Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
(Skripsi)
Oleh
M. HARRY SATYA P. H.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
POLICE EFFORTS IN TACKLING CRIME THEFT WITH VIOLENCE
ON MOTORCYCLE
(Studies in Police of Central Lampung)
By:
ABSTRACT
Motorcycle Theft with violence is also known by Begal. Begal is a problem that
often occurs particularly in the area of Central Lampung and the impact of this
criminal act is so broad. Based on data from Police of The Central Lampung
Begal cases increased during 2015. Based on the above, formulation of the
problem that arises is How are the police in combating crime of theft with
violence on a motorcycle? And What are the factors inhibiting the police in
crime prevented theft with violence on a motorcycle?.
Based on the results of research, Police of Central Lampung are tackling the
crime of theft with violence on a motorcycle that first, the preventive efforts
improve performance of the police, socialization, and community approached
to create synergize coordination and cooperation that created security dan order.
Second, Police of Centra Lampung are doing repressive efforts by stepping up
enforcement to give strict punishment, deterrent effect and founding guidance of
suspects during serving time punishmet to be a law-abiding society, self-
contained and reintegrated into society. Inhibiting factors of the police of Centra
Lampung in tackling the crime of theft with violence on a motorcycle is the
limited number of police personnel to perform investigation of the robbery case,
facilities and infrastructure to enforce the law and create security in Central
Lampung is limited, and the support of the community is so minimal.
Oleh:
M. Harry Satya P. H. , Diah Gustiniati M., Dona Raisa Monica
harrysatyaprakasa.@gmail.com
ABSTRAK
Oleh
M. HARRY SATYA P. H.
Skripsi
Pada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
diselesaikan di SMA YP Unila Kota Bandarlampung pada tahun 2011, dan pada
Jurusan Ilmu Hukum melalui jalur SBNMPTN Tertulis. Penulis juga pernah aktif
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan hasil skripsi ini yang berjudul “UPAYA
Lampung Tengah)”. Adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Hukum di Universitas lampung, dalam hal ini telah banyak pihak yang
2. Kedua orang tuaku tercinta, Papaku Huari Muis S.E. dan Mamaku Irna
Nuri Wati S.E., M.M., Kakakku Tersayang Maharani Tirta Sari S.STP
yang telah memberikan semangat , doa dan kasih sayang sehingga penulis
Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Maroni S.H., M.Hum., sebagai Ketua Bagian Hukum Pidana
sebaik-baiknya.
8. Bapak Deni Achmad S.H., M.H., sebagai Dosen Pembahas II yang telah
9. Seorang gadis cantik yang selalu menemaniku dalam susah, senang, suka
menyelesaikan skripsi.
10. Seluruh dosen, dan pegawai bagian Hukum Pidana, terima kasih atas
Akbar, Harris, Amir, July, Ozy, Fikri, Ahmad, Yusuf, Yanuar, Rochmat,
Yuli, Amin, dan semua teman2 angkatan 2011 lainnya yang tidak dapat di
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas
kritik dan saran yang sifatnya membangun agar skripsi ini dapat diterima di
M. Harry Satya P. H.
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Pendekatan Masalah...................................................................................33
B. Sumber dan Jenis Data ...............................................................................33
C. Penentuan Narasumber.............................................................................. 35
D. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data..............................................35
E. Analisis Data ..............................................................................................36
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
V. PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................................54
B. Saran ..........................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
I. PENDAHULUAN
dengan baik apabila terdapat peranan badan-badan atau lembaga penegak hukum
yang baik. Peranan lembaga penegak hukum dibutuhkan baik dalam penegakan
Tugas pokok polri diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
1
Budi Rizki H, dan Rini Fathonah, 2014. Studi Lembaga Penegak Hukum, Justice Publisher:
Bandar Lampung, hlm. 1.
2
Hukum pidana adalah bagian daripada keseluruhan hukum yang berlaku di suatu
2. Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah
melanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana
sebagaimana yang telah diancamkan.
Hukum pidana mengatur macam-macam bentuk tindak pidana, tindak pidana ialah
kelakuan yang diancam dengan pidana yang bersifat melawan hukum yang
berhubungan dengan kesalahan dan yang dilakukan oleh orang yang mampu
bertanggungjawab.4 Salah satu tindak pidana yang diatur didalam hukum pidana
Hukum Pidana (KUHP) pasal 362 yang berbunyi “Barang siapa mengambil
barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak
2
Ibid., hlm. 2.
3
Moeljatno, 2009, Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 1
4
Ibid., hlm. 61
3
Ada beberapa kategori pencurian sebagaimana yang diatur dalam Kitab Undang-
seperti pencurian sepeda motor dengan kekerasan atau biasa dikenal dengan
sebutan begal motor yang marak terjadi di kabupaten Lampung Tengah di wilayah
2012 lalu. Tercatat, sebanyak 260 kasus terjadi di wilayah hukum Polres
setempat.5
Pada Tahun 2013 Polres Lampung Tengah berhasil mengungkap total 32 kasus
judi, dan pemerasan, selama Operasi Ketupat Krakatau 2013. Dari hasil ungkap
Pada tahun 2014 dalam paparan saat rapat Forkopimda (Forum Komunikasi
Lampung pernah menjelaskan. "Untuk Kasus Begal tahun 2014, Bandar Lampung
101 kasus. Jadi mengenai Begal ini selalu ada, dulu sebelum saya jadi Kajati
5
Indra, Curanmor Dominasi Aksi Kejahatan Lampung Tengah, http://lampung.tribunnews.com/
2013/01/02/curanmor-dominasi-aksi-kejahatan-lampung-tengah, Senin 27 April 2015
6
Simanjuntak,Indra,Pembegalan Dominasi Kejahatan di Lampung Tengah, http://lampung.tribun
news.com/2013/08/20/pembegalan-dominasi-kejahatan-di-lampung-tengah,Senin, 27 April2015
4
Lampung di Lampung katanya ada Begal, seperti kata pak Kapolda tadi, kiriman
dari Lampung".7
Lampung tengah memang merupakan daerah yang sering kali mengalami kasus
pembegalan, seperti pada minggu tanggal 21 Juni 2015 yang lalu kembali terjadi
polisi, Maryani (24), warga Kampung Negri Besar, Way Kanan, bersama
rekannya Dedi Suprianto (28) dalam perjalanan menuju rumahnya. Saat itu, kedua
korban berboncengan dengan sepeda motor Yamaha Fino dalam perjalan pulang
dari Jakarta.Saat melintas di Jalinteng depan Masjid Baiturrohim, tiga orang yang
dengan kekerasan, karena tindakan tersebut didahului, disertai atau diikuti dengan
pidana yang telah dirumuskan dalam Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP).
daerah Lampung Tengah dan dampak dari tindak pidana ini begitu luas,
diantaranya dari segi ekonomi tindak pidana ini menyebabkan kerugian materil
7
Yulianto, Beni,Lampung Tengah Juara Kasus Begal di Lampung, http://lampung.tribunnews.com/
2015/03/24/lampung-tengah-juara-kasus-begal-di-lampung, Senin, 27 April 2015
8
Suhendra,Andika,warga waykanan dibegal dekat pos polisi, Lampost.co,http://lampost.co/berita/
warga-way-kanan-dibegal-dekat-pos-polisi , 11 Juli 2015
5
dari korbannya, dan dari segi sosial tindak pidana ini mengakibatkan munculnya
sehingga perlu adanya upaya dari aparat penegak hukum guna menanggulangi
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
1.Permasalahan
Lampung Tengah)
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah kajian hukum pidana,
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Permasalahan yang telah dimuat, maka tujuan dari penelitian ini
yaitu:
lampung tengah).
2. Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan teoritis
motor.
7
2) Kegunaan praktis
1. Kerangka Teoritis
Setiap penelitian itu akan ada suatu kerangka teoritis yang menjadi acuan dan
merupakan abstraksi dari hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya
9
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum cetakan 3, UI Press, Jakarta, 2007, hlm. 127.
10
Barda Nawawi Arief, Kebijakan Hukum Pidana,Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 1996,
hlm.61.
8
b. Faktor penegak hukum, yaitu Salah satu kunci dari keberhasilan dalam
penegakan hukum adalah mentalitas atau kepribadian dari penegak
hukumnya sendiri. penegak hukum antara lain mencakup
hakim,polisi,jaksa,pembela, petugas pemasyarakatan, dan seterusnya.
c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegak hukum, yaitu seperti
mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi
yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup. Kurangnya
fasilitas yang memadai menyebabkan penegakan hukum tidak akan berjalan
dengan semestinya.
e. Faktor kebudayaan, yaitu budaya sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang di
dasarkan pada karsa manusia dalam pergaulan hidup. Kebudayaan Indonesia
merupakan dasar dari berlakunya hukum adat, sehingga berlakunya hukum
tertulis (perundang-undangan) harus mencerminkan nilai-nilai yang menjadi
dasar hukum adat.
11
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Rajagrafindo
Persada, Jakarta, 2002, hlm. 5.
9
2. Konseptual
akan diteliti, baik dalam penelitian hukum normatif maupun empiris. Biasanya
kumpulan dari arti yang berkaitan dengan istilah.13 Maka penulis akan
diteliti, yaitu:
a. Upaya adalah suatu usaha untuk mencapai suatu maksud atau tujuan,
b. Kepolisian, adalah segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga
keadilan. intinya kejahatan itu merupakan suatu hal yang ditentang oleh
masyarakat, baik itu diatur dalam undang-undang maupun tidak diatur dalam
12
Sanusi Husin, Penuntun Praktis Penulisan Skripsi, Bandar Lampung, Fakultas Hukum
Universitas Lampung, 1991, hlm. 9.
13
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum cetakan 3, Jakarta, UI Press, 2007, hlm. 32.
14
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Pusat Bahasa, Pusat Bahasa, Jakarta, 2008, hlm.1787.
15
Fokus Media, 2012, Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Bandung, Fokus
Media, hlm. 3.
16
ibid,hlm. 1622
10
e. Pencurian merupakan perbuatan mengambil milik orang lain tanpa izin atau
dengan cara yang tidak sah dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum.18
fisik atau barang orang lain maupun suatu paksaan untuk mendapatkan barang
g. Sepeda motor, sepeda merupakan kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai
Sehingga sepeda motor merupakan kendaraan beroda dua atau tiga yang
mempunyai stang, tempat duduk dan mesin yang menjadi tenaga penggerak.
E. Sistematika Penulisan
I. PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang pendahuluan yang merupakan latar belakang yang
penelitian, kerangka teoritis dan konseptual yang menjelaskan teori dan istilah.
17
Tri Andrisman, Delik Tertentu Dalam KUHP, Universitas Lampung, Bandarlampung, 2011,
hlm. 8
18
Charly Rudiat, Kamus Hukum Edisi Lengkap, Pustaka Mahardika, Jakarta, 2013,hlm. 347
19
Ibid, hlm. 254
20
Departemen Pendidikan Nasional,Op.Cit, hlm. 1420
21
Ibid, hlm. 1043
11
Bab ini merupakan pengantar yang berisikan tinjauan umum tindak pidana, tindak
Bab ini membahas metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian, terdiri
dari pendekatan masalah, sumber dan jenis data, penentuan responden, metode
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang membahas permasalahan
V. PENUTUP
Bab ini merupakan hasil akhir yang berisikan kesimpulan dari penulisan
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan saran yang berkaitan dengan
Kejahatan atau perbuatan jahat dapat diartikan secara yuridis atau kriminologis.
kejahatan atau perbuatan jahat dalam arti yuridis normatif adalah perbuatan
dalam arti kriminologis adalah perbuatan manusia yang menyalahi norma yang
a. Pompe
2) Definisi menurut hukum positif adalah suatu kejadian yang oleh peraturan
1
Tri Andrisman.2011.Asas-asas dan dasar aturan umum hukum pidana indonesia.Universitas
Lampung.Bandar Lampung.hlm.69
13
b. Vos
Tindak pidana adalah suatu kelakuan manusia yang oleh peraturan undang-
undangan diberi pidana, jadi suatu kelakuan manusia yang pada umumnya
c. Simons
Tindak pidana adalah kelakuan yang diancam dengan pidana yang bersifat
d. Van hamel
kesalahan4.
Berdasarkan pengertian para pakar di atas dapat diketahui bahwa pada tataran
teoritis tidak ada kesatuan pendapat di antara para pakar hukum dalam
mengenai pengertian tindak pidana para pakar hukum terbagi dalam 2 pandangan
pertanggungjawaban pidana.
2
Andi Hamzah.Asas-asas hukum pidana.Jakarta.Rineka Cipta. 2008. hlm.88
3
ibid. hlm.88
4
ibid.
14
pidana.5
1. Perbuatan manusia
3. Melawan hukum
5
Tri Andrisman.2011, Op Cit, hlm 71.
6
Sudarto.1990.Hukum pidana I.Yayasan Sudarto.Semarang.hlm.40
15
1. Perbuatan manusia
Sedangkan untuk dapat dipidana maka orang yang melakukan tindak pidana harus
1. Kesalahan
2. Kemampuan bertanggungjawab
Jadi menurut aliran monistis, apabila ada orang yang melakukan tindak pidana,
maka sudah dapat dipidana, sedangkan menurut aliran dualistis belum tentu.
Aliran dualistis harus dilihat dan dibuktikan dulu pelakunya setelah itu diputuskan
7
Ibid, hlm.43
8
Ibid,.hlm.44
16
Penjelasan tentang tindak pidana pencurian dapat dlihat dalam ketentuan Pasal
“Barang siapa mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik
orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum diancam
karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
1) Perbuatan mengambil
1) Adanya maksud
9
Adami Chazawi, 2003, Kejahatan Terhadap Harta Benda, Malang, Bayu Media, hlm 5.
17
KUHPidana), yaitu:
bersifat lebih berat. Karena pencurian ini dilakukan dengan cara-cara tertentu
dan dalam keadaan tertentu yang bersifat memberatkan, maka diancam dengan
1. Pencurian ternak
tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada di
(2) Jika pencurian yang diterangkan dalam butir 3 disertai dengan salah satu
hal dalam butir 4 dan 5, maka diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan tahun.
18
“Perbuatan yang diterangkan dalam Pasal 362 dan Pasal 363 butir 4, begitu pun
perbuatan yang diterangkan dalam Pasal 363 butir 5, apabila tidak dilakukan
dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, jika harga
barang yang dicuri tidak lebih ringan dari dua puluh lima rupiah, diancam
karena pencurian ringan dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
1. Jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau di
2. Jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
atau dengan memakia anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian
jabatan palsu.
(4) Diancam dengan pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu
tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakibatkan luka
berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih
no. 1 dan 3.
yaitu:
dalam Pasal 362, 363, dan 865 dapat dijatuhkan pencabutan hak berdasarkan
(1) Jika pembuat atau pembantu dari salah satu kejahatan dalam bab ini adalah
suami (istri) dari orang yang terkena kejahatan dan tidak terpisah meja dan
(2) Jika dia adalah suami (istri) yang terpisah meja dan ranjang atau terpisah
harta kekayaan, atau jika dia adalah keluarga sedarah atau semenda, baik
dalam garis lurus maupun garis menyimpang derajat kedua maka terhadap
orang itu hanya mungkin diadakan penuntutan jika ada pengaduan yang
terkena kejahatan.
(3) Jika menurut lembaga matriarkal kekuasaan bapak dilakukan oleh orang
lain daripada bapak kandung (sendiri), maka ketentuan ayat di atas berlaku
yaitu pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau
memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap
orang pingsan atau tidak berdaya. Adapun pendapat para ahli mengenai kekerasan
yaitu:
lain sebaginya.12
istilah perampokan atau dalam hal penulisan ini yang mana kajian objeknya
10
Lamintang, 2009, Delik-delik Khusus Kejahatan terhadap Harta Kekayaan, jakarta, Sinar
Grafika,2009, hlm 58.
11
S.R. Sianturi, , Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, Jakarta, Alumni
Ahaem- Petehean, 1986,
12
R. Soesilo, KUHP dan Komentar-Komentarnya Lengkap, Bogor, Politeia,1996.
21
KUHPidana namun unsurnya sebagai tindak pidana jelas ada, sehingga patut
manusia.13
masyarakat.14
pengamanan swakarsa;
lainnya;
kepolisian;
asasi manusia;
13. Tata cara pelaksanaan tugas pokok diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.15
dapat berjalan dengan baik, pelaksanaan tugasnya itu dapat dipatuhi, ditaati dan
dihormati oleh masyarakat dalam rangka penegakan hukum, maka oleh undang-
undang polri diberi kewenangan secara umum yang cukup besar antara lain:
administratif kepolisian;
15
Ibid.,hlm. 23.
24
tersebut diatas, maka diberbagai undang undang yang telah mengatur kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara ini dalam undang-undang itu juga telah
16
Ibid.,hlm. 24.
25
internasional;
kepolisian.17
penanganan tindak pidana sebagaimana yang di atur dalam KUHAP, polri sebagai
penyidik utama yang menangani setiap kejahatan secara umum dalam rangka
penyidikan;
saksi;
pemeriksaan perkara;
17
Ibid.,hlm. 25.
26
tersebut dilakukan;
kejahatan termasuk bidang kebijakan kriminal, kebijakan kriminal ini pun tidak
terlepas dari kebijakan yang lebih luas, yaitu kebijakan sosial (social policy) yang
18
Ibid.,hlm. 26.
27
(social-defence policy).19
Penerapan hukum pidana menitik beratkan pada upaya yang bersifat represif
hal penggunaan sarana yaitu melalui sarana sistem peradilan pidana (penal) /
tindakan represif yaitu upaya setelah terjadinya kejahatan, dan sarana (non
19
Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan,
Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001, hlm 73
20
Barda Nawawi Arief, Kebijakan Hukum Pidana,Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 1996,
hlm.61.
28
1. Tindakan Represif
Tindakan represif adalah segala tindakan yang dilakukan oleh aparatur penegak
dititikberatkan terhadap orang yang melakukan tindak pidana, yaitu antara lain
Tindakan ini sebenarnya dapat juga dipandang sebagai pencegahan untuk masa
yang akan datang. Tindakan ini meliputi cara aparat penegak hukum dalam
rehabilitas, menurut Cressey terdapat dua konsepsi mengenai cara atau tekhnik
sistem ini bersifat memperbaiki antara lain hukuman bersyarat dan hukuman
kurungan.
2. Lebih ditekankan pada usaha agar penjahat dapat berubah menjadi orang
Tindakan represif juga disebutkan sebagai pencegahan khusus, yaitu suatu usaha
21
Soedjono D, Penanggulangan Kejahatan (Crime Prevention), Bandung ,Alumni, , 1976, hal. 32
22
Simanjuntak B dan Chairil Ali, Cakrawala Baru Kriminologi, Bandung, Trasito, 1980, hal. 399.
29
bukan hanya tempat untuk mendidik narapidana untuk tidak lagi menjadi jahat
2. Tindakan Preventif
Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau menjaga
baik daripada mendidik penjahat menjadi baik kembali, sebab bukan saja
diperhitungkan segi biaya, tapi usaha ini lebih mudah dan akan mendapat hasil
23
Soedjono D, Op Cit, hal. 45
24
A. Qirom Samsudin M, Sumaryo E., Kejahatan Anak Suatu Tinjauan Dari Segi Psikologis dan
Hukum, Liberti, Yogyakarta, 1985, hal. 46
30
1) Preventif kejahatan dalam arti luas, meliputi reformasi dan prevensi dalam
arti sempit;
berbuat jahat.
25
Bonger, Pengantar Tentang Kriminologi, Jakarta, PT. Pembangunan Ghalia Indonesia, 1981,
hlm.15
31
atau suatu otoritas untuk menjamin tercapainya rasa keadilan dan ketertiban dalam
dalam bentuk undang-undang, sampai pada para penegak hukum antara lain
a. Faktor hukum nya sendiri, yaitu ada kemungkinan terjadi ketidak cocokan
dan seterusnya.
b. Faktor penegak hukum, yaitu Salah satu kunci dari keberhasilan dalam
c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegak hukum, yaitu seperti
26
Budi Rizki H, dan Rini Fathonah,Op Cit, hlm. 2.
32
e. Faktor kebudayaan, yaitu budaya sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang
27
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Rajagrafindo
Persada, Jakarta, 2002, hlm. 5.
33
A. Pendekatan Masalah
yaitu dengan melihat fakta-fakta yang ada dalam praktik yang ada di lapangan
dengan tujuan melihat kenyataan atau fakta-fakta yang konkrit mengenai upaya
Penulis menggunakan dua sumber data dalam rangka penyelesaian skripsi ini,
1. Data primer
Data Primer adalah data yang diperoleh penulis melalui studi dengan
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan. Data skunder
a) Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan hukum
Pidana
Republik Indonesia
motor
c) Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang fungsinya memberikan petunjuk
maupun penjelasan bahan hukum primer dan skunder, seperti kamus literatur-
C. Penentuan Narasumber
menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah anggota polres Lampung Tengah,
b. Advokat : 1 orang
Jumlah : 3 orang
yang dilakukan secara lisan dan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya
terlebih dahulu.
36
a.) Penyusunan data, yaitu data yang telah diperoleh, diperiksa dan diteliti
c.) Sistematisasi data, yaitu data yang telah dievaluasi dan diklasifikasikan
E. Analisis Data
Analisis data adalah menguraikan data dalam bentuk kalimat yang tersusun secara
sistematis, jelas dan terperinci untuk memperoleh suatu kesimpulan. Analisis data
analisis ditarik kesimpulan secara deduktif, yaitu cara berfikir yang didasarkan
pada hal-hal yang bersifat umum kemudian ditarik suatu kesimpulan yang bersifat
khusus.
54
V. PENUTUP
A. Simpulan
hukum.
Pidana (KUHP) pada Bab XXII Pasal 362, 363, dan 365 yang apabila
penindakan melalui jalur hukum, dapat dilakukan juga upaya non litigasi
pelaku di bawah umur tidak perlu di proses melalui sanksi pidana penjara
Tahun 2015. Kedua, faktor sarana dan prasarana yang masih terbatas
dan patroli serta masih banyak kondisi jalan yang rusak atau kurangnya
pembegalan.
B. Saran
atau daerah pelosok yang sepi, perbaikan sarana dan prasarana serta
BUKU / LITERATUR
A. Qirom Samsudin M, Sumaryo E., 1985, Kejahatan Anak Suatu Tinjauan Dari
Segi Psikologis dan Hukum, Liberti, Yogyakarta.
Husin, Rizki Budi, & Rini Fathonah, 2014, Studi Lembaga Penegak Hukum,
Bandar Lampung, Justice Publisher.
Semarang
Rudiat, Charly , 2013, Kamus Hukum Edisi Lengkap, Jakarta, Pustaka Mahardika.
UNDANG-UNDANG
LAIN-LAIN
http://lampung.tribunnews.com/
http://lampost.co