Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
201806020008/12018000545
1. Sebutkan seluruh antibiotik (Bukan nama dagang) yang tergolong dalam kelas resisten bagi
seluruh mikroba diatas (Escherichia coli, klebsiella pneumoniae, staphylococcus aureus,
streptococcus pneumoniae, salmonella spp, dan mycobacterium tuberculosis)! Tuliskan sumber
pustaka yang Anda gunakan
Staphylococcus aureus:
1. Vancomycin
2. Methicillin
3. Linezolid
4. Tigecycline [4]
5. Methicillin
6. Penicillin
7. Oxacillin
8. Tetracyclines
9. Aminoglycoside
10. Streptrogramins
11. Floroquinolones
12. Fusidic acid [5]
Salmonella spp:
1. Amplicillin
2. Chloramphenicol
3. Gentamycin
4. Streptomycin [7]
5. Tetracycline
6. Sulphonamide
7. Streptomycin
8. Tobramycin
9. Kanamycin
10. Ceftriaxon
11. Cephalosporin
12. Macrolides
13. Ketolides [8]
Daftar Pustaka:
A. Escherichia Coli
- Mekanisme resistensi Amplicillin dan amoxycillin
B. Klebsiella pneumoniae
- Mekanisme resistensi Polimiksin
C. Staphylococcus aureus
- Mekanisme resistensi methicillin
Ketika strain dari MRSA tumbuh saat ada β-lactams, PG yang terbentuk memiliki
ikatan yang buruk. karena itu peptidoglikan memiliki efek proinfalasi yang
menjadi lebih kuat dan dapat memperparah patologi selama infeksi jika MRSA
terbena oleh β-lactam. Struktur PG yang berubah juga menjelaskan
ketigakmampuan regulator gen aksesori global untuk diinduksi dalam beberapa
MRSA[4]
Mekanisme utama dari resistensi vancomycin adalah strain yang muncul selama
pengobatan jangka panjang yang dapat menjadi mutase pada gen kromosom yang
mempengaruhi biosintesis dan homeostatis dinding sel. Dasar dari resistensi
Vancomycin ini adalah ketidakpekaan dan peningkatan ketebalah dan perubahan
struktur dari dinding sel. Peningkatan ketebalan dari dinding sel ini
mengakibatkan obat harus melakukan perjalanan yang lebih jauh untuk memenuhi
lipid II. Target vancomycin yang seharusnya adalah permukaan luar membrane
sitoplasma pada septum divisi dimana terjadi biosintesis dinding sel. Pengurangan
dalam cross-linking pada peptidoglikan menyebabkan adanya target palsu D-Ala-
D-Ala yang menyebabkan obat menempel dan tidak terdifusi ke membrane.
Selain itu, sejumlah glikopeptida yang terikat pada lapisan luar dinding sel yang
diperbesar bertindak untuk mencegah difusi obat. Peningkatan level substitusi dari
D-alanine pada asam teichoic juga dapat mengubah muatan sel untuk
menghambat glikopeptida bermuatan positif[4]
Efflux
Pada staphylococcus ada dua pompa efflux Tet yang terkait dengan 14 heliks
transmembrane yang disebut dengan TetA (k) dan TetA (L). Tetk dikode oleh
plasmid pT181 multicopy dan terintergrasi dalam SCC meclll kromosom strain
MRSA. Protein Tet efflux menukar proton dengan molekul tetrasiklin terhadap
gradient konsenterasi. Substitusi besar pada cincin D dari tigecycline ini
mencegah molekul mendapat akses menuju pengikatan obat dalam protein.[5]
Proteksi ribosomal
Penentuan dari TetO/ M biasanya dikode pada transport konjugatif yang terletak
secara kromosom seperti Tn916 dan Tn1545. Gen resistensi ini mengkode protein
dengan aktivitas GTPase yang memiliki kemiripan dengan Ef-G . Namun, TetO
atau M GTPase tidak dapat berfungsi sebagai factor perpanjangan. Protein TetO
atau M akan mengikat ke situs pengikatan EF-G pada ribosom dalam keadaan
pasca-translokasi dan melepasan Tet yang terikat. Efisiensi yang tinggi dari
mekanisme ini menandakan terjemahan yang berlanjut pada konsenterasi Tet
yang terhambat. Penentuan TetO/M ini memiliki sedikit efek pada efektifitas
tigecycline.[5]
D. Streptococcus pneumoniae
- Floroquinolone
- Tetracyclines
- Trimetophrime-sulfometoxazaole
E. Salmonella spp
- Streptomycin
- Ceftriaxon
Salmonella dapat resisten terhadap antibiotik cephalosporin dengan memproduksi
cephalosporinase berlebih (enzim yang dapat menghambat cephalosporin).
Kebanyakan dari enzim penghambat ini adalah b-lactamase (ESBLs). Karena
EBL terletak pada elemen genetic seluler yang menyebar secara horizontal pada
bakteri dengan memperoleh gen ESBL dari bakteri lain yang resisten. Karena
mekanisme ini bakteri yang sensitif dapat menjadi resisten. Penyebaran klonal
dan transfer horizontal gen blaCMY-2 ikut menyebabkan resistensi terhadap
cephalosporin. [8]
- Erythromycin
Resistensi pada erythromycin dapat terjadi melalui beberapa mekanisme yang
diperentarai oleh plasmid (perombakan reseptor, atau target obat yang melibatkan
gen erythromycin resistance methylase dan inaktivasi antibiotic oleh enzim
esterase. Bakteri yang diperlukan untuk menambah gugus metal ke RNA ribosom
sehingga salmonella dapat mensintesis protein. Mekanisme ini menyebabkan
bakteri resisten terhadap erythromycin [8]
F. Mycobacterium Tuberculosis
- Mekanisme resistensi Isoniazid
Mekanisme resistensi terhadap isoniazid dimulai karena mutase dari beberapa gen
seperti inhA, ahpC, katG, ndh dan kas A. pada mekanisme resistensi ini, terjadi
substitusi asam amino pada Ser315Thr yang menyebabkan produksi INH-NAD
berkurang (INH-NAD digunakan untuk aktivitas mikroba). KatG memiliki
kemampuan yang lebih efektif dari enzim mutan untuk perubahan INH. Mutan
Ser315Thr menjadi katalase-peroksidase yang menyebabkan berkurangnya
metaboolisme INH. Pada posisi 315 ini, terjadi substitusi asam amino yang
berfungsi untuk menghilangkan keseimbangan dari kebutuhan katalase-
peroksidase. Resistensi disebabkan karena substitusi asam amino katG 463. Pada
wild type gen katG pada bakteri ini diubah dengan mutagenesis site-directed.[9]
Daftar Pustaka:
Gen bakteri CTX-M dikaitkan dengan resistensi cefotaximine ekspresi CTM-M yang
terkait dengan menurunan MIC cefotaxime. Namun gen TEM dan CTX-M-9 bukan
penentu resistensi terhadap sefotaksin. Ekspresi gen TEM, ETX-M-1 dan CTX-M-9
dihambat oleh baicalein dalam strain bakteri, tetapi nilai sinergi sinofon dan sefotaksin
tidak ada penurunan. Hal ini dapat terjadi karena memiliki bergagai jenis b-lactamase dan
mekanisme resistensi lainnya, yang menurupi efek penghambat baicalein pada ekspresi
gen ESBL [2]
Aktifitas sinergis antara kanamycin dan penicillin atau kanamycin dan erythromycin
terlibat dalam berbagai mekanisme penghambatan bakteri. Terapi kombinasi memberikan
efek bakterisidal yang lebih tinggi daripada jika diberikan secara terpisah. Kanamycin
dan erythromycin menganggu bakteri dalam mengikan unit ribosom 30s dan 50s dan
penicillin menghambat sintesis peptidoglycan. Efek menguntungkan dari kombinasi ini
adalah spectrum yang luas, aktivitas sinergis, dan pengembangan resistensi rendah. [6]
regulator dari transkripsional TetR dalam M. Tuberculosis yang dikode oleh Rv0273c
dikarekteristikan oleh protein pengikat EMB yang berperan dalam interaksi INH dan
EMB. EtBR bertindak sebagai penekan dan secara negative mengatur ekspresi inhA gen
target INH. Dosis dari ethambutol yang tidak mematikan dapat meningkatkan kerentan
bakteri terhadap isoniazid ketika obat diberikan bersamaan. Regulasi EtbR pada
sensitivitas obat tidak melalui pompa efflux tetapi menuju langsung ke target obat
isoniazid, yaitu inhA. Ekspresi inhA yang berlebihan dapat meningkatkan resistensi
isoniazid pada M. Tuberculosis. Situs pengikatan untuk EtbR dalam urutan regulasi
dengan inhA diketahui bahwa EtbR bertindah sebagai penekan untuk mengarut ekspresi
inhA. Karena itu, setelah induksi dari EMP penghambatan inhA akan menghasilkan
peningkatkan efek bakteriosidal isoniazid pada M. Tuberculosis. inbR adalah factor
transkripsi yang ditandai dan responsif oleh INH.ini menuunjukan mikobakteria resisten
terhadap beberapa obat dengan mengatur jumlah ekspresi gen target potential. EtbR
langsung berinteraksi dengan obat anti-TB lain. EtbR diindetifikasi sebagai factor
transkripsi response-EMB yang mengatur ekspresi inhA ethambutol memicu efek
bakteriosidal dari obat lini pertama lain melalui jalur EMB-EtbR-InhA. Ethambuthol
adalah obat bakteriosidal yang dapat meningkatkan efek bakteriosidal dari obat lain, yaitu
isoniazid. Kombinasi antara isoniazid dan ethambutol telah digunakan untuk pengobatan
TB. [7]
Daftar Pustaka:
4. Metersky ML, Priya A, Mortensen EM, Lindenauer PK. Association Between the
Order of Macrolide and Cephalosporin Treatment and Outcomes of Pneumonia. Open
Forum Infect Dis [Internet]. 2017 Jul 13 [cited 2019 Dec 6];4(3). Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5597857/