Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
01-12
Artikel Lepas
Primadi Tabrani1
1Institut
Teknologi Bandung
primaditab@yahoo.com
ABSTRACT
This article explains about the Bahasa Rupa theory and its advantages for visual art field in
Indonesia. Bahasa Rupa theory has been developed since 1991 by the author in FSRD ITB.
This theory suggest that there are two different drawing system in the field of visual art.
The first one is called Naturalis-Perspektif- Moment opname (NPM) which is emphasize on
resemblance of picture to the nature. This system has been used in Western art since
ancient greece era. The second system is called Ruang Waktu Datar (RWD) which is can be
found in prehistoric picture, traditional picture, and children drawing. In contrast to NPM,
this system does not emphasize on resemblance of its representation but it emphasize on
its purpose to convey ideas or tell stories. Each system has its own use and purposes.
However in Indonesia, generally, the NPM system is undestood as the only way to draw a
picture. Not only Indonesian visual artists, a lot of art and design schools also still relies
on NPM system resulting a common and similar artworks. This article proposes a concept
of Bahasa Rupa which combine NPM and RWD system. Using this concept, it is expected
that Indonesian artists and designer could create an unique and distinctive works. In the
end, the implementation of this concept hopefully would lead to the emergence a new
contemporary Indonesia visual art.
1
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
3. SENI RUPA DAN BAHASA RUPA dengan Platonya, seni rupa barat
merupakan tiruan alam. Melalui
Bagi penulis seni rupa merupakan sesuatu
kolonialisme NPM berglobalisasi
yang kasat mata, yang dinikmati dan
keseluruh dunia, termasuk ke Indonesia,
diempati salah satunya melalui indera
di mana NPM mulai dari zaman kolonial
penglihatan. Karena itu cakupan senirupa
sudah diajarkan sejak di sekolah Rakyat.
sebenarnya sangat luas; mulai dari
gambar, cukilan, lukisan, grafis, relief,
komik, patung, foto, tayangan TV, film,
animasi, wayang, rarajahan, izim-izim,
jimat, teater, desain, arsitektur, teknik
sipil, multimedia, seni digital, game, dan
sebagainya.
Dalam seni rupa dikenal dua sistem Gambar 2. Lukisan John Constable (kiri)
penggambaran. Pertama, Naturalis- sumber: Hawksley, Lucinda, dkk, 2000,
Perspektif-Moment opname (NPM) dari h.133.
Patung Venus de Milo (kanan)
barat, yang bermula di jaman Yunani
Sumber:http://www.artchive.com/artchive
Kuno dan berkembang melalui Reneisans /G/greek/venus_de_milo.jpg.html.
dengan ditemukannya teori Newton yang Diunduh 24-7-1016.
memisahkan ruang dari waktu. Sistem ini
menyebabkan seni barat, utamanya Dengan munculnya dan berglobalisasinya
gambar, lukis, patung lebih merupakan foto, film dan tv, yang semula juga NPM,
seni ruang: memenangkan ruang tapi maka kaum terpelajar di Indonesia
menafikan waktu. Sistem NPM ini mengira bahwa NPM merupakan satu-
kemudian didukung pula oleh satunya sistem menggambar, dan gambar
ditemukannya teori fisika lensa dan ilmu yang tidak seperti dilihat mata dianggap
perspektif serta kamera foto dengan ‘jelek’.
teknologi moment opname-nya.
Walaupun demikian, sambil lalu terasa
Lukisan John Constable ini misalnya, bahwa disekitar kita ada sistem
merupakan “Still Picture”, gambar mati menggambar yang lain, yaitu sistem yang
yang mati, satu adegan, seperti dilihat Kedua; sistem menggambar yang penulis
mata, ‘ceklik’ seperti dipotret, begitu juga sebut Ruang-Waktu-Datar, (RWD) yang
patung Venus de Milo dari Yunani Kuno berdimensi waktu dan karenanya bisa
ini, seakan sebuah ‘snapshot’, tanpa bercerita (‘story telling’).
dimensi waktu. Sudah sejak Yunani Kuno
3
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
bercerita (storytelling). Ada pula titik senirupa dengan sejumlah ‘trik’ dan
pertemuan RWD dengan NPM, bila teknik, semula manual, lalu analog,
dimensi waktu pada RWD diambil kemudian digital.
limitnya maka RWD akan berubah
menjadi NPM yang tidak berdimensi Digital merupakan teknik penggambaran,
waktu. yang penting bukan hanya kecanggihan
tekniknya, melainkan hasilnya yang
5. KEGUNAAN BAHASA RUPA berupa karya kasat mata, yang
keindahannya membutuhkan estetika.
Dengan ilmu Bahasa Rupa kita kini bisa
Namun demikian keterbacaannya
membaca gambar gua prasejarah,
membutuhkan Bahasa Rupa, karena seni
gambar primitif, gambar tradisi, relief
rupa adalah sebentuk komunikasi.
candi, gambar anak, komik, desain, dsb
walaupun tak ada teks yang 6. BAHASA RUPA DALAM KURIKULUM
mendampinginya. Gambar gua
prasejarah, primitif, relief candi, dan Pembelajaran teori Bahasa Rupa dalam
gambar anak memang umumnya tanpa kurikulum pendidikan seni rupa dan
teks, bahkan gambar prasejarah tak ada desain mencakup kajian lintas sejarah,
sumber acuannya, karena manusianya sejak prasejarah, tradisi, gambar anak,
telah punah, dan belum ada tulisan. sampai dengan seni rupa digital masa kini.
Evaluasi perkuliahannya dilakukan
Bukan hanya itu, Bahasa Rupa juga bisa dengan dua cara. Pertama, dalam ujian
membantu kita dalam membuat gambar, tengah semester diberikan tugas
membuat segala sesuatu yang kasat membaca gambar tradisi dengan bantuan
mata. Bahasa rupa. Kedua, untuk ujian akhir
semesternya berupa proyek tugas baik
Membaca gambar dan membuat gambar manual maupun digital untuk
bisa dilaksanakan secara manual dan menggambar folklore tradisi, dengan
digital. Faktor digital ini menjadi menarik. bantuan Bahasa Rupa. Bila ada cukup
Ilmu Bahasa Rupa lahir dan berkembang waktu diminta juga proyek tugas gambar
seiring dengan munculnya Teknologi berseri: relief, komik, animasi.
Informasi dengan Digital editing-nya.
Kedua ilmu ini; Bahasa Rupa dan IT seakan
menjadi ilmu ‘kembar’ yang saling
mengisi dan dibutuhkan zamannya.
mentah belum lengkap informasinya, waktu. Hal ini sangat mungkin terjadi di
untuk memahami gambar ini pemirsanya FSRD ITB. Sungguhpun, kemudian sulit
menjadi ’panas’ (hot) karena perlu terwujudkan di FSRD ITB, maka cepat atau
berimajinasi dan berpikir untuk lambat kemunculan seni rupa
menangkap maknanya. Oleh karena itu kontemporer baru Indonesia yang
berkembanglah kemampuan berimajinasi memanfaatkan Bahasa Rupa akan terjadi
dan berpikir. Sedangkan gambar NPM pada sejumlah FSRD lainnya di Indonesia
dari barat merupakan ’media panas’ (hot dan sejumlah komunitas seniman lain.
medium), semua informasi telah lengkap
seperti dilihat mata, sehingga pemirsanya Telah disebutkan sebelumnya bahwa
menjadi dingin (cold), tak perlu lagi gambar ‘Pendahulu’ (prasejarah, primitip,
berimajinasi dan berpikir. tradisi, dan gambar anak) sejak semula
sudah menggunakan Bahasa Rupa yang
Einstein (1916) menyatakan bahwa ruang merupakan kombinasi sistem mengambar
dan waktu merupakan satu kesatuan yang RWD dengan sistem menggambar NPM.
tak terpisahkan; dan menurut Stephen
Hawking ruang dan waktu itu adalah 9. BEBERAPA CONTOH
hubungan yang dinamis. Seniman- Pelukis Pablo Picasso dan Paul Klee serta
seniman ‘Pendahulu’ (prasejarah, arsitek Le Corbusier merupakan beberapa
primitip, tradisi, dan anak) hebatnya telah seniman barat yang secara intuitif
‘akrab’ dengan penyatuan ruang dan memadukan bahasa rupa NPM dengan
waktu yang dinamis RWD walaupun teorinya baru ditemukan
kembali di Indonesia ditahun 1991.
walaupun mereka tidak ‘mengenal’
keilmuan mutakhir dari Einstein, Selain itu juga terdapat beberapa contoh
Hawking, ataupun Mc Luhan. Sungguh di Indonesia. Padaarsitektur masa kini di
menakjubkan. kota kota Besar di Indonesia misalnya,
sejumlah bangunan tinggi bertingkat
Dengan tersingkapnya kembali sistem
banyak memanfaatkan konstruksi tiang
menggambar RWD yang ditunjukkan oleh
dari baja atau beton. Sepintas seakan
seniman-seminan prasejarah, primitip,
meniru barat, tapi inspirasinya
tradisi atau anak, serta dipentingkannya
sebenarnya dari rumah tradisi kita sendiri
kurikulum Bahasa Rupa khususnya di
yang memang merupakan konstruksi
FSRD ITB, maka lahirnya seni rupa
tiang, seperti misalnya Pendopo.
Indonesia Kontemporer yang baru yang
memanfaatkan Bahasa Rupa (integrasi
RWD dengan NPM), tinggal menunggu
7
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
8
Primadi Tabrani, Bahasa Rupa Dan Kemungkinan Munculnya... 01-12
Gambar 9. Sardono
Sumber : http://arsip.tembi.net/seni-
pertunjukan/sardono%E2%80%99s-
restrospective-digelar-di-pabrik-gula-
kuno. Diunduh 21.07.2016
10
Primadi Tabrani, Bahasa Rupa Dan Kemungkinan Munculnya... 01-12
11
Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia. Vol. 8 No. 1 Tahun 2017
Mountford, Charles P., 1960, Research Of ----------, Budaya Nusantara Dan Industri
The American-Australian Scientific Kreatif, National Seminar Budaya
Expedition To Arnhem Land, Melbourne Nusantara, Dies Universitas PGRI
University Press, Australia. Adibuana, Surabaya, 2015.
12