseling. konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Surabaya: Unesa University Press. Prijaksono. Roy Sembel. 2003. Self management
Desti, M.Fakhrurrozi. 2007. “Hubungan antara guru terbaik dan musuh terbesar
Self-Monitoring dengan motivasi manusia. Jakarta: PT. Elex Media
berprestasi pada mahasiswa”. Jurnal Komputindo.
skripsi Fakultas Psikologi Universitas Qomariyah, Nurul. 2011. “Efektifitas pelatihan
Gunadarma,10503042.https://www.googl Self-Management untuk meningkatkan
e.com/search?q=sefmonitoring+untuk+m motivasi berprestasi siswa SMP (Tesis)”.
otivasi+berpredtasi&ie=utf-8&oe=org, Jurnal desertasi dan tesis program
diakses pada tanggal 6 April 2014 pascasarjana UM,1670. http://karya-
Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article
Bumi Aksara. /view/16770, diakses pada tanggal 6 April
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. 2014
Jakarta: Rineka Cipta. Santrock, J.W. 2003. Adolescence Perkembangan
Djiwandono,Sri Esti W. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Pendidikan. Jakarta: Penerbit PT Sobur,Alex. 2011. Psikologi Umum. Bandung: CV.
Grasindo. Pustaka Setia.
Geldard,Kathryn. & David,G. 2011. Konseling Sugiyanto. 2011. Jurnal Psikologi Pendidikan dan
Keluarga: Membangun Relasi untuk Bimbingan. Pentingnya motivasi
saling Memandirikan Antaranggota berprestasi dalam mencapai keberhasilan
Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Belajar. akademik
Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: siswa,(Online),(http://staff.uny.ac.id/sites/
Andi Offset. default/file/motivasi%20berprestasi%20p
King A. Laura. 2010. THE SCIENCE OF df, diakses pada 16 Maret 2013).
PSYCHOLOGY: AN APPRECIATIVE Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian.
VIEW (Psikologi Umum: Sebuah Bandung: PT Alfabeta.
Pandangan Apresiatif). Jakarta: Penerbit Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan
Salemba Humanika. Pendekatan Kuantitatof, Kualitatif, R&D.
Komalasari, Gantina, Wahyuni dan Karsih. 2011. Bandung:Alfabeta.
Teori dan teknik konseling. Jakarta: PT. Taniredja, Tukiran. Mustafidah. 2011. Penelitian
Indeks. Kuantitatif (sebuah pengantar). Bandung:
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Alfabeta.
Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus
Besar Bahasa Indonesia edisi keempat.
Jakarta: Balai Pustaka.
10
Unesa jurnal mahasiswa Bimbingan dan Konseling
11