Sunteți pe pagina 1din 3

Leadership and Organizational Behavior

Berdasarkan Six Strategies for Overcoming Resistance to Change, jelaskan strategi apa saja
yang digunakan Nelson Mandela dalam mengatasi resistensi untuk berubah?

Di dalam buku Kreitner dan Kinicki (2011) terdapat enam strategi untuk mengatasi resistensi
terhadap perubahan, sebagai berikut.
Approach Commonly used in Advantages Drawbacks
situations
Education + Where there is a lack Once persuaded, people will Can be very time-
Communication of information or often help with the consuming if lots of
inaccurate information implementation of the people are involved
and analysis change
Participation + Where the initiators do People who participate will Can be very time-
involvement not have all the be committed to consuming if
information they need implementing change, and participators design an
to design the change any relevant information inappropriate change
and where others have they have will be integrated
considerable power to into the change plan
resist
Facilitation + Where people are No other approach works as Can be time-
support resisting because of well with adjustment consuming, expensive
adjustment problems problems and still fail
Negotiation + Where someone or Sometimes it is a relatively Can be too expensive
agreement some group will easy way to avoid major in many cases if it
clearly lose out in a resistance alerts others to
change and where that negotiate for
group has considerable compliance
power to resist
Manipulation + Where other tactics It can be a relatively quick Can lead to future
co-optation will not work or are and inexpensive solution to problems if people
too expensive resistance problems feel manipulated
Explicit + Where speed is It is speedy and can Can be risky if it
implicit essential and where overcome any kind of leaves people annoyed
coercion the change initiators resistance with the initiators
possess considerable
power

Berdasarkan film Invictus, Nelson Mandela menggunakan beberapa strategi kombinasi di atas
antara lain sebagai berikut.
1. Education + Communication
Strategi ini digunakan Mandela pada saat menjawab protes yang dilakukan oleh Jason
mengenai terdapatnya pengawal presiden yang berkulit putih. Nelson Mandela
menjelaskan kepada Jason dengan mengedukasi dan mengkomunikasikan bahwa hal ini
dilakukan olehnya karena pengawal presiden adalah hal terdekat yang akan dilihat oleh
masyarakat. Mandela menjelaskan bahwa perlu terjadi Rainbow Nation yakni persatuan
antar ras dan hal ini perlu dilakukan dari hal yang paling dekat dengan presiden sehingga
masyarakat dapat melihat dan mencontoh dengan mudah. Mandela merasa bahwa strategi
ini dapat mengurangi apartheid di negaranya. Setelah mengedukasi dan
mengkomunikasikan hal ini, pengawalnya yang memiliki beraneka ragam ras sepakat
dengan Mandela dan dapat bekerja sama.
Mandela juga menggunakan strategi ini saat Tim Springbok hendak dibubarkan oleh
kaum kulit hitam. Mandela mengedukasi dan mengkomunikasikan kepada rakyatnya
bahwa ini sudah saatnya kaum kulit hitam dan kaum kulit putih bersatu. Dan hal ini dapat
dilakukan melalui olahraga rugby dan tim springbok yang menjadi ujung tombaknya.
Mandela pun menjelaskan bahwa melalui olahraga rugby dan Tim Springbok seluruh
rakyat Afrika Selatan dapat bersatu dan mendukung tim kebanggaan negara mereka. Cara
yang dilakukan Mandela ini merupakan human calculation dan bukan political
calculation.
2. Participation+Involvement
Strategi ini dilakukan Mandela dengan menggunakan Tim Springbrok sebagai agen
perubahan yang mewakili negara mereka dalam kejuaraan dunia Rugby. Mandela yang
memperkenalkan olahraga Rugby kepada rakyatnya. Lalu meminta tim springboks
menyanyikan lagu kebangsaan mereka pada saat pertandingan bersama seluruh
rakyatnya. Pada akhirnya Tim Springboks memenangkan pertandingan dan hal inilah
yang pada akhirnya mempersatukan rakyatnya dan tidak lagi mengiharukan perbedaan
ras di antara mereka.
Selain itu, pengawalnya yang berkulit putih juga merupakan strategi yang digunakan
Mandela dalam partisipasi dan keterlibatan. Dimana dengan adanya partisipasi dan
keterlibatan dari pengawalnya yang berkulit putih akan dapat meminimalisir rasisme di
antara rakyatnya. Mandela berharap melalui hal ini, rakyatnya dapat melihat bahwa kulit
hitam dan kulit putih sama saja dan mereka dapat bekerja sama dengan baik.
3. Facilitation+Support
Mandela memberikan dukungan kepada para karyawannya yang berkulit putih agar tidak
takut kepadanya atau karyawan lain yang berkulit hitam. Mandela menunjukkan bahwa
mereka sama saja dan dapat bekerja sama dengan baik. Mandela pun memotivasi mereka
dan mengatakan bahwa mereka satu negara dan satu darah serta tidak ada yang namanya
perbedaan di antara mereka.
Ketika Tim Springboks hendak dibubarkan oleh rakyatnya, Mandela menunjukkan
dukungan yang penuh kepada tim springboks. Mandela menentang pembubaran tim ini
dan mendatangi tim pada saat latihan dan menyalami seluruh anggota tim dan menyebut
nama mereka satu per satu. Hal ini menunjukkan bahwa Mandela memfasilitasi dengan
memotivasi serta memberikan dukungan penuh kepada tim springboks dan pada akhirnya
memenangkan pertandingan.
4. Explicit+Implisit coercion
Hal ini terjadi ketika Mandela menggunakan olahraga rugby sebagai pemersatu bangsa
dan menurut tokoh Brenda yang dilakukan Mandela adalah salah. Brenda merasa justru
melalui olahraga ini akan semakin menimbulkan gejolak di antara rakyatnya dimana tim
springboks kebanyakan kulit putih dan tidak didukung oleh seluruh rakyatnya. Nelson
Mandela sebagai seorang presiden tidak serta merta menerima pendapat dari Brenda,
Mandela tetap melakukan strategi tersebut dan menggunakan power atau kekuatannya
sebagai seorang presiden dengan terus mempertahankan tim springboks dan mendukung
mereka sepenuhnya. Mandela merasa hal ini merupakan cara paling efektif dan tercepat
untuk mempersatukan bangsanya.
Mandela juga melakukan strategi ini ketika Jason melakukan protes terkait pengawal
presiden yang berkulit putih. Mandela juga menggunakan power atau kuasanya sebagai
seorang presiden dengan tetap mempertahankan para kulit putih sebagai pengawalnya.

PUSTAKA

Kreitner, R dan Angelo K. 2011. Organizational Behavior (9 th Edition). New York: McGraw-
Hill.

S-ar putea să vă placă și