Sunteți pe pagina 1din 12

B.

Analisis Data
1. Untuk R1 = 110,3 Ω
a. Posisi Komutator 1
y = 9,1643x - 1,7929
y = mx + c
I = mV + c
I
= m+c
V
V 1
=
I m
1
R =
m
1
R=
9,1643
R = 0,10912 x 103 Ω
R = 109,12 Ω
0.01
Nst I =
5
= 0.002 A
1
∆I = nst
2
1
= x 0.002 A
2
= 0,001 A
1
nstV =
5
= 0.2 V
1
∆V = nst
2
1
= x 0.2 V
2
= 0.1 V
Ketidak pastian
∂R ∂R
dR = | | dV + | | dI
∂V ∂I
∂V I −1 ∂V I −1
dR = | ∨¿ dV +| ∨¿ dI
∂V ∂I
dR =|I-1| dV + |VI-2 | dI
dR I −1 V I −2
=¿ ∨¿dV + ¿ ∨¿ dI
R R R
dR I −1 V I −2
=¿ ∨¿ dV + | |dI
R V I −1 V I −1
dR dV dI
=| ∨¿ + | |
R V I
dV dI
dR = ¿ + ∨¿ R
V I
ΔV ΔI
ΔR = | + |R
V I
0.1 0.001
ΔR = | |+ | 109.12 Ω
5 4.5
ΔR = |0.02 + 0.00022|109.12 Ω
ΔR = |0.020222 |109.12 Ω
ΔR = 2.206649 Ω
ΔR = 2.21 Ω
ΔR
AB = 1- log
R
2.21 Ω
AB = 1 – log
109.12 Ω
AB = 1 – log 0.0202529326
AB = 2,693512083
AB = 2
R = |109.1 ± 2.2| Ω
Presentase perbedaan kesalahan
R Ref −R Meas
% diff =│ │x 100%
R Aveg
109,12 Ω−100 Ω
% diff = │ 109,12 Ω+100 Ω │x 100%
2
9.12 Ω
% diff =│ │x 100%
104.56 Ω
% diff = | 0.0872226473| x100%
% diff = 8.72226473%
% diff = 8.72 %
b. Posisi Komutator 2
y = 9,4107x - 1,7964
y = mx + c
I = mV + c
I
= m+c
V
V 1
=
I m
1
R =
m
1
R=
9,4107
R = 0,10626 x 103 Ω
R = 106,26 Ω
0.01
Nst I =
5
= 0.002 A
1
∆I = nst
2
1
= x 0.002 A
2
= 0,001 A
1
nstV =
5
= 0.2 V
1
∆V = nst
2
1
= x 0.2 V
2
= 0.1 V
Ketidak pastian
∂R ∂R
dR = | | dV + | | dI
∂V ∂I
∂V I −1 ∂V I −1
dR = | ∨¿ dV +| ∨¿ dI
∂V ∂I
dR =|I-1| dV + |VI-2 | dI
dR I
−1
VI
−2
=¿ ∨¿dV + ¿ ∨¿ dI
R R R
dR I −1 V I −2
=¿ ∨¿ dV + | |dI
R V I −1 V I −1
dR dV dI
=| ∨¿ + | |
R V I
dV dI
dR = ¿ + ∨¿ R
V I
ΔV ΔI
ΔR = | + |R
V I
0.1 0.001
ΔR = | |+ | 106.26 Ω
5 5
ΔR = |0.02 + 0.0002|106.26 Ω
ΔR = |0.0202 |106.26 Ω
ΔR = 2.146452 Ω
ΔR = 2.15 Ω
ΔR
AB = 1- log
R
2.15 Ω
AB = 1 – log
106.26 Ω
AB = 1 – log 0.0202
AB = 2,694648631
AB = 2
R = |106.3 ± 2.2| Ω
Presentase perbedaan kesalahan
R Ref −R Meas
% diff =│ │x 100%
R Aveg
106,26 Ω−100 Ω
% diff = │ 106,26 Ω+100 Ω │x 100%
2
6.26 Ω
% diff =│ │x 100%
103.13 Ω
% diff = | 0.0607000873 | x100%
% diff = 6.07000873%
% diff = 6.07 %
2. Untuk R2 = 100 kΩ
a. Posisi Komutator 1
y = 9,9321x + 0,4679
y = mx + c
I = mV + c
I
= m+c
V
V 1
=
I m
1
R =
m
1
R=
9,9321
R = 0,10068 x 103 Ω
R = 100.68 kΩ
R = 100680 Ω
0.01
Nst I =
5
= 0.002 A
1
∆I = nst
2
1
= x 0.002 A
2
= 0,001 A
1
nstV =
5
= 0.2 V
1
∆V = nst
2
1
= x 0.2 V
2
= 0.1 V
Ketidak pastian
∂R ∂R
dR = | | dV + | | dI
∂V ∂I
∂V I −1 ∂V I −1
dR = | ∨¿ dV +| ∨¿ dI
∂V ∂I
dR =|I-1| dV + |VI-2 | dI
dR I −1 V I −2
=¿ ∨¿dV + ¿ ∨¿ dI
R R R
dR I −1 V I −2
=¿ ∨¿ dV + | |dI
R V I −1 V I −1
dR dV dI
=| ∨¿ + | |
R V I
dV dI
dR = ¿ + ∨¿ R
V I
ΔV ΔI
ΔR = | + |R
V I
0.1 0.001
ΔR = | |+ | 100680 Ω
5 5
ΔR = |0.02 + 0.0002|100680 Ω
ΔR = |0.0202 |100680 Ω
ΔR = 2033.736 Ω
ΔR = 2.03 kΩ
ΔR
AB = 1- log
R
2.03 k Ω
AB = 1 – log
100.68 k Ω
AB = 1 – log 0,020162892
AB = 2,695447169
AB = 2
R = |100.7 ± 2.0| kΩ
Presentase perbedaan kesalahan
R Ref −R Meas
% diff =│ │x 100%
R Aveg
100,68 k Ω−100 k Ω
% diff = │ 100,68 k Ω+100 k Ω │x 100%
2
0.68 k Ω
% diff =│ │x 100%
100.34 k Ω
% diff = | 0.0067769583| x100%
% diff = 0.67769583%
% diff = 0.68 %
b. Posisi Komutator 2
y = 10,107x + 0,6214
y = mx + c
I = mV + c
I
= m+c
V
V 1
=
I m
1
R =
m
1
R=
10,107
R = 0,09894 x 103 Ω
R = 98,94 kΩ
R = 98940 Ω
0.01
Nst I =
5
= 0.002 A
1
∆I = nst
2
1
= x 0.002 A
2
= 0,001 A
1
nstV =
5
= 0.2 V
1
∆V = nst
2
1
= x 0.2 V
2
= 0.1 V
Ketidak pastian
∂R ∂R
dR = | | dV + | | dI
∂V ∂I
∂V I −1 ∂V I −1
dR = | ∨¿ dV +| ∨¿ dI
∂V ∂I
dR =|I-1| dV + |VI-2 | dI
dR I −1 V I −2
=¿ ∨¿dV + ¿ ∨¿ dI
R R R
dR I −1 V I −2
=¿ ∨¿dV + | |dI
R V I −1 V I −1
dR dV dI
=| ∨¿ + | |
R V I
dV dI
dR = ¿ + ∨¿ R
V I
ΔV ΔI
ΔR = | + |R
V I
0.1 0.001
ΔR = | |+ | 98940 Ω
5 5.6
ΔR = |0.02 + 0.0001785714|98940 Ω
ΔR = |0.0201785714 |98940 Ω
ΔR = 1996,4678543 Ω
ΔR = 1.996 kΩ
ΔR = 2 kΩ
ΔR
AB = 1- log
R
2k Ω
AB = 1 – log
98.94 k Ω
AB = 1 – log 0,020214271
AB = 2,694342
AB = 2
R = |98.9 ± 2.0| kΩ
Presentase perbedaan kesalahan
R Ref −R Meas
% diff =│ │x 100%
R Aveg
98.94 k Ω−100 k Ω
% diff = │ 98.94 k Ω+100 k Ω │x 100%
2
1.06 k Ω
% diff =│ │x 100%
198.94 k Ω
% diff = | 0.0053282397 | x100%
% diff = 0.53282397%
% diff = 0.53 %
C. Pembahasan
Resistansi atau hambatan merupakan perbandingan antara tegangan
listrik dari suatu komponen elektroniknya (misalnya resistor) dengan arus
listrik yang melewatinya. Alat yang digunakan untuk menghambat arus listrik
adalah resistor. Adapun variable yang diperoleh dari hasil praktikum, yakni
variable kontrol adalah resistansi resistor, R dengan satuan ohm (Ω), variabel
manipulasi adalah tenagan sumber, VS dengan satuan volt (V), dan variabel
respon adalah tengan (Volt) dan kuat arus dengan satuan ampere (A). Pada
praktikum ini, dilakukan pengukuran resistansi menggunakan metode
Voltmeter-Amperemeter dengan menggunakan 2 buah resistor yakni resistor
1 yakni│110.3±5│Ω dan resistor 2 yakni │100000 ±5│.
Pada resistor pertama sebesar │110.3±5│Ω, terlebih dahulu yang
dihitung adalah tegangannya, yakni tegangan awalnya sebesar 2 volt. Pada
posisi komutator 1 tegangan yang diperoleh secara berturut-turut adalah 2
volt, 3 volt, 4 volt, 5 volt, 6 volt, 7 volt, 8 volt.Adapun kuat arus yang
dihasilakan dari hasil pengukuran secara berturut-turut adalah 16.5 mA, 25.6
mA, 34.8 mA, 44.1 mA,62.30 mA, serta 71.30 mA. Sedangkan untuk posisi
komutator 2 yang diperoleh secara berturut-turut sebesar 2 volt, 3 volt, 4 volt,
5 volt, 6 volt, 7 volt, 8 volt. Adapun kuat arus yang dihasilakan dari hasil
pengukuran secara berturut-turut adalah 16.9 mA,26.3 mA, 36.3 mA, 45.2
mA, 54.6 mA, 64.0 mA,73.5 mA. Dari hasil yang diperoleh, terlihat bahwa
arus cenderung mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya tegangan.
Saat tegangan dinaikkan, maka arus juga ikut bertambah. Ketika posisi
komutator dipindahkan pada posisi 2 dengan memberikan tegangan yang
sama pada posisi komutator pertama maka dapat dilihat bahwa nilai arus pun
cenderung sama mengalami kenaikkan antara posisi pertama komutator dan
posisi komutator pada saat berada pada posisi 2 dengan melihat bahwa tidak
terjadi perubahan yang signifikan pada hasil pembacaan arus maka dapat
ikatakan ini menunjukkan pengukuran tahanan rendah.
Pada hasil analisis grafik yang dilakukan, diperoleh nilai resistansi
saat posisi komutator pertama yaitu |109.1±2.2|Ω sedangkan pada saat berada
pada posisi komutator 2 maka nilai resistansinya yakni |106.3±2.2|Ω
Pada resistor kedua sebesar │100.000 ±5│Ω, dengan tegangan
awalnya sebesar 2 volt. Pada posisi komutator 1 tegangan yang diperoleh
secara berturut-turut adalah 2 volt, 3 volt, 4 volt, 5 volt, 6 volt, 7 volt, 8 volt.
Adapun kuat arus yang dihasilkan dari hasil pengukuran secara berturut-turut
adalah 20.7 μA, 30.0 μA, 40.1 μA, 50.0 μA, 60.0 μA, 70.0 μA serta 80.1μA.
Sedangkan untuk posisi komutator 2 yang diperoleh secara berturut-turut
sebesar 2 volt, 3 volt, 4 volt, 5 volt, 6 volt, 7 volt, 8 volt. Adapun kuat arus
yang dihasilkan dari hasil pengukuran secara berturut-turut adalah 20.7 μA,
31.2 μA, 41.1 μA, 51.1 μA, 61.0 μA, 71.4 μA serta 81.6μA diperoleh pada
saat komutator berada pada posisi pertama dan kedua terlihat bahwa hasil
pengukuran serta pembacaan pada resistor sama yaitu apabila tegangan yang
diberi kemudian dinaikkan maka nilai arusnya ikut mengalami kenaikan.
Ketika saklar dipindahkan dari posisi komutator 1 ke posisi komutator kedua
mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya tegangan dan tidak terjadi
penurunan arus sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi pengukuran
tahanan tinggi.
Dari hasil analisis grafik yaitu perbandingan antara kuat arus dan
tegangan pada resistor pertama untuk komutator pada posisi 1, diperoleh nilai
resistansi terhitung sebesar 109.12 Ω. Sedangkan nilai resistansi yang tertera
sebesar 100 Ω. Dari hasil tersebut diperoleh kesalahan sebesar 8.72 %. Untuk
posisi komutator 2, diperoleh nilai resistansi terhitung sebesar 106.26 Ω,
sedangkan nilai resistansi terukur sebesar 100 Ω. Dari hasil tersebut diperoleh
kesalahan sebesar 6.07 %. Pada resistor kedua untuk komutator pada posisi
1, diperoleh nilai resistansi terhitung sebesar 100.68 kΩ. Sedangkan nilai
resistansi yang tertera sebesar 100 kΩ. Dari hasil tersebut diperoleh kesalahan
sebesar 0.68 %. Untuk posisi komutator 2, diperoleh nilai resistansi terhitung
sebesar 98.94 kΩ, sedangkan nilai resistansi terukur sebesar 100 kΩ. Dari
hasil tersebut diperoleh kesalahan sebesar 0,53%. Adanya perbedaan hasil
dari nilai resistansi terukur dan nilai resistansi memiliki perbedaan meskipun
tidak terlalu mengalami perbedaan, hal ini disebabkan akibat alat ukur yang
digunakan dalam keadaan tidak baik, serta kurangnya ketelitian praktikan saat
pengambilan data serta terburu-burunya melakukan pengambilan data.

S-ar putea să vă placă și