Sunteți pe pagina 1din 6

Pratiwi, et al., Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Adhesi Bakteri….

Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap


Adhesi Bakteri Porphyromonas gingivalis pada Neutrofil
(Inhibition of Papaya (Carica papaya L.) Leaves Extract on
Adhesion of Porphyromonas gingivalis Bacteria
to Neutrophils)
Ermita Windya Pratiwi1, Depi Praharani2, Yuliana Mahdiyah Da'at Arina3
1
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember
2,3
Bagian Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37, Jember 68121
e-mail: ermitawindya92@gmail.com

Abstract
Adhesion process of Porphyromonas gingivalis on neutrophils significantly play a role in
the onset of periodontal infection. Papaya leaves contain several active substances that
might impact to bacterial adhesion. This study was aimed to determine inhibition
potency of papaya leaf extract (PLE) to adhesion of Porphyromonas gingivalis to
neutrophils and at different concentration. This was an experimental laboratories in vitro
study on neutrophils cells from peripheral blood. Samples divided into 5 group: group
I/control (without PLE), group II (PLE 25%), group III (PLE 50 %), group IV (PLE 75%),
and group V (PLE 100%). Isolated neutrofil was incubated by PLE in 3 hours, then
incubated to the P. gingivalis in 2.5 hours. The index of adhesion was determined by
calculating average number of P. gingivalis on 100 neutrophils. The result found that
inhibition potency of PLE was significantly different to all groups. The conclusion was
PLE inhibited P. gingivalis adhesion on neutrophils; and there were differences of
inhibition potency of bacterial adhesion of P. gingivalis bacteria among PLE at 25%,
50%, 75% and 100% concentration, which higher concentration had higher inhibition
effect.

Keywords: adhesion, neutrophils, papaya leaf, Porphyromonas gingivalis

Abstrak
Proses adhesi Porphyromonas gingivalis pada neutrofil berperan penting untuk terjadinya
infeksi periodontal. Daun pepaya mengandung beberapa zat aktif yang diduga dapat
mempengaruhi adhesi bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
daya hambat ekstrak daun pepaya (EDP) terhadap adhesi P. gingivalis pada neutrofil dan
perbedaan daya hambat dalam berbagai konsentrasi. Jenis penelitian ini adalah
eksperimental laboratoris in vitro menggunakan the post test only control group design.
Sampel terbagi menjadi 5 kelompok: klp I/kontrol (tanpa inkubasi EDP), klp II (EDP 25%),
klp III (EDP 50%), klp IV (EDP 75%), dan klp V (100%). Isolat neutrofil diinkubasi dengan
EDP selama 3 jam, kemudian dipapar P. gingivalis selama 2,5 jam. Indeks adhesi
diketahui dengan menghitung rata-rata jumlah P. gingivalis yang menempel pada 100
neutrofil. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan indeks adhesi yang signifikan
antar kelompok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun pepaya dapat
menghambat adhesi bakteri P. gingivalis pada neutrofil; dan terdapat perbedaan daya
hambat adhesi P. gingivalis antara ekstrak daun pepaya konsentrasi 25%, 50%, 75%,
dan 100%, dimana konsentrasi yang lebih tinggi mempunyai daya hambat yang lebih
besar.

Kata Kunci: adhesi, ekstrak daun pepaya, neutrofil, Porphyromonas gingivalis

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3(no 2.), Mei, 2015 193


Pratiwi, et al., Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Adhesi Bakteri….

Pendahuluan degradatif pada neutrofil serta mampu


menginterupsi aktivitas neutrofil [12]. Bakteri
Penyakit periodontal banyak diderita oleh yang bertahan secara intraselular dalam
manusia hampir di seluruh dunia dan mencapai neutrofil dapat menggunakan sel tersebut untuk
50% dari jumlah populasi dewasa. Di Indonesia, menyebar melalui sistem sirkulasi darah [8].
penyakit periodontal mempunyai prevalensi Oleh karena itu adhesi P. gingivalis pada
cukup tinggi. Dari hasil laporan Survei neutrofil perlu dihambat, sehingga tahap awal
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), prevalensi proses infeksinya dapat dicegah dan tidak
penyakit periodontal mencapai 60% pada mengganggu kerja neutrofil.
masyarakat di Indonesia [1]. Belakangan ini, penggunaan obat
Penyakit periodontal merupakan infeksi berbahan alami semakin meningkat karena
pada jaringan penyangga gigi yaitu gingiva, umumnya dipercaya memiliki efek samping yang
ligamen periodontal, sementum dan tulang lebih rendah apabila dibandingkan dengan obat
alveolar [2]. Terdapat beberapa faktor penyebab sintetik. Salah satu tanaman tersebut adalah
penyakit periodontal salah satunya yaitu bakteri pepaya. Seluruh bagian tanaman ini memiliki
dan yang predominan sebagai penyebabnya manfaat farmakologi masing-masing termasuk
adalah Porphyromonas gingivalis (P. gingivalis) pada daun pepaya. Di berbagai negara, daun
[3]. Secara garis besar faktor virulensi P. pepaya telah digunakan untuk pengobatan
gingivalis dapat diklasifikasikan menjadi dua secara tradisional [13].
kategori. Pertama yang meningkatkan kolonisasi Hasil penelitian Baskaran dkk. (2012),
dan invasi bakteri ke dalam tubuh host seperti diketahui bahwa ekstrak etanol daun pepaya
adhesin, kapsul, LPS dan sebagainya. Kedua dapat mencegah infeksi baik pada jamur, bakteri
adalah faktor virulensi yang sifatnya merusak sel Gram positif dan negatif, termasuk terhadap
host, yaitu endotoksin, enzim kolagenase, enzim bakteri P. gingivalis (Jati dan Advaita, 2013).
proteolitik, dan induksi mediator keradangan [4]. Selain itu, ekstrak daun pepaya telah terbukti
Kontak langsung antra agen infeksius mengandung bahan analgesik dan antiinflamasi
seperti P. gingivalis dengan sel host diawali (Alex dkk., 2013). Hasil penelitian Sudarko
dengan proses adhesi (perlekatan). Proses ini (2013) mendapatkan bahwa ekstrak daun pe-
berperan penting untuk terjadinya kolonisasi, paya konsentrasi 75% paling efektif dapat men-
invasi sampai timbulnya suatu infeksi penyakit urunkan jumlah sel neutrofil pada model tikus
terutama pada area yang permukaan periodontitis. Akan tetapi mekanisme yang men-
mukosanya selalu tercuci dengan cairan seperti jelaskan peran ekstrak daun pepaya dalam
permukaan mulut [5] penelitian-penelitian tersebut belum dijelaskan.
Adhesi bakteri pada sel host atau pada Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin men-
permukaan jaringan membutuhkan peranan dari getahui daya hambat ekstrak daun pepaya ter-
dua faktor, yaitu adhesin pada bakteri dan hadap adhesi bakteri P. gingivalis pada neutrofil
reseptor pada permukaan sel [6]. Molekul- dan perbedaannya dalam berbagai konsentrasi
molekul adhesin pada bakteri P. gingivalis yaitu 25%, 50%, 75% dan 100%.
terdapat pada hemaglutinin, fimbriae dan kapsul
polisakarida [2,8,9]. Sementara reseptor berupa
residu peptida dan karbohidrat spesifik pada Metode Penelitian
permukaan sel [10]. Penelitian ini menggunakan sampel
Saat bakteri masuk ke dalam tubuh host, berupa isolat neutrofil yang diambil dari darah
terdapat persaingan antara terjadinya infeksi subyek yaitu orang sehat, dengan kriteria laki-
oleh bakteri atau eliminasi bakteri oleh host [8]. laki dewasa, tidak memiliki riwayat penyakit
Salah satu sel leukosit yang memiliki peran sistemik, kelainan darah, dan kebiasaan
penting dalam sistem pertahanan tubuh host merokok, serta bersedia mengisi informed
dan muncul pertama kali saat terjadi invasi consent.
bakteri adalah neutrofil [11]. Pembuatan ekstrak daun pepaya.
P. gingivalis mampu berinvasi secara Ekstrak daun pepaya dibuat dari daun pepaya
viabel ke sirkulasi darah, sehingga dapat jantan yang tidak rusak karena penyakit, masih
bertemu langsung dengan agen inflamatorik muda, segar, berwarna hijau muda dan diambil
neutrofil dan berikatan melalui reseptor tertentu. dari ruas ke-empat. Pertama-tama daun dicuci
Peristiwa ini kemudian akan menginisiasi induksi dengan air mengalir, diangin-anginkan selama 2
P. gingivalis terhadap peningkatan enzim-enzim jam dan dipotong kecil-kecil. Selanjutnya
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3(no 2.), Mei, 2015 194
Pratiwi, et al., Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Adhesi Bakteri….

dikeringkan dalam oven pada suhu 45° selama fungizone dan 20 µl penicillin-streptomycin
48 jam. Daun pepaya kering lalu diblender dan solution stabilised agar terhindar dari
diayak hingga diperoleh serbuk halus sebanyak kontaminasi mikroorganisme.
150 gram. Serbuk daun pepaya ditambahkan Sampel berjumlah 20 terbagi menjadi 5
ethanol 70 % dengan perbandingan 1:7,5 kali kelompok yang terdiri dari kelompok I (kontrol),
simplisia yaitu 1125 ml dan dibiarkan kelompok II (diinkubasi ekstrak daun pepaya
termaserasi selama 24 jam dalam maserator 25%), kelompok III (diinkubasi ekstrak daun
dengan pengadukan setiap 6 jam. Setelah 24 pepaya 50%), kelompok IV (diinkubasi ekstrak
jam, maserat disaring dari ampasnya dengan daun pepaya 75%), dan kelompok V (diinkubasi
menggunakan kertas saring Whatman. Endapan ekstrak daun pepaya 100%).
yang tersisa dalam maserator dimaserasi Uji adhesi. Pertama-tama disiapkan 2
kembali selama 24 jam. Filtrat dari hasil buah microplate 12 well dengan 20 coverslip
maserasi pertama dan kedua dicampur lalu yang masing-masing diletakkan pada 20 well.
dimasukkan ke dalam penguap putar Neutrofil ditapiskan di atas coverslip sebanyak
(rotavapour) pada suhu 45-50°C dengan 100 µl dan diinkubasi dalam shaker incubator
tekanan rendah (±15 mmHg) sehingga diperoleh selama 15 menit pada suhu 37°C. Setelah itu
sediaan pekat (konsentrasi 100 %). Dari sediaan diresuspensi dengan 1000 µl RPMI dan
pekat tersebut kemudian diencerkan dengan ditambahkan 20 µl penicillin-streptomycin dan 5
aquadest hingga diperoleh konsentrasi 75%, µl fungizone, kemudian dilakukan pipetting.
50%, dan 25%. Neutrofil diinkubasi selama 30 menit pada suhu
Pembuatan suspensi Porphyromonas 37°C. RPMI diambil, lalu digantikan oleh media
gingivalis. Media lempeng BHI-A yang telah complete (M199) sebanyak 1000 µl. Apabila
ditambah 1 µl vitamin K, 5 µl hemin, dan 50 µl sudah tidak ada kontaminasi, ditambahkan
ekstrak yeast, dituangkan pada petridish tidak ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 25%,
bersekat lalu ditunggu sampai padat. P. 50%, 75%, dan 100% yang sudah difiltrasi
gingivalis ditanam pada media tersebut dan sebanyak 200 µl masing-masing pada 4 sampel.
diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu 37°C, Sementara pada kelompok kontrol tidak diberi
kemudian koloni P. gingivalis dipanen. Setelah ekstrak. Kemudian diinkubasi selama 3 jam
dilakukan uji identifikasi P. gingivalis, pada suhu 37°C. Media complete diganti
selanjutnya dilakukan pembuatan suspensi. 2 ml dengan yang baru, setelah itu ditambahkan 200
media BHI-B yang telah ditambah vitamin K 1 µl, µl suspensi P. gingivalis lalu inkubasi selama
5 µl hemin dan 50 µl ekstrak yeast dicampur 1 2,5 jam pada suhu 37°C dan 5% CO 2. Cuci
ose P.gingivalis. Suspensi lalu diukur dengan dengan HBSS sebanyak 1 kali, selanjutnya
densicheck hingga didapatkan densitas 0,5 Mc. suspensi difiksasi dengan metanol absolut
Farland. Setelah itu, suspensi diinkubasi dalam selama 3 menit dan dikeringkan.
inkubator selama 2x24 jam pada suhu 37°C. Selanjutnya dilakukan pengecatan dengan
Isolasi neutrofil. Subyek diambil Giemsa dan diamati di bawah mikroskop
darahnya sebanyak 6 cc dari vena perifer dan inverted dengan pembesaran 1000x untuk
dicampur dengan antikoagulan (heparin) dalam menghitung indeks adhesi. Penghitungan
tabung heparin. Darah tersebut dibagi menjadi dilakukan pada semua sampel dengan cara
dua tabung dengan jumlah masing-masing 3 cc. menghitung rata-rata bakteri yang melekat pada
Menyiapkan 3 ml larutan histopaque dalam setiap 100 neutrofil.
tabung falcon, lalu ditambahkan 3 ml larutan
ficoll secara hati-hati. Sentrifugasi dengan Hasil Penelitian
kecepatan 1900 rpm selama 30 menit pada
suhu 18°-26°C, sehingga akan terbentuk 6 Berdasarkan penelitian yang telah
lapisan dalam tabung falcon yang tersusun dari dilakukan, diperoleh rata-rata indeks adhesi P.
bagian atas ke bawah adalah plasma, monosit, gingivalis pada neutrofil paling banyak pada
larutan ficoll, granulosit, larutan histopaque, dan kelompok kontrol dan yang paling sedikit pada
eritrosit. Lapisan granulosit diambil dan kelompok V (Gambar 1).
ditambahkan 1000 µl HBSS, kemudian
dilakukan pipetting. Sentrifugasi dengan
kecepatan 1700 rpm selama 10 menit pada
suhu 18°-26°C. Endapan pada dasar tabung
ditambahkan 1000 µl HBSS, kemudian
dilakukan pipetting kembali. Ditambahkan 5 µl
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3(no 2.), Mei, 2015 195
Pratiwi, et al., Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Adhesi Bakteri….

adalah gingipain. Gingipain (protease


ekstraselular) pada bakteri black-pigmented
Gram negative anaerob digunakan untuk
menghindari respon imunitas host dengan cara
memecah molekul-molekul pengenal bakteri
pada host, sehingga bakteri tersebut dapat
bertahan hidup dalam jaringan periodontal.
Selain itu, dapat mendestruksi immunoglobulin,
faktor komplemen, menginvasi jaringan lunak
Gambar 1. Diagram batang rata-rata indeks serta menghambat migrasi leukosit PMN [17].
adhesi Porphyromonas gingivalis Enzim protease dapat memecah protein yang
pada neutrofil ada pada membran sel host seperti neutrofil,
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov sehingga menyebabkan neutrofil menjadi lisis
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal [8].
dengan nilai signifikansi adalah 0,638 (p>0,05). Membran terluar bakteri P. gingivalis
Hasil uji Levene didapatkan bahwa data tersebut tersusun oleh lipopolisakarida (LPS). LPS dapat
homogen dengan nilai signifikansi sebesar menginduksi produksi dan pelepasan sel-sel
0,418 (p>0,05). Analisis uji one way anova radang, seperti reactive oxygen species (ROS)
didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), yang dapat menyebabkan reaksi berantai dan
artinya terdapat perbedaan signifikan pada menghasilkan senyawa radikal bebas baru
kelima kelompok. Selanjutnya uji LSD dalam jumlah besar yang bersifat sangat toksik
menunjukkan signifikansi 0,000 (p<0,05), yang dan dapat mengakibatkan kerusakan oksidatif
artinya terdapat perbedaan yang signifikan mulai dari tingkat sel hingga ke organ tubuh [18].
antara indeks adhesi pada tiap kelompok. Hasil Adanya faktor virulensi tersebut yaitu enzim
penelitian yang berupa adhesi P. gingivalis pada protease dan LPS menyebabkan sel host
neutrofil untuk setiap kelompok dapat dilihat menjadi rusak. Hal inilah yang terjadi pada
pada Gambar 2. kelompok kontrol, neutrofil yang dipapar dengan
P. gingivalis dan tanpa diinkubasi ekstrak daun
pepaya menunjukkan banyak neutrofil yang lisis.
Pada kelompok perlakuan yang diinkubasi
dengan ekstrak daun pepaya, neutrofil pada
pengamatan menggunakan mikroskop inverted
terlihat berukuran lebih besar dibandingkan
dengan kelompok I (kontrol) yang tidak
diinkubasi ekstrak daun pepaya. Hal ini diduga
karena ekstrak daun pepaya melapisi membran
neutrofil, sehingga tampak lebih besar. Adanya
lapisan tersebut diduga mengisolasi reseptor
neutrofil sehingga adhesin bakteri P. gingivalis
tidak dapat berikatan dengan reseptor yang
pada akhirnya menyebabkan adhesi bakteri P.
gingivalis terhadap neutrofil menjadi terhambat.
Adhesi dari bakteri pada permukaan sel
dapat dihambat oleh enzim dan bahan kimia
yang secara spesifik merusak atau mengisolasi
Gambar 2. Pengamatan adhesi Porphyromonas adhesin bakteri maupun reseptor sel host [10].
gingivalis pada neutrofil dengan Enzim dan bahan kimia ini diduga juga
mikroskop inverted (pengecatan terkandung dalam ekstrak daun pepaya. Ekstrak
Giemsa, pembesaran 1000x). daun pepaya mengandung komposisi senyawa
kimia yaitu flavonoid, vitamin C, tanin, alkaloid
Pembahasan karpain, cyanogenic glucosides dan enzim
papain [19].
Bakteri P. gingivalis mempunyai faktor Mekanisme senyawa kimia dalam ekstrak
virulensi yang bersifat merusak host salah daun pepaya dalam menghambat adhesi bakteri
satunya yaitu enzim proteolitik. Enzim proteolitik terhadap neutrofil dalam penelitian ini belum
paling utama yang dihasilkan P. gingivalis diketahui secara pasti. Diduga alkaloid,
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3(no 2.), Mei, 2015 196
Pratiwi, et al., Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Adhesi Bakteri….

glikosida, dan flavonoid dapat mengakibatkan adhesi P. gingivalis pada neutrofil semakin
perubahan struktur tersier protein pada rendah dikarenakan perkembangan P. gingivalis
permukaan bakteri. Protein atau senyawa terhambat dan mati sebelum melakukan adhesi
tersebut menyisip pada sisi hidrofobik protein, pada neutrofil.
sehingga mengakibatkan penurunan Hasil penelitian ini menunjukkan
hidrofobisitas sel bakteri yang berinteraksi terdapat perbedaan dalam menghambat adhesi
dengan fimbriae dan mengakibatkan P. gingivalis pada neutrofil antara ekstrak daun
penggumpalan protein permukaan bakteri. pepaya konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%.
Akibatnya protein ini kehilangan struktur Dimana ekstrak daun pepaya dengan
hidrofobiknya dan mengakibatkan hidrofobisitas konsentrasi yang lebih tinggi mempunyai daya
bakteri menurun. Penurunan hidrofobisitas ini hambat yang lebih besar. Hal ini sesuai dengan
akan mencegah terjadinya interaksi hidrofobik teori bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak,
dari komponen permukaan bakteri dengan sel maka kadar zat aktif yang terisolasi juga
host sehingga menghambat adhesi bakteri pada semakin tinggi. Tingginya zat aktif inilah yang
sel host [20]. Flavonoid dan vitamin C pada diduga berperan dalam menghambat adhesi P.
daun pepaya juga mempunyai aktivitas gingivalis pada neutrofil [25].
antioksidan yang diduga mampu melindungi lipid Meskipun zat aktif dalam ekstrak daun
membran neutrofil dari reaksi oksidasi yang pepaya dan mekanisme yang berperan dalam
merusak, sehingga menjaga integritas neutrofil menghambat adhesi P. gingivalis pada neutrofil
[21]. Hal tersebut yang menyebabkan kerusakan belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, hasil
neutrofil pada kelompok perlakuan yang penelitian ini telah berhasil menunjukkan
diberikan ekstrak daun pepaya lebih rendah kemampuan ekstrak daun pepaya dalam
daripada kelompok kontrol. menurunkan adhesi P. gingivalis pada neutrofil,
Kontak langsung antara P. gingivalis dan diharapkan dapat dijadikan dasar sebagai
dengan sel host diawali dengan proses adhesi. pengembangan terapi periodonsia.
Adhesi bakteri pada sel atau pada permukaan
jaringan membutuhkan peranan dari dua faktor, Simpulan dan Saran
yaitu reseptor dan adhesin. Reseptor berupa
residu peptida dan karbohidrat spesifik pada Berdasarkan hasil penelitian yang telah
permukaan sel host. Sedangkan adhesin bakteri dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
adalah komponen makromolekul pada pemberian ekstrak daun pepaya dapat
permukaan sel bakteri yang berinteraksi secara menghambat adhesi bakteri P. gingivalis pada
spesifik dengan reseptor sel host. Adhesin P. neutrofil serta terdapat perbedaan daya hambat
gingivalis terdapat pada fimbriae, hemaglutinin, adhesi bakteri P. gingivalis antara ekstrak daun
dan kapsul polisakarida [8,12]. pepaya konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%,
Ekstrak daun pepaya juga mengandung dimana konsentrasi yang lebih tinggi
senyawa yang memiliki aktifitas sebagai mempunyai daya hambat yang lebih besar.
antibakteri seperti flavonoid, alkaloid karpain, Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
enzim papain dan tanin [14]. Flavonoid yang untuk mengetahui zat aktif yang terkandung
bersifat lipofilik akan merusak membran, dalam ekstrak daun pepaya yang berfungsi
sehingga permeabilitas akan meningkat dan untuk menghambat adhesi P. gingivalis pada
mengganggu metabolisme bakteri [22]. Alkaloid neutrofil, mengeksplorasi mekanisme ekstrak
dapat mengganggu terbentuknya komponen daun pepaya dalam menghambat adhesi P.
penyusun peptidoglikan pada bakteri, sehingga gingivalis pada neutrofil, dan perlu dilakukan
lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh pengujian lebih lanjut mengenai aplikasi ekstrak
dan menyebabkan kematian pada bakteri [21]. daun pepaya sebagai pengembangan terapi
Selain itu, papain yang merupakan enzim untuk penyakit periodontal.
proteolitik juga memiliki efek bakterisid dan
bakteriostatik, sehingga menghambat Daftar Pustaka
pertumbuhan baik bakteri Gram positif maupun
[1] Departemen Kesehatan RI. Laporan Survey
negatif [23]. Efek antimikroba tannin yaitu
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT).
dengan menginaktivasi adhesin mikroba dan
Jakarta: Badan Litbangkes; 2011.
menginaktivasi enzim hidrolitik seperti protease
[2] Lamont, RJ, Howard FJ. Life Bellow The
dan karbohidrolase, serta menghambat enzim
Gum Line: Pathogenic Mechanisms of
pada protein transpor selubung [24]. Adanya
antibakteri ini kemungkinan yang menyebabkan Porphyromonas gingivalis. Microbiology
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3(no 2.), Mei, 2015 197
Pratiwi, et al., Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Adhesi Bakteri….

and Molecular Biology Reviews. 1998; a Fungal Strain by Well Diffusion Method.
Vol. 62 (4): 1244-1263. Asian Pacific Journal of Tropical Disease.
[3] Griffen, AL, Mitzi RB, Sharon RL, Melvin 2012; Vol. 2 (2): 658-662.
LM, Andeugene JL. Prevalence of [15] Jati, RI, Advaita, VM. Efektifitas Antibakteri
Porphyromonas gingivalis and Periodontal Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya)
Health Status. Journal Of Clinical terhadap Pertumbuhan Porphyromonas
Microbiology. 1998; 36 (11): 3239–3242. gingivalis. Berkala Ilmiah Mahasiswa
[4] Brooks, GF, Janet SB, Stephen AM. Kedokteran Gigi Indonesia. 2013; Vol.1 (2):
Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, 24-29.
dan Adelberg. Jakarta : EGC; 2007. [16] Sudarko, RJ. Efek Pemberian Ekstrak Daun
[5] Giannasca, PJ, Neutra MR. Interaction of Pepaya terhadap Jumlah Sel Neutrofil pada
Microorganisms with Intestinal M Cells: Model Tikus Periodontitis. Tidak diterbitkan.
Mucosal Invasion and Induction of Skripsi. Jember: Fakultas Kedokteran Gigi
Secretory Imunity. Infect Agents Dis. 1994; Universitas Jember; 2013.
2: 242-248. [17] Newman, MG, Henry HT, Fermin AC.
[6] Santoso, S. Protein Adhesin Salmonella Carranza's Clinical Periodontology-9th ed.
typhii sebagai Faktor Virulensi Berpotensi The Curtis Center Independence Square
Imunogenik pada Produki S-Ig Protektif. West: Philadelphia; 2006.
Tidak diterbitkan. Disertasi. Surabaya: [18] Beumer C, Marty W, Willem R, Danielle R,
Program Pascasarjana Universitas Ruud B, dan Willem, S. Calf Intestinal
Airlangga; 2002. Alkaline Phosphatase, A Novel Therapeutic
[8] Wilson, JW, MJ Schurr, CL LeBlanc, R. Drug for Lipopolysaccharide (LPS) -
Ramamurthy, KL Buchanan, CA Nickerson. Mediated Diseases, Atteanuates LPS
Mechanisms of Bacterial Pathogenicity. J. Toxicity In Mice and Piglets. The Journal of
Postgrad Med. 2002; Vol: 78: 216-224. Pharmacology and Experimental
[9] Khusnan, Siti, IOS. Respon Neutrofil, Adesi Therapeutics. 2003; Vol. 307(2):737-744.
pada Sel Epitel, Aglutinasi Eritrosit [19] Eleazu, CO, Eleazu KC, Awa E,
terhadap Staphylococcus aureus : Kajian Chukwuma, SC. Comparative Study of The
Hidrofobisitas in Vitro. Journal Sain Phytochemical Composition of The Leaves
Veteriner. 2006. Vol. 24 (I): 102-108. of Five Nigerian Medicinal Plants. Journal
[10] Santosaningsih, D. Peranan Protein of Biotechnology and Pharmaceuticalo
Fimbriae dan Lipopolisakarida Terhadap Research. 2012; Vol. 3 (2): 42-46.
Perlekatan Bakteri Enterohemorrhagic [20] Parhusip, A. Pengaruh Ekstrak Andaliman
Escherichia coli (EHEC) 0157 pada terhadap Hidrofobisitas Bakteri Bacillus
Enterosit Kelinci Secara in Vitro: Penelitian cereus, Staphylococcus aureus dan
Eksperimental Laboratoris. Tidak Salmonella typhimurium. Jurnal llmu dan
diterbitkan. Tesis. Surabaya: Program Teknologi Pangan. 2004; Vol. 2: 2.
Pascasarjana Universitas Airlangga; 2003. [21] Robinson, T. Kandungan Organik
[11] Robbins, SL, Kumar, V. Buku Ajar Patologi Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB; 1995.
I. Edisi 4. Terjemahan oleh Staf Pengajar [22] Harborne, J, Williams C. Advances in
Laboratorium Patologi Universitas Flavonoid Research Since 1992.
Airlangga. Jakarta: EGC; 1995. Phytochemistry. 2000; Vol. 55: 481-504.
[12] Mubarokah, SN, I Ketut, GM, Edi, W, [23] Sulianti, T. Perbedaan Efek Antimikroba
Sanarto, S, Sumarno, RP. Adhesin 49.4 Papacarie dan Papain terhadap
Kda of Porphyromonas gingivalis Outer Streptococcus mutans-in Vitro. Tidak
Membrane Protein on Neutrophil. Journal diterbitkan. Tesis. Jakarta: Fakultas
of Dental and Medical Sciences. 2012; Vol. Kedokteran Gigi : Universitas Indonesia;
2 (1): 7-13. 2012.
[13] Aravind, G, Debjit, B, Duraivel, S, Harish, [24] Sung, SH, Kyoung HK, Byong TJ, Sun HC,
G. Traditional and Medicinal Uses of Carica Jae HP, Dong HK, et al. Antibacterial and
papaya. Journal of Medicinal Plants antioxidant activities of tannins extracted
Studies. 2013; Vol. 1 (1): 7-15. from agricultural by-products. Journal of
[14] Baskaran, C, Ratha BV, Velu S, Medicinal Plants Research. 2012; Vol.
Kubendiran, K.. The Efficacy of Carica 6(15): 3072-3079.
Papaya Leaf Extract on Some Bacterial and [25] Lucia, EW. Aksi Obat: Basis Farmakologi
Klinis. Surabaya: Sandika Surabaya; 2011.
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3(no 2.), Mei, 2015 198

S-ar putea să vă placă și