Sunteți pe pagina 1din 9

ISSN: 1979-9292

JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611


Research of Applied Science and Education V9.i1 (11-19)
PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP
PERUBAHAN
BERAT BADAN BAYI LAHIR RENDAH

Silvia*, Yelmi Reni Putri, Elharisda Gusnila


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort De Kock
Email: slanfdf@gmail.com

Submitted: 23-07-2015, Reviewed: 23 -07- 2015, Accepted 23-07-2015


http://dx.doi.org/10.22216/jit.2015.v9i1.24

Abstract
Low Birth Weight (LBW) is a baby with a birth weight less than 2500 grams regardless of gestation. This
research used a quasi-experimental design with one group pretest posttest design. The samples were
taken using purposive sampling technique. The results showed that all respondents experienced weight
gain. The weight of babies before applying kangaroo care method was 1738.60 grams in average. While
after applying the kangaroo care method, the baby's weight increased to 1766.90 grams. After using a
statistical test of dependent t-test (paired t-test), pvalue gotten was 0.000, with standard error (α) 0.05. It
means that there is a significant difference between the average weight before and after the treatment of
kangaroo care methods with weight gain as much as 28.30 gram. Based on the results of this research, it
can be concluded that there is a significant effect given by kangaroo care method in changing the weight
of the low birth weight babies in perinatology inpatient room of Dr.Achmad Mochtar hospital Bukittinggi
in 2014. It is recommended for mothers to perform routine treatment of kangaroo care method and to
give enough breastfeeding for babies with low birth weight. Keywords: Kangaroo Care Method, Birth
Body Weight

Abstrak
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan bayi lahir kurang dari 2500 gram
tanpa memandang masa gestasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Perawatan
Metode Kanguru Terhadap Perubahan Berat Badan Bayi BBLR di ruang inap perinatology RSUD
Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental
dengan rancangan one group pretest posttest design, dan pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling dengan sampel 10 orang. Hasil penelitian di dapatkan rata-rata berat badan bayi
sebelum perawatan metode kanguru adalah 1738,60 gram, sedangkan setelah dilakukan perawatan
metode kanguru berat badan bayi meningkat menjadi 1766,90 gram, dengan peningkatan berat badan
sebanyak 28,30 gram dimana p value = 0.00 (α< 0.05 ). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
perawatan metode kanguru terhadap perubahan berat badan bayi BBLR di ruang inap perinatologi
RSUD dr.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2014. Dan disarankan kepada ibu-ibu untuk melakukan
perawatan metode kanguru secara rutin dan pemberian ASI yang cukup terhadap bayi BBLR. Kata
kunci: Perawatan Metode Kanguru, Berat Badan bayi.

PENDAHULUAN suatu bangsa masih di lihat dari tinggi atau


Bayi adalah anak dengan rentang usia 012 rendahnya angka kematian bayi (Maryuni
bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama 2013,p.2). Menurut WHO (2009)
kehidupan kritis karena bayi akan mengemukakan, angka kematian neonatal
mengalami adaptasi terhadap lingkungan sebesar 37% diantara kematian balita
(Perry & Potter, 2005). Indikator kesehatan dinegara berkembang 75% dari angka

KOPERTIS WILAYAH X 11
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (11-19)
kematian neonatal terjadi Bayi dengan berat badan lahir rendah
selama minggu pertama, dan mengalami hipotermi oleh karena lemak
terjadi angka kematian 25% sampai 45% subkutan sangat tipis sehingga mudah
dalam 24 jam pertama dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan pada
(Rahmayenti, 2011). umumnya bayi dengan berat badan lahir
Kementrian Kesehatan Republik rendah harus dirawat dalam inkubator (Priya
Indonesia Tahun 2010-2014, dalam upaya 2004 p.209). Di rumah sakit perawatan
meningkatkan pembangunan bangsa di BBLR dengan inkubator selain jumlahnya
bidang kesehatan melalui (MDGs). yang terbatas, perawatan dengan inkubator
Millennium Development Goals (MDGs) memerlukan biaya yang tinggi. Di samping
merupakan hasil kesepakatan 189 kepala itu angka kejadian infeksi nosokomial pada
negara PBB dengan target mencapai BBLR yang dirawat di rumah sakit cukup
kesejahteraan rakyat dan pembangunan tinggi. Oleh karena itu diperlukan suatu
masyarakat pada tahun 2015. Salah satu metode praktis sebagai alternatif pengganti
agenda untuk pencapaian MDGs adalah inkubator yang secara ekonomis cukup
menurunkan angka kematian anak/bayi efesien dan efektif. Dan penggunaan
menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (Profil inkubator dinilai menghambat kontak dini
Kesehatan Provinsi, 2012). ibu-bayi dan pemberian air susu ibu (ASI)
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah (Suradi&Yanuaro, 2000). Negara-negara
bayi yang dilahirkan dengan berat lahir berkembang sangat dianjurkan mengadopsi
kurang dari 2500 gram tanpa memandang metode ini, mengingat terbatasnya fasilitas
masa usia gestasi (Depkes RI, 2008). pelayanan kesehatan, terutama di daerah
Menurut Pantiwati (2010) menyatakan pedesaan, yang tentu saja pelaksanaannya
bahwa Prevalensi bayi berat lahir rendah disupervisi oleh tenaga kesehatan
(BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh (Agustinayanto, 2008).
kelahiran di dunia dengan batasan 3,3% 38% Penelitian yang telah dilakukan di India
dan lebih sering terjadi di negaranegara oleh Priya (2004) yang menyatakan
berkembang atau sosio-ekonomi rendah. perawatan metode kanguru untuk bayi
Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR dapat menstabilkan denyut jantung
BBLR didapatkan di negara berkembang dan dapat meningkatkan berat badan bayi.
dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh
dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih Charpark & Ruiz-palaez tahun 2005 dalam
dari 2500 gram. penelitiannya bayi BBLR dengan PMK
Angka kejadian di Indonesia sangat mengalami peningkatan berat badan lebih
bervariasi antara satu daerah dengan daerah baik.
lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil Manfaat perawatan metode kanguru
studi di 7 daerah multicenter diperoleh (PMK) dapat mencegah terjadinya hipotermi
angka BBLR dengan rentang 2,1%-17,2%. karena tubuh ibu dapat memberi kehangatan
Secara nasional bedasarkan analisa lanjut kepada bayinya secara terus menerus dengan
SDKI, angka BBLR sekitar 7,5%. Angka ini cara kontak antara kulit ibu dengan kulit
lebih besar dari target BBLR yang bayi. Selain itu manfaat Perawatan Metode
ditetapkan pada sasaran program perbaikan Kanguru (PMK), dapat meningkatkan ikatan
gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni kasih sayang antara ibu dan bayi,
maksimal 7% (Proverawati & Sulistyorini memudahkan bayi dalam memenuhi
2010, p.vii). kebutuhan nutrisi, mencegah infeksi dan

KOPERTIS WILAYAH X 12
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (11-19)
memperpendek masa rawat Hasil survey awal yang dilakukan pada
inap sehingga dapat tanggal 7 juli 2014 di Ruang Perinatology
mengurangi biaya perawatan RSUD Dr.Achmad Mochtar di dapat data
(Rahmayenti, 2009) . selama 3 bulan terakhir diambil dari
Beberapa penelitian mengenai perawatan rekapitulasi jumlah bayi BBLR diruang inap
metode kanguru (PMK) ini telah dilakukan perinatology sebanyak 45 kasus. Hasil
di Indonesia. Penelitian pada tahun 2010 wawancara dengan kepala ruang
yang telah dilakukan di Surakarta oleh perinatology mengatakan bahwa perawatan
Wahyuni yaitu dengan membandingkan metode kanguru sangat bagus untuk bayi
lama perawatan metode kanguru 4 jam BBLR terutama dalam membantu
dengan 2 jam per hari. Hasil yang meningkatkan berat badan bayi meskipun
didapatkan bahwa perlengketan 4 jam lebih perlu pemantauan yang ketat terutama untuk
efektif terhadap peningkatan berat badan nutrisi bayi.Berdasarkan latar belakang
bayi, dalam penelitiannyaWahyuni diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
merekomendasikan untuk melakukan lebih lanjut tentang “Pengaruh Perawatan
penelitian perawatan metode kanguru selama Metode Kanguru Terhadap Perubahan Berat
lebih 4 jam. Badan Bayi BBLR Di Ruang Inap
Setelah dilakukan wawancara pada Perinatology RSUD Dr.Achmad Mohctar
petugas di ruang perinatology RSUD Bukittinggi Tahun 2014”.
Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi kejadian
BBLR adalah kejadian nomor 2 setelah METODE PENELITIAN
asfiksia. Data yang didapat dari Medical Jenis penelitian ini adalah Quasi
Record di Ruangan Perinatology pada 2 Eksperimental dengan metode pendekatan
tahun terakhir yaitu jumlah bayi dengan One Group Pretest Posttest. Penelitian ini
BBLR pada tahun 2012 sebanyak 165 kasus, dilaksanakan di RSUD Dr.Achmad Mochtar
pada tahun 2013 jumlah bayi dengan BBLR Bukittinggi di Ruang Inap Perinatology
sebanyak 213 kasus. pada 20 September 2014 sampai 30
November 2014. Dengan metode
pengambilan sampel purposive sampling.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1: Rata- Rata Berat Badan Bayi Sebelum Perawatan Metode Kanguru di Ruang Perinatologi
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2014

3. Analisa Bivariat
Tabel 3. Perbedaan Rata-rata Berat Perinatologi RSUD Dr.Achmad Mochtar
Badan Bayi Sebelum dan Sesudah Bukittinggi Tahun 2014
Perawatan Metode Kanguru di Ruang

KOPERTIS WILAYAH X 13
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (11-19)

Dari tabel 3 didapatkan Mean berat paired T- test yang telah dilakukan terdapat
badan bayi sebelum Perawatan Metode nilai p adalah 0,000, dengan demikian nilai
Kanguru – rata rata berat badan sesudah p lebih kecil dari nilai (0.05) atau p value .
Perawatan Metode Kanguru adalah 28,30 000 < 0.05. Maka dapat disimpulkan Ho
gram dengan standar deviasi 3,093. Dari ditolak dengan artian terdapat perbedaan
hasil analisis di atas terlihat jelas selisihnilai yang signifikan antara rata-rata berat badan
Meanrata-rata berat badan bayi sebelum bayi sebelum Perawatan Metode Kanguru
Perawatan Metode Kanguru dengan sesudah dengan sesudah Perawatan Metode
Perawatan Metode Kanguru adalah 28,30 Kanguru.
gram. Uji statistik dengan menggunakan uji

PEMBAHASAN
Menurut asumsi peneliti sesuai dengan melahirkan belum cukup bulan, sesuai
hasil penelitian terkait berat badan bayi dengan data yang diperoleh pada penelitian
sebelum deiberikan terapi kangguru erat ini, ibu yang memiliki kehamilan kurang
kaitanya dengan kejadian ibu yang dari 37 minggu akan beresiko melhirkan
bayi dengan BBLR. Hal ini dapat terjadi berkembang semakin kecil karena ada dua
karena pertumbuhan janin pada intrauteri janin dalam satu rahim. Berdasarkan hasil
belum optimal. Dimana perkembangan dan penelitian ini bahwa jenis kelamin laki-laki
pertumbuhan janin dalam intrauteri lebih banyak dibandingkan yang perempuan.
membutuhkan waktu selama kurang lebih 38 Jenis kelamin bayi bukan termasuk salah
minggu untuk bayi siap dilahirkan dan satu faktor yang berpengaruh terhadap bayi
menyesuaikan diri dengan lingkungan diluar BBLR. Hal ini dapat terjadi karena selama
rahim. Pada fenomena peneliti menemukan peneliti melakukan penelitian bayi laki-laki
bayi lahir dengan BBLR karena bayi lebih banyak lahir jika dibandingkan dengan
kembar. Hal ini dapat mempengaruhi bayi perempuan.Peneltian ini juga diperkuat
terjadinya bayi BBLR karena bayi harus oleh beberapa peneltian sebelumnya terkait
saling berbagi nutrisi terhadap ke dua janin dengan pelaksanaan Terapi Kangguru,
dan juga ruang bayi untuk tumbuh dan Penelitian yang juga telah dilakukan

KOPERTIS WILAYAH X 14
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (11-19)
Wahyuni di Surakarta tahun kebutuhan akan nutrisi dan cairanya.
2012 dengan melakukan Kemudian hal tersebut juga membantu bayi
kanggoro mother care selama 4 jam sehari meningkatkan kemampuan dalam menyusui
kepada bayi BBLR. Pada penelitiannya karena reflek menghisap bayi akan selalu
melibatkan 7 responden diantaranya ibu terasah dan terlatih serta hubungan batin ibu
yang berusia 22 tahun dan 44 tahun, dengan dan bayi akan lebih baik lagi karena kontak
tingkat pendidikan SMA (62%) dan sarjana langsung yang diberikan ibu kepada
(38%). Berat badan bayi variabel utama bayinya. Secara keseluruhan untuk
penelitian berkisar antara 1500-2050 gram. keberhasilan Perawatan Metode Kanguru
Dari hasil penelitiannya mendapatkan nilai itu sendiri di pengaruhi oleh nutrisi bayi
rata-rata sebelum KMC adalah 1735,71 yang cukup, emosional bayi dan ibu yang
gram dengan SD adalah 172,516. terjaga dengan baik, serta posisi bayi dalam
Sedangakan penelitian yang dilakukan oleh perawatan metode kanguru ini akan
peneliti dengan perawatan metode kanguru memberikan kestabilan suhu bayi dan
selama 9 jam dengan ratarata berat badan mencegah dari resiko hipotermi, karena suhu
sebelum perawatan metode kanguru adalah ibu dan suhu bayi akan saling memberikan
1738, 60 gram. Penelitian yang juga telah support satu sama lainya. Secara
dilakukan oleh Yulistiani (2009) di fisiologisnya penambahan berat badan bayi
Purwokerto tentang perbandingan perawatan juga dipengaruhi oleh usia bayi, yaitu pada
metode kanguru dengan perawatan minggu pertama kelahiran pertambahan
inkubator terhadap peningkatan berat badan berat badan bayi belum optimal dan juga hal
bayi dengan berat badan bayi sebelum tersebut tetap terjadi pada bayi perawatan
Perawatan Metode Kanguru adalah metode kanguru. Namun setidaknya
1706,82. Penelitian ini hanya dilakukan perawatan metode kanguru dapat
selama 10 hari sedangkan penelitian yang membantu bayi dalam menstabilkan fungsi
dilakukan peneliti lebih lama yaitu selama 2 fisiologis bayi (suhu tubuh, pernapasan,
minggu. denyut nadi) yang akan membantu dalam
Setelah dilakukan Terapi Kangguru maka metabolisme tubuh. Peneltian serupa juga
peneliti menganalisa bahwa peningkatan pernah dilakukan di Surakarta oleh Wahyuni
berat badan bayi ini akan erat kaitanya tahun 2012, tentang perbandingan perawatan
dengan peningkatan berat badan bayi metode kanguru dilakukan 4 jam sehari
dipengaruhi oleh beberapa faktor banyak dengan 2 jam sehari. Penelitiannya dapat
factor, salah satunya adalah kemampuan disimpulkan terjadi kenaikan berat badan
bayi dalam menghisap ASI. ASI merupakan bayi setelah melakukan PMK selama 4 jam
komponen yang sangat penting dalam sehari dalam waktu 2 minggu dengan
pertumbuhan bayi. ASI yang diminum bayi ratarata kenaikan berat badan 150,86 gram.
harus sesuai dengan kebutuhan bayi itu Hasil penelitian ini lebih rendah jika
sendiri. Dalam perawatan metode kanguru dibandingkan dengan penelitian yang
frekuensi ibu dalam memberikan ASI lebih dilakukan oleh peneliti sendiri. Hasil yang
teratur dan tepat waktu. Karena bayi selalu didapatkan oleh penliti yaitu berat badan
berada dalam dekapan ibu dan dalam kondisi bayi meningkat sebanyak 28,30 per hari jika
bila bayi sudah mersa haus dan memerlukan di hitung dalam waktu dua minggu maka
ASI maka bayi akan mencari sendiri puting peningkatan berat badan bayi adalah 396,2
susu ibu dalam baju kangurunya, sehingga dengan rata-rata peningkatan antara 1500-
hal ini juga mambantu bayi dam memenuhi 2050 gram. Dari hasil penelitiannya

KOPERTIS WILAYAH X 15
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (11-19)
mendapatkan nilai rata-rata keberhasilan Perawatan Metode Kanguru
sebelum KMC adalah itu sendiri di pengaruhi oleh nutrisi bayi
1735,71 gram dengan SD adalah 172,516. yang cukup, emosional bayi dan ibu yang
Sedangakan penelitian yang dilakukan oleh terjaga dengan baik, serta posisi bayi dalam
peneliti dengan perawatan metode kanguru perawatan metode kanguru ini akan
selama 9 jam dengan rata-rata berat badan memberikan kestabilan suhu bayi dan
sebelum perawatan metode kanguru adalah mencegah dari resiko hipotermi, karena suhu
1738, 60 gram. Penelitian yang juga telah ibu dan suhu bayi akan saling memberikan
dilakukan oleh Yulistiani (2009) di support satu sama lainya. Secara
Purwokerto tentang perbandingan perawatan fisiologisnya penambahan berat badan bayi
metode kanguru dengan perawatan inkubator juga dipengaruhi oleh usia bayi, yaitu pada
terhadap peningkatan berat badan bayi minggu pertama kelahiran pertambahan
dengan berat badan bayi sebelum Perawatan berat badan bayi belum optimal dan juga hal
Metode Kanguru adalah 1706,82. Penelitian tersebut tetap terjadi pada bayi perawatan
ini hanya dilakukan selama 10 hari metode kanguru. Namun setidaknya
sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti perawatan metode kanguru dapat
lebih lama yaitu selama 2 minggu. berat membantu bayi dalam menstabilkan fungsi
badan bayi dengan PMK adalah sebesar fisiologis bayi (suhu tubuh, pernapasan,
214,54 selama 10 hari. denyut nadi) yang akan membantu dalam
Setelah dilakukan Terapi Kangguru maka metabolisme tubuh. Peneltian serupa juga
peneliti menganalisa bahwa peningkatan pernah dilakukan di Surakarta oleh Wahyuni
berat badan bayi ini akan erat kaitanya tahun 2012, tentang perbandingan perawatan
dengan peningkatan berat badan bayi metode kanguru dilakukan 4 jam sehari
dipengaruhi oleh beberapa faktor banyak dengan 2 jam sehari. Penelitiannya dapat
factor, salah satunya adalah kemampuan disimpulkan terjadi kenaikan berat badan
bayi dalam menghisap ASI. ASI merupakan bayi setelah melakukan PMK selama 4 jam
komponen yang sangat penting dalam sehari dalam waktu 2 minggu dengan
pertumbuhan bayi. ASI yang diminum bayi ratarata kenaikan berat badan 150,86 gram.
harus sesuai dengan kebutuhan bayi itu Hasil penelitian ini lebih rendah jika
sendiri. Dalam perawatan metode kanguru dibandingkan dengan penelitian yang
frekuensi ibu dalam memberikan ASI lebih dilakukan oleh peneliti sendiri. Hasil yang
teratur dan tepat waktu. Karena bayi selalu didapatkan oleh penliti yaitu berat badan
berada dalam dekapan ibu dan dalam kondisi bayi meningkat sebanyak 28,30 per hari jika
bila bayi sudah mersa haus dan memerlukan di hitung dalam waktu dua minggu maka
ASI maka bayi akan mencari sendiri puting peningkatan berat badan bayi adalah 396,2
susu ibu dalam baju kangurunya, sehingga dengan rata-rata peningkatan berat badan
hal ini juga mambantu bayi dam memenuhi bayi dengan PMK adalah sebesar 214,54
kebutuhan akan nutrisi dan cairanya. selama 10 hari.
Kemudian hal tersebut juga membantu bayi Peneliti juga dapat meberikan analisa
meningkatkan kemampuan dalam menyusui bahwa hasil sebelum dan sesudah penerapan
karena reflek menghisap bayi akan selalu intervensi Terapi Kangguru Menurut asumsi
terasah dan terlatih serta hubungan batin ibu peneliti sendiri di atas rata-rata perbedaan
dan bayi akan lebih baik lagi karena kontak berat badan bayi sebelum dan sesudah PMK
langsung yang diberikan ibu kepada adalah sebesar 28,30 gram. Dalam
bayinya. Secara keseluruhan untuk pelaksanaan metode kanguru semua

KOPERTIS WILAYAH X 16
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (11-19)
komponen yang disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
mempengaruhi keberhasilan signifikan antara rata-rata berat badan
perawatn metode kanguru harus saling sebelum dan sesudah perawatan metode
mendukung. Dalam penelitian peneliti juga kanguru. Selain itu penelitian lain yang
mengukur suhu, pernafasan sebelum dan juga telah dilakukan oleh Yulistiani (2009)
sesudah Perawatn metode kanguru dalam hal di Purwokerto menyimpulkan bahwa
ini Perawatan metode kanguru terbukti metode kanguru dapat meningkatkan berat
dapat meningkatkan suhu tubuh, badan bayi. Peningkatan berat badan bayi
menstabilkan pernafasan. Kenaikan berat dengan perawatan metode kanguru
badan pada perawatan metode kanguru meningkat 19.3 gram per hari, sedangkan
terjadi karena bayi dalam keadaan rileks, pada bayi yang mendapatkan perlakuan
beristirahat dengan posisi yang metode konvensional meningkat 10,44 gram
menyenangkan, menyerupai posisi dalam per hari. Jika dibandingkan peningkatan
rahim, sehingga kegelisahan bayi berkurang berat badan bayi dengan perawatan metode
dan tidur lebih lama.. Demikian juga hal nya kanguru yang dilakukan peneliti hasilnya
dengan pernafasan, akan berpengaruh lebih tinggi yaitu sebesar 28,30 gram per
terhadap metabolisme dalam tubuh. Bayi hari. Penelitian Martinez di
dengan Perawatan metode kanguru frekuensi Kolombia (2003) menyatakan
meyusui akan lebih teratur dan tepat waktu. perkembangan bayi dengan berat badan
Bayi dengan perawatan metode kanguru kurang dari 1500 gram dengan metode
mempunyai suhu tubuh relatif normal, kanguru sebagai pengganti inkubator.
denyut jantung dan pernafasan teratur. Perawatan metode kanguru hasilnya lebih
Perawatan metode kanguru dapat baik dalam mempertahankan suhu optimal
menyebabkan peningkatan kadar glukosa serta kenaikan berat badan. Dalam
lebih tinggi pada bayi. Peningkatan kadar penelitiannya Charpak,Ruiz-Pelaez &
glukosa akan menyebabkan sel melakukan Figureroa di Bogota pada tahun 2005 juga
metabolisme dengan baik sehingga proses telah melakukan penelitian tentang PMK
pertumbuhan sel menjadi lebih baik. Saat terhadap peningkatan berat badan bayi.
melakukan penelitian menjalin hubungan Dimana dalam penelitiannya dapat
saling percaya antara responden dengan disimpulkan bahwa perawatn metode
peneliti itu hal yang sangat penting. Hal ini kanguru dapat meningkatkan berat badan
adalah salah satu kemampuan yang harus bayi lebih cepat.
dimiliki dan di tingkatkan lagi bagi peneliti Berdasarkan penelitian yang telah
karena saat melakukan penelitian, ini adalah dilakukan pada bulan September sampai
salah satu kemampuan yang belum terlatih November tahun 2014 tentang pengaruh
bagi peneliti. Hasil penelitian juga diperkuat perawatan metode kanguru terhadap
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh perubahan berat badan bayi BBLR di ruang
Triowati (2007) di Surabaya yang inap perinatologi RSUD dr.Achmad
menyimpulkan bahwa peningkatan berat Mochtar Bukittinggi tahun 2014 diperoleh
badan bayi BBLR dengan menggunakan kesimpulan sebagai berikut: Rata-rata berat
perawatan metode kanguru secara statistik badan bayi sebelum dilakukan perawatan
bermakna (pvalue = 0.003) dengan metode kanguru dengan nilai
menggunakan uji T-test. Sedangkan jika Mean=1738.60, Standar deviasi= 248.664,
dibandingkan dengan hasil penelitianpeneliti 95% CI=1916.48-1560.71. Berat badan bayi
dengan p value 0,000 yang dapat sesudah dilakukan perawatan metode

KOPERTIS WILAYAH X 17
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (11-19)
kanguru dengan nilai nilai Hasil Penelitian). Jakarta: CV.Trans
Mean= 1766.90, Standar Info Media.
Deviasi= 250.293, 95% CI= Lissauer Tom& Fanaroff Avrof. 2009. At a
1945.94-1587.85. Perbedaan antara rata-rata Glance Neonatologi
berat badan sebelum dan sesudah Perawatan diterjemah dalam bahasa indonesia :
Metode Kanguru adalah 28.30 gram per hari Indonesia
dengan p value 0,000. Bagi ibu yang Erlangga
memiliki bayi BBLR untuk dapat Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Ilmu
melakukan perawatan metode kanguru Kebidanan,penyakit kandungan, dan
secara continue karena sangat bermanfaat keluarga berencana. Jakarta: ECG
untuk bayi dan juga ibu bayi. Perawatan Maryuni,Anik. 2013. Asuhan Bayi Dengan
metode kanguru dapat dilakukan oleh ibu Berat Badan Lahir Rendah. Jakarta :
dirumah hingga berat bayi mencapai ± 2500 CV.Trans Info Media.
gram, jika ibu lelah bisa digantikan oleh Mitayani. 2010. Mengenal Bayi Baru Lahir
ayah atau anggota keluarga lain dengan dan Penatalaksaannya.
syarat kebersihan diri dan bayi tetap terjaga. Padang: Baduose Media.
Mochtar Rustam. 2009. Sinopsis Obstetri:
REFERENSI Obstetri fisiologi,Obstetri patologi.
Ahmad,Beni Saebani. 2008. Metodologi Jakarta: ECG.
Penelitian. Jakarta: CV. Pustaka Nastiyah. 2004. Perawatan Anak Nastiyah.
Setia. 2004. Perawatan Anak
Ali. Et.al.2009. Kangaroo Mother Care As Nelson,Arvin,Behrman,Kliegman. 2000.
Compared to Conventional Care for Ilmu Kesehatan Anak Vol 1 Edisi 15.
Low Birth Weight Babies. Diakses ECG.
tanggal 10 juli 2014. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi
Depkes. RI. 2010. Catatan rekaman Medik Penelitian Kesehatan.
sub bagian perinatologi. IKA Jakarta: Rineka Cipta.
FKUI/RSC. Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi
Deswita. 2010. Pengaruh metode kanguru dan Anak (untuk Perawat
terhadap kepercayaan diri ibu dalam dan
merawat bayi prematur.Tesis; FKUI Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Dewi,Siti Rahmayanti. 2007. Perinasia. 2003. Perawatan Bayi Dengan
Pengaruh Perawatan Metode Berat Badan Lahir Rendah Dengan
Kanguru terhadap Pertumbuhan Perawatan Metode Kanguru. Jakarta:
Bayi,Pengetahuan dan Sikap Ibu Perinasia.
dalam Merawat BBLR di RSUD PERINASIA.2003. Perawatan
Cibabat Cimahi: Stikes Jend. A. Yani Metode Kanguru; Departement
Cimahi Of Reproductive Health And
H. Wiknjosastro,A. B Saifudin & T. Research World Health Organization.
Rachimhadhi.2005.Ilmu Kebidanan. Priya JJ. 2004. Kangaroo Care For Low
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Birth Weight Babies.
Sarwono Prawirohardjo. Nursing Journal of India. Diakses
Kusuma,Kelana Dharma.2011. Metodologi tanggal 10 juli 2014.
Penelitian Keperawatan (Pedoman Priyo,Sutanto Hastono.2007. Analisis Data
Melaksanakan dan Menerapkan Kesehatan. Jakarta:

KOPERTIS WILAYAH X 18
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i1 (11-19)
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.
Profil Kesehatan DKI Jakarta Tahun 2012.
file:///C:/Users/user/Downloads/Profi
l%20Anak%202012.pdf.
Diakses tanggal 11juli 2014.
Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2012 (Dinas Kesehatn Prov.
Sumbar). 2013.
http//www.dinkes.sumbar prov.go.id.
diakses tanggal 10 Juli 2014.
Proverawati dan Ismawati. 2010. BBLR.
Yogyakarta: Nuhamedika.
Sudarti rodiyah.2012. Asuhan
Pertumbuhan Neonatus
Kehamilan,Persalinan Bayi dan Balita.
Yokyakarta: Nuhamedika.
Sulistyawati,Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Supartini,Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep
Dasar Keperwatan Anak. Jakarta:
ECG.
Suwaibah,dkk. 2009. Perbandingan
Efektivitas Metode Kanguru
Dengan Inkubator Terhadap Peningkatan
Berat Badan Bayi Berat Badan Lahir
Rendah. Di Ruang Melati RSUD
Prof.DR. Margono
Soekarjo
Purwokerto: Purwokerto.
Wong,Donna L.Eaton,at all. 2009. Wong
Buku Ajar Keperawatan Pediatrik
Edisi 6 vol.1.ECG.

KOPERTIS WILAYAH X 19

S-ar putea să vă placă și