Sunteți pe pagina 1din 21

Character Building

KAMIS, 16 JUNI 2016


MANAJEMEN DAN SUPERVISI KANTOR

MANAJEMEN DAN SUPERVISI KANTOR


Oleh
Siti Sayidah Rosidatulmanna
Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung
Program Studi D3 Administrasi Bisnis

ABSTRACK
One result of the creation of modern humans today are
different types of organization, both located in the state as
well as the outside environment, such as an organization
engaged in keniagaan, political, social and even non-profit
organizations. To manage the various types of organizations,
managers needed in large quantities in various leadership
ability, knowledge and keterampilan.Demikian urgency
fulfillment manager was so berbagaiusaha intensively to
prepare the person playing the role sebagaimanajer effective.
Scientists also continue to work hard to prepare and develop
the theory of management so that managers in the field
increasingly capable of undergoing the management process
with a level of efficiency, effectiveness and productivity are
increasingly tinggi.Salah the continuous attention of scientists
and parapraktisi regarding managerial functions , This field
gets attention seriuskarena managerial effectiveness someone
finally reflected on and in ukurdengan ability to organize all
of these functions must tersebut.Manajer mapu control and
manage resources that building management and
administrative operations also manage human resources
regarding job analysis, recruiting employees etc.
Manajermemerlukan supervisor domiciled underneath in
order overseen all activities in a company office. Principal
supervisor job is to lead the activities in the group and
develop parapekerja dibawahnya.Pihak supervisor delegate
responsibility for particular tasks to other parties, but the
responsibility to get the job done remains available to him.
For more details, here we will see what and how the
Supervisor Office.
Keyword: Management and Supervisor Office.

ABSTRAK
Salah satu hasil ciptaan manusia modern dewasa ini adalah
berbagai jenis bentuk organisasi, baik yang berada di
lingkungan kenegaraan maupun luarnya, seperti organisasi
yang bergerak di bidang keniagaan, politik, sosial bahkan
organisasi-organisasi nirlaba. Untuk mengelola berbagai jenis
organisasi tersebut, diperlukan manajer dalam jumlah besar
dengan berbagai kemampuan memimpin, pengetahuan dan
keterampilan. Demikian mendesaknya pemenuhan akan
manajer itu sehingga berbagai usaha dilakukan secara intensif
untuk mempersiapkan orang yang berperan sebagai manajer
yang efektif. Para ilmuwan juga terus bekerja keras untuk
mempersiapkan dan mengembangkan teori manajemen
sehingga para manajer di lapangan semakin mampu menjalani
proses manajemen itu dengan tingkat efisiensi, efektifitas dan
produktifitas yang semakin tinggi. Salah satu yang terus
menerus mendapat perhatian para ilmuwan dan para praktisi
menyangkut fungsi-fungsi manajerial. Bidang ini mendapat
perhatian serius karena efektifitas manajerial seseorang pada
akhirnya tercermin pada dan di ukur dengan kemampuannya
menyelenggarakan semua fungsi-fungsi tersebut. Manajer
harus mapu mengendalikan dan mengelola sumber-sumber
daya yaitu pengelolaan gedung dan operasi ketatausahaan
juga mengelola sumber daya manusia menyangkut analisis
jabatan, merekrut karyawan dan seterusnya. Manajer
memerlukan pengawas yang berkedudukan di bawahnya guna
mengawas semua kegiatan perkantoran di dalam suatu
perusahaan. Pokok pekerjaan pengawas adalah memimpin
aktivitas-aktivitas di dalam kelompoknya dan
mengembangkan para pekerja dibawahnya. Pihak pengawas
mendelegasikan tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan
tertentu kepada pihak lain, tetapi tanggung jawab agar
pekerjaan dilaksanakan tetap ada padanya. Untuk lebih
jelasnya berikut kita akan melihat apa dan bagaimana dengan
Supervisi kantor
Kata kunci: manajemen, supervisor kantor.

PENDAHULUAN
Pada era modern ini dunia bisnis dihadapkan pada suatu
proses perubahan yang begitu cepat dan rumit. Untuk itu,
perubahan yang dinamis dalam berbagai hal sangat
dibutuhkan seperti visi, misi, tujuan dan juga sistem berpikir.
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, setiap individu
harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk terus belajar
pada setiap tingkat apapun.
Di zaman sekarang ini hampir tidak mungkin kebutuhan
hidup manusia dapat diperoleh sendiri tanpa bantuan orang
lain dan sarana pendukung. Dalam mencapai tujuan, penting
bagi manusia untuk memrhatikan kerja sama dengan manusia
lain dan sarana pendukungnya.
Dengan mengerti manajemen manusia secara rasional akan
bertindak secara efektif dan efisien. Melalui manajemen
manusia akan saling mengerti kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Untuk itu sebuah organisasi atau perusahaan
harus memiliki sebuah sistem manajemen yang baik. Dan
untuk mewujudkan hal tersebut, peran manajer sangatlah
penting.
Manajer merupakan orang yang bertanggung jawab atas
berjalannya manajemen perusahaan. Fungsi manajer lebih
sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang hanya
sebagai penyelia. Seorang manajer harus melakukan kajian-
kajian untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru dan
menyampaikan gagasan tersebut kepada bawahannya.
Kecenderungan manajer dan pemimpin agar dapat
mengemukakan isu kepemimpinan dipicu oleh dunia
perusahaan yang sebagian besar tidak lagi menggunakan
prinsip manajemen memerintah dan mengontrol. Manajer
tradisional sering kali memerintah orang untuk melakukan apa
yang seharusnya mereka lakukan. Sedangkan seorang manajer
pada era globalisasi ini adalah seseorang yang mampu
membuat orang lain melakukan apa yang seharusnya mereka
lakukan dan bahkan lebih dengan sedikit petunjuk dan tingkat
efisiensi yang lebih tinggi.
Selain manajer, supervisor juga berperan penting dalam
melaksanakan manajemen perusahaan. Supervisor merupakan
bagian dari manajemen yang bertugas untuk melakukan
pengawasan. Kata “pengawasan” sering mempunyai konotasi
yang tidak menyenangkan karena dianggap akan mengancam
kebebasan dan otonomi pribadi. Padahal organisasi sangat
memerlukan pengawasan untuk menjamin tercapainya tujuan.
Untuk itu, seorang supervisor harus bisa menemukan
keseimbangan antara pengawasan perusahaan dan kebebasan
pribadi atau mencari tingkat pengawasan yang tepat.
Pengawasan yang berlebihan akan menimbulkan birokrasi,
mematikan kreativitas, dan sebagainya yang akhirnya dapat
merugikan perusahaan. Sebaliknya pengawasan yang tidak
mencukupi dapat menimbulkan pemborosan sumber daya dan
membuat sulit pencapaian tujuan.
Agar suatu manajemen di dalam perusahaan dapat berjalan
dengan efektif dan efisien maka potensi sumber daya manusia
sangat diperlukan. Untuk itu, dalam memilih manajer dan
supervisor tidak bisa sembarangan karena perusahaan
membutuhkan persyaratan dan kualifikasi khusus dalam
memilih manajer dan supervisor yang tepat.

PENGERTIAN MANAJEMEN
Perbedaan perumusan manajemen hanya terletak  pada
latar belakang keahlian masing-masing, sehingga sudut
pandangnya berbeda-beda. Kata manajemen berasal dari kata
manage, dan kita sering mendengar atau bahkan
menggunakan kata “me-manage” (walaupun itu mungkin
bukan rumusan bahasa Indonesia yang baku, tetapi familiar
digunakan) yang maksudnya adalah mengelola. Dalam
perusahaan, manajemen diartikan sebagai pengelolaan sarana
dan sumberdaya yang di miliki oleh perusahaan, sehingga
pencapaian tujuan perusahaan menjadi lebih cepat dan efisien.
Pengertian manajemen, menurut sudut pandang
manajerial adalah
prosesmengadakan dan menggunakan sarana dan sumberdaya
untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan
dengan cara efektif dan efisien.
Sebagai suatu proses pencapaian tujuan, maka dalam
aktivitasnya perlu strategi atau langkah-langkah manajerial
yang sering disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen.
Secara umum ada empat fungsi manajemen
yaituplanning,organizing, actuating, dan controlling (yang
biasa disingkat POAC)
1.      Planning (perencanaan), meliputi proses penetapan tujuan
dan cara pencapaian tujuan tersebut.
2.      Organizing (pengorganisasian). Setalah menetapkan tujuan
dan membuat program cara pencapaiannya, selanjutnya
manajer harus segera merancang dan mengembangkan
organisasi yang akan melaksanakan program itu dengan
baik.Setiap perusahaan membutuhkan jenis organisasi yang
berbeda-beda sesuai dengan tujuannya masing-masing. Jadi
jenis organisasi yang dibutuhkan adalah sesuai dengan
tujuannya. Contoh, organisasi sebuah perguruan tinggi
berbeda dengan perusahaan konveksi.
3.      Actuatting (pengarahan). Setalah membuat perencanaan,
membentuk struktur organisasi dan penempatan kerja,
langkah berikutnya adalah mengarahkan jalannya organisasi
supaya sampai tujuan. Dengan kata lain, mengajak atau
menggerakan anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan
dengan cara yang akan membantunnya untuk mencapai
tujuan.
4.      Controlling (pengendalian). Fungsi pengendalian ini
mencakup 3 hal, yaitu :
         Menetapkan standar prestasi
         Mengukur prestasi yang dicapai dan membandingkannya
dengan standar yang telah ditetapkan.
         Mengambil tindakan untuk koreksi pada prestasi yang
tidak memenuhi standar.
BATASAN MANAJEMEN
Manajemen lahir sebagai akibat dari ketidak seimbangan
pengembangan teknis dengan kemampuan soisal,
perkembangan teknis sangat pesat sementara kemampuan
manusia untuk mengelola tertinggal, barulah pada abad 20
para teoritis maupun praktisi mulai memperlihatkan
perkembangan.

Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak


dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan,
pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan,
pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya.

John D.Millet membatasi manajemen is the process of


directing and facilitating the work of people organized in
formal groups to achieve a desired goal (suatu proses
pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang
di organisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai
tujuan Siswanto, 2008;4)

Dari pengertian diatas titik tekan manajeman menurut


milet adalah:
1.      Proses pengarahan (proses of directing)
2.      Pembagian kerja (
Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian  dan
pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan. (siswanto,2008;2) definisi tersebut
mengandung unsur-unsur.
a.          Elemen Sifat
Manajemen dikatakan sebagai elemen sifat dikarnakan
manajemen ditinjau sebagai seni dan ilmu, manajemen
sebagai suatu seni merupakan suatu keahlian, kemahiran,
kecakapan, dalam mengolah sumber daya untuk mencapai
tujuan organisasi, seni merupakan perwujudan keindahan,
keluwesan dan keterampilan individu dalam  mengalokasikan
dan mengatur sumber daya. Sementara manajemen sebagai
suatu ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang telah
tersistematisasi yang diorganisasikan untuk mencapai
kebenaran mutlak. 
b.          Elemen Fungsi
Manajemen sebagai fungsi merupakan perwujudan dari apa
yang telah dikenal dengan istilah POAC
         Perencanaan (Planing)
Merupakan suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk
menetapkan tujuan telebih dahulu sebelum kegiatan tersebut
dimulai sehingga perencanaan merupakan tahapan-
tahapan/lngkah-langkah yang harus ditempuh dalam hal
mencapai tujuan.
         Pengorganisasian (organizing)
Merupakan proses dan rangkaian dalam pembagian tugas
yang telah direncanakan dan untuk diselesaikan bagi setiap
individu yang tergabung dalam suatu organisasi untuk
mnecapai tujuan
         Pengarahan
Merupakan rangkaian kegiatan yang memberikan langkah-
langkah/tahapan-tahapan instruksi  atasan kepada bawahan
dalam hal menyelesaikan tugas-tugas yang telah direncanakan
untuk mencapai tujuan.
         Pemotivasian
Merupakan kegiatan yang diarahkan oleh atasan dalam hal
memberikan semangat, dorongan dan insfirasi kepada
bawahan dalam hal memberikan gairah kerja dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan apa
yang telah direncanakan, dalam mencapai tujuan.
         Pengendalian/pengawasan
Pengendalian merupakan proses agar tugas dan
tanggungjawab yang telah tersusun dalam perencanaan dapat
berjalan sesuai dengan rencana.

c.          Elemen Sasaran
         Orang (manusia)
Manusia sebagai pemegang dan pelaksana dari tugas dan
tanggungjawab organisasi atau badan tem pat ia bekerja yang
membutuhkan pengaturan, penataan, ketatapengurusan dan
kepemimpinan.
         Mekanisme kerja
Merupakan tatacara dan tahapan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi

d.         Elemen Tujuan
Tujuan merupakan hasil akhir yang diinginkan atas suatu
tahapan pelaksanaan kegiatan, dalam arti luas tujuan
mengandung hal seperti objective,purpose,
mission,deadline,standard, target,dan
quota. (siswant0,2008;4) tujuan merupakan rangkaian dalam
proses perencanaan dan merupakan elemen penting dalam
proses pengendalian.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KANTOR


1.      Aktivitas Kantor
Aktivitas manajemen kantor sangat luas dan antara
berbagai bentuk badan usaha tidak sama. Hal ini dipengaruhi
oleh luasnya tujuan dari masing-masing badan usaha.
Semakin luas tujuan yang akan dicapai, semakin luas pula
aktivitas manajemen perkantorannya, disamping dipengaruhi
oleh faktor luasnya tujuan yang hendak dicapai. Aktivitas
manajemen kantor juga dipengaruhi oleh belu adanya suatu
keseragaman dan kesepakatan antara para ahli, tentang
aktivitas apa saja yang harus menjadi fungsi seorang manajer
kantor.
Aktivitas pekerjaan kantor pada umumnya terdiri dari
aktivitas- aktivitas yang berhubungan dengan:
a.       Perencanaan Perkantoran (Office Planning), meliputi
perencanaan tentang:
1.      Perencanaan gedung, yang meliputi: letak gedung dan
bentuk gedung
2.      Tata suara
3.      Tata warna
4.      Tata ruang kantor
5.      Ventilasi
6.      Penerangan/cahaya
7.      Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
8.      Perlengkapan perabotan kantor dan peralatan kantor
9.      Anggaran (Budgeting) perkantoran

b.      Pengorganisasian Perkantoran (Office Organizing)


Pengorganisasian menghubungkan berbagai macam
fungsi suatu organisasi serta orang atau pelaksana yang
melaksanakan fungsi-fungsi organisasi tsb.

c.       Pengawasan Perkantoran
Objek pengawasan dalam bidang manajemen perkantoran
meliputi:
1.      Kualitas pekerjaan kantor
2.      Waktu pekerjaan kantor
3.      Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor.
4.      Biaya perkantoran
5.      Alat perlengkapan dan perabotan kantor
6.      Pelayanan kantor
7.      Pengawasan dokumentasi.

TUJUAN MANAJEMEN KANTOR


Menurut GR Terry Tujuan manajemen perkantoran
meliputi:
1. Memberikan semua keterangan yang lengkap dan
diperlukan siapa saja, kapan dan di mana hal itu
diperlukan untuk pelaksanaan perusahaan secara efisien
2. Memberikan catatan dan laporan yang cukup
dengan biaya serendah-rendahnya.
3. Membantu perusahaan memelihara persaingan.
4. Memberikan pekerjaan ketatausahaan yang cermat
5. Membuat catatan dengan biaya minimal

FUNGSI MANAJEMEN KANTOR


Kantor sebagai pusat konsentrasi dalam melaksanakan
aktivitas organisasi, didalamnya terhadap manusia, uang,
material, metode, dan pasar sebagai sumber daya yang akan
dikelola. Sumber daya tersebut diperuntukkan bagi
pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, dan
penyaluran informasi agar hasil pekerjaan kantor tersebut
dapat tercapai tujuan, yaitu tersedianya informasi yang siap
pakai, maka hendaklah diterapkan. Fungsi-fungsi manajemen
terhadap sumber daya tersebut.

Manajemen kantor berarti suatu pengelolaan data dan


informasi tertulis yang dilakukan secra teratur, sistematis dan
terus menerus mengikuti kegiatan organisasi, dengan tujuan
untuk membentuk keberhasilan organisasi yang bersangkutan.
Dengan demikian fungsi manajemen kantor sama dengan
fungsi manajemen pada umumnya, di mana pengelolaannya
terfokus pada lingkup pekerjaan kantor.

Fungsi Manajemen Yang Diterapkan Pada Kantor:


1.      Perencanaan
Kegiatan pertama dari pimpinan organisasi/kantor adalah
menyusun perencanaan. Yaitu keseluruhan proses pemikiran
dan penentuan cara yang matang dari kegiatan-kegiatan yang
akan dikerjakan di masa yang akan datang, dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan untuk mencapai
tujuan yang dimaksud, perlu ditentukan cara mana yang harus
ditempuh dengan mempertimbangkan resiko yang mungkin
terjadi.

Perencanaan terhadap sumber daya manajemen perkantoran


perlu benar-benar dirumuskan agar sesuai dengan kebutuhan.
Berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan dan keahlian yang
diharapkan, demikian pula terhadap pengadaan dan
pemeliharaan peralatan, tata ruang kantor biaya dan sarana
penunjang lainnya, agar tercipta tata hubungan yang efisien.

2.      Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses  pengelompokan
orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang
untuk menciptakan organisasi yang dapat  digerakkan  sebagai
suatu kesatuan dan kekuatan dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan. Pengorganisasian merupakan salah satu
dari berbagai tugas pimpinan, sebagai langkah yang harus
dilakukan dalam proses manajemen perkantoran.

3.      Penggerakan
Penggerakan adalah keseluruhan proses memberikan mo- tif
bekerja kepada para pegawai agar mereka mau bekerja dengan
ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi. Rencana yang telah
dirumuskan harus dilaksanakan oleh orang-orang (para
pegawai) yang terkait dalam suatu kerja sama. Untuk maksud
tersebut, para pegawai perlu dirangsang untuk bekerja
menurut petunjuk/sistem yang telah digariskan sehingga
memerlukan penggerakan. Dalam rangka penggerakan
tersebut, maka kegiatan yang perlu dilakukan oleh pimpinan,
antara lain:
a.       Mendorong atau memberi semangat kerja
b.      Memberi pengarahan dan bimbingan kepada seluruh
pegawai.
c.       Bertindak sebagai motivator, insfirator dan fasilitator bagi
setiap pelaksanaan tugas organisasi.
4.      Pengawasan
Pengawasan yaitu proses pengamatan dari pelaksanaan
seluruh kegiatan organisasi guna menjamin agar pekerjaan
yang sedang dilakukan berjalan sesuai rencana yang telah
ditentukan objek pengawasan dalam bidang manajemen
perkantoran meliputi:
a.       Kualitas pekerjaan kantor
b.      Waktu pekerjaan kantor
c.       Metode-metode dan standardisasi pekerjaan kantor
d.      Biaya perkantoran
e.       Alat peralatan dan perabotan kantor
f.       Pelayanan kantor
g.      Dokumentasi.

PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisi/Coaching/Training adalah praktik pembinaan,
pengarahan, pendampingan, pelatihan dan
penilaian/pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung
dari seseorang/kelompok orang melalui proses pencapaian
target pribadi/kelompok. Comstock mendefinisikan supervisi
sebagai tindakan mengawasi atau mengarahkan penyelesaian
pekerjaan (Sarwono, 2011). Supervisi dikenal juga dalam
bahasa asing sebagai coaching. Dalam Performance
Coaching, Metode Baru Mendongkrak Kinerja Karyawan
(Carol Wilson, 2011) terdapat beberapa definisi
dari coaching, yang dapat diringkas sebagai proses
pembelajaran, pengembangan seseorang/sekelompok orang,
secara sistematis dengan menggunakan tehnik tertentu,
dengan tujuan untuk meningkatkan dan memaksimalkan
kinerja. Training (Murtie, 2012) adalah sebuah proses yang
dilalui oleh seseorang individu dalam rangka untuk mengubah
sikap, pengetahuan, ketrampilan dan perilakunya.

SIFAT SUPERVISI
Tugas seorang supervisor tidak jauh berbeda dengan
tugas seorang manajer karena supervisor merupakan anggota
manajemen dan juga sering disebut sebagai manajer tingkat
bawah. Perbedaan tugas supervisor dan manajer hanya
terletak pada ruang lingkup pekerjaannya. Supervisor bekerja
pada ruang lingkup yang lebih kecil. Berikut ini merupakan
penggolongan tugas supervisor berdasarkan fungsi
manajemen.
1.      Berdasarkan perencanaan (Planning)
Suatu pengawasan yang efektif tentunya memerlukan
perencanaan-perencanaan yang terus menerus., pekerjaan
supervisor adalah sebagai berikut:
a.       Ikut serta dalam merumuskan dan menentukan tujuan dan
rencana organisasi atau perusahaan.
b.      Mengerti dan mengetahui dengan jelas pekerjaan yang
akan dilakukan.
c.       Mengetahui dan menafsirkan kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang dibuat manajemen kepada pegawai.
d.      Mengikuti perkembangan informasi yang baru.
2.      Berdasarkan pengendalian(Controlling), pekerjaan
supervisor adalah:
a.       Mengikuti praktek dan prosedur kerja sesuai dengan
peraturan yang telah ditentukan.
b.      Menilai hasil kerja dari sudut pandang biaya.
c.       Memeriksa ketelitian dan banyak pekerjaan
d.      Mengefektifkan penggunaan bahan-bahan dalam suatu
pekerjaan.
3.      Dalam pengorganisasian (Organizing), pekerjaan
supervisor adalah sebagai berikut:
a.       Mendelegasikan suatu pekerjaan kepada orang lain atau
bawahan.
b.      Membagikan pekerjaan di antara anggota-anggota
kesatuannya.
c.       Menentukan suatu hubungan yang layak di antara anggota
kesatuannya.
4.      Dalam kepemimpinan (Leading), Beriku ini merupakan
tugas-tugas dari supervisor:
a.       Memberikan informasi-informasi terbaru kepada pegawai.
b.      Melatih para bawahannya untuk patuh terhadap aturan.
c.       Memajukan sistem magang.
d.      Mendapatkan kerjasama dan penyesuaian di antara
pegawai.

TUGAS SUPERVISI
1. Mengatur kerjanya para bawahannya (staf)
2. Membuat Job Deskriptions untuk Staf Bawahanya
3. Bertanggung jawab atas hasil kerja Staf
4. Memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya
5. Membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan
6. Memberikan Breafing bersama Staf
7. Membuat Planing Pekerjaan Harian, Mingguan,
Bulanan, dan Tahunan.

FUNGSI SUPERVISOR
1. Menyelesaikan masalah sebisanya tanpa harus
ditangani oleh atasan atau manager
2. Penghubung antara Staf dan Manager 
3. Membantu tugas Staf Bawahan
4. Menampung segala keluhan dari Tamu dan
Customer yang disampaikan melalui Staf untuk
disampaikan ke manager.

TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


SUPERVISOR
 Supervisor membuat usulan promosi jabatan bagi Staf
bawahannya
 Supervisor memberikan reward (penghargaan) kepada
Staf Bawahannya
 Supervisor berhak memberikan Punishment (hukuman)
untuk Staf Bawahanny

SUPERVISI EFEKTIF
Ada 6 cara sederhana untuk menjadi supervisi efektif :
1.      Membangun moral dan sikap mental karyawan adalah
dasar utama membangun motivasi karyawan.
2.      Mempersiapkan menghadapi perubahan:
         perubahan visual
         Perubahan pola pikir
         Perubahan sikap mental
3.      Membangun kualitas diri:
         Analisis kejadian
         Cari kualitas diri dari kejadian positif
4.      Peneguhan yaitu dengan pemberian penghargaan atau
reward
5.      Buat tantangan
6.      Fokus pada tujuan
         Buatlah skala prioritas dari masing-masing sasran yang
akan dicapai.
         Terapkan manajemen waktu dengan menbuat time,
scheduleatau jadwal waktu kegiatan.

HUBUNGAN SUPERVISOR DALAM MANAJEMEN


KANTOR
Produksi kantor secara memuaskan sebagian besar
tergantung dari kualitas supervisi perkantoran. Pihak
supervisor bertugas untuk mengusahakan agar pekerjaan pada
kesatuannya di laksanakan dalam jangka waktu yang cukup
efisien dan dengan biaya sepantasnya. Banyak di antara
prbolem-problem yang menghalangi pekerjaan kantor
berhubungan dengan masalah-masalah supervisi. Pihak
supervisor merupakan figur utama pada struktur organisasi.
Setiap politik, setiap keputusan harus meresap “kebawah”
melalui tingkat supervisi. Efektivitas kebanyakan tindakan
menajerial atas kemampuan para supervisor.
a.       Status Pihak Pengawas (Supervvisor)
Pihak supervisor berada pada suatu kedudukan yang sangat
strategis untuk mempengaruhi dan membantu melaksanakan
macam teknis-teknis personil. Misalnya seorang supervisor
berhubungan erat dengan upaya memotivasi para pekerja, ia
membantu mengusahakan keamanan bekerja, dan ia
membantu suatu team yang melaksanakan tugas-tugas
spesifik.
Dalam arti sebenarnya maka seorang supervisor merupakan
anggota bagian urusan pegawai (personel Departement). Ia
merupakan suatu titik pusat sekitar mana keinginan-keinginan
para top manajer di salurkan dan di mana keinginanan-
keinginan para pekerja operatif berkonsentrasi.
Seorang pengawas merupakan titik kontak antara anggota-
anggota manajemen dan para pekerja operatif. Bagi banyak
pekerja, pihak pengawas adalah menajemen.
Kadang-kadang pihak pengawas pula menyusun
kebijaksanaan tertentu pada tingkatnya, guna melaksanakan
pekerjaannya. Biasanya orang beranggapan bahwa seorang
pengawas di bawah tingkat seorang eksekutif. Pekerjaan
seorang pengawas adalah serupa denga pekerjaan seorang
pemimpin (eksekutif), tetapi skope pekerjaannya, soal-soal
yang harus dituntaskannya dan pekerjaan eksekutif umumnya
tidaklah demikian luas seperti halnya pada kasus seorang
pemimpin.
Adapun pengawas dapat didefinisikan sebagai seorang yang
menafsirkan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dan
yang bekerja pada sesuatu tingkat dimana ia harus mengawasi
secara pribadi tugas-tugas yang diserahkan pada kelompok-
kelompok kecil dalam rangka usaha mencapai hasil pekerjaan
agar sesuai dengan rencana yang telah di buat sebelumnya.
b.      Pihak Pengawas Sebagai Anggota Manajemen
Seorang pengawas kantor memerlukan dukungan aktif dan
bantuan pihak atasannya. Misalnya harus merasa bahwa
supervisi adalah vital di dalam lingkungan perusahaan dan
mereka harus memberikan bantuan dan jaminan kepada
mereka yang berada pada tingkat supervisi. Sebaiknya para
pengawas baru harus di berikan kesempatan untuk turut
berpartisipasi pada pertemuan-pertemuan manajerial,
mengemukakan pandangan- pandangan mereka dan di anggap
sebagai kelompok manajemen. Tetapi, terlalu sering para
pengawas hanya di anggap sebagai anggota manajemen di
atas kertas melulu. Tidak ada sesuatu tindakan nyata yang
dilakukan guna membuat para pengawas menjadi bagian dari
manajemen atau mengusahakan agar mereka merasa bahwa
mereka adalah anggota manajemen. Anggota-anggota top
manajemen perlu memperhatikan faktor-faktor tertentu.
Faktor-faktor tersebut meliputi misalnya: imbalan “cukup”,
diakuinya prestasi individual, arus keterangan manajemen
“pulang pergi” dan berpendidikan dalam profesi manajemen.

DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2013. “Pengertian Manajemen Perkantoran, Fungsi,
Tujuan, Sarana, Fasiitas Kerja Perkantoran”. 26 April
2016. http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.co.id/2013/08/p
engertian-manajemen-perkantoran-fungsi.html.

Andriadi. 2015. “Tugas Supervisor, Fungsi Supervisor, Tanggung


Jawab, dan Wewenang Supervisor”. 26 April
2016. http://www.lokerbandaaceh.com/2015/06/supervisor.ht
ml.
Dewi, Elita. “Hubungan Manajemen Perkantoran dengan
Pengawas (Supervisosr)”. 26 April
2016. https://ekawidyasari.wordpress.com/hubungan-
managemen-perkantoran-dengan-pengawas/.

Elqorni, Ahmad. 2010. “Manajemen Kantor Efektif”. 2 April


2016. https://elqorni.wordpress.com/category/manajemen-
kantor/.

Erawati, Foury. 2014. Pengaruh Supervisi, Lingkungan Kerja Dan


Insentive Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Terhadap Account
Representative (AR) Pada KPP Madya DKI Jakarta).  Foury
Erawati. Vol. 1 No. 1, 2014, artikel
5. http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=183094&val=6323&title=Pengaruh%20Supervisi,
%20Lingkungan%20Kerja%20Dan%20Insentive
%20Terhadap%20Kinerja%20Pegawai%20%20(Studi
%20Terhadap%20Account%20Representative%20(AR)
%20Pada%20KPP%20Madya%20DKI%20Jakarta). 26 April
2016.
Jamilatul, Jevi. 2015. Manajer Kantor dan Supervisor: Tugas dan
Persyaratannya. http://santosajevi.blogspot.co.id/2015/07/jurn
al-manajemen-kantor_2.html. 26 April 2016.
Lestari, Ayu Eka. 2012. “Konsep Dasar Manajemen”. 26 April
2016. http://asep919.blogspot.co.id/2012/07/konsep-dasar-
manajemen.html.
Diposting oleh Unknown di 04.45 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi
ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentaPosting LamaBerandaPosting
Komentar (Atom)

S-ar putea să vă placă și